Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

2010-03-10 Terurut Topik Vheru Prayitno
Apa perlu ya diadakan kumpul di-Pangeran Jaya Karta biar anggota sekalian 
lihat kondisi sebenarnya utk cr jln keluarnya tempatkan  sdh ada netral lagi

Makasih

--- Pada Rab, 10/3/10, east_road east_r...@yahoo.com menulis:

Dari: east_road east_r...@yahoo.com
Judul: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 3:23 AM







 



  



  
  
  Dear Pak Tjandra,



Saya berterima kasih atas usulan bapak.



Sebenarnya Budaya Tionghoa ada kantornya tapi itu dalam kondisi tidak terawat, 
Karena moderatornya itu sebagian besar adalah pekerja, sampai

sekarang belum adanya Regenerasi moderator baru. Saya sendiri sadar kita 
sendiri membutuhkan moderator baru yang muda dan juga bisa mengurus seketariat. 



Sementara tenaga masih kurang, soal markas sebenarnya ada di pangeran 
jayakarta, tapi dari diliat kondisi dan tempatnya kurang proposional karena 
sulitnya akses masuk, karena jalan masuknya itu banjir dan kotor. Mungkin agak 
tertinggal, sebenarnya kantor BT di pang jay atas sumbang sih Orang lain. 
Seperti Saudara Ardian katakan itu ada benarnya Perlu dibersihkan kembali. Tapi 
jika ditawarkan tempat proposional mungkin bisa jadi bahan pertimbangan kami.



Sekiranya Dari ormas Tionghoa ada yang beberapa menawarkan BT ada dibawah 
naungan ormas tionghoa, Dan ada yang menawarkan Dibawah Naungan Wihara, Tapi 
kami berusaha menjaga kenetralan kami agar bisa 

Diterima oleh semua kalangan. Maka lebih banyak aktif di milis.

Terima kasih usulan bapak, mungkin dari kami bisa mendikusikan kembali perlunya 
seketariat BT yang proposional



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:



 Dear members,

 Gedung VOC Galangan boleh dibilang sebagai bangunan bersejarah, tempat 
 pertama kebudayaan Tionghoa digelar di Jakarta pada awal tahun 1999 setelah 
 dipeti-eskan oleh pemerintah selama 35 tahun yakni berupa pagelaran 
 barongsai.  Anak saya yang waktu itu berusia 12 tahun dan 10 tahun, terheran 
 heran melihat liak liuk tarian barongsai yang seumur-umur belum pernah 
 dilihatnya. Banyak di antara pengunjung warga Tionghoa menitikkan air mata 
 ketika menyaksikan pertunjukkan tersebut.  RGDS.TG

 

 --- On Tue, 3/9/10, ardian_c ardia...@.. . wrote:

 

 

 From: ardian_c ardia...@.. .

 Subject: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

 Date: Tuesday, March 9, 2010, 8:23 AM

 

 

   

 

 

 

 masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe

 kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe

 

 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
 wrote:

 

  Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah.

  

  Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember lalu 
  juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga diadakan 
  disana toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin acara, ya 
  kepikiran tempat disitu juga, hehehe. 

  

  Kalau tempat untuk sekretariat, bukannya nggak punya toh? Ada. 

  Yang nggak ada tuh sukarelawan untuk pelihara itu tempat, huehehe. 

  

  Tapi usul yang baik tuh, daripada setiap kali kalau mau ketemuan bingung 
  ketemuan dimana, mendingan dipastikan aja VOC galangan jadi tempat 
  nongkrong, sambil minum kopi dan makan snack. 

  

  Cuman kalau kesana enakan siang-siang sih. 

  Hari Minggu pagi atau Sabtu pagi begituh. Sayang disana nggak ada dimsum, 
  kalau enggak lebih asyik lagi nongkrong pagi pagi disitu.

  

  Kalau malem... r... listrik muahal bo! 

  

  

  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@  
  wrote:

  

   Dear member,

   Owe rasa ada baeknya kalu Butiong (milis Budaya Tionghua) punya tempat 
   kongkow kongkow, sebulan sekali atawa dua bulan sekali - boleh dibilang 
   semacem tempat sekretariat walaupun Butiong bukan perkumpulan atawa 
   society. Di ini tempat para member milis boleh saling tatap muka 
   sambil kongkow kongkow ngadepin secangkir kopi dan snack.Tempat yg paling 
   baek yakni Galangan VOC, karena bangunan ini bangunan bersejarah (tertua 
   di Jakarta) dan punya taman terbuka. Sang owner ada satu nyonya yang 
   berhati lembut dan suka pada barang barang seni Tiongkok, namanya ibu 
   Susilowaty - tentu beliau seneng hati kalo VOC diminta jadi tempat 
   pertemuan -?kita cuma perlu beli kopi atau snack (mungkin dengan potongan 
   khusus dari galangan VOC). RGDS.TG

  

 








 





 



  






  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

Re: [budaya_tionghua] Hanyu Tradisional versi MS Office 2003/2007

2010-03-10 Terurut Topik
Saya pakai Windows 7...
Caranya sama ga??
Lalu posisi perkarakter bagaimana?
Ada MAPS karakter di KEYBOARD yang bisa dijadikan acuan pembelajaran??

Thx

2010/3/6 akuratan akura...@yahoo.com




 Belajar Bahasa Han (Hanyu) Asli (Tradisional)
 Hanyu Asli (Tradisional) dipakai di Hongkong/Taiwan termasuk di Indonesia .
 Khusus untuk wilayah Indonesia, pemakaian Hanyu versi Asli/Tradisional ini
 untuk kalangan masyarakat yang berumur di atas 55 tahun. Atau masyarakat
 yang berumur di bawah 55 tahun yang sejak awal belajar Hanyu via
 guru/pengajarnya lulusan dari sekolah berbahasa Han sebelum tahun 1965,
 termasuk saya pribadi belajar bahasa Han dari beberapa guru berbasis Hanyu
 Asli alias versi Taiwan.
 Anda yang berlatar belakang dari Sumatera Utara (Medan, dan sekitarnya),
 Riau, Jambi, Palembang, Makasar, dls yang masyarakatnya berbicara
 sehari-harinya: Hanyu, Hokian, Hakka, Konghu/Cantonis, ditambah sejak kecil
 les privat bhs Han tentunya tidak mengalami kesulitan. Mungkin kesulitannya
 hanya masalah pemanfaatan teknologi canggih sepertt internet/goole atau
 Microsoft Word atau paket software pengetikan huruf Hanyu.
 Saya pribadi melihat dan mengetahui bahwa PC/Komputer dapat dipakai untuk
 mengetik huruf-huruf bahasa Han sejak tahun 2000, namun baru awal Februari
 2010 baru tahu bahwa MS Word/power point versi 2003 atau 2007 dapat
 dipakai/diberdayakan untuk mengetik huruf-huruf Hanyu karena memang awal
 Februari 2010 ada kebutuhan mendesak untuk presentasi memakai dua bahasa:
 Indonesia-Hanyu. Pada tahun 2000 saya hanya tahu huruf Hanyu dapat diketik
 memakai TwinBridge/Chinese Star.

 Pada waktu saya mengunjungi beberapa tempat rekreasi, pusat perbelanjaan
 dan stasiun kereta api/terminal bus di Taiwan, saya melihat semua tulisan
 /reklame/merk toko memakai tulisan bahasa Han Asli (Tradisional). Hal yang
 paling tidak menyenangkan lagi, waktu saya menulis huruf bahasa Han singkat
 dan menanyakannya kepada beberapa yang saya jumpai di sana, dengan nada
 sinis mereka menjawab wo pu ce tau (saya tidak tahu) atau wo pu tung te
 (saya tidak tahu ah). Saya mengunjungi bebeapa toko buku besar di sana, saya
 menuju bagian komputer, semua buku komputernya memakai bahasa Han Asli dan
 tidak ada yang berbahasa Inggris.

