Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 600 Peneliti Pilih Bekerja di Luar Negeri
Jawabannya sebenarnya sangat simpel, Pak Karena keberadaan mrk lebih *diakui* secara ilmu dan income oleh negara lain. Ada 2 org kawan saya yg bergabung dgn negara lain utk melakukan penelitian dlm bidang yg berbeda. Yang satu melakukan penelitian dlm bidang ilmu kedokteran, yg saat ini tengah meneliti ttg otak manusia. Dan skrg dia sdg ada di austria, belanda, dan negara sekitar. Sedangkan yg satunya, sdg ada di negara arab saudi. Yg ini sdg melakukan pembuatan vaksin utk bidang peternakan.. Khusus utk kawan sy yg seorang dokter itu.dia yg *dikejar2* oleh bbrp profesor di eropa. Krn kemampuan dia sangat diakui oleh bbrp negara. Sblm di Austria, dia sdh melakukan penelitian di jepang dan Jerman. Dan sampai sekarang, dia sudah *diperebutkan* oleh 2 negara itu (jepang dan jerman).dimana ke 2 negara itu menawarkan warga negara tetap kepada kawan saya. Dan apa yg sudah dia temukan dlm penelitian di jepang dan jerman itu, sangat menakjubkan. Dan sekarang sudah di patenkan di negara itu. Indonesia sudah kalah lagi 1 langkah..dan salah satu warga terbaiknya sudah menorehkan sejarah dibidang kedokteran yg sedihnya...hal itu dilakukan di negara lain dan utk keuntungan negara lain. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: muslimin putra Date: Mon, 13 Jul 2009 09:17:42 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 600 Peneliti Pilih Bekerja di Luar Negeri Ini tanggung jawab Menristek. Mengapa para peneliti lebih memilih bekerja di luar negeri? Siapapun yang dipilih SBY-Budiono menjadi Menristek, ke depan harus dapat mengakomodir para peneliti tsb supaya pulang dan membangun negeri. Kita perlu belajar para peneliti India yang menguasai IT, meski negaranya masih tergolong miskin, namun berkat tanggung jawab para ilmuwan, India mampu membangun teknologinya berbasis IT. Muslimin B.Putra = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Effendi Gazali: KTP Selesaikan Masalah DPT
KTP memang bisa saja buat lebih dari 1. Tapi utk mencontrenghrs disertai KK. Tiap 1 keluarga pasti hy punya 1 KK. Kecualidia punya keluarga lebih dari 1. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "Valentina Sri Wijiyati" Date: Tue, 07 Jul 2009 02:24:58 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Effendi Gazali: KTP Selesaikan Masalah DPT Padahal tidak sedikit orang yang punya lebih dari 1 KTP... Mendapatkan KTP pun sangat mudah..karena masih banyak birokrat yang 'asal ada uang, apa pun yang Anda minta kami berikan..'. Dalam pembuatan KTP, evidence tidak selalu berlaku. Benarkah KTP selesaikan masalah DPT? Wiji [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: STOP PRESS: Jumpa Pers di Kantor PP MUhammadiyah
Segitu mutahirnya.sampai2 anak balita dapat undangan pemilu. Aneh.. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "rzain" Date: Mon, 06 Jul 2009 03:13:34 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: STOP PRESS: Jumpa Pers di Kantor PP MUhammadiyah Dengar ga Putu dari KPU menerangkan bahwa data Parpol jadul, sedangkan data KPU mutahir? = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] STOP PRESS: Jumpa Pers di Kantor PP MUhammadiyah
Pak Bukan kah masalahnya adalah *KPU tidak mau membuka diri utk dibantu?* Klu tidak salah menangkap : pihak JK-Wir dan Mega-Pro...sudah mengajukan diri utk duduk bersama dan berniat membantu masalah2 yg ada...jika KPU mau membuka akses nya. Tp sampai kemarin pagi, pihak KPU yg tidak menyambut baik bantuan itu. Malahanmenurut pernyataan ketua KPU di tv, justru dia menyatakan bahwa *DPT yg ada ditangan para tim sukses itu adalah berbeda versi dgn KPU* Lha.blm melihatnya, kok sdh bs ambil kesimpulan seperti itu? Dari mana ketua KPU tahu, jika blm pernah duduk 1 meja dan blm melihat DPT versi tim sukses. FYI: sampai detik ini saja, saya dan keluarga blm menerima undangan pemilu. Klu demikian adanyasiapa yg *harus lebih bijak?* Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "Godlip Pasaribu" Date: Sun, 5 Jul 2009 22:49:24 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] STOP PRESS: Jumpa Pers di Kantor PP MUhammadiyah Akan lebih bijak jika orang yg mengecam DPT turut membantu KPU utk membenahi DPT jika ditemukan adanya kesalahan daripada sibuk sana sini memperguncingkan dugaan ketidakberesan DPT dengan orang2 yang tidak ada hubungannya dengan DPT. Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY diserang dengan ilmu sihir
Astaghfirullahal'adzim. Jadi sekarang, SBY merasa ada yg menyerang dia dgn memakai ilmu hitam? Bukankan mempunyai prasangka seperti itu tidak dibenarkan dalam agama Islam (bahkan dlm agama apapun)? Bukankan ber su'udzon harus kita hindari? Dan benar.bahwa kita harus banyak2 melakukan dzikir dalam setiap nafas kita. Melakukan dzikir bukan krn alasan *kita diserang oleh ilmu hitam* saja. Setiap saat, setiap menit dan setiap gerakan kegiatan kita.. harus selalu berdzikir DI DALAM HATI. Tapi apakah dibenarkan bahwa kegiatan dzikir kita *diumumkan* kpd org banyak? Dalam hal ini kabarnyaPak SBY *mengumumkan* kegiatan berdzikir dia di depan para jama'ah. Dan saya yakin juga, bhw beliau tahu apa yg sedang berlangsung itu diliput oleh media dan otomatis akan tersebar luas di masyarakat. Astaghfirullahal'adzim.. Bukankan amal ibadah kita tidak akan ada nilainya dimata Allah swt jika kita umumkan pd org banyak? Krn hal seperti itu tergolong RIYA dimata Allah. Beliau juga mengatakan *sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada yg bisa mengalahkan sihir selain dzikir* Lha.kok baru menyimpulkan sekarang, sih? Anak saya yg duduk dibangku SD saja sudah mendapatkan pelajaran itu. Ingat tidak, kisah seorang perempuan yg berasal dari kalimantan yg mengalami hal mistis? Dimana dari perutnya selalu keluar kawat. Setahu saya.dlm wawancara dia tidak mau mengatakan dan tidak pernah mau berfikir bahwa kejadian yg dia derita akibat ilmu hitam seseorang. Ternyata dia adalah perempuan TEGAR dan tidak mau ber- SU'UDZON pd org.dan yg lebih penting lagi, apa yg dia pinta pada Allah swt dlm setiap do'anya.hanya dia dan Allah swt yg tahu. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Umbu Rey Date: Fri, 3 Jul 2009 07:39:46 To: Kompas Kompas Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY diserang dengan ilmu sihir Bogor, 3/7 (ANTARA) - Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan banyak pihak yang mencoba mengganggunya selama kampanye pilpres ini termasuk serangan menggunakan ilmu sihir. "Ini musim pemilu, pilpres dan pilwapres banyak yang gunakan ilmu sihir. Betul saya merasakan dengan keluarga. Luar biasa, macam-macam yang digunakan," kata SBY saat berbicara di hadapan 3.000 jamaah zikir dan pengajian di kediamannya Puri Cikeas Bogor Jumat malam. Menurut dia, serangan sihir dari pihak lawan itu dilawannya dengan berzikir dan berdoa kepada Allah SWT. "Saya sampai pada kesimpulan tidak ada yang dapat mengalahkan sihir selain dengan zikir. Contohnya tadi malam saat debat kemarin malam saya pimpin zikir sepanjang jalan, diikuti istri, ajudan dan pengemudi di jalan sampai di dalam ruangan," katanya. Kepada jamaah zikir dan doa yang hadir dari seluruh kota di pulau Jawa, SBY meminta didoakan beberapa hal antara lain berdoa agar Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi bangsa dan negara yang makin maju dan sejahtera. Juga doa agar pilpres 8 Juli mendatang berlangsung aman, tertib, dan lancar serta demokratis sesuai tujuan pemilu. "Saya juga minta didoakan semoga pilpres ini dijauhkan dari cara-cara yang tidak terpuji fitnah, kampanye hitam, kekerasan dann perilaku serta tindakan yang curang," katanya. SBY juga meminta didoakan semoga semua pihak dapat menerima hasil pilpres, terutama yang tidak berhasil juga ikhlas menerima dan tidak melakukan tindakan yang anarkis merusak segalanya. "Demokrasi itu siap kalah siap menang. Saya pernah kalah, ikhlas dan mendukung wapres itu. Lalu belajar dari kekalahan. Indah sekali jika yang berhasil bertanggung jawab dan menjalankan tugas sebaik-baiknya, dan yang kalah ikhlas dan tidak mencari kambing hitam," katanya. Hadir juga dalam acara itu Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan sejumlah fungsionaris Partai Demokrat. Hehehe..ada ada saja! Umbu [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/j
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Suka ke Kuburan dan Berkalung Jimat?
Jadi.??? Sihir yg dimaksud SBY itu dari siapa dan utk siapa.??? Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "Agus Hamonangan" Date: Sat, 04 Jul 2009 09:22:05 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Suka ke Kuburan dan Berkalung Jimat? Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/04/09401779%20/sby.suka.ke.kuburan.dan.berkalung.jimat SURABAYA, KOMPAS.com Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia Ali Mochtar Ngabalin akhirnya mengaku bahwa capres yang suka mengunjungi kuburan adalah SBY. Dikabarkan, presiden asal Pacitan ini sering berkunjung ke kuburan untuk mencari wangsit dan mengharapkan peruntungan. SBY, Ali juga mengatakan, mengenakan kalung jimat. Sebagai orang yang pernah terlibat banyak dalam tim pemenangan SBY pada tahun 2004, Ngabalin mengaku tahu persis aktivitas SBY yang berbau mistis, apalagi dengan kalung jimat yang dimiliki SBY. "Betul, saya membenarkan (SBY punya). Itu sejak 2004. Jimat itu representasi kekuatan. Bisa sebagai sugesti, atau dengan batu-batu diyakinkan bisa memberi kekuatan di luar kekuatan manusia," ujar Ngabalin di sela-sela rangkaian kampanye capres Jusuf Kalla di Jatim, Sabtu (4/7). Aktivitas mistis SBY ke kuburan, menurut Ngabalin, berbeda dengan orang yang memang bertujuan untuk berziarah dan mengingat kematian handai taulan, seperti yang dilakukan JK ke makam KH Zainul Hasan di Probolinggo hari ini sebagai keturunan biologis NU. "Saya saksinya. Saya lihat dan diikutkan ketika SBY ke kuburan. Saya sudah peringatkan. Tapi tidak bisa. Itu sudah mendarah daging," tandas Ngabalin yang kini menjadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto. Ngabalin mengatakan bahwa SBY sering mendatangi salah satu kompleks pemakaman raja di DI Yogyakarta untuk maksud supranatural tersebut. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] USU Tolak 300 Mahasiswa Malaysia!
