[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Dosen Indonesia Tidak Meneliti

2008-02-03 Terurut Topik Tri Handoko Seto
kalau tidak demi menjaga kualitas pribadi saya sebagai seorang peneliti, 
rasanya saya benar2 tidak akan lagi alis kapok untuk melakukan penelitian 
berkualitas yang bisa dipublish di jurnal2 international. betapa tidak sakit 
hati jika paper saya yg dipublished di jurnal internasional hanya dihargai 
lebih rendah daripada penelitian saya yang dipublished di jurnal nasional hanya 
karena alasan paper saya di jurnal internasional dikerjakan oleh banyak orang, 
meskipun saya adalah penulis pertama. 

itung2annya: 
1 paper nasional dihargai 25 poin. sementara 1 paper internasional dapat 40 
poin. tetapi masalahnya paper internasional ini kan bisa published karena 
bantuan banyak pihak yang harus saya tuliskan juga namanya. walhasil, saya 
hanya dapat poin 40% alias 16 poin. padahal  energi yang saya keluarkan untuk 
mempublikasikan 1 paper internasional itu kira2 setara dengan energi yang saya 
keluarkan untuk menghasilkan lebih dari 20 paper nasional. tapi penghargaannya 
justru lebih rendah dari 1 paper nasional. 

apa ini nggak edan???
 
- Original Message 
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 3, 2008 3:35:20 PM
Messages in this topic 
   (3)
  
 

   
8a. 
   

   
Re: Dosen Indonesia Tidak Meneliti  

Posted by:  nur suhascaryo  
  [EMAIL PROTECTED]  
  

  Sat Feb 2, 2008 10:19 pm(PST)


memang ironis kalau kita melihat soal riset bagi dosen yang sangat 
minim apalagi publikasi internasional. ...semua ini banyak faktor penyebab itu 
terjadi, karena honor dosen diluar institusi lebih menjanjikan untuk hidup 
sejahtera dibandingkan honor peneliti. tapi apakah itu yang dicari khan harus 
selaras, serasi dan seimbang untuk tugas rutin dosen dalam 3 bidang utama, 
yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 
tidak mampu honor fungsional dosen untuk melakukan hal tersebut ditambah 
birokrasi yang panjang kalau dapat suntikan dana dari pemerintah saat awal 
proposal sampai pertanggung jawabannya.. .saya sendiri pernah memasukan dalam 
publikasi internasional hasil riset saya dengan dibantu mahasiswa saya, yang 
mana untuk persiapan paper setelah abstract diterima memerlukan waktu satu 
tahun sampai fullpapernya. ..itu saja kalau tidak ada sponsorship tidak bisa 
berangkat untuk presentasi dan publikasi
 internasional. ...waktu itu saya sudah ngurus

 paspor dinas, visa tertahan di kedubes AS karena ada aturan baru padahal 
minggu depan saya harus berangkat ke California dan visa saya ditunda 3 minggu 
ini juga sudah bayar 100 dollar. dan akhirnya saya tidak berangkat, ada lagi 
waktu saya publikasi internasional tentang 2 paper saya di Atalya Turkey, 
sampai hari H-nya saya tidak dapat sponsorship padahal sudah usaha ke 
industri-2 perminyakan di Indonesia, akhirnya gagal lagi, dan sewaktu di Jepang 
kami dapat sponsor dari penyelenggara waktu itu pihak pemerintah RI diwakili 
oleh staf ahli menteri ESDM.ya itulah permasalahan dalam hal penelitian 
dosen dan publikasinya. ,

  Semoga harapan saya dikemudian hari lebih baik dari hari sekarang untuk 
kondisi peneliti di perguruan tinggi.

   

  Salam

  Nur Suhascaryo



[Forum Pembaca KOMPAS] Bandar Udara Soekarno-Hatta Kacau-balau

2008-02-03 Terurut Topik kukuh kumara
Bandara Soekarno-Hatta adalah salah satu etalase negara kita, Indonesia. Banyak 
sekali berita2 atau pengalaman2 buruk yg dialami oleh pengguna Bandara ini, 
dalam bilangan tahun tak pula kunjung membaik pelayanannya.
   
  Kemarin tatkala Jakarta dilanda banjir, maka dampaknya juga dirasakan oleh 
Bandara Soekarno-Hatta, karena jalan utama menuju Bandara terendam banjir, dan 
hal ini bukanlah yg petama kali.  Namun lagi2 seluruh pihak yg bertanggung 
jawab tidak tanggap soal ini, terutama pihak/pengelola Bandara.
   
  Banjir sudah terjadi, ribuan penumpang terlantar, banyak penerbangan baik 
domestik maupun internasional yg terlambat atau bahkan batal.  Pajak Bandara 
terus dipungut dari penumpang, namun manakala penumpang membutuhkan layanan, 
tak jelas bentuknya.
  Jangankan makanan atau minuman, tempat tunggu yg layak saja jelas tidak 
tersedia di Bandara yg mencantumkan embel2 Internasional dibelakangnya, saya 
sedih mengingat bandara ini membawa nama Pemimpin Bangsa ini.
   
  Lagi2 ini adalah bukti nyata bahwa pengelola Bandara tidak cakap alias tidak 
kompeten.  Buktinya setelah kejadian baru mereka akan membahas Pindah ke Halim. 
 Sekali lagi seperti tercantum di Kompas  Dibahas Penerbangan Pindah ke Halim 
 Ini adalah bukti nyata bahwa pengelola tidak cakap.  
   
  Seharusnya pada saat akan terjadi banjir, rencana cadangan dengan segala 
aspeknya sudah di laksanakan sehingga dampaknya terhadap kegiatan penerbangan 
bisa ditekan sekecil mungkin. 
   
  Sebagai rakyat biasa pengguna Bandara, kita juga berhak menuntut pertanggung 
jawaban pengelola.  Mereka layak untuk mempertanggung-jawabkan apa saja yg 
telah mereka lakukan kehadapan publik, bisa saja mereka diundang kesebuah forum 
yg diliput oleh media masa.  Semacam dengar pendapat bukan dengan DPR tetapi 
langsung ke masyarakat, karena saya juga tidak yakin DPR bisa mewakili kita 
atau kepentingan kita.
   
  Mungkin FPK bisa memulainya dengan mengundang pengelola Bandara untuk temu 
muka.  Saya ingin mendukung upaya Visit Indonesia 2008, namun kalau Bandara 
kita masih seperti ini,apa jadinya?  Kalau investor kapok datang, lalu apa kita 
punya cara lain untuk menciptakan lapangan kerja bagi jutaan saudara2 kita?
   
  Kelihatan nya mungkin sepele masalah Bandara, namun kalau dibiarkan terus, 
itulah gambaran kondisi negara kita yg akan disampaikan oleh orang2 asing yg 
mempunyai pengalaman buruk dengan bandara Soekarno-Hatta. 
   
  Salam
  Kukuh Kumara

   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pengurangan Menu Starbucks

2008-02-03 Terurut Topik Ridwan Nyak Baik
Bicara kopi.boleh Tanya para rekans wartawan, LSM atau NGO dalam dan
luar negri yang pernah tugas ke Banda Aceh. Bahwa, untuk kopi hingga
kini belum ada yang mampu ngalahin nikmatnya Kopi Ulee Kareing di
Banda Aceh.
Mau Starbucks, mau Bean, mau Vietnam, mau Thailand, mau Penang, mau kopi
Venesiadst, Insya Allah akan lewat bila dibandingkan dengan Kopi
Ulee Kareing Banda Aceh.
Temans yang telah pernah menikmatinya boleh buat testimoni untuk buzz
promosi dalam rangka menggalakkan produk anak negri. 
Masak Indonesia penghasil kopi terkemuka, tapi devisa kita dibawa keluar
lewat berbagai brand kopi asing yang memang menawarkan life style,
bukan rasa. Jika begini adanya, ya mau bilang apa kita 
 
Hujan emas di negri seberang, dan hujan batu di negri sendiri
Tetap milih negri sendiri.
Tabik;
Ridwan Nyak Baik
 
-Original Message-
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
anton_djakarta
Sent: Saturday, February 02, 2008 7:30 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pengurangan Menu Starbucks
 
Kopi Kapal Api tetep yang paling enak, dari jaman kuliah malem2 
nyiapin kebetan buat ujian sampai sekarang buat temen trading saham, 
kopi kapal api tetep pilihanku...

PIPALPI...KOPI KAPAL API

ANTON


[Forum Pembaca KOMPAS] besi beton bisnisnya

2008-02-03 Terurut Topik dipo

Bapak Pembangunan

Julukan itu meluncur dari gagasan Ali Murtopo. Kuatir bekas kepala 
intel itu sedang dolanan angkat-banting, Soeharto menolak dicap Bapak 
Pembangunan. Emoh kultus individu, tangkisnya genit.

Berapa lama kemudian, Ali Murtopo ditemukan duduk seorang diri di 
ruang kerjanya. Tewas di kursi wakil ketua DPA. Serangan jantung, kata 
pemerintah. Dingin.

Semenjak itu, stabilitas mangkin menggila sehingga anak-anak Cendana 
nyaman memulai petualangannya di dunia Tante Soen. Dan sang bapak, 
senyam-senyum menikmati Titik Puspa meninabobokkan rakyat dengan 
puji-pujian buat bapak pembangunan.






[Forum Pembaca KOMPAS] JUMAT KELABU

2008-02-03 Terurut Topik ARVI
Seingat saya banjir yang terjadi hari jumat  saptu yang lalu (1-2 February 
2008) adalah pada saat yang sama dengan yang terjadi tahun lalu yi 2 Februay 
2007.
Apakah ada rekan rekan lain yang mempunyai catatan yang sama tentang tanggal 
banjir tahun lalu?
Ini aneh tapi nyata dan hanya ada di Jakarta.
Hardjo 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Share, Ngomong2 soal Soe-harto

2008-02-03 Terurut Topik St. Herwinoto
Waduh, mohon maaf pak Haniwar jika saya sudah menyakiti hati bapak.
Dari awal saya sudah minta maaf, bahwa tulisan ini sekedar sharing,
tidak bermaksud pro kontra, karena ini pengalaman saya dgn keluarga.
Kalau menjadikan sakit hati, ya mohon maaf. Bukan berarti saya tidak punya
prinsip atau pendapat lho pak, maaf, tuduhan ini berdasar pada apa? Hehehe

Saya cuma berpikir realistis, anak2 saya tidak ada kaitan dgn kasus Suharto.
Jadi maaf sekali lagi jika ini menyakitkan buat bapak.

Bahwa saya kontra Suharto, istri saya tahu persis. Bahkan saya kontra Golkar.
Tapi saya rasa belum saatnya anak saya mendapatkan pelajaran realita dalam
kasus ini, mungkin nanti jika sudah saatnya. Kasihan pak kalau anak kelas 1 SD
sudah punya beban spt ini. Bahwa menghalalkan segala cara itu salah, tentu
saya punya cara dalam mengajarkan kepada anak saya.

Salam hormat,
Totot



  - Original Message - 
  From: Haniwar Syarif 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 01, 2008 11:22 AM
  Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Share, Ngomong2 soal Soe-harto


  buat Mas Totot yg ngga punya pendapat mungkin bagus aja untuk berbuat 
  seperti itu sbg orang tua spt itu.

  Bagi orang tua yg punya prinsip.. nggak papa juga mulai mendidik soal 
  prinsip itu tanpa perlu takut dituduh memberi teladan buurk spt 
  tuduhan Mas Totot dibawah ini

  anak2 tidak sepantasnya mendapat teladan buruk utk dendam atau benci 
  kepada siapapun

  tentu dengancara yang baik sesuai umur anak itu..

  Keberatan terbesar saya adalah pada ungkapan .. tidak mengibarkan bendera 
  .. adalah, saya jelas enggak mengibarkan bendera mas... yg menurut Mas 
  adalah memberi teladan buruk.. EGP ah

  soalnya bukan benci atau dendam.. tapi mampu memdbedakanbenar dan salah...

  Kasihan anak cucu saya .. kalau mengira membunuh jutaan ornag boleh.. 
  menghilangkan ratusan orangboleh.. memberi peluang anak sendiri jadi sangat 
  kaya dgn segala cara boleh.. memboihongi rakyat sekitar supersemar dan 
  terbunuhnya pada jenderal boleh..

  Pernyataanmas secara normatif benar tapi kalau dikaitkan dgn pengibaran 
  bendera utk Eyang jadi menyakitkan...

  Haniwar

  Salam

  Haniwar


  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pengurangan Menu Starbucks

2008-02-03 Terurut Topik Hindra Liu
Ikutan nimbrung.

Saya setuju kopi starbucks biasa. nothing's really
special. 

Satu-satunya alasan mengapa saya ke starbucks adalah
karena internet gratis (kebetulan kantor saya dekat
plaza semanggi) jadi abis office our, kadang-kadang
saya ke sana untuk mengerjakan kerjaan freelance saya.

Kelebihan starbucks: Lagu-lagu yang diputar di sana
BAGUS, dan yang terpenting, volume suaranya tidak
terlalu bising (lain halnya di J.CO dan Dunkin Dounat)
-- di sini saya terpaksa harus meminta petugas di
sana untuk mengecilkan volume suara lagu, yang
sayangnya petugas tersebut -hampir semua, tidak sigap.

salam kopi,

--- anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kopi Kapal Api tetep yang paling enak, dari jaman
 kuliah malem2 
 nyiapin kebetan buat ujian sampai sekarang buat
 temen trading saham, 
 kopi kapal api tetep pilihanku...
 
 PIPALPI...KOPI KAPAL API
 
 ANTON


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] jalan tol bandara ?

2008-02-03 Terurut Topik Bambang Riyanto
Kompas hari ini ada berita tentang realisasi pelebaran dan peninggian jalan tol 
bandara. Dari yang sebelumnya 2 x 2 jalur akan menjadi 2 x 4 jalur. Selain itu, 
permukaan jalan akan dinaikkan 1.5 meter. Saat ini dikabarkan tinggal menunggu 
ijin dari Dept Kehutanan karena akan membabat hutan mangrove yang ada di sisi 
jalan tol. Rencananya sih hutan tidak dihilangkan, tapi dipindahkan. Tapi masih 
dicari lokasi pemindahan. 
Semoga sudah ada amdal yang benarkalau tidak, mungkin hanya akan 
mengakibatkan masalah lain muncul dikemudian hari.

salam,
riyanto


- Original Message 
From: dipo [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 3, 2008 4:04:49 PM
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] jalan tol bandara ?


Di negeri yang kaya akan keanekaragaman korupsi ini jangan menilai 
proyek dengan mata telanjang. Perlu kacamata khusus untuk mendeteksi 
sebesar apa gelembung anggarannya dan secekak apa material yang 
terpasang.

Jangan sekali-sekali merendahkan kemampuan anak negeri sendiri! 
(terutama urusan sulap-menyulap) ...



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Bandar Udara Soekarno-Hatta Kacau-balau

2008-02-03 Terurut Topik EKO-KERTAJAYA

jangan kuatir pak, nggak cuma bandara ( pt. angkasa pura)

saja kok yang selalu on the spot action. nearly almost departemen,

instansi2 pemerintah, bumn dsb selalu tidak mempunyai visi tentang

antisipasi hal2 terburuk. terakhir kasus kedelai yang lagi2 tindakan

on the spot, seperti penurunan bea masuk dsb yang dilakukan pemerintah.

tindakan yang terkesan asal kena aja untuk menutupi kelemahan managerial.

seharusnya bisa belajar dari perusahaan2 swasta ternama yang dalam
operasionalnya

telah mempunyai business plan jauh ke depan. plan A - plan Z  disusun
sedemikian

rinci, agar hal2 terburuk terantisipasi. pantas aja pak sofyan gemes sekali
segera

memprivatisasi bumn2, soalnya managementnya buruk. mungkin kalo instansi/

departemen bisa diprivatisasi, diprivatisasi juga tuh, agar gak menjadi
beban aja.

 

 

 

---Original Message---

 

From: kukuh kumara

Date: 02/04/2008 09:15:56 AM

To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com

Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Bandar Udara Soekarno-Hatta Kacau-balau

 

 

---deleted--

Kelihatan nya mungkin sepele masalah Bandara, namun kalau dibiarkan terus,
itulah gambaran kondisi negara kita yg akan disampaikan oleh orang2 asing yg
mempunyai pengalaman buruk dengan bandara Soekarno-Hatta. 



Salam

Kukuh Kumara



-

Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.



[Non-text portions of this message have been removed]





 

 

PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Pemerintah Harus Dengarkan Suara Rakyat

2008-02-03 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Saya akan lebih respect kepada Megawati jika beliau
bisa memberikan ide-ide yang lebih baik memperbaiki
keadaan negara ini, bukan hanya sekedar kritikan yang
nggak jelas juntrungannya.  Lagipula dia dulu sudah
diberi kesempatan dan ternyata dia tidak lebih baik
dari mantan-mantan Presiden sebelumnya maupun dari
SBY.  Salam.

--- Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Barnabas itu wong cilik  ??
 
 
   ah yang benar.. apalagi ngaku ngaku merasa
 terliciki...
 
 bahagia juga ketika ada  wong cilik sudah bisa ber
 internet ria..dan banyak 
 baca tentang Gandhi
 
 Mbak Ega kan sudah banyak dikritisi... malah di
 bilang goblok, 
 gagal  dan  segala macam..hinaan lain..
 
 
 Masa dia nggak boleh mengkritisi orang lain sbg
 tebar pesona... dan atau 
 poco poco...
 
 
Menurut saya bahkan  orang salah wajib memberi
 tahu kalau ada orang lain 
 salah... tentunya jika dia punya faktanya...
 
 berpikir baik sajalah.. Mbak Ega sudah introspeksi
 diri.. dan dia ingin 
 orang lain juga berintrospeksi..
 