 Terlepas dari mana asal-usul atau suka dukanya berbahasa Han. Saya mencoba
 membagikan pengalaman pribadi secara subyektif, artinya ini adalah
 pengalaman pribadi saya sendiri yang mungkin bermanfaat bagi pembaca dan
 peminat bahasa Han. Di sini saya lebih suka memakai istilah bahasa Han
 (Hanyu), juga tidak mamakai istilah Kuo Yi (bahasa Negara) karena memang
 bukan di RRT/Taiwan. Mungkin istilah lain yang dipakai Hua Yi (bahasa yang
 biasa dipakai oleh orang Tionghua), Phu Thung Hua (bahasa umum orang
 Tionghua baik di RRC/perantauan). Di sini saya tidak mempermasalahkan
 istilah-istilah itu, hanya pribadi saya lebih suka saja.

 Mari kita belajar bersama melalui Microsoft Word/power point baik versi
 2003 maupun 2007.
 Siapkan windows XP dan MS Word untuk menerima huruf Chinese Taiwan,
 caranya:
 Klik Start ¨C Control Panel ¨C Regional and Language Options ¨C Chinese
 (Taiwan) ¨C OK.
 PC/komputer di-restart agar perubahan pertama ini dapat berfungsi dengan
 baik. Perhatikan icon language bar yang terletak pada pojok kanan-bawah
 tertulis EN English (United States). Klik English (United States) kemudian
 klik 2x pada pilihan CH Chinese (Taiwan).
 Langkah berikutnya, buka MS Word/power point. Untuk contoh ini bukalah MS
 Word 2003/2007.
 Coba klik EN English (United States) ¨C klik 2x Chinese Taiwan, icon
 language bar sudah berubah EN Chinese Taiwan.

 Klik Icon Microsoft New Phnetic IME 202a - Tools- Properties ¨C Keyboard
 Mapping ¨C Hanyu Pinyin (di sini ada ChingYeah/Taiwan Pinyin/dls¡­), untuk
 contoh ini klik saja Hanyu Pinyin ¨C OK.

 Sekarang coba mengetik wo tekan enter maka keluar hurufÎÒ coba ketik yao
 tekan enter maka keluar hurufÒª dan seterusnya.
 Sekarang masalahnya mungkin Anda kesulitan untuk mengetik huruf-huruf
 latin/bahasa Indonesia. Bila posisi Anda sedang dalam keadaan Chinese Taiwan
 yang aktif dan Anda akan berpindah untuk mengetik bahasa Indonesia/Inggris,
 caranya: klik Icon Chinese Taiwan ¨C klik 2x English (United States) ¨C coba
 mengetik kata/kalimat bahasa Indonesia/Inggris. Mudah sekali.

 Hal lain yang dapat dicoba adalah menulis di kolom/kotak IME pad... ,
 caranya: klik Tools ¨C IME pad... ¨C klik Clear ¨C coba menulis di kotak
 yang sudah tersedia ¨C klik huruf yang diingini maka segera muncul huruf
 tersebut. Untuk menulis huruf-huruf berikutnya, tinggal mengulangi cara yang
 sama berulang-ulang.

 Hal lainnya seperti ChingYeah/Taiwan Pinyin/Soft Keyboard /dls dapat Anda
 coba sendiri.

 Bila petunjuk ini tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan pada bagian ini,
 lakukan langkah setting ulang Windows XP, caranya:
 Klik Start ¨C Control Panel ¨C Regional and Language Options ¨C Language ¨C
 Klik Show the language bar on the desktop dan klik juga Show 

[budaya_tionghua] Re: Hanyu Tradisional versi MS Office 2003/2007

2010-03-10 Terurut Topik akuratan

Saya sendiri belum mau beralih dari Windows XP ke Windows Vista atau Windows 7 
karena menurut pengalaman pribadi saya:
Windows versi terbaru  berpengaruh kepada program lama dan cukup banyak 
kendala, sementara windows xp + ms office sudah lebih dari cukup untuk 
penyelesaian semua masalah perkantoran.

Namun demikian, saya mencoba mencari data via google, saya membaca bahwa 
Windows 7 sudah diberdayakan. Jadi, secara otomatis sudah dapat mengenali huruf 
–huruf bahasanya. Ikuti petunjuk dari url di bawah ini. Bila ada kesulitan, 
silakan di-reply kembali, saya akan mencoba mencari notebook di tempat teman 
untuk menyesuaikan pengetikan huruf Han ini.

Cobalah baca dan ikuti petunjuk di bawah ini:
http://www.pinyinjoe.com/windows-7/win7-chinese-intro.htm

Terjemahan via google:  
http://translate.google.co.id/translate?hl=idsl=enu=http://www.pinyinjoe.com/windows-7/win7-chinese-intro.htmei=vAeYS6COK5Ds7AOa3ei2CAsa=Xoi=translatect=resultresnum=2ved=0CBUQ7gEwAQprev=/search%3Fq%3DSETTING%2BWINDOWS%2B7%2B%2522CHINESE%2BCHARACTER%2522%26hl%3Did


http://blogs.msdn.com/e7/archive/2009/04/23/ink-input-and-tablet.aspx

Terjemahan:
http://translate.google.co.id/translate?hl=idsl=enu=http://blogs.msdn.com/e7/archive/2009/04/23/ink-input-and-tablet.aspxei=KwqYS5ipKpDc7AO2mqzDCAsa=Xoi=translatect=resultresnum=4ved=0CBUQ7gEwAzgKprev=/search%3Fq%3DSETTING%2BWINDOWS%2B7%2B%2522CHINESE%2BCHARACTER%2522%26start%3D10%26hl%3Did%26sa%3DN

http://social.answers.microsoft.com/Forums/en-US/vistawu/thread/f4c47183-1c2c-4fe2-9a49-c658cc3cf122

Terjemahan:
http://translate.google.co.id/translate?hl=idsl=enu=http://social.answers.microsoft.com/Forums/en-US/vistawu/thread/f4c47183-1c2c-4fe2-9a49-c658cc3cf122ei=IwuYS5jLK43i7APFjfGxCAsa=Xoi=translatect=resultresnum=7ved=0CCwQ7gEwBjgUprev=/search%3Fq%3DSETTING%2BWINDOWS%2B7%2B%2522CHINESE%2BCHARACTER%2522%26start%3D20%26hl%3Did%26sa%3DN





--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, è·¨ darwinternazion...@... wrote:

 Saya pakai Windows 7...
 Caranya sama ga??
 Lalu posisi perkarakter bagaimana?
 Ada MAPS karakter di KEYBOARD yang bisa dijadikan acuan pembelajaran??
 
 Thx





[budaya_tionghua] Re: 'Confucious'nya Chou Yun Fat

2010-03-10 Terurut Topik ardian_c
Pak Budi Tammtomo sih member dimilist ini jg, ya kalu film Confucius sih rada 
kecewa isinya, terlalu banyak bumbu2.

Ajaran2 filsafatnya sih mendem alias gak keluar, tapi ya bagus sih kalu 
dipikir2 negara yg kacau gara2 pemimpin yg masih egois, takut kehilangan 
jabatan atau gak populer dsbnya.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, als a...@... wrote:

 Terima kasih atas pemberitahuan alamat email pak Budi. Kalau tergerak nanti
 saya akan menghubungi beliau. Memang istri dan anak perempuan satu-satunya
 yang nonton bersama berpendapat kurang lebih sama dengan pendapat Anda. Tapi
 kedua anak saya lak-laki lainnya tampak berkali-kali menurup mulut mereka
 dengan tangan karena rasa kantuk. Sedangkan saya yang ingin melihat
 bagaimana visualisasi seorang Khonghucu sebagai filsuf terkenal sudah sejak
 awalnya siap menahan kantuk untuk mendengarkan wejangan indah atau paling
 tidak diseling dengan pertempuran berkelas artistic dan hal ini tidak saya
 dapatkan dari film 'kolosal' ini. Sedikit kecewa sih, tapi filmnya sih
 secara keseluruhan tak jeblok-jeblok amat. Mungkin jika ada film yang
 mencoba memvisualisasikan Lao Zi, sebaiknya sih disutradarai oleh sutradara
 terkenal dan didanai oleh producer besar seperti Universal Studio, Columbia
 Pictures, atau 20th Century Fox. Sedang mimpi kali ye saya ini.:-)
 
  
 
 Andy L.S.
 
