Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-23 Terurut Topik arif gunawan
maaf nimbrung,


setahu saya NPL bank konvensional per Mei 2009 di posisi 
4,7% (bukannya 4,11%), sedangkan NPF bank syariah berada 
di posisi 4,77%. artinya, pada kondisi sekarang, baik 
bank umum maupun syariah sama-sama di posisi sulit, sama
seperti debitur keduanya yang juga tercekik krisis.

namun sesuai dengan law of diminishing, bisa dibayangkan 
besarnya nilai kredit bank umum yang buruk, dibandingkan 
dengan pembiayaan syariah yang bermasalah.

dan setelah ketahuan rasio jumlah debitur bermasalah 
(penyumbang NPL) dibandingkan dengan debitur sehat di 
kedua industri tersebut, barulah bisa disimpulkan
mana dari keduanya yang memiliki seleksi kredit buruk.


salam,
*rif


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote:

 oom poltak benar, ketika sudah ditahapan NPL bank syariah yg dari hari
 ke hari makin tinggi, tiba tiba pendekar syariah pada diam dan tidak
 meneruskan bahasannya.
 
 kenapa yah ?
 
 * sambil berpikir, oh ternyata strategi aktif management/strategi
 netralisasi resiko yg membuat imbal hasil yg disyaratkan oleh bank
 syariah jadi tinggi. pantesan rate buat kredit rumah pakai skema cost
 plus/murabahah nya kok tinggi sekali *
 
 
 
 2009/7/22 Poltak Hotradero hotrad...@...:
 
 
  At 08:51 AM 7/22/2009, you wrote:
 
  kan ada yang disebut dengan law of diminishing returns
  semakin membesar skala suatu ekonomi - maka returnnya akan semakin mengecil.
  jadi ukuran pertumbuhan 30% tadi semata-mata karena basis-nya memang
  masih sangat kecil (Asset Rp. 56T dibandingkan dengan total sistem
  perbankan kita yang memiliki aset Rp. 2309T).
 
  Coba kita andaikan tahun depan masing-masing asset meningkat Rp. 10
  Trilyun - maka asset perbankan syariah akan disebut bertumbuh 17% -
  sementara untuk perbankan konvensional akan bertumbuh 0,4%.
 
  Yang mungkin perlu diperhatikan justru masalah di NPL (non performing
  loan) - di mana kredit bermasalah di perbankan syariah mencapai
  4,77%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka di perbankan
  konvensional, yaitu 4,14%.
 
  Ini berarti debitur di perbankan syariah yang dianggap selektif -
  ternyata memiliki masalah serius soal kualitas kredit yang berada
  dalam posisi lebih tinggi kendati masih ketinggalan jauh dalam soal
  ukuran aset. Secara tidak langsung, ini juga berarti perbankan
  syariah memiliki aspek resiko yang jauh lebih tinggi daripada
  perbankan konvensional.
 
  Dan sebagaimana kita ketahui, resiko yang lebih tinggi harus
  dikompensasi oleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi (atau cost
  lebih rendah). Dan ini berarti tingkat bunga (atau bagi hasil atau
  apapun) dari perbankan syariah akan berada pada posisi yang lebih
  tinggi dibanding perbankan konvensional ATAU tingkat return dari
  penabung akan berada pada posisi lebih rendah ketimbang di bank
  konvensional.
  Salah satu pihak menjadi untung dengan beban terhadap pihak lain...



Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-23 Terurut Topik madjmudin m
dan perlu juga dilihat secara lebih komprehensif tidak hanya NPL/NPF saja. 
Lihat juga misalnya rasio LDR/FDR, kalo diperhatikan rasio ini untuk Islamic 
Bank (IB) pasti selalu jauh diatas rata-rata rasio milik bank konvensional. 
Artinya DPK IB relatif optimal tersalurkan ke pembiayaan, dengan kata lain 
mampu menggerakkan sektor riil.
tidak hanya ngendon di SBI or SUN/obligasi. Fungsi intermediasi IB mampu 
dijalankan dengan baik, sebagai perantara unit yg kelebihan dan kekurangan dana.
Dengan kata lain seandainya suatu saat rasio NPL nya IB lebih besar dari bank 
konvensional saya kira itu semata-mata konsekuensi logis dari resiko yang lebih 
besar dihadapi oleh IB dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor riil, apalagi 
dalam kondisi ekonomi yg seperti saat ini/krisis ekonomi global.



