[Dokter Umum] File - Forum Konsultasi Kesehatan

2009-05-17 Terurut Topik dokter_umum

Bagi yang haus akan informasi kesehatan dan ingin berinteraksi serta 
berkonsultasi tentang masalah masalah kesehatan dalam sebuah forum, silakan 
bergabung di Forum Kesehatan Medisiana yang merupakan sempalan dari milis ini.

Untuk bergabung silakan klik link ini : 
http://www.medisiana.com/profile.php?mode=registersid=aeb43efbb22d596ac6470c3bc58478ec

Untuk masuk silakan klik link ini : http://www.medisiana.com


Re: [Dokter Umum] Re: Sakit kepala trus kejang-kejang

2009-05-17 Terurut Topik Arman Lana


--- Pada Sen, 2/3/09, melly liando melly_lia...@yahoo.com menulis:
dear mbak Melly,
sebelumnya terima kasih atas advice nya,

berikut data adik saya yang sering mengalami kejang ;

- jenis kelamin Laki-laki
- umur 18
- menderita penyakit ini sejak umur 12 an
- sebelumnya pernah tertabrak sepeda (bagian muka sempat bengkak sekali kena 
stang sepeda), sudah berobat kedokter
- tidak ada riwayat penyakit ini di keluarga besar kami
- betul, pemicu timbulnya kejang sepertinya karena terlalu letih, perubahan 
emosi
- dia pernah bilang sebelum kejang seperti mimpi, seolah-olah tau dia mau kejang
- kejang seluruh badan
- lama kejang sekitar 5-15 menit
- setelah kejang dia tertidur

mohon advice Ibu Melly berikutnya, tengkiyu alot

Dari: melly liando melly_lia...@yahoo.com
Topik: Re: [Dokter Umum] Re: Sakit kepala trus kejang-kejang
Kepada: dokter_umum@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 9:19 AM












Pak, adik bapak yang terkena kejang-kejag itu, perlu diberitahukan 
beberapa data :

- jenis kelamin

- usia

- sudah berapa lama menderita kejang kejang seperti ini

- apa ada cedera kepala sebelumnya?

- apa ada riwayat keluarga yang menderita hal yang sama?

- apa yang memicu timbulnya kejang, misalnya : terlalu letih, perubahan emosi, 
dll.

- sebelum kejang apa ada sesuatu yang dirasakan?

- pada saat kejang, berapa lama kejangnya, sadar atau  tidak?, kejang seluruh 
badan?

- setelah kejang, apa tertidur ?

 

Kalau sakit kepala sebelum kejang, kemungkinan itu adalah 'aura' yang 
mendahului kejang.

jadi biasanya pasien epilepsi sudah tahu 'aura' tertentu yang bisa timbul 
sesaat sebelum kejang.

Contoh ada pasien yang merasa mencium bau hangus, ada yang mendengar suara 
gemuruh, dll.

 

Kalau dari email yang bapak/ibu tulis, kemungkinan itu epilepsi.

Tetapi perlu di periksa secara lebih lanjut oleh spesialis saraf utk menegakkan 
diagnosa, jenis epilepsi dan terapinya.

Nanti dokter tsb akan menjelaskan pemeriksaan apa yang diperlukan, terapi, lama 
terapi, dll.

 

Semoga membantu.

 

salam,



Melyanti

0818 0868 1974



--- On Mon, 3/2/09, bubulak1 bubul...@yahoo. co.id wrote:



From: bubulak1 bubul...@yahoo. co.id

Subject: [Dokter Umum] Re: Sakit kepala trus kejang-kejang

To: dokter_umum@ yahoogroups. com

Date: Monday, March 2, 2009, 12:00 AM



dear Mas, Ardi,



hal serupa mirip dengan apa yg di derita oleh adik saya,

dalah hal kejang adik saya disertai keluar teriakan sebelum kejang dan 

keluar air liur selama kejang (pasca kejadian selalu mengalami luka di 

lidah)



mohon advice dari yang mengerti tentang hal ini



thank's



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  Berselancar lebih cepat dan lebih cerdas dengan Firefox 3
http://downloads.yahoo.com/id/firefox/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia

2009-05-17 Terurut Topik adira jakti
Lihatlah  sapi,  kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah
tidak  anak-anak  lagi  tidak akan minum susu

karena sapi, kambing atau kerbau engga bisa minum dari gelas

*maap... asal komen aja nih... soale aku sampe sekarang masih minum susu sapi, 
wuaduh bgmn nih minum susu kok malah rentan osteoporosis* 

--- On Thu, 5/14/09, Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie wrote:

From: Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie
Subject: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Date: Thursday, May 14, 2009, 11:53 PM

Susu Sapi Bukan untuk Manusia
[catatan Dahlan Iskan, Jawa Pos Edisi 15 Mei 2009]

TIDAK  ada  makhluk  di  dunia  ini  yang  ketika  sudah dewasa masih minum susu
–kecuali  manusia.  Lihatlah  sapi,  kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah
tidak  anak-anak  lagi  tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi
perilaku yang alami seperti itu?

”Itu  gara-gara  pabrik  susu  yang  terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr
Hiromi  Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban
Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal,
katanya,  susu  sapi  adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia
seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum
susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia?

Bahkan,  katanya,  bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu
benda  cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak
sempat  berinteraksi  dengan  enzim  yang  diproduksi  mulut  kita. Akibat tidak
bercampur  enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut
langsung  menggumpal  dan  sulit  sekali  dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh
terpaksa mengeluarkan cadangan ”enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat.
Enzim  induk  itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang.
Namun,  karena  enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu,
peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor  Hiromi  tentu  tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di
dunia.  Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di
usus  tanpa  harus  membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia
sudah  sangat  berpengalaman  menjalani  praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa
keadaan  usus  bagian  dalam  lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia
memang  orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus
mondarmandir di antara dua negara itu.

Setiap  memeriksa  usus  pasiennya,  Prof  Hiromi sekalian melakukan penelitian.
Yakni,  untuk  mengetahui  kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan
minum  pasiennya.  Dia  menjadi  hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang
makan  atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara
lain susu dan daging.

Dia   melihat   alangkah  mengerikannya  bentuk  usus  orang  yang  biasa  makan
makanan/minuman   yang   ”jelek”:   benjol-benjol,   luka-luka,   bisul-  bisul,
bercak-bercak  hitam,  dan  menyempit  di  sana-sini seperti diikat dengan karet
gelang.  Jelek  di  situ  berarti  tidak  memenuhi  syarat yang diinginkan usus.
Sedangkan  usus  orang  yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus,
bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena  tugas  usus  adalah  menyerap  makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan
kalau  makanan  yang  masuk  tidak  memenuhi  syarat si usus. Bukan saja ususnya
kecapean,   juga   sari  makanan  yang  diserap  pun  tidak  banyak.  Akibatnya,
pertumbuhan  sel-sel  tubuh  kurang  baik,  daya  tahan  tubuh sangat jelek, sel
radikal  bebas  bermunculan,  penyakit  timbul,  dan  kulit cepat menua. Bahkan,
makanan  yang  tidak  berserat  seperti  daging,  bisa  menyisakan  kotoran yang
menempel  di  dinding  usus:  menjadi  tinja  stagnan yang kemudian membusuk dan
menimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya
menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke
perut.

Dia  mengambil  contoh  yang  sangat  menarik,  meski  di  bagian ini saya rasa,
keilmiahannya  kurang  bisa  dipertanggungjawabkan.  Misalnya,  dia  minta  kita
menyadari  berapakah  jumlah  gigi  taring  kita,  yang tugasnya mengoyak-ngoyak
makanan  seperti  daging:  hanya  15  persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti
bahwa  alam  hanya  menyediakan  infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari
seluruh makanan yang kita perlukan.

Dia  juga  menyebut  contoh  harimau  yang  hanya  makan  daging. Larinya memang
kencang,  tapi  hanya  untuk  menit-menit  awal. Ketika diajak ”lomba lari” oleh
mangsanya,  harimau  akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak
makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.

Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu,

Re: [Dokter Umum] Hasil lab saya

2009-05-17 Terurut Topik yossi arioseno
Dear Mr Lay,

Dilihat dr hasil lab nya, sudah jelas ini adalah hepatitis, yg disebabkan oleh 
HAV (hep A Virus), tetapi ada kemungkinan juga tumpang tindih dgn infeksi virus 
yg lain, yg harus dibuktikan via lab. Di indo paling common adalah Hep B atau 
C. Sehingga tidak ada salahnya untuk dites lab utk 2 virus ini.
Mengenai gatalnya, bisa disebabkan oleh pnumpukan bilirubin dlm darah. Seiring 
dgn perawatan dan membaiknya fungsi hati, gatal seharusnya akan brkurang.

Hope it helps.