  
 
   _  
 
 From: Teng Aina [mailto:teng.a...@...] 
 Sent: Monday, March 08, 2010 10:27 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] 'Confucious'nya Chou Yun Fat
 
  
 
   
 
 
 Salam sejahtera,
 
 saya sudah nonton film itu, dan cukup terharu ketika melihat adegan saat
 Confucius harus pergi meninggalkan anak istrinya untuk mengembara karena
 menganggap Kaisar sudah tidak menyukai Beliau, juga saat Confucius
 memberikan semangkuk sup untuk para murid Beliau yang hampir kelaparan
 karena persediaan makanan mereka di pengembaraan sudah habis. Ada juga saat
 Beliau meratapi kepergian seorang muridnya yang harus meninggal karena
 mengorbankan diri untuk menyelamatkan Kitab2 yang tenggelam di sungai es,
 selain itu ada juga saat Beliau mengenang muridnya yang tewas karena membela
 negara, Sepengetahuan saya Bpk. Budi Tamtomo punya film tentang Confucius,
 ini saya ada alamat emailnya : buditamt...@... mudah2an masih ada
 filmnya.
 
  
 
 Sojah,
 
 Teng Aina
 
 
 --- On Mon, 3/8/10, als a...@... wrote:
 
 
 From: als a...@...
 Subject: [budaya_tionghua] 'Confucious'nya Chou Yun Fat
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Monday, March 8, 2010, 1:52 AM
 
   
 
 Omong-omong adakah teman di milis ini yang telah menonton film itu dan
 merasa agak kuciwa dengan tidak disuguhkannya adegan-adegan bun-bu yang
 sedikit anggun dan nyeni? Apakah pernah diproduksi film-film mengenai Kong
 Zi atau Lao Zi yang dibuat secara serius, yang dipenuhi dengan adegan-adegan
 yang sangat artitistik dan esoteric hampir di sepanjang filmnya? Mungkinkah
 ada pakar budaya Tionghoa yang sekaligus penggemar film yang mau membahas
 sedikit mengenai hal ini di sini?
 
  
 
 Xie-xie.
 
 Andy L.S.





[budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia

2010-03-10 Terurut Topik ardian_c
selain urusan udara jg urusan matahari kok, so kalu istilah tian jing gak 
selalu urusan ama udara ama air, btw kalu pake sebutan shenjing bisa bikin org 
mikir gak ya satu daerah tua di guangzhou ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, David dkh...@... wrote:

 Liatwi,
 
 Setahu owe, sesuai kondisi geografis, CIMCE 深井 pada rumah-rumah di 
 Tiongkok UTARA yang kurang sinar matahari dan hujan, macam SIHEYUAN di 
 Beijing, memang lebih besar daripada di Tiongkok SELATAN yang kebalikannya. 
 Maka tak heran bila CIMCE yang sengaja ditutupi dengan bahan transparan tidak 
 diketemukan dalam buku-buku yang berbicara tentang arsitektur Tiongkok UTARA. 
 Oleh sebab itu arsitektur Tiongkok UTARA tidak “nyambung” dengan 
 arsitektur Tionghoa yang ada di kita. “Lha wong” beda banget koq!
 
 Sebaliknya, hal yang sama tidak berlaku di SELATAN. Di propinsi-propinsi 
 Tiongkok SELATAN macam di FUJIAN dan GUANGDONG, tempat asal sebagian besar 
 orang Tionghoa di Indonesia, curah hujan lebih tinggi dan sinar matahari 
 lebih banyak, sehingga orang tidak perlu membuat CIMCE 深井 yang 
 besar-besar. Setelah orang Tionghoa bermigrasi ke Nanyang, termasuk ke 
 Indonesia, yang lebih “basah”, CIMCE 深井 yang besarnya seperti di 
 Fujian selatan jelas tidak begitu diperlukan, malah kalau perlu “ditahan” 
 dengan krei kayu atau bambu. Selain itu, rupanya banyak CIMCE 深井 yang 
 sengaja ditutupi dengan genteng kaca, setelah diketemukannya genteng kaca. 
 Bahkan ada yang menulis, ada bukti bahwa CIMCE 深井 rumah-rumah Tionghoa di 
 Bogor yang DOELOE curah hujannya sangat tinggi (maklum Kota Hujan) sengaja 
 dibuat lebih kecil, atau malah ditutupi dengan genteng kaca.
 
 Kiongchiu 拱手,
 DK
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
 Adanya sumur langit yg ditutupi genteng kaca ini memang bisa jadi dibangun 
 berbarengan dng pendirian bangunan utama, bukan ditambahkan di kemudian hari. 
 Maka ini tepatnya disebut modifikasi pribadi pemilik. 
 
 Tapi saya lihat modifikasi ini sifatnya sporadis, tdk mengikuti pakem 
 arsitektur yg baku. Coba perhatikan, bagaimana pola dan konstruksi atap 
 tambahannya,pasti akan terlihat kacau dipaksakan. Dan saya kira pola ini juga 
 belum terlalu lama, mengingat di zaman kuno genteng kaca juga belum ada. 
 Seberapa lamanya ya perlu diriset, kapan genteng kaca mulai di produksi.
 
 Dan saya tidak menjumpai penutupan ini di quadrant house beijing, rumah taman 
 suzhou maupun di wilayah lain di Tiongkok, lebih banyak terjadi di asia 
 tenggara, apa karena di sini curah hujannya deras?
 
 -Original Message-
 From: David dkhkwa@
 Date: Wed, 10 Mar 2010 01:23:12 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia
 
 Zhou-xiong, Loek-heng dan Dipo-te,
 
 Yang menarik, CIMCE 深井 yang tertutup ternyata bukan hanya dijumpai di 
 bangunan skala kecil macam Ruko Familie Lo di Pasar Lama, Tangerang, dan 
 tempat-tempat lain di seluruh Jawa, tapi juga di gedung BESAR model bekas 
 kediaman Majoor der Chineezen Khouw Kim An 許�`安―Sin Ming Hui 
 新明會―Tjandra Naja/Candra Naya di Jl. Gajah Mada 188, Jakarta Barat. 
 Pada halaman 176-177 buku Chinese Houses in Southeast Asia ada fotonya yang 
 dengan jelas menggambarkan bagaimana CIMCE 深井 yang seharusnya terbuka 
 tersebut sengaja ditutup dengan struktur kuda-kuda Tionghoa berukir yang 
 bergenteng kaca, agaknya supaya cahaya tetap dapat masuk, namun air hujan 
 tidak. Dari buatannya, struktur ini sepertinya bukan buatan baru yang 
 ditambahkan kemudian, tapi sudah ada sejak lama, bahkan mungkin seusia 
 bangunannya sendiri yang didirikan pada 1807. Atau, ini memang merupakan 
 tambahan kemudian, namun tetap pada abad 19, beberapa tahun setelah didirikan?
 
 Kiongchiu 拱手,
 DK
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou zhoufy@ wrote:
 
 kemungkinan besar rumah2 yang anda amati ini tidak terlalu besar, sehingga 
 pemanfaatan ruangannya harus optimal, maka court yard yang seharusnya terbuka 
 dibuat tertutup. ini umum terjadi di rumah2 tua di perkotaan Jawa.
 
 From: Dipo dipodipo@
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Tue, March 9, 2010 6:39:58 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia
 
 Loek heng  Zhou heng,
 
 Jadi penutupan bagian atas sumur langit adalah modifikasi atas desain asli 
 rumah?
 
 Karena rumah tua di Pasar Lama konon sudah dihuni oleh 7 generasi, jadi 
 minimal 150 tahunan. Sepertinya (karena saya tidak punya latar belakang 
 arsitektur/sejarah) penutup genting kaca itu sudah ada sejak awal rumah 
 dibangun. Karena dilihat dari struktur atapnya, kalau tidak ditutup maka air 
 akan bocor ke semua bagian rumah.
 
