[Dokter Umum] File - Forum Konsultasi Kesehatan
Bagi yang haus akan informasi kesehatan dan ingin berinteraksi serta berkonsultasi tentang masalah masalah kesehatan dalam sebuah forum, silakan bergabung di Forum Kesehatan Medisiana yang merupakan sempalan dari milis ini. Untuk bergabung silakan klik link ini : http://www.medisiana.com/profile.php?mode=registersid=aeb43efbb22d596ac6470c3bc58478ec Untuk masuk silakan klik link ini : http://www.medisiana.com
Re: [Dokter Umum] Re: Sakit kepala trus kejang-kejang
--- Pada Sen, 2/3/09, melly liando melly_lia...@yahoo.com menulis: dear mbak Melly, sebelumnya terima kasih atas advice nya, berikut data adik saya yang sering mengalami kejang ; - jenis kelamin Laki-laki - umur 18 - menderita penyakit ini sejak umur 12 an - sebelumnya pernah tertabrak sepeda (bagian muka sempat bengkak sekali kena stang sepeda), sudah berobat kedokter - tidak ada riwayat penyakit ini di keluarga besar kami - betul, pemicu timbulnya kejang sepertinya karena terlalu letih, perubahan emosi - dia pernah bilang sebelum kejang seperti mimpi, seolah-olah tau dia mau kejang - kejang seluruh badan - lama kejang sekitar 5-15 menit - setelah kejang dia tertidur mohon advice Ibu Melly berikutnya, tengkiyu alot Dari: melly liando melly_lia...@yahoo.com Topik: Re: [Dokter Umum] Re: Sakit kepala trus kejang-kejang Kepada: dokter_umum@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 2 Maret, 2009, 9:19 AM Pak, adik bapak yang terkena kejang-kejag itu, perlu diberitahukan beberapa data : - jenis kelamin - usia - sudah berapa lama menderita kejang kejang seperti ini - apa ada cedera kepala sebelumnya? - apa ada riwayat keluarga yang menderita hal yang sama? - apa yang memicu timbulnya kejang, misalnya : terlalu letih, perubahan emosi, dll. - sebelum kejang apa ada sesuatu yang dirasakan? - pada saat kejang, berapa lama kejangnya, sadar atau tidak?, kejang seluruh badan? - setelah kejang, apa tertidur ? Kalau sakit kepala sebelum kejang, kemungkinan itu adalah 'aura' yang mendahului kejang. jadi biasanya pasien epilepsi sudah tahu 'aura' tertentu yang bisa timbul sesaat sebelum kejang. Contoh ada pasien yang merasa mencium bau hangus, ada yang mendengar suara gemuruh, dll. Kalau dari email yang bapak/ibu tulis, kemungkinan itu epilepsi. Tetapi perlu di periksa secara lebih lanjut oleh spesialis saraf utk menegakkan diagnosa, jenis epilepsi dan terapinya. Nanti dokter tsb akan menjelaskan pemeriksaan apa yang diperlukan, terapi, lama terapi, dll. Semoga membantu. salam, Melyanti 0818 0868 1974 --- On Mon, 3/2/09, bubulak1 bubul...@yahoo. co.id wrote: From: bubulak1 bubul...@yahoo. co.id Subject: [Dokter Umum] Re: Sakit kepala trus kejang-kejang To: dokter_umum@ yahoogroups. com Date: Monday, March 2, 2009, 12:00 AM dear Mas, Ardi, hal serupa mirip dengan apa yg di derita oleh adik saya, dalah hal kejang adik saya disertai keluar teriakan sebelum kejang dan keluar air liur selama kejang (pasca kejadian selalu mengalami luka di lidah) mohon advice dari yang mengerti tentang hal ini thank's [Non-text portions of this message have been removed] Berselancar lebih cepat dan lebih cerdas dengan Firefox 3 http://downloads.yahoo.com/id/firefox/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia
Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu karena sapi, kambing atau kerbau engga bisa minum dari gelas *maap... asal komen aja nih... soale aku sampe sekarang masih minum susu sapi, wuaduh bgmn nih minum susu kok malah rentan osteoporosis* --- On Thu, 5/14/09, Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie wrote: From: Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie Subject: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia To: dokter_umum@yahoogroups.com Date: Thursday, May 14, 2009, 11:53 PM Susu Sapi Bukan untuk Manusia [catatan Dahlan Iskan, Jawa Pos Edisi 15 Mei 2009] TIDAK ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu –kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu? ”Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya. Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan ”enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis. Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondarmandir di antara dua negara itu. Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging. Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang ”jelek”: benjol-benjol, luka-luka, bisul- bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar. Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi. Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut. Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan. Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak ”lomba lari” oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat. Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu,
Re: [Dokter Umum] Hasil lab saya