Regards,

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Dennis Lay bouluhealthmi...@yahoo.com

Date: Sun, 17 May 2009 08:49:33 
To: Dokter umumdokter_umum@yahoogroups.com
Subject: [Dokter Umum] Hasil lab saya


Hi dokter dan rekan milis, saya mau sharing hasil lab darah saya, saya diduga 
kena hepatitis, pas cek ternyata :

Direct bilirubin 4.29 mg/dl
Indirect bilirubin 0.33 mg/dl
SGOT 670 U/I
SGPT 1575 U/I
Gamma - GT new 562 U/I

Dalam urine juga terdapat bilirubin +2
Epitel dlm urine 6/ uL

Saya disarankan cek hepatitis A ternyata hasilnya reactive (dengan Reagent 
Axsym Abbott)

Yang saya ingin tanyakan, 
-perlukah saya cek Hep B dan C?? 
-makanan apa yang baik / harus saya hindari
- saya akhir2 ini merasa gatal tapi sepertinya di dalam kulit apakah ada 
hubungannya dengan penyakit hepatitis ini??

Terima kasih banyak atas saran dari dokter dan teman2 sebelum dan sesudahnya

GBU
Best Regards


Dennis on Blackberry



[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links





Re: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia

2009-05-17 Terurut Topik yudibudiman
Betul bgt pak. Sudah jelas susu sapi itu baik buat kesehatan dan itu sudah 
terbukti
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: adira jakti adira_...@yahoo.com

Date: Sat, 16 May 2009 01:00:30 
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Subject: Re: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia


Lihatlah  sapi,  kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah
tidak  anak-anak  lagi  tidak akan minum susu

karena sapi, kambing atau kerbau engga bisa minum dari gelas

*maap... asal komen aja nih... soale aku sampe sekarang masih minum susu sapi, 
wuaduh bgmn nih minum susu kok malah rentan osteoporosis* 

--- On Thu, 5/14/09, Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie wrote:

From: Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie
Subject: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Date: Thursday, May 14, 2009, 11:53 PM

Susu Sapi Bukan untuk Manusia
[catatan Dahlan Iskan, Jawa Pos Edisi 15 Mei 2009]

TIDAK  ada  makhluk  di  dunia  ini  yang  ketika  sudah dewasa masih minum susu
–kecuali  manusia.  Lihatlah  sapi,  kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah
tidak  anak-anak  lagi  tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi
perilaku yang alami seperti itu?

”Itu  gara-gara  pabrik  susu  yang  terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr
Hiromi  Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban
Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal,
katanya,  susu  sapi  adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia
seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum
susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia?

Bahkan,  katanya,  bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu
benda  cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak
sempat  berinteraksi  dengan  enzim  yang  diproduksi  mulut  kita. Akibat tidak
bercampur  enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut
langsung  menggumpal  dan  sulit  sekali  dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh
terpaksa mengeluarkan cadangan ”enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat.
Enzim  induk  itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang.
Namun,  karena  enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu,
peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor  Hiromi  tentu  tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di
dunia.  Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di
usus  tanpa  harus  membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia
sudah  sangat  berpengalaman  menjalani  praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa
keadaan  usus  bagian  dalam  lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia
memang  orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus
mondarmandir di antara dua negara itu.

Setiap  memeriksa  usus  pasiennya,  Prof  Hiromi sekalian melakukan penelitian.
Yakni,  untuk  mengetahui  kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan
minum  pasiennya.  Dia  menjadi  hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang
makan  atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara
lain susu dan daging.

Dia   melihat   alangkah  mengerikannya  bentuk  usus  orang  yang  biasa  makan
makanan/minuman   yang   ”jelek”:   benjol-benjol,   luka-luka,   bisul-  bisul,
bercak-bercak  hitam,  dan  menyempit  di  sana-sini seperti diikat dengan karet
gelang.  Jelek  di  situ  berarti  tidak  memenuhi  syarat yang diinginkan usus.
Sedangkan  usus  orang  yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus,
bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena  tugas  usus  adalah  menyerap  makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan
kalau  makanan  yang  masuk  tidak  memenuhi  syarat si usus. Bukan saja ususnya
kecapean,   juga   sari  makanan  yang  diserap  pun  tidak  banyak.  Akibatnya,
pertumbuhan  sel-sel  tubuh  kurang  baik,  daya  tahan  tubuh sangat jelek, sel
radikal  bebas  bermunculan,  penyakit  timbul,  dan  kulit cepat menua. Bahkan,
makanan  yang  tidak  berserat  seperti  daging,  bisa  menyisakan  kotoran yang
menempel  di  dinding  usus:  menjadi  tinja  stagnan yang kemudian membusuk dan
menimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya
menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke
perut.

