[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rekor Dunia Jam Masuk Sekolah
Oooo, yang ini toh? Emang kelirunya di mana? Intinya kan saya bilang, mau milyar kek, mau triyun kek, tetap aja fundraising itu TUGASNYA Pemda. Kok malah dibelokin ke angka? So? Saya bicara soal siapa yang bertugas buat fundraising, situ bicara soal nolnya berapa. Lha kan kaga nyambung Mas? Hahahahaha. Anda sesudah sembuh dari sakit jadi makin kocak deh. manneke --- On Mon, 2/23/09, Harya Setyaka harya.sety...@gmail.com wrote: From: Harya Setyaka harya.sety...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rekor Dunia Jam Masuk Sekolah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, February 23, 2009, 11:11 PM Yang ini pak Manneke... -- Harya Setyaka Duren Tiga Selatan 89 Jakarta Selatan 12760 Mobile : +62 815 1432 0979 T/F : +62 21 799 7039 INDONESIA On 12/27/08, manneke budiman hepaest...@yahoo. ca wrote: Hehehe, mau milyar kek, mau trilyun kek, tetep aja fundraising itu tugasnya Pemda. Kokmalah dibelokin ke angkanya? Ancur deh Anda, Bung. Atau kelasnya DKI cuma mampu cari dana yang bunyinya milyar? Untuk ngurusin kota dengan penduduk nyaris 10 juta manusia? Oalah, kacangan banget! Diamini lagi oleh anggota DTKJ. Gubrak! Baguslah kalo Anda ditabok pipi kanan siap ngasih pipi kiri. Tinggal dibuktikan aja biar gak jadi omdo. Oke Bung?
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR
Anda ini koq malah berputar Pak Manneke.. Siapa juga yang sensi dan mencampur- adukkan PAN sama dengan DPR seperti yang anda tuding di bawah? :-) Bahwa saat ini DPR RI dikuasai aleg/fraksi yang seperti anda sebutkan, saya rasa kita tidak bisa bantah.. :-p Namun jangan pandang/hina DPR (sebagai institusi) yang tidak berguna. Karena pandangan semacam itu hanya akan menjadi pembenar(an) bagi sikap golput.. Bagaimanapun kita perlu parlemen untuk mengawasi jalannya pemerintahan (baca: pengelolaan negara wilayah/daerah).. IMHO yang diperlukan adalah kita memilih (c)aleg DPR ( DPRD) yang benar berpihak dan membela kepentingan rakyat.. Bukan mereka yang sudah menunjukkan posisi sebenarnya.. saat mengkandaskan Hak Angket BLBI, mendukung kenaikan harga BBM tanpa melakukan efisiensi di bidang lain terlebih dahulu (yang menyengsarakan rakyat akibat kenaikan harga barang lain) Faktanya sekarang memang PAN belum menjadi mayoritas di DPR RI/DPRD.. Namun, AFAIK, para aleg PAN sudah berjuang semampu mereka.. seperti yang dapat kita baca/lihat dalam artikel soal Hak Angket BLBI penolakan terhadap kenaikan harga BBM.. Juga dalam Hak Angket BBM yang sekuat mungkin membongkar misteri seputar inefisiensi pengelolaan BBM/energi nasional. Mudahan saja PAN dapat menyumbangkan lebih banyak aleg berkualitas dalam pemilu 2009 ( ke depannya).. Amien.. :D CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Pada 24 Februari 2009 14:15, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca menulis: Oh, baguslah kalo PAN punya sikap beda. Tap saya nggak lagi ngomongin PAN atau mengkritik PAN. Saya mengkritik DPR. Lha kalo situ lalu tersinggung dan mencampur-adukkan PAN ama DPR, salah sendirilah. Ini akibat terlalu sensi. Hehehe. � DPR itu dinilai sebagai institusi dari berbagai tingkah polanya selama ini dalam berbagai isu. Saya pikir semua orang waras akan sepakat bahwa memang kinerja DPR saat ini kacau-balau. Cuma jubir tukang bela DPR secara membabi-buta aja yang kaga setuju...:-) � Tapi, emang suara fraksi PAN menentukan kebijakan resmi yang diambil DPR? Hehehe. � manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya?
Iya Kiamat Sugro mah hampir tiap hari terjadinya :) Kiamat Kubro itu apa memang harus hancur lebur seluruh alam semesta ini tanpa bersisa dan tidak mungkin lagi untuk tempat hidup makhluk? Paling tidak ramalan bangsa Maya ini untuk memperingatkan kita semua, apakah bekal kita untuk hari nanti sudah cukup? Jangan-jangan bekal yang dikumpulkan selama ini hanyalah barang busuk belaka? Mari kita sama-sama mengumpulkan bekal untuk pulang ke kampung halaman kita semua. Salam, Mubarik 2009/2/24 abdul rohim ar_arr...@yahoo.com perlu di perjelas disini akan terjadi kiamat yang seperti apa? karena kiamat terbagi dua (menurut keyakinan saya) yaitu kiamat kubro dan kiamat sugro. salam ar
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artalyta_Ratu CIN CAI.....
Lebih dari ituberuntung pulalah para artalyta-artalyta lainnya yang hidup dinegeri yang memiliki aparat penegak hukum (Polisi; Jaksa Hakim) yang bak cerita dalam film-film India alias Bollywood. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: ajud ajudri To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 24, 2009 1:38 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artalyta_Ratu CIN CAI. Artalytasungguh Nyonya yang beruntung Hidup di Negeri yang gampang di ajak kompromi. Dan beliau ini orang yang mahir sekali mengelola dan mencari celah kompromi. Ibarat kata orang betawi...Bu Artalyta ini boleh di panggil Bu CIN CAI lah.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] KDRT : Tantangan bagi Perlindungan dan Penegakan Hukum
-- Forwarded message -- From: Nur Azizah azi...@jurnalperempuan.com Date: 2009/2/24 Subject: [perempuan] NEWS JPO To: jurnalperemp...@yahoogroups.com Cc: peremp...@yahoogroups.com peremp...@yahoogroups.com Selasa, 24 Februari 2009 Kekerasan terhadap Perempuan KDRT : Tantangan bagi Perlindungan dan Penegakan Hukum Jurnalis : Nur Azizah JurnalPerempuan.com-Jakarta.Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) masih menjadi tantangan bagi perempuan, masyarakat luas, serta aparat penegak hukum untuk segera diselesaiakn. Hal ini dibuktikan dari angka Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) yang terus meningkat. Komnas Perempuan mencatat, pada tahun 2001 jumlah kekerasan terhadap perempuan sebanyak 1.253 kasus, tahun 2002 sebanyak 1.396 kasus, tahun 2003 menjadi 2.703 kasus, tahun 2004 sebanyak 4.310, kemudian selama tahun 2005 kasus KTP meningkat pesat menjadi 16.615. Pun di tahun 2006 KTP bertambah menjadi 17.709 kasus. Bahkan di tahun 2007 KTP terus merangkak mencapai 20.380 kasus. Namun angka KTP yang cukup besar tersebut tak sebanding dengan jumlah kasus yang diadukan dan diselesaikan melalui proses hukum. Selengkapnya di http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-1121%7CX salam, Nur Azizah Jurnalis Jurnal Perempuan Jl. Tebet Barat Dalam IX A No. B-1 Komplek Kejaksaan Agung RI Jakarta Selatan 12810 Telp. (021) 8370 2005 (Hunting) Fax. (021) 8300 211 www.jurnalperempuan.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Anda sendiri juga membelokkan substansi ke hal lain. Bukankah yang diserang dan dipersoalkan DPR adalah sosok Direktur baru Pertamina yang dbilang kaya satpam itu? Gak ada bung itu soal transparansi dari hulu ke hilir. Lagian ini orang baru menjabat belum sebulan, mau dinilai transparansinya kaya gimana? Bukankah dia sudah komit untuk menjaga independensi Pertamina dari politisasi? Kalo soal transparansi, hehehe, DPR kayanya bukan lembaga yang punya integritas moral cukup untuk menuntut orang lain transparan. Jadi, kembalilah ke laptop: ini isunya adalah integritas direktur baru yang dipertanyakan. Gak usah omong kosong soal transparansi hilir-mudik segalalah. Bukan itu kok sumber kehebohannya. manneke --- On Mon, 2/23/09, Alex silvest290...@yahoo.co.id wrote: From: Alex silvest290...@yahoo.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, February 23, 2009, 9:47 PM dear teman FPK, kita tempat hal ini dalam koridornya, yakni para wakil rakyat (DPR) meminta tranparansi Pertamina sebaga BUMN, dari hulu sampai ke hilir. Sayang, hal ini tdk tercapai karena terlanjur terbelokkan ke hal lain.Anggota FPK pun tidak sampai pada substansi, mulai pro dan kontra antara Karen dan Efendi salam alex
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR
Hehehe, ada juga kok pembela fanatik PAN yang supersensi. Kalo ada kritik terhadap DPR, dia langsung tersungging dan menganggapnya kritik pribadi terhadap PAN. Hahaha! Masa Pak Godlip gak pernah perhatikan sih? Coba deh pasang mata pasang telinga :-) manneke --- On Mon, 2/23/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com wrote: From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, February 23, 2009, 9:43 PM Dari sekian banyak anggota milis ini, yang saya tahu hanya 2 orang yang bela anggota DPR, khususnya fraksi PDIP.� Tetapi kalau saya yang jadi anggota�PDIP saya pasti malu dengan kelakuan anggota fraksi semacam itu dan akan lebih baik diam saja.� Salam. The habitual struggle to be always good is unceasing prayer.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UI Melarang Konser Tribute to Munir di Kampus
Info yang kita punya sangat gamblang dan sederhana kok Pak HS. Saya kan orag dalam UI. Selama 15 tahun lebih kerja di UI, dan 5 tahun kuliah di situ sebelumnya, gak ada tuh terjadi keributan besar dan huru-hara gara-gara konser musik, apapun tujuan konser itu. Jadi info apalagi yang Anda mau, mister pengamat? Lha Anda sendiri juga gak tahu motivasi rektorat UI, kok ngerasa seolah-olah tau bahwa rektor punya info tertentu? Ono-ono wae sampeyan iki, Bapake. Yang juga jelas adalah di media disebutkan bahwa alasannya ditakutkan konser musik itu akan menimbulkan keributan. Ini kan statemen resmi rektorat. Gampang kok diverifikasi kebenarannya. Jadi Anda mau info apa lagi? Punya info rahasia apa lagi? Mau adu argumen soal ini? Ayolah, saya ladeni. manneke --- On Mon, 2/23/09, Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id wrote: From: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UI Melarang Konser Tribute to Munir di Kampus To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, February 23, 2009, 9:28 PM tunggu Manneke jadi rektor UI dee. lha mungkin aja rektor punay info tertentu .. yg istilah Godlipmencium sesuatu hrs ada di separtunya utk bisa mengerti tindakannya . lg iseng mau beradu argumen dgn sobatku Manneke orang seringnya berbuat dilatari oleh pengalaman dan info yg di milikinya.. yg bisa aja kita gak punya.. segala sesuatu di masa menjelang pemilu ini.. memang banyak seluk beluk nya... cuma yg gak negetri aja aja melihatnya hitam putih HS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: (Berita Duka Cita) Salah Satu Cara ITB Mencari Uang
So what, bukankah gedungnya belum punya nama, uang bisa dipakai untuk keperluan lain. Anak eks Lapindo akan berkata: Untung ada Lapindo yang telah membayar semua ganti rugi kalo tidak aku mungkin cumin tammat SD. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, sawung dsaw...@... wrote: Kalo di stanford, harvard dan mit nama itu diberikan gimana yang nyumbang pembangunan gedung tersebut bukan ke gedung yang sudah ada. Nama gedung yang sudah ada biasanya untuk kehormatan buat penerima nobel/ilmuwan ternama di kampus tersebut. Kalau ada anak korban lumpur lapindo yang kuliah di itb dan membaca salah satu labteknya bernama labtek aburizal bakrie gimana ya persaannya? apalagi baru-baru ini lapindo kembali melanggar janjinya. Kalo nama labtek yang lain seperti arifin panigoro dan TP rachmat saya pribadi tidak berkeberatan karena yang saya tau mereke tidak punya masalah dengan rakyat. regads
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Salah Satu Cara ITB Mencari Uang
Perlu diluruskan pula bahwa nama-nama yang diabadikan di gedung-gedung universitas itu adalah tak hanya nama orang yang menyumbang materi tetapi juga yang berjasa secara keilmuan dan kemasyarakatan. Di FISIP UI, misalnya, ada pusat kajian yang disebut dengan Selo Sumardjan Centre. Juga ada unit yang namanya Miriam Budiardjo Learning Centre. Bahkan sehabis reformasi dulu, jalan utama akses UI diberi nama Jalan Yun Hap, mengambil nama mahasiswa UI yang tewas ditembak tentara. Memberi nama gedung, unit, koridor, hall, perpustakaan dengan nama orang yang dipandang berjasa adalah kelaziman di universitas-universitas dunia. Yang harus dijaga adalah jangan sampai nama orang yang dipakai itu adalah sosok yang jelas-jelas bermasalah dalam masyarakat sehingga kredibilitas dan integritasnya diragukan. Ini tugasnya Senat Akademik untuk mengawasi, karena terkait dengan etika. Jadi, masalahnya bukan terletak pada boleh atau tidaknya sebuah gedung diberi nama yang diambil dari nama sosok publik, melainkan terletak pada SIAPA orang ini dan APA sumbangannya kepada masyarakat serta universitas. Dari sinilah kepantasan dan etika dinilai. manneke --- On Mon, 2/23/09, Sigit Mursidi smursidi@gmail.com wrote: From: Sigit Mursidi smursidi@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Berita Duka Cita) Salah Satu Cara ITB Mencari Uang To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, February 23, 2009, 9:26 PM Rekans, Saya kira ini biasa saja. Kalau mereka menyumbang sedemikian besar, pantas saja namanya diabadikan. Ini juga terjadi banyak dinegara dan di banyak universitas. Kalau tidak demikian bagaiman mungkin Harvard, Princeton, Stanford, MIT, dll. dapat riset? Dari SPP? Nggak mungkin cukup. Ini namanya endowment di Harvard jumlahnya jutaan dollar. Atau mau jadi kayak banyak universitas di Jerman, yang karena nggak punya endowment, sekarang dosennya kelas dua (dibayar murah) dan orang ogah jadi dosen, akibatnya risetnya terbelakang? Nggak usah terlalu takut. Riset perlu dana; otak doang nggak cukup. Lagian Dosen dan Peneliti juga perlu dihargai duit. Kalau enggak, ya jadi Caleg saja.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR
Yang Anda bilang bodoh dan gak ngerti politik itu jangan-jangan yang bijaksana dan lurus, Pak HS. sementara yang doyan maen politik itulah yang bejat dan rusakmoralnya, meski di mata Anda mungkin mereka inilah yang pinter manneke --- On Mon, 2/23/09, Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id wrote: From: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, February 23, 2009, 9:14 PM yang main politik semuanya pak lagi musim terus ada aja yg bodo gak ngerti politik... HS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina ... siapa dia?
IMHO, pernyataan di bawah malah cenderung misleading.. :-) Bahwa ada kepentingan/'interest' dari sebagian aleg DPR terhadap posisi DirUt Pertamina, jelas kita tidak bisa bantah.. namun, saya yang bukan pendukung ES,SK/PDI-P, melihat reaksi/sikap menghubungkan pernyataan ES SK sebagai 'serangan terhadap perempuan' jelas berlebihan/mengada.. Jangan justru ada yang parno atau sedikit menghubungkan suatu hal/topik dengan 'ini/itu kan perempuan'.. Yang proporsional sajalah.. :-) CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Pada 20 Februari 2009 14:37, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca menulis: Da para anggota dewan yang macho-macho itu dengan pengecut dan tak tahu malu mengeroyok seorang perempuan. manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Maklumlah, lha kumpulan orang gila hormat dan gila kuasa. Mereka pasti ngiler sampai mimpi basah terima surat permintaan maaf dari Presiden, dan sesuah itu bisa gedor-gedor dada kaya gorilla-nya Tarzan sambil berkata: lihat, presiden aja nyembah ama kita! Hahaha! manneke --- On Mon, 2/23/09, kdharmawan no_re...@yahoogroups.com wrote: From: kdharmawan no_re...@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, February 23, 2009, 1:03 PM Sejujurnya, saya masih belum bisa menerima pendapat anggota DPR, yang berpendapat, bahwa patutnya Presiden yang mengirim surat pada DPR dan bukan Pertamina, karena Presiden sejajar dengan DPR Anggota DPR menempatkan dirinya, sehingga siapa yang mengirimkan surat harus ada kelayakannya, jika Pertamina saja tidak layak, bagaimana dengan rakyat Saya berharap Karen tidak perlu meminta maaf setelah apa yang dia alami dalam sidang tersebut
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UI Melarang Konser Tribute to Munir di Kampus
Gak ada hubungannya. Tapi kenapa harus ada hubungannya? Apa hubungannya UI dan Lapindo? Apa karena gak ada hubungan, maka UI nggak boleh nimbrung soal Lapindo? Apa hubungannya UI dan MIT? Apa karena nggak ada hubungan, lalu keduanya gak boleh buka hubungan? Apa hubungannya UI dengan hutan? Apa karena gak ada Fakultas Kehutanan di UI, maka UI nggak boleh punya hutan dalam wilayah kampusnya? Jembatan antara Munir dan UI adalah Munir seorang yang punya komitmen total terhadap perjuangan melawan penindasan dan kekerasan militer. UI sebagai universitas penyandang nama bangsa dan yang mengklaim diri sebagai Kampus Perjuangan Rakyat, logikanya juga punya komitmen serupa. manneke --- On Mon, 2/23/09, Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com wrote: From: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UI Melarang Konser Tribute to Munir di Kampus To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, February 23, 2009, 12:55 PM Salam, Bukan takut.Justru karena memihak.Tetapi sebenarnya ada benarnya juga.Apa hubungannya Munir dalam hal almamater dengan UI? Wasalam, Wal Suparmo ( FH-l975)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dukung Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pia la Dunia 2022
Lho saya hanya mengangkat fakta, bukannya melucu. Mungkin anda anggap kasus solo itu lucu, tapi saya yakin Nova dan Bernard tidak merasa itu lucu, digelandang saat main dan ditahan beberapa hari sebelum dapat penangguhan. Seorang pengurus liga bahkan mengibaratkan andai PD 2006 diadakan di Solo, pasti Zidane langsung ditahan usai menanduk Matterazi. Saya juga yakin FIFA akan menganggap kasus ini serius jika mereka tahu. Wassalam Perihal:Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dukung Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pia la Dunia 2022 Penulis:Vandelasca billimeis...@gmail.com Tanggal:24 Februari 2009 07:05 Wah bapak2 ini lupa ya dengan Piala Asia 2007 lalu. Ga ada kan lempar2 batu, pukul2an dan sebagainya. Ga usah terlalu pesimis lah. Apalagi ketakutan pemain untuk ditangkap polisi, pak Imam lucu deh pake bilang begitu
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dukung Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pia la Dunia 2022
Piala Asia kemaren itu berapa persen skalanya jika dibandingkan dengan Piala Dunia?? Coba perhatikan angka-angka yang saya sarikan secara singkat saja berikut ini Piala Dunia diikuti 32 negara, sedangkan Piala Asia 2007 tuan rumahnya ada 4, total peserta cuma 16 tim, jadi tiap tuan rumah cuma kebagian 4 negara sudah termasuk tim tuan rumah sendiri, jadi tiap negara hanya menjadi tuan rumah 6 pertandingan saja itupun hanya pertandingan dimana Indonesia bermain saja yang dipenuhi penonton. Kalau 32 tim berarti kita akan ketempatan 124 pertandingan hingga final yang artinya 20 kali lebih banyak dari jumlah pertandingan yang dimainkan di Piala Asia kemaren yang artinya juga 124 pertandingan yang dipenuhi puluhan ribu suporter hanya dalam waktu kurang lebih 30 hari. Mampukah petugas keamanan kita?? Dengan 32 tim yang terbagi ke dalam grup masing2 4 tim berarti setidaknya butuh 8 stadion bertaraf internasional dalam hal jumlah tempat duduk, fasilitas dan lokasi. Punyakah kita?dan sanggupkah tahun 2022 nanti kita membangun stadion sebanyak itu?sesudah piala dunia stadionnya kita apakan? Dengan 32 tim yang bertanding beserta ofisial dan tim pendukung, setidaknya dibutuhkan akomdasi hotel bertaraf internasional bintang 5 sebanyak 32 buah hotel, dan perlu diingat hotel2 ini harus ada di kota-kota tempat pertandingan. Bisa kita memiliki 32 hotel bintang 5 pada tahun 2022?setelah piala dunia hotel2 itu mau kita apakan?Belum lagi hotel-hotel untuk suporter ke 32 negara. Dengan 32 tim yang bertanding pula, maka setidaknya dibutuhkan 32 unit fasilitas latihan yang memenuhi standar. Bisakah pada tahun 2022 kita membangun 32 buah tempat latihan berstandar internasional?setelah piala dunia mau kita apakan tempat latihan itu,bagaimana perawatannya? Bila 32 tim yang bertanding dibagi kedalam 8 grup di 8 kota, maka kita butuh setidaknya 6 bandara internasional, dengan asumsi ada 2x2 kota yang saling berdekatan. Kalo untuk menerima anggota tim saja sih mungkin bisa, tapi menerimah puluhan ribu suporter? Harus diingat dalam masa sekarang sampai tahun 2022 kehidupan kita tetap berlanjut, tetap butuh duit, jadi tidak semua duit kita disimpan dan baru digunakan tahun 2022 nanti. Tetap ada bencana alam yang perlu ditangi, tetap ada kaum papa yang perlu disantuni, tetap ada program pembangunan infrastruktur dasar yang perlu didanai. Tetap ada utang negara yang perlu dilunasi. Tetap ada pemilihan2 presiden,legislatif,kepala daerah yang juga perlu didanai. Nah setelah itu semua dihitung dan di jumlah,masih punyakah kita sisa dana yang benar-benar tidak bergerak,yang cukup untuk menyelenggarakan piala dunia?? Sekarang kita lihat saja,untuk membangun banjir kanal timur dan barat yang memang jelas-jelas kebutuhan mendesak dan didepan mata saja pemerintah kita butuh waktu beberapa tahun dan sempat pula mangkrak, sekarang kita mau membangun mimpi untuk menyelenggarakan piala dunia? Maaf, saya pake gaya Surabaya yang to the point : yang masuk akal aja pak!!!Silahkan kemukakan argumen-argumen yang masuk akal, jangan cuma ah yang penting optimis aja. Ini sebabnya prkatek-praktek pedukunan macam Ponari bisa begitu subur tumbuh di negeri kita, karena kita suka sekali dibuai oleh janji-janji muluk. Optimisme itu beda dengan sekedar mimpi, optimisme merumuskan rencana-rencana terukur sesudah menetapkan cita-cita, sekedar mimpi cuma bercita-cita lalu bersantai ria. On 2/24/09, Vandelasca billimeis...@gmail.com wrote: Wah bapak2 ini lupa ya dengan Piala Asia 2007 lalu. Ga ada kan lempar2 batu, pukul2an dan sebagainya. Ga usah terlalu pesimis lah. Apalagi ketakutan pemain untuk ditangkap polisi, pak Imam lucu deh pake bilang begitu
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hukum Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
Saya masih belum bisa mencerna, brutalnya dimana sih? Kok dari kemarin bilang brutal terus Kalau aturan itu dibuat pak RT dan diberlakukan di rumah Anda, mungkin itu brutal. Lha ini kan bukan milik Anda pribadi, kenapa susah sih menghargai orang lain? riyanto Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ajegile ajegil...@yahoo.com Date: Mon, 23 Feb 2009 22:45:42 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hukum Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta Berkas ini (rumpun? rumpon? - thread), memang bebas ditarik ke mana-mana. Kita juga percayalah maksud peraturan itu untuk mendidik, walau tujuannya belum tentu ke sana. Dalam hal ini, boleh kita pertanyakan kesungguhan maksud tersebut kalau pemberlakuannya begitu brutal. Brutal bukan lantaran besarnya denda saja, tapi karena ini hotel, kawasan di mana tatakrama adalah nama keluarganya. Tamu hotel pastilah orang yang datang pergi untuk suatu urusan. Mereka bukan menginap di sana untuk menghapal aturan-aturan hotel. Dan, untuk peraturan yang baru berlaku beberapa hari, sangat mungkin pelanggaran yang terjadi bukan karena kesengajaan. Jadi, ke mana sebenarnya tujuan peraturan di hotel itu? Belum kenyangkah kita melihat kebrutalan premanisme yang mengatasnamakan penegakan hukum? ajeg= = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Skandal Limbah PMI
http://www.astroawani.co.id/2009/02/23/menu-khusus/skandal-limbah-pmi-jakarta-bagian-1.astro/ Mungkin Anda tertarik menyaksikan tayangan berdurasi sekitar lima menit ini. Terima kasih. Monique -astroawani-
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: (Berita Duka Cita) Salah Satu Cara ITB Mencari Uang
Gedungnya udah punya nama om, Labtek VII. Labtek tersebut sendiri biaya pembangunnya pada tahun 1990an pinjaman OECF Apakah lapindo sudah membayar ganti rugi secara penuh? Coab lihat berita dikoran dan telivisi seminggu kebelakang bagaimana lapindo melanggar janjinya kembali. Pemberian nama gedugn di sebuah universitas adalah hal yang lazim tapi kenapa dan nama siapa yang bagi saya disini janggal. Di itb ada beberapa nama lain yang dipake untuk gedung/ruang. Galeri soemardja untuk menghormati prof soemardja pendiri senirupa ITB. Lab Akuistik adiwiyogo, ini pak KK yang lebih tau sejarahnya. Ruang bosscha untuk menghormati bosscha yang telah menyumbang uang untuk pembangunnya dimasa-masa TH berdiri. Observatorium bosscha (sekarang dibawah ITB) diberikan nama bosscha karena jasa bosscha yang mengongkosi pembangunnya bersama sepupunya karkoven. regards --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, rzain rz...@... wrote: So what, bukankah gedungnya belum punya nama, uang bisa dipakai untuk keperluan lain. Anak eks Lapindo akan berkata: Untung ada Lapindo yang telah membayar semua ganti rugi kalo tidak aku mungkin cumin tammat SD.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artalyta_Ratu CIN CAI.....