 Atau memang ada rumah yang desain awalnya sudah memakai penutup?
 
 Salam
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, lkartono@ wrote:
 
 Quoting Dipo dipodipo@:
 
 Ada satu pertanyaan lagi. Apakah semua lubang vertikal untuk jalur 
 ventilasi dapat 

Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

2010-03-10 Terurut Topik east_road
Jalan keluar, kayaknya sih tergantung kawan - kwan modie kalo saya pribadi 
jalan keluarnya pindah :d. Soalnya jalan akses masuknya itu tidak layak banjir 
ngak pernah surut. airnya berubah jadi air got. dan dalamnya cukup lumayan kira 
kira 5- 10 cm.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Vheru Prayitno pvh...@... wrote:

 Apa perlu ya diadakan kumpul di-Pangeran Jaya Karta biar anggota sekalian 
 lihat kondisi sebenarnya utk cr jln keluarnya tempatkan  sdh ada netral lagi
 
 Makasih
 
 --- Pada Rab, 10/3/10, east_road east_r...@... menulis:
 
 Dari: east_road east_r...@...
 Judul: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
 Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 3:23 AM
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
   
 
 
 
   
   
   Dear Pak Tjandra,
 
 
 
 Saya berterima kasih atas usulan bapak.
 
 
 
 Sebenarnya Budaya Tionghoa ada kantornya tapi itu dalam kondisi tidak 
 terawat, Karena moderatornya itu sebagian besar adalah pekerja, sampai
 
 sekarang belum adanya Regenerasi moderator baru. Saya sendiri sadar kita 
 sendiri membutuhkan moderator baru yang muda dan juga bisa mengurus 
 seketariat. 
 
 
 
 Sementara tenaga masih kurang, soal markas sebenarnya ada di pangeran 
 jayakarta, tapi dari diliat kondisi dan tempatnya kurang proposional karena 
 sulitnya akses masuk, karena jalan masuknya itu banjir dan kotor. Mungkin 
 agak tertinggal, sebenarnya kantor BT di pang jay atas sumbang sih Orang 
 lain. Seperti Saudara Ardian katakan itu ada benarnya Perlu dibersihkan 
 kembali. Tapi jika ditawarkan tempat proposional mungkin bisa jadi bahan 
 pertimbangan kami.
 
 
 
 Sekiranya Dari ormas Tionghoa ada yang beberapa menawarkan BT ada dibawah 
 naungan ormas tionghoa, Dan ada yang menawarkan Dibawah Naungan Wihara, Tapi 
 kami berusaha menjaga kenetralan kami agar bisa 
 
 Diterima oleh semua kalangan. Maka lebih banyak aktif di milis.
 
 Terima kasih usulan bapak, mungkin dari kami bisa mendikusikan kembali 
 perlunya seketariat BT yang proposional
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 ... wrote:
 
 
 
  Dear members,
 
  Gedung VOC Galangan boleh dibilang sebagai bangunan bersejarah, tempat 
  pertama kebudayaan Tionghoa digelar di Jakarta pada awal tahun 1999 
  setelah dipeti-eskan oleh pemerintah selama 35 tahun yakni berupa 
  pagelaran barongsai.  Anak saya yang waktu itu berusia 12 tahun dan 10 
  tahun, terheran heran melihat liak liuk tarian barongsai yang seumur-umur 
  belum pernah dilihatnya. Banyak di antara pengunjung warga Tionghoa 
  menitikkan air mata ketika menyaksikan pertunjukkan tersebut.  RGDS.TG
 
  
 
  --- On Tue, 3/9/10, ardian_c ardian_c@ . wrote:
 
  
 
  
 
  From: ardian_c ardian_c@ .
 
  Subject: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
 
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 
  Date: Tuesday, March 9, 2010, 8:23 AM
 
  
 
  
 
    
 
  
 
  
 
  
 
  masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe
 
  kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe
 
  
 
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
  wrote:
 
  
 
   Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah.
 
   
 
   Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember 
   lalu juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga 
   diadakan disana toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin acara, 
   ya kepikiran tempat disitu juga, hehehe. 
 
   
 
   Kalau tempat untuk sekretariat, bukannya nggak punya toh? Ada. 
 
   Yang nggak ada tuh sukarelawan untuk pelihara itu tempat, huehehe. 
 
   
 
   Tapi usul yang baik tuh, daripada setiap kali kalau mau ketemuan bingung 
   ketemuan dimana, mendingan dipastikan aja VOC galangan jadi tempat 
   nongkrong, sambil minum kopi dan makan snack. 
 
   
 
   Cuman kalau kesana enakan siang-siang sih. 
 
   Hari Minggu pagi atau Sabtu pagi begituh. Sayang disana nggak ada dimsum, 
   kalau enggak lebih asyik lagi nongkrong pagi pagi disitu.
 
   
 
   Kalau malem... r... listrik muahal bo! 
 
   
 
   
 
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
wrote:
 
   
 
Dear member,
 
Owe rasa ada baeknya kalu Butiong (milis Budaya Tionghua) punya tempat 
kongkow kongkow, sebulan sekali atawa dua bulan sekali - boleh dibilang 
semacem tempat sekretariat walaupun Butiong bukan perkumpulan atawa 
society. Di ini tempat para member milis boleh saling tatap 
muka sambil kongkow kongkow ngadepin secangkir kopi dan snack.Tempat yg 
paling baek yakni Galangan VOC, karena bangunan ini bangunan 
bersejarah (tertua di Jakarta) dan punya taman terbuka. Sang owner 
ada satu nyonya yang berhati lembut dan suka pada barang barang seni 
Tiongkok, namanya ibu Susilowaty - tentu beliau seneng hati kalo 
VOC diminta jadi tempat pertemuan -?kita cuma perlu beli kopi atau 
snack 

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

2010-03-10 Terurut Topik agoeng_set
Setau g seh, jalan masuknya engga pernah banjir lama, hanya disaat hujan besar 
aja baru tergenang. Bukan masalah banjir yg jadi masalah tp apa gunanya 
sekretariat itu? Hanya tempat ngumpul? Atau tmpt operasional yg setiap hari 
atau minggu harus ada yg hadir disana? Nah org yg disana itu yg jadi masalah 
karena rata2 punya kesibukan masing2. Soal jalan masuk banjir mah itu urusan no 
sekian sekian. Dulu waktu rutin tiap minggu latihan tai chi atau seminar 
kecil2an banjir engga jadi halangan tuh kecuali benar2 hujan deras sekali 
karena sebagian peserta naek motor jd terhalang hujan.
-Original Message-
From: east_road east_r...@yahoo.com
Date: Thu, 11 Mar 2010 02:18:58 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

Jalan keluar, kayaknya sih tergantung kawan - kwan modie kalo saya pribadi 
jalan keluarnya pindah :d. Soalnya jalan akses masuknya itu tidak layak banjir 
ngak pernah surut. airnya berubah jadi air got. dan dalamnya cukup lumayan kira 
kira 5- 10 cm.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Vheru Prayitno pvh...@... wrote:

 Apa perlu ya diadakan kumpul di-Pangeran Jaya Karta biar anggota sekalian 
 lihat kondisi sebenarnya utk cr jln keluarnya tempatkan  sdh ada netral lagi
 
 Makasih
 
 --- Pada Rab, 10/3/10, east_road east_r...@... menulis:
 
 Dari: east_road east_r...@...
 Judul: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
 Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 3:23 AM
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
   
 
 
 
   
   
   Dear Pak Tjandra,
 
 
 
 Saya berterima kasih atas usulan bapak.
 
 
 
 Sebenarnya Budaya Tionghoa ada kantornya tapi itu dalam kondisi tidak 
 terawat, Karena moderatornya itu sebagian besar adalah pekerja, sampai
 
 sekarang belum adanya Regenerasi moderator baru. Saya sendiri sadar kita 
 sendiri membutuhkan moderator baru yang muda dan juga bisa mengurus 
 seketariat. 
 
 
 
 Sementara tenaga masih kurang, soal markas sebenarnya ada di pangeran 
 jayakarta, tapi dari diliat kondisi dan tempatnya kurang proposional karena 
 sulitnya akses masuk, karena jalan masuknya itu banjir dan kotor. Mungkin 
 agak tertinggal, sebenarnya kantor BT di pang jay atas sumbang sih Orang 
 lain. Seperti Saudara Ardian katakan itu ada benarnya Perlu dibersihkan 
 kembali. Tapi jika ditawarkan tempat proposional mungkin bisa jadi bahan 
 pertimbangan kami.
 
 
 
 Sekiranya Dari ormas Tionghoa ada yang beberapa menawarkan BT ada dibawah 
 naungan ormas tionghoa, Dan ada yang menawarkan Dibawah Naungan Wihara, Tapi 
 kami berusaha menjaga kenetralan kami agar bisa 
 
 Diterima oleh semua kalangan. Maka lebih banyak aktif di milis.
 
 Terima kasih usulan bapak, mungkin dari kami bisa mendikusikan kembali 
 perlunya seketariat BT yang proposional
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 ... wrote:
 
 
 
  Dear members,
 
  Gedung VOC Galangan boleh dibilang sebagai bangunan bersejarah, tempat 
  pertama kebudayaan Tionghoa digelar di Jakarta pada awal tahun 1999 
  setelah dipeti-eskan oleh pemerintah selama 35 tahun yakni berupa 
  pagelaran barongsai.  Anak saya yang waktu itu berusia 12 tahun dan 10 
  tahun, terheran heran melihat liak liuk tarian barongsai yang seumur-umur 
  belum pernah dilihatnya. Banyak di antara pengunjung warga Tionghoa 
  menitikkan air mata ketika menyaksikan pertunjukkan tersebut.  RGDS.TG
 
  
 
  --- On Tue, 3/9/10, ardian_c ardian_c@ . wrote:
 
  
 
  
 
  From: ardian_c ardian_c@ .
 
  Subject: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
 
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 
  Date: Tuesday, March 9, 2010, 8:23 AM
 
  
 
  
 
    
 
  
 
  
 
  
 
  masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe
 
  kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe
 
  
 
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
  wrote:
 
  
 
   Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah.
 
   
 
   Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember 
   lalu juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga 
   diadakan disana toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin acara, 
   ya kepikiran tempat disitu juga, hehehe. 
 
   
 
   Kalau tempat untuk sekretariat, bukannya nggak punya toh? Ada. 
 
   Yang nggak ada tuh sukarelawan untuk pelihara itu tempat, huehehe. 
 
   
 
   Tapi usul yang baik tuh, daripada setiap kali kalau mau ketemuan bingung 
   ketemuan dimana, mendingan dipastikan aja VOC galangan jadi tempat 
   nongkrong, sambil minum kopi dan makan snack. 
 
   
 
   Cuman kalau kesana enakan siang-siang sih. 
 
   Hari Minggu pagi atau Sabtu pagi begituh. Sayang disana nggak ada dimsum, 
   kalau enggak lebih asyik lagi nongkrong pagi pagi disitu.
 
   
 
   Kalau malem... r... listrik muahal bo! 
 
   
 
   
 
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
   

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

2010-03-10 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Setahu saya jl. P. Jayakarta nengalami rob bukan banjir - jadi airnya tidak 
pernah tandas selamanya tetap ada.  Untuk menghidupi sekretariat harus ada dana 
untuk sekretaris, penjaga gawang. Ini bisa dilakukan melalui iuran atau 
sponsor. Ada yg berminat jadi sponsor? RGDS.TG

--- On Thu, 3/11/10, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com wrote:

From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 11, 2010, 9:57 AM







 



  



  
  
  












Setau g seh, jalan masuknya engga pernah banjir lama, hanya disaat hujan besar 
aja baru tergenang. Bukan masalah banjir yg jadi masalah tp apa gunanya 
sekretariat itu? Hanya tempat ngumpul? Atau tmpt operasional yg setiap hari 
atau minggu harus ada yg hadir disana? Nah org yg disana itu yg jadi masalah 
karena rata2 punya kesibukan masing2. Soal jalan masuk banjir mah itu urusan no 
sekian sekian. Dulu waktu rutin tiap minggu latihan tai chi atau seminar 
kecil2an banjir engga jadi halangan tuh kecuali benar2 hujan deras sekali 
karena sebagian peserta naek motor jd terhalang hujan.From:  east_road 
east_r...@yahoo. com
Date: Thu, 11 Mar 2010 02:18:58 -To: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
comSubject: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

 




  
  
  Jalan keluar, kayaknya sih tergantung kawan - kwan modie kalo saya 
pribadi jalan keluarnya pindah :d. Soalnya jalan akses masuknya itu tidak layak 
banjir ngak pernah surut. airnya berubah jadi air got. dan dalamnya cukup 
lumayan kira kira 5- 10 cm.



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Vheru Prayitno pvh...@... wrote:



 Apa perlu ya diadakan kumpul di-Pangeran Jaya Karta biar anggota sekalian 
 lihat kondisi sebenarnya utk cr jln keluarnya tempatkan  sdh ada netral lagi

 

 Makasih

 

 --- Pada Rab, 10/3/10, east_road east_r...@. .. menulis:

 

 Dari: east_road east_r...@. ..

 Judul: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

 Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

 Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 3:23 AM

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

   

 

 

 

   

   

   Dear Pak Tjandra,

 

 

 

 Saya berterima kasih atas usulan bapak.

 

 

 

 Sebenarnya Budaya Tionghoa ada kantornya tapi itu dalam kondisi tidak 
 terawat, Karena moderatornya itu sebagian besar adalah pekerja, sampai

 

 sekarang belum adanya Regenerasi moderator baru. Saya sendiri sadar kita 
 sendiri membutuhkan moderator baru yang muda dan juga bisa mengurus 
 seketariat. 

 

 

 

 Sementara tenaga masih kurang, soal markas sebenarnya ada di pangeran 
 jayakarta, tapi dari diliat kondisi dan tempatnya kurang proposional karena 
 sulitnya akses masuk, karena jalan masuknya itu banjir dan kotor. Mungkin 
 agak tertinggal, sebenarnya kantor BT di pang jay atas sumbang sih Orang 
 lain. Seperti Saudara Ardian katakan itu ada benarnya Perlu dibersihkan 
 kembali. Tapi jika ditawarkan tempat proposional mungkin bisa jadi bahan 
 pertimbangan kami.

 

 

 

 Sekiranya Dari ormas Tionghoa ada yang beberapa menawarkan BT ada dibawah 
 naungan ormas tionghoa, Dan ada yang menawarkan Dibawah Naungan Wihara, Tapi 
 kami berusaha menjaga kenetralan kami agar bisa 

 

 Diterima oleh semua kalangan. Maka lebih banyak aktif di milis.

 

 Terima kasih usulan bapak, mungkin dari kami bisa mendikusikan kembali 
 perlunya seketariat BT yang proposional

 

 

 

 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 ... wrote:

 

 

 

  Dear members,

 

  Gedung VOC Galangan boleh dibilang sebagai bangunan bersejarah, tempat 
  pertama kebudayaan Tionghoa digelar di Jakarta pada awal tahun 1999 
  setelah dipeti-eskan oleh pemerintah selama 35 tahun yakni berupa 
  pagelaran barongsai.  Anak saya yang waktu itu berusia 12 tahun dan 10 
  tahun, terheran heran melihat liak liuk tarian barongsai yang seumur-umur 
  belum pernah dilihatnya. Banyak di antara pengunjung warga Tionghoa 
  menitikkan air mata ketika menyaksikan pertunjukkan tersebut.  RGDS.TG

 

  

 

  --- On Tue, 3/9/10, ardian_c ardian_c@ . wrote:

 

  

 

  

 

  From: ardian_c ardian_c@ .

 

  Subject: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

 

  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

 

  Date: Tuesday, March 9, 2010, 8:23 AM

 

  

 

  

 

    

 

  

 

  

 

  

 

  masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe

 

  kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe

 

  

 

  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
  wrote:

 

  

 

   Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah.

 

   

 

   Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember 
   lalu juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga 
   diadakan disana toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin acara, 
   ya kepikiran 

[budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah

2010-03-10 Terurut Topik kwartanada
Rekan2 yth,

Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih 
menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie 
Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai 
jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga 
dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam
Didi



Istilah Cina dan China: 
Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini


1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, 
Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa 
kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees), (Jerman : 
Chinesische), (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti 
Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata 
sekitar 1400 th sebelum Masehi.

2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, 
yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak 
mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China.

3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh 
Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17.

4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi 
buruk.
Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh 
kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu 
baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina 
sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian.

5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah 
INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat 
Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka 
Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak 
lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, 
dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers 
Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah 
sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua 
menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina.

6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 
30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 
1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi 
memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara 
umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama 
menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk 
menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh 
wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto — 
pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan 
Cina)

Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. 
SE.06/Pres.Kab/6/1967 tgl 28 Juni 1967.
Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya 
ditujukan/dialamatkan ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang 
untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap 
dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya emosi/sentimen setelah G30S, 
menggunakan istilah Cina meluber dan membanjiri kesemua orang-orang, termasuk 
WNI keturunan Tionghoa.

7.Menarik untuk dicatat/diketahui, bahwa dalam buku KESATRIA BANGSA : 
Perjalanan Hati dan Karir Seorang Prajurit Laut tulisan Laksamana Madya 
SUMITRO hal. 135 ada catatan sebagai berikut :

Bukankah merupakan perintah Allah SWT pula bahwa janganlah satu kaum 
mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka lebih baik, dan jangan 
pula kamu panggil memanggil dengan gelar yang buruk.. (Al Quran surat 
Al-Hujuurat-11). Sepanjang pengetahuan saya tidak ada satu pun perkumpulan atau 
organisasi kelompok etnis Tionghoa di Indonesia ini menggunakan sebutan Cina, 
semua menggunakan sebutan Tionghoa. Ini menunjukkan bahwa saudara saya sebangsa 
dari etnis Tionghoa lebih memilih dan menyukai sebutan Tionghoa. Alangkah 
naifnya diri saya kalau merasakan dan mengetahui hal ini, masih juga saya 
menggunakan sebutan Cina. Saya tidak ingin menjadi naïf dalam hal apa pun, 
biarlah orang lain.

Dengan memperhatikan semua hal-hal tersebut diatas, dan dengan menyadari dan 
harus diakui banyak orang yang kini tanpa bermaksud buruk menggunakan istilah 
Cina. tidaklah perlu untuk kita pertentangkan, akan tetapi atas surat edaran 
Kabinet Ampera No. SE.06/Pres.Kab/6/1967 tgl 28 Juni 1967, yang nyata-nyata 
mempunyai dampak dan pengaruh menghasut untuk membenci sebuah Negara Asing 
ataupun masyarakatnya ataupun yang mengenai siapa saja itu, dengan telah 
berakhirnya Perang Dingin serta makin menjadi jelasnya duduk perkara di 
sekitar soal itu, kami berpendapat betapa indahnya kalau 

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

2010-03-10 Terurut Topik agoeng_set
Sponsor udah ada yaitu yg kasih pinjem rukonya, n dana klo cuma bayar listrik 
dan air jg ada, tp buat pake pegawai perlu dipikirkan kebutuhannya sampe 
seperti apa. 
-Original Message-
From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com
Date: Wed, 10 Mar 2010 21:46:10 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

Setahu saya jl. P. Jayakarta nengalami rob bukan banjir - jadi airnya tidak 
pernah tandas selamanya tetap ada.  Untuk menghidupi sekretariat harus ada dana 
untuk sekretaris, penjaga gawang. Ini bisa dilakukan melalui iuran atau 
sponsor. Ada yg berminat jadi sponsor? RGDS.TG

--- On Thu, 3/11/10, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com wrote:

From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 11, 2010, 9:57 AM







 



  



  
  
  












Setau g seh, jalan masuknya engga pernah banjir lama, hanya disaat hujan besar 
aja baru tergenang. Bukan masalah banjir yg jadi masalah tp apa gunanya 
sekretariat itu? Hanya tempat ngumpul? Atau tmpt operasional yg setiap hari 
atau minggu harus ada yg hadir disana? Nah org yg disana itu yg jadi masalah 
karena rata2 punya kesibukan masing2. Soal jalan masuk banjir mah itu urusan no 
sekian sekian. Dulu waktu rutin tiap minggu latihan tai chi atau seminar 
kecil2an banjir engga jadi halangan tuh kecuali benar2 hujan deras sekali 
karena sebagian peserta naek motor jd terhalang hujan.From:  east_road 
east_r...@yahoo. com
Date: Thu, 11 Mar 2010 02:18:58 -To: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
comSubject: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

 




  
  
  Jalan keluar, kayaknya sih tergantung kawan - kwan modie kalo saya 
pribadi jalan keluarnya pindah :d. Soalnya jalan akses masuknya itu tidak layak 
banjir ngak pernah surut. airnya berubah jadi air got. dan dalamnya cukup 
lumayan kira kira 5- 10 cm.



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Vheru Prayitno pvh...@... wrote:



 Apa perlu ya diadakan kumpul di-Pangeran Jaya Karta biar anggota sekalian 
 lihat kondisi sebenarnya utk cr jln keluarnya tempatkan  sdh ada netral lagi

 

 Makasih

 

 --- Pada Rab, 10/3/10, east_road east_r...@. .. menulis:

 

 Dari: east_road east_r...@. ..

 Judul: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

 Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

 Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 3:23 AM

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

   

 

 

 

   

   

   Dear Pak Tjandra,

 

 

 

 Saya berterima kasih atas usulan bapak.

 

 

 

 Sebenarnya Budaya Tionghoa ada kantornya tapi itu dalam kondisi tidak 
 terawat, Karena moderatornya itu sebagian besar adalah pekerja, sampai

 

 sekarang belum adanya Regenerasi moderator baru. Saya sendiri sadar kita 
 sendiri membutuhkan moderator baru yang muda dan juga bisa mengurus 
 seketariat. 

 

 

 

 Sementara tenaga masih kurang, soal markas sebenarnya ada di pangeran 
 jayakarta, tapi dari diliat kondisi dan tempatnya kurang proposional karena 
 sulitnya akses masuk, karena jalan masuknya itu banjir dan kotor. Mungkin 
 agak tertinggal, sebenarnya kantor BT di pang jay atas sumbang sih Orang 
 lain. Seperti Saudara Ardian katakan itu ada benarnya Perlu dibersihkan 
 kembali. Tapi jika ditawarkan tempat proposional mungkin bisa jadi bahan 
 pertimbangan kami.

 

 

 

 Sekiranya Dari ormas Tionghoa ada yang beberapa menawarkan BT ada dibawah 
 naungan ormas tionghoa, Dan ada yang menawarkan Dibawah Naungan Wihara, Tapi 
 kami berusaha menjaga kenetralan kami agar bisa 

 

 Diterima oleh semua kalangan. Maka lebih banyak aktif di milis.

 

 Terima kasih usulan bapak, mungkin dari kami bisa mendikusikan kembali 
 perlunya seketariat BT yang proposional

 

 

 

 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
 ... wrote:

 

 

 

  Dear members,

 

  Gedung VOC Galangan boleh dibilang sebagai bangunan bersejarah, tempat 
  pertama kebudayaan Tionghoa digelar di Jakarta pada awal tahun 1999 
  setelah dipeti-eskan oleh pemerintah selama 35 tahun yakni berupa 
  pagelaran barongsai.  Anak saya yang waktu itu berusia 12 tahun dan 10 
  tahun, terheran heran melihat liak liuk tarian barongsai yang seumur-umur 
  belum pernah dilihatnya. Banyak di antara pengunjung warga Tionghoa 
  menitikkan air mata ketika menyaksikan pertunjukkan tersebut.  RGDS.TG

 

  

 

  --- On Tue, 3/9/10, ardian_c ardian_c@ . wrote:

 

  

 

  

 

  From: ardian_c ardian_c@ .

