[ac-i] Ngamen Puisi Wiji Thukul, 28-29 Agustus 2010

2010-08-27 Terurut Topik abdul malik













NGAMEN PUISI WIJI THUKUL
DIBUTUHKAN SEGERA!!!
 
Dibutuhkan relawan segala usia, apapun latar belakang, dimana
pun berada, di atas apapun kini berpijak untuk ngamen puisi-puisi
Wiji Thukul pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2010. Ngamen ini untuk
memperingati hari kelahiran Wiji yang jatuh pada 26 Agustus. Lokasi
ngamen bebas, mau di terminal, di dalam bus, di emper mal, di tengah
pasar, di manapun! Atau bila Anda malu ngamen di depan publik,
silahkan membacakan puisi di depan orang terdekat atau keluarga.
Waktu ngamen bebas! Boleh saat berangkat atau pulang kerja, di sela
perjalanan, selepas ibadah di masjid, pura atau gereja, kapan pun!
Daftarkan diri Anda ke: sahabatwijithu...@gmail.com 
atau sms ke: 0899 839 3685
Panitia akan mengirimkan bahan: puisi-puisi Wiji Thukul,
profil penyair dan pamflet Peringatan Hari Penghilangan Paksa
Internasional.

Beberapa hal yang harus diperhatikan:
Tak ada niat nyari duit apalagi memaksa, kalau publik
mengapresiasi dengan memberi receh silahkan Anda sumbangkan untuk
perjuangan para keluarga korban atau digunakan untuk keperluan
baik-baik.
Respek terhadap rakyat yang diinjak oleh sepatu pembangunan
(mengutip Iwan Fals).
Berlaku santun dan tidak mengganggu mereka yang tidak ingin
diganggu pembacaan puisi.

Kirimkan rekaman video/foto/audio dan kesan Anda selama
ngamen ke: sahabatwijithu...@gmail.com.
Kiriman Anda akan kami dokumentasikan dalam blog “Sahabat
Wiji Thukul” yang segera online. Sebagai sahabat Wiji Thukul, Anda
bebas mengirimkan bahan apa saja yang berkaitan dengan keresahan,
kegamangan, protes, kemarahan, nasihat, atau apapun yang telah
mencederai rasa keadilan dan kemanusiaan Anda.

Sumber: Note Facebook Idaman Andarmosoko, 27 Agustus 2010








Teman,



Kami kirimkan  materi dan
tambahan satu flyer tentang Ngamen Puisi Wiji Thukul. Format
file-nya .zip
Kalau teman berkenan bisa juga
diperbanyak sendiri flyer-nya dan dibagikan untuk audience yg
mungkin belum mengenal siapa Thukul.



File nya dapat diunduh dari sini:




https://docs.google.com/leaf?id=0B67U0GS4bGJ_OGQzM2YyODItNjkzOS00MmViLWIzMzktOGNlZjg2MDQzMTBlsort=namelayout=listnum=50



Gitu aja, teman. Jangan lupa untuk
mendokumentasikan acara ngamen-nya untuk blog Sahabat Wiji 
Thukul
ya. Audio, foto, video (pake hp juga bisa kalo gak punya
camcorder).



Satu hal lagi, ternyata ada cukup
banyak permintaan informasi dari media baik di Jakarta maupun di
daerah untuk meliput inisiatif ngamen dari kawan-kawan ini. 
Karena
itu, kami mohon bantuannya kawan-kawan untuk mengirim SMS ke
08998393685 atau sebaris pesan di email ini yg berisi: Waktu 
ngamen
(hari, jam), siapa saja (individu atau komunitas apa saja), 
nomer
kontak,  lokasi tempat ngamen. 



Hidup Thukul, Jayalah Sastra dan
Kebudayaan Indonesia!



Salam hangat!








  

[ac-i] UNDANGAN GELADAK SASTRA #5 KOMUNITAS LEMBAH PRING

2010-07-27 Terurut Topik abdul malik










UNDANGAN
GELADAK
SASTRA #5
ACARA:
BEDAH NOVEL PEMBUNUH DI ISTANA NEGARA, 

KARYA
DHIAN HARI M.D ATMAJA

HARI/ TANGGAL: JUM'AT, 23 JULI
2010
PUKUL: 13.OO Wib (BA'DA JUM'ATAN)
TEMPAT: PADEPOKAN SELO
ADJI (RUMAH RIBUT SUMIYONO/ PEMATUNG BATU TROWULAN), Jl. RAYA
JATISUMBER 11, Dsn. JATISUMBER, Ds. WATESUMPAK, Kec. TROWULAN, Kab.
MOJOKERTO

NARASUMBER:
1. HALIM HD (NETWORKER KEBUDAYAAN/
FORUM PINILIH, SOLO)
2. ROBIN AL-KAUTSAR (PEMERHATI SENI-BUDAYA,
JOMBANG)
3. NUREL JAVISSYARQI (PENYAIR, LAMONGAN)

MODERATOR:
YUSUF SUHARTO (LITBANG ISNU JOMBANG)

ACARA INI KERJA-BARENG
ANTARA KOMUNITAS LEMBAH PRING dan PADEPOKAN SELO ADJI.

SALAM: 

JABBAR
ABDULLAH (LURAH KOMUNITAS LEMBAH PRING)








Pembunuh
di Istana Negara adalah sebuah novel karya Dhian Hari M.D. Atmaja
yang digarap dengan ciri khas dan identitas tersendiri. Selama ini,
cerita-cerita cinta hadir sebagai permasalahan personal yang sedikit
banyak (dapat dikatakan) bergejolak pada lingkup terbatas dan
cenderung melepaskan diri dari dunia realitasnya. Dalam alur cerita
Pembunuh di Istana Negara, perasaan cinta seorang lelaki pada
perempuan, mampu membawa si pencinta untuk berdiri di antara dua
pilihan yang saling berlawanan.
Novel ini secara ringkas menggambarkan perjalanan
cinta seorang Paspampres (Kapten Agung Sutomo) untuk menjalani
perenungan atas sistem pemerintahan negara. Kapten Agung Sutomo
sebagai seorang Paspampres juga mengagumi seorang penulis yang dalam
perjalanan kehidupannya, si penulis yang dikagumi ini terasing dari
masyarakatnya karena sebuah jalan pikiran yang bersemayam di dalam
kepala. Pikiran si penulis itu jauh berada di awang-uwung.
Suatu ketika, Agung menyelinap keluar Istana Negara
untuk menemui kekasihnya yang bernama Rina. Betapa sakit perasaan
sang Paspampres ketika menemukan sang kekasih sedang bercumbu dengan
tangisan dan luka yang kejam menghantam dunia seorang perempuan
cantik yang dia cintai dengan tulus. Dari keadaan itu, Agung
mengetahui bagaimana luka Rina sampai mengucurkan darah penderitaan
yang tidak mampu dia bendung. Terbelenggu di dalam masalah yang
sangat rumit dan melibatkan berbagai pihak.
Dengan berselimutkan derai air mata yang dikucurkan
Rina, Kapten Agung Sutomo diajak untuk menyaksikan pergulatan
penderitaan para petani yang sedang dilanda peperangan. Kapten Agung
Sutomo yang setiap harinya bersama dengan Presiden di dalam gemerlap
Istana Negara dan kemewahan negara, kali ini dipaksa untuk
menyaksikan penderitaan karena perang petani yang tidak mungkin lagi
dimenangkan oleh para petani. Kapten Agung Sutomo dengan sambil terus
dibajiri oleh air mata kekasihnya menyaksikan bagaimana para petani
diusir dengan paksa oleh pada penguasa kaya. Para petani diusir dari
tanah yang selama ini mereka jadikan sandaran kehidupan yang panjang
dan melelahkan.
Bersamaan dengan rasa sakit yang mengucurkan darah
di dalam dada, seorang relasi Kapten Agung Sutomo yang berkerja
sebagai seorang wartawan nasional memberikan kabar bahwa dia telah
membuatkan janji untuk bertemu dengan sang Wiku (penulis yang
dikagumi Agung). Kapten Agung pun berinisiatif untuk mengajak Rina
berlibur ke kota sang Wiku, Yogyakarta. Kapten Agung berharap,
liburannya ke Yogyakarta mampu menjauhkan Rina dari kesedihan yang
berkepanjangan. Akantetapi, setelah Kapten Agung sampai di Yogyakarta
dan bertemu dengan sang Wiku, dia kembali teringat dengan penderitaan
para petani yang sebentar lagi, tanah mereka akan terenggut begitu
saja. Dia pun mencoba untuk mencari jalan keluar dengan meminta
pendapat dari sang Wiku yang dia kagumi.
Saat itu, mimpi-mimpi besar yang pernah ditulis sang
Wiku kembali terlintas di kepala Kapten Agung Sutomo. Mimpi besar
tentang perubahan, tentang negara yang mengedepankan hati nurani dan
kemanusiaan dalam menjalankan sistem pemerintahan. Bahwa rakyat
adalah segalanya. Kapten Agung pun kemudian berniat melakukan
perubahan itu.
Terjadi prahara yang besar karena rasa cinta yang
dalam yang dimiliki oleh seorang Paspampres untuk meletuskan
pistolnya, dan akhirnya media pun menulis:
PEMBUNUH DI ISTANA NEGARA
Pertanyaan yang melintas saat ini, adalah bahwa
siapa sebenarnya yang menjadi PEMBUNUH di ISTANA NEGARA? Silahkan
temukan kemudian tafsirkan sendiri dengan membaca keseluruhan cerita
dari novel PEMBUNUH DI ISTANA NEGARA karya Dhian Hari M.D. Atmaja
yang diterbitkan di Yogyakarta oleh SDS Fiction.
Judul   
: PEMBUNUH DI ISTANA NEGARA
Tahun  
: Maret 2010
Penulis 
: Dhian Hari M.D. Atmaja
Tebal   
: 355 halaman
Ukuran
: 11 x 17 cm
Penerbit   
: SDS Fiction, Yogyakarta
ISBN  
: 978-602-96664-0-3 Katalog Dalam Terbitan
Harga  
: Rp. 33.000,00 (berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia)
NB:
Pembelian dapat dilakukan dengan mengirimkan
pemesanan melalui alamat e-mail: dhianh...@yahoo.com atau
sds.fictionbo...@gmail.com atau dapat juga melakukan pemesanan via
SMS ke nomor HP 085643218682 

[ac-i] SIARAN PERS GreenArt 2010, Hanya Satu Bumi

2010-07-14 Terurut Topik abdul malik










SIARAN
PERS



GreenArt
2010, Hanya Satu Bumi



Untuk
kali ketiga, Komunitas Perupa Peduli Lingkungan (KPPL)
menyelenggarakan GreenArt, sebuah hajatan kesenian yang berwawasan
lingkungan. Pameran seni rupa, pameran produk dan pengelolaan
lingkungan, gelar seni pertunjukan, workshop dan seminar,
diselenggarakan di Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali 85
Surabaya, mulai tanggal 22 – 25 Juli 2010. 




Acara
ini juga merupakan bentuk kepedulian tersendiri dari Bank Jatim
sebagai sponsor utama, dan akan membuka acara pada hari Kamis, 22
Juli 2010, pukul 15.00, di pendopo Taman Budaya Jatim. Kali ini,
giliran Sawung Jabo yang menjadi bintang dalam sajian pergelaran
musiknya, hari Sabtu, 24 Juli 2010.
Pada
mulanya, GreenArt merupakan hajatan yang digelar Pusat Pendidikan
Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman, Trawas, Mojokerto, bekerjasama
dengan British Council. Acara tahun 1991 itu merupakan pameran karya
seni rupa yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Sayangnya,
acara ini tidak berulang kembali, sehingga memunculkan kerinduan
sejumlah seniman yang pernah menjadi pesertanya. 

Tahun
2008, kerinduan itu mengkristal dengan menggelar hajatan dengan nama
sama, GreenArt, yang diselenggarakan di Kampung Seni Pondok Mutiara
Sidoarjo. Momen ini lantas melahirkan Komunitas Perupa Peduli
Lingkungan (KPPL) yang menjadi pelaksana, dengan menggandeng sejumlah
elemen seniman dan LSM Lingkungan, termasuk PPLH Seloliman sebagai
penggagas pertama. 

Sukses
dengan acara ini, event yang lebih besar digelar di Taman Budaya
Jatim, dengan lebih banyak lagi melibatkan berbagai pihak untuk
berpartisipasi, termasuk kalangan perguruan tinggi yang baru kali itu
unjuk karya. Intinya, acara utamanya masih serupa, yaitu pameran seni
rupa dan produk-produk ramah lingkungan, workshop apresiasi
lingkungan hidup, pergelaran performance
art
yang menyuarakan persoalan lingkungan, pemutaran film dan pertunjukan
kesenian lainnya. 

Karya-karya
seni rupa yang tampil konsisten dengan menggunakan bahan-bahan yang
ramah lingkungan. Baik yang berupa limbah pertanian dan flora, maupun
limbah industri dan rumah tangga berupa barang-barang bekas dan daur
ulang.  Misalnya, patung dan instalasi yang menggunakan jerami,
serbuk gergaji, daun tebu, batang padi, gabah, yang mewakili sektor
agraris. Sementara di sektor perkotaan, diwakili dengan karya-karya
seni dengan menggunakan bahan limbah kaleng bekas, kain perca,
barang-barang rongsokan. 

Berkaca
dari pengalaman sebelumnya, kali ini aspek Green
lebih mendapat perhatian dibanding aspek Art
yang dirasa terlalu menonjol dalam event sebelumnya. Ada keseimbangan
antara aspek lingkungan dengan kesenian sehingga Green dan Art
betul-betul menjadi kesatuan. Hal remeh yang dulu belum sempat
diperhatikan misalnya, penyediaan tempat sampah (organik dan
anorganik) yang harusnya tersebar di berbagai sudut lokasi acara.
Penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan untuk kepentingan operasional
panitia, misalnya, tidak lagi menggunakan kemasan stereofoam
untuk wadah makanan. Dan yang merupakan langkah maju, adalah
pembagian tanaman gratis kepada undangan.
Soal
tanaman gratis ini bukan hanya dibagikan begitu saja. Ada semacam
surat pernyataan yang harus ditandatangani oleh penerima tanaman itu.
Pernyataan bahwa dia bersedia merawat tanaman itu tumbuh subur dan
berkembang biak, bersedia membagi-bagikan hasil biakan tanaman itu
manakala sudah beranakpinak, bersedia mengajak sanak saudara dan
teman serta komunitasnya untuk mencintai kelestarian lingkungan
hidup, dan bersedia melakukan apa saja sesuai kapasitas dan
kemampuannya demi penyelamatan planet bumi ini dari bahaya pemanasan
global. 

GreenArt
Indonesia, akhirnya tidak lagi hanya merupakan pameran seni rupa
berbasis lingkungan atau pertunjukan kesenian yang menyuarakan
lingkungan, melainkan menjadi sebuah gerakan moral untuk mengajak
berbagai pihak agar secara simultan menyelamatkan planet bumi ini
dari bahaya pemanasan global. Karena itu tema yang dipilih adalah
“Hanya Satu Bumi”, sebuah slogan lawas yang pernah dikumandangkan
Barbara Ward menjelang  Konferensi Lingkungan Hidup PBB tahun 1972 di
Stockholm.  Meski sudah dilontarkan 38 tahun yang lalu, isu tersebut
masih terasa aktual dan tetap relevan dikumandangkan saat ini dan
sampai kapan saja. 




Pihak
yang Terlibat: 




PERFORMING
ARTS:
Teater
Idi Sumenep, Teater Panta Rhei (Solo), Teater Gress (Gresik),
Komunitas Samar (Lumajang), Teater Dinding IKIP PGRI, Teater Kosong,
Teater Oxygen, Teater Biagador (Jember), Teater Merah Putih
(Banyuwangi), Teater Pilar (Pasuruan), Teater Fataria (Pamekasan),
Teater Musikal SMP IPIEMS, Teater SMP V Hang Tuah Sidoarjo, Ugeng
Performance, Sidoarjo  

Musik
Lesung, Sidoarjo, Musik Jajan Pasar, Sidoarjo, Musik Wukir,
Surabaya, Musik Sawung Jabo 





PAMERAN
SENI RUPA  


[ac-i] PEMENANG LOMBA CERPEN BERDASAR CERITA PANJI (KERJASAMA DK JATIM dan DEKAJO) 2010:

2010-07-13 Terurut Topik abdul malik










PEMENANG LOMBA CERPEN BERDASAR CERITA
PANJI (KERJASAMA DK JATIM dan DEKAJO) 2010:

I. Gunawan
Maryanto (Yogyakarta), Judul Cerpen: PANJI LARAS.
II.
Widodo Basuki (Surabaya), judul cerpen: SANG PANJI PARMI
(N).
III. S. Jai (Surabaya), judul Cerpen: REMBULAN
TERPERANGKAP RANTING DAHAN.

HARAPAN I: MS. Nugroho
(Mojoagung, Jombang), Judul cerpen: JAGO UNTUK
PRESIDEN.

HARAPAN II: Ratna Indraswari Ibrahim (Malang),
judul cerpen: ANDE-ANDE LUMUT.
--
SETIAP
PEMENANG MENDAPATKAN PENGHARGAAN BERUPA UANG dan PIAGAM.

Susunan
Dewan Juri:
Ketua: Beni Setia (Caruban)
Anggota: Fahrudin
Nasrulloh (Jombang) dan Rakhmat Giryadi (Sidoarjo).
--
Keputusan
ini telah ditetapkan diumumkan dan pd Pekan Budaya Panji Jombang
2010, tgl 10 Juli 2010, pkl. 13.15 Wib dan TIDAK DAPAT DIGANGGU
GUGAT.

Informasi:
Mashuri,Ketua Komite Sastra 
Dewan
Kesenian Jawa Timur
HP 081 331 3331 31
Jl.Wisata
Menanggal
Surabaya 60234
Telp/fax 031- 8555 43 04
e-mail:
dk_ja...@yahoo.com.
CC: misterh...@yahoo.com



Liputan:
Jabbar
Abdullah dari Jombang




LOMBA CERPEN BERTEMA CERITA
PANJI
KERJASAMA DEWAN KESENIAN JATIM DAN DEWAN KESENIAN
JOMBANG

LATAR BELAKANG
Penciptaan dan penikmatan karya
sastra belum banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat.
Masyarakat kita lebih akrab dengan hal ihwal di luar sastra, padahal
sastra adalah salah satu penopang kebudayaan yang mengandung
nilai-nilai yang sangat berguna bagi kehidupan bermasyarakat. Salah
satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengakrabkan kembali sastra
kepada masyarakat adalah dengan diadakannya lomba penulisan yang
berdasar pada kisah Panji, yang merupakan khasanah warisan Jawa Timur
yang mendunia. Dalam hal ini adalah dengan lomba penciptaan cerpen.
Apalagi untuk saat ini perkembangan cerpen di Jawa Timur sangat
pesat. Di sisi lain, menulis cerpen memang bukanlah suatu kegiatan
mudah namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Siapa saja bisa
menciptakan cerpen, tentang apa saja dan bertujuan apa saja. Dengan
menulis sastra maka bisa menghaluskan jiwa, meningkatkan kepekaan,
serta memiliki kepedulian lebih tinggi terhadap sesama. Apalagi
dengan berpatok pada tema Panji, maka bisa menumbuhkan karya-karya
baru yang memiliki spirit melestarikan akar tradisi.

DASAR
PEMIKIRAN
1. Masyarakat perlu diperkenalkan kembali dengan
khasanah lama sehingga bisa mengambil nilai-nilai positif yang
dikandungnya.
2. Memacu masyarakat untuk mengenal jati diri lewat
internalisasi karya-karya lama ke dalam bentuk karya baru.
3.
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menciptakan cerpen yang
berbasis cerita Panji.
4. Meningkatkan kreativitas dan daya
apresiasi masyarakat terhadap sastra lama dan baru.
5. Diperlukan
pembacaan baru dan kontemporer pada khasanah lama, terutama cerita
Panji, sehingga sesuai dengan semangat zaman.


MAKSUD DAN
TUJUAN
1. Membangkitkan minat masyarakat dalam dunia kesastraan
dan potensi lokal
2. Menambah wawasan masyarakat terhadapa
sastra/cerpen.
3. Mencetak cerpenis yang berpotensi dan
berbakat
4. Membumikan cerita Panji dengan pendekatan dan
perspektif baru
5. Merangsang daya cipta dan kreativitas
masyarakrat dalam menciptakan karya baru berdasarkan khasanah
lama.

KELUARAN
1. Munculnya sikap positif masyarakat
terhadap cerpen.
2. Adanya sikap positif masyarakat terhadap
Cerita Panji dan nilai-nilai kearifan lokal.
3. Munculnya cerpenis
berbakat dan potensial dan karya-karya yang brilian

LOKASI
Kantor
Dewan Kesenian Jatim dan Dewan Kesenian Kabupaten
Jombang

WAKTU
Batas akhir pengumpulan naskah 3 Juli
2010
Penjurian antara tanggal 4-9 Juli 2010
Pengumuman pemenang
pada 10 Juli 2010

KARYA DIKIRIM KE:
Dewan Kesenian Jawa
Timur
Jl.Wisata Menanggal
Surabaya 60234
Telp/fax 031- 8555
43 04
e-mail: dk_ja...@yahoo.com.
CC:
misterh...@yahoo.com
Kontak person:
Mashuri,Ketua Komite Sastra
Dewan Kesenian Jawa Timur
HP 081 331 3331 31

PENYELENGGARA
Dewan
Kesenian Jatim bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kabupaten
Jombang

PESERTA
Umum

JURI
1.Beni Setia (penulis
dan sastrawan serba bisa, tinggal di Caruban Madiun)
2.R. Giryadi
(aktor, sutradara, cerpenis, pengurus DK-Jatim)
3.Fakhrudin
Nashrullah (cerpenis, penyair dan komite sastra DK-Jombang)

TARGET
PESERTA
150 orang

PEMENANG
Dipilih 5 pemenang, dengan
perincian 3 pemenang utama, dan 2 pemenang harapan

HADIAH
Total
hadial Rp 10.000.000, dengan perincian sebagai berikut:
Juara I
mendapat Rp 3.000.000 (Tiga juta rupiah)
Juara II mendapat Rp
2.500.000 (Dua juta lima ratus ribu rupiah)
Juara II mendapat Rp
2.000.000 (dua juta rupiah)
Juara Harapan I 1.500.000 (Satu juta
lima ratus ribu rupiah)
Juara Harapan II 1.000.000 (Satu juta
rupiah)

Panjang naskah minimal 5 halaman A4, spasi 1,5, times
news roman 12.



  

[ac-i] SEMINAR SEHARI ‘TEATER JAWA TIMUR: MENCIPTA (KEMBALI) TRADISI’

2010-07-08 Terurut Topik abdul malik
(TERM OF REFERENCE)
SEMINAR SEHARI
‘TEATER JAWA TIMUR: MENCIPTA (KEMBALI) TRADISI’


A. Dasar Pemikiran
Dalam konstelasi teater di Indonesia, teater Jawa Timur pernah mengalami
kejayaan pada periode tahun 70-80 an. Setelah periode itu, teater Jawa Timur,
dinilai kurang mampu berbicara ditingkat nasional. Persoalan yang sering muncul
adalah minimnya pengiat-penggiat teater yang berwibawa sekelas, Basuki Rachmat,
Emil Sanosa, Akhudiat, Max Arifin, dan lain sebagainya.
Persoalan lain adalah minimnya perguruan tinggi seni yang ada di Jawa Timur.
Hal ini tentu sangat berbeda dengan kota-kota seperti Solo, Yogjakarta, 
Bandung, Padang, dan Jakarta. Secara
signifikan, perguruan tinggi seni itu mampu membangun wacana perkembangan
terhadap seni pertunjukan.
Ini artinya perkembangan teater di kota-kota di atas, memiliki hubungan secara
langsung terhadap keberadaan perguruan seni. Namun, apakah dengan demikian kita
perlu mendirikan perguruan seni, semacam ISI (Institut Seni Indonesia)?
Tidak harus demikian. Di Jawa Timur secara sumberdaya, telah memiliki
tokoh-tokoh, pekerja seni, di daerah-daerah yang cukup potensial. Selain itu,
Jawa Timur memiliki sub kultur yang lebih beragam dengan kota-kota yang
dimaksud di atas. Sub kultur bisa berdayakan kembali menjadi ‘lahan baru’
proses penciptaan teater.
Kita semua tahu, Jawa Timur memiliki sub kultur yang sangat banyak. Sub kultur
itu bisa kita bagi atas keterpengaruhan budaya tertentu. Orang banyak menyebut,
warna Jawa Timur itu sangat dipengaruhi oleh sub kultur ‘Subaraga’ (Surabaya, 
Banyuwangi,
Madura, Ponorogo). 
Kalau mau kita kelompokan dalam sub kultur yang lebih besar, ada empat
subkultur yang menjiwai kebudayaan (kesenian) di Jawa Timur yaitu, Mataraman,
Blambangan, Pesisiran, dan Madura. 
Keempat sub kultur inilah yang diharapkan bisa dikembangan menjadi ‘spirit’
penciptaan kembali tradisi teater di Jawa Timur. Diharapkan proses ini juga
memunculkan bentuk-bentuk baru teater.
Inilah yang belum banyak dilakukan oleh pekerja teater selama ini. Padahal
kalau kita mau melihat puncak-puncak teater nasional kita terjadi tahun
1970-1980-an, kita bisa melihat, terjadinya pertemuan antara bentuk dan konsep
teater tradisi dengan konsep teater modern yang dikembangkan Stanilavky
(Moskow), Breacht (Jerman), Antoni Artaud (Prancis), dan lain-lain. 
Dalam hal ini, seminar sehari dengan tema, Teater Jawa Timur: Mencipta
(Kembali) Tradisi, akan mendorong terciptanya teater (modern) yang digali dari
muatan-muatan local. Kita berharap dengan usaha ini, akan terwujud sebuah
bentuk teater yang bernafaskan dan berwawasan local genius.

B. Maksud dan Tujuan
1. Meningkatkan kualitas SDM teatrawan dan masyarakat teater Jawa Timur
2. Mencari bentuk-bentuk teater modern yang berwawasan dan berspirit local

C.Keluaran
1. Munculnya teatrawan yang berkualitas 
2. Lahirnya karya-karya teater yang berwawasan dan berspirit local genius.

D. Nama Kegiatan
Seminar Sehari : Teater Jawa Timur : ‘Mencipta (Kembali) Tradisi’

E. Bentuk Kegiatan
1. Seminar

F. Pemateri
1. Gunawan Maryanto (Yogjakarta), 2. Zainuri (Surabaya), 3. Jujuk Prabowo 
(Yogjakarta) 4.
Moderator : Sujai (Surabaya)
5. Keynote speaker : Akhudiat (Surabaya)

G. Waktu dan Tempat
7 Juli 2010, Pukul : 10.00 Wib sampai selesai. 
Tempat : Gedung Cak Durasim, Jl. Genteng Kali 85, Surabaya

H. Peserta Seminar
1. Stageholder teater di Jatim
2. Penggiat teater kampus Jatim
3. Pelatih/guru teater SMP/SMA/SMK Jatim

I. Pelaksana Kegiatan
Komite Teater Dewan Kesenian Jawa Timur dan Teater Institut Universitas Negeri
Surabaya.
 
Terbuka untuk umum dan gratis.
 
Informasi:
R Giryadi, Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jatim
Hp 081 330 65 7845
e-mail: zahi...@yahoo.com


  

[ac-i] Peluncuran Buku dan Diskusi Sastra : DARI YANG DIBUANG DAN DIBUNGKAM

2010-07-01 Terurut Topik abdul malik










  

[ac-i] JADWAL PENTAS LUDRUK KARYA BUDAYA MOJOKERTO BULAN JULI 2010

2010-06-26 Terurut Topik abdul malik










JADWAL  PENTAS LUDRUK  KARYA
BUDAYA MOJOKERTO 

BULAN JULI 2010

1. TANGGAL, 1
JULI 2010, Kamis Kliwon; Tempat: Ds. Janti, Tarik, Sidoarjo
2.
TANGGAL, 3 JULI 2010, Sabtu Pahing; Tempat: Ds. Awar-awar Gunting,
Krembong, Sidoarjo 
3. TANGGAL, 4 JULI 2010, Minggu Pon; Tempat:
Ds. Sawo RW. II, Beringin, Surabaya 
4. TANGGAL, 5 JULI 2010,
Senin Wage; Tempat: Ds. Janti/Wunut, Mojoanyar, Mojokerto
5.
TANGGAL, 8 JULI 2010, Kamis Pahing; Tempat: Ds. Banyuurip, Kedamean,
Gresik 
6. TANGGAL, 9 JULI 2010, Jumat Pon; Tempat: Ds.
Kedungbocok, Tarik, Sidoarjo 
7. TANGGAL, 10 JULI 2010, Sabtu
Wage; Tempat: Ds. Pasinan/Kupang, Jetis, Mojokerto
8. TANGGAL, 11
JULI 2010, Minggu Kliwon; Tempat: Ds. Cendoro, Dawar, Mojokerto.
( Ada WAYANG SARAT).
9. TANGGAL, 12
JULI 2010, Senin Legi; Tempat: Ds. Klothok, Prambon, Sidoarjo
10.
TANGGAL, 14 JULI 2010, Rabu Pon; Tempat: Ds. Pilangrejo, Balong
Panggang, Gresik
11. TANGGAL, 15 JULI 2010, Kamis Wage; Tempat:
Ds.Losari/ Sidoharjo, Gedeg, Mojokerto
12. TANGGAL, 16 JULI 2010,
Jumat Kliwon; Tempat: Ds. Gading/ Cangkir, Driyorejo, Gresik
13.
TANGGAL, 17 JULI 2010, Sabtu Legi; Tempat: Ds. Mulung, Driyorejo,
Gresik
14. TANGGAL, 18 JULI 2010, Minggu Pahing; Tempat: Ds. Wates
Tanjung, Wringin Anom, Gresik. (Ada WAYANG SARAT)
15. TANGGAL, 19
JULI 2010, Senin Pon; Tempat: Ds. Pendhem, Kedamean, Gresik
16.
TANGGAL, 21 JULI 2010, Rabu Kliwon; Tempat: Ds. Tempuran, Pungging,
Mojokerto
17. TANGGAL, 22 JULI 2010, Kamis Legi; Tempat: Ds.
Pendhem, Wonoayu, Sidoarjo
18. TANGGAL, 24 JULI 2010, Sabtu Pon;
Tempat: Ds. Mancar Barat, Peterongan, Jombang
19. TANGGAL, 25 JULI
2010, Minggu Wage; Tempat: Ds. Sambikerep RW. IV, Surabaya
20.
TANGGAL, 26 JULI 2010, Senin Kliwon; Tempat: Ds. Simpang/ Sidoharjo,
Gedeg, Mojokerto
21. TANGGAL, 27 JULI 2010, Selasa Legi; Tempat:
Ds.Randegansari, Driyorejo, Gresik
22. TANGGAL, 29 JULI 2010,
Kamis Pahing; Tempat: Ds.Wunut, Porong, Sidoarjo
23. TANGGAL, 31
JULI 2010, Sabtu Kliwon; Tempat: Ds. Brangkal, Sooko,
Mojokerto

Mojokerto, 22 Juni 2010

Pimpinan Ludruk Karya
Budaya Mojokerto

Cak Edy Karya

-
INFO
: H. Drs. EKO EDY SUSANTO, M. Si 

(PIMPINAN LUDRUK KARYA BUDAYA
MOJOKERTO)
Telepon: 081 231 893 47
e-mail:cakedikarya(at)yahoo.com,
cakedikarya(at)gmail.com



  

[ac-i] Riri Riza, Novel, dan Film Indonesia oleh Fahrudin Nasrulloh

2010-06-26 Terurut Topik abdul malik










Riri Riza, Novel, dan Film
Indonesia

Fahrudin Nasrulloh*

“You have to be
passionate to do something,” ujar sutradara Riri Riza dalam sebuah
acara Tatap Muka yang dipandu selebriti Farhan di TV One (13/12/09).
Sebuah ungkapan antusiasme, kegairahan, untuk tetap konsisten pada
sebuah pilihan. Pilihan untuk beda, dengan idealisme dan kebebasan
bersikap. Karena itu, film Sang Pemimpi, sebagai kelanjutan dari
Laskar Pelangi, merupakan pilihan idealis yang juga dapat
menggairahkan dunia kepenulisan novel di tanah air. 
Andrea Hirata
dengan dua novelnya tersebut bisa dikatakan menjadi titik-tolak
kebangkitan film Indonesia yang patut dicatat. Novel dan film
merupakan katalisator penting untuk menakar sejauh mana perkembangan
kebudayaan dan peradaban suatu bangsa. Banyak novel di sejumlah
negara maju di Eropa yang diangkat ke dalam film. Semisal novel The
Name of The Rose-nya Umberto Eco yang difilmkan, dengan judul yang
sama, tahun 1986. Secara umum, khalayak Indonesia baru bisa membaca
setelah novel tersebut diterbitkan tahun 2005 oleh Penerbit
Jalasutra. Pun War and Peace-nya Leo Tolstoy. Sebelumnya, novel ini
menjadi bacaan wajib di sekolah umum Rusia, karena mengangkat
peristiwa momentum pergolakan politik di Rusia menjelang abad ke-20.

Sejak masa kejayaan Usmar Ismail hingga sekarang, tradisi serupa
ini belum maksimal digarap oleh para sutradara kita sekarang. Ada
segelintir film yang memang, bukan berdasarkan novel. Misalnya,
November 1928 (Teguh Karya) atau Cut Nyak Dien (Eros Djarot). Selain
itu, ada sejumlah film yang berdasarkan skenario keroyokan atau
individu yang berdasarkan naskah dari cerita fiksi atau cerita rakyat
atau cerita kuno atau babad seperti Jaka Sembung, Si Buta dari Gua
Hantu, Fatahillah, Tutur Tinular, Mahkota Mayangkara, dan lain-lain.

Mengapa kita yang juga memiliki ragam khazanah novel belum
digarap secara serius oleh para sineas kita. Bisa saja penggarapan
itu berujud tema film perjuangan tokoh bangsa dalam berbagai bidang,
baik dengan latar masa kerajaan-kerajaan nusantara, masa perjuangan
melawan kolonialisme, ataupun masa kini. Kita bisa mengambil contoh
sejumlah film manca yang digarap dengan cemerlang dan berbobot
seperti pada film yang bertopik sejarah; Ben Hur, Spartacus, Nero,
The Lion of Desert, Gladiator, The Last Emperor, Dawn Fall, Schandlir
List, The Passion of The Christ, atau Kingdom of Heaven. 
Kita
patut bertabik pada Jepang yang memiliki sutradara tangguh semacam
Akira Kurosawa yang mengangkat ke dalam film dari novel Yasunari
Kawabata yang berjudul Rhasomon. Di samping film besutannya yang lain
yang wajib diapresiasi seperti Ran, Kaghemusa, Ikiru, dan Dreams.
Konon, menurut sebagian kritikus film dunia, film-film garapan
Kurosawa telah mengilhami sejumlah sutradara kaliber Hollywood
seperti Steven Spielberg, David Lean, Oliver Stone, Martin Scorsese,
di mana film-film mereka kerap mendulang pujian dan mendapatkan piala
Oscar. Bagaimana kabar sederet novel bermutu kita bila dihubungkan
dengan sejauh mana kiprah para sutradara mutakhir Indonesia?
Ketika
film Daun di Atas Bantal-nya Garin Nugroho muncul tahun 1997,
barangkali inilah babak baru film Indonesia bangkit dalam keberagaman
gagasan alternatif. Di samping film-filmnya yang lain: Cinta dalam
Sepotong Roti (1991), Surat untuk Bidadari (1993), Bulan Tertusuk
Ilalang (1995), Puisi Tak Terkuburkan (1999), Aku ingin Menciummu
Sekali Saja (2002), Rindu Kami Padamu (2005), dan terakhir Opera Jawa
(2006). 
Peran Garin dalam menggarap tema-tema alternatif ihwal
fenomena sosial-budaya kekinian Indonesia menghadirkan sebentang
terobosan baru yang kini menginspirasi banyak sineas muda seperti
Riri Riza bersama Mira Lesmana untuk keluar dari mainstream film
Nasional yang semata mengeduk animo pasar yang dangkal dengan
film-film hantu-komedi-seronok. Bagi Riri, ada tiga film Indonesia
yang membuatnya tergugah sekaligus bangga: Tiga Buronan (sutradara
Nyak Abbas Akub), Secangkir Kopi Pahit (Teguh Karya), dan Babi Buta
yang Ingin Terbang (Edwin, sineas muda dari Surabaya) yang
menyorongkan dilema etnis Tiong Hoa, sentimen agama, dan HAM.
Dahulu
idealisme yang bergelora juga digarap oleh Sjumandjaya dan ia sendiri
yang menulis skenarionya dalam film yang berjudul Aku. Sebuah film
tentang perjalanan kepenyairan Chairil Anwar di masa pergolakan
kemerdekaan Indonesia, meski entah kenapa gagal diwujudkan.
Sebagaimana film Gie yang dibesut Riri, masih banyak tokoh-tokoh lain
dalam berbagai bidang yang patut digarap seperti sosok Pangeran
Dipanegara, Raden Saleh, Jenderal Sudirman, Soekarno, Affandi, H.B.
Jassin dan lain lain. Dalam hal ini kita bisa bercermin pada sejumlah
film terkait semisal Byron (Lord Byron, penyair Inggris), Surviving
Picasso (Pablo Picasso, pelukis Prancis), Patton (Jenderal Patton
dari Amerika pada masa Perang Dunia I), A Beautiful Mind (tentang
sosok John Nash, peraih Nobel di bidang matematika), dan lain
sebagainya. 
Tampaknya kini, dunia 

[ac-i] Undangan Jumpa Pers Kompetisi Teater Indonesia memperebutkan piala WS Rendra

2010-06-23 Terurut Topik abdul malik










Yth. Kawan-kawan Jurnalis


Untuk
mengenang dan memberi penghormatan atas karya-karya dan jasa
almarhum
WS Rendra dalam kancah teater Indonesia, serta untuk memberi
ruang
ekspresi kompetitif bagi pelaku teater, Lintas Masyarakat Teater
Jawa
Timur dan Dewan Kesenian Surabaya bermaksud untuk menggelar
acara
Kompetisi Teater Indonesia memperebutkan piala WS Rendra di
Surabaya.
Kompetisi ini kali pertama diselenggarakan di Indonesia
dalam skala
nasional.

Untuk itu, guna membagi informasi
mengenai acara ini secara lebih
rinci, kami mengundang kawan-kawan
untuk hadir dalam JUMPA PERS yang
akan kami helat
pada:

Hari/Tanggal            :
Senin/21 Juni 2010
Waktu            
       : 13.00 WIB
Tempat      
            : Galeri Surabaya, Komplek
Balai Pemuda, Jl
Gubernur Suryo 15, Surabaya.

Demikian
undangan ini. Kami mengharapkan kerjasama kawan-kawan media
untuk
menyukseskan acara ini.

Salam hangat,


Farid Syamlan
(Ketua Panitia)
Sabrot D Malioboro (Ketua Dewan Kesenian
Surabaya)

Informasi dan komunikasi : 085 232 444 023 (Diana
Sasa)


NB; mohon undangan ini dibagikan kepada kawan
jurnalis lainnya. Terimakasih



  

[ac-i] LOMBA CERPEN BERTEMA CERITA PANJI YOTAL HADIAH 10 JUTA RUPIAH

2010-06-18 Terurut Topik abdul malik










LOMBA CERPEN BERTEMA CERITA PANJI
KERJASAMA DEWAN KESENIAN JATIM DAN
DEWAN KESENIAN JOMBANG

LATAR BELAKANG
Penciptaan dan
penikmatan karya sastra belum banyak digemari oleh sebagian besar
masyarakat. Masyarakat kita lebih akrab dengan hal ihwal di luar
sastra, padahal sastra adalah salah satu penopang kebudayaan yang
mengandung nilai-nilai yang sangat berguna bagi kehidupan
bermasyarakat. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
mengakrabkan kembali sastra kepada masyarakat adalah dengan
diadakannya lomba penulisan yang berdasar pada kisah Panji, yang
merupakan khasanah warisan Jawa Timur yang mendunia. Dalam hal ini
adalah dengan lomba penciptaan cerpen. Apalagi untuk saat ini
perkembangan cerpen di Jawa Timur sangat pesat. Di sisi lain, menulis
cerpen memang bukanlah suatu kegiatan mudah namun bukan berarti tidak
bisa dilakukan. Siapa saja bisa menciptakan cerpen, tentang apa saja
dan bertujuan apa saja. Dengan menulis sastra maka bisa menghaluskan
jiwa, meningkatkan kepekaan, serta memiliki kepedulian lebih tinggi
terhadap sesama. Apalagi dengan berpatok pada tema Panji, maka bisa
menumbuhkan karya-karya baru yang memiliki spirit melestarikan akar
tradisi.

DASAR PEMIKIRAN
1. Masyarakat perlu diperkenalkan
kembali dengan khasanah lama sehingga bisa mengambil nilai-nilai
positif yang dikandungnya.
2. Memacu masyarakat untuk mengenal
jati diri lewat internalisasi karya-karya lama ke dalam bentuk karya
baru.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menciptakan
cerpen yang berbasis cerita Panji.
4. Meningkatkan kreativitas dan
daya apresiasi masyarakat terhadap sastra lama dan baru. 
5.
Diperlukan pembacaan baru dan kontemporer pada khasanah lama,
terutama cerita Panji, sehingga sesuai dengan semangat
zaman.


MAKSUD DAN TUJUAN 
1. Membangkitkan minat
masyarakat dalam dunia kesastraan dan potensi lokal 
2. Menambah
wawasan masyarakat terhadapa sastra/cerpen. 
3. Mencetak cerpenis
yang berpotensi dan berbakat
4. Membumikan cerita Panji dengan
pendekatan dan perspektif baru
5. Merangsang daya cipta dan
kreativitas masyarakrat dalam menciptakan karya baru berdasarkan
khasanah lama. 

KELUARAN
1. Munculnya sikap positif
masyarakat terhadap cerpen. 
2. Adanya sikap positif masyarakat
terhadap Cerita Panji dan nilai-nilai kearifan lokal.
3. Munculnya
cerpenis berbakat dan potensial dan karya-karya yang
brilian

LOKASI
Kantor Dewan Kesenian Jatim dan Dewan
Kesenian Kabupaten Jombang

WAKTU
Batas akhir pengumpulan
naskah 3 Juli 2010
Penjurian antara tanggal 4-9 Juli
2010
Pengumuman pemenang pada 10 Juli 2010

KARYA DIKIRIM
KE:
Dewan Kesenian Jawa Timur
Jl.Wisata Menanggal
Surabaya
60234
Telp/fax 031- 8555 43 04
e-mail: dk_ja...@yahoo.com. 
CC:
misterh...@yahoo.com 
Kontak person:
Mashuri,Ketua Komite
Sastra Dewan Kesenian Jawa Timur
HP 081 331 3331 31



PENYELENGGARA
Dewan Kesenian Jatim
bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kabupaten
Jombang

PESERTA
Umum

JURI
1.Beni Setia (penulis
dan sastrawan serba bisa, tinggal di Caruban Madiun)
2.R. Giryadi
(aktor, sutradara, cerpenis, pengurus DK-Jatim)
3.Fakhrudin
Nashrullah (cerpenis, penyair dan komite sastra DK-Jombang)

TARGET
PESERTA
150 orang

PEMENANG
Dipilih 5 pemenang, dengan
perincian 3 pemenang utama, dan 2 pemenang harapan

HADIAH
Total
hadial Rp 10.000.000, dengan perincian sebagai berikut:
Juara I
mendapat Rp 3.000.000 (Tiga juta rupiah)
Juara II mendapat Rp
2.500.000 (Dua juta lima ratus ribu rupiah)
Juara II mendapat Rp
2.000.000 (dua juta rupiah)
Juara Harapan I 1.500.000 (Satu juta
lima ratus ribu rupiah) 
Juara Harapan II 1.000.000 (Satu juta
rupiah) 




Panjang naskah minimal 5 halaman A4,
spasi 1,5, times news roman 12.



  

[ac-i] PAGELARAN LAYAR TANCAP SEMESTA EDUCATION FILM FESTIVAL 20-26 JUNI 2010

2010-06-17 Terurut Topik abdul malik










PAGELARAN LAYAR TANCAP 

SEMESTA EDUCATION FILM FESTIVAL
20-26 JUNI 2010



OSIS Madrasah Tsanawiyah Smesta 789,
Brangkal Kabupaten Mojokerto bekerja sama Smestasineklub, Maja van
Java Cinema Club, Universal Entertainment, majalah Peace, Dewan
Kesenian Kabupaten Mojokerto menyelenggarakan pemutaran film dan
diskusi bertajuk PAGELARAN LAYAR TANCAP SEMESTA EDUCATION FILM
FESTIVAL pada tanggal 20-26 Juni 2010.



Pembukaan oleh Bapak H Drs Eko Edy
Susanto, MSi
Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten
Mojokerto
20 Juni 2010 pukul 7 malam
DI KAMPUNG MERDEKA JL.LURUS 12-24
KEDUNGMALING,
KECAMATAN SOOKO
KABUPATEN MOJOKERTO



PEMUTARAN FILM LAYAR TANCAP BERTEMA
PENDIDIKAN
setiap hari mulai pukul 7 malam



Menyajikan 12 judul filem tentang
pendidikan hasil karya para sineas kelas dunia dari berbagai negara
yang akan merubah cara pandang kita terhadap bagaimana seharusnya
mendidik dan menjalankan pendidikan. Acara yang sangat layak tonton
terutama para guru, orangtua dan siapapun yang peduli dengan
pendidikan yang baik dan benar.