Itu tandanya USU tidak matrealistis. USU tidak mau dijadikan *tempat buangan* mahasiswa yg dipertanyakan keabsahan ijazahnya. Nyata2 ijazah mereka ditolak oleh negaranya.masa mau diterima oleh USU? Kalau universitas2 di Indonesia tetap menerima mahasiswa dgn kasus seperti itu, nanti negara kita bukan hanya dijadikan negara tempat pencucian uang.tapi juga surga bagi *pencucian ijazah*. Dan kredibilitas universitas kita akan turun drastis. Kita tidak bisa menilai segala sesuatunya dgn UANG. Apa artinya *uang sekian* dibandingkan dgn NAMA BAIK universitas.??? --Original Message-- From: Lasma siregar Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com ReplyTo: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] USU Tolak 300 Mahasiswa Malaysia! Sent: Jul 3, 2009 13:49 Tak jelas bagaimana ini? Anak Malaysia bisa belajar di luar negeri, tapi begitu pulang tak bisa masuk university di Malaysia dan ditolak oleh USU. Mengapa susah-susah ke Ukraina (ex USSR) sama jauhnya kalau kuliah di Sorbone, Oxford, Cambridge atau UCLA? Mengapa 300 orang ditolak oleh USU? Bayangkanlah Rp 300 Juta/Orang/Tahun? 300 orang = Rp 90.000 Juta/Tahun Baguskan kalau USU bisa jadi "pahlawan devisa"? Sama sekali membingungkan, awak tak tahu apa masalahnya? Ada mahasiswa, ada uang, ada kesempatan, USU bilang "No" Ada yang tahu? Salam Las = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wapres Pernah Marah Besar kepada Boediono
Saya setuju Sebagai pemilih yg gak tahu siapa yg harus dipilih, saya jadi tahu, siapa yg benar2 bekerja. Pemilih harus memilih capres yg memang mampu BEKERJA, bukan cuma mampu TEBAR JANJI. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: sawung Date: Mon, 29 Jun 2009 01:28:45 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wapres Pernah Marah Besar kepada Boediono Kalo saya berpendapat semua kebijakan publik yang mempengaruhi orang banyak mesti dibuka sejelas-selasnya dimuka publik. Segala perdebatan didalamnya mesti dibuka. Listrik itu kan kebijakan publik yang menyangkut orang banyak. mestinya dibuka jelas-jelas. dibuka jelas kenapa pln suka byar-pet. kenapa banyak listrik yang hilang dijalan, menurut berita yg saya dapat angka kehilangan pln termasuk yg terbesar di asia. regards = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Kita memang butuh pemimpin yg mengerti penderitaan rakyat. Kita memang mencari pemimpin yg mampu menyelesaikan semua kesulitan rakyat. Dan kita memang berharap mempunyai pemimpin yg selalu memakai hati nurani nya dalam menjalankan roda pemerintahan. Tapi semua itu tidak selalu harus ditunjukkan dgn air mata. Bukan berarti pemimpin yg tidak pernah mengeluarkan air mata adalah pemimpin yg berhati batu. Sebaliknya.pemimpin yg sering berwajah sendu saat melihat kesulitan rakyat tidak menjamin kebijakannya berpihak pd rakyat. Yang kita butuhkan saat ini adalah pemimpin yg TEGAS, mampu mengambil keputusan dgn CEPAT tapi TEPAT.dan selalu mengedepankan NURANI tanpa harus CENGENG. Justru seorang pemimpin harus terlihat TEGAR agar rakyat merasa AMAN "bersandar" pada bahunya, walau HATINYA SAKIT saat melihat derita rakyat. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From:MRD Date: Wed, 01 Jul 2009 21:56:45 To: Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat Membaca berita ini, saya sangat merasa lucu dan tertawa, ALASANNYA? Memangnya perhatian SBY kemana selama ini? Kok baru menangis? Kok baru mengetahui ada polisi cacat? Kemana aja pak? Apakah ini berhubungan dengan pilpres? Semoga ada keluarga polisi yg membaca ini dan memberi tanggapan. Best regards MRD Powered by Telkomsel BlackBerry®, gunakan email dimanapun berada = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mocaf .. d/h Re: SBY dan JK "Bertikai" soal Indomie
Sebagai warga biasa, saya juga kaget mendengar Pemimpin saya bisa berbohong soal itu, bahwa mie yg dia makan bercampur dengan ketela, dsb. Apa pemimpin seperti itu yg hrs saya pilih lagi? Hari ini saya baru "engeh" lg bahwa pemimpin saya mengeluarkan statement lagi dalam sebuah iklan di TV Dia mengatakan bhw : 1. Nelayan kembali melaut krn solar turun. Siapa bilang? Bukankan di berita2 para nelayan mengeluh sulit melaut krn hrs solar tidak sebanding dgn pendapatan mrk? 2. *Harga sembako terjangkau* Siapa bialng? Saya sering ke pasar2 tradisional. Byk ibu2 yg bingung uang yg mrk bawa gak cukup utk membeli kebutuhan makan keluarga utk hari itu. 3. *Hasil panen meningkat* Menurut saya, itu bukan hasil dari program pemerintah. Klupun panen sebagian petani meningkat, itu krn faktor alam, usaha petani yg pontang panting mencari pupuk, dsb. Krn kita sangat tahu bhw.sangat segar dlm ingatan kita akhir2 ini petani mengeluh pupuk langka. Wlupun ada, harganya selangit. Apakah ada usaha2 utk membuat irigasi utk membantu petani yg mengalami kekeringan? Sangat miris rasanya Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Adyanto Aditomo Date: Mon, 29 Jun 2009 10:29:30 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mocaf .. d/h Re: SBY dan JK "Bertikai" soal Indomie Bung Pudimartini, Tereksposenya Indomie dengan bahan baku campuran antara Terigu, Ketela, Sagu dan Sukun karena itu hanya bohong belaka. Tidak pernah ada pembahasan mie dengan campuran seperti itu di media massa. Jangan - jangan SBY juga gak pernah makan mie dengan formula campuran seperti itu. Soal bohong, SBY memang jagonya. Gak mungkin Indomie berani bikin mie dengan bahan campuran tersebut. Gimana rasanya??? Bisa bangkrut dia. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: 5 Tahun Milis FPK
Sukses utk FPK. sol Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: kartikawa...@gmail.com Date: Tue, 30 Jun 2009 02:03:08 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: 5 Tahun Milis FPK Selamat ya utk FPK, juga utk owner&moderator dan tim moderator lain. Sudah memberikan banyak pembelajaran. Move on. Salam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "Agus Hamonangan" Date: Mon, 29 Jun 2009 20:55:34 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: 5 Tahun Milis FPK Bapak/Ibu yang saya hormati, Hari ini, Selasa 30 Juni 2009, Milis Komunitas FPK berusia 5 Tahun. Terima kasih atas dukungan Bapak/Ibu semua dan Yahoogroups sebagai penyedia layanan. Semoga milis (diskusi email) tetap eksis dan menghasilkan opini terbaik bagi kita semua. Dari awal berdirinya milis FPK hingga sekarang banyak pengalaman yang saya dapat untuk dijadikan pelajaran. Mari terus beropini! Hari ini juga, komunitas FPK resmi memiliki Blog, sub domain dari kompasiana.com (channel khusus FPK), dapat kita pergunakan setelah tampilan baru Blog Kompasiana, mungkin dalam 2-3 hari mendatang. Semoga Members : 9798 Category: Indonesia Founded : Jun 30, 2004 Language: Indonesian Salam, Agus Hamonangan (Owner & Moderator) Sent from my BlackBerry® Jave Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apa Masalahnya kalau Istri Boediono Bukan Islam?
Hehehehe Memang susah diskusi sm org yg lebih mengedepankan emosi dan memaksakan pikiran sendiri pada org lain. Di salah satu surat kabar, ibu budiono sendiri yg menyatakan bhw : "saya menjalankan shalat 5 wkt". Maksud sykan hal2 seperti itu gak usah diumbar2. Berarti beliau mengklarifikasi, kan? Rasanya gak perlu klarifikasi utk hal2 seperti itu. Apapun agamanya kan gak ada masalah jika dia jd istri wakil presiden. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "Godlip Pasaribu" Date: Fri, 26 Jun 2009 23:27:33 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apa Masalahnya kalau Istri Boediono Bukan Islam? Susah amat sih anda mengertinya ya? Ada orang yang nyebar issue bahwa istri Boediono beragama Katolik. Itu bukan hanya pembicaraan di warung kopi, tetapi dengan sengaja memperbanyak berita koran di kampanye JkWin. Padahal berita itu tidak benar. Menurut anda patut dibantah nggak? Lalu apa motivasi penyebaran issue itu? Itu yang harus dipertanyakan. Lagian Ny. Boediono tenang2 saja kok. Kalau dia shalat 5 waktu, masalahnya apa? Memangnya dia baru kali itu shalat? Yang salah adalah orang yang baru meliputnya. Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apa Masalahnya kalau Istri Boediono Bukan Islam?
Iya. Aku juga sama herannya. Klupun Istri Pak Budiono non muslim, memang kenapa? Mengapa PD "sibuk" klarifikasi? Klupun mau klarifikasi, kan gak perlu pake emosi segala. Klupun benar.Ibu Budiono adalah non muslim, menurut saya gak akan ada masalah. Berarti PD yg merasa "risih" jika ada yg non muslim dipihaknya. Sampe2 hrs repot2 mengklarifikasi. Trus...kenapa pula Ibu Bidiono harus "pengumuman" bahwa dia mengerjakan shalat 5 waktu? Masalah agama dan proses menjalankan ibadah seseorang gak usah diumbar ke mana2. Klupun Ibu Budiono adalah seorang muslim, dan difitnah sbg non muslim..maka org yg memfitnah itu yg hrs bertanggung jawab dihadapan Allah swt. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Lisman Manurung Date: Fri, 26 Jun 2009 00:57:28 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apa Masalahnya kalau Istri Boediono Bukan Islam? Apakah kepemimpinana nasional yang terkait dengan agama non Muslim sudah merupakan kejahatan baru di negeri ini? = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus...
Pak Oleh siapapun dan oleh partai manapun UN ini dirancang, sepertinya harus sepakat menyakatakan bahwa UN itu dirancang oleh orang2 yg tidak mengerti dunia pendidikan dan tidak mengerti ilmu psikologi anak. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Adyanto Aditomo Date: Thu, 25 Jun 2009 11:49:08 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus... Kelihatannya UN itu di design oleh PAN tapi didukung penuh oleh JK. Golkar pada dasarnya menolak UN, tapi karena JK mendukung penuh UN, jadinya Golkar di DPR gak berani bersuara. PD, SBY serta partai dan tokoh politik lainnya tidak terlalu jelas sikapnya terhadap UN, sehingga UN yang banyak diprotes oleh para pakar pendidikan karena dikhawatirkan menghancurkan sistem pendidikan kita, ya bisa berjalan dengan aman sampai sekarang. Jadi siapa yang harus bertanggung jawab bila sistem pendidikan kita hancur akibat UN yang terlalu dipaksakan??? Salam, Adyanto Aditomo = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus...
Begini, Pak Diknas sudah membuat kisi2 ttg materi sekolah utk tiap jenjang sekolah yg disebut KURIKULUM NASIONAL. Sementara...di Indonesia ada bbrp system yg dianut oleh sekolah. 1. Sekolah negeri : tentu sj akan berdasarkan kurikulum nasional. 2. Sekolah swasta biasa : berbasis kurikulum nasional persis dgn sekolah negeri dlm penerapannya tp berbeda dlm fasilitas yg disediakan. 3. Sekolah swasta nasional plus. Sekolah ini berdasarkan kurikulum nasional tp dikembangkan dgn berbagai system dari luar negeri. Tp tidak bisa mengeluarkan sertifikat/ijasah bertaraf/lgsg bs diterima scr Internasional. 4. Sekolah Internasional berbasis kurikulum nasional. Sekolah ini memakai system belajar mengajar berbasis kurikulum nasional tp bisa mengeluarkan ijasah internasional. 5. Sekolah Internasional murni. Sekolah ini, tidak mengacu pd kurikulum nasional. Murni mengacu pd system negara yg menjadi "kiblat" pendidikan mrk. Ada yg ke Amerika, inggris, Singapure atau Australia. No 1-4 akan mengikuti peraturan diknas dlm materi kurikulum termasuk UN. Tapi no 5 sama sekali tidak akan mengikuti UN. Nahmasalahnya skrg adalahdiknas hy memberikan kisi2 kurikulum nasional sj. Tp dlm pelaksanaannya, tiap sekolah dibebaskan melakukan pengembangan2 materi. Baik dlm system belajar mengajar atau dari segi fasilitasnya. Akhirnya.di point inilah byk terjadi perbedaan yg mencolok. Misalnyasekolah yg menekankan satu agama tertentu, maka akan menambahkan materi agama tsb mgkn dgn porsi yg lebih byk daripada sklh umum, dsb. Akhirnya.tetaaap.nilai UN itu tidak bisa dijadikan standar masuk ke jenjang sekolah berikutnya. Mis nilai UN SMPN hy sebagai nilai patokan sj..SMAN mana yg bisa dipilih. Krn tiap SMAN mempunya nilai minimal murid yg bs diterima. Jadi."Kerusuhan" bukan saja terjadi saat menjelang, saat pengumuman UN saja. Tapi juga terjadi saat menebak2 SMAN mana yg bisa dipilih. Krn SMAN itu akan mengumumkan nilai minimal terlebih dahulu, sblm nilai siswa didapat dari ujian akhir. Oleh karena itu.saya menyekolahkan anak2 saya di sekolah Internasional yg berbasis kurikulum nasional. Selain system yg dijalankannya lebih jelas dan pasti, juga saya tidak mau stres utk suatu hal yg sebenarnya bisa dihindari. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Asep Kurniawan Date: Wed, 24 Jun 2009 17:57:34 To: Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus... Memang aneh. Barangkali Pak Hakiki mendaftarkan anaknya ke sekolah unggulan atau malah yang berstandar internasional? Seringkali sekolah dengan status begini membuat persyaratan tambahan. Ini yang saya ngga tau, apakah hal begini diperkenankan oleh aturan atau tidak. Salam, = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata "Memble"!
Y.itu mah sudah menjadi rahasia umum di dunia pendidikan. Hal itu dikarenakan pemasangan label International school pada sekolah2 negeri dan sekolah swasta national plus memang terkesan dipaksakan. Mungkin tujuannya hanya sebagai proyek mercu suar saja. Di daerah saya, ada satu sekolah negeri yg jadikan sekolah international. Padahal jangankan systemnya yg beryaraf internasional, kemampuan guru2nya dlm berbahasa inggrispun jauh dibawah standar. Bayangkan.mereka adalah guru2 SD negeri. Bukan saya mengecilkan guru SD negeri. Tp kita tahulah kemampuan berbahasa inggris mereka. Belum lagi ada satu sekolah swasta national plus yg merintis ke arah sekolah internasional tapi kurang modal. Karena kekurangan modal, buku math nya bukan buku asli yg berbahasa inggris. Tapi buku matematika berbahasa Indonesia yg diterjemahkan ke dlm bhs inggris yg belepotan. Hasilnya.terjadi "keanehan" dlm buku itu dan tentu saja yg "dibodohi" adalah para siswanya. Kembali saya melihat, bahwa terjadi keinginan dari penguasa kita yg ingin meningkatkan standar pendidikan di Indonesia secara INSTANT. Tidak perduli akan PROSES yg harus dilalui. Bukan label dulu yg dikejar, tapi SDM nya dan sarana pendidikannya dulu yg harus di tingkatkan kwalitasnya. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "Agus Hamonangan" Date: Wed, 24 Jun 2009 20:13:49 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata "Memble"! http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/06/24/17410455/waduh.bahasa.inggris.600.guru.rsbi.ternyata.quotmemblequot... JAKARTA, KOMPAS.com Berdasarkan Test of English for International Communication (ToEIC), dari sekitar 600 guru sekolah rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) SMP, SMA, dan SMK di seluruh Indonesia, terungkap bahwa penguasaan bahasa Inggris guru dan kepala sekolahnya rendah. Data tersebut diungkapkan oleh Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Surya Dharma, MPA, Ph D, di Jakarta, Selasa (23/6). Surya mengatakan, penetapan sebagai sekolah berstandar internasional (SBI) ternyata sering mengabaikan tuntutan berbahasa Inggris aktif. Akibatnya, Surya melanjutkan, kemampuan bahasa Inggris guru dan kepala sekolah di sekolah rintisan SBI rendah. "Hasil tes itu menunjukkan standar bahasa Inggris guru dan kepala sekolah RSBI pada umumnya rendah, sebanyak 60 persennya berada pada level paling rendah kemampuan berbahasa," tutur Surya. LTF Sumber : Antara [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tak Terima Dijelek-Jelekan, Ebi Laporkan Mennegpora
Betul, Pak Dikritik sedikit, tersinggung Berlindung deh dibalik pasal pencemaran nama baik dan penghinaan. Bukannya bercermin dan introspeksi diri. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: arief rahman Date: Tue, 23 Jun 2009 11:58:43 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tak Terima Dijelek-Jelekan, Ebi Laporkan Mennegpora he..he..he.. jadi mau tau detail pasal2 tenang pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan. Soalnya sekarang sering banget ya dikit2 orang nuntut dengan pasal tersebut. Seolah-olah antara berargumen dengan menjelek2kan orang itu batasannya masih kabur... = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontroversi Ujian Nasional
Itulah gaya seorang Pengusaha. Seorang pimpinan perusahaan akan mempersilahkan divisi marketingnya utk mencapai target yg ditentukan oleh perusahaan. Terserah "gaya" marketingya seperti apa. Mau sambil jungkir balik atau poco poco...silahkan saja. Perusahaan tidak akan melihatnya. Yg penting TARGET tercapai. Dan PASAR bisa dikuasai. Tapi masalah Pendidikan bukanlah masalah marketing dlm perusahaan. Mencapai target pendidikan yg baik tidak bisa dilepaskan dari proses dan sarana/prasarana pendidikan itu sendiri. Apalagi dlm urusan pendidikan, kita akan berhadapan dengan anak2 sebagai target. Memperlakukan target itu, harus dgn rasa kasih sayang dan perasaan. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Adyanto Aditomo Date: Tue, 23 Jun 2009 11:53:38 To: Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontroversi Ujian Nasional Bung Asep Kurniawan, Terimakasih atas tanggapannya. Jujur saja, saya belum baca UU Sistem Pendidikan Nasional. Menjelaskan soal standarisasi UN oleh Mendikbud dan JK sebagai wapres bilang bahwa: pendidikan itu ibarat orang bikin baju: yang penting enak dipakai dan harganya murah. Soal bagaimana cara mendapatkan bahannya, cara memotong dan menjahitnya, itu semua gak penting. Dalam UN yang penting Lulus dengan Nilai Baik. Titik. Jadi soal adanya ketimpangan fasilitas pendidikan antara Jakarta dan Yahukimo di Papua, tidak masalah betul. Yang penting: Lulus dengan nilai baik. Apakah semua ini memang diatur dalam UU Sistem Pendidikan Nasional??? Salam, Adyanto Aditomo = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Bisnis Keluarga SBY
Jika pengusaha "tidak pantas" menjadi penguasa. Bagaimana klu dibalik? Apakan "elok" penguasa menjadi pengusaha? Apakah yakin tidak akan ada konflik kepentingan? Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Satrio Arismunandar Date: Mon, 22 Jun 2009 05:15:28 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Bisnis Keluarga SBY Hubungan Bisnis Keluarga SBY dengan Keluarga Hatta Rajasa (dikutip dari milis kahmi) Isu bisnis keluarga berawal dari pidato SBY-Boediono saat deklarasi keduanya di Bandung 15 Mei lalu. Baik SBY maupun Boediono mengatakan pejabat negara sebaiknya tidak menjalankan bisnis karena akan terjadi konflik kepentingan dalam menjalankan tugas. Hal ini lantas dipertajam dengan pidato SBY dalam pidatonya di Arena PRJ, Kemayoran Jakpus, Kamis 4 Juni lalu. "Ingat kerajaan dan gurita bisnis keluarga pejabat di pemerintah lalulah yang membikin semakin jatuh negara kita," kata SBY. Bagaimana dengan bisnisnya keluarga SBY, berikut salah satu baritanya : indonesia-monitor. com BERTAHANNYA Hatta Rajasa di Kabinet Indonesia Bersatu, menjadi awal cerita mesranya hubungan mantan Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) dengan RI-1. Kedekatan dua keluarga tersebut terlihat ketika PowerTel menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa – tanggal 11 Juni 2008. Terungkap, perusahaan penyedia jasa infrastruktur backbone internet ini disebut sebut merupakan perusahaan yang melibatkan keluarga Ani Yudhoyono dan keluarga Hatta Rajasa. Dalam susunan pejabat teras PowerTel duduk Hartanto Edhie Wibowo, adik kandung Ani Yudhoyono, sebagai komisaris utama dan nama Retno Cahyaningtyas. Sedangkan Di jajaran direksi ada dua anggota keluarga Hatta Rajasa, yakni Ketua DPW PAN Sumatera Selatan Achmad Hafisz Tohir dan Jon Erizal. Hubungan mesra antara Hatta Rajasa dengan keluarga Cikeas disinyalir terjalin sejak lama. Saat politisi berambut perak itu menguasai Departemen Perhubungan. Sehingga wajarlah jika muncul dugaan apabila PowerTel mendapat kemudahan dari pihak Dephup, dalam hal ini dengan PT Kereta Api (KA). Menurut sumber Indonesia Monitor, ketika Hatta menjabat sebagai Menhub, nama Hartanto, Hafisz dan Jon Erizal disinyalir selalu bermain di berbagai proyek di lingkungan Dephub. Bermodalkan hubungan darah dengan kekuasaan, ketiganya cukup disegani di lingkungan Dephub. ‘’Bahkan ke mana-mana, mereka selalu dikawal ajudan, mirip pejabat tinggi Negara,’’ tuturnya. Kabarnya, menurut sumber, beberapa proyek yang mereka garap adalah pembangunan double track serta infrastruktur pendukung kereta api jurusan Tanah Abang-Serpong. Proyek tersebut menghabiskan dana APBN 2006-2007 senilai Rp 333 miliar. Proyek lainnya, pengadaan 16 unit kereta api listrik (KRL) bekas asal Jepang, senilai Rp 44,5 miliar. Belakangan proyek KRL eks Jepang itu, dipertanyakan banyak kalangan karena dinilai kemahalan. Tak hanya itu, di sector pembangunan sarana transportasi laut, tak lepas dari pantauan mereka. Termasuk penyelenggaraan diklat di lingkungan Dephub, asuk dalam kuasa mereka. Sejak itu, temali perkawanan Hatta dengan Cikeas berjalan mulus. Apalagi Hatta termasuk menteri yang loyalitasnya tegak lurus kepada SBY. Anggota Komisi III asal PAN, Sahrin Hamid yang dikenal dekat dengan Hatta Rajasa, membantah adanya tali-temali bisnis Hatta Rajasa dengan Cikeas. Sejak masuk DPR, tutur caleg PAN Dapil Jabar I, Hatta sudah melepas seluruh kegiatan bisnisnya. ‘Nggak betul itu. Bang Hatta nggak berbisnis lagi, sejak di DPR dulu. Apalagi kalau diisukan bisnisnya dengan Cikeas, nggaklah,’’ paparnya. Ketika ditanya soal rekam jejak Achmad Hafisz Tohir —adik ipar Hatta di lingkungan Depbhub—ia mengaku tidak tahu. Demikian pula perihal besanan politik SBY dengan Hatta, Sahrin enggan buka mulut. ‘’Itu sih, urusan keluarga lah. Sangat privacy. Saya juga, nggak tahulah.’’ Masih menurut mantan Ketum Barisan Muda (BM) PAN itu, kedekatan SBY dengan Hatta, sangatlah wajar sebagai anak buah dan atasan. Malah menjadi aneh apabila keduanya tidak kompak. “Kan sangat wajar. Bang Hatta sebagai anak buah, dekat dengan bosnya, Presiden SBY. Apalagi, Bang Hatta orangnya loyal kepada pimpinan. Siapa pun pimpinannya. Saya tahu persis karakter beliau,’’ tuturnya. Selain itu, Sahrin menjelaskan Hatta memiliki modal yang cukup untuk digandeng SBY, maju dalam Pilpres nanti. Selain matang berpolitik, Hatta juga disebutnya sebagai tokoh bersih. ‘’Namun semuanya masih harus menunggu perolehan suara pemilu legislatif. Tetapi kalau Bang Hatta disebut sebagai aset bangsa yang memiliki modal sebagai pemimpin, saya setuju. Saya siap mendukungnya,’’ ujar Sahrin.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prita Ajak Perempuan Mendukung Bu Megawati
Bung Kritis dan usil berbeda jauh Bukan kritis namanya klu mengomentari pilihan seseorang. Krn hal itu adalah hak azasi tiap individu atau pilihan yg didasari atas selera diri sendiri. Sama halnya dengan anda memilih makanan atau memilih istri. Seperti halnya hak anda dala Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "EKO KERTAJAYA" Date: Mon, 22 Jun 2009 14:50:19 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prita Ajak Perempuan Mendukung Bu Megawati seperti biasa bung, sy selalu menghormati apapun pilihan setiap orang, dan akan selalu juga mengkritisinya. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hasil visum manohara
Waduh..anda kok seperti pihak kelantan, ya? Berani menyatakan ragu akan hasil visum dan mengatakan bhw org Indonesia semua bisa "dibeli". Berarti anda menuduh Dr. Mun'Im Idris telah "dibayar" Mano? Artinya anda juga meragukan instansi tempat Dr. Mun'Im Idris bekerja dan Fakultas tpt beliau mengajar? Saat Mano dulu kabur yg pertama kalinya ke Indonesia (sblm umrah), dia juga pernah konsultasi kepada Dr. Naek L Tobing atas kekerasan seksual yg dia alami stlh perkawinan. Dan beliau mempunyai bukti diagnosa itu. Apakah anda juga "meragukan" diagnosa Dr. Naek L Tobing? Hati2 Jeng.klu bicara tidak berdasar fakta. Apa anda punya bukti bhw hasil visum itu "pesanan" pihak manohara? Apa anda punya bukti bhw "ada org yg sudah dibayar"? Memang FPK ini tempat forum berdiskusi. Tapi apa dibenarkan jika memfitnah individu? Prita bisa lolos UU ITE krn apa yg disampaikannya adalah fakta dan pengalaman pribadi. Tapi.klu Dr. Mun'Im idris membaca posting anda, apa reaksinya ya? Lebih gawat lagi klu para pengacara Manohara juga membaca posting anda. (Kecuali jika anda bukan WNI dan tidak berada di wilayah RI). Wih..ngeri.. Klu saya masih mempercayai Dr. Mun'Im Idris adalah dokter yg menjunjung tinggi Sumpah atas nama Tuhan yg beliau ucapkan saat diambil sumpah sebagai dokter. Klupun ada yg salah bersikap, hendaknya bukan kita sebagai manusia yg berhak menghakiminya. Di salah satu TV swasta, Prof. Dr. Dadang hawari saja mengakui langkah2 Manohara adalah langkah yg cerdas. Dan mengakui ketegaran dan kuatnya mental Manohara stlh siksaan bathin dan fisik yg sdh dia alami. Janganlah kita bersikap seperti pihak kelantan dan antek2nya. Yg menyatakan bahwa semua manusia Indonesia bisa dibeli. Padahal kenyataannya, hanya ada satu warga Indonesia yg sudah "kenyang dibeli" oleh sang pangeran. Dulu.sblm manohara divisum, dia membela sang pangeran membabi buta sampai berani mengambil sumpah atas nama Allah swt. Tapi skrgstlh visum itu didapat dan pihak pengacara Mano lantang membela, sama sekali tidak terlihat batang hidungnya. Jika org tsb dituntut pihak manohara, apakah sang pangeran juga akan balik membela dia secara membabi buta? Saya yakin jawabannya TIDAK. Masih banyak manusia yg menjunjung tinggi azas kebenaran dan kejujuran. Masih banyak pula manusia yg takut kepada hukum Tuhan. Jadi..klupun benar Mano dan ibunya membohongi publik, biarkan Tuhan yg membuktikan. Dan janganlah kita mengotori tangan kita dgn menuduhnya tanpa bukti. Karena kita semua hanyalah sebagai penonton. Seperti halnya penonton pertandingan sepak bola yg hanya bersorak sorai dipinggir lapanganpadahal para pemain bola lah yg ngos2an mengejar bola di lapangan dan berani mengambil resiko cedera. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From:"... imanda amaliaâ„¢ ..." Date: Mon, 22 Jun 2009 02:46:51 To: FPK Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hasil visum manohara Setuju pak ED ! Nasib para TKW itu lebih memilukan dan lebih perlu d perhatikan daripada mikirin seleb kagetan kaya mano dan ibunya ! Untuk hasil visum ?? Mmm Aga meragukan hasilnya. Sy jga masih ingat tantangan pihak kerajaan Kelantan, agar mano melakukan visum d tempat yang independen, sbb tau lah Dsini apa siy yg ga bsa dbayar ?? Hasil juga bsa dsesuaikan dgn kemauan tgantung bsarnya uang ! So ... Dari awal sdh ada pencitraan bhwa mano d perkosa dsb ya ... Visumnya bunyinya bgtu. Kaya pak ED bilang, seakan - akan penonton itu tak berakal dan mau pcaya bgtu aja dgn pemaparan mano dan ibunya ! Whatever lah ! Aneh bin ajaib ... Ibu dan anak ini ... Mereka boleh menipu dunia dan seisinya ! Tapi tanggung jawab terhadap Tuhan ga bisa d lepaskan bgtu aja ! Ya kan bu deasy ! Ga usah pake jilbab sbg pemanis dech ... Muak saya liatnya ! Kalo dugem dan ga dliput tv juga ga pake kan !!! Regards, imanda amalia™ "Happiness Is Real when It Shared" Sent from my |Cutie|Black|Berry|® powered by INDOSAT = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online g
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hasil visum manohara
Betul, Pak. Walaupun manohara mmg disiksa lahir bathin, apakah salah jika dia mau "menangkap" peluang? Apakah salah jika produser juga menangkap peluang? Apakah salah jika pemirsa lebih senang nonton "sinetron betulan" daripada sinetron ala pemilu? Bukankan seorang pengusaha juga akan selalu melihat setiap peluang yg menguntungkan bagi dirinya? Malahan banyak pengusaha yg melihat peluang justru menjatuhkan lawan bisnisnya. Tapi manoharamengambil peluang itu tanpa merugikan org lain. Dia mengambil peluang dari masalah yg dia hadapi. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "Ridwan Nyak Baik" Date: Mon, 22 Jun 2009 13:48:36 To: Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] hasil visum manohara Sepekan terakhir ada iklan, tayangan sinetron Manohara tak lama lagi akan mengunjungi pemiarsa salah satu TV swasta di republic ini. Dalam prespektif budaya pop, termasuk genre apa ya sinetron semacam Manohara itu yang tampil menyusul gempitanya kasus pelecehan/penganiayaan Manohara muda (usia belum 18 tahun saat naik pelaminan) itu. TV menayangkan dengan tujuan menarik keuntungan lewat mata pemiarsa yang penasaran akan kisah nyata tersebut. Kita manggut-manggut, bahwa dalam setiap peristiwa (senang-susah, sedih-gembira, duka-ceria, nestapa-bahagia, dst...) selalu ada hikmah bagi yang sigap menangkap peluang. Tabik; RnB = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Mega Pro di YouTube
Klu iklan itu sdh lulus sensor KPI, berarti ke 9 stasiun tv itu takut pada siapa, ya? Klu team mega-pro berbohong, mengapa KPI atau stasiun TV tdk klarifikasi utk menyangkal, ya? Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Adyanto Aditomo Date: Sun, 21 Jun 2009 17:34:57 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Mega Pro di YouTube Kalau menurut penjelasan dari Tim Sukses Mega Pro, semua materi iklan sudah lulus sensor dari KPI. Kalau penjelasan Tim kampanye Mega Pro itu benar, maka tidak ada alasan Stasiun TV takut ditegur oleh KPI karena KPI sudah menyatakan bahwa materi iklan tersebut lulus sensor. Kalau sudah begini, saya gak tahu pihak mana yang telah berbohong, tapi salah satu pihak pasti telah melakukan kebohongan publik. Salam, Adyanto Aditomo = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontroversi Ujian Nasional
Saya setuju, UN dihapuskan. UN adalah bukti bhw pemerintah tidak mempertimbangkan aspek pendidikan itu sendiri. Dalam penyelenggaraan pendidikan yg baik dan benar, yg dibutuhkan adalah PROSES. Bukan HASIL AKHIR. PROSES belajar mengajar yg benar akan menghasilkan HASIL AKHIR yg memuaskan. Sebaliknya HASIL AKHIR yg dipaksakan hanya akan menghasilkan KESUKSESAN SEMU. Ibarat buah durian yg dikarbit. Rasa manisnya tidak semanis buah durian matang pohon. Kesuksesan semu justru akan menghasilkan kwalitas pendidikan yg KEROPOS. Jika ingin melakukan standarisasi hasil akhir siswa, sangatlah bijak jika pemerintah terlebih dahulu melakukan standarisasi sarana dan prasarana pendidikan dari mulai perkotaan sampai pedesaan. Dirasakan pemerintah tidak adil, dimana para siswa dipedesaan "dipaksa" mencapai nilai standar nasional dengan keterbatasan sarana pendidikan yg ada. Sementara.siswa2 di perkotaan yg mendapatkan fasilitas pendidikan yg lebih baik, mampu bersaing dan mencapai angka standard itu. Pertanyaannya."Sebenarnya utk kepentingan siapa standarisasi angka itu?" Klu disebut utk kepentingan siswa..hampir semua siswa menyatakan TIDAK DIUNTUNGKAN dgn standarisasi nilai itu. Tapi anehnya.walaupun para ahli pendidikan di indonesia ini menyuarakan ketidaksetujuan penyelenggaraan UN, pemerintah seolah2 tidak mau ambil pusing. Satu cerita yang sangat menggelitik tapi merupakan kenyataan dilapangan adalahdi sekolah SMK jurusan kecantikan, ada standarisasi ujian "pengkritingan rambut". Dari barat sampai timur, semua SMK wajib menjalankan ujian tsb. Siswa wajib mencari dan membawa model utk dilakukan pengekeritingan rambut dan melakukan ujian praktek tsb di sekolah. Kelihatannya sepele..tapi ternyata "hal sepele" itu menjadi kendala besar bagi siswa/siswi SMK di daerah Papua. Lha..disana hampir semua org rambutnya sudah keriting. Bagaimana mereka hrs melakukan satu ujian yg sangat menyulitkan bagi mereka secara tekhnis? Darimana mereka harus "import" org dgn rambut lurus agar mau dikeriting? Saya yakin...sang pengambilan keputusan itu sama sekali tidak tahu (atau tidak mau tahu) ttg masalah2 dilapangan (blm termasuk anak yg depresi dan bunuh diri akibat tidak lulus UN). Yang pasti.ujian tetap harus dijalankan. Dan yg menjadi "korban" tentu saja para siswa (sbg objek), penyelenggara pendidikan/guru (sbg pelaksana) serta ortu murid. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Hakiki Akbari Date: Sat, 20 Jun 2009 21:40:33 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontroversi Ujian Nasional inget ga kasus anak SMA di bandung yang lulus ujian Paket C padahal dia baru kelas 2 SMA? trus dengan ijazah Paket C itu ia berhasil masuk FK Unpad. buat saya itu refleksi bahwa Ujian Nasional yang dijadikan penentu kelulusan , sebagai program pamungkas pemerintah dibidang pendidikan (atau didikan PAN? ) sudah sangat menyalahi Logika dan akal sehat. Tujuan mendapat pendidikan yang luhur , dimentahkan dan diganti dengan tujuan dangkal : agar semata lulus ujian saja. sedangkan melihat dari kasus anak sma di bdg tsb, saya makin yakin, bahwa kalau tujuannya memang hanya untuk lulus ujian, tidak perlu sekolah sampai 3 tahun. buktinya dua tahun sudah cukup untuk bisa lulus Ujian Paket C yang katanya setara UN. saya yakin, kalau anak2 ikut bimbel saja selama 1 tahun, sudah cukup untuk bisa lulus ujian nasional. jadi, ngapain pake sekolah 3 tahun kalau cukup bimbel aja 1 tahun? logikanya lagi, bagaimana menstandarisasi ujian sedangkan faktor 2 lain masih jomplang di berbagai daerah? belajar di tempat yang sejuk, nyaman, guru2nya sejahtera, sangat menunjang kemampuan menyerap pelajaran dibanding belajar di sekolah yang hampir runtuh, beralas kaki, dan guru yang menyambi jadi tukang ojek, misalnya? duh. tolong dikaji ulang UN deh, anehnya, ga ada yang peduli . pada sibuk dengan pilpres. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*>
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 'Capres Indomie', Bencana Pencitraan SBY
Ya.bisa jadi argumentasinya begitu. Tapi kenyataannya, SBY tidak berhasil menyelesaikan bencana Lapindo. Hanya karena keluarga pengusaha itu dekat dgn dia. Dan konon saat pemilu lalu, pengusaha itu yg menjadi penyandang dana nya. Apa benar? Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Adyanto Aditomo Date: Wed, 10 Jun 2009 11:10:54 To: Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 'Capres Indomie', Bencana Pencitraan SBY Bung satrio Arismunandar, Soal Tim Sukses SBY yang oleh banyak pihak dikatakan telah melakukan tindakan blunder, menurut saya tidak spenuhnya benar. Berdasarkan penjelasan LSI saat debat "Perang Survey" di Metro TV, pendukung utama SBY itu mayoritas berpendidikan maksimum SD (mulai dari buta huruf sampai hanya sekedar bisa baca, tulis dan berhitung), yang merupakan 60 % dari jumlah rakyat yang memiliki hak pilih, sehingga apapun yang dilakukan oleh Tim Suksesnya tidak terlalu mempengaruhi pendapat mereka, selama SBY tetap bersikap santun. Soal penggunaan Lagu Mie Instant Indomie, itu mengingatkan kepada brakyat kecil bahwa setiap terjadi bencana di negri ini, dimana yang menjadi korban adalah mayoritas rakyat miskin dan kurang terdidik, mie instant Indomie selalu hadir untuk menolong mereka dari kelaparan. Maksudnya: SBY akan segera hadir pada setiap bencana yang terjadi di republik ini, seperti yang dilakukan oleh Indomie. � Salam, � Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Mega Pro di YouTube
Ma'af, Pak Jika sy dianggap "tidak elok krn asal menuduh" Menurut saya wajardan manusiawi jika manusia awalnya menilai dari "apa yg dia lihat dan dia rasakan". Misalnyakita melihat sepasang muda mudi yg bukan mukhrim tidur dlm satu kamar. Pemikiran yg akan muncul pertama kali adalah bhw diantara mrk sudah pasti terjadi "sesuatu". Pdhl "sesuatu" itu blm tentu terjadi. Tp image sdh tercipta. Naaah.sama hal nya dgn materi yg sdg dibicarakan. Jika mmg ada yg kurang beres dgn iklan itu (yg saya tahu sdh lulus sensor KPI, bukan?), tidak harus sampai ditolak total. Berikan syarat2 pd mrk mana yg tidak boleh dan mana yg boleh secara peraturan, etika dsb. Jika yg dipermasalahkan adalah adanya foto capres, maka bagian itu saja yg dilarang. Benar.bhw iklan itu sdh tayang dan baru tayang minggu lalu. Sementara diskusi ttg hal ini sdh terjadi jauh sblm tayangan iklan itu muncul di tv, bukan? Jadi sepertinya..apa yg ada dlm pemikiran saya, sudah terjawab sekarang. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "Godlip Pasaribu" Date: Fri, 19 Jun 2009 07:32:07 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Mega Pro di YouTube Anda jangan mengada-ada deh. Zaman sekarang tidak akan ada lagi media TV yang mau ditekan. Yang saya dengar dari penjelasan SCTV kemarin pagi di Radio Trijaya, ada 2 macam bentuk iklan yg diajukan yg kira2 isinya sama cuma salah satu menyertakan foto Capres yang dikritik. Daripada menjadi masalah dengan KPI lalu mereka memilih yang tanpa foto dan telah disiarkan di SCTV sejak bbrp minggu yl. Janganlah sembarang nuduh, tidak elok itu! Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jusuf Kalla: Andaikan Ada Kepwapres
Rakyat bisa melihat hal itu. Bisa menilai lambat nya pengambilan keputusan. Lhakeputusan yg sdh diambil dan dijadikan kepres aja...lambat di jalankan. Dgn berbagai alasan atas kepentingan pengusaha yg dekat dgn penguasa. Contohnya yg ada di depan mata adalah..lambatnya penyelesaian korban lumpur lapindo. Sudah dibuatkan kepres saja..sang penguasa "tidak mampu" menggertak pengusahaa yg menyebabkan bencana itu utk menyelesaikan kewajibannya. Saya ingat2apakah SBY berani kampanye di depan korban lumpur lapindo? Pernahkan SBY dan team suksesnya pernah atau akan mendatangi tempat pengungsian mereka? Apakahpara korban lumpur lapindo itu masuk dalam DPT? Karena saya yakin.korban lumpur lapindo enggan utk mencontreng no 2, akibat rasa kecewa yg menumpuk dan tidak dianggap "orang" oleh penguasa. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "Agus Hamonangan" Date: Thu, 18 Jun 2009 01:31:31 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jusuf Kalla: Andaikan Ada Kepwapres http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/18/05173717/Jusuf.Kalla.Andaikan.Ada.Kepwapres JAKARTA, KOMPAS Sebagai wakil presiden, Muhammad Jusuf Kalla mengaku sering gemas melihat jalannya pemerintahan yang dinilainya lamban. Rapat berhari-hari, keputusannya tak kunjung tiba. Adakalanya ia ingin ikut mengambil keputusan agar pemerintahan bisa berjalan lebih cepat. Namun, ia menyadari, dirinya hanyalah seorang wapres yang tidak memiliki kewenangan. Ia hanya bisa menjalankan sesuatu yang sudah diputuskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sidang kabinet. "Sekiranya ada keputusan wapres (kepwapres), tentu semua kebijakan sudah saya ambil sehingga semuanya bisa berjalan dengan cepat dan lebih baik. Dengan demikian, krisis bisa segera kita selesaikan. Hanya persoalannya, kepwapres tidak ada," ungkap Kalla tersenyum saat diwawancarai Kompas di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu (3/5) petang, dua hari setelah deklarasi sebagai capres dan cawapres bersama Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat Jenderal (Purn) Wiranto. Sebagai wapres, tentu ia tidak boleh melampaui kewenangan presiden. Namun, pada praktiknya, sejumlah tugas yang ia jalankan dirasakannya sebagai suatu tugas yang melebihi tanggung jawabnya. Sebut saja bagaimana ia mewujudkan perdamaian di Nanggroe Aceh Darussalam. "Oleh sebab itu, saya memutuskan maju sebagai capres. Saya yakin bisa melakukan semuanya itu berdasarkan pengalaman beberapa kali pemerintahan yang saya ikuti. Saya akan bekerja dengan lebih cepat agar negeri ini segera terbebas dari krisis," lanjutnya. Kalla mengakui, awalnya, ia tidak berniat berpisah dari Presiden Yudhoyono. Apalagi dengan perolehan suara Partai Golkar yang berada di nomor urut 2 setelah Partai Demokrat. Namun, situasi menyebabkan ia mengambil jalan berpisah dari SBY. Tekadnya semakin bulat setelah SBY ternyata tidak menggandengnya dalam koalisi. Ditambah desakan Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar dan jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, ia pun mendeklarasikan diri sebagai capres bersama Wiranto sebagai cawapres. "Sekarang saya lebih lega, lebih punya arah, dan akan lebih fokus untuk pilpres. Semata-mata bukan untuk kehormatan dan kemuliaan saya dan Pak Wiranto, tetapi kemuliaan dan kehormatan rakyat. Saya tidak ingin meninggalkan rakyat yang masih tergantung dan belum sepenuhnya mandiri," lanjut Kalla. Bukan "ban serep" Kalla menyadari, saat mendampingi SBY, ia bukan sosok wapres yang seperti "ban serep" semata. Ia the "real" president. "Kadang kala, saya ikut merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi terus-menerus. Bahkan, minggu per minggu. Namun, semua itu sepengetahuan presiden. Jadi, apa yang saya lakukan kadang kala memang melebihi peranan saya sebagai wapres," papar Kalla. Bahkan, sejumlah proyek disebutkan bahwa ia yang ikut menggagas, merencanakan, melaksanakan, dan ikut mengawasinya sendiri. Proyek-proyek tersebut di antaranya program bantuan langsung tunai, konversi minyak tanah ke gas elpiji, proyek listrik 10.000 MW, serta pembangunan sejumlah infrastruktur, seperti bandar udara, jalan tol, dan pelabuhan. (HAR) [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS G
Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Mega Pro di YouTube
Kalau begitu, apa bedanya penguasa sekarang dgn penguasa zaman orba dulu? Yang mampu membungkam siapa saja yg "dianggap" menghina penguasa. Apakah kita mau, kembali ke zaman orba? Dimana kebebasan mengeluarkan pendapat dibatasi. Dimana penguasa mudah tersinggung dan marah jika di kritik. Sudah mulai terlihat prinsip ABS (asal bapak senang), kembali diterapkan. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Adyanto Aditomo Date: Thu, 18 Jun 2009 16:41:52 To: Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Mega Pro di YouTube Lha terang aja ditolak oleh 9 Stasiun TV Swasta karena isinya terlalu provokativ dan menurut saya cenderung tendensius terhadap Pemerintahan SBY. Gak ada yang berani memuatnya, karena bisa "dihabisi" oleh SBY. Bahwa daya beli masyarakat lebih baik pada jaman Megawati dibandingkan pada jamannya SBY memang betul. Kesaalahan SBY terbesar adalah membuat ekonomi Indonesia menjadi resesi akibat kenaikan harga BBM rata - rata 114 % pada akhir th. 2005, yang akhirnya menjadi bahan olok - olok para ekonom kita sebagai :"Satu - satunya Kepala Pemerintahan di Dunia yang membuat ekonomi negaranya mengalami Resesi". Tetapi tentu saja penjelasannya tidak seperti yang disampaikan dalam iklan Mega Pro tersebut yang menurut saya terlalu tendensius, sehingga bisa membuat masyarakat yang tidak terlalu memahami persoalannya bisa "tersesat". Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 18/6/09, Agus Hamonangan menulis: Dari: Agus Hamonangan Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Iklan Mega Pro di YouTube Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 18 Juni, 2009, 1:43 AM Klik: http://www.youtube.com/watch?v=6dUuoGUEMSg = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hore... PRT di Malaysia Dapat Jatah Libur
Mengapa baru sekarang Malaysia bersikap seperti itu? Apakah karena Malaysia mau "membeli" hati rakyat Indonesia? Hati2jangan sampai kita terlena. Memberikan libur 1 hari pada para TKW, tapi kita harus "membayarnya" dgn Ambalat. Saya masih percaya bahwa mereka masih tetap keras kepala, tinggi hati dan tidak perduli pada negara tetangga. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "Agus Hamonangan" Date: Wed, 17 Jun 2009 09:22:16 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hore... PRT di Malaysia Dapat Jatah Libur http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/06/17/14122419/HorePRT.di.Malaysia.Dapat.Jatah.Libur KUALA LUMPUR,KOMPAS.com-Malaysia akan mengubah undang-undang tenaga kerja, mewajibkan majikan memberikan jatah libur setiap pekan bagi pembantu rumah tangga (PRT) asal luar negeri, termasuk dari Indonesia. Menurut sejumlah pejabat di Malaysia, ini adalah langkah penting untuk mengurangi tindakan kekerasan yang dialami para PRT. Namun, sejumlah agen dan majikan cemas para PRT akan menggunakan hari liburnya untuk menemui teman prianya dan kabur. "Ini terlihat sangat bagus di kertas... tetapi jika Anda memberikan banyak kebebasan kepada PRT, ada ruang bagi mereka untuk kabur," kata Raja Zulkifli Dahlan, presiden Asosiasi Agen Pembantu Rumah Tangga Asing Malaysia. Asosiasi ini mewakili 160 dari 360 agen di sana. The New Straits Times, Rabu (17/6), mengutip Menteri Sumber Daya Manusia S Subramaniam mengatakan langkah ini untuk lebih melindungi PRT asing yang sebagian besar dari Indonesia. UU baru ini dijadwalkan berlaku akhir tahun ini. Para majikan terancam denda 10.000 ringgit jika mereka melanggar. Lebih 300.000 PRT asal Indonesia bekerja di Malaysia. Banyak di antara mereka mengeluhkan perlakuan majikan, termasuk bekerja tak mengenal waktu, gajinya belum dibayar dan beberapa di antaranya dianiaya. Peristiwa terbaru dialami Siti Hajar, PRT asal Garut, Jawa Barat. Ia dianiaya majikannya di Malaysia. Siti Hajar disiksa dan tidak dibayar gajinya selama 34 bulan oleh majikannya. Selalu disiksa, disiram air panas, dipukul dengan benda keras hingga mengalami luka parah di sebagian besar tubuhnya mulai muka hingga kaki. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Monolog Butet sangat memukau
Menilai karya seni seseorang sangat subyektif. Bagi kubu PDkarya seni Butet"Sangat buruk" Tapi bagi kubu Mega-Prokarya seni Butet memukau dan memuaskan. Tergantung dari mana arah sudut pandangnya. Bukankah dulukarya seni Iwan Fals juga dianggap "buruk" oleh penguasa saat itu? Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: khairul wazri Date: Tue, 16 Jun 2009 10:42:25 To: Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Monolog Butet sangat memukau butet itu seniman, sama saja dengan artis yang lain. kalo dikasih giliran mempersembahkan karyanya tidak bisa dipenggal atau dibatasi, karna bisa terjadi salah interpretasi atas karyanya. baik ataupun buruk sebuah karya seni tentu kita harus mengapresiasinya. setidaknya dia sudah berusaha untuk mempersembahkan sesuatu yang terbaik menurut dia untuk bangsa dan sejarah. tidak banyak orang yang mau jadi seniman seperti butet. terina kasih butet. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tahun 2012 akan terjadi BADAI MATAHARI ?
Sore ini dikabarkan di running teks tv one, bahwa tahun 2012 akan terjadi BADAI MATAHARI. Apa maksud nya? Bagaimana penjelasan ilmiah fenomena alam tsb? Apakah ada yg tahu? Mohon penjelasan Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] OMNI di hakimi masyarakat
Saat ini, RS Omni ibaratnya "maju kena mundur kena" Tetap maju memperkarakan Prita, akan terus menuai badai dan dibenci masyarakat. Jika mundur, wibawa Omni akan terancam karena terkesan "terima salah". "Kasihan" Omni Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Rommi Roya Date: Tue, 16 Jun 2009 00:41:26 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] OMNI di hakimi masyarakat Dalam kasus ini, setelah berkembang sejauh ini, kasus ini tidak lagi mengenai masalah hukum antara kedua Dokter tersebut vs Prita tetapi telah menjadi kasus Semua Dokter dan Semua RS vs Prita. Ini telah menyangkut bisnis itu sendiri vs masyarakat dan Omni mau tidak mau harus menang karena ia telah menjadi representasi kedokteran dan bisnis rumah sakit vs masyarakat (konsumen). Omni tentu saja didorong, disokong, dan dielu2kan oleh komunitas kedokteran dan bisnis rumah sakit untuk mengkanvaskan sandungan yang terlalu banyak bacot mempertanyakan prosedur, service, dan layanan purnajual medis. yang bertaruh disini bukan saja Omni tetapi juga dunia (praktek) kedokteran dan bisnis rumah sakit menjadi ikut terlibat dan harus menjaga interest mereka masing2. istilahnya skarang mereka telah menjadi setali 3 uang. mengapa Omni ngotot? karena skarang hal ini bukan lagi mengenai Omni semata tetapi telah ikut bertaruh dunia kedokteran dan bisnis rumah sakit. kita semua tau kan bagaimana para dokter berpraktek? kita semua tau kan bagaimana rumah sakit mencari laba? konsumen yang mengerti dan terdidik tidak punya banyak manfaat buat mereka. solusinya; masyarakat (konsumen) harus bisa tetap dikendalikan. caranya? ya seperti ini; diberi pelajaran hukum (meski dengan hukum dan pasal2 yang kentara dipaksakan) ditekan untuk takut bertanya, takut meminta informasi, takut untuk menyinggung dokter, takut melecehkan rumah sakit, dan takut untuk peduli dengan kesehatannya sendiri (supaya kesehatan tetap hanya menjadi bisnis dokter dan rumah sakit which is being healthy must become everybody's business). kesehatan adalah urusan semua orang dan tanggung jawab masing2 pribadi bukan melulu harus diserahkan kepada dokter. masing2 orang bertanggung jawab untuk merawat dan menjaga kesehatannya. tapi bagaimana bisa jika dokter tidak mau memberi informasi? usaha yang sistematis untuk menempatkan konsumen medis Indonesia dibawah ketidak tahuan (kalau bisa saya katakan kebodohan) untuk supaya tetap tidak tau apa2 mengenai kesehatannya dan supaya ada ketergantungan kepada dokter. praktek inilah yg harus dijaga; with all cost. Hidup Ponari ! Sekali lagi, Hidup Ponari ! = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ratna Sarumpaet Ragukan Cerita Mano hara
Ya, Pak Saya setuju. Saya lebih senang wajah seperti Manohara. Yg menceritakan penderitaannya dgn wajah yg TEGAR. Itulah tanda2 org dewasa, tidak mengumbar wajah sedih. Gejolak penderitaan di hatinya, dia simpan sendiri. Tapi coba bandingkan dgn capres kita yg satu itu. Kerap mengumbar "derita" hatinya pd wartawan dan media jika mendapat fitnah. Memasang wajah melo saat curhat pada wartawan. Saya kok pesimis, ya.Ambalat bisa kita pertahankan jika Presidennya berwajah melo. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Har Date: Wed, 10 Jun 2009 19:44:06 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ratna Sarumpaet Ragukan Cerita Mano hara Wajah manusia itu berbeda-beda, ada yang memancarkan aura ceria, ada yang melankolis dan ada juga yang jutek. Kalau saya perhatikan wajahnya Manohara itu memang tipikal wajah yang ceria, jadi by default terlihat selalu tersenyum. Rgds, Har.- = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cincin Rp 1,9 Miliar untuk Anggota DPR
Salam Bagi para wakil rakyat, menerima kenang2an adalah KEBANGGAAN. Tidak perduli ELOK ATAU TIDAK. Karena bagi mereka, jabatan anggota DPR adalah PRESTISIUS bukan AMANAH. Jadi apa yg sudah mereka lakukan, mereka anggap sudah layak diberikan HADIAH. Tidak perduli, hasil pekerjaan mereka MAKSIMAL ATAU TIDAK. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Ibnu A Sartono Date: Wed, 10 Jun 2009 06:41:58 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cincin Rp 1,9 Miliar untuk Anggota DPR untuk yang menerima TIDAK BERKAH wong masih banyak rakyat miskin dan pengangguran,lansia terlantar,bangunan SD rusak ,alutista tua tua dan perlu ganti ,sekolah mahal rumah sakit mahal/kejam dll,ibaratnya penerima cincin ini menari diatas kesulitan rakyat,sudah kaya memperkaya diri lagi,bagi yang memberi MUBADIR lha wong menggarami air laut,toh masih banyak pihak lain/masyarakat luas yang sangat perlu dibantu dari pada mereka dan ini tidak mendidik,dampaknya kemarin mental masyarakat berubah,terutama sebagian besar caleg2 berapa sih yang punya mental berkorban untuk negara,untuk jadi wakil rakyat beneran ,untuk "samina wa thona",kebanyakan mereka tergiur dengan kondisi glamour yang teriming iming dicipta model seperti itu,mereka rame2 nyaleg hanya mengejar/menjadi "spekulan/bisnis" mengejar untung,coba ciptakan kondisi lain agar orang berkorban, agar orang menjadi wakil rakyat untuk betul 2 demi rakyat bukan demi FASILITAS, sebaiknya pemberi juga transparan dari pos mana uang untuk beli cincin itu,ato itu "proyek" penerima cincin hanya "obyek",maaf soalnya saya sering ikut seminar2/penataran dan sejenisnya demi ini demi itu,dalam rangka ini dalam rangka itu tapi ternyata hanya untuk meng habis habiskan anggaran yang tidak boleh sisa,yang punya proyek/yg membuat proyek dapatnya gedeee,yg jadi obyek keciill...jangan jangan cincin itu juga proyek yg kecilyg gede yang mana yha ?. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dokter operasi
Saya salut dengan system salah satu RS di Singapure. Tindakan operasi yg dilakukan pada seorang pasien diabadikan kedalam satu keping DVD dan saat pasien keluar dari RS, 1 copy diberikan pada si pasien. Kawan saya melakukan operasi kista di RS tsb. Dan saya sudah melihatnya. Artinyadokter2 di Singapure berani bertanggung jawab terhadap semua tindakan yg sudah dilakukan atas keyakinan kebenaran kepada pasiennya. Benar dalam menegakkan diagnosa dan benar dalam melakukan terapi. Karena bisa saja DVD itu menjadi bumerang bagi si dokter, apabila dia salah mendiagnosa apalagi salah men terapi. Krn bisa dijadikan alat bukti oleh si pasien jika terjadi hal2 yg diluar dugaan dibelakang hari. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "rzain" Date: Tue, 09 Jun 2009 13:53:07 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dokter operasi Di Singapore, meskipun kita yang ke dokter, bila merasa penyakit yang diderita bukan keahliannya dia akan merujuk kita ke dokter lain yang menurutnya dapat menangani kita. Di Indonesia menurut pengalaman saya jarang kalau tidak pernah seorang dokter "menolak" pasien yang datang. rzain = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ADHIE MASSARDI Ragukan Pandangan Ratna Sarumpaet
Waduh Umi Kayaknya salah alamat..coba baca posting2 sebelumnya. Saya justri gak setuju dgn cercaan2 yg ditujukan pd manohara. Walau saya bukan pembela manohara, tapi sy cukup ber empati pada masalah dia. Saya juga pernah posting..bhw saya setuju dgn ulasan Mas Adhi Massardi. Jadimengumpamakan mano seperti anak saya.sangat salah alamat. Dan sangat menuduh. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: umi hidayati Date: Tue, 9 Jun 2009 03:09:56 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ADHIE MASSARDI Ragukan Pandangan Ratna Sarumpaet Aneh ya, ko jadi main hakim sendiri, coba pikir klo anak Anda yg jadi Mano bgmn ? saya tidak bermaksud membela Mano loh, tp cara orang menunjukkan protesnya kan beda-beda kenapa sih gak diambil sisi positifnya, ya klo ternyata ada org yang menjelekkan Indonesia, berarti harusnya Indonesia dan semua yang merasa rakyat Indonesia berusaha memperbaikinya dong, seperti mengingatkan pejabat untuk tdk korupsi, dll. Jadikanlah semua kritikan untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik, iya gak sih :).
