[Keuangan] Re: Logika Sekuler tentang Bank Syariah
Numpang memberikan pendapat: Berdasarkan analisa saya terhadap kenyataan di lapangan, saya kurang setuju dengan pernyataan bahwa bank syariah tidak menerapkan bunga. Memang benar, tidak ada istilah bunga dalam form atau namanya, tapi secara substance ada. Bank syariah dalam akadnya (e.g: mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah) menetapkan tingkat imbal hasil tertentu. Bedanya dengan bank konvensional (berdasarkan pengamatan nyata saya), tingkat imbal hasil yang diminta bank syariah bersifat tetap, tidak mengambang atau floating seperti bank konvensional. Kalau tingkat return atau bagi hasil yang diterima nasabah (baca: deposan) di bank syariah lebih tinggi, it implies (itu menyiratkan) bahwa tingkat imbal hasil yang diminta atau diambil dari debitur (yang meminjam) sebenarnya juga lebih tinggi. Karena bank syariah dan bank konvensional, walaupun diberi label berbeda, tapi substance kedua-duanya adalah bisnis. Logikanya, kalau satu perusahaan bisa bagi-bagi duit lebih besar, berarti pendapatannya lebih besar. Darimanakah pendapatan bank syariah? Ya, dari imbal hasil itu yang diterima dari para debiturnya. Pendapat saya ini murni analisa bisnis. Mohon maaf bagi yang kurang berkenan dengan pendapat saya. Janganlah kiranya dibawa-bawa melantur di luar dari ranah analisa bisnis. Jadi in conclusion, menurut hemat saya tidak ada pinjem duit tanpa bunga. Paling-paling cuma ganti istilah atau nama saja. Cheers and Best Regards, SJ --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, anton ms wardhana ari.am...@... wrote: sekali lagi dari iB Blogger Competitioan @ Kompasiana tulisan yang menarik tentang Bank Syariah, setidaknya menurut kuncen ki brankas seperti saya tetapi apakah memang demikian, adanya ? mohon bantuan penjelasan rekan2 financiers *BR, ari.ams* http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2009/07/10/logika-sekuler-tentang-bank-syariah/ * Logika Sekuler tentang Bank Syariah *Oleh Subhan - 10 Juli 2009 - Dibaca 352Kali - Rasanya tidak cukup hanya mengedepankan dalil-dalil agama untuk meyakinkan masyarakat bahwa kehadiran bank syariah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah ekonomi bangsa. apalagi jika yang dihadapi adalah kalangan sekuler yang begitu alergi terhadap penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat, umumnya mereka enggan menerima penjelasan yang dipenuhi dengan kutipan-kutipan ayat quran atau hadits. Yang diinginkan adalah penjelasan logis kenapa sesuatu itu dianggap bagus dan baik. Penjelasan agama hanya berlaku bagi kalangan yang yakin bahwa setiap yang diatur oleh quran dan sunnah adalah baik. Sedangkan bagi kalangan sekuler, yang begitu mendewakan pikiran dalam setiap pengambilan keputusan, diperlukan data empirik untuk benar-benar yakin bahwa sesuatu itu memang benar-benar baik. Dalam pelaksanaan bank syariah misalnya, kalangan sekuler sangat membutuhkan bukti nyata bahwa bank syariah benar-benar lebih baik dibanding bank konvensional. Berikut ini beberapa alasan yang sekiranya bisa diterima kalangan sekuler kenapa bank syariah sangat layak dijadikan alternatif penyelesaian masalah ekonomi bangsa. *Pertama, bank syariah lebih menguntungkan.