20 Juni 2010 pukul 8 malam
3 IDEOTS, SUTRADARA RAJKUMAR HIRANI,
2009, 160 menit, India



21 Juni 2010 pukul 7 malam
-DEAD POETS SOCIETY, SUTRADARA PETER
WEIR, 1989, 128 menit, Amerika
-CHILDREN OF HEAVEN, SUTRADARA MAJID
MAJIDI, 1997,89 menit, Iran



22 Juni 2010 pukul 7 malam
-MY LEFT FOOT, SUTRADARA JIM SHERIDAN,
1990, 103 menit, Amerika
-NOT ONE LESS, SUTRADARA ZHANG YIMOU,
1999, 106 menit, China



23 Juni 2010 pukul 7 malam
-KIRIKOU AND THE SORCERESS, SUTRADARA
MICHEL OCELOT, 1998, 74 menit, Perancis
- FREEDOM WRITERS, SUTRADARA RICHARD
LAGRAVENESE, 2007, 123 menit, Amerika



24 Juni 2010 pukul 7 malam
-BUDDHA THE COLLAPSED OUT THE SHAME,
SUTRADARA HANA MAKHLABAF, 2007, 81 menit, Iran
-MONA LISA SMILE, SUTRADARA MIKE
NEWELL, 2003, 117 menit, Amerika



25 Juni 2010 pukul 7 malam
-THE MIRROR, SUTRADARA JAFAR PANAHI,
1997, 95 menit, Iran
-RINDU KAMI PADA MU, SUTRADARA GARIN
NUGROHO, 2004, 92 menit, Indonesia



26 Juni 2010 pukul 7 malam
THE CUP, SUTRADARA KHYENTSE NORBU,
1999, 93 menit, Bhutan






DISKUSI dengan tema Film sebagai sarana
membangun “jalan pikiran”.
Narasumber:
-Bambang Ardianto
-Amal Wijisaksono
keduanya dari Universal Entertainment,
Yogyakarta



Sebuah filem dicipta dengan “logika
tertentu” dibelakangnya. Dengan cara itu, filem menjadi alat yang
efektif untuk memaksa penonton agar mengakui “kebenaran' logika
yang disodorkan. Orang mustahil bisa menikmati filem jika ia protes
melulu lantaran baginya, filem itu tak “masuk akal”. Nah, potensi
ini semestinya bisa dimanfaatkan oleh para pendidik dalam rangka
membangun sebuah jalan pikiran pada anak didik—tentu saja jalan
pikiran yang “benar”, itu jika kita setuju bahwa sebuah
pendidikan hakekatnya adalah serangkaian prosesi pembangunan jalan
pikiran.
Tetapi, apakah kenyataanna pendidikan
kita mengarah ke sana? Itu yang harus dijawab oleh para pendidik,
orang tua dan guru yang repotnya, hobi nonton sinetron itu dengan
logika kompetitifnya yang penuh syahwat itu.
Diskusi ini terbuka untuk umum,
terutama para guru, siswa dan wali murid.






Didukung oleh:
-MAJA VAN JAVA CINEMA CLUB
-BALAI BELAJAR BERSAMA BANYUMILI
-DEWAN KESENIAN KABUPATEN MOJOKERTO
-UNIVERSAL ENTERTAINMENT, YOGYAKARTA
-UDIN JAYA SOUND SYSTEM
-KURSUS BAHASA INGGRIS GLOBAL COMMUNITY
-PERCETAKAN FAJAR HARAPAN
-POLIKLINIK DAN RAWAT INAP KAMAR
MEDIKA, DLANGGU
-MITRA FAJAR GRAFIKA



Terbuka untuk umum dan gratis.






Informasi:
1.Hadi Masud (Cak Oed), Madrasah
Tsanawiyah Smesta 789, Brangkal Kabupaten Mojokerto
081 91 31 031 32
2.Fahrudin Nasrulloh, Maja Van Java
Cinema Club,
081 57 81 776 71
3.Abdul Malik, balai belajar bersama
Banyumili,
081 80 3230 472









  

[ac-i] Makalah Fahrudin Nasrulloh untuk Halte Sastra, 12 Juni 2010

2010-06-12 Terurut Topik abdul malik










Tentang
Penyair dan Penyakit Puisi



Fahrudin Nasrulloh*



Apa hebatnya puisi
sehingga tak lelah-lelah terus dituliskan? Penyair-penyair muda terus
bermunculan. Yang lawas-lawas kian mengukuhkan kepenyairannya. Sedang
yang lain adalah mereka yang telah kehilangan gairahnya, karena
tuntutan hidup yang riil lebih mencambuk ketimbang mengurusi puisi.
Memang, gairah pada puisi, pada belantara teks, pada kembara
pengalaman puitik, pengalaman di kedalaman bahasa, merupakan
kerahasiaan tersendiri atas segala proses itu. “The text you write
must prove to me that it desires me. This proof exists: it is
writing,” Begitu ungkap Barthes dalam The Pleasure of the Text.
Ada semacam desakan besar di sana, yakni melahirkan corak puisi
sendiri, menempanya bertahun-tahun, seperti Empu Gandring, dengan
segala cinta, dengan segala yang bakal menghilang, dan yang tak
mungkin direngkuh kembali. 

Dua
Penyair dalam kumpulan sajak Gobang Semarang (KataKita: Depok,
2009) berada pada perbatasan di “awang-awang” itu. Perbatasan, di
mana “jeda” untuk mengada tak selamanya kuasa menemukan “tanda”.
Puisi seperti makhluk asing yang mengandung daya tersendiri tapi juga
sebagai penyakit: penyakit kala puisi jadi tindakan yang terus
menerus ditulis, kata Afrizal Malna. Ia selalu bermasalah dengan
bahasa dan kekacaun dirinya. “Aku berpikir, maka aku berantakan,”
katanya. Dalam konteks luarnya, bukan berarti setiap penyair
berantakan seperti Afrizal. 

Daya
hidup dari puisi, secara bawah sadar, menjadi kekuatan lelaku
penyair, sehingga apapun penyakit itu, akan larut di dalamnya. Larut
sekaligus menguatkan. Kian mengokohkan kepercayaan akan yang sekedar
“puisi” itu. Seperti laku sholat yang diyakini muslim yang taat,
kekuatan religius tak dapat ditembus oleh apa pun selain Allah. Dan
“tanda” dari kekuatan puisi dan kenyataan yang teralami maupun
“jeda” saat disergap segala penyakitnya: di situlah jalan Beno
Siang Pamungkas dan Timur Sinar Suprabana beriktiair meyakini puisi
mreka. Pada puisi Timur, bebayang dan tilas kenangan juga panorama
cinta dengan nuansa melankolik yang memerih dapat kita nikmati
misalnya pada puisi “langgam kembang kemesraan” yang
diperuntukkan buat istrinya: sajak-sajak/ minta tempat berpijak/
kuberi di hati/ tak kenal sepi/ tiada yang tak terperi/ : di Istri/
di Seluruh jarak dengan mati/ ……  

Tampak
pula kerja kreatif tiada putusnya pada puisi-puisi Beno, yang
tersirat dalam puisi “Gobang” misalnya. Ia tak ingin tersilap
dalam “keterpanaan yang bebal” akan masa lalu, akan puisi-puisi
Tardji, Sapardi, dan Zawawi. Rasa gagal memahaminya, atau terbetik
serapah berontak pada mereka, sehingga dengan gobangnya seolah-olah
Beno mlotot menantang: …./ sebilah gobang memandangku dan bertanya/
tardji, mana kapakmu/ sapardi, mana pisaumu/ zawawi, mana celuritmu…
.
Menggobang dalam
tangkapan saya bisa bermakna sebagai perlawanan kecil. Walau
sepelemparan kerikil. Untuk diri, atau pada luar diri. Bisa jadi
bukan untuk hal-hal yang bersifat sentimentil. Seperti menampik
kegelisahan Edmond Jabès pada segala yang
telah dituliskannya, “little by little words will finish
me”. 

Dua
penyair ini memiliki corak puisi yang liris, naratif, dan melankolis.
Dalam kerangka ungkapan yang gampang dipahami dan terang, dengan
kedalaman makna tersendiri dan balutan metafora yang ritmis. Seperti
nyanyian, kadang pekikan, yang melambungkan ke padalaman kenangan
ihwal diri, cinta, negeri yang tenggelam, tafsir cerita kota dan
kelokan mitosnya, pengingkaran, pun kenestapaan. Apakah penyair
memiliki sejenis “iman kepenyairan” masing-masing dalam
memperjuangkan apa yang kita sebut sebagai atas nama kebenaran yang
dicerapnya, dihayatinya? Iman di sana tersembunyi di batin, seperti
asap gaib, deru ombak, atau cuma kentut demi sebuah jalan pencarian.
Meski ia tak bisa secara mutlak “menggenggam” kebenaran itu. Ia
hanya mendekati dengan semacam “kecintaan” akan kebenaran. Dalam
situasi demikian, penyair telah melompat menembus ketidaktahuan. 

Jika
dicermati lebih intens, apa kiranya landasan pemikiran puitik yang
disorong Beno dengan tematik “gobang”-nya itu sebagai pilihan
estetiknya, terkait isi, dan peristiwa puisi yang dibangunnya?
Ataukah kata “gobang” cuma comotan sekenanya untuk judul buku?
Jika tidak, tentu ada hakl lain yang dapat disusuri pembaca, misalnya
kenapa kata “gobang” tidak tersemat di keseluruhan puisi Beno?
Ini pertanyaan yang agak dangkal, tapi perlu dijabarkan. Karena
proses kreatif ini penting dituliskan. Sebenarnya, ada beberapa puisi
Beno yang mengangkat fenomena “facebook”: ini menarik. Jika kita
berpikir futuris, bagaimana posisi puisi (secara umum sastra) dan
penyairnya di balik selebrasi guncangan teknologi yang demikian
gigantik itu. Semua orang jadi mesin, entah demi apa-siapa. Mungkin
puisi atau kesenian yang lebih luas juga kian tak menjadi bagian
penting bagi kehidupan masyarakat dalam percepatan-percepatan zaman
dan perubahan. Dunia maya bak 

[ac-i] Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan -Mei 2010

2010-05-29 Terurut Topik abdul malik
UNDANGAN TERBUKA.

SALAM HORMAT,

DEWAN KESENIAN KABUPATEN MOJOKERTO TURUT MERAYAKAN HUT LUDRUK KARYA BUDAYA
KE-41, MENGGELAR ACARA FESTIVAL BULAN PURNAMA MAJAPAHIT TROWULAN 2010, pada:

HARI/ TANGGAL : SABTU, 29 MEI 2010
PUKUL : 19.00 Wib (BA'DA ISYA')
TEMPAT : di GAPURA WRINGIN LAWANG, TROWULAN



ATAS PERHATIANNYA DISAMPAIKAN TERIMA KASIH.



SUSUNAN ACARA FESTIVAL BULAN PURNAMA MAJAPAHIT TROWULAN 2010


A. PRA ACARA, GENDING CAMPURSARIAN, menampilkan :
- Duet Mbak Win dan Cak Sutris
- Duet Mbak Ririn dan Cak Sukis

B. ACARA INTI :
1. PEMBUKAAN
2. PRAKATA oleh H. Drs. Eko Edy Susanto, M. Si (Ketua Umum Dewan Kesenian Kab.
Mojokerto) dan pembacaan laporan anggaran kegiatan Festival Bulan Purnama
Majapahit bulan April 2010
3. ORASI BUDAYA oleh Bapak R. B Sentanu, Direktur Mind Management Center dari 
Katahati Institute,. Jakarta
4. LAUNCHING WEBSITE FESTIVAL BULAN PURNAMA MAJAPAHIT TROWULAN 2010 
www.festivalbulanpurnamamajapahit.com
4. SAMBUTAN oleh Bapak Drs. Afandi Abdul Hadi, SH, M. Pd (Kepala Dinas 
PORABUDPAR
Kab. Mojokerto)
5. PENTAS KOLABORASI LUDRUK KARYA BUDAYA, PENGURUS DEWAN KESENIAN KAB.
MOJOKERTO dan MAHASISWA JURUSAN TEATER STKW SURABAYA


---

KONTAK PERSON :

1. Bapak H. Drs. Eko Edi Susanto, M. Si, Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten
Mojokerto, Jl. Jayanegara 4 Kabupaten Mojokerto 61361, HP: 081 231 89 347.
e-mail: dewankeseniankabmojoke...@gmail.com
2. Bapak Drs Hadi Sucipto, Ketua Panitia Pelaksana Festival Bulan Purnama
Majapahit 2010, Jl. Jayanegara 4 Kabupaten Mojokerto 61361, HP. 081 359127 800
3. Bapak Drs Afandi Abdul Hadi, SH, MPd. Kepala Kantor Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto, Jl. Jayanegara 4 Kabupaten
Mojokerto 61361, HP. 081 331 894 120
4. Ibu Sri Mulyaningsih, SE, Bendahara Panitia Pelaksana Festival Bulan Purnama
Majapahit 2010, Jl. Jayanegara 4 Kabupaten Mojokerto 61361, HP. 03216238527
5. Bapak Aris Soviani, Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jatim,
Trowulan, HP. 081 216 14166
6. Heri Lentho Prasetyo, Ketua Bidang Program Dewan Kesenian Jatim, Surabaya, 
HP. 081 851
2220
7. Bapak Muhammad Yusuf, Katahati Institute, 081 330 666 919/ 08133 222 1109

-
DONASI:
NO REKENING DEWAN KESENIAN KAB. MOJOKERTO : BCA MOJOKERTO 0501863326.
Laporan Keuangan akan ditampilkan pada website 
www.festivalbulanpurnamamajapahit.com


  

[ac-i] Siaran Pers Festival Negarakretagama 2010

2010-05-22 Terurut Topik abdul malik










Festival
Negarakretagama 2010 




Sebuah perhelatan
mengenai Seni pertunjukan, Musik, Film, Sastra, Pameran Museum
 Pawai budaya, bakal digelar di Surabaya dengan label
Negarakretagama Festival atau Festival
Negarakratagama yang dilangsungkan tanggal 19 – 27 Juni 2010, di
beberapa kantong-kantong kesenian di Surabaya. 




Penyelenggaraan festival ini merupakan
kerjasama Pemerintah Propivinsi Jawa Timur (c/q Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata), Indonesian Dance Festival 2010, Pusat Kebudayaan Prancis
(CCCL) Surabaya, TVRI Jawa Timur, UPTD Pendidikan dan Pengembangan
Kesenian Taman Budaya, Royal Plaza,City Of Tomorrow, Seni Gallery
AJBS



Nama festival ini adalah
”Negarakretagama Festival 2010” adapun tema kegiatannya adalah
”Retrospeksi Daya Seni Jawa Timur: Dahulu, Kini dan Esok”. Nama
dan Tema kegiatan ini melatarbelakangi Subtema Kegiatan,
masing-masing: (a) Spirit of Traditional untuk pertunjukan musik, (b)
Tradisi dalam Gerak untuk pertunjukan tari, (c) Kembali ke Ranah
Tradisi untuk pertunjukan teater, dan (d) Imaji-Imaji Tradisi dalam
heritage untuk pameran museum 




Mengapa menggunakan nama Negara
Kratagama? Secara tekstual Negarakretagama
Festival adalah menunjuk pada prinsip-prinsip leadership
dan sistem pemerintahan yang berfihak pada rakyat. Adapun makna
subjudul: ”Retrospeksi Daya Seni Jawa Timur: Dahulu, Kini dan Esok”
adalah merenungkan/memikirkan kembali kekuatan seni Jawa Timur, baik
yang berisifat tradisional (mewakili dahulu), modern (mewakili kini),
dan yang kontemporer (mewakili esok). Jadi bila ditafsirkan menurut
lesikalnya, makna Negarakretagama Festival : Retrospeksi Daya Seni
Jawa Timur: Dahulu, Kini dan Esok adalah suatu peristiwa budaya yang
konsepnya didasarkan pada spirit kepemimpinan Majapahit, dan kemudian
direinterpretasikan dalam bentuk kreativitas seni budaya Jawa Timur.



Festival
ini  menampilkan berbagai sajian pertunjukan seni, antara lain: seni
musik, tari, film, teater dan  sastra.  Baik  yang berorientasi pada
seni tradisional (merepresentasikan seni masa lalu), seni modern
(mempresentasikan seni saat ini), maupun seni kontemporer
(merepresentasikan seni masa depan).   




Adapun, seluruh jenis
kesenian tersebut akan ditampilkan dibeberapa ruang yang berbeda,
yang masing-masing disesuaikan dengan gaya dan karakter keseniannya.
Untuk kesenian tradisional dan modern yang bersifat masif, seperti:
Sandur Lamongan, Ludruk Jombang, Wayang Topeng Malang, Parade musik
kolintang, Parade musik gamelan dan lain-lain akan ditampilkan di
public Space Royal Plaza, City Of Tomorrow dan Lapangan Museum Mpu
Tantular Sidoarjo dan diramaikan dengan Pameran bersama beberapa
Museum daerah Jawa Timur . 




Sementara untuk
pertunjukan teater, tari dan musik kontemporer   akan  dipergelarkan
di  gedung tertutup.  Antara lain :  pertunjukan musik akan
dipentaskan di Pusat Kebudayaan Perancis (CCCL) Jalan: Darmokali
Surabaya, Pertunjukan tari di Studio 2 TVRI JawaTimur dan Teater akan
dipentaskan di Gedung Cak Durasim, Jalan: Gentengkali 85, Surabaya 




Selain pertunjukan
yang dimainkan dalam panggung terbuka dan tertutup, peristiwa budaya
”Negarakretagama Festival: Retrospeksi Daya Seni Jawa Timur: Dahulu
Kini dan Esok” juga akan menggelar pertunjukan seni bersifat
edukatif. Yaitu, dimainkan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA), Mahasiswa,  seperti
acara lomba-lomba disela pameran museum Jawa Timur dan juga parade
Kolintang dan Gamelan. Guna menandai seluruh akumulasi perhelatan
akbar ini pada hari pertama akan dibuka dengan arak-arakan keliling
kota Surabaya sebagai simbol dimulainya festival. 




Pengisi Acara: 




Musik: Ligro
(Jakarta), Prabumi (Yogyakarta), Karinding Colaborative Project
(Bandung), Koko Harsoe dan Bali Etnic (Bali), The Lagaligo Syndicate
(Makassar), Geliga (Riau), Surabaya All Star, Komunitas Jazz
Surabaya, One Unnion marcia (Singapura), Wandi (Surabaya ) 





Tari: Sukarji
Sriman (Malaysia), Nurul Malay University (Malaysia), Ery Mefri (
Padang), Eko PC ( Solo ), Satriyo Handriyatno ( Jogja ), Vincen
Mansoe (Africa ), HunPen/January ( Kambodia/Malaysia) Kolaborasi
Agustinus dan Sulistyo Tirtokusumo (Surabaya /Jakarta), Sobari
Sofyan  (Banyuwangi). 





Teater:
Monolog 4 Seniman (Surabaya), Teater Lentera ( Palu) Das Teater 151
( Banyuwangi ), Lanjong ( Kutai Kertanegara ) Pabrik Teater
Indonesia ( Bandung)

 

Film : Memutar film Indie yang
diproduksi oleh Sineas Muda Jawa Timur dan beberapa sineas luar Jawa
timur.




Kesenian Tradisi : Wayang Topeng (
Malang), Sandur  (Lamongan),  Ludruk ( Jombang )






Pameran Museum : Museum Mpu
Tantular secara khusus memamerkan koleksinya disertai dengan koleksi
dari beberapa museum Kabupaten/Kota Jawa Timur. 


 

[ac-i] Antologi puisi dan cerpen Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto

2010-05-16 Terurut Topik abdul malik










Dengan hormat,

Biro Sastra Dewan
Kesenian Kabupaten Mojokerto mengundang untuk mengirim puisi (minimal
2) dan cerpen (1 saja), dilengkapi dengan profil singkat. Tema bebas.
Terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia. Dikirim ke e-mail:
dewankeseniankabmojoke...@gmail.com. Paling lambat 1 Juni
2010.

Puisi dan cerpen yang lolos seleksi akan diterbitkan
dalam antologi.
Launching 23 Oktober 2010 pukul 19.00 wib di salah
satu kawasan candi di Trowulan, Kabupaten Mojokerto sebagai rangkaian
program Festival Bulan Purnama Majapahit 2010.

Informasi:
Biro
Sastra Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto
Jl. Jayanegara 4
Kabupaten Mojokerto 61361
CP:
-Dadang Ari Murtono 085 64 869 33
52
-Suyitno Ethexs 081 33 22 761 67

Terima kasih.

Mohon
disebarluaskan kepada kawan-kawan yang lain. 




  

[ac-i] Pentas “Rasanya Baru Kemarin” oleh Teate r Layar Rutan Klas 1 Medaeng Sidoarjo

2010-05-06 Terurut Topik abdul malik











Salam Budaya,

Lakon “Rasanya Baru Kemarin”
oleh narapidana/ penghuni Rutan Klas I
Medaeng yang tergabung
dalam Kelompok Teater Layar diangkat
berdasarkan pengalaman para
pemainnya itu sendiri. Mereka, terpidana
berbagai kasus, yang
tergabung dalam kelompok teater ini, ada yang
baru sekali masuk
sel tahanan dan ada yang berkali-kali, bahkan ada
yang lebih dari
lima kali.

Sutradara asal Teater Bengkel Muda Surabaya,
Zainuri, menggarapnya
dalam seni pertunjukan yang empirik sehingga
pertunjukan ini bagian
dari terapi penyadarannya. Namun para
pemain beranggapan bahwa ini
bukan teater melainkan bagian dari
media untuk mengungkap isi perasaan
yang selama ini dirasa tidak
bisa keluar, sekaligus mengeluarkan air
mata yang lama sudah tidak
bisa keluar atau bahkan dirasa sudah habis.

Lakon ini akan
dipentaskan, Kamis, 6 Mei 2010, pukul 13.00, di lingkup
Rutan Klas
1 Medaeng, Jl. Letjen Sutoyo, Medaeng, Waru, Sidoarjo.
Sayangnya
tertutup untuk umum karena pihak keamanan Rutan belum
siap
mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk, semisal
kemungkinan
tahanan yang berupaya melarikan diri saat acara
berlangsung.


Surabaya, 1 Mei 2010

Hormat Kami,
a/n
Panitia
Hanif Nashrullah
081 74 80 2453












Teater Layar Rutan Klas
1 Medaeng


Kamis, 6 Mei 2010
pukul 13.00
di Rutan Klas I Surabaya (Medaeng)
Jl. Letjen Sutoyo, Medaeng, Sidoarjo









Pemain



Mohamad Fadeli (Ndoweh), umur 21
tahun
Rachmat Hidayat (Bogel), umur 17
tahun
Yuliantoni prabowo (Anton), umur
16 tahun
Lila Rustika Aryati (Lila), umur
28 tahun
Rr. Peni Berlianingtyas (Berlian),
umur 33 tahun
Dian Nur Aviva Ragis (Dian), umur
25 tahun
Elsa Yuniarti (Elsa), umur 23
tahun.










Sinopsis



Tiga narapidana resah tidak bisa tidur
di tengah ruang yang pengab dan panas. Lalu mereka saling bicara,
saling mengumpat, tentang hari-harinya yang kalah dibuat berjudi di
sel tahanan. Pembicaraan yang panjang lebar ini tak ada ujungnya,
akhirnya kelelahan hingga tertidur.
Dalam tidurnya yang
sekejab ini mereka bermimpi tentang perempuan yang diidolakan
masing-masing. Namun sialnya mimpi yang muncul juga tidak sesuai
dengan yang dibayangkan.
Menemukan mimpi
tentang perempuan sudah kesampaian namun para perempuan cantik-cantik
ini tidak membawa pada alam kegembiraannya. Para perempuan ini justru
mempunyai ketakutan yang sama dengan dirinya yang ada dalam tahanan.
Para wanita ini lebih banyak mengalami pelanggaran bahkan mereka
terjebak masuk sel tikus. Sel tikus adalah tahanan yang paling sempit
dan mengerikan.
Dalam wujud
peranannya para perempuan tersebut ada yang mengomel dengan dirinya
sendiri. Ada yang menyanyi sendiri. Seakan-akan banyak aktivitas tapi
menuju kejemuan yang sama. Jadi tidak heran ketika mereka saling
bertatapan seperti melihat dirinya sendiri. Berulang-ulang mereka
saling menatap, setiap berpapasan selalu dirinya sendiri yang
dilihat.
Namun begitu para
perempuan ini meninggalkan mimpinya, ketiga narapidana ini terbangun.
Dari kebangkitan inilah mereka hampir tak berani menceritakan kembali
mimpinya masing-masing. Muncullah pelampiasan emosi untuk menahan
beban berat masing-masing yang tidak bisa disalurkan. 

Mereka menceritakan
pengalamannya hingga saling berkelahi dan pada puncaknya mereka mulai
merasakan kesepian. Akhirnya mereka menutup dengan dialog, “Pikiranku
wis mulai tenang, yo opo le balik turu mane. Dongakno gak mimpi
macem-macem mane (Pikiranku sudah mulai tenang, bagaimana kalau
kembali tidur lagi. Doakan tidak mimpi yang aneh-aneh lagi)”.



  

[ac-i] PARADE TEATER V MAN NGAWI

2010-04-26 Terurut Topik abdul malik


 
  
  
  
  
  
  
  
   
  
 
  
   PARADE TEATER V MAN NGAWI

   
   sabtu, 24 april 2010 pukul 19.30 wib
   Dhanyang karya/sutradara Kusprihyanto Namma
   
   ahad, 25 april 2010 pukul 08.00 wib
   parade teater v man ngawi
   1.teater cobhe, naskah petualangan bejo, sutradara napik
   2.teater gotri, naskah santri gemblung, sutradara erdik
   3.teater the comice, naskah jojko kendil, sutradara anis
   4.teater kutu, naskah goro-goro jimat, sutradara bagus
   5.teater monggo, naskah ande-ande lumut sutradara rifa
   6.teater d,comman a, naskah calonarang, sutradara vivi
   
   ahad, 25 april 2010 jam 19.30 wib
   monolog blong oleh mh iskan dan skak oleh kusprihyanto namma
   
   tempat
   aula depag ngawi jl.kartini 15 ngawi
   
   kontak person:
   Kusprihyanto Namma
   teater magnit ngawi
   0857 90 21 7124
  
 


  

[ac-i] UNDANGAN TERAS SENI # 1 @ Mojokerto

2010-04-19 Terurut Topik abdul malik










UNDANGAN
TERAS SENI  # 1 

Senin, 19 April 2010 mulai pukul 19.00
wib
di Gedung Madrasah Ibtidaiyah  Nurul
Amal
Dusun Wunut Desa Sampang agung
Kecamatan Kutorejo
Kabupaten Mojokerto
Tema “Siapa Puisi Itu?”
Perform musik reggae oleh Kompeni
Info:
Arif 085 64501 29 27



Terbuka untuk umum dan gratis.



  

[ac-i] Ludruk Karya Budaya Mojokerto-Gudang Garam Djaja Tour 3 Kota

2010-04-17 Terurut Topik abdul malik




Ludruk Karya Budaya Mojokerto-Gudang Garam Djaja
Tour 3 Kota

 

Salam,

Ludruk KARYA BUDAYA Mojokerto
didukung sponsor rokok GUDANG GARAM DJAJA tampil di 3 kota,
masing-masing Mojokerto, Trenggalek dan Malang.
Jadwal selengkapnya adalah:

1.Sabtu, 10 April 2010 pukul 19.00-24.00 wib 

Di Lapangan Desa Balongwono   Kecamatan Trowulan  Kabupaten Mojokerto. 

Lakon: Kemanten Jonggol

2.Sabtu, 17 April 2010 pukul 19.00—24.00 wib

di Lapangan Karangan Kecamatan Karangan
Kabupaten Trenggalek. 

Lakon: Janda Milyuner



3. Sabtu, 24 April 2010 pukul 19.00-24.00 wib

Di lapangan Donomulyo Kecamatan Donomulyo
Kabupaten Malang.

Lakon Juragan Dhemit.

Bintang tamu di 3 kota:

Lutfi Galajapo dan Insaf Suzana.

Tim lawak ludruk Karya Budaya Mojokerto:

Cak Trubus, Cak Slamet, Cak Liwon, Cak Togel,
Cak Kentut, Cak Supali

(khusus pentas tanggal 24 April 2010 di lapangan
Donomulyo Kabupaten Malang
Cak Supali absen)

Jumlah pemain dan crew Ludruk Karya Budaya
Mojokerto: 70 orang.

 

Terbuka untuk umum dan tentu saja gratis. Ada door prize dari
sponsor.

 

Even organizer:

Cak Hengki Kusuma dan Cak Lutfi Galajapo

Informasi:

Bapak H Drs Eko Edy Susanto, MSi (Cak Edy Karya)

Pimpinan Ludruk Karya Budaya 

Dusun Sukodono RT 1 RW 2 Desa Canggu Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto
61310 Jawa Timur

Kontak person : Cak Edy Karya

Telp : 0321-362847, Hp 081 231 89 347

Email: cakedika...@yahoo.com

081 231 893 47

Selamat menonton ludruk.

Terima kasih.

 

 

 




  

[ac-i] GELADAK SASTRA #2 KOMUNITAS LEMBAH PRING bersama SABRANK SUPARNO

2010-04-17 Terurut Topik abdul malik

 

UNDANGAN

 

KOMUNITAS LEMBAH PRING 
mengundang  Anda dalam agenda
rutin 

GELADAK SASTRA #2 : Bedah Kumpulan Cerkak BOBOK SURUH BODEH 

karya SABRANK SUPARNO

 

Ahad, 18 April 2010 

Pukul 9 pagi 

di Mushollah Dusun Dowong Desa Ploso Kerep Kecamatan Sumbito
Jombang

 

Pembahas: 

Anjrah Lelono Broto (sastrawan bahasa Jawa, Jombang ) dan
Ngaidi Wibowo (seniman ludruk Jombang)

 

Moderator : Koko Hari Purnomo.

 

Gratis dan terbuka untuk umum

 

Contact person: 

 

1.Jabbar Abdullah, Komunitas Lembah Pring Biro
Mojokerto-Jombang: 081 55 99 51 306

2.Fahrudin Nasrulloh, Komunitas Lembah Pring Biro Tandes
Surabaya:081 57 81 77 671

3.Sabrank Suparno: Hp:
081-359-913-627





Sebuah Cerkak

Bobok Suruh Bodeh

 

Sabrank Suparno*

 

Emboh yok opo
nalare, ora ono udan, ora ono angin, bledek koyok nyamber-nyamber ndukure
omah.  Padahal titimongso ketigo. Atine
Sumini koyok diremet-remet lugute galéng campur uyah. Ora koyok-koyo’o uripe.
Ibarate ndunyo kate kiamat. Srengengene mudun tambah mendek nduk nduwure ndas.
Wit-witan podo kobong. Lemahe marong nyemomong abang mbranang. Howo kiwo tengene
Sumini kroso panas. Sak ben tleraman kedipe moto dadi koyok munclak-munclak’e
mowo. Ono paribasan, panase srengenge disonggo wong akeh, tapi panase ati 
disonggo
dewe-dewe. 

Wes sepuluh
tahun suwene Sumini orep bebrayan karo Cak Sriono. Gak ono duso, gak ono
perkoro. Pancene atine Sumini kadang rondok tratapan lek nyawang anak wedhok
loro karone. Warti seng umur 9 tahun, ambek Saripah seng umur 7 tahun. Warti
lan Saripah kaet cilik uripe lewung. Emboh salah opone. Gak dirumat dino
becike, ta kurang jangkep uborampene. Kok sampek ngunu kedadeane. Barang wes
kadung kate diapakno. Bubur gak bakal balek dadi sego. Kadung lahir rupo
menungso mosok kate dibalekno nang guo garbane emakne. Senajan ngunu, atine
Sumini jek tumeko. Tegel ngadepine. Dikapakno ae seng jenenge anak iku pancet
daging getene wong tuo. Asale kroso enak, moro-moro dadi anak. Onok’e anak iku
pancen asale olehe gawe yo enak.

Demit opo seng
ngranjingi Sumini. Kok sampek koyok ngene iki kedadeane. Ono rong wulan iki Cak
Sriono jarang moleh. Roso tresno lan welas asihe marang anak bojone asat
saknaliko. Ora mili maneh teko pupuk punjere dodone Cak Sriono. Opo maneh duwek
koyone nyambut gawe malah gak tau mampir ngusapi gembremete telapaan tangane
Sumini. Mesti ae nggarakno jatae blonjo koter keteter-teter. Tanggung jawabe
Cak Sriono molai luntur. Jawabane jek ono, tapi tanggungane kabur kawusanane. 
Cak
Sriono yo wes gak tau nggatekno. Masio koncone seng jenenge Cak Pi’i gelek
nyemoni. Jarene Cak Pi’i, “lek nang
Jombang mampiro Sengon/ lemah geneng
akeh wedhine/ lek gak sambang kirimo ingon/ lek gak seneng opo mestine.” 

Mbok menowo mari
nglangkai oyote mimang. Pikirane Cak Sriono melang-melung. Sewek kawung bedah
pinggire, atine lewung owah pikire. Kahanan iki kepetong sakjeke Cak Sriono
riwa-riwi nang Tangkés Kali Bengawan. Tangkés seng sak ben bengi dienggoni
gembrumbul poro lonte, senuk, utowo ondolan. Jalaran ondolan, rupane Cak Sriono
kesebet bokong semoke. Langganan rutine Cak Sriono seng jenenge Sablah senajan
gak ayu tapi luweh semlohe tinimbang Sumini. Mesti ae irunge Cak Sriono seng
pancene nyonyo két bujang mekrok maneh. Mblenger disuguhi lodeh, rupane Cak
Sriono kepingin ngrasakno liyane. Ono seng rawon, soto, gule, lan kare. “Sri
Sri, biyen ketok opo, sak iki ketok opo. Biyen seneng, sak iki ngendeng. Lek
niate njajan nang warung, bungkuse buwak’en ae. Ojo digowo moleh. Lek mari
mangan ajange balekno,” kandane Cak Pi’i.. Mutung cendek alias negesnoe Cak Pi’i
nambahi, “Mosok uwong kok ngenteni dikandani, gak iso ngandani awake dewe ta!” 

Gak nerimakno
digremengi, Cak Sriono mulai mbukak cangkeme, ngobah ilate, “I, P’i, aku nduk
omah iku gak tau digatekno. Mangan ta gorong, mole ta gak, pegel ta ora. Kathek
bojoku lek tak jaluki, mesti sambatan pegel. Opo maneh rasane seje, turu lek
ambek bojo iku rasane koyok ambek dulur dewe.” Senajan salah, rupane Cak Sriono
tetep nduwe alasan mbelo awake dewe. Sepur ono stasiune, tapi omongane Cak 
Sriono
nyecret koyok maling kuyuan. Luweh mandes maneh nduk pungkasane omongan. Mari
ngomongno iku ketoke Cak Sriono lego. Omongane nggenah karo tolah-toleh lan
dipungkasi ngguyu njekakak, “Lek ambek Sablah iku I, iso digawe model sembarang
kalér. Lek Sumini, gak gelem.” Sawangane ndlolat-ndlolet, gak disongko Cak 
Sriono
tibak’e doyan nggawe model. Cak Pi’i godek-godek. Tlapakane nebas dodo. Batine
Cak Pi’i, bojo mosok digladrah. Gak wurungo lek bejat yo repot ndandakno. 
“Kebone
tonggo iku mesti ketok luweh mrajak, timbang kebone dewe. Engkok lek wes nduk
kebone tonggo, ganti kebone dewe mau seng ketok luweh ijo. Orep iku sawang
sinawang. Podo karo klantheng iku, lho. Masio abang, ijo, kuning, rasane podo 
ae.
Seng gulo e akeh bedho legine,” jlentreh Cak Pi’i.

Soyo suwe Cak
Sriono soyo raket karo Sablah. Pancen tresno nggarakno kelet. Sablah gelek
diendang-endeng liwat ngarepe Sumini. Nang endi ae 

[ac-i] 27 MARET 2010 HARI TEATER SEDUNIA DI STKW SURABAYA

2010-04-04 Terurut Topik abdul malik




27 MARET 2010 HARI TEATER SEDUNIA DI STKW SURABAYA

 

Himpunan Mahasiswa Jurusan Seni Teater

Sekolah Tinggi Kesenian Wilawtikta

Jl. Klampis Anom II Perumahan Wisma Mukti 

Surabaya

 

Nomor  :
001.A/HMJ-Teater/STKW/III/2010

Lampiran:-

Perihal: Undangan

 

Assalaamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

 

Dengan hormat,

 

Sehubungan dengan Peringatan HARI TEATER SEDUNIA yang
menjadi program kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teater-STKW Surabaya
bekerja sama dengan Klinik Teater STK Surabaya, maka bersama ini kami
mengundang Sahabat-sahabat dan teman-teman untuk berkenan hadir dalam kegiatan
tersebut dan Insya Allah akan kami laksanakan pada:

 

Hari/tanggal    : Sabtu,
27 Maret 2010

Pukul   :
19.00 wib-sampai selesai

Tempat: Pendopo Kampus Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta, Klampis
 Anom II, Perumahan Wisma Mukti, Surabaya

Acara: Sarasehan Teater, Art Performance Tari, Musik dan
Teater

 

Demikian undangan kami, atas kehadiran dan partisipasinya,
kami menghaturkan terima kasih.

 

Wassalaamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

 

Hormat kami, 

-Arik Pangestu Y, Ketua HMJ Seni Teater

-Benny Lambang Sriadji, Ketua Pelaksana

 

Mengetahui

Djuma’ali, S.Sn, Ketua Jurusan Teater STKW Surabaya

Hp 081 55 31 65 721

 

 

Pengisi acara:

KEMBALI PADA NURANI PERTUNJUKAN TEATER

Mengenang 100 harinya MISBACH-mojokerto

 

DISKUSI TEATER

Pembicara:

R Djoko Prakoso, MSn, 

Drs Rusdi Zaky

Drs Achudiat

 

 

Monolog

Armageddon oleh Benny Lambang S

 

Sampar Teater’s and friend, Malang

Naskah Umang-umang karya Arifin C Noer

sutradara Deha Mheong 

 

 

Pentas Keblinger oleh 
Teater Puspa SMAM 3 Bungah Gresik

 

Monolog Mata Darah oleh Galuh, Unesa Surabaya

 

Informasi dan kontak person:

-Arik Pangestu Y, Ketua HMJ Seni Teater, hp 085649680825

-Benny Lambang Sriadji, Ketua Pelaksana, hp 0857 32 58 38 75

 




  

[ac-i] Umbul Dungo 40 Hari Wafatnya Mbah Mun, Maestro Tari Topeng Malang

2010-04-04 Terurut Topik abdul malik




 

Dengan hormat,

 

Dewan Kesenian Jawa Timur
memprakarsai peringatan 40 hari meninggalnya Mbah Karimun (Maestro Tari Topeng
Malang), dengan menyelenggarakan Umbul Dungo Mbah Mun  dalam bentuk Pertunjukan 
Seni yang akan
diselenggarakan pada:

 

Hari  : Minggu

Tanggal   : 28 Maret 2010

    Pukul   : 19.00 WIB - selesai 

    Tempat    : Pendapa Taman
Budaya Jawa Timur

    : Jl. Gentengkali no. 85 Surabaya

 

Berkaitan
dengan hal tersebut maka kami mohon kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i dalam
penyelenggaraan acara tersebut.

 

Demikian atas perhatian dan
kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i, kami sampaikan terima kasih.

 

 

Informasi:

Heri Lentho Prasetyo

Ketua Bidang Program Dewan
Kesenian Jawa Timur

d.a.Kantor Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Propinsi Jatim

Jl.Wisata Menanggal Surabaya
60234

Telp/fax 031- 855 4304

e-mail: dk_ja...@yahoo.com

www.dewankesenianjatim.com

HP 081 85 12220

 

Prasasti

Kompas Edis Jatim Jumat, 12 Maret 2010 | 14:03 WIB

UMBUL DONGA UNTUK MBAH KARIMUN

Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Kesenian
Wilwatikta Surabaya, Sendratasik (Seni Drama, Tari dan Musik) Universitas
Negeri Surabaya, dan SMK Negeri 9 Surabaya menggelar acara bertajuk Umbul
Donga, 28 Maret di Taman Budaya Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Acara
itu untuk mengenang wafatnya Mbah Karimun, maestro topeng Malang. 
Seniman-seniman tari yang
pernah menjadi murid Mbah Karimun, juga bakal tampil, di antaranya Arif Rofiq
dan Ahmad Fauzi, kata Heri Lentho Prasetyo, seniman tari yang
juga Ketua Program DKJT, Kamis (11/3) di Surabaya. (TIF)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/12/14034186/prasasti

 

 

 

 




  

[ac-i] Tawaran menulis di Kidung Edisi 17,18,19 Dewan Kesenian Jatim

2010-03-05 Terurut Topik abdul malik










TAWARAN MENULIS:
MAJALAH SENI DAN
BUDAYA KIDUNG 
DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR
EDISI 17: BIENNALE
JATIM
EDISI 18: REFLEKSI
EDISI 19: BUDAYA CINA

Majalah
Kidung terbuka untuk umum. Naskah dikirim dalam
bentuk file
dokumen ke sekretariat Dewan Kesenian Jawa Timur Jl. Wisata Menanggal
Surabaya 60234 (Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi
Jatim) atau melalui e-mail:majalahkid...@yahoo.com. 
Pengiriman
naskah disertai biodata lengkap dan file foto diri (sertakan
foto
pendukung bila perlu). 

Rubrikasi Majalah
Kidung:

1.Liputan Utama (diisi oleh Tim Redaksi)
2.Liputan
Khusus (diisi oleh Tim Redaksi)
3.Esai Budaya (terbuka untuk
umum)
4.Esai Seni Rupa (terbuka untuk umum)
5.Esai Tari
(terbuka untuk umum)
6.Esai film (terbuka untuk umum)
7.Esai
Teater (terbuka untuk umum)
8.Esai Musik (terbuka untuk
umum)
9.Esai Sastra (terbuka untuk umum)
10.Puisi (terbuka
untuk umum)
11.Cerpen (terbuka untuk umum)
12.Karya sastra
etnik (terbuka untuk umum)
13.Wawancara (diisi oleh Tim
Redaksi)
14.Liputan Seni Budaya (diisi oleh Tim
Redaksi)
15.Preview (diisi oleh Tim Redaksi)
16.Resensi buku
seni/sastra (terbuka untuk umum)



Informasi
:
Sekretariat Dewan Kesenian Jatim
d.a.Kantor Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Propinsi Jatim
Jl.Wisata Menanggal Surabaya
60234
Telp/fax 031- 855 4304
Senin s.d Jumat, pukul 09.00-16.00
wib
www.dewankesenianjatim.com

Contact
person:
-Riadi Ngasiran, Pemimpin Redaksi, 081 7933 55 23
-R
Giryadi, Redaktur Pelaksana, 081 330 65 78 45
-Ribut Wijoto,
Pemimpin Umum, 0857 4 64 82 883








  

[ac-i] Bengkel Penulis 1 bersama Fahrudin Nasrulloh

2010-03-05 Terurut Topik abdul malik










Fikrah Institute akan mengadakan BENGKEL PENULIS - I 

dengan tema MENULIS SEBAGAI IDE KREATIF 

pada hari: SABTU, 27 FEBRUARI 2010, PUKUL, 10.00 - 17.00 Wib. 

TEMPAT: PENDOPO PDP, Panglungan - Wonosalam - Kab. Jombang.
Narasumber : Fahrudin Nasrulloh (Komunitas Lembah Pring, Jombang). 

ACARA TERBUKA UNTUK UMUM, G...RATIS dan DAPAT SERTIFIKAT. INFO :
AZZAM (0856 4613 1161).


Fahrudin Nasrulloh, lahir 16 Agustus 1976 di Jombang.
Alumnus pesantren Denanyar Jombang (1995) dan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta (2002). Bergiat di komunitas Lembah Pring Jombang,
Jaringan Kebudayaan Banyumili, Mojokerto, Forum Apresiasi Sastra
Mojokerto, Mava Van Java Cinema Society. Bekerja sebagai editor lepas
dan menulis puisi, cerpen dan esai di sejumlah media massa. Puisinya
termuat dalam antologi Jogja 5,9 Skala Richter (Bentang Budaya, 2006,
Yogyakarta). Cerpennya berjudul Nubuat dari Sabrang masuk nominasi
dalam antologi cerpen Loktong (kerjasama CWI dan MENPORA, 2007,
Jakarta). Cerpennya juga dimuat majalah seni dan budaya KIDUNG Dewan
Kesenian Jawa Timur. Puisinya dimuat di PESTA PENYAIR Antologi Puisi
Jawa Timur(Dewan Kesenian Jawa Timur, 2009). Beberapa buku yang telah
terbit Syekh Branjang Abang (Pustaka Pesantren, 2007), Geger Kiai
(Pustaka Pesantren, 2009). Kini beralamat di Mojokuripan RT 1/RW 3,
Jogoloyo Sumobito Jombang. Email: suraba...@yahoo.com Kontak person.
081578177671.



  

[ac-i] RILIS MEDIA FESTIVAL TELUK JAILOLO 2010

2010-03-05 Terurut Topik abdul malik




Dear Friend, 



Bersama ini kami sampaikan informasi mengenai kegiatan seni, budaya, dan
olahraga di Festival Teluk Jailolo 2010, Teluk Jailolo, Halmahera Barat, Maluku
Utara, untuk dapat disebarluaskan. Bila membutuhkan informasi lebih lanjut
dapat langsung menghubungi saya di nomor 0812 8781161. Terima kasih. 



Salam, 

Evi Widya Putri 



*



RILIS MEDIA FESTIVAL TELUK JAILOLO 2010 



Jailolo adalah nama sebuah kecamatan di wilayah Kabupaten Halmahera Barat,
biasa disingkat dengan Halbar, merupakan salah satu kabupaten di propinsi
Maluku Utara. Kabupaten Halmahera Barat dimekarkan dari Kabupaten Maluku Utara
sejak tahun 2003 lalu. 



Dalam rangka memperkenalkan potensi seni dan budaya milik Halmahera Barat yang
begitu kaya dengan keunikan dari suku-suku asli yang masih tetap dilestarikan
hingga saat ini, seperti suku sahu,dan potensi bawah lautnya yang merupakan
kawasan segitiga coral (coral triangle) Indonesia yang menjadi pusat
keanekaragaman hayati laut dunia,Pemerintah Kabupaten Halmahera barat, Maluku
Utara kembali mengadakan Festival Teluk Jailolo 2010 (FTJ 2010). 



FTJ 2010 yang tahun ini mengambil tema “COLOURFUL SEA OF GILOLO” adalah
festival kedua yang diselenggarakan dengan konsep yang lebih menarik.
Berdasarkan semangat membangun daerah secara bersama-sama, maka konsep festival
kali ini melibatkan masyarakat secara utuh dan maksimal, keikutsertaan mereka
berada dalam tingkat penyelenggara dan pengisi acara. Paduan dari beragam seni
ini dibungkus dalam sebuah konsep baru pertunjukan, yang diberi nama Theatre on
the sea. 



Theatre on the sea, adalah program unggulan utama FTJ 2010. Pertunjukan teater
diatas laut adalah sebuah konsep teater yang belum pernah ada di Indonesia
bahkan dunia. Beberapa perahu nelayan akan membentuk konfigurasi tertentu
hingga menjadi panggung “apung” lengkap dengan setting yang menggambarkan
biota-biota laut dengan pendekatan realisme sesuai kebutuhan visual yang
melakukan gerakan kinetik sesuai aslinya. Perubahan bentuk dari perahu ke biota
laut diupayakan menggunakan bahan atau materi dari daerah setempat, sehingga
semua sumber daya alam dan sumber daya manusia Halmahera Barat bersatu
mendukung terlaksananya pertunjukan yang orisinil , milik Halmahera Barat, yang
juga milik Indonesia tentunya. 



