Re: [balita-anda] Breast feeding

2000-09-25 Terurut Topik Erny Handjojo

mb. fenny,

setahu saya hal tsb nggak boleh. jadi daripada nanti baby-nya bisa mencret
atau sakit perut, mendingan kita simpan dalam botol yang berbeda. pengalaman
saya bahkan dulu saya beri post-it (tanda), botol mana yang harus diminumkan
ke baby terlebih dahulu dengan menuliskan jam saya selesai memompa ASI tsb
:) jadi baby sitter di rumah nggak bingung pada saat saya bekerja di kantor.

regards,
erny

- Original Message -
From: Fenny Halim [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 22, 2000 12:00 PM
Subject: [balita-anda] Breast feeding


 Dear netters

 Kebetulan topiknya sama, saya mau nanya nih.

 Kalau misalnya ASI diperas (katakanlah 100 cc) lalu disimpan di botol dan
 dimasukkan ke kulkas, lalu 2-3 jam kemudian ASI diperas lagi (sekitar 120
 cc).  Boleh nggak ASI yang baru itu dicampur dengan ASI yang 100 cc
pertama
 ? Kalau boleh, berarti kan kita nggak usah terlalu banyak membeli botol
 susu.

 Regards
 Fenny

  --
  From: i m a[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Thursday, September 21, 2000 4:51 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [balita-anda] Breast feeding
 
  Mbak IRa,
 
  Untuk point 1 saya tidak bisa pastikan sekali...tapi kemungkinan itu
  memang
  bisa alergi...kan waktu di TPI acara buah hati hampir 1 bulan yang lalu
  pernah dbahas tentang alergi susu sapi...jadi alternatif pemberian susu
  formulanya diganti menjadi susu kedelai.
 
  Untuk point 2, sampai saat ini, anak saya Hanind 11 bulan 1 minggu masih
  saya peras ASI saya di kantor...caranya setelah diperas ASI disimpan di
  freezer sampai perasan / botol terakhir bisa 2 / 3 kali...bila kita akan
  pulang, ASI tersebut dimasukkan ke termos dan diisi dengan es batu...hal
  ini untuk antisipasi bila dijalan macet.
  Sampai dirumah, semua botol berisi ASI itu saya masukkan ke dalam
freezer
  kembali utnuk dikeluarkan / dipindahkan ke kulkas bawah besok pagi. Bila
  akan digunakan baru dipanaskan di air panas (direndam setinggi permukaan
  ASI dalam botol).
 
  Semoga membantuthanks,
  -mamanya hanind-
 


  Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















Re: [balita-anda] Breast feeding

2000-09-24 Terurut Topik Mia Mahaendra Gofar

Mbak,
Dari buku 'The Baby Book' yang saya baca,
ASI yang di peras bisa tahan 6-10 jam di luar kulkas (dengan catatan
wadahnya mesti steril). Kalau udah masuk kulkas bisa sampai 5 hari,  dan
selebihnya mesti disimpan di freezer.
Untuk ngangetinnya mesti dihangatin di air hangat, jangan dimasak atau masuk
microwave.

Cara simpennya seperti yang digambarin sama bundanya Veda dan mamanya
Hanind, cuma saya mo nambahin aja, kalau mau disimpen di freezer mungkin
bisa dicoba dengan dikasih tanggal, jadi ketauan yang mana yang lebih dulu
dan dipakai lebih dulu.

Semoga bisa membantu,
Mia - mamanya Kay

-Ursprüngliche Nachricht-
Von: Ira Mashura
[EMAIL PROTECTED]
An: 'Balita Anda' [EMAIL PROTECTED]
Datum: Donnerstag, 21. September 2000 11:23
Betreff: [balita-anda] Breast feeding


Dear all,
Senang sekali bisa subscribe lagi di balita anda.
Saya baru aja masuk kerja hari ini, stl 3 bulan cuti hamil.
Anak kedua saya sekarang usianya sudah 3 bulan (laki2) dan sampai kemaren
masih total ASI. Krn mau masuk kerja kemaren sudah saya cobain susu formula
(Nutrilon), tapi stl minum susu koq sekitar mulutnya jadi merah2 spt
allergi.
Kenapa ya ...?

Trus, saya juga mau nanya nih, bagaimana cara pemberian ASI pompa dan cara
penyimpanannya. Tadi pagi udah saya pompa 150ml, trus bagusnya disimpan di
freezer atau cukup di kulkas bawah aja.
Thanks berat sebelumnya...

Rgds - IRA



 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















Re: [balita-anda] Breast feeding

2000-09-24 Terurut Topik i m a

Mbak Fenny,

Kalau boleh saya jawab..jawabannya adalah tidak boleh.
Karena ASI yang sudah disimpan terlebih dahulu sudah ada endapan, tidak
bisa digabung dengan ASI yang baru diperas, begitu juga bila kita
menghangatkan ASI dan tersisa tidak habis diminum tidak boleh di masukkan
ke kulkas lagi.

Semoga membantu, thanks,
mamanya Hanind

At 01:00 PM 9/22/00 +0800, you wrote:
Dear netters

Kebetulan topiknya sama, saya mau nanya nih. 

Kalau misalnya ASI diperas (katakanlah 100 cc) lalu disimpan di botol dan
dimasukkan ke kulkas, lalu 2-3 jam kemudian ASI diperas lagi (sekitar 120
cc).  Boleh nggak ASI yang baru itu dicampur dengan ASI yang 100 cc pertama
? Kalau boleh, berarti kan kita nggak usah terlalu banyak membeli botol
susu.

Regards
Fenny

 --
 From:i m a[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent:Thursday, September 21, 2000 4:51 PM
 To:  [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] Breast feeding
 
 Mbak IRa,
 
 Untuk point 1 saya tidak bisa pastikan sekali...tapi kemungkinan itu
 memang
 bisa alergi...kan waktu di TPI acara buah hati hampir 1 bulan yang lalu
 pernah dbahas tentang alergi susu sapi...jadi alternatif pemberian susu
 formulanya diganti menjadi susu kedelai.
 
 Untuk point 2, sampai saat ini, anak saya Hanind 11 bulan 1 minggu masih
 saya peras ASI saya di kantor...caranya setelah diperas ASI disimpan di
 freezer sampai perasan / botol terakhir bisa 2 / 3 kali...bila kita akan
 pulang, ASI tersebut dimasukkan ke termos dan diisi dengan es batu...hal
 ini untuk antisipasi bila dijalan macet.
 Sampai dirumah, semua botol berisi ASI itu saya masukkan ke dalam freezer
 kembali utnuk dikeluarkan / dipindahkan ke kulkas bawah besok pagi. Bila
 akan digunakan baru dipanaskan di air panas (direndam setinggi permukaan
 ASI dalam botol).
 
 Semoga membantuthanks,
 -mamanya hanind-
 


 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















[balita-anda] Breast feeding

2000-09-21 Terurut Topik Ira Mashura

Dear all,
Senang sekali bisa subscribe lagi di balita anda.
Saya baru aja masuk kerja hari ini, stl 3 bulan cuti hamil.
Anak kedua saya sekarang usianya sudah 3 bulan (laki2) dan sampai kemaren
masih total ASI. Krn mau masuk kerja kemaren sudah saya cobain susu formula
(Nutrilon), tapi stl minum susu koq sekitar mulutnya jadi merah2 spt
allergi. 
Kenapa ya ...?

Trus, saya juga mau nanya nih, bagaimana cara pemberian ASI pompa dan cara
penyimpanannya. Tadi pagi udah saya pompa 150ml, trus bagusnya disimpan di
freezer atau cukup di kulkas bawah aja.
Thanks berat sebelumnya...

Rgds - IRA



 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















RE: [balita-anda] Breast feeding

2000-09-21 Terurut Topik Pauline M. Leander

Dear all .. I am a new member of your group.
Aku mungkin bisa bagi pengalamanku. Setelah melahirkan 16 bl yl dan mulai
masuk kerja, aku juga beri baby ku ASI dari pompa. Setiap hari aku pompa
pagi-pagi (subuh) lalu aku masukkan dalam botol kecil-kecil sesuai takaran
(biasanya 60 - 120 ml) untuk persediaan hari itu.
Di kantor aku lakukan hal yang sama, tapi dengan breast pump yang otomatis
masuk ke dalam botol, lalu aku simpan di lemari es kantor. Pulangnya aku
masukkan dulu ke dalam termos kecil supaya tetap dingin dan sampai di rumah
harus segera di masukkan lagi ke dalam botol kecil-kecil untuk persediaan
selanjutnya.
Pada prinsipnya ASI itu tahan 2x24 jam (tapi sebaiknya tidak selama ini) dan
sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam freezer, karena begitu dicairkan, dia
tidak boleh dibekukan lagi. Mungkin bisa diletakkan di bagian daging/buah (
1 tingkat di bawah freezer ). Itulah sebaiknya kita masukkan dalam botol
kecil-kecil supaya kalau dibekukan bisa langsung dicairkan sesuai kebutuhan.
Bagus juga kalau kita beri label untuk masing-masing botol supaya terkontrol
baik.
Oke .. selamat bekerja kembali ya ..
* note : botol kecil-kecil ini bisa didapat di Hero di bagian plastik,
bentuknya seperti stoples kecil sekali dari plastik.

Bundanya Veda 

 --
 From: Ira
 Mashura[SMTP:[EMAIL PROTECTED]
 .sg]
 Reply To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, September 21, 2000 2:00 PM
 To:   'Balita Anda'
 Subject:  [balita-anda] Breast feeding
 Importance:   High
 
 Dear all,
 Senang sekali bisa subscribe lagi di balita anda.
 Saya baru aja masuk kerja hari ini, stl 3 bulan cuti hamil.
 Anak kedua saya sekarang usianya sudah 3 bulan (laki2) dan sampai kemaren
 masih total ASI. Krn mau masuk kerja kemaren sudah saya cobain susu
 formula
 (Nutrilon), tapi stl minum susu koq sekitar mulutnya jadi merah2 spt
 allergi. 
 Kenapa ya ...?
 
 Trus, saya juga mau nanya nih, bagaimana cara pemberian ASI pompa dan cara
 penyimpanannya. Tadi pagi udah saya pompa 150ml, trus bagusnya disimpan di
 freezer atau cukup di kulkas bawah aja.
 Thanks berat sebelumnya...
 
 Rgds - IRA
 
 
 
  Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















[balita-anda] breast feeding

1999-11-22 Terurut Topik Arif Mujahidin

.   RACHEL'S ENVIRONMENT  HEALTH WEEKLY #677   .
.---November 18, 1999---.
.  HEADLINES:   .
.CORPORATE RIGHTS VS. HUMAN NEED.
.  ==   .
.   Environmental Research Foundation   .
.  P.O. Box 5036, Annapolis, MD  21403  .
.  Fax (410) 263-8944; E-mail: [EMAIL PROTECTED]   .
.  ==   .
.===


CORPORATE RIGHTS VS. HUMAN NEED


[Note: Rachel's will not be published the week of November 22.]

For many years, the potential market for baby foods and infant
formula in the "developed" countries has been shrinking because
birth rates have declined. Therefore, to create new demand for
their products, baby food corporations have aggressively sought
to "open new markets" in the Third World.

A key vehicle for "opening new markets" is advertising intended
to convince women that breast-feeding their babies isn't "modern"
and bottle feeding is healthier. Of course the premise of such
advertising is medically false -- breast-feeding provides
superior benefits compared to all synthetic substitutes.
(Breast-feeding provides an infant with significant immunity
against disease; it creates a strong emotional bond between
mother and child; it helps prevent breast cancer in the mother,
and more.) Nevertheless, many women are taken in by the false
advertising; as a result, according to the United Nations
Children's Fund (UNICEF), only 44% of infants in the Third World
are breast-fed. (The proportion is even smaller in "developed"
countries.)

Chiefly because of this false advertising, according to UNICEF,
1.5 million infants die each year because their mothers
unwittingly prepare infant formula with contaminated water,
causing fatal diarrhea.

During the 1970s, a world-wide grass-roots campaign focused
attention on this problem, boycotting products made by Nestle, a
major manufacturer of infant formula.

Partly because of the Nestle boycott, the World Health
Organization (WHO) developed and published a Code on Marketing of
Breast-Milk Substitutes. The WHO code prohibits words like
"humanized breastmilk" and "equivalent to breastmilk."
Furthermore, to protect illiterate women from being duped, the
WHO code prohibits pictures on labels "that idealize the use of
bottle feeding."

In 1983, Guatemala passed a law and regulations incorporating the
WHO code. The goal of the Guatemalan government was to encourage
new mothers (1) to breast-feed their infants and (2) to fully
understand the threats to their babies of using infant formula as
a substitute for breast milk. The Guatemalan law prohibited the
use of labels that associated infant formula with a healthy,
chubby baby; specifically, the law prohibited pictures of
idealized babies on packages of baby food intended for children
younger than 2 years. Furthermore, the Guatemalan law required
labels to carry a statement that breast-feeding is nutritionally
superior.

The law also prohibited baby food manufacturers from providing
free samples of their products (if a baby starts taking free
samples the mother stops lactating, thus converting mother and
infant into full-time, paying customers). And finally the law
prohibited baby food manufacturers from directly marketing their
products to young mothers in the hospital.

The regulations went into effect in 1988 and all domestic and
foreign manufacturers of baby foods -- with one notable exception
-- came into compliance. Infant deaths attributable to bottle
feeding declined, and UNICEF began highlighting Guatemala as a
model for what works.

However, the U.S. baby food manufacturer, Gerber (motto: "Babies
Are Our Business"), objected to Guatemala's new law. Although the
Guatemalan Ministry of Health made numerous attempts to negotiate
with Gerber, the company reportedly continued to market its
infant formula directly to mothers in the hospital, and continued
to give free samples to doctors and day care centers.

Most importantly Gerber refused to remove its trademark picture
of a chubby, smiling baby from its product labels, and it refused
to add a phrase saying breast milk was superior. In sum, Gerber
thumbed its nose at Guatemalan health authorities, who were
trying to protect their most vulnerable citizens, infants,
against harm.

In November, 1993 -- ten years after Guatemala passed its law,
and five years after its regulations went into effect -- Gerber
lost its final appeal. A Guatemalan Administrative Tribunal ruled
in favor of the Ministry of Health and it looked as though even
Gerber would have to comply with the Guatemalan law.

But Gerber opened a new line of attack on Guatemala, arguing that
the Guatemalan law was illegal under international statutes
because