Contoh Penyalahgunaan Perencanaan 19 February 2008 00:00:00 Produksi PLTU Paiton Turun 50% SURABAYA (SINDO) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton berkurang 50% karena cadangan batu bara menipis. Akibatnya, terjadi potensi pemadaman listrik di sejumlah daerah. Menurut Juru Bicara PLN Distribusi Jawa Timur (Jatim) Faisal Asyhari, akibat penurunan produksi tersebut total pasokan listrik PLN ke sistem kelistrikan Jawa- Madura-Bali (Jamali) menjadi hanya 15.200 megawatt (MW),defisit sekitar 700 MW dari perkiraan beban puncak sistem Jamali sebesar 15.900 MW. Jadi, mau tidak mau, harus terjadi pemadaman bergilir sebagai solusi terburuknya, ujar Asyhari di Surabaya kemarin. Faisal menjelaskan, pembagian wilayah pemadaman akan diatur di area pengatur distribusi. PLN Distribusi Jatim akan memadamkan listrik secara merata, diutamakan di daerah-daerah yang penggunaan listriknya besar. Manajer Operasional Sistem Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Region Jawa Bali Choirul Anam mengatakan, biasanya Jatim kebagian 20% dari jumlah listrik yang defisit. Menurut Anam, total kapasitas semua pembangkit di Jatim sebesar 6.100-6.500 MW, sementara beban puncak untuk Jatim sebesar 3.000 MW. Meski surplus listrik, berdasarkan aturan sistem interkoneksi, Jatim harus membagi pasokan listriknya ke provinsi lain seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI, dan Bali. Pada kondisi normal, Jatim biasanya mengirim pasokan listrik sebanyak 1.7002.000 MW. Kini, karena menurunnya produksi di PLTU Paiton, Jatim hanya mampu mengirim pasokan maksimal 1.500 MW. Anam memaparkan, menipisnya cadangan batu bara bagi PLTU Paiton itu lantaran cuaca buruk belakangan yang membuat kapalkapal pengangkut batu bara tidak berani merapat. Manajer Bahan Bakar PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Amien Rizaq membenarkan berkurangnya pasokan batu bara tersebut. Saat ini, PJB hanya memiliki cadangan batu bara untuk 2-3 hari ke depan. Dalam sebulan, PLTU Paiton membutuhkan pasokan batu bara sebanyak 270.000 ton. Berdasarkan data PJB, batu bara merupakan bahan bakar dengan kontribusi terbesar untuk pembangkit listrik di sistem Jamali. Persentasenya hampir mencapai 48%,disusul bahan bakar minyak 25,7%, bahan bakar gas 12,6%, air 6,8%, dan panas bumi sekitar 6,1%.Total dari kapasitas unit pembangkit yang ada di kompleks Paiton mencapai 3200 MW.
Sumber: Sindo ngurah beni setiawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: harga minyak kembali merangkak naik... orang Medan pun mengeluh... Keluhan Kenaikan BBM (Medan) BBM Naik lagi... Hidup tambah SIMANUNGKALIT, PANDAPOTAN MANURUNG, banyak SIHOTANG, hidup bagai mendaki TOBING, tak ada lagi HARAHAP, kepala pusing sampai SIBUTAR-BUTAR, rambut rontok nyaris POLTAK, jumlah rakyat miskin udah PANGARIBUAN, anak anak menangis MARPAUNG PAUNG, otak sudah SITOMPUL, tapi kita tetap diminta sabar SITORUS, jangan putus HARAHAP, mintalah PARLINDUNGAN supaya BONAR BONAR selamat... rehat sembari 'menikmati' kenaikan harga minyak... ngurah beni setiawan pi = 3.14 love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important --------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. --------------------------------- Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.