Benar :) Minyak jadi seleb. Ampun minah, hehehe

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, jeffrey sandra 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Minyak... minyak... minyak, wah bener-bener jadi seleb yang 
namanya minyak sekarang nih ya. Both minyak goreng n minyak BBM. 
Cuma mereka beda segmen. Kalo minyak goreng perhatian yang dominan 
dari ibu2 rumah tangga (pasar tradisional), laen lagi BBM (minyak 
mentah) yang lebih jadi perhatian capital market (walau bentar lagi 
akan berimbas juga ke pasar tradisional ya... kalo jadi naek "minggu 
depan").
> 
> Tadi pagi kabarnya hit US$ 128 pbr boss... Yang ane baca sih, ini 
emang kelakuan spekulan, yang secara ngga langsung ikut ngendali'in 
aliran "bahan asep kenalpot" itu. Ada juga yang menjelaskan dengan 
pendekatan politik middle east yang sengaja nahan minyaknya, dengan 
berbagai modus operandi. BUT well, God knows lah yee... what's gonna 
be...
> 
> Yang menerik emang perdiksi Lemhan Bro' itu ya. Yang bilang kalo 
harga minyak bisa "drop" ke kisaran US$ 80. Kalo menurut saya 
pribadi itu SANGAT MUNGKIN  terjadi kaleee ye, syaratnya kalo Jim 
Carey jadi persident of USA :). Maksud saya berat deh kayaknye, kalo 
ngeliat tren belakangan. (pesimistic ye gue).
> 
> Salam
> 
> Jeffrey
> 
> Amitz Sekali <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             ---
 In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, jerry.matanari@ wrote:
>  >
>  > Ya seperti yang Bapak katakan, waktulah yang bisa membuktikan..
>  >  
>  > Sempat tersentil ide di pikiran saya :  Apa yang akan terjadi 
bila
>  > kontrak forward dibandari oleh produsen minyak? Artinya 
produsen minyak
>  > berperan ganda: berperan sebagai bandar forward, sekaligus yang
>  > mengendalikan produksi minyak..
>  >  
>  > Hehe.. who's the speculant, who's the investor, and who's the 
analyst?
>  > Tak lupa pertanyaan: who's the boss here? :)
>  >  
>  > Peace,
>  
>  Sebenarnya tidak masalah loh kalau kontrak forward dikeluarkan 
oleh si
>  produsen minyak, paling tidak dari sisi pembeli non-spekulan. Bagi
>  tipe pembeli seperti ini, mereka gak pusing kalau harga spot saat
>  forward berlaku itu lebih tinggi atau lebih rendah. Pokoknya 
mereka
>  sudah terjamin mendapatkan minyak sebesar X pada harga X, mereka 
sudah
>  puas karena yang dikejar itu kepastian, bukan untung se-besar2-nya
>  (atas minyak).
>  
>  Lagipula, dari sisi produsen minyak itu sendiri, yang dikejar kan
>  untung keseluruhan, bukan untung di forward contract saja. Pikiran
>  produsen minyak terlalu picik kalau mereka sengaja menurunkan 
harga
>  (dengan cara menaikkan produksi) untuk membuat forward yang mereka
>  jual tidak berharga. Atau dengan kata lain, pikiran produsen 
minyak
>  terlalu picik kalau mereka sengaja secara khusus membuat "rugi"
>  pembeli forward contract dengan mengorbankan total keuntungan (dan
>  keuntungan masa depan) dengan cara menjual minyak lebih banyak
>  (akibatnya lebih murah). Mungkin sih, tapi rasanya perlu alasan 
yang
>  lebih khusus yang memerlukan teori konspirasi lebih jauh..
>  
>  Produsen umumnya menjual forward contract agar barangnya terjamin
>  terjual dengan harga yang pantas. Sepintar2-nya produsen 
mempermainkan
>  harga, paling banter yang bisa mereka lakukan (mengasumsikan 
kondisi
>  ideal seperti informasi bebas, dsb) adalah melakukan price
>  discrimination, yaitu mengenali konsumen yang rela membayar lebih 
dan
>  mengenakan harga yang lebih tinggi. Kalau saya tidak salah ingat,
>  istilahnya adalah memerah "demand surplus".
>  
>  > -------- Original Message --------
>  > Subject: [Keuangan] Lehman Brothers : Harga Minyak Bisa di US$ 
80
>  > From: Heri Setiono <herisetiono004@>
>  > Date: Sun, May 11, 2008 5:18 am
>  > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
>  > 
>  > 
>  > Minggu, 11/05/2008 15:30 WIB
>  > Harga Minyak Bisa di US$ 80
>  > Dadan Kuswaraharja - detikFinance
>  > 
>  
>  > Arab Saudi juga diperkirakan akan menaikkan produksinya setelah 
pesta
>  > pemilihan presiden di AS selesai. Jika Arab Saudi membuka keran 
minyak,
>  > dalam kata lain, harga minyak akan turun. "Suka ada sejarahnya 
dalam
>  > peningkatan produksi. Produksi minyak selalu meningkat beberapa 
bulan
>  > setelah pemilihan presiden AS," ujar Crandell.
>  > ( ddn / ddn )
>  
>  Hubungan yang menarik dan mengundang teori konspirasi :-)
>  
>  Yang sekarang ini menarik bagi saya adalah pernyataan SBY tentang
>  keluarnya Indonesia dari OPEC. Saya melihatnya sebagai teknik dia 
agar
>  Indonesia punya pilihan tambahan dalam mengeruk keuntungan atau
>  memotong kerugian perubahan harga minyak, salah satunya karena 
OPEC
>  membatasi produksi minyak anggotanya.
>  
>  
>      
>                                        
> 
>        
> ---------------------------------
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di 
Yahoo! Answers
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke