Re: [balita-anda] Breast feeding
mb. fenny, setahu saya hal tsb nggak boleh. jadi daripada nanti baby-nya bisa mencret atau sakit perut, mendingan kita simpan dalam botol yang berbeda. pengalaman saya bahkan dulu saya beri post-it (tanda), botol mana yang harus diminumkan ke baby terlebih dahulu dengan menuliskan jam saya selesai memompa ASI tsb :) jadi baby sitter di rumah nggak bingung pada saat saya bekerja di kantor. regards, erny - Original Message - From: Fenny Halim [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 22, 2000 12:00 PM Subject: [balita-anda] Breast feeding Dear netters Kebetulan topiknya sama, saya mau nanya nih. Kalau misalnya ASI diperas (katakanlah 100 cc) lalu disimpan di botol dan dimasukkan ke kulkas, lalu 2-3 jam kemudian ASI diperas lagi (sekitar 120 cc). Boleh nggak ASI yang baru itu dicampur dengan ASI yang 100 cc pertama ? Kalau boleh, berarti kan kita nggak usah terlalu banyak membeli botol susu. Regards Fenny -- From: i m a[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, September 21, 2000 4:51 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Breast feeding Mbak IRa, Untuk point 1 saya tidak bisa pastikan sekali...tapi kemungkinan itu memang bisa alergi...kan waktu di TPI acara buah hati hampir 1 bulan yang lalu pernah dbahas tentang alergi susu sapi...jadi alternatif pemberian susu formulanya diganti menjadi susu kedelai. Untuk point 2, sampai saat ini, anak saya Hanind 11 bulan 1 minggu masih saya peras ASI saya di kantor...caranya setelah diperas ASI disimpan di freezer sampai perasan / botol terakhir bisa 2 / 3 kali...bila kita akan pulang, ASI tersebut dimasukkan ke termos dan diisi dengan es batu...hal ini untuk antisipasi bila dijalan macet. Sampai dirumah, semua botol berisi ASI itu saya masukkan ke dalam freezer kembali utnuk dikeluarkan / dipindahkan ke kulkas bawah besok pagi. Bila akan digunakan baru dipanaskan di air panas (direndam setinggi permukaan ASI dalam botol). Semoga membantuthanks, -mamanya hanind- Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Breast feeding
Mbak, Dari buku 'The Baby Book' yang saya baca, ASI yang di peras bisa tahan 6-10 jam di luar kulkas (dengan catatan wadahnya mesti steril). Kalau udah masuk kulkas bisa sampai 5 hari, dan selebihnya mesti disimpan di freezer. Untuk ngangetinnya mesti dihangatin di air hangat, jangan dimasak atau masuk microwave. Cara simpennya seperti yang digambarin sama bundanya Veda dan mamanya Hanind, cuma saya mo nambahin aja, kalau mau disimpen di freezer mungkin bisa dicoba dengan dikasih tanggal, jadi ketauan yang mana yang lebih dulu dan dipakai lebih dulu. Semoga bisa membantu, Mia - mamanya Kay -Ursprüngliche Nachricht- Von: Ira Mashura [EMAIL PROTECTED] An: 'Balita Anda' [EMAIL PROTECTED] Datum: Donnerstag, 21. September 2000 11:23 Betreff: [balita-anda] Breast feeding Dear all, Senang sekali bisa subscribe lagi di balita anda. Saya baru aja masuk kerja hari ini, stl 3 bulan cuti hamil. Anak kedua saya sekarang usianya sudah 3 bulan (laki2) dan sampai kemaren masih total ASI. Krn mau masuk kerja kemaren sudah saya cobain susu formula (Nutrilon), tapi stl minum susu koq sekitar mulutnya jadi merah2 spt allergi. Kenapa ya ...? Trus, saya juga mau nanya nih, bagaimana cara pemberian ASI pompa dan cara penyimpanannya. Tadi pagi udah saya pompa 150ml, trus bagusnya disimpan di freezer atau cukup di kulkas bawah aja. Thanks berat sebelumnya... Rgds - IRA Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Breast feeding
Mbak Fenny, Kalau boleh saya jawab..jawabannya adalah tidak boleh. Karena ASI yang sudah disimpan terlebih dahulu sudah ada endapan, tidak bisa digabung dengan ASI yang baru diperas, begitu juga bila kita menghangatkan ASI dan tersisa tidak habis diminum tidak boleh di masukkan ke kulkas lagi. Semoga membantu, thanks, mamanya Hanind At 01:00 PM 9/22/00 +0800, you wrote: Dear netters Kebetulan topiknya sama, saya mau nanya nih. Kalau misalnya ASI diperas (katakanlah 100 cc) lalu disimpan di botol dan dimasukkan ke kulkas, lalu 2-3 jam kemudian ASI diperas lagi (sekitar 120 cc). Boleh nggak ASI yang baru itu dicampur dengan ASI yang 100 cc pertama ? Kalau boleh, berarti kan kita nggak usah terlalu banyak membeli botol susu. Regards Fenny -- From:i m a[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent:Thursday, September 21, 2000 4:51 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Breast feeding Mbak IRa, Untuk point 1 saya tidak bisa pastikan sekali...tapi kemungkinan itu memang bisa alergi...kan waktu di TPI acara buah hati hampir 1 bulan yang lalu pernah dbahas tentang alergi susu sapi...jadi alternatif pemberian susu formulanya diganti menjadi susu kedelai. Untuk point 2, sampai saat ini, anak saya Hanind 11 bulan 1 minggu masih saya peras ASI saya di kantor...caranya setelah diperas ASI disimpan di freezer sampai perasan / botol terakhir bisa 2 / 3 kali...bila kita akan pulang, ASI tersebut dimasukkan ke termos dan diisi dengan es batu...hal ini untuk antisipasi bila dijalan macet. Sampai dirumah, semua botol berisi ASI itu saya masukkan ke dalam freezer kembali utnuk dikeluarkan / dipindahkan ke kulkas bawah besok pagi. Bila akan digunakan baru dipanaskan di air panas (direndam setinggi permukaan ASI dalam botol). Semoga membantuthanks, -mamanya hanind- Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Breast feeding
Dear all, Senang sekali bisa subscribe lagi di balita anda. Saya baru aja masuk kerja hari ini, stl 3 bulan cuti hamil. Anak kedua saya sekarang usianya sudah 3 bulan (laki2) dan sampai kemaren masih total ASI. Krn mau masuk kerja kemaren sudah saya cobain susu formula (Nutrilon), tapi stl minum susu koq sekitar mulutnya jadi merah2 spt allergi. Kenapa ya ...? Trus, saya juga mau nanya nih, bagaimana cara pemberian ASI pompa dan cara penyimpanannya. Tadi pagi udah saya pompa 150ml, trus bagusnya disimpan di freezer atau cukup di kulkas bawah aja. Thanks berat sebelumnya... Rgds - IRA Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Breast feeding
Dear all .. I am a new member of your group. Aku mungkin bisa bagi pengalamanku. Setelah melahirkan 16 bl yl dan mulai masuk kerja, aku juga beri baby ku ASI dari pompa. Setiap hari aku pompa pagi-pagi (subuh) lalu aku masukkan dalam botol kecil-kecil sesuai takaran (biasanya 60 - 120 ml) untuk persediaan hari itu. Di kantor aku lakukan hal yang sama, tapi dengan breast pump yang otomatis masuk ke dalam botol, lalu aku simpan di lemari es kantor. Pulangnya aku masukkan dulu ke dalam termos kecil supaya tetap dingin dan sampai di rumah harus segera di masukkan lagi ke dalam botol kecil-kecil untuk persediaan selanjutnya. Pada prinsipnya ASI itu tahan 2x24 jam (tapi sebaiknya tidak selama ini) dan sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam freezer, karena begitu dicairkan, dia tidak boleh dibekukan lagi. Mungkin bisa diletakkan di bagian daging/buah ( 1 tingkat di bawah freezer ). Itulah sebaiknya kita masukkan dalam botol kecil-kecil supaya kalau dibekukan bisa langsung dicairkan sesuai kebutuhan. Bagus juga kalau kita beri label untuk masing-masing botol supaya terkontrol baik. Oke .. selamat bekerja kembali ya .. * note : botol kecil-kecil ini bisa didapat di Hero di bagian plastik, bentuknya seperti stoples kecil sekali dari plastik. Bundanya Veda -- From: Ira Mashura[SMTP:[EMAIL PROTECTED] .sg] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 21, 2000 2:00 PM To: 'Balita Anda' Subject: [balita-anda] Breast feeding Importance: High Dear all, Senang sekali bisa subscribe lagi di balita anda. Saya baru aja masuk kerja hari ini, stl 3 bulan cuti hamil. Anak kedua saya sekarang usianya sudah 3 bulan (laki2) dan sampai kemaren masih total ASI. Krn mau masuk kerja kemaren sudah saya cobain susu formula (Nutrilon), tapi stl minum susu koq sekitar mulutnya jadi merah2 spt allergi. Kenapa ya ...? Trus, saya juga mau nanya nih, bagaimana cara pemberian ASI pompa dan cara penyimpanannya. Tadi pagi udah saya pompa 150ml, trus bagusnya disimpan di freezer atau cukup di kulkas bawah aja. Thanks berat sebelumnya... Rgds - IRA Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] breast feeding
. RACHEL'S ENVIRONMENT HEALTH WEEKLY #677 . .---November 18, 1999---. . HEADLINES: . .CORPORATE RIGHTS VS. HUMAN NEED. . == . . Environmental Research Foundation . . P.O. Box 5036, Annapolis, MD 21403 . . Fax (410) 263-8944; E-mail: [EMAIL PROTECTED] . . == . .=== CORPORATE RIGHTS VS. HUMAN NEED [Note: Rachel's will not be published the week of November 22.] For many years, the potential market for baby foods and infant formula in the "developed" countries has been shrinking because birth rates have declined. Therefore, to create new demand for their products, baby food corporations have aggressively sought to "open new markets" in the Third World. A key vehicle for "opening new markets" is advertising intended to convince women that breast-feeding their babies isn't "modern" and bottle feeding is healthier. Of course the premise of such advertising is medically false -- breast-feeding provides superior benefits compared to all synthetic substitutes. (Breast-feeding provides an infant with significant immunity against disease; it creates a strong emotional bond between mother and child; it helps prevent breast cancer in the mother, and more.) Nevertheless, many women are taken in by the false advertising; as a result, according to the United Nations Children's Fund (UNICEF), only 44% of infants in the Third World are breast-fed. (The proportion is even smaller in "developed" countries.) Chiefly because of this false advertising, according to UNICEF, 1.5 million infants die each year because their mothers unwittingly prepare infant formula with contaminated water, causing fatal diarrhea. During the 1970s, a world-wide grass-roots campaign focused attention on this problem, boycotting products made by Nestle, a major manufacturer of infant formula. Partly because of the Nestle boycott, the World Health Organization (WHO) developed and published a Code on Marketing of Breast-Milk Substitutes. The WHO code prohibits words like "humanized breastmilk" and "equivalent to breastmilk." Furthermore, to protect illiterate women from being duped, the WHO code prohibits pictures on labels "that idealize the use of bottle feeding." In 1983, Guatemala passed a law and regulations incorporating the WHO code. The goal of the Guatemalan government was to encourage new mothers (1) to breast-feed their infants and (2) to fully understand the threats to their babies of using infant formula as a substitute for breast milk. The Guatemalan law prohibited the use of labels that associated infant formula with a healthy, chubby baby; specifically, the law prohibited pictures of idealized babies on packages of baby food intended for children younger than 2 years. Furthermore, the Guatemalan law required labels to carry a statement that breast-feeding is nutritionally superior. The law also prohibited baby food manufacturers from providing free samples of their products (if a baby starts taking free samples the mother stops lactating, thus converting mother and infant into full-time, paying customers). And finally the law prohibited baby food manufacturers from directly marketing their products to young mothers in the hospital. The regulations went into effect in 1988 and all domestic and foreign manufacturers of baby foods -- with one notable exception -- came into compliance. Infant deaths attributable to bottle feeding declined, and UNICEF began highlighting Guatemala as a model for what works. However, the U.S. baby food manufacturer, Gerber (motto: "Babies Are Our Business"), objected to Guatemala's new law. Although the Guatemalan Ministry of Health made numerous attempts to negotiate with Gerber, the company reportedly continued to market its infant formula directly to mothers in the hospital, and continued to give free samples to doctors and day care centers. Most importantly Gerber refused to remove its trademark picture of a chubby, smiling baby from its product labels, and it refused to add a phrase saying breast milk was superior. In sum, Gerber thumbed its nose at Guatemalan health authorities, who were trying to protect their most vulnerable citizens, infants, against harm. In November, 1993 -- ten years after Guatemala passed its law, and five years after its regulations went into effect -- Gerber lost its final appeal. A Guatemalan Administrative Tribunal ruled in favor of the Ministry of Health and it looked as though even Gerber would have to comply with the Guatemalan law. But Gerber opened a new line of attack on Guatemala, arguing that the Guatemalan law was illegal under international statutes because