 

  Subject: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

 

  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

 

  Date: Tuesday, March 9, 2010, 8:23 AM

 

  

 

  

 

    

 

  

 

  

 

  

 

  masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe

 

  kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe

 

  

 

  --- In 

Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah

2010-03-10 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong;
ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa 
dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata 
nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) 
atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong 
ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro
Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG

--- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote:


From: kwartanada kwartan...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis 
dan Masalah
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM


  



Rekan2 yth,

Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih 
menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie 
Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai 
jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga 
dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam
Didi

Istilah Cina dan China: 
Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini

1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, 
Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa 
kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : 
Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti 
Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata 
sekitar 1400 th sebelum Masehi.

2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, 
yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak 
mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China .

3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh 
Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17.

4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi 
buruk.
Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh 
kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu 
baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina 
sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian.

5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah 
INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat 
Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka 
Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak 
lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, 
dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers 
Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah 
sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua 
menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina.

6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 
30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 
1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi 
memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara 
umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama 
menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk 
menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh 
wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto — 
pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan 
Cina)

Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. 
SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967.
Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya 
ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang 
untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap 
dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya emosi/sentimen setelah G30S, 
menggunakan istilah Cina meluber dan membanjiri kesemua orang-orang, termasuk 
WNI keturunan Tionghoa.

7.Menarik untuk dicatat/diketahui, bahwa dalam buku KESATRIA BANGSA : 
Perjalanan Hati dan Karir Seorang Prajurit Laut tulisan Laksamana Madya 
SUMITRO hal. 135 ada catatan sebagai berikut :

Bukankah merupakan perintah Allah SWT pula bahwa janganlah satu kaum 
mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka lebih baik, dan jangan 
pula kamu panggil memanggil dengan gelar yang buruk.. (Al Quran surat 
Al-Hujuurat- 11). Sepanjang pengetahuan saya tidak ada satu pun perkumpulan 
atau organisasi kelompok etnis Tionghoa di Indonesia ini menggunakan sebutan 
Cina, semua menggunakan sebutan Tionghoa. Ini menunjukkan bahwa saudara saya 
sebangsa dari etnis Tionghoa lebih memilih dan menyukai sebutan Tionghoa. 
Alangkah naifnya diri saya kalau merasakan dan 

Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

2010-03-10 Terurut Topik east_road
kondisi sekarang lumayan parah euy.
Airnya mulai tidak surut bahkan melebar ke jalan utama. kemarin itu masih belum 
parah pak.
Sekarang tambah lama tambah parah, aneh pangjay kayaknya perlu di renovasi 
jalannya termasuk pengairannya, u cek keadan kondisi sekarang cukup 
memprihatinkan, dibanding beberapa bulan lalu.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote:

 Setau g seh, jalan masuknya engga pernah banjir lama, hanya disaat hujan 
 besar aja baru tergenang. Bukan masalah banjir yg jadi masalah tp apa gunanya 
 sekretariat itu? Hanya tempat ngumpul? Atau tmpt operasional yg setiap hari 
 atau minggu harus ada yg hadir disana? Nah org yg disana itu yg jadi masalah 
 karena rata2 punya kesibukan masing2. Soal jalan masuk banjir mah itu urusan 
 no sekian sekian. Dulu waktu rutin tiap minggu latihan tai chi atau seminar 
 kecil2an banjir engga jadi halangan tuh kecuali benar2 hujan deras sekali 
 karena sebagian peserta naek motor jd terhalang hujan.
 -Original Message-
 From: east_road east_r...@...
 Date: Thu, 11 Mar 2010 02:18:58 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
 
 Jalan keluar, kayaknya sih tergantung kawan - kwan modie kalo saya pribadi 
 jalan keluarnya pindah :d. Soalnya jalan akses masuknya itu tidak layak 
 banjir ngak pernah surut. airnya berubah jadi air got. dan dalamnya cukup 
 lumayan kira kira 5- 10 cm.
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Vheru Prayitno pvheru@ wrote:
 
  Apa perlu ya diadakan kumpul di-Pangeran Jaya Karta biar anggota 
  sekalian lihat kondisi sebenarnya utk cr jln keluarnya tempatkan  sdh ada 
  netral lagi
  
  Makasih
  
  --- Pada Rab, 10/3/10, east_road east_road@ menulis:
  
  Dari: east_road east_road@
  Judul: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
  Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 3:23 AM
  
  
  
  
  
  
  
   
  
  
  

  
  
  


Dear Pak Tjandra,
  
  
  
  Saya berterima kasih atas usulan bapak.
  
  
  
  Sebenarnya Budaya Tionghoa ada kantornya tapi itu dalam kondisi tidak 
  terawat, Karena moderatornya itu sebagian besar adalah pekerja, sampai
  
  sekarang belum adanya Regenerasi moderator baru. Saya sendiri sadar kita 
  sendiri membutuhkan moderator baru yang muda dan juga bisa mengurus 
  seketariat. 
  
  
  
  Sementara tenaga masih kurang, soal markas sebenarnya ada di pangeran 
  jayakarta, tapi dari diliat kondisi dan tempatnya kurang proposional karena 
  sulitnya akses masuk, karena jalan masuknya itu banjir dan kotor. Mungkin 
  agak tertinggal, sebenarnya kantor BT di pang jay atas sumbang sih Orang 
  lain. Seperti Saudara Ardian katakan itu ada benarnya Perlu dibersihkan 
  kembali. Tapi jika ditawarkan tempat proposional mungkin bisa jadi bahan 
  pertimbangan kami.
  
  
  
  Sekiranya Dari ormas Tionghoa ada yang beberapa menawarkan BT ada dibawah 
  naungan ormas tionghoa, Dan ada yang menawarkan Dibawah Naungan Wihara, 
  Tapi kami berusaha menjaga kenetralan kami agar bisa 
  
  Diterima oleh semua kalangan. Maka lebih banyak aktif di milis.
  
  Terima kasih usulan bapak, mungkin dari kami bisa mendikusikan kembali 
  perlunya seketariat BT yang proposional
  
  
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ 
  ... wrote:
  
  
  
   Dear members,
  
   Gedung VOC Galangan boleh dibilang sebagai bangunan bersejarah, tempat 
   pertama kebudayaan Tionghoa digelar di Jakarta pada awal tahun 1999 
   setelah dipeti-eskan oleh pemerintah selama 35 tahun yakni berupa 
   pagelaran barongsai.  Anak saya yang waktu itu berusia 12 tahun dan 10 
   tahun, terheran heran melihat liak liuk tarian barongsai yang seumur-umur 
   belum pernah dilihatnya. Banyak di antara pengunjung warga Tionghoa 
   menitikkan air mata ketika menyaksikan pertunjukkan tersebut.  RGDS.TG
  
   
  
   --- On Tue, 3/9/10, ardian_c ardian_c@ . wrote:
  
   
  
   
  
   From: ardian_c ardian_c@ .
  
   Subject: [budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?
  
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  
   Date: Tuesday, March 9, 2010, 8:23 AM
  
   
  
   
  
     
  
   
  
   
  
   
  
   masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe
  
   kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe
  
   
  
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
   wrote:
  
   
  
Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah.
  

  
Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember 
lalu juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga 
diadakan disana toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin 
acara, ya kepikiran tempat disitu juga, hehehe. 
  

  
Kalau tempat untuk sekretariat, bukannya nggak punya toh? Ada. 
  
Yang nggak ada tuh sukarelawan untuk pelihara itu tempat, huehehe. 
  

  
Tapi 

Re: [budaya_tionghua] 'Confucious'nya Chou Yun Fat

2010-03-10 Terurut Topik
gue dah nonton... ga ada yang dalam difilm ini... cuman drama2 kehidupan
doank...