Unsur seni tradisi Halmahera Barat juga akan menjadi bagian dari pertunjukan
Theatre on the sea, seperti musik yanger, alat musik bambu tataruba, menuru dan
tarian tradisional khas Halmahera Barat seperti Legu Salai, Sara dabi-dabi,
tidak ketinggalan pula Horom Sasadu, acara makan bersama, sebuah kegiatan
budaya, sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah. Kegiatan seni
dan budaya ini adalah persembahan dari masyarakat tani kabupaten Halmahera
Barat. Theatre on the sea sendiri akan berlangsung pada 29 Mei 2010 mulai pukul
15.00 WIT. 



Untuk itu masyarakat Teluk Jailolo akan diberikan pelatihan seni pertunjukan
dengan unsur pemeranan, membangun artistik panggung, mengubah perahu ke dalam
bentuk biota laut, musik, kostum serta bagaimana mengemas sebuah pertunjukan
yang profesional dan menarik sehingga mampu menarik wisatawan dari dalam dan
luar negeri. 



Kegiatan pelatihan ini adalah sebuah rangsangan untuk memicu semangat dan 
kreatifitas
masyarakat Halmahera barat agar di kemudian hari mereka dapat melakukan hal-hal
kreatif bagi perkembangan diri, keluarga, lingkungan sekitar, daerah dan bangsa
Indonesia
secara luas. Jenis pelatihan ini adalah sesuatu yang menantang dan berbeda 
karena
selama ini mereka sering diberikan pelatihan mengenai pertanian, perkebunan,
pertambangan dan perikanan saja. Pelatihan seni yang diusung sekarang
memberikan warna lain bagi masyarakat Halmahera Barat yang notabene memiliki
jiwa seni yang kuat. 



Selama dua bulan lebih mereka akan mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut
diatas dan pada puncak acara Festival Teluk Jailolo 2010, hasil karya mereka
dalam pelatihan tersebut akan dipertunjukkan dalam Theatre on the sea. 



Festival ini akan diselenggarakan selama seminggu, sebelum puncak acara,
panitia juga akan menyelenggarakan banyak kegiatan lain seperti penampilan seni
dan budaya Halmahera Barat di desa- desa yang tersebar dalam wilayah Halmahera
Barat dan berbagai lomba. 



Selain itu festival juga akan diramaikan oleh para penyelam dan fotografer dari
berbagai daerah di Indonesia. Para fotografer akan mulai hunting dari tanggal
24 Mei 2010, sedangkan kegiatan menyelam atau Fun Diving dilaksanakan pada
tanggal 27 dan 28 Mei 2010. Fun Diving akan menghadirkan Indonesian Diving Icon
yaitu Nadine Chandrawinata yang bertujuan untuk memperkenalkan keindahan bawah
laut Teluk Jailolo sebagai salah satu diving spot unggulan baru yang ada di
timur Indonesia dan merupakan kawasan segitiga coral (triangle coral). Acara
ini juga diramaikan oleh ratusan peselam dari berbagai daerah Maluku Utara dan
diluar Maluku 

[ac-i] SUSUNAN PENGURUS DEWAN KESENIAN KOTA MOJOKERTO 2009-2014

2010-03-05 Terurut Topik abdul malik










PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO
NOMOR 18 TAHUN 2009
TENTANG SUSUNAN PENGURUS DEWAN KESENIAN
KOTA MOJOKERTO (DKM)
MASA BHAKTI TAHUN 2009-2014



I.PELINDUNG: Walikota Mojokerto



ll.PENASEHAT : 
1.Ketua DPRD Kota
Mojokerto
2.Sekretaris Daerah Kota Mojokerto



lll.DEWAN PEMBINA:
-Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota  Mojokerto
-Kepala Bagian
Administrasi Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Mojokerto
-Kepala
Bagian Hukum dan Perundang-undangan Sekretaris Daerah Kota Mojokerto
-Kepala bagian Administrasi
Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kota Mojokerto

IV.KETUA
UMUM: Hj Dwi Astuti Abdul Gani Soehartono (Ibu Walikota Mojokerto)
Ketua l : Hj Ninis Suyitno (Ibu
Sekdakot Mojokerto)
Ketua lll: Hj Anis Sutomo 




V.SEKRETARIS l : Heriyanto Subekti
(Mengundurkan diri, digantikan oleh  Wita Widiyanti, SPsi)
SEKRETARIS ll: Marlupi
Sutikno

VI.BENDAHARAl:  Tutik Samsul
BENDAHARAll: Achiriyah , S Pd

Vll.
BIDANG-BIDANG:
1.SENI MUSIK: Oky Sunarko, Darto Kuswandi, Erwin
Wibowo
2.DRAMA: Gatot Sableng, M Misbach (almarhum)
3.SASTRA:
Saiful Bakri, Hanibal, SPd
4.SENI RUPA: M Sochieb Husein, Shindu
Utomo, SPd
5. SENI TARI : Tavia Dewi, Spd, Elita Dimawan
6.SENI
INOVATIF: Zainal Abidin, Spd, Nyong Larunga, Wita Widiyanti,
SPsi
7.HUMAS: Krisantus Sugiatmoko, Ruslin, Agus Triyatno, S Stp
8.UMUM: Kipni, Nurhadi

Mojokerto,
1 April 2009
Walikota Mojokerto
Abdul Gani Soehartono

Sekretariat:
DEWAN KESENIAN KOTA
MOJOKERTO
Jl. Gajah Mada 149 Kota Mojokerto Jawa Timur
e-mail:
dewankeseniankotamojoke...@gmail.com

Kontak person:
1.Ibu
Anis Sutomo, Ketua lll: 081 33 222 1565
2.Ibu Tutik Samsul,
Bendahara l : 081134 39060






  

[ac-i] Buku Dewan Kesenian Jawa Timur PESTA PENYAIR ANTOLOGI PUISI JAWA TIMUR

2010-02-17 Terurut Topik abdul malik










Inilah buku ke-6 dari 11 judul buku
yang diterbitkan Dewan Kesenian Jawa Timur



Judul:PESTA PENYAIR 

ANTOLOGI PUISI JAWA TIMUR



Editor: Ribut Wijoto, S Yoga,
Mashuri
Pracetak: Abdul Malik
Desain cover: Mufian Haris
Layo out: Dheny Jatmiko
Cetakan pertama; 2009
ISBN: 978-979-18793-5-4
Tebal: vi + 288 halaman



Penerbit:
Dewan Kesenian Jawa Timur
Jl. Wisata Menanggal
Surabaya 60234
Telp/ fax 031- 855 4304
e-mail: dk_ja...@yahoo.com



Antologi puisi Pesta Penyair ini tak
hendak digunakan sebagai acuan proyek raksasa, atau mengusung jargon
politik sastra, juga tak hendak sebagai ikhtiar memasang
tonggak-tonggak karya, antologi ini hanyalah ikhtiar megumpulkan
karya yang berserak dan tercerai-berai, sambil berharap tumbuhnya
gagasan baru tentang puisi, karya-karya brilian, juga ditemukannya
gaya ucap perpuisian Jawa Timur dari waktu ke waktu.
Gagasan ini
seiring dengan ihwal yang diungkap Octavio Paz, bahwa Barat telah
berada di akhir gagasan puisi, tapi kita harus menyongsong fajar baru
perpuisian dunia. Dengan diterbitkannya antologi ini, diharapkan
fajar baru perpuisian Jawa Timur merekah, sebagai fajar baru
perpuisian dunia..



Sekedar Pengantar



Menulis puisi adalah laku banal dan
subversive dalam kondisi dunia saat ini. Dunia yang kontradiktif,
anomaly, jungkir-balik, tetapi selalu beralur pada sebuah pintu yang
sama: upaya massalisasi nilai dan selera, juga pengabdian tanpa ampun
pada pasar dan budaya massa. Meski demikian puisi tetaplah harus
ditulis, sebagaimana yang telah ditulis oleh nenek moyang sejak
beribu tahun lampau, karena laku menyimpang dari sebuah selera
public, bahwa keawaman, bisa menerbitkan spectrum khas tentang
kehidupan dan capaian-capaian otentik perihal estetik, karena
nilai-nilai otentik dan kekhasan hablur dalam budaya massa dan
hiperrealitas yang demikian panas.



Kiranya bukan persoalan salah benar
terkait dengan massalisasi nilai/selera/batas estetik yang ingin
diacu dalm konteks ini, tetapi lebih merujuk pada lubuk yang kerap
dihindari para pelaku budaya yang berpatok pada permukaan kehidupan
semata. Padahal dalam lubuk itulah sebenarnya tersimpan hidup yang
sesungguhnya. Hidup yang dihidupi oleh semangat yang bermain dalam
dunia mungkin, hidup yang dihidupi oleh semangat untuk hidup dan
mati, hidup yang tak jarang dihindari karena terlalu dalam dan di
ceruknya menyimpan begitu banyak hal-ihwal.



Namun alangkah menariknya, jika
berpuisi bukanlah laku menghamba pada hidup. Berpuisi bisa bertaruh
antara larut dengan gemuruh dunia, menghindarinya atau tarik ulur di
baliknya. Jadi berpuisi adalah hidup itu sendiri. Sungguh, alangkah
elok bila puisi dimaknai dalam kapasitas puisi itu sendiri, dengan
logikanya sendiri. Alangkah cantiknya jika puisi dimaknai sebagai
sebuah pesta, sebuah guyuran waktu murni (meminjam Octavio Paz),
sehingga puisi tak lagi bernafsu merubah dunia tapi merayakan
kemurnian kemanusiaan, yang dalam kurun waktu belakangan ini, semakin
langka dijumpai, tercabik, termanipulasi dan tersedot oleh arus dunia
yang selalu berkutat pada materi dan pamrih.
Mungkin beberapa patah kata tadi
terlalu raksasa, atau bahkan tak berujung apa-apa, tapi kemurnian
memang selalu berpulang pada wilayah dada, wilayah yang tak bisa
diukur dengan depa. Dengan segala kerendahan hati, antologi puisi
Pesta Penyair ini tak hendak digunakan sebagai acuan proyek raksasa ,
atau mengusung jargon politik sastra, juga tak hendak sebagai ikhtiar
memasang tonggak-tonggak karya, antologi ini hanyalah ikhtiar
megumpulkan karya yang berserak dan tercerai-berai, sambil berharap
tumbuhnya gagasan baru tentang puisi, karya-karya brilian, juga
ditemukannya gaya ucap perpuisian Jawa Timur dari waktu ke
waktu.
Gagasan ini seiring dengan ihwal yang diungkap Octavio Paz,
bahwa Barat telah berada di akhir gagasan puisi, tapi kita harus
menyongsong fajar baru perpuisian dunia. Dengan diterbitkannya
antologi ini, diharapkan fajar baru perpuisian Jawa Timur merekah,
sebagai fajar baru perpuisian dunia.



Mashuri,
Ketua Komite Sastra
Dewan Kesenian Jawa Timur
Hp 081 331333131



Daftar nama penyair yang termuat dalam
antologi puisi ini:
1.A Junianto
2.A Muutaqin
3.Abdul Mukhid
4.AF Tuasikal
5.Ahmad Faisal
6..Akhmad Fatoni
7.Akhudiat
8.Alek Subairi
9.Aming Aminoedhin
10.Anas Yusuf
11.As’adi Muhammad
12.Bambang Kempling
13.Benazir Nafilah
14.Beni Setia
15.Deny Tri Aryanti
16.Dheny Jatmiko
17.Dian Nita Kurnia
18.D Zawai Imron
19.Dody Kristianto
20.Eny Rose
21.F Azis Manna
22.Fahrudin Nasrulloh
23.Herry Lamongan
24.Hidayat Raharja
25.Indra Tjahyadi
26Javed Paul Syatha
27.Joko Susilo
28.Kukuh Yudya Karnanta
29.Lukman Hakim AG
30.L Machali
31.M Faizi
32.M Fauzi
33.Mardi Luhung
34.Mashuri
35.MK Hamdani Halim
36.Muhammad Aris
37.Nanang Suryadi
38.Panji K Hadi
39.Pringgo HR
40.Roesdi Zaki
41.Rohmat Djoko Prakosa
42.Sirikit Syah
43.S Yoga
44.Sabrot D Malioboro
45.Saiful Hadjar
46.Samsudin Adlawi
47.Syaf Anton
48.Tengsoe Tjahyono
49.Timur Budi

[ac-i] Pementasan Drama GEER Karya Putu Wijaya Produksi TEATER PELANGI

2010-02-17 Terurut Topik abdul malik










Pementasan Drama GEER Karya Putu Wijaya

Sutradara Leo Tani Maju
Produksi TEATER PELANGI

Diselenggarakan Pada Tanggal 17 sampai 18 Februari 2010 pukul
19.00 wib-selesai
di Gedung J9 Universitas Negeri Malang, 
HTM
Rp 5000 
Para Pemain; 
Muhammad Zaqi Faluqi, Ersa, Nur Lyla,
Nur Maulidya, Jaynuddin, Nanang, Thoriq, Rizka, Heny, Dhafi,
Wima,Yanthi,dan Ilfi

Kontak:
Leo Tani Maju
081 80 50 27
903



  

[ac-i] Kredo Kecil Penyair Kecil # 9 Komunitas Hysteria Semarang

2010-02-07 Terurut Topik abdul malik



Kredo
Kecil Penyair Kecil #9
Penyair
undangan: Dea Anugrah (Jogjakarta), Saiful Bakri (Mojokerto), Dodo Al
Husain (Semarang)




BENTUK
ACARA
Pembacaan
puisi dari para penyair muda dan diskusi puisi




WAKTU
DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan
akan dilaksanakan pada Rabu, tanggal 27 Januari 2010 di Grobak A(r)t
Kos Jl. Stonen no 29 Sampangan Semarang Jawa Tengah Indonesia




TUJUAN.
Sarana
mengekspresikan karya dari para penyair muda dalam bentuk puisi 

Apresiasi
terhadap keyakinan penyair muda tentang puisi sebagai sarana
aktualisasi diri.
Menawarkan
khazanah estetik lain dalam masyarakat.




OUTPUT
Memperluas
jejaring komunitas Hysteria dan komunitas-komunitas lain yang ada di
Indonesia.
Menciptakan
forum diskusi puisi yang menarik mengenai keyakinan para penyair muda
lewat sajak-sajak mereka




OUT
COME
Masyarakat
sadar bahwa selain nilai-nilai yang dianut arus utama, juga ada nilai
lain yang juga eksis.
Diharapkan
dari situ menumbuhkan ideologi kepenyairan yang menganggap puisi
sebagai sarana aktualisasi diri.












JADUAL*
Rabu,
27 Januari 2010
-
19.15   Pembukaan

19.15
- 19.30 Pembacaan Puisi
dari Penyair ke-1
19.30
- 20.00 Pembacaan Puisi
dari Penyair ke-2
20.00
- 20.15 Pembacaan Puisi
dari Penyair ke-3
20.15
- 20.30 Pembacaan Puisi
dari Peserta Diskusi
20.30
- 22.00 Diskusi Puisi dan Pengungkapan Kredo Penyair 
Muda .









PROFIL
HYSTERIA




Komunitas
Hysteria merupakan lembaga non profit yang menjadikan sastra sebagai
jalan untuk memahami kebudayaan. Komunitas yang berdiri sejak 2004
ini menerbitkan bulletin secara berkala.  Juga sering mengadakan
kajian serta event-event seni. 





Festival-festival
yang telah kita adakan yaitu: Tahun 2007 komunitas Hysteria
berpartisipasi dalam Festival Kesenian Jogjakarta di Vredenbur, serta
membuat festival lintas disiplin di jl. Atmodirono Semarang. Tahun
2008 Festival Kesenian Semarang: konsoemsi ataoe Mati! Hingga kini
dalam agenda Stonen Mini Fest 2009: Jalur Alternatif. 

Sebagai
ilustrasi bahwa komunitas ini cukup diakuai keberadaannya adalah
nama-nama tokoh yang pernah terlibat diantaranya: Sitok Srengenge,
Afrizal Malna, Triyanto Triwikromo, Muhammad Al Fayyad, kelompok
musik Zoo, dan lain sebagainya bisa dicari pada situs pencarian
Google. 

Komunitas
Hysteria berkantor di Jl. Stonen 29 Sampangan Semarang 

No
telp: (024) 8316860 atau 081325 552925  





‘Kredo
Kecil Penyair Kecil #9’




PENGANTAR
Dalam
5 tahun Hysteria berjalan sebagai komunitas, menjadi pengalaman
tersendiri untuk kami.  Banyak acara yang sudah dilaksanakan selama
2009 yang lalu dan tahun-tahun sebelumnya, itu memberi pelajaran luar
biasa buat kami untuk lebih menyempurnakan berbagai sisi yang masih
kurang tertata atau bahkan belum ada. Program rutin kami adakan
supaya kami bisa lebih belajar mengorganisir acara tidak hanya di
bidang sastra, tapi juga lintas disiplin. 





LATAR
BELAKANG
Dalam
setiap perbincangan mengenai kepenyairan seringkali terdengar
keluh-kesah para pemerhati terhadap lahirnya teks-teks terkini.
Keluh-kesah itu antara lain persoalan mengenai kebaruan, ketiadaan
gagasan yang bernas, maupun kedalaman isi dari sajak yang dianggit
dari para penyair. Seolah-olah orang yang menyatakan dirinya penyair
itu tidak banyak ‘membaca’. Meskipun tidak tahu apakah memang
kenyataannya demikian.
Namun
di tengah keluh-kesah dan rentetan harapan yang banyak itu toh sajak
tetap ditulis dengan atau pretensi apapun. Bisa jadi hal yang
dilakukan para penyair merupakan pengulangan-pengulangan yang dicapai
para pendahulunya dan barangkali tidak juga. 

Di
luar semua kecenderungan tersebut ‘Kredo
Kecil Penyair Kecil #9’
diadakan tidak ikut dalam perdebatan mengenai kualitas sajak yang
dihasilkan penyair bagus atau tidak. Akan tetapi lebih mementingkan
mengapa masih ada orang yang percaya bahwa puisi adalah sarana
efektif untuk aktualisasi diri. Forum ini diciptakan sebagai forum
pendengar yang baik, ramah dan tidak sombong serta jauh dari kesan
menghakimi. Dengan begitu apakah kritik menjadi tidak penting? Tentu
saja tidak. Penilaian tetap harus dilakukan namun bukan di forum ini.
Dan sepertinya dibutuhkan forum lain untuk hal tersebut. Sekali lagi
forum ini diciptakan untuk mendengar curahan hati bagi kawan-kawan
yang sedang semangat-semangantya untuk mempercayai kekuatan kata. 

Mengapa
mereka percaya? Mari kita dengar baik-baik.











  

[ac-i] WORKSHOP CERPEN INDONESIA BERSAMA FAHRUDIN NASRULLOH

2010-02-07 Terurut Topik abdul malik







WORKSHOP CERPEN INDONESIA BERSAMA
FAHRUDIN NASRULLOH



Kamis, 28 januari 2010 pukul 19.00 wib
di Pondok Pesantren Darul Falah,
Jerukmacan Sawo Jetis Kabupaten Mojokerto



Narasumber:
FAHRUDIN NASRULLOH, Cerpenis asal
Jombang, pegiat Komunitas Lembah Pring



Gratis.



Informasi:
1.Chamim Kohari 081 93 10 91 965
2.Fahrudin Nasrulloh 081 578 177671






Fahrudin
Nasrulloh, lahir
16 Agustus 1976 di Jombang. Alumnus pesantren Denanyar Jombang (1995)
dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2002). Bergiat di komunitas Lembah
Pring Jombang.
Bekerja sebagai editor lepas dan menulis puisi, cerpen dan esai di
sejumlah media massa. Puisinya termuat dalam antologi Jogja
5,9 Skala Richter (Bentang
Budaya, 2006, Yogyakarta). Cerpennya berjudul Nubuat
dari Sabrang
masuk nominasi dalam antologi cerpen Loktong
(kerjasama
CWI dan MENPORA, 2007, Jakarta). Beberapa buku yang telah terbit
Syekh
Branjang Abang (Pustaka
Pesantren, 2007),
Geger
Kiai
 (Pustaka
Pesantren, 2009).
Kini beralamat di Mojokuripan RT 1/RW 3, Jogoloyo Sumobito Jombang.
Email: suraba...@yahoo.com
Kontak person. 081578177671.


  

[ac-i] Pentas Teater Tiyang Alit (UK Teater ITS) Anak Haram

2010-02-07 Terurut Topik abdul malik




Pentas Teater Tiyang Alit (UK
Teater ITS)



Anak Haram



Di Plasa Dr. Angka

Kampus ITS SUkolilo, Surabaya

Jumat 5 Februari 2010

Pk. 19.00

Gratis

Teater tiyang alit

jika dunia adalah cinta, maka kita adalah satu aku cinta kamu.

teater tiyang alit adalah sekumpulan anak muda
yang masih saja ingin disebut Manusia. mereka ingin merasakan kehidupan yang
lebih hidup, ditengah badai penyeragaman yang marak digencarkan. sepercik
konflik batin pribadi dalam rutinitas sehari-hari yang semakin mengaburkan
perasaan mereka sebagai “manusia”. kebosanan dalam hidup yang statis,
menstimulus pemberontakan dalam diri untuk ingin lebih menikmati hidup yang
lebih indah. baik itu dari hati, maupun sikap  tutur kata yang didasari
rasa cinta, antara manusia satu dengan yang lainnya. 

tiyang alit diambil dari bahasa kromo inggil jawa. yang berarti orang kecil, 
orang miskin, orang yang tertindas. dari
nama tersiratlah makna dan esensi kenapa teater ini ada?, untuk apa?, dari
apa?, dan kepada siapa?, mereka selalu ingin berkarya. buah kesadaran insan
teater tiyang alit tak bisa lepas dari dirinya sebagai mahluk sosial, ditengah
maraknya perkembangan teater modern kontemporer indonesia, yang kini makin
mengedepankan ego populis teater itu sendiri.

semoga insan teater tiyang alit, nantinya menjadi aktor. aktor yang saat ini
sangat sulit didapatkan. aktor yang bukan sebarang pentas karena tuntutan
naskah dan sutradara. melainkan aktor yang lebih menjiwai realitas sosial di
lingkungan sekitarnya, baik itu dalam skala lokal maupun global, baik itu
kampus, kampung, kota,
sampai negara sekalipun. apapun skalanya cintanya tetap saja untuk orang-orang
kecil yang tertindas(*bila dinegara yang tertindas adalah rakyat, maka di
kampus yang sering ditindas adalah mahasiswa).

bukan aktor seperti dalam serial drama sinetron, selesai main dapat gaji.
bahkan sebaliknya, aktor yang harus bekerja keras dengan sekuat tenaga dengan
tanpa dana sepersen pun, tidak lupa juga selalu mengedepankan kualitas
pementasan yang maksimal. walaupun akhirnya berakhir dengan kata “tiyang 
alit,capek dehh!”

berbuah keringat mereka, selalu ingin mencari jati diri hingga akhir
hayatnya. mereka aktor sesungguhnya dalam kehidupan mereka. tak perlu sutradara
yang mengajarkan, karena sutradara bukanlah bos dalam pemutusan aktor harus
seperti apa. kemerdekaan menentukan peran dan
pemaknaan subjektif terhadap peran yang akan di mainkan. itulah yang utama.
pematangan penjiwaan oleh mereka sendiri, baik itu mulai dari menulis naskah
sendiri, sampai apa yang ingin mereka perankan. singkatnya mereka berperan
karena nuraninya merasa, ada yang perlu diungkapkan, dari hitam pekatnya
rahasia dari segala ruang hidup sehari-hari. baik itu yang teratur, maupun
awut-awutan.

cinta itu indah, karena dia tidak
memaksa. dia begitu fleksibel. karena cinta membebaskan. maka bebaslah,
kalahkan egomu, jadilah manusia
sesungguhnya…

~ oleh teater tiyang alit di/pada 28 Agustus 2009.

http://teatertiyangalit.wordpress.com/2009/08/28/prolog/#more-82

Pada dasarnya Blog teater tiyang alit ini diciptakan tidak lain adalah
sebagai usaha untuk mengenalkan Teater Tiyang Alit, kepada mereka yang ingin
mengenalnya lebih dalam. Baik itu dari manusia-manusianya, segala aktifitas
ke-teater-annya, sampai detail-detail kehidupannya.

“JAS MERAH saudara-saudara, ingat itu selalu, Jangan
Sekali-kali Melupakan Sejarah”, bung Karno berpidato berdiri di podium
di depan ribuan rakyatnya dengan  semangat revolusi yang berapi-api.

Tiap para tiyang alit’ers adalah kupu-kupu
zaman, berharap menggores tinta kesenian keindahan ke-teater-an di zamannya.
Mengharap kebudayaan teater tetap tumbuh subur di zamannya. Hingga bahkan kelak
akhir zaman sekalipun berharap para penerusnya tetap menjaga tongkat estafet 
perjuangan
itu turun temurun. 

“Adalah mereka kaum muda yang harus selalu memimpin
menjadi garda terdepan dalam perubahan” , Soe Hok Gie.

Setiap zaman beralih, haruslah yang muda adalah yang
memimpin.  Seorang
pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengenal dirinya dan yang di pimpinnya
dengan baik. Untuk mengenal dirinya dan yang dipimpinnya tentu saja membutuhkan
sejarah, baik sejarah diri pemimpin maupun yang dipimpin. Jelaslah seorang
teater adalah mereka yang mengenal dengan baik dirinya. Baik itu sejarah diri,
lingkungan , kampung tempat ia tinggal bahkan bangsanya dan negaranya. Bolehlah
disebut juga seorang teater adalah seorang sejarahwan tulen.

Akhir kata, semoga di bumi Teater Tiyang Alit ini, tidaklah terlahir 
“angkatan-angkatan gagap” seperti yang tertulis dalam
sajaknya Rendra. Semua matang, semua siap, semua
berlari, semua kepakkan sayap. Walau nanti akhirnya tulang menjadi debu
dan menghilang tertiup angin. Kelak arah sejarah itu tidaklah hilang, menjadi
pegangan dalam menyongsong perubahan yang akan datang. Selangkah demi selangkah
namun pasti untuk berkata TIDAK, bagi sebuah pertanyaan “Lantas, apakah sejarah 
itu dibuang saja ke tempat sampah?”

 

 

 




  

[ac-i] DIKLAT TARI REMO UNTUK TRAVESTI LUDRUK KARYA BUDAYA MOJOKERTO

2010-02-07 Terurut Topik abdul malik










DIKLAT TARI REMO UNTUK TRAVESTI LUDRUK KARYA BUDAYA MOJOKERTO
Mengharap kehadiran Bapak/Ibu  pada
hari Jumat,  29 Januari 2010 pukul 19.00 wib
di Pondok Jula Juli Ludruk Karya Budaya
Dusun Sukodono RT 02 RW 01 Desa Canggu
Kecamatan Jetis
Kabupaten Mojokerto 

Acara: Diklat Tari Remo untuk travesti
Pelatih: Sunawan, Jurusan Tari SekolahTinggi
Kesenian Wilwatikta, Surabaya
Terima kasih.
Salam,
H. Drs Eko Edy Susanto,Msi
(Cak Edy
Karya)
Pimpinan Ludruk Karya Budaya
Mojokerto




Profil Sunawan
Sunawan, kelahiran Mojokerto, 9 Maret 1978,
merupakan salah satu penata tari berbakat di Mojokerto.Alumni SMAN 1
Gedeg Kabupaten Mojokerto, mahasiswa jurusan tari Sekolah Tinggi
Kesenian Wilwatikta, Surabaya.  Beberapa karya tarinya antara lain
Durgo gugat (2001, Surabaya), Sumpah Palapa (2002, HUT Kostrad di
Jakarta), Empluk Markona (2005, Surabaya), Kemuning (2006, Surabaya),
Kembang Kemuning (2007 di Festival Seni Mojopahit).






Profil Ludruk Karya Budaya Mojokerto
 
Dengan maraknya ludruk yang diprakarsai oleh
TNI dan Polri, tahun 1967 membuat para tokoh masyarakat di Desa
Canggu Kecamatan Jetis Mojokerto tergerak hatinya untuk mendirikan
organisasi ludruk. Di desa Canggu secara turun temurun sejak jaman
penjajahan Belanda selalu berdiri grup ludruk. Maka diamanatkan pada
Cak Bantu yang kebetulan anggota Polsek Jetis untuk mendirikan grup
ludruk. Tepatnya tanggal 29 Mei 1969 berdirilah ludruk yang diberi
nama Karya Budaya dipimpin oleh Cak Bantu dengan binaan Polsek
Jetis.

Menjelang pemilu 1971, ludruk Karya Budaya ditanggap
Partai Golkar sebagai hiburan kampanye Golkar selama satu bulan
berpindah dari desa ke desa. Hal tersebut sangat dimanfaatkan Cak
Bantu mempromosikan ludruk Karya Budaya. Dengan keberhasilan pada
setiap pementasan membuat ludruk Karya Budaya dikenal
masyarakat.

Tahun 1993 Cak Bantu Karya wafat, dan secara
aklamasi seluruh anggota memilih putra sulung Cak Bantu Karya
memimpin ludruk Karya Budaya yakni Drs Eko Edy Susanto, Msi (lebih
akrab dipanggil Cak Edi Karya, ludruk Karya Budaya mengalami
perkembangan yang bertambah pesat. Merayakan ulang tahun ke-30 pada
tanggal 29 Mei 1999, ludruk Karya Budaya resmi menjadi Yayasan
Kesenian dengan SK Notaris No.06 melalui akte Notaris Grace Yeanette
Pohan, SH.



Informasi:
H. Drs Eko Edy
Susanto,Msi
(Cak Edy Karya)
Pimpinan Ludruk Karya Budaya
Dusun
Sukodono RT 02 RW 01 Desa Canggu Kecamatan Jetis
Kabupaten
Mojokerto 
Jawa Timur
Telp 0321- 362847
HP 081 231 89
347
Email:cakedika...@yahoo.com, cakedika...@gmail.com






  

[ac-i] Jadwal Pentas Wayang Topeng Malang di Padepokan Asmoro Bangun, Malang Tahun 2010

2010-01-20 Terurut Topik abdul malik



UNDANGAN:
Mengharap kehadiran Bapak/Ibu pada



Minggu Kliwon, 17 Januari 2010
pukul 8 malam
di Padepokan Seni Asmoro Bangun
Jl.Prajurit Slamet 69 Dk.
Kedungmonggo
Kec.Pakisaji Kabupaten Malang
Jawa Timur



acara: pentas Wayang Topeng Malang
Lakon Adegke Kediri



Terima kasih.



Contac person : Handoyo 08175404437 










JADWAL PENTAS WAYANG TOPENG MALANG
TAHUN 2010
PADEPOKAN SENI
ASMORO BANGUN
Jl.Prajurit Slamet
69 Dk. Kedungmonggo
Kec.Pakisaji Kabupaten Malang
Jawa
Timur

Minggu , 17 Januari
Waktu : pk. 19.30 - selesai
Lakon
: Adege Kediri
Pemain : Wayang Topeng Dewasa 

Minggu , 21
Pebruari
Waktu : pk. 19.30 - selesai
Lakon : Sayembara
Sadalanang
Pemain : Wayang Topeng anak-anak 

Minggu , 28
Maret
Waktu : pk. 19.30 - selesai
Lakon : Umbul-umbul
Majapura
Pemain : Wayang Topeng Dewasa 

Minggu , 2
Mei
Waktu : pk. 19.30 - selesai
Lakon : Jenggala mbangun
Candi
Pemain : Wayang Topeng anak-anak 

Minggu , 6
Juni
Waktu : pk. 19.30 - selesai
Lakon : Rabine Gunung
Sari
Pemain : Wayang Topeng Dewasa 

Minggu , 11 Juli
Waktu
: pk. 19.30 - selesai
Lakon : Bader Bang Sisik Kencana 
Pemain
: Wayang Topeng anak-anak 

Minggu , 19 September
Waktu :
pk. 19.30 - selesai
Lakon : Laire Panji Laras
Pemain : Wayang
Topeng Dewasa dan anak-anak

Minggu , 24 Oktober
Waktu : pk.
19.30 - selesai
Lakon : Gajah Putih Mata Sanga
Pemain : Wayang
Topeng Dewasa 

Minggu , 28 Nopember
Waktu : pk. 19.30 -
selesai
Lakon : Rabine Maesosuro
Pemain : Wayang Topeng Dewasa
dan Anak-anak

Contac person : Handoyo 08175404437 




  

[ac-i] Majalah Seni dan Budaya KIDUNG Dewan Kesenian Jatim # 15 : TEATER

2010-01-18 Terurut Topik abdul malik










NASKAH YANG DIMUAT MAJALAH SENI DAN
BUDAYA KIDUNG # 15 
DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR
“MENCARI CELAH
KONVERGENSI”

Editorial : Lalu, Ambillah Langkah oleh Riadi
Ngasiran
Laporan Utama: Mencari Celah Konvergensi oleh Riadi
Ngasiran 
Teater Teater Jawa Timur, Kenyataan dan Harapan oleh
Rakhmat Giryadi
Wawancara S Jai : Kata-Kata Telah Membuat Teater
Tersiksa 
Lapsus: Turut Berjuang Lewat Film Pendek Kuncoro
Indra
Catatan : Budaya Arek, Identitas Budaya Lokal yang Paling
Revolusioner oleh Autar Abdillah
Esai : Drama Pendek, Siapa Takut?
Oleh Rusdi Zaki
Esai : Puisi Tubuh yang Meruntuh oleh Fahrudin
Nasrulloh
Cerpen : Makan Siang oleh Ratna Indraswari
Ibrahim
Cerpen : Lelaki Anjing oleh Imam Muhtarom
Pengantar
Puisi : Menapak Jejak Bakat Alam dan Intelektualisme oleh Ribut
Wijoto
Puisi : Nang, Ning, Nung Nurel Javissyarqi
Resensi :
Monograf Ini Bukan Album, tapi Galeri oleh Diana Av Sasa

Kronik
: 
-Surabaya Juang, Dari Surabaya Untuk Indonesia
-Temu Sastra
Jatim 2009 Meruahnya Sastrawan Jatim
-Surabaya Full Music 2009
Maksimalkan Ruang Publik
-Pameran Lukisan Julnadi MS, Kertas
Simbol Sejarah
-The Cellebration of Ambience Experiment Public
Art, Simbol-Simbol Kegelisahan
-Balai Bahasa Surabaya, Penghargaan
untuk 2 Komunitas Sastra
-Pameran lukisan Dukan wahyudi, Telepon
Seluler Jadi Gaya Hidup
-Pra Kongres Bahasa Jawa V, Kompleksitas
Permasalahan Bahasa dan Sastra Jawa
-HUT Jatim, 10 Seniman raih
Penghargaan
-Diskusi Panjak Hore dan Rock Progresif, Terpinggirkan
dari Industri Musik

Cuk Tembang Dolanan dan Ingatan Kolektif
oleh Akhudiat






Informasi :
Sekretariat
Dewan Kesenian Jatim
d.a.Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Propinsi Jatim
Jl.Wisata Menanggal Surabaya 60234
Telp/fax 031-
855 4304
Senin s.d Jumat, pukul 09.00-16.00 wib

Contact
person:
-Riadi Ngasiran, Pemimpin Redaksi, 081 7933 55 23
-Rahmat
Giryadi, Redaktur Pelaksana, 081 330 65 7845
-Ribut Wijoto,
Pemimpin Umum, 0857 4 64 82 883


Terima kasih.






  

[ac-i] Buku Dewan Kesenian Jatim: ORDE MIMPI, Drama Pilihan 1994-2007 R Giryadi

2010-01-18 Terurut Topik abdul malik










Inilah buku ke-10 dari 11 judul buku
yang diterbitkan Dewan Kesenian Jawa Timur.

Judul buku : ORDE
MIMPI, Drama Pilihan 1994-2007
Penulis : R Giryadi
Editor :
Tjahjono Widarmanto
Pracetak : Ribut Wijoto dan Abdul Malik
Desain
cover dan layout: R Giryadi dan Mufian Haris
Foto cover : Akbar
Insani 
Cetakan pertama: November 2009
Tebal: 236
halaman+v
ISBN: 978-602-96092-1-9

Diterbitkan oleh
Dewan
Kesenian Jawa Timur
Jl.Wisata Menanggal Surabaya 60234
Telp/fax
031- 8554304
Email:dk_ja...@yahoo.com


Bekerja sama
dengan;
Bayumedia Publishing
Jl.Bukit Barisan 23 Malang
Telp
0341- 570343 fax 0341- 570342
Email:bayume...@yahoo.com



DAFTAR
ISI
-Tentang Salah paham Generasi
-Monolog Biografi Kursi
Tua
-Luka Panjang Karena Perang
-Monolog Peperangan
-Korupsi
Yang Berurat dan Berakar
-Monolog Retorika Lelaki Senja
-Gagal
Melahirkan Generasi Baru
-Monolog Orde Mimpi
-Rumitnya
Menyelsaikan Masalah
-Monolog Orang-orang Bawah Tanah
-Dari
Kacau ke Kacau
-Monolog Terompet Senjakala
-Sebuh Adaptasi dari
Novel Bumi Manusia
Hikayat Perlawanan Sanikem:
Nyai
Ontosoroh
-Biodata




PENGANTAR PENULIS

Seiring
dengan tumbuh kembangnya teater di Indonesia hal yang masih menjadi
keprihatinan adalah minimnya penerbitan naskah lakon. Banyak naskah
lakon karya penulis ternama seperti Putu Wijaya, WS Rendra, Wisran
Hadi, Danarto, Ikranegara, Remy Silado, Arifin C Noer, Arthur S
Nalan, Akhudiat dan lain sebagainya kurang tersosialisasi dengan
baik. Minimnya penerbitan naskah lakon ini mengakibatkan anggota
teater kurang tahu tentang naskah lakon.

Bagaimanapun
keberadaan naskah drama, sesungguhnya tidak dapat diabaikan dari
jagad teater tanah air. Apabila merujuk pengertian teater modern dan
teater tradisional di Indonesia, salah satu unsure pembeda yang utama
adalah ada atau tidaknya naskah yang dimainkan.

Begitu pula,
pentingnya naskah lakon sebagai bagian dari teater Indonesia kurang
disadari. Naskah lakon seolah-olah hanya bagian dari sastra an-sich,
sementara di dunia sastra sendiri naskah lakon identik dengan
teater.Selain itu, tidak banyak pula Pembina/pelatih/sutradara/guru
teater yang menulis naskah sendiri. Mereka masih menganggap bahwa
penulisan termasuk naskah lakon, lebih merupakan wilayah
sastra.

Menyadari hal tersebut diatas, kehadiran buku ini
menjadi sangat penting. Tidak untuk memberikan jawaban atas
kelangkaan itu, tetapi untuk memberikan dorongan bangkitnya semangat
menulis naskah lakon dan penerbitan naskah lakon.

Naskah-naskah
yang terangkum dalam kumpulan Orde Mimpi ini, saya tulis sejak saya
benar-benar serius di teater sekitar tahun 1990-an. Saya memilih
beberapa naskah yang saya anggap layak untuk dimainkan oleh siswa SMA
dan yang sederajat.

Naskah ini saya susun terdiri dari tiga
bagian, pertama: Monolog. Ada tiga naskah monolog yang saya tawarkan.
Tiga naskah ini untuk belajar bermain karakter secara mandiri. Selain
itu naskah ini juga untuk mengantisipasi minimnya pemain.

Bagian
kedua: Dialog, memuat tiga naskah yang dimainkan lebih dari empat
orang. Naskah ini untuk belajar bermain teater tingkat lanjut.
Setelah penguasaan bermain secara mandiri, actor perlu berlatih
bermian secara kelompok.

Bagian keiga: Epilog, memuat naskah
adaptasi dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Naskah
adaptasi ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa karya sastra seperti
novel, cerpen, puisi juga bisa dimainkan dalam seni teater.

Untuk
mempermudah memahami, setiap naskah sengaja saya tuliskan sedikit
pengantar mengenai tema, synopsis dan gambaran setting. Namun semua
itu tidak mengikat.

Terakhir , saya berharap buku ini menjadi
tambahan referensi naskah-naskah drama, di lingkungan teater SMA
ataupun teater umum lainnya.

Surabaya, November 2009
R
Giryadi
081 330 65 78 45
e-mail: zahi...@yahoo.com



SEKAPUR
SIRIH

Syukur Alhamdulillah, program penerbitan buku tahap
kedua berjalan sesuai rencana. Sejak semula, Dewan Kesenian Jawa
Timur memahami bahwa kesenian tidak hanya terpaku dengan wilayah olah
rasa. Tapi juga ada gelibat kencang dari pergulatan pemikiran. Inilah
yang perlu dicatat. Problemnya, mencatat pemikiran belum menjadi
tradisi yang mengakar di Jawa Timur. Terbukti, penerbitan buku di
provinsi yang beragam etnik ini masih teramat sepi. Tetapi kami tetap
optimistis. Sepi bukan berarti tidak ada sama sekali. 
Kami
berharap usaha penerbitan ini mampu meningkatkan gairah kehidupan
kesenian. Terkhusus di Jawa Timur. Untuk itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada para seniman yang telah mencurahkan
keringat-dinginnya untuk menulis buku, editor, penerbit, dan seluruh
insan yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan
kesenian di Jawa Timur. Selebihnya, ungkapan kuno, tiada gading yang
tak retak, patut kami ketengahkan. Artinya, kami tetap mengharapkan
adanya kritik dan saran demi terciptanya kondusivitas berkesenian
yang sehat dan progresif. Amin.

Surabaya, 10 November
2009

Achmad Fauzi
Ketua Umum Dewan Kesenian Jatim

[ac-i] Buku Dewan Kesenian Jatim: Kondisi Postmodern Kesusastraan Indonesia, RIBUT WIJOTO

2010-01-10 Terurut Topik abdul malik



Inilah buku ke-9 dari 11 judul buku
yang diterbitkan Dewan Kesenian Jawa Timur.
Judul : Kondisi
Postmodern Kesusastraan Indonesia
Penulis : Ribut Wijoto
Editor
: Indra Tjahyadi
Pracetak: Abdul Malik
Desain cover lay out:
Mufian Haris
ISBN : 978-979-18793-8-5
Cetakan pertama: November
2009
Tebal :278 halaman 

Penerbit:
Dewan Kesenian Jawa
Timur
Jl.Wisata Menanggal
Surabaya 60234
Telp/fax
031-8554304
Email:dk_ja...@yahoo.com
brangwetan.wordpress.com
www.dewankesenianjatim.com
Bekerja
sama dengan;
Bayumedia Publishing
Jl.Bukit Barisan 23
Malang
Telp 0341- 570343 fax 0341-
570342
Email:bayume...@yahoo.com


DAFTAR ISI
-Sekapur
sirih : Achmad Fauzi Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Timur
-Pengantar
Penulis
Buku l: Kondisi Puisi Indonesia
1. Krisis Kepenyairan
Kita
2.Surabaya 1962, Kerja Sebagai Sumber Estetika
3.Pergeseran
pola Puitik (dari Chairil Anwar Menuju Arif B Prasetyo)
4.Kerja
kepenyairan: Tentang Masa Lalu Penyair Tardji
5.Gaya Barok Pada
Puisi Indonesia
6.Mengenang Penyair Afrizal
7.Kabar Kenyataan
Antroposentrisme: Berbelah Puisi Indonesia Kontemporer
8.Kitsch,
Membongkar Konvesnsionalitas Estetika Puisi
9.Estetika Skizofrenia
Puisi Indonesia
10.Strategi Tekstual Pastiche
11.Parodi:Rekreasi
Dan Kreasi Puisi
12.Puisi Camp, Feminisme Dan Penghancuran
Realitas
13.Bumi Kesunyian Arco Etrusco
14.Rahasia Dan Godaan
Puisi
15.Bila Nirwan Seorang Penyair
16.Propinsi Para
Penyair
17.Dead Poets Society
18.Manusia Tak Pernah Ada

Buku
ll: Kondisi Cerpen Indonesia
1.Cerpen Koran dan Jurnal
Cerpen
2.Tawaran Estetika Cerpen Koran
3.Fatalitas Eksplorasi
Cerpen

Buku lll: Kondisi Sastra Indonesia
1.Tidak Ada
Sastra Religius
2.Sastra Dari Bahasa Yang Rapuh
3.Perlawanan
Karya Sastra
4.Pencerahan Estetik Sastra Internet
5.Dilentatisme
Gramsci dan Gagasan Sastra

Biodata:
Ribut Wijoto, lahir di
Tulungagung, 23 Maret 1974. Anggota Forum Studi Sastra dan Seni Luar
Pagar (FS3LP) Surabaya dan Teater Gapus, Unair, Surabaya . Lulusan
Fakultas Sastra Unair. Saat ini bekerja di Harian Jatim Mandiri dan
Majalah Kidung (DK-Jatim).
Esai sastranya pernah dimuat di
Surabaya Post, Surabaya News, Jawa Pos, Republika, Riau Pos,
Banjarmasin Post, Media Indonesia, Majalah Bende (Taman Budaya),
Majalah Kidung DKJT, Koran Tempo, BPK Penabur, Mimbar Pembangunan
Agama, Sinar Harapan, Islam Liberal (Kajian Utan Kayu), Suara Anum
(Malaysia), Solo Pos, dan beberapa media kampus. 
Tahun 2001, esai
sastranya dipilih sebagai juara 1 dan juara harapan 1 dalam sayembara
esai sastra tingkat nasional oleh Departemen Pendidikan Nasional
(Pusat Bahasa). Bukunya yang telah terbit adalah Pengantar Menuju
Sastra Bermanfaat (Gapus Press, 2002), stensilan.
Pernah
mengeditori buku puisi Ayang-Ayang (Gapus Press, 2003), Ijinkan Aku
Mencintaimu (Gapus Press, 2006), Menguak Tanah Kering (Kumpulan puisi
bersama Teater Gapus, 2001), dan Permohonan Hijau, Antologi Penyair
Jawa Timur (Festival Seni Surabaya, 2003), Buku Propinsi Para Penyair
(Kumpulan esai bersama Teater Gapus, 2007), Buku Puisi Rumah Pasir
(Festival Seni Surabaya, 2008), Buku Puisi Halte Sastra (DKS, 2009),
Buku Pertemuan Sastrawan Jawa Timur (Disbudpar, 2009), Buku Puisi
Pesta Penyair (DK-Jatim, 2009). 
Alamat: Taman Sutorejo Timur 40,
Surabaya . Telepon: 031-70184612 dan 085746482883.
Email:
ribut_wij...@yahoo.com















  

[ac-i] Buku Dewan Kesenian Jatim: wong Agung, Gurit Punjul Rong Puluh, BUDI PALOPO

2010-01-10 Terurut Topik abdul malik



Inilah buku ke-8 dari 11 judul buku
yang diterbitkan Dewan Kesenian Jawa Timur.