 
 Salam
 
 
 Haniwar


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pengurangan Menu Starbucks-Siswantini

2008-02-03 Terurut Topik Bambang Riyanto
Bu Yuli,

kopi paling mantap yang pernah saya coba ada di kedai kopi Ayah di Ulee Kareng, 
Banda Aceh (pernah diulas di Kompas). Wah, kopi panas dan es kopi nya mantap 
betulngakunya di Kompas sih tidak ada campuran ganja nya, tapi who knows???
Disana juga dijual kopi bubuknya, karena memang dibuat sendiri. Tapi tetep aja 
rasanya beda kalo diseduh sendiri...entah karena cara nyeduh mereka yang khas 
atau karena memang ada campurannya tadihehe...

salam,
riyanto


- Original Message 
From: Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 3, 2008 2:01:18 PM
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pengurangan Menu Starbucks-Siswantini

Bagus kalau begitu. 
Saya juga selalu memilih kopi asal Indonesia, tetapi juga yang jenisnya 
arabica, misalnya Kopi Bali/yang jenisnya arabica. Juga kopi Mandailing/jenis 
arabica.
He..he..he.. agak mlenceng dikit dari apa yang anda tulis, ya?

Yuli


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: [share] Ngomong2 soal Soe-harto

2008-02-03 Terurut Topik St. Herwinoto
Terima kasih mas Andi. Gak sangka ternyata ada yg kangen dgn
postingan saya yg tidak bermakna apa2 ini.
Saya akan usahakan utk menulis mas, walaupun itu harus nyelani
kesibukan pekerjaan saya sekarang ini, namun akan saya usahakan.

Matur nuwun,
Totot

  - Original Message - 
  From: si_andi 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 01, 2008 11:37 AM
  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: [share] Ngomong2 soal Soe-harto


  Mas Totot,

  Terima kasih atas postingnya. Saya kangen sama posting-posting Mas 
  Totot. Mengingatkan saya ke masa-masa milis kita ini isinya lebih 
  beragam; mengingatkan saya kenapa dulu saya memilih aktif di milis 
  ini. Saya juga kangen sama Pak Kris Subekti dan Pak Sigit Mursidi. 
  Entah dimana beliau-beliau itu sekarang. Rajin-rajin posting lagi, 
  Mas.

  Andi


  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Banjir Lagi, lagi-lagi Banjir

2008-02-03 Terurut Topik Bambang Riyanto
Pak Manneke, ada cara yang lebih mudah lagi untuk mengalihkan tanggung jawab 
pemerintah atas banjir di Jakarta. Yaitu dengan menyalahkan si Komo yang 
lewat
Banjir lagi banjir lagi,
Gara-gara si Komo lewat.
Sudah biasa kan pemerintah cari scapegoat

salam,
riyanto


- Original Message 
From: manneke budiman [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 3, 2008 1:47:45 AM
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Banjir Lagi, lagi-lagi Banjir

Cara termudah untuk melepas tanggung jawab sebagai pemerintah, dan untuk tidak 
bekerja lebih keras memecahkan permasalahan. Kalaupun iya itu fenomena alam, 
lebih baik tak usah diucap. Yang penting adalah apa yang akan dilakukan 
pemerintahnya untuk mengatasi fenomena itu.

manneke



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Terbuka Saja

2008-02-03 Terurut Topik simson gintings
Seorang penyanyi jazz tentu akan selalu melantunkan lagu jazz.
Penyanyi dangdut, nyanyi dangdut. Kalau oposisi bicara lantang,
memang harus begitu. Kalau diam saja itu bukan oposisi namanya dan
akan jadi bahan tertawaan dunia.

Contoh yg anda kemukakan ttg orang yg menjengkelkan itu, saya juga
punya kenalan yg tidak kalah menjengkelkannya. Dia ketua orgnasiasi
di lingkungan kami. Memang dia pintar. Karena merasa pintar, bila
mimpin rapat dia sendiri yg bicara dan orang lain mendengarkan saja.

Ada juga ketua organisasi dimana seorang teman ikut jadi pengurus.
Ceritanya lain lagi. Katanya, kemampuan intlektual ketua mereka itu
biasa-biasa saja. Agak pendiam orangnya. Tidak banyak bicara tentu
saja. Kalau mimpin rapat, dia membuka ala kadarnya lalu memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada pengurus lain utk berbicara.
Perannya tidak ubahnya sbg seorang moderator belaka.

Yg enak jadi penonton, bisa ngomong sesuka hati, seperti kita-kita
ini. Dan penonton biasanya cenderung melihat penyanyinya, bukan
lagunya. Biarapun seseorang mengatakan sesuatu yg benar dan menarik,
tapi karena si X yang mengatakannya maka kita merasa dia tidak
berhak utk mengatakannya.

Memang susah mencari pemimpin yg berbobot, tegas dan cepat dlm
mengambil keputusan. Jangan sampai menangis saja pun terlambat.
Masyarakat sudah menjerit dan menangis 6 bulan lamanya, dia baru
menangis belakangan, ketika air mata orang lain nyaris kering.

Pelajaran dasar bagi seorang calon pemimpin: menangis harus tepat
waktu.


sg


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, stephanus Mulyadi
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya sering kali ngumpul sama anak-anak muda, entah untek sekedar
nongkrong, main kartu, gitaran kadang juga untuk hal-hal yang
serius. Nah untuk urusan yg serius ini, ada seorang anak muda di
dalam kelompok itu yang agak aneh, bahkan boleh dibilang urik atau
licik. Dia selalu saja menghindar dari tanggung jawab dengan alsan
yang kadang tidak masuk akal.

 Contohnya begini,
 ketika dalam sebuah rapat semua teman-teman lagi berkerut
keningnya mikir dengan serius, eh  dia malah leyeh-leyeh dgn mata
setengah terpejam.
 Kelakuannya itu tentu saja membuat teman lain merasa jengkel dan
ngajak dia untuk ikut mikir. Dia santai saja berkelit,  belum bisa
mikir, lagi lapar.
 Tapi setelah segala penganan disantap,  kembali dia leyeh-leyeh
dengan mata  tiga perempat terpejam. Kalau temannya protes, dia
punya alasan lagi, wah sekarang setelah makan malah jadi ngantuk.
Gak bisa mikir lagi...
 Besok aja ya, dalam rapat berikutnya aku akan memberikan ide yang
cemerlang, katanya. Tapi ini bukan janji loh...

 Memang menjengkelkan teman saya itu. Untung dia gak pernah jadi
orang penting.

 Salam
 Mulyadi


RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Kerjasama fauzi Bowo dengan Perusahaan pisau cukur

2008-02-03 Terurut Topik trisunu hartono
Tapi jangan buru-buru menghakimi gubernur baru yang katanya ahlinya banjir.
Kalau melihat dan merasakan curahan hujan kemarin itu yang luar biasa dan 
lama...siapa yang mampu meredamnya
Apalagi sejak jamannya Jakarta menjadi ibukota repkiblik ini.jalan Tamrin 
Sudirman memang sudah menjadi langganan banjirmakanya kalo ada pemilihan 
gubernur jakarta ini, kampanyenya menggembar-gemborkan bisa membenahi jakarta 
bebas banjirgak usah di gembes alias EGP aja...
 
wassalam...masunu-jogja

 


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] banjir...

2008-02-03 Terurut Topik aries cathlea
Syukur lah kalo mba Yuli tidak jadi berangkat hari Jumat kemaren dan lebih 
nikmat merawat tanaman dirumah. Waktu hari Jumat alhamdulillah saya hanya 
membutuhkan waktu sejam tiba dirumah. Padahal saya bekerja di jln. Abdul Muis 
yang setiap hari rute pulang kerja meliwati jalan Thamrin - Sudirman, tapi hari 
itu saya memutuskan untuk melewati jalan Jati Baru dan keluar di Slipi langsung 
masuk tol ke arah Jatiwaringin.

  - Original Message - 
  From: Yuliati Soebeno 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, February 02, 2008 11:45 PM
  Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] banjir...


  Hi Aries,

  Terima kasih ya untuk infonya. Ya akhirnya saya memutuskan tidak jadi 
berangkat setelah mendapat info bahwa semua penerbangan ditunda dan Bandara 
ditutup. Juga kemacetan yang amat sangat di jalan tol menuju ke bandara, yang 
membuat senewen semua orang.

  Dirumah malah bisa merawat tanaman, yang membuat stress hilang.

  Salam,
  Yuli

 


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Terbuka Saja

2008-02-03 Terurut Topik Subhan Toba
Iya, menjengkelkan. Dan biasanya yang model begitu, kalo ada masalah,
berkelitnya; lho saya kan nggak ikut memutuskan. bukannya bantu cari
solusi, malah ngamanin diri...

2008/2/3 stephanus Mulyadi [EMAIL PROTECTED]:

 Saya sering kali ngumpul sama anak-anak muda, entah untek sekedar
 nongkrong, main kartu, gitaran kadang juga untuk hal-hal yang serius. Nah
 untuk urusan yg serius ini, ada seorang anak muda di dalam kelompok itu yang
 agak aneh, bahkan boleh dibilang urik atau licik. Dia selalu saja menghindar
 dari tanggung jawab dengan alsan yang kadang tidak masuk akal.

 Contohnya begini,
 ketika dalam sebuah rapat semua teman-teman lagi berkerut keningnya mikir
 dengan serius, eh  dia malah leyeh-leyeh dgn mata setengah terpejam.
 Kelakuannya itu tentu saja membuat teman lain merasa jengkel dan ngajak
 dia untuk ikut mikir. Dia santai saja berkelit,  belum bisa mikir, lagi
 lapar.
 Tapi setelah segala penganan disantap,  kembali dia leyeh-leyeh dengan
 mata  tiga perempat terpejam. Kalau temannya protes, dia punya alasan lagi,
 wah sekarang setelah makan malah jadi ngantuk. Gak bisa mikir lagi...
 Besok aja ya, dalam rapat berikutnya aku akan memberikan ide yang
 cemerlang, katanya. Tapi ini bukan janji loh...

 Memang menjengkelkan teman saya itu. Untung dia gak pernah jadi orang
 penting.

 Salam
 Mulyadi


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Adhyaksa-Sudi Terlibat Adu Mulut

2008-02-03 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Hal2 seperti inilah yang menyebabkan penyelesaian masalah tidak pernah tuntas. 
Mengalah dengan emosi tapi masalah nggak tuntas. Sama seperti masalah lain2 
yang nggak pernah tuntas karena kita selalu mempertimbangkan demi kepentingan 
golongan. Inilah penyebab amburadulnya management negara. Kepentingan rakyat 
selalu diabaikan.
   
  Salam
  BS

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.02.01.19343538channel=1mn=1idx=1

JAKARTA, JUMAT-Perdebatan antarmenteri menyeruak ke permukaan secara
tiba-tiba sebelum sidang kabinet paripurna digelar di Kantor Presiden,
Jakarta, Jumat (1/2) sore.

Menteri Olahraga dan Pemuda Adhyaksa Dault dan Sekretaris Kabinet Sudi
Silalahi terlibat perang mulut secara terbuka di hadapan Menteri
Dalam Negeri Mardiyanto dan sejumlah fotografer yang akan mengabadikan
rapat tentang stabilisasi harga pangan dan pengamanan APBN.

Seorang saksi yang enggan disebutkan namanya, melihat dua menteri SBY
ini saling berteriak ketika mengutarakan pendapat, tanpa alasan yang
jelas. Pak Sudi, saya dengar berteriak. Dia meminta agar tidak
mengganggunya lagi, ujar sumber mereka ulang kronologis peristiwa.

Jawaban Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, membuat Adhyaksa meradang.
Adhyaksa pun dengan berteriak menimpali pernyataan Sudi Silalahi.
Jangan seperti itu dong, kata sumber menirukan perkataan Adhyaksa.

Adhyaksa Dault yang ditemui Persda Network usai rapat kabinet mengakui
peristiwa tersebut. Namun Adhyaksa enggan untuk membeberkan akar
masalah antara dirinya dengan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi ini.
Nggak ada masalah. Kita hanya beda pendapat saja, tukasnya.

Ketika disinggung apakah perbedaan pendapat lantaran masalah
bahan-bahan yang akan didiskusikan bersama Presiden Yudhoyono dan
Wakil Presiden Jusuf Kalla, lagi-lagi Adhyaksa tak memberikan jawaban
pasti. Biasalah. Tapi nggak ada apa-apa, jelasnya mencoba berkelit,
dan kemudian berlalu meninggalkan wartawan.

Namun belum beberapa langkah Adhyaksa melangkah untuk keluar dari
acara, Adhyaksa tiba- tiba memanggil wartawan, dan kemudian mengatakan
bahwa persoalan sudah selesai dengan baik. Semua sudah clear,
pungkasnya sambil berlalu. (Persda Network/Ade Mayasanto)



 

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] KOMPAS:Selamat jalan Soeharto

2008-02-03 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
  1) KOMPAS:Soeharto adalah anak ketiga dari pasangan  Kertosudiro dan Sukirah
  TVRI : Soeharto adalah anak TUNGGAL dari bapak KERTOREJO.
  2)  KOMPAS:  Soeharo pada tahun 1935 bersekolah di Sekolah Menengah  Pertama.
  SEJARAH : Tahun 1935 tidak/belum ada Sekolah Menengah Pertama. Yang ada 
adalah Sekolah  Lanjutan Pendidikan Rendah(MULO) berbahasa  Belanda dan tidak 
dapat dimasuki oleh tamatan Sekolah Rakyat(SD) karena yang dapat melanjutkan ke 
MULO adalah tamatan HIS(Sekolah Bumiputra-Belanda) atau Sekolah Rendah (LS) 
atau HCS(Sekolah Tionghoa-Belanda).
  3)Kalau Soeharto tamat Sekolah Menengah maka ia tidak masuk sekolah BINTARA 
KNIL sehingga pangkatnya bukan Sersan tetapi Perwira Menengah. Contoh: Abdul 
Kadir,Urip Sumahardjo,Didi Kartasasmita dan banyal lagi.
  Meskipun sudah almarhum tetapi mengingat  kedudukannya adalah Presiden kedua 
RI, saya kira simpang siur perlu di klarifikasi.  
  Wasalam, 
  Wal Suparmo

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Terbuka Saja

2008-02-03 Terurut Topik Haniwar Syarif
mohon pnejlasn maksudnya posingini apa ya..??

aku nggak mudeng..

kok  temannya diceritain... ?

apa relevansinya ?

straight to the point lah...

Salam

Hnaiwar

At 02:33 PM 03-02-08, you wrote:
Saya sering kali ngumpul sama anak-anak muda, entah untek sekedar 
nongkrong, main kartu, gitaran kadang juga untuk hal-hal yang serius. Nah 
untuk urusan yg serius ini, ada seorang anak muda di dalam kelompok itu 
yang agak aneh, bahkan boleh dibilang urik atau licik. Dia selalu saja 
menghindar dari tanggung jawab dengan alsan yang kadang tidak masuk akal.

Contohnya begini,
ketika dalam sebuah rapat semua teman-teman lagi berkerut keningnya mikir 
dengan serius, eh  dia malah leyeh-leyeh dgn mata setengah terpejam.
Kelakuannya itu tentu saja membuat teman lain merasa jengkel dan ngajak 
dia untuk ikut mikir. Dia santai saja berkelit,  belum bisa mikir, lagi 
lapar.
Tapi setelah segala penganan disantap,  kembali dia leyeh-leyeh dengan 
mata  tiga perempat terpejam. Kalau temannya protes, dia punya alasan 
lagi, wah sekarang setelah makan malah jadi ngantuk. Gak bisa mikir lagi...
Besok aja ya, dalam rapat berikutnya aku akan memberikan ide yang 
cemerlang, katanya. Tapi ini bukan janji loh...

Memang menjengkelkan teman saya itu. Untung dia gak pernah jadi orang penting.

Salam
Mulyadi



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pengurangan Menu Starbucks-Siswantini

2008-02-03 Terurut Topik niken_here
saya bingung sama orang-orang Indonesia dehapalagi anak mudanya
(walaupun saya juga tergolong anak muda), suka nongkrong di tempat
yang ngakunya kedai kopi dan menjual berbagai macam kopi dengan harga
selangit,ngesok jadi orang berduit padahal jajan saja masih minta
orangtua.mobilnya dibelikan oleh orangtua, kredit pula.

Parahnya, tidak pernah ada kegiatan positif yang terlihat dari mereka
yang suka mojok di kedai kopi berbau kapitalis itu. main kartu
(bahkan ada yang bertaruh), bergosip soal siapa yang jadian di
antara mereka, dan segala basa basi busuk yang memang tak ada manfaatnya.

jaman sekarang, semuanya soal gengsi-gengsian.Jaga Imej alias
Jaim.benar kata Bung Anton...seumur-umur saya minum kopi, saya paling
suka kopi kapal Api. Dulu malah susah untuk berhenti dan sempet jadi
coffe addict, gara-gara kapal api.he.

Orang bilang kalau nongkrong di starbucks-lah, oh la la-lah, dan
lain-lain..maka orang itu bisa disebut orang gaul.Koq ya anak muda
sekarang mudah terpengaruh sama yang begitu-an?

Ada apa sih sebenarnya? Begitu pentingkah mojok di kedai kopi bermerek?

salam hangat dan damai

Niken
-- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno

[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bagus kalau begitu.
   Saya juga selalu memilih kopi asal Indonesia, tetapi juga yang
jenisnya arabica, misalnya Kopi Bali/yang jenisnya arabica. Juga
kopi Mandailing/jenis arabica.
   He..he..he..agak mlenceng dikit dari apa yang anda tulis, ya?

   Yuli


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Alternatif Akses Bandara Soekarno-Hatta

2008-02-03 Terurut Topik ha19wir

Suatu kejutan atau  sambutan  yang  manis dan   berkesan  bagi 
wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia melalui 
Bandara Soekarno-Hatta  dalam tahun Visit Indonesia Year 2008 ini, 
mereka akan  disediakan  truk Marinir sebagai salah satu  alat 
transportasi pilihannya  dari Bandara, bukankah negara kita adalah 
negara kepulauan yang lautannya luas dan banyak airnya?

G.H.

-
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
JAKARTA, MINGGU - Sampai minggu pagi (3/2) akses Bandara
Soekarno-Hatta paling memungkinkan melalui Tangerang, atau melalui
jalan nontol Kalideres.
 
Bagi Anda yang hendak menuju Bandara, jalan tol Sudyatmo, masih
terputus oleh genangan air. Kendaraan yang sudah melalui pintu tol
Pluit keluar di Kamal, kemudian menuju perempatan Cengkareng ke arah
Terminal Kalideres. Setelah terminal Kalideres, kendaraan bisa
menggunakan Jalan Peta Barat menuju Bandara.
 
Alternatif lain adalah menggunakan tol Jakarta-Merak. Dari Kebon 
Jeruk hingga pintu keluar Tangerang tidak ada gangguan air sama 
sekali. Air yang sempat menggenang di ruas pintu tol Karang Tengah 
pada Jumat malam lalu, sudah tidak ada lagi.
 
Dari pintu keluar Tangerang, arah ke Bandara bisa ditempuh melalui
Cikokol kemudian menuju arah Kota Tangerang kemudian menuju Jalan 
Daan Mogot, lantas mengambil jalan ke arah gerbang M1 Bandara.
 
Akses dari Grogol melalui Jalan Daan Mogot masih belum bisa dilalui
karena ada genangan air sedalam lebih dari 50 cm di beberapa bagian
jalan, antara lain di depan Dispenda. Ruas antara perempatan
Cengkareng hingga Tangerang tidak ada gangguan air. Sedangkan akses
dari Cengkareng ke pintu tol Kebon Jeruk dan sebaliknya, terhambat 
air di outer ringroad, daerah Semanan dan Rawa Buaya.(put)





[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Demokrat Tersinggung Sindiran Megawati

2008-02-03 Terurut Topik bungaran
According to the World Bank, more than 100 million Indonesians are 
surviving on less than two US dollars a day. This means many children 
must forgo primary education

Population living on less than $1/day  10% 
Population living on less than $2/day  52% 
Poverty Gap $1/day  1% 
Poverty Gap $2/day  16% 
Access to improved sanitation 55% 
Access to an improved water source 77% 
Literacy rate, all adults 90% 

Life expectancy, both sexes 70,16 years 
•   male  : 67.69 years 
•   female: 72.76 years (2007 est.) 

Population below poverty line: 17.8% (2006)
Inflation 
•   (2005) : 10.5%; 
•   (2006 est.): 13.2%.

Labor force: 94,2 million (2007 est.)  

Labor force - by occupation: 
•   agriculture: 43.3% 
•   industry   : 18% 
•   services   : 38.7% (2007 est.)  

Exchange rates: Indonesian rupiah per US dollar - 
•   9,056   (2007 est.),
•   9,159.3 (2006), 
•   9,704.7 (2005), 
•   8,938.9 (2004), 
•   8,577.1 (2003)  





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Apakah DTKJ sudah 'dibeli' oleh investor jalan tol?

2008-02-03 Terurut Topik Lisman Manurung
Pembatasan pemilikan kendaraan, harus dijadikan target
kebijakan. Jadi, perlu dilihat berbagai kemungkinan
yang timbul dari asumsi bahwa setiap penerapan
kebijakan publik akan mendorong warga untuk rasional,
yakni bukan semata-mata mematuhi kebijakan menurut apa
yang dimaksudkan oleh kebijakan, tetapi menurut
manfaat apa saja yang akan diperoleh(nya) jika
kebijakan tertentu diterapkan. Jika dikonversi menjadi
ungkapan negatif: Kerugian apa yang tidak menimpa
diri(ku) jika perubahan UU HIJ menjadi UU XYZ.


a. Jika definisi kendaraan bermotor termasuk juga  
motor, maka pemilikan motor juga akan dibatasi.

b. Jika pemilikan dan penggunaan kendaraan adalah dua
hal yang berbeda, maka perlu dicermati dampak yang
akan timbul, misalnya karena pemilikan mnjadi
merepotkan, maka orang akan menyewa mobil. Bahkan
lebih repot lagi jika si A membayar orang lain (Si B)
untuk bersedia menjadi pemilik mobil. Atau rame-rame
orang melakukan bisnis baru: sewa mobil.

c. Jika pajak di DKI Jakarta yang dinaikkan, maka
orang akan mendaftarkan mobil di Bogor dan tentu
membayar pajak ke sana. Tetapi repotnya mobil
digarasikan dan digunakan di Jakarta.

d. Jika sumber keuangan DKI Jakarta terbesar dari PAD
Kendaraan bermotor (lihat c) maka bagaimana mengganti
sumber keuangan ini?



  


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Demokrat Tersinggung Sindiran Megawati: Suara Penasihat Ekonomi SBY

2008-02-03 Terurut Topik Barnabas Rahawarin

Dear All,

Meski Sjahrir adalah anggota DPP, penasihat ekonomi
presiden SBY, atau justeru karena penasihat ekonomi
SBY, ia dapat diminta komentar independensinya. Atas
komentar Anas Urbaningrum yang Demokrat (pro SBY) dan
Ganjar Pranowo (oposisi SBY dan pro Megawati), Dr
Sjahrir kiranya memberi komentarnya. Atau Pande Radja
Silalahi juga memberi komentar. Bagi kita awam, suara
oposisi lebih realistis. 

wassalam,

bbr 



--- Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
wrote:


http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.02.01.19525765channel=1mn=1idx=1
 
 JAKARTA, JUMAT-Jelang Pemilu 2009, perpolitikan
 makin tambah panas.
 Kali ini didasari atas kritikan pedas calon presiden
 yang juga Ketua
 Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyindir
 kinerja pemerintah
 yang dijalankan hingga saat ini ibarat menari
 poco-poco. Tentu saja,
 Partai Demokrat tersinggung dengan ucapan Megawati
 itu.
 
 Sebaiknya Ibu Megawati, lebih banyak membeli buku
 dan membacanya.
 Beliau harus rajin membaca tentang data-data yang
 ada tentang
 pemerintahan ini sehingga beliau  mampu membuat
 pernyataan  yang
 akurat dan obyektif, cetus juru bicara Partai
 Demokrat, Anas
 Urbaningrum, Jumat (1/2) kemarin kepada Persda
 Network.
 
 Lebih bagus lagi, Ibu Mega membeli cermin. Setiap
 kali hendak
 mengkritik pemerintah, berangkatnya  dari depan
 cermin. Pasti akan
 sangat membantu, lanjut Anas Urbaningrum dengan
 nada kesal.
 
 Menurutnya, hingga saat ini pemerintah masih
 berkonsentrasi penuh
 menjalankan tugasnya. Angka kemiskinan dan
 pengangguran yang menurun
 pada tahun 2007, harus diikhtiarkan  untuk terus
 menurun di tahun 2008
 dan sesudahnya. Termasuk, program-program kesehatan
 dan pendidikan,
 yang terbukti  sangat bermanfaat bagi  warga miskin.
 
 Belum lagi di bidang keamanan dan ketertiban
 publik, jauh lebih baik.
 Ringkasnya, kritik  yang tidak akurat dan tidak
 substansial dari Ibu
 Megawati itu, biarkan dinilai oleh rakyat. Kritik
 itu, justru
 menunjukkan jari terarah kepada pemerintah sementara
 empat jari
 mengarah kepada dirinya, tegas Anas Urbaningrum.
 
 Megawati  dibela
 
 Anak buah Megawati, yang tak lain Sekretaris FPDIP
 DPR, Ganjar
 Pranowo, balas mengkritik kubu Partai Demokrat. Ia
 mengaku cape bila
 harus berdebat masalah kebobrokan masyarakat. Tanpa
 harus dikritik,
 masyarakat secara luas tentu juga sudah bisa
 memberikan menilai
 buruknya kinerja pemerintah yang hingga kini tak
 mampu mengangkat
 perekonomian dan makin tingginya angka kemiskinan.
 
 Akan lebih menarik dan cerdas kalau kinerja
 pemerintahan ini
 dibeberkan dengan data-data agar Presiden SBY bia
 melihat kondisi
 sebenarnya sekarang ini. Soal kemiskinan,  adalah
 salah satu catatan
 dari kami, sebagai oposisi pemerintah.  Faktanya
 sekarang, sekolah
 tetap mahal. asuransi kemiskinan tetap bermasalah,
 lapangan kerja
 makin sulit. Apakah ini bukti baiknya kinerja
 pemerintah,? Ganjar
 Pranowo menimpali.
 
 Mau contoh lagi jeleknya kinerja pemerintah? Daya
 beli masyarakat,
 faktanya menurun. Kebijakan yang diambil masih
 charity policy belum
 menyentuh kepada hal-hal yang fundamental.
 Pemerintah sampai saat ini
 juga belum mampu menunjukkan soal kemampuan
 kedaulatan pangan, tegas
 Ganjar.
 
 PDIP, lanjut Ganjar Pranowo, hanya mengingatkan
 kepada pemerintahan
 SBY--JK untuk segera melakukan sidak ke pasar-pasar.
 Soal makin
 naiknya harga kebutuhan pokok sekarang ini,
 pemerintahan SBY--JK lah
 yang kini dituntut tanggungjawabnya oleh rakyat.
 Baik juga Presiden
 SBY jelaskan kepada rakyat, kenapa harga-harga
 kebuhtuhan pokok
 masyarakat sekarang ini naik? Padahal, kita negara
 agraris. Lalu
 kenapa minyak goreng mahal? Padahal kita penghasil
 sawit terbesar.
 Kenapa minyak tanah mahal? Kenapa kedelai mahal?
 Lalu, apakah kita
 harus mengelak denagan fakta yang ada sekarang ini,
 cetus Ganjar
 Pranowo. (Persda Network/Rachmat Hidayat)
 
 



  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: DUKUNG ANTON SANJOYO (JURNALIS KOMPAS) MENJADI KETUA UMUM PSSI

2008-02-03 Terurut Topik Barnabas Rahawarin
Siapa saja WNI yang sudah berusia akil balik dan punya
visi, nilai, target, kemampuan, dan integritas boleh
jadi ketua PSSI. Asal jangan Napi yang telah terbukti
bersalah dan mendapat kekuatan hukum tetap. Masa
jutaan PEMUDA Indonesia tidak dapat membentuk satu
kesebelasan untuk satu Tim. Lama-lama, Indonesia
dikira hanya Chris John, Mbah Marijan dan Ade Rae.
Hidup Adhyaksa Daud, itu kalau dia nye berani
mengganti ketua PSSI yang di penjara itu lho. 

wassalam,

b b r

--- Ramadhani [EMAIL PROTECTED] wrote:

 justru dalam keadaan tertekan seseorang akan
 menampilkan penampilan
 terbaiknya. contohnya Iraq juara Asia 2007, Italia
 (terpuruk karena skandal
 pengaturan skor yang berakibat dikurangi nilai
 Juventus, AC Milan, dsb) jadi
 juara dunia 2006, tahun 1982 pun demikian.
 
 Indonesia? terpuruk juga sih negaranya, tapi
 rakyatnya merasa ngga kenapa2
 sih.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Requiem untuk Media

2008-02-03 Terurut Topik Barnabas Rahawarin

Dear All,

Kalau mutu MEDIA (baik elektronik maupun cetak) memang
baru sebegitu itu, sebenarnya sudah tidak begitu
mengherankan. Tidak sedikit pekerja media yang hanya
karena penampilan lahir direkrut jadi abdi mesin
media. Kualitas? Nantilah. Makanya, tidak sedikit
reporter/jurnalis kita jauh dari standar. 

Ini salah satu contoh. Reporter salah satu media
televisi swasta yang berupaya mendengar suara rakyat
melontarkan pertanyaan ini kepada Petani yang basah
kuyup dan rumahnya diterjang banjir di Jawa Tengah:
Menurut Bapak, banjir ini disebabkan oleh apa? Dan,
seterusnya dan seterusnya. Meski, tentu kita masih
tetap berterimakasih untuk upaya media untuk memberi
laporan keadaan negara, sifat informatif kiranya
disandingkan dengan analitis dan komunikatif, sehingga
mencapai masyarakat konsumen media.

wassalam,

berthy b r 



--- Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]
wrote:


http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.03.0145071channel=2mn=2idx=2
 
 Ingin tertawa menyimak acara televisi, di mana
 meninggalnya Soeharto
 dimasukkan dalam program infotainment yang
 berasosiasi dengan gosip
 dan soal remeh-temeh sehari-hari. Biduan yang
 historis pribadinya
 hanya sebatas Banyumas dan pacaran dengan putra
 mantan presiden
 tiba-tiba diletakkan dalam kerangka besar sejarah
 bangsa: gambar
 biduan itu diselang-seling dengan upacara
 kemiliteran yang dipimpin
 presiden.
 
 Wawancara awak infotainment televisi dengan pihak
 yang mereka
 kategorisasikan sebagai selebritis pada kesempatan
 meninggalnya
 Soeharto memang menggelikan. Media televisi berikut
 anak kandung
 generasinya yang beringatan pendek mencoba merespons
 suatu perjalanan
 sejarah bangsa yang panjang dan rumit.
 
 Ini dia contoh paling pas dari apa yang disebut
 Baudrillard sebagai
 proyeksi simulatif (simulative projection) dari
 media. Penjelasan
 sederhananya: setelah Anda digerojok informasi
 tertentu dari sudut
 pandang tertentu yang melulu itu-itu, Anda kemudian
 ditanyai,
 bagaimana kesan sampean pada orang hebat ini? Sama
 seperti proses
 polling pengumpulan pendapat yang ditertawakan
 Baudrillard, di mana
 setelah realitas diredusir, orang diminta menentukan
 pilihan, dihitung
 jumlahnya, lalu disimpulkan itulah pilihan paling
 absah. Itukah yang
 disebut manipulasi demokrasi, kalau mengingat,
 pabrikasi informasi
 sebenarnya telah mengalienasi otentisitas sifat
 dasar manusia,
 otentisitas esensi sosial, menjauhkan manusia dari
 kehendak bebasnya?
 
 Sejak lama, pemikir sangat penting dalam kancah
 intelektual Perancis
 ini memikat kalangan intelektual. Melihat
 perkembangan media, atas
 kenyataan seperti di atas, dia tidak bersikap
 pesimistis atau
 optimistis, melainkan menyebutnya sebagai sesuatu
 yang ironis dan
 antagonistis. Bahkan, sebutan komunikasi itu pun,
 kalau ketat
 mengikuti Baudrillard, tidaklah terlalu tepat. Ia
 menyebutnya sebagai
 pabrikasi nonkomunikasi—kalau mengingat
 pengandaian diperlukannya
 interaksi dalam komunikasi. Soalnya, interaksi yang
 ada melalui
 pabrikasi nonkomunikasi tadi sebenarnya hanya
 semacam interaksi
 semu. Respons pemirsa televisi terbentuk oleh proses
 simulasi—di mana
 di dalamnya terintegrasi proses pendangkalan,
 penyunatan, dan lain-lain.
 
 Sejarawan Asvi Warman Adam muncul untuk diwawancara.
 Di layar
 ditayangkan footage atau gambar banyaknya manusia
 maupun tokoh yang
 melayat, mereka yang sejak sebelumnya rajin membesuk
 Soeharto. Lalu,
 sejarawan yang sangat kritis terhadap tingkah laku
 kekuasaan Soeharto
 itu ditanyai oleh pembawa acara cantik sambil
 senyum-senyum, bagaimana
 dia melihat tanggapan masyarakat itu.
 
 Itulah barangkali gambaran nasib kita: untuk
 menerima, realitas seolah
 semata-mata yang berkelebat di layar kaca. Di luar
 itu, catatan
 sejarah, penderitaan, penggusuran, penumpasan,
 pembunuhan, seolah
 tidak ada.
 
 Requiem untuk Pak Harto. Dalam konteks media,
 bersamaan dengan itu
 jadi ingat tulisan Enzensberger seperti dikutip
 Baudrillard: requiem
 untuk media. (BRE)
 
 



  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Dosen Indonesia Tidak Meneliti

2008-02-03 Terurut Topik manneke budiman
Mungkin Anda ada benarnya. Tapi, dalam kasus yang Anda contohkan itu, 
beraappersen menurut Anda porsi yang layak Anda terima, jika 40 persen Anda 
nilai terlalu rendah?
   
  Untuk paper yang Anda terbitkan dalam jurnal nasional, Anda mendapat seratus 
persen nilai karena Anda sepenuhnya bekerja sendiri menghasilkan paper itu. 
Anda layak dapat semuanya. Namun, dalam kasus paper yang terbit dalam jurnal 
internasional itu, bukankah jerih payah kawan-kawan (atau anak buah?) Anda juga 
patut diberi nilai? Jika 100 persen diberikan ke Anda semua point-nya, apakah 
adil buat mereka? Jika misalnya mereka diberi 40 persen untuk dibagi-bagi 
(alih-alih 60% sebagaimana yang kini mereka terima), sementara Anda dapat 60%, 
apa Anda kira itu akan memuaskan mereka? Jangan-jangan, gantian mereka yang 
akan complain di milis ini karena porsi nilai buat mereka terlalu kecil?
   
  Saya pikir aturan ini sudah cukup adil. Jika paper internasional itu 
sepenuhnya karya Anda sendiri, maka Anda layak dapat seluruh nilai, tak peduli 
berapapun bobot paper internasional itu. Sama halnya dengan paper dalam jurnal 
nasional, lepas dari berapa bobot sebuah jurnal nasional dalam sistem penilaian.
   
  Ini masalah keadilan, bukan soal nasional atau internasional. Paper jurnal 
nasional pun juga akan dibagi-bagi point-nya jika penelitinya lebih dari satu 
orang. Bukankah begitu?
   
  Yang lebih penting dari persentase, nama Anda dikenal di kancah ilmiah 
internasional, dan ini tak bisa dinilai dengan persen-persenan atau 
bobot-bobotan. Profil ilmiah Anda sudah akan terangkat sampai ke mana-mana 
lewat penerbitan internasional itu. Jadi, jangan buang waktu untuk terlalu 
memikirkan dan menghitung-hitung break down persentasenya. urusan ini terlalu 
kecil maknanya jika dibandingkan dengan reputasi yang Anda dapatkan di mata 
peers Anda di seluruh dunia.
   
  manneke
   
  
Tri Handoko Seto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  kalau tidak demi menjaga kualitas pribadi saya sebagai seorang 
peneliti, rasanya saya benar2 tidak akan lagi alis kapok untuk melakukan 
penelitian berkualitas yang bisa dipublish di jurnal2 international. betapa 
tidak sakit hati jika paper saya yg dipublished di jurnal internasional hanya 
dihargai lebih rendah daripada penelitian saya yang dipublished di jurnal 
nasional hanya karena alasan paper saya di jurnal internasional dikerjakan oleh 
banyak orang, meskipun saya adalah penulis pertama. 

itung2annya: 
1 paper nasional dihargai 25 poin. sementara 1 paper internasional dapat 40 
poin. tetapi masalahnya paper internasional ini kan bisa published karena 
bantuan banyak pihak yang harus saya tuliskan juga namanya. walhasil, saya 
hanya dapat poin 40% alias 16 poin. padahal energi yang saya keluarkan untuk 
mempublikasikan 1 paper internasional itu kira2 setara dengan energi yang saya 
keluarkan untuk menghasilkan lebih dari 20 paper nasional. tapi penghargaannya 
justru lebih rendah dari 1 paper nasional. 

apa ini nggak edan???