Waduh...waduhIni benar2 breaking news. Selamat ulang tahun bu Artalyta. Memang betul bu Artalyta ini di beri julukan bu CIN CAI. Inilah cermin hukum ditanah air. Semua bisa diatur dengan pasal CIN CAI. Dibawah KUHP (Kasih Uang Habis Perkara) ada peraturan CIN CAI. Saya hanya bisa ngurut dada dan prihatin dengan adanya persoalan ini. Mungkin pemimpin rumah tahanan Mabes Polri memang sudah menyetujui jadi masalahnya selesai kan? Pertanyaan saya KOK BISA YA saya memang kuper kali ya dalam masalah hukum ditanah air. Tapi mungkn ada pengecualian dalam hal ULTAH tahanan yang bisa diberi dispensasi keluar selama 2 hari? Mohon penjelasan. Salam BS --- On Tue, 2/24/09, ajud ajudri sir_a...@yahoo.com wrote: From: ajud ajudri sir_a...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artalyta_Ratu CIN CAI. To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 24, 2009, 1:38 PM Artalyta sungguh Nyonya yang beruntung Hidup di Negeri yang gampang di ajak kompromi.,,, , Dan beliau ini orang yang mahir sekali mengelola dan mencari celah kompromi. Ibarat kata orang betawi...Bu Artalyta ini boleh di panggil Bu CIN CAI lah.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Pak Manneke, Saya kok sangat setuju dengan imajinasi bapak tentang ini. Seharian ini saya suntuk sekali, dan merasa sangat mak nyee baca imajinasi bapak tentang anggota dewan. salam teguh santoso On Tue, Feb 24, 2009 at 3:03 PM, manneke budiman hepaest...@yahoo.cawrote: Maklumlah, lha kumpulan orang gila hormat dan gila kuasa. Mereka pasti ngiler sampai mimpi basah terima surat permintaan maaf dari Presiden, dan sesuah itu bisa gedor-gedor dada kaya gorilla-nya Tarzan sambil berkata: lihat, presiden aja nyembah ama kita! Hahaha! manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Setuju pak Manneke, memang banyak�gorila disana. Jadi�pemilu mendatang supaya lebih alert dalam memilih wakil rakyat jangan sampai ada anak2�gorila lagi yang meneruskan tabiat orang tua�gorila yang saat ini sudah mengecewakan masyarakat yang notabene mereka adalah wakil rakyat yang sudah lupa tugas dan kewajibannya. Nggak semua sih tapi sebagian besar kan demikian. Maaf kepada para wakil yang betul2 berjuang untuk rakyat yang tentunya karena dalam lingkungan minoritas, jadi suara beliau2 ini tidak pernah tercatat oleh media. � Salam BS --- On Tue, 2/24/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote: From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 24, 2009, 3:03 PM Maklumlah, lha kumpulan orang gila hormat dan gila kuasa. Mereka pasti ngiler sampai mimpi basah terima surat permintaan maaf dari Presiden, dan sesuah itu bisa gedor-gedor dada kaya gorilla-nya Tarzan sambil berkata: lihat, presiden aja nyembah ama kita! Hahaha! � manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kabareskrim Tidak Tahu Keluarnya Artalyta
Di Negara kita yang kita cintai ini yang diperlukan sebenarnya bukan hanya reformasi tetapi yang lebih penting adalah REVOLUSI MENTAL kearah yang lebih positif bagi para pemimpin dan aparat pemerintahnya, wallahuaklam. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/02/23/22004865/Kabareskrim.Ti dak.Tahu.Keluarnya.Artalyta JAKARTA, SENIN â Meskipun berada di dalam tahanan Mabes Polri dan ditempatkan di tahanan bersama dengan tahanan Reserse Kriminal Mabes Polri, Kabareskrim Komjen Susno Duadji mengaku tidak mengetahui keluarnya Artalyta untuk merayakan ulang tahun sepanjang hari Kamis (19/2) dan Jumat (20/2) pekan lalu. Artalyta bukan tahanan Bareskrim karena penanganan menyidik maupun pemeriksa berada di tangan KPK. Untuk keluar dari tahanan, Artalyta memang tidak perlu minta izin kepadanya. Kalaupun ada tembusan izin tidak perlu sampai ke saya, ungkap Susno kepada wartawan, Senin (23/2). Artalyta Suryani, terpidana lima tahun penjara dan denda Rp 250 juta setelah tersangkut kasus suap terhadap Urip Tri Gunawan dikabarkan keluar dari tahanan Mabes Polri untuk merayakan ulang tahun di luar tahanan, Jumat (20/2) lalu. Kepergian selama dua hari yakni sejak hari Kamis dan Jumat terkesan misterius Ditegaskan terkait apa yang dilakukan Artalyta, dia tidak tahu dan tidak perlu tahu. Alasannya karena Artalyta bukan tahanan Bareskrim dan prosedur untuk keluar masuk ke tahanan tidak perlu sampai ke Bareskrim. Kalau harus mengurusi seperti itu saya tidak ada waktu, tandas Susno. Namun, Susno menyatakan informasi itu tetap berguna. Yang jelas yang dilakukan Artalyta bukan tanggung jawab Bareskrim karena dia memang bukan tahanan Bareskrim, ungkapnya. Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara KPK Johan Budi SP juga mengaku tidak mengetahui keluarnya Artalyta dari tahanan Mabes Polri untuk merayakan ulang tahun. KPK juga tidak mempunyai kepentingan lagi dengan Artalyta setelah yang bersangkutan dijatuhi vonis di Pengadilan Tipikor. Kalau sudah disidang dan divonis, itu menjadi tanggung jawab pengadilan, tidak lagi di bawah wewenang KPK. Untuk pengajuan izin keluar dari tahanan diajukan ke hakimnya. Kalau mengenai eksekutornya, memang KPK, imbuh Johan. (Persda Network/esy/ cw6)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JADI INGAT POLITIK TANAM PAKSANYA VAN DEN BOSCH
Saya pikir2 apa yang anda uraikan ini sangat realistis dan semoga jadi bahan pencerahan bagi para ekonomi, wakil2 rakyat dan mereka yang duduk sebagai pejabat negara. Setahu saya yang rajin bayar pajak itu yang penghasilannya kecil-kecil tapi kalau yang gede2 itu banyak yang bayar dibawah standard bahkan ada yang masih ngutang pajak seabrek-abrek dan waktu ditagih pejabatnya nggak berani suara keras karena alasannya takut para pengusaha besar dan para investor asing ini lari keluar dari negeri tercinta ini, opo tumon ??? --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Joedhi chromalife...@... wrote: Melihat kerakusan penguasa Indonesia dalam memeras pajak dari rakyat, jadi ingat era pemerintahan Gubernur Jendral Van Den Bosch, penggagas Tanam Paksa yang kemudian akan dikenal sebagai salah satu masa paling kejam dalam sejarah pendudukan kerajaan Belanda di Indonesia. Demi mengisi pundi-pundi kerajaan Belanda yang tengah kosong, Van Den Bosh memeras habis darah, keringat, dan air mata pribumi lewat program Tanam Paksa-nya. Sekarang, seperti kita saksikan sendiri, penguasa Indonesa pun berusaha memeras habis rakyatnya sendiri lewat program NPWP Paksa yang dilengkapi dengan penetapan PTKP yang sungguh tidak manusiawi (sekitar 15 jt/tahun). Bayangkan di era serba mahal seperti ini, seorang bergaji 1,32 jt yang gajinya pun rasanya sudah sungsang sumbel untuk sekadar makan sebulan, masih juga diperas habis penguasa!!! Selain itu, tanpa NPWP-pun, sebenarnya rakyat Indonesia sudah dikepung seribu satu macam pajak. Beli apapun pasti kena PPN, punya rumah dan kendaraan walau sebutut apapun pasti diperas pajak, punya simpanan walau sedikit apapun pasti dipungut pajak. Ibaratnya, hanya 'buang angin saja yang belum kena pajak. Kok, para penguasa kita yang insya Allah sebentar lagi akan mental dari kursinya itu masih belum puas juga memeras darah rakyat? Mbok, Dirjen Pajak dan anak buahnya itu ingat, hidup ini hanya sementara; kekuasaan itu, cepat atau lambat, pasti akan dicabut Allah; dan tinggalah kita semua menghadap Tuhan hanya membawa amal dan dosa untuk dipertanggungjawabkan di Pengadilan Terakhir Padang Masyar. So janganlah terlalu beringas memburu pajak dari rakyat. Kalau pemerintah kolonial Belanda pun, akhirnya mau tobat setelah menyaksikan penderitaan pribumi akibat Tanam Paksa dengan mengeluarkan Politik Etis pasca berakhirnya Tanam Paksa, semoga pemerintahan baru hasil pemilu 2009 juga tergerak untuk mengeluarkan Politik Etis jilid 2, dengan mereformasi PTKP minimal 5 juta/ bulan, mengubah skema NPWP menjadi hanya untuk WP Badan dan Profesional saja (tidak untuk pegawai gajian yang tiap bulan sudah dipotong otomatis), dan menurunkan tarif pajak agar daya beli rakyat meningkat yang pada gilirannya akan memacu pertumbuhan ekonomi. Semoga.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib
Wah, Harya, ini sih udah topik basi. Maaf ya, saya nggak berminat ngelanjutin sekarang, otak saya lagi terisi masalah lain. tapi yang jelas kebijakan masuk sekolah lebih pagi itu dampaknya cuma memperpanjang jam macet di pagi hari. Itu saja harya. saya ikut prihatin anda kena demam berdarah, tapi tetap itu tidak membuat saya tertarik untuk berdiskusi dng anda lagi. karena ternyata waktu perenungan anda yang cukup lama itu tidak anda gunakan untuk introspeksi, alias anda benar2 tidak berubah. Lebih baik anda baca deh thread diskusi setelah anda tinggalkan. meskipun tidak banyak, tapi masih ada beberapa yg membahas, misalnya pak lisman manurung, kolega anda di DTKJ. saya masih lebih bisa menerima pendapat beliau daripada anda. rini Posted by: Harya Setyaka harya.sety...@gmail.com � kokomarokosetyoko Mon Feb�23,�2009 11:03�pm(PST) Pak Maneke, dan juga Bu Rini, Semoga masih berkenan; Ada pertanyaan yg belum terjawab sebenarnya; yaitu jam berapa sih idealnya anak masuk sekolah? kalau memang betul jam 7 ideal, maka tentunya saya akan tolak usulan kebijakan tsb. kalau jam 8.30, maka sy justru akan usulkan demikian. Mungkin masuk jam 7 pun adalah suatu yg ngawur.. jangan-2 tidak ada dasar yg kuat untuk menetapkan sekolah masuk jam7. dan tidak pernah dievaluasi.. tapi karena sudah menjadi kebiasaan, maka kalau 'digeser' merasa jadi korban. Mohon maaf apabila ada yg kurang berkenan dari cara penyampaian saya sebelumnya. Adapun sy mendukung kebijakan ini, ada alasannya... dan sudah sy sampaikan bahwa merubah pola aktifitas bisa menurunkan beban puncak. Kepada Pak Manneke juga sudah saya sampaikan link ke literatur tsb. Pada dasarnya sy terbuka apabila ada metode analisis lain.,selain yg sudah baku digunakan. Kalau ada analisis kualitatif yg ampuh mengatasi masalah ini, sy mohon disharing.. sekali lagi mohon maaf kalau cara penyampaian saya kurang berkenan. Ini yg saya maksud dengan berkontribusi positif. Sungguh pun masukan-2 yg sifatnya normatif, sy sepakati sepenuh hati. Namun ternyata impelemtasinya tidak sederhana. Pembatasan kendaraan pribadi misalnya, sudah dilakukan dengan meningkatkan pajak kendaraan.. pajak kendaraan tidak pernah turun. Membatasi umur kendaraan juga pernah diusulkan, namun ditolak karena dianggap melanggar hak warga negara. (sy pun tidak paham mengenai hal tsb, namun itulah kenyataan politik kebijakan transportasi) . Bu Rini, apa yg disampaikan mengnai subsidi angkutan umum sdah dilakukan.. bahkan lebih akuntable daripada mensubsidi MetroMini yg dimiliki swasta.. sudah beroperasi Bus khusus anak sekolah secara gratis.. Dan sesuai dugaan saya, tidak banyak yg mengapresiasi hal ini, meskipun sudah melihatnya di jalan raya. Ok,. memang kebijakan ter-integrasi yg benar-2 mantap belum bisa dilakukan... namun setidaknya sekarang bus khusus pelajar sudah beroperasi sesuai dengan jam masuk sekolah nya. Mengenai pembiayaan; pemprov DKI pun sudah memberi subsidi bagi penumpang Busway.. kalau angkot/bus umum lainnya, memang belum bisa, karena mereka dioperasikan oleh swasta.. sedang dicari mekanisme penyaluran subsidi yg akuntabel. Target subsidi adalah masyarakat/penumpan g... bukan operator (metro mini, mikrolet, kwk,dll) Oleh karena itu, operator-2 tsb harus mau transparan mengenai pengelolaan keuangan mereka. Pak Manneke, jalur sepeda yg akan direncanakan adalah utk kedua-2 nya.. yaitu sbg feeder dan juga point-to-point. Jadi pesepeda punya pilihan; kalau kuat point-to-point silahkan.. kalau mau melanjutkan dengan Busway, akan disediakan parkir sepeda. Implementasi tentunya bertahap. Dan itu juga berlaku bagi upaya-2 lain untuk mengatasi kemacetan; dilakukan bertahap. Evaluasi 3in1 juga sudah dilakukan, dan bukan dengan sms.. sehingga disimpulkan perlu pembatasan dngan instrumen fiskal (pricing). Sy rasa pernah disampaikan juga sebelumnya. Pak Manneke, sy pun tentunya kecewa, apabila dukungan saya ini dianggap sebagai dukungan buta. Sebagaimana sy sampaikan diatas.. kalau memang yg ideal adalah masuk sekolah jam 8.30, sy pun akan dukung hal tsb. tks dan salam, -K- [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Godlip gak ngerti bhw saya malah ngebelain Godlip soal ada mencium sesuatu maklum asal nyamber... gak paham ... HS At 09:50 AM 24-02-09, you wrote: Sangat disayangkan apabila Pertamina melakukan pemecatan karena intervensi DPR.� Seharusnya DPRlah yang memecat anggota-anggotanya yang merima suap akibat pengalihan fungsi hutan, dari BI dan dari MG dan lain-lain.� Salam. The habitual struggle to be always good is unceasing prayer.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
kalau sudah benci gak bisa lihat proporsional.. gak bisa lihat substansi.. lupa pak Uztad bilang..janganlah kebencianmu membuatmu berlaku tidak adil HS At 09:47 AM 24-02-09, you wrote: dear teman FPK, kita tempat hal ini dalam koridornya, yakni para wakil rakyat (DPR) meminta tranparansi Pertamina sebaga BUMN, dari hulu sampai ke hilir. Sayang, hal ini tdk tercapai karena terlanjur terbelokkan ke hal lain.Anggota FPK pun tidak sampai pada substansi, mulai pro dan kontra antara Karen dan Efendi salam alex
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Slumdog Millionaire
Slumdog Millionaire menarik untuk ditonton. Suasana kumuh yg diangkat dalam filem ini juga dapat kita rasakan di negeri kita, menggambarkan betapa sulitnya kehidupan bagi sebagian orang. Saya bayangkan seandainya Indonesia lebih dulu dipilih oleh sutradara Danny Boyle. Salam. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UI Melarang Konser Tribute to Munir di Kampus
Sebagai alternatif tanya aja ama Hakim dan Jaksa kasus Munir apakah penyelenggaraan konser Munir berbahaya atau tidak? Kalau memang benar bahwa kematian Munir akibat pembunuhan politik adalah sangat lemah sekali bukti-buktinya berdasarkan investigasi pihak berwajib dan kesimpulan hakim maka isu berbahanya konser Munir pun adalah isu yang sangat tidak beralasan. SH On 2/24/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote: Info yang kita punya sangat gamblang dan sederhana kok Pak HS. Saya kan orag dalam UI. Selama 15 tahun lebih kerja di UI, dan 5 tahun kuliah di situ sebelumnya, gak ada tuh terjadi keributan besar dan huru-hara gara-gara konser musik, apapun tujuan konser itu. Jadi info apalagi yang Anda mau, mister pengamat? Lha Anda sendiri juga gak tahu motivasi rektorat UI, kok ngerasa seolah-olah tau bahwa rektor punya info tertentu? Ono-ono wae sampeyan iki, Bapake. Yang juga jelas adalah di media disebutkan bahwa alasannya ditakutkan konser musik itu akan menimbulkan keributan. Ini kan statemen resmi rektorat. Gampang kok diverifikasi kebenarannya. Jadi Anda mau info apa lagi? Punya info rahasia apa lagi? Mau adu argumen soal ini? Ayolah, saya ladeni. manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rekor Dunia Jam Masuk Sekolah
Betul, fund raising adalah tugas pemerintah, tapi tetap masalah angka.. makin besar angka nya.. makin lama fund raising nya.. bukan begitu? -K- On 2/24/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote: Oooo, yang ini toh? Emang kelirunya di mana? Intinya kan saya bilang, mau milyar kek, mau triyun kek, tetap aja fundraising itu TUGASNYA Pemda. Kok malah dibelokin ke angka? So? Saya bicara soal siapa yang bertugas buat fundraising, situ bicara soal nolnya berapa. Lha kan kaga nyambung Mas? Hahahahaha. Anda sesudah sembuh dari sakit jadi makin kocak deh. manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Asset liquid koruptor? Ada di sini...
2009/2/24 someone wrote: Cara paling mudah adalah mencairkan aset-2 koruptor dan menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Jumlahnya khan trilyunan =) Asset liquid para koruptor, kroni, dan keluarganya? Mungkin ada di sini: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/23/00160478/Swiss.Dicap.Surga.Penipuan ---begins--- Swiss Dicap Surga Penipuan London, Minggu - Menteri Keuangan Inggris Alistair Darling di London, Minggu (22/2), mengecam kerahasiaan bank Swiss. Hal itu dinilai merupakan salah satu penyebab krisis keuangan global. Amerika Serikat juga kini menyerang Swiss yang melindungi ”penipuan” keuangan oleh warganya. Tidak dijelaskan kaitan antara kerahasiaan perbankan Swiss itu dan krisis global. Namun, di Berlin, Jerman, para pemimpin raksasa Eropa, seperti Italia, Inggris, Perancis, dan Jerman, Minggu, bertemu untuk membahas cara mengatasi krisis keuangan global. Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan pentingnya pengaturan transaksi keuangan. Salah satunya adalah pengendalian atas hedge fund, sebutan untuk sekumpulan dana yang dikelola para manajer. Dana itu ”dimainkan” di pasar dengan tingkat spekulasi yang rumit, tetapi susah dilacak, baik aliran dana maupun pola permainannya. Kegiatan ini dimungkinkan karena sumber pelaku permainan berasal dari negara-negara safe havens, seperti Swiss. Di tengah krisis, tetap saja terjadi gairah di bursa saham dan uang dengan korban-korban baru. Namun, di sisi lain, aksi-aksi spekulasi itu membuat sesama perbankan makin curiga. Banyak bank berhenti beraktivitas dengan sesama lembaga keuangan karena khawatir banyak bank yang turut melakukan spekulasi untuk mengompensasi kerugian besar walau dengan risiko besar. 47 langkah Jerman sudah menyusun 47 langkah untuk mengatasi krisis keuangan global, yang akan dibahas dalam pertemuan G-20 di London, 2 April mendatang. Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sepakat memperkuat tekanan pada pentingnya pengaturan keuangan global, juga hukuman kepada negara-negara safe havens yang melindungi penipuan. ”Transparansi itu penting. Masalahnya, semua orang tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya kira, setengah dari persoalan krisis adalah karena mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi. Swiss harus tahu persoalan ini dan harus turut mengatasinya. Anda tak bisa menerima orang- orang mendapatkan perlindungan, apalagi jika mereka menggelapkan pajak,” kata Darling. Internal Revenue Services (IRS) dari AS meminta UBS AG (bank Swiss) membuka rahasia rekening milik 52.000 warga AS. IRS menemukan, ada 52.000 rekening warga termakmur AS yang terkait penggelapan pajak dan penipuan keuangan yang dilakukan lewat UBS. Agen IRS, Daniel Reeves, mengatakan, UBS melakukan perbuatan ilegal selama periode 2000-2007. Juru bicara Departemen Keuangan Swiss, Roland Meier, menolak panggilan Senat AS atas UBS untuk pemeriksaan pada 4 Maret soal ke-52.000 rekening itu. Kekacauan dan anomali sektor keuangan merupakan bagian dari persoalan krisis keuangan global. Krisis itu melumpuhkan kepercayaan bisnis dan konsumen, yang membuat kesediaan berbelanja dan melakukan investasi baru menjadi mandek. Hal itu selanjutnya membuat aktivitas ekonomi anjlok dan investor biasa (bukan spekulan) juga enggan memberikan pinjaman baru. Namun, di sisi lain, aksi-aksi spekulasi terus berlanjut. Kekurangan modal telah membuat Airbus kini terancam kekurangan modal kerja, sebagaimana diutarakan Presiden Airbus Wilayah Timur Tengah Habib Fekih di Dubai, Uni Emirat Arab. Eropa Timur, seperti Polandia, Hongaria, dan Ceko, kini juga mengalami kekeringan dana karena hengkangnya investasi asing. Dana darurat ASEAN ASEAN juga tidak luput dari pelarian modal. Karena itu, dalam pertemuan menteri keuangan ASEAN plus China, Jepang, dan Korea Selatan di Phuket, Thailand, disepakati soal pengadaan 120 miliar dollar AS dana darurat. Sekitar 20 persen dana itu berasal dari ASEAN dan sisanya dari tiga negara Asia Timur. (REUTERS/AP/AFP/MON/JOE) ---ends--- = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email:
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib
Pak Manneke, Pertanyaan sy tidak spesifik pada Anda..dan juga siapa pun. tapi pertanyaan jujur.. siapa tahu anda bisa membantu. Kalau tidak sy pun tidak banyak menuntut dari anda. Ini tidak lebih dari keterbukaan saya terhadap partisipasi. Bukan mencari justifikasi. Paragraf pertama anda jadi lucu.. Sy kurang sependapat. Apa indikator nya masuk jam 7 tak ada persoalan? apa karena tidak ada yg protes? atau karena sudah sekian lama masyarakat 'nrimo' jadi dianggap tidak mengandung persoalan? Ini yg dulu sy tanyakan kembali; dari dulu masyarakat enggan menggunakan helm dan sabuk pengaman... lalu ketika ada kebijakan helm sabuk pengaman, pun diawali dengan protes. Namun ketika tetap ditegakkan akhirnya menjadi kebiasaan baru. Memang tidak instan, dan butuh waktu. Fokus nya: kebiasaan baru., salam, -K- On 2/24/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote: Selama bertahun-taun sekolah masuk jam 7 dan tak ada persoalan. Jadi jika kini demi menjustifikasi perpindahan masuk ke jam 6.30 Anda ngeyel nuntut supaya Rini dan saya menjawab pertanyaan Anda yang bukan persoalan itu, maka saya jadi terpaksa bertanya-tanya, Anda ini ngerti nggak yang lagi diomongin apa? � Kalo mau dievaluasi apa masuk jam 7 desirable atau enggak, ya Anda dan juragan Anda di Pemkot DKI-lah yang harus merintisnya. Silakan sono, evaluasi. Kite-kite sih seneng aja dapet hasilnya. Tapi, nannyanya ke juragan Anda di Balai Kota sana Boss, bukan ke Rini atau saya. Lha yang digaji buat itu emang siape? � Persoalannya terletak pada jam sekolah yang tadinya masuk jam 7 dipindah ke jam 6.30. Gini aja kok nggak ngerti-ngerti sih? Sekarang malah mau dialihkan ke suatu isu yang tidak dipermasalahkan sama sekali oleh siapa-siapa. Anda bisa nggak sih berpikir jejeg dan nggak mencla-mencle ke mana-mana? Entar sakit lagi lho gara-gara stress. Dan kami tentu saja ana merindukan Anda lagi, hehehe. � Sori ya Bung, saya nggak melayani pertanyaan tak mutu dari Anda itu dan tak akan kena jebakan murahan yang Anda lontarkan. Emang dikira gue anak kemaren sore? � Sisanya dari posting Anda di bawah ini buka fornt baru semua. Saya sih maunya fokus aja: kebijakan SUPERKONYOL memindah jam masuk sekolah ke jam 6.30. Kalo soal supergampil gini Anda tak kunjung ngarti, hehehe ya semua orang jadi tahu Anda ini sebentulnya siapa. Kok repot-repot. � manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR
bisa jadi sih pak Manneke.. tapi enaknya kan pintar terus bijak terus lurus.. HS At 02:52 PM 24-02-09, you wrote: Yang Anda bilang bodoh dan gak ngerti politik itu jangan-jangan yang bijaksana dan lurus, Pak HS. sementara yang doyan maen politik itulah yang bejat dan rusakmoralnya, meski di mata Anda mungkin mereka inilah yang pinter manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Nama Satu Gedung di ITB Dihargai Rp 25 Miliar
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/24/19514173/Nama.Satu.Gedung.di.ITB.Dihargai.Rp.25.Miliar BANDUNG, SELASA Institut Teknologi Bandung (ITB) meresmikan nama empat gedung kuliahnya dengan nama alumni atau keluarganya, yaitu Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Teddy P Rachmat, dan Benny Subianto. Pemberian nama ini adalah bentuk pernghormatan setelah masing-masing alumni ini menyumbang Rp 25 miliar ke Dana Lestari ITB. Wakil Rektor Senior Bidang Sumberdaya ITB Carmadi Machub, Selasa (24/2), mengatakan, ITB tidak memasang tarif terkait perubahan penamaan gedung itu. Sesuai proporsional aja nilainya (sumbangan), tuturnya. Dana Rp 25 miliar itu diangsur hingga lima tahun mendatang dan diperuntukkan sepenuhnya untuk Dana Lestari di ITB. Menurutnya, upaya ini diharapkan mampu merangsang alumni ITB menyumbang Dana Lestari. Sebab, seperti yang diungkapkan Direktur Keuangan ITB Mary Handoko, sejak diperkenalkan empat tahun terakhir, endowment fund yang terkumpul masih sedikit, yaitu Rp 14,8 miliar. Dengan adanya ini (pemberian nama gedung), satu sumbangan saja bisa mengalahkan yang terkumpul empat tahun, ucapnya. Konsep Dana Lestari ini diperkenalkan oleh Ikatan Alumni ITB di masa pimpinan Laksamana Sukardi. Dana ini abadi, tidak boleh diambil. Yang boleh dimanfaatkan hanya hasil investasinya. Hasilnya, menurut Mary, kemudian dimanfaatkan untuk rencana kerja dan kegiatan akademik. Semakin besar dana, maka kami tidak perlu mengandalkan dana dari masyarakat untuk akademik, ucapnya. Rektor ITB Djoko Santoso mengatakan, penamaan gedung untuk alumni adalah hal umum yang terjadi di perguruan tinggi di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat. Beberapa didasari atas sumbangsih atau sumbangan alumni. Hal senada pun diungkapkan Sekretaris Jenderal IA ITB Freddy P Zen saat dihubungi terpisah. Ia menjelaskan, kesepakatan pemberian nama Gedung Labtek V,VI,VII, dan VIII (total ada 12 labtek di ITB) dengan nama keempat alumni ITB itu didasari pertemuan alumni di Jakarta, Agustus 2008 lalu. Pemberian nama ini ikut menyesuaikan momentum Dies Emas ITB. JON
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib
Seperti saya katakan, saya atau Rini, atau siapa saja, tak berminat untuk bikin evaluasi soal masuk jam 7. Indikator paling simpel adalah tak ada yang protes, secara pribadi maupun di media massa. Kalo situ berminat bikin evaluasi dan mau cari indikator lain, go ahead. Tapi fakta bahwa tak ada protes terhadap jam sekolah yang dimulai jam 7 pagi, sementara pemindahan ke jam 6.30 menuai protes deras di mana-mana, bagi orang waras sudah jelas menunjukkan perbedaan mencolok di antara keduanya. Ini bedanya seperti langit dan bumi, cuma Anda aja yang kaga mampu ngeliat. Urusan helm dan sabuk pengaman adalah urusan lain, Bung. Lagi-lagi Anda mencoba mengalihkan fokus diskusi ke soal lain yang kaga nyambung. Jelas nggaklah, ini bukan cuma soal mengubah kebiasaan. Kalo kebiasaan baru yang diajukan kaga masuk di akal sehat, sampai kiamat juga gak akan diterima oleh orang yang otaknya masih sehat. Yang mau terima paling-paling cuma orang tolol atau gila. Soal helm dan sabuk pengaman, jelas berkorelasi langsung dengan keselamatan. Kalo lalu diterima, bisa dipahami. Lha maju jam sekolah jam 6.30 korelasi langsungnya sama kemacetan apa? Sampai kini ada buktinya nggak? Waduh, saya curiga situ belum sembuh betul dari demam berdarah. Demamnya masih parah banget keliatannya. Masih delirium. manneke --- On Tue, 2/24/09, Harya Setyaka harya.sety...@gmail.com wrote: From: Harya Setyaka harya.sety...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, February 24, 2009, 8:57 AM Pak Manneke, Pertanyaan sy tidak spesifik pada Anda..dan juga siapa pun. tapi pertanyaan jujur.. siapa tahu anda bisa membantu. Kalau tidak sy pun tidak banyak menuntut dari anda. Ini tidak lebih dari keterbukaan saya terhadap partisipasi. Bukan mencari justifikasi. Paragraf pertama anda jadi lucu.. Sy kurang sependapat. Apa indikator nya masuk jam 7 tak ada persoalan? apa karena tidak ada yg protes? atau karena sudah sekian lama masyarakat 'nrimo' jadi dianggap tidak mengandung persoalan? Ini yg dulu sy tanyakan kembali; dari dulu masyarakat enggan menggunakan helm dan sabuk pengaman... lalu ketika ada kebijakan helm sabuk pengaman, pun diawali dengan protes. Namun ketika tetap ditegakkan akhirnya menjadi kebiasaan baru. Memang tidak instan, dan butuh waktu. Fokus nya: kebiasaan baru., salam, -K- On 2/24/09, manneke budiman hepaest...@yahoo. ca wrote: Selama bertahun-taun sekolah masuk jam 7 dan tak ada persoalan. Jadi jika kini demi menjustifikasi perpindahan masuk ke jam 6.30 Anda ngeyel nuntut supaya Rini dan saya menjawab pertanyaan Anda yang bukan persoalan itu, maka saya jadi terpaksa bertanya-tanya, Anda ini ngerti nggak yang lagi diomongin apa? � Kalo mau dievaluasi apa masuk jam 7 desirable atau enggak, ya Anda dan juragan Anda di Pemkot DKI-lah yang harus merintisnya. Silakan sono, evaluasi. Kite-kite sih seneng aja dapet hasilnya. Tapi, nannyanya ke juragan Anda di Balai Kota sana Boss, bukan ke Rini atau saya. Lha yang digaji buat itu emang siape? � Persoalannya terletak pada jam sekolah yang tadinya masuk jam 7 dipindah ke jam 6.30. Gini aja kok nggak ngerti-ngerti sih? Sekarang malah mau dialihkan ke suatu isu yang tidak dipermasalahkan sama sekali oleh siapa-siapa. Anda bisa nggak sih berpikir jejeg dan nggak mencla-mencle ke mana-mana? Entar sakit lagi lho gara-gara stress. Dan kami tentu saja ana merindukan Anda lagi, hehehe. � Sori ya Bung, saya nggak melayani pertanyaan tak mutu dari Anda itu dan tak akan kena jebakan murahan yang Anda lontarkan. Emang dikira gue anak kemaren sore? � Sisanya dari posting Anda di bawah ini buka fornt baru semua. Saya sih maunya fokus aja: kebijakan SUPERKONYOL memindah jam masuk sekolah ke jam 6.30. Kalo soal supergampil gini Anda tak kunjung ngarti, hehehe ya semua orang jadi tahu Anda ini sebentulnya siapa. Kok repot-repot. � manneke __ Looking for the perfect gift? Give the gift of Flickr! http://www.flickr.com/gift/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rekor Dunia Jam Masuk Sekolah
Kaga soal fundraising-nya lama atau bentar, susah atau gampang. Intinya, itu tugas pemerintah. Belm ngerti juga ya? Masih terpukau pada jumlah nolnya berapa? Pathetic betul Anda ini Malu dikit kenapa sih? manneke --- On Tue, 2/24/09, Harya Setyaka harya.sety...@gmail.com wrote: From: Harya Setyaka harya.sety...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rekor Dunia Jam Masuk Sekolah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, February 24, 2009, 8:45 AM Betul, fund raising adalah tugas pemerintah, tapi tetap masalah angka.. makin besar angka nya.. makin lama fund raising nya.. bukan begitu? -K- __ Instant Messaging, free SMS, sharing photos and more... Try the new Yahoo! Canada Messenger at http://ca.beta.messenger.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Demikian pulakalo udah telanjur cinta. Gak bisa ke lain hati deh. Ada pepatah, cinta itu buta. Tapi, saya belum dengar pepatah benci itu buta. Pak HS mau bikin pepatah baru? manneke --- On Tue, 2/24/09, Haniwar Syarif hani...@syarif.com wrote: From: Haniwar Syarif hani...@syarif.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, February 24, 2009, 7:57 AM kalau sudah benci gak bisa lihat proporsional. . gak bisa lihat substansi.. lupa pak Uztad bilang..janganlah kebencianmu membuatmu berlaku tidak adil HS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina ... siapa dia?
Ada beda yang sangat MENCOLOK dan JELAS antara ucapan saya yang bunyinya:meneroyok SEORANG perempuan, dan ucapan Anda yang berbunyi: mengeroyok perempuan. Kalo kaga ngerti bedanya, mari saya ajari. Jadi yang misleading itu siapa, Cak? Jadi yang nggak proporsional itu siapa, Cong? Lha owng orang ngomogin satu orang perempuan (Karen), kok didramatisir jadi SEMUA perempuan? Anda makin mirip Alvin Lie aja, demen banget berkhayal yang nggak-nggak. manneke --- On Tue, 2/24/09, IrwanK irwank...@gmail.com wrote: From: IrwanK irwank...@gmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina ... siapa dia? To: Forum Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, February 24, 2009, 2:55 AM IMHO, pernyataan di bawah malah cenderung misleading.. :-) Bahwa ada kepentingan/ 'interest' dari sebagian aleg DPR terhadap posisi DirUt Pertamina, jelas kita tidak bisa bantah.. namun, saya yang bukan pendukung ES,SK/PDI-P, melihat reaksi/sikap menghubungkan pernyataan ES SK sebagai 'serangan terhadap perempuan' jelas berlebihan/mengada .. Jangan justru ada yang parno atau sedikit menghubungkan suatu hal/topik dengan 'ini/itu kan perempuan'.. Yang proporsional sajalah.. :-) CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank. blogspot. com Pada 20 Februari 2009 14:37, manneke budiman hepaest...@yahoo. ca menulis: Da para anggota dewan yang macho-macho itu dengan pengecut dan tak tahu malu mengeroyok seorang perempuan. manneke __ Yahoo! Canada Toolbar: Search from anywhere on the web, and bookmark your favourite sites. Download it now at http://ca.toolbar.yahoo.com. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR
Lha? Bukannya tiap kali situ kirim posting soal isu DPR vs Karen ini, Anda selalu kasih kutipan dari orang PAN yang ada di komisi itu? Kok saya yang malah dibilang berputar? Memang, orang kalo lagi naek komidi puter itu kalo ngeliat orang lain seolah-olah orang lainlah yang lagi muter, hehehe. Wah, I can't help it, sorry. Saya memandang DPR saat ini sebagai lembaga TAK BERGUNA. Buktinya banyak kok. Dan jika ini dijadikan justifikasi oleh yang golput buat gak milih, saya ikhlas dan girang kok. Emangnya kenapa kalo orang mau golput dengan alasan ini? Bagaimana mungkin sebuah lembaga bobrok dan rusak mental mau MENGAWASI jalannya pemerintahan? Ini namanya rampok mau neriakin copet. Makin nggak salah dong kalo saya bilang situ jubirnya DPR? Hehehe. Survei membuktikan kok. Iya saya setuju, gimana milih anggota DPR yang bener. Kalo kaga ada pilihan yang bener, ya gak usah heboh kalo ada orang golput. manneke --- On Tue, 2/24/09, IrwanK irwank...@gmail.com wrote: From: IrwanK irwank...@gmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, February 24, 2009, 2:31 AM Anda ini koq malah berputar Pak Manneke.. Siapa juga yang sensi dan mencampur- adukkan PAN sama dengan DPR seperti yang anda tuding di bawah? :-) Bahwa saat ini DPR RI dikuasai aleg/fraksi yang seperti anda sebutkan, saya rasa kita tidak bisa bantah.. :-p Namun jangan pandang/hina DPR (sebagai institusi) yang tidak berguna. Karena pandangan semacam itu hanya akan menjadi pembenar(an) bagi sikap golput.. Bagaimanapun kita perlu parlemen untuk mengawasi jalannya pemerintahan (baca: pengelolaan negara wilayah/daerah) .. IMHO yang diperlukan adalah kita memilih (c)aleg DPR ( DPRD) yang benar berpihak dan membela kepentingan rakyat.. Bukan mereka yang sudah menunjukkan posisi sebenarnya.. saat mengkandaskan Hak Angket BLBI, mendukung kenaikan harga BBM tanpa melakukan efisiensi di bidang lain terlebih dahulu (yang menyengsarakan rakyat akibat kenaikan harga barang lain) Faktanya sekarang memang PAN belum menjadi mayoritas di DPR RI/DPRD.. Namun, AFAIK, para aleg PAN sudah berjuang semampu mereka.. seperti yang dapat kita baca/lihat dalam artikel soal Hak Angket BLBI penolakan terhadap kenaikan harga BBM.. Juga dalam Hak Angket BBM yang sekuat mungkin membongkar misteri seputar inefisiensi pengelolaan BBM/energi nasional. Mudahan saja PAN dapat menyumbangkan lebih banyak aleg berkualitas dalam pemilu 2009 ( ke depannya).. Amien.. :D CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank. blogspot. com
[Forum-Pembaca-KOMPAS] hukum Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
Tenang, kalem. Jangan bikin repot pak RT. Obrolan ini sangat gampang dicerna asal dikunyah pelan-pelan, diikuti dari awal. Silakan baca lagi beritanya di Kompas. Tolong periksa tanggal berapa SBY Plaza Hotel memberlakukan peraturan itu dan kapan berita tamu kena denda tsb dimuat. Jangan lupa, ini tentang pemberlakuan peraturan di hotel, dunia tatakrama yang urusannya jualan keramahtamahan. Sekedar pembanding, peraturan lalulintas (UU No.14 Tahun 1992) khususnya 2 pasal tentang sabuk pengaman, yang perlu diperkenalkan cukup lama dan baru berlaku efektif pertengahan 2004. Hotel, harusnya bisa tetap mengedepankan kecerdasan dalam melayani tamu. Apalagi tamu hotel cuma tinggal sementara, bukan menetap. Jangan malas mengingatkan tamu yang datang pergi silih berganti. Beri kesempatan orang banyak untuk mengenali hotel itu sebagai kawasan bebas rokok. Dan itu, tentu saja perlu waktu. Sekonyong-konyong main denda dalam perhotelan / dunia pariwisata, itu kadar brutal sudah. Anarki di dunia pariwisata. Nggak bedanya kelakuan Satpol PP, FPI, atau debt collector yang juga ngaku menegakkan peraturan. ajeg= --- Y. B. Riyanto y.briya...@... wrote: Saya masih belum bisa mencerna, brutalnya dimana sih? Kok dari kemarin bilang brutal terus Kalau aturan itu dibuat pak RT dan diberlakukan di rumah Anda, mungkin itu brutal. Lha ini kan bukan milik Anda pribadi, kenapa susah sih menghargai orang lain? riyanto
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pilot GARUDA Marwoto dituntut 4 tahun penjara
Salam, Kejadian serupa yaitu peswat terbang yang mendarat dengan keras dan terbaka, beberapa kali terjadi, tanpa menyebabkan korban, karena penanggulanganya di Bandara( pemadam kebakaran/ ambulans dsb) berfungsi sesuai tugasnya dengan baik.Tidak seperti di bandara Adisutjipto yang datang sangat terlambat ( kira-kira baru 15 menit ) dan meyemprot bukan dengan busa atau CO2 tetapi dengan air (bahan yang keliru). Persoalannya memang lepas dari persoalan capt.Marwoto, tetapi sedikit banyak mereka harus bertanggung jawab dan ikut meringankan kesalahan Marwoto.Hal ini samasekali tidak menjadi permasalahan karena penyelidikan kearah itu saja ,sama sekali tidak dilakukan apalagi diproses.Suatu hal yang dapat dianggap kurang adil karena mereka seharusnya juga ikut bertangungjawab dengan jatuhnya korban yang seluruhnya ditimpakan kepada capt.Marwoto. Wasalam, Wal Suparmo Berbagi foto Flickr dengan teman di dalam Messenger. Jelajahi Yahoo! Messenger yang serba baru sekarang! http://id.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dukung Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pia la Dunia 2022
Boleh pinjem contoh kasusnya? Itu contoh lain dari kebrutalan penegakan hukum. Menangkap dan menahan pemain bola yang berkelahi dalam pertandingan memang lucu karena brutal. Anarkisme di wilayah olahraga. Kalau waktu itu sang Kapolda nggak ikut nonton (dan memerintahkan penangkapan), belum tentu anak buahnya terpikir untuk menuduh 2 pemain bola itu melanggar ketertiban karena berkelahi di muka umum - sehingga harus ditangkap, ditahan, dan dikenakan pasal pidana. Ps. setuju Indonesia tuanrumah asal timnasnya ikut tanding (kelas dunia) --- Imam ima...@... wrote: Mungkin anda anggap kasus solo itu lucu, tapi saya yakin Nova dan Bernard tidak merasa itu lucu, digelandang saat main dan ditahan beberapa hari sebelum dapat penangguhan. (...)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menkes: Saya Tak Berhak Katakan Ponari Benar atau Salah
Eko, Kujawab satu2n ya, pertanyaanmu. Paragraf 1: Morbiditas = promotif + preventif.+ kuratif (y = x1 + x2 + x3) Jika y mengalami kenaikan, apakah berarti pasti ada yg tdk bener pada x atau ada variabel lain yg perlu dimaksukkan? Jawabannya: Kamu harus membayangkan seperti efek domino, dimana ketika dibuka yang satu maka akan menyentuh yang lain, ya. Kenapa sampai seorang individu jatuh sakit dipengaruhi o/bebarapa faktor, salah satunya terkait perilaku si individu itu sendiri, yang jika dalam konteks kelompok maka disebut terkait dengan perilaku masyarakat. U/mengubah kedaan sakit menjadi sehat maka dilakukan beragam upaya u/masyarakat tersebut, yang salah satunya yaitu upaya pencegahan. Katakanlah kita ingin mengubah besarnya morbiditas pada demam berdarah. Maka kita lakukan upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat di daerah yang kita tuju memahami apa itu demam berdarah, apa saja faktor2 yang dapat menimbulkannya dan apa yang dapat dilakukan u/mencegah agar tidak mengalami hal tsb dan apa hal yang harus dilakukan jika terkena. Upaya tersebut tentu ada yang dapat dilakukan o/masyarakat pada aras individu maupun aras kelompok (di keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya). Di sisi lain, masyarakat juga harus dimampukan u/melihat kenapa terjadi pengubahan pola penyakit ini (Catatan: dulu, sampai awal 90an, penyakit ini hanya mengenai anak2. Ada pola2 klasik serangan sakit. Di Indonesia siklusnya pun 5 tahunan. Kmd mengalami pengubahan spt yg kita alami saat ini dimana orang dewasa pun tak luput dan pola sakitnya tidak lagi klasik. Demam berdarah pun bisa kita temui sepanjang tahun kini.). Disini isu perubahan iklim, penataan kota dll harus dimasukkan dalam semua bentuk komunikasi kesehatan kepada masyarakat tadi sehingga masyarakat tahu dan diharapkan mampu turut serta u/menjadi bagian dari penyelesaian masalah yang ada di tengahnya, bukan sekedar dibiarkan pasif mendapatkan (atau dipaksa mendapatkan) fogging (pengasapan) sementara ada hal yang jauh lebih penting tak lebih dulu terselsaikan. Nah, bentuk upaya tersebut masuk ke ranah pencegahan (promotif dan preventif) tadi. Upaya lain yang juga bisa dibutuhkan pada demam berdarah ini yaitu kuratif, jika kemudian ada individu yang jatuh sakit tentu. Nah, apakah 'jika y mengalami kenaikan, apakah berarti pasti ada yg tdk bener pada x' ? Kamu bisa lihat sendiri berdasarkan paparan di atas, ya. Tapi kamu juga kemudian harus cerdas dalam mengejar saya dengan bertanya semisal: 'Apakah jika 'X' baik maka 'morbiditas akan menjadi 0'? Jawaban saya akan: 'Tentu saja tidak!'. Karena ada hal lain yang mempengaruhi kekuatan upaya promosi tadi, yang menjadi bagian pekerjaan pemerintah (semisal penataan lingkungan, kejelasan arah pembangunan kesehatannya, termasuk yang dapat menjawab tantangan pengubahan iklim terkait kesehatan dst) serta hal2 lainnya. Lalu dimana kaitan ini semua dengan apa yg sedang kita perdebatkan, terkait tidak sepadannya biaya 'promosi kesehatan menkes' dengan 'hasil yang dicapai dan fenomena Ponari'? Mari kamu lihat di penjelasan u/menjawab pertanyaanmu yang kedua, ya. Paragraf 2: Apakah ada parameter yg telah ditetapkan sebelumnya, misalnya ada angka roi yg ditetapkan sekian persen pada periode tertentu, sehingga evaluasi yg logis, argumentatif dan kredibel bisa dikeluarkan? Jawabannya: ROI itu bukanlah suatu angka atau koefisien sehingga bisa kamu katakan 'ditetapkan' seperti itu. ROI merupakan suatu penghitungan u/membantu kita agar tahu sejauh mana sih 'keuntungan atau kerugian kita' dengan ngeluarin 'sejumlah Rp X' dibandingkan dengan pencapaian hasil atas upaya yang kita lakukan. Katakanlah upaya B4M di televisi tersebut dimaksudkan agar masyarakat paham bahwa Depkes sudah menyediakan suatu sistim penjaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin (Askeskin). Ada sejumlah uang negara yang dikeluarkan agar kelompok sasaran, baik pihak dinkes di aras propinsi maupun kab/kota, sampai pada para pekerja kesehatan (dokter dan pihak lainnya) dan masyarakat mengetahui hal ini dan kemudian menggunakan mekanisme ini. Pertanyaannya, apakah kemudian sejumlah uang yang dikeluarkan tsb (termasuk uang u/bikin iklan segede gaban di Kompas pada Sep tahun lalu dan membuat PT ASKES bereaksi u/berkemungkinan menempuh jalur hukum karena merasa dicemarkan namanya, he he he) sepadan dengan hasil yang diharapkan? Apakah fenomena Ponari malah mengatakan sebaliknya? Jika sudah begitu, apakah program promosi kesehatan ala B4M tsb tidak lebih pantas disebut sebagai program promosi profil diri? Jika ya, haruskah sebesar itu uang yang harus kita keluarkan? Apakah promosi kesehatan yang telah mengeluarkan sejumlah Rp X tsb (sebagai investasi) telah memberikan hasil balik yang sepadan dengan berkurangnya morbiditas atau paling tidak memperkuat nilai 'promotif dan kuratif' yang kamu simbolkan dengan 'x' di atas? Saya rasa kini kamu harus mampu menjawab ini
Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya?
Yang terpenting bukan kapan terjadinya kiamat karena kiamat itu adalah rahasia Allah SWT, sebaiknya yang kita lakukan adalah introspeksi diri dan marilah kita tingkatkan iman dan takwa kita. Pemebritaan mengenai kiamat yang dimuat di Kompas.com dengan beberapa teorim ilmiah yang disampaikannya telah membantu saya untuk menyadari hakekat kemanusiaan saya yang banyak lupanya. Terima kasih --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, abdul rohim ar_arr...@... wrote: perlu di perjelas disini akan terjadi kiamat yang seperti apa? karena kiamat terbagi dua (menurut keyakinan saya) yaitu kiamat kubro dan kiamat sugro. salam ar Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@... Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 23 Februari, 2009 18:23:23 Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya? Oleh Maria Hartiningsih http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 02/23/09541073/ 2012.masa. paling.sakral. dan.berbahaya Heboh ramalan tahun 2012 sudah berlangsung lama, tetapi baru meluas sekitar 10 tahun terakhir. Penelitian tentang hal itu dilakukan banyak ahli dari berbagai bidang ilmu dan puluhan buku sudah diterbitkan. Observasi astronomi sangat akurat selama berabad-abad para astronom genius Maya memberi pertanda, tanggal 21/12/2012 akan menjadi kelahiran zaman baru. Masa itu paling sakral sekaligus paling berbahaya dalam sejarah Bumi. Menurut Laurence E Joseph dalam Apocalypse 2012, tanggal 21/12/2012 merupakan titik balik musim dingin tahunan ketika belahan Utara Bumi berada di titik terjauh dari Matahari sehingga siang sangat pendek. Pada tanggal itu, tata surya dengan Matahari sebagai pusatnya, seperti diyakini bangsa Maya, akan menutupi pemandangan pusat Bimasakti dari Bumi. Para astronom Maya Kuno menganggap titik pusat ini sebagai rahim Bimasakti. Keyakinan itu didukung banyak pembuktian para astronom kontemporer bahwa di situlah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi. Saat ini, sejumlah lembaga penelitian ilmiah mengenai atmosfer, ruang angkasa, dan teknologi di Barat menduga ada lubang hitam tepat di pusat itu yang menyedot massa, energi, dan waktu, yang menjadi bahan baku penciptaan bintang masa depan. Untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun, energi yang mengalir ke Bumi dari titik pusat Bimasakti akan sangat terganggu pada 21/12/2012, tepatnya pukul 11.11 malam. Semua itu disebabkan guncangan kecil pada rotasi Bumi. Bangsa Maya yakin, sesingkat apa pun terputusnya pancaran dari pusat galaksi akan merusak keseimbangan mekanisme vital Bumi dan tubuh semua makhluk, termasuk manusia. Memaknai ramalan Ada yang menginterpretasikan 21/12/2012 sebagai âkiamatâ, tetapi banyak pula yang memaknainya secara kontemplatif. Pakar psikologi transpersonal dari AS, Dr Beth Hedva, yang ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, mengibaratkan Ibu Bumi sudah sangat dekat waktunya melahirkan. Proses kelahiran tak hanya diiringi darah dan penderitaan, tetapi juga harapan dan janji. âSelalu terjadi kontraksi,â ujar Beth Hedva. Wujudnya perang, kekejian, dan bencana akibat penghancuran lingkungan dan perusakan atmosfer Bumi��dampak kebencian dan keserakahan manusia��serta bencana yang disebabkan faktor manusia dan nonmanusia. Dalam antologi The Mystery 2012: Predictions, Prophecies Possibilities (2007), ahli sistem komputer untuk ruang angkasa yang menjembatani ilmu pengetahuan dan spiritualitas, Gregg Braden, menyatakan, yang terpenting bukan apa yang akan terjadi, tetapi bagaimana potensi kolektif muncul dari pemahaman holistik dan kesadaran tentang siapa diri kita di tengah Semesta Raya. Ahli fisika biologi dan ahli kanker pada Organisasi Kesehatan Dunia, Carl Johan Calleman, peneliti Kalender Maya, mengingatkan pada transformasi kesadaran manusia. Robert K Stiler, Direktur Program Kajian Amerika Latin Universitas Stetson di DeLand, Florida, AS, menambahkan, âApa pun maknanya, bangsa Maya mengajak kita merengkuh hidup berkualitas dan kesehatan planet Bumi.â Tahun 2012 adalah tahun berjaga dengan menyadari teknologi saja tak menjamin keberlangsungan Bumi. Begitu diingatkan José Argüelles, PhD, ahli Kalender Maya dan pakar sejarah seni dan estetika dari Universitas Chicago. âKalau kita tidak berjaga, planet Bumi akan hancur secara alamiah karena sekarang sudah jauh dari seimbang,â ia menambahkan. âPikiran manusia secara massal dikontrol dan dimanipulasi pemerintah dan institusi-institusi yang menjadi faktor kunci kehidupan modern.â Christine Page, dokter medis, ahli homeopati dan kesehatan holistik, menjelaskan, tanggapan pada zaman baru sangat tergantung pada kemampuan memahami kesalingterkaitan dan menghargai Ibu Bumi. âAlam dan semua makhluk hidup di Bumi adalah bagian diri kita yang harus diperlakukan penuh martabat, penghargaan, dan cinta,â ujarnya. Jadi, pilihan ada di
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UI Melarang Konser Tribute to Munir di Kampus
permisi, maaf, ikut nimbrung duh, aduh, ibu�/ bapak�Maneke dan bapak HS, plis jangan hadap hadapan deh! ini kan masalah persepsi dan perspektif�tiap individu untuk menyikapi (at least comment) tentang sesuatu (baca : konser tribute to munir) yang berbeda. Yok... ojo atos atos toh!!!� � ngomong2 jika UI� melarang kegiatan tersebut/tidak berkenan, mari kita hormati sebagai kebijakan institusi kampus yang Independent !� dan tiap kebijakan pasti ada konsiderannya ! � Bukan berarti kita memahami masalah secara hitam putih atau abu abu, tapi mencoba memahami semua persoalan yang terjadi di sekitar kita�secara rasional, open mind, dan sebisanya secara holistik. � Nah, barangkali ada �member FPK sebagai pengambil kebijakan di Kampus (kampus mana aja)�ada yang berkenan�mengundang secara terbuka agar kegiatan ini diadakan di Kampusnya ??? � � Regards � Titin --- Pada Sel, 24/2/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca menulis: Dari: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UI Melarang Konser Tribute to Munir di Kampus Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 24 Februari, 2009, 2:42 PM Info yang kita punya sangat gamblang dan sederhana kok Pak HS. Saya kan orag dalam UI. Selama 15 tahun lebih kerja di UI, dan 5 tahun kuliah di situ sebelumnya, gak ada tuh terjadi keributan besar dan huru-hara gara-gara konser musik, apapun tujuan konser itu. � Jadi info apalagi yang Anda mau, mister pengamat? Lha Anda sendiri juga gak tahu motivasi rektorat UI, kok ngerasa seolah-olah tau bahwa rektor punya info tertentu? Ono-ono wae sampeyan iki, Bapake. � Yang juga jelas adalah di media disebutkan bahwa alasannya ditakutkan konser musik itu akan menimbulkan keributan. Ini kan statemen resmi rektorat. Gampang kok diverifikasi kebenarannya. Jadi Anda mau info apa lagi? Punya info rahasia apa lagi? � Mau adu argumen soal ini? Ayolah, saya ladeni. � manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dukung Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pia la Dunia 2022
Piala Dunia dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2022 semoga bukan mimpi, semoga itu menjadi kenyataan. Karena saya yakin kalau saat itu Indonesia sudah mampu menyelenggarakan Piala Dunia (yang pastinya ditentukan oleh FIFA dengan syarat yang ketat), itu berarti memang Indonesia MAMPU dan sudah berhasil keluar dari belitan krisis yang terjadi saat ini ( semoga .. ) Yang membuat saya pesimis Piala Dunia 2002 tidak terlaksana di Indonesia adalah hanya apabila pengurus PSSI masih yang seperti saat ini. Optimis untuk bangsaku --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Vandelasca billimeis...@... wrote: Wah bapak2 ini lupa ya dengan Piala Asia 2007 lalu. Ga ada kan lempar2 batu, pukul2an dan sebagainya. Ga usah terlalu pesimis lah. Apalagi ketakutan pemain untuk ditangkap polisi, pak Imam lucu deh pake bilang begitu On 2/23/09, halim hd halimh...@... wrote: rasa-rasanya eh yang bakalan laku keras helm, produksinya meningkat, lantaran hujan batu dan lainnya, seperti biasa terjadi pada super liga indonesia. hhd.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Asset liquid koruptor? Ada di sini...
Dear FPK, Ternyata korupsi ada dimana-mana dan merusak semuanya.. di negara maju spt eropa lebih parah korupsi dan penggelapan pajak, anehnya.. pemerintah juga tidak melakukan tindakan tegas kepada mereka. salam, sari --- On Tue, 2/24/09, Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com wrote: From: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Asset liquid koruptor? Ada di sini... To: mand...@gmail.com, indone...@nextbetter.net Date: Tuesday, February 24, 2009, 5:48 AM 2009/2/24 someone wrote: Cara paling mudah adalah mencairkan aset-2 koruptor dan menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Jumlahnya khan trilyunan =) Asset liquid para koruptor, kroni, dan keluarganya? Mungkin ada di sini: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/23/00160478/Swiss.Dicap.Surga.Penipuan ---begins--- Swiss Dicap Surga Penipuan London, Minggu - Menteri Keuangan Inggris Alistair Darling di London, Minggu (22/2), mengecam kerahasiaan bank Swiss. Hal itu dinilai merupakan salah satu penyebab krisis keuangan global. Amerika Serikat juga kini menyerang Swiss yang melindungi ”penipuan” keuangan oleh warganya. Tidak dijelaskan kaitan antara kerahasiaan perbankan Swiss itu dan krisis global. Namun, di Berlin, Jerman, para pemimpin raksasa Eropa, seperti Italia, Inggris, Perancis, dan Jerman, Minggu, bertemu untuk membahas cara mengatasi krisis keuangan global. Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan pentingnya pengaturan transaksi keuangan. Salah satunya adalah pengendalian atas hedge fund, sebutan untuk sekumpulan dana yang dikelola para manajer. Dana itu ”dimainkan” di pasar dengan tingkat spekulasi yang rumit, tetapi susah dilacak, baik aliran dana maupun pola permainannya. Kegiatan ini dimungkinkan karena sumber pelaku permainan berasal dari negara-negara safe havens, seperti Swiss. Di tengah krisis, tetap saja terjadi gairah di bursa saham dan uang dengan korban-korban baru. Namun, di sisi lain, aksi-aksi spekulasi itu membuat sesama perbankan makin curiga. Banyak bank berhenti beraktivitas dengan sesama lembaga keuangan karena khawatir banyak bank yang turut melakukan spekulasi untuk mengompensasi kerugian besar walau dengan risiko besar. 47 langkah Jerman sudah menyusun 47 langkah untuk mengatasi krisis keuangan global, yang akan dibahas dalam pertemuan G-20 di London, 2 April mendatang. Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sepakat memperkuat tekanan pada pentingnya pengaturan keuangan global, juga hukuman kepada negara-negara safe havens yang melindungi penipuan. ”Transparansi itu penting. Masalahnya, semua orang tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya kira, setengah dari persoalan krisis adalah karena mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi. Swiss harus tahu persoalan ini dan harus turut mengatasinya. Anda tak bisa menerima orang- orang mendapatkan perlindungan, apalagi jika mereka menggelapkan pajak,” kata Darling. Internal Revenue Services (IRS) dari AS meminta UBS AG (bank Swiss) membuka rahasia rekening milik 52.000 warga AS. IRS menemukan, ada 52.000 rekening warga termakmur AS yang terkait penggelapan pajak dan penipuan keuangan yang dilakukan lewat UBS. Agen IRS, Daniel Reeves, mengatakan, UBS melakukan perbuatan ilegal selama periode 2000-2007. Juru bicara Departemen Keuangan Swiss, Roland Meier, menolak panggilan Senat AS atas UBS untuk pemeriksaan pada 4 Maret soal ke-52.000 rekening itu. Kekacauan dan anomali sektor keuangan merupakan bagian dari persoalan krisis keuangan global. Krisis itu melumpuhkan kepercayaan bisnis dan konsumen, yang membuat kesediaan berbelanja dan melakukan investasi baru menjadi mandek. Hal itu selanjutnya membuat aktivitas ekonomi anjlok dan investor biasa (bukan spekulan) juga enggan memberikan pinjaman baru. Namun, di sisi lain, aksi-aksi spekulasi terus berlanjut. Kekurangan modal telah membuat Airbus kini terancam kekurangan modal kerja, sebagaimana diutarakan Presiden Airbus Wilayah Timur Tengah Habib Fekih di Dubai, Uni Emirat Arab. Eropa Timur, seperti Polandia, Hongaria, dan Ceko, kini juga mengalami kekeringan dana karena hengkangnya investasi asing. Dana darurat ASEAN ASEAN juga tidak luput dari pelarian modal. Karena itu, dalam pertemuan menteri keuangan ASEAN plus China, Jepang, dan Korea Selatan di Phuket, Thailand, disepakati soal pengadaan 120 miliar dollar AS dana darurat. Sekitar 20 persen dana itu berasal dari ASEAN dan sisanya dari tiga negara Asia Timur. (REUTERS/AP/AFP/MON/JOE) ---ends---
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artalyta_Ratu CIN CAI.....
Tenang pak, ada temennya, sy jg sama kupernya .. Sampai sy terperangah dan terbengong-bengong mengetahui adanya bisnis yg begitu menggiurkan dibalik sel tahanan, yg ditayangkan disalah satu tv swasta bbrp wkt lalu. Kl mau pindah blok sel tahanan yg lbh bagus (biasanya blok para koruptor) ada tarifnya sekian jt. Tambah kasur, tv, hp dst msg2 ada tarifnya sekian rupiah (bervariasi). Blm kl pengunjung dtg ada tarifnya, tahanan balik kembali ke selnya jg ada sumbangannya. Yg hebat jg adl stasiun tv yg bs menayangkan.. Yg diinterview ya para tahanan itu sendiri yg buka suara.. Hebat.. Hebat... Para entrepreneur yg jeli melihat peluang.. AW Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Bambang Soetedjo bambang_soete...@yahoo.com Date: Tue, 24 Feb 2009 01:40:27 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artalyta_Ratu CIN CAI. Waduh...waduhIni benar2 breaking news. Selamat ulang tahun bu Artalyta. Memang betul bu Artalyta ini di beri julukan bu CIN CAI. Inilah cermin hukum ditanah air. Semua bisa diatur dengan pasal CIN CAI. Dibawah KUHP (Kasih Uang Habis Perkara) ada peraturan CIN CAI. Saya hanya bisa ngurut dada dan prihatin dengan adanya persoalan ini. Mungkin pemimpin rumah tahanan Mabes Polri memang sudah menyetujui jadi masalahnya selesai kan? Pertanyaan saya KOK BISA YA saya memang kuper kali ya dalam masalah hukum ditanah air. Tapi mungkn ada pengecualian dalam hal ULTAH tahanan yang bisa diberi dispensasi keluar selama 2 hari? Mohon penjelasan. Salam BS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Slumdog Millionaire
WC yang nangkring disungai lebih bagusan di India sana rupanya ya, dikomersilin lagi :) Salam, Mubarik On Tue, Feb 24, 2009 at 8:29 PM, Darwin Marpaung marpaungdar...@yahoo.comwrote: Slumdog Millionaire menarik untuk ditonton. Suasana kumuh yg diangkat dalam filem ini juga dapat kita rasakan di negeri kita, menggambarkan betapa sulitnya kehidupan bagi sebagian orang. Saya bayangkan seandainya Indonesia lebih dulu dipilih oleh sutradara Danny Boyle. Salam. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Slumdog Millionaire
Pak Darwin, Mumbai, terutama daerah kumuh yg digambarkan di novel yg kmd diangkat ke film tsb, jauh lebih buruk dari Jakarta loh Jauh lebih pedih ED Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Darwin Marpaung marpaungdar...@yahoo.com Date: Tue, 24 Feb 2009 05:29:58 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Slumdog Millionaire Slumdog Millionaire menarik untuk ditonton. Suasana kumuh yg diangkat dalam filem ini juga dapat kita rasakan di negeri kita, menggambarkan betapa sulitnya kehidupan bagi sebagian orang. Saya bayangkan seandainya Indonesia lebih dulu dipilih oleh sutradara Danny Boyle. Salam. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dukung Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pia la Dunia 2022
Zidane akan ditahan? Tidak juga deh kayaknya. Kenapa? Soalnya FIFA sudah tegas dalam menegakkan disiplin. Sedangkan PSSI? Sudah berkali2 ada kerusuhan di Liga kita, tp tidak ada tindakan yang tegas. Jadi, jangan digeneralisir dong, lihat konteksnya jg... riyanto Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Imam ima...@aol.com Date: Tue, 24 Feb 2009 15:29:00 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dukung Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pia laDunia 2022 Lho saya hanya mengangkat fakta, bukannya melucu. Mungkin anda anggap kasus solo itu lucu, tapi saya yakin Nova dan Bernard tidak merasa itu lucu, digelandang saat main dan ditahan beberapa hari sebelum dapat penangguhan. Seorang pengurus liga bahkan mengibaratkan andai PD 2006 diadakan di Solo, pasti Zidane langsung ditahan usai menanduk Matterazi. Saya juga yakin FIFA akan menganggap kasus ini serius jika mereka tahu. Wassalam Perihal:Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dukung Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pia la Dunia 2022 Penulis:Vandelasca billimeis...@gmail.com Tanggal:24 Februari 2009 07:05 Wah bapak2 ini lupa ya dengan Piala Asia 2007 lalu. Ga ada kan lempar2 batu, pukul2an dan sebagainya. Ga usah terlalu pesimis lah. Apalagi ketakutan pemain untuk ditangkap polisi, pak Imam lucu deh pake bilang begitu [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nama Satu Gedung di ITB Dihargai Rp 25 Miliar
Masih murah tuh dibanding Harvard...denger2 katanya dulu Mr. Stanford gak jadi nyumbang ke Harvard karena sumbangan tersebut bisa buat satu Universitas yang kini terkenal, Stanford University. Beliau ingin menyumbangkan harta dengan ikut membangun gedung fakultas untuk mengaadikan anaknya. Cmiiw. Salam, Mubarik On Tue, Feb 24, 2009 at 9:08 PM, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/24/19514173/Nama.Satu.Gedung.di.ITB.Dihargai.Rp.25.Miliar BANDUNG, SELASA Institut Teknologi Bandung (ITB) meresmikan nama empat gedung kuliahnya dengan nama alumni atau keluarganya, yaitu Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Teddy P Rachmat, dan Benny Subianto. Pemberian nama ini adalah bentuk pernghormatan setelah masing-masing alumni ini menyumbang Rp 25 miliar ke Dana Lestari ITB. Wakil Rektor Senior Bidang Sumberdaya ITB Carmadi Machub, Selasa (24/2), mengatakan, ITB tidak memasang tarif terkait perubahan penamaan gedung itu. Sesuai proporsional aja nilainya (sumbangan), tuturnya. Dana Rp 25 miliar itu diangsur hingga lima tahun mendatang dan diperuntukkan sepenuhnya untuk Dana Lestari di ITB. Menurutnya, upaya ini diharapkan mampu merangsang alumni ITB menyumbang Dana Lestari. Sebab, seperti yang diungkapkan Direktur Keuangan ITB Mary Handoko, sejak diperkenalkan empat tahun terakhir, endowment fund yang terkumpul masih sedikit, yaitu Rp 14,8 miliar. Dengan adanya ini (pemberian nama gedung), satu sumbangan saja bisa mengalahkan yang terkumpul empat tahun, ucapnya. Konsep Dana Lestari ini diperkenalkan oleh Ikatan Alumni ITB di masa pimpinan Laksamana Sukardi. Dana ini abadi, tidak boleh diambil. Yang boleh dimanfaatkan hanya hasil investasinya. Hasilnya, menurut Mary, kemudian dimanfaatkan untuk rencana kerja dan kegiatan akademik. Semakin besar dana, maka kami tidak perlu mengandalkan dana dari masyarakat untuk akademik, ucapnya. Rektor ITB Djoko Santoso mengatakan, penamaan gedung untuk alumni adalah hal umum yang terjadi di perguruan tinggi di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat. Beberapa didasari atas sumbangsih atau sumbangan alumni. Hal senada pun diungkapkan Sekretaris Jenderal IA ITB Freddy P Zen saat dihubungi terpisah. Ia menjelaskan, kesepakatan pemberian nama Gedung Labtek V,VI,VII, dan VIII (total ada 12 labtek di ITB) dengan nama keempat alumni ITB itu didasari pertemuan alumni di Jakarta, Agustus 2008 lalu. Pemberian nama ini ikut menyesuaikan momentum Dies Emas ITB. JON [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Help Me...!
Waduh, jadi kepingin ikutan... ;) sekalian buat forum FPK yang punya soft copy tulisan saya : Kegelapan abadi Luweng Jaran (Kompas 8 Juni 2001) Artikel tersebut ada fotonya, bisa gak ya utuh satu artikel; sekalian Fotonya... :) thanks b4. ONdo --- On Mon, 2/23/09, Adhie Massardi massardisp...@yahoo.com wrote: From: Adhie Massardi massardisp...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Help Me...! To: Kompas Pembaca forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Date: Monday, February 23, 2009, 11:22 PM Saya membutuhkan soft copy tulisan saya di Kompas zaman dulu. Sudah dicari lewat Google tapi tidak ketemu. Apakah ada yang bisa menolong saya untuk mendapatkan soft copy 1. Budaya Tanpa Cermin (Kompas, Sabtu, 25 Oktober 1997) 2. Kosmopolitan( isme) dalam Pers Nasional (Kompas, Sabtu, 7 Februari 1998) 3. Yang Terhormat Para Wakil Rakyat (Kompas, Kamis, 2 Oktober 1997) 4. Indonesia Baru, Sebuah Political Dream (Sabtu, 19 Juni 1999) Waktu itu saya ngetik pakai flopy disk yang rentan rusak itu. Jadi apabila ada FPK-mania yang bisa membantu saya, terima kasih sekali. Salam! Adhie M Massardi [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya?
sekedar meluruskan, Keyakinan itu didukung banyak pembuktian para astronom kontemporer bahwa di situlah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi. - Tidak ada bukti bahwa pusat Bima Sakti adalah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi Teori yang paling mendekati adalah White hole, yang menurut Michio Kaku (Carl Sagan-nya abad 21), berlaku kebalikan dari Black hole. Tapi keberadaanya masih pure teori. Belum ada observasi. Belum ada landasan yang kuat. Ada beberapa model yang memprediksi kausalitas antara black-hole dan galaksi, tapi semuanya belum konklusif, dan belum didukung bukti/observasi. - Yang diketahui ilmuwan saat ini, bintang lahir dari kondensasi-- (bukan istilah yang tepat, cuma untuk menggambarkan) debu bintang yang berasal dari bintang lain yang sebelumnya berakhir sebagai supernova. - Saat ini, sejumlah lembaga penelitian ilmiah mengenai atmosfer, ruangangkasa, dan teknologi di Barat menduga ada lubang hitam tepat di pusat itu yang menyedot massa, energi, dan waktu, yang menjadi bahan baku penciptaan bintang masa depan - Yang sudah diobservasi (dilihat) oleh ilmuwan adalah sebuah fenomena pada pusat Bima-Sakti , dimana sejumlah bintang tampak mengorbit eliptikal, dengan salah satu foci mayor axis-nya berada pada titik yang sama, yang mendukung dugaan adanya massa yang masif di sana. Belum ada pembuktian atau observasi atau landasan yang kuat untuk menduga bahwa suatu saat segala materi yang tersedot kedalam singularitas tersebut akan disemprotkan keluar melalui white hole. - http://www.space.com/scienceastronomy/aas_galactic_center_050111.html http://www.environmentalgraffiti.com/sciencetech/supermassive-black-hole-milky-way/6671 - Masa yang massif ini masuk kategori supermassive black hole, dan dari dampak pada materi-materi yang terlihat disekelilingnya massanya terhitung sama dengan massa 3 sampai 4 juta matahari dipampat kedalam volume sekitar 6.25 jam cahaya. Dari perilaku orbit terlihat (visible material) ini juga, diduga ada sekitar 1 stellar-mass blackhole (black-hole yang lebih kecil dari kategori supermassive) yang juga ikut mengorbit supermassive black-hole di pusat galaksi kita ini. -Untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun, energi yang mengalir ke Bumi dari titik pusat Bimasakti akan sangat terganggu pada 21/12/2012, tepatnya pukul 11.11 malam - Belum ada bukti bahwa ada energi yang mengalir ke Bumi dari titik pusat Bimasakti. Hal ini pun bertolak-belakang dengan pengetahuan bahwa supermassive blackhole tidak membiarkan apapun (materi, cahaya dan waktu) lepas. - Christine Page, dokter medis, ahli homeopati dan kesehatan holistik, menjelaskan, tanggapan pada zaman baru sangat tergantung pada kemampuan memahami kesalingterkaitan dan menghargai Ibu Bumi. ”Alam dan semua makhluk hidup di Bumi adalah bagian diri kita yang harus diperlakukan penuh martabat, penghargaan, dan cinta,” ujarnya. - Mungkin lebih tepat, kita adalah bagian dari alam dan semua mahluk hidup di Bumi. - Jadi, pilihan ada di tangan manusia: membiarkan planet Bumi hancur atau melanjutkan evolusinya. Mari kita renungkan…. - Saya pikir, bukan planet Bumi yang hancur akibat tindakan manusia yang tidak bijaksana. Tapi manusianya yang hancur, dan alam mungkin akan kembali seperti sedia kala-- cuma manusia sudah tidak ada di sana untuk menyaksikannya. Jadi yang tepat bukan menyelamatkan Bumi, tapi menyelamatkan manusia -- From: abdul rohim ar_arr...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 24, 2009 10:25:16 Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya? perlu di perjelas disini akan terjadi kiamat yang seperti apa? karena kiamat terbagi dua (menurut keyakinan saya) yaitu kiamat kubro dan kiamat sugro. salam ar
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Makanya saya bertanya tanya : kemana ibu MG kok nggak ada kelanjutan masalah pengaliran uang ke wakil kita di parlemen. Jangan dilemari es kan lho nanti semua menyusut dan akhirnya membeku. Tidak boleh sampai terjadi. Bagaimana pejabat2 hukum kita, jangan dilupakan lho masalah ini. Salam BS --- On Tue, 2/24/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com wrote: From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 24, 2009, 9:50 AM Sangat disayangkan apabila Pertamina melakukan pemecatan karena intervensi DPR.� Seharusnya DPRlah yang memecat anggota-anggotanya yang merima suap akibat pengalihan fungsi hutan, dari BI dan dari MG dan lain-lain.� Salam. The habitual struggle to be always good is unceasing prayer.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] POLITIK Iklan Politik
Politik Iklan Politik Oleh Adhie M Massardi IKLAN politik tak kunjung riuh rendah meskipun pemilu tinggal menghitung hari. Tapi rasanya media massa kita memang tidak akan digelontori iklan politik sebagaimana perhitungan para juragan media pada tahun lalu. Soalnya pas waktu kampanye tiba, para juragan politik nasional pas kepentok krisis (finansial) global, yang menghancurkan nilai saham, mendinginkan hot money.Lho, hubungannya apa krisis global dengan politik nasional? Meskipun bukan saudara kandung, krisis global dan politik nasional punya hubungan darah yang kental. Memang kalau dicermati, darah politik nasional mengandung gain (keuntungan bisnis saham) hampir 100 persen. Maka ketika pasar saham hancur, politik nasional ikut kehabisan darah. Loyo. Hanya partai yang bisa menghisap darah dari tempat lain yang bisa pasang atribut di mana-mana. Sedangkan yang sumber darahnya dari pasar saham, ya jadi lesu darah. Siapa mereka? Yang kemarin banyak beriklan tapi sekarang manyun. Makanya, hanya sedikit saja iklan politik menghiasi media massa kita. Ternyata dari yang sedikit itu, yang menarik adalah iklan: “Katakan tidak! Katakan tidak, pada…!” Itulah kalimat yang diucapkan sejumlah petinggi Partai D sambil menunjukkan telapak tangan terbuka. Ini pernyataan sikap “anti-korupsi” yang mahal karena muncul di semua stasiun televisi sebagai iklan politik partai. Jangan tanya saya berapa biayanya, dan dari mana dananya. Lagi pula, apa urusannya Anda tanya-tanya soal begitu. Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) yang punya kewajiban mengontrol soal dana politik saja merasa tidak perlu menyelidiki dana kampanye parpol, apalagi partainya penguasa. Sebagai iklan, tidak ada yang bisa dibicarakan dari iklan “katakan tidak”, baik secara estetika maupun muatan pesan politiknya, kecuali sebagai pemborosan. Iklan ini menjadi menarik ketika muncul iklan tandingan yang berbunyi: “Katakan tidak pada pemimpin yang tidak tepati janji…!” Iklan tandingan ini juga tidak menarik dibicarakan kalau tidak diprotes kubu “sini”, karena dianggap merugikan. Nah, protes kubu Partai D itulah yang bikin iklan ini jadi punya potensi menarik. Soalnya, kata mereka, iklan “Katakan tidak pada pemimpin yang tidak tepati janji…!” jelas-jelas menyudutkan bos besar. Jangan tanya apakah itu maksudnya ada “pemimpin tukang ngibul” yang dirugikan oleh iklan itu? Jangan tanya juga “siapa pemimpin tukang ngibul” itu. Tanya saja sama mereka, siapa bos partai yang tersindir oleh iklan itu? Melihat iklan-iklan politik kita yang sedikit itu, yang tampak malah kelucuan, karena bukannya memamerkan gagasan atau cita-cita politiknya, tapi justru menelanjangi kebodohannya sendiri. Karena politik “iklan politik” partai-partai itu cenderung mengungkapkan kebohongan dengan jujur. Misalnya, mengklaim “keberhasilan” padahal yang disebut “keberhasilan” itu di mata rakyat adalah “kegagalan”. Contohnya, ada partai yang mengaku berhasil menurunkan harga BBM sampai tiga kali. Padahal faktanya, bukan menurunkan tapi mengembalikan harga BBM ke harga sebelum dinaikan. Lucunya, tokoh yang protes agar pemerintah tidak menaikan harga BBM, malah dijadikan tersangka penghasut. Tapi yang menaikan kemudian malu dan mengembalikan ke harga lama, malah merasa jadi pahlawan. Benar, sampai saat ini memang tidak ada iklan politik yang benar-benar menarik, yang bisa bikin kita jadi ingin milih parpol yang beriklan itu. Makanya, kata dosen ilmu komunikasi FISIPOL UGM Wisnu Martha Adipura, iklan politik kita tidak bikin masyarakat cerdas. Lho, memangnya ada kegiatan politik yang bukan iklan yang bisa bikin masyarakat cerdas? *** (Indonesia-Monitor Edisi 35 25 Feb - 3 Maret 2009) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Misteri Kerajaan Sriwijaya Terus Dikaji
Sriwijaya memang kerajaan besar dan peninggalan sejarahnya cukup besar, termasuk Candi Borobudur yang sudah terbukti megah. Tidak mustahil bisa diketemukan peninggalan sejarah spektakuler lainnya entah dimana mengingat wilayah Sriwijaya begitu luasnya. Bahkan ketika Majapahit mulai kuat dan menguasai sebagian besar nusantara, termasuk menghanantam Sriwijaya, keturunan raja Sriwijaya tidak punah. Mereka dipimpin Parameswara masih sempat mendirikan kerajaan ditempat lain yaitu di Semenanjung Malaya (Kerajaan Malaka) yang kemudian menjadi bagian penting dalam sejarah masa lalu kerajaan Malaysia sekarang. SH On 2/24/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: http://oase.kompas.com/read/xml/2009/02/24/11143238/Misteri.Kerajaan.Sriwijaya.Terus.Dikaji Pagaralam, Sumsel, Selasa--Kota Pagaralam di Sumatera Selatan (Sumsel) yang dikenal dengan wilayah Besemah merupakan daerah yang banyak memiliki peninggalan sejarah, dan kuat dugaan punya hubungan dengan keberadaan Kerajaan Sriwijaya di masa kejayaannya dulu. Sejumlah dinas teknis dan para ahli sejarah dan kebudayaan nasional, menurut informasi pihak Pemda Kota Pagaralam, Selasa, terus berupaya menggali misteri keberadaan peninggalan Sriwijaya di Pagaralam dan wilayah Sumsel itu. Di antara sejumlah peninggalan peradaban masa lalu tersebut, meliputi batu-batu besar aktivitas kebudayaan megalitik, kuburan batu, ruang batu, arca, batu upak, dolmen, menhir, dan sejumlah pahatan tipis yang terdapat di batu-batu tersebar keberadaan di wilayah tersebut. Diperkirakan masih cukup banyak lokasi dengan menyimpan peninggalan bersejarah di Pagaralam yang belum terungkap, seperti Rimba Candi di Kelurahan Cadi Jaya, Kecamatan Dempo Tengah, dan bangunan di Bukit Raje Mandare di perbatan Pagaralam dengan Bengkulu. Semua itu, menurut para ahli sebelumnya, merupakan alasan kuat dilakukan pengkajian secara mendetail tetang bukti sejarah yang terdapat di Kota Pagaralam dalam mengungkap pusat Kerajaan Sriwijaya yang hingga kini masih menjadi misteri. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Pagaralam, Drs H Syafrudin MSi, didampingi Sekretaris Drs Supawi Cikman, menyatakan bahwa pengungkapan sejarah tetang pusat Kerajaan Sriwijaya akan dipaparkan melalui Seminar Nasional tentang kebudayaan Besemah ini akan berlangsung mulai 27 Februari hingga 1 Maret 2009. Seminar itu akan mengundang sejumlah ahli dan para pejabat penting, seperti gubernur dan raja di Jawa dan Bali. Pembicara yang diundang, antara lain Drs H Djazuli Kuris MM, Walikota Pagaralam, Raja Ida Tjokorda Ngurah Djambe Pemecutan (Raja Denpasar IX), Muslihun, Djohan Hanafiah, Drs H Hidayat Harun, Prof Dr Noerhadi Magetsari, Dr Agus Aris Munandar, Yose Rizal SS Msi, dan Dr Haris Sukendar. Untuk saat ini sudah cukup banyak ditemukan benda bersejarah di Kota Pagaralam seperti batu tulis, kuburan batu, patung kepala merah, tempayan air. Ini baru sebagian kecil yang menyusul ditemukan setelah ratusan benda bersejarah di Kota Pagaralam lainnya, kata Syafrudin. Diharapkan, dengan berbagai penemuan tersebut dapat dijadikan sebagai landasan awal dalam mengungkap kerajaan Sriwijaya, ujar dia lagi. Dia menyatakan, bukan hanya melalui Seminar Nasional Peradaban Besemah sebagai Pendahulu Kerajaan Sriwijaya itu saja akan dilakukan pengkajian secara lebih detail, tapi sebagai bahan acuan hasil penelitian ahli megalitik Belanda ANJ Th Van der Hoop yang cukup meguatkan, dengan ditemukan berbagai benda bersejarah di wilayah Besemah pada zaman dahulu untuk membuktikan daerah ini merupakan era awal sejarah terjadi. Bukti tersebut dapat dijadikan sebagai titik pangkal peradaban megalitik yang kemudian berkembang di daerah Sumatera dan Jawa. Kalau menyinggung soal penemuan berbagai benda bersejarah di daerah lain, seperti Jambi, Bengkulu, Lampung, termasuk Palembang memang cukup banyak yang ditemukan, ujar dia pula. Namun bila dibandingkan dengan yang berada di daerah Besemah masih sebagian kecil terungkap termasuk di hutan Rimba Candid dan Bukit Raje Mandare, kata dia pula. Seminar nasional itu, akan dipusatkan di Gedung Serba Guna Sekolah Model Gunung Gare, Pagaralam. Walikota Pagaralam Drs H Djazuli Kuris MM mengatakan, selama ini masih terjadi simpangsiur dan saling klaim tentang keberadaan pusat kerajaan Sriwijaya yang sesungguhnya. Padahal di wilayah Besemah, lanjut dia, cukup banyak bukti dan dari sejumlah hasil penelitian pakar sejarah juga mengungkapkan jika di Tanah Besemah itu kaya akan peninggalan megalitik atau benda bersejarah yang menjadi bukti kejayaan masa lalu, sebelum peradaban megalitik tersebut baru berkembang di wilayah Sumatera yang lain termasuk Pulau jawa. Ahli sejarah sudah membuktikan jika di wilayah Besemah merupakan awal dari era sejarah, hal ini dibuktikan dengan cukup banyak penemuan benda-benda bersejarah zaman megalit, seperti arca dan berbagai benda bersejarah lainnya. Sampai saat ini bukti-bukti tersebut semakin banyak
[Forum-Pembaca-KOMPAS] KPK dan Tipikor mahluk aneh
Tulisan di bawah ini cukup clear, firm dan eksplisit (meminjam istilah Billy dalam SMS-nya kepada Iqbal, he he), bahwa diktum kelima putusan KPPU dibeli Billy untuk kepentingan Lippo di Direct Vision. Sejak lama saya sudah menduga demikian. Billy memanfaatkan kedekatannya dengan sejumlah komisioner (yang bisa dibayar) untuk mengamankan Lippo. Apalagi, di PT Direct Vision, mereka terlibat sengketa dengan Astro. Saya percaya Lippo berbuat seperti ini bukan kali pertama. Saya pernah juga mendengar bahwa Lippo melakukan rekayasa keuangan di Bursa Efek Jakarta (sekarang BEI), dan melakukan penggelapan pajak. Namun sayang, kuatnya intervensi mereka ke banyak lembaga, membuat cerita miring tadi seolah menguap. Kekuatan lobi Lippo itu mirip-mirip Sukanto Tanoto, dan Syamsul Nursalim yang kerap bebas dari jerat hukum karena rendahnya moral aparat. Dalam skala kecil, hal ini pula yang dipraktekkan Artalyta (Ayin, anak buah Syamsul Nursalim). Beruntung Pengadilan Tipikor, juga KPK adalah 'mahluk aneh' di tengah korup dan bejatnya moral aparat hukum kita. Sekarang mari kita cermati, apakah Mahkamah Agung akan melihat adanya hubungan kasus suap Billy-Iqbal dengan keputusan KPPu yang dihasilkan Iqbal dkk. Semoga MA tidak sempat 'kemasukan angin' Lippo. - Forwarded Message From: Rania Adelina raniaadel...@yahoo.com Vonis Billy dan Kasasi Astro Liputan Tempo cukup jelas mengungkap suap Billy-Iqbal. Ini saya posting sekalian. Vonis Billy dan Kasasi Astro Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menghukum Billy Sindoro tiga tahun penjara.. Mantan Presiden Direktur PT First Media itu terbukti memberikan duit Rp 500 juta kepada Mohammad Iqbal, anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Pemberian itu terkait dengan putusan Komisi dalam kasus monopoli tayangan Liga Inggris di AstroTV. BILLY Sindoro tertunduk lesu. Rabu pekan lalu, selesai sudah urusannya dengan para hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tingkat pertama. Majelis hakim yang diketuai Moefri dan beranggotakan E.D. Pattinasarani, I Made Hendra, Anwar, dan Sofialdi itu menyatakan eksekutif Grup Lippo ini telah melakukan korupsi. Hakim mengganjar pria 49 tahun tersebut tiga tahun penjara dan denda Rp 200 juta. ”Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara sah dan meyakinkan,” kata Moefri. Hakim membeberkan sejumlah fakta yang mendasari lahirnya putusan itu. Billy, ujar hakim Pattinasarani, terbukti memberi Mohammad Iqbal uang Rp 500 juta berkaitan dengan putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam perkara monopoli tayangan Liga Inggris 2007-2010 di AstroTV. ”Pemberiannya itu untuk mendapatkan pelayanan yang berlawanan dengan kewajiban saksi sebagai penyelenggara negara,” ujar Pattinasarani. Yang dimaksud ”saksi” tak lain Iqbal, anggota KPPU yang kini juga menjadi tersangka kasus suap itu. Perkara Liga Inggris diputus Komisi Pengawas pada 29 Agustus 2008. Komisi menyalahkan perjanjian yang dibuat All Asia Multimedia Network (anak perusahaan Astro Malaysia) dan ESPN Star Sport (penjual hak siar Liga Inggris). Komisi menilai perjanjian ini melahirkan monopoli. Sebaliknya, PT Direct Vision (pengelola AstroTV) tidak dinyatakan bersalah. Komisi bahkan mengeluarkan perintah agar All Asia tetap memberikan content siaran kepada Direct Vision. Perintah yang tercantum dalam diktum kelima putusan komisi inilah yang diindikasikan pesanan Billy. Hakim menunjuk posisi Billy di Lippo dalam kaitannya dengan diktum lima itu.. Billy, misalnya, adalah komisaris independen PT Bank Lippo Tbk. dan Senior Advisor PT Lippo e-Net Tbk., yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Lippo Securities. Selain itu, Billy juga Presiden Direktur PT First Media Tbk., yang memiliki anak perusahaan PT Ayunda Prima Mitra, pemegang saham Direct. ”Terdakwa adalah wakil Grup Lippo dalam PT Direct Vision,” kata Anwar. Fakta ini diperkuat keterangan Nelia Concapcion Molato, Chief Executive Officer PT Direct Vision. ”Menurut saksi, terdakwa adalah kepada siapa CEO Direct Vision bertanggung jawab.” Fakta-fakta itu, kata Anwar, jelas menunjukkan ada hubungan erat antara Billy dan Direct. ”Sehingga terlihat kepentingan yang kuat dari terdakwa untuk membela kepentingan perusahaan itu.” Hakim juga memaparkan sejumlah bukti adanya komunikasi intensif antara Billy dan Iqbal, baik melalui pertemuan maupun komunikasi telepon, termasuk lewat SMS. Anwar menuturkan, dalam salah satu pertemuan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Billy menyampaikan keinginan agar klausul injunction (perintah) dimasukkan dalam putusan Komisi Pengawas soal perkara Liga Inggris. Permintaan itu lantas dipertegas secara berulang-ulang melalui pesan singkat yang dikirimkan Billy ke Iqbal sejak 27 Agustus hingga putusan itu dibacakan pada 29 Agustus 2008. ”Besok pagi saya akan kirim paragraf usulan soal injunction, mohon bisa bantu untuk dimasukkan dalam putusan supaya clear, firm, dan exclusive,” demikian salah satu pesan singkat yang dikirim Billy kepada Iqbal pada Jumat,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kabareskrim Tidak Tahu Keluarnya Artalyta
Ayin memang salah satu orang kuat di negeri ini. Sampai Melinda, pemilik Pakuwon Group , Surabaya berusaha dan berhasil untuk mengawinkan anaknya dengan anak si Ayin. Sudah menjadi rahasia umum, semua jendral juga tau. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, rubayat2001 rubayat2...@... wrote: Di Negara kita yang kita cintai ini yang diperlukan sebenarnya bukan hanya reformasi tetapi yang lebih penting adalah REVOLUSI MENTAL kearah yang lebih positif bagi para pemimpin dan aparat pemerintahnya, wallahuaklam.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Sebaiknya kita pelajari dulu kenapa kenapa ES ngotot banget mengusulkan untuk memecat staf Pertamina yang bukan wewenangnya. Semua adalah wewenang intern Pertamina bukan? Soal pecat memecat kan DPR juga punya keterbatasan wewenang. Rakyat saja yang punya hak protes ke DPR dianggap angin lalu. � Salam BS --- On Tue, 2/24/09, Adi Sumanto adi.suma...@yahoo.com wrote: From: Adi Sumanto adi.suma...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 24, 2009, 8:56 AM Sombong sekali itu anggota DPR yang namanya Effendi Simbolon,sebaiknya dia saja yang harus menerima punishment,munafik dan hipokrit.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Bagaimana jika kita, RAKYAT yang meminta simbolon untuk di pecat dengan tidak hormat tanpa pesangon. Ayo kawan kita buat petisi. Ingat, masih ada rakyat diatas anggota DPR. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adi Sumanto adi.suma...@... wrote: Sombong sekali itu anggota DPR yang namanya Effendi Simbolon,sebaiknya dia saja yang harus menerima punishment,munafik dan hipokrit.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nama Satu Gedung di ITB Dihargai Rp 25 Miliar
Tampaknya lembaga DANA ABADI perlu digenjot. Universitas Harvard memiliki DANA ABADI sebesar US 27 miliar. Dana itu hasil sumbangan dari tokoh-tokoh dan perusahaan yang rela menyisihkan uangnya untuk kemajuan pendidikan. Dana itu diinvestasikan dengan hati-hati dan cenderung konservatif saja. Baiknya program DANA ABADI ini terus ditingkatkan. Ada baiknya semua perguruan tinggi terkemuka seperti UI, UGM dan IPB dan lain-lain segera berseminar dan berworkshop untuk meningkatkan program-program demikian ini. Syukur-syukur program ini dapat dikaitkan dengan pemberian konpensasi bebas pajak yang lebih baik. Jika di kemudian hari lembaga-lembaga pendidikan tinggi kita semakin sukses mengelola ini, dalam arti menjadi salah satu faktor di dalam governance perguruan tinggi, maka tidak mustahil tuntutan biaya pendidikan ditanggung negara 20 %, dapat diturunkan, sehingga program-program perbaikan nasib rakyat lainnya, seperti pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan. --- On Tue, 2/24/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Nama Satu Gedung di ITB Dihargai Rp 25 Miliar To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 24, 2009, 9:08 PM http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/24/ 19514173/ Nama.Satu. Gedung.di. ITB.Dihargai. Rp.25.Miliar BANDUNG, SELASA Institut Teknologi Bandung (ITB) meresmikan nama empat gedung kuliahnya dengan nama alumni atau keluarganya, yaitu Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Teddy P Rachmat, dan Benny Subianto. Pemberian nama ini adalah bentuk pernghormatan setelah masing-masing alumni ini menyumbang Rp 25 miliar ke Dana Lestari ITB. Wakil Rektor Senior Bidang Sumberdaya ITB Carmadi Machub, Selasa (24/2), mengatakan, ITB tidak memasang tarif terkait perubahan penamaan gedung itu. Sesuai proporsional aja nilainya (sumbangan), tuturnya. Dana Rp 25 miliar itu diangsur hingga lima tahun mendatang dan diperuntukkan sepenuhnya untuk Dana Lestari di ITB. Menurutnya, upaya ini diharapkan mampu merangsang alumni ITB menyumbang Dana Lestari. Sebab, seperti yang diungkapkan Direktur Keuangan ITB Mary Handoko, sejak diperkenalkan empat tahun terakhir, endowment fund yang terkumpul masih sedikit, yaitu Rp 14,8 miliar. Dengan adanya ini (pemberian nama gedung), satu sumbangan saja bisa mengalahkan yang terkumpul empat tahun, ucapnya. Konsep Dana Lestari ini diperkenalkan oleh Ikatan Alumni ITB di masa pimpinan Laksamana Sukardi. Dana ini abadi, tidak boleh diambil. Yang boleh dimanfaatkan hanya hasil investasinya. Hasilnya, menurut Mary, kemudian dimanfaatkan untuk rencana kerja dan kegiatan akademik. Semakin besar dana, maka kami tidak perlu mengandalkan dana dari masyarakat untuk akademik, ucapnya. Rektor ITB Djoko Santoso mengatakan, penamaan gedung untuk alumni adalah hal umum yang terjadi di perguruan tinggi di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat. Beberapa didasari atas sumbangsih atau sumbangan alumni. Hal senada pun diungkapkan Sekretaris Jenderal IA ITB Freddy P Zen saat dihubungi terpisah. Ia menjelaskan, kesepakatan pemberian nama Gedung Labtek V,VI,VII, dan VIII (total ada 12 labtek di ITB) dengan nama keempat alumni ITB itu didasari pertemuan alumni di Jakarta, Agustus 2008 lalu. Pemberian nama ini ikut menyesuaikan momentum Dies Emas ITB. JON [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Hehehe, soalnya saya udah keburu gedeg abis sih, Pak Teguh. Terpaksa deh bawa-bawa gorilla dalam filem Tarzan. Kalo ada yang lebih serem dari itu, tulung diusulkan. Pasti lebih cocok untuk melukiskan para anggota dewan yang bobrok itu. � manneke --- On Tue, 2/24/09, Teguh Santoso tgh.s...@gmail.com wrote: From: Teguh Santoso tgh.s...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, February 24, 2009, 4:41 AM Pak Manneke, Saya kok sangat setuju dengan imajinasi bapak tentang ini. Seharian ini saya suntuk sekali, dan merasa sangat mak nyee baca imajinasi bapak tentang anggota dewan. salam teguh santoso
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya?
Seperti yang dikatakan Keanu Reeves/Klaatu dalam film The Day The Earth Stood Still, Saya datang untuk menyelamatkan Bumi bukan manusia. Salam, Mubarik 2009/2/24 verdi adhanta verdiadha...@yahoo.com sekedar meluruskan, Keyakinan itu didukung banyak pembuktian para astronom kontemporer bahwa di situlah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi. - Tidak ada bukti bahwa pusat Bima Sakti adalah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi Teori yang paling mendekati adalah White hole, yang menurut Michio Kaku (Carl Sagan-nya abad 21), berlaku kebalikan dari Black hole. Tapi keberadaanya masih pure teori. Belum ada observasi. Belum ada landasan yang kuat. Ada beberapa model yang memprediksi kausalitas antara black-hole dan galaksi, tapi semuanya belum konklusif, dan belum didukung bukti/observasi. - Yang diketahui ilmuwan saat ini, bintang lahir dari kondensasi-- (bukan istilah yang tepat, cuma untuk menggambarkan) debu bintang yang berasal dari bintang lain yang sebelumnya berakhir sebagai supernova. - Saat ini, sejumlah lembaga penelitian ilmiah mengenai atmosfer, ruangangkasa, dan teknologi di Barat menduga ada lubang hitam tepat di pusat itu yang menyedot massa, energi, dan waktu, yang menjadi bahan baku penciptaan bintang masa depan - Yang sudah diobservasi (dilihat) oleh ilmuwan adalah sebuah fenomena pada pusat Bima-Sakti , dimana sejumlah bintang tampak mengorbit eliptikal, dengan salah satu foci mayor axis-nya berada pada titik yang sama, yang mendukung dugaan adanya massa yang masif di sana. Belum ada pembuktian atau observasi atau landasan yang kuat untuk menduga bahwa suatu saat segala materi yang tersedot kedalam singularitas tersebut akan disemprotkan keluar melalui white hole. - http://www.space.com/scienceastronomy/aas_galactic_center_050111.html http://www.environmentalgraffiti.com/sciencetech/supermassive-black-hole-milky-way/6671 - Masa yang massif ini masuk kategori supermassive black hole, dan dari dampak pada materi-materi yang terlihat disekelilingnya massanya terhitung sama dengan massa 3 sampai 4 juta matahari dipampat kedalam volume sekitar 6.25 jam cahaya. Dari perilaku orbit terlihat (visible material) ini juga, diduga ada sekitar 1 stellar-mass blackhole (black-hole yang lebih kecil dari kategori supermassive) yang juga ikut mengorbit supermassive black-hole di pusat galaksi kita ini. -Untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun, energi yang mengalir ke Bumi dari titik pusat Bimasakti akan sangat terganggu pada 21/12/2012, tepatnya pukul 11.11 malam - Belum ada bukti bahwa ada energi yang mengalir ke Bumi dari titik pusat Bimasakti. Hal ini pun bertolak-belakang dengan pengetahuan bahwa supermassive blackhole tidak membiarkan apapun (materi, cahaya dan waktu) lepas. - Christine Page, dokter medis, ahli homeopati dan kesehatan holistik, menjelaskan, tanggapan pada zaman baru sangat tergantung pada kemampuan memahami kesalingterkaitan dan menghargai Ibu Bumi. �Alam dan semua makhluk hidup di Bumi adalah bagian diri kita yang harus diperlakukan penuh martabat, penghargaan, dan cinta,� ujarnya. - Mungkin lebih tepat, kita adalah bagian dari alam dan semua mahluk hidup di Bumi. - Jadi, pilihan ada di tangan manusia: membiarkan planet Bumi hancur atau melanjutkan evolusinya. Mari kita renungkan�. - Saya pikir, bukan planet Bumi yang hancur akibat tindakan manusia yang tidak bijaksana. Tapi manusianya yang hancur, dan alam mungkin akan kembali seperti sedia kala-- cuma manusia sudah tidak ada di sana untuk menyaksikannya. Jadi yang tepat bukan menyelamatkan Bumi, tapi menyelamatkan manusia = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hukum Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
Kelakuan orang yang merokok di tempat umum, tempat public, termasuk di kamar hotel yang kata Anda sendiri hanya ditempati sementara tapi bau aroma rokok tidak gampang dihilangkan, apa bedanya itu dengan kelakuan FPI (seperti contoh yang Anda pakai) yang hanya melihat segala hal dari sisi pribadi atau kelompoknya? Hotel juga wajib memberi tatakrama pada non-smoker. riyanto Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ajegile ajegil...@yahoo.com Date: Tue, 24 Feb 2009 10:03:14 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hukum Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta Tenang, kalem. Jangan bikin repot pak RT. Obrolan ini sangat gampang dicerna asal dikunyah pelan-pelan, diikuti dari awal. Silakan baca lagi beritanya di Kompas. Tolong periksa tanggal berapa SBY Plaza Hotel memberlakukan peraturan itu dan kapan berita tamu kena denda tsb dimuat. Jangan lupa, ini tentang pemberlakuan peraturan di hotel, dunia tatakrama yang urusannya jualan keramahtamahan. Sekedar pembanding, peraturan lalulintas (UU No.14 Tahun 1992) khususnya 2 pasal tentang sabuk pengaman, yang perlu diperkenalkan cukup lama dan baru berlaku efektif pertengahan 2004. Hotel, harusnya bisa tetap mengedepankan kecerdasan dalam melayani tamu. Apalagi tamu hotel cuma tinggal sementara, bukan menetap. Jangan malas mengingatkan tamu yang datang pergi silih berganti. Beri kesempatan orang banyak untuk mengenali hotel itu sebagai kawasan bebas rokok. Dan itu, tentu saja perlu waktu. Sekonyong-konyong main denda dalam perhotelan / dunia pariwisata, itu kadar brutal sudah. Anarki di dunia pariwisata. Nggak bedanya kelakuan Satpol PP, FPI, atau debt collector yang juga ngaku menegakkan peraturan. ajeg= = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UI Melarang Konser Tribute to Munir di Kampus
taku t a sih adu argumen dgn pak Manneke ..gak bakal dianggap menang bisa aja.. info nya ...bhw acara ini utk kepentingan suatu golongan tertentu dlm rangka pemilu .. misal utk diskreditkan .capre militer lalu ada yg kontra drpd terjepit di tengah di masa pemilu mending aman aja.. tapi belum tentu betiul lho dugaan spt ini] hanya kemungkinan tapi kalau pak Manneke ada di opusaran walau di pinggiran aja dlm masa menjelang pemilu..., pak Manneke pasti lebih maklum.. ada di LN sih. atau jauh di luar pusaran. semua saling curiga bhw setiapkegiatan ada udang dii balik batu dlmkerangka pemilu termausk pengangkatan dirut pertamina baru. jadi kita santa aja dee.. HS At 08:44 PM 24-02-09, you wrote: Sebagai alternatif tanya aja ama Hakim dan Jaksa kasus Munir apakah penyelenggaraan konser Munir berbahaya atau tidak? Kalau memang benar bahwa kematian Munir akibat pembunuhan politik adalah sangat lemah sekali bukti-buktinya berdasarkan investigasi pihak berwajib dan kesimpulan hakim maka isu berbahanya konser Munir pun adalah isu yang sangat tidak beralasan. SH
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina ... siapa dia?
Ha..ha..ha..ha..saya suka sekali komennya broer Manneke, mau ketawa kerena lucu banget. Sip lah, memang DPR banyak cacatnya ketimbang genahnya... - Original Message - From: manneke budiman To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 25, 2009 12:07 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina ... siapa dia? Ada beda yang sangat MENCOLOK dan JELAS antara ucapan saya yang bunyinya:meneroyok SEORANG perempuan, dan ucapan Anda yang berbunyi: mengeroyok perempuan. Kalo kaga ngerti bedanya, mari saya ajari. Jadi yang misleading itu siapa, Cak? Jadi yang nggak proporsional itu siapa, Cong? Lha owng orang ngomogin satu orang perempuan (Karen), kok didramatisir jadi SEMUA perempuan? Anda makin mirip Alvin Lie aja, demen banget berkhayal yang nggak-nggak. manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR
Setuju banget Pak Haniwar, hanya sedikit ragu bagaimana mencari orang berkualitas seperti itu ya di jaman sekarang? - Original Message - From: Haniwar Syarif To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 24, 2009 8:03 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR bisa jadi sih pak Manneke.. tapi enaknya kan pintar terus bijak terus lurus.. HS At 02:52 PM 24-02-09, you wrote: Yang Anda bilang bodoh dan gak ngerti politik itu jangan-jangan yang bijaksana dan lurus, Pak HS. sementara yang doyan maen politik itulah yang bejat dan rusakmoralnya, meski di mata Anda mungkin mereka inilah yang pinter manneke [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Slumdog Millionaire
Anda benar, dokter Evi. Slum Mumbai itu menyedihkan, dalam skala dan magnitude mungkin lebih menyedihkan daripada slumnya our beloved Jakarta. � Tapi, tapi, tapi, ... : 1.�Vertical mobility warga sangat�dimungkinkan. Affirmative action memungkinkan mereka punya peluang lebih besar masuk PNS. Meskipun gajinya super kecil, PNS ('baboo'�dalam bahasa Hindi) bagi yang lain berdasar meritokrasi. Selama saya menjadi lurah Mumbai, tiap tahun saya baca dikoran, ada saja anak yang bermukim di slum menjadi 'valedictorian' (peringkat atas) dalam ujian GCSE atau level O. Jadi dengan semangat ingin maju, warga slum tidak perlu terperangkap dalam 'poverty trap' alias anak slum musti menghuni slum sampai tua. 2. Warga slum penyayang binatang. Anjing jalanan Mumbai bagus-bagus. Dilindungi dan dikasih makan penghuni slum. Petugas kotapraja yang merazia anjing jalanan dalam rangka menanggulangi rabies, malah dihalangi dan dikata-katai penghuni slum dan orang yang tidur di pinggir jalan, 3. Warga slum meskipun miskin amat sangat miskin, tidak mencopet atau mengompas atau merampok. Mereka tidak usil. Alhasil, wanita jalan malam-malam tidak merasa takut. 4. Warga slum tidak membikin jorok taman kota dan pasar. Alhasil, semua taman di Mumbai yang GRATIS tapi bersih dan asri terutama yang di tepi pantai, tetap asri dan tidak dimasuki pedagang asongan. Pasarnya mis pasar Matunga, idem ditto bersih. � Catatan: 1. Kesenjangan kaya-miskin menyolok di Mumbai. Sementara Mumbai khususnya dan negara bagian Maharashtra umumnya, sebagai pusat perniagaan-industri-perfilman menyumbang sekian puluh persen PNB seluruh India, slumnya juga salah satu terbesar di dunia. 2. Mumbai bagaikan magnit, menarik pencari kerja dari mana-mana. Mereka yang datang dari negara bagian termiskin macam Uttar Pradesh di Utara maupun migran dari Bangladesh tak ada pilihan lain kecuali menghuni pinggir jalan atau daerah slum. 3. Karena terdiri dari 7 pulau, wilayah Mumbai tak mungkin dimekarkan. Ini mengakibatkan harga properti di segitiga emas seperti Nariman Point sama mahal dengan Hongkong, Tokyo, Kobe dan Shanghai. Satu kelas di bawah Nariman Point adalah�beberapa 'Menteng' dimana tinggal keluarga Ambani, Godrej, dan sejumlah konglomerat industralis lain.�Sedangkan yang berpenghasilan pas-pasan tak ada pilihan lain kecuali di kawasan sumpek. Bahkan banyak sopir taksi (umumnya berasal dari luar daerah) tidur malam hari di taksinya. � Alhasilnya hasil akhir, resensi film Slumdog Millionnaire yang mengatakan bahwa film itu tidak keluar dari kenyataan benar adanya. � Salam, RM����� --- On Tue, 24/2/09, bamboopinetr...@gmail.com bamboopinetr...@gmail.com wrote: From: bamboopinetr...@gmail.com bamboopinetr...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Slumdog Millionaire To: FPK Milist Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, 24 February, 2009, 7:49 PM Pak Darwin, Mumbai, terutama daerah kumuh yg digambarkan di novel yg kmd diangkat ke film tsb, jauh lebih buruk dari Jakarta loh Jauh lebih pedih ED Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: (Berita Duka Cita) Salah Satu Cara ITB Mencari Uang
Masalah harus dilihat ke akar masalahnya, yakni menurut saya adanya kebutuhan pihak ITB untuk mendapatkan lebih banyak lagi dana sebagai konsekuensi diberlakukannya UU BHP. Mungkin kesimpulan sementara yg bisa diambil dari kejadian ini adalah bahwa salah satu akibat UU BHP, uang jauh lebih dihargai daripada karya-karya intelektual. Orang yang punya uang jauh lebih dihargai daripada orang yang menghasilkan karya-karya intelektual. Salam, Sidik --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, dsawung dsaw...@... wrote: Gedungnya udah punya nama om, Labtek VII. Labtek tersebut sendiri biaya pembangunnya pada tahun 1990an pinjaman OECF Apakah lapindo sudah membayar ganti rugi secara penuh? Coab lihat berita dikoran dan telivisi seminggu kebelakang bagaimana lapindo melanggar janjinya kembali. Pemberian nama gedugn di sebuah universitas adalah hal yang lazim tapi kenapa dan nama siapa yang bagi saya disini janggal. Di itb ada beberapa nama lain yang dipake untuk gedung/ruang. Galeri soemardja untuk menghormati prof soemardja pendiri senirupa ITB. Lab Akuistik adiwiyogo, ini pak KK yang lebih tau sejarahnya. Ruang bosscha untuk menghormati bosscha yang telah menyumbang uang untuk pembangunnya dimasa-masa TH berdiri. Observatorium bosscha (sekarang dibawah ITB) diberikan nama bosscha karena jasa bosscha yang mengongkosi pembangunnya bersama sepupunya karkoven. regards
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Artikel
Mohon maaf, bukan bersumber dari Kompas Mudah-mudahan diizinkan Pak Mod. Salam HZM Tulisan di bawah muncul dalam bentuk kolom di harian Bisnis Indonesia, hari ini, 25 Februari 2009 halaman 7. Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2009, Beban Pajak Yang Mematikan Hasan Zein Mahmud Pada tangal 9 Februari 2009, Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2009 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka Yang Diperdagangka di Bursa. Isi Pokok PP tersebut adalah: 1. Pajak Penghasilan yang dipungut, bersifat final 2. Dasar pengenann adalah margin awal yang ditarik oleh Lembaga Kliring dengan tarif 2,5% 3. Lembaga Kliring ditetapkan sebagai instansi yang melakukan wajib pungut, wajib setor dan wajib lapor. 4. Juklak pemungutan, penyetoran dan pelaporan ditetapkan dengan Paraturan Menteri Keuangan. 5. PP berlaku surut mulai 1 Janurai 2009. Menurut saya, akan ada dua implikasi langsung dari PP tersebut. Pertama, transaksi derivatif di Bursa akan mati. Kedua, transaksi pasar gelap akan semakin marak. Pokok persoalan terletak pada tarif yang terlalu tinggi, sehingga transaksi derivatif di bursa, tidak lagi layak secara ekonomis. Perdagangan Berjangka yang terorganisasikan, di bursa, memberikan tiga manfaat. Pertama, menyediakan referensi harga terhadap subjek komoditi (underlying asset) yang ditransaksikan. Perdagangan berjangka merupakan mekanisme yang memberikan sinyal terhadap kecenderungan harga yang akan datang. Sinyal harga tersebut, merupakan impuls yang menggerakkan keputusan para pelaku ekonomi. Kedua, menyediakan sarana lindung nilai yang paling efisien terhadap risiko yang berasal dari gejolak harga. Ketiga, sarana investasi / spekulasi yang lebih mudah dan biaya transaksi yang lebih murah. Pada sisi lain perdagangan berjangka, membutuhkan spekulan. Kita mmemahami bahwa seorang produsen, misalnya, menginginkan harga produk selalu tinggi dan stabil. Di pihak lain, serorang konsumen selalu menginginkan harga produk konsumsinya rendah dan stabil. Berhadapan dengan fakta bahwa harga selalu berfluktuasi, dibutuhkan perdagangan berjangka sebagai sarana mengasuransikan risiko yang bersumber dari fluktuasi harga. Dalam kontesk itu, maka para spekulan merupakan perusahaan asuransi yang bersedia menerima pelimpahan risiko dari para hedgers. Uraian yang disederhanakan di atas, ingin memberikan gambaran secara konsptual bahwa para hedgers tidak mencari keuntungan dari transaksi derivatif. Mereka bersedia membayar premi agar terlindung dari risiko fluktuasi harga, Pada ujung yang lain, para spekulan adalah pihak yang bersedia menerima limpahan risiko dengan latar belakang harapan keuntungan. Dari kacamata spekulan, dengan demikian, transaksi derivatif adalah zero sum game. For every winner there is a loser. Kalau prinsip keadilan dalam perpajakan masih adalah mengenakan pajak atas penghasilan, tapi pada saat yang sama biaya untuk memperoleh penghasilan dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak, maka dasar penegnaan pajak derivatif adalah nihil (zero). Dari segi teknis perpajakan, saya mengerti bahwa pelaporan hasil transaksi derivatif, seperti juga pada transaksi efek, dalam SPT, akan sangat melelahkan, karena perputaran transaksi yang sedemikian cepat. Karena itu, pengenaan pajak penghasilan atas transaksi saham di bursa fek sebesar 0,1% dari nilai jual, dan bersifat final, dapat difahami. Pnengenaan pajak penghasilan sebesar 2,5% dari margin awal untuk transaksi derivatif di bursa, sangat kontraproduktif karena beberapa alasan: 1. Dasar pengenaan adalah margin awal. Margin awal berfungsi sebagai performance bonds sekaligus initial investment. Menjadikan margin awal sebagai dasar pengenaan pajak, seperti membebankan pajak atas deposito dengan menggunakan pokok simpanan - dan bukan bunga - sebagai dasar pengenanan pajak. Mengambil analogi pajak penghasilan atas transaksi efek, dasar pengenanan yang salah kaprah itu dapat diterima dengan kompensasi tarif yang rendah. 2. Para spekulan transaksi berjangka berorientasi keuntungan jangka pendek yang besarnya diukur dengan tick transaksi. Nilai satu tick itu paling banter 1% dari margin awal. Mengenakan tarif 2,5% atas potansi keuntungan sebesar 1%, dilihat dari kalkulaasi ekonomis, tidak masuk akal. Meneruskan analogi asuransi, kita bisa membayangkan apa yang terjadi bila sebuah perusahaan asuransi yang mengambil premi 1% dari nilai pertanggungan, harus membayar pajak 2,5% dari nilai pertanggungan. 3. PP tersebut memang tidak ekspisit measukkan Kontrak Opsi Saham (KOS) sebagai derivatif. Kalau KOS juga masuk dalam lingkup PP, maka nasibnya akan sama. Seorang call writer yang konservatif akan menyediakan sahamnya secara penuh (covered call) sebagai kolateral / margin. Dus harus membayar 2,5% dari nilai saham yang menjadi kolateral! Iluatrasi di atas, rasanya memadai untuk
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dukung Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pia la Dunia 2022
Lha kalau begitu PSSI-nya donk yang harus diperbaiki, bukannya dengan membiarkan pihak luar mengintervensi pertandingan bola. Tambah amburadul dunia persepakbolaan kita nantinya. Wassalam Perihal:Re: [Forum-Pembac:a-KOMPAS] Dukung Indonesia Sebagai Tuan Rumah Pia la Dunia 2022 Penulis:Y. B. Riyanto y.briya...@yahoo.com Tanggal:24 Februari 2009 22:21 Zidane akan ditahan? Tidak juga deh kayaknya. Kenapa? Soalnya FIFA sudah tegas dalam menegakkan disiplin. Sedangkan PSSI? Sudah berkali2 ada kerusuhan di Liga kita, tp tidak ada tindakan yang tegas. Jadi, jangan digeneralisir dong, lihat konteksnya jg... riyanto Sent from my BlackBerry? powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rekor Dunia Jam Masuk Sekolah
Sy tidak pernah menghindar bahwa itu adalah tugas pemerintah. sy klarifikasi aja; bahwa bukan ngebelokin ke angka... karena angka menentukan lama-bentar, gampang susah.. salam, -K- On Tue, Feb 24, 2009 at 11:56 PM, manneke budiman hepaest...@yahoo.cawrote: Kaga soal fundraising-nya lama atau bentar, susah atau gampang. Intinya, itu tugas pemerintah. Belm ngerti juga ya? Masih terpukau pada jumlah nolnya berapa? Pathetic betul Anda ini Malu dikit kenapa sih? manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ada Apa dengan Kompas Online?
Dear all, Beberapa hari ini saya tidak bisa mendapatkan versi lengkap Kompas cetak di www.kompas.com. Padahal biasanya semua tulisan cetak ada di cetak.kompas.com. Tapi kok sudah tiga hari ini hanya ada satu dua artikel di tiap rubriknya. Apakah ini memang disengaja? Semoga tidak deh. Saya pelanggan Kompas cetak. Meski sudah baca di versi cetak sering kali saya masih perlu versi online dari tulisan yang saya baca tersebut. Sebab menarik untuk dikliping online -dalam format html, bukan epaper- sekalian didiskusikan di milis. Semoga dari Kompas ada yang memberikan respon terhadap pertanyaan ini. Terima kasih.. -- Anton Muhajir www.rumahtulisan.com - Personal Blog www.balebengong.net - Balibased Citizen Journalism [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR
Effendi Simbolon yang melecehkan perempuan itu adalah anggota sebuah partai (PDIP) yang saat ini juga sedang menjagokan seorang perempuan menjadi calon presidennya. Kita tunggu saja apa kata rakyat tentang perempuan calon presiden yang dijagokannya itu. Rakyat boleh jadi tidak akan melakukan penilaian secara lantang dan brutal seperti yang dilakukan Effendi Simbolon terhadap Dirut Pertamina. Tapi rakyat akan melakukan penilaian melalui contrengan di kertas suara. Dan itu bisa lebih kejam. Kita juga tentu masih ingat bahwa di tahun 1999, ketika Presiden Habibie berjalan memasuki Gedung DPR/MPR untuk menyampaikan pertanggung-jawabannya di depan SU MPR maka ada sejumlah anggota DPR/MPR yang tidak berdiri (mengikuti syarat protokoler), tapi bahkan meneriakkan H... kepada Presiden. Mereka yang tidak sopan itu adalah anggota DPR/MPR dari Fraksi PDIP. Dan kita juga tentu masih ingat bagaimana hukum karma yang diterima oleh PDIP: Megawati yang diprediksi bakal terpilih jadi Presiden justeru tersingkir, dan yang naik adalah Gus Dur. Mula Harahap :-( Godlip Pasaribu: Simak kata-kata Effendi Simbolon yang benar-benar melecehkan dan sinis. Sampai kapan pun sepertinya para anggota DPR ini tidak akan berubah. Mereka merasa orang-orang super karena disebut Anggota DPR yang terhormat. Salam.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kabareskrim Tidak Tahu Keluarnya Artalyta
Hehehe...rasanya ini bukan kabar miring lagi, karena di belakang LP Batu tempat Tommy ngekost ada helipad yang bisa digunakan setiap saat. Pada saat berkunjung ke sana menemani mahasiswa yang melakukan fieldwork (sayangnya tidak bersama pejabat2 DepkumHAM), kami sempat berkunjung ke sel Tommy yang kosong. Ketika pejabat penjara yang menemani ditanyai, dikatakan bahwa napi yang doyan jalan-jalan itu sedang menerima keluarganya di musholla. Kami minta ditunjukkan dimana mushollanya, dengan pejabat penjara tersebut menunjuk arah asal-asalan, lalu kemudian bercerita kepada kami betapa sulitnya menjaga seorang yang punya uang tak terbatas, sementara yang menjaga kesejahteraannya terbatas. Hahahahathat's the point. Kalau ingin menjaga orang yang punya uang tak terbatas, harus oleh orang yang juga punya uang tak terbatas juga. Debby 2009/2/24 Gita Mayana mayanag...@yahoo.com Wah wah.. Memang hebat, para penjahat kerah putih. Bisa dengan mudahnya 'membeli' kebijakan aparat. Dulu, kita juga sering mendengar kabar miring tentang kemudahan bagi Tommy Soeharto untuk meninggalkan LP Nusakambangan, ketika dia menjadi terpidana. Awalnya saya menganggap ini hanya kabar burung. Tapi saya mendapat informasi dari kawan, yang kebetulan bekerja di salah satu yayasan yang terkait Soeharto (Damandiri). Dia bilang, Tommy sering kabur dari LP, dan ngendon di gedung Granadi, Kuningan. Tepatnya di lantai 14. Wah wah.. saya cuma bisa geleng-geleng kepala.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib
Bung Manneke., Sy dari dulu sudah tahu anda minat sempit anda.SEjujurnya, tadinya sy berharap anda berminat berkontribusi positif, dan memperkaya diskusi, sehingga bisa keluar dengan solusi. Sy prihatin dengan simplifikasi anda mengenai mengidentifikasi masalah. Mengenai helm dan seat belt, dan juga busway.. misalnya.. adalah contoh dari kebijakan di bidang transportasi yg menuai protes diawal.. begitu pula kenaikan tarif tol. Masih relevan dengan metode anda mengidentifikasi masalah. Sy pun tentunya prihatin, apabila selama ini kita menjalani kebiasaan masuk sekolah jam 7 dan membuat kotak pemikiran kita. Solusi-2 tidak selamanya berada dalam kotak.. makanya perlu berpikir diluar kotak. Kembali ke masalh kebiasaan, masuk jam 7 membentuk kebiasaan.. tentunya perlu waktu untuk kebiasaan baru. menggunakan helm dan seat belt juga menjadi kebiasaan baru.. ber-busway juga kebiasaan baru. Dari awal sudah sy sampaikan, bahwa ini merupakan masalah 'travel behavior'. Hasil nya dari perubahan masuk jam 06.30., sesuai dengan dugaan saya; menurunkan beban puncak (kendaraan per jam), namun total pembebanan tetap (karena jumlah mobil yg beredar tidak berkurang.) Dan juga sesuai dugaan saya; tiap ruas jalan akan menerima dampak yg berbeda. salam, -K- Sebagai contoh, perjalanan dari Cibubur menuju Jati Padang, yang biasanya ditempuh selama 55 menit, kini menjadi 35 menit. Paparan serupa diungkapkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Condro Kirono, Senin. Pantauan Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, sebagian volume lalu lintas pagi hari mulai terdistribusi ke pukul 05.00-06.30, yang sebelumnya sepi. Kemacetan parah yang biasa terjadi pukul 07.00-09.00 mulai berkurang. Namun, di beberapa ruas jalan, kemacetan tetap terjadi, seperti di Jalan Daan Mogot dan Lebak Bulus. - http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/01/07/01140128/pekan.depan.perubahan.jam.masuk.perusahaan.swasta LALU LINTAS Pekan Depan, Perubahan Jam Masuk Perusahaan Swasta Rabu, 7 Januari 2009 | 03:00 WIB Jakarta, Kompas - Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Selasa (6/1), mengatakan, kebijakan pengaturan jam masuk akan diterapkan kepada perusahaan swasta. Sosialisasi kepada para pengelola gedung perkantoran dan asosiasi-asosiasi bisnis akan digelar pekan depan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, perusahaan swasta di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara dianjurkan untuk masuk kerja pada pukul 07.30. Di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur masuk kerja pada pukul 08.00 dan di Jakarta Selatan pukul 09.00. Menurut Prijanto, perubahan jam masuk kerja masih sebatas anjuran dan tidak ada sanksi bagi perusahaan yang tidak menerapkannya. Meski demikian, para pemilik perusahaan diharapkan melaksanakan imbauan ini. �Jika berhasil diterapkan, perubahan jam masuk kerja dapat mengurangi beban kemacetan sampai 12 persen. Jika digabungkan dengan perubahan jam masuk sekolah, kemacetan akan berkurang sampai 26 persen,� kata Prijanto seusai memimpin evaluasi pelaksanaan perubahan jam masuk sekolah, Selasa di Balaikota DKI. Dari hasil evaluasi Pemprov DKI, hingga hari kedua pelaksanaannya Selasa kemarin, perubahan jam masuk sekolah di Jakarta mulai memperlihatkan dampak positif. Sebagian kemacetan lalu lintas mulai lancar pada pukul 06.30 sampai 07.30. Sebagai contoh, perjalanan dari Cibubur menuju Jati Padang, yang biasanya ditempuh selama 55 menit, kini menjadi 35 menit. Paparan serupa diungkapkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Condro Kirono, Senin. Pantauan Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, sebagian volume lalu lintas pagi hari mulai terdistribusi ke pukul 05.00-06.30, yang sebelumnya sepi. Kemacetan parah yang biasa terjadi pukul 07.00-09.00 mulai berkurang. Namun, di beberapa ruas jalan, kemacetan tetap terjadi, seperti di Jalan Daan Mogot dan Lebak Bulus. Prijanto mengatakan, penyebab tetap terjadi kemacetan amat banyak, termasuk masih ada sekolah swasta yang belum mengikuti perubahan jam masuk. Di Jakarta Pusat, misalnya, terdapat lebih dari 60 sekolah swasta yang tidak mengikuti kebijakan ini. Untuk itu, Pemprov DKI akan terus mendekati para pengelola sekolah untuk berpartisipasi dalam mengurai kemacetan melalui perubahan jam masuk sekolah. *Salah landasan* Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, secara tegas mengatakan, kebijakan perubahan jam masuk sekolah jelas diambil berdasarkan analisis data yang keliru. Pemprov DKI dituding terlalu cepat menyimpulkan bahwa jumlah anak sekolah yang 30 persen dari total pengguna jalan memiliki kontribusi besar terhadap terjadinya kemacetan. Menurut Andrinof, sebagian siswa justru tinggal di dekat sekolah dan hanya berjalan kaki untuk mencapai sekolahnya. Penyebab kemacetan terbesar adalah mobilitas para pekerja. Ini terjadi karena letak perumahan berjauhan dengan lokasi kerja, terutama bagi kalangan menengah ke bawah. �Siswa sekolah dijadikan tumbal atas kesalahan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hukum Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
sekedar pembanding lain yang ada kaitannya pada pemberlakuan suatu peraturan, dimana kesabaran dan kontinyunitas yang terus-menerus akan keberhasilan suatu peraturan tanpa dampak negatif yang mungkin atau tendensius akan timbul ... sekitar satu setengah tahun yang lalu. semua orang sudah tahu dan jelas kalu di Changi airport Singapura, merokok adalah sesuatu hal yang jelas-jelas dilarang dengan denda dan dianggap melawan hukum segala, kecuali ditempat khusus untuk merokok kejadiannya, ada seorang lelaki setengah baya yang bersama istri dan anaknya ditengah-tengah Changi airport dengan yakin dan tanpa merasa bersalah menyelipkan sebatang rokok dimulutnya dan menyulutnya. kemudian ngebul dengan asyik dan ... dalam hitungan detik beberapa sekuriti airport menyeruak dari segala penjuru menuju orang tsb hanya dengan membawa asbak .. !! kemudian keluar kata-kata peringatan ini dan itu, tapi rupanya orang tsb tidak berbahasa Inggris ... setelah beberapa saat muncul seorang sekuriti yang mampu berbagai bahasa. akhirnya bisa berkomunikasi dengan bahasa Jerman dengan dialek yang tidak umum. dugaan saya kemungkinan dari Eropa Timur disini jelas bahwa hukuman yang jelas terpampang dimana-mana itu masih ada pengecualian bagi pelanggar yang tidak menyadari atau ketidaktahuan mengeluarkan suatu peraturan dan sekaligus menghukum tanpa ampun mungkin kurang bijaksana juga. kecuali yang jelas-jelas menantang peraturan, nah ini yang pantas langsung kena sanksi ... salam, djs From: ajegile ajegil...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 25 February, 2009 1:03:14 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hukum Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta Tenang, kalem. Jangan bikin repot pak RT. Obrolan ini sangat gampang dicerna asal dikunyah pelan-pelan, diikuti dari awal. Silakan baca lagi beritanya di Kompas. Tolong periksa tanggal berapa SBY Plaza Hotel memberlakukan peraturan itu dan kapan berita tamu kena denda tsb dimuat. Jangan lupa, ini tentang pemberlakuan peraturan di hotel, dunia tatakrama yang urusannya jualan keramahtamahan. Sekedar pembanding, peraturan lalulintas (UU No.14 Tahun 1992) khususnya 2 pasal tentang sabuk pengaman, yang perlu diperkenalkan cukup lama dan baru berlaku efektif pertengahan 2004. Hotel, harusnya bisa tetap mengedepankan kecerdasan dalam melayani tamu. Apalagi tamu hotel cuma tinggal sementara, bukan menetap. Jangan malas mengingatkan tamu yang datang pergi silih berganti. Beri kesempatan orang banyak untuk mengenali hotel itu sebagai kawasan bebas rokok. Dan itu, tentu saja perlu waktu. Sekonyong-konyong main denda dalam perhotelan / dunia pariwisata, itu kadar brutal sudah. Anarki di dunia pariwisata. Nggak bedanya kelakuan Satpol PP, FPI, atau debt collector yang juga ngaku menegakkan peraturan. ajeg=
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] POLITIK Iklan Politik
Kalau mau lihat berbagai iklan politik bisa melihat di Pasar Tanah Abang. Intinya GENDHENG (Gila) kata penjual kaos, atribut, kerudung warna politik. Saya bertanya ke penjual atribut tersebut Megapa GENDHENG?. Sebab saya sebagai pedagang juga gila, sudah order sablonan ribuan, ternyata para caleg hanya minta ratusan saja. Tidak seperti Pemilu tahun 2004, dagangan laris, tetapi tahun 2009, banyak partai tapi dagnagan sepi. Sehingga saya sebagai pedagang akan gila, modal sudah banyak yang keluar, tetapi hingga kurang dua bulan dagangan saya tidak laku. Dan para caleg, nantinya akan gila, karena setelah pemilu, jika tidak terpilih, harus mengembalikan utangnya yang banyak, karena modal untuk jadi caleg asalnya dari minjam temannya. Jadi hati-hati jika tahun 2009 adalah tahun GENDHENG. Wassalam soedardjo --- Pada Sel, 24/2/09, Adhie Massardi massardisp...@yahoo.com menulis: Dari: Adhie Massardi massardisp...@yahoo.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] POLITIK Iklan Politik Kepada: Kompas Pembaca forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 24 Februari, 2009, 10:59 AM Politik Iklan Politik Oleh Adhie M Massardi IKLAN politik tak kunjung riuh rendah meskipun pemilu tinggal menghitung hari. Tapi rasanya media massa kita memang tidak akan digelontori iklan politik sebagaimana perhitungan para juragan media pada tahun lalu. Soalnya pas waktu kampanye tiba, para juragan politik nasional pas kepentok krisis (finansial) global, yang menghancurkan nilai saham, mendinginkan hot money.Lho, hubungannya apa krisis global dengan politik nasional? Meskipun bukan saudara kandung, krisis global dan politik nasional punya hubungan darah yang kental. Memang kalau dicermati, darah politik nasional mengandung gain (keuntungan bisnis saham) hampir 100 persen. Maka ketika pasar saham hancur, politik nasional ikut kehabisan darah. Loyo. Hanya partai yang bisa menghisap darah dari tempat lain yang bisa pasang atribut di mana-mana. Sedangkan yang sumber darahnya dari pasar saham, ya jadi lesu darah. Siapa mereka? Yang kemarin banyak beriklan tapi sekarang manyun. Makanya, hanya sedikit saja iklan politik menghiasi media massa kita. Ternyata dari yang sedikit itu, yang menarik adalah iklan: “Katakan tidak! Katakan tidak, pada…!” Itulah kalimat yang diucapkan sejumlah petinggi Partai D sambil menunjukkan telapak tangan terbuka. Ini pernyataan sikap “anti-korupsi” yang mahal karena muncul di semua stasiun televisi sebagai iklan politik partai. Jangan tanya saya berapa biayanya, dan dari mana dananya. Lagi pula, apa urusannya Anda tanya-tanya soal begitu. Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) yang punya kewajiban mengontrol soal dana politik saja merasa tidak perlu menyelidiki dana kampanye parpol, apalagi partainya penguasa. Sebagai iklan, tidak ada yang bisa dibicarakan dari iklan “katakan tidak”, baik secara estetika maupun muatan pesan politiknya, kecuali sebagai pemborosan. Iklan ini menjadi menarik ketika muncul iklan tandingan yang berbunyi: “Katakan tidak pada pemimpin yang tidak tepati janji…!” Iklan tandingan ini juga tidak menarik dibicarakan kalau tidak diprotes kubu “sini”, karena dianggap merugikan. Nah, protes kubu Partai D itulah yang bikin iklan ini jadi punya potensi menarik. Soalnya, kata mereka, iklan “Katakan tidak pada pemimpin yang tidak tepati janji…!” jelas-jelas menyudutkan bos besar. Jangan tanya apakah itu maksudnya ada “pemimpin tukang ngibul” yang dirugikan oleh iklan itu? Jangan tanya juga “siapa pemimpin tukang ngibul” itu. Tanya saja sama mereka, siapa bos partai yang tersindir oleh iklan itu? Melihat iklan-iklan politik kita yang sedikit itu, yang tampak malah kelucuan, karena bukannya memamerkan gagasan atau cita-cita politiknya, tapi justru menelanjangi kebodohannya sendiri. Karena politik “iklan politik” partai-partai itu cenderung mengungkapkan kebohongan dengan jujur. Misalnya, mengklaim “keberhasilan” padahal yang disebut “keberhasilan” itu di mata rakyat adalah “kegagalan”. Contohnya, ada partai yang mengaku berhasil menurunkan harga BBM sampai tiga kali. Padahal faktanya, bukan menurunkan tapi mengembalikan harga BBM ke harga sebelum dinaikan. Lucunya, tokoh yang protes agar pemerintah tidak menaikan harga BBM, malah dijadikan tersangka penghasut. Tapi yang menaikan kemudian malu dan mengembalikan ke harga lama, malah merasa jadi pahlawan. Benar, sampai saat ini memang tidak ada iklan politik yang benar-benar menarik, yang bisa bikin kita jadi ingin milih parpol yang beriklan itu. Makanya, kata dosen ilmu komunikasi FISIPOL UGM Wisnu Martha Adipura, iklan politik kita tidak bikin masyarakat cerdas. Lho, memangnya ada kegiatan politik yang bukan iklan yang bisa bikin masyarakat cerdas?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPK dan Tipikor mahluk aneh
Dear rekan2, Apa bukan krn Billy Sindoro diperas aparat? Saya ingin tau adakah suatu riset tentang etika bisnis khususnya relasi antara aparat/pejabat dengan pengusaha? Apa sebenarnya yang terjadi? Mohon pencerahan! Trims Daniel Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menkes: Saya Tak Berhak Katakan Ponari Benar atau Salah
terima kasih ibu atas penjelasannya yg panjang lebar. sy hanya sedikit berkomentar ttg metodologi pengambilan keputusan. sependek pengetahuan dan pengalaman sy, utk memverifikasi suatu keputusan baik, yg menyangkut hal yg kuantitatif maupun kualitatif, tdp suatu parameter yg jelas disertai rasio2 atau koefisien2 tertentu. namun sy membaca penjelasan ibu sepenuhnya menyadari bahwa mungkin ada hal lain yg perlu diputuskan melalui berbagai narasi utk sampai pada tahap penyimpulan. setidaknya dng itu sy bisa memahami thd keyakinan ibu bahwa biaya promosi menkes tdk sebanding dng hasil yg diharapkan. suatu perbedaan keyakinan yg bisa diterima. sekali lagi terima kasih ibu atas pencerahannya. - Original Message - From: bamboopinetr...@gmail.com To: FPK Milist Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 25, 2009 02:38 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menkes: Saya Tak Berhak Katakan Ponari Benar atau Salah Eko, Kujawab satu2n ya, pertanyaanmu. Paragraf 1: Morbiditas = promotif + preventif.+ kuratif (y = x1 + x2 + x3) Jika y mengalami kenaikan, apakah berarti pasti ada yg tdk bener pada x atau ada variabel lain yg perlu dimaksukkan? Jawabannya: Kamu harus membayangkan seperti efek domino, dimana ketika dibuka yang satu maka akan menyentuh yang lain, ya. Kenapa sampai seorang individu jatuh sakit dipengaruhi o/bebarapa faktor, salah satunya terkait perilaku si individu itu sendiri, yang jika dalam konteks kelompok maka disebut terkait dengan perilaku masyarakat. U/mengubah kedaan sakit menjadi sehat maka dilakukan beragam upaya u/masyarakat tersebut, yang salah satunya yaitu upaya pencegahan. Katakanlah kita ingin mengubah besarnya morbiditas pada demam berdarah. Maka kita lakukan upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat di daerah yang kita tuju memahami apa itu demam berdarah, apa saja faktor2 yang dapat menimbulkannya dan apa yang dapat dilakukan u/mencegah agar tidak mengalami hal tsb dan apa hal yang harus dilakukan jika terkena. Upaya tersebut tentu ada yang dapat dilakukan o/masyarakat pada aras individu maupun aras kelompok (di keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya). Di sisi lain, masyarakat juga harus dimampukan u/melihat kenapa terjadi pengubahan pola penyakit ini (Catatan: dulu, sampai awal 90an, penyakit ini hanya mengenai anak2. Ada pola2 klasik serangan sakit. Di Indonesia siklusnya pun 5 tahunan. Kmd mengalami pengubahan spt yg kita alami saat ini dimana orang dewasa pun tak luput dan pola sakitnya tidak lagi klasik. Demam berdarah pun bisa kita temui sepanjang tahun kini.). Disini isu perubahan iklim, penataan kota dll harus dimasukkan dalam semua bentuk komunikasi kesehatan kepada masyarakat tadi sehingga masyarakat tahu dan diharapkan mampu turut serta u/menjadi bagian dari penyelesaian masalah yang ada di tengahnya, bukan sekedar dibiarkan pasif mendapatkan (atau dipaksa mendapatkan) fogging (pengasapan) sementara ada hal yang jauh lebih penting tak lebih dulu terselsaikan. Nah, bentuk upaya tersebut masuk ke ranah pencegahan (promotif dan preventif) tadi. Upaya lain yang juga bisa dibutuhkan pada demam berdarah ini yaitu kuratif, jika kemudian ada individu yang jatuh sakit tentu. Nah, apakah 'jika y mengalami kenaikan, apakah berarti pasti ada yg tdk bener pada x' ? Kamu bisa lihat sendiri berdasarkan paparan di atas, ya. Tapi kamu juga kemudian harus cerdas dalam mengejar saya dengan bertanya semisal: 'Apakah jika 'X' baik maka 'morbiditas akan menjadi 0'? Jawaban saya akan: 'Tentu saja tidak!'. Karena ada hal lain yang mempengaruhi kekuatan upaya promosi tadi, yang menjadi bagian pekerjaan pemerintah (semisal penataan lingkungan, kejelasan arah pembangunan kesehatannya, termasuk yang dapat menjawab tantangan pengubahan iklim terkait kesehatan dst) serta hal2 lainnya. Lalu dimana kaitan ini semua dengan apa yg sedang kita perdebatkan, terkait tidak sepadannya biaya 'promosi kesehatan menkes' dengan 'hasil yang dicapai dan fenomena Ponari'? Mari kamu lihat di penjelasan u/menjawab pertanyaanmu yang kedua, ya. Paragraf 2: Apakah ada parameter yg telah ditetapkan sebelumnya, misalnya ada angka roi yg ditetapkan sekian persen pada periode tertentu, sehingga evaluasi yg logis, argumentatif dan kredibel bisa dikeluarkan? Jawabannya: ROI itu bukanlah suatu angka atau koefisien sehingga bisa kamu katakan 'ditetapkan' seperti itu. ROI merupakan suatu penghitungan u/membantu kita agar tahu sejauh mana sih 'keuntungan atau kerugian kita' dengan ngeluarin 'sejumlah Rp X' dibandingkan dengan pencapaian hasil atas upaya yang kita lakukan. Katakanlah upaya B4M di televisi tersebut dimaksudkan agar masyarakat paham bahwa Depkes sudah menyediakan suatu sistim penjaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin (Askeskin). Ada sejumlah uang negara yang dikeluarkan agar kelompok sasaran, baik pihak dinkes di aras propinsi
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
TOHARSO MAU DIJADIKAN KAMBING HITAM!? Sebagai manusia yang pernah bersentuh kehidupan dengan BUMN saya yakin mbahnya yakin bahwa Sekretaris Perusahaan Pertamina yang bernama Toharso itu tidak bekerja atas kemauan sendiri ; apalagi dengan pikiran sendiri dan untuk kepentingan sendiri. Sekper sangat dekat sekali dengan Direksi wabil khusus Direktur Utama. Sudah sangat pastilah bahwa Toharso menulis surat ke DPR atas suruhan, untuk dan atas nama Direksi Pertamina. Saya berpendapat sangatlah wajar di negara yang konon menjadi murid terbaik Amerika Serikat dalam ber DEMOKRASI ini sebuah entitas bisnis milik negara sebesar Pertamina harus punya sikap dan berani membela sikap dan keputusannya termasuk mengirimkan minderheid nota kepada DPRRI. DPR bukalah Dewan Malaikat. Justru DPR adalah salah satu wujud phisik utama demokrasi Indonesia. Sebenarnya yang kita ingin lihat sekarang adalah seberapa teguh,profesional dan lugas Mbak Karen sebagai Dirut Pertamina. Sebagai wanita yang konon hebat kita ingin tahu bagaimana demonstrasi kehebatannya dalam menghadapi DPRRI. Kalau kemudian dia akan memecat Toharso hanya karena ingin memenuhi permintaan DPRRI yang tersinggung dan malu karena surat Pertamina Yang ditanda tangani Toharso ( Yang seharusnya ditandatangani DIRUT dan kalau perlu bersama KOMUT) maka Mbak Karen sudah menunjukkan cacat integritas pada dirinya. Sekedar ikut mencari kambing hitam untuk disembelih dan dibuat pesta kenduri bersama oleh pihak seharusnya bertanggung jawab yang kemudian happy-happy meneruskan praktek business as usual!?. Kalau tindakan memecat Toharso yang diambil oleh Mbak Karen dan Direksi Pertamina dalam krisis ini maka terus terang persepsi saya terhadap Mbak karen harus saya rubah seratus delapan puluh derajat. Dari Kagum bercampur Simpati menjadi Pandangan Negatip dan Antipati. Ternyata anda bukan pemimpin muda yang patut diharapkan dapat memperbaiki Petamina dan negeri ini. Anda sekedar Pion Politik yang menikmati gelimang kemewahan hidup tanpa ada kepedulian akan nasib perusahaan dan negeri ini. Yang penting selamat! Wah betapa sedihnya Ibu Pertiwi. Salam keprihatinan Tjuk KS --- Pada Sen, 23/2/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 23 Februari, 2009, 7:05 PM http://kompas. com/read/ xml/2009/ 02/23/15464324/ pertamina. minta.maaf. dpr.minta. toharso.dipecat JAKARTA, SENIN †Setelah sekitar satu jam mendengarkan pendapat dari anggota Komisi VII DPR RI, jajaran Direksi Pertamina yang dipimpin oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan akhirnya meminta maaf di depan 36 anggota Komisi VII atas surat yang ditandatangani Sekretaris Korporat Pertamina Toharso untuk Komisi VII. Surat tersebut sebelumnya dinilai menghina anggota Komisi VII karena dikeluarkan oleh seorang pegawai BUMN kepada anggota DPR yang merupakan sebuah lembaga negara. Terima kasih untuk segala masukan dari Komisi VII dan kami mengakui mekanisme pengiriman surat tersebut memang tidak sesuai dengan prosedur yang ada dan kami minta maaf atas pengiriman surat tersebut, tutur Karen dalam Rapat Kerja di Gedung DPR RI, Senin (23/2). Permintaan maaf Karen menuai tepuk tangan dari sebagian besar anggota yang hadir, namun tidak demikian dengan anggota Komisi VII dari Fraksi PDI-P Effendi MS Simbolon. Menurut Effendi, kesalahan dalam ranah administratif perusahaan tidak hanya cukup dengan permintaan maaf. Tidak cukup hanya minta maaf, tapi harus ada punishment, tutur Effendi. Sanksi yang dimaksud Effendi adalah pemecatan terhadap Sekretaris Korporat Pertamina yang menandatangani dan mengirimkan surat tersebut. LIN Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Sara rasa tidak dipeti-eskan. Lawan-lawan politik dari partai yang anggotanya paling banyak disangka menerima uang dalam pemilihan Gubernur BI itu pun pasti sedang sibuk memutar otak untuk membujuk KPK agar bagaimana pada saat mendekati Pemilu legislatif nanti kasus ini bisa dibeberkan kepada publik. Lalu belepotanlah para politisi yang terkesan bersih itu. Mula Harahap Bambang Soetedjo: Makanya saya bertanya tanya : kemana ibu MG kok nggak ada kelanjutan masalah pengaliran uang ke wakil kita di parlemen. Jangan dilemari es kan lho nanti semua menyusut dan akhirnya membeku. Tidak boleh sampai terjadi. Bagaimana pejabat2 hukum kita, jangan dilupakan lho masalah ini.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] (Info) Bahaya Impersonation,Jangan Umbar Data, Teman dan Foto di Facebook! (WARNING)
FYI Senin, 23/02/2009 08:45 WIB Bahaya Impersonation Jangan Umbar Data, Teman dan Foto di Facebook! Penulis: Donny B.U.- detikinet Facebooker (dbu) Jakarta- Jangan terlalu lengkap memasang profil diri dan foto di Facebook! Jangan terlalu gampang berteman di Facebook! Waduh, seruan tersebut tentunya tidak terlalu populer, atau cenderung diabaikan, bagi para Facebooker sejati. Ya memang, karena dengan bergesernya konsep dan ide sebuah pertemanan, maka tak apalah pada kenyataannya kita hanya punya segelintir teman di dunia nyata sepanjang punya berjibun (ratusan, ribuan) teman di situs jejaring sosial. Seolah-olah dengan demikian keeksisan Anda adalah seberapa banyak teman yang dimiliki. Padahal dengan semakin banyak teman, yang kadang hanya teman sekedar kenal atau bahkan tak ingat lagi siapa dia atau bertemu dimana, maka semakin rentan terekspos data diri kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita. Walhasil, dengan demikian Anda akan semakin mudah menjadi korban 'impersonation'. Kasus Tulisan ini sengaja saya buat dan saya titipkan ke detikINET, karena ada satu kasus yang langsung menimpa salah satu mahasiswi saya di sebuah perguruan tinggi swasta tempat saya mengajar. Si mahasiswi tersebut belum lama berselang mengadukan kisahnya kepada saya bahwa hampir tiap saat dirinya melalui ponsel dihubungi orang yang tidak dikenal, bahkan di tengah malam sekalipun. Setelah saya gali informasi lebih lanjut, ternyata saya temukan bahwa data dirinya di Facebook, entah oleh siapa, di-copy dan dijadikan sebuah blog di Blogspot.com. Blog tersebut seolah-olah dikelola langsung oleh si mahasiswi tersebut. Inilah yang disebut dengan kasus 'impersonation' Bahkan si pelaku (impersonator), memindahkan sebagian foto-foto si mahasiswi tadi dari Facebook ke sebuah situs penyimpanan foto gratisan, imageshack.us. Isi blog tersebut, cenderung berupa pencemaran nama baik dan melecehkan martabatnyat sebagai wanita. Celakanya lagi, di blog tersebut dicantumkan pula nomor ponsel yang sehari-hari digunakan oleh mahasiswi tersebut. Maka, hampir tiap saat dia harus menjelaskan bahwa dirinya bukanlah seperti apa yang tertulis di blog pada setiap penelpon yang masuk. Penyelesaian Kasus ini agak rumit, karena tempat si impersonator meletakkan data-data dan foto-fotonya berada di luar ranah Indonesia . Tetapi upaya tetap harus dilakukan. Di blogspot.com atau blogger.com, ada fasilitas untuk melakukan 'flag blog', dengan pilihan 'impersonation'. Kita harus meng-attached hasil scan KTP atau SIM yang dapat membuktikan bahwa kita adalah korban dari pelaku impersonation. Setelah kita men-submit, maka kita tinggal menunggu keputusan dari pengelola layanan blog tersebut untuk mencabut atau menghapus alamat blog yang menjadi keberatan kita. Pun setali tiga uang dengan foto-foto yang terlanjur tersimpan di imageshack. Ada fitur untuk melaporkan dan meminta penghapusan foto-foto yang kita anggap materi berhak cipta, mengandung unsur pornografi ataupun kekerasan. Asumsinya, foto yang diambil dari akun Facebook kita tanpa seijin kita, adalah foto yang melanggar hak cipta. Pencegahan Agar kasus tersebut tidak terulang kepada siapapun, maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan ketika di dunia Facebook: 1). Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin beresiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused) 2). Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut hanya diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto Anda. 3). Jangan sembarangan 'add friend' atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah mutual friends antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit mutual friends-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin beresiko tinggi. Pastikan Anda hanya menerima pertemanan yang mutual friends-nya cukup banyak. 4). Jangan sembarangan menerima tag photo. Bolehlah kita banci tagging, tetapi berupayalah lebih selektif. Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa keadaan sekeliling. Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita untag diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya. 5). Jangan tunda-tunda, ketika Anda
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re:hukum Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
kalau saya tahu hotel itu menerapkan aturan bebas roko, saya ga akan nginap di sana aja ah. Thomas w.w Http://forum.alambahasa.com/ wong jawa: www.wahyuwd.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Nama Satu Gedung di ITB Dihargai Rp 25 Miliar
I can imagine perasaan tidak bangga belajar di gedung itu. Sedang belajar di gedung Aburizal Bakrie ... ? Ketika uang memegang peranan terlalu berlebihan dalam pola berpikir kita. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/24/19514173/Nama.Satu.Gedung.di.ITB.Dihargai.Rp.25.Miliar BANDUNG, SELASA Institut Teknologi Bandung (ITB) meresmikan nama empat gedung kuliahnya dengan nama alumni atau keluarganya, yaitu Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Teddy P Rachmat, dan Benny Subianto. Pemberian nama ini adalah bentuk pernghormatan setelah masing-masing alumni ini menyumbang Rp 25 miliar ke Dana Lestari ITB. Wakil Rektor Senior Bidang Sumberdaya ITB Carmadi Machub, Selasa (24/2), mengatakan, ITB tidak memasang tarif terkait perubahan penamaan gedung itu. Sesuai proporsional aja nilainya (sumbangan), tuturnya. Dana Rp 25 miliar itu diangsur hingga lima tahun mendatang dan diperuntukkan sepenuhnya untuk Dana Lestari di ITB. Menurutnya, upaya ini diharapkan mampu merangsang alumni ITB menyumbang Dana Lestari. Sebab, seperti yang diungkapkan Direktur Keuangan ITB Mary Handoko, sejak diperkenalkan empat tahun terakhir, endowment fund yang terkumpul masih sedikit, yaitu Rp 14,8 miliar. Dengan adanya ini (pemberian nama gedung), satu sumbangan saja bisa mengalahkan yang terkumpul empat tahun, ucapnya. Konsep Dana Lestari ini diperkenalkan oleh Ikatan Alumni ITB di masa pimpinan Laksamana Sukardi. Dana ini abadi, tidak boleh diambil. Yang boleh dimanfaatkan hanya hasil investasinya. Hasilnya, menurut Mary, kemudian dimanfaatkan untuk rencana kerja dan kegiatan akademik. Semakin besar dana, maka kami tidak perlu mengandalkan dana dari masyarakat untuk akademik, ucapnya. Rektor ITB Djoko Santoso mengatakan, penamaan gedung untuk alumni adalah hal umum yang terjadi di perguruan tinggi di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat. Beberapa didasari atas sumbangsih atau sumbangan alumni. Hal senada pun diungkapkan Sekretaris Jenderal IA ITB Freddy P Zen saat dihubungi terpisah. Ia menjelaskan, kesepakatan pemberian nama Gedung Labtek V,VI,VII, dan VIII (total ada 12 labtek di ITB) dengan nama keempat alumni ITB itu didasari pertemuan alumni di Jakarta, Agustus 2008 lalu. Pemberian nama ini ikut menyesuaikan momentum Dies Emas ITB. JON
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya?
Ada yang berani taruhan 1 milyar perak sama saya gak? :D Saya gak percaya akan ada kiamat besar pada waktu tersebut. Tapi untuk sekadar memberikan warning terhadap manusia agar lebih arif dan bijak dalam mengelola hidupnya di bumi, bolehlah. Salam, Hendro. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Tue, 24 Feb 2009 02:23:23 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya? Oleh Maria Hartiningsih http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/23/09541073/2012.masa.paling.sakral.dan.berbahaya Heboh ramalan tahun 2012 sudah berlangsung lama, tetapi baru meluas sekitar 10 tahun terakhir. Penelitian tentang hal itu dilakukan banyak ahli dari berbagai bidang ilmu dan puluhan buku sudah diterbitkan. Observasi astronomi sangat akurat selama berabad-abad para astronom genius Maya memberi pertanda, tanggal 21/12/2012 akan menjadi kelahiran zaman baru. Masa itu paling sakral sekaligus paling berbahaya dalam sejarah Bumi. Menurut Laurence E Joseph dalam Apocalypse 2012, tanggal 21/12/2012 merupakan titik balik musim dingin tahunan ketika belahan Utara Bumi berada di titik terjauh dari Matahari sehingga siang sangat pendek. Pada tanggal itu, tata surya dengan Matahari sebagai pusatnya, seperti diyakini bangsa Maya, akan menutupi pemandangan pusat Bimasakti dari Bumi. Para astronom Maya Kuno menganggap titik pusat ini sebagai rahim Bimasakti. Keyakinan itu didukung banyak pembuktian para astronom kontemporer bahwa di situlah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi. Saat ini, sejumlah lembaga penelitian ilmiah mengenai atmosfer, ruang angkasa, dan teknologi di Barat menduga ada lubang hitam tepat di pusat itu yang menyedot massa, energi, dan waktu, yang menjadi bahan baku penciptaan bintang masa depan. Untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun, energi yang mengalir ke Bumi dari titik pusat Bimasakti akan sangat terganggu pada 21/12/2012, tepatnya pukul 11.11 malam. Semua itu disebabkan guncangan kecil pada rotasi Bumi. Bangsa Maya yakin, sesingkat apa pun terputusnya pancaran dari pusat galaksi akan merusak keseimbangan mekanisme vital Bumi dan tubuh semua makhluk, termasuk manusia. Memaknai ramalan Ada yang menginterpretasikan 21/12/2012 sebagai âkiamatâ, tetapi banyak pula yang memaknainya secara kontemplatif. Pakar psikologi transpersonal dari AS, Dr Beth Hedva, yang ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, mengibaratkan Ibu Bumi sudah sangat dekat waktunya melahirkan. Proses kelahiran tak hanya diiringi darah dan penderitaan, tetapi juga harapan dan janji. âSelalu terjadi kontraksi,â ujar Beth Hedva. Wujudnya perang, kekejian, dan bencana akibat penghancuran lingkungan dan perusakan atmosfer Bumiâdampak kebencian dan keserakahan manusiaâserta bencana yang disebabkan faktor manusia dan nonmanusia. Dalam antologi The Mystery 2012: Predictions, Prophecies Possibilities (2007), ahli sistem komputer untuk ruang angkasa yang menjembatani ilmu pengetahuan dan spiritualitas, Gregg Braden, menyatakan, yang terpenting bukan apa yang akan terjadi, tetapi bagaimana potensi kolektif muncul dari pemahaman holistik dan kesadaran tentang siapa diri kita di tengah Semesta Raya. Ahli fisika biologi dan ahli kanker pada Organisasi Kesehatan Dunia, Carl Johan Calleman, peneliti Kalender Maya, mengingatkan pada transformasi kesadaran manusia. Robert K Stiler, Direktur Program Kajian Amerika Latin Universitas Stetson di DeLand, Florida, AS, menambahkan, âApa pun maknanya, bangsa Maya mengajak kita merengkuh hidup berkualitas dan kesehatan planet Bumi.â Tahun 2012 adalah tahun berjaga dengan menyadari teknologi saja tak menjamin keberlangsungan Bumi. Begitu diingatkan José Argüelles, PhD, ahli Kalender Maya dan pakar sejarah seni dan estetika dari Universitas Chicago. âKalau kita tidak berjaga, planet Bumi akan hancur secara alamiah karena sekarang sudah jauh dari seimbang,â ia menambahkan. âPikiran manusia secara massal dikontrol dan dimanipulasi pemerintah dan institusi-institusi yang menjadi faktor kunci kehidupan modern.â Christine Page, dokter medis, ahli homeopati dan kesehatan holistik, menjelaskan, tanggapan pada zaman baru sangat tergantung pada kemampuan memahami kesalingterkaitan dan menghargai Ibu Bumi. âAlam dan semua makhluk hidup di Bumi adalah bagian diri kita yang harus diperlakukan penuh martabat, penghargaan, dan cinta,â ujarnya. Jadi, pilihan ada di tangan manusia: membiarkan planet Bumi hancur atau melanjutkan evolusinya. Mari kita renungkanâ¦. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bakrie dan Panigoro Sumbang Rp 50 Miliar
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/25/00120321/bakrie.dan.panigoro.sumbang.rp.50.miliar Jakarta, Kompas - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie yang juga pengusaha dan aktivis Partai Golongan Karya menyumbang Rp 25 miliar untuk Institut Teknologi Bandung. Sumbangan dalam pos dana abadi itu dimaksudkan untuk membangun laboratorium teknik yang diberi nama Achmad Bakrie, ayah Aburizal. Sumbangan dengan nilai dan maksud yang sama juga diberikan pengusaha Arifin Panigoro kepada ITB sebagai dana abadi ITB untuk pembangunan sarana dan prasarana di lingkungan ITB. âJadi, kalau Anda mau nyumbang untuk bangku taman, misalnya, boleh saja. Nilainya misalnya Rp 1 miliar,â ujar Rektor ITB Djoko Santoso seusai diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (24/2). Karena sumbangan dua pengusaha ini dan dua pengusaha lain, yaitu Benny Subianto dan Teddy P Rachmat, dana abadi ITB genap menjadi Rp 100 miliar. Sebelum sumbangan itu, selama empat tahun terakhir, dana abadi ITB yang terkumpul berjumlah Rp 13 miliar. Sumbangan sejumlah pengusaha besar menjelang Dies Natalis Ke-50 ITB itu disebutkan Djoko sebagai langkah terobosan dalam pengumpulan dana. âDi banyak universitas di berbagai negara merupakan hal biasa nama penyumbang atau nama yang diinginkan oleh penyumbang diabadikan pada sesuatu yang dipunyai universitas,â ujar Djoko. Ia mencontohkan, di beberapa universitas, nama penyumbang, misalnya, diukirkan pada kursi atau tiang suatu bangunan, bahkan juga kerap dipakai menjadi nama gedung. Dari masyarakat Selain para pengusaha besar alumni ITB, dana abadi juga dikumpulkan dari masyarakat yang tidak memiliki hubungan langsung dengan ITB. Djoko menyebut Niaga ITB sebagai contoh di mana 83 persen penyumbang tidak ada kaitannya dengan ITB. (INU/DAY)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Obat Puyer Aman Dikonsumsi
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/25/00510040/obat.puyer.aman.dikonsumsi Jakarta, Kompas - Puyer atau obat racikan aman dikonsumsi masyarakat asalkan dibuat dengan cara yang baik dan benar. Selain sebagai pilihan dalam pemberian obat, pemberian resep obat dalam bentuk puyer juga menjadi bagian dari rangkaian praktik kedokteran. Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Sukman T Putra, Selasa (24/2) dalam jumpa pers di Jakarta, menanggapi polemik seputar pemberian obat puyer dalam praktik kedokteran di Indonesia yang diduga sejumlah pihak mengandung obat tidak rasional. âBantahan atau pembenaran terhadap banyak hal terkait praktik kedokteran yang berlaku secara universal saat ini harus berdasarkan bukti, bukan pendapat umum dan pribadi,â ujarnya. Sejumlah kasus dugaan pemberian obat puyer yang tidak dilakukan dengan baik dan mengandung obat tak rasional dapat diselesaikan sesuai masalahnya dan bisa dilaporkan kepada pihak berwenang. âKami akan mengkaji masalah ini,â kata Sukman. Menurut keterangan PB IDI, pemberian resep obat dalam bentuk puyer atau racikan oleh dokter adalah bagian dari rangkaian praktik kedokteran. Jadi, dokter pada dasarnya memahami dan bertanggung jawab penuh terhadap semua jenis obat yang diresepkan kepada pasien. âObat yang diracik tidak ada masalah sepanjang dibuat dengan cara baik dan benar, higienis, serta komposisi dan jenis obat rasional,â kata Sukman. Dalam kurikulum pendidikan di fakultas kedokteran, para calon dokter diberikan ilmu kefarmasian tentang meracik obat. Jadi, obat yang diberikan dalam bentuk puyer oleh dokter terhadap pasiennya tidak bertentangan dengan profesionalisme dokter dalam menjalankan tugasnya. âSemua dokter hendaknya selalu berkomunikasi dengan baik, khususnya pemberian obat pada pasien,â ujarnya. Sejauh ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak pernah melarang pemberian resep obat dalam bentuk racikan. Kebijakan suatu negara mengenai penggunaan obat juga tergantung dari kondisi di negara bersangkutan, tidak sepenuhnya tergantung dari kebijakan WHO. Dosis lebih tepat Di Indonesia, obat puyer masih banyak digunakan dalam praktik kedokteran karena tidak semua obat tersedia dalam bentuk jadi. âDosis obat untuk anak berdasarkan berat badan sehingga lebih mudah menyesuaikan dosis obat dengan berat badan anak bila dalam bentuk puyer daripada sirup,â ujar Sukman. Pemberian obat puyer juga mempermudah layanan kesehatan di daerah. Hal itu disebabkan ketersediaan obat dalam bentuk jadi atau sirup di daerah terpencil sangat terbatas, mahal, dan lebih sulit membawanya. Dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Soedjatmiko, menambahkan, obat jadi seperti sirup lebih mahal daripada puyer meski isinya sama, tidak bisa dibeli sebagian, sehingga memberatkan keluarga berpenghasilan rendah. Dalam satu puyer bisa dicampur beberapa jenis obat yang harus diminum bersamaan, misalnya obat penurun panas dan antikejang. Jadi, dengan dengan sekali minum dua jenis obat sekaligus masuk atau lebih praktis dibandingkan dengan obat sirup. Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia Marius Widjajarta menjelaskan, pemberian obat dalam bentuk racikan tidak masalah asalkan sesuai prosedur. (EVY)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Nonton Bareng dan Bedah Film Terbaik Oscar ‘Slumdo g Millionaire’
numpang posting... buat yang pengen ikutan nonbar dan bedah film terbaik Oscar 2009 Slumdog Millionaire silakan baca informasi berikut... thx, heru *Nonton Bareng dan Bedah Film Terbaik Oscar** Slumdog Millionaire * * * *JAKARTA** *Blitzmegaplex dengan bangga mempersembahkan film Slumdog Millionaire, sebuah film international berkelas festival yang baru saja menyabet Oscar sebagai Film Terbaik dan Sutradara Terbaik dalam ajang Academy Awards ke-81, serta 6 kategori penghargaan Oscar lainnya. Film ini tayang secara eksklusif di seluruh bioskop jaringan Blitzmegaplex yang ada di Jakarta dan Bandung. Sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Slumdog Millionaire menjadi film terbaik di ajang Oscar, maka Kineklub Blitzmegaplex menyelenggarakan acara Nonton Bareng dan Bedah Film Slumdog Millionaire yang akan dilangsungkan pada hari Kamis, 26 Februari 2009 mulai pukul 10.00 WIB di Blitzmegaplex Grand Indonesia, Jakarta. Acara Nonton Bareng dan Bedah Film tersebut dimulai dengan Nonton Bareng, kemudian diselingi dengan break makan siang dan dilanjutkan dengan Bedah Film yang akan dibahas oleh JB Kristanto (pengamat film dan mantan wartawan) dan Slamet Rahardjo (sutradara film nasional). Acara ini akan diikuti oleh media-media nasional, undangan khusus serta 20 orang dari masyarakat yang beruntung mendapat kesempatan ekskusif untuk mengikuti acara tersebut. Bagi media dan masyarakat umum yang berminat untuk mengikuti acara tersebut bisa mendaftarkan diri dengan menghubungi ke nomer 085692186809 (Galuh). Film produksi Inggris yang berlatar belakang kawasan kumuh di Mumbai, India ini menceritakan kerasnya kehidupan masyarakat kelas bawah di India, yang hampir serupa kondisinya dengan apa yang terjadi di Indonesia, khususnya di pinggiran Jakarta. Slumdog Millionaire bercerita tentang Jamal Malik, yatim piatu berusia 18 tahun dari tempat kumuh di Mumbai, yang hampir memenangkan hadiah 20 juta Rupee dalam acara Who Wants to be a Millionaire versi India. Jamal lantas ditangkap polisi karena kecurigaan bahwa ia curang. Bagaimana mungkin seorang anak jalanan bisa tahu demikian banyak hingga bisa menjawab berbagai pertanyaan dalam acara kuis yang terkenal tersebut? Jamal menang bukan karena dia terpelajar, tetapi karena setiap pertanyaan yang diajukan selalu mengingatkannya pada sejadian di masa lalu. Jadilah film ini kerap flashback mulai dari Jamal masih kecil, ABG, sampai dewasa. Uniknya lagi, Jamal ikut kuis ini bukan karena ingin jadi milyuner, tetapi karena ia ingin mencari kekasihnya Latika. Setiap flashback yang ada, selalu merujuk pada kejadian ketika dia mencari Latika. Dia berharap, dengan mengikuti kuis ini, Latika akan melihatnya dan akan tahu di mana dirinya. Ending cerita memuaskan penonton (dan pembaca), happy ending, tentu saja. Jamal bertemu dengan Latika, juga memenangkan kuis hadiah utama. Seorang anak jalanan yang tiba-tiba kaya raya gara-gara ikut kuis. Sebelumnys Slumdog Millionaire telah memenangkan lima Critics' Choice Awards, empat piala Golden Globes, dan tujuh piala BAFTA Awards. ** Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Galuh (085692186809) [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Iptek, Politik, dan Politisi
Oleh NINOK LEKSONO http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/25/00141440/iptek.politik.dan.politisi âHanya ilmu pengetahuan sajalah yang dapat memecahkan masalah-masalah kelaparan dan kemiskinan, insanitasi dan buta aksara, takhayul dan hilangnya adat istiadat, habisnya sumber daya, atau sebuah negeri kaya yang didiami oleh penduduk miskinâ¦. Siapakah sesungguhnya yang sanggup mengabaikan iptek sekarang ini? Pada setiap kesempatan kita pasti membutuhkan bantuannya Masa depan ditentukan oleh iptek dan orang-orang yang bersahabat dengannya. (Jawaharlal Nehru, dikutip dari âIndia Perspectivesâ, 8/2008) Politik ternyata juga kemauan. Semasa memerintah, Presiden George W Bush banyak memveto isu lingkungan. Misalnya, Protokol Kyoto tidak mau ia tanda tangani. Lalu, ketika Negara Bagian California minta persetujuan untuk menetapkan sendiri aturan mengenai emisi gas rumah kaca dari mobil dan truk, Bush menolak. Kini, setelah menjadi presiden, Barack Obama meninggalkan pendekatan pasif Bush terhadap lingkungan. Menanggapi permintaan California, Obama, 26 Januari lalu, segera memanggil Badan Perlindungan Lingkungan untuk mempertimbangkan permintaan tersebut. Kalau saja California mendapat persetujuan dari Obama, akan ada 13 negara bagian, dan diyakini akan bertambah lagi, yang akan menerapkan peraturan serupa. Sebagai konsekuensinya, pabrik pembuat mobil di Amerika dan di tempat lain akan dipaksa untuk memproduksi mobil dan truk yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dibandingkan dengan yang ada sekarang ini, dan itu dilakukan dalam tempo lebih cepat (IHT, 28/1). Keputusan mengenai California di atas tidak saja penting untuk menghasilkan kendaraan hemat bahan bakar minyak, tetapi juga memperlihatkan komitmen Presiden Obama dalam upaya menanggulangi meningkatnya gas-gas rumah kaca. Kalau George W Bush memulai pemerintahan dengan meninggalkan janji kampanye untuk meregulasi gas karbon dioksida dan dengan mundur dari Persetujuan Kyoto, Obama memulai pemerintahannya dengan sinyal jelas, ia tidak akan ragu- ragu menggunakan wewenang pengaturan yang diberikan oleh Akta Udara Bersih dan aturan lain yang ada di tingkat federal untuk memerangi pemanasan global. Lebih jauh lagi, Obama juga memerintahkan Departemen Transportasi untuk merampungkan standar efisiensi BBM nasional, seperti dikehendaki oleh RUU Energi tahun 2007. Standar-standar ini akan menuntut peningkatan efisiensi BBM pada mobil dan truk ringan Amerika, dari sekarang rata-rata 27 mil per galon menjadi 35 mil per galon. Peran politik dan politisi Dari kasus AS dan khususnya Negara Bagian California, tampak bahwa campur tangan politik/pemerintah sangat besar. Akan tetapi, yang juga tidak kalah menentukannya adalah peranan politisi. Tampak bahwa isu-isu iptek, termasuk lingkungan di dalamnya, semakin penting dewasa ini. Namun, ada berapa banyakkah negarawan dan politisi yang punya visi dan wawasan tentang iptek seperti halnya pemimpin India yang ucapannya dikutip di atas? Atau yang mau membuat terobosan kebijakan seperti halnya Presiden Obama? Tentu dari waktu ke waktu pemimpin Indonesia menampilkan komitmen terhadap iptek. Cikal bakal riset nuklir, bahkan peroketan, sudah muncul di era Bung Karno. Semasa kepemimpinan Pak Harto lahir pula visi iptek seperti pemanfaatan sistem komunikasi satelit domestik dan pengembangan industri kedirgantaraan. Sayang di era reformasi kepemimpinan berlangsung pendek sehingga pemimpin tak cukup waktu untuk mengembangkan visi iptek. Keadaan sekarang, terlebih- lebih di era pemilu, di masa krisis ekonomi pula, tampak semakin memprihatinkan. Kalangan politisi bisa dikatakan tak menaruh perhatian terhadap iptek, sebagaimana juga partai-partai politik. Berapa parpol yang pernah mengusung iptek sebagai program atau tema kampanye? Ketika era semakin sarat diwarnai pemanfaatan iptek, tiadanya visi iptek di kalangan elite tak jarang lalu membuat bangsa kedodoran ketika menghadapi berbagai fenomena perubahan alam, kemajuan iptek, juga impitan krisis ekonomi. Hal itu masuk akal karena sendi-sendi kehidupan berbangsaâyang salah satu fundamentalnya adalah iptekâamat rapuh di sini. Salah satu indikator yang sering disebut-sebut adalah rendahnya anggaran iptek yang kurang dari 0,5 persen produk domestik bruto. Sementara negara yang berambisi menjadi negara maju, seperti China, terus menaikkan anggaran ipteknya. Tinggi rendahnya anggaran iptek itu sendiri juga mencerminkan tinggi rendahnya komitmen iptek di kalangan politisi Indonesia. Di negara lain, iptek disadari semakin memainkan peranan dalam kehidupan politik. Isu pangan dan energi, juga isu kesehatan seperti flu burung, atau juga isu keamanan seperti yang menyangkut pengayaan uranium oleh Iran atau pengembangan rudal balistik oleh Korea Utara, terkait dengan iptek untuk memahaminya. Tantangan ke depan Ketika urusan dan krisis semakin kompleks, umat manusia dihadapkan pada berbagai tantangan baru. Misalnya, ketika jumlah penduduk makin banyak dan lahan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Potensi Ancaman pada Pemilu