Judul Buku: Wong
Agung, Gurit Punjul Rong Puluh
Penulis :Budi Palopo
Editor
:Mashuri
Pracetak: Abdul Malik, Ribut Wijoto
Desain cover dan
lay out: Budi Palopo
Cetakan pertama: November 2009
Tebal: 100
halaman
ISBN :978-979-18793-9-2

Penerbit :
Dewan
Kesenian Jawa Timur
Jl. Wisata Menanggal
Surabaya
60234
telp/fax 031-
8554304
email:dk_ja...@yahoo.com
www.dewankesenianjatim.com
brangwetan.wordpress.com

Bekerja
sama dengan;
Bayumedia Publishing
Jl.Bukit Barisan 23
Malang
Telp 0341- 570343 fax 0341-
570342
Email:bayume...@yahoo.com


-AMIT SEWU
-GURIT
PITAKON
-GURITAN SUKMA 
-WEWANGEN KAPUJANGGAN
-GURIT
BANDHOSA
-ANGGANIRA
- BYAR… !
- GURIT
DOLANAN
-LUDIRANIRA
-GURIT GRANTANG
-LELAGON KEMBANG
GLALI
-SABDA PINANDHITA 
-KUMBARA KUMBAKARNA
-WIJI
ALIP
-MEGATRUH
SOLAH PINILIH  DONGA SRABA
-TEJA
LANGIT
-TANGIS MAWAR
-DAMAR KANDHIL
-KRETAGAMA
-CEMPLUK
-GENDER
PEDHALANGAN
--RERONCEN KEMBANG MLATHI
-WOT PANGGAYUH
--SUN
TULUP BIRUNE LANGIT
--GURIT PEDHALANGAN
--SASTRA
GENDRA
--BAGENDA KILIR
-AYANG-AYANG PEWAYANGAN
-KALAM
MUNYENG
--LAYANG KUMITIR
--LANGGENG
--RAH ROH SUN
RUH
--NYAWIJI 
“…..!”
-DILAH SUMARAH

PIWELING
-WONG
AGUNG
-CEP MENENGA
-GURIT DHAKON
--LUH JAMRUT
-GURIT
GANDA MAYIT
-WALI LANANG
-BALUNG JANUR

PASEKSEN
-GURIT
TANPA TANDHA
-PANGREH
-MBURU
TRACAK
--SRENGENGE
--“Ck…!”
-“Hh…!”
-TRUMPAH
LARS
-KEMBANG LAMBE
-KEMBANG GENI
-WALI KAWULA
-SULUK
BANARAWA
--WIJI THUKUL

PANEMU
-AUM
-MAK DILLAH
-ANGIN
TUMIYUP
-RETNA DUMILAH
-GURIT TANPA WIS
-SULUK
PAGUNUNGAN
-LAYANG LEMBAH BANG
--TAN TINANDHING
-SULUK
CARAKA
-DHAWUH
-CAKRIMAN
-JARENE WONG


BIODATA:
BUDI
PALOPO, lahir di Gresik (27 April 1962) dengan nama Budi Utomo. Dalam
dunia kepenulisan ia juga punya nama Budi Tom Sega. Pendidikan
terakhir FMIPA / matematika Institut Teknologi 10 Nopember (ITS)
Surabaya. Pernah mendapat tropy penghargaan dari Kanwil Deppen Jawa
Timur, sebagai penulis terbaik dalam Lomba Karya Tulis Bulan
Komunikasi, Surabaya 1985. Sebagai Juara III dalam Lomba Karya Tulis
Bulan Produksi, Kanwil Depnaker Jawa Timur, Surabaya 1986. Mendapat
penghargaan dari RRI Surabaya, sebagai Juara III dalam Lomba Menulis
dan Membacakan Naskah Humor Hari Radio 1987.

Ketika masih
aktif di kampus, Budi pernah menjadi Pemimpin Redaksi majalah
Himatika ITS. Sejak tahun 1987, ketika Karya Darma masih terbit
seminggu 3 kali, Budi membuka rubrik sastra Bina Karya Para Pemula;
sebuah rubrik sastra alternatif yang menerapkan laku asah-asih-asuh
bagi mereka yang baru belajar menulis sastra. 

Pada awal tahun
1990-an, setelah Karya Darma terbit sebagai koran harian, Budi Palopo
membuka sekaligus menjaga rubrik budaya Lembar Lontar. Sebagai
penjaga gawang rubrik budaya, Budi Palopo ketika itu merasakan
kegelisahan kreatif. Betapa tidak. Kala itu, penulis sastra dari IKIP
(sekarang UNESA) sangat mendominasi media massa terbitan Surabaya.
Sementara, mereka yang baru tahap belajar menulis, praktis tak punya
ruang-kesempatan. Oleh karena itu, rubrik budaya Lembar Lontar
sengaja dijadikan semacam ’laboratorium pembebasan’ kreativitas.
Kepada sejumlah mahasiswa prodi sastra Universitas Airlangga, setiap
ada kesempatan, Budi Palopo terus menggelitik agar arek-arek prodi
sastra Unair tersebut terus bergerak, berkarya, dan tidak
menyia-nyiakan ruang gladi sastra Lembar Lontar.

Dalam
bersastra, tahun 1987, Budi Palopo telah menggelar pentas pembacaan
antologi Tembang Damai di gedung pusat kebudayaan Perancis (CCF,
sekarang CCCL) Surabaya. Antologi Sajak Hong, dipentas-bacakan di
galery Dewan Kesenian Surabaya, 1988. Naskah drama Sluku-Sluku Bathok
yang ditulisnya juga dipentas-tayangkan di TVRI Surabaya, 1988.
Antologi puisi Suara ’89 dihelat di Pusat Persahabatan
Indonesia-Amerika (PPIA), Surabaya 1989. Gurit Rong Puluh
dipentas-bacakan di Dewan Kesenian Surabaya (1995), digelar-pentaskan
di Taman Budaya Jawa Tengah (1996) dan Taman Budaya Jatim (1997).
Karya-karyanya juga tersebar dalam sejumlah buku kumpulan puisi
lainnya. Aktivitas baca puisinya juga seringkali turut memarakkan
suasana Festival Cak Durasim, Festival Seni Surabaya dan sejumlah
event kesenian lainnya. Karya guritnya, Sastra Gendra, telah pula
jadi sastra inspiratif yang mengusik Mashuri untuk dieksplor buat
isian novel HUBU-nya. Kini, sejak akhir Juni 2009, dengan aktivitas
sastra kreatifnya, Budi menjaga kolom Cak Cuk di Surabaya Post edisi
Minggu. (Email: budi_pal...@yahoo.com, CP: 03177205999, Alamat:
DomasRT 02/ RW I, Kec. Menganti, Gresik 61174). 


Buku
Terbitan Dewan Kesenian Jawa Timur tahun 2009:
1. Koreografi Etnik
Jawa Timur 
Penulis: Tri Broto Wibisono, Bambang Sugito, Rahmat
Djoko Prakosa, Eko Wahyuni Rahayu, Peni Puspito, Setyo
Yanuarti
Editor: Eko Wahyuni Rahayu
Produksi Komite Tari, Tahun
2009
2. Teater dan Kembarannya
Penulis: Antonin Artaud
(terjemahan)
Penerjemah: Max Arifin
Editor: Abdul
Mukhid
Produksi Komite Teater, Tahun 2009
3. Dua Kutub, Panjak
Hore  Rock Progresif
Penulis: Suwarmin

[ac-i] SUSUNAN PENGURUS DEWAN KESENIAN MALANG PERIODE 2009-2013

2010-01-10 Terurut Topik abdul malik




SUSUNAN PENGURUS DEWAN KESENIAN MALANG PERIODE 2009-2013

I.PELINDUNG/PENANGGUNG JAWAB : Walikota Malang

PENASEHAT : 

-Ketua DPRD Kota Malang

-Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang

-Drs Muhadjir Effendi

-Drs KH Kamilun Muhtadin

 

II.KETUA : Dwi Cahyono

SEKJEN: FX Anthony Wibowo

BENDAHARA: 

1.Diah Mayangsari

2.Fanny

 

BADAN PENGURUS HARIAN

1.BPH SENI RUPA: Drs Yon Wahyuono, Karyono

2.BPH SASTRA: Nanang Suryadi, Soesilo

3.BPH MUSIK: Drs Sunari, Didik KSG

4.BPH TARI: Rachmad Budiri, Arif Sudarmanto

5.BPH TEATER:Drs Darmanto, Totok Suprapto

6.BPH FILM: Dimyati, Hermin

7.BPH FOTOGRAFI: Hariyanto, Spd, Nedi Putra AW

 

III. ANGGOTA PLENO

1.Ratna Indraswari Ibrahim

2.Dra Sri Untari

3.DR Djoko Saryono

4.Prof DR Handoko Kalim

5.Djati Kusumo

6.Johan Budhi Sava

7.Ya’qud Ananda Qudban, MM

8.Herman Maryono

9.Drs Jemianto

10.Agus Basuki

11.Soetikno

12.Chattam AR

13.Farid

14.Imam Muhajir

15.Tengsoe Tjahyono

 

Sekretariat:

DEWAN KESENIAN MALANG

Jl. Mojopahit 3 Malang

Telp 0341- 7706 512

Fax 0341- 3239 66

e-mail: dkm_mal...@yahoo.com

 

Kontak person:

1.Dwi Cahyono, Ketua: 081 232 10 426, 0341-7061820

2.FX Anthony Wibowo, Sekjen:081 7388709

 




  

[ac-i] Catatan Kebudayaan Akhir Tahun 2009 Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto

2010-01-03 Terurut Topik abdul malik








Dengan hormat,



Mengundang kehadiran Bapak/ Ibu pada :



Hari : Kamis Pon

Tanggal : 31 Desember 2009

Pukul : 19.00 Wib (Ba’da Isya')

Tempat : Sekretariat Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto

Jl. Jayanegara No. 04 Kabupaten Mojokerto

Acara : Catatan Kebudayaan Akhir Tahun 2009

Narasumber : H. Drs. Eko Edy Susanto, M. Si

Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto 2009-2014

Tema : Seniman dan Pemerintah





Demikian undangan kami sampaikan. 

Atas perkenannya kami sampaikan terima kasih.



Salam,

Abdul Malik,

Ketua Panitia



Terbuka untuk umum dan gratis.



Konfirmasi kehadiran:

• ِAbdul Malik : 081 803 230 472

• Ema Sujalma : 082 839 051 28

• Saiful Bakri : 081 330 06 1978

• Jabbar Abdullah : 081 5599 51 306

• Arif Gopar : 081 93 88 477 07




  

[ac-i] Terbit buku Konservasi Budaya Panji, Henri Nurcahyo (editor)

2009-12-24 Terurut Topik abdul malik




Inilah buku ke-7 dari 11 judul  buku yang diterbitkan Dewan Kesenian Jawa
Timur.

 

Konservasi Budaya Panji





Editor

Henri Nurcahyo



Penulis:

Aminudin Kasdi

Bambang Tetuko

Dwi Cahyono

Henri Nurcahyo

Lydia Kieven

Narsen Afatara

Nasrul Illahi

R. Joko Prakosa

RM. Yunani Prawiranegara

S. Jai

Soemarno





Pracetak:

Abdul Malik, Ribut Wijoto



Desain cover dan lay out:

Kang Madrim



Cetakan pertama:

November 2009



Tebal:

216 halaman+xi



ISBN:

978-979-18793-7-8









Diterbitkan oleh

Dewan Kesenian Jawa Timur

Jl.Wisata Menanggal Surabaya 60234

Telp/fax 031- 8554304

Email:dk_ja...@yahoo.com





Bekerja sama dengan;

Bayumedia Publishing

Jl.Bukit Barisan 23 Malang

Telp 0341- 570343 fax 0341- 570342

Email:bayume...@yahoo.com









SEKAPUR SIRIH



Syukur Alhamdulillah, program penerbitan buku tahap kedua berjalan sesuai
rencana. Sejak semula, Dewan Kesenian Jawa Timur memahami bahwa kesenian tidak
hanya terpaku dengan wilayah olah rasa. Tapi juga ada gelibat kencang dari
pergulatan pemikiran. Inilah yang perlu dicatat. Problemnya, mencatat pemikiran
belum menjadi tradisi yang mengakar di Jawa Timur. Terbukti, penerbitan buku di
provinsi yang beragam etnik ini masih teramat sepi. Tetapi kami tetap
optimistis. Sepi bukan berarti tidak ada sama sekali. 

Kami berharap usaha penerbitan ini mampu meningkatkan gairah kehidupan
kesenian. Terkhusus di Jawa Timur. Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada para seniman yang telah mencurahkan keringat-dinginnya untuk
menulis buku, editor, penerbit, dan seluruh insan yang terlibat langsung maupun
tidak langsung dalam kehidupan kesenian di Jawa Timur. Selebihnya, ungkapan
kuno, tiada gading yang tak retak, patut kami ketengahkan. Artinya, kami tetap
mengharapkan adanya kritik dan saran demi terciptanya kondusivitas berkesenian
yang sehat dan progresif. Amin.



Surabaya, 10 November 2009



Achmad Fauzi

Ketua Umum Dewan Kesenian Jatim















Semacam Pengantar



Apa yang disebut dengan Cerita Panji, ternyata bukan sekadar kisah percintaan
antara Panji Asmarabangun dan putri Galuh Candrakirana. Ada banyak hal yang 
menarik terkait dengan
cerita rakyat ini sehingga pantas menjadi perbincangan banyak kalangan. Bukan
hanya terkait dengan sastra lokal, melainkan juga menyangkut aspek sejarah,
arkeologi, antropologi, pertanian, politik, dan aspek budaya secara luas. Itu
sebabnya, khasanah cerita rakyat ini tidak hanya berhenti sebagai karya sastra,
melainkan sudah menjadi budaya. Dan apa yang disebut Budaya Panji, adalah
sebuah fenomena tersendiri. 



Sebagai sebuah kisah percintaan, menjadi hal yang menarik ketika ternyata kisah
itu menjadi cerita utama banyak seni pertunjukan. Mulai dari Wayang Beber,
Wayang Topeng, Wayang Krucil, Wayang Gedhog dan sejumlah teater rakyat. Dan
ternyata lakon tersebut juga melahirkan banyak varian sehingga pertunjukan 
teater
rakyat memiliki banyak alternatif ketika mementaskan cerita Panji. Inilah
fenomena yang pertama.



Kedua, banyak orang mengenal cerita-cerita rakyat seperti Ande-ande Lumut,
Timun Mas, Keong Mas, Thothok Kerot, Utheg-utheg Ugel dan sebagainya. Namun yang
tidak disadari, bahwa cerita yang akrab di kalangan anak-anak desa itu adalah
juga varian dari cerita Panji. Bisa dikatakan bahwa cerita-cerita itu adalah
fragmen-fragmen dari cerita besar mengenai pengembaraan Raden Panji
Asmorobangun ketika patah hati karena kekasihnya yang pertama, Dewi Anggraeni,
bunuh diri sebelum dibunuh utusan Raja. 



Ketiga, kisah yang bersumber dari kerajaan Kadiri dan Jenggala ini ternyata
menyebar ke seluruh Jawa, Bali, Nusa Tenggara, menyeberang ke Sumatra,
Kalimantan, bahkan hingga ke negara-negara Malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar
dan sebagainya. Bukankah ini dapat disebut sebagai ekspor budaya? 



Keempat, dirunut dari aspek sejarah, kisah ini terjadi pada masa kerajaan
Kadiri, namun justru muncul dua ratus tahun sesudah itu, yaitu pada masa
kerajaan Majapahit. Dari sini saja sudah memancing kajian sejarah dan aspek
politik yang menarik diperbincangkan. Bahkan, mempersoalkan apakah Panji ini
memang merupakan fakta sejarah atau hanya dongeng belaka, sudah menjadi bahan
diskusi yang menarik. 



Kelima, meski “hanya” berupa kisah percintaan dua anak manusia, seorang
arkeolog asal Jerman, Lydia Kieven, menemukan adanya kisah Panji ini di 20 (dua
puluh) relief candi di Jawa Timur. Apakah ada sesuatu yang luar biasa sehingga
sampai sebegitu banyak candi yang mengabadikan kisah ini? 



Semakin menelisik lebih jauh ke dalamnya, akan banyak ditemui fenomena kisah
sastra yang mampu menjadi alternatif kisah Mahabarata dan Ramayana ini. Itu
sebabnya, Dewan Kesenian Jawa Timur ingin mengangkat Budaya Panji ini sebagai
ikon Jawa Timur, melalui program Konservasi Budaya Panji. Hal ini merupakan
langkah kongkrit dari serangkaian acara bertemakan Panji yang digelar di
Universitas Merdeka Malang tahun 2007, menyusul Pasamuan Budaya Panji di PPLH 
Seloliman
tahun 2008, dan diskusi bedah

[ac-i] Perpanjangan Jadwal Registrasi Temu Teater KATIMURI Kendari 2010

2009-12-24 Terurut Topik abdul malik




Perihal; 

Perpanjangan Jadwal Registrasi TEMU TEATER KATIMURI KENDARI
2010

;

Dengan Hormat,

[Khusus]; Sebelumnya Dihaturkan Terima Kasih Yang TAK TERHINGGA Buat Sahabat2ku
Yang Telah Mengembalikan FORM - REGISTRASI A/B/C Baik Itu Via E-mail
Maupun Via Pos / Titipan Kilat. Selanjutnya Setelah Melalui/Selesainya Proses
Pengarsipan Secara Kelembagaan Akan Mengirimkan UNDANGAN Beserta PETUNJUK
TEKNIS, Dll;

;

Disampaikan Juga Kepada Sahabat2 Pegiat Teater [Komunitas / Personal] Yang
Telah Menerima Penyampaian Via Email; reg.katimuri.kendari2...@gmail.com
Including Lampiran /Attachment File [Form-A; Registrasi Peserta/ Form-B;
Kesediaan Ikut Serta  Form-C; Questioners]; dan Atau Penyampaian Via Group
[FB]; TEMU TEATER KATIMURI KENDARI 2010 Akan Tetapi Belum Sempat
Mengembalikan Form Tersebut Oleh Karena Sebuah Sebab [Keterlambatan Mendapatkan
Informasi];

;

Sebagaimana Jadwal Yang Telah Ditetapkan Semula Yakni Bahwa Batas Akhir
Pengembalian Form Tersebut Adalah Pada Tanggal 16 Desember 2009 [via E-mail dan
Cap/Stempel Pos]; Selanjutnya, Untuk Maksud Tersebut PIHAK PENYELENGGARA
Bersepakat MEMPERPANJANG Waktu Registrasi Peserta Sampai Dengan TANGGAL 30
DESEMBER 2009 ;

;

^^^ Tajuk TEMU TEATER KATIMURI KENDARI 2010 [SPECIAL EDITION/EDISI KHUSUS]
Adalah; Teater, Tubuh, Refleksi  Lingkungan [Theater, Body,
Reflection  Environment] ^^^

;

Bagi Sahabat2 Pegiat Teater [Komunitas/Personal] Yang Belum Mendapatkan E-mail
Yang Kami Maksudkan Diatas Dan Ingin Berpartispasi Dengan Kegiatan TEMU TEATER
KATIMURI KENDARI 2010 [SPECIAL EDITION/EDISI KHUSUS]. Diharapkan Agar Sesegera
Mungkin Mendaftarkan E-mail Berikut Nomor Kontak Person Sahabat2ku ke E-mail ;
reg.katimuri.kendari2...@gmail.com.



Demikian Dari Kami,

Salam



Jabat Erat,

PASeBA Institute [Sentul-Bogor, West Java_INDONESIA]

Aiz.ice.eYes-OrganizatioN [Jakarta_INDONESIA]

T_wOrk_7 [Kendari-Southeast Sulawesi_INDONESIA]



---

Catatan;

Jika Ada Hal2 Yang Belum Jelas Tentang Penyelenggaraan Kegiatan TEMU TEATER 
KATIMURI
KENDARI - 2010 Sahabat2Ku Dipersilahkan Menghubungi Kontak PERSON Berikut
Dibawah Ini ;



1. Jakarta;
Aiz-PASeBA [FB-Arrie De Marco] 021 36  73-081 806 020 608 Main
Management/E.O

2. Solo-Jawa-Tengah; Satriana Didiek [FB-Kebo Madu] - 085 647 441 037
E.O / S.C

3. Kendari-Sulawesi Tenggara; Ahmad Zain [FB-Zain Stone] - 085 756 666
123 O.C

4. Kendari-Sulawesi Tenggara; A.Razak Abadi [FB-Adhy Rical] - 081 935
304 005 O.C

---




  

[ac-i] Temu Teater KATIMURI Kendari Juli 2010

2009-12-24 Terurut Topik abdul malik




Sentul-Bogor, 17 November 2009



Kepada yang terhormat,



Sahabat-sahabatku ;

1.    Ketua Group/Komunitas/Sanggar-sanggar Teater

2.    Personal Pegiat Teater

3.    Pemerhati Teater



Di – Tempat

 

Perihal     :    Penyampaian /
Registrasi Keikutsertaan Temu Teater KATIMURI Kendari 2010   
 



Dengan Hormat,



Salam Teater, Salam Seni Budaya. Sehubungan dengan rencana
Pelaksanaan Kegiatan Temu Teater KATIMURI Kendari – 2010 yang Insya Allah akan
dilaksanakan pada; 

Tanggal 
 :    11 – 17 Juli 2010        Durasi
 / Waktu    :    7 [tujuh]
 hari       Tempat  
 :    Taman Budaya Kendari
 Jalan Saranani Kendari – Provinsi Sulawesi Tenggara   
  

Kami dari Lembaga Kajian PASēBA Nusantara
[PASēBA Institute] yang berkedudukan di
Sentul – Bogor, Jawa Barat [INDONESIA] sebagai Manajemen Induk Pelaksana Temu 
Teater KATIMURI Kendari – 2010 telah menetapkan Tajuk/Thema Acara ; “Teater,
Tubuh, Refleksi  Lingkungan (Theater, Body, Reflection  Environment)”.
Kegiatan yang dimaksudkan dibantu oleh Aiz.ice.eYes- OrganizatioN [Event 
Organizer] yang berkedudukan di Jakarta
[INDONESIA] dan T_wOrk_7
[Organizing Committee] yang berkedudukan di Kendari-Sulawesi Tenggara 
[INDONESIA].




Untuk maksud tersebut diatas dengan kerendahan hati menyampaikan kepada Sahabat
– sahabatku bahwa pendaftaran/registrasi keikutsertaan Peserta Temu Teater
KATIMURI Kendari – 2010 telah dibuka terhitung mulai  tanggal 17 November
2009 sampai dengan tanggal 16 Desember 2009;



Hal-hal yang berhubungan dengan proses keikutsertaan kami persilahkan
Sahabat-sahabatku untuk mengisi; 

 

1.    Form – A     :    Registrasi Peserta Temu
Teater KATIMURI Kendari – 2010       

2.    Form – B     :    Kesediaan
Untuk Ikut Serta Temu Teater KATIMURI Kendari – 2010   
   

3.    Form – C     :    Questioners
[Pertanyaan – pertanyaan]       

                   
          Keterangan/Petunjuk Pengisian Form
[A/B/C;  Lihat di Attachment ]     



Pengembalian Form A/B/C telah kami terima paling lambat tanggal 16
Desember 2009. Kami akan mengirimkan Undangan Resmi beserta Petunjuk
Teknis/Jadwal Acara setelah proses Pemutakhiran / Pengarsipan /
Pendokumentasian telah selesai. 



Demikian dari kami untuk dimaklumi.



Jabat Erat,



PASeBA
Institute 

Aiz.ice.eYes- OrganizatioN 

T_wOrk_7 



A.R. Ar-rasyidi Boediman La Ede

 

 

Perihal; Perpanjangan Jadwal Registrasi TEMU TEATER KATIMURI
KENDARI 2010

;

Dengan Hormat,

[Khusus]; Sebelumnya Dihaturkan Terima Kasih Yang TAK TERHINGGA Buat Sahabat2ku
Yang Telah Mengembalikan FORM - REGISTRASI A/B/C Baik Itu Via E-mail
Maupun Via Pos / Titipan Kilat. Selanjutnya Setelah Melalui/Selesainya Proses
Pengarsipan Secara Kelembagaan Akan Mengirimkan UNDANGAN Beserta PETUNJUK
TEKNIS, Dll;

;

Disampaikan Juga Kepada Sahabat2 Pegiat Teater [Komunitas / Personal] Yang
Telah Menerima Penyampaian Via Email; reg.katimuri.kendari2...@gmail.com
Including Lampiran /Attachment File [Form-A; Registrasi Peserta/ Form-B;
Kesediaan Ikut Serta  Form-C; Questioners]; dan Atau Penyampaian Via Group
[FB]; TEMU TEATER KATIMURI KENDARI 2010 Akan Tetapi Belum Sempat
Mengembalikan Form Tersebut Oleh Karena Sebuah Sebab [Keterlambatan Mendapatkan
Informasi];

;

Sebagaimana Jadwal Yang Telah Ditetapkan Semula Yakni Bahwa Batas Akhir
Pengembalian Form Tersebut Adalah Pada Tanggal 16 Desember 2009 [via E-mail dan
Cap/Stempel Pos]; Selanjutnya, Untuk Maksud Tersebut PIHAK PENYELENGGARA
Bersepakat MEMPERPANJANG Waktu Registrasi Peserta Sampai Dengan TANGGAL 30
DESEMBER 2009 ;

;

^^^ Tajuk TEMU TEATER KATIMURI KENDARI 2010 [SPECIAL EDITION/EDISI KHUSUS]
Adalah; Teater, Tubuh, Refleksi  Lingkungan [Theater, Body,
Reflection  Environment] ^^^

;

Bagi Sahabat2 Pegiat Teater [Komunitas/Personal] Yang Belum Mendapatkan E-mail
Yang Kami Maksudkan Diatas Dan Ingin Berpartispasi Dengan Kegiatan TEMU TEATER
KATIMURI KENDARI 2010 [SPECIAL EDITION/EDISI KHUSUS]. Diharapkan Agar Sesegera
Mungkin Mendaftarkan E-mail Berikut Nomor Kontak Person Sahabat2ku ke E-mail ;
reg.katimuri.kendari2...@gmail.com.



Demikian Dari Kami,

Salam



Jabat Erat,

PASeBA Institute [Sentul-Bogor, West Java_INDONESIA]

Aiz.ice.eYes-OrganizatioN [Jakarta_INDONESIA]

T_wOrk_7 [Kendari-Southeast Sulawesi_INDONESIA]



---

Catatan;

Jika Ada Hal2 Yang Belum Jelas Tentang Penyelenggaraan Kegiatan TEMU TEATER 
KATIMURI
KENDARI - 2010 Sahabat2Ku Dipersilahkan Menghubungi Kontak PERSON Berikut
Dibawah Ini ;



1. Jakarta;
Aiz-PASeBA [FB-Arrie De Marco] 021 36  73-081 806 020 608 Main
Management/E.O

2. Solo-Jawa-Tengah; Satriana Didiek [FB-Kebo Madu] - 085 647 441 037
E.O / S.C

3. Kendari-Sulawesi Tenggara; Ahmad Zain [FB-Zain Stone] - 085 756 666
123 O.C

4. Kendari-Sulawesi Tenggara; A.Razak Abadi [FB-Adhy Rical] - 081 935
304 005 O.C

-




  

[ac-i] Pembukaan Biennale Jatim 2009, Mengurai Akar Budaya

2009-12-09 Terurut Topik abdul malik




Pembukaan Pameran Seni Rupa

 

”Mengurai Akar Budaya”

Biennale Jawa Timur III 2009

Kamis, 10 Desember 2009

pukul 19:00 wib

 

 

Pameran akan dibuka oleh

Dr. H. Rasiyo, Msi

Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Timur

 

di House of Sampoerna

Taman Sampoerna 6, Surabaya 60163, Indonesia

Tel. +62 31 353–9000 – Fax. +62 31 353-9009

Website: www.houseofsampoerna.museum

Kontak:

Eka Mayasari

Art Gallery Senior
Executive

House of Sampoerna

E-mail: eka.mayas...@sampoerna.com

 

 

 

 

 




  

[ac-i] Novelis Ratna Indraswari Kena Stroke- Radar Malang

2009-12-06 Terurut Topik abdul malik




[ Jum'at, 04 Desember 2009 ] 


Novelis Ratna Indraswari Kena Stroke 


MALANG - Novelis Kota Malang Ratna Indraswari Ibrahim sejak
Rabu (2/12) lalu tergolek lemah di RSSA Malang. Wanita kelahiran
Malang 24 April 1949 itu terkena serangan stroke. Hasil CT-scan
menunjukkan pembuluh darah di atas otak pecah. Diprediksi, pemecahan
pembuluh darah ini akibat penyempitan otak karena faktor usia.

Saat
Radar menjenguknya di Pavilliun RSSA ruang Bougenville kamar 206,
wanita yang konsisten melajang itu tampak sedang tidur. Beberapa
aktivis dan penggemar sastra Kota Malang kemarin tampak menjenguk
wanita yang telah melahirkan hampir 100 karya novel itu. Bahkan istri
Wali Kota Malang Heri Pudji Utami Peni Suparto secara khusus datang
menjenguk. Heri datang sekitar pukul 13.00 ditemani sang ajudan.
Sedangkan kerabat dekat Ratna, yakni adik-adik dan kakak-kakaknya
belum tampak karena terhalang jadwal pesawat. 

Ruhadi
Rarundra, kerabat yang selama ini merawat Ratna, mengungkapkan
sebelumnya tidak ada tanda-tanda bahwa novelis yang menderita
kelumpuhan sejak usia 11 tahun itu bakal terkena stroke. Meski selama
ini sering sesak nafas, namun Ratna tidak pernah dirawat di rumah
sakit. Hanya saja, pada Selasa (1/12) lalu Ratna terserang flu.


Lalu Rabu pagi merasa kedinginan dan sedikit pusing. Itu
terjadi sekitar pukul 09.00. Dan tiba-tiba saja tangan kanan Ratna
mengalami tremor atau kejang. ''Saya begitu khawatir dan langsung
saya lari ke RSSA sambil mendorong kursi roda. Saat itu tremor pada
tangan Mbak Ratna sudah tak terkendali, kata laki-laki yang
akrab disapa Siro itu.

Untungnya, jarak rumah Ratna di kawasan
Jl Diponegoro 3 tak jauh dari RSSA. ''Mau naik taksi saya pikir
terlalu lama. Karena butuh naik dan turun. Maka saya putuskan untuk
lari saja, tambah dia.

Begitu tiba di RSSA, Siro mengaku
masih menggunakan Jamkesda. Namun karena Jamkesda khusus untuk pasien
kelas III, maka langsung diputus dan pindah ke Pavilliun. ''Mbak
Ratna sempat dirawat di unit stroke. Baru pindah ke kamar 26 pagi
tadi (kemarin pagi), bebernya.

Hingga kemarin siang,
belum ada tanda-tanda kondisi Ratna pulih. Namun, menurut Siro,
perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah itu akan diserap dengan
obat. Jika tak memungkinkan dengan obat, maka alternatif terakhir
adalah operasi pembedahan. ''Kata dokter yang merawat begitu. Jadi
kami tetap menunggu perkembangan selanjutnya, tandas Siro.
(nen/war)




http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detailrid=129865






Informasi:
hp 081 25237104 (RUHADI RARUNDRA)
hp 081 703233870 (RAGIL)






  

[ac-i] Temu Teater Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Ngawi

2009-12-01 Terurut Topik abdul malik




TEMU TEATER PELAJAR  MAHASISWA 

KABUPATEN NGAWI

5 DESEMBER 2009
PUKUL19.00- 22.00 WIB

di 

AUDITORIUM LANTAI 2 

MADRASAH ALIYAH NEGERI NGAWI 

JLN. JEKITUT 688.A 

NGAWI - JAWA TIMUR

 

Informasi:

Kusprihyanto Namma

085 235756846

Email: kusprihyanto_na...@yahoo.co.id

 




  

[ac-i] Tawaran menulis di majalah seni dan budaya Kidung Dewan Kesenian Jatim edisi 15

2009-12-01 Terurut Topik abdul malik




TAWARAN MENULIS:

MAJALAH SENI DAN BUDAYA KIDUNG 

DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR

EDISI
15 : MENYINGKAP AKAR-AKAR PERSOALAN TEATER DI JAWA TIMUR

 

Majalah
Kidung terbuka untuk umum.  Naskah
dikirim dalam

bentuk file dokumen ke sekretariat Dewan Kesenian Jawa Timur Jl. Wisata 
Menanggal
Surabaya 60234 (Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jatim) atau
melalui email:majalahkid...@yahoo.com. 

Pengiriman
naskah disertai biodata lengkap dan file foto diri (sertakan foto

pendukung bila perlu). Naskah yang dimuat akan mendapatkan honorarium 
sepantasnya.



Rubrikasi Majalah
Kidung:



1.Liputan Utama (diisi oleh Tim Redaksi)

2.Liputan Khusus (diisi oleh Tim Redaksi)

3.Esai
Budaya (terbuka untuk umum)

4.Esai Seni Rupa (terbuka untuk umum)

5.Esai Tari (terbuka untuk umum)

6.Esai film (terbuka untuk umum)

7.Esai Teater (terbuka untuk umum)

8.Esai Musik (terbuka untuk umum)

9.Esai Sastra (terbuka untuk umum)

10.Puisi (terbuka untuk umum)

11.Cerpen (terbuka untuk umum)

12.Karya sastra etnik (terbuka untuk umum)

13.Wawancara (diisi oleh Tim Redaksi)

14.Liputan Seni Budaya (diisi oleh Tim Redaksi)

15.Preview (diisi oleh Tim Redaksi)

16.Resensi buku seni/sastra (terbuka untuk umum)





Deadline
tanggal 5 Desember 2009.





Informasi :

Sekretariat
Dewan Kesenian Jatim

d.a.Kantor
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jatim

Jl.Wisata
Menanggal Surabaya 60234

Telp/fax
031- 855 4304

Senin
s.d Jumat, pukul 09.00-16.00 wib

 

Contact
person:

-Riadi
Ngasiran, Pemimpin Redaksi, 081 7933 55 23

-Kukuh
Yudha Karnanta, Redaktur Pelaksana, 081 793 44 752

-Ribut Wijoto, Pemimpin Umum, 0857 4 64 82 883

-Abdul
Malik, Sekretaris Redaksi, 081 80 3230 472

 

Nb:

Redaksi
menunggu kiriman foto pementasan teater Jawa Timur. Foto dilengkapi data:
judul, naskah, sutradara, tempat, nama kelompok teater, fotografer, sinopsis
singkat. Foto dikirim ke :majalahkid...@yahoo.com.

Terima
kasih.












  

[ac-i] Rekomendasi Penataran

2009-12-01 Terurut Topik abdul malik




Rekomendasi Penataran

 

Bahwasanya keberadaan Candi Penataran di desa Penataran,
Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, bukan sekadar peninggalan purbakala yang
perlu dilestarikan, melainkan menyimpan potensi yang amat sangat berharga.
Kompleks bangunan candi yang dibangun selama sekitar 300 tahun itu
merupakan  modal dasar bagi pengembangan pariwisata, pendidikan, inspirasi
kesenian dan industri kreatif, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah
penyelamatan sebelum jauh terlambat. 

Sehubungan dengan hal itu, maka Sarasehan Peduli Penataran,
yang digelar di Museum Penataran, hari Minggu, 22 November 2009, oleh Dewan
Kesenian Jawa Timur (DK Jatim) dan Blitar Heritage Society (BHS) merumuskan
rekomendasi sebagai berikut: 

1. 
Pemerintah pusat perlu menyampaikan  masterplan pengembangan
kawasan Candi Penataran secara terbuka agar tidak bertentangan dengan
upaya-upaya yang dilakukan masyarakat secara swadaya dalam upaya ikut
melestarikan dan mengembangkan potensi kawasan Candi Penataran. Kasus
kontroversial pembangunan Pusat Informasi Majapahit (PIM) diharapkan jangan
sampai terjadi di Penataran. 

2. 
Diperlukan pemetaan ulang kawasan Candi Penataran dan sekitarnya
sehingga dapat diketahui secara persis batas-batas yang merupakan kawasan
purbakala yang harus dilindungi sebagaimana ditentukan berdasarkan
Undang-Undang Cagar Budaya. Pemetaan ini sangat penting untuk menentukan
langkah lebih lanjut berupa penataan ulang (redesign) sarana dan prasarana
kawasan sekitar candi yang, meskipun sudah terlambat, dihuni oleh penduduk dan
peruntukan lainnya. Realitanya, masih sering terjadi penduduk menemukan artefak
di sekitar Candi Penataran ketika menggali tanah. Sangat mungkin bahwa
batas-batas kompleks Candi Penataran lebih luas daripada batas yang sekarang
ini. 

3. 
Terkait dengan itu, maka mulai sekarang harus tegas memberlakukan bahwa
tidak boleh ada pemanfaatan zona inti di kompleks Candi Penataran untuk
aktivitas apapun, termasuk menggelar pertunjukan dan aktivitas di bangunan di
zona inti tersebut. Apa yang sudah terjadi selama ini merupakan pelajaran
mahal, karena kalau hal ini diteruskan, merupakan bentuk vandalisme yang
melanggar UU Cagar Budaya,  yang akan berakibat terjadinya kerusakan pada
bagian-bagian candi. Sebagai solusinya, pemerintah perlu membebaskan lahan di
sebelah barat sebagai areal seni pertunjukan sehingga keberadaan Candi
Penataran dapat menjadi latarbelakang sebagaimana yang juga dilakukan di
kawasan Candi Prambanan, Jawa Tengah. 

4. 
Diperlukan pemahaman yang tepat mengenai pariwisata yang memanfaatkan
Candi Penataran, bahwa pariwisata dapat tetap dijalankan dengan tetap
mengindahkan batasan-batasan tertentu yang sudah ditentukan Undang Undang.
Justru bagian-bagian yang tidak dapat dikunjungi itu merupakan eksotisme
tersendiri dalam pariwisata. Dalam waktu tak lama lagi, sudah harus ada klaim
pemetaan kawasan obyek wisata. 

5. 
Keberadaan relief-relief di Candi Penataran dapat dimanfaatkan sebagai
bahan ajar atau media pendidikan, sumber inspirasi kesenian (seni rupa, sastra
dan pertunjukan) serta menjadi inspirasi industri kreatif. Demikian pula tata
letak serta arsitektur kompleks Candi Penataran, yang telah terbukti memberi
inspirasi candi Majapahit (candi Angka Tahun), model atap masjid (Candi Induk),
serta tata letak petilasan Wali Songo (kompleks makam Sunan Giri dan Sunan
Bonang), serta menginspirasi model rumah adat Bali dan Jawa Kuna. Harus diakui,
masih banyak fakta yang belum terungkap dari keberadaan kompleks candi ini yang
memerlukan kajian tersendiri secara serius dan berkesinambungan. 

6. 
Untuk memaksimalkan informasi potensi kawasan Candi Penataran,
diperlukan langkah-langkah untuk membuat publikasi dan/atau penerbitan,
termasuk melalui media audiovisual, sejalan dengan konsep Arkeologi Publik.
Termasuk, gelar karya kesenian yang berangkat dari khasanah budaya lokal dan
membuat galeri seni rupa yang menjadikan Candi Penataran sebagai obyek dan
subyeknya. 

7. 
Konon desa Penataran masa dulu merupakan pusat pembuatan kerajinan dari
kuningan, khususnya untuk keperluan sesaji. Desa lokasi candi itu dulu dikenal
dengan nama Bumi Pangrumbitan. Sehubungan dengan pengembangan kawasan Candi
Penataran sebagai kawasan wisata dan juga untuk meningkatkan kesejahteran
penduduk setempat, maka pembuatan industri kerajinan itu dihidupkan kembali.

8. 
Penataran merupakan simbol kerukunan Hindu dan Budha pada masanya.
Disamping itu, sehubungan dengan beberapa indikasi, diperlukan kajian lebih
lanjut mengenai keterkaitan Islam dengan Candi Penataran. Beberapa indikasi itu
misalnya, Prasasti Palah konon diambil dari nama dalam bahasa Arab, Al Falah
yang berarti kemenangan. Juga adanya petilasan Syeh Subakir yang terdapat di
desa Penataran.  Fakta yang menarik: Bale Agung yang terdapat di bagian
paling depan kompleks Candi Penataran, ternyata tanpa relief sama sekali, pintu
masuk dari arah tenggara, menghadap ke kiblat.

9. 
Kemegahan dan 

[ac-i] Dialog Nasional Situs Ibukota Mojopahit Sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional

2009-11-15 Terurut Topik abdul malik




DIALOG NASIONAL

TENTANG :

SITUS IBUKOTA KERAJAAN MOJOPAHIT DAN PENGEMBANGANNYA 

SEBAGAI ”KAWASAN CAGAR BUDAYA NASIONAL”



LANDASAN PEMIKIRAN 



Bumi yang kita pijak ini sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) adalah “bumi Mojopahit”. Mojopahit adalah “ikon” kebesaran sejarah dan
budaya bangsa Indonesia
yang patut menjadi warisan dunia. 



Sejarah telah membuktikan bahwa kerajaan Mojopahit pada abad ke XIV di bawah
pemerintahan raja “Hayam Wuruk” dan Mahapatih “Gajahmada” telah mencapai puncak
kejayaan dan zaman keemasan. Salah satu bukti monumentalnya adalah disatukannya
seluruh nusantara termasuk semenanjung Malaka di bawah kekuasaan Negara
Mojopahit. 



Perjalanan sejarah Mojopahit merupakan pelajaran yang amat berharga dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemahaman tentang kebesaran dan kejayaannya
akan menumbuhkan semangat juang, kepercayaan diri dan memperkokoh identitas
bangsa. Mojopahit memiliki makna penting bagi Indonesia. Beberapa simbul
kenegaraan diadopsi dari Mojopahit, diantaranya Bhineka Tunggal Ika, Sumpah
Palapa, dll.



Keberhasilan Mojopahit dalam mempersatukan bangsa yang heterogen telah
memperkaya budaya bangsa yang amat besar dan berwibawa di mata negara-negara
lain. Perbedaan suku, adat istiadat dan agama justru menjadi kekayaan bangsa
menciptakan negara kokoh lahir dan batin. Kestabilan politik dan keamanan
menciptakan kepercayaan tidak saja masyarakat nusantara, tetapi juga
bangsa-bangsa lain yang berdagang dan melakukan transaksi ekonomi di
bandar-bandar internasional di seluruh wilayah nusantara. Rakyat hidup
sejahtera “gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo”, adil dan aman
dalam kerangka kesatuan pikiran dan perbuatan.



Situs Mojopahit yang berada di Trowulan Jawa Timur, ternyata belum diperlakukan
secara proporsional sebagai aset nasional. Seluk beluk ibukota kerajaan
Mojopahit dan kehidupan masyarakatnya hingga sekarang belum dapat diketahui
secara lebih pasti. Banyak peninggalan menunjukkan keberadaan ibukota kerajaan
Mojopahit, tetapi banyak yang rusak, hancur dan hilang akibat aktivitas alam
dan manusia. Banyak penelitian dilakukan oleh para ahli, tetapi belum ada
kesepakatan akhir tentang ibukota kerajaan Mojopahit. Dalam perkembangannya
masyarakat mulai mempertanyakan tentang keberadaan ibukota kerajaan Mojopahit
dan apa yang semestinya dapat diperbuat oleh masyarakat terhadap potensi sumber
daya budaya yang sangat potensial. Hal ini tentu merupakan suatu tahap “rasa
memiliki” yang sangat perlu direspon secara proporsional.



Penanganan terhadap situs Mojopahit dengan segala aspeknya perlu kesungguhan
dan komitmen dari berbagai pihak dalam hal penelitian, pelestarian, dan
pengelolaannya agar kondisinya tidak semakin rusak mengingat pemukiman di
kawasan ini semakin padat. Perusakan situs terjadi setiap saat, baik disengaja
maupun tidak, antara lain berupa pembuatan bata yang terdeteksi lebih dari
3.000 lokasi, telah berlangsung sejak berpuluh-puluh tahun lamanya. Oleh karena
itu diperlukan penanganan yang terpadu untuk dapat menampilkan bekas ibukota
kerajaan Mojopahit. Salah satu alternatif strategisnya adalah dengan menetapkan
kawasan tersebut sebagai ”Kawasan Cagar Budaya Nasional”.



Perlu langkah-langkah strategis dan praktis untuk menyikapi kondisi yang ada,
karena kawasan Mojopahit memiliki daya tarik luar biasa jika dapat dikemas
dengan baik dan benar. Untuk itu dibutuhkan kepedulian, kerjasama serta
dukungan semua pihak agar kekayaan sejarah dan warisan budaya bangsa tersebut
dapat bermanfaat secara luas.



MAKSUD DAN TUJUAN :



Agar langkah strategis dan praktis dapat diwujudkan, maka perlu diadakan Dialog
Nasional sebagai wahana diskusi dan musyawarah bagi berbagai pihak yang
kompeten. Disamping itu Dialog Nasional ini juga dimaksudkan sebagai langkah
awal bagi upaya penataan kawasan situs Trowulan.



Tujuannya adalah untuk menetapkan situs ibukota kerajaan Majapahit sebagai
“kawasan Cagar Budaya Nasional” yang dapat digunakan sebagai pijakan
penyelamatan dan pemugaran ibukota kerajaan Mojopahit sesuai dengan konsep
pengembangan dan pemanfaatannya kearah wisata budaya.



HASIL YANG HENDAK DICAPAI :



Tercapainya kesepakatan Nasional tentang “batas-batas” dan “tata ruang” Ibukota
Kerajaan Majapahit;



Rekomendasi kepada Pemerintah untuk menetapkan Situs Ibukota Kerajaan Majapahit
sebagai “Kawasan Cagar Budaya Nasional”;



Terjadinya “kemitraan” dari Pemerintah (Pusat, Propinsi dan Daerah), Kelompok
Peduli, masyarakat dan swasta secara harmonis agar terbentuk program kegiatan
yang terpadu untuk penyelamatan, pelestarian, perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan situs Mojopahit.



NARASUMBER :



Prof. Dr. Mundardjito., tentang “Perlunya Penelitian di situs Trowulan secara
integratif”.



Drs. Nurhadi Rangkuti, M.Hum., tentang “Tata Ruang dan Batas-batas Ibukota
Kerajaan Mojopahit”.



Drs. Daud Aris Tarmudiyo, Phd., tentang “ Pentingnya Pengelolaan Situs Ibukota
Kerajaan Mojopahit secara Nasional”.




[ac-i] MOJOKERTO ART FESTIVAL 2009

2009-11-15 Terurut Topik abdul malik




MOJOKERTO ART FESTIVAL 2009 (MORAL)

16-19 November 2009

Penyelenggara: Dewan Kesenian Kota Mojokerto



JADWAL ACARA:

SENIN, 16 NOVEMBER 2009

08.00-10.00 WIB: Grand opening oleh Walikota Mojokerto

Pameran lukisan on the spot

Melukis on the spot bersama

Weldo Pringgo, Kuta Bali- Rizky Karamoy, Kuta Bali-Ben Hendro,Yogya-Dwi S,Ubud
Bali-Eko Jombang-Wiji PR Tulungagung-M Arif Tamam, Surabaya-Taufik
Monyong,Surabaya-Jansen Jasien, Krian-Taufik Kamajaya,Madiun



10.00-19.00 WIB: Lomba melukis dan seleksi lomba mewarna

19.00-22.00 WIB: Pagelaran drama musical MBALJIGONG



SELASA, 17 NOVEMBER 2009

09.00-19.00 WIB: Lomba tari kreasi anak dan remaja

19.00-21.00 WIB: Teatrikal puisi,TEATER Q-THA

SMA PGRI 1 Kota Mojokerto

21.00-22.30 WIB: Pagelaran Musik Keroncong BENPAS



RABU, 18 November 2009 

19.00-22.00 WIB: Monolog Burung Merak bersama Putu Wijaya, Teater Mandiri,
Jakarta

di GOR Mojopahit Jl. Gajah Mada 149 Mojokerto

Tiket monolog Putu Wijaya @ 10 ribu rupiah dan undangan @ 50 ribu rupiah.

Didukung musikalisasi puisi Sajak Sebatang Lisong bersama Files, Saiful Bakri,
Mita





KAMIS, 19 November 2009

19.00-21.00 WIB: Baca Puisi SOSIAWAN LEAK,Solo dan SAIFUL BAKRI, Mojokerto

21.15.-22.00 WIB: Pentas TUKANG TAGIH oleh TEATER AWAN Kelompok GUBUK PENCENG
Mojokerto





Penyelenggara:

Dewan Kesenian Kota Mojokerto

Jl. Gajah Mada 149

Kota Mojokerto 

Kontak: Heriyanto Subekti, Ketua panitia 081 232 00345



Catatan:

*Seluruh kegiatan diadakan di halaman sekretariat Dewan Kesenian Kota Mojokerto
Jl.Gajah Mada 149 Kota Mojokerto kecuali pentas monolog Putu Wijaya di GOR
Mojopahit Jl.Gajah Mada 149 Kota Mojokerto.

 

* Kamis , 19 November 2009 pukul 19.00-21.00 WIB akan
diadakan  Baca Puisi Sosiawan Leak (Solo)
dan Saiful bakri ( Mojokerto).

Saiful Bakri akan membacakan 8 puisi karyanya berjudul: Susi
dan Inilah (dari antologi puisi bersama Selamat Pagi Ngoro Industri), Kereta
Ekonomi, Patah Hatiku dan Kami Datang (dari antologi puisi tunggal Berita
Basi), Bangunan Itu dan Kopi  Pahit (dari
antologi puisi tunggal 11 Puisi Saiful Bakri), dan satu puisi terbarunya
berjudul Hemm..

 

Sosiawan Leak akan mendeklamasikan 5 puisinya berjudul: Ya (
Aku Tulis Puisi), Pobhia, Negri kadal, Pejantan babi dan Dunia Bogambola.
Sosiawan Leak dikenal dengan gaya
pemanggungan puisinya yang memikat. 
Acara baca puisi tersebut terbuka untuk umum dan gratis.




  

[ac-i] ETALASE BUDAYA PANJI 2009 DI BLITAR

2009-11-15 Terurut Topik abdul malik




ETALASE BUDAYA PANJI 2009





PENGANTAR



Cerita Panji adalah karya cipta yang merupakan simbol pertama kebangkitan
sastra lisan dari Jawa Timur sebagai wilayah kerajaan besar yang menyatukan
nusantara. Dari sudut tertentu, Cerita Panji bahkan dapat bersanding dengan dua
epos raksasa yaitu Mahabarata dan Ramayana yang penyebarannya beriringan dengan
agama Hindu di Jawa. Sehingga Cerita Panji menjadi sebuah alternatif atau
produk budaya sanding (kalau tak disebut budaya tanding - counter culture)
seniman Jawa pada masa itu terhadap dua epos tadi. Terlebih wilayah
penyebarannya hingga ke berbagai daerah di nusantara hingga ke seluruh wilayah
Asia Tenggara, terutama Thailand
dan Madagaskar. 



Bermula dari sastra lisan, Cerita Panji kemudian merasuk dalam berbagai seni
pertunjukan rakyat. Dalam perkembangannya, muncul berbagai varian baru cerita
Panji dalam pertunjukan tersebut sehingga semakin menambah kekayaan khasanah
sastra lisan tersebut. Hal ini tidak terlepas dari kreativitas dalang atau
komunitas setempat yang menghidupi masing-masing seni pertunjukan itu. Dalam
pertunjukan Wayang Topeng misalnya, banyak ditemukan lakon-lakon baru yang
bersumber dari cerita Panji. Demikian pula dalam seni pertunjukan lainnya yang
juga berbasis cerita Panji. Sementara ada pula seni pertunjukan yang seperti
menggenggam erat cerita Panji seolah-olah menjadi pakem yang tak perlu diubah. 



Dalam seni pertunjukan itu lantas juga muncul karya-karya tari yang bernuansa
cerita Panji, seperti Tari Gunungsari, Tari Panji, Tari Ayon-ayon (Tari Golek
Ayun-ayun?) dan sebagainya. Sementara itu, visualisasi cerita Panji dari sastra
lisan menjadi seni pertunjukan melahirkan konsekuensi tersendiri, yaitu
menghadirkan bentuk fisiknya sendiri, terutama dalam hal perwajahan. Dalam
Wayang Beber misalnya, sosok-sosok pelaku dalam cerita Panji muncul dalam
bentuk seni rupa dua dimensi yang sangat berbeda dengan sosok wayang pada
umumnya. Visualisasi tokoh-tokoh dalam wayang Beber ini sangat unik, bahkan
mirip dengan seni rupa modern di Barat yang tentu lahirnya lebih belakangan
ketimbang Wayang Beber itu sendiri. Demikian pula visualisasi tokoh-tokoh
cerita Panji dalam Wayang Topeng misalnya. 



Dari latar belakang seperti itulah maka diselenggarakan acara bernama ETALASE
BUDAYA PANJI dengan memfokuskan dari sisi keseniannya. 



MAKSUD DAN TUJUAN 



Menciptakan suatu forum untuk menunjukkan kekayaan budaya Panji dalam berbagai
bentuk ekspresi kesenian. 

Mengajak berbagai pihak (termasuk kalangan generasi muda) untuk peduli terhadap
budaya Panji sebagai potensi budaya Jawa Timur yang layak dikenali dengan baik
sebagai sumber kreatif.

Mempromosikan obyek wisata budaya dalam kaitannya dengan budaya Panji. 

Menciptakan peluang industri kreatif berbasis budaya Panji kepada masyarakat. 



WAKTU DAN TEMPAT



Diselenggarakan tanggal 15 - 22 November 2009

di Pendapa Utama Candi Penataran, Kab. Blitar 

dan kompleks Makam Bung Karno (amphitheater dan perpustakaan), Kota Blitar



PENYELENGGARA



Dewan Kesenian Jawa Timur, bekerjasama dengan

Dewan Kesenian Kota Blitar dan 

Dewan Kesenian Kabupaten Blitar



PESERTA

- Seniman - Budayawan

- Kalangan pelajar

- MGMP Kesenian

- Masyarakat setempat 







JADWAL ACARA





Minggu – Minggu: 15 – 22 November 2009 

Pameran di Perpustakaan Nasional Bung Karno 

(Dibuka mulai Minggu pagi, 15 November 2009)



- Lukisan Wayang Beber 

- Pameran Komik Panji, Narsen, Surakarta

- Pameran Topeng Panji (koleksi Reno Surabaya dan Malang) 

- Pameran Wayang Krucil (Kediri)

- Pameran Wayang Thengul (Bojonegoro)

- Pameran dan Peragaan Batik motif Panji (Banyuwangi)

- Pameran Buku-buku Panji





Minggu, 15 November

Tempat : Amphitheatre, Kota Blitar



Pukul 18.00 :

Pembukaan 

Peragaan Busana Batik (Blitar) 

Mocopat Panji (Blitar) 

Peragaan Tari Topeng (Blitar) 

Pemutaran Film Animasi Panji (karya Narsen)

Sarasehan Budaya Panji





Sabtu, 21 November

Tempat : Altar Candi Penataran



Pukul 13.00 – 17.00: 

- Reog Ponorogo, Blitar

- Pembukaan (sambutan-sambutan)

- Mocopat Panji (Klaten)

- Tarian Topeng Sandur Jombang

Pukul 19.00 – selesai 

- Kentrung Sumeh, Blitar

- Jaranan Ketoprak (Japrak), Blitar



Minggu, 22 November 

Pukul 09.00 – 12.00: Sarasehan Peduli Penataran

Pukul 13.00 – 17.00:

- Jaranan Senterewe, Kediri

- Tari Gunungsari, Malang

Pukul 19.00 – selesai

- Penutupan

- Wayang Beber, Pacitan

- Wayang Topeng, Malang













ACARA PENDUKUNG



Pasar Rakyat di Penataran

Festival Dolanan Anak 



KEPANITIAAN 



Penanggungjawab : Ketua Umum Dewan Kesenian Jatim

Ketua : Nasar Bathati

Panitia Pengarah : Henri Nurcahyo, Heri “Lentho” Prasetyo, Syahlan Husein,
Meimura 

PO. Pagelaran : Rakhmad Giryadi

PO. Pameran : Nonot Sukrasmono

PO. Sastra : Mashuri 

PO. Pemutaran Film : Mahayana Wisnu Wardhana,
Galih S. Ahmad 



Panitia Pelaksana :

- Dewan Kesenian Kabupaten Blitar

- Dewan Kesenian Kota Blitar 







Surabaya, 22 Oktober 2009 





Kontak person:


[ac-i] Terbit, Majalah Kidung Dewan Kesenian Jatim Edisi 14: INDUSTRI KREATIF

2009-11-11 Terurut Topik abdul malik



TERBIT, 2 NOVEMBER 2009

MAJALAH
KIDUNG DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR
EDISI 14 : INDUSTRI KREATIF
EKONOMI KREATIF

Editorial : Meletakkan Proporsi Kebebasan
Ekspresi oleh Riadi Ngasiran

Laporan Utama:
- Industri
Kreatif, Ekonomi Kreatif oleh Riadi Ngasiran
-Kesenian Bukan
Sekedar Kerajinan oleh Arif Junianto
-Gambaran Daya Cipta Jatim,
Gambaran 10 Sub Kebudaryaan oleh Ribut Wijoto
-Wawancara Ayu
Sutarto oleh Kuncoro Indra Kurniawan
-Menguak Hiperrealitas Dalam
Video Art oleh Kukuh Yudha Karnanta
-Cerpen Apresiasi Redaktur
oleh Kukuh Yudya Karnanta
-Kuburan Ayah oleh Wayan
Sunarta
-Stasiun Terakhir oleh Dheny Jatmiko
-Puisi Tiga
Pengembang Tradisi oleh Ribut Wijoto
-Puisi Muhammad Aris :
Seperti Kaum Yang Dihunjam Seribu Dubur, Syi’ir Pengantin, Lagu
Orang-Orang Perahu, Lulur Pejuh
-Puisi Javed Paul Syatha: Angin
Yang Menulis Pintu, Ekstase Kunangkunang, Sepotong Senja Yang Usai,
Kudatangi Kau Kekasih
-Puisi Saiful Bakri: Selamat Pagi Ngoro
Industri, Sengketa, Parmi, Karyawan Kontrak
-Peradaban Abad
Digital: Dinamika Kehidupan Dalam Virtualitas Budaya oleh Yasraf A
Pilliang
-Feature Lestarikan Budaya Lewat Koleksi Topeng oleh Arif
Junianto
-Reportase Menuju Dewan Kesenian Nasional oleh Kukuh
Yudya Karnanta
-Memahami Feminisme Audio Visual 
-Kronik :
Wayang Topeng Malang Pentas di Bali
-Jagongan Budaya di
TVRI
-Resensi buku Puitika Teater Artaud oleh Indra Tjahyadi
-Cuk
Sekakmat oleh Akhudiat

Informasi:
Dewan Kesenian Jawa
Timur
Jl. Wisata Menanggal
Surabaya 60234
Telp/fax 031-
8554304
Email:
dk_ja...@yahoo.com
www.dewankesenianjatim.com
www.brangwetan.com
sms:
031- 7077 8332, 087851954782 




  

[ac-i] Diskusi dan Peluncuran Buku Musik 2 Kutub, Dewan Kesenian Jatim

2009-10-31 Terurut Topik abdul malik




Diskusi dan Peluncuran Buku Musik 2 Kutub

(Panjak Hore  Rock Progresif)



Pembicara

Suwarmin (STKW Surabaya)

Gamantyo Hendrantoro (ITS Surabaya)



Moderator

Bambang Sukmo Pribadi (Komite Musik Dewan Kesenian Jatim)



Waktu

Sabtu, 24 Oktober 2009

13.00 WIB – Selesai



Tempat

Jurusan Desain Produk Industri

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya



Keterangan

- Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur

- Peserta tidak dipungut biaya (gratis)

- Peserta diskusi mendapatkan buku Musik 2 Kutub terbitan Dewan Kesenian Jatim





Informasi:

Dewan Kesenian Jawa Timur

Jl. Wisata Menanggal

Surabaya 60234

Telp/fax 031- 8554304

email:dk_ja...@yahoo.com

www.dewankesenianjatim.com

www.brangwetan.com

CP: Nashar Bathati (0817306239)




  

[ac-i] Performance art DARAH SUCI PEREMPUAN @ Mojokerto

2009-10-31 Terurut Topik abdul malik




PERFORMANCE ART 

DARAH SUCI PEREMPUAN-Meizhtruation Performance

OLEH Enny Asrinawati DAN Oktaviani Puspitasari







Konsep Pertunjukan





Sebuah performance art dalam bentuk gerak dengan media kain putih, gendok, cat
merah, rantai, kain jarik, plastik, dan boneka. Untaian gerak yang kaya dengan
media yang di gunakan adalah sebagai simbol tentang perihal perempuan yang
ingin disampaikan dari para perempuan yang terlibat di dalamnya. 



Berbicara murni tentang perempuan dengan kodratnya, hingga pemberontakan akan
sebuah pandangan yang setengah mata saja. Bukan karena darah yang murni di
milikinya menjadi sebuah titik lemah akan kodratnya, namun justru adalah sebuah
awal titik lahir dari sebuah perjuangan yang ada. 



Sebuah awal kelahiran manusia menjadi awal dari kelahiran apa pun yang ada di
muka bumi ini. Tanpa darah, tanpa rahim yang dimiliki perempuan, tidak akan ada
kelahiran, tidak akan ada perjuangan, tidak akan ada kehidupan, tidak akan
muncul karya karya megah di dunia. Bukan sebuah kejahatan, bukan sebuah
pengkhianatan, bukan sebuah kemunafikan yang diinginkan untuk di pandang dengan
congkak oleh suatu bangsa yang telah lahir dari ibu pertiwi mereka, namun
memang begitulah adanya, dunia yang kejam telah merubah bayi bayi merah itu
menjadi ganas, dan lalai akan masa ketika dia di lahirkan. Hingga tak jarang,
perempuan perempuan pun hilang harap untuk melahirkan keturunan keturunan
mereka, dunia yang kejam masih belum pantas untuk menerima bayi bayi mereka
yang suci. Tapi bayi bayi itu tak pernah memilih akan lahir di mana, dari rahim
siapa. Dia akan tumbuh dengan senidirinya dan dunia mengajarinya



Tidak, 

Jangan pernah Kau hancurkan

Harapan harapan kami

Dari bayi bayi kami yang suci...



Masih kah akan ada harapan itu, pada dunia yang bergitu megahnya sekarang. Yang
akan mengajarkan banyak hal pada mereka, kebaikan, kejahatan, kemunafikan, dan
mereka bebas memilih di mana pun jalannya.masih ada kah??



Aku akan melahirkan bayi bayi, yang akan kutitipkan padamu, pada dunia mu yang
nyata...





Meizhtruation Performance





Lahir dari sebuah kegelisahan perempuan yang melihat mulai minimnya sebuah
pertunjukan yang murni di gawangi oleh para perempuan saja di jawa timur. Maka
di sini timbul keinginan untk menciptakan sebuah karya seni yang akan di lakoni
oleh perempuan-perempuan saja. Hal yang disampaikan pun akan banyak berbicara
tentang perempuan, meski pun di sini kami juga masih sangat butuh banyak
belajar tentag banyak hal mengenai perempuan. Tapi ini lah kami, mencoba
bergerak atas nama perempuan dengan kekayaan dan keterbatasan yang kami miliki,
menggulirkan sebuah karya untuk dapat diapresiasi dan dinikmati sebagai karya
seni performance. 



Sekelompok perempuan lahir dari kota dingin, Malang, meski tidak seluruhnya 
lahir di Kota ini, namun setidaknya seluruhnya
mengenyam pendidikan di sini. Dari bidang konsentrasi berkesenian yang berbeda,
kami mencoba menyati di ruang perempuan ini. Mencoba mengentaskan segala
perbedaan dan meraciknya di Darah Suci Perempuan ini. 



Waktu  Tempat



Minggu, 25 Oktober 2009 pkl 16.30 wib

Di halaman sekretariat Dewan Kesenian Kota Mojokerto

Jl.Gajah Mada 149 Kota Mojokerto

Kerjasama dengan Biro Teater Dewan Kesenian Kota Mojokerto



Kontak:

Mohammad Misbakh 085 64 88 76 410

Komite Teater Dewan Kesenian Kota Mojokerto



Selain Kota Mojokerto, Meizhtruation Performance bermaksud menyelenggarakan
performance di beberapa kota di Jawa Timar:

-Pusat Informasi Pariwisata Blitar, 28 Oktober 2009

-Ruang Terbuka Hijau kebun Binatang Probolinggo, 1 November 2009

-Selomangleng Kediri 15 November 2009

-Dampit Malang, 5 Desemebr 2009

-Stasiun Kota Baru malang, 6 Desember 2009





Profil Pelaku





Enny Asrinawati



Dalam Meizhtruation performance ini bertindak sebagai lakon demikian juga
sutradara. Lahir di Kota Malang,
asli sebagai perempuan, dan bergelut di dunia pertunjukan sejak masih duduk di
Bangku SMU bersama Teater Lachen, yang kemudian dilanjutkan di Teater ARCa FIA
Universitas Brawijaya Malang tahun 2001. Sempat aktif di Lembaga Pers Mahasiswa
FIA UB; Menjadi sekretaris umum di Teater ARCa dan Komunitas Teater Universitas
Brawijaya Malang pada tahun 2002; tahun 2002 aktif di Forum Pelepas Lelah –
Pekerja seni Universitas Brawijaya dan tahun 2005 aktif di Teater Sampar
Indonesia; Tahun 2006 bergelut di Padepokan Gunung Wukir Batu; serta merupakan
pendiri laboratorium kesenian dengan nama Laboratorium P[i]lar Indonesia;
bergabung dalam Teater 0341 yang mendadak berdiri dari kaum pekerja seni lepas
di Kota Malang; dan gabung dalam satu proses pertunjukan dengan Teater Satrasia
Univ. Kanjuruhan Malang, di mana pelaku menyelesaikan pendidikannya di Jurusan
Bahasa  Sastra Indonesia. Banyak proses berkesenian yang di lakoni dari
performance art, happening art, tari, dan pertunjukan teater, beberapa
diantaranya: Bawang Putih Bawang Merah (1999-Teater Lachen); Kisah Cinta 
Lain-Lain (2002- Forum Pelepas Lelah – Pekerja 

[ac-i] Perupa Mojokerto Peduli Gempa -Jilid 2

2009-10-31 Terurut Topik abdul malik



Pers release


PERUPA
PEDULI

Minggu 25 0ktober 2009

Dewan Kesenian Kota
Mojokerto bekerjasama dengan Biro Seni Rupa dan Komunitas Perupa
Mojokerto akan mengadakan kegiatan amal penggalangan dana sosial
dalam bentuk bursa lukisan berlangsung tgl. 28 - 30 Oktober,
pembukaan tgl.28 0tober 2009 jam 8.00 pagi oleh Ibu Walikota Hj. Dwi
Astuti Abdul Gani - Ketua Umum Dewan Kesenian Kota Mojokerto

Secara
tehnis kegiatan apresiasi karya sekaligus bursa lukisan diikuti 37
perupa dari Mojokerto, dan berbagai kota : Madiun, Nganjuk, Surabaya,
Krian,Jombang dan Kuta Bali berjumlah 208 karya yang akan di display
di depan kantor Pemerintah Kota, Perpajakan di jln Gajah Mada kota
Mojokerto.
Karya yang terjual 50 persen diperuntukan perupa, 50
persen untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa
di Padang Sumatera Barat. 

Kegiatan ini termasuk kegiatan
silatuhrami dan komunikasi antar perupa, karena jika di fungsikan
secara maksimal akan terjalin hubungan komunikasi antar perupa,
dengan harapan tidak terjadi kesenjangan antara perupa senior dan
yunior, karena secara baku hukumnya saling membutuhkan. 

Saya
bahagia sekaligus bangga dalam kegiatan ini hadir perupa senior
seperti Hadi Sucipto, Ngudi Rahardjo , djoko sutrisno,
Yusachk.NH,Taufik Kamajaya, B.Sutopo, Suhardiman, Yunus Jubair,
Bangun Asmoro, Priyo Dinasty dan juga perupa di sela kesibukan masih
membagi waktu seperti Mas Ronny ,Gono, Anik Suhartatik, Nuzul,
Christy, Susi, Ema Sujalma, Nursilam dll.salut untuk mereka yang
peduli ( ungkap Shocieb Husein – Ketua pelasana)

Dengan
bergeliatnya atmosfer kesenian – seni rupa, semoga akan membawa
Mojokerto lebih baik pada masa yang akan datang, saling
mempertahankan dan mengembangkan seni budaya melalui kegiatan yang
apresiasiatif. Sehingga mendapat perhatian baik dari pemerhati seni,
Pemerintah maupun Lembaga yang lain.

Mojokerto yang secara
universe history tak kan lepas dari nama besar Mojopahit tentang
kejayaan pemerintahan , seni dan budaya tentunya.


MojopahitKita buang abunya kita simpan api
semangatnya, kata bijak HARDJONO WS.





Kontak
person:
Sochieb Husain,
Biro Seni Rupa Dewan Kesenian kota
Mojokerto
085649697027


djoko sutrisno
Public
relations
0 8 1 2 4 9 7 3 7 9 7 












  

[ac-i] Gratis ! Seminar Internasional di UNAIR

2009-10-31 Terurut Topik abdul malik




GRATIS !

INTERNATIONAL SEMINAR

3 NOVEMBER 2009 PUKUL 08.00 WIB

DI AULA GEDUNG C LANTAI 3 FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

 

 

LOCALIZING THE GLOBAL:MEDIA, CULTURE, AND  IDENTITIES IN INDONESIA

 

FEATURING:

-LOCAL NUSIC AND IDENTITIES

BY EMMA BAULCH, AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY
AND MAX RICHTER ,  AUSTRALIAN NATIONAL
 UNIVERSITY

 

-PERFORMING ARTS AND LITERATURE

BY BARBARA HATLEY, UNIVERSITY
OF TASMANIA AND DIAH ARIMBI, UNAIR SURABAYA

 

-LOCAL INDEPNDENT FILMS

BY RACHMAH IDA, UNAIR SURABAYA AND
IGAK SARTYA WIBAWA, UNAIR SURABAYA,
MOHAMMAD SHOLIKIN, INDEPENDENT FILM MAKER

 

-LOCAL PERFORMERS EXPERIENCE

BY WUKIR SURYADI

 

BIAYA SEMINAR GRATIS.

PENDAFTARAN :

IBU RATIH PUSPA +62 85 63 17 17 19

 

PENYELENGGARA:

COMMUNICATION DEPARTEMENT UNIVERSITAS
AIRLANGGA SURABAYA-
SCHOOL OF ASIAN LANGUAGES AND STUDIES UNIVERSITY
OF TASMANIA-EAST JAVA
BOARD  OF CULTURE -DEWAN KESENIAN JAWA
TIMUR




  

[ac-i] Pentas teater MAGNIT Geger Wong Ngoyak Wewe

2009-10-31 Terurut Topik abdul malik


PENTAS TEATER MAGNIT KE-63 GEGER WONG NGOYAK WEWE   Sabtu, 31 Oktober 2009 
pukul 19.00 wib Pukul 19.30 wib Di aula Madrasah Aliyah Negeri NGAWI  Jl. A. 
Yani Gg Jekitut 688 A (Sms dari Kusprihyanto Namma 085 235 756 846) 

 




  

[ac-i] PERAIH PENGHARGAAN SENIMAN JAWA TIMUR 2009

2009-10-18 Terurut Topik abdul malik



PERAIH PENGHARGAAN SENIMAN JAWA TIMUR
2009

Setelah mencari masukan dari para seniman, instansi
terkait dan tokoh masyarakat di kabupaten/kota di Jatim, dan
penelusuran dari berbagai pihak, maka Tim Penilai Penghargaan Seniman
Jatim 2009 memberikan nominator nama-nama seniman kepada 18 orang
anggota Tim penilai yang bersifat Standing Committee. Setelah
dilakukan tabulasi dari hasil 18 orang tersebut, dengan ini
memutuskan nama-nama tersebut dibawah ini untuk mendapatkan
Penghargaan dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur:

1. Bambang
SP, seni musik, Surabaya
2. Koeboe Sarawan, seni rupa, Malang
3.
Chatam AR, seni tari, Malang
4. S Yoga, seni sastra, Surabaya
5.
Ndindy Indijati, seni teater, Surabaya
6. Saiful Hadjar, seni
rupa, Surabaya
7. Sirikit Syah, seni sastra, Surabaya
8. A
Tasman, seni tradisi, Surakarta
9. Peni Priyono, seni tari,
Probolinggo
10. Yuwono, alm, penggerak seni, Malang

Penghargaan
khusus
1.TVRI Stasiun Jatim
2.RRI Surabaya


Tim
Penghargaan Seniman Jatim 2009
1.H Bambang Sujiyono, SE,
Koordinator
2.Aribowo, Ketua
3.Tri Broto Wibisono, SPd, Wakil
Ketua
4.Sabrot D Malioboro, sekretaris
5.Eko Wahyuni R,
anggota
6.Chusnul Huda Sholeh, anggota
7.Amir Kiah,
anggota


Tim Juri
Seni Sastra:
1.Budi darma
2.Adi
Setyowati
3.Mashuri

Seni Teater:
1.Prof DR H Sam Abede
Pareno, MM
2.Ribut Basuki, MA
3.Harwi Mardianto

Seni
Musik:
1.Musafir Isfanhari
2.Errol Jonathan
3.Subiantoro

Seni
Rupa:
1.Drs Djuli Jatiprambudi
2.Henri Nurcahyo
3.Hari
Prayitno

Seni Tari:
1.Peni Puspito
2.Drs Robby Hidayat,
Msn
3.Drs Arif Rofiq, MSi

Seni Tradisi:
1. M Sholeh Adi
Pramono, SSn
2. Drs FY Darmono Saputro
3. Drs Jariyanto,
MSi

Penghargaan diberikan pada hari jumat, 16 Oktober 2009
pukul 21.00 wib di
Halaman kantor Gubernur Jatim Jl.Pahlawan 110
Surabaya.

Setiap penerima penghargaan mendapatkan uang tunai
10 juta rupiah.

(sumber: buku katalog Penghargaan Seniman Jawa
Timur 2009)


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[ac-i] Jadwal Surabaya Juang

2009-10-18 Terurut Topik abdul malik



PROGRAM
SURABAYA
JUANG

PENGANTAR

Hari Pahlawan yang diperingati setiap
tanggal 10 November sesungguhnya bukan hanya milik warga kota
Surabaya, melainkan milik bangsa Indonesia. Ketika kota Surabaya
dikukuhkan sebagai Kota Pahlawan, maka hal itu menjadi suatu
inspirasi bagi bangsa ini agar menjadi produktif menatap masa depan.
Kepahlawanan bukan hanya bermakna lepas dari penjajahan dan menjadi
bangsa yang merdeka secara politis, namun juga harus dipahami dari
perspektif ekonomi untuk mensejahterakan rakyat. 

Hakekat
kepahlawanan adalah semangat untuk memberi, berbakti dan berkorban
atas kepentingan pribadi demi kepentingan yang lebih luas. Itu
sebabnya semangat kepahlawanan harus terus menerus dikobarkan agar
bangsa ini tidak terjebak dalam hedonisme, ego sektoral dan
sikap-sikap yang lebih mementingkan diri sendiri. Ir. Soekarno
mengatakan, “pahlawan sejati tidak minta dipuji jasanya, bunga
mawar tidak mempropagandakan harumnya, tetapi harumnya sendiri
semerbak ke kanan kiri. Hanya bangsa yang tahu menghargai
pahlawan-pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar….”


Memperingati Hari Pahlawan di Kota Pahlawan, adalah suatu
kepentingan nasional yang dimulai di Surabaya untuk terus menerus
mengingatkan semangat berkorban dan berbakti demi negara dan bangsa
ini. Atas dasar pemikiran seperti itulah maka dirancang sebuah acara
yang bernama SURABAYA JUANG

MAKSUD DAN TUJUAN

1.
Surabaya sebagai Kota Pahlawan perlu dikuatkan kembali dalam
menumbuhkan nilai-nilai Kepahlawanan 
2. Menggelorakan kembali
semangat kepahlawanan untuk menumbuhkan jiwa berbakti demi bangsa dan
negara.
3. Memberikan kesempatan pada masyarakat luas untuk
mengekspresikan semangat kepahlawanan
4. Menciptakan ruang
ekspresi bagi karya-karya kesenian bernafaskan kepahlawanan
5.
Menanamkan jiwa kepahlawanan pada generasi muda sebagai penerus
pembangunan sebagai wujud transformasi dasar bersosialisasi bagi
kepentingan yang lebih mulia. 
6. Menyebarkan inspirasi untuk
membangun iklim yang produktif sebagai perwujudan semangat
kepahlawanan secara luas, termasuk nilai-nilai ekonomi dan
produktifitasnya.
7. Memperingati Hari Pahlawan (10 November) yang
diawali dengan peringatan Sumpah Pemuda (28 Oktober).

WAKTU
DAN TEMPAT

Acara diselenggarakan tanggal 20 Oktober - 8
November 2009. 
Bertempat di :
1. Taman Surya Surabaya 8. Tugu
Pahlawan
2. Hotel Majapahit 9. Monumen Bambu Runcing
3. Monumen
Gubernur Suryo 10. Tunjungan Plaza
4. Monumen Jendral Sudirman 11.
Pintu Gerbang CitraLand
5. Tol Bunderan Waru 12. RRI Surabaya
6.
Taman Pelangi depan Dolog 13. Gedung Cak Durasim
7. Taman Bungkul



PENYELENGGARA

KOMINITAS SURABAYA JUANG
Jalan
Indrapura No. 33 A Surabaya, Telp. 031 91745132, Fax. 031
3522944
Email : soerabaiadjoe...@yahoo.com, Blogspot :
soerabaiadjoeang.blogspot.com



PROGRAM UTAMA

1.
PARADE SURABAYA JUANG

Sebuah Kegiatan yang bertujuan
mentransformasikan nilai-nilai kepahlawan dan semangat 10 November
1945 kepada Generasi Muda melalui media pawai kepahlawanan yang akan
diikuti oleh Para Veteran TNI dan Polri serta dari berbagai komunitas
dan organisasi kemasyarakatan di Kota Surabaya.

Minggu, 1
November 2009, mulai pukul 14.00 - 17.00 WIB.
START : Tugu
Pahlawan – Siola – Hotel Mojopahit – Jalan Gubernur Suryo –
Jl. Yos Sudarso – 
FINISH : Taman Surya
Peserta :
1. Drum
Band Taruna AAL Surabaya
2. Para Veteran TNI  Polri di
Surabaya
3. Komunitas/ Paguyuban Sepeda Kuno
4. Komunitas
Otomotif se Surabaya
5. PRAMUKA Surabaya
6. Pelajar dan
Mahasiswa dan Karang Taruna se-Surabaya
7. Marching Band Pelajar
dan Universitas UPN Veteran Surabaya 

2. KONSER LUDRUK
JUANG
Minggu, 1 November 2009, 19.30 – 21.00 WIB di Taman Surya
Surabaya
MUSIK : Leo Kristi, Syaharani, Sawung Jabo, Vicky
Sianipar, Cornelia Aggata, 
D. Zawawi Imron, Ratna Riantiarno,
Wukir dan Orkestra UNESA 
KOLABORASI LUDRUK JUANG
Lakon “
DERU REVOLUSI ‘45”
Sutradara : INDRA
Penata Musik : Ki
Enthus Susmono
Pemain :
Ludruk RRI Surabaya dan Bintang Ludruk
Jatim
Penari Remo dari Sanggar Respati Bima Surabaya
Sanggar
Tari Gito Maron Surabaya
Paguyuban Cak  Ning Surabaya
Bintang
Tamu : 
Kartolo Cs. ,Inggrid Wijanarko, Slamet Rahardjo, Ratna 
Nano Riantiarno 

3. PERFORMANCE ART 100 PATUNG PAHLAWAN

Seni
Pertunjukan di berbagai ruang terbuka berupa patung-patung hidup oleh
100 performer 
Surabaya dengan spirit kepahlawanan. Dilaksanakan
mulai pukul 15.00 – 20.00 WIB. 
2 November 2009 : ”MANA YANG
ASLI  PALSU”, 
Patung Jendral Sudirman, Patung Gubernur
Suryo, 
3 November 2009 “MENANTI PENDEKAR BARU”, 
Bundaran
Waru, Taman depan Dolog,
4 November 2009 “MARI BERCERMIN”,

Tunjungan Plaza, CitraLand,
5 November 2009 “BENDERA MERAH
PUTIH”, 
RRI, Monumen Bambu Runcing 

4. SEMINAR
KEPAHLAWANAN 

7 November 2009, 09.00 – 15.00 WIB., di Gedung
Cak Durasim, Jl. Gentengkali 85 Surabaya
Tema : “Makna
Kepahlawanan dalam Perspektif Masa Lalu dan Masa Datang”


Pembicara :
1. Aminudin Kasdi, Surabaya
2. Heru Antoro
Dirjen Sejarah  Purbakala, Depbudpar 
3. Tjuk Sukiadi,
Surabaya

[ac-i] Penyerahan Asuransi Kesehatan untuk Seniman Jatim, 16 Oktober 2009

2009-10-16 Terurut Topik abdul malik




Dengan hormat,

 

Program Pemberian Asuransi Kesehatan untuk Seniman Jawa
Timur  secara simbolis  akan diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur pada
:

 

Hari, tanggal :   Jumat, 16 Oktober 2009

Pukul    :   19.00 WIB – selesai

Tempat :   Kantor Pemprov Jawa Jimur

        Jl. Pahlawan Surabaya

 

1.Hardjono WS, Mojokerto, penulis

2.Ratna Indraswari Ibrahim, Malang, penulis

3.Mbok Temu, Banyuwangi, penari gandrung

4.Bambang Gentolet, Surabaya,
pelawak Srimulat

5.Zakiah, Surabaya,
pimpinan ludruk Irama Budaya

 




 

Terima kasih.

 

Dewan Kesenian Jawa Timur

Jl. Wisata Menanggal

Surabaya
60234

Telp/fax 031- 8554304

Email:dk_ja...@yahoo.com

www.brangwetan.com

www.dewankesenianjatim.com

sms:081 830 1252 (meimura), 081 730 62 39(nasar bathati)

 




  

[ac-i] Pemutaran Film Pertunjukan Dewan Kesenian Jatim-CCCL Surabaya

2009-10-05 Terurut Topik abdul malik



Pemutaran
Film Pertunjukan dan Diskusi



« Sine
Pertunjukan »



Acara
bulanan CCCL bersama Dewan Kesenian Jawa Timur
(Tiap
Rabu awal bulan)



Rabu,
7 Oktober
2009, pk.
15.00
Salle
France – CCCL Surabaya, Darmokali 10



Diskusi
bersama Peni
Puspito
Moderator:
Eko
Wahyuni Rahayu







Melihat
antusiasme publik
Surabaya terhadap seni pertunjukan, khususnya tari, dan menanggapi
gagasan dari Dewan Kesenian Jawa Timur untuk membuat pertukaran
wawasan seni melalui media film, CCCL Surabaya menyambut dengan baik
keinginan untuk mewadahinya dengan membuat program “Rendez-vous
arts vivants”
atau
“Sine
Pertunjukan”,
bekerjasama dengan Dewan Kesenian Jawa Timur. Acara ini kami
jadwalkan setiap bulan sekali di CCCL, pada hari  Rabu awal bulan,
mulai bulan Oktober 2009.





Program
baru
ini akan memutar film-film dokumenter dari pertujukan seni asal
Prancis, yang akan didampingi oleh film dari Indonesia, lalu kemudian
akan digelar diskusi bersama para profesional di bidangnya. “Sine
Pertunjukan” pertama, akan kami adakan pada Rabu,
7 Oktober pk. 15.00 di Salle France – CCCL.
Pada kesempatan ini, kami akan memutar film asal Prancis, “Petit
psaume du matin” (Doa-Doa Kecil Pagi Hari), sebuah dokumenter balet
karya koreografer Josepf Nadj. Lalu akan dilanjutkan dengan memutar
film “Terima Kost” karya Jecko Siempo. Setelahnya akan digelar
diskusi bersama Peni Puspito.





Acara
terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Kami
berharap bahwa acara ini dapat menjadi ajang untuk mengenal lebih
jauh tentang dunia pertunjukan Prancis maupun Indonesia, menjadi
wadah bertemu dan bertukar wawasan, antara publik maupun pemerhati
dan praktisi seni pertunjukan di Surabaya dan sekitarnya.



Salam,
 
Pramenda
Krishna
Atase
Pers (Attachée de presse) 

 
CCCL
Surabaya
Jln.
Darmokali 10 Surabaya - Indonésie
website
: www.ccclsurabaya.com
e-mail
: bud...@ccclsurabaya.com
Tél.
: +6231-5678639, 5620079
Fax
: +6231-5615246
081
331 487 498



Mahayana
Wisnu Wardhana
Ketua
Komite Film 

Dewan Kesenian Jawa Timur
Jl. Wisata Menanggal Surabaya 60234
Telp/fax 031- 855 43 04
email: dk_ja...@yahoo.com
www.brangwetan.com
www.dewankesenianjatim.com
081
75 090070



  

[ac-i] Jagongan Budaya TVRI Jatim-Dewan Kesenian Jatim, Minggu, 4 Oktober 2009

2009-10-05 Terurut Topik abdul malik



Dengan hormat,

JAGONGAN BUDAYA
adalah Program Dewan Kesenian Jawa Timur bekerjasama dengan TVRI Jawa
Timur bertujuan untuk mengkaji dan mensosialisasikan potensi ekonomi
dan budaya yang dimiliki Provinsi Jawa Timur kepada masyarakat
melalui media Televisi. Program ini disiarkan langsung setiap hari
Minggu mulai pukul 18.00 hingga 19.00 WIB setiap 2 (dua) minggu
sekali. 

Dalam rangka turut memaknai peringatan Hari Jadi
Provinsi Jatim ke-64, kami pada edisi 4 Oktober 2009 merencanakan
sajian khusus dengan pokok bahasan “ Babad Jawa Timur Dalam
Perspektif Kini dan Mendatang “ dengan narasumber sebagai berikut
:

1. Bpk. DR. H. Soekarwo ( Gubernur Jawa Timur )
2. Bpk.
Prof. Ayu Sutarto ( Anggota Pleno Dewan Kesenian Jawa Timur )
3.
Bpk. Basuki Baabusalam ( Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur )
4.
Bpk. Ahmad Fauzi ( Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Timur )
5. Bpk
Aribowo (Anggota Pleno Dewan Kesenian Jawa Timur)

Informasi:
Dewan
Kesenian Jawa Timur
Jl. Wisata Menanggal
Surabaya
60234
Telp/fax 031-
8554304
Email:dk_ja...@yahoo.com
www.brangwetan.com
www.dewankesenianjatim.com


Terima
kasih.






  

[ac-i] Statemen Dewan Kesenian Jatim pada Silaturrahim Gubernur dengan Seniman Jatim

2009-09-12 Terurut Topik abdul malik




 

Statemen  

DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR 

( dalam rangka Silaturrahim Gubernur dengan Seniman dan Budayawan Jawa
Timur)

9 September 2009 Pukul 09.00 wib 


di Graha Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Propinsi Jatim 
Jl Wisata Menanggal Surabaya 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. 

 

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas perkenanNYA, kita
diberi kesehatan dan kemampuan untuk melangsungkan silaturrahim Gubernur dengan
Seniman dan Budayawan Jawa Timur  di tengah
intensitas kesibukan kita, di bulan Ramadhan, yaitu bulan yang penuh rahmad. 

 

Silaturrahim ini adalah yang pertama , sejak Pak De dan Gus Ipul menjabat
sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, untuk itu dengan bangga dan
hormat , kami atas nama Dewan Kesenian Jawa Timur dan seluruh Seniman dan
Budayawan Jawa Timur menyampaikan selamat  serta  dengan dilaksanakannya acara 
ini kami haturkan
terimakasih atas perhatian, kepedulian serta simpati Bapak yang telah berkenan 
meneruskan
tradisi silaturrahim disetiap bulan Ramadhan dengan para Seniman dan Budayawan
yang sudah berlangsung 11 tahun.

 

Persamuan seperti ini, kiranya akan menjadi rajutan komitmen serta  simpuh 
bathin bersama antar pemimpin dan rakyatnya
agar dalam prosesi pembangunan dapat saling menopang. Apalagi kita sadari bahwa
perubahan  multi sektor berlansung begitu
dinamis dan saling bergesekan dengan sekian kompleksitasnya. Ini adalah 
tantangan
sekaligus tanggungjawab yang perlu disikapi bersama dan kita yakin bahwa
kepemimpinan Pak De ini akan mampu menapak langkah dengan cerdas, cermat, cepat
dan tepat. 

 

Kami laporkan pula bahwa Dewan Kesenian Jawa Timur kini  menjalankan estafet 
kepengurusan ke-3 dan sesungguhnya
sangat diuntungkan oleh 3 faktor utama : pertama, kami tinggal melanjutkan dari
kuatnya fondasi yang telah dibangun oleh kepengurusan sebelumnya. Kami seperti 
tinggal
menuai berkah dari masa tanam 10 tahun yang sangat melelahkan. Kami sungguh
memberikan apresiasi yang tinggi dan merasa berhutang pada kepengurusan
sebelumnya. 

 

Kedua, kami berada pada sebuah moment
kulminasi dari berlangsungnya proses reformasi yang ditandai dengan kian
mandirinya masyarakat sipil,  otonomi
daerah kian menemukan arah dan bentuknya, transparansi dan profesionalisme
pemerintahan kian proporsional, demokrasi kian berlangsung lebih baik dan lain
semacamnya, termasuk secara institusional Dewan Kesenian dipahami sebagai
bagian dari perangkat negara yang ditandai dengan persetujuan Presiden untuk
membentuk Dewan Kesenian Nasional. 

 

Ketiga, kita memasuki peradaban ekonomi gelombang ke-4, yang dipahami bahwa
ekonomi kreatif sebagai mata uang baru bagi negara. Hal ini didasari oleh kajian
bahwa dalam situasi krisis ekonomi global, justru kekayaan seni budaya dan
insan kreatif  yang kita miliki adalah modal
utama yang memiliki daya saing tinggi. Sehingga para insan kreatif (seniman) 
tengah
ditimang dan dicanangkan tidak hanya untuk memperkokoh ketahanan budaya tapi
juga sebagai ujung tombak dalam persaingan ekonomi kreatif  yang meng-global 
ini.

 

Untuk itu, perlu kita sadari pula bahwa kekayaan seni budaya Jawa Timur dan
peluang yang terbentang ini sangat membutuhkan kesungguhan dan kesediaan 
kualitas
SDM yang memadai. Dalam hal ini mari kita urai dengan seksama tentang apa yang
telah kita capai dan apa yang hendak digapai agar senantiasa tetap bermuara
pada kemaslahatan bersama pula. Dari silaturrahmi ini, kiranya akan kian
menguatkan kesungguhan kita untuk kian bermakna dalam menjalankan peran, tugas
dan fungsi masing-masing.

 

Semoga komitmen, ketulusan dan keindahan yang dirajut dalam silaturrahim
ini mendapat ridho dan barokah dari Allah SWT. Amin.

 

Wassallaamu’alikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

 

DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR

 

 

Achmad Fauzi

Ketua
Umum

 

Konfirmasi:

Achmad Fauzi

Ketua Umum Dewan Kesenian Jatim

Jl. Wisata Menanggal

Surabaya

Telp/fax 031-8554304

081 330 89 73 27, 

031- 700288 02, 

081 94 64 722 72

 

Email:dk_ja...@yahoo.com

www.dewankesenianjatim.com

 

 

*Publikasi ini disebarluaskan oleh Departemen Komunikasi dan
Informasi

Dewan Kesenian Jawa Timur.

Rabu, 9 September 2009

 

  

 

 

 




  

[ac-i] Gubernur Janjikan Seniman Jawa Timur Dapat Jaminan Kesehatan

2009-09-12 Terurut Topik abdul malik




 

 

GUBERNUR JANJIKAN SENIMAN JAWA TIMUR DAPAT JAMINAN KESEHATAN


 

Silaturahmi Gubernur 
dengan seniman dan budayawan Jatim

 

 

Rabu, 9 September 2009 pukul 09.00 wib bertempat di  Graha Wisata Dinas 
Kebudayaan dan Pariwisata  Propinsi Jatim Jl Wisata Menanggal Surabaya,
sejumlah 300 seniman menerima tali asih dari Gubernur Jawa Timur.

 

Seni sebagai pembersih jiwa. Karena itu seniman dipahamai
oleh Gubernur sebagai penjaga nilai pada identitas dalam berbangsa dan 
bernegara.
Karena itu ketika tari pendet di klaim oleh Malaysia, kita jadi tersadar bahwa
kesenian adalah bagian dari nilai kebangsaan.

 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim menggulirkan
program Jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) untuk seniman sehingga
nantinya pemerintah provinsi akan memberikan asuransi kesehatan kepada
seniman.Disiapkan tahun 2010 sebanyak 2 ribu polis asuransi untuk seniman di
Jawa Timur yang akan dilakukan pendataan secara bertahap.

 

Secara terpisah Bapak Prasetiyo Hadi, Kepala Bapeprov Jatim
berencana menggalang dana kesejahteraan untuk seniman yang diperoleh dari 
Corporate
Social Responsibilty.

 

 

Achmad Fauzi, Ketua Umum Dewan Kesenian Jatim, menyatakan “ Kita
sangat berbangga dan memberikan apresiasi  tinggi kepada Gubernur Jatim yang  
telah memberikan perhatian dan kepedulian
kepada seniman melalui program Jamkesmas khusus seniman, dan merupakan program
pertama di Indonesia.”.(***)

 

Konfirmasi:

Achmad Fauzi

Ketua Umum Dewan Kesenian Jatim

Jl. Wisata Menanggal

Surabaya

Telp/fax 031-8554304

081 330 89 73 27, 

031- 700288 02, 

081 94 64 722 72

 

Email:dk_ja...@yahoo.com

www.dewankesenianjatim.com

 

 

*Publikasi ini disebarluaskan oleh Departemen Komunikasi dan
Informasi

Dewan Kesenian Jawa Timur.

Rabu, 9 September 2009

 

  

 

 




  

[ac-i] FESTIVAL FILM PENDEK 2009 AYO BERJUANG !!!

2009-09-08 Terurut Topik abdul malik
Calling For Entries
FESTIVAL FILM PENDEK 2009 
AYO BERJUANG !!!
01 – 07 November 2009
 
 
Festival ini adalah arena.
Berpesta dan bersaing. Perang ide, adu keberanian berkarya, tanding kemampuan 
komunikasi visual, serta saling berjibakumenawarkan cerita – cerita baru yang 
mengandung rasa nasionalisme pada penonton. Bergandengan dan belajar bersama 
mengembangkan perspektif segar dalam lingkaran film Indonesia dengan mengusung 
tema ”Ayo Berjuang !!!” yang memiliki keterkaitan dengan peringatan Hari 
Pahlawan.
 
Dalam Festival Film Pendek 2009 ”Ayo Berjuang !!!” panitia memberikan 3 
kategori penghargaan, diantaranya adalah :

Cinematography Terpuji
Ide Cerita Terpuji
Special Apresiasi/ Penghargaan Khusus dari dewan juri ( tentative )
 
Ayo Berjuang !!! tunjukkan bakat dan kemampuanmu.
 
PERATURAN FESTIVAL
 
Festival Film Pendek 2009 ”Ayo Berjuang !!!” adalah festival yang 
diselenggarakan oleh Panitia Surabaya Juang 2009 dan berlangsung pada tanggal 
01 – 07 November 2009.
 
Kompetisi dalam Festival Film Pendek 2009 ”Ayo Berjuang” bersifat Nasional. 
Keikutsertaan dalam kompetisi ini tidak dikenakan biaya apapun. Proses 
pendaftaran berlangsung mulai tanggal 01 September – 17 Oktober 2009 (cap pos/ 
diantar langsung). Pendaftar kompetisi ini wajib memenuhi seluruh persyaratan 
pendaftaran. Film peserta yang tidak memenuhi persyaratan tidak akan disertakan 
dalam Festival Film Pendek 2009 ”Ayo Berjuang”
 
Proses seleksi film dilakukan oleh Panitia Surabaya Juang dengan dibantu dewan 
juri festival film pendek 2009. Keputusan panitia dan dewan juri bersifat 
mutlak serta tidak dapat diganggu gugat. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan 
pada tanggal 01 November 2009, waktu dan tempat akan diinformasikan lebih 
lanjut melalui e-mail.
 
Panitia tidak menanggung biaya transportasi dan akomodasi bagi peserta saat 
pengumuman dilaksanakan. Film – film tertentu selain pemenang berdasarkan 
keputusan panitia dan dewan juri akan diikut sertakan pada roadshow yang 
dimulai pada tanggal 05 – 07 November 2009.
 
Panitia Surabaya Juang tidak akan mengembalikan film karya peserta (baik yang 
memperoleh penghargaan maupun tidak). Seluruh film karya peserta akan menjadi 
koleksi Panitia Surabaya Juang 2009.
 
 
Syarat Pendaftaran Film 

tema dari festival ini adalah ”Ayo Berjuang !!!” (dalam rangka memperingati 
Hari Pahlawan)
film fiksi bergenre apa saja dengan durasi putar 5 menit tidak termasuk credit 
title
film yang dibuat tidak mengandung unsur SARA ( Suku, Agama, dan Ras )
film yang dibuat harus mencerminkan tema yang ada (Ayo Berjuang !!!)
film harus diterima oleh panitia paling lambat tanggal 17 Oktober 2009 pukul 
18.00 WIB
siapapun berhak mengikuti festival ini tanpa ada batasan jenis kelamin, umur, 
tingkat pendidikan dan profesi
apabila ada bahasa selain bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam dialog film, 
maka peserta wajib mencantumkan subtitle bahasa Indonesia
wajib menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP)/ kartu susunan keluarga 
(KSK)/ kartu pelajar
penyerahan karya berupa 3 (tiga) buah keping DVD Video PAL
film yang telah dibuat belum pernah dikirim ke festival manapun. Apabila 
panitia mengetahui bahwa film ini telah mengikutu festival film sebelumnya maka 
panitia berhak mendiskualifikasi film tersebut, meskipun telah menjadi pemenang 
Festival Film Pendek 2009 ”Ayo Berjuang !!!”
film tidak menggunakan materi hak intelektual milik orang lain (musik, footage, 
dll) kecuali menyertakan surat keterangan/ persetujuan penggunaan materi 
kreatif dari pemilik hak intekektual tersebut
panitia hanya menerima film yang sudah selesai produksi
 
 
 
Penting !
Panitia Festival Film Pendek 2009 ”Ayo Berjuang !!!” tidak bertanggung jawab 
atas terjadinya kesalahan pengiriman semua keperluan yang berhubungan dengan 
festival ini yang mungkin terjadi bila alamat yang tercantum tidak tertulis 
dengan benar. Perubahan alamat pengirim/ pendaftar harus diberitahukan sebelum 
tanggal 17 Oktober 2009.
 
 
Kelengkapan Pendaftaran
Harap kirim formulir pendaftaran yang telah lengkap terisi bersama persyaratan 
berikut dalam satu amplop tertutup.

Copy karya film dalam format DVD Video PAL sebanyak 3 buah
Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP)/ kartu susunan keluarga (kSK)/ kartu pelajar
 
 
 
 
 
Formulir dan kelengkapan pendaftaran dikirimkan ke :
 
Panitia Festival Film Pendek 2009 ”Ayo Berjuang”
d/a Panitia Surabaya Juang 2009
Jl. Indrapura no. 33 A Surabaya, Indonesia
Telp. 031.3522944
E-mail : soerabaiadjoe...@yahoo.com
Blog : soerabaiadjoeang.blogspot.com
Koordinator : Wisnu Benu (081.7509.0070)
 
 
 
 
Formulir Pendaftaran
Harap diisi dengan lengkap
Harap diisi dengan huruf capital
 
Data Film
Judul : 
Tahun Produksi   :
Format media rekam yang digunakan dalam proses produksi :
 

Film ke berapa    :
Sinopsis Film ( maksimal 100 karakter ) :
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
Data Pembuat Film
Nama Sutradara    : 

[ac-i] MEMPERINGATI 40 HARI RENDRA BERPULANG

2009-09-08 Terurut Topik abdul malik
MEMPERINGATI 40 HARI RENDRA BERPULANG, 
AKAN DIADAKAN DI:
 
KAMPUS BENGKEL RENDRA, CIPAYUNG JAYA, 
PANCORAN MAS, DEPOK.
SENIN, 14 SEPTEMBER 2009 JAM 17.00 S.D 23.00 WIB.
TAUSIAH RENDRA DAN HUTAN OLEH MS KABAN.
AKU CINTA PADAMU.
 
(sms KEN ZURAIDA 081 875 92 38 )


  

[ac-i] PEMILIHAN KETUA UMUM DEWAN KESENIAN KABUPATEN MOJOKERTO (DKKM) 2009-2014

2009-07-28 Terurut Topik abdul malik


PEMILIHAN KETUA UMUM DEWAN KESENIAN KABUPATEN MOJOKERTO  (DKKM) 2009-2014

 

HARI : SABTU

TANGGAL: 1 AGUSTUS 2009

PUKUL   : 09.00 WIB

TEMPAT : AULA DINAS PEMUDA OLAH RAGA KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA KABUPATEN MOJOKERTO

JL.JAYANEGARA 4

MOJOKERTO

 

Setiap komite (Sastra, Musik, Tradisi, Teater, Tari, Rupa)
akan diwakili 5 orang.

 

Konfirmasi Undangan:

Bapak Drs H Eko Edy Susanto, Msi

081 231 89 347 




  

[ac-i] Sarasehan Ludruk Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto

2009-07-17 Terurut Topik abdul malik


 
  
  
  
  
  
  
  
   
  
 
  
   SARASEHAN LUDRUK DEWAN KESENIAN KABUPATEN MOJOKERTO
   
   Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto bekerjasama dengan Dinas Pemuda Olah 
raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto akan menyelenggarakan 
Sarasehan Ludruk pada
   
   Sabtu, 18 Juli 2009
   mulai pukul 08.30 wib
   di aula Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto
   Jl.Jayanegara 4 telp 0321-322244
   Kabupaten Mojokerto
   
   Narasumber:
   1.Ludruk sebagai komoditi pariwisata oleh Drs Hengki Kusuma, RRI Surabaya
   2.Penyutradaraan oleh Jumaali, Ketua Jurusan Teater STKW Surabaya
   3.Pengelolaan organisasi ludruk oleh Drs Eko Edy Susanto, Msi, Ludruk Karya 
Budaya
   4.Sosialisasi nomor induk kesenian oleh Bapak Rejo Kepala Bidang Kebudayaan 
Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab Mojokerto.
   5.Diskusi
   
   Moderator:
   Drs Joko Priyono, Kasi Kesenian Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan 
Olah raga Kab Mojokerto
   
   Peserta:
   Pimpinan ludruk di Kabupaten Mojokerto (20), sutradara ludruk (20), pengurus 
Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto (10).
   
   Informasi:
   Drs.H Eko Edy Susanto,Msi, Ketua Panitia
   081 231 89 347
   
   

 


  

[ac-i] Launching Antologi Puisi Bersama INDONESIA DALAM SECANGKIR KOPI PAHIT di Malang

2009-07-05 Terurut Topik abdul malik
U N D A N G A N 
Launching Buku Antologi Puisi Bersama
INDONESIA DALAM SECANGKIR KOPI PAHIT
Penulis: Muhammad Nashir- Hasan CaLeg -Thantien Hidayat- 
Denny Misharudin- Deddy Gerandong
Sabtu, 27 Juni 2009 
Pukul:18.30 WIB 
Di Resto Gama Watu Gong, Malang
 
Menulis puisi bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang 
membosankan. Bagaimana tidak, selain harus memilih kata-kata 
yang tepat, urut, sistematis, harus berbunga-bunga lalu 
merangkainya menjadi sebuah kalimat–kalimat dan 
menjadikannya sebagai bait–bait puisi, si penulis pun 
diharuskan untuk membuatnya agar bisa enak dibaca sehingga 
bisa enak didengar. Tapi mungkin itu bentuk puisi jaman 
dahulu, karena pada saat ini telah dikenal sebuah genre 
puisi yang disebut puisi modern. Pada puisi modern ini 
penulis dibebaskan untuk menuliskan kata sesuka hatinya 
asalkan secara estetika masih bisa disebut indah. Lihat saja 
pada era tahun 90an, muncul puisi karya Sutarji C. Bakhri, 
profesor puisi Indonesia dimana rangkaian puisinya begitu 
meledak dikalangan anak muda. Kemudian puisi-puisi Prof. 
Moch. Ichsan, dosen dan penyair dari kota Malang dimana 
secara estetika bentuknya sangat indah, apalagi isinya, 
sungguh luar biasa. Dia dengan indahnya bisa melepaskan kata 
dari pasungan makna yang ada menjadi sebuah kata dengan 
makna yang baru, dan anehnya, secara tidak sadar membuat 
kita menjadi menyetujuinya. Lalu puisi-puisi penyair Zawawi 
Imron, yang keindahannya dalam kedalaman bahasa dan makna 
yang dikandungnya membuat orang awam yang tidak begitu 
peduli dengan puisi menjadi sedikit memalingkan wajahnya 
hanya untuk sekedar mendengar orang membacakan puisi-
puisinya. Dan masih banyak lagi penulis-penulis puisi 
lainnya, yang membuat kita tersadar bahwa sesungguhnya telah 
muncul sebuah era puisi yang baru di negeri ini.
Berawal dari romantisme masa lalu itulah sekelompok muda-
mudi dari kota Malang ini menerbitkan antologi puisi bersama 
dengan judul Indonesia dalam Secangkir Kopi Pahit, sebuah 
kolaborasi puisi tentang kepahitan wajah Indonesia dari sisi 
kemanusiaan. Muhammad Nashir, yang menjadi penggagas ide ini 
dari komunitas diskusi forum 28an Poestaka Rakjat, mengajak 
kawan-kawannya untuk kembali menulis dalam media puisi yang 
banyak berkisah tentang lika-liku keprihatinan mereka dalam 
melihat kondisi bangsa Indonesia pada saat ini. Gagasan 
Muhammad Nashir ini disambut oleh Hasan CaLeg, Thantien 
Hidayati, Denny Misharudin, dan Deddy Gerandong, sehingga 
terbitlah antologi puisi bersama ini. Tidak banyak yang 
ditawarkan sekelompok muda-mudi ini selain tawaran ide 
tentang bagaimana membaca kondisi bangsa ini, lalu 
berangan-angan tentang bagaimana keadaan bisa menjadi lebih 
baik lagi lewat secangkir kopi pahit yang ada di hadapan 
mereka. 

Datang dan nikmati suguhan ‘secangkir kopi pahit’ kami
Terimah Kasih



  

[ac-i] HARIADI SABAR, Pematung Perunggu, Trowulan Menerima Anugerah Kebudayaan 2009

2009-07-05 Terurut Topik abdul malik


 
  
  
  
  
  
  
  
   
  
 
  
   HARIADI SABAR:
   PENERIMA ANUGERAH KEBUDAYAAN TAHUN 2009
   KATEGORI PELESTARI DAN PENGEMBANG WARISAN BUDAYA
   
   Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia memberikan Penghargaan 
Kebudayaan Tahun 2009 untuk Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya kepada 
HARIADI SABAR sebagai Penghargaan Pemerintah Indonesia Atas Prestasinya 
menekuni Bidang Budaya Pengembang Seni Patung Perunggu (Jawa Timur)
   Berdasarkan Keputusan menteri Kebudayaan dan pariwisata Republik Indonesia
   Nomor : SK.02/KP.107/SEKJEN/DKP/2009
   Tanggal: 5 Juni 2009
   
   Jakarta, 5 Juni 2009
   Ir Jero Wacik, SE
   
   
   
   
   Biografi HARIADI SABAR:
   
   Tempat dan Tgl Lahir : Mojokerto,1.Mei.1957
   Alamat : Candi Brahu Gg.I/18 Trowulan-Mojokerto
   Telp/fax. : 0321 495241 HP. 081330 337 884
   Istri : Lisfiroh, Mojokerto 12 Desember 1968
   Anak : 1. Ervina Perwati ( 10 Pebruari 1980)
   2. Elvira Agustina ( 22 Agustus 1989)
   3. Vedanata ( 2 Nopember 1997)
   4. Nara ( 12 Desember 2004)
   Pengalaman berkesenian sebagai Pematung Profesional Cor Logam/Perunggu :
   
   Berawal dari belajar sendiri/Otodidak sejak dibangku sekolah SD dengan 
pendukung pengajaran Pendidikan Orang tua yang merupakan garis keturunan 
turun-temurun dari Keluarga Pematung Cor logam Kuningan/Perunggu.
   Pernah Memberikan Kursus Pengajaran pada Mahasiswa Magang /Pusat Magang dari 
Mahasiswa IKJ. Jakarta,Jurusan Seni Grafis dan Seni Patung sejak tahun 1986 
hingga sekarang.
   1995 Memberikan pengajaran dan pengarahan Kajian Tehnik pembuatan patung 
logam.
   
   Pengalaman Kejuaraan :
   1. Juara 1 Lomba KARYA PATUNG ,katagori Seni Patung Instalasi CIPUTRA Jakarta
   dengan judul ”SEPEDAKU”
   2. Juara harapan 4 Lomba karya Seni Patung CIPUTRA Jakarta dengan judul
   ”API SEMANGAT PERJUANGAN TAK KUNJUNG PADAM ”
   3. Dan Beberapa pengalaman Pameran Patung di beberapa daerah ;
   Jakarta,Bandung,Bogor,Jogyakarta,Surabaya
   
   Pengalaman sebagai Pematung pernah menghasilkan Karya Monumen :
   
   1. Patung Monumen AIRLANGGA di MUSIUM SELOMANGLENG Kediri.
   2. Patung Monumen GARUDA 45 BANGLI Denpasar Bali.
   3. PATUNG SALIB di Singapura.
   4. Patung AIRLANGGA di Melbourne Australia.
   5. Monumen ADIPURA di Perempatan Jalan Bhayangkara Kota Mojokerto.
   
   Saat ini sedang menyiapkan 13 patung karya Dolorosa Sinaga, pematung, Dekan 
Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, untuk pameran di Bali, Oktober 
2009.
   (Keduanya telah bekerjasama sejak 23 tahun lalu).
  
 


  

[ac-i] Jadwal Pentas Ludruk Karya Budaya Mojokerto, JULI 2009

2009-07-05 Terurut Topik abdul malik


 
  
  
  
  
  
  
  
   
  
 
  
   JADWAL PENTAS LUDRUK KARYA BUDAYA MOJOKERTO
   
   BULAN JULI 2009:
   
   
   
   Rabu, 1 Juli : Gedang, Modopuro, Mojosari
   
   Kamis, 2 Juli : Tanggulangin,Balongpanggang, Gresik
   
   Jumat , 3 Juli : Ngreco, Pojokrejo, Kesamben, Jombang
   
   Sabtu , 4 Juli: Kuwukan, Tandes, Surabaya
   
   Minggu , 5 Juli: Kalijaran, Sambikerep, Surabaya
   
   Kamis , 9 Juli: Watudakon, Pungging, Mojokerto
   
   Jumat, 10 Juli: Pucung, Balongpanggang, Gresik
   
   Sabtu, 11 Juli: Wonokasiyan, Wonoayu, Sidoarjo
   
   Minggu, 12 Juli: Sambiroto, Sepanjang, Surabaya
   
   Senin, 13 Juli: Sukorame Lor,Jetis,
   Mojokerto
   
   Selasa, 14 Juli: Bajangan, Pungging, Kabupaten
   Mojokerto
   
   Rabu, 15 Juli: Mojojajar Kemlagi Kabupaten Mojokerto
   
   Kamis, 16 Juli: Kedungbunder, Mantul, Lamongan
   
   Jumat, 17 Juli: K;amgkung, Pandaan, Pasuruan
   
   Sabtu, 18 Juli: Banjaranyar, Taman, Sidoarjo
   
   Minggu, 19 Juli: Sambikurep Balai Kelurahan, Surabaya
   
   Senin, 20 Juli: Wonorejo Jetis Kabupaten Mojokerto
   
   Selasa, 21 Juli :Tanjung, Canggu, Kabupaten Mojokerto
   
   Rabu, 22 Juli: Klino, Sekar, Bojonegoro
   
   Kamis, 23 Juli: Rembu Tengah, Kemlagi, Kabupaten Mojokerto
   
   Jumat, 24 Juli: Tanjungan, Balongpanggang, Gresik
   
   Sabtu, 25 Juli: Pekuwon, Bangsal, Kabupaten Mojokerto
   
   Minggu, 26 Juli: Raya Ijen Wates Mojokerto
   
   Senin, 27 Juli: Warugung, Katangpilang, Surabaya
   
   Selasa, 28 Juli :Jeramba Kedamean Gresik
   
   Rabu, 29 Juli: Banyuurip Kedamean Gresik
   
   Kamis, 30 Juli: Urung-urung Trawas Kabupaten Mojokerto
   
   Jumat, 31 Juli: Ngambar, Driyorejo, Gresik
   
   Dengan maraknya ludruk yang diprakarsai oleh TNI dan Polri, tahun 1967 
membuat para tokoh masyarakat di Desa Canggu Kecamatan Jetis Mojokerto tergerak 
hatinya untuk mendirikan organisasi ludruk. Di desa Canggu secara turun temurun 
sejak jaman penjajahan Belanda selalu berdiri grup ludruk. Maka diamanatkan 
pada Cak Bantu yang kebetulan anggota Polsek Jetis untuk mendirikan grup 
ludruk. Tepatnya tanggal 29 Mei 1969 berdirilah ludruk yang diberi nama Karya 
Budaya dipimpin oleh Cak Bantu dengan binaan Polsek Jetis.
   
   Menjelang pemilu 1971, ludruk Karya Budaya ditanggap Partai Golkar sebagai 
hiburan kampanye Golkar selama satu bulan berpindah dari desa ke desa. Hal 
tersebut sangat dimanfaatkan Cak Bantu mempromosikan ludruk Karya Budaya. 
Dengan keberhasilan pada setiap pementasan membuat ludruk Karya Budaya dikenal 
masyarakat.
   
   Tahun 1993 Cak Bantu Karya wafat, dan secara aklamasi seluruh anggota 
memilih putra sulung Cak Bantu Karya memimpin ludruk Karya Budaya yakni Drs Eko 
Edy Susanto, Msi (lebih akrab dipanggil Cak Edi Karya, ludruk Karya Budaya 
mengalami perkembangan yang bertambah pesat. Merayakan ulang tahun ke-30 pada 
tanggal 29 Mei 1999, ludruk Karya Budaya resmi menjadi Yayasan Kesenian dengan 
SK Notaris No.06 melalui akte Notaris Grace Yeanette Pohan, SH.
   
   
   
   
   
   
   Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap ,silakan kontak:
   
   Bapak Drs. H. Eko Edy Susanto,Msi [Cak Edy Karya],
   
   Pimpinan Ludruk Karya Budaya,
   
   SEKRETARIAT:
   Suromulang Barat II-5 Perum Surodinawan
   Kota Mojokerto
   
   PONDOK:
   Pondok Jula Juli
   
   Dusun Sukodono RT 02 RW 1, Desa Canggu,
   
   Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto 61300, Jawa Timur
   
   Telp 0321- 362847
   
   Hp 081 231 89347.
   
   Email: cakedikarya(at)yahoo.com,
   cakedikarya(at)gmail.com
   
   http://ludrukkaryabudaya.multiply.com
  
 


  

[ac-i] Diskusi Biennale Jatim 2010

2009-06-22 Terurut Topik abdul malik
Diskusi Biennale Jatim III 2010
Minggu, 28 Juni 2009
Pkl. 10.00 s/d 14.00 WIB
Tempat :
Dewan Kesenian Kota Malang
Jl. Majapahit No.3, Malang
Pembicara :
1. Djuli Djatiprambudi
2. Henry Nurcahyo
Moderator:
Syarifuddin
Penyelenggara :
Dewan Kesenian Jawa Timur bekerja sama dengan
Dewan Kesenian Kota Malang
Informasi :
1.Dewan Kesenian Jawa Timur
Jl.Wisata Menanggal Surabaya 60234
Telp/fax 031-8554304
Email:dk_ja...@yahoo.com
www.dewankesenianjatim.com
www.brangwetan.com
Kontak:
Nonot Sukrasomono, Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jatim
031-71775987, 08123571968, 081357088866
2.Dewan Kesenian Kota Malang
Jl.Majapahit 3 Malang
Kontak:
Anthony Wibowo 081 7388709


  

[ac-i] Daftar Tulisan Yang Dimuat Majalah Kidung Dewan Kesenian Jatim # 14

2009-06-16 Terurut Topik abdul malik
DAFTAR TULISAN YANG DIMUAT KIDUNG 14
DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR
Editorial
Meletakkan Proporsi Kebebasan Ekspresi – Redaksi
Laporan Utama
Industri Kreatif, Ekonomi Kreatif – Redaksi
Kesenian Bukanlah Kerajinan – Redaksi
Laporan Khusus
Keberagaman Daya Cipta Jawa Timur – Redaksi
Wawancara Ayu Sutarto tentang Sub Kultur Jawa Timur – 
Redaksi
Laporan Khusus
Menguak Hiperrealitas dalam Video Art – Redaksi
Cerpen
Pengantar Pemilihan Cerpen – Redaksi
Kuburan Ayah – Wayan Sunarta
Stasiun Terakhir – Dheny Jatmiko
Puisi
Tiga Pengembang Tradisi – Redaksi
Puisi Muhammad Aris
Puisi Javed Paul Syatha
Puisi Saiful Bakri 
Esai
Peradaban Abad Digital – Yasraf Amir Piliang
Feature 
Topeng – Redaksi
Reportase 
Pertemuan Dewan Kesenian Tingkat Provinsi se-Indonesia – 
Redaksi
Memahami Feminisme ‘Audio-Visual’ – Kiki Febriyanti dan 
Rosana Yuditia
Agenda  Kronik
Resensi Buku
Puitika Teater Artaud – Indra Tjahyadi
Cuk
Skakmat – Akhudiat
Alamat Redaksi majalah KIDUNG
DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR:
Jl.Wisata menanggal Surabaya 60234
Telp/fax 031- 85554304
email:dk_ja...@yahoo.com
www.dewankesenianjatim.com
www.brangwetan.com
 


  

[ac-i] Formulir Pameran Seni Rupa FKY 2009

2009-06-02 Terurut Topik abdul malik


“HOW ART LIVES”

PAMERAN SENI RUPA FKY #21

20 – 27 Juni 2009



Seni rupa adalah termasuk salah satu bagian dari hasil ekspresi budaya
masyarakat. Oleh karena itu, perkembangan seni rupa juga tidak terlepas dari
masyarakat yang menghidupinya. Beberapa bentuk karya seni rupa yang berkembang
karena dihidupi oleh masyarakat pelaku dan pengguna budaya tersebut. Begitu
juga sebaliknya, hasil-hasil karya seni rupa sebuah komunitas masyarakat dapat
pula menghidupi dinamika budaya masyarakat setempat termasuk dalam aspek-aspek
lainnya seperti aspek ekonomis dan politis.

Pada masakini, diperlukan kembali pemetaan terhadap karya-karya seni rupa yang
dihidupi dan menghidupi komunitasnya. Pameran ini dimaksudkan untuk menyelusuri
kembali bentuk-bentuk karya seni rupa di masyarakat yang masih hidup dan
menjadi bagian dari ekspresi budaya masyarakatnya. Dengan perkembangan jaman,
bentuk-bentuk seni tersebut juga mengalami perkembangan yang menyangkut bentuk,
fungsi, dan nilai ekspresinya.

Untuk itu, dalam proses pemetaan ini, kami akan mengadakan observasi terhadap
bentuk-bentuk seni rupa yang sampai hari ini menjadi bagian dari hidup
masyarakat. Juga pada karya-karya model baru yang dihidupi oleh masyarakat
penggunanya.

Bentuk-bentuk karya yang dihadirkan bisa berupa: patung, lukisan kaca, lukisan
batik, lukisan kanvas, objek, mainan, wayang, fotografi, video, dan sebagainya.

Dengan pameran ini, diharapkan karya seni rupa menjadi bagian yang integral
dari masyarakat pelaku dan pengguna budaya tersebut. Seni rupa tidak saja 
menjadi
hasil budaya yang sifatnya lepas dari masyarakat setempat, tetapi juga menjadi
bagian dari ekspresi budaya sehari-hari. Antara seni dan komunitasnya menjadi
bertemu kembali dalam situasi yang terjangkau dan lebih ramah lingkungan.

Pameran ini juga mengadvokasi kembali, kemandirian masyarakat dalam
menghidupkan kembali hasil-hasil seni yang sempat hidup dalam masyarakat
setempat. Pameran ini akan mengundang seniman-seniman hasil observasi tersebut
dalam sebuah ruang pamer.

Syarat Pendaftaran Pameran FKY:

1. Mengisi formulir pendaftaran seniman FKY ini. Formulir ini dapat difotocopy
dan setiap pengaju dapat mengajukan lebih dari satu karya.

2. Portfolio dan karya (dalam bentuk softcopy data)

- CV seniman 3 tahun terakhir (format file Microsoft Office).

- Foto Karya (Format JPEG) dengan keterangan karya: nama seniman, judul,
ukuran, bahan, tahun pembuatan.

3. Portofolio karya dikirimkan via pos/email ke alamat:

Fky How Art Lives

Dinas Kebudayaan

Jl. Cendana Yogyakarta

Depan (eks) Gedung Among Rogo

Contact Person:

Bpk Atmadji: 0817267779

Bpk Ahmad Nizam: 087839814909

Atau melalui email ke:

howartli...@gmail.com



Paling lambat tgl 9 Juni 2009



TEKNIS:

Hasil seleksi akan diumumkan melalui telepon pada tanggal 14 Juni 2009 dan bisa
diakses melalui webblog kami: http://www.howartlives.blogspot.com/

Peserta mengirimkan karya ke Gedung Benteng Vredeburg, jl. Ahmad Yani no. 1
(Maliboro), pada tanggal: 17 -- 19 Juni 2009, jam 9.00 – 21.00.

Setiap karya yang laku terjual akan dikenakan potongan sebesar 15%.

Setiap karya yang disertakan harus dalam kondisi siap pajang.

Karya akan dikembalikan ke alamat peserta oleh panitia, dalam jangka waktu 1—4
hari setelah penutupan pameran. Mohon peserta menyertakan alamat lengkap dan
denah lokasi studio atau rumah.

Pameran akan dilangsungkan di Benteng Vredeburg dari tgl 20 Juni 2009 – 27 Juni
2009. Buka mulai pukul 09.00 s.d. 21.00.





Kamis, 2009 Mei 14

FORMAT FORMULIR

 

FORMULIR PENDAFTARAN

PESERTA PAMERAN SENI RUPA FKY Ke-21

“HOW ART LIVES”

Benteng Vredeburg 20 – 27 Juni 2009





DATA SENIMAN/KELOMPOK SENIMAN

Nama: _



Alamat Lengkap: 



No. Telp/HP: ___



E-mail: 



No. Rekening: __

Nama Bank: 

Atas Nama: 

Cabang: ___



DATA KARYA

Judul:



Media:



Dimensi:



Tahun Pembuatan:





Syarat Pendaftaran Pameran FKY:

Mengisi formulir pendaftaran seniman FKY

Mengirimkan Portfolio dan Foto Karya (dalam bentuk softcopy data)

- CV seniman 3 tahun terakhir (format file Microsoft Office)

- Foto Karya (Format JPEG) dengan keterangan karya: nama seniman, judul,
ukuran, bahan, tahun pembuatan

Portofolio karya dikirmkan via pos/email ke alamat:

Fky How Art Live,

DINAS KEBUDAYAAN YOGYAKARTA

Jl. Cendana Yogyakarta

Depan (eks) Gedung Amongrogo



Contact Person:

Bp. Atmadji 0817267779



Foto dan data karya/seniman paling lambat tgl 9 juni 2009

 

 

*format formulir ini bisa anda ketik ulang dalam format yang
lain dengan tetap melengkapi data 

[ac-i] Pameran Tunggal JONI RAMLAN Menggantung masa lalu @ Orasis Art Gallery Surabaya

2009-05-30 Terurut Topik abdul malik
Orasis Art Gallery cordially invite you 
to attend The Opening of Solo Exhibition
MENGGANTUNG
MASA
LALU
by Joni Ramlan
Opening Ceremony:
Monday, June 1st, 2009 at 07:00 pm
1 - 14 June 2009
open monday - saturday
10.00 am - 08.00 pm
curated by : Suwarno Wisetrotomo

ORASIS ART GALLERY
hr muhammad 94 surabaya - East Java - Indonesia
Telp/Fax : 0321- 734 0507
Email : orasisgall...@yahoo.co.id
elizabeth_orasisgall...@yahoo.com
www.orasisgallery.com



  

[ac-i] Makalah Dewan Kesenian (Nasional) oleh Heri Lentho Prasetyo

2009-05-12 Terurut Topik abdul malik


DEWAN KESENIAN

oleh HERI LENTHO PRASETYO

 

 

Pada kenyataannya, setiap kali ada pembentukan maupun
penyusunan pengurus baru dewan kesenian di setiap level daerah, seolah-olah
keributan menyertai, dan meletakkan Lembaga Kesenian ini adalah lembaga konflik
bagi seniman. 

Saya sangat
yakin, bahwa energi berdebat dan berteriak itu memiliki banyak kepentingan yang
ujung-ujungnya sama “yaitu ingin membangun kesenian disetiap daerahnya lebih
baik dan lebih maju”. Hanya
saja dibutuhkan kesepahaman bersama tentang fungsi dan peran lembaga ini,
sehingga bagi pemangku kepentingan akan meletakan buah pikirannya dengan tepat.

Untuk menghindari atau bahkan menjawab tantangan tersebut perlu upaya
sosialisasi dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan. Saya tertarik untuk
mengkaji problema ini, mengapa ini semua terus dibiarkan terjadi, dan
diperlukan upaya mempresentasikan dengan benar tentang manfaat adanya lembaga
ini kepada masyarakat seni dan pemerintah terutama pelakunya yaitu para
birokrasi.



Membangun Sistem Pembangunan Seni Budaya Indonesia

Ada yang
menarik dari sistem pembagunan Seni di Negara-negara maju dan pengalaman saya
pribadi bekerja dengan lembaga non formal di Austaralia. Australia Arts Coucil
(Dewan Kesenian Australia) adalah lembaga yang ditugaskan pemerintah Australia
untuk mendata berbagai draf proposal kegiatan yang diajukan oleh masyarakat
seni se-Australia, kemudian oleh pengurusnya yang terdiri dari orang-orang
intelektual kesenian itu dikaji dan diteliti tentang administrasi, tema, tujuan
dan sasaran kegiatannya, kemudian draf-draf tadi direkomendasikan ke Pemerintah
untuk dijadikan program tahunan pemerintah beserta anggarannya. Sedangkan tahun
depan Masyarakat seni yang mengajukan draf proposal kegiatannya akan diumumkan
untuk segera melaksanakan kegiatan tersebut.

Dari pengalaman tersebut, Posisi Seniman/Kesenian/masyarakat seni pada posisi
subjek, dimana mereka yang melakukan Perencanaan kemudian mempresentasikan ke
Dewan Kesenainnya yang hasilnya adalah sebuah Rekomendasi ke Pemerintah yang
ujungnya adalah mereka sendiri yang mengerjakan dengan pengawasan Dewan
Kesenian.

Sedangkan kalau kita melihat sistem di Indonesia, birokrasi yang menangani dan
mengelola pembangunan kesenian menjadikan pelaku kesenian (mayarakat seni)
adalah objek, dalam pengertian mereka (para birokrat) merencanakan sendiri,
dikerjakan sendiri dan diawasi oleh kelompok mereka sendiri.Sedangkan
kelompok-kelompok kesenian adalah bagian dari objek mereka dengan kesepakatan
yang tujuan utamannya adalah menguntungkan para birokrat dari sisi financial.

Dari tiga dekade pembangunan kesenian di Indonesia, yang terjadi hasilnya
adalah seperti berjalan ditempat, tidak ada sebuah gerakan pembangunan kesenian
yang fenomenal dan terjebak dalam rutin kerja, karena prinsip perencanaan
pembangunannya tidak ubahnya dengan semangat meng-copy program lama lalu
di-paste dan ditambahi anggaran yang lebih sedikit dari tahun sebelumnya. 

Dari problem mendasar inilah, Pembangunan Kesenian di setiap daerah di Propinsi 
Jawa Timur
atau di Indonesia ini tidak mengalami perubahan yang besar, karena tidak
melakukan pembenahan dalam membangun sistem yang benar.

Jika kita merujuk terhadap sistim yang dilakukan diluar negeri yang sudah
membuktikan kemajuanya, maka peranan Dewan Kesenian sangat dibutuhkan dalam
keterwakilan masyarakat seni dalam menyusun program dan anggaran kesenian.

Jika posisi itu sudah dipahami oleh pelaku pemerintah dibidang kesenian, mereka
tidak akan lagi mengerutkan dahi tentang kontribusi Dewan Kesenian bagi
pemerintah, bahkan tidak lagi mengajukan pertanyakan konyol tentang kegiatan
yang bersifat teknis pada lembaga ini. Begitu juga masyarakat seni akan penuh
semangat mempresetasikan draf proposal kegiatannya yang bersifat membangun
manusia melalui mental dan etika yang tercermin melalui keseniannya. Sebab
Dewan Kesenian adalah kumpulan orang-orang pemikir kesenian yang tugasnya hanya
mendata, mengkaji dan merekomendasi hal-hal yang strategis dalam pembangunan
kesenian diwilayah yang dinaunginnya.

Secara sederhana membangun kesenian itu semangatnya dari bawah, lalu dikaji dan
direkomendasi untuk dijadikan program pembangunan kesenian, bukan sebaliknya
dari atasan yang seakan-akan mengetahui aneka problematika kesenian lalu
diprogram sendiri, dikerjakan sendiri dan paling mengerikan diawasi sendiri.
Hal ini sangat bahaya sekali dalam membangun apapun karena akan terjadi
monopoli yang ujung-ujungnya akan menutup diri dan mudah melakukan
penyimpangan.

Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengingatkan kembali bahwa semangat dari
pembangunan adalah menciptakan perbaikan dan kesejahteraan masyarakatnya,
termasuk dalam mencapai tujuan pembangunan di bidang seni dan budaya diperlukan
peran serta masyarakat dan pihak yang terkait dengan kesenian (stakeholder);
Dewan Kesenian sebagai bagian dari Elemen masyarakat seni merupakan pemangku
kepentingan dalam merumuskan kebijakan yang akomodatif dan sentitif 

[ac-i] Diskusi dan Peluncuran Buku Seni Rupa Dewan Kesenian Jatim

2009-05-12 Terurut Topik abdul malik


Dengan
hormat,



Mengundang kehadiran Anda pada diskusi dan pembagian buku DAMAR KURUNG, DARI
MASA KE MASA pada



Hari, tanggal : Sabtu, 16 Mei 2009

Pukul : 10.00-13.00 wib





Narasumber:

- Ika Ismurdyahwati

-Henri Nurcahyo



Moderator:

Riadi Ngasiran



Tempat:

Kampus Universitas Adi Buana (UNIPA) Jl.Ngagel Dadi 

Surabaya



Terbuka untuk umum dan gratis.



Informasi:

Dewan Kesenian Jawa Timur

Jl. Wisata Menanggal Surabaya

email: dk_ja...@yahoo.com

www.dewankesenianjatim.om

www.brangwetan.com

telp/fax 031- 8554304



Kontak:

Nonot, Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jatim

031- 71775987



Terima kasih









DAMAR
KURUNG DARI MASA KE MASA

Penulis : Ika Ismoerdijahwati Koeshandari

Penyunting: Nonot Sukrasmono

Pracetak: Ribut Wijoto, Abdul Malik

Desain grafis :Mufian Haris (prot)

Cetakan pertama: Januari 2009 

Penerbit: 

Dewan Kesenian Jawa Timur

Jl. Wisata Menanggal Surabaya

email: dk_ja...@yahoo.com

www.dewankesenianjatim.om

www.brangwetan.com

ISBN: 978-979-18793-4-7











BIODATA


Ika Ismurdyahwati

Penulis dilahirkan di Kotamadya Malang, Jawa Timur dan lulus SMA Santa Maria 
Surabaya lalu
melanjutkan pendidikan di IKIP Surabaya
(sekarang) Universitas Negri Surabaya. Memperoleh gelar sarjana pendidikan seni
rupa dari Institut Keguruan Ilmu Pendidikan, Fakultas Pendidikan Bahasa dan
Seni jurusan Seni-Rupa. Kemudian sebagai staf pengajar seni rupa di IKIP PGRI 
Surabaya (sekarang)
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Bekerjasama mendirikan Rumah Produksi
Fotografi dan Perfileman “studio G” Surabaya.
Mengikuti berbagai event pameran seni rupa bersama dan tunggal. Mengikuti juga
beberapa pelatihan tentang Penulisan Skenario Televisi Pendidikan, yang
diselenggarakan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) di Surabaya dan mengikuti
Kepelatihan Penggunaan teknologi Komputer untuk bidang Grafis dan Animasi oleh
Hewlett Packard Internasional di Sanggrila Hotel Surabaya. Mengikuti workshop
Penelitian Tradisi Lisan (ATL) Internasional, di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Mengikuti pelatihan Metode Penelitian Kesenian oleh Badan Penelitian dan 
Pengembangan
Institut Kesenian Jakarta, di Wisma Karya Jasa, Pusdiklat Depnaker Ciloto
Puncak – Jawa Barat. 

Tahun 1990 sampai dengan 1993 sebagai anggota presidium Dewan Kesenian
Surabaya. Tahun 1999 mengikuti pendidikan Program Magister Seni Rupa dan
Desain, Institut Teknologi Bandung. Tahun 2001, memperoleh gelar Magister Seni
Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Tahun 1999 sampai sekarang anggota
direktori MSPI (Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia) TIM Jakarta. Tahun 2007,
memperoleh gelar Doktor Seni Rupa dari Institut Teknologi Bandung, sekaligus
menangani buku, transkrip dan naskah kuno koleksi perpustakaan Fakultas Seni
Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung.

Email :ika_sritb(at)yahoo.com









Henri Nurcahyo, lahir di Lamongan 22 Januari 1959, pernah sekolah
formal di FKH (Fakultas Kedokteran Hewan) UGM Jogjakarta, terjun berkesenian
sejak tahun 1977, aktif di LSM kebudayaan dan lingkungan sejak tahun 1979,
menulis di banyak media massa sejak tahun 1979 dan pernah menjadi
wartawan/redaktur di Harian Memorandum, Surabaya Post, Jakarta-Jakarta, Tabloid
Agrobis, Tabloid Bromo, dan Tabloid Mania serta Koran Metro, Tabloid Trend Hobi
dan majalah Kembang. Pernah menjadi pemimpin redaksi media on-line Yayasan
AirPutih Jakarta yang berurusan dengan bencana, dan mendirikan Majalah GREEN
Hobby, dan sekarang diminta menjadi pemimpin redaksi wacananusantara.org. Situs
khusus soal sejarah dan budaya. Pernah menjadi juara lomba karya tulis
jurnalistik sebanyak 9 (sembilan) kali dalam berbagai bidang. Menulis banyak
artikel kesenian di berbagai kesempatan (koran, majalah dan katalog pameran
serta makalah sarasehan), dan aktivitas terakhirnya dalam lembaga Dewan
Kesenian Sidoarjo dan Lembaga Ekologi Budaya (Elbud), serta anggota pleno Dewan
Kesenian Jawa Timur. Buku yang pernah terbit antara lain: Memberdayakan
Masyarakat Pedesaan, Ah Cuma Sketsa, Seni Lukis Surabaya, Keramik Sebagai Media
Ekspresi Seni, Ambang Cakrawala (Monografi Seni Lukis Amang Rahman) – bersama
Mamannoor, Koempoel The Maestro, “Among Roso: Monografi Prestasi Imam Utomo”
dan Tantangan Perupa: Mozaik Sosiologi Seni. Tahun 2001, mendapat Penghargaan
Seni Budaya dari Gubernur Jawa Timur (sebagai penggerak kesenian bidang
penulisan). (*)

Alamat: Jl. Bungurasih
Timur 40 Waru – Sidoarjo – 61256, telp: 031-8544079, 081.23100.832, e-mail: 
henrinurcahyo(at)yahoo.com, henri(at)airputih.or.id

KATA PENGANTAR



Sejak awal saya mengikuti proses penulisan buku ini. Semula saya mengira,
pelukis Masmundari ini, adalah semacam Granda Moses yang bergaya naif. Tetapi
kemudian ternyata bahwa lukisan-lukisan Masmundari mengandung nilai-nilai seni
gambar archaik Indonesia.

Arah hadap tokoh yang digambar, peletakan tokoh dalam bidang gambar, baik di
kanan atau di kiri, di atas atau di bawah, serta urutan dalam mengikuti cerita
dalam gambar, semua itu mengandung arti-arti

[ac-i] Pentas keliling Sum:Cerita Dari Rantau, B Verry Handayani, Teater Garasi

2009-05-09 Terurut Topik abdul malik


26 April - 10 Mei 2009. Pertunjukan 'Sum:
Cerita dari Rantau' oleh B. Verry Handayani

'Sum; Cerita dari Rantau' adalah sebuah pertunjukan yang bercerita tentang
problema Tenaga Kerja Wanita (TKW). Bermula dari sebuah riset kecil selama
seminggu yang dilakukannya di Indramayu dan di Terminal III Bandara Soekarno
Hatta, Verry kemudian tertarik untuk membuat sebuah pertunjukan berangkat dari
kisah hidup beberapa orang TKW yang ditemuinya.

Teks 'Sum; Cerita dari Rantau' yang kemudian ditulis oleh Andri Nur Latif,
berdasarkan data dan cerita yand diperoleh Verry, memaparkan kisah tentang
kesedihan, ketidakberdayaan, kekerasan dan juga kisah sukses dan kegembiraan
para TKW. 

Pada tahun 2008, Sum; Cerita dari Rantau pernah dipentaskan di Kab.
Kulonprogo, Kab. Sleman, Sekretariat Koalisi Perempuan Indonesia dan
Studio Teater Garasi Yogyakarta. 

Kali ini, Sum; Cerita dari Rantau kembali akan dipentaskan di beberapa
tempat yaitu: 





26 April 2009 di Kampung Lipursari, Leksono, Kab. Wonosobo, Jawa
Tengah

3 Mei 2009 di Dusun NGlaran, Desa Cakul, Kab. Trenggalek, Jawa Timur

6 Mei 2009 di Sekretariat Yayasan Paricara, Tulungagung, Jawa TImur

9 Mei 2009 pukul 19.00 wib di aula SMAN 1 Jombang Jl.Diponegoro 8
Jombang, Jawa Timur

Sarasehan budaya penghapusan trafficking. Kerja sama Teater
Garasi, Disporabudpar Jombang, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Jombang, Sapa Budaya Management, SMAN 1 Jombang.Gratis.Info
081 331 235 113

 



10 Mei 2009 pukul 08.00 wib di café Amanah, Trowulan, Mojokerto, Jawa
Timur

Sarasehan Budaya Lidhie Art Forum bersama Kusworo Bayu Aji
(executive directur Teater Garasi Yogyakarta), Minggu, 10 Mei 2009 pukul 08.00
wib di café Amanah, Trowulan Mojokerto.Info 0817590288

 

 

Tim kreatif 'Sum; Cerita dari Rantau' versi keliling:

Penggagas Ide dan Aktor: B. Verry Handayani

Acting Coach: Joned Suryatmoko

Musik: Erwin Zubiyan

Penata Lampu: Bahrul Ulum

Stage Manager: Wisnu Yudha Wardhana

Manajer Produksi: Ratri Kartika Sari

Asisten Manajer Produksi dan Pencatat Proses: Erythrina Baskoro

Tentang B. Verry Handayani:

Aktor yang aktif di Teater Garasi sejak tahun 1993 ini menjadikan teater
sebagai cara masuk untuk memahami dan merespon kenyataan yang berlangsung dalam
kehidupan masyarakat. Sejak tahun 2008 Verry mulai tertarik mempelajari dan 
bekerja
dalam isu-isu yang terkait dengan buruh migran. Sebagai aktor Teater Garasi,
Verry pernah terlibat dalam beberapa pertunjukan di Indonesia dan Jepang antara
lain; “Wah”, “Reportoar Hujan; Tentang Seorang Laki-laki yang Demikian
Mencintai Hujan”, “Mnem[a]syne”, “Bunga lantana”, “Jeja.l.an”. 