* Ini bukan hanya klaim tapi bisa dibuktikan secara empirik. Berdasar data yang terpampang dalam website salah satu bank syariah dan juga bank konvensional bisa diketahui secara jelas bahwa bank syariah lebih banyak memberikan keuntungan material di banding bank konvensional. Per tanggal 9 Juli 2009, salah satu bank syariah berani memberikan bagi hasil senilai 3,22% bagi nasabah tabungan. Bagi hasil 3,22% ini diberikan kepada seluruh nasabah pemilik rekening tabungan tanpa mensyaratkan saldo minimal. Angka 3,22% ini muncul setelah besaran bagi hasil tabungan diekuvalenkan ke dalam bentuk persentase. Sementara pada tanggal dan produk yang sama, salah satu bank konvensional tidak memberikan bunga sama sekali bagi pemilik rekening tabungan yang saldonya kurang dari Rp 1 juta. Bunga baru bisa diberikan ketika saldo tabungan nasabah di atas Rp 1 juta. Itupun tidak sebesar bagi hasil yang diberikan bank syariah. Bank konvensional milik pemerintah ini hanya bisa memberikan bunga sebesar 1,75% bagi nasabah pemilik tabungan dengan saldo antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Sedangkan bagi nasabah tabungan dengan saldo Rp 5 juta - Rp 50 juta bank konvensional yang banyak cabangnya ini hanya bisa memberikan bunga sebesar 2,25%. Selanjutnya bagi nasabah tabungan yang memiliki saldo sebesar Rp 50 juta Rp 100 juta akan diberikan bunga sebesar 2.5%. Bagi nasabah dengan saldo minimal Rp 100 juta hingga saldo kurang dari satu milyar rupiah bank konvensional hanya berani membayar bunga 2,75%. Bunga yang cukup besar yaitu 3,75% baru bisa dinikmati nasabah bank konvensional jika memiliki saldo tabungan lebih besar dari satu milyar rupiah. *See*, terbukti bank syariah lebih menguntungkan bagi nasabah. Untuk mendapatkan bagi hasil sebesar 3%
Re: [Keuangan] Re: Logika Sekuler tentang Bank Syariah
salam, Bung Jerry saya sendiri ketika memforward ke milis ini, justru berniat dibicarakan dari sisi bisnisnya ketika dibawa ke titik lain ya udah pasti titik, pembahasan terhenti saya percaya, sepanjang dibicarakan secara sehat, akan membawa manfaat bagi praktisi syariah maupun yang non syariah. karena selama ini, IMHO, diskusinya seperti ngga pernah ketemu. BR, ams Pada 18 Juli 2009 18:13, Jerry Matanari jerr_f...@yahoo.com menulis: Numpang memberikan pendapat: Berdasarkan analisa saya terhadap kenyataan di lapangan, saya kurang setuju dengan pernyataan bahwa bank syariah tidak menerapkan bunga. Memang benar, tidak ada istilah bunga dalam form atau namanya, tapi secara substance ada. Bank syariah dalam akadnya (e.g: mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah) menetapkan tingkat imbal hasil tertentu. Bedanya dengan bank konvensional (berdasarkan pengamatan nyata saya), tingkat imbal hasil yang diminta bank syariah bersifat tetap, tidak mengambang atau floating seperti bank konvensional. Kalau tingkat return atau bagi hasil yang diterima nasabah (baca: deposan) di bank syariah lebih tinggi, it implies (itu menyiratkan) bahwa tingkat imbal hasil yang diminta atau diambil dari debitur (yang meminjam) sebenarnya juga lebih tinggi. Karena bank syariah dan bank konvensional, walaupun diberi label berbeda, tapi substance kedua-duanya adalah bisnis. Logikanya, kalau satu perusahaan bisa bagi-bagi duit lebih besar, berarti pendapatannya lebih besar. Darimanakah pendapatan bank syariah? Ya, dari imbal hasil itu yang diterima dari para debiturnya. Pendapat saya ini murni analisa bisnis. Mohon maaf bagi yang kurang berkenan dengan pendapat saya. Janganlah kiranya dibawa-bawa melantur di luar dari ranah analisa bisnis. Jadi in conclusion, menurut hemat saya tidak ada pinjem duit tanpa bunga. Paling-paling cuma ganti istilah atau nama saja. Cheers and Best Regards, SJ --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com, anton ms wardhana ari.am...