[bali] Re: BAli on Rails
Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa jadi lebih baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. Atau seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass lebih baik, tau ruas tertentu TOL. Made W -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: wayan artika batung...@yahoo.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT) Subject: [bali] Re: BAli on Rails Ini kabar gembira namanya! --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote: From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id Subject: [bali] BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM Circumnavigating Bali on Rails Posted on 12 April 2011. Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770 million Rail System. (2011-04-11) The Indonesian government is moving ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system circumnavigating Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million). The State news agency Antara quoted the Minister of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]âA survey is now being conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]monthâs time, a plan will be published , including both the grand design and a [UTF-8?]budget.â (image from embraceadventure.com) Wacik states that the new Bali rail system will redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The minister said that both foreign and local investors would be invited to take part in the creation of the Bali rail system. [UTF-8?]âWhile a number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including stations will cost Rp. 7 trillion. There are many private and foreign investors who want to take part in building the 560 kilometer long [UTF-8?]rail.â explained Wacik. A main goal of undertaking the construction of the rail system circling Bali is to achieve a more even distribution of tourist visitors to the now less-visited areas of north Bali. Explained Wacik: [UTF-8?]âThe political will is to evenly distribute development, because in south Bali there is an over accumulation of hotels, tourists and human population. The airport is already small while the number of tourists continues to increase. By building the proposed rail system we will achieve a more equitable distribution (of tourists) in Bali. This will create new economic opportunities in [UTF-8?]Baliâs [UTF-8?]north.â The Minister hopes the round-Bali rail system can be operation by 2014, near the end of President [UTF-8?]Yudhoyonoâs final term of office. Adding, [UTF-8?]âif we [UTF-8?]canât (finish the project) in 2014, at least half of the rail system in Bali will be finished. Then by the end of this administration a part of the rail system can [UTF-8?]operate.â --- End of Original Message --- -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: bali-moderat...@lp3b.or.id Berlangganan : mailto: bali-subscr...@lp3b.or.id Henti Langgan : mailto: bali-unsubscr...@lp3b.or.id
[bali] Re: BAli on Rails
Om Suastiastu, Tiang tidak setuju dengan rencana Jero Wacik terkait pembangunan rell kereta api mengelilingi Bali..alasan-alasan keberatan titiang sbb: - berdampak serius terhadap peningkatan polusi di Bali karena kereta api ini - Apa dampaknya terhadap mandala-spiritual masyarakat Bali terkait bahwa umat Hindu bali banyak melakukan kegiatan di pinggir laut : melasti dsb, terbayang kalau setiap kegiatan melasti mesti melewati jalur kereta api : potensi bahaya kecelakaan akan tinggi, kita tahu sistem pengawasan perkereta-apian di Indonesia sangat lemah.. - potensi untuk membuat suasana kumuh di-sepanjang rel kereta api.. - konflik masalah pembebasan lahan, konflik dengan tanah adat dsb.. Matur suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Made Wirata Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:30 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa jadi lebih baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. Atau seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass lebih baik, tau ruas tertentu TOL. Made W -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: wayan artika batung...@yahoo.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT) Subject: [bali] Re: BAli on Rails Ini kabar gembira namanya! --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote: From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id Subject: [bali] BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM Circumnavigating Bali on Rails Posted on 12 April 2011. Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770 million Rail System. (2011-04-11) The Indonesian government is moving ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system circumnavigating Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million). The State news agency Antara quoted the Minister of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published , including both the grand design and a [UTF-8?]budget.†(image from embraceadventure.com) Wacik states that the new Bali rail system will redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The minister said that both foreign and local investors would be invited to take part in the creation of the Bali rail system. [UTF-8?]“While a number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including stations will cost Rp. 7 trillion. There are many private and foreign investors who want to take part in building the 560 kilometer long [UTF-8?]rail.