topik ini mungkin setengah OOT dimulai dari kependudukan, tapi larinya ke pembangunan/ekonomi juga
BR, ari.ams ---------- Pesan terusan ---------- Tanggal: 27 Juli 2010 08:35 Subjek: Ivan Hadar : Redam Laju Pertumbuhan Kota! Redam Laju Pertumbuhan Kota! Tuesday, 27 July 2010 Di negara-negara industri maju, rata-rata 72% penduduknya bermukim di daerah urban. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan Amerika Latin, yaitu sebesar 70%. Sedangkan Afrika dan Asia,baru mencapai angka 32% dan 28%.Indonesia berada pada posisi menengah(35%) di Asia,di mana Singapura 74% dan Irak 71% berada pada urutan teratas dan Nepal 6% serta Bangladesh 12% pada urutan terbawah. Meski pada posisi menengah, yang terjadi di Indonesia, selain arus migrasi desa kota,ada arus migrasi dari luar Jawa ke Jawa yang tak kalah derasnya.Pada 1980, dengan jumlah penduduk sebesar 90 juta jiwa,Jawa (dan Madura) sudah harus menampung sekitar 54% penduduk Indonesia. Jumlah ini ditaksir telah meningkat menjadi 160 juta jiwa pada tahun 2000 dan lebih dari 180 juta saat ini. Setidaknya kini, masihkah ada sejengkal tanah di Jawa yang bisa disebut sebagai daerah pedesaan? Akankah Jawa menjadi sebuah pulau metropolitan? Pertumbuhan pesat daerah urban (kota) bukanlah pertumbuhan yang alamiah. Pada zaman kolonial beberapa kota di Indonesia seperti Surabaya dan Batavia (Jakarta) dipercepat pembangunan jaringan-jaringan infrastrukturnya agar menjadi sentra-sentra ekonomi dan politik (kekuasaan). Kini investasi nasional dalam infrastruktur modern serta penempatan kawasan-kawasan industri di dalam dan di seputar kota telah mempercepat pertumbuhan kotakota besar (metropolis). Padahal, kontroversi tentang positif-negatifnya peranan metropolis dalam pembangunan nasional masih terus berlangsung. Di satu pihak adalah mereka yang berpendapat bahwa metropolis berperan positif sebagai sentra pembaruan teknologi dan efisiensi ekonomi. Alasan-alasan yang dikemukakan untuk menunjang pendapat tersebut adalah keuntungan-keuntungan yang disebabkan oleh lokasi yang strategis akibat terkonsentrasinya perusahaan/pabrik, pasar yang luas, bengkel-bengkel reparasi dan pertukangan yang memadai,jaringan lalu lintas yang baik, pusat informasi, kedekatan dengan pusat kekuasaan (politik), dengan bank-bank dan sistem asuransi. Kesemuanya berdampak langsung terhadap biaya produksi perusahaan. Para pengkritiknya memperingatkan bahwa dalam proses tersebut harga sosialyang harus ditanggung terlupakan. Menurut mereka, keuntungan-keuntungan sebuah metropolis harus ditimbang bersamaan dengan kerugiankerugiannya berupa menjulangnya harga tanah, kemacetan lalu lintas,kesemrawutan sistem pengadaan kebutuhan sehari-hari dan sistem pembuanganserta tingginya biaya hidup. Dengan menimbang harga sosial yang harus dibayar oleh pembengkakan kota, rasanya wajar bila timbul keragu-raguan tentang anggapan bahwa kota-kota besar berperan menunjang keterpaduan ekonomi dan sosial yang pada gilirannya berperan menunjang pembangunan nasional. Ada keterkaitan erat antara kemegahan dan kesuraman metropolismetropolis dan daerah pedesaan. Modernisasi kota-kota besar menjadi sentra-sentra yang mampu berprestasi di sektor modern, biasanyakarena alasan keterbatasan danaberarti mengorbankan daerah pedesaan dan memperbesar kesenjangan desa- kota. Hal yang kemudian berakibat meningkatnya arus migrasi desa kota dan pembengkakan jumlah penduduk di metropolitan (pull effect). Padahal batas kemampuan kotakota besar untuk menampung penduduk lebih banyak lagi,sudah lama terlewati. Sedangkan guna peningkatan daya tampung kota besar memerlukan investasi yang relatif tinggi. Lagi-lagi yang dikorbankan pembangunan daerah (perdesaan). Demikianlah,dalam proses ini,yang selalu dirugikan adalah pembangunan daerah.Tambah pula,hasilhasil dari daerah kebanyakan diolah lebih lanjut di daerah perkotaan. Artinya, di kota pula tercipta efekefek pajak dan pendapatan. *** Pertanyaannya adalah apakah pembangunan daerah akan terangsang bila para investor mengalihkan penanaman modal mereka ke daerah sehingga arus migrasi akan beralih ke sentra-sentra di daerah? Umumnya, manusia berbondong- bondong ke kota-kota besar karena alasan-alasan yang sangat subjektif dan sangat tidak sesuai dengan kondisi objektif kota-kota tersebut. Salah satu alasan mendasar adalah harapan untuk mendapatkan pekerjaan di sana karena semakin sulit mencari pekerjaan di daerah pedesaan (pull effect). Artinya, arus migrasi ini akan terbendung apabila sentra-sentra di daerah mampu menawarkan lapangan kerja yang cukup.Tetapi, para investor akan sulit diajak menanam modal mereka di daerah, selama kerugian lokasiyang berdampak meningkatkan harga produksi barang tidak diimbangi oleh harga jual yang menguntungkan. Desentralisasi yang diharapkan bisa saja terjadi, misalnya bila tanggung jawab atas pencemaran lingkungan dipikul oleh perusahaan penyebabnya. Meskipun demikian, desentralisasi tidak akan terjadi bila kerugian lokasi(di daerah) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pemindahan perusahaan/pabrik ke daerah. Demikian pula bila akibat kurangnyaatau bahkan tidak adanya saingan terhadap produknya, harga jual bisa ditentukan semena- menamelampaui harga produksi plus denda pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan tersebut atau peraturan yang ketat dan menyulitkan, memaksa perusahaan untuk pindah ke luar negeri.Perusahaan pun hanya pindah ke pinggiran kota besar, bukannya ke daerah (perdesaan), dengan akibat melebarnya areal metropolis (suburbanisasi). Bila dalam tulisan ini terasa ada imbauan kepada pemerintah untuk mengambil kebijaksanaansecara politisuntuk berpihak kepada pembangunan perdesaan tidak lain dengan maksud agar keuntungan lokasimetropolis terpelihara berbarengan dengan pengembangan sentra-sentra daerah sebagai kotakota dengan fungsi dan manfaatnya (makna) yang berbeda-beda.Yang pertama berarti mencegah berlanjutnya proses pemburukan kota (town deternation) di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan pulau padat,Jawa. Dalam kebijakan desentralisasi diupayakan maksimalisasi pemanfaatan resources daerah yang dikelola melalui sentra-sentranya. Kebijaksanaan pembangunan yang demikian memanfaatkan keterkaitan erat antara urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi.Tetapi, juga mencegah ataupaling tidak mengurangi biaya sosial dari kota-kota besar dan mengupayakan pemanfaatan resources daerah yang selama ini kurang atau belum dimanfaatkan secara optimal. Tetapi, bagaimana caranya mengaktifkan resources, meningkatkan kemampuan perencanaan dan organisasi, serta merangsang proses pengembangan daerah yang mandiri dan partisipatif ? *** Pemerataan pembangunan hanya akan terlaksana bila dalam perencanaan dan operasionalisasinya berpegang padasedikitnya empat prinsip dasar. Pertama, prinsip perencanaan pembangunan yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pokok (basic needs orientation). Penelitian- penelitian empirik telah membuktikan bahwa public service (pendidikan,kesehatan, dan informasi tentang struktur teknik) yang ditawarkan oleh pemerintah masih belum menjangkau semua daerah secara merata. Bandingkan Jawa dengan Kalimantan Barat (Kalbar), misalnya. Kalbar mempunyai areal yang lebih luas dari Jawa tetapi hanya berpenduduk kurang dari 3 juta jiwa. Kalbar pun hanya mempunyai satu universitas negeri yang hanya mampu menampung sekitar 2.000 tamatan SMA per tahun padahal jumlah tamatan SMA-nya sekitar 10.000 per tahun. Hal ini berarti, Kalbar akan mengalami penyusutan jumlah penduduk sekitar 3000 orang per tahun,yaitu mereka yang melanjutkan pendidikan ke Jawa dan setelah tamat jarang yang kembali. Kedua, perencanaan pembangunan daerah perlu berorientasi kepada kelompok sasaran agar pembangunan dapat secara langsung dinikmati oleh mereka yang membutuhkan, yaitu lapis sosial terbawah. Ketiga, perencanaan pembangunandaerahyangberorientasikepada produksi dimaksudkan agar pemenuhan kebutuhan pokok tidak berupa paket sinterklas dari pemerintah yang diberikan secara teratur kepada kelompok sasaran yang membutuhkannya tetapi berupa pengadaan dan pengembangan struktur-struktur produksi dan keterampilan di lingkungan kelompok sasaran. Dengan demikian, dalam jangka panjang penduduk daerah bersangkutan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Bila diperlukan, harus diambil langkah menutup diri secara selektif terhadap produk dari daerah lainyangberdampakmerusakharga produk daerah tertentu. Keempat, perencanaan pembangunan daerah yang memberikan ruang gerak bagi partisipasi masyarakat luas. Desentralisasi birokrasi adalah langkah terpenting untuk mencanangkan program-program pembangunan swakarsa yang sesuai dengan kepentingan daerah. Yang dimaksud bukan hanya langkah- langkah debirokratisasi dan desentralisasi birokrasi secara teknis tetapi proses-proses yang mendorong peran-serta masyarakat dan pemerintah daerah dalam proses pembangunan nasional. Empat prinsip dasar pembangunan yang nampaknya tidak terlalu baru tetapi masih tetap aktual.(*) Ivan Hadar Arsitek, Perencana Kota http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/340508/ -- ----- save a tree, don't print this email unless you really need to [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ========================= Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" ========================= Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ========================= Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/