Dear Mr Lay, Dilihat dr hasil lab nya, sudah jelas ini adalah hepatitis, yg disebabkan oleh HAV (hep A Virus), tetapi ada kemungkinan juga tumpang tindih dgn infeksi virus yg lain, yg harus dibuktikan via lab. Di indo paling common adalah Hep B atau C. Sehingga tidak ada salahnya untuk dites lab utk 2 virus ini. Mengenai gatalnya, bisa disebabkan oleh pnumpukan bilirubin dlm darah. Seiring dgn perawatan dan membaiknya fungsi hati, gatal seharusnya akan brkurang. Hope it helps. Regards, Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Dennis Lay bouluhealthmi...@yahoo.com Date: Sun, 17 May 2009 08:49:33 To: Dokter umumdokter_umum@yahoogroups.com Subject: [Dokter Umum] Hasil lab saya Hi dokter dan rekan milis, saya mau sharing hasil lab darah saya, saya diduga kena hepatitis, pas cek ternyata : Direct bilirubin 4.29 mg/dl Indirect bilirubin 0.33 mg/dl SGOT 670 U/I SGPT 1575 U/I Gamma - GT new 562 U/I Dalam urine juga terdapat bilirubin +2 Epitel dlm urine 6/ uL Saya disarankan cek hepatitis A ternyata hasilnya reactive (dengan Reagent Axsym Abbott) Yang saya ingin tanyakan, -perlukah saya cek Hep B dan C?? -makanan apa yang baik / harus saya hindari - saya akhir2 ini merasa gatal tapi sepertinya di dalam kulit apakah ada hubungannya dengan penyakit hepatitis ini?? Terima kasih banyak atas saran dari dokter dan teman2 sebelum dan sesudahnya GBU Best Regards Dennis on Blackberry [ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
Re: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia
Betul bgt pak. Sudah jelas susu sapi itu baik buat kesehatan dan itu sudah terbukti Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: adira jakti adira_...@yahoo.com Date: Sat, 16 May 2009 01:00:30 To: dokter_umum@yahoogroups.com Subject: Re: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu karena sapi, kambing atau kerbau engga bisa minum dari gelas *maap... asal komen aja nih... soale aku sampe sekarang masih minum susu sapi, wuaduh bgmn nih minum susu kok malah rentan osteoporosis* --- On Thu, 5/14/09, Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie wrote: From: Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie Subject: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia To: dokter_umum@yahoogroups.com Date: Thursday, May 14, 2009, 11:53 PM Susu Sapi Bukan untuk Manusia [catatan Dahlan Iskan, Jawa Pos Edisi 15 Mei 2009] TIDAK ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu –kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu? ”Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya. Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan ”enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis. Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondarmandir di antara dua negara itu. Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging. Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang ”jelek”: benjol-benjol, luka-luka, bisul- bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar. Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi. Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut. Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan. Dia juga menyebut contoh harimau
Re: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia
Ysh. Bagaimana dengan susu merk A yg malah berpromosi dengan membantu pencegahan ostroporosis,? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: adira jakti adira_...@yahoo.com Date: Sat, 16 May 2009 01:00:30 To: dokter_umum@yahoogroups.com Subject: Re: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia Lihatlah� sapi,� kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak� anak-anak� lagi� tidak akan minum susu karena sapi, kambing atau kerbau engga bisa minum dari gelas *maap... asal komen aja nih... soale aku sampe sekarang masih minum susu sapi, wuaduh bgmn nih minum susu kok malah rentan osteoporosis* --- On Thu, 5/14/09, Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie wrote: From: Wie-2x pr0t31n_...@yahoo.ie Subject: [Dokter Umum] Susu Sapi Bukan untuk Manusia To: dokter_umum@yahoogroups.com Date: Thursday, May 14, 2009, 11:53 PM Susu Sapi Bukan untuk Manusia [catatan Dahlan Iskan, Jawa Pos Edisi 15 Mei 2009] TIDAK� ada� makhluk� di� dunia� ini� yang� ketika� sudah dewasa masih minum susu –kecuali� manusia.� Lihatlah� sapi,� kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak� anak-anak� lagi� tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu? ”Itu� gara-gara� pabrik� susu� yang� terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi� Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya,� susu� sapi� adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya. Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan,� katanya,� bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda� cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat� berinteraksi� dengan� enzim� yang� diproduksi� mulut� kita. Akibat tidak bercampur� enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung� menggumpal� dan� sulit� sekali� dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan ”enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim� induk� itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun,� karena� enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis. Profesor� Hiromi� tentu� tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia.� Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus� tanpa� harus� membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah� sangat� berpengalaman� menjalani� praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan� usus� bagian� dalam� lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang� orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondarmandir di antara dua negara itu. Setiap� memeriksa� usus� pasiennya,� Prof� Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni,� untuk� mengetahui� kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum� pasiennya.� Dia� menjadi� hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan� atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging. Dia� � � melihat� � � alangkah� mengerikannya� bentuk� usus� orang� yang� biasa� makan makanan/minuman� � � yang� � � ”jelek”:� � � benjol-benjol,� � � luka-luka,� � � bisul-� bisul, bercak-bercak� hitam,� dan� menyempit� di� sana-sini seperti diikat dengan karet gelang.� Jelek� di� situ� berarti� tidak� memenuhi� syarat yang diinginkan usus. Sedangkan� usus� orang� yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar. Karena� tugas� usus� adalah� menyerap� makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau� makanan� yang� masuk� tidak� memenuhi� syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean,� � � juga� � � sari� makanan� yang� diserap� pun� tidak� banyak.� Akibatnya, pertumbuhan� sel-sel� tubuh� kurang� baik,� daya� tahan� tubuh sangat jelek, sel radikal� bebas� bermunculan,� penyakit� timbul,� dan� kulit cepat menua. Bahkan, makanan� yang� tidak� berserat� seperti� daging,� bisa� menyisakan� kotoran yang menempel� di� dinding� usus:� menjadi� tinja� stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi. Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut. Dia� mengambil� contoh� yang� sangat� menarik,� meski� di� bagian ini saya rasa, keilmiahannya� kurang� bisa� dipertanggungjawabkan.� Misalnya,� dia� minta� kita menyadari� berapakah� jumlah� gigi� taring� kita,� yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan� seperti�
Bls: [Dokter Umum] GERD
GERD merupakan suatu gejala/kerusakan mukosa yang disebabkan oleh motilitas retrograd abnormal dan lower esophageal sphincter (LES) yang inkompeten sehingga isi lambung bisa masuk ke esofagus dan lama kelamaan bisa terjadi inflamasi -- refluks esofagitis. Beberapa kasus berkembang menjadi erosi dari mukosa (erosif esofagitis) Lebih bersih, Lebih baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan. Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Dokter Umum] Mau tanya dok..
Dear Dokters, Selamat siang. Ada titipan pertanyaan dari teman nih dok. Teman saya ada yang menanyakan perihal penggunaan KB spiral. Gimana cara mengechecknya kalo ada perpindahan posisi tanpa harus melakukan USG?? Sedangkan dia tidak mengalami gejala2 yang mengganggu aktivitasnya. Makanya dia belum mau melakukan USG sekarang. Mohon pencerahannya dok. Thanks n regards, LENI MELANI ** ** [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Dokter Umum] Hasil lab saya
Terima kasih banyak Pak Yossi, nanti akan saya konsultasikan dengan internist mengenai cek virus hep B dan C Reply anda sangat membantu Best Regards Dennis on Blackberry -Original Message- From: yossi arioseno milist.gadgetfr...@yahoo.com.sg Date: Sun, 17 May 2009 13:30:50 To: dokter_umum@yahoogroups.com Subject: Re: [Dokter Umum] Hasil lab saya Dear Mr Lay, Dilihat dr hasil lab nya, sudah jelas ini adalah hepatitis, yg disebabkan oleh HAV (hep A Virus), tetapi ada kemungkinan juga tumpang tindih dgn infeksi virus yg lain, yg harus dibuktikan via lab. Di indo paling common adalah Hep B atau C. Sehingga tidak ada salahnya untuk dites lab utk 2 virus ini. Mengenai gatalnya, bisa disebabkan oleh pnumpukan bilirubin dlm darah. Seiring dgn perawatan dan membaiknya fungsi hati, gatal seharusnya akan brkurang. Hope it helps. Regards, Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Dennis Lay bouluhealthmi...@yahoo.com Date: Sun, 17 May 2009 08:49:33 To: Dokter umumdokter_umum@yahoogroups.com Subject: [Dokter Umum] Hasil lab saya Hi dokter dan rekan milis, saya mau sharing hasil lab darah saya, saya diduga kena hepatitis, pas cek ternyata : Direct bilirubin 4.29 mg/dl Indirect bilirubin 0.33 mg/dl SGOT 670 U/I SGPT 1575 U/I Gamma - GT new 562 U/I Dalam urine juga terdapat bilirubin +2 Epitel dlm urine 6/ uL Saya disarankan cek hepatitis A ternyata hasilnya reactive (dengan Reagent Axsym Abbott) Yang saya ingin tanyakan, -perlukah saya cek Hep B dan C?? -makanan apa yang baik / harus saya hindari - saya akhir2 ini merasa gatal tapi sepertinya di dalam kulit apakah ada hubungannya dengan penyakit hepatitis ini?? Terima kasih banyak atas saran dari dokter dan teman2 sebelum dan sesudahnya GBU Best Regards Dennis on Blackberry [ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]