†explained Wacik. A main goal of undertaking the construction of the rail system circling Bali is to achieve a more even distribution of tourist visitors to the now less-visited areas of north Bali. Explained Wacik: [UTF-8?]“The political will is to evenly distribute development, because in south Bali there is an over accumulation of hotels, tourists and human population. The airport is already small while the number of tourists continues to increase. By building the proposed rail system we will achieve a more equitable distribution (of tourists) in Bali. This will create new economic opportunities in [UTF-8?]Bali’s [UTF-8?]north.†The Minister hopes the round-Bali rail system can be operation by 2014, near the end of President [UTF-8?]Yudhoyono’s final term of office. Adding, [UTF-8?]“if we [UTF-8?]can’t (finish the project) in 2014, at least half of the rail system in Bali will be finished. Then by the
[bali] Re: BAli on Rails
Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang kesannya sangat mendukung proyek ini. Nyoman Suwela From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM Subject: [bali] Re: BAli on Rails Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa jadi lebih baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. Atau seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass lebih baik, tau ruas tertentu TOL. Made W -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: wayan artika batung...@yahoo.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT) Subject: [bali] Re: BAli on Rails Ini kabar gembira namanya! --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote: From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id Subject: [bali] BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM Circumnavigating Bali on Rails Posted on 12 April 2011. Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770 million Rail System. (2011-04-11) The Indonesian government is moving ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system circumnavigating Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million). The State news agency Antara quoted the Minister of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published , including both the grand design and a [UTF-8?]budget.� (image from embraceadventure.com) Wacik states that the new Bali rail system will redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The minister said that both foreign and local investors would be invited to take part in the creation of the Bali rail system. [UTF-8?]“While a number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including stations will cost Rp. 7 trillion. There are many private and foreign investors who want to take part in building the 560 kilometer long [UTF-8?]rail.� explained Wacik. A main goal of undertaking the construction of the rail system circling Bali is to achieve a more even distribution of tourist visitors to the now less-visited areas of north Bali. Explained Wacik: [UTF-8?]“The political will is to evenly distribute development, because in south Bali there is an over accumulation of hotels, tourists and human population. The airport is already small while the number of tourists continues to increase. By building the proposed rail system we will achieve a more equitable distribution (of tourists) in Bali. This will create new economic opportunities in [UTF-8?]Bali’s [UTF-8?]north.� The Minister hopes the round-Bali rail system can be operation by 2014, near the end of President [UTF-8?]Yudhoyono’s final term of office. Adding, [UTF-8?]“if we [UTF-8?]can’t (finish the project) in 2014, at least half of the rail system in Bali will be finished. Then by the end of this administration a part of the rail system can [UTF-8?]operate.� --- End of Original Message --- -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali
[bali] Re: BAli on Rails
Jero Wacik sing nawang ape..terus terang rage kecewa dengan Alumnus SMA-1 Singaraja dan alumnus Ganesha ITB yang memalukan … SAY NO to Kereta Api di BALI… -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of nyoman suwela Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:57 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang kesannya sangat mendukung proyek ini. Nyoman Suwela From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM Subject: [bali] Re: BAli on Rails Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa jadi lebih baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. Atau seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass lebih baik, tau ruas tertentu TOL. Made W -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: wayan artika batung...@yahoo.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT) Subject: [bali] Re: BAli on Rails Ini kabar gembira namanya! --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote: From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id Subject: [bali] BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM Circumnavigating Bali on Rails Posted on 12 April 2011. Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770 million Rail System. (2011-04-11) The Indonesian government is moving ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system circumnavigating Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million). The State news agency Antara quoted the Minister of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published , including both the grand design and a [UTF-8?]budget.