2010/3/8 als a...@cbn.net.id



  *Omong-omong adakah teman di milis ini yang telah menonton film itu dan
 merasa agak “kuciwa” dengan tidak disuguhkannya adegan-adegan “bun-bu” yang
 sedikit anggun dan nyeni? Apakah pernah diproduksi film-film mengenai Kong
 Zi atau Lao Zi yang dibuat secara serius, yang dipenuhi dengan adegan-adegan
 yang sangat artitistik dan esoteric hampir di sepanjang filmnya? Mungkinkah
 ada pakar budaya Tionghoa yang sekaligus penggemar film yang mau membahas
 sedikit mengenai hal ini di sini?*

 * *


-- 
-


[budaya_tionghua] Re: APA BUTIONG PERLU SEKRETARIAT?

2010-03-10 Terurut Topik Erik

Siapa bilang VOC gak bisa ampe subuh??

Yang ada di VOC  bukan cuma Cafe doank.  Masih ada rest. Tang Cuisine
dll. Waktu Gathering BT yll (waktu rencana hadirkan cicit Kang Xu, tapi
batal),  kita khan nyambung ke Tang Cuisine sama David  Ryan dan juga
Dr. Irawan!!  Selama kita ada order makanan  minuman, tetap akan
dilayani mereka, gak mungkin diusir lar!!

Oh ya, informasi buat Uly, kalo cuma Dimsum doank mah di Tang Cuisine
juga ada koq.



Salam,

Erik

\
---

  In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote:
masalahnya khan kalu di voc itu gak isa ampe subuh hehehehehe
  kalu di sekretariat ya lu mesti nyapu ngepel dulu huehehehehe
\

In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_me2@ wrote:
Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah.

Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember
lalu juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga
diadakan disana toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin acara,
ya kepikiran tempat disitu juga, hehehe.
Kalau tempat untuk sekretariat, bukannya nggak punya toh? Ada.
Yang nggak ada tuh sukarelawan untuk pelihara itu tempat, huehehe.
Tapi usul yang baik tuh, daripada setiap kali kalau mau ketemuan bingung
ketemuan dimana, mendingan dipastikan aja VOC galangan jadi tempat
nongkrong, sambil minum kopi dan makan snack.
Cuman kalau kesana enakan siang-siang sih.
Hari Minggu pagi atau Sabtu pagi begituh. Sayang disana nggak ada
dimsum, kalau enggak lebih asyik lagi nongkrong pagi pagi disitu.
 
  Kalau malem... r... listrik muahal bo!



[budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah

2010-03-10 Terurut Topik ardian_c
setau owe kata china bukan asal dari kata org dinasti chin, tapi kata sankrit, 
ini pernah ditulis disini dari jaman kapan tauk dimilist ini.
sebutan syna itu akar kata china, shinni dsbnya.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... 
wrote:

 Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong;
 ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa 
 dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir 
 kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang 
 (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong 
 ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro
 Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG
 
 --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartan...@... wrote:
 
 
 From: kwartanada kwartan...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan 
 Historis dan Masalah
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM
 
 
   
 
 
 
 Rekan2 yth,
 
 Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih 
 menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie 
 Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai 
 jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan 
 juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam
 Didi
 
 Istilah Cina dan China: 
 Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini
 
 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 
 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan 
 bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : 
 Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang 
 berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku 
 Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi.
 
 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang 
 lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri 
 tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China .
 
 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh 
 Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17.
 
 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi 
 buruk.
 Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh 
 kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu 
 baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina 
 sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian.
 
 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah 
 INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat 
 Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para 
 pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, 
 untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa 
 kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan 
 Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 
 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 
 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina.
 
 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 
 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 
 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan 
 alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang 
 dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan 
 warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, 
 sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri 
 kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan 
 kesimpulan Seminar pada Suharto †pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi 
 (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina)
 
 Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. 
 SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967.
 Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya 
 ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang 
 untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap 
 dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya emosi/sentimen setelah 
 G30S, menggunakan istilah Cina meluber dan membanjiri kesemua orang-orang, 
 termasuk WNI keturunan Tionghoa.
 
 7.Menarik untuk dicatat/diketahui, bahwa dalam buku KESATRIA BANGSA : 
 Perjalanan Hati dan Karir Seorang Prajurit Laut tulisan Laksamana Madya 
 SUMITRO hal. 135 ada catatan sebagai berikut :
 
 Bukankah merupakan perintah Allah SWT pula bahwa janganlah satu kaum 
 mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka lebih baik, dan jangan 
 pula kamu panggil memanggil dengan gelar yang buruk.. (Al Quran 

Re: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah

2010-03-10 Terurut Topik Tjandra Ghozalli
Mungkin betul kata itu asal dari India. Karena di utara India ada negara Chin 
walaupun waktu itu Tiongkok masih terdiri dari tujuh negara dan dinasti Chin 
belum menyatukan Tiongkok. Kemungkinan maksud orang India dengan negara yg 
jauh adalah negara Chin. RGDS.TG

--- On Thu, 3/11/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote:


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Subject: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan 
Historis dan Masalah
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 11, 2010, 2:00 PM


  



setau owe kata china bukan asal dari kata org dinasti chin, tapi kata sankrit, 
ini pernah ditulis disini dari jaman kapan tauk dimilist ini.
sebutan syna itu akar kata china, shinni dsbnya.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... 
wrote:

 Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong;
 ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa 
 dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir 
 kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang 
 (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong 
 ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro
 Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG
 
 --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote:
 
 
 From: kwartanada kwartanada@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan 
 Historis dan Masalah
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM
 
 
   
 
 
 
 Rekan2 yth,
 
 Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih 
 menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie 
 Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai 
 jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan 
 juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam
 Didi
 
 Istilah Cina dan China: 
 Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini
 
 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 
 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan 
 bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : 
 Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang 
 berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku 
 Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi.
 
 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang 
 lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri 
 tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China .
 
 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh 
 Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17.
 
 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi 
 buruk.
 Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh 
 kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu 
 baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina 
 sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian.
 
 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah 
 INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat 
 Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para 
 pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, 
 untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa 
 kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan 
 Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 
 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 
 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina.
 
 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 
 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 
 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan 
 alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang 
 dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan 
 warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, 
 sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri 
 kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan 
 kesimpulan Seminar pada Suharto †pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi 
 (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina)
 
 Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. 
 SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967.
 Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya 
 ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang 
 untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap 
 dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya 

Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah

2010-03-10 Terurut Topik zhoufy
China bukan berasal dari nama dinasti Qin, ini adalah kesalah pahaman belaka. 
Dinasti Qin berkuasanya hanya singkat, belum sempat mempopulerkan istilah Qin 
Ren spt halnya Tangren atau Hanrendan. Dan dlm bhs tionghoa, juga tdk lazim 
menambahkan akhiran a, yg ada adalah awalan a, spt a cai, a hok dll.
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com
Date: Wed, 10 Mar 2010 22:52:27 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China:  Tinjauan 
Historis dan Masalah

Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong;
ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa 
dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata 
nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) 
atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong 
ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro
Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG

--- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartan...@yahoo.com wrote:


From: kwartanada kwartan...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis 
dan Masalah
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM


  



Rekan2 yth,

Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih 
menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie 
Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai 
jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga 
dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam
Didi

Istilah Cina dan China: 
Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini

1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, 
Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa 
kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : 
Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti 
Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata 
sekitar 1400 th sebelum Masehi.

2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, 
yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak 
mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China .

3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh 
Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17.

4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi 
buruk.
Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh 
kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu 
baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina 
sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian.

5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah 
INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat 
Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka 
Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak 
lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, 
dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers 
Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah 
sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua 
menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina.

6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 
30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 
1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi 
memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara 
umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama 
menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk 
menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh 
wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto — 
pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan 
Cina)

Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. 
SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967.
Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya 
ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang 
untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap 
dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya emosi/sentimen setelah G30S, 
menggunakan istilah Cina meluber dan membanjiri kesemua orang-orang, termasuk 
WNI keturunan Tionghoa.

7.Menarik untuk dicatat/diketahui, bahwa dalam buku KESATRIA BANGSA : 
Perjalanan Hati dan Karir Seorang Prajurit Laut tulisan Laksamana Madya 
SUMITRO hal. 135 ada