--- On Thu, 23/7/09, arif gunawan debuk...@yahoo.com wrote:

From: arif gunawan debuk...@yahoo.com
Subject: Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, 23 July, 2009, 12:38 PM






 





  maaf nimbrung,



setahu saya NPL bank konvensional per Mei 2009 di posisi 

4,7% (bukannya 4,11%), sedangkan NPF bank syariah berada 

di posisi 4,77%. artinya, pada kondisi sekarang, baik 

bank umum maupun syariah sama-sama di posisi sulit, sama

seperti debitur keduanya yang juga tercekik krisis.



namun sesuai dengan law of diminishing, bisa dibayangkan 

besarnya nilai kredit bank umum yang buruk, dibandingkan 

dengan pembiayaan syariah yang bermasalah.



dan setelah ketahuan rasio jumlah debitur bermasalah 

(penyumbang NPL) dibandingkan dengan debitur sehat di 

kedua industri tersebut, barulah bisa disimpulkan

mana dari keduanya yang memiliki seleksi kredit buruk.



salam,

*rif


 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-22 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 12:23 PM 7/22/2009, you wrote:


--- In 
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com,
 
Ari Condro masar...@... wrote:
 
  oom poltak benar, ketika sudah ditahapan NPL bank syariah yg dari hari
  ke hari makin tinggi, tiba tiba pendekar syariah pada diam dan tidak
  meneruskan bahasannya.

Masalah ini sudah pernah di bahas juga kok oleh 
ahli bank syariah, penyebabnya adalah melemahnya nilai tukar rupiah.

Mas Heri,

Memangnya berapa persen kredit bank syariah disalurkan dalam mata uang asing?

Lalu mengapa nilai tukar rupiah yang 
disalahkan?  Apakah kalau rupiah menguat 
kualiatas kredit bank syariah pasti langsung jadi bagus?

Melihat bahwa bagian terbesar dari kredit bank 
syariah disalurkan dalam skema Kredit Modal Kerja 
(53%), dan melihat bahwa bagian terbesar 
pembiayaan adalah untuk Usaha Kecil dan Menengah 
(75%) - maka saya jadi lebih heran lagi... 
mengapa kredit modal kerja harus terpengaruh oleh 
nilai tukar?  Terlebih bahwa bagian terbesar dari 
pembiayaan syariah adalah untuk pembiayaan bisnis 
(business services).  Seberapa besar sih 
eksposure UKM terhadap mata uang asing terkait business services?

Di level Bank Pembiayaan Rakyat Syariah angka 
NPL-nya malah lebih tinggi daripada Bank Umum 
Syariah, yaitu sebesar 8,22% - dan secara tahunan 
sejak tahun 2005 tidak pernah lebih rendah dari 
8,1%.  Ada apa sih sebenarnya?

(Masak sih angka NPL yang tinggi di BPR Syariah 
masih juga mau menyalahkan nilai tukar???)



Ini berita selengkapnya dari inilah dotcom

Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah 
perbankan syariah bisa mencapai 3,5% hingga 
4%� hingga akhir 2008. Kondisi ini merupakan 
lampu kuning karena kecenderunganya bakal terus naik.

Dalam parameter perbankan syariah, NPL 3,5 
persen�hingga 4 persen patut diwaspadai. 
Pasalnya, jika NPL berada pada level itu, 
kecenderungannya akan terus naik hingga melebihi 
5% dan kategorinya adalah lampu merah, ujar 
Kepala Divisi Penelitian dan Manajemen Proyek 
Karim Business Consulting (KBC) Alfi Wijaya, di Jakarta, Selasa (16/12/2008).

Terus melemahnya nilai tukar rupiah dituding 
menjadi penyebab NPL perbankan syariah lebih 
tinggi diatas rata-rata perbankan konvensional. 
Bagi kreditur besar, kondisi ini menghambat 
ekspansi bisnis mereka, ujar Alfi seperti dikutip Inilah.com.

Di sisi lain, Loan to Deposit Ratio (LDR) di 
perbankan syariah sampai akhir tahun relatif 
masih tinggi hingga kisaran 110-120%. LDR 
merupakan rasio antara pinjaman terhadap dana pihak ketiga.

Perbankan syariah juga diminta lebih hati-hati 
menyikapi LDR ini karena penghitungan di bank 
syariah tidak sama dengan bank konvensional. 
Akibatnya, risiko perbankan syariah pun masih cukup tinggi.