â€� (image from embraceadventure.com) Wacik states that the new Bali rail system will redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The minister said that both foreign and local investors would be invited to take part in the creation of the Bali rail system. [UTF-8?]“While a number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including stations will cost Rp. 7 trillion. There are many private and foreign investors who want to take part in building the 560 kilometer long [UTF-8?]rail.â€� explained Wacik. A main goal of undertaking the construction of the rail system circling Bali is to achieve a more even distribution of tourist visitors to the now less-visited areas of north Bali. Explained Wacik: [UTF-8?]“The political will is to evenly distribute development, because in south Bali there is an over accumulation of hotels, tourists and human population. The airport is already small while the number of tourists continues to increase. By building the proposed rail system we will achieve a more equitable distribution (of tourists) in Bali. This will create new economic opportunities in [UTF-8?]Bali’s [UTF-8?]north.â€� The Minister hopes the round-Bali rail system can be operation by 2014, near the end of
[bali] Re: BAli on Rails
Bli Ambara, adi jeg keras gati komentarne. Hehe...kalem atuh kang... Selain semua cons yang disampaikan beberapa semeton seperti kumuh, polusi, resiko kecelakaan tinggi karena kurang waspada, pasti ada pros-nya juga. Kalo bicara polusi dan resiko, tampaknya kereta memiliki resikonya lebih kecil ketimbang sepeda motor bahkan mobil untuk jarak tempuh yang sama. Pun juga masalah polusi, kereta tentu jauh lebih efisien. Resiko itu kan pengaruh dari severity x likelihood. Jika dibanding kereta, tentu mobil dan motor ini punya severity yang lebih rendah ketimbang kereta, tapi likelihood yang lebih tinggi. Tentu, jika sekarang situasinya adalah melasti diatas rel kereta akan berbeda. Hanya, tak bisa begitu saja dikatakan bahwa resiko akan tinggi. Hazard itu kan sesuatu yang bisa kita kendalikan toh?! Permasalahan kumuh tentunya tak serta merta bawaan dari adanya rel kereta api. Kalo dilihat di jakarta sepanjang rel KRL, hanya beberapa tempat saja yg kumuh, sisanya lapang... Rahajeng, ngurah beni setiawan P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, 13 April, 2011 8:59:14 Subject: [bali] Re: BAli on Rails Jero Wacik sing nawang ape..terus terang rage kecewa dengan Alumnus SMA-1 Singaraja dan alumnus Ganesha ITB yang memalukan … SAY NO to Kereta Api di BALI… -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of nyoman suwela Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:57 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang kesannya sangat mendukung proyek ini. Nyoman Suwela From:Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM Subject: [bali] Re: BAli on Rails Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa jadi lebih baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. Atau seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass lebih baik, tau ruas tertentu TOL. Made W -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: wayan artika batung...@yahoo.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT) Subject: [bali] Re: BAli on Rails Ini kabar gembira namanya! --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote: From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id Subject: [bali] BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM Circumnavigating Bali on Rails Posted on 12 April 2011. Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770 million Rail System. (2011-04-11) The Indonesian government is moving ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system circumnavigating Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million). The State news agency Antara quoted the Minister of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published , including both the grand design and a [UTF-8?]budget.â€� (image from
[bali] Re: BAli on Rails
Beni.. Masalahnya si Wacik ne ngomong Kereta api mengelilingi Bali..dan bukan suatu pilot project terbatas di daerah tertentu..coba bikin dulu dalam jarak pendek sebagai pilot proyek lihat hasilnya apakah sesuai dengan untung rugi yang diperkirakan.. Beni pasti pernah mengilingi Bali, kebayang sendiri kan permasalahannya..Bali tidak seperti Jawa yang relative datar dalam jarak ratusan km… Di bibir pantai bali banyak yang terjal..coba jalan mulai dari arah air-sanih singaraja ke Timur, ketemu pura Ponjok Batu…apakah Pura ini akan dibongkar oleh Proyeknya Wacik, apakah lereng-lereng terjal di sepanjang pantai timur Buleleng akan diratakan oleh proyeknya Wacik, berapa kompensasi atas ganti rugi tanah, apakah yang 7 Triliun sudah termasuk penggantian tanah.?? Berapa banyak Pura dan tempat suci di dekat pantai yang harus di-bongkar untuk proyek ini?? Apakah masyarakat akan setuju?? Coba dulu-lah jalan-jalan mengelilingi pantai Bali...termasuk Pura Penimbangan di dekat Pantai Singaraja, di dekat Rumah , kalau Wacik mau merobohkan pura ini mesti siap bertempur dulu dengan rage.. Suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Wednesday, April 13, 2011 12:56 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Bli Ambara, adi jeg keras gati komentarne. Hehe...kalem atuh kang... http://mail.yimg.com/a/i/mesg/tsmileys2/03.gif Selain semua cons yang disampaikan beberapa semeton seperti kumuh, polusi, resiko kecelakaan tinggi karena kurang waspada, pasti ada pros-nya juga. Kalo bicara polusi dan resiko, tampaknya kereta