@... wrote: sekali lagi dari iB Blogger Competitioan @ Kompasiana tulisan yang menarik tentang Bank Syariah, setidaknya menurut kuncen ki brankas seperti saya tetapi apakah memang demikian, adanya ? mohon bantuan penjelasan rekan2 financiers *BR, ari.ams* http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2009/07/10/logika-sekuler-tentang-bank-syariah/ * Logika Sekuler tentang Bank Syariah *Oleh Subhan - 10 Juli 2009 - Dibaca 352Kali - Rasanya tidak cukup hanya mengedepankan dalil-dalil agama untuk meyakinkan masyarakat bahwa kehadiran bank syariah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah ekonomi bangsa. apalagi jika yang dihadapi adalah kalangan sekuler yang begitu alergi terhadap penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat, umumnya mereka enggan menerima penjelasan yang dipenuhi dengan kutipan-kutipan ayat quran atau hadits. Yang diinginkan adalah penjelasan logis kenapa sesuatu itu dianggap bagus dan baik. Penjelasan agama hanya berlaku bagi kalangan yang yakin bahwa setiap yang diatur oleh quran dan sunnah adalah baik. Sedangkan bagi kalangan sekuler, yang begitu mendewakan pikiran dalam setiap pengambilan keputusan, diperlukan data empirik untuk benar-benar yakin bahwa sesuatu itu memang benar-benar baik. Dalam pelaksanaan bank syariah misalnya, kalangan sekuler sangat membutuhkan bukti nyata bahwa bank syariah benar-benar lebih baik dibanding bank konvensional. Berikut ini beberapa alasan yang sekiranya bisa diterima kalangan sekuler kenapa bank syariah sangat layak dijadikan alternatif penyelesaian masalah ekonomi bangsa. *Pertama, bank syariah lebih menguntungkan.* Ini bukan hanya klaim tapi bisa dibuktikan secara empirik. Berdasar data yang terpampang dalam website salah satu bank syariah dan juga bank konvensional bisa diketahui secara jelas bahwa bank syariah lebih banyak memberikan keuntungan material di banding bank konvensional. Per tanggal 9 Juli 2009, salah satu bank syariah berani memberikan bagi hasil senilai 3,22% bagi nasabah tabungan. Bagi hasil 3,22% ini diberikan kepada seluruh nasabah pemilik rekening tabungan tanpa mensyaratkan saldo minimal. Angka 3,22% ini muncul setelah besaran bagi hasil tabungan diekuvalenkan ke dalam bentuk persentase. Sementara pada tanggal dan produk yang sama, salah satu bank konvensional tidak memberikan bunga sama sekali bagi pemilik rekening tabungan yang saldonya kurang dari Rp 1 juta. Bunga baru bisa diberikan ketika saldo tabungan nasabah di atas Rp 1 juta. Itupun tidak sebesar bagi hasil yang diberikan bank syariah. Bank konvensional milik pemerintah ini hanya bisa memberikan bunga sebesar 1,75% bagi nasabah pemilik tabungan dengan saldo antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Sedangkan bagi nasabah tabungan dengan saldo Rp 5 juta - Rp 50 juta bank konvensional yang banyak cabangnya ini hanya bisa memberikan
Re: [Keuangan] Re: Logika Sekuler tentang Bank Syariah
chowdurry yg orang IDB memberikan sebutan manfaat ekonomi itu dgn istilah economic value added, karena memang sifatnya beda dengan interest rate yg ada dalam time value of money (sudah disebutkan sepintas oleh oom jerry). sayangnya belum ada hitungan yg rasional dan sistematis untuk menghitung berapa besarnya economic value added itu. lagian rancu ama istilah EVA yg lebih dulu dipopulerkan untuk mengukur kinerja manajer. jadi karena belum ada kesepakatan untuk hitungan matematisnya, praktisi bank syariah, masih pakai interest rate buat proxy manfaat ekonomi itu deh. wehehehhe 2009/7/18 Jerry Matanari jerr_f...@yahoo.com: Numpang memberikan pendapat: Berdasarkan analisa saya terhadap kenyataan di lapangan, saya kurang setuju dengan pernyataan bahwa bank syariah tidak menerapkan bunga. Memang benar, tidak ada istilah bunga dalam form atau namanya, tapi secara substance ada. Bank syariah dalam akadnya (e.g: mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah) menetapkan tingkat imbal hasil tertentu. Bedanya dengan bank konvensional (berdasarkan pengamatan nyata saya), tingkat imbal hasil yang diminta bank syariah bersifat tetap, tidak mengambang atau floating seperti bank konvensional. Kalau tingkat return