LDR di perbankan konvensional hanya 60 persen. 
Dalam perspektif intermediasi, perbankan syariah 
lebih bagus karena rata-rata LDR di perbankan 
syariah di atas 100 persen, karena semua dana 
yang dihimpun berhasil disalurkan.

Guna mengantisipasi sulitnya likuiditas 
perbankan Syariah, pekan lalu BI sudah 
menerbitkan Peraturan BI (PBI) tentang Operasi 
Moneter Syariah (OMS). Itu bisa menjadi 
penolong kejadian luar biasa, seperti kesulitan 
likuiditas. OMS bisa meringankan risiko itu, kata Alfi.

OMS merupakan pelaksanaan kebijakan moneter 
dalam rangka pengendalian melalui kegiatan 
operasi pasar terbuka dan penyediaan standing 
facilities berdasarkan prinsip syariah.



Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-22 Terurut Topik herisetiono004
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... 
wrote:


 
 Mas Heri,
 
 Memangnya berapa persen kredit bank syariah disalurkan dalam mata uang asing?
 
 Lalu mengapa nilai tukar rupiah yang 
 disalahkan?  Apakah kalau rupiah menguat 
 kualiatas kredit bank syariah pasti langsung jadi bagus?
 
 Melihat bahwa bagian terbesar dari kredit bank 
 syariah disalurkan dalam skema Kredit Modal Kerja 
 (53%), dan melihat bahwa bagian terbesar 
 pembiayaan adalah untuk Usaha Kecil dan Menengah 
 (75%) - maka saya jadi lebih heran lagi... 
 mengapa kredit modal kerja harus terpengaruh oleh 
 nilai tukar?  Terlebih bahwa bagian terbesar dari 
 pembiayaan syariah adalah untuk pembiayaan bisnis 
 (business services).  Seberapa besar sih 
 eksposure UKM terhadap mata uang asing terkait business services?
 
 Di level Bank Pembiayaan Rakyat Syariah angka 
 NPL-nya malah lebih tinggi daripada Bank Umum 
 Syariah, yaitu sebesar 8,22% - dan secara tahunan 
 sejak tahun 2005 tidak pernah lebih rendah dari 
 8,1%.  Ada apa sih sebenarnya?
 
 (Masak sih angka NPL yang tinggi di BPR Syariah 
 masih juga mau menyalahkan nilai tukar???)
 
 Note :
 Barangkali yang dibiayai bank bank syariah adalah pengusaha pengusaha kecil 
 yang banyak menggunakan produk barang jadi import misalkan pengusaha mainan 
 anak, pakaian jadi dari RRC ataupun produk produk lokal yang berbahan baku 
 import.



[Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-21 Terurut Topik herisetiono004
Siapa bilang bisnis bank syariah tidak menggiurkan :-)

Dari Bisnis Indonesia

JAKARTA: Aset perbankan syariah sampai dengan Juni menyentuh Rp56 triliun atau 
tumbuh 30% dari posisi periode yang sama tahun lalu seiring dengan pembiayaan 
yang ekspansif dan masuknya sejumlah pemain baru.

Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Ramzi A Zuhdi menuturkan aset 
perbankan syariah pada semester I/2009 tumbuh 30% menjadi Rp56 triliun berkat 
perkembangan pembiayaan dan masuknya bank syariah baru.

Kami masih yakin aset perbankan syariah sampai akhir tahun ini bisa mencapai 
Rp65 triliun yang didorong baik oleh peningkatan bisnis maupun munculnya bank 
umum syariah baru yang tahun ini akan bertambah sebanyak lima bank, ujarnya di 
Jakarta pekan lalu.

Ramzi menjelaskan pertumbuhan perbankan syariah dari sisi bisnis terlihat dari 
penyaluran pembiayaan ataupun dana pihak ketiga yang meningkat dalam kisaran 
25%-30% di tengah melambatnya industri perbankan.

Berdasarkan data Bank Indonesia per Mei, ekspansi pembiayaan masih dapat tumbuh 
26,11% dari level pada bulan yang sama 2008 lalu yang masih Rp32,29 triliun 
menjadi Rp40,72 triliun.

Kucuran pembiayaan terbesar disalurkan ke sektor produktif khususnya sektor 
usaha kecil menengah yang menyerap sebesar Rp29,22 triliun atau menyumbang 72% 
terhadap total pembiayaan. 












Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-21 Terurut Topik oka widana
Berapa persen pangsa perbankan nasional? Kalo masih kurang dari 5% ya marginal 
namanya

Bank syariah bisa tumbuh karena mendompleng kebesaran nama induknya, misalnya 
BSM, BRI Syariah, BNI Syartiah, Danamon Syariah, menyusul BCA 
Syariah.artinya secara global ini hanya strategi diversifikasi dari induk. 

Karena masih 5% kurang, maka masih blm merupakan prioritas pengembangan dari 
induk, hanya sekedar...ibarat supermarket ya jualan A-Z.

Banks syariah yang ngak punya induk bank...ya ngak kemana2...kebenaran cuma 
satu BMI
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg

Date: Wed, 22 Jul 2009 01:51:40 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%


Siapa bilang bisnis bank syariah tidak menggiurkan :-)

Dari Bisnis Indonesia

JAKARTA: Aset perbankan syariah sampai dengan Juni menyentuh Rp56 triliun atau 
tumbuh 30% dari posisi periode yang sama tahun lalu seiring dengan pembiayaan 
yang ekspansif dan masuknya sejumlah pemain baru.

Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Ramzi A Zuhdi menuturkan aset 
perbankan syariah pada semester I/2009 tumbuh 30% menjadi Rp56 triliun berkat 
perkembangan pembiayaan dan masuknya bank syariah baru.

Kami masih yakin aset perbankan syariah sampai akhir tahun ini bisa mencapai 
Rp65 triliun yang didorong baik oleh peningkatan bisnis maupun munculnya bank 
umum syariah baru yang tahun ini akan bertambah sebanyak lima bank, ujarnya di 
Jakarta pekan lalu.

Ramzi menjelaskan pertumbuhan perbankan syariah dari sisi bisnis terlihat dari 
penyaluran pembiayaan ataupun dana pihak ketiga yang meningkat dalam kisaran 
25%-30% di tengah melambatnya industri perbankan.

Berdasarkan data Bank Indonesia per Mei, ekspansi pembiayaan masih dapat tumbuh 
26,11% dari level pada bulan yang sama 2008 lalu yang masih Rp32,29 triliun 
menjadi Rp40,72 triliun.

Kucuran pembiayaan terbesar disalurkan ke sektor produktif khususnya sektor 
usaha kecil menengah yang menyerap sebesar Rp29,22 triliun atau menyumbang 72% 
terhadap total pembiayaan. 













[Non-text portions of this message have been removed]





=
Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games 
atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
=
Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. 
Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas.
=
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
-
Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting 
sebelumnyaYahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-21 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 08:51 AM 7/22/2009, you wrote:

kan ada yang disebut dengan law of diminishing returns
semakin membesar skala suatu ekonomi - maka returnnya akan semakin mengecil.
jadi ukuran pertumbuhan 30% tadi semata-mata karena basis-nya memang 
masih sangat kecil (Asset Rp. 56T dibandingkan dengan total sistem 
perbankan kita yang memiliki aset Rp. 2309T).

Coba kita andaikan tahun depan masing-masing asset meningkat Rp. 10 
Trilyun - maka asset perbankan syariah akan disebut bertumbuh 17% - 
sementara untuk perbankan konvensional akan bertumbuh 0,4%.

Yang mungkin perlu diperhatikan justru masalah di NPL (non performing 
loan) - di mana kredit bermasalah di perbankan syariah mencapai 
4,77%.  Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka di perbankan 
konvensional, yaitu 4,14%.

Ini berarti debitur di perbankan syariah yang dianggap selektif - 
ternyata memiliki masalah serius soal kualitas kredit yang berada 
dalam posisi lebih tinggi kendati masih ketinggalan jauh dalam soal 
ukuran aset.  Secara tidak langsung, ini juga berarti perbankan 
syariah memiliki aspek resiko yang jauh lebih tinggi daripada 
perbankan konvensional.

Dan sebagaimana kita ketahui, resiko yang lebih tinggi harus 
dikompensasi oleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi (atau cost 
lebih rendah).  Dan ini berarti tingkat bunga (atau bagi hasil atau 
apapun) dari perbankan syariah akan berada pada posisi yang lebih 
tinggi dibanding perbankan konvensional ATAU tingkat return dari 
penabung akan berada pada posisi lebih rendah ketimbang di bank konvensional.
Salah satu pihak menjadi untung dengan beban terhadap pihak lain...