Di luar pentas, Verry sempat mengikuti workshop tari Lin Hwa Min dan workshop
tari Constanza Marcras. Dalam kesehariannya, aktivitas berkesenian ini juga dia
imbangi dengan bekerja sebagai Staf Keuangan di Teater Garasi dan sesekali
menjadi penerjemah. 

www.teatergarasi.org

 




  

[ac-i] Pertemuan Nasional Dewan Kesenian Provinsi se-Indonesia di Malang, 21-23 Mei 2009

2009-05-09 Terurut Topik abdul malik


Surabaya,
2 Mei 2009

 

Kepada Yth

Ketua Dewan Kesenian Provinsi

Se- Indonesia

 

Dengan hormat, 

 

Menindaklanjuti kesepakatan bersama dalam pertemuan nasional
di Jakarta bulan Desember tahun 2008, maka Dewan Kesenian Jawa Timur akan
mengundang Saudara untuk menghadiri Pertemuan Nasional Dewan Kesenian Provinsi
se- Indonesia 2009 di Hotel Sahid Montana Jl. Kahuripan 9 Malang Jawa Timur
pada tanggal 21-23 Mei 2009.

 

Kami mengharapkan yang hadir adalah Ketua Dewan Kesenian
Provinsi seluruh Indonesia
yang nantinya dapat berperan secara koordinatif dan akomodatif serta sekaligus
sebagai juru bicara dari dewan-dewan kesenian kota/kabupaten dari wilayahnya
masing-masing. Terkait dengan ini, kami memahami keterbatasan dana yang ada
pada kita semua. Dewan Kesenian Jawa Timur sebagai tuan rumah akan menanggung
biaya akomodasi, transportasi lokal dan konsumsi untuk 2 orang selama
pertemuan, sedangkan tiap-tiap undangan akan menanggung sendiri biaya
transportasi dari tempat asal ke Surabaya.

 

Untuk pertemuan Dewan Kesenian Provinsi se- Indonesia di Malang
ini, agenda pembicaraan antara lain:

 

-Ekonomi Kreatif

-Meramu kemungkinan kerjasama kongkrit antara dewan-dewan
kesenian se Indonesia
baik secara bilateral maupun multilateral

-Kelanjutan pembentukan Dewan Kesenian Indonesia

-Evaluasi Kongres Kebudayaan dan kaitannya dengan
pengembangan kesenian

-Peraturan/hukum terkait dengan kesenian (hasil sementara
dari studi yang dilakukan oleh tim PSHK yang ditugaskan oleh Dewan Kesenian 
Jakarta)

 

 

Untuk melancarkan persiapan, kami mohon juga kerjasamanya
untuk menegaskan kehadiran dengan mengisi dan mengembalikan formulir  paling 
lambat tanggal 13 Mei 2009. Ketepatan
pengembalian formulir sangat diperlukan untuk pemesanan tempat, kamar dan
konsumsi.

 

Terima kasih atas kerjasamanya dan salam hangat.

 

Dewan Kesenian Jawa Timur

Ketua Umum,

Achmad Fauzi

Jl. Wisata Menanggal Surabaya 60234

Telp/fax 031- 8554 304

Emai: dk_jatim (at) yahoo.com

www.brangwetan.com

www.dewankesenianjatim.com

Hp 031- 70028802, 081946472272  

 




  

[ac-i] jadwal malang kembali 4

2009-05-06 Terurut Topik abdul malik

MALANG KEMBALI IV, 21-24 MEI 2009
Sepanjang Jalan Ijen Malang

Kamis, 21 Mei 2009
19.00-20.00 wib:Pembukaan acara Malang Tempo Doeloe
20.00-24.00 wib: wayang topeng “Walang wati walang semirang” bersama PATMA 
(Paguyuban Pecinta Topeng Malang)-wayang topeng kota malang, kedung monggo, 
pakisaji, jati gui, jambuwer, glagahdowo tumpang,piji ombo gunung kawi
Jumat, 22 Mei 2009
10.00-17.00 wib: lomba fashion batik anak dan remaja
19.00-24.00 wib: ketoprak lestari budoyo “Menak jinggo leno”.
Sabtu, 23 Mei 2009
10.00-15.00 wib:lomba kreasi batik malang
19.00-20.00 wib: sendra tari “Duto sang anjilo”
20.00-24.00 wib: wayang orang “Kongso adu jago’-kelompok wayang orang Ang Hien 
Hoo, karawitan Eng An Kiong
Minggu, 24 Mei 2009
07.00-14.00 wib: lomba menggambar dan mewarna anak
19.00-24.00:wayang kulit “Gatot koco klono joyo” oleh 10 dalang malang

ZONA PENDIDIKAN RAKYAT
Zona Pembelajaran
-mengenal system pendidikab dan perkembangan sekolah di malang sejak 1914-1958
-mengenal alat peraga sekolah tempo doeloe (bangku, tinta, sabak, grip)

Workshop
-menggambar kaligrafi jawa dan islam
-permainan tradisional (dakon, layangan, semprengan, umbulan, engklek, sri 
gendem, tepak tekong, uyek-uyek rante, jumpritan, krupukan, otong-otong bolong, 
kaki klek klek klek, jamuran)
-ukir kayu
-tari zapin

Gelar Budaya
-gambus/terbang jidor, kamis, 21 mei 2009, pukul 19.00 wib
-sholawat, jumat, 22 mei 2009 pukul 19.00 wib
-qosidah, sabtu, 23 mei 2009 pukul 19.00 wib
-gambus, minggu, 24 mei 2009 pukul 19.00 wib

ZONA INDUSTRI RAKYAT
Zona pembelajaran mengunjungi kampong industry tahun 1950-an
-pembuatan gula merah tenaga sapi
-pembuatan alat rumah tangga dari tanah liat
-pembuatan kerajinan besi, benda pusaka dan alat pertanian (dari besi mentah 
s.d pewarangan)
-pembuatan batik tulis
-pembuatan tikar mending, perkakas dari bamboo
-bubut kayu manual
-mencuci dan alat cuci kuno (klerek)
-mengenal tradisi petani dan rasan-rasan
-irigasi sawah (sistim buka tutup tradisional)
-pengenalan alat budi daya ikan tradisional
-pembuatan kue tradisional “semprit” dengan mesin pres tahun 1950-an

Pameran
-duplikat sungai dan system pengairan
-duplikat hutan dan perkebunan tebu
-duplikat pabrik gula merah tradisional
-alat-alat peraga industri tradisi

ZONA PERJUANGAN
Zona Pembelajaran
-perjuangan pejuan-pejuang /TRIP malang tahun 1942-1948
-siklus pembangunan pemerintahan malang tahun 1838-1928-2018
-sejarah pembangunan colonial dan peralihan kotapradja
Pameran
-foto, film dan dokumen pemerintahan dan perjuangan malang
-mobil, motor dan sepeda kuno
-alat-alat komuniasi tempo doeloe

Gelar Budaya
-gelar musik keroncong, kamis-minggu, 21-24 mei 2009 pukul 19.00-24.00 wib

PANGGUNG LUDRUK
Kamis, 21 mei 2009 pukul 19.00-24.00 wib, Lakon Bukan Bukti Mutilasi
Jumat, 22 mei 2009 pukul 19.00-24.00 wib, lakon Kisah putri kadipaten
Sabtu, 24 mei 2009 pukul 19.00-24.00 wib, lakon Balada pejuang kemerdekaan




ZONA WAYANG
Zona Pembelajaran
Macam-macam jenis wayang, pengenalan tokoh, makna dan filososfi, macam-macam 
cerita, cara memainkan, cara menyungging (membuat), perlengkapan panggung, 
upaara-upacara adat, referensi vcd, buku, cd, dll dan kosultasi, pengenalan 
alat music gamelan
Pameran
-wayang kulit purwa, krucil, wahyu, kancil, beber, suket,
-topeng malangan dari berbagai versi (pakisaji, glagahdowo, gunung kawi,dll)
Workshop
-Tari malangan, Jumat-Sabtu, 22-23 Mei 2009 pukul 08.00-12.00 wib
-mocopat

Gelar Budaya
-wayang krucil-desa wiloso, malang, kamis, 21 Mei 2009 pukul 19.00-24.00 wib
-wayang kulit anak dan mocopat, jumat, 22 mei 2009 pukul 19.00-24.00 wib
-parade tari tradisi, sabtu, 23 mei 2009 pukul 15.00-19.00 wib; minggu, 23 mei 
2009 pukul 19.00-24.00 wib

ZONA MATA RANTAI
Zona pembelajaran malang sebagai penghasil produk-produk pertanian
-mata rantai bercocok tanam, mengolah tanah, menanam benih, menjaga sawah, 
memanen, mengupas, menyimpan, mengeringkan dan memasak
-mengusir hama tanaman seara tradisional
-memancing belut
-memasak makanan dan jajanan tradisional
-merawat hewan ternak(ayam, menthok, kambing, sapi)
-menyiapkan bahan bakar kayu dan cara memasak dapur tradisional
Pameran
-duplikat sawah dan kebun desa, duplikat dapur dan alat memasak tradisional

PANGGUNG KOES PLUS
Setiap hari pukul 10.00-22.00 wib

GRAHA TELKOMSEL
Kamis-minggu, 21-24 mei 2009 pukul 10.00-17.00 wib
-lomba permianan tradisional (engrang, gobak sodor, sepak bola api, engklek)
-lomba foto busana tempo doeloe
-parade kreasi aktifitas tradisi

Penyelenggara:
Disbudpar Kota Malang dan Yayasan Inggil

Informasi:
Yayasan INGGIL
Jl. Gajah Mada No. 4 Malang (Komplek Tugu Malang)
Telp. +62 (0341) 332 110,+62 (0341) 712 026
Kontak: 
Dwi Cahyono 081 232 10426




  


[ac-i] Benarkah ada Kebangkitan Prosa di Jawa Timur? Bacalah Kidung Edisi 13..

2009-04-30 Terurut Topik abdul malik

MAJALAH KIDUNG DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR EDISI 13 TAHUN 
27 APRIL 2009
ISSN: 1410-8615
Email: majalahkidung(at)yahoo.com; 
Facebook: majalahkidung(at)gmail.com

Editorial :Peristiwa Menjadi Kata ( Riadi Ngasiran)
Laporan Utama:
-Yang Fenomenal, Yang Monumental (Arif Junianto)
-Wawancara Arif Junianto dengan Zoya Herawati “Pembaca Tak Mau Keluar Garis”.
-Cerpen Gembritt Foury (M.Shoim Anwar)
-Cerpen Permintaan Ayah (Zoya Herawati)
-Esai Rongga Antara (Karlina Supelli)

Laporan Khusus:
-Membangkitkan Film
-Wawancara dengan Agung Sentausa “Merekam Realita di Abad Estetika”.
-Tentang Kala Lerreina oleh Kukuh Yudha Karnanta
-Program Kick Start 2008, Membangkitkan Film Dokumenter (laporan Indra dan 
Kukuh)
-Sinopsis Film Dokumenter Kick Start 2008
-Cerpen Sungai-sungai Yang Terbentang di Kepalaku ( Ahmad Muchlish Amrin)
-Puisi Didi Arisandi: Gerimis, Keluarga Kupu-kupu, Pemungut Kabar
-Puisi Dian Nita K: Waktu Saga, Rindu Awang,Kulukis Kembali
-Puisi Dody kristianto: Rekuim Gadis Pesisir, Rheina, membaa Khidir
-Esai sains fiksi: Demarkasi Humanisme Global (Risang Anom Pujayanto)
-Bahasan khusus: Harta Karun Cerita Panji (Henri Nurcahyo)
-Esai Topeng : Dari Ritual, Politik ke Seni Pertunjukan (R. Djoko Prakosa)
-Kreativitas dan Kolaborasi , Catatan Indonesia Dance Festival 2008 ( Aris 
Setiawan)
-Pram, Punk, dan Gerakan Komunitas di Blora (Abdul Malik dan Fahrudin Nasrulloh)
-Kolom Cuk , Mengangankan Surabaya “Central Grand Station” oleh Akhudiat 

Informasi:
-Hariono (Sirkulasi), Sektretariat Dewan Kesenian Jawa Timur 
d.a Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur
Jl.Wisata Menanggal Surabaya 60234 telp/fax 031- 855 4304
-Riadi Ngasiran (Pemimpin Redaksi) 081 7933 55 23
-Kukuh Yudha Karnanta (Redaktur Pelaksana) 081 793 44 752
-Ribut Wijoto (Pemimpin Umum) 031-72102178
-Abdul Malik (Sekretaris Redaksi) 081 80 3230 472




  


[ac-i] majalah kidung dewan kesenian jatim edisi 14

2009-04-30 Terurut Topik abdul malik

MAJALAH KIDUNG DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR EDISI 14

Laporan Utama:
Wacana dan Potensi Ekonomi Kreatif di Jawa Timur

Laporan khusus :
Sub kultur di Jawa Timur
 
Majalah Kidung terbuka untuk umum. Naskah dikirim dalam bentuk file dokumen ke 
sekretariat Dewan Kesenian Jawa Timur Jl. Wisata Menanggal Surabaya 60234.
(Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur) atau melalui 
email:majalahkidung(at)yahoo.com.
Pengiriman naskah disertai biodata lengkap dan file foto diri (sertakan foto 
pendukung bila perlu). Naskah yang dimuat akan mendapatkan honorarium 
sepantasnya.
 
Rubrikasi Majalah Kidung:
1.  Liputan Utama: Wacana dan potensi Kreatif di Jawa Timur (diisi oleh Tim 
Redaksi)
2.  Liputan Khusus: Sub kultur di Jawa Timur
3.  Esai Budaya (terbuka untuk umum)
4.  Esai Seni Rupa (terbuka untuk umum)
5.  Esai Tari (terbuka untuk umum)
6.  Esai Film (terbuka untuk umum)
7.  Esai Teater (terbuka untuk umum)
8.  Esai Musik (terbuka untuk umum)
9.  Esai Sastra (terbuka untuk umum)
10. Puisi (terbuka untuk umum)
11. Cerpen (terbuka untuk umum)
12. Karya sastra etnik (terbuka untuk umum)
13. Wawancara (diisi oleh Tim Redaksi)
14. Liputan Seni Budaya (diisi oleh Tim Redaksi)
15. Preview (diisi oleh Tim  Redaksi)
 
Deadline tanggal 15 Mei 2009

 

Informasi:
-Sektretariat Dewan Kesenian Jawa Timur 
d.a Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur
Jl.Wisata Menanggal Surabaya 60234 telp/fax 031- 855 4304
 Senin s.d Sabtu, pukul 09.00-16.00 WIB
-Riadi Ngasiran (Pemimpin Redaksi) 081 7933 55 23
-Kukuh Yudha Karnanta (Redaktur Pelaksana) 081 793 44 752
-Ribut Wijoto (Pemimpin Umum) 031-72102178
-Abdul Malik (Sekretaris Redaksi) 081 80 3230 472

 
 
Publikasi ini disebarluaskan oleh
Departemen  Informasi dan Komunikasi
Dewan Kesenian Jawa Timur
d.a. Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Propinsi Jawa Timur
Jl.Wisata Menanggal
Surabaya 60234
Telp/fax 031-8554304
www.dewankesenianjatim.com
www.brangwetan.com




  


[ac-i] Pameran seni rupa di kampung Jagir Sidoresmo Surabaya

2009-04-25 Terurut Topik abdul malik




MAHOTSAWA SALAKSA KARYA JAGIR II 



kami mengundang kehadiran anda pada 



MAHOTSAWA SALAKSA KARYA JAGIR II warga jagir,



sanggar senang (karang taruna jagir) surabaya, bersama
komunitas gondorukem ISI



denpasar, dan
sanggar malam jum'at fakultas sastra universitas udayana



menyelenggarakan acara MAHOTSAWA SALAKSA KARYA JAGIR II.mahotsawa salaksa karya



(MSK) Jagir II bisa dikata semacam festival, parade, pesta, atau hajatan



kesenian. MSK Jagir II digagas sebagai ruang pertemuan karya, seniman, dan



masyarakat/publik yang lebih bersifat egaliter. dalam acara ini karya yang



dipamerkan tidak hanya dari kalangan seniman saja, namun juga melibatkan



karya-karya warga setempat. di sini dikotomi seniman dan bukan seniman ditepis,



dilupakan, bahkan dihapus. 



selain itu maksud dari kegiatan ini juga sebagai upaya mencairkan hubungan



seniman,



karya, dan masyarakat awam. selama ini, baik disadari maupun tidak telah



tercipta jurang yang memisahkan antara seniman dan masyarakat. hal tersebut,



salah
satu sebabnya, adalah selama ini seniman hanya memamerkan
karya-karyanya



hanya di galeri, museum, kampus semata. meskipun tempat2 tsb bisa dikata ruang



publik, namun sifat lebih dekat pada ruang kuasi-publik, ruang yang seolah-olah



publik. ruang2 tersebut telah mencipta elitisasi dan selektif terhadap orang2



yang datang. hal ini menyebabkan masyarakat awam tidak dapat menikmati seni.



maka di sini seniman mengamini pernyataan nietzsche dan ali syariati, seni

hanya



dinikmati dan dikonsumsi komunitas masyarakat elit.



kegiatan ini merupakan usaha untuk mendekatkan seni pada masyarakat,

mendekatkan



masyarakat pada seni.



Waktu dan Tempat Penyelenggaraan



- Waktu : 25 April 2009 s.d 2 Mei 2009.



- Tempat :



Sepanjang koridor gang dan teras rumah warga Jagir Sidoresmo



Gg.VIII RT.01/RW.01 Jagir, Surabaya.



Acara Selama Kegiatan:



1. Pameran Seni Rupa: Lukisan, Batik, Fotografi, Patung, Tapestry, Mural,



instalasi



2. Workshop : Lukisan, Batik, Fotografi, Patung, Tapestry



3. Performance Art



pada Mahotsawa salaksa Karya Jagir II ini peserta yang turut-serta adalah;-



Gondorukem - ISI Denpasar



- Sanggar Malam Jum at (SMJ) Univ. Udayana Denpasar



- Komunitas Asing Sing Aneh (ASA) Dharmasiswa ISI Denpasar



- Kelompok Tanah Liat ISI Denpasar



- Ceritanya Komunitas ISI Denpasar



- Komunitas Senirupa AirPAM ISI Denpasar 



- Sekolah Tinggi
Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya



- Universitas Dharma Cendika Surabaya



- Universitas Dr. Sutomo (Unitomo) Surabaya



- Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 11 (d/h SMSR) Surabaya



- Universitas Kristen Petra Surabaya



- Sanggar Senang Jagir



- Museum Mpu Tantular Surabaya



- Warga RT.01/RW.01Jagir



- Universitas Negeri Malang



CALL CENTER:



-MIKI 081 3575 30 750



-AGUS GEMBEL HST 081 21 60 92 76



-JAUHAR 085737 408209, 081 7550724




  

[ac-i] Public Art AMBIENCE EXPERIMENT by ILHAM J.BADAY-WUKIR SURYADI

2009-04-22 Terurut Topik abdul malik


PUBLIC ART AMBIENCE EXPERIMENT 

BY ILHAM J BADAY-WUKIR SURYADI

 

 Anak muda berdiri tegak

menoleh ke kiri

menoleh ke kanan

membaca kehidupan

membuka rasa membuka jiwa

---

Ambience Experiment

suasana menduga

menduga suasana

mati - hidup siapa tahu

Ambience Experiment

Tangan-tangan dikepalkan



Rendra

Ubud, 15 April 2009



MENGGETARKAN AMBIENCE KEKUASAAN



Ada dua tema
dalam konser Ilham dan Wukir ( Ilwu ) kali ini. Yang pertama tema ‘lanjutan’
Ilwu dalam mengolah hidup lewat kerja musiknya. Dalam tema ini, musik bagi Ilwu
tidak sekedar kegenitan ketrampilan pengorganisasian tapi lebih pada kegairahan
‘berternak’ bunyi layaknya seorang ahli biologi yang sedang mengutak-atik
protein untuk bahan membuat bayi baru yang sekaligus juga punya misi.

Ilwu adalah salah satu dari jumlah yang sedikit seniman musik yang memiliki
perhatian pada kerja laboratorium dan bengkel. Di tengah-tengah kecanggihan
berbagai karya seni baru dengan berbagai dukungan teori, ketrampilan, relasi
dan lobby, Ilwu tidak terlalu ‘greng’ untuk mangapnggragas ke berbagai
kenikmatan yang umum. Dari berkali-kali perbincangan dengan dia, selalu dan
selalu yang dibicarakan adalah antara eksistensi dan esensi bunyi dan suara
dalam hubungannya dengan benda-benda yang menjelma dan di sekitar kita.

Sering diam-diam saya kurang-ajar menyebut kerja semacam ini sebagai gerakan
bawah tanah ideologi bunyi yang bersuara. Dari sebutan nakal ini bisa dengan
mudah akhirnya menarik laras penghubung ke dalam tema kedua.

Tema kedua adalah wabah yang diderita masyarakat akibat kesurupan setan program
kerja sehingga sering histeris dan bingung untuk mengambil keputusan dan
menentukan skala prioritas sekaligus urut-urutan fungsi sesuatu.

Taman Budaya diubah fungsinya menjadi Balai Latihan Pelajar. Ibaratkanlah dalam
sebuah rumah, WC ( tempat buang air seni ) diubah fungsi untuk ruang belajar
dengan harapan anak-anak kelak menjadi anak yang cerdas dan pinter. Si anak pun
lalu rajin belajar dan pinter meski satu hal yang meresahkan adalah tetangga
yang prihatin melihat keluarga cerdas tadi selalu mandi, kencing dan berak di
halaman.

Musik jika di letakan sebagai sosok kebudayaan, tentu sangat memerlukan nilai
cerdas dan bernilai harta melimpah, tapi apakah lalu itu berarti kita bisa 
seenaknya
menyimpulkan bahwa perenungan untuk tetap sadar sesadar-sadarnya sudah boleh
dibuang ke tong sampah karena tidak diperlukan lagi?

Tulisan ini bisa diperpanjang dengan mengupas akibat-akibat serta analisa
spekulatif yang melatari kenapa semua itu terjadi, tapi tentu tidak perlu
karena saya berfikir yang penting adalah bagaimana menumbuhkan niat untuk tidak
menjadikan kekuasaan sebagai satu-satunya cara menggulirkan kehidupan. Karena
jenis kekuasaan semacam itu selain tidak tahan lama, tidak menenteramkan juga
sebenarnya itu bukan hidup tapi pemuja kematian, kematian kebudayaan.

Sekarang kita nikmati saja aroma mata dan telinga Ilwu yang akan memberi tanda
pada hal-hal yang tadi diungkapkan sebagai keadaan dan tanggapannya. Yuk, cak!



Embie C Noer



Jadwal pentas

Surabaya

25 april 2009 Taman Kota, Monumen Jenderal Sudirman, Pukul 20.00

26 april 2009 Setasiun Kereta Api Gubeng Pukul, 16.00

27 april 2009 Balai Pemuda Belakang Masjid Pukul, 20.00

28 april 2009 Ex Musium Mpu Tantular Pukul, 19.30



Kontak:

ILHAM J BADAY 087 85 20 46 585, email: ilhamjbaday(at)yahoo.com 

WUKIR SURYADI 081 87 96 307, email:wukirsuryadi(at)gmail.com




  

[ac-i] Ayo Dukung GREEN ART INDONESIA 2009

2009-04-11 Terurut Topik abdul malik










GREEN ART INDONESIA 2009

Persoalan
lingkungan hidup sudah menjadi pekerjaan besar bagi umat manusia
akhir-akhir ini.
Baik karena penebangan hutan yang tiada henti
atau faktor pembangunan untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
Ditunjukkan dengan Konferensi internasional mengenai perubahan iklim
(climate change) yang diselenggarakan 2 tahun yang lalu di
Bali.
Namun sesungguhnya tidak hanya itu bahwa pendidikan tentang
lingkungan hidup menjadi bagian yang utama dalam kelangsungan hidup
manusia. Kepedulian ini juga melibatkan dunia kesenian yang tak lepas
dari unsur estetika.
Pendidikan dan lingkungan hidup merupakan dua
hal yang saling melengkapi. Pengetahuan alam setidaknya diajarkan
lebih dini dengan mengajarkan estetika agar diterimadengan baik,
unsur estetika adalah unsur yang melekat di tiap individu. Didalam
estetika terdapat rangkaian intellegent, emotional, creative dan
spiritual yang mampu memberi serta membantu pola berpikir dalam
berkarya.
Hasil karya tidak akan bermanfaat apabila tidak
tunjukkan atau dibandingkan dengan yang lain. Sebab rangkaian seperti
ini memiliki daya rangsang atau motivasi agar berpacu untuk berbuat
lebih bagus serta baik.
Sudah seharusnya pendidikan, kesenian dan
lingkungan hidup mampu memberikan kontribusi yang
signifikan.
Sehingga dapat bersinergi dengan berbagai kalangan
masyarakat, utamanya dunia pendidikan merupakan kelangsungan
kelestarian karena sebagai estafet kehidupan.
Pendidikan
lingkungan hidup adalah tanggung jawab bersama.
KELOMPOK PERUPA
PEDULI LINGKUNGAN terpanggil untuk memberikan wawasan dengan acara
GREEN ART sebagai kelanjutan GREEN ART 1997, 2008.


DASAR
PEMIKIRAN
1.Menanggapi tentang lingkungan hidup, khusus Global
Warming, masih gencar menjadi pembicaraan dunia, maka para seniman
perlu menunjukkan kepeduliannya.

2.Memperingati Hari
Pendidikan Nasional 2 Mei 2009 dan emnyosngsong Hari Anak Nasional 23
Juli 2009 serta Hari Lingkungan Hidup


MAKSUD DAN
TUJUAN
1.Dunia pendidikan tidak hanya meliputi pelajaran di
sekolah namun kegiatan mengenai lingkungan adalah sangat
penting.
2.Pemahaman lingkungan hidup pada dunia pendidikan dengan
praktek secara langsung
3.Berkarya dengan bahan alami, tanpa
meninggalkan unsur estetika serta melatih intellegent, creative,
emotional dan spiritual.
4.Mewujudkan kemampuan individu serta
pertukaran informasi sebagai sumber pengetahuan untuk pengembangan
gagasan juga keseimbangan alam/kehidupan.

TEMA
Pendidikan
anak berwawasan seni dan lingkungan

NAMA KEGIATAN
GREEN ART
INDONESIA 
adalah kegiatan yang mengaitkan masalah seni dan
lingkungan

PENYELENGGARA
-KOMUNITAS PERUPA PEDULI
LINGKUNGAN (KPPL): Organizer
-UPT Pendidikan dan Pengembangan
Kesenian Taman Budaya Jawa Timur

PAMERAN SENI RUPA
-Siswa
se Jatim
-Komunitas komik ORET Surabaya
-Kelompok seni rupa
TARING PADI, Yogyakarta
-Kelompok seni rupa TUK, Salatiga

PAMERAN
PRODUK DAN INFORMASI (tenda stand):
-UPN Veteran Jatim,
Surabaya
-Universitas Airlangga
-Universitas Adi Buana
-Akar
Rumput (kelompok seni rupa Sidoarjo)
-Kaliandra
-Colorline (LSM
Lingkungan Surabaya)
-Tunas Hijau (LSM Lingkungan
Surabaya)
-We-hasta (LSM Lingkungan, Mojokerto)
-Bamboosa (LSM
Lingkungan Mojokerto)
-PKK
Surabaya

SPONSOR/MERCHANDISE/INFORMASI/CAFE WORKSHOP:
-Komik
(Komunitas ORET, Surabaya)
-Cungkil (Kelompok seni rupa TARING
PADI, Yogyakarta)
-Kerajinan dan limbah (Kelompok seni rupa TUK
Salatiga)
-Film dokumenter (Komunitas film indie
Surabaya)
-Pengolahan bidang lingkungan (LSM Jatim)

PEMUTARAN
FILM
Film dokumenter tentang lingkungan (Komunitas film
indie)

SENI PERTUNJUKAN
Performance art

MUSIK
Kelompok
musik Jajan Pasar Surabaya
Kelompok musik alam Lek To
Tuban
Kelompok musik limbah Gresik
Kelompok musik ISI
Surakarta

WAYANG
Ki Enthus Susmono

SARASEHAN-Tema
lingkungan
UPN Veteran Jatim, Surabaya
Universitas
Airlangga
ISI Surakarta
Bamboosa

WAKTU KEGIATAN
GREEN
ART 2009
berlangsung 8-9-10 Juni 2009

TEMPAT KEGIATAN
UPT
Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Jawa Timur
Jl. Gentengali 85
Surabaya

SEKRETARIAT
Jl. Karet 79 A Surabaya
Telepon
031- 3557679
fax 031-3550115
email:
greenar...@yahoo.co.id

KONTAK PERSON:
H. Winarno 031-
70070033, Ketua Umum GREEN ART
Luhur Kayungga 031- 72476645,
Humas
Tauchid S 081 330 187 630,Sekretaris



  

[ac-i] Buku Komite Film Dewan Kesenian Jatim: ISU MINORITAS DALAM SINEMA INDONESIA PASCA ORDE BARU

2009-04-08 Terurut Topik abdul malik
Inilah buku ke-2 dari 10 judul buku
yang akan diterbitkan Dewan Kesenian Jawa Timur dalam tahun 2009.



Judul: ISU MINORITAS DALAM SINEMA
INDONESIA PASCA ORDE BARU
Editor: IGAK Satrya Wibawa
Desain Grafis Sampul dan Layout : Wawan
Agus Prasetyo
Cetakan pertama: Februari 2009
Jumlah halaman: x+ 123 halaman
Ukuran buku: 150,5 X 212,5 mm
Penerbit:
Komite Film
Dewan Kesenian Jawa Timur
Email: dk_ja...@yahoo.com
www.dewankesenianjatim.com
www.brangwetan.com



ISBN: 978-979-18793-2-3



Editorial:
Keragaman Dialektika Isu Minoritas
dalam Sinema Indonesia
(IGAK Satrya Wibawa)



Kata Pengantar:
Mahayana Wisnu Wardhana
Ketua Komite Film Dewan Kesenian Jawa
Timur






Daftar Isi:
1.Tema Baru dan Persoalan Lama:
Quo Vadis Industri Sinema Indonesia
Kini? (Rachmah Ida, PhD)



2. Maaf, Saya Menghakimi Etnis Anda:
Membaca Film” Maaf saya Menghamili
Istri Anda” (Yuyun W.I.Surya, MA)



3.Diseminasi Filosofi Luang Guan Swe,
Tan Po Guan.
Membaca Identitas Tionghoa dalam Sinema
Indonesia Kini
(Irfan Wahyudi, S. Sos)



4.Aku Ingin Menciummu Sekali Saja:
Mencium Isu Politik, Membaca Politik
“Mencium”
(IGAK Satrya Wibawa, MCA)



5.Politik Tubuh, Kekerasan Seksual dan
Pembalasan Dendam (Hantu) Perempuan:
Jender  Abjection Dalam Film Horor
Indonesia (Ratih Puspa, MA)



6.Jika Perempuan Bercerita Soal
Perempuan:
Membaca Film Perempuan Punya Cerita
(Liestianingsih Dwi Dayanti, MSi)



7.Perempuan dan Film Pasca Orde Baru:
Kenapa Perempuan harus “Mengejar Mas
Mas?” (Andria Saptyasari, MA)
8.Membuka Batas Identitas Keragaman
Seksualitas Membaca Film Arisan (Sri Moerdijati, MS)
9.Keragaman Seksualitas (Mungkin) Tak
Lagi Minoritas:
Queer dalam Film Indonesia Pasca Orde
Baru
(Maimunah, MA)



Untuk mendapatkan buku ini, silakan
mengajukan permohonan tertulis/ via email ditujukan kepada:
Mahayana Wisnu Wardhana
Ketua Komite Film Dewan Kesenian Jawa
Timur
d.a Kantor Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Propinsi Jawa Timur
Jl. Wisata Menanggal Surabaya
email: dk_ja...@yahoo.com
dan wisnub...@yahoo.com
HP 081 750 90070








  

[ac-i] Dewan Kesenian Jatim Gelar Diskusi Terbatas Konservasi Budaya Panji

2009-03-31 Terurut Topik abdul malik


Salam Budaya,

 

Bahwasanya Jawa Timur memiliki potensi budaya berupa Cerita
Panji yang perlu dikembangkan dan dijadikan ikon atau kebanggaan tersendiri.
Untuk itu maka Dewan Kesenian Jawa Timur (DK-Jatim) mencanangkan program
Konservasi Budaya terhadap Cerita atau Budaya Panji tersebut. Sebagai langkah
awal program itu, maka DK Jatim bermaksud mengadakan Diskusi Terbatas mengenai 
Budaya Panji. 

 

Acara tersebut akan dilaksanakan pada

 

Hari,
tanggal  
: Kamis, 2 April 2009

Waktu
: Pukul 09.00 – 15.00 WIB

Tempat   
: Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL)

   
  Jl. Darmokali 10 – 12 Surabaya

 
 

 

Atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

 

 

Surabaya,
23 Maret 2009

 

Dewan Kesenian Jawa Timur

 

 

 

Henri Nurcahyo

Pelaksana Program081 23100 832email:henrinurca...@gmail.com


 

Tembusan:

- 
Ketua
Umum Dewan Kesenian Jawa Timur

- 
Arsip

 




  

[ac-i] 27 Maret : Hari Teater Sedunia

2009-03-21 Terurut Topik abdul malik


World Theatre Day - International Message

27th March 2009

Augusto Boal

All human societies are “spectacular” in their
daily life and produce “spectacles” at special moments. They are “spectacular”
as a form of social organization and produce “spectacles” like the one
you have come to see.

Even if one is unaware of it, human relationships are
structured in a theatrical way. The use of space, body language, choice of
words and voice modulation, the confrontation of ideas and passions, everything
that we demonstrate on the stage, we live in our lives. We are theatre!

Weddings and funerals are “spectacles”, but so, also, are
daily rituals so familiar that we are not conscious of this. Occasions of pomp
and circumstance, but also the morning coffee, the exchanged good-mornings,
timid love and storms of passion, a senate session or a diplomatic meeting -
all is theatre.

One of the main functions of our art is to make people
sensitive to the “spectacles” of daily life in which the actors are their own
spectators, performances in which the stage and the stalls coincide. We are all
artists. By doing theatre, we learn to see what is obvious but what we usually
can’t see because we are only used to looking at it. What is familiar to us
becomes unseen: doing theatre throws light on the stage of daily life.

Last September, we were surprised by a theatrical
revelation: we, who thought that we were living in a safe world, despite wars,
genocide, slaughter and torture which certainly exist, but far from us in
remote and wild places. We, who were living in security with our money invested
in some respectable bank or in some honest trader’s hands in the stock exchange
were told that this money did not exist, that it was virtual, a fictitious
invention by some economists who were not fictitious at all and neither
reliable nor respectable. Everything was just bad theatre, a dark plot in which
a few people won a lot and many people lost all. Some politicians from rich
countries held secret meetings in which they found some magic solutions. And
we, the victims of their decisions, have remained spectators in the last row of
the balcony.

Twenty years ago, I staged Racine ’s Phèdre in Rio de
Janeiro . The stage setting was poor: cow skins on the ground, bamboos around.
Before each presentation, I used to say to my actors: “The fiction we created
day by day is over. When you cross those bamboos, none of you will have the
right to lie. Theatre is the Hidden Truth”.

When we look beyond appearances, we see oppressors and
oppressed people, in all societies, ethnic groups, genders, social classes and
casts; we see an unfair and cruel world. We have to create another world
because we know it is possible. But it is up to us to build this other world
with our hands and by acting on the stage and in our own life.

Participate in the “spectacle” which is about to begin
and once you are back home, with your friends act your own plays and look at
what you were never able to see: that which is obvious. Theatre is not just an
event; it is a way of life!

We are all actors: being a citizen is not
living in society, it is changing it.

Augusto Boal

Boal is the inventor of Forum Theatre and Theatre
for the Oppressed, and was recently nominated for a Nobel Peace Prize. 

Augusto Boal

From Wikipedia,
the free encyclopedia

Augusto Boal (born April 16, 1931 in Rio de Janeiro,
Brazil ) is a theatre
director, writer and politician. He is the founder of Theatre of the
Oppressed, a theatrical form originally used in radical popular
education movements. Boal served one term as a Vereador (the Brazilian
equivalent of city council seat in US politics) in Rio de Janeiro from 1992 to
1996, where he developed legislative
theatre[1]. Boal
was recently nominated for the 2008 Nobel Peace Prize[2].

Biography

Early Life

Boal took an interest in theatre at an early age, but did
not become involved until he received his degree. Shortly after graduating from
university, Boal was asked to work with the Arena Theatre in São Paulo ,
southeast Brazil . It was here that he began to experiment with new forms of
theatre.

Exile

Boal’s teachings were controversial, and as a cultural
activist he was seen as a threat by the Brazilian military regime. In 1971 Boal
was arrested and tortured. He was eventually exiled to Argentina , where in
1973 he published his first book Theatre of the
Oppressed. He later fled to Europe, and eventually lived in
Paris . There he taught his revolutionary approach to theatre for 12 years,
creating several Centers for the Theatre of Oppressed, and in 1981, organizing
the first International Festival for the Theatre of Oppressed.

After the fall of Brazil ’s military dictatorship, Boal
returned to Rio de Janeiro
where he lives to this day. He has since established a major Center for the
Theater of the Oppressed in Rio (CTO Rio), and has started over a dozen theater
companies that work to develop community-based projects.

Influences


[ac-i] Terbit: Teater dan Kembarannya, Antonin Artaud, Dewan Kesenian Jatim, 2009

2009-03-20 Terurut Topik abdul malik


NB:

Inilah buku pertama dari 10 (sepuluh) judul buku yang akan
diterbitkan Dewan Kesenian Jawa Timur dalam tahun ini.

 

TEATER DAN KEMBARANNYA

Antonin Artaud



Diterjemahkan dari edisi bahasa Inggris

The Theatre and Its Double, Antonin Artaud, Grave Press, 1994



Penerjemah:

Max Arifin



Editor:

Abdul Mukhid



Desain sampul:

R Giryadi



Tata letak:

Zahiria



Pracetak:

Ribut Wijoto, Abdul Malik



Diterbitkan pertama kali dalam edisi Bahasa Indonesia oleh

Dewan Kesenian Jawa Timur

Jl.Taman Mayangkara 6

Surabaya 60241

Telp/fax 031-5610432

email:dk_ja...@yahoo.com





Kerjasama dengan:

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Propinsi Jawa Timur



Cetakan pertama:

Februari 2009



ISBN:

978-979-18793-0-9



Tebal:

X+74 halaman





 

Untuk mendapatkan buku ini, silakan mengajukan permohonan
via surat/email/fax:

Kepada Yth

Sdr. R Giryadi, Ketua Komite Teater

Dewan Kesenian Jawa Timur

Jl. Taman Mayangkara 6

Surabaya
60241

Tel/fax 031- 5610432

Email:dk_ja...@yahoo.com, zahi...@yahoo.com

Hp 081 330 65 78 45

 

Terima kasih.

 

 



Daftar Isi

Pengantar

Teater dan Kembarannya

Tentang Teater Bali

Mise en Scene dan Metafisik

Teater Kimia (Alchemist Theatre)

Teater Kejam (The Theatre of Cruelty) First Manifesto

Surat-surat tentang Cruelty.

Teater dan kekejaman

Surat tentang Bahasa

Teater dan wabah

Tak ada lagi Adikarya

Teater dan Perpuisian

Teater Oriental dan Teater Barat

Pertama-tama Teater adalah Ritualistik dan Magik

Sebuah Athleticism yang afektif

Teater dan Kebudayaan

Teater dan Dewa-Dewa

Medea tanpa api







Kata pengantar

Serpihan-serpihan Tubuh



Setelah menonton teater Bali, akumulasi
kegelisahan Antonin Artaud yang selama ini dipendamnya, seperti mendapat
pembenarannya. Sentuhannya dengan pertunjukan Teater Bali di Paris sekitar
tahun 1931 itu, seperti menjadi hulu ledak obsesi Artaud untuk menciptakan
idelaisasi teater yang digelisahkan sejak tahun-tahun sebelumnya atau sejak ia
diasingkan oleh teman-temannya dalam gerakan sastra Surrealismenya. 

Tidak hanya teater Bali tetapi juga karya seni rupa yang tersimpan dalam museum
Louvre, karya Leyden dari abad 15 berjudul The
Daughters of Lot . Film karya Marx Brothers yang berjudul Monkey Business,
telah menjadi pendorong keinginan Artaud untuk menciptakan teaternya yang
dikemudian hari disebutnya sebagai teater kejam, The Theatre of Cruelty.

Bagi Artaud ketiga karya di atas, memiliki kesamaan atas konsepsinya tentang
teks teater yang telah mendominasi panggung dan actor selama betahun-tahun di
seluruh dataran Eropa. Menurut Artaud, lewat gesturnya, Teater Bali mampu
memberikan daya magis yang mengancam teks-teks verbal. Begitu juga dengan
lukisan Leyden dan filmnya Max Brothers. 

Artaud memandang lukisan Leyden sebagai hasil
dari arah kreatif yang diuraikan secara indah, seperti layaknya penguasaan atas
suatu tontonan yang teatrikal yang digubah, disusun di atas pentas, diwujudkan
di atas pentas, tanpa dialog atau teks. Artaud juga melihat lukisan itu sebagai
suatu paduan, assembling, dan penyampaian eksplosi-eksplosi (ledakan-ledakan)
suara untuk memperjelas pengaruh visualnya (its visual impact).

Menurut Artaud, film Max Brothers, memiliki pembebasan yang lengkap dan
perobekan (penghancuran) terhadap realitas. Peristiwa itu menurut Artaud
memiliki potensi untuk menimbulkan ledakan yang merusak. Artaud memandang dengan
kagum terhadap kekuatan gelak tawa (the power of laughter) yang bisa
menimbulkan transformasi secara tiba-tiba. Ia menekankan kualitas pemberontak
yang terdapat pada ledakan, keributan, dan gerakan (movement) dalam film-film
Marx Brothers.

Theatre of Cruelty melalui perjalanan yang sangat panjang. Selama 30 tahun,
teater ini dianggap mustahil untuk diwujudkan. Bahkan teatrawan Polandia Jerzy
Grotowski menganggapnya, tanpa memahami konsepsi Artaud secara baik dan benar,
hanya akan menurunkan derajat teaternya dan tidak punya arti apa-apa selain
hanya gaya
(action) belaka. Dan memang, selama itu pula Artaud (sendiri) menemui kegagalan
demi kegagalan, sampai menjelang akhir hayatnya (4 Maret 1948) sebagai seniman
yang keras kepala dan miskin.

Periode akhir kemunculan Artaud merupakan intensifikasi sekaligus kristalisasi
terhadap karya-karya sebelumnya. Karya-karya terakhirnya memiliki kejelasan
yang final, yaitu terkontrol dan liar atau brutal. Inilah projek teater
kejamnya ( Theatre of Cruelty) Artaud. Gema atau gaung pengaruh Artaud terhadap
seni inovatif dan eksperimental berkembang ke berbagai arah dan luas. Pengaruh
itu membentang dari seni visual sampai ke seni vocal dan yang bersifat
teoritik. 

***

The Theatre and Its Double karya Antonin Artaud, lebih konprehensif membahas
konsep teater kejam, karena ditulis sendiri oleh Artaud. yang diterjemahkan
oleh oleh Max Arifin menjadi Teater dan Kembarannya. Buku ini banyak
mengisahkan proses perjalanan Antonin Artaud. Buku ini membeberkan konsepsi
Artaud mulai dari gerakannya di seni sastra Surrealisnya sampai pada konsepsi
teater

[ac-i] 64 Tahun Hardjono WS

2009-03-12 Terurut Topik abdul malik
64 TAHUN HARDJONO WS
11 MARET 2009
 
PROFIL HARDJONO WS 
Ayah saya RW Sotrisno dan ibu saya Rr Roekminiwati melahirkan saya di kota 
Bondowosa tanggal 11 maret 1945 dengan surat akte kelahiran nam saya lengkpnya 
R Soehardjono. Ketika ayah saya sakit keras,saya minta ijin untuk mengganti 
nama R Soehardjono menjadi hardjono Wiryosoetrisno disingkat menjadi Hardjono 
WS.sejak kecil saya memang suka berkesenian dan berjalan jalan.Tahun 1970 masuk 
Akademi senirupa surabaya,setelah dua tahun di sumatera selatan kuliah di 
fakultas hkum tidak selesai dan pendidikan gru selesai.Awalnya giat di 
senirupa,kemudian aktif menulis dan yakin sebagai penulis tahun 1972 sampai 
sekarang. Perteama kali membentuk teater anak anak di Surabaya tahun 1972, 
apalagi setelah tiga naskah anak anak karya saya menjadi pemenang di Dewan 
Kesenian Surabaya . Di Surabaya dikenal sebagai The Camp di bidang penulisan 
mulai dari menulis puisi, cerita pendek,naskah teater dan televisi,dongeng 
sampai televisi,dongeng sampai novel mendapat nomor utama
 baik di tingkat regional maupun nasional.
 
 
 Dari tahun 1972 sampai tahun 1995 selalu mendapat hadiah dari sayembara 
penulisan.
1.”Adakah suara malam ini” puisinya juara jawa timur versi Dewan Kesenian 
surabaya .
2.Tiga naskah teater anak anak juara jawa timur versi Dewan Kesenian surabaya .
3.Tiga naskah teater anak anak juara nasional versi Dewan Kesenian Jakarta dan 
Pengembangan kesenian di jakarta .
4.Dua naskah teater dewasa juara nasional masing-masing versi Pengembangan 
Kesenian dan kebudayaan dan PGI di jakarta : Pasar,Pabrik. ]
5.naskah televisi juara nasional versi TVRI surabaya .
6.”Anak kecil bermain main dan biarkan saja””juara nasional versi sebuah harian 
di jakarta .
7.Naskah teater anak anak dan remaja juara jawa timur versi departemen 
pendidikan dan kebudayaan jawa timur di surabaya .
8.dua naskah cerita pendek juara jawa timur versi Dewan Kesenian Surabaya.
9.Naskah Dongeng juara indonesia versi BP7 Pusat jakarta .
 
 
10.Naskah novel [cerita bersambung] Titik akhir juara indonesia versi harian 
Suara Pembaruan di Jakarta.
11.Dua naskah drama menjadi pemenang dalam Lomba penulisan naskah drama remaja 
oleh taman budaya jawa timur.
 
 
Saya menggarap teater anak anak mulai dari kelompok Kelinci [1972-1983], teater 
Panti Asuhan Don Bosco[1983-1990] dan teater Ponakan [1992-1995] selalu dengan 
naskah saya sendiri, dan naskah asing yang saya adaptasi sendiri misalnya Heidi 
dari penulis Jerman, Le petit Prince dari penulis perancis dan Pak kampret yang 
jempolan karya penlis jerman dan sempat pentas di beberapa desa terpencil.
 
Sebagai seorang yang senang berorganisasi saya pernah
a.Tiga periode menjabat anggota Dewan Kesenian surabay biro sastra kemudian 
biro teater dan film.
b.wakil ketua pengurus KEPAL [Kelompok pecinta anak dan lingkungan]
c.wakil keta lembaga bantuan buku di surabaya
d.menjadi ketua Yayasan ibunda [yayasan anak dan remaja]
e.pernah menjadi penanggung jawab sekaligus pembawa acara Bina teater di TVRI 
Surabaya sekitar 4 tahun.
f..saat ini menjadi Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto.
 
Dan sudah tentu tak terhitung lagi bermain atau sebagai penulis naskah di 
panggung maupun televisi bersama anak anak maupun dewasa.
 
Daua penghargaan telah diterima masing masing dari Lembaga Indonesia Amerika 
lewat Dewan Kesenian jakrta berupa award khusus teater dan dari Diretorat 
pengembangan kesenian dan kebudayaan di jakarta . Sebuah naskah anak anak karya 
saya yang berjudul Layang layang diterbitkan UNESCO bersama empat belas 
pengarang asia pasifik mwakili penulis teater anak anak di indonesia .
 
Sampai sekarang terus menulis,menggarap teater anak anak dan berkarya patung 
karena studi formalnya dari seni rupa.Saat ini sedang menekuni program Kebun 
Kreatif yaitu belajar mendongeng,menulis, baca puisi,drama anak anak di desa 
jatidukuh kecamatan gondang kabupaten mojokerto jawa timur.
 
Nah amat banyak yang saya reklamekan tentang diri saya, tetapi bgitulah memang 
nyatanya.semuanya saya buat dengan sebenarnya dan saya harap sampeyan 
mempercayainya.
 
 
Salam hangat saya,
Hardjono WS,
Desa Jatidukuh kecamatan Gondang
Kabupaten Mojokerto
Jawa Timur
email:jatidukuh@ yahoo.com
flexi: 0321- 7227330.
HP 081 23 15 386 34
 


  

[ac-i] 18 Tahun Sanggar Soerobojo

2009-03-12 Terurut Topik abdul malik
18 TAHUN SANGGAR SOEROBOJO
 
LOMBA ORASI CALEG-CAPRES
22 MARET 2009 pukul 10.00 wib-selesai
Di Kompleks Balai Pemuda Jl. Gubernur Soeryo 15
SURABAYA
 
Memperebutkan Piala sanggar Soerobojo + total uang jutaan rupiah
 
Pendaftaran dibuka 23 Februari 2009
Biaya Rp 5000,- (Lima Ribu Rupiah)
Jumlah peserta dibatasi maksimal 50 orang
Peserta bebas usia-sekolah-kuliah
Bebsa ijasah-gelar-pangkat dll
Peserta harus mewakili partai parodinya
(bukan partai peserta pemilu)
Peserta harus menyerahkan nama dan atau lambing partai parodinya
Orasi harus original/asli/bukan jiplakan dan tidak boleh menyinggung 
SARA/Porno/Partai Pemilu Resmi
 
Didukung oleh
Sanggar Soerobojo
Indie Lontar Production
Paguyuban Arek Suroboyo
Pager Suroboyo
Roepolek Karoeng Goni Production
Teater Ragil Surabaya
Paguyuban Pedagang Pasar Suroboyo
AKAR Band
Tekat Teater
 
Tempat pendaftaran:
Simo Magersari Pasar 8 M
Dukuh Karangan V/40
Jl..Lasem
Telp 031-83750696-
031-72377757
031-77521066
081230212007


  

[ac-i] Diskusi buku Arts Under Pressure-Prof Joost Smiers di Dewan Kesenian Jatim

2009-03-12 Terurut Topik abdul malik



UNDANGAN



Forum Kajian Sejarah dan Sosial, INSIST
Press dan Dewan Kesenian Jawa Timur  mengharap kehadiran Anda pada



Rabu 11 Maret 2009, 09.00 wib
Tempat :
Sekretariat Dewan Kesenian Jawa Timur
Jl.Taman Mayangkara 6 (Eks Museum Mpu
Tantular)
Surabaya 60241



Acara:
Diskusi buku Arts Under Pressure,
Memperjuangkan Keanekaragaman Budaya di Era Globalisasi
karya Joost Smiers



Narasumber:
1.Joost Smiers, Profesor Ilmu Politik
Seni di Utrecht School of the Arts, Belanda dan mantan Profesor Tamu
Fakultas Seni dan Budaya Dunia, UCLA, Los Angeles. 

Smiers juga adalah anggota Dewan
Pengawas European Research Institute for Comparative Cultural Policy
and the Arts [ERICArts].



2.Saiful Hadjar, perupa, Surabaya



Informasi:
1.FORKISS (Forum
Kajian Sejarah dan Sosial)
Jln. Darmawangsa Dalam No. 1
Surabaya
Kontak: Aryo 0818618666



2.Dewan Kesenian Jawa Timur
Jl.Taman Mayangkara 6 Surabaya
Telp/fax 031-5610432
Kontak: Achmad Fauzi 081946 47 2272



Terima kasih.












 BUKU ARTS UNDER PRESSURE



Judul: Arts Under Pressure,
Memperjuangkan Keanekaragaman Budaya di Era Globalisasi/ 

Penulis: Joost Smiers/ Kolasi: 17x24cm,
440hal, Februari 2009/ Harga: Rp. 82.000,-



Kepemilikan monopoli atau oligopoli
oleh segelintir korporasi budaya (perusahaan transnasional,
konglomerasi budaya, dan korporasi-korporasi raksasa lainnya) telah
memaksa kita untuk hanya menyukai (mengonsumsi) karya-karya seni
tertentu, dari mulai film, buku, tari, kerajinan, patung, lukisan,
hingga seni pertunjukkan. Seolah-olah kita memunyai pilihan, padahal
sebenarnya pilihan yang ada adalah sama-sama saja. Keanekaragaman
budaya menjadi semakin terancam di era globalisasi ekonomi. Budaya
dan karya seni tidak lagi merupakan ekspresi perasaan dan dialektika
masyarakat, namun tak lebih hanya sekedar barang dagangan saja. Buku
ini akan mengungkap hal tersebut dengan sangat menarik, dilengkapi
dengan saran-saran dari penulis menyoal bagaimana mencegah semakin
menguapnya keanekaragaman budaya dimakan kepentingan ekonomi dan
globalisasi. Sangat cocok untuk para akademisi, seniman, pegiat
budaya, aktivis, maupun masyarakat umum sebagai produsen sekaligus
konsumen kebudayaan dan karya seni.



“BUKU INI MENDESAK SANGAT DIPERLUKAN.
Proses globalisasi telah dengan serius
mengancam hak-hak dasar kebudayaan kita. Joost Smiers mengungkapkan
ancaman-ancaman ini dengan rasional, mudah dipahami, dan kompeten.
Dia menawarkan argumen-argumen yang kuat menyoal perlindungan
keanekaragaman budaya dan sekaligus mengajak kita untuk memikirkan
kembali konsep hak kekayaan intelektual.”
(PROFESSOR CEES LINK J. HAMELINK,
Universitas Amsterdam dan Free University, Amsterdam)



“Santun dalam perspektif dan
komprehensif dalam mendokumentasikan manifestasi-manisfestasi baru
dari hak cipta di era globalisasi, refleksi kritis Joost Smiers dalam
Art Under Pressure juga dilengkapi dengan kepedulian yang tulus
terhadap kehidupan para seniman di seluruh dunia.”
(RUSTOM BHARUCHA, Direktur Teater
Calcutta dan penulis buku “The Politics of Cultural Practice”)



“Ketika seni berada di bawah
ketertindasan, identitas budaya dan keanekaragaman kreativitas pun
otomatis terancam. Dunia yang dipenuhi kompleksitas regulasi dan
undang-undang perdagangan baik skala nasional maupun internasional,
memang sangat membingungkan. Melalui bukunya, Joost Smiers memandu
kita dan menunjukkan betapa pentingnya mencegah agar kepentingan
ekonomi tidak mengambil alih dunia ini. Art Under Pressure adalah
buku yang sangat menarik dan kaya informasi. Buku ini adalah riset
kebudayaan tanpa logo.”
(OLE REITOV, Direktur Penyokong Seni
dan Budaya di Pusat Budaya dan Pembangunan Denmark (Danish Centre for
Culture and Development/DCCD)






Sumber
http://bukuinsistpress.blogspot.com/2009/02/art-under-pressure.html






PROFIL JOOST SMIERS



Joost Smiers is a leading expert on
decision-making in cultural matters and new approaches to cultural
and intellectual property. He is perhaps best known for his proposals
to eliminate copyright and to break up large publishers, music
producers, and movie studios in order to encourage cultural diversity
and eliminate market dominance by a small number of corporations.



Smiers received his Ph.D.in Political
Science in 1977 from the University of Amsterdam. He is currently
Professor Emeritus of Political Science of the Arts and a Research
Fellow in the Research Group Arts  Economics at the Utrecht
School of the Arts, the Netherlands, where he served as Professor
from 1985 until his retirement in 2007. He is Dutch and lives in
Amsterdam. He speaks Dutch, English, French, German, Italian, and
Spanish.



He is a member of the AHRB Research
Network on New Directions in Copyright Law, Birckbeck School of Law,
University of London. He was a member of the board of trustees of
ERICArts, the European Research Institute for Comparative Cultural
Affairs and the Arts, and an expert for the Council of Europe in
Moldova.






Publications
1977. Cultuur in 

[ac-i] Bedah buku Reasons for Harmony Ubud Writers and Readers Festival 2008

2009-02-23 Terurut Topik abdul malik




UNDANGAN:

Bedah buku Reasons for
Harmony Ubud Writers and  Readers Festival
2008

Jumat legi, 27 februari
2009 pukul 14.00-16.00 wib

Di sekretariat Dewan
Kesenian Jawa Timur

Jl.Taman Mayangkara 6 ,
depan Bonbin

Surabaya 60241

Telp/fax 031- 5610432

Pembicara:

1.M Faizi, sastrawan,
Pondok Pesantren Annuqayah Guluk Guluk,Sumenep Madura

2.Indra  Tjahyadi, sastrawan, tinggal di Probolinggo

 

Acara disertai dengan
pembacaan karya dan dialog sastra kontemporer.

Panitia akan membagi
sekitar 20 eks buku Reasons for Harmony secara gratis.

Acara ini terbuka untuk
umum dan gratis.

Kontak:

Mashuri, ketua komite
sastra Dewan Kesenian Jawa Timur

Hp 081 331 333 131, email
:misterh...@yahoo.com

 




  

[ac-i] Perpustakaan Pramoedya Ananta Toer Anak Blora

2009-02-13 Terurut Topik abdul malik


Perpustakaan PATABA (Pramoedya Ananta Toer
Anak Blora)

Dalam rangka mewujudkan “Impian Keluarga “ untuk mendirikan sebuah
perpustakaan umum dan rumah pondok kenangan bagi mendiang M. Toer pendiri
Instituut Boedi Oetomo tahun 1922 dan pengarang Pramoedya
Ananta Toer, kami atas nama keluarga besar “M Toer” mohon doa restu
warga Blora dan sekitarnya atau siapapun yang peduli demi terwujudnya impian
tersebut.

Kami pun sangat berterima kasih sebelumnya sekiranya ada diantara
warga yang dengan tulus ikhlas mau menghadiahkan berbagai buku, majalah, koran,
photo atau apa pun yang mempunyai arti khusus atau spesifik dengan almarhum
M.Toer dan Pramoedya Ananta Toer diatas demi lebih semarak dan lengkapnya rumah
kenangan dan perpustakaan yang kami dirikan tersebut.

Atas doa restu, simpati dan partisipasinya sebelum dan sesudahnya
kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga.

 

Atas nama keluarga besar “Toer”.

Bapak Soesilo Toer,

Perpustakaan PATABA (Pramoedya Ananta Toer Anak Blora)

Jl.Pramoedya Ananta Toer 40

( Jl. Sumbawa 40)

Kelurahan Jetis Kecamatan Blora Kabupaten Blora Jawa Tengah

Kontak person:

Bpk. Soesilo Toer Telp. (0296) 5100233

Koko' HP. 081328775879

Email: supersamin_...@yahoo.com

 

NB:

Perpustakaan PATABA berdiri 2 tahun lalu, kehilangan buku Sang
Pemula.Ada yang merasa meminjam dan belum mengembalikan?

 

 

 




  

[ac-i] Pameran Seni Gambar RONGGOLAWE SOCIETY PERS

2009-01-30 Terurut Topik abdul malik


PAMERAN SENI GAMBAR

“Berita Dalam Gambar”

 

Mengundang dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu pada

 

Pembukaan Pameran Seni Gambar bertema “Berita Dalam Gambar”

Pada

Minggu, 1 Februari 2009

Pukul 10.00 wib

Di Eks pujasera Jl. Sunan kalijaga TUBAN Jawa Timur

 

Pameran berlangsung hingga tanggal 10 Februari 2009.

Diskusi Pers, 9 Februari 2009 pukul 19.00 wib

 

 

Penyelenggara:

Ronggolawe Society Pers

Jl. Pramuka 1 

TUBAN Jawa Timur

 

Kontak:

1.Subekti 08283 42 08 38

2.Djoko Wahono 081 94 96 09 322, 085 257 88 51 66

 

Peserta Pameran:

Imam Sucahyo-Hen-Anwar-Sembodo-Mike-Santari-Saiful-Taufik
Ruman

 

Terbuka untuk umum dan gratis.Terima kasih.

 




  

[ac-i] Diskusi Bareng Ratna Sarumpaet di Dewan Kesenian Jatim

2009-01-16 Terurut Topik abdul malik


 

UNDANGAN

 

Dewan
Kesenian Jawa Timur mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada 

 

Hari Minggu,
18 Januari 2009

Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Tempat:

Sekretariat Dewan Kesenian Jawa Timur

Jl. Taman Mayangkara 6 Surabaya

Telp/ Fax 031 5610432



Acara:

Diskusi Bareng Ratna Sarumpaet 



Tema:

Menyoal Strategi Kebudayaan Kita



Pembicara:

Ratna Sarumpaet, Jakarta



Moderator:

Didik Wahyudi

 

Pelaksana:

Majalah Kidung

Dewan Kesenian Jawa Timur



CP: Meimura (0818301252), Ribut W (031-72102178)

 

Terima kasih.







Terms of Reference

Menghadapi segala perkembangan di era globalisasi, diperlukan strategi
kebudayaan. Seperti diterapkan para pendiri bangsa ini, strategi kebudayaan
merupakan jalan cerdas yang mempertemukan kepentingan versus nilai. 

Sebagaimana dilakukan Bung
Karno, Bung Hatta, Agus Salim, Tan Malaka, dan Sutan Sjahrir, ketika menapaki 
jalan tersebut
mereka menguasai logika, pemikiran, bahasa, cara-cara organisasi
penjajahnya, kemudian merebutnya dengan pencerdasan kehidupan
bangsa. Pencerdasan kehidupan itu dilakukan melalui pendidikan budi pekerti,
mentalitas, watak, iman, dan menguasai manajemen ekonomi. 

Hanya individu yang cerdas, berbudi pekerti dan punya nurani jernihlah yang
diharapkan bisa membuat sistem dan konstruksi struktur bagi hidup bersama. Ini
merupakan tataran proses peradaban nilai dalam pembatinan pendidikan
nilai-nilai. 

Di lain pihak, disadari pula bahwa tiap manusia lahir dalam tradisi nilai
budaya yang sudah ada lebih dahulu, entah berupa adat, adab, agama atau
kearifan lokal. Di sini ia sudah dibentuk atau dikonstruksi oleh
tradisi kearifan-kearifan budaya tempat ia lahir dan berasal. Di sini
kebudayaan sering ditafsirkan sebagai beban tradisi untuk
dihidupkan dalam menghadapi tantangan perubahan-perubahan dunia dan perubahan
zaman. Karena itu muncul proses-proses reaktualisasi, restrukturisasi, dan
retradisionalisasi budaya.

Padahal, sesungguhnya yang kita butuhkan adalah strategi transformasi budaya
yang bersifat kritis terhadap nilai yang menjajah kita. Yakni nilai-nilai yang
(membuat) dehumanis terhadap sesama dan lingkungan hidup, serta membahasakan
secara baru. Transformasi budaya nilai-nilai dilakukan melalui proses
dialektika, asimilasi inkulturatif (saling menyesuaikan) atau pun osmosis.
Yakni mengambil yang baik untuk dihayati ke depan dengan proses saling membuahi
hingga muncul ketangguhan nilai tersebut. 





Profil Ratna Sarumpaet

Ratna pernah kuliah di
Fakultas Teknik Arsitektur UKI selama 6 semester sebelum akhirnya dia
memutuskan untuk memilih teater sebagai 'hidupnya'. Di tahun 1969, ia belajar
berteater selama 10 bulan di Bengkel Teater Rendra dan selanjutnya ia belajar
sendiri. Saudara kandung artis Mutiara Sani dan sutradara Sam Sarumpaet ini
melakukan debut pementasannya yang berjudul Rubayyat Omar Kayam yang
juga karyanya sendiri, tak lama setelah mendirikan Teater Satu Merah Panggung
pada 1974. Ratna juga pernah mengelar pementasan Alia dan Jamila dan Sang
Presiden.

Pada masa Orde Baru, Ratna kerap berurusan dengan polisi
terkait aktivitasnya yang vokal dan kerap mengkritik. Bahkan saat menjabat
koordinator SIAGA dan menyelenggarakan Indonesian People Power di Ancol, 
Jakarta pada 1998, Ratna
ditangkap dan dipenjarakan di Polda Metro Jaya sebelum dipindahkan ke Rutan
Pondok Bambu. Baru tanggal 20 Mei 1998 dirinya dibebaskan.

Sejak tahun 1984 sampai
sekarang, Ratna sering diundang untuk berbicara dalam berbagai kegiatan seni
budaya di luar negeri. Antara lain pada kongres International Woman
Playwright II di Adelaide, Australia tahun 1994, dan pembicara pada 4th
 International Woman Playwright
  Center di Galway, Irlandia, 1997. Pada tahun yang sama, Ratna
 diundang melakukan presentasi tentang naskah-naskah drama yang ia tulis di 
Jerman dan Inggris. Ia juga memberikan pidato di Gedung
 Palais de Chaillot pada Peringatan 50 tahun Hak Asasi Manusia Sedunia tahun
 1998. Panitia peringatan ini juga mengukuhkan Ratna dalam sebuah film
 dokumenter Les Derniers Prisonniers de Soeharto dengan sineas Bernard Debord
 yang ditayangkan di Stasion Televisi Arte di Prancis dan Jerman dan beberapa 
negara berbahasa Prancis
 lainnya.

Pada tahun 1998, Ratna
memperoleh penghargaan Female Human Rights special Award dari The Asai
Foundation for Human Rights di Tokyo, Jepang serta diundang oleh PEN
International sebagai pembicara pada Sydney Writer Festival, Australia
dengan judul bahasan Dare to Speak Up. Ia juga hadir sebagai pembicara
pada Writer In Prison-PEN International di Khatmandu,
  Nepal tahun 2000. Di tahun yang sama majalah
  sastra terkemuka di Amerika MANAO, yang menerbitkan sebagian dari Marsinah
  Menggugat dalam sebuah buku sastra edisi musim panas, Silent Voices
  mengundang Ratna melakukan presentasi di Washington, Los Angeles, Madison, 
New York, dan Hawaii. Pada saat yang bersamaan, ia menjadi
  tamu Pemerintah Amerika mengunjungi beberapa Negara Bagian di Amerika sebagai
  tokoh reformasi dan demokrasi Indonesia.

[ac-i] Lidhie Art Forum Bawa 3 Monolog ke Probolinggo

2009-01-14 Terurut Topik abdul malik




“
PIDATO BOSS PADA RUMAH DAN TETESAN “

“Apa
kamu percaya kalau kamu tertawa tapi sebenarnya kamu menangis ..? tidak ..?
kalau begitu kamu bahagia. Tidak seperti kami, tidak seperti robot ini, bangkai
ini, badut besar ini..! kami harus tetap yakin dan setia meskipun tahu semua
ini salah. Kamu dengar ..? kami bahkan tidak punya hak untuk merasa berdosa ,
itu tabu ..!!. sebagaimana semua sistim, ini adalah pembunuhan diri, tapi kami
tidak berhak mati , kami harus hidup, karena kami harus menang.

“
Sebuah petikan naskah Boss karya Putu wijaya”

Riang
sorak ramai ketika itu , langit mulai menggumpal dengan awan hitam “ tak terasa
hari telah menginjak malam! Sebuah sanggar teater  yang sederhana telah
melakukan aktivitas (latihan) ketika itu, sebuah proses running tiga naskah
monolog yang disutradarai oleh Bagus Mahayasa mewarnai suasana di Jl. Benteng
Pancasila 62 Kota Mojokerto  setiap hari. 

Tiga
naskah monolog ini dimainkan oleh tiga orang aktor masing-masing Mach. Novianto
dalam naskah “Boss” karya Putu Wijaya,
pendiri teater Mandiri Jakarta. Naskah Boss ini
ditulis dan dihadiahkan untuk almarhum Alimin Lasasi yang meninggal pada
tanggal 28 september 1989, Ia merupakan salah satu aktor terbaik dari Teater 
Mandiri. Buyung Akhirul Akbar dalam naskah “Pidato”
Karya Putu Fajar Arcana, seorang wartawan seni budaya harian
Kompas dan Siti Mafruka dalam naskah “Rumah dan Tetesan” karya
Riris K. Toha Sarumpaet, seorang guru besar tetap di Fakultas Ilmu Budaya, 
Universitas Indonesia. Ketiga reperoar akan ditampilkan
sekaligus pada satu panggung oleh Lidhie Art Forum dan berlangsung satu hari
 saja.

Dalam
naskah Pidato karya Putu Fajar Arcana, Buyung Akhirul Akbar berperan
sebagai sesosok pemuda yang telah dirasuki oleh roh seorang korban kekejaman
masa pemberontakan PKI, yang mana ia tidak suka dengan hal yang berbau politik
dimana ia menganggap bahwa orang-orang politik merupakan orang yang suka
mencla-mencle. Seorang politikus yang dengan mudah mengumbar impian pada rakyat
kecil yang mengatakan pada mereka bahwa mereka sanggup melepaskan penderitaan
rakyat kecil yang selama ini dijerat hutang oleh para tuan tanah. Dengan tubuh
yang diperankan oleh Buyung inilah ia mencoba berpidato dihadapan semua orang
untuk menyampaikan semua hal yang menjadi keluhannya saat itu.

Sedangkan
naskah Rumah dan Tetesan yang diperankan oleh Siti Mafruka, berbicara
tentang seorang Ibu yang berperan dalam rumah tangga
yang harus ia jalani sendiri tanpa seorang suami yang menemaninya dalam
kehidupan. Ia harus berkorban untuk kedua anak yang dicampakkan dan dibiarkan
oleh sang Ayah serta kehilangan kasih sayang. Dia tak sanggup memikirkan apa
yang terjadi pada anak-anaknya hanya dengannya, Ia merasa, bagaimana impian
mencapai tertinggi tidak sepenuhnya membuat dia lengkap. Siti Mafruka disini
mencoba menggambarkan seorang Ibu yang bingung memahami posisi seorang Ibu
dalam rumah tangga , tapi meski demikian akhirnya Ia menemukan bahwa ternyata
bukan sebuah keluarga kokoh, Ia mendamba bahagia banyak orang, karena bahagia
adalah kita semua, yang menerima dan yang menyerahkan, yang serumah dengan
perbedaan. 

Dalam
naskah Boss karya Putu Wijaya yang diperankan oleh Mach. Novianto ini
bercerita tentang kesenjangan antara Boss dan bawahannya di dalam suatu
pekerjannya. Tersiksa dengan apa yang telah dilakukan oleh si Boss tersebut dan
merasa cemburu dengan bawahannya. Hidup yang tidak tenang telah dialami terus
setiap hari, kadang terasa jenuh dengan pekerjaannya, kadang merasa tidak
nyaman dengan hidupnya yang telah dijalani. Kekhawatiran yang dialaminya seperti
terjerat, terperosok ke dalam lubang pikirannya yang dalam dan jauh. Kesulitan
yang terhindar oleh si bawahan ternyata sudah tak terbendung lagi bahwa ia
harus tutup mulut tak peduli apa dan siapa yang ada dihadapannya. 

Pentas
monolog tiga naskah ini merupakan salah satu agenda pentas keliling 5 kota yang 
dipimpin oleh
Adrian Dwi C sebagai pimpinan produksi. Kelima kota tersebut adalah Probolinggo,
Nganjuk, Pasuruan, Ponorogo, dan Blitar. Agenda
pementasan keliling ini merupakan agenda rutin dari sanggar Lidhie Art Forum
(LAF) Mojokerto yang dipimpin oleh Bagus Mahayasa. Probolinggo adalah kota 
pertama yang akan
dijadikan tempat pentas pertama mereka. Dengan menjalin kerja sama dengan pihak
SMAN 4 Probolinggo, tiga naskah monolog ini akan dipentaskan di aula SMAN 4
 Probolinggo yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi Kanigaran Probolinggo
pada hari Minggu tanggal 25 Januari 2008 pukul 19.00 WIB. Disamping agenda
pentas keliling 5 kota
ini, Lidhie Art Forum (LAF) Mojokerto memliki agenda rutin lainnya seperti
workshop keaktoran, diklat teater pelajar, dialog budaya, dll.

Untuk
lebih menjalin hubungan dengan pihak Lidhie Art Forum (LAF) Mojokerto dapat
lewat contact person Lidhie Art Forum (LAF) Mojokerto : 0856 486 10191
(Buyung), 0852 308 88303 (Siti Mafruka), 0856 457 45176 (Adrian Dwi C) atau
e-mail pada alamat : komunitas_laf...@yahoo.co.id atau add as friend via alamat

[ac-i] Opera Ikan Asin-TUK-Mega Mega- STKIP PGRI Jombang

2009-01-11 Terurut Topik abdul malik


Agenda Pentas Studi
mahasiswa Prodi Pendidikan bahasa Indonesia Angkatan 2006, 

STKIP PGRI Jombang:

 

OPERA IKAN ASIN

Karya : Bertold Brech-
Disadur N. Riantiarno; 

Sutradara Aulia Memet

Plaza Theatre, Jl. Wachid
Hasyim, Jombang, Jumat,9 Januari 2008

Perunjukan 1 pukul 15.00

Pertunjukan 2 pukul 19.30

 

T U K

Karya : Bambang Widoyo SP

Sutradara : Faisol

Plaza Thetre, Jl. Wachid
Hasyim, Jombang ,Sabtu,10 Januari 2009

Pertunjukan 1 : Pkl.
15.00

Pertunjukan 2 : Pkl.
19.30

 

MEGA MEGA

Karya : Arifin C. Noer

Sutradara: Yayuk N. dan
Lukiati

Plaza Theatre, Jl. Wachid
Hasyim, Jombang , Minggu,11 januari 2009

Pertunjukan 1 ; Pkl.
10.00

Pertunjukan 2 : Pkl.
15.00

 

sikap kasar terhadap kaum
marginal

(pengantar apresiasi dari
imam ghozali Ar.)

 


Ada tiga reportoar yang akan digelar oleh Mahasiswa
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Angkatan 2006), STKIP
PGRI Jombang. Ketiga reportoar tersebut adalah Opera Ikan Asin (Bertold Brech
disadur oleh N. Riantiarno), TUK (Bambang
widoyo SP.), Mega Mega (Arifin C. Noer). Pertunjukan yang berlangsung pada
tanggal 9-11 Januari 2009 ini sebenarnya sebuah pentas studi matakuliah Seni
Drama.

***

the treepenny opera (Die
Dreigoroschenoper) karya Eugene Bertold Friederich Brecht (1898 -1956)
sebenarnya merupakan saduran dari The Beggar’s Opera (1728) karya John Gay,
seorang dramawan dan penyair Inggris. Opera Ikan Asin ini. Selanjutnya, The
Threepenny Opera-nya Brech disadur oleh N. Riantiarno dengan bantuan Tjie Tjin
Siang menjadi Opera Ikan Asin (  ) dengan setting kota Batavia, tahun 1925
– 1930. 

Pemakaian “Ikan Asin”
mengacu pada sesuatu yang murah meriah, disukai banyak orang, berkonotasi
jelata, punya aroma yang tajam dan menyengat, dan merupakan simbol masyarakat
kelas bawah. Namun, jika masyarakat ini sudah kehilangan kesabaran karena
seringnya didzalimi mereka akan berubah menjadi sebuah kekuatan yang dasyat. 

Reportoar ini merupakan
kisah yang membidik dan mencibir lingkungannya, terutama kaum berjuasi, yakni
golongan bangsawan dan penguasa. Sebentuk satire getir yang yang menyindir
realita dengan ragam rupa kritik sosial. Brecht hendak mengejek 
kemapanan. Bila dicermati, reportoar ini memang berkesan ugal-ugalan dan
konfliknya antara kebaikan versus kejahatan. Ironisnya, sesuatu yang jahat itu
keluar sebagai pemenangnya. Hal ini mengingatkan kita terhadap ramalannya
Ronggowarsita, dlam kitab Kalatidha, sebuah zaman yang bernama Zaman Edan.
Selain itu, reportoar ini mengingatkan kepada puisinya Sindhunata yang berjudul
Zaman Edan, yang terbukukan dalam antologi Air Kata Kata.  

***

tuk adalah sebuah potret
keresahan masyarakat urban di perkotaan yang padat dan kumuh. Di perantauan
itu, mereka hidup secara magersaen  ( baca: hidup menumpang ) di
pekarangan Den Darsa, seorang duda kaya nan dermawan. Di pekarangan itulah,
mereka lantas beranak-pinak, hidup turun-temurun. Harmoni dan solidaritas
sosial yang telah lama mapan itu tiba-tiba terkoyak ketika muncul isyu akan
datangnya investor properti yang  bermaksud membangun supermarket di
lokasi tersebut.

Reportoar ini merupakan
sikap empati dan advokasi Bambang Widoyo SP kepada kaum pendatang tak berdaya
 yang selalu digusar-gusur oleh beragam kepentingan dan kedigdayaan kuasa
uang. Kebakaran atau pembakaran nyaris sama dengan penggempuran buldozer, yang
sering  kita saksikan di tayangan stasiun-stasiun televisi yang hasilnya
adalah: puisi ratapan yang kehilangan harap.

Problem-problem sosial
berkelebatan, termasuk benturan budaya akibat kuatnya pengaruh modernisasi,
selalu menjadi fokus diskusi lewat tujuh reportoarnya yang telah ditulis oleh
bambang Widoyo SP., yakni Brug (1982), Stup atawa Suk-suk Peng (1983), Rol
(1983), Leng (1985), Reh (1986/1987), dan Dom (1990). 

Bagi Bambang Widoyo SP,
kaum marginal diletakkan dalam world view Jawa yang sedikit banyak diwarnai
mistikisme dan mitologi wayang yang hidup hingga sekarang. Salah satunya adalah
pandangan yang diwakili tokoh perempuan tua, Mbah Kawit ketika memperlakukan
keberadaan sumur sebagai ikon sumber kehidupan. Dengan bekal ilmu klenik Jawa
yang kental, ia menghubung-hubungkankan “kejadian-kejadian” yang tak normal
sebagai pertanda akan datangnya disharmoni.

***

Sementara di mega mega,
tokoh Mae yang mandul itu adalah inti dari derita orang kecil yang ditampilkan
Arifin C. Noer. Mae memang tidak sendiri. Di sekelilingnya ada Retno, pelacur
yang ditinggal suaminya; Panut, pencopet kelas teri; Koyal, pemuda gila yang
selalu bermimpi menang lotere; dan Tukijan, pekerja kasar yang mengidam-idamkan
menjadi petani kaya. Semuanya berangkat dengan persoalan yang sama yaitu:
ekonomi yang menindih, yang menunjukkan hidup dan kehidupan wong cilik yang
merupakan sebuah labirin impian yang tak berujung. Mae, Retno, Tukijan, Panut,
dan Hamung memang mewujudkan cita-citanya namun hanya dalam dunia impian. ''Di
sini kita melamun bisa sempurna, kata Hamung. Dan mereka bermimpi
 menang 

[ac-i] Heri Lentho dan Pemikirannya untuk Dunia Seni Surabaya

2009-01-06 Terurut Topik abdul malik




[ Minggu, 04 Januari 2009 ] JAWA POS

Heri Lentho dan Pemikirannya untuk Dunia Seni Surabaya 



Heri Prasetyo atau Heri Lentho adalah nama yang tidak asing di dunia seni 
Surabaya. Seniman tari
berkepala plontos itu dikenal karena menggagas berbagai festival di Surabaya.
Namanya pun banyak diperhitungkan di jagat seni Surabaya.



-



Anda menggagas begitu banyak festival di Surabaya. Apa tujuannya?



Gagasan itu muncul karena hasil pemikiran bersama rekan-rekan seniman lain.
Berawal dari pengamatan bahwa masyarakat kota
sekarang ini sudah banyak yang tidak menjadi manusia seutuhnya. Jiwa mereka
sudah terenggut oleh pekerjaan dan rutinitas sehari-hari. 



Kesibukan itu kerap membuat mereka jarang bertemu dengan yang lain. Dari
situlah mulai muncul gagasan untuk membuat festival. Tujuannya, masyarakat bisa
berkumpul dan kembali bertemu. Dari pertemuan itu diharapkan nilai-nilai
kemanusiaan bisa kembali lagi.



Kapan dimulai? 



Dimulai sekitar 1990. Pada akhirnya, perkembangannya begitu pesat. Hingga kini
sudah banyak festival yang rutin digelar setiap tahun. Mulai Festival Seni
Surabaya, Festival Cak Durasim, Surabaya Full Music, G-Walk Percussion
Festival, dan masih banyak lagi.



Artinya, cita-cita untuk menjadikan Surabaya
sebagai kota
festival terwujud? 



Bisa dibilang begitu. Senang juga melihat kegiatan seni di Surabaya makin 
marak. Apalagi, perhelatan
festival itu bisa dijadikan ikon kota
sekaligus mendongkrak perekonomian. Sayangnya, sukses ini belum didukung
infrastruktur yang baik. 



Bahkan, yang paling penting saja kita tidak punya. Misalnya, gedung kesenian
yang representatif. Surabaya
masih belum punya yang sesuai standar. Gedung kesenian Cak Durasim juga belum
bisa dikatakan mumpuni. Terutama dari segi lighting dan tata suaranya. Masih
kacau.



Kenapa tidak ''curhat'' ke pemkot? 



Rencananya, pemerintah kota
membuatkan satu gedung kesenian lagi. Jujur saya senang mendengar kabar itu.
Pemkot mendukung keberlangsungan seni di Surabaya.
Namun, di sisi lain, saya justru merasa gundah. Sebab, dukungan tersebut 
ternyata
tidak dibarengi militansi dari seniman lokal. Para
seniman lokal kita cenderung ''malas''. Itu kan ironis.



Mengapa Anda menyebut para seniman itu malas? 



Surabaya
mempunyai banyak stok seniman hebat. Namun, mereka baru benar-benar muncul
ketika ada festival atau ketika ada undangan pentas di gedung-gedung kesenian.
Pada hari-hari lain, mereka seperti berhibernasi. Tidur panjang. 



Para seniman kita itu membuat karya bukan
berdasar kebutuhan ekspresi. Padahal, tidak perlu di gedung, di mana pun kita
bisa melakukan eksplorasi karya seni. Di plaza, jalan raya, bus kota, semua 
adalah ruang
yang bisa dimanfaatkan untuk menghelat sebuah pertunjukan seni.



Apa yang menyebabkan itu semua? 



Ya karena format ilmu yang didapat terlalu formal. Mereka hanya diajari di
kelas, mencatat. Selanjutnya belajar praktik di dalam ruangan yang terbatas,
sehingga proses yang mereka lakukan sekadar mimikri (meniru). Hasilnya, karya
yang diciptakan sekadar berbicara teknik yang tidak punya jiwa dan spirit yang
nyata. Itu berbeda dari seniman dulu.



Sebelum menetaskan karya, mereka ''nyantrik'' di padepokan-padepokan seniman
senior. Saat ngenger, mereka tidak langsung diajari ilmunya. Mereka dikenalkan
dulu pada kehidupan sehari-hari sang seniman. Seorang teman saya pernah 
berkesempatan
belajar tari pada penari Jepang. 



Kali pertama, dia diajari bertani. Kekuatan itulah yang ditampilkan dalam tari.
Seharusnya kita meniru yang begitu. Itu supaya ada kesinambungan antara input
dan output, sehingga karya yang ditampilkan mengandung nilai-nilai dan berjiwa.



Untuk mengatasi itu, apa yang harus dilakukan? 



Tampaknya, perlu dilakukan reformasi lagi. Untuk tari misalnya, bisa dengan
menggagas kembali forum eksperimen tari seperti yang booming pada 1993-1995.
Dalam forum itu, penata tari diberi kebebasan berekspresi. Mereka boleh menari
di mana saja. Mau di pohon boleh, mau di jalan juga tidak masalah. Kebebasan
berekspresi dan bereksperimen apa pun. Dengan memberikan kebebasan itu, mungkin
spirit dan jiwa yang ditonjolkan seniman lebih nyata. (igna ardiani
astuti/dos)



- 



Nama: Heri Prasetyo



Nama Panggung : Heri Lentho



Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 13 Mei 1967



Istri : Siti Nur Khamimah



Anak : Siti Afifah Hima Prasetyo 



Pendidikan : 



- SMAN 5 Malang 1986



- Pendidikan seni tari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Surabaya
1990



Pengalaman Berorganisasi 



2008 - 2013: Ketua Bidng Program Dewan Kesenian Jawa Timur



2006 - 2010: Sekretaris Persatuan Pedalangan Indonesia Komda Jawa Timur



Beberapa Karya: 



2008 : Rai Gedheg  Kuwung Wetan, Festival Reog Ponorogo



Kuwung Wetan, Puncak Peringatan Hari Nusantara di Gresik



Sinbad Advanture, Waterpark Surabaya



Panji Remeng, Kolaborasi Seniman Jatim, Gedung Cak Durasim



Spirit of the Heroes, Symfoni untuk Bangsa, Tugu Pahlawan, Surabaya



Rai Gedheg, j...@rt Festival




[ac-i] Karlan, Palang Tersisa Topeng Sandur

2009-01-06 Terurut Topik abdul malik




Senin, 5 Januari 2009 | 02:31 WIB 

 

Karlan, Palang Tersisa Topeng Sandur

Oleh INGKI RINALDI

Di usianya yang senja, Karlan (70) seakan tak goyah menjaga kesenian topeng
sandur. Walaupun sepi order, Karlan berupaya agar seni tradisi di Jombang,

Jawa Timur, yang kini terancam punah itu bisa bertahan.

Sepasang mata renta Karlan menatap truk bermesin diesel yang di bagian bak
kayunya bertuliskan ”Campursari Madu Laras”. Di sekitar truk itu ada sejumlah

perempuan muda dan lakilaki yang tengah hangat berdiskusi diiringi gelegar
musik dangdut.

Tak berapa lama truk yang biasa digunakan sebagai pengangkut peralatan
musik, kru, dan artis pendukung itu melesat dari tempat parkir. Bisnis hiburan
ala campursari dan orkes dangdut seakan tak pernah sepi. Jenis hiburan itu 
selalu
ramai undangan, dari satu desa ke desa

lain.

”Wah, kalau (kelompok) campursari itu sih sangat sering mendapat order
manggung,” kata Karlan tentang bisnis yang dirintis Warito, anak tertuanya.
Sayangnya, Karlan bukan anggota orkes dangdut atau campursari yang tengah naik
daun itu. Ia merupakan satu- satunya seniman di Indonesia yang hingga detik ini
terus setia mementaskan topeng sandur.

Kesenian topeng sandur hanya ada di Dusun Guwo, DesaManduro, Kecamatan
Kabuh, Kabupaten Jombang. Menurut Ketua Program Dewan Kesenian Jatim Heri
”Lentho” Prasetyo, kesenian topeng sandur termasuk salah satu aplikasi Budaya
Panji di Nusantara.

Heri menjelaskan, sandur yang mengandung arti sebagai teater rakyat
sebetulnya juga ada di beberapa wilayah lain di Jatim, seperti di Kabupaten
Lamongan.

Namun, topeng sandur hanya ada di Jombang atau tepatnya di Dusun Guwo.

Order pentas sepi

Dengan status sebagai satu- satunya pemimpin kelompok kesenian topeng sandur
yang punya tujuh anggota penari, termasuk seorang anak kandungnya, Mardianto
(35), dan empat pemain musik, tak lantas membuat Karlan besar kepala. Apalagi,
di tengah derasnya modernisasi, kini nyaris tak ada order pentas bagi kelompok
topeng sandur walaupun tarifnya hanya Rp 1,5 juta untuk sekali manggung.

”Paling- paling sekarang ini yang mengundang hanya orang yang punya nazar
tertentu atau jika sedang ada undangan pada perayaan- perayaan tertentu di
kabupaten,” kata Karlan. Kondisi yang berbanding terbalik saat kesenian topeng
sandur menikmati masa jayanya pada tahun 1970-an dengan jadwal pentas

hingga lima
kali dalam sepekan. ”Tahun-tahun itu kami dibayar Rp 150.000 untuk 12 orang.
Waktu itu harga seekor sapi Rp 300.000, sekarang kan Rp 8 juta,” ujar Karlan.

Kesenian topeng sandur pimpinan Karlan memang harus menyerah pada berbagai
bentuk kesenian panggung modern dan kontemporer. Fakta itu semakin buruk karena
kondisi kesehatan Karlan yang terus menurun dalam setahun belakangan ini.
Bagian kaki dan tangan Karlan diserang penyakit kulit yang membuat dia
bergerak. Penyakit itu cenderung menyebar dan menimbulkan sejumlah luka
terbuka. Perawatan medis sudah dilakukannya, tetapi penyakit itu belum

hilang juga.

Dalam kondisi seperti itu, Karlan tetap bertahan. Ia menjadi palang pintu
yang tersisa dari kesenian topeng sandur. Sejumlah kelompok lain sudah
berguguran sejak tahun 1990-an. Kelompok- kelompok itu agak sulit menjual
peralatan pentas mereka. Bagi Karlan, dia mempertahankan topeng sandur karena
itu satu-satunya seni asli produk Desa Manduro. Komunitas etnis Madura adalah
yang paling dominan di desa tersebut.

”Kalau (kesenian) seperti karawitan kan
banyak. Topeng sandur ini cuma ada satu, ya di sini,” kata Karlan yang
dikaruniai delapan cucu dari lima
orang anak buah

pernikahannya dengan Wasinah (73) itu.

Tidak mudah

Tak heran, sejak tahun 1945, kakek kelahiran Desa Gesing, Kabuh, Jombang,
tahun 1938 ini mendedikasikan seluruh hidupnya pada kesenian topeng sandur.

Karlan yang buta huruf dan mempelajari topeng sandur dari ayahnya, Selo, ini
mengaku tidak mudah mempelajari kesenian itu. Mardianto yang berusaha
meneruskan jejak sang ayah mengamini hal itu.

Mardianto yang mulai belajar topeng sandur sejak tahun 1980 baru merasa
mulai menguasai kesenian itu tahun 1991. ”Bagian paling sulit itu menyanyikan
kidungnya,” kata Mardianto. Kidungnya dalam bahasa Madura yang bentuknya nyaris
seperti berbalas pantun itu.

Karlan adalah generasi ketiga seniman topeng sandur di desa itu. Tiga dari
total 12 orang yang terlibat dalam kelompok kesenian yang dipimpinnya itu
adalah para pemuda berusia 30-an tahun. Umumnya mereka anak-anak seniman topeng
sandur pada era Karlan. ”Soalnya, yang mau belajar ya yang laki- laki,” urai
Karlan soal tidak adanya perempuan di kelompok kesenian itu.

Padahal, salah satu di antara delapan topeng sandur yang biasanya
dipentaskan dalam durasi tiga jam itu adalah tokoh perempuan.

Secara urutan, pementasan topeng sandur biasa diawali pemberian sesaji,
seperti telurayam kampung mentah, kemenyan, gula merah, dan sejumlah jajan
pasar. Sesaji itu dilengkapi pembacaan rapal khusus dalam bahasa Madura.

Pementasan dibuka dengan laga seorang penari yang mengenakan 

[ac-i] HARDJONO WS SAKIT (Kompas Images)

2008-12-29 Terurut Topik abdul malik


Senin | 29
December 2008 | 00:00 WIB 

Hardjono WS Sakit

Penulis asal Desa Jatidukuh, Kec. Gondang, Kab. Mojokerto, Jawa Timur, Hardjono
Wiryosoetrisno, atau yang lebih populer dengan nama Hardjono WS, terlihat mulai
bisa bereaksi saat dibesuk rekan-rekannya, seniman dari Bengkel Muda Surabaya,
Senin (29/12). Sudah sepekan ini dia dirawat di Ruang Mataram 10 RSUD Prof.
Sukandar, Mojosari, Kab. Mojokerto. Kondisinya mulai membaik setelah sebelumnya
dilaporkan lumpuh, tidak bisa berbicara dan pandangannya kosong akibat depresi.
Hardjono WS adalah penulis puisi, cerpen, novel dan naskah drama. Atas
dedikasinya di antaranya dia pernah mendapat penghargaan dari Lembaga
Indonesia-Amerika melalui Dewan Kesenian Jakarta serta Direktorat Pengembangan
Kesenian dan Kebudayaan di Jakarta.

Location Mojokerto, Jawa Timur

Hanif
Nashrullah  |  

 http://images.kompas.com/index_journal.php 




  

  1   2   3   >