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/25/00164454/potensi.ancaman.pada.pemilu Jakarta, Kompas - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menegaskan, momen Pemilihan Umum 2009 adalah salah satu episode paling krusial dalam proses perjalanan bangsa Indonesia ke depan. Meski begitu, Pemilu 2009 diyakini berpotensi menghadirkan kerawanan dan ancaman. Potensi tersebut akan muncul terutama jika semua pihak yang terlibat lebih menonjolkan logika âkepentingan politikâ demi mencapai kepentingan kelompok dan politik pragmatis dari aspirasi politik sendiri-sendiri. Hal itu disampaikan Djoko, Selasa (24/2), dalam pidato di depan 1.257 komandan kompi di lingkungan Komando Garnisun Tetap 1/Jakarta di Balai Samudra, Jakarta Utara. Dalam kesempatan itu, ia juga melansir delapan poin indikator potensi ancaman. âDiyakini, dalam prosesnya, sejumlah gesekan antarkepentingan politik bakal muncul dan terus meningkatkan suhu politik ke depan. Bukan tidak mungkin hal itu dapat mengganggu kondisi stabilitas nasional yang harusnya senantiasa dijaga agar kondusif, mantap, dan terkendali,â ujar Djoko. Acara bertajuk âCommanderâs Callâ itu dihadiri ketiga kepala staf angkatan dan sejumlah panglima komando utama. Seusai pengarahan, acara dilanjutkan dengan proses tanya jawab yang dilakukan secara tertutup. Djoko menyatakan, ia hadir memberi pengarahan atas undangan Komandan Gartap I/Jakarta sekaligus Panglima Kodam Jaya Mayjen Darpito. Menurut Djoko, kedelapan poin indikator yang berpotensi sebagai ancaman itu secara umum diyakini dapat memicu gesekan, benturan, dan konflik kepentingan terbuka. Beberapa poin indikator itu adalah banyaknya jumlah partai politik peserta Pemilu 2009, masa kampanye yang panjang, serta banyaknya jumlah tokoh calon presiden-wakil presiden yang akan maju. Selain itu, faktor lain yang berpotensi memicu konflik juga terjadi akibat kuatnya nuansa ketidakpuasan parpol dan masyarakat terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU). Belum lagi soal makin terakumulasinya endapan persoalan, terutama akibat sengketa pemilihan kepala daerah dan pemekaran daerah. Endapan dan penumpukan persoalan seperti itu terjadi karena masalah yang muncul tidak segera diselesaikan. Masalah-masalah itu malah tertimpa isu baru lain yang jauh lebih besar. Kondisi seperti itu diibaratkan âapi dalam sekamâ yang tinggal menunggu âsumbu ledakâ pemicu konflik komunal. âDalam alam demokrasi, kritik adalah hal wajar. Namun, ada kecenderungan kritik menjadi tidak konstruktif dan solutif serta hanya bersifat waton suloyo atau asal berbeda. Semangatnya bukan lagi untuk perbaikan dan kebaikan bersama,â papar Djoko. Manuver politik yang terjadi juga cenderung saling fitnah provokatif dan saling serang secara pribadi dalam bentuk kampanye hitam. Tak hanya itu, Djoko juga melihat masih ada kecenderungan untuk menarik TNI kembali dalam kancah politik, yang diwarnai pula dengan nuansa kecurigaan terhadap netralitas TNI. Wajar Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti, menganggap wajar pemaparan Djoko terkait potensi ancaman pada Pemilu 2009. Namun, Ikrar meminta TNI tidak perlu bersikap khawatir berlebihan terhadap proses demokrasi di Indonesia yang, menurut dia, terus berproses mencari keseimbangan baru. Sementara itu, pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andi Widjojanto, menganggap apa yang dipaparkan Panglima TNI itu konsisten dengan naluri organisasi militer. Militer memang akan selalu melihat segala sesuatunya dengan kerangka skenario terburuk. âApa yang disampaikan Panglima TNI mungkin hanya untuk kalangan internal, yang mengingatkan agar jajarannya selalu bersiap-siap mengantisipasi. Akan tetapi, penanganan masalah-masalah seperti itu sebenarnya sudah bukan lagi urusan TNI, tetapi institusi-institusi lain, seperti Polri, Mahkamah Konstitusi, dan KPU. Semua ada aturan mainnya,â ujarnya. Ikrar juga menilai, cara pandang TNI seperti itu masih menganut cara pandang lama yang melihat demokrasi sebagai sesuatu yang menakutkan. Padahal, dalam beberapa kali pemilu, terbukti maraknya parpol dan kandidat peserta pemilu adalah hal yang biasa-biasa saja dan malah menjadi hiburan tersendiri, seperti terkait ramainya aktivitas kampanye. Menurut Ikrar, justru pada masa Orde Baru, dengan jumlah parpol yang hanya tiga partai, pemilu malah lebih menyeramkan. Pada pemilu masa Orde Baru justru terjadi yang namanya insiden semacam peristiwa âLapangan Bantengâ, yang bertujuan mendiskreditkan parpol-parpol lawan penguasa ketika itu. Sementara itu, Andi menambahkan, apa pun hasil Pemilu 2009, baik prosesnya berlangsung damai maupun memicu konflik, netralitas TNI tetap harus dijaga dalam arti TNI tidak berpolitik praktis. (DWA)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPK dan Tipikor mahluk aneh
Etika bisnis yang mengatur hubungan antara aparatur negara dan pengusaha, biasanya diatur oleh instansi masing-masing. Dalam kasus suap yang dilakukan Billy Sindoro terhadap M Iqbal, sudah terjadi�pelanggaran etika. KPPU memiliki�kode etik, di mana di dalamnya mengatur bahwa setiap anggota KPPU (komisioner) dilarang berhubungan dengan para pihak yang sedang berperkara. Sayangnya, saat�itu KPPU tidak merinci dengan jelas, apa sanksi yang akan dijatuhkan, jika pelanggaran kode etik itu terjadi. Di dalam kode etik hanya dijelaskan bahwa jika ada yang melanggar kode etik, maka kasusnya akan dibawa ke dalam rapat pleno. Hanya itu. Belakangan, KPPU insyaf, bahwa aturan soal sanksi tadi perlu diperjelas. Dan mereka sudah pula memperbaikinya. Untuk lebih jelasnya, silakan googling�ke website KPPU.�� salam, gita From: daniel_elisa...@yahoo.co.id daniel_elisa...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 25, 2009 10:23:27 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KPK dan Tipikor mahluk aneh Dear rekan2, Apa bukan krn Billy Sindoro diperas aparat? Saya ingin tau adakah suatu riset tentang etika bisnis khususnya relasi antara aparat/pejabat dengan pengusaha? Apa sebenarnya yang terjadi? Mohon pencerahan! Trims Daniel Powered by Telkomsel BlackBerry�
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dirut Pertamina Merasa Dianggap Satpam oleh DPR
Betul, saya setuju. Untuk orang yang waras dan berakal budi, DPR itu kumpulan orang hina tak tau mau. Berani bicara moral, sendirinya tidak bermoral. Berani bicara pornografi, sendirinya pelaku. Berani bicara transparansi, sendirinya korupsi. Seharusnya rakyat, pemberi mandat kepada DPR berani untuk membubarkan mereka. Golput adalah tidak memilih, adalah hak rakyat juga. Jika rakyat merasa calegnya tidak pantas, ya tidak usah dipilih. Ada 1 fakta yang kita lupakan. Harga BBM sudah turun, PLN masih melakukan hukuman kepada pengguna listrik yang melebihi jatah. Itu adalah pembohongan belaka. Saya curiga uangnya semua digunakan untuk pemilu. Mengapa rakyat disuruh membiayai hal2 yang menyengsarakan rakyat sendiri? --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman hepaest...@... wrote: Lha? Bukannya tiap kali situ kirim posting soal isu DPR vs Karen ini, Anda selalu kasih kutipan dari orang PAN yang ada di komisi itu? Kok saya yang malah�dibilang berputar? Memang, orang kalo lagi naek komidi puter itu kalo ngeliat orang lain seolah-olah orang lainlah yang lagi muter, hehehe. � Wah, I can't help it, sorry. Saya memandang DPR saat ini sebagai lembaga TAK BERGUNA. Buktinya banyak kok. Dan jika ini dijadikan justifikasi oleh yang golput buat gak milih, saya ikhlas dan girang kok. Emangnya kenapa kalo orang mau golput dengan alasan ini? � Bagaimana mungkin sebuah lembaga bobrok dan rusak mental mau MENGAWASI jalannya pemerintahan? Ini namanya rampok mau�neriakin copet. Makin nggak salah dong kalo saya bilang situ jubirnya DPR? Hehehe.�Survei membuktikan kok. � Iya saya setuju, gimana milih anggota DPR yang bener. Kalo kaga ada�pilihan yang bener, ya gak usah heboh kalo ada�orang golput. � manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat
Benar sekali Pak Tjuk.� Saya kira apabila Toharso bertindak atas keinginan sendiri karena merasa benar melayangkan surat ke DPR masih bisalah dibenarkan untuk menghukumnya berupa SP3, tetapi bukan pemecatan.� Tetapi kalau benar Toharso membuat surat atas suruhan atau atas sepengetahuan Direksi Pertamina, maka selayaknya dia dibela dan dilindungi bukan dipecat.� Saya berharap Pertamina berani melawan kesewenang-wenangan DPR sekalipun risikonya akan bermusuhan dengan anggota DPR� yang sebagian besar kemungkinan tidak akan terpilih lagi bulan April 2009 ini.� DPR sendiri tidak berhak memecat Direksi Pertamina, karena bukan wewenangnya.� Salam. The habitual struggle to be always good is unceasing prayer. --- On Wed, 2/25/09, tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id wrote: From: tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Minta Maaf, DPR Minta Toharso Dipecat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, February 25, 2009, 10:26 AM TOHARSO MAU DIJADIKAN KAMBING HITAM!? Sebagai manusia yang pernah bersentuh kehidupan dengan BUMN saya yakin mbahnya yakin bahwa Sekretaris Perusahaan Pertamina yang bernama Toharso itu tidak bekerja atas kemauan sendiri ; apalagi dengan pikiran sendiri dan untuk kepentingan sendiri. Sekper sangat dekat sekali dengan Direksi wabil khusus Direktur Utama. Sudah sangat pastilah bahwa Toharso menulis surat ke DPR atas suruhan, untuk dan atas nama Direksi Pertamina. Saya berpendapat sangatlah wajar di negara yang konon menjadi murid terbaik Amerika Serikat dalam ber DEMOKRASI� ini sebuah entitas bisnis milik negara sebesar Pertamina harus punya sikap dan berani membela sikap dan keputusannya termasuk mengirimkan minderheid nota kepada DPRRI. DPR bukalah Dewan Malaikat. Justru DPR adalah salah satu wujud phisik utama� demokrasi Indonesia. Sebenarnya yang kita ingin lihat sekarang adalah seberapa teguh,profesional dan lugas Mbak Karen sebagai Dirut Pertamina. Sebagai wanita yang konon hebat kita ingin tahu bagaimana demonstrasi kehebatannya dalam menghadapi DPRRI. Kalau kemudian dia akan memecat Toharso hanya karena ingin memenuhi permintaan DPRRI yang tersinggung dan malu karena surat Pertamina Yang ditanda tangani Toharso ( Yang seharusnya ditandatangani DIRUT dan kalau perlu bersama KOMUT) maka Mbak Karen sudah menunjukkan cacat integritas pada dirinya. Sekedar ikut mencari kambing hitam untuk disembelih dan dibuat pesta kenduri bersama oleh pihak seharusnya bertanggung jawab� yang kemudian happy-happy meneruskan praktek business as usual!?. Kalau tindakan memecat Toharso yang diambil oleh Mbak Karen dan Direksi Pertamina dalam krisis ini maka terus terang persepsi saya terhadap Mbak karen harus saya rubah seratus delapan puluh derajat. Dari Kagum bercampur Simpati menjadi Pandangan Negatip dan Antipati. Ternyata anda bukan pemimpin muda yang patut diharapkan dapat memperbaiki Petamina dan negeri ini. Anda sekedar Pion Politik yang menikmati� gelimang kemewahan hidup tanpa ada kepedulian akan nasib perusahaan dan negeri ini. Yang penting selamat! Wah� betapa sedihnya Ibu Pertiwi. Salam keprihatinan Tjuk KS = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re:hukum Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
Sebaliknya buat saya, Surabaya Plaza Hotel jadi referensi yang baik dan sehat untuk menginap kalo saya sekeluarga pergi ke Surabaya. Tanpa asap rokok aman buat saya, istri dan anak-anak saya kelak Hmmm pokoke segar ... Untuk Surabaya Plasa Hotel, konsistenlah, maka anda akan dihargai. Adi Nugroho From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of thomas ww Sent: 25 Februari 2009 10:36 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re:hukum Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta kalau saya tahu hotel itu menerapkan aturan bebas roko, saya ga akan nginap di sana aja ah. Thomas w.w Http://forum.alambahasa.com/ Http://forum.alambahasa.com/ wong jawa: www.wahyuwd.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Putusan MK Perkuat UU Pers
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/25/00150584/putusan.mk.perkuat.uu.pers Jakarta, Kompas - Mahkamah Konstitusi membatalkan ketentuan Undang-Undang Pemilu yang mengatur sanksi terhadap lembaga pers dan penyiaran yang melanggar pembatasan iklan kampanye. MK menyatakan pasal tersebut bertentangan langsung dengan UUD 1945. Putusan itu dibacakan pada sidang terbuka di Gedung MK, Selasa (24/2). MK mengabulkan permohonan yang diajukan delapan pemimpin redaksi dari Harian Terbit, Sinar Harapan, Suara Merdeka, Rakyat Merdeka, Media Bangsa, Koran Jakarta, Warta Kota, serta tabloid Cek dan Ricek. Menurut MK, penjatuhan sanksi yang diatur dalam Pasal 98 Ayat 2, 3, 4 dan Pasal 99 Ayat 1 dan 2 bertentangan langsung dengan Pasal 28 E Ayat 3 dan Pasal 28 F UUD 1945. Konstitusi telah memberikan jaminan yang sangat tegas terhadap kebebasan berekspresi. Jaminan itu diwujudkan, antara lain, dengan mencabut keharusan adanya surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP) dan segala bentuknya. Meskipun ketentuan sanksi tersebut dibatalkan, MK menyatakan tidak terjadi kekosongan hukum bagi perlindungan publik apabila lembaga penyiaran dan media cetak melakukan pelanggaran iklan kampanye. Dalam pertimbangannya, MK menyatakan UU Pemilu cenderung menggeneralisasi institusi pers, yaitu media cetak dan lembaga penyiaran. Padahal, terdapat perbedaan mendasar antara lembaga penyiaran yang diatur dalam UU No 32/2002 dan media cetak yang diatur dalam UU No 40/1999. Lembaga penyiaran yang menggunakan spektrum udara yang terbatas memerlukan perizinan dari Menteri Komunikasi dan Informatika serta Komisi Penyiaran Indonesia. Media massa cetak tidak memerlukan perizinan dari instansi mana pun. Menanggapi putusan tersebut, Pemimpin Redaksi Harian Terbit Tarman Azzam menyatakan putusan tersebut sangat maju dan memahami soal kebebasan pers. Pada dasarnya, segala ketentuan mengenai pembredelan harus dilawan. Ketua Dewan Pers Leo Batubara dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Sasa Djuarsa Sendjaja, secara terpisah di Jakarta, menilai, keputusan itu menghargai keberadaan UU Pers dan UU Penyiaran. Menurut Leo, aturan dalam UU No 10/2008 memberikan kewenangan kepada Dewan Pers untuk mencabut izin media cetak yang dianggap melanggar prinsip keadilan dalam berita maupun iklan politik. Padahal, UU Pers telah menegaskan bahwa untuk penerbitan media cetak, tidak diperlukan izin sehingga tidak dapat dicabut izinnya. âPeserta pemilu yang tidak puas dengan pemberitaan di media cetak tertentu bebas membuat koran sendiri,â katanya. Ketua Umum Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir menyambut baik putusan MK itu. Menurut dia, iklan menggerakkan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan pemilik media, tetapi juga industri pendukung lain. Apalagi jika penggunaan spanduk dan baliho juga dibebaskan. âBayangkan, ada ribuan orang yang memesan spanduk, poster, dan sebagainya, maka ekonomi akan berputar,â ujarnya. Senada dengan Soetrisno, Ketua Umum Partai Bintang Reformasi Bursah Zarnubi juga menyambut baik liberalisasi kampanye semacam ini. Namun, kebebasan jangan hanya ditujukan pada iklan yang ada di media massa, tetapi juga di luar ruang. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Irgan Chairul Mahfiz mengatakan, keputusan itu bisa berdampak positif dan negatif. Positif karena partai akan semakin berlomba membuat iklan. âNamun, saya khawatir akan makin banyak iklan yang negatif, saling serang, black campaign,â ujarnya.(ANA/MZW/INA/MAM)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Citra Kejaksaan Buruk
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/25/00213214/citra.kejaksaan.buruk Jakarta, Kompas - Keputusan Kejaksaan Agung mengangkat Kemas Yahya Rahman sebagai ketua tim pemantau penanganan tindak pidana korupsi se-Indonesia dan M Salim sebagai wakilnya tidak hanya memperburuk citra lembaga itu. Kesungguhan pemerintah dalam pemberantasan korupsi juga dipertanyakan. Untuk itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perlu meminta penjelasan Jaksa Agung Hendarman Supandji atas kebijakan tersebut. Bahkan, pengangkatan Kemas dan Salim perlu dibatalkan. Demikian disampaikan Pengajar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar, Emerson Yuntho dari Indonesia Corruption Watch, serta advokat Kamal Firdaus, Selasa (24/2), secara terpisah. Zainal mengatakan, upaya kejaksaan memperbaiki citra dan kinerjanya dalam pemberantasan korupsi harus didukung penuh. âNamun, jika Kemas dan Salim diangkat untuk menjadi bagian dari upaya tersebut, itu merupakan kesalahan besar. Sebab, keberadaan mereka tidak dapat diterima secara etik dan sistem,â kata dia. Pengangkatan Kemas dan Salim ditolak karena nama mereka disebut dalam kasus suap sebesar 660.000 dollar AS oleh Artalyta Suryani kepada mantan jaksa Urip Tri Gunawan. Bahkan dalam putusannya terhadap Urip pada 4 September 2008, majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menyatakan, Urip bersama dengan Kemas dan Salim melindungi kepentingan Sjamsul Nursalim, pemilik Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) dan penerima Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Terkait kasus yang sampai sekarang belum ditutup oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ini, Jaksa Agung Hendarman Supandji mengganti Kemas dari jabatannya sebagai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus dan Salim dari jabatan Direktur Penyidikan pada Bagian Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kredibilitas dalam penanganan perkara korupsi (Kompas, 18/3/2008). âSecara sistem, pengangkatan atau pemberhentian seseorang itu karena adanya prestasi atau demosi yang dilakukannya. Dahulu, Kemas dan Salim diberhentikan dari jabatannya karena kasus Artalyta dan Urip. Sekarang, prestasi apa yang telah mereka buat sehingga pantas duduk di tim pemantau penanganan tindak pidana korupsi se-Indonesia?â ujar Zainal. Alasan Kejagung bahwa Kemas dan Salim berpengalaman dalam penanganan korupsi sulit diterima. âUkurannya harus etik dan sistem, bukan perseorangan seperti itu,â tutur Zainal. Emerson menambahkan, âSecara akal sehat, apa pun alasannya, pengangkatan Kemas dan Salim tidak dapat diterima. Dahulu mereka diberhentikan untuk menjaga kredibilitas kejaksaan dalam pemberantasan korupsi. Dengan logika itu, sekarang bagaimana dapat memercayai kredibilitas tim pemantau penanganan korupsi yang dibentuk kejaksaan jika ketua dan wakilnya adalah dua orang itu?â Untuk itu, Presiden perlu menanyakan pengangkatan Kemas dan Salim ini kepada Jaksa Agung. Jika hal ini tidak dilakukan, Presiden dapat dilihat ikut menyetujui pengangkatan itu. âJika perkara Artalyta dan Urip telah menghancurkan kejaksaan, pengangkatan Kemas dan Salim tidak hanya makin membenamkan citra lembaga itu. Namun, juga merusak kredibilitas pemerintah dalam pemberantasan korupsi,â katanya. Kamal Firdaus menilai pengangkatan Kemas Yahya Rahman dan M Salim seyogianya dibatalkan. Itu merupakan keputusan sesat. (NWO)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pers Harus Berani Hadapi Tuntutan Hukum
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/25/00503885/pers.harus.berani.hadapi.tuntutan.hukum JAKARTA, KOMPAS - Walaupun ada 12 undang-undang yang bisa menjerat dan memberikan sanksi berat kepada wartawan, pers harus punya keberanian menghadapi tuntutan hukum. Sebab, tidak mungkin pers kebal dari hukum. Namun, Dewan Pers akan terus membicarakan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers kepada pihak penegak hukum, termasuk ke Mahkamah Konstitusi. Tokoh pers nasional, Atmakusumah Astraatmadja, mengatakan hal itu pada diskusi dalam acara peluncuran dua bukunya, yaitu Tuntutan Zaman Kebebasan Pers dan Ekspresi dan Menjaga Kebebasan Pers: 70 Tahun Atmakusumah Astraatmadja (Editor Lukas Luwarso), Rabu (24/2) di Jakarta. âPers harus diberi kebebasan seluas mungkin. Jika ada pekerja pers yang tersangkut masalah etika, ia akan berurusan dengan Dewan Pers. Adapun jika tersangkut masalah hukum, pers harus berani menghadapi tuntutan hukum,â kata Atmakusumah. Peluncuran buku ditandai dengan penyerahan buku kepada sang istri, Sri Rumiati Atmakusumah, yang banyak membantu dalam proses pengetikan draf dan indeks buku, serta kepada tokoh yang dinilai kontroversial, Mayor Jenderal TNI (Purn) Abdul Muhyi Effendie, yang pernah mengeluarkan Maklumat Gubernur Maluku Utara selaku Penguasa Darurat Sipil, tahun 2001; dan kepada Djaâfar Husein Assegaf, teman di Koran Indonesia Raya, yang selalu berseberangan. Dalam diskusi tersebut dihadiri oleh David T Hill, dosen kajian Asia Tenggara di Australia; dan Hendry Sugianto, penasihat ahli Menteri Komunikasi dan Informatika. Budayawan Goenawan Mohammad yang dijadwalkan hadir dalam diskusi itu kemarin tidak datang. Atmakusumah mengatakan bahwa buku Tuntutan Zaman Kebebasan Pers dan Ekspresi merupakan lanjutan dari buku yang ditulis sebelumnya, yaitu Kebebasan Pers dan Arus Informasi di Indonesia yang diterbitkan Lembaga Studi Pembangunan tahun 1981. âBuku ini diharapkan bukan hanya bisa membantu memberi gambaran tentang alam pikiran para perumus UU Pers 1999, tetapi juga mengungkapkan perjalanan kehidupan pers kita sebelum dan pada masa reformasi,â katanya. (NAL)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KPK dan Tipikor mahluk aneh
pejabat pemerintah yg menerima suap bukan soal urusan etika bisnis, kode etik tetapi merupakan tindak pidana korupsi. sohib == --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Gita Mayana mayanag...@... wrote: Etika bisnis yang mengatur hubungan antara aparatur negara dan pengusaha, biasanya diatur oleh instansi masing-masing. Dalam kasus suap yang dilakukan Billy Sindoro terhadap M Iqbal, sudah terjadi�pelanggaran etika. KPPU memiliki�kode etik, di mana di dalamnya mengatur bahwa setiap anggota KPPU (komisioner) dilarang berhubungan dengan para pihak yang sedang berperkara. Sayangnya, saat�itu KPPU tidak merinci dengan jelas, apa sanksi yang akan dijatuhkan, jika pelanggaran kode etik itu terjadi. Di dalam kode etik hanya dijelaskan bahwa jika ada yang melanggar kode etik, maka kasusnya akan dibawa ke dalam rapat pleno. Hanya itu. Belakangan, KPPU insyaf, bahwa aturan soal sanksi tadi perlu diperjelas. Dan mereka sudah pula memperbaikinya. Untuk lebih jelasnya, silakan googling�ke website KPPU.�� salam, gita