atau bagi hasil yang diterima nasabah (baca: deposan) di bank syariah lebih tinggi, it implies (itu menyiratkan) bahwa tingkat imbal hasil yang diminta atau diambil dari debitur (yang meminjam) sebenarnya juga lebih tinggi. Karena bank syariah dan bank konvensional, walaupun diberi label berbeda, tapi substance kedua-duanya adalah bisnis. Logikanya, kalau satu perusahaan bisa bagi-bagi duit lebih besar, berarti pendapatannya lebih besar. Darimanakah pendapatan bank syariah? Ya, dari imbal hasil itu yang diterima dari para debiturnya. Pendapat saya ini murni analisa bisnis. Mohon maaf bagi yang kurang berkenan dengan pendapat saya. Janganlah kiranya dibawa-bawa melantur di luar dari ranah analisa bisnis. Jadi in conclusion, menurut hemat saya tidak ada pinjem duit tanpa bunga. Paling-paling cuma ganti istilah atau nama saja. Cheers and Best Regards, SJ --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, anton ms wardhana ari.am...@... wrote: sekali lagi dari iB Blogger Competitioan @ Kompasiana tulisan yang menarik tentang Bank Syariah, setidaknya menurut kuncen ki brankas seperti saya tetapi apakah memang demikian, adanya ? mohon bantuan penjelasan rekan2 financiers *BR, ari.ams* http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2009/07/10/logika-sekuler-tentang-bank-syariah/ * Logika Sekuler tentang Bank Syariah *Oleh Subhan - 10 Juli 2009 - Dibaca 352Kali - Rasanya tidak cukup hanya mengedepankan dalil-dalil agama untuk meyakinkan masyarakat bahwa kehadiran bank syariah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah ekonomi bangsa. apalagi jika yang dihadapi adalah kalangan sekuler yang begitu alergi terhadap penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat, umumnya mereka enggan menerima penjelasan yang dipenuhi dengan kutipan-kutipan ayat quran atau hadits. Yang diinginkan adalah penjelasan logis kenapa sesuatu itu dianggap bagus dan baik. Penjelasan agama hanya berlaku bagi kalangan yang yakin bahwa setiap yang diatur oleh quran dan sunnah adalah baik. Sedangkan bagi kalangan sekuler, yang begitu mendewakan pikiran dalam setiap pengambilan keputusan, diperlukan data empirik untuk benar-benar yakin bahwa sesuatu itu memang benar-benar baik. Dalam pelaksanaan bank syariah misalnya, kalangan sekuler sangat membutuhkan bukti nyata bahwa bank syariah benar-benar lebih baik dibanding bank konvensional. Berikut ini beberapa alasan yang sekiranya bisa diterima kalangan sekuler kenapa bank syariah sangat layak dijadikan alternatif penyelesaian masalah ekonomi bangsa. *Pertama, bank syariah lebih menguntungkan.* Ini bukan hanya klaim tapi bisa dibuktikan secara empirik. Berdasar data yang terpampang dalam website salah satu bank syariah dan juga bank konvensional bisa diketahui secara jelas bahwa bank syariah lebih banyak memberikan keuntungan material di banding bank konvensional. Per tanggal 9 Juli 2009, salah satu bank syariah berani memberikan bagi hasil senilai 3,22% bagi nasabah tabungan. Bagi hasil 3,22% ini diberikan kepada seluruh nasabah pemilik rekening tabungan tanpa mensyaratkan saldo minimal. Angka 3,22% ini muncul setelah besaran bagi hasil tabungan diekuvalenkan ke dalam bentuk persentase. Sementara pada tanggal dan produk yang sama, salah satu bank konvensional tidak memberikan bunga sama sekali bagi pemilik rekening tabungan yang saldonya kurang dari Rp 1 juta. Bunga baru bisa diberikan ketika saldo tabungan nasabah di atas Rp 1 juta. Itupun tidak sebesar bagi hasil yang diberikan bank syariah. Bank konvensional milik pemerintah ini hanya bisa memberikan bunga sebesar 1,75% bagi nasabah pemilik tabungan dengan saldo antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Sedangkan bagi nasabah tabungan dengan saldo Rp