Dia  mengambil  contoh  yang  sangat  menarik,  meski  di  bagian ini saya rasa,
keilmiahannya  kurang  bisa  dipertanggungjawabkan.  Misalnya,  dia  minta  kita
menyadari  berapakah  jumlah  gigi  taring  kita,  yang tugasnya mengoyak-ngoyak
makanan  seperti  daging:  hanya  15  persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti
bahwa  alam  hanya  menyediakan  infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari
seluruh makanan yang kita perlukan.

Dia  juga  menyebut  contoh  harimau  

Re: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia

2009-05-17 Terurut Topik Satrijo Andojo
Ysh.
Bagaimana dengan susu merk A yg malah berpromosi dengan membantu pencegahan 
ostroporosis,?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: adira jakti adira_...@yahoo.com

Date: Sat, 16 May 2009 01:00:30
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Subject: Re: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia


Lihatlah�  sapi,�  kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah
tidak�  anak-anak�  lagi�  tidak akan minum susu

karena sapi, kambing atau kerbau engga bisa minum dari gelas

*maap... asal komen aja nih... soale aku sampe sekarang masih minum susu sapi, 
wuaduh bgmn nih minum susu kok malah rentan osteoporosis*

--- On Thu, 5/14/09, Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie wrote:

From: Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie
Subject: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Date: Thursday, May 14, 2009, 11:53 PM

Susu Sapi Bukan untuk Manusia
[catatan Dahlan Iskan, Jawa Pos Edisi 15 Mei 2009]

TIDAK�  ada�  makhluk�  di�  dunia�  ini�  yang�  ketika�  sudah dewasa masih 
minum susu
–kecuali�  manusia.�  Lihatlah�  sapi,�  kambing, kerbau, atau apa pun: begitu 
sudah
tidak�  anak-anak�  lagi�  tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti 
menyalahi
perilaku yang alami seperti itu?

”Itu�  gara-gara�  pabrik�  susu�  yang�  terus mengiklankan produknya,” ujar 
Prof Dr
Hiromi�  Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme 
(Keajaiban
Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal,
katanya,�  susu�  sapi�  adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. 
Manusia
seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum
susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia?

Bahkan,�  katanya,�  bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu 
itu
benda�  cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. 
Tidak
sempat�  berinteraksi�  dengan�  enzim�  yang�  diproduksi�  mulut�  kita. 
Akibat tidak
bercampur�  enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu 
tersebut
langsung�  menggumpal�  dan�  sulit�  sekali�  dicerna. Untuk bisa mencernanya, 
tubuh
terpaksa mengeluarkan cadangan ”enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat.
Enzim�  induk�  itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan 
tulang.
Namun,�  karena�  enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna 
susu,
peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor�  Hiromi�  tentu�  tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus 
terkemuka di
dunia.�  Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor 
di
usus�  tanpa�  harus�  membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti 
dia
sudah�  sangat�  berpengalaman�  menjalani�  praktik kedokteran. Dia sudah 
memeriksa
keadaan�  usus�  bagian�  dalam�  lebih dari 300.000 manusia Amerika dan 
Jepang. Dia
memang�  orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter 
terus
mondarmandir di antara dua negara itu.

Setiap�  memeriksa�  usus�  pasiennya,�  Prof�  Hiromi sekalian melakukan 
penelitian.
Yakni,�  untuk�  mengetahui�  kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan 
dan
minum�  pasiennya.�  Dia�  menjadi�  hafal pasien yang ususnya berantakan pasti 
yang
makan�  atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu 
antara
lain susu dan daging.

Dia� � � melihat� � � alangkah�  mengerikannya�  bentuk�  usus�  orang�  yang�  
biasa�  makan
makanan/minuman� � � yang� � � ”jelek”:� � � benjol-benjol,� � � luka-luka,� � 
� bisul-�  bisul,
bercak-bercak�  hitam,�  dan�  menyempit�  di�  sana-sini seperti diikat dengan 
karet
gelang.�  Jelek�  di�  situ�  berarti�  tidak�  memenuhi�  syarat yang 
diinginkan usus.
Sedangkan�  usus�  orang�  yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat 
bagus,
bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena�  tugas�  usus�  adalah�  menyerap�  makanan, tugas itu tidak bisa dia 
lakukan
kalau�  makanan�  yang�  masuk�  tidak�  memenuhi�  syarat si usus. Bukan saja 
ususnya
kecapean,� � � juga� � � sari�  makanan�  yang�  diserap�  pun�  tidak�  
banyak.�  Akibatnya,
pertumbuhan�  sel-sel�  tubuh�  kurang�  baik,�  daya�  tahan�  tubuh sangat 
jelek, sel
radikal�  bebas�  bermunculan,�  penyakit�  timbul,�  dan�  kulit cepat menua. 
Bahkan,
makanan�  yang�  tidak�  berserat�  seperti�  daging,�  bisa�  menyisakan�  
kotoran yang
menempel�  di�  dinding�  usus:�  menjadi�  tinja�  stagnan yang kemudian 
membusuk dan
menimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya
menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke
perut.