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ADHIE MASSARDI Ragukan Pandangan Ratna Sarumpaet
Yh.yg gak puas sm negeri sendiri tapi tetep tinggal di negeri sendiri (cari makan dan bernafas di negeri ini) kayaknya bukan hanya Neng Mano dan Mak Dessy aja, kok Banyak org indonesia yg blm puas dgn negeri yg kita cintai ini. Tapi tetp.cari makan dan bernafas disini. Apakah anda juga sdh puas dgn pelayana publik negeri ini? Apakah anda sudah puas dgn valisitas yg disediakan oleh pemerintah? Apakah anda sudah merasa seimbang apa yg anda terima dengan pajak yg sudah anda bayarkan? Saya juga belum puas. Saya adalah warga yg taat pajak. Tapi utk mendapat hak pilih saya saja, hrs saya yg aktif bertanya ke kelurahan. Bedanya..ada org yg mau protes secara terbuka dan melakukan action (pindah warga negara, dll) Tapi ada juga orang yg hanya ngedumel dibelakang.dan tidak melakukan apa2 dgn berbagai alasan. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From:"i|m|a|n|d|a| a|m|a|l|i|a|™ " Date: Mon, 8 Jun 2009 22:54:34 To: FPK Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ADHIE MASSARDI Ragukan Pandangan Ratna Sarumpaet Masalahnya CURHAT nya itu ngejelekin negrinya sendiri ! Yang ga puas sma negri ini, yang ngerasa ga dbelain lah, tapi tetep betah tinggal d Indonesia ! Heran Heran !!! Orang kaya gitu kok dbelain ?? Ga salah qo kalo ibu Ratna dan pak Oce mundur Orang sekaliber mereka, kurang kerjaan apa ngurusin yg ga jelas. Mendingan belain bu Prita, biarpun probono tapi jelas perlu dbela ! Udah lah ga usah banyakan Curhat, Ibu dan anak itu kalo emang ga puas dgn negri ini hengkang aja dari sini. Anaknya kan punya kewarga negaraan amerika, balik aja lah ke negaranya Jadi ga usah kebanyakan nyalahin orang ! Ngebuktiin aja ga bsa kok nyalahin orang ! . H i|m|a|n|d|a| a|m|a|l|i|a|™ ♥Sent from my cutie |Bold|berry|™ ~ Powered by Telkomsel BlackBerry ®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] IDI: Hasil Laboratorium Hak Pasien
Sepengetahuan saya, hasil lab yg sudah keluar dari pintu lab dan sudah diinfokan ke pasien adalah hasil lab yg valid. Jika dianggap belum valid, maka belum boleh dikeluarkan dari ruang laboratorium apalagi diinfokan pada pasien. Tanda2 hasil lab yg valid adalah adanya tanda tangan dari (dokter) penanggungjawab laboratorium. Jadi: 1. Jika belum valid, mengapa sudah dikeluarkan dari ruang laboratorium dan diinfokan pada pasien? 2. Apakah hasil laboratorium (27.000) yg belakangan dianggap tidak valid oleh rumah sakit itu sudah ditandatangani oleh (dokter) penanggungjawab laboratorium atau belum? 3. Klu belum ditandatangani oleh (dokter) penanggungjawab laboratorium, mengapa sudah sampai ke ruangan UGD dan diinfokan pd pasien? (SOP RS dipertanyakan). 4. Jika hasil lab yg dianggap tidak valid itu (27.000) sdh ditandatangani oleh (dokter) penanggungjawab laboratorium dan dikirim ke ruang UGD, siapa yg keliru? Kesalahan manusia atau kesalahan alat? Artinya..harus ada lagi yg menjadi pusat perhatian yg selama ini "dilupakan" dan harus dimintai keterangannyayaitu : Penanggungjawab laboratorium. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: "Agus Hamonangan" Date: Mon, 08 Jun 2009 12:44:18 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] IDI: Hasil Laboratorium Hak Pasien http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/08/11502527/idi.hasil.laboratorium.hak.pasien JAKARTA, KOMPAS.com Prita Mulyasari dituding melakukan pencemaran nama baik terhadap Rumah Sakit Omni Internasional Tangerang dan dua dokternya karena menulis e-mail kepada sejumlah orang yang berisi keluhannya terhadap rumah sakit itu. Prita mempertanyakan hasil pemeriksaan laboratorium yang pertama terkait jumlah sel darah merahnya (trombosit). Pemeriksaan trombosit pertama, jumlah trombosit Prita berkisar 27.000. Namun, pihak RS tidak bersedia memberikan hasil tersebut karena pemeriksaan pertama itu tidak valid. Menurut pihak RS, hasil tervalid ada pada pemeriksaan kedua dengan jumlah trombosit 181.000. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pasien memang sudah seharusnya mendapatkan hasil rekam medik yang paling valid. Namun, pasien juga berhak mendapatkan seluruh hasil rekam medik meski itu tidak valid. "Itu adalah hak pasien," ujar Wakil Ketua Umum I Pengurus Besar IDI Prijo Sidipratomo saat konferensi pers di Sekretariat IDI, Jakarta, Senin (8/6). "Namun, biasanya pasien mendapatkan hasil paling valid. Saat kita bertugas, dokter biasa telepon untuk mengecek hasil laboratorium. Tapi dokter juga harus alert. Dokter harus kritis hasil itu masuk logika atau tidak," jelasnya. Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga dan Public Relation IDI Hasnah Siregar menuturkan, dokter tak perlu takut jika hasil diagnosis atau pemeriksaan laboratoriumnya salah. Dokter, lanjutnya, harus berterus terang kepada pasien. "RS secanggih itu, harusnya melakukan penilaian ulang dengan mengajak duduk bersama pasien dan keluarganya. Di rumah sakit itu kan ada komite medik. Seharusnya semua turun, ajak pasien dan keluarga. Pasien itu ingin kita jujur," terangnya. BOB [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ADHIE MASSARDI Ragukan Pandangan Ratna Sarumpaet
Saya setuju, Pak. Pertanyaan juga muncul, Mengapa pihak kerajaan Kelantan hanya mengutus seseorang.yg konon menurut ibu dessy hy seorang doorman. Mengapa kerajaan Kelantan tidak mengutus juru bicara istana yg resmi utk membantah semua tuduhan? Minimal melalui kedutaan Malaysia di Indonesia. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Haniwar Syarif Date: Mon, 08 Jun 2009 08:44:47 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ADHIE MASSARDI Ragukan Pandangan Ratna Sarumpaet kalau saya kok setuju pandangan mas Adhie aneh aja dia mau visum atau nggak ya terserah dia bisa aja dia gak mau nuntutsi pangeran.., kalau saya sih gak suka lihat stayangan manihara dan ibunya di TV , pindahin aja channelnya coba dee punya perkara dgn punya cukup bukti aja.., memang bakal menag di pengadilan lawan si pangeran ? pastinay 5 tahun kedepan juga belum ada keputusan yg berkekuatan hukum Saya pikir yg paling berhak ribut justru , si angeran yg di cemarkan naman baiknya lha Omni aja dicemarkan gak segitu gedenya udah nuntut kenapa gak kita pertanyakan kenapa pangeran nggak/belum nuntut kalau mrk yg ajukan deminama baiknya...kan terpaks aMano di visum ? kalau kita kok malah senang ngejelekin bangsa sendiri HS = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RS Omni Klarifikasi Tuduhan Prita
Klu boleh menambahkan 1 pertanyaan. Apakah diagnosa sudah ditegakkan berdasarkan hasil lab pertama (trombosit 27rb)? Dan apakah ibu Prita sudah diberikan obat berdasarkan diagnosa itu? Klu jawabannya "ya"...berarti sudah ada kekeliruan dlm pemberian obat berdasarkan hasil diagnosa dan hasil lab yg salah. Pertanyaan saya"Apakah penanganan yg salah itu masuk katagori mal praktek atau tidak?" Mohon pencerahannya Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Bolon Date: Fri, 5 Jun 2009 09:25:15 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RS Omni Klarifikasi Tuduhan Prita Kalau memang sampel darahnya tidak layak baca, mengapa lab bisa mengeluarkan hasil trombosit sebesar 27K/ul? Justru karena hasil trombosit yang rendah ini si pasien memutuskan untuk rawat inap. Makin kelihatan tidak profesional nya OMNI atau memang datanya fiktif? = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RS Omni Klarifikasi Tuduhan Prita
Salam kenal semuanya... Sepengetahuan saya.mumps tidak menyebabkan sesak nafas dan tangan bengkak sampai dada. Mohon pencerahannya Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: manneke budiman Date: Thu, 4 Jun 2009 11:31:13 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RS Omni Klarifikasi Tuduhan Prita Masa inkubasi virus gondongan (mumps) adalah 15 hari sampai 45 hari sejak transmisi. Tidak tiba-tiba muncul tanpa aba-aba. Kenapa dokter tak mampu melihat simptomnya? Padahal tes darah dan urine harusnya bisa membantu mendeteksi. Ada dokter yang bisa bantu saya klarifikasi hal-hal tersebut? Mungkin dr. Evi dan dr. Kartono? manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Membaca Prabowo
Salam Kadang2 kita butuh pemimpin yg seperti itu. Yg bisa tegas disaat bangsa dan negara diobok2 oleh negara tetangga. Saat ini kita butuh pemimpin yg santun tapi punya harga diri serta berani "membusungkan dada" saat bangsa dan negaranya dihina bangsa lain. Regards, YUSRI email: yusr...@yahoo.co.id Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From:"masdimas" Date: Sat, 30 May 2009 18:45:16 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Membaca Prabowo Salam, Prabowo punya riwayat panjang sebagai pangeran, sebagai orang yang dimanjakan oleh fasilitas negara, dari bapaknya dan oleh mantan mertuanya, dengan segala pembawaannya yang masih kita lihat sampai sekarang. Sejak mencalonkan diri sebagai RI-1 dan kemudian merosot ke RI-2, dia mengubah haluan sebagai sosok yang diawang-awang menjadi merakyat, turun ke bumi, menolak dominasi asing, dan mengangkat derajat orang kecil kebanyakan. Dengan iklannya yang atraktif, masyarakat dibuai seolah-olah apa yang "akan" dilakukannya sudah terjadi. "Akan" membantu rakyat dan "sudah" membantu rakyat adalah dua hal yang berbeda. Pencitraan lewat iklan yang gencar seolah sudah menghapuskannya. Prabowo masih brangasan dan temperamental sampai sekarang. Itu bisa kita lihat dan kita dengar dari orang-orang terdekatnya. Program dan pencitraan bisa minta bantuan orang lain, konsultan. Tapi integritas diri yang telah dikenal luas tak bisa diubah hanya dalam waktu 1-2 tahun. Kita yang sudah terbiasa dengan pemimpin yang santun, hati-hati bicara, dan konsisten dengan omongannya, apakah bisa menerima kedatangan pemimpin baru yang brangasan? Wassalam, Dimas. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/