Siapa bilang bisnis bank syariah tidak menggiurkan :-)

Dari Bisnis Indonesia

JAKARTA: Aset perbankan syariah sampai dengan Juni menyentuh Rp56 
triliun atau tumbuh 30% dari posisi periode yang sama tahun lalu 
seiring dengan pembiayaan yang ekspansif dan masuknya sejumlah pemain baru.

Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Ramzi A Zuhdi menuturkan 
aset perbankan syariah pada semester I/2009 tumbuh 30% menjadi Rp56 
triliun berkat perkembangan pembiayaan dan masuknya bank syariah baru.

Kami masih yakin aset perbankan syariah sampai akhir tahun ini bisa 
mencapai Rp65 triliun yang didorong baik oleh peningkatan bisnis 
maupun munculnya bank umum syariah baru yang tahun ini akan 
bertambah sebanyak lima bank, ujarnya di Jakarta pekan lalu.

Ramzi menjelaskan pertumbuhan perbankan syariah dari sisi bisnis 
terlihat dari penyaluran pembiayaan ataupun dana pihak ketiga yang 
meningkat dalam kisaran 25%-30% di tengah melambatnya industri perbankan.

Berdasarkan data Bank Indonesia per Mei, ekspansi pembiayaan masih 
dapat tumbuh 26,11% dari level pada bulan yang sama 2008 lalu yang 
masih Rp32,29 triliun menjadi Rp40,72 triliun.

Kucuran pembiayaan terbesar disalurkan ke sektor produktif khususnya 
sektor usaha kecil menengah yang menyerap sebesar Rp29,22 triliun 
atau menyumbang 72% terhadap total pembiayaan.



Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-21 Terurut Topik herisetiono004
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote:

 oom poltak benar, ketika sudah ditahapan NPL bank syariah yg dari hari
 ke hari makin tinggi, tiba tiba pendekar syariah pada diam dan tidak
 meneruskan bahasannya.

Masalah ini sudah pernah di bahas juga kok oleh ahli bank syariah, penyebabnya 
adalah melemahnya nilai tukar rupiah.

Ini berita selengkapnya dari inilah dotcom 

Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah perbankan syariah bisa 
mencapai 3,5% hingga 4%� hingga akhir 2008. Kondisi ini merupakan lampu 
kuning karena kecenderunganya bakal terus naik.

Dalam parameter perbankan syariah, NPL 3,5 persen�hingga 4 persen patut 
diwaspadai. Pasalnya, jika NPL berada pada level itu, kecenderungannya akan 
terus naik hingga melebihi 5% dan kategorinya adalah lampu merah, ujar Kepala 
Divisi Penelitian dan Manajemen Proyek Karim Business Consulting (KBC) Alfi 
Wijaya, di Jakarta, Selasa (16/12/2008).

Terus melemahnya nilai tukar rupiah dituding menjadi penyebab NPL perbankan 
syariah lebih tinggi diatas rata-rata perbankan konvensional. Bagi kreditur 
besar, kondisi ini menghambat ekspansi bisnis mereka, ujar Alfi seperti 
dikutip Inilah.com.

Di sisi lain, Loan to Deposit Ratio (LDR) di perbankan syariah sampai akhir 
tahun relatif masih tinggi hingga kisaran 110-120%. LDR merupakan rasio antara 
pinjaman terhadap dana pihak ketiga.

Perbankan syariah juga diminta lebih hati-hati menyikapi LDR ini karena 
penghitungan di bank syariah tidak sama dengan bank konvensional. Akibatnya, 
risiko perbankan syariah pun masih cukup tinggi.

LDR di perbankan konvensional hanya 60 persen. Dalam perspektif intermediasi, 
perbankan syariah lebih bagus karena rata-rata LDR di perbankan syariah di atas 
100 persen, karena semua dana yang dihimpun berhasil disalurkan.

Guna mengantisipasi sulitnya likuiditas perbankan Syariah, pekan lalu BI sudah 
menerbitkan Peraturan BI (PBI) tentang Operasi Moneter Syariah (OMS). Itu bisa 
menjadi penolong kejadian luar biasa, seperti kesulitan likuiditas. OMS bisa 
meringankan risiko itu, kata Alfi.

OMS merupakan pelaksanaan kebijakan moneter dalam rangka pengendalian melalui 
kegiatan operasi pasar terbuka dan penyediaan standing facilities berdasarkan 
prinsip syariah.