Dia�  mengambil�  contoh�  yang�  sangat�  menarik,�  meski�  di�  bagian ini 
saya rasa,
keilmiahannya�  kurang�  bisa�  dipertanggungjawabkan.�  Misalnya,�  dia�  
minta�  kita
menyadari�  berapakah�  jumlah�  gigi�  taring�  kita,�  yang tugasnya 
mengoyak-ngoyak
makanan�  seperti�  

Bls: [Dokter Umum] GERD

2009-05-17 Terurut Topik ayu marvas
GERD merupakan suatu gejala/kerusakan mukosa yang disebabkan oleh
motilitas retrograd abnormal dan lower esophageal sphincter (LES) yang
inkompeten sehingga isi lambung bisa masuk ke esofagus dan lama
kelamaan bisa terjadi inflamasi -- refluks esofagitis.



Beberapa kasus berkembang menjadi erosi dari mukosa (erosif esofagitis)






  Lebih bersih, Lebih baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan. 
Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[Dokter Umum] Mau tanya dok..

2009-05-17 Terurut Topik Leni Melani
Dear Dokters,
 
Selamat siang.
 
Ada titipan pertanyaan dari teman nih dok.
Teman saya ada yang menanyakan perihal penggunaan KB spiral.
Gimana cara mengechecknya kalo ada perpindahan posisi tanpa harus
melakukan USG??
Sedangkan dia tidak mengalami gejala2 yang mengganggu aktivitasnya.
Makanya dia belum mau melakukan USG sekarang.
Mohon pencerahannya dok.
 
 
 
Thanks n regards,
 
 
LENI MELANI
 
**

**
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Dokter Umum] Hasil lab saya

2009-05-17 Terurut Topik Dennis Lay
Terima kasih banyak Pak Yossi, nanti akan saya konsultasikan dengan internist 
mengenai cek virus hep B dan C

Reply anda sangat membantu
Best Regards


Dennis on Blackberry

-Original Message-
From: yossi arioseno milist.gadgetfr...@yahoo.com.sg

Date: Sun, 17 May 2009 13:30:50 
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Subject: Re: [Dokter Umum] Hasil lab saya


Dear Mr Lay,

Dilihat dr hasil lab nya, sudah jelas ini adalah hepatitis, yg disebabkan oleh 
HAV (hep A Virus), tetapi ada kemungkinan juga tumpang tindih dgn infeksi virus 
yg lain, yg harus dibuktikan via lab. Di indo paling common adalah Hep B atau 
C. Sehingga tidak ada salahnya untuk dites lab utk 2 virus ini.
Mengenai gatalnya, bisa disebabkan oleh pnumpukan bilirubin dlm darah. Seiring 
dgn perawatan dan membaiknya fungsi hati, gatal seharusnya akan brkurang.

Hope it helps.

Regards,

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Dennis Lay bouluhealthmi...@yahoo.com

Date: Sun, 17 May 2009 08:49:33 
To: Dokter umumdokter_umum@yahoogroups.com
Subject: [Dokter Umum] Hasil lab saya


Hi dokter dan rekan milis, saya mau sharing hasil lab darah saya, saya diduga 
kena hepatitis, pas cek ternyata :

Direct bilirubin 4.29 mg/dl
Indirect bilirubin 0.33 mg/dl
SGOT 670 U/I
SGPT 1575 U/I
Gamma - GT new 562 U/I

Dalam urine juga terdapat bilirubin +2
Epitel dlm urine 6/ uL

Saya disarankan cek hepatitis A ternyata hasilnya reactive (dengan Reagent 
Axsym Abbott)

Yang saya ingin tanyakan, 
-perlukah saya cek Hep B dan C?? 
-makanan apa yang baik / harus saya hindari
- saya akhir2 ini merasa gatal tapi sepertinya di dalam kulit apakah ada 
hubungannya dengan penyakit hepatitis ini??

Terima kasih banyak atas saran dari dokter dan teman2 sebelum dan sesudahnya

GBU
Best Regards


Dennis on Blackberry



[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links





[Non-text portions of this message have been removed]