[Forum Pembaca KOMPAS] PR bagi anak-anak dinilai mubazir

2008-02-03 Terurut Topik stephanusmulyadi
Maaf tidak dari Kompas, tapi mungkin berguna bagi kita.

Sebuah penelitian terbaru dari TU Dresden,Jerman, sebagaimana
diberitakan Saechsische Zeitung (1/2/08) menyimpulkan bahwa PR
(pekerjaan rumah) atau latihan tambahan di rumah yang diberikan guru
kepada anak-anak sekolah tidak akan membantu anak-anak untuk
memperoleh nilai yang lebih baik. PR juga tidak akan menunjang
keberhasilan anak dalam belajar. Apakah anak mengerjakan PR atau
tidak, efeknya sama, yaitu NOL. Hasil penelitian yang sama juga
ditemukan di USA.

Menurut ketua peneliti,Prof. Hans Gaenger, yang menentukan
keberhasilan dalam belajar sebenarnya bukan PR-nya, melainkan
bimbingan pedagogik dari guru fak selama anak-anak mengerjakan PR atau
latihan tambahan tersebut. Para guru dan siswa yang ditanyai dalam
penelitian menilai bahwa yang terpenting adalah bimbingan dari guru
fak. Hasil test menunjukkan bahwa bimbingan dari guru fak memberi efek
positif yang signifikan. Namun sebaliknya bimbingan dari guru atau
orang yang bukan fak-nya, tidak menghasilkan apa-apa.

Menurut Gaengler akan lebih berguna kalau guru memberikan tugas
sekolah yang ditujukan untuk mempersiapkan pengajaran berikutnya di
kelas, seperti kerja kelompok atau tugas pengamatan.

Carola Lauterbach dalam komentarnya membenarkan hasil penelitian dari
TU Dresden tersebut. Menurutnya persoalan mengenai PR itu sudah ada
sejak 150 tahun lalu. 

Oleh karena itu muncullah sebuah revolusi dalam dunia pendidikan,
yaitu munculnya sekolah dengan kegiatan sepanjang hari. Jadi anak-anak
berada di sekolah dari pagi sampai sore agar anak-anak dalam belajar
terus mendapat bimbingan dari guru fak. 

Namun revolusi ini menimbulkan persoalan baru bagi orang tua, karena
tambahan bimbingan berarti tambahan biaya yang harus ditanggung oleh
orang tua. Kesulitan lain muncul dari pihak guru mengenai pekerjaan
atau latihan apa yang harus mereka berikan pada siswa selama mereka
berada di sekolah.

Bagaimana teman-teman, ada komentar?

Salam
Mulyadi  

 





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kerjasama fauzi Bowo dengan Perusahaan pisau cukur

2008-02-03 Terurut Topik marwan azis
pimpinan partai yang berkumis mendukung Fauzi Bowo juga  juga dicukur, he he

Salam nggak punya kumis


uge basar [EMAIL PROTECTED] wrote:   Jangan lupa, 
seharusnya partai-partai yang mengusung dia menjadi Gubernur turut 
bertanggung-jawab.
 


[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Banjir Lagi, lagi-lagi Banjir

2008-02-03 Terurut Topik bodo_kerlchen
Rekan-rekan FPK,
bila pembahasannya seperti ini, berarti kita harus mundur dahulu 
beberapa langkah, untuk memahami apa yang dimaksud dengan ALAM. 
Jelas, anak manusia itu adalah produk alam, tapi OUTPUT dari ULAH 
nya TIDAK seluruhnya dapat didefinisikan sebagai ALAMI yang notabene 
SEJALAN dengan alam!! Bahkan dewasa ini amat sangat buanyak yang 
SEBALIKNYA, malahan RAME-RAME di DECLARED sebagai KEMAJUAN zaman dan 
teknologi!! Jadi tidak ada salahnya perhatikan baik-baik apa yang 
dijelaskan oleh rekan Slamet dan Andre sebelum ini, banyak benarnya 
tuh!! Tambahan dari saya, curah dan behaviour Hujan/Salju sekarang 
ini sudah tidak lagi murni sikap alam yang sesungguhnya, TANPA 
pengaruh ULAH anak manusia as you and me and our grand-grand-pa 
and -ma!! Saya berikan contoh, Kalahari, yang sudah sejak beberapa 
dekade dinyatakan dilindungi, dulnya sekali itu bukan savanna, 
namun tokh sekarang ini, masih dapat dikatakan lebih menyerupai alam 
dari pada jalan Thamrin Jakarta. Periode hujan disana hanyalah 
beberapa minggu dalam setahunnya, yang mana di hari pertama turun 
hujannya tidak kurang dari yang dikatakan 150mm/day. Namun bencana 
banjirnya tidak harus dalam hari pertama, dan lagi lama banjirnya 
tidak berlarut seperti di Jakarta sekarang ini. Kemarin saya agak 
surprise dengan komentarnya bang oji, mengenai kontraktor pembuat 
drainase. Benar sekali, kebanyakan kontraktor di sini tidak terlalu 
menyadari bahwa air tidak bisa MENANJAK, belum lagi INLET gorong-
gorong yang ditiban beton buswae tanpa pikir panjang, mungkin dengan 
moto: sana cari lobang laen!! Hal-hal seperti ini yang menurut saya 
sangat mendasar, dalam arti seperti itulah FUNDAMEN cara kerja kita. 
Dapat dibayangkan, bila kontraktor tersebut harus merubah hal-hal 
yang fundamental tersebut, berarti tidak hanya kerja dari awal lagi, 
tapi bisa-bisa KERJA KAPIRAN!!! Kontraktor kaya gituan (sayangnya 
mayoritas tuh disini) pantesnye dicemplungin entah kemana, sekalian 
SELURUH pegawai pemerintah yang involved!! Tentu ini bukan satu-
satunya Faktor penyebab kebrengsekan kita, tapi dominant
Salam,
Bodo


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Tri Handoko Seto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 hehehee. banjir sebuah fenomena alam dunk... kalau gak 
fenomena alam lantas fenomena apa? fenomena mimpi?
 
 banjir terjadi akibat perpaduan antara curah hujan tinggi dan 
buruknya drainase. apakah benar bahwa drainase jakarta buruk? 
sepertinya benar tuh. apakah benar bahwa curah hujan tgl 1 februari 
tinggi? benar juga kok. curah hujan hujan di atas 100 mm sehari yang 
turun cukup merata di sebuah wilayah memang potensial mengakibatkan 
banjir. sementara berapa curah hujan di jakarta tgl 1 feb lalu? di 
atas 100mm. bahkan pada beberapa titik ada yang di atas 150mm. 
padahal jika curah hujan di suatu daerah dalam sebulan lebih dari 
150mm, maka daerah itu dikatakan sudah berada di musim hujan 
(definisi BMG). ingat itu sebulan loh!! padahal di jakarta kemarin 
curah hujan sebanyak itu turun dalam kurun waktu 1 hari.
 
 curah hujan tinggi jelas fenomena alam yang (hampir) tidak bisa 
dihindari. kenapa saya katakan hampir? pada tgl 16 januari 2008 saya 
pernah mengirimkan sebuah tulisan ke kompas yang memperingatkan 
bahaya banjir jakarta yang akan (menurut prediksi saya) akan terjadi 
pada minggu terakhir januari hingga minggu pertama februari. dalam 
tulisan itu juga saya ajukan alternatif antisipasi (pencegahan) 
dengan memanfaat teknologi modifiaksi cuaca (TMC). tapi sayang 
tulisan saya tidak dimuat. mungkin salah saya juga seh. saya waktu 
membuat tulisan itu sangat sibuk sehingga saya hanya menulis tidak 
lebih dari 10 menit di sela2 makan siang saya. jadi mungkin judulnya 
kurang greget dan struktur bahasanya juga kurang menarik.
 
 salam.
 seto





Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Banjir Lagi, lagi-lagi Banjir

2008-02-03 Terurut Topik Poetra Boemi
Banjir yang mengintai Jakarta masih menjadi mission imposible bagi Fauzi. Saya 
melihat adanya kekurangcakapan pada diri  Gubernur  Jakarta ini.  Sampai 
sekarang yang ia lakukan cuma ngomong ini dan itu, pemecahan masalah ini dan 
itu. Seperti biasa memang para pejabat memang bisanya hanya berjanji dan 
berjanji.  Jangan-jangan ia tidak paham dengan apa yang dihadapi. Perubahan itu 
belum nampak ada bukan? Kami tunggu aksi-aksimu di sandiwara kota ini Bung 
Fauzi.

- Original Message 
From: Andre Pamungkas [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Saturday, February 2, 2008 6:17:26 PM
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Banjir Lagi, lagi-lagi Banjir










  



Mohon maaf bila saya yang tidak mengerti ikut bersuara disini :



Hasil saya nonton TV Sabtu 2 Februari 2008 Fauzi Bowo mengatakan Banjir yang 
terjadi di Jakarta Jumat 1 Februari 2008 merupakan Fenomena Alam



mungkin saudara Fauzi Bowo saat ini kebetulan seorang Gubernur DKI Jakarta, 
yang terpilih oleh warga Jakarta. Tapi saya hanya seorang bodoh yang bisa 
bicara bahwa Banjir di Jakarta Jumat 1 Februari 2008 dikarenakan sistem 
penataan kota DKI Jakarta semakin parah : 



1. Warga Yang tidak Disiplin ( Buang sampah Sembarangan, Tinggal di bantaran 
kali , etc )



2. Kepentingan Pengusaha dalam melakukan pembangunan disana sini tanpa 
memperdulikan daerah yang tadinya resepan air beralih fungsi, pada Jaman 
Sutiyoso sudah diberitahukan saat itu pembanguna di Stop nyatanya yang di Stop 
adalah suara saja, akan tetapi tanggal proyek pengerjaan di mundurkan hingga 
saat ini berlaku sistem mundur tanggal.



3. Antisipasi dari pemerintah Ibu Kota DKI Jakarta yang tidak bisa cepat tanggap



4. Pembangunan fasilitas jalan raya yang melakukan tembang pilih, misalnya saya 
melihat jalan tol atupun jalur busway yang menutup lancar air untuk masuk ke 
dalam pembuangan .



5. Lain-lain



Melihat dari atas, saya seorang bodoh ini mau kasih tahu buat seorang Fauzi 
Bowo yang kebetulan Gubernur DKI Jakarta, Banjir Bukan Diakibatkan Fenomena 
Alam melainkan faktor yang diatas dan mungkin masih banyak lagi. Kalau Hujan 
Adalah Fenomena Alam



salam



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pengurangan Menu Starbucks

2008-02-03 Terurut Topik Haniwar Syarif
aya bayangkan ada  star Aceh buck . yg ngalahin starbucks  palingnggakdi 
Indonesia sendiri


saya bayangkan ada singkongtalk.. yg dengan penganeka ragaman macam macam 
penganan dr Singkong   , bisa jadi pengganti bread talk..

Thailand berhasil bikin singkong nja jadi bergengsi.., juga banyakmakanan 
lokallain..

Kripik singkong merk Sukaku .. lebih enak dr kripik kentangnya Pringle.

Cuma ornag kita susah sih mau bangga makananya sendiri.

Aku jadi ingat  makanan masa kecilku.. jingkng atau jejongkong namanya ( 
lupa persisnya) .. kemana ya kalaumau beli sekarang..

Salam

Haniwar



At 05:44 PM 2/3/2008, you wrote:

Bicara kopi.boleh Tanya para rekans wartawan, LSM atau NGO dalam dan
luar negri yang pernah tugas ke Banda Aceh. Bahwa, untuk kopi hingga
kini belum ada yang mampu ngalahin nikmatnya Kopi Ulee Kareing di
Banda Aceh.
Mau Starbucks, mau Bean, mau Vietnam, mau Thailand, mau Penang, mau kopi
Venesiadst, Insya Allah akan lewat bila dibandingkan dengan Kopi
Ulee Kareing Banda Aceh.
Temans yang telah pernah menikmatinya boleh buat testimoni untuk buzz
promosi dalam rangka menggalakkan produk anak negri.
Masak Indonesia penghasil kopi terkemuka, tapi devisa kita dibawa keluar
lewat berbagai brand kopi asing yang memang menawarkan life style,
bukan rasa. Jika begini adanya, ya mau bilang apa kita

Hujan emas di negri seberang, dan hujan batu di negri sendiri
Tetap milih negri sendiri.
Tabik;
Ridwan Nyak Baik


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pengurangan Menu Starbucks - TINUMBU

2008-02-03 Terurut Topik halim hd
kenapa junk food itu laku di indonesia, dan bahkan
digemari kalangan menengah atas yaang justeru
terdidik? dan lalu bermunculan junk food aspal di
pinggir jalan? karena mereka melahap citra. 
citra lebih penting daripada perut bagi kelas menengah
atas.
kalau saya pilih pisang goreng, ubi goreng atau rebus,
dan kopi tinumbu di makassar. lebih mantab dari yang
paling mantab!
halim hd.

--- Yuliati Soebeno [EMAIL PROTECTED] wrote:

 He...he...he...setuju mbak Indah, STARSUCKS aja deh.

   Heran saja, makanan rubbish (maksud saya:
 un-healthy- seperti McDonald; Dunkin Donut, etc)
 begitu kok ya banyak yang menyukai, ya?
   Betapa negara-negara Inggris dan Amerika sekarang
 kewalahan menjaga pertumbuhan dan kesehatan
 anak-anak yang lebih banyak kegendutan jika
 dibandingkan dengan pertumbuhan anak-anak dimasa 15
 tahun sebelumnya? 
   Dan pemerintah Inggris percaya bahwa hal itu
 dikarenakan makanan yang serba instan, sekarang
 lebih disukai oleh anak-anak.
   Apalagi jika dagingnya dihasilkan dari
 genetically modified cows, agar cepat gemuk dan
 dagingnya juga lebih empuk, dsb.; dengan
 menyuntik-kan hormon-hormon atau makanan ternaknya
 sudah dicampur dengan chemical yang akan mengganggu
 kesehatan anak-anak. Uuuuhhmenakutkan.

   Benarkah kedele dari Amerika juga genetically
 modified? Ngeri juga makan tempe sekarang di
 Indonesia, yang kedelenya semuanya di-import dari
 Amerika ya?

   Salam,
   Yuli


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Mau kau kemanakan NU?

2008-02-03 Terurut Topik dipo

From: Masdar Online [EMAIL PROTECTED]
: 
: Setelah melihat ini, satu pertanyaan muncul, memenuhi sudut pikiran
: saya. Sebenarnya ada apa dengan sikap kukuh para pembesar NU untuk
: tetap menyelengarakan Harlah ini secara besar-besaran? Namun
: pertanyaan ini tidak berlama-lama untuk ada dalam pikiran saya,
: karena memang jawabannya mudah ditebak. Karena mudah ditebak,
: silahkan mencari jawaban atas pertanyaan ini. Kata kuncinya unjuk
: kekuatan!
: 

Bagus. Tunjukkan kekuatan ke dalam NU sendiri. Kekuatan sebagai rahmat 
bagi alam semesta, dan bukan cuma buat istana dsk.






Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Bangga ikut komunitas FPK

2008-02-03 Terurut Topik St. Herwinoto
Bapak2 dan ibu2 member milis FPK yg budiman dan budiwati, hehehe

Tentu kita bangga dapat menajdi anggota sebuah forum opini yg sampai
detik ini dapat tetap berdasar pada akal sehat dan hati nurani serta kejujuran.

Tapi saya hanya ingin ingatkan, bahwa milis FPK bukan apa2 tanpa partisipasi
dan sumbangan pemikiran dari kawan2 semuanya. Milis hanya sarana utk
berkomunikasi, tergantung siapa yg berkomunikasi di dalamnya, bukan?

Saya hanya berpikir, milis ini akan dapat menyebarkan virus Hati Nurani,
Kejujuran dan Akal Sehat, jika masing2 membernya menjadi agen2 perubahan
di tempat dan lingkungan masing2.

Salam hormat dan terima kasih,
Totot

  - Original Message - 
  From: kukuh kumara 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, February 02, 2008 9:22 AM
  Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Bangga ikut komunitas FPK


  Tantangan kedepan untuk milis ini adalah mempertahankan kepemilikan Nurani  
Akal Sehat serta Kejujuran lalu menyebar luaskannya kepada masyarakat biasa 
secara luas.

  Mungkinkah itu?

  Salam
  Kukuh Kumara


  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Dominasi Google

2008-02-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
Ggle

-- 
Salam,

Agus Hamonangan

http://groups.google.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

Dominasi Google

http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.04.02035281channel=2mn=5idx=5


Google bergerak semakin merangsek ke wilayah Microsoft dan kini saatnya
Microsoft melawan, kata Kimberly DuBord, analis pada Briefing.com. Tawaran
Microsoft kepada Yahoo!, menurut analis, muncul karena dominasi Google dalam
pencarian dan iklan di internet.

Berdasarkan statistik Hitwise, Microsoft dan Yahoo! akan menyapu 15,6 persen
dari seluruh lalu lintas internet di Amerika Serikat, sementara Google
memperoleh 7,7 persen dari seluruh kunjungan internet di AS. Namun, dalam
hal pencarian melalui internet, Google menguasai 65,98 persen pasar AS.

Microsoft menyatakan yakin usulan akuisisi itu akan disetujui pihak
berwenang dan akan selesai pada pertengahan kedua tahun 2008.

Namun, para pengamat menilai lain. Saya kira ini tidak akan mengalir begitu
saja. Pihak berwenang akan mengamatinya, kata Ted Henneberry dari firma
hukum Heller Ehrman.

Meskipun peninjauan oleh para regulator bisa memakan waktu hingga enam
bulan, Henneberry mengatakan, kombinasi Microsoft-Yahoo! kemungkinan tidak
bisa dihentikan karena penggabungan keduanya dalam iklan di internet masih
kalah dari Google.

Fakta bahwa Google mendominasi bisnis ini akan menjadi faktor besar bagi
Microsoft untuk mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang dalam tawaran
itu, kata Keith Hylton, profesor hukum antitrust di Boston University.

Pada Desember 2007, Komite Perdagangan Federal menyetujui pembelian
perusahaan iklan online, DoubleClick.Inc, oleh Google senilai 3,1 miliar
dollar AS. Akan tetapi, regulator Uni Eropa masih menguji kesepakatan itu
dan Google menyatakan tidak akan melanjutkan tanpa persetujuan lembaga
tersebut.

Persetujuan Komite Perdagangan Federal terhadap tawaran Google itu jelas
memengaruhi tawaran Microsoft terhadap Yahoo!. Joseph Turow, profesor di
Annenberg School of Communication di University of Pennsylvania, mengatakan,
meskipun kini pilihan para pengguna internet kian tak terbatas, aktivitas
para pengguna itu hanya akan dikuasai oleh sejumlah kecil perusahaan yang
lebih peduli pada pengawasan dan iklan daripada kepentingan publik.
(ap/afp/fro)


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Microsoft Menawar Yahoo Rp 419 triliun

2008-02-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
 
 San Fransisco, Minggu - Komite Kehakiman Kongres AS akan menggelar
 dengar pendapat untuk menyelidiki tawaran Microsoft bernilai
 multimiliaran dollar AS kepada Yahoo!. Pekan lalu, Bill Gates, salah
 satu pemilik Microsoft, menyatakan ingin membeli Yahoo! seharga 44,6
 miliar dollar AS atau setara Rp 419 triliun.
 
 Tawaran Microsoft untuk membeli Yahoo! adalah salah satu merger
 teknologi terbesar yang pernah kami ketahui. (Tawaran) itu membawa isu
 penting terkait nuansa kompetitif di dunia internet, kata anggota
 Kongres, John Conyers dan Lamar Smith, dalam pernyataan tertulis.
 
 Komite akan mendengar pendapat para ahli yang akan mempertimbangkan
 apakah tawaran konsolidasi ini memajukan atau merendahkan prinsip
 fundamental kompetisi di internet, demikian pernyataan tersebut.
 
 Yahoo! belum menjawab tawaran Microsoft. Namun, para analis yakin
 tawaran itu terlalu bagus untuk ditolak Yahoo!.
 
 Tawaran yang telah disampaikan kepada Dewan Direksi Yahoo! Inc. itu
 datang saat Yahoo! tengah merencanakan pengurangan 14.000 karyawan.
 Sepertinya, para regulator di AS pun tidak memiliki cara untuk
 menghentikan akuisisi tersebut.
 
 Jika Yahoo! menerima tawaran Microsoft, komite akan menggelar dengar
 pendapat untuk mengetahui dampak kompetisi dan privasi kesepakatan
 itu, kata senator Herb Kohl.
 
 Kesepakatan antara Yahoo! dan Microsoft akan memberi bentuk baru pada
 dunia teknologi. Sebagai salah satu mesin pencari yang pernah unggul,
 Yahoo! kini kalah populer dari Google yang kini juga tengah
 mengantongi tawaran peranti lunak online yang bersaing dengan Microsoft.




RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Terbuka Saja

2008-02-03 Terurut Topik Hendra Kusumah
Quote: Iya, menjengkelkan. Dan biasanya yang model begitu, kalo ada
masalah,
berkelitnya; lho saya kan nggak ikut memutuskan. bukannya bantu cari
solusi, malah ngamanin diri... Dan itu yang dilakukan SBY-JK ketika
mengatakan bahwa pemerintahan sebelumnya lebih buruk dari pemerintahannya,
padahal mereka memegang posisi kunci pada pemerintahan sebelumnya itu.

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Subhan Toba
Sent: 04 Februari 2008 3:46
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Terbuka Saja

 

Iya, menjengkelkan. Dan biasanya yang model begitu, kalo ada masalah,
berkelitnya; lho saya kan nggak ikut memutuskan. bukannya bantu cari
solusi, malah ngamanin diri...



[Forum Pembaca KOMPAS] Kongres Selidiki Rencana Microsoft Membeli Yahoo Rp 419 triliun

2008-02-03 Terurut Topik Agus Hamonangan

San Fransisco, Minggu - Komite Kehakiman Kongres AS akan menggelar
dengar pendapat untuk menyelidiki tawaran Microsoft bernilai
multimiliaran dollar AS kepada Yahoo!. Pekan lalu, Bill Gates, salah
satu pemilik Microsoft, menyatakan ingin membeli Yahoo! seharga 44,6
miliar dollar AS atau setara Rp 419 triliun.

Tawaran Microsoft untuk membeli Yahoo! adalah salah satu merger
teknologi terbesar yang pernah kami ketahui. (Tawaran) itu membawa isu
penting terkait nuansa kompetitif di dunia internet, kata anggota
Kongres, John Conyers dan Lamar Smith, dalam pernyataan tertulis.

Komite akan mendengar pendapat para ahli yang akan mempertimbangkan
apakah tawaran konsolidasi ini memajukan atau merendahkan prinsip
fundamental kompetisi di internet, demikian pernyataan tersebut.

Yahoo! belum menjawab tawaran Microsoft. Namun, para analis yakin
tawaran itu terlalu bagus untuk ditolak Yahoo!.

Tawaran yang telah disampaikan kepada Dewan Direksi Yahoo! Inc. itu
datang saat Yahoo! tengah merencanakan pengurangan 14.000 karyawan.
Sepertinya, para regulator di AS pun tidak memiliki cara untuk
menghentikan akuisisi tersebut.

Jika Yahoo! menerima tawaran Microsoft, komite akan menggelar dengar
pendapat untuk mengetahui dampak kompetisi dan privasi kesepakatan
itu, kata senator Herb Kohl.

Kesepakatan antara Yahoo! dan Microsoft akan memberi bentuk baru pada
dunia teknologi. Sebagai salah satu mesin pencari yang pernah unggul,
Yahoo! kini kalah populer dari Google yang kini juga tengah
mengantongi tawaran peranti lunak online yang bersaing dengan Microsoft.



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Pemerintah Harus Dengarkan Suara Rakyat

2008-02-03 Terurut Topik Hendra Kusumah
Buat Bung Godlip Pasaribu... saya ingin koreksi sedikit, Megawati tak lebih
buruk dari SBY, bahkan sebaliknya... Anda lihat saja data BPS, semenjak
reformasi, hanya pada pemerintahan SBY-lah peningkatan jumlah orang miskin
terjadi. Jadi mohon lebih objektif. Terima kasih.

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Godlip Pasaribu
Sent: 04 Februari 2008 10:18
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Pemerintah Harus Dengarkan
Suara Rakyat

 

Saya akan lebih respect kepada Megawati jika beliau
bisa memberikan ide-ide yang lebih baik memperbaiki
keadaan negara ini, bukan hanya sekedar kritikan yang
nggak jelas juntrungannya. Lagipula dia dulu sudah
diberi kesempatan dan ternyata dia tidak lebih baik
dari mantan-mantan Presiden sebelumnya maupun dari
SBY. Salam.


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] perkenalan

2008-02-03 Terurut Topik joena . permata
Selamat begabung 

ajpw

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Demokrat Tersinggung Sindiran Megawati: Suara Penasihat Ekonomi SBY

2008-02-03 Terurut Topik bungaran
Pak Barnabas, Apa sih yang sudah dikerjakan Pak Syahrir sebagai
penasehat ekonomi. Penempatan Syahrir sebagai penasehat ekonomi
adalah tidak tepat. Saya heran kenapa Pak Syahrir mau ambil posisi
sebagai penasehat ekonomi.
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Barnabas Rahawarin
[EMAIL PROTECTED] wrote:


 Dear All,

 Meski Sjahrir adalah anggota DPP, penasihat ekonomi
 presiden SBY, atau justeru karena penasihat ekonomi
 SBY, ia dapat diminta komentar independensinya. Atas
 komentar Anas Urbaningrum yang Demokrat (pro SBY) dan
 Ganjar Pranowo (oposisi SBY dan pro Megawati), Dr
 Sjahrir kiranya memberi komentarnya. Atau Pande Radja
 Silalahi juga memberi komentar. Bagi kita awam, suara
 oposisi lebih realistis.

 wassalam,

 bbr


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kenapa saya memilih Megawati.... atau Sebaliknya

2008-02-03 Terurut Topik bungaran
Pak Barnabas apa mau menglang kesalahan yan sama pada Pemilu 2009. 
Kalau Pak Barnabas terlibat langsung dalam proses pembangunan di Papua 
mungkin akan lebih bermanfaat ketimbang Pak Barnabas tinggal di 
Jakarta. Terus pada Pemilu 2009 Pak Barnabas bisa masuk ke senayan.
Gimana mungkin orang Papua memilih sesorang yang tidak dikenal 
didaerahnya.


 Untuk Lae Bungaran. Mesti Partai Perhimpunan Indonesia
 Baru kalah, ketuanya DR. Sjhahrir kan jadi Anggota
 DPP, yaitu Penasihat Ekonomi Presiden SBY. So, siapa
 bilang PIB tidak punya visi. Hanya, perlu pengalaman
 membaca lapangan politik. Dan, sekarang semua perlu
 belajar untuk Indonesia yang bersatu, berdaulat, untuk
 keadilan dan kemakmuran. Kalau, terjebak friksi
 pro-kontra Pak Harto, atau Bung Karno, energi kita
 habis. Apalagi, pro-kontra Bu Mega. Kan sudah lewat.
 The chanche come just one time in our life, the
 second is just a miracle, katanya Bung.
 
 wassalam,
 
 berthy b rahawarin





[Forum Pembaca KOMPAS] Moderator: Minta Pendapat Member FPK, Was Microsoft mau beli Yahoo

2008-02-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
Milisser FPK,

Kabar Bill Gates akan mencaplok Yahoo makin kenyataan.
Milis FPK menggunakan fasilitas mail server yahoo.
Saya pribadi tidak anti Microsoft, hanya saja sifat dari Microsoft
yang menutup akses untuk Kode [Program] ASALNYA membuat komunitas
open source sedikit muak dengan Microsoft.

Saya sudah buat milis FPK yg menggunakan mail server Google (googlegroups)

Masalah dengan Googlegroups:

1.Subject Tag FPK tidak mencukupi di Googlegroups
2.Gmail belum sefamiliar Yahoomail.
3.Mayoritas member FPK menggunakan Yahoomail
4.Fasilitas edit belum tersedia di googlegroups?


Dengan alasan diatas, saya memberi opsi kepada member milis FPK untuk
memilih:

1. FPK Tetap menggunakan Yahoogroups.
2. FPK Mengguankan Dua Milis Server (yahoogroups dan Googlegroups)
3. FPK Migrasi ke Googlegroups.


Salam,
AH



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Moderator: Minta Pendapat Member FPK, Was Microsoft mau beli Yahoo

2008-02-03 Terurut Topik Alte Sanz
Pak Agus,

 

Bagi saya mau opsi 1 atau 3 tidak masalah. tetapi jika diminta untuk memilih
salah satu dari 3 opsi yang ada saya memilih opsi #3. Alasan nya karena di
beberapa milis yang saya ikuti sudah menggunakan googlegroups dan itu cukup
bagus performance nya, dan juga karena saya menggunakan gmail, jadi kalo
posting ke googlegroups itu lebih cepat masuk keknya. tx

 


--

Best Regards,

[EMAIL PROTECTED] :i-Rock!  SoundUp:

Without Music, Life Would Be A Mistake

A Rock Heart is Hard To Tear Apart

http://altesanz.multiply.com   http://trulyballads.blogspot.com


--

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Hamonangan
Sent: 04 Februari 2008 10:35
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Moderator: Minta Pendapat Member FPK, Was
Microsoft mau beli Yahoo

 

Milisser FPK,

Kabar Bill Gates akan mencaplok Yahoo makin kenyataan.
Milis FPK menggunakan fasilitas mail server yahoo.
Saya pribadi tidak anti Microsoft, hanya saja sifat dari Microsoft
yang menutup akses untuk Kode [Program] ASALNYA membuat komunitas
open source sedikit muak dengan Microsoft.

Saya sudah buat milis FPK yg menggunakan mail server Google (googlegroups)

Masalah dengan Googlegroups:

1.Subject Tag FPK tidak mencukupi di Googlegroups
2.Gmail belum sefamiliar Yahoomail.
3.Mayoritas member FPK menggunakan Yahoomail
4.Fasilitas edit belum tersedia di googlegroups?

Dengan alasan diatas, saya memberi opsi kepada member milis FPK untuk
memilih:

1. FPK Tetap menggunakan Yahoogroups.
2. FPK Mengguankan Dua Milis Server (yahoogroups dan Googlegroups)
3. FPK Migrasi ke Googlegroups.

Salam,
AH

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pengurangan Menu Starbucks

2008-02-03 Terurut Topik rima
Sejak kenal kopi Ruteng - NTT, bagi saya gak ada kopi yang lebih nikmat
dari kopi Ruteng itu.

==
 Emang kopi Starbucks itu overpriced. Rasa kopinya juga biasa ajah, saya
 sih disini lebih suka minum kopi di resto Vietnam ato Thailand. Lebih
 mantap rasanya.

   Belakangan kayaknya Starbucks sekitar rumah mulai sepi...harga barang2
 dan makanan naik, jadi cut cost minum kopi kali yeehh hueheuhue.. back
 to folgers? *yaiks folgers gak enak*

   Btw, kapan itu ada berita (lupa di website mana, kayaknya nemu di yahoo
 news deh) yang mengadakan survey kopi2. Katanya kopi McDonalds ngalahin
 kopi Starbucks dan harganya jauuhhh lebih murah pula. Makanya Starbucks
 rada kelabakan hueheuhhe..

   -Jessica-


 -
 Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo!
 Search.

 [Non-text portions of this message have been removed]






RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Bandar Udara Soekarno-Hatta Kacau-balau

2008-02-03 Terurut Topik Eric Soesilo
Menurut saya, akses jalan ke bandara dibuat seperti jalan tol layang saja. Trus 
dibawahnya dibuat bendungan raksasa untuk menampung air supaya bisa mengurangi 
banjir.

Best Regards,

Eric Soesilo
[EMAIL PROTECTED]
0815-13-899-899

Sent from my E61i
With Indosat Blackberry

-Original Message-
From: kukuh kumara [EMAIL PROTECTED]

Date: Sun, 3 Feb 2008 07:57:09 
To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Bandar Udara Soekarno-Hatta Kacau-balau


Bandara Soekarno-Hatta adalah salah satu etalase negara kita, Indonesia. Banyak 
sekali berita2 atau pengalaman2 buruk yg dialami oleh pengguna Bandara ini, 
dalam bilangan tahun tak pula kunjung membaik pelayanannya.
 
 Kemarin tatkala Jakarta dilanda banjir, maka dampaknya juga dirasakan oleh 
Bandara Soekarno-Hatta, karena jalan utama menuju Bandara terendam banjir, dan 
hal ini bukanlah yg petama kali. Namun lagi2 seluruh pihak yg bertanggung jawab 
tidak tanggap soal ini, terutama pihak/pengelola Bandara.
 
 Banjir sudah terjadi, ribuan penumpang terlantar, banyak penerbangan baik 
domestik maupun internasional yg terlambat atau bahkan batal. Pajak Bandara 
terus dipungut dari penumpang, namun manakala penumpang membutuhkan layanan, 
tak jelas bentuknya.
 Jangankan makanan atau minuman, tempat tunggu yg layak saja jelas tidak 
tersedia di Bandara yg mencantumkan embel2 Internasional dibelakangnya, saya 
sedih mengingat bandara ini membawa nama Pemimpin Bangsa ini.
 
 Lagi2 ini adalah bukti nyata bahwa pengelola Bandara tidak cakap alias tidak 
kompeten. Buktinya setelah kejadian baru mereka akan membahas Pindah ke Halim. 
Sekali lagi seperti tercantum di Kompas  Dibahas Penerbangan Pindah ke Halim 
Ini adalah bukti nyata bahwa pengelola tidak cakap. 
 
 Seharusnya pada saat akan terjadi banjir, rencana cadangan dengan segala 
aspeknya sudah di laksanakan sehingga dampaknya terhadap kegiatan penerbangan 
bisa ditekan sekecil mungkin. 
 
 Sebagai rakyat biasa pengguna Bandara, kita juga berhak menuntut pertanggung 
jawaban pengelola. Mereka layak untuk mempertanggung-jawabkan apa saja yg telah 
mereka lakukan kehadapan publik, bisa saja mereka diundang kesebuah forum yg 
diliput oleh media masa. Semacam dengar pendapat bukan dengan DPR tetapi 
langsung ke masyarakat, karena saya juga tidak yakin DPR bisa mewakili kita 
atau kepentingan kita.
 
 Mungkin FPK bisa memulainya dengan mengundang pengelola Bandara untuk temu 
muka. Saya ingin mendukung upaya Visit Indonesia 2008, namun kalau Bandara kita 
masih seperti ini,apa jadinya? Kalau investor kapok datang, lalu apa kita punya 
cara lain untuk menciptakan lapangan kerja bagi jutaan saudara2 kita?
 
 Kelihatan nya mungkin sepele masalah Bandara, namun kalau dibiarkan terus, 
itulah gambaran kondisi negara kita yg akan disampaikan oleh orang2 asing yg 
mempunyai pengalaman buruk dengan bandara Soekarno-Hatta. 
 
 Salam
 Kukuh Kumara
 
 -
 Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
   

=
Pojok Milis Komunitas FPK:

1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Banjir Lagi, lagi-lagi Banjir

2008-02-03 Terurut Topik Andre Pamungkas
Hujan dengan tingkat intensitas yang cukup tinggi bisa dan tidak terjadi 
banjir, dan ini memang tergantung dari berbagai faktor. Saya khawatir bilamana 
banjir dikatakan fenemona alam (mengutip dari Fauzi Bowo) makan setiap tahun 
yang mana hampir bisa dikatakan Jakarta pasti banjir nanti nya akan menjadi 
sebuah tradisi tahunan yang bisa di agendakan, ini kan tidak pantas.

Banjir kok punya agenda tahunan??

salam

manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:   Cara 
termudah untuk melepas tanggung jawab sebagai pemerintah, dan untuk tidak 
bekerja lebih keras memecahkan permasalahan. Kalaupun iya itu fenomena alam, 
lebih baik tak usah diucap. Yang penting adalah apa yang akan dilakukan 
pemerintahnya untuk mengatasi fenomena itu.

   manneke
 
 


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: MAHATMA GANDHI... Pilihan Etis

2008-02-03 Terurut Topik Barnabas Rahawarin
Dear All, khususnya Mas Manneke,

Masalah pak Harto memang complicated. Tidak sekedar
membagi masyarakat Indonesia ke Pro-Kontra atas
Proses/status Hukum atau Pahlawannya Pak Harto. Ada
pelbagai faktor lain yang membuat kita tidak sekedar
hadir di permukaan sebagai Yang Pro dan Yang
Kontra. Tapi, lebih dari itu ALASAN-ALASAN (REASONS)
untuk mengambil keputusan terbaik bagi BONUM PUBLICUM
(kebaikan Umum) yang lebih besar, sebenarnya
meneguhkan integritas dan konsistensi pada kebaikan
bersama.

Sedikit konsisten, saya ingin tidak pernah menggunakan
kata MEMAAFKAN PAK HARTO. Karena, para Pengagum Pak
Harto tidak menghendaki konotasinya. Sementara,
kelompok kontra meminta PROSES HUKUM sebagai syarat
untuk kemudian memberi MAAF. Kata MENGHARGAI Pak
Harto relatif netral untuk membuka ruang dialog PIHAK
PRO dan KONTRA.

Dari pelbagai alasan historis, sosial, budaya, dan
alasan-alasan lainnya untuk MENGAMBIL SIKAP ETIS
(keliru teman diskusi mengatakan BUANGLAH PILIHAN
ETIS, karena kurang paham saja), berdiri di tengah
pihak PRO dan KONTRA Pak Harto. Berulang, saya
katakan, ingin belajar dan menjejaki teladan sejarah
para Negarawan seperti Nelson Mandela, Gandhi atau
Tolstoy. Pilihan mereka untuk tidak REVENGE terhadap
pengalaman pahit sejarah hidup dan perlakuan buruk
terhadap mereka. Mereka adalah korban yang mengampuni
Violence Agent. Obyektifnya, bagi Pro dan Kontra pak
Harto, mengurangi jurang perbedaan kesepahaman.
Menyatu dalam satu pilihan, dengan menanggalkan
ke-ego-an, merelatifkan sikap mutlak-mutlakkan, DEMI
SUATU KEBAIKAN LEBIH BESAR.

Jujur, saya tidak ingin menjadi ahli penerawang di
Republik kita. Tujuh tahun sebelum konflik sosial di
Maluku, seluruhan perasaan, pengalaman, dan firasat
saya mengatakan sesuatu yang tidak beres tentang
friksi yang hidup di Maluku. Setahun sebelum Konflik
27 Juli 1996, saya mengisahkan kepada teman2 tentang
suatu keadaan yang dapat dihitung tentang potensi
Revolusi (Baca ZIARAH BATHIN 1996, terbitan OBOR
Gunung Sahari).

Dan, sekarang, saya ingin giat mengatakan sedini
mungkin tentang KEPUTUSAN KITA MASIH DAPAT MENGUBAH
SUATU KEADAAN BURUK di hari-hari mendatang, bila kita
ingin perdamaian sejati di bumi Nusantara. Jika, kita
mempertahan ego masing-masing, KEHANCURAN NEGARA
BANGSA menjadi sangat real dan lebih dahsyat dari yang
pernah kita bayangkan. Maka, sebelum semuanya itu
terjadi, saya tidak ingin MERASA BERSALAH untuk tidak
mengkampanyekan perdamaian untuk Nusantara.

Sebagai gambaran belaka. Suatu saat, Sekelompok
aktivis Yahudi bertemu Paus PIUS XII di Roma bertanya
tentang sikap Paus yang hanya diam, ketika Hitler
membantai kaum Yahudi (Holocaust). Kata Paus Pius:
Seandainya saya berbicara menentang Hitler, lebih
banyak lagi korban (orang Yahudi) akan jatuh!

Kisah lain dari Sang Sufi: Sebuah kendaraan raksasa
sedang berada dari arah berlawanan dan di jalur yang
SALAH, sehingga berhadapan dengan kendaraan Anda yang
mungil yang pasti akan terlindas, meski di jalur yang
BENAR. Dua pilihan: 1). MATI di jalur yang benar; 2)
SELAMAT meski tidak terus mempertahankan jalur benar.


Pesan moralnya: Bicara Perdamaian saja bisa berarti
destruksi lebih besar akan terjadi. Menahan diri
untuk membangun komunikasi dan dialog dengan lawan
(politik), bisa berarti suatu kebaikan bersama lebih
besar mungkin jadi kenyataan. 


wassalam,

berthy b rahawarin 




--- manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Entah ya, mana yang lebih destruktif? Memaafkan
 Suharto (dengan mengabaikan betapa banyak korban
 jatuh di tangannya dan sampai kini masih menderita)
 atau menuntut supaya proses hukum dilanjutkan sampai
 tuntas (dengan akibat bisa menegakkan keadilan dan
 mengakhiri luka-luka batin para korban). Saya
 tertarik untuk dengar apa kata kaum Sufi tentang hal
 ini :)
 
   Mbak Mariana ada di sini kok, gak usah saya
 tanya-tanya. Kalo dirasa perlu, pasti dia akan buka
 suara sendiri.
 
   Tidak enak berdiri di tengah, kalo meleng dan
 nggak liat-liat arus lalu-lalang kendaraan.
 
   manneke


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Pemerintah Harus Dengarkan Suara Rakyat

2008-02-03 Terurut Topik bungaran
Wiranto dan SBY pernah perang ketika Wiranto menggunakan data dari
Bank Dunia untuk menyerang SBY. Didalam iklannya Wiranto menggunakan
data dari Bank Dunia yang dibantah SBY yang menggunakan data dari BPS.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Hendra Kusumah
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Buat Bung Godlip Pasaribu... saya ingin koreksi sedikit, Megawati
tak lebih
 buruk dari SBY, bahkan sebaliknya... Anda lihat saja data BPS,
semenjak
 reformasi, hanya pada pemerintahan SBY-lah peningkatan jumlah orang
miskin
 terjadi. Jadi mohon lebih objektif. Terima kasih.



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Pemerintah Harus Dengarkan Suara Rakyat

2008-02-03 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Sebaiknya jangan membandingkan satu sisi saja.  Harus
membandingkan secara keseluruhan.  Dan lihat juga
kemajuan yang dicapai oleh pemerintahan SBY, pasti
tidak semuanya jelek.  Mungkin saja jumlah orang
miskin secara percentase lebih tinggi pada
pemerintahan SBY tetapi hal itu juga bisa disebabkan
tingginya pertambahan penduduk, bencana alam, dlsb. 
Menyaksikan pembelaan beberapa anggota milis terhadap
Mega saya jadi ingat kata-kata Jenderal KKO Hartono:
Hitam kata Bung Karno, hitam kata KKO.  Putih kata
Bung Karno, putih kata KKO.  Fanatik sih boleh,
tetapi jangan terlalulah.  Salam.

--- Hendra Kusumah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Buat Bung Godlip Pasaribu... saya ingin koreksi
 sedikit, Megawati tak lebih
 buruk dari SBY, bahkan sebaliknya... Anda lihat saja
 data BPS, semenjak
 reformasi, hanya pada pemerintahan SBY-lah
 peningkatan jumlah orang miskin
 terjadi. Jadi mohon lebih objektif. Terima kasih.


[Forum Pembaca KOMPAS] perkenalan

2008-02-03 Terurut Topik permadi widhiyatno
assalamualaikum, salam kenal . saya pendatang baru ingin bergabung dalam grup 
ini untuk bersilahturahmi dengan teman-teman dan menambah wawasan agar dapat 
mengisi hari-hari ke depan dengan hal-hal yang positip dan berguna bagi sesama, 
kiranya teman-teman mau membantu sy, makasih.wassalam
   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Bandar Udara Soekarno-Hatta Kacau-balau

2008-02-03 Terurut Topik Andi Tirtasasmita
Benar sekali Pak Eko, tidak pernah ada rencana pembangunan lengkap dari 
pemerintah. padahal rakyat sdh diperas habis untuk bayar pajak disana-sini.
Demokrasi kita memang baru bisa bikin orang 'pintar' ngomong. Belum 'pintar' 
untuk bertindak.



- Original Message 
From: EKO-KERTAJAYA [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sunday, 3 February 2008 7:34:50
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Bandar Udara Soekarno-Hatta Kacau-balau









  





jangan kuatir pak, nggak cuma bandara ( pt. angkasa pura)



saja kok yang selalu on the spot action. nearly almost departemen,



instansi2 pemerintah, bumn dsb selalu tidak mempunyai visi tentang



antisipasi hal2 terburuk. terakhir kasus kedelai yang lagi2 tindakan



on the spot, seperti penurunan bea masuk dsb yang dilakukan pemerintah.



tindakan yang terkesan asal kena aja untuk menutupi kelemahan managerial.



seharusnya bisa belajar dari perusahaan2 swasta ternama yang dalam

operasionalnya



telah mempunyai business plan jauh ke depan. plan A - plan Z  disusun

sedemikian



rinci, agar hal2 terburuk terantisipasi. pantas aja pak sofyan gemes sekali

segera



memprivatisasi bumn2, soalnya managementnya buruk. mungkin kalo instansi/



departemen bisa diprivatisasi, diprivatisasi juga tuh, agar gak menjadi

beban aja.



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Moderator: Minta Pendapat Member FPK, Was Microsoft mau beli Yahoo

2008-02-03 Terurut Topik EKO-KERTAJAYA
niat awal lae agus emang ke goolegroups kayaknya.

cuma mayoritas member masih di yahoo. terusin aja

niat lae ke google, cuma pake paralel runs dulu. jika

banyak yang komplain ( dificulty problem) ya...balik

lagi ke yahoo, kalo anteng2 aja yaselamat deh. cita2

lae terkabul. itung2 belajar demokratis :-) 

 

---Original Message---

 

From: Agus Hamonangan

Date: 02/04/2008 10:37:48 AM

To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com

Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Moderator: Minta Pendapat Member FPK, Was
Microsoft mau beli Yahoo

 

Milisser FPK,



Kabar Bill Gates akan mencaplok Yahoo makin kenyataan.

Milis FPK menggunakan fasilitas mail server yahoo.

Saya pribadi tidak anti Microsoft, hanya saja sifat dari Microsoft

yang menutup akses untuk Kode [Program] ASALNYA membuat komunitas

open source sedikit muak dengan Microsoft.



Saya sudah buat milis FPK yg menggunakan mail server Google (googlegroups)



Masalah dengan Googlegroups:



1.Subject Tag FPK tidak mencukupi di Googlegroups

2.Gmail belum sefamiliar Yahoomail.

3.Mayoritas member FPK menggunakan Yahoomail

4.Fasilitas edit belum tersedia di googlegroups?



Dengan alasan diatas, saya memberi opsi kepada member milis FPK untuk

memilih:



1. FPK Tetap menggunakan Yahoogroups.

2. FPK Mengguankan Dua Milis Server (yahoogroups dan Googlegroups)

3. FPK Migrasi ke Googlegroups.



Salam,

AH



Balasan: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Dosen Indonesia Tidak Meneliti

2008-02-03 Terurut Topik tjuk kasturi sukiadi
Dalam kondisi sodial eokonomi yang sangat compang camping selama ini kalau 
masih ada dosen Indnesia yang benar-benar meneliti harus diacungi empat 
jempol. Penghasilan yang tak cukup untuk menutupi kebutuhan rumah tangga yang 
sederhana masih dituntut untuk kalau mungkin beli buku, punya notebook atau 
setidak tidaknya PC. Lalu masih dituntu meneliti ? Ampun-ampun!  Kalau toch 
ada penelitian sebagian besar tentu tidak beneran dan digunakan sekedar untuk 
mengumpulkan CUM agar dapat kenaikan pangkat akademik! Bagaimana mungkin dalam 
kondisi kehidupan dosen Indonesia seutuhnya yang serba marjinal itu 
diharapkan melakukan penelitian dan masuk jurnal internasional. Nyoyoworo! 
Salam keprihatinan Tjuk Kasturi Sukiadi 

manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:  Mungkin Anda ada benarnya. 
Tapi, dalam kasus yang Anda contohkan itu, beraappersen menurut Anda porsi yang 
layak Anda terima, jika 40 persen Anda nilai terlalu rendah?

Untuk paper yang Anda terbitkan dalam jurnal nasional, Anda mendapat seratus 
persen nilai karena Anda sepenuhnya bekerja sendiri menghasilkan paper itu. 
Anda layak dapat semuanya. Namun, dalam kasus paper yang terbit dalam jurnal 
internasional itu, bukankah jerih payah kawan-kawan (atau anak buah?) Anda juga 
patut diberi nilai? Jika 100 persen diberikan ke Anda semua point-nya, apakah 
adil buat mereka? Jika misalnya mereka diberi 40 persen untuk dibagi-bagi 
(alih-alih 60% sebagaimana yang kini mereka terima), sementara Anda dapat 60%, 
apa Anda kira itu akan memuaskan mereka? Jangan-jangan, gantian mereka yang 
akan complain di milis ini karena porsi nilai buat mereka terlalu kecil?

Saya pikir aturan ini sudah cukup adil. Jika paper internasional itu sepenuhnya 
karya Anda sendiri, maka Anda layak dapat seluruh nilai, tak peduli berapapun 
bobot paper internasional itu. Sama halnya dengan paper dalam jurnal nasional, 
lepas dari berapa bobot sebuah jurnal nasional dalam sistem penilaian.

Ini masalah keadilan, bukan soal nasional atau internasional. Paper jurnal 
nasional pun juga akan dibagi-bagi point-nya jika penelitinya lebih dari satu 
orang. Bukankah begitu?

Yang lebih penting dari persentase, nama Anda dikenal di kancah ilmiah 
internasional, dan ini tak bisa dinilai dengan persen-persenan atau 
bobot-bobotan. Profil ilmiah Anda sudah akan terangkat sampai ke mana-mana 
lewat penerbitan internasional itu. Jadi, jangan buang waktu untuk terlalu 
memikirkan dan menghitung-hitung break down persentasenya. urusan ini terlalu 
kecil maknanya jika dibandingkan dengan reputasi yang Anda dapatkan di mata 
peers Anda di seluruh dunia.

manneke


RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Pemerintah Harus Dengarkan Suara Rakyat

2008-02-03 Terurut Topik Hendra Kusumah
Ya benar dengan data BPS saja, nampak bahwa pemerintahan SBY minor
prestasi, apalagi dengan data World Bank.

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of bungaran
Sent: 04 Februari 2008 10:53
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Megawati: Pemerintah Harus Dengarkan
Suara Rakyat

 

Wiranto dan SBY pernah perang ketika Wiranto menggunakan data dari 
Bank Dunia untuk menyerang SBY. Didalam iklannya Wiranto menggunakan 
data dari Bank Dunia yang dibantah SBY yang menggunakan data dari BPS.


[Forum Pembaca KOMPAS] Asosiasi Sel Punca Indonesia Terbentuk

2008-02-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.04.02063658channel=2mn=4idx=4

Jakarta, Kompas - Sebagai kelanjutan dari lokakarya tentang Arah
Kebijakan dalam Penelitian dan Pemanfaatan Stem Cell dalam Bidang
Kedokteran yang diselenggarakan Dewan Riset Nasional pada November
2007, telah terbentuk Asosiasi Sel Punca (Stem Cell) Indonesia atau
ASPI. Peresmian ASPI dilaksanakan di Jakarta, Sabtu (2/2), oleh
Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman selaku Ketua
Dewan Pembina ASPI.

Kusmayanto menjelaskan, dalam pengembangan dan pendirian pusat sel
punca di Indonesia, ASPI akan memetakan kemampuan sumber daya manusia,
infrastruktur, dan bahan bakunya yang dimiliki asosiasi ini. Sedangkan
koordinasi pengembangannya akan dilakukan Dewan Riset Nasional (DRN).
Dewan ini juga yang akan mempertajam fokus riset yang terkait dan
mengidentifikasi bersama LIPI dan Kementerian Negara Riset dan
Teknologi, serta lembaga-lembaga yang memiliki kemampuan di bidang
tersebut.

Asosiasi ini didirikan oleh sembilan pakar dari kalangan akademisi,
lembaga riset, dan industri, antara lain Akmal Taher (Rumah Sakit
Universitas Indonesia), Bunyamin Setiawan (Kalbe Farma), Ferry Sandra
(Stem Cell  Cancer Institute), Ferry Sutikno (Deca Medika), Menaldi
Rasmin (Fakultas Kedokteran UI), Sukartono Tahaputra (Universitas
Diponegoro Semarang), Umar Anggoro Jenie (LIPI), dan Amin Subandrio
(Kementerian Negara Riset dan Teknologi).

ASPI diharapkan dapat mandiri dan terpercaya dalam penyebaran
informasi tentang sel punca serta membantu meningkatkan penelitian sel
punca, ujar Amin Subandrio yang juga Staf Ahli Menristek Bidang
Pangan dan Kesehatan. Untuk sementara, Sekretariat ASPI akan bertempat
di Sekretariat DRN Gedung I BPPT Jakarta. (YUN)




[Forum Pembaca KOMPAS] Indonesia Alami Sindrom Otoritarian

2008-02-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.04.02000346channel=2mn=12idx=12

Jakarta, Kompas - Belum berhasilnya elite politik mewujudkan cita-cita
reformasi, khususnya di bidang ekonomi, membuat bangsa Indonesia
mengalami sindrom otoritarian. Jika tidak segera diatasi dengan
membuat demokrasi yang lebih efisien dan menyejahterakan rakyat,
sindrom itu dapat membawa Indonesia kembali ke otoritarianisme.

Direktur Eksekutif Reform Institute Yudi Latif, Minggu (3/2),
menuturkan, munculnya sindrom otoritarianisme ini antara lain ditandai
dengan adanya anggapan bahwa masa lalu, terutama Orde Baru, lebih baik
dibandingkan dengan saat ini. Gejala lain adalah adanya penurunan
dukungan terhadap partai politik dan sinisme pada demokrasi.

Mulai diliriknya militer untuk menduduki sejumlah jabatan sipil juga
menjadi gejala munculnya sindrom tersebut.

Untuk mencegah meluasnya sindrom ini, harus ada efisiensi dalam
mekanisme demokrasi agar tidak menyedot terlalu banyak dana dan
energi, seperti yang selama ini dikeluhkan. Demokrasi juga harus
dibuat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pengajar ilmu politik di Universitas Indonesia Andrinof Chaniago
menambahkan, yang juga perlu dibangun adalah jenjang karier yang jelas
bagi elite sipil dalam berpolitik. Untuk itu, perlu adanya mekanisme
yang terbuka di setiap partai politik.

Tiadanya jenjang karier yang jelas ini membuat mereka yang terbaik
belum tentu duduk di pucuk pimpinan. Akibat lain, elite sipil juga
tidak punya cukup kesempatan melatih kemampuannya. Akibatnya, muncul
tudingan bahwa sipil belum siap berpolitik, lanjut Andrinof. (NWO)



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Google's statement on Microsoft's bid for Yahoo

2008-02-03 Terurut Topik Tunjung Utomo
I couldn't agree more with you sir. Apa kita rela nantinya kita yang
menggunakan sistem operasi Windows tidak punya pilihan lain untuk email
kecuali Yahoo mail??=)



On Feb 4, 2008 10:53 AM, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Google's statement on Microsoft's bid for Yahoo

 --
 Salam,

 Agus Hamonangan

 http://groups.google.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/
 http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

 Yahoo! and the future of the Internet
 Posted by David Drummond, Senior Vice President, Corporate Development
 and
 Chief Legal Officer

 The openness of the Internet is what made Google -- and Yahoo! --
 possible. A good idea that users find useful spreads quickly.
 Businesses can be created around the idea. Users benefit from constant
 innovation. It's what makes the Internet such an exciting place.

 So Microsoft's hostile bid for Yahoo! raises troubling questions. This
 is about more than simply a financial transaction, one company taking
 over another. It's about preserving the underlying principles of the
 Internet: openness and innovation.

 Could Microsoft now attempt to exert the same sort of inappropriate
 and illegal influence over the Internet that it did with the PC? While
 the Internet rewards competitive innovation, Microsoft has frequently
 sought to establish proprietary monopolies -- and then leverage its
 dominance into new, adjacent markets.

 Could the acquisition of Yahoo! allow Microsoft -- despite its legacy
 of serious legal and regulatory offenses -- to extend unfair practices
 from browsers and operating systems to the Internet? In addition,
 Microsoft plus Yahoo! equals an overwhelming share of instant
 messaging and web email accounts. And between them, the two companies
 operate the two most heavily trafficked portals on the Internet. Could
 a combination of the two take advantage of a PC software monopoly to
 unfairly limit the ability of consumers to freely access competitors'
 email, IM, and web-based services? Policymakers around the world need
 to ask these questions -- and consumers deserve satisfying answers.

 This hostile bid was announced on Friday, so there is plenty of time
 for these questions to be thoroughly addressed. We take Internet
 openness, choice and innovation seriously. They are the core of our
 culture. We believe that the interests of Internet users come first --
 and should come first -- as the merits of this proposed acquisition
 are examined and alternatives explored.

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Luruskan Sejarah Orde Baru

2008-02-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.04.01580255channel=2mn=12idx=12

Jakarta, Kompas - Meskipun mantan Presiden Soeharto telah meninggal
dunia, sejarah terkait dengan berbagai kasus yang melibatkannya harus
diluruskan dan dikoreksi. Upaya itu perlu dilakukan agar Indonesia
tidak terus digelayuti peristiwa-peristiwa pelanggaran hak asasi
manusia yang terjadi pada era Soeharto dan sekaligus memberikan hak
untuk tahu bagi para korban.

Hal tersebut dikemukakan secara terpisah oleh Harris Azhar dari
Kontras dan Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim kepada Kompas hari Jumat dan
Sabtu (2/2) di Jakarta.

Menurut Harris, pemerintah saat ini seharusnya dapat melihat dengan
lebih utuh seperti apa rezim Orde Baru itu dan membuat koreksi atas
kebijakan-kebijakan politik rezim tersebut.

Sejumlah pelanggaran hak asasi manusia terjadi di bawah kepemimpinan
Soeharto, sementara korupsi, kolusi dan nepotisme berkembang dengan masif.

Oleh karena itu, para kroni Soeharto harus tetap dapat dimintai
pertanggungjawabannya. Bagi Harris, koreksi itu penting agar
kroni-kroni Soeharto tidak kembali lagi ke panggung politik dan
menancapkan kekuasaan dan pengaruh mereka.

Tugas Yudhoyono

Ifdhal mengatakan, adalah tugas pemerintahan Presiden Yudhoyono untuk
menyelesaikan masalah ini. Hal terpenting yang harus dilakukan
pemerintah adalah keberanian membuat kebijakan cepat untuk
mengklarifikasi kejadian-kejadian pelanggaran HAM pada era Soeharto.

Menurut saya, ada hal yang lebih penting dibandingkan pelurusan
sejarah, yaitu keberanian pemerintah membuat komisi independen yang
akan mengklarifikasi peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi
pada era Soeharto, termasuk pada masa awal kepemimpinannya.

Upaya klarifikasi peristiwa-peristiwa berdarah itu memiliki beberapa
tujuan, yaitu, pertama, untuk para korban. Korban memiliki hak, salah
satunya hak untuk mengetahui peristiwa yang telah menimpa mereka. Apa
sebenarnya yang terjadi pada masa itu, konteksnya apa, dan tujuan dari
peristiwa itu apa, kata Ifdhal. Setelah itu korban memiliki hak untuk
mendapatkan kompensasi dan rehabilitasi.

Kedua, pengungkapan peristiwa-peristiwa tragis itu juga bertujuan
untuk retroactive justice, yaitu keadilan bagi generasi yang akan
datang. Generasi yang akan datang jangan lagi digelayuti masa lalu
yang hitam. Pemerintah harus berani menyelesaikan masa lalu bangsa
ini. Kalau tidak, masa lalu akan selalu membayangi orang Indonesia dan
membebani kita untuk maju ke depan, ujar Ifdhal.

Menurut Ifdhal, Komnas HAM akan segera menyelesaikan kajian tentang
kasus dugaan pelanggaran HAM berat yang dilakukan Soeharto, yaitu
penembakan misterius (petrus) pada awal tahun 1980-an, penahanan
tahanan politik di Pulau Buru, serta pelaksanaan daerah operasi
militer di Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua. (JOS/VIN)




[Forum Pembaca KOMPAS] Antagonisme, Hakikat Politik

2008-02-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Donny Gahral Adian
http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.04.02012180channel=2mn=11idx=11


Antagonisme adalah sisi lain dari mata uang politik. Itu adalah
aksioma yang terkubur peradaban politik berbasis konsensus dan
integrasi. Namun, betapapun terabaikan, aksioma itu terbukti solid.
Segala upaya untuk membatalkannya selalu rontok di tengah jalan.

Sejarah republik ini membuktikan, Orde Lama gagal mengintegrasikan
tiga ideologi dalam satu payung nasakom. Juga Orde Baru. Politik
netralisasi antagonisme Orde Baru lewat doktrin SARA berantakan.

Antagonisme

Carl Schmitt, filsuf Jerman, menyebutkan, antagonisme tidak sama
dengan permusuhan pribadi yang bisa diselesaikan lewat jabat tangan.
Demokrasi liberal adalah catatan sejarah kegagapan mengenali bentuk
murni antagonisme. Bagi demokrasi liberal, masyarakat memerlukan
konsensus kokoh, berbasis imparsialitas. Dan konsensus itu harus
produk dari deliberasi rasional.

Antagonisme menolak demokrasi liberal yang mengambil model
deliberatif. Antagonisme bukan sesuatu yang bisa dinegosiasikan
layaknya tawar-menawar harga di pasar. Antagonisme juga tidak bisa
direduksi menjadi tabrakan kepentingan yang bisa dimusyawarahkan sebab
struktur kawan-lawan tidak sama dengan struktur rekan-kompetitor atau
teman-musuh. Konsensus dalam kerangka antagonisme selalu bercorak
konfliktual.

Riwayat republik ini mengguratkan fakta, konsensus tak pernah tak
retak. Konsensus tentang konstitusi, misalnya. Konsensus pelbagai
kelompok kepentingan tahun 1945 yang menghasilkan undang-undang dasar
menyembunyikan antagonisme. Antagonisme itu tak juga terselesaikan
dalam upaya konstituante menyusun undang-undang dasar baru. Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 mengakhiri apa yang sebagian kalangan anggap
sebagai bulan madu demokrasi liberal.

Akhirnya, masyarakat demokratik diikat nilai yang dipaksakan dari
atas. Alias, sebuah antagonisme baru mengemuka. Ikatan nilai itu lalu
dimasalahkan berbagai kelompok antagonis yang sedianya tak bersedia
diikat. Ledakan politik pun muncul dan orde yang baru mengemuka.
Gawatnya, kelompok tertentu dikorbankan dalam transisi ke-orde-an.
Sebagai tumbal sejarah, komunis dijadikan semacam spectre guna
mengawasi dan mengendalikan berbagai kelompok antagonis.

Kaum muda lalu menjadi pengelompokan paling abstrak dalam struktur
politik antagonistik. Namun, kekuatan mereka terbukti kokoh dalam
menjebol kejumudan politik kaum tua. Tahun 1998, misalnya, merupakan
momen kaum muda menarik garis dari kaum tua yang notabene koruptif.
Hanya saja antagonisme dalam masa kanak-kanak reformasi itu amat
bercorak momentuasi. Artinya, momentum yang membuat struktur
antagonistik tercipta. Sementara, orang lupa, di dalam kaum muda ada
spektrum ideologi yang tidak sederhana.

Terbukti, tidak lama setelah reformasi digulirkan, kaum muda terpecah
ke pelbagai pengelompokan baru. Ada yang mengorganisasi diri menjadi
partai baru, ada yang bergabung ke partai lama, dan ada yang tetap
berdiam di masyarakat sipil. Lalu orang mulai ribut tentang pembajakan
reformasi oleh elite lama. Ini agak berlebihan sebab tak bisa
disangkal, konsensus yang dibuat kaum muda tahun 1998 bersifat
momentuasi, bukan ideologis. Konsensus yang tercipta tidak meredam
antagonisme. Dengan kata lain, ada peluang besar keterpecahan, lalu
diambil alih oleh orang-orang lama yang lebih solid.

Tegangan pendek

Pertanyaannya, jika pengelompokan kaum muda begitu abstrak dan mudah
pecah, mengapa memiliki daya dobrak? Mengapa sebuah pengelompokan yang
sejatinya merupakan agregat ideologi bisa mementalkan kemapanan.
Hipotesa saya sederhana. Momentum membuat pengelompokan melupakan
perbedaan di antara mereka. Krisis ekonomi yang dirasakan secara
merata membuat target mereka jelas: penguasa lalim nan koruptif.

Masalahnya, ketika kekuasaan tidak lagi dijangkarkan pada ideologi
tunggal, siapa target operasi kaum muda? Penguasa pascareformasi tidak
lagi jelas: liberal, sosialis, atau konservatif? Kaum muda bisa saja
menyusun ideologi tanding seperti ekonomi pasar sosial. Namun,
pertanyaannya, apakah ideologi itu bisa mewakili spektrum ideologi
yang ada pada kaum muda. Apabila saya seorang neoliberal, pasti
memiliki persoalan dengan konsensus ideologis sosialisme pasar macam itu.

Jawaban lebih teoretis dari hipotesa sederhana saya datang dari filsuf
Slavoj Zizek. Dikatakan, politik adalah fenomena purba yang sudah ada
sejak Yunani Kuno. Tepatnya saat kaum demos (kaum yang tak tercatat
dalam struktur sosial yang mapan) menuntut hak artikulasinya. Mereka
menuntut suaranya didengar, dikenali, dan disertakan dalam ruang publik.

Sebilah paradoks mengemuka. Kaum tak terdengar merepresentasikan
dirinya sebagai wakil universalitas. Kami yang tidak tercatat dalam
struktur sosial mapan adalah rakyat keseluruhan. Kami selaku
keseluruhan melawan mereka yang mewakili kepentingan partikular. Maka,
konflik politik selalu melibatkan ketegangan antara tubuh sosial yang
terstruktur dengan bagian-tanpa-bagian 

[Forum Pembaca KOMPAS] Kader PDI-P agar Solid

2008-02-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.04.0200146channel=2mn=12idx=12

Bandar Lampung, Kompas - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta kader
PDI-P solid menghadapi pemilihan kepala daerah. Kalau temanmu mau
jadi, biarkan jadi. Kalau kurang, ya kurang, katanya di Bandar
Lampung, Minggu (3/2).

Megawati menyampaikan seruannya itu ketika meresmikan Gedung
Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Lampung.

Saya hanya meminta sebagai ketua umum. Belum harus, hanya meminta,
yang solid. Kalau temanmu mau jadi, biarkan dia jadi. Kalau kurang, ya
kurang, kata Megawati.

Dalam acara yang dihadiri ratusan orang tersebut, Megawati didampingi
Gubernur Lampung Sjachroedin. Tahun ini akan digelar pemilihan
gubernur Lampung.

Menurut Megawati, penyakit orang PDI-P adalah semua orang merasa bisa.
Ia menceritakan, suatu kali ada seorang kader PDI-P yang mendatanginya
sambil menangis, menyampaikan keinginannya menjadi calon kepala
daerah. Namun, ia terkendala ketiadaan ijazah sekolah. Tapi, aturan
adalah aturan. Kalau tidak ada ijazah, ya cari ijazah. Kan ada ujian
Paket C, tidak usah malu, kata Megawati.

Ia mengakhiri safari politiknya ke Palembang dan Lampung sejak Rabu
(30/1) lalu. Minggu kemarin Megawati terbang dari Bandara Raden Inten,
Bandar Lampung, dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta,
sekitar pukul 14.35. Safari politik diawali dengan perayaan hari ulang
tahun ke-35 PDI-P di Palembang kemudian berdialog dengan masyarakat di
Palembang dan Lampung.

Di pasar becek

Safari politik diakhiri dengan kunjungan Megawati ke Pasar Tugu,
Bandar Lampung, selama sekitar 30 menit. Di Pasar Tugu, ia masuk ke
pasar yang becek karena air hujan, berbincang dengan beberapa pedagang
pasar, dan membeli sayuran. Masyarakat berdesak-desakan di pasar,
ingin bertemu, berjabat tangan, dan menyampaikan keluhan mereka kepada
Megawati.

Secara terpisah, Ketua Bidang Politik dan Badan Pemenangan Pemilu
PDI-P Tjahjo Kumolo menyampaikan, PDI-P sedang menyusun kode etik
partai. Dalam kode etik itu diatur perbuatan yang tidak boleh
dilakukan anggota PDI-P berikut sanksinya. Sanksi dapat dijatuhkan
antara lain kepada anggota PDI-P yang tertangkap tangan menggunakan
narkoba, tidak bersedia beroposisi, tidak aktif sebagai anggota
legislatif, dan tidak pernah turun ke lapangan bertemu dengan konstituen.

Diakui Tjahjo, menyambut Pemilu 2009, PDI-P ingin memberi kesan bersih
kepada masyarakat. (IDR/HLN)



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Moderator: Minta Pendapat Member FPK, Was Microsoft mau beli Yahoo

2008-02-03 Terurut Topik sonar sihombing
Pak Agus,
  Itulah kenyataan. Suka tidak suka harus diterima dominasi Yahoo di dunia 
email. Karena itu tetap aja dulu kita di situ.
   
  Salamku,
  Sonar S

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Milisser FPK,

Kabar Bill Gates akan mencaplok Yahoo makin kenyataan.
Milis FPK menggunakan fasilitas mail server yahoo.
Saya pribadi tidak anti Microsoft, hanya saja sifat dari Microsoft
yang menutup akses untuk Kode [Program] ASALNYA membuat komunitas
open source sedikit muak dengan Microsoft.

Saya sudah buat milis FPK yg menggunakan mail server Google (googlegroups)

Masalah dengan Googlegroups:

1.Subject Tag FPK tidak mencukupi di Googlegroups
2.Gmail belum sefamiliar Yahoomail.
3.Mayoritas member FPK menggunakan Yahoomail
4.Fasilitas edit belum tersedia di googlegroups?

Dengan alasan diatas, saya memberi opsi kepada member milis FPK untuk
memilih:

1. FPK Tetap menggunakan Yahoogroups.
2. FPK Mengguankan Dua Milis Server (yahoogroups dan Googlegroups)
3. FPK Migrasi ke Googlegroups.

Salam,
AH



 

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Dosen Indonesia Tidak Meneliti

2008-02-03 Terurut Topik thseto
saya tidak mempermasalahkan perse2annya. saya mempermasalahkan mengapa
paper di jurnal internasional hanya dihargai 40 poin? sementara yang
nasional saja 25 poin. padahal tingkat kesulitan dan energi yang
dikeluarkan bisa 20kali lipat lebih sulit.

betul bahwa dg adanya paper di jurnal internasional maka gengsi saya
sbg seorang peneliti cukup baik. tetapi jenjang karir formal saya
menjadi lambat. karena poin2 yg terkumpul inilah yang menentukan cepat
atau lambatnya jenjang karir formal peneliti di indonesia.

kalau saya terlalu berkonsentrasi untuk mempublish paper di jurnal
internasional sementara kawan2 saya konsentrasi di jurnal nasional
maka ketika saya baru menjadi peneliti madya maka teman2 saya sudah
menjadi profesor riset.

point saya, mestinya pemerintah melalui regulasinya membuat supaya
peneliti indonesia tertarik menjadi peneliti berkualitasa
internasional. mengapa? karena sebanyak apapun penelitian yang
dilakukan, jika hanya dipublish di jurnal nasional maka dunia
menganggap tidak/belum ada riset yang ducumented.

begitu.


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkin Anda ada benarnya. Tapi, dalam kasus yang Anda contohkan
itu, beraappersen menurut Anda porsi yang layak Anda terima, jika 40
persen Anda nilai terlalu rendah?

   Untuk paper yang Anda terbitkan dalam jurnal nasional, Anda
mendapat seratus persen nilai karena Anda sepenuhnya bekerja sendiri
menghasilkan paper itu. Anda layak dapat semuanya. Namun, dalam kasus
paper yang terbit dalam jurnal internasional itu, bukankah jerih payah
kawan-kawan (atau anak buah?) Anda juga patut diberi nilai? Jika 100
persen diberikan ke Anda semua point-nya, apakah adil buat mereka?
Jika misalnya mereka diberi 40 persen untuk dibagi-bagi (alih-alih 60%
sebagaimana yang kini mereka terima), sementara Anda dapat 60%, apa
Anda kira itu akan memuaskan mereka? Jangan-jangan, gantian mereka
yang akan complain di milis ini karena porsi nilai buat mereka terlalu
kecil?

   Saya pikir aturan ini sudah cukup adil. Jika paper internasional
itu sepenuhnya karya Anda sendiri, maka Anda layak dapat seluruh
nilai, tak peduli berapapun bobot paper internasional itu. Sama halnya
dengan paper dalam jurnal nasional, lepas dari berapa bobot sebuah
jurnal nasional dalam sistem penilaian.

   Ini masalah keadilan, bukan soal nasional atau internasional.
Paper jurnal nasional pun juga akan dibagi-bagi point-nya jika
penelitinya lebih dari satu orang. Bukankah begitu?

   Yang lebih penting dari persentase, nama Anda dikenal di kancah
ilmiah internasional, dan ini tak bisa dinilai dengan persen-persenan
atau bobot-bobotan. Profil ilmiah Anda sudah akan terangkat sampai ke
mana-mana lewat penerbitan internasional itu. Jadi, jangan buang waktu
untuk terlalu memikirkan dan menghitung-hitung break down
persentasenya. urusan ini terlalu kecil maknanya jika dibandingkan
dengan reputasi yang Anda dapatkan di mata peers Anda di seluruh dunia.

   manneke


[Forum Pembaca KOMPAS] Re:Moderator: Minta Pendapat Member FPK, Was Microsoft mau beli Yahoo

2008-02-03 Terurut Topik Jessica Lionarda
Mod,

Kalau pake 2 servers, apa gak bikin pusing? Apakah semua email akan masuk di 1 
email atau kita harus bikin email di gmail lagi?
Menurut saya sih, sepertinya lebih baik memakai 1 server saja, biar tidak 
pusing...ehhehehe...

-Jessica-

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Catatan Pinggir Ketika Pak Harto Meninggal Dunia

2008-02-03 Terurut Topik donnie123s ludi hasibuan
Catatan Pinggir Ketika Pak Harto Meninggal Dunia
   
  Minggu, 27-01-08, jam 13.30 WIB.
   
  Ada sms masuk ke telepon genggam saya. “Akhirnya pak Harto meninggal dunia. 
Ini serius. Sebarkan ke yang lain.” Pesan tersebut saya terima dari seorang 
aktifis HAM Indonesia. Begitu menerima info ini segera saya hubungi dirinya. 
“Ini serius beritanya?” tanya saya. “Serius banget. Info terpercaya terima 
langsung dari RSPP. Kita tinggal tunggu, konfirmasinya di berita,” jelasnya.
   
  Ya, sudah duduk rapi di depan teve dan memegang remote teve. Tepat pukul 
14.00 WIB. Breaking news di Metro teve dan keluar pernyataan dari dokter 
kepresidenan dan pernyataan maaf dari keluarga pak Harto terhadap rakyat 
Indonesia melalui pernyataan dari Mbak Tutut. Artinya informasinya sudah sah 
dan akurat atas meninggalnya pak Harto.
   
  Segera informasi disebarkan melalui SMS ke teman-teman mulai dari wartawan, 
aktifis HAM, saudara dan relasi. Tanggapannya beragam.
   
  Ada seorang Pemred sebuah majalah ekonomi ketika diinformasikan melalui SMS, 
ia pun segera merespon dengan menghubungi langsung ke telepon genggam saya. 
“Elo, dapat informasi dari mana?” tanyanya. Ketika dijelaskan dengan bla-bla 
bahwa infonya sudah diumumkan di televisi. “Wah, sialan. Majalah gue baru 
selesai deadline malam tadi. Jadi kagak ke buru buat beritanya deh. Terpaksa 
nunggu bulan depan,” jelasnya. Kebetulan siang itu dirinya sedang membawa 
keluarganya jalan-jalan ke Senayan City.
   
  Lain halnya dengan seorang teman dari sebuah tabloid ternama Jakarta, yang 
nge-pos di Surabaya. “Infonya thanks. Aku sedang menuju ke bandara buat ke 
Solo. Anjrit padahal gue baru ditarik dari Solo hari Senin kemarin,” jelasnya 
melalui sms. Ia kebetulan bersama rekannya dari tabloid tersebut sempat bertapa 
selam 10 hari di Solo. Keberadaan mereka disana sebelum berita kematian “false 
alarm” atas kematian pak Harto. “Gue sampe bosen di Solo. Selama 10 hari mau 
ngeliput apa ya? Kayanya kecepatan deh sampe di Solonya,” gerutunya.
   
  Seorang pengamat media segera mengirim sms ke saya. “Duduk baik-baik di depan 
teve. Mari kita tonton siaran teve. Apakah tayangannya menyampaikan fakta yang 
ada atau mengiring penonton untuk memberikan maaf ke pak Harto?” Wah, sebuah 
petunjuk yang baik untuk mengamati wajah pertelevisian Indonesia.
   
  Seorang teman di kawasan Menteng telepon. “Boss, elo kagak ke Cendana. Sudah 
mulai ramai sama wartawan neh. Tadi gue lewat depan Cendana. Mumpung belum 
banyak orang,” ujarnya. “Enggak ah, gue mau nonton di rumah saja. Soalnya lebih 
komplit,” jawabku kepadanya. “Wah, sudah luntur lo naluri wartawannya,” 
jelasnya sambil tertawa.
  Biarin ach...
   
  Ada yang lucu ketika menerima sms dari seorang aktifis. “Mendengar berita 
kematian pak Harto membuat saya bingung. Mau menyanyikan lagu Gugur Bunga atau 
Sorak Sorai Bergembira? Hehehehe.” Saya pun tertawa membacanya.
   
  Ada lagi ajakan melalui sms. “Mari kita berkumpul di Starbuck untuk 
merayakan meninggalnya sang pelanggar HAM Berat. Jam 19.00 be there.” Hehehe... 
ternyata sangat beragam ya. Respon orang terhadap kematian Pak Harto.
   
  Kembali ke layar kaca. Sekitar pukul 15.00 WIB, hampir semua stasiun teve 
menyiarkan langsung dari RSPP untuk menyiarkan pemberangkatan jenazah pak 
Harto. Ada yang menyiarkannya dari Instalasi Gawat Darurat ada yang melalui 
pintu masuk utama. Beritapun simpang siur dari mana jenazahnya akan 
diberangkatkan. Reporter di RSPP kelabakan ketika ditanya macam-macam oleh si 
pembawa acara diteve. Masalahnya inforasmasi yang diterima dilapangan memang 
terbatas.
   
  Akhirnya jenazah keluar dari RSPP dan dimasukan ke dalam mobil jenazah. 
Sempat terekam di televisi ketika wartawan di dorong oleh petugas keamanan 
karena pintu mobil jenazah tidak bisa ditutup. Yang hebatnya lagi ada 3 petugas 
keamanan berdiri dibelakang pintu mobil jenazah. Bergelantungan mirip monyet. 
Apa perlu? Apa ada yang mau menembak jenazah pak Harto atau meledakan mobilnya? 
Bukannya terlalu over melihat kejadian ini.
   
  Kebetulan remote teve berada digenggaman. Artinya saat itu saya jadi dewa 
bagi diri saya untuk memilih saluran teve mana untuk menyaksikan acara yang 
sekali seumur hidup ini. Soalnya tidak mungkin dong pak Harto meninggalnya dua 
kali.
   
  Sekitar pukul 16.00 an menyaksikan siaran SCTV dari layar kaca. Bayu Sutiyono 
melaporkan dari jalan Cendana, berdiri diatas mobil ia melaporkan saat-saat 
kedatangan mobil jenazah yang membawa pak Harto dari RSPP ke rumahnya. Ia 
mengajak penonton untuk berdoa dan memaafkan pak Harto agar diberi jalan yang 
lapang untuknya.
   
  Tak lama setelah Bayu Sutiyono menyampaikan laporannya. Saya menerima sms 
dari seorang pengamat media. “Sebagai seorang jurnalis semestinya menyampaikan 
berita berdasarkan fakta di lapangan. Bukannnya mengajak penonton untuk 
bersimpati. Bayu telah gagal menjalankan tugasnya.”Saya pun membalasnya,” 
Mungkin Bayu terhanyut emosi sehingga ia kehilangan kendali 

[Forum Pembaca KOMPAS] Google's statement on Microsoft's bid for Yahoo

2008-02-03 Terurut Topik Agus Hamonangan
Google's statement on Microsoft's bid for Yahoo


-- 
Salam,

Agus Hamonangan

http://groups.google.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/


Yahoo! and the future of the Internet
Posted by David Drummond, Senior Vice President, Corporate Development
and
Chief Legal Officer

The openness of the Internet is what made Google -- and Yahoo! --
possible. A good idea that users find useful spreads quickly.
Businesses can be created around the idea. Users benefit from constant
innovation. It's what makes the Internet such an exciting place.

So Microsoft's hostile bid for Yahoo! raises troubling questions. This
is about more than simply a financial transaction, one company taking
over another. It's about preserving the underlying principles of the
Internet: openness and innovation.

Could Microsoft now attempt to exert the same sort of inappropriate
and illegal influence over the Internet that it did with the PC? While
the Internet rewards competitive innovation, Microsoft has frequently
sought to establish proprietary monopolies -- and then leverage its
dominance into new, adjacent markets.

Could the acquisition of Yahoo! allow Microsoft -- despite its legacy
of serious legal and regulatory offenses -- to extend unfair practices
from browsers and operating systems to the Internet? In addition,
Microsoft plus Yahoo! equals an overwhelming share of instant
messaging and web email accounts. And between them, the two companies
operate the two most heavily trafficked portals on the Internet. Could
a combination of the two take advantage of a PC software monopoly to
unfairly limit the ability of consumers to freely access competitors'
email, IM, and web-based services? Policymakers around the world need
to ask these questions -- and consumers deserve satisfying answers.

This hostile bid was announced on Friday, so there is plenty of time
for these questions to be thoroughly addressed. We take Internet
openness, choice and innovation seriously. They are the core of our
culture. We believe that the interests of Internet users come first --
and should come first -- as the merits of this proposed acquisition
are examined and alternatives explored.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] jalan tol bandara ?

2008-02-03 Terurut Topik dipo

Di negeri yang kaya akan keanekaragaman korupsi ini jangan menilai 
proyek dengan mata telanjang. Perlu kacamata khusus untuk mendeteksi 
sebesar apa gelembung anggarannya dan secekak apa material yang 
terpasang.

Jangan sekali-sekali merendahkan kemampuan anak negeri sendiri! 
(terutama urusan sulap-menyulap) ...

From: wal.suparmo [EMAIL PROTECTED]

: Salam,
: AMDAL itu harus berlaku  untuk minimal 25 tahun atau lebih.Bagaimana
: amdal yang pernah dibuat untuk jalan tol?
: Kecuali dari air yang datangnya dari tempat lain karena pembuatan
: pemukiman di tepi pantai dll, juga jalan tol telah AMBLES di
: beberapa tempat sampai 5 meter.Ini adalah konstruksi CAKER AYAM yang
: sangat dibanggakan oleh bangasa Indonesia sehingga nama penemunya
: diabadikan sebagai nama jalan tol itu.Saya kira  beliau akan
: menangis dalam kubur kalau tahu mengenai hal ini.Tenyata  sistim
: cakar ayam juga tidak LAKU dijual di luar negeri demikian juga degan
: sistim LABA2.
: Wasalam,
: Wal Suparmo






[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Demokrat Tersinggung Sindiran Megawati

2008-02-03 Terurut Topik manneke budiman
Hmm...ini pasti ketularan Barack Obama dan Hillary Clinton. Lagi musim 
rupanya...
   
  manneke

Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.02.01.19525765channel=1mn=1idx=1

JAKARTA, JUMAT-Jelang Pemilu 2009, perpolitikan makin tambah panas.
Kali ini didasari atas kritikan pedas calon presiden yang juga Ketua
Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyindir kinerja pemerintah
yang dijalankan hingga saat ini ibarat menari poco-poco. Tentu saja,
Partai Demokrat tersinggung dengan ucapan Megawati itu.

Sebaiknya Ibu Megawati, lebih banyak membeli buku dan membacanya.
Beliau harus rajin membaca tentang data-data yang ada tentang
pemerintahan ini sehingga beliau mampu membuat pernyataan yang
akurat dan obyektif, cetus juru bicara Partai Demokrat, Anas
Urbaningrum, Jumat (1/2) kemarin kepada Persda Network.

Lebih bagus lagi, Ibu Mega membeli cermin. Setiap kali hendak
mengkritik pemerintah, berangkatnya dari depan cermin. Pasti akan
sangat membantu, lanjut Anas Urbaningrum dengan nada kesal.

Menurutnya, hingga saat ini pemerintah masih berkonsentrasi penuh
menjalankan tugasnya. Angka kemiskinan dan pengangguran yang menurun
pada tahun 2007, harus diikhtiarkan untuk terus menurun di tahun 2008
dan sesudahnya. Termasuk, program-program kesehatan dan pendidikan,
yang terbukti sangat bermanfaat bagi warga miskin.

Belum lagi di bidang keamanan dan ketertiban publik, jauh lebih baik.
Ringkasnya, kritik yang tidak akurat dan tidak substansial dari Ibu
Megawati itu, biarkan dinilai oleh rakyat. Kritik itu, justru
menunjukkan jari terarah kepada pemerintah sementara empat jari
mengarah kepada dirinya, tegas Anas Urbaningrum.

Megawati dibela

Anak buah Megawati, yang tak lain Sekretaris FPDIP DPR, Ganjar
Pranowo, balas mengkritik kubu Partai Demokrat. Ia mengaku cape bila
harus berdebat masalah kebobrokan masyarakat. Tanpa harus dikritik,
masyarakat secara luas tentu juga sudah bisa memberikan menilai
buruknya kinerja pemerintah yang hingga kini tak mampu mengangkat
perekonomian dan makin tingginya angka kemiskinan.

Akan lebih menarik dan cerdas kalau kinerja pemerintahan ini
dibeberkan dengan data-data agar Presiden SBY bia melihat kondisi
sebenarnya sekarang ini. Soal kemiskinan, adalah salah satu catatan
dari kami, sebagai oposisi pemerintah. Faktanya sekarang, sekolah
tetap mahal. asuransi kemiskinan tetap bermasalah, lapangan kerja
makin sulit. Apakah ini bukti baiknya kinerja pemerintah,? Ganjar
Pranowo menimpali.

Mau contoh lagi jeleknya kinerja pemerintah? Daya beli masyarakat,
faktanya menurun. Kebijakan yang diambil masih charity policy belum
menyentuh kepada hal-hal yang fundamental. Pemerintah sampai saat ini
juga belum mampu menunjukkan soal kemampuan kedaulatan pangan, tegas
Ganjar.

PDIP, lanjut Ganjar Pranowo, hanya mengingatkan kepada pemerintahan
SBY--JK untuk segera melakukan sidak ke pasar-pasar. Soal makin
naiknya harga kebutuhan pokok sekarang ini, pemerintahan SBY--JK lah
yang kini dituntut tanggungjawabnya oleh rakyat. Baik juga Presiden
SBY jelaskan kepada rakyat, kenapa harga-harga kebuhtuhan pokok
masyarakat sekarang ini naik? Padahal, kita negara agraris. Lalu
kenapa minyak goreng mahal? Padahal kita penghasil sawit terbesar.
Kenapa minyak tanah mahal? Kenapa kedelai mahal? Lalu, apakah kita
harus mengelak denagan fakta yang ada sekarang ini, cetus Ganjar
Pranowo. (Persda Network/Rachmat Hidayat)



 

   
-
Ask a question on any topic and get answers from real people. Go to Yahoo! 
Answers. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Bangga ikut komunitas FPK

2008-02-03 Terurut Topik Naek Djaoloan Hutabarat
NDH
  Betul Pak Kumara dan Pak Manurung:
  Saya SEPAKAT misal di FPK di seluruh NKRI dan Dunia
  makin tuntas Tatanan IT SS Ilmiah Teknologi Sekular Sakral, masuki 
Historiografika Demografika Geografika Kulturologika, TBB Tepat Baik Benar, BBB 
Bersama Bekerjasama Bekerjabersama , Pamrih Etika Firman Tuhan, damba ridho 
Tuhan Hidup damai abadi sakral juga sekular.
   
  ===
Lisman Manurung [EMAIL PROTECTED] wrote:
To:From:Date: Sat, 2 Feb 2008 05:48:47 -0800 (PST)
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Bangga ikut komunitas FPK

 


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] [share] Ngomong2 soal Soe-harto

2008-02-03 Terurut Topik St. Herwinoto
Pak Eko, terima kasih atas pendapatnya.
Saya tentu akan menanamkan nilai2 kejujuran kepada anak saya
dgn cara dan waktu yg pas.

Salam,
Totot

  - Original Message - 
  From: EKO-KERTAJAYA 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 01, 2008 1:47 PM
  Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] [share] Ngomong2 soal Soe-harto



  sama persis seperti waktu sekolah dulu, diwajibkan menonton

  film penumpasan g 30 s pki, ikut penataran p4, sampai usia

  17 waktu bisa ikut pemilupun diwajibkan coblos golkar.

  orang tua dan gurupun sama saja, jika ditanya kenapa

  jawabnya adalah keharusan sebagai warga negara.

  akankah saya ulang kebohongan2 tersebut untuk generasi

  saya ? akankah selalu menampilkan solusi2 normatik untuk

  nasionalisme dan humanisme palsu ?

  jawaban saya adalah tidak. kejujuran adalah yang paling

  utama. sampaikan informasi seperti apa adanya. beri referensi

  yang lebih luas. bebaskan anak untuk menentukan pendapat dan

  tindakan sendiri. niscaya akan muncul suatu generasi yang kuat

  yang tidak hanya berpikir di seputar dirinya sendiri, yang 

  diperlukan negara ini untuk keluar dari keterpurukan.

  kejujuran memang kadang pahit. namun menjauhi kejujuran

  akan menjauhkan kita dari manusia yang beradab.