memiliki resikonya lebih kecil ketimbang sepeda motor bahkan mobil untuk jarak tempuh yang sama. Pun juga masalah polusi, kereta tentu jauh lebih efisien. Resiko itu kan pengaruh dari severity x likelihood. Jika dibanding kereta, tentu mobil dan motor ini punya severity yang lebih rendah ketimbang kereta, tapi likelihood yang lebih tinggi. Tentu, jika sekarang situasinya adalah melasti diatas rel kereta akan berbeda. Hanya, tak bisa begitu saja dikatakan bahwa resiko akan tinggi. Hazard itu kan sesuatu yang bisa kita kendalikan toh?! Permasalahan kumuh tentunya tak serta merta bawaan dari adanya rel kereta api. Kalo dilihat di jakarta sepanjang rel KRL, hanya beberapa tempat saja yg kumuh, sisanya lapang... Rahajeng, ngurah beni setiawan P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, 13 April, 2011 8:59:14 Subject: [bali] Re: BAli on Rails Jero Wacik sing nawang ape..terus terang rage kecewa dengan Alumnus SMA-1 Singaraja dan alumnus Ganesha ITB yang memalukan … SAY NO to Kereta Api di BALI… -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of nyoman suwela Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:57 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang kesannya sangat mendukung proyek ini. Nyoman Suwela From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM Subject: [bali] Re: BAli on Rails Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem
[bali] Re: BAli on Rails
Bli Ambara sane wangiyang titiyang, Beh, kalo sampai ke antisipasi atau kekhawatiran pembongkaran pura, kok sepertinya tidak akan sampai kesana ya. Kecuali memang beliau siap diberondong peluru timah oleh semeton yang kasat dan tak kasat mata . Jangankan membongkar, baru survey bawa linggis aja bisa jadi di-linggis duluan Kalo masalah topografi, sesungguhnya bukan hal baru dalam dunia perkereta-apian. Teknologi terowongan dan rel gantung sudah lama diadopsi untuk menjawab masalah topografi. Sepertinya, kalau ingin menolak, bli dan kita-kita harus punya alasan yang betul-betul kuat untuk nantinya disandingkan dengan semua pros yang dikawal pemerintah memalui Pak Wacik. kalau tak resume-kan, cons-nya: Kumuh -- ini preventif dan manageable resiko kecelakaan -- sangat preventif juga topografi -- insinyur Indonesia sudah canggih-canggih (konon, pengawasan dan perawatan aja yang kurang. Kalaupun begitu, ini faktor yang masih manageable) pembongkaran pura (unlikely lah) salam, ngurah beni setiawan P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, 13 April, 2011 12:32:12 Subject: [bali] Re: BAli on Rails Beni.. Masalahnya si Wacik ne ngomong Kereta api mengelilingi Bali..dan bukan suatu pilot project terbatas di daerah tertentu..coba bikin dulu dalam jarak pendek sebagai pilot proyek lihat hasilnya apakah sesuai dengan untung rugi yang diperkirakan.. Benipasti pernah mengilingi Bali, kebayang sendiri kanpermasalahannya..Balitidak seperti Jawa yang relative datar dalam jarak ratusan km… Di bibir pantai bali banyak yang terjal..coba jalan mulai dari arah air-sanih singaraja ke Timur, ketemu pura Ponjok Batu…apakah Pura ini akan dibongkar oleh Proyeknya Wacik, apakah lereng-lereng terjal di sepanjang pantai timur Buleleng akan diratakan oleh proyeknya Wacik, berapa kompensasi atas ganti rugi tanah, apakah yang 7 Triliun sudah termasuk penggantian tanah.?? Berapa banyak Pura dan tempat suci di dekat pantai yang harus di-bongkar untuk proyek ini?? Apakah masyarakat akan setuju?? Coba dulu-lah jalan-jalan mengelilingi pantai Bali...termasuk Pura Penimbangan di dekat Pantai Singaraja, di dekat Rumah , kalau Wacik mau merobohkan pura ini mesti siap bertempur dulu dengan rage.. Suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of ngurah benisetiawan Sent: Wednesday, April 13, 201112:56 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAlion Rails Bli Ambara, adi jeg keras gati komentarne. Hehe...kalem atuh kang... Selain semua cons yang disampaikan beberapa semeton seperti kumuh, polusi, resiko kecelakaan tinggi karena kurang waspada, pasti ada pros-nya juga. Kalo bicara polusi dan resiko, tampaknya kereta memiliki resikonya lebih kecil ketimbang sepeda motor bahkan mobil untuk jarak tempuh yang sama. Pun juga masalah polusi, kereta tentu jauh lebih efisien. Resiko itu kan pengaruh dari severity x likelihood. Jika dibanding kereta, tentu mobil dan motor ini punya severity yang lebih rendah ketimbang kereta, tapi likelihood yang lebih tinggi. Tentu, jika sekarang situasinya adalah melasti diatas rel kereta akan berbeda. Hanya, tak bisa begitu saja dikatakan bahwa resiko akan tinggi. Hazard itu kan sesuatu yang bisa kita kendalikan toh?! Permasalahan kumuh tentunya tak serta merta bawaan dari adanya rel kereta api. Kalo dilihat di jakarta sepanjang rel KRL, hanya beberapa tempat saja yg kumuh, sisanya lapang... Rahajeng, ngurah beni setiawan PSave a tree...please don't print this e-mail unless you really need to From:Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, 13 April, 2011 8:59:14 Subject: [bali] Re: BAli on Rails Jero Wacik sing nawang ape..terus terang rage kecewa dengan Alumnus SMA-1 Singaraja dan alumnus Ganesha ITB yang memalukan … SAY NO to Kereta Api di BALI… -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of nyoman suwela Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:57 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang kesannya sangat mendukung proyek ini. Nyoman Suwela From:Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com To: bali@lp3b.or.id Sent: