[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Koin bagi penegak hukum

2009-12-14 Terurut Topik djajaprana
Setuju banget. Tinggal milih nama yang tepat...Koin Prita/Koin Rakyat/Koin 
Keadilan/Koin Buat Bedebah Kemudian ada relawan yg bikin disain logo koin 
artistik komunikatip menggugah dalam format panji/bendera/stiker.

Nah, koin rakyat bisa jadi tempat mengadu curah ekspresi bagi korban tindakan 
laknat para pemeras pungli dari kelas teri sampai kakap. Bila stiker yg 
ditempel di TKL (tempat kejadian laknat) tidak menggugah si laknat, bisa 
ditingkatkan dengan memasang panji/bendera sebagai lambang supremasi 
kelaknatan...

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, pudimartini pudimart...@... 
wrote:
...Bagaima yah kalau dibangun
kesadaran kolektif seperti dalam
kasus Koin Prita, namun kali ini
untu para penegak hukum agar
mereka tidak pungli di jalan,
mereka tidak mudah di susupi
markus, agar birokrasi lebih
sejahtera sehingga tidak perlu
korupsi...





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RS Omni Bersedia Cabut Gugatan Perdata

2009-12-10 Terurut Topik djajaprana
Andaikan sumbangan koin mengalir terus dan RS Omni terpaksa cabut gugat

Yang 204 jt tetap serahkan Omni sesuai niat sumbangan rakyat
Andai masih berlebih serahkan Omni buat pengganti medcheckup kaum papa
Andai masih berlebih serahkan kaum papa yang hutang budi kepada Omni
Andai masih berlebih lagi berikan siapa saja yang jualbeli keadilan

Koin rakyat kekuatan dahsyat

Lebih mulia dan pasti ketimbang yayasan amal bakti
Kibarkan logo koin di gerbang Omni dan di setiap markas para pemeras
Karena semua bencana akibat rakus serakah penggandaan koin

Betapa koin rakyat kekuatan dahsyat...

Salam,
DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:

Setelah manajemen RS OMNI tahu bahwa sumbangan dari masyarakat untuk Ibu 
Pritalebih dari Rp. 204 juta (dari Partai Demokrat Rp. 100 jt, Fahmi Idris Rp. 
102jt, DPD Rp. 50 jt dan pengumpulan uang koin rasanya sudah lebih dari Rp. 100 
jtdan tidak mustahil dalam waktu dekan bisa melampaui Rp. 204 jt).




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ralat: Ode utk Orba

2009-12-08 Terurut Topik djajaprana
Ode Dari Neraka

Whuahuahahhkwakkwakkkwakwak.
Apakah Rahwana sang dasamuka pernah punya rasa sedih kasihan?
Hidup di neraka jelas kami tak nyaman
Lolongan kaumku yang dipermalukan rekaman  
Sungguh membuatku menggeliat murka tak karuan...

Whuahuahahhkwakkwakkkwakwak.
Aji-aji mantraku...tunggangtungging gelap pihak ketiga
Barulah permulaan
Semakin menggunung hutang di setiap kepala
Adalah persemaian gen penerus yang kian rakus...

Whuahuahahhkwakkwakkkwakwak.
Semakin banyak gen penerusku berjubah suci
Semakin banyak yang mengira aku suci

(Aku Rahwana sang dasamuka hanya takut pada Wishnu
  ...yang matanya tajam tak bisa ditipu dikelabui...tak mengemis upeti...
  ... yang mendengar detak kalbu derita... ikhlas dan mengasihi manusia 
sesama...
  ... menghayati makna kehidupan manusia budaya)

Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indra J Piliang pi_li...@... 
wrote:

Ode utk Orba
(Indra J Piliang)

Ya, Orba, Ya, Orba.
Kami mohon padamu, sbg generasi yg menumbangkanmu, janganlah bangkit lagi.

Kasihanilah bangsa yg kusut ini.
Berilah kami harapan, bukan tuduhan, apalagi keluhan.

Ya, Orba, Ya, Orba.
Tujuh pelita hendak kau lalui.
Lewat tujuh ratus ribu lebih kematian.
Tujuh juta rupiah hutang pada setiap kepala, tmsk bayi2.
Tujuh keajaiban gelembung sabun.

Kami patahkan tujuanmu itu.
Kami tenggelamkan engkau ke samudera waktu.
Terkubur dijaga tujuh iblis di pusaramu.

Kini, lihatlah, lihatlah!
Kau spt menggeliat.
Para pewarismu memakai lagi bahasa2 tipu, bahasa2 picik, bodoh dan kosong.

Hati2 penumpang gelap!
Selamat datang penunggang gerakan mahasiswa!
Ada skenario jatuhkan saya lewat pertemuan Dharmawangsa!
Saya sudah memegang dalang dibalik semua ini!

Bahasa apa itu, wahai Orba, kalau bukan warisan jahannammu?
Kenapa mereka yg mengatakannya tidak mengutuk anak2 reformasi dipukuli oleh
polisi?
Kenapa mereka tidak sedih melihat petani ditembaki?
Kenapa mereka benamkan paku ke tangan para narapidana di Sulawesi?
Kenapa uang begitu mudah hilang di tangan mereka?

Ya, Orba!
Hanya kepadamu kami minta tolong, karena warisanmu muncul kembali.
Disuarakan oleh para PhD, bahkan yg gelarnya berderet2 saking rakusnya.

Apakah kami harus membenamkanmu dua kali?

Percayalah, kami mampu.
Percayalah!

Jakarta, 07122009





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prita: Uang Koin Simbol Kekuatan Rakyat Kecil

2009-12-06 Terurut Topik djajaprana
andai coin itu dikumpulkan bertimbun di depan RS OMNI.
sebagai simbol keserakahan yang arogan
sebagai simbol people power yang masih tumpul
sebagai imbalan medical checkup gratis
sebagai dokumen musium rekor 2009...

DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 TANGERANG, KOMPAS.com - Prita Mulyasari, terdakwa kasus pencemaran nama baik 
 Rumah Sakit Omni International, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), 
 Banten, terharu akan sumbangan uang koin dari masyarakat kepada dirinya untuk 
 mengganti kerugian rumah sakit tersebut.
















































































[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kapolri: Kami Bukan Binatang

2009-11-08 Terurut Topik djajaprana
Andaikan beliau masih hidup...
Mungkin akan digelar kampanye nasional...bebas binatang di setiap 
departemen/institusi pelayanan, disepanjang jalan, dari pospol sampai mabes...

DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, halim hd halimh...@... wrote:
...pernahkah anda membayangkan, jika pak hoegng masih hidup,
 bagaimana kiranya pikiran dan perasaaannya?...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kapolri: Kami Bukan Binatang

2009-11-07 Terurut Topik djajaprana
Cerita sumbang tentang petugas yang terkait layanan orang yg ketiban masalah 
dan musibah, nyaris menjadi keseharian kita. Hal ini mungkin yg menyuburkan 
bisnis jasa makelar yg menjembatani para pihak.

Yang jadi pertanyaan, apakah para pejabat atasan mengetahui persis detailnya di 
tempat kejadian pelayanan itu? Sebetulnya dengan kecanggihan 
teknologi...semuanya bisa direkam...suara atau gambar. Atasan bisa langsung 
menegortindak bawahannya. Tapi bila perilaku sumbang dilokasipelayanan 
berkaitan dengan kesejahteraan bersama...ikhwal penertiban menjadi utopia.

Puisi NEGERI PARA BEDEBAH dari Adhi S Massardi, bagus dan mengena sekali...

Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Bertha Suranto berth...@... 
wrote:


Biar Bapak Kapolri tahu bahwa membangun image itu susah sekali.
Oknum2 dibawah bapak sudah merusak image kepolisian bertahun
tahun lamanya.

Bagi orang2 yang pernah berurusan dengan Kepolisian dan
kejaksaan, maka mereka tidak akan
percaya dengan pemaparan Kapolri.

Saya pernah kehilangan Laptop kesayangan saya beserta Tas kerja
yang berisi banyak surat2 penting.
Lalu suami saya lapor Polisi saat itu juga, karena saya
yakin pencurinya masih ada disekitar situ.
Tapi begitu lapor, bukan langsung bergerak, tapi harus
menunggu membuat laporan yang kira2 1 jam baru selesai.
Dan yang gak enaknya :

Statement yang mengatakan : Jika kamu kehilangan kambing lalu
lapor Polisi maka kamu akan kehilangan Sapi.

Dan itu terbukti benar...benar sekali.




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prinsip management dan keadilan [ was ] : Duh, Kepala Stasiun Beos Dicopot!

2009-11-01 Terurut Topik djajaprana
Apakah sebelumnya Pak Mentri pernah naik KRL dari Sta. Kota? Dibanding tahun 
lalu, sekarang agak lumayan. Sebelumnya di peron 11/12 penuh dagangan 
makan/minuman dll., sekarang lebih tertib.

Kalau kondisi kebersihan di banayak stasiun tak jauh beda; jangan Ka. tasiunnya 
yg dicopot...kebanyakan...mending pejabat setingkat diatasnya...

DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Martin Widjaja fmf7...@... wrote:

 Kelihatannya memang seolah2 P Menhub yang baru ini
 mau menerapkan prinsip management yang ketat ya ?...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-01 Terurut Topik djajaprana
Kalau TN-2009 saja kalah gaung, kayaknya kasus BC lebih kalah lagi. Mungkin 
para pakar komunikasi politik bisa memberikan pencerahan aspek strategi 
mengelola isu; ketidakmampuan atau kepiawaian...

Kemasan judul cicak vs buaya memang cukup menarik.

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Soewarso soewarso2...@... 
wrote:

 Apakah keramaian belakangan ini bukan sebagai pengalih-perhatian masarakat 
 atas masalah2 yang justru seharusnya dipelototi seperti misalnya kasus bank 
 century yg konon menyangkut wapres, menkeu dan partai demokrat?.
 Wallahu'alam...

 Salam,

 Soewarso.

 Sent from my BlackBerry® smartphone


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KISRUH DPT SKENARIO SATU PUTARAN

2009-07-07 Terurut Topik djajaprana
Dalam arena adu siasat, siapa yang paling cerdik akan menang. Kalo bisa main 
ancam tanpa ketahuan namanya licik bukan kriminal.

Kalo menang satu putaran berarti sukses gemilang. Eksesnya bisa jadi sombong 
dan congkak.

Kalo menang satu putaran tanpa iklan anjuran, itulah kemenangan yang berharga.


DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, hendr...@... wrote:
... karena diancam bakal diseret KPK kalau dukung capres lain... 





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kinerja Pemerintahan SBY Dari Sisi Nilai Tukar

2009-07-05 Terurut Topik djajaprana
Bang IAN, 

Kalau diteliti lebih jauh, kayaknya banyak data performansi ekonomi yang 
mencemaskan. Dalam konteks bisnis, mencemaskan itu berarti merugikan pihak 
yang satu dan menguntungkan pihak yang lain. Repotnya dalam kampanye, semua 
pihak seolah berjuang demi kepentingan orang banyak.

Idealnya kampanye itu seharusnya  berlomba mencerahkan khalayak agar melihat 
jauh ke depan.  Artinya berwawasan investor bukan trader. Tapi kesannya yang 
sekarang ini kayak bursa yang lagi didominasi para trader dan spekulator. Aksi 
window dressing kombinasi rumor, bikin momentum sampai terjadi panic selling. 
Maka bandar pemilik kapital raksasa yang bakal meraih laba maksimal.

Banyak rumor minor yang berkembang menjadi seolah mayor; sehingga masalah 
substansial efektif tertutupi.  Semoga selama Minggu tenang, sinar terang akan 
datang menerangi yang substansial itu.

Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Irwan Ariston Napitupulu 
irwanaris...@... wrote:
...Dari data ini bisa kita lihat selama periode pemerintahan SBY sampai dengan 
tanggal 30 Juni 2009, rupiah mengalami pelemahan sebesar 12,36 terhadap US 
dolar. Sementara pada periode yang sama, Baht Thailand justru mengalami 
penguatan sebesar 17.53% terhadap US dolar dan Peso Philipina mengalami 
penguatan 14.51% terhadap terhadap US dolar





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: jawaban rizal mallarangeng atas somasi JK: tentang pluralisme Indonesia

2009-07-03 Terurut Topik djajaprana
Bung AA sudah menangkap makna yang lebih substansial. Bayangkan bila yang 
disesalkan Habib itu berhasil membukakan pintu hidayah...

Paling tidak, kenapa bisa terjadi pelangi sejak dini,sudah ada alternatif 
jawabannya.


DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:
...Inti tulisan itu bukan soal Istri Boediono Katolik, karena hanya disinggung 
sepintas lalu, tetapi utamanya adalah keluhan dari Habib Husein Al Habsy yang 
menuduh...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan!

2009-07-02 Terurut Topik djajaprana
Sikap IJP sudah tepat, tidak mau lagi buang energi terpancing tergiring pada 
isu yang diarahkan pesaingnya. Kayaknya kudu waspada dalam merespon skenario 
tayangan isu yang justru melahirkan momentum yang dengan cerdik akan di-explore 
sang pesaing.

Secara statistik dan survey aneka polling sudah terlihat akumulasi angka 
kuantitatif menuju kemana. Peserta pentas debat saja belum hadir, hasil polling 
sementara sudah muncul duluan. Bung IJP juga perlu antisipasi terhadap berbagai 
kemungkinan mulai dari jurus senyap sampai gelar sangkur.

Barangkali Bung IJP bisa juga pakai jurus ...iyokan nan diurang lalukan nan 
diawak ...  Akui saja  si pesaing sudah menang dan berhasil mengikat calon 
pemilih sejak dulu. Nah, yakinkan massa yang belum terikat  agar nggak usah 
ikut-ikutan ... Tunjukkan alternatif lain, karena belon diajak, maka IJP 
menghargai dan mengundang mereka... 

Terobosan baru masih ada sedikit waktu, ketimbang  meladeni isu baru yang bikin 
sikucapang sikucapeh...


Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indra J Piliang pi_li...@... 
wrote:
...Kami memutuskan untuk tidak meladeni.. mempolemikkan soal ini secara 
kurang beradab demi tujuan-tujuan kekuasaan...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perang Total 2 vs 3, Satu akan tersisih atau justru solid?

2009-06-30 Terurut Topik djajaprana
Sayup-sayup bernuansa kayak jaman dulu. Bedanya kalo dulu nggak repot bikin 
analisis dan debat silang pendapat, pemenangnya langsung dapat dipastikan.

Kalo sekarang lebih banyak yang perlu ditelaah dibaca diamati. Mulai dari 
peluncurun buku yang mengundang kontroversi, dagelan parodi televisi sampai 
kejutan-kejutan isu sistematis menuju satu putaran.

Keunikan tak terduga bukan mustahil; tapi tergantung kadar pembelotan yang bisa 
merobah swing voters secara signifikan. 


DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lisman Manurung lism...@... 
wrote:
...Kampanye negatif antara capres 3  yang terus menyosor capres nomor 2 sudah 
menjadi semakin tegang... Tetapi mungkin pula sebaliknya, sebab sentimen 
politik bangsa kita ini unik ...



Re: [Pembaca-KOMPAS] Boediono: Jusuf Kalla Orang Baik

2009-06-29 Terurut Topik djajaprana
Mengamati pertarungan dengan kacamata rimba persilatan relatif lebih simple 
ketimbang ilmu ipoleksosbud. Karena war life cycle hanya rangkaian kombinasi 
serta variasi unsur Yin dan Yang; bertahan (yin) dan menyerang (yang).

Kalo memanfaatkan sumber daya orang lain untuk keuntungan sendiri, nama 
jurusnya jie dao sha ren ..membunuh dengan pisau pinjaman Agar musuh 
bingung capek sendiri, pakai jurus `sheng dong ji xi...berpura-pura menyerang 
ke Timur padahal menyerang ke Barat

Memperlemah kelompok yang kuat, pakai jurus lian huan ji ...ikat jadi satu 
kapal-kapal perang musuh Lebih mantap lagi pakai jurus xiao li cang 
daomenyembunyikan pisau belati dalam senyuman...

Agaknya pola yin-yang ini, kombinasi 0-1 alias binary code, mengubah teknologi 
analog menjadi digital...


Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kusmayanto Kadiman kkadi...@... 
wrote:
... Dualisme gwa-kang dengan lwee-kang ini memang banyak ditemui dalam
 kehidupan kita...Ada yang tahu apakah Pak Boediono ini penggemar olahraga 
 judo? Gayanya membanting menggunakan kekuatan lawan ini luarbiasa...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 44 Tahun KOMPAS

2009-06-28 Terurut Topik djajaprana

Selama badai prahara tak kunjung reda, jadilah KOMPAS pemandu nurani kami. 
Selamat berulang tahun, harian Kompas.

Salam FPK,
DJP
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agus.hamonan...@... wrote:

 Hari Minggu, Tgl 28 Juni 2009 Kompas berusia 44 Tahun.




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: jawaban rizal mallarangeng atas somasi JK: tentang pluralisme Indonesia

2009-06-28 Terurut Topik djajaprana
Paling tidak bagi RM tersedia momentum dan peluang untuk menyampaikan pesan 
simpatik kepada khalayak Ende dan sekitarnya.


DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Nong Mahmada nongan...@... wrote:
... Itu tidak berarti bahwa menjadi seorang Katolik adalah perbuatan yang 
salah, apalagi nista. Saya menghormati setinggi-tingginya 
saudara-saudara penganut ...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apa Masalahnya kalau Istri Boediono Bukan Islam?

2009-06-27 Terurut Topik djajaprana
Itulah asyiknya jadi pengamat kampanye tanpa terikat kayak juru citra bayaran. 
Inisiator peluncur isu baru bisa saja dari para pihak yang bertarung atau pihak 
lain. Peluncuran isu dilanjutkan dengan evaluasi respon publik.

Dengan asumsi bahwa setiap Timses punya pakar komunikasi massa, kita tinggal 
mengira-ngira pihak mana yang paling diuntungkan dalam meng-explore respon 
publik. Bisa mengurangi citra obyek sasaran isu atau sebaliknya mengundang 
simpati karena dizalimi. Bisa pula membangunkan kelompok tertentu yang masih 
tidur atau langkah awal untuk menuding pihak lain; misalnya...kakek, ortu, 
omtante, mantu, aa teteh dia yang sebetulnya beragama.

Isu sebelumnya kan soal turunan Arab yang berlanjut unjuk rasa kesetiaan pihak 
tertentu. Jadi isu-isu baru mungkin akan muncul lagi sampai hari-H. Pertarungan 
siasat juru citra memang beraneka ragam bikin kejutan guna menarik perhatian 
orang banyak. 

Selain prihatin terhadap black campaign, Isu program kerja 5 tahun ke depan 
yang mencerdaskan khalayak agaknya  ketutup gebyar slogan melulu.


DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Hakiki Akbari hakikiakb...@... 
wrote:
... sebaiknya kita fokus ke masalah penyebaran fotocopy  tulisan yang 
menyatakan Ny. Budiono Katolik, yang ditengarai merupakan black Campaign...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rizal Mallarangeng: Prabowo Jual Ketakutan, Kecemasan, dan Keluhan

2009-06-25 Terurut Topik djajaprana
Celli betul-betul jeli dan cerdas. Jepang tidak punya SDA tapi punya otak, 
kreativitas, hati dan kerja keras. Indonesia yang punya  kebanggaan tinggal SDA 
tersisa, tak begitu penting. Apakah strategi gebyar citranya Celli mencerdaskan 
khalayak atau mensiasati khalayak?

Soal keluhan, kecemasan dan ketakutan sudah tersirat dari bujukan satu kali 
putaran. Dari mukjizat pencitraan dan siasat survey bisa membangun tradisi 
calon tunggal. Untuk setiap periode; cukup melanjutkan kata-kata 
wasiatkarena rakyat banyak menghendaki...maka

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
 
 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/24/13361298%20/rizal.mallarangeng.prabowo.jual.ketakutan.kecemasan.dan.keluhan
...Padahal, Jepang tidak punya SDA tapi punya otak, kreativitas, hati, dan 
kerja keras. SDA penting tapi bukan yang terpenting...
.jualannya keluhan, kecemasan, dan ketakutan...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Debat capres 2 : hasil kerja SBY 20.000 rupiah

2009-06-24 Terurut Topik djajaprana
Nyatnya dengan pola contekan dari acara debat sampai gebyar citra ala Fox, 
hasil berbagai polling menunjukkan keunggulannya. Apalagi dikalangan ibu-ibu 
yang sudah ngebet; biar ditunjukin lembaran 5.000-an, tetap pengen lanjut.

Kalo Pak Bungaran bisa lebih detail menjelaskan minimal berapa menit persiapan  
sebelum sang idola tampil. Kalo lebih lama, mungkin klaim 70% angka minimal. 
Cuma belum tahu berapa persen bapak-bapak yang jadi cemburu...

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran no_re...@... wrote:
... Pada debat Capres pertama, SBY banyak sekali bawa contekan...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: I love the United States, with all its faults. I consider it my second country

2009-06-22 Terurut Topik djajaprana

Kalo nggak salah, judul topik ini sudah muncul waktu pilpres 2004. Faktanya 
beliau memenangkan mayoritas pemilih.

Apa bisa ditafsirkan bahwa rakyat banyak memang merasa lebih nyaman dalam 
naungan AS? Padahal katanya AS meradang soal pembelian Sukhoi dan selanjutnya 
alutsista bukan meradang tapi merintih pilu.

Atau karena lebih banyak yang kurang paham bahasa Inggris yang dikutip Pak 
Bungaran?


DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, pudimartini pudimart...@... 
wrote:
...Saya tambahkan Pak,...Membeli Sukhoi sehingga AS meradang...






[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prita Ajak Perempuan Mendukung Bu Megawati

2009-06-22 Terurut Topik djajaprana
Setelah citra MSP sekian tahun terpuruk dalam strategi pencitraan sistematis 
dagelan parodi televisi, paling tidak, ada sedikit perimbangan berita 
menyangkut peran kaum perempuan dalam kepemimpinan nasional.

Yang jadi pertanyaan, apakah ada pengaruhnya pada sementara kaum Hawa yang 
sudah terbuai pencitraan sosok bertampilan kemilau  yang pesonanya sudah 
dipoles semerbak  berbilang tahun? Apa cuma Ny. Hillary R Clinton saja yang 
berani mengatakan bahwa ada wanita indonesia yang dijadikan budak bangsa lain?

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:
...Prita Mulyasari, warga Tangerang yang menjadi tersangka kasus pencemaran 
nama baik, mengajak kaum perempuan Indonesia...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ambiguitas Materi Kampanye SBY

2009-06-22 Terurut Topik djajaprana
Itulah keajaiban aji-aji Pancasona. Puluhan parpol pendukung terpukau 
terpesona. Cukup idola tunggal; yang lain pelengkap penyerta...

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Alex Simanjuntak 
alsimanjun...@... wrote:

 Boediono terlanjur promosi diri dan tampak sangat tidak pengalaman dalam 
 persilatan lidah berpolitik...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prabowo Resmi Sandang Marga Lumban Tobing

2009-06-22 Terurut Topik djajaprana
Terima kasih Pak DH, baru tahu Silangit. Sudah puluhan tahun tak kesana. Waktu 
itu hanya ada Pinangsori dan ke Trt harus lewat Sibolga Bonandolok Tarutungbegu 
Adiankoting jalan ribuan kelok.

Ketika itu Gordon Tobing dan Sinondang Tapianauli sering mengisi acara RRI 
studio Nusantara-2 Medan. Terus terang Soposurung/Gurgur(?)Balige sangat permai 
dan rasanya cocok jadi kota pelajar.

Salam,
DJP
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Dharma Hutauruk 
dharma.hutau...@... wrote:
... Bagi Anda yang ingin menyaksikan keindahan Danau Toba atau perkebunan Sawit 
dari udara...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prabowo Resmi Sandang Marga Lumban Tobing

2009-06-20 Terurut Topik djajaprana

Ya, betapa indahnya kalo Balige jadi kota pelajar/mahasiswa setaraf Bandung dan 
Malang, akses ke Parapat lewat bandara Tarutung. Sewaktu landing sayup-sayup 
terdengar senandung …molo kuingot rura silindung na jolo…

Berbahagialah orang Batak menyambut warga baru yang hatinya tersentuh untuk 
menanggulangi kemiskinan. Semoga…

Salam,
DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Dharma Hutauruk 
dharma.hutau...@... wrote:
... Unang lupa hamu mandulo Peta Kemiskinan Rura Silindung...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kilas balik langkah politik SBY (2)

2009-06-18 Terurut Topik djajaprana
Mengenang kembali peristiwa pelengseran Presiden GD, itulah potret yang paling 
jelas tentang perilaku culas para politisi. Barangkali termasuk konspirasi 
paling keji dari komplotan multi kelompok dengan motif berbeda tujuan sama, 
mempermalukan GD.

Gencarnya tekanan menghasilkan Memo I  II, itulah yang namanya benar-benar 
pengeroyokan. Nyaris semua kelompok turut menghujat, tak terlihat adanya empati 
kepada seorang figur bertaraf Kyai sekali pun. Tokoh dan kelompok itu masih 
berperan dalam pentas yang kini sedang digelar.

Jadi tak heran bila nuansa Brutus mewarnai episode ini. Kalo menurut Bang 
Bungaran, preferensi George Bush waktu itu ikut berperan; bagaimana pula 
sekarang?

Yang jelas belum ada ruang untuk tokoh muda dan alternatif lain. Fenomena 
Medvedev atau Obama kayaknya masih jauh dari kita.Gerakan reformasi yang 
bertiup di Eropa awal dekade 1980, baru terimbas di kita menjelang tahun 2000.  
Artinya kita harus menerima realita spesifik Indonesia.

Betul pak HA,  ini menyangkut masa depan. Sungguh pilihan yang sulit; agaknya 
harus mengikuti proses sejarah. Paling tidak mengharapkan suatu proses internal 
anak bangsa yang secara bertahap bisa menghindar dari tekanan pihak asing.

Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Hakiki Akbari hakikiakb...@... 
wrote:
...Pemilu itu bukan tentang masa lalu, tapi tentang masa depan.  betul kita 
mesti belajar dari masa lalu...lalu kta musti pilih siapa...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Malaysia Dukung Perbudakan

2009-06-18 Terurut Topik djajaprana

Ternyata AS, mbahnya neolib,bersimpati pada nasib TKI yang jadi budak di 
Malaysia.

Ini berita baik bagi pecandu neolib, dan penggemar narkoba hutang, karena 
merasa diayomi oleh sang Adidaya. Mungkin tak lama lagi AS akan melindungi 
Ambalat dari armada TDRM yang diduga akan mengangkut lebih banyak budak.

Sementara itu ada berita bernuansa lega bahwa PRT di Malaysia Dapat Jatah 
Libur...Saking gembiranya ada yang berseru ...Horeee...

Kenapa tak ada suara lantang yang ingin menghapuskan perbudakan ini? Debat 
Capres kemarin juga mengekspose kontribusi devisa trilyunan rupiah dan upaya 
melindungi TKI dengan lebih memberdayakan perwakilan negara di LN. Upaya 
pelestarian bukan penghapusan bertahap!

Seandainya ada partai yang punya misi menghentikan ekspor unskilled HR dan visi 
memulihkan harga diri bangsa...

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:
 Ada juga yang bekerja di rumah tangga, tetapi sejatinya mereka budak,kata 
Menlu Hillary Clinton
...Tuduhan AS terhadap Malaysia itu mendapatkan bukti ketika sejumlah perempuan 
Indonesia menjadi korban kekejaman para majikan di negara tetangga itu...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mega: Satu Putaran adalah Kesombongan!

2009-06-17 Terurut Topik djajaprana

Kalo dipikir-pikir, kecuali setelah pemilu 1999, momentum beliau sudah berlalu. 
Jadi pertanyaan besar kenapa para ahli strategi PDI-P tetap mengusung calon 
tunggal sejak jauh hari sebelum pileg 2009. Padahal pola kampanye pilpres 
banyak menjadwalkan dialog yang membutuhkan ketrampilan konseptual akademis 
bagi yang terbiasa ikut seminar ilmiah dan menulis essay.

Sebetulnya beliau juga sering mengungkapkan karena mendapat amanah kongres 
nasional. Karena sudah sampai tahap point of no return, kita hanya dapat 
menunggu hasil akhir. Boleh jadi ada konsep marketing mutakhir milenium, yang 
bagi awam terkesan anomali, ternyata sangat jitu dan berhasil. 

Dalam bauran kampanye masa kini, selain rasio dan logika, siasat the singer 
not the song dalam khalayak tertentu masih ada peminatnya. Tapi kayaknya tak 
sehebat dulu.


Salam,
DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu 
marnagan2...@... wrote:
Blunder yang dilakukan Mega adalah selalu mencari kesalahan orang lain...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Tolak Kapitalisme Rambut Hitam

2009-06-17 Terurut Topik djajaprana
Agaknya sang kesatria sudah yakin betul bahwa yang Rambut Hitam tak bisa 
berbuat banyak ketimbang yang Rambut Pirang.  Lihat saja iklan ½ halaman si 
Rambut Pirang (Kompas 16/6 halaman 2); mengajak semua berpilpres satu putaran.

Bayangkan kalo kontrak paket citra sistem borongan, sangat efisien laba 
maksimal.

Sebetulnya yang rambut hitam punya peluang untuk membantu iklan si pirang itu. 
Tinggal bikin iklan setara, mengajak siapa saja yang belum terikat oleh pihak 
tertentu agar waspada terhadap segala tindak penipuan yg menyesatkan orang 
banyak.


Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:

 Iya ini pernyataan ...kok maksudnya gak jelas ya???



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ruhut mengaku diformat Tim Sangkur SBY

2009-06-16 Terurut Topik djajaprana
Lagi-lagi bukti kecerdikan juru citra kaliber dunia yang digelar sejak dini. 
Kalo pernah baca novel Sydney Sheldon, ada yang mengisahkan tentang juru citra  
tokoh capres yang bikin skenario detail dalam time frame berbilang tahun. Dari 
model busana, parfum, identifikasi figur yang berpotensi mengahambat sampai 
rencana tindakan halus sempurna.

Soal minoritas Arab yang rasanya sudah lama sekali tak pernah jadi berita, 
tiba-tiba  rame dibicarakan. Kemudian muncul demo kelompok. Intinya...kalo R 
tidak ditindak maka kami tidak jadi mendukung S...  Sangat sederhana, hanya 
untuk menyampaikan pesan ...jangan lupa,...bahwa kelompok minor itu juga 
mendukung...

Dalam ajang promosi produk, segala upaya dilakukan guna membangun persepsi dan 
mengarahkan opini khalayak agar tertarik dan bersedia membeli. Karena ragam 
coraknya sangat bervariasi, kadang-kadang sulit membedakan antara cerdik  
dengan licik.


DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar 
satrioarismunan...@... wrote:
... Mungkin karena lelah melayani Fuad, Ruhut meminta Fuad yang kebetulan 
berdarah Arab agar tak banyak bicara karena sumbangsi bangsa Arab terhadap 
negeri ini tidak ada...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Monolog Butet sangat memukau

2009-06-15 Terurut Topik djajaprana
Kalo macan yang dijadikan ikon, berarti si jagoan berhasil menjerat macan. Si 
macan bukan mencari kelompoknya, malah sejak pagi-pagi sudah mendekati sang 
jagoan

Teknologi yang kian canggih ikut mendorong lompatan bioteknologi. Mungkin saja 
bisa diedit jadi gen macan rasa Indomie atau anggora bonsai. 

Paradigma membesarkan anak macan tidak selalu berbahaya. Spesialis gigi bisa 
mengobah taring jadi gigi bayi termasuk membuang cakarnya.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:
... bisa diartikan bahwa PD dan SBY dengan sengaja sedang  membesarkan anak 
macan yang selalu...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bara Hasibuan: Pernyataan JK Langgar Etika Negara

2009-06-15 Terurut Topik djajaprana
Kayaknya disitulah kecerdikan para sekondan yang sudah menghitung cermat 
berbagai kemungkinan. Dengan meladeni aneka isu yang diangkat para kompetitor 
lain, berarti menggiring opini publik ke berbagai arah. Strategi divergensi 
menebar tabir asap kesegala penjuru sehingga banyak yang bingung.

Pada hal LSI sudah cukup fair menyatakan ...lebih 60% pemilih maksimum 
berpendidikan SD mendukung... Hanya dengan menjaga brand image/loyalty murah 
sederhana saja, target 60% itu malah menjadi lebih mantap menghindar dari aneka 
isu yang bikin bingung.

Waktu tersisa yang hanya bilangan minggu ini, apakah masih sempat untuk 
menggelar strategi konvergensi, fokus ke isu pokok menuju pencerahan masalah 
urgen mendesak bagi kemaslahatan bangsa/negara yang kian terpuruk ini. Siapa 
yang berani dan tegas menghadang dominasi asing? Siapa yang berani dan tegas 
memperkuat pertahanan negara? Dari sudut pandang pihak asing, siapa kira-kira 
yang paling diharapkan melindungi investor serakah?


DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Louisa Tuhatu louisatuh...@... 
wrote:
... Saya bingung melihat...tim kampanyenya,... Mereka lebih memilih mengambil 
posisi bertahanTiap hari hanya sibuk menyerang iklan kampanye JK, mulai dr 
bibit, swasembada beras, konversi minyak tanah, pembangunan infrastruktur, 
perdamaian, dll. Mengapa mereka tidak menyampaikan saja program2 pembangunan 
mereka...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY: Saya Kesatria

2009-06-14 Terurut Topik djajaprana
Konon dalam pewayangan, perang Baratayudha itu adalah ajang pertarungan para 
kesatria. Aturan dan jadwal pertarunga sudah dirancang Batara Guru dalam kitab 
Jitapsara;  ada pakem siapa lawan siapa dan bila matahari terbenam  harus 
gencatan senjata.

Kubu Korawa didukung satria utama seperti Bisma , Karna, Salya dan koalisi 
besar yang yakin pihak Korawa pasti menang. Ternyata dalam pertempuran cara 
kesatria di tegal Kurusetra, kubu Pandawa yang menang.

Pihak Korawa tidak rela mengakui kekalahannya dan menggelar jurus kontra 
kesatria. Adalah Aswatama (putra Dorna) dan Kertamarma (adik Duryudana) 
melakukan serangan fajar ke kemah para satria, dan musnahlah para wanita anak 
keturunan satria pendukung Pandawa. 

Jadilah Pandawa sebagai pemenang yang dikalahkan. Anak istri dan pengawal yang 
sedang beristirahat, calon penghuni masa depan, justru jadi target untuk meraih 
kemenangan. Apa bedanya dengan 60% pemilih maksimum lulusan SD, yang seharusnya 
dicerahkan, menjadi target meraih kemenangan?

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Bambang Sulistomo 
pembebasan.bsulist...@... wrote:
... menganggap diri ksatria itu adalah tabu dalam dunia pewayangan...om denny 
ja sudah membaca dan melakukan kir-ka...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Monolog Butet sangat memukau

2009-06-14 Terurut Topik djajaprana
Kayaknya si Butet itu sekedar menyampaikan situasi aktual dan himbauan 
perdamaian dari hati sanubari.

Wajah SBY-BOED terlihat tegang, agaknya  menunggu kalimat terakhir dari 
monolognya si Butet. Untunglah si Butet netral; tidak menutupnya dengan 
kalimat...Apakah semuanya ini harus diLANJUTKAN?...

Semua Capres yang berhasil tampil memenuhi persyaratan calon harus diasumsikan 
sebagai figur yang berjiwa besar. Bila kritik si Butet bukan karena kelalaian 
atau kelemahannya, buat apa gundah.

DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, wirajhana eka wirajh...@... 
wrote:

... Wajah SBY dan Boediono terlihat tegang mendengar monolog...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Capres Indomie', Bencana Pencitraan SBY

2009-06-12 Terurut Topik djajaprana
Kalau penjelasan LSI bahwa 60% rakyat pemilih berpendidikan maksimum SD benar 
mendukung SBY, maka pola pencitraan di media cetak/ elektronik yang terkesan 
dangkal itu, benar-benar JITU. Karena iklan memang bertujuan membujuk khalayak 
agar tertarik dan ikut memihak. Wajar bila optimis satu kali putaran.

Justru keliru bila pesan iklan berisi program yang hanya bisa dipahami lulusan 
SLTA ke atas. Selain sederhana murah meriah, rakyat terhibur tak perlu mikir. 
Untuk mikir yang sekarang aja susah, mana sempat mikirin besok.

Dari sudut pandang negara adidaya, angka 60% maksimum SD itu sangat prospektif 
dari sisi bisnis. Pola fikir mereka (yg 60%) tidak berdaya jangkau ke depan. 
Berarti lahan yang luas buat beternak uang sekaligus pasar empuk untuk jual 
produk dan jasa.

Akan sangat menarik bila SLI atau Fox merilis jajak pendapat para investor 
asing; bagaimana preferensi mereka terhadap 3 capres terkait prospek 
investasinya di Indonesia. Kalaupun dirilis, SLI tak usah khawatir; 60% yang 
sudah ditangan itu nggak bakalan ngerti.

Hampir dapat dipastikan konsumsi terigu akan meningkat pesat, mensejahterkan 
petani terigu. Capres Indomie, Benacana Pencitraan atau Sukses Pencitraan?


DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:
...pernyataan Pimpinan LSI ... bahwa mayoritas pendukung SBY adalah masyarakat 
yang pendidikannya maksimal SD, dan ini jumlahnya lebih dari 60 % pemilih...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Capres Indomie', Bencana Pencitraan SBY

2009-06-10 Terurut Topik djajaprana
Tampilan dan dekorasi iklan dirancang guna menyampaikan pesan tertentu kepada 
khalayak. Pesan menjadi efektif bila tampilan dan dekorasi iklan pas dengan 
selera segmen khalayak yang ditargetkan. Pasti berdasar studi mendalam maka 
juru citra berani mebangun persepsi bahwa presiden itu setara dengan produk mi 
instan.

Bagi mereka yang merasa seorang presidan kurang layak diIndomiekan, kurang 
bermartabat atau memuakkan dsb.; harus maklum, karena iklan itu memang tidak 
ditujukan buat mereka.

Dalam iklim pasar dan persaingan  bebas, kebijakan aliansi strategis cukup 
manjur. Hanya dengan memanfaatkan jalur promo yang sudah mapan puluhan tahun, 
pesan khusus langsung sampai ke sasaran. Citra mie instan langsung terangkat 
setara dengan hidangan istana.

Bagi mereka yang tidak berkenan atau tak rela bila presiden dipersepsikan 
dengan sekedar produk konsumen, boleh jadi tidak doyan lagi menyantap mie 
instan.

Keputusan pencitraan Capres Indomie buat segmen tertentu itu, bukan cerdas 
amat, tetapi CERDIK. Nah, kita tinggal mengamati bagaimana siasat capres lain, 
mempengaruhi segmen pemilih yang cukup puas hanya dengan kecerdikan tanpa 
terkesan licik.


DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Pandji R Hadinoto, PKPI 
indowa...@... wrote:
... Politisasi Iklan Indomie itu CERDAS karena ada Mutual Benefits...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Boediono bisa kalah pada Pilpres 2009

2009-06-09 Terurut Topik djajaprana
Musim kampanye pilpres kini cukup banyak memberi pelajaran dan menambah 
wawasan. Agar bisa mengikuti term baru seperti neoliberal dsb, kita harus 
belajar atau mengingat-ingat kembali konsep ilmu yang pernah dipelajari ketika 
masih sekolah. 

Tapi antara kelompok yang berminat dan mampu menyerap isu aktual dibandingkan 
dengan yang santai tidak mau berpikir sedikit dalam, kayaknya lebih banyak yang 
santai. Makanya massa berbondong yang nonton kampanye lebih tertarik pada artis 
seronok. Sudah terkesan seronok baru ingat sponsornya. Yang dengar visi misi, 
baru ingat sponsor juga ada, namun tak sebanyak yang itu.

Secara sederhana syarat umum pemimpin adalah orang yang memiliki ketrampilan 
konseptual, teknikal, HAM (Hubungan Antar Manusia/Human Skill) dan akseptabel. 
Lagi-lagi harus ada penjabaran lanjut.

Mumpung Malaysia sudah kian berani menganggap enteng bangsa Indonesia dan 
ramainya ungkapan keprihatinan alutsista, alternatif pemimpin ideal adalah 
dengan menyorot syarat seorang Panglima Tertinggi.

Seorang Pangti harus BERWIBAWA,  DIPERCAYA, BAIK HATI, BERANI dan TEGAS! 

Nah, nggak usah pake teori Mc Cleland bikin peta kecendrungan Power, 
Achievement dan Affiliation kayak tayangan di TV; rasanya orang banyak lebih 
mudah memberi bobot setiap calon bila kriterianya jelas. Siapa yang belum paham 
kata: berwibawa, dipercaya, baik hati, berani dan tegas?

Lima syarat itu asli bahasa Indonesia dan bisa ditambah lagi faktor usia. Lima 
tahun masa jabatan bukan waktu yang singkat.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bakri arbie daya...@... wrote:

... 4 E's Leadership Framework yang meliputi 4 prinsip untuk menggerakkan 
sistem...Envision,Enable,Empower dan Energize...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Fadli Zon: Rizal Perlu Belajar Pengantar Ilmu Ekonomi

2009-06-09 Terurut Topik djajaprana
Tambahan lagi. Kalo kaliber doktor Amrik ungkapan satu kata saja sudah punya 
makna mendalam. 

Kata komando punya makna pemgalaman dan keahlian karir sebelumnya. Sekaligus 
menyatakan kami lebih pengalaman; berpola teritorial sampai ke desa...


DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, my myncokim...@... wrote:
... pasti dia taulah karena doktor, doktor itu khan segala2nya tahu, mau 
bicara apa saja pasti bisa...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Depkominfo : Email Prita Bukan Penghinaan

2009-06-08 Terurut Topik djajaprana
Pernyataan resmi Depkominfo yang membenarkan hak konsumen  Prita, agaknya 
memperjelas pokok persoalan. Selaku penyelenggara negara yang menangani tertib 
ITE, adalah wajar mengklarifikasi bila terjadi salah tafsir terhadap ketentuan 
yang baru diundangkan itu.

Reaksi spontan masyarakat luas yang diberitakan juga di mancanegara, merupakan 
indikasi adanya kejanggalan dalam proses penegakan hukum. Gemanya tambah 
menggelegar karena bobot isunya relevan dengan iklim kampanye pilpres.

Dari komentar warga FPK terkait pengalaman bila mengadukan kasus 
pencurian/kehilangan atau urusan berperkara lainnya, maka mulusnya penanganan 
kasus Prita sampai vonis perdata dan ditahan jadi mengundang aneka pertanyaan. 

Sebelum menjurus kepada revisi atau pencabutan pasal perundangan, sebaiknya 
diteliti dulu; jangan-jangan hanya karena kecerdikan beberapa orang saja. Ada 
perilaku orang yang over emosi bertekad... saya punya Om/Pakde...berapa pun 
biayanya... pokoknya dia harus masuk tahanan, biar tahu rasa...

Barangkali ada jurnalis yang lagi nyiapin berita investigatif. Bagaimana 
tempramen letupan emosi yang lagi muangkel, tentang owner perusahaan worldclass 
healtcare itu atau adakah negosiasi agar tidak masuk bui dsb. Yang muncul 
baruPrita : Saya Pengin Pulang...


DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/07/17491742%20/depkominfo..email.prita.bukan.penghinaan
...Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) menegaskan bahwa tindakan 
Prita Mulyasari yang menyampaikan keluhan atas jasa sebuah layanan publik 
bukanlah merupakan penghinaan...
 




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sanggupkah TNI berperang lawan Malaysia?

2009-06-08 Terurut Topik djajaprana

Kekuatan angkatan bersenjata (AB) kita pernah disegani dan ditakuti negara 
tetangga dan sekutunya. Yaitu pada era Soekarno (BK). Dimulai dari konfrontasi 
pembebasan Irian Barat sampai Ganyang Malaysia. Selain persenjataan kuat, yang 
paling utama,  juga dibarengi spirit juang  merata hampir di setiap lapisan 
masyarakat.

Keruntuhan BK yang begitu cepat, mungkin akibat reaksi balik negara tetangga 
dan sekutunya ditambah konflik dalam negeri yang antara lain isu hutang pembeli 
alutsista, cukup efektif melorotkan pamor BK. Terputusnya supply alutsista dari 
negera Eropa Timur dan beralih ke Barat dilanjutkan embargo AS terkait Timor 
Timur, membuat kita nyaris sempurna terlucuti.

Setelah embargo, mulai timbul upaya pengadaan alutsista ke blok lain; kalo tak 
salah menjelang lengseranya Soeharto. Selama kemelut gonjang-ganjing politik, 
upaya penguatan AB terakhir era Megawati yang membeli Sukhoi. Entah karena 
sukses kampanye ABM 2004, yg jelas Megawati jadi incumbent yang gagal. Kisah 
Sukhoi pun tak terdengar.

Negara yang mempunyai AB tangguh perkasa, pasti memberikan perlindungan dan 
rasa aman bagi warganya. Sebaliknya oleh negara tetangga plus sekutunya pasti 
akan disikapi dengan curiga sekaligus membendungnya. Apalagi bila selama ini 
mereka telah banyak mengambil manfaat akibat lemahnya daya tangkal negara. 
Memang terkesan aneh, bila petinggi negara dan DPR tak berminat memperkuat AB 
sendiri.

Ramainya pembahasan tentang lemahnya AB kita bukanlah sikap lancang; tapi 
pertanda keresahan mendalam warga karena masih cinta dan bangga kepada bangsa 
dan negaranya. Semoga Panglima Tertinggi dan wakilnya yang terpilih nanti bisa 
terketuk hatinya.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, anantö/ ananto.em...@... wrote:

 - Original Message -
 From: Heri Permana
...Hal ini perlu dipertanyakan karena kualitas persenjataan kita bahkan kalah 
dengan kelompok geriliawan...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Boediono bisa kalah pada Pilpres 2009

2009-06-08 Terurut Topik djajaprana

Jangan risaukan itu. Pak Godlip. Ajang rebutan pada zona swing voters yang 
menurut utak-utik angka 40,714% x 175juta = 71,249,500.

LSI lebih cerdas dan cerdik menyiasati data ilmiah statistik. Kalo 50% swing 
voters bisa tergiring, minimal yang dijagokan masuk putaran kedua. 

Apalagi warga Jawa Timur yang terkenal dinamis, sudah diyakini 70% akan milih 
ekonomi jalan tengah. Hampir pastilah...

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu 
marnagan2...@... wrote:
... Pintar bangat ya utak utik angkanya sehingga kelihatannya ilmiah...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: NY. PMS RUMKIT OI - DUIT

2009-06-07 Terurut Topik djajaprana
Dari 3 contoh yang disebutkan Pak AJ, beberapa kemungkinan jadi bukan mustahil.

Sudah ngaku hasil test kurang valid; bukannya ngurangi tagihan, malah minta 
ganti rugi duit.

Bisa jadi preseden, kiat cerdik mengatasi masalah sambil nambah... revenue?


DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Achmad Jauzi achmad_ja...@... 
wrote:
...sehingga ... penegak hukum begitu responsif dengan cepat bereaksi 
memenjarakan ...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: OMNI di hakimi masyarakat

2009-06-07 Terurut Topik djajaprana
Kasus Omni ini adalah fakta realita potret aktual penegakan hukum; yang mungkin 
secuil dari  puncak gunung es. Juru citra harus tangkas agar kasus ini tidak 
masuk paket lanjutkan.

Penghakiman masyarakat tidak cukup kuat mempengaruhi putusan hakim bila produk 
perundangan yang sah membenarkan isi gugatan. Kalo sampai putusan sebelumnya 
salah, bisa mengurangi poin keberhasilan yang dibanggakan.

Soal goblok pintar, agaknya relatif.  Keberhasilan memenangkan gugatan perdata 
dalam era persaingan bebas yang buas, justru karena ada prestasi kecerdasan 
disitu. Kalo terjadi pencabutan ijin, masih banyak perusahaan yang butuh 
manajemen cerdas berprestasi itu.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:
...RS Omni ini goblok atau apa ya???...kekuasaan pengadilan itu tidak bisa 
terlepas dari pengaruh kekuasaan Politik,...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prayitno Ramelan: Pemilu Presiden Nampaknya Akan Satu Putaran

2009-06-07 Terurut Topik djajaprana
Bila survey pesanan  jajak pendapat boleh dirilis terbuka, maka sangat efektif 
untuk menggiring swing voters. Cukup dengan memilih sampling segmentasi 
kecendrungan calon pemilih.

Dengan pola pertanyaan tertentu bisa dipolarisasikan sudah/belum sejahtera, 
miskin/kaya, dalam/luar Jawa dst.

Bagaimana kecenderungan negara donor dan negara tetangga juga bisa disurvey  
untuk strategi kebijakan luar negeri nantinya. Tinggal membaca sudut pandang 
negara luar; biasanya mendukung yang bodoh atau yang pintar?

Sebaiknya survey pesanan khusus konsumsi si pemesan saja. 

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, MS PAMULU mspam...@... wrote:
.. padahal etikanya kalau survey pesanan maka cukup
menjadi konsumsi internal saja, sebagai bahan untuk menyusun langkah
berikutnya, atau jangan-jangan memang untuk menggiring sebagaimana
bandwagon effect di atas?...





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sri Mulyani: RI Tak Bisa Anut Ekonomi Ekstrem

2009-06-07 Terurut Topik djajaprana
Itulah naluri berkelit yang manjur teruji. Awas bahaya ekstrim ki-ka, ambil 
jalan tengah.

Bukan ditangkap, tapi dimintain keterangan. Bukan liberal, tapi jalan tengah...


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adhie Massardi massardisp...@... 
wrote:
... Ah, mBak Sri ini ada-ada saja...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY : Ekonomi jalan Tengah

2009-06-06 Terurut Topik djajaprana
Mungkin maksud ekonomi jalan tengah itu kompromi tidak ekstrim. Menyenangkan 
pemilik modal yang masih percaya ngutangin; dan tanpa janji muluk angin sorga, 
tetap berupaya mensejahterakan rakyat. Kayak kampanye model dulu, nggak usah 
pikir kiri kanan, coblos yang tengah.

Bagi yang mulai merasa sejahtera, ya lanjutkan. Bagi yang masih bimbang ragu, 
tunggu tayangan polling para juru survey. Cerdik.


DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran no_re...@... wrote:
... tapi beliau lebih memilih ekonomi jalan tengah...





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Prita Lawan RS Omni

2009-06-06 Terurut Topik djajaprana
Bagi penderita DBD, jumlah trombosit yang menurun itulah yang mencemaskan.  
Kalo pihak RS sudah bilang 27.000 pasti panik, dianjurkan masuk ICU berapa pun 
biaya nggak soal.

Komunikasi yang tidak terjalin baik dengan pasien bisa menimbulkan sak 
wasangka.  Bila mengakui bahwa hasil tes kurang valid, mungkin kesalahpahaman 
bisa dikurangi bila pasien tidak dibebani biaya yang timbul akibat ketidak 
validan itu.

Pengelolaan RS sebagai bisnis jasa kesehatan dengan pola marketing modern 
memakasa pasien harus waspada dan lebih selektif  mempertaruhkan kesehatannya.

DJP




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Oleh Kartono Mohamad
 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/04/03352924/prita.lawan..rs.omni
...Prita mempersoalkan mengapa hasil laboratorium yang menyatakan bahwa 
trombositnya 27.000 tidak boleh dilihat...







Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ruhut Akhirnya Minta Maaf

2009-06-04 Terurut Topik djajaprana
Kecurigaan Mas Adyanto make sense. Cara membaca pikiran  orang cerdas smart 
harus beda dengan orang kebanyakan. Ibarat main bilyard, bola putih pukul 
bola-A, senggol B dan C masuk lobang.

Jurus bilyard itu efektif buat menggiring opini publik ke topik lain. Apalagi 
bila yang sedang disorot akan lebih mengungkap inti kelemahannya. 

Misalnya, bila konsep neolib vs kerakyatan semakin tercerahkan; kelompok 
proneolib buru-buru ganti baju jadi kerak atau belokkan ke isu lain via kejutan 
manuver. Bisa juga soal pembiaran anggaran minim itu, kalo berkembang terus 
dapat menjurus ke aspek wibawa.

Soal khianat, bisa juga jadi strategi smart fleksibel. Andaikata yang 
dijagoin kalah, kepada yang menang tinggal bilang...memang kusengaja itu...

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:
... Mereka bukanlah orang bodoh yang tidak memahami apa itu citra...





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Amien Rais Post Power Syndrome?

2009-06-04 Terurut Topik djajaprana
Kata syndrome menurut kamus WordWeb berarti ... a pattern of symptoms 
indicative of some disease... Jadi suatu pola gejala indikasi penyakit terkait 
dengan paska berkuasa seseorang.

Kalo ditelusuri,  kayaknya puncak kejayaan beliau di era reformasi menjelang 
lengsernya Soeharto sampai menjadi Ketua MPR. Kemudian terkesan menurun setelah 
proses pilpres 2004.

Gebrakan poros tengahnya membuyarkan impian MSP jadi RI-1, mendukung GD jadi 
RI-1 sekitar 2 tahun sekaligus memberi rapor merah; untuk kemudian digantikan 
MSP. Melalui masa-masa gemilang menjadi pusat perhatian dan pemberitaan.

Ketidak munculan beliau dalam bursa pilpres 2009, dibandingkan dengan 5 calon 
yang namanya muncul juga pada 2004, semula terkesan beliau sebagai tokoh senior 
yang legawa memberi kesempatan bagi yang lebih muda.

Tapi dengan judul berita ...Syndrome? jadi mengundang pertanyaan; sewaktu GD 
jadi RI-1 bagaimana perasaan MSP, ketika MSP jadi RI-1 bagaimana GD, yang 
terbaru bagaimana pula perasaan SB?  Kalau MSP dan GD bukan rekan separtai; 
tapi SB rekan separtai yang dalam tata kekerabatan intern ibarat anak sendiri...


DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/02/13095091/amien.rais.post.power.syndrome
... tindak-tanduk Amien tersebut dapat dimaknai publik sebagai usaha untuk 
kembali memegang tampuk...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Membaca Prabowo

2009-06-01 Terurut Topik djajaprana

Iya mas AS, akan menarik kalo diskusi kebudayaan. Kebetulan lagi ngrumpi 
perilaku watak seseorang. Maaf, pake gaya asosiatip...ingat kalimat itu jadi 
ingat sopo...?

Selain high culture ada lagi ungkapan...high tech kudu seiring dengan high 
touch... Ada satu lagi, surodiro joyoningrat lebur dening pangastuti.

Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, a...@... a...@... wrote:

Bangsa di Nusantara ini high culture context...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apa Salahnya Sih Kuda Prabowo?

2009-06-01 Terurut Topik djajaprana
Asyiknya kampanye pilpres, justru karena ada tiga bintang di tiga kubu. 
Ketiganya waktu itu terjalin dalam satu sistem dengan hierarki ketat. Mengharap 
klrafikasi peristiwa lalu, agaknya sudah dibatasi oleh aturan main yang 
diingatkan KPU ketika undi nomor tanggal 30/05 yang lalu. 

Kata lain dari strategi adalah the art of general, how to win the battle. 
Jatuhnya korban dalam pertempuran tak terelakkan. Seninya adalah bagaimana 
meminimalkan korban demi kepentingan yang lebih besar.

Menarik juga, menjelang pileg terdapat temuan baru kasus Munir yang melibatkan 
aparat intelijen negara. Langka rasanya bila masalah yang erat dengan rahasia 
negara dimunculkan dalam sidang terbuka meski akhirnya tak terbukti. 

Mungkin suatu kebetulan bahwa tersangka rupanya politisi yang patut 
diperhitungkan dalam persaingan elite. Mungkin kebetulan juga peluncuran buku 
tentang seorang prajurit yang mengundang perdebatan  terkait gejolak 
sebelum/setelah lengsernya Sueharto. Mungkin lagi-lagi kebetulan, tidak muncul 
perdebatan soal kudatuli dan gegeran Timor Timur. Biarlah juru survey dan para 
ahli yang memikirkannya.

Bagaimana kalau isu-isu terkait para bintang yang pada jamannya  harus terjalin 
ketat dalam tataran komando dan disiplin hierarki senioritas; untuk sementara 
diserahkan dulu pada ahlinya. Karena  sudah berbilang tahun isunya terus 
melingkar timbul tenggelam.

Kayaknya lebih mendesak membaca aspek wibawa, jujur, pengayom, berani dan tegas 
dari para calon Panglima Tertinggi dan wakilnya. Atau biarkan saja gebyar citra 
kemasan produk konsumtip menggiring orang banyak ke TPS ...


DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Billy N. bi...@... wrote:
...Paling mungkin itu adalah perintah institusi  dia 'dikorbankan'...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Negeri ini Bukan Negeri Instan, Cukup Kau Saja Yang Jadi Presiden Instan

2009-06-01 Terurut Topik djajaprana
Yang membedakan AS dan Indonesia terutama  khalayak calon pemilih. Tingkat 
kesadaran berpolitik rakyat bila dibagi dalam segmen bawah, atas dan menengah 
sangat tergantung pada tingkat pendidikan dan kesejahteraan pemilih. Selain itu 
komposisi jumlah pemilih persegmen juga berbeda.

Dapat dipastikan mayoritas di kita adalah segmen bawah. Bila diasumsikan dengan 
pola Pareto 80 : 20, maka 20% menengah atas bisa menyerap isu berbobot seperti 
dinegara maju. Segmen bawah yang 80 %, sangat cair dan terfragmentasi.menyebar 
seperti tergambar pada komposisi perolehan suara pileg.

Karena miskin melarat berkepanjangan, yang cair itu banyak berharap bermimpi 
dan mudah terbuai janji muluk dan penampilan kemilau. Makanya rating siaran TV 
juga didongkrak oleh selera yang 80% itu. Hasil pooling terekayasa bila 
dimunculkan gencar dilayar TV sangat efektif menarik yang cair.

Munculnya tim sukses dari belakang layar mungkin karena estimasi dari yang 80% 
sudah terkendali penuh. Ketimbang nganggur sudah dibayar penuh, coba-coba 
bereksperimen. Toh yang bisa mencerna isu ekolib, rekam jejak dan nasionalisme 
cuma sekelompok yang relatip lebih waras. 

Bisa juga mengalihkan fokus supaya yang 20% (gampang cair?) itu muter-muter 
kelelahan dalam konsep yang abstrak. Tak sempat membangunkan yang asyik mimpi, 
bahwa kita sedang mencari Panglima Tertinggi agar pasukan tidak loyo dan bisa 
terlepas dari kepungan narkoba hutang.

Salam,
DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, budiarto_shamb...@... wrote:

... Tim sukses ... Obama dan McCain lebih banyak bekerja di belakang layar 
saja...






[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Membaca Prabowo

2009-05-31 Terurut Topik djajaprana
Soal tempramen dan emosi, kalo sudah bawaan memang sulit diubah. Bagi yang baru 
kenal bisa terkaget-kaget. Tergantung driver penyebabnya. Kalo masalah sepele 
jadi emosi, ya kurang baik; kalo masalah prinsip bisa dimaklumi. Positifnya 
gampang dibaca dan tak banyak spekulasi duga-menduga.

Bagi yang menwarisi aji-aji mikul duwur mendem jero, mahir jaga emosi. Hanya 
dengan menebar senyum penyejuk, anak buahnya langsung ngerti siapa yang harus 
dibereskan. Spekulasi duga-menduga bisa menyebar ke berbagai kemungkinan, sulit 
dilacak.

Asyiknya kampanye kali ini ada tiga yang dari sipil dan tiga yang berbintang. 
Sesudah gebyar pencitraan, tinggal membaca sosoknya satu-persatu.


DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Beta indra...@... wrote:
... harus bisa mengatasi masalah tempramental dirinya. Alangkah sulit jika 
sikap emosional ini masih berkembang...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jabat Tangan SBY dan Mega Pertanda Baik

2009-05-31 Terurut Topik djajaprana
Betapa  arifnya Pak Mallarangeng yang berharap suasana iklim politik yang 
sejuk. Semoga tak ada lagi sindir-menyindir, menggunting dalam lipatan, menohok 
teman seiring.

Sementara ada yang mengingatkan ibu-ibu agar bersuami satu, bukan anjuran istri 
berbudi agar suami tak berpoligami.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/30/17132649/jabat.tangan.sby.dan.mega.pertanda.baik
 di mana Ibu Mega bersedia jabat tangan dengan Pak SBY. Semoga pertanda 
baik...hubungan... memburuk ketika SBY mundur dari Kabinet Gotong Royong pada 
masa pemerintahan Mega. Kemudian, SBY justru maju sebagai pesaingnya...







[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Lagi, Kapal Perang Malaysia Memprovokasi

2009-05-31 Terurut Topik djajaprana
Sangat memprihatinkan. Apakah pemberitaan ini merupakan nota protes atau 
informasi rutin? 
Suatu kebetulan masalah anggaran pertahanan minim AU sedang jadi topik bahasan 
umum. Semoga tidak dimunculkan keluhan serupa bidang AL.

Diharapkan kejadian ini jadi berkah bagi bengkitnya semangat kebangsaan 
Indonesia yang jaya. Tak perlu sungkan karena banyak TKI disana.

Para calon Panglima Tertinggi dan wakilnya beserta tim sukses sebaiknya 
berhenti saling intai barang sejenak. Sama-sama menyatukan sikap sesuai makna 
lagu Padamu Negeri.


DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/30/1732520/Lagi..Kapal.Perang.Malaysia.Memprovokasi.
...Tentara Laut Diraja Malaysia kembali memprovokasi TNI Angkatan Laut lewat KD 
Baung-3509 yang memasuki wilayah kedaulatan Indonesia...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Lagi, Kapal Perang Malaysia Memprovokasi

2009-05-31 Terurut Topik djajaprana
Mas Ady,

Kalo sudah menyangkut manuver militer negara asing dan tetangga, maka 
analisisnya dengan melihat sudut pandang negara asing/tetangga. Sayang saya 
nggak punya buku referensi mutakhir tentang hubungan internasional.

Kebetulan kemaren saya baca komik kisah perang jaman dahulu kala (770-256 SM). 
Kira-kira begini;
Ada dua putra mahkota berebut tahta warisan yang berakibat negaranya kacau 
tidak kondusif. Watak pangeran yang satu baik pandai smart; yang lain bodoh 
rakus serakah. Negara tetangga harus antisipasi, karena gegeran tetangga pasti 
berdampak tak nyaman di negeri sendiri.

Raja tetangga minta saran menteri seniornya ...Bagaimana kalo kita dukung yang 
baik pandai?...Maaf, Baginda  mendukung karena kasihan atau untuk cari nama dan 
profit?...Lha saya kan bukan sanak-kadang mereka...cari nama dan profit 
dong...maksudmu apa sih?..

Menurut hamba, kata menteri senior,...jika Tuanku membantu karena kasihan, 
sebaiknya Tuanku pilih yang pandai, tapi ingat kelak dia bisa berada lebih di 
atas kita. Jika Tuanku memilih yang bodoh, dengan mudah dia akan tetap berada 
di bawah pengaruh kita. Sebaiknya Tuanku memilih yang bodoh serakah 
saja!...(saduran dari Kisah Zaman Musim Semi  Musim Gugur-3, halaman 214-215)

Dalam era digital, term putra mahkota mungkin meliputi komunitas dua kelompok 
dimaksud. Nah, ini cuma sekedar info kuno ribuan tahun lalu.

Manuver militer negara tetangga bisa ditafsirkan sebagai  test case penjajagan 
dan membaca respon dan perkembangannya. Soal penerimaan TKI level bawah, boleh 
jadi hasil analisis dua kelompok tadi.

Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:

 Bung Djajaprana,
  
 Soal persenjataan TNI lemah sehingga menjadi bahan olok - olok dari Militer 
 negara tetangga, sudah lama terdengar.
 Dalam situasi ini kok bisa - bisanya DPR memotong anggaran Pertahanan th. 
 2009, baik untuk Operasional Pertahanan maupun Pembelian Alutsista Baru.
 Apa sih yang difikirkan oleh anggota DPR saat memotong Anggaran Pertahanan 
 kita menjadi lebih kecil dari anggaran th. 2008?
  
 Repotnya lagi, SBY yang nota bene Jendral Bintang 4 dan juga Panglima 
 Tertinggi ABRI tidak banyak berbuat melihat kelemahan TNI.
 Apa sih yang dipilirkan saat menjelaskan ke DPR tentang resiko yang harus 
 dihadapi oleh Bangsa ini bila anggaran Pertahanan dipotong menjadi lebih 
 kecil dibandingkan anggaran th. 2008?
 SBY kelihatannya kok malah lebih sibuk kampanye Partai Demokrat.
  
 Salam,
  
 Adyanto Aditomo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JK: Lebih Cepat Lebih Baik Bukan Kampanye

2009-05-30 Terurut Topik djajaprana
Pak JK bilang...Lebih cepat lebih baik ini bukan masalah kampanye, tetapi 
Inilah gaya politisi yang kepada pendukungnya saja masih berdiplomasi. Kan 
lebih tegas gamblang kalo bilang ...Lebih cepat lebih baik ini justru kita 
kampanyekan terus agar

Mungkin juga sekedar gaya dan sesuai kondisi setempat. Kalo di depan arek 
Suroboyo kudu tegas, nek iyo iyo lha iyo... Semoga Pak Win bisa mengimbangi 
faktor ketegasan ini.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Nugroho A
 
 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/29/10371694/JK.Lebih.Cepat.Lebih.Baik.Bukan.Kampanye
... Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga calon presiden mengemukakan, semboyan 
lebih cepat lebih baik bukan...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Membaca Prabowo

2009-05-30 Terurut Topik djajaprana

Idealnya antara kampanye pencitraan, yang berfungsi sebagai bungkus kemasan, 
harus diimbangi dengan kampanye sosok pribadi calon beserta program kongkrit  
yang jadi inti pokok kampanye. 

Sayang sekali tidak ada tokoh muda yang tampil. Dari kelompok usia calon, ada 
empat yang ber KTP seumur hidup, satu lagi bulan September nanti dan yang lain 
bulan Oktober 2011 yad.

Untungnya tiap pasangan calon ada pensiunan jendral yang berpengalaman dan 
terlatih memimpin. Sebagai calon Panglima Tertinggi dan Wakil Pangti yang akan 
membawahi sipil dan militer harus cakap berwibawa tegas kesatria. 

Bagi mantan jendral, diharapkan mampu menegakkan tertib sipil sesuai kelaziman 
sipil. Tak perlu kesipil-sipilan hingga mengabaikan aspek pertahanan negara. 
Bagi calon sipil, agaknya perlu memiliki pengetahuan konsep dan strategi 
militer agar tidak lalai mengabaikan aspek pertahanan negara. Karena dalam 
persaingan global yang kian buas, negara harus dikawal ketat.

Meningkatnya frekuansi tindak kriminal yang dilakukan lapisan bawah sampai 
intelektual, mengindikasikan kita butuh pemimpin yang berani dan tegas. 
Menguasai mayoritas DPR bila kualitasnya masih seperti yang lalu, agaknya tidak 
mengurangi keresahan kita.

Masyarakat yang sudah banyak dijejali promosi produk konsumen sehari-hari, 
sudah waktunya diberi masukan soal kebanggaan berbangsa dan persyaratan jadi 
Panglima Tertinggi.

Betul, tak ada prajurit yang bodoh, kecuali komandannya.

Salam,
DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, liman PAP liman_...@... wrote:
...'Tidak ada prajurit bodoh; yg ada adalah komandan-nya...



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pendukung SBY Tepis Isu Neoliberal

2009-05-30 Terurut Topik djajaprana
Lho, dari 0% jadi 5% apa karena gencarnya kritikan 0% itu?

Kalo bisa instan merobah tarip supaya tidak dicap neolib, dalam 1  bulan Boed 
bakalan jadi ekono-mi-instan kerakyatan.

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Asep Kurniawan ask...@... wrote:

...Berita Kompas cetak hari ini: bea masuk impor susu menjadi 5%...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: IKLAN LSI DI KOMPAS

2009-05-30 Terurut Topik djajaprana
Apa mulai munculnya quick count di televisi jaman pemilu 2004 itu oleh LSI? 
Jadi ingat, sejak reformasi jubirpres yang sekarang sering muncul talk show 
dengan cerdas mengarahkan diskusi. 

Iklan LSI itu kayaknya wajar saja. Paling tidak sebagai ungkapan rasa bangga 
atas keberhasilan gelar survey teliti menahun. Faktanya titik-titik sampling 
bisa mendekati realitas hitung cepat.

Iklan juga bertujuan mempromosikan keandalan akurasi lembaga survey. Fox juga 
harus kerja keras agar golput akibat DPT pileg dapat digiring memilih idolanya. 
Bisnis kian menjanjikan.

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, P Giri Hatmoko masg...@... wrote:
...coba kita cermati iklan LSi tersebut, jelas sebuah dukungan terbuka kepada 
pasangan...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Untuk Calon Pemimpin Negeri

2009-05-28 Terurut Topik djajaprana
Betul Pak Bakri, kampanye pilpres kali ini berdampak pembelajaran bagi rakyat 
banyak. Selain penyegaran kembali tentang konsep nasionalisme juga 
memperkenalkan konsep ekonomi.

Bagi kalangan menengah bisa menambah wawasan  pentingnya kreativitas dalam 
menerapkan iptek, berinovasi menuju efisiensi nasional. Isu hutang menumpuk 
bisa menggugah kesadaran bahwa berhutang perlu, tapi bila berlebihan bisa 
berujung memperbudak diri.

Untuk lapisan awam, penjelasan lewat buku referensi agaknya kurang menarik. 
Beruntung ada warga FPK yang memberi contoh praktis. Seperti kisah Datuk 
Maringgih yang hampir jompo bisa dapat perawan SITI NURBAYA karena si Datuk 
cekatan melepas hutang. Bila dikemas lagi dalam sinetron kontemporer mungkin 
lebih mudah difahami awam tentang bahaya narkoba hutang.

Ada lagi gambaran praktis soal bunga bank yang di Jepang Amerika hanya sekitar 
1% pertahun sementara ORI memberikan sekitar 9%. Hanya dengan memindahkan ke 
Indonesia, pemilik yendolar dapat gain 8%. Nah, keringat siapa yang bayar 8% 
itu? Barangkali ada pakar yang bisa mencari padanan kisah seperti Siti Nurbaya?

Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bakri arbie daya...@... wrote:

 Yth Rekan milis,
...Diskusi yang tampaknya makin bermutu meskipun ...



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Max Sesalkan Pernyataan Rizal Mallarangeng

2009-05-28 Terurut Topik djajaprana
Jangan buru-buru meng-underestimate juru citra kaliber dunia. Cara manuver 
pakar level Doktor sudah dirancang matang sulit diduga awam. Sudah 
disimulasikan sesuai skenario.

Apalagi jubir kampanye. Pasti aspek chemistry, istilah masa kini, sudah match 
atau fit in dengan yang dikampanyekan. Kita tinggal menunggu rangkaian adegan 
berikutnya.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Asep Kurniawan ask...@... wrote:

 Bodohnya, orang macam Rizal Mallarangeng ini direkrut...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: TNI: Komentari Alutsista Minim Sama Saja Bunuh Diri

2009-05-28 Terurut Topik djajaprana
Terima kasih TNI. Disinilah pentingnya netralitas TNI. Tak perlu sungkan 
mengingatkan pejabat negara, politisi dan masyarakat yang sembrono membeberkan 
kelemahan pertahanan negara. Pemimpin yang berwibawa pantang mengeluh, apalagi 
membeberkan kelemahan pasukannya.

Pendidikan budi pekerti mengajarkan...jangan menjemur pakaian dalam yang dekil 
di depan pintu rumah...

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Dewabrata
 
 
 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/28/19130587/tni.komentari.alutsista.minim.sama.saja.bunuh.diri
... Membicarakan dan mempublikasikan anggaran pertahanan negara dan kekuatan 
alutsista TNI secara terbuka sesungguhnya tidak ubah seperti tindakan bunuh 
diri,... 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apa Salahnya Sih Kuda Prabowo?

2009-05-27 Terurut Topik djajaprana

Konon setiap anggota tim sukses sudah diteliti diterawang cermat potensi lahir 
batinnya. Apalagi untuk juru bicara Tim Nasional Kampanye SBY-BOE, sudah 
benar-benar mewakili secara utuh tokoh yang dikampanyekannya.

Promosi pencitraan sudah dikemas apik berkilau laksana Obamabiden sampai necis 
sejak usia dini. Babak berikutnya adalah mempromosikan isi yang ada dalam 
kemasan.

Gaya Malarangeng itu baru intro mengacu cara barat tudepoin tanpa basa-basi. 
Pepatah musang berbulu ayam, kuno. Makanya langsung musang tanpa ayam.

Fadli Zon sang mitra seteru harus jaga-jaga. Kalau bisa hindari debat pada satu 
meja. Bila terpaksa semeja, jangan ada asbak dan jaga jarak  diluar jangkauan  
tangannya.

Selain itu, karena fokusnya hanya citra kemasan, giring saja pada topik 
sederhana tak secanggih Doktor. Kalau soal rekam jejak, akui saja yang senior 
bidang sospol memang lebih lihay. Kalau soal nepotisme, pasti nggak 
disinggungnya.

Sekali lagi, antisipasi orang panik dan waspadai asbak melayang.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, uge basar ugeba...@... wrote:

 Nonton Rizal nyerang soal Prabowo di TV, aduh koq ngeri banget ya, seperti 
 Rizal itu bukan orang Indonesia, demikian kasar dan tanpa sopan santun yang 
 berlaku di Indonesia.Padahal dia bergelar Doktor ya. ampun deh. contoh yang 
 mengerikan buat anak-anak kita dalam berdemokrasi.
 




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wow Philip Kotler Rayakan Ultah Ke-78 di Jakarta

2009-05-27 Terurut Topik djajaprana
Pak Philip Kotler patut berbangga karena saat ini sedang ramai-ramainya 
implementasi konsep marketing yang beliau ajarkan. Dari 4P 
product/promo/place/price sudah berkembang cerdas kreatif sampai penyuapan, 
penipuan, pembodohan dan patgulipat lainnya.

Soal market survey dan market intelijen juga sudah sangat akrab di negeri ini. 
Proses politik berjalan cepat berkat metode survey karena lembaga resmi tak 
mampu hitung cepat data kuantitatip. Segmentasi pasar termasuk psikografi juga 
sudah dirancang jauh-jauh hari..

Soal prosentase segmen lapis bawah yang mudah terbuai citra kemasan dan gemar 
bonus satu dua dolar sebaiknya tidak diinfokan ke Pak Kotler. Janji lho, Pak 
Hermawan.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Tulisan Hermawan Kertajaya di Kompasiana
 
 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/26/18502732/wow.philip.kotler.rayakan.ultah.ke-78.di.jakarta
... Saya selalu berusaha membuat good impression tentang Indonesia pada dia… :) 
Kalau dia terkesan, dia akan cerita ke mana-mana...





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: U/ KETUA UMUM FEDERASI PERKUMPULAN GUANG DONG INDONESIA

2009-05-27 Terurut Topik djajaprana

Angka 17 juta  bukan bilangan sedikit. Sebaiknya ada klarifikasi dari 
pihak-pihak yang mewakili tionghoa peranakan di Indonesia. Benar kungdukung 
atau termasuk kampanye putih.?

Betul pak HD, warga keturunan kudu waspada hati-hati. Kalau ada apa-apa dan 
gegeran, kasihan sering jadi sasaran srigala.

Kalau sponsor perkumpulan GDI itu para pengusaha, memang biasanya harus 
menyesuaikan diri dengan penguasa. Bukan soal mengabdi tanah air tercinta. Tapi 
berdasar pengalaman yang sudah-sudah.

Warga keturunan sebetulnya paham tentang hak kewajiban warga negara. Mereka 
juga paham tradisi sementara angkatan tua yang percaya tempat keramat. Harus 
beramal baik supaya tidak diganggu setan iblis. Maka elinglah jangan mau 
dicatut namanya.

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, halim hd halimh...@... wrote:
... anda telah menyatakan bahwa 17 juta anggota federasi perkumpulan guang dong 
keturunan china di indonesia mendukung ...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-27 Terurut Topik djajaprana
Munculnya kata tiongkok/hoa dalam bahasa Indonesia, Jepang dan Korea ada 
hubungan dengan sejarah. Ahli sejarah memperkirakan bangsa melayu dulunya 
berasal dari Tiongkok Selatan yang disebut proto melayu. Yang jelas, sebelum 
kedatangan orang Portugis ke Maluku, orang tionghoa sudah berada di nusantara.

Kata cina baru dikenal setelah pejiarah penjarah Eropah datang ke Asia yang 
dikabarkan oleh Marco Polo (1254-1324). Puluhan abad sebelumnya  di Persia kata 
cina dikaitkan dengan nama porselen.

Karena bangsa barat yang membawa peradaban modern, maka kawasan tiongkok itu  
di mata orang barat dikenal sebagai cina. Belanda yang mengatur pemukiman orang 
tionghoa, selama menduduki Indonesia, secara administratif menyebutnya cina. 

Bisa diperkirakan bahwa perantau tionghoa yang datang lebih dulu ke nusantara 
memperkenalkan diri mereka sebagai orang tionghoa yang datang dari tiongkok. 
Artinya ada latar historis sebelum kata cina muncul.

Seperti kata bule untuk orang kulit putih. Sering diucapkan tanpa kehadiran si 
bule. Tapi dalam situasi formal dan tulisan, lebih santun menyebut orang 
barat atau Inggris, Amerika dst. Asal kata bule adalah bulai, orang cacat 
kekurangan pigmen.Bila si bule menyebut dirinya bule, kita tersenyum. 

Posisi kata cina kini, agaknya seperti itu.  Namun belum senetral bule yang 
kesan cacat pigmennya menipis. Mungkin lafal cina ke caina merupakan proses 
peralihan seperti kata bulai ke bule.

Nama indonesia juga dibuat bangsa Eropah dari kata bahasa Latin indus (India) 
dan bahasa Greeknesos (pulau). Tak dikaitkan hubungan sejarah dengan negeri 
India tapi berorientasi kepada wilayah jarahan. Ketika itu oleh bangsa 
Portugis, Belanda, Perancis dan Inggris kawasan India sampai Nusantara disebut 
India. Belanda menyebut Nusantara, Netherlands East Indies (Nederlandsch Oost 
Indië.)

Benar Pak Andreas, penggantian sebutan cina oleh Soeharto bertujuan 
merendahkan lawan yang ketika itu RRT dianggap musuh. Soal sebutan yang 
terkesan sederhana bisa menjadi polemik sampai sekarang karena kekuasaannya tak 
cukup untuk menghapus sejarah.

Banyak sejarah yang digelapkannya. Kegelapan itu berkurang bila loyalisnya 
berkurang...

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, andreas.wicaks...@... 
andreas.wicaks...@... wrote:
... Masalahnya sih sebenarnya sederhana saja, sebutan cina di Indonesia itu 
penuh dengan muatan politis...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-26 Terurut Topik djajaprana
Ejaan mandarin kata tiongkok adalah zhong (tengah/pusat) dan guo (negeri). 
Menurut Wikipedia, zhongguo itu bermakna geografis dan pusat kebudayaan serta 
identitas kesatuan politis dari puluhan etnis. Sedangkan tionghoa atau zhonghua 
adalah representasi dari rakyatnya termasuk 56 suku minoritas di sana.

Orang Jepang menyebut chugoku untuk tiongkok dan chuka untuk tionghoa. 
Sedang orang korea menyebut jungguk dan junghua. Agaknya pilihan kata 
zhong oleh orang Jepang dan Korea tidak berarti mengakui kenggulan bangsa 
lain, tapi terjadi dalam proses hubungan antar bangsa. 

Sebelum orde baru kata cina jarang muncul dalam tulisan dan pergaulan; sebutan 
tionghoa terkesan lebih santun. Kata cina sering muncul bila  menggunjingkan 
perilaku eksklusif warga tionghoa. Konotasi negatif kian marak selama bekunya 
hubungan  dengan RRC dan adanya trauma bagi yang teraniaya.

Mungkin fasal risi kesungkanan itu ada hubungan dengan trauma masa lalu. 
Melafalkan chaina barangkali upaya bawah sadar menghindar kenangan pahit masa 
lalu. Sementara itu kebangkitan dan keterbukaan China dalam pergaulan 
internasional membuat lafal inggrisnya ikut mendunia.

Kalau ada yang merasa santun bilang tionghoa, jadi risih karena ada pula yang 
mengaitkannya dengan keunggulan bangsa. Soal pengaitan itu bisa diteliti 
lanjut; benarkah atau pengakuan rasa minder? Jangan-jangan sebutan hoakiao 
(hoaqiao) untuk overseas chinese bakal diganti jadi cinakiao.

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, andreas.wicaks...@... 
andreas.wicaks...@... wrote:

... Kata siapa arti Tionghoa itu bangsa unggul?...



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-kontra SBY-Boediono

2009-05-25 Terurut Topik djajaprana
Ada satu fenomena yang umum tapi menarik. Kaum ibu, remaja dan mahasisiwi 
tampaknya banyak yang tergiur pada penampilan flamboyan seoarng pria. Apalagi 
yang romantis bersuara empuk pintar main gitar. Rasa simpati menimbulkan nuansa 
nyaman sejuk dihati. Pertimbangan rasional kalah dengan emosional subyektif.

Para ahli marketing sudah lama memanfaatkan fenomena itu. Makanya produk mode, 
kosmetik dan parfum selalu dikemas agar menyentuh emosi fantasi mimpi yang 
indah. Untuk melestarikan fantasi mimpi indah itu, sering juga ditampilkan 
figur pembanding yang lusuh tak berkosmetik.

Sepanjang janji-janji kampanye yang dikemas laksana produk kosmetik masih 
diminati target pasar, maka para juru citra kian giat meng-explore aspek emosi 
fantasi itu. 

Dari sampling pengamatan, bukan survey, ternyata ada kaum ibu/remaja putri 
(juga bapak) yang sebelumnya sangat gandrung MSP tiba-tiba jadi tak suka. Malah 
ada yang bilang ...saya sebtulnya mau pilih PS tapi...

Barangkali ada yang bisa menghitung korelasi sikap tiba-tiba tak suka itu 
dengan sering tampilnya figur Megakarti/wangi berbilang tahun di televisi. Dan 
berapa beda korelasi bila  kartiwangi itu diperankan oleh artis kondang yang 
lebih cerdas.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:

... tolong anda sebutkan aspek apa saja yang menjadi lebih baik.
 Jangan sampai karya orang lain diakui oleh





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY: TNI Tidak Usah Kuat Sekali

2009-05-25 Terurut Topik djajaprana
Tidak usah kuat sekali, tentunya tidak berati harus lemah. Tapi harus kuat 
tanpa cacat. Agar disegani kawan dan dihindari lawan.

Menurut teori kuno Seni Berperang Sun Tzu (535 SM) yang bahasa mandarinnya Sun 
Zi Bingfa, ada 5 faktor pembanding yang harus dikaji : Hukum moral yang 
didukung rakyat, langit, bumi, panglima dan sistem (organisasi, personel, 
logistik). Ada 5 pula syarat panglima : 1. Berwibawa; 2. Dipercaya; 3. 
Pengasih;  4.Berani; 5. Tegas dan Keras.

Nah, dalam kampanye pilpres untuk memilih panglima tertinggi dan wakilnya, kita 
ditawarkan konsep kesra yang relatip sulit dicerna. Selain itu mungkin dengan 
menimbang-nimbang 5 syarat panglima di atas, kita bisa lebih mantap pada hari-H 
nanti.

Kalau menurut konsep Minaut PPM, harus pakai Analisa Keputusan. Antara lain 
memberi bobot setiap calon atas kriteria persyaratan sesuai prioritas 
preferensi. Kemudian menyederhanakan jumlah sampai tinggal 2 alternatif. Dari 
keduanya tinggal menimbang konsekwensi yang merugikan serta kemungkinan 
terjadinya.

Barangkali ada metode lebih praktis buat memilih satu di antara yang tiga?

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Nugroho A
 
 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/1037347%20/sby.tni.tidak.usah.kuat.sekali.
 
''' Karena itu, pilihan saat ini bukan untuk membangun TNI yang kuat sekali... 




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hai Kau Keledai!

2009-05-24 Terurut Topik djajaprana
Dari Info Pak VA ini semakin jelas riwayatnya kenapa begitu banyak keledai.

Kenapa beban yang kian berat itu selalu diangkut oleh keledai.

Kenapa persoalan yang sudah jelas fakta sebabnya tak kunjung diatasi.

Kenapa manusia bisa beternak keledai bukan sebaliknya.

Karena keledai selau pasrah, bermimpi jadi kuda pun tak pernah.


DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, verdi adhanta verdiadha...@... 
wrote:... Berulang kali masalah ini terus di post ke milis FPK... Soekarno 
menjawab : GO TO HELL WITH YOUR AID! (Apa kamu pikir saya goblok?)...Soeharto 
menjawab : Iya deh .. iya (yang bayar bukan gue ini ...) Maka, jadilah...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kemampuan berbahasa .. d/h SBY dan Indolish....

2009-05-23 Terurut Topik djajaprana
Tidak bermaksud mengaitkan kaum intelektual dengan sifat ria atau adigang 
adigung. Hanya menekankan dampak pembelajaran bila intelektual mengutip bahasa 
asing. Diasumsikan intelektual lebih dulu membaca terbitan bahasa asing yang 
dinamis,  sebelum sampai ke Pusat Bahasa, ketimbang kaum awam.

Ada orang yang suka meniru (bukan intelektual) yang menggunakan bahasa asing 
seolah intelektual. Pernah kejadian seorang pembicara melafalkan dempek untuk 
kata dampak. Nggak bisa rumangsa bisa.

Dimanapun bahasa tumbuh sejalan dengan dinamika masyarakat pengguna, kecuali 
bahasa Latin. Teknologi infokom yang kian menyatukan komunitas dunia, menyebar 
real time pertumbuhan itu, terutama English. 

Terima kasih kepada kaum intelektual yang umumnya  lebih cepat menyerap sebelum 
meluas ke publik domestik. Memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia yang kita 
banggakan.

Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, kkadi...@... wrote:
... bahwa kaum intelektual akan dipandang...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Murid Paling Necis Saat SD

2009-05-22 Terurut Topik djajaprana

Kalo dilihat dari usianya, antara 1955-1960 beliau siswa SR (sekolah Rakyat). 
Dimasa itu murid SR belum mengenakan pakaian seragam. Masih sangat sederhana 
dan prihatin sekali, banyak yang korengan. Yang pakai sepatu bisa dihitung 
dengan jari, sebagian besar nyeker.

Hanya satu dua anak keluarga berada saja yang kelihatan bersih necis. Makanya 
setelah lebih 50 tahun bu guru bisa ingat. Yang ranking biasanya yang nyeker.

Pesan sponsor mengisyaratkan sejak kanak-kanak kami selalu berkilau, jelas beda 
dengan wong cilik.

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/20/2237244/sby.murid.paling.necis.saat.sd
... sudah pandai menata penampilan. Tak heran bila ia terkenal sebagai murid 
ternecis di sekolah dasarnya...





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LANJUTKAN : INDONESIA BANGKRUT

2009-05-22 Terurut Topik djajaprana
Pak Bungaran,

Terima kasih atas data pencerahannya. Kita jadi ngerti setiap menjelang jatuh 
tempo bayar hutang, kurs USD sering gonjang-ganjing. Pemain dan spekulator 
valas saham jadi marak rebutan peluang.

Tapi bangkrutnya kan tidak dalam lima tahun ke depan. Sumber daya alam sampai 
pulau tak berpenghuni masih bisa jadi agunan. Terus siapa yang punya  resep 
perbaikan komposisi hutang pencegah bangkrut?

Sementara itu lebih banyak rakyat yang nggak pernah lihat Dollar, Euro dan Yen. 
Lebih asyik nonton pesolek yang necis sejak kanak-kanak.

Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran no_re...@... wrote:
... Untuk bayar bunga yang sebesar U$ 116,7 milyar saja tidak cukup karena 
cadangan devisa kita hanya U$$ 51 miliar.

 MASIH MAU LANJUTKAN = BANGKRUT





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kemampuan berbahasa .. d/h SBY dan Indolish....

2009-05-22 Terurut Topik djajaprana
Cara bicara yang dicampur bahasa asing sudah menjadi style atau gaya seseorang. 
Sampai tahun 70-an banyak yang pakai bahasa Belanda : zonder, jullie, naar 
boven dst. Kini giliran English.

Kalo intelektual yang ngomong, ada dampak pembelajaran. Mereka banyak baca 
majalah dan literatur aktual yang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia. 
Belakangan baru muncul ungkapan efek rumah kaca, pemanasan global, CTI dst. 
Internet juga banyak nyumbang istilah asing.

Ada juga orang yang suka niru dan mengira kalo ngomong campur bahasa asing bisa 
nambah kadar elitenya. Biar salah janggal pede saja. Yang ngerti senyum 
sendiri, tapi dalam komunitasnya lebih banyak yang terkagum-kagum.

Sampai kini di pedalaman Tiongkok masih ada orang tua pilih menantu yang 
berkacamata. Karena persepsinya si calon mantu orang pintar, rajin baca sampai 
berkacamata.

Jadi klasifikasi biasa, luar biasa dan jenius perlu ditambah...yang nggak 
biasa...

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kusmayanto Kadiman kkadi...@... 
wrote:

... Dalam menggunakan bahasa Asing (yaitu bahasa Inggris) saya membuat 
klasifikasi seperti berikut:
a. Biasa -- Jika ... 





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Setelah 11 Tahun

2009-05-22 Terurut Topik djajaprana

Lengsernya Soeharto adalah simbol merosotnya kekuasaan orde baru, bukan hancur. 
Beliau bukan diturunkan tapi mundur dan menunjuk penggantinya. Pers asing 
menyebutnya step aside alias geser kesamping, tak turun seinci pun. Artinya 
semua unsur pendukungnya sipil militer tetap utuh mengambil langkah antisipatif 
yang diperlukan.

Ada sedikit peluang pembaharuan ketika PDI-P, yang ketika itu bukan orba, 
memenangi pemilu 1999. Tetapi poros tengah dengan gemilang berhasil 
menjegalnya. Mungkin sedikit peluang lagi pada periode GD, namun orde pola baru 
bersama PDI-P juga menjegalnya.

Gejolak suksesi kepemimpinan nasional 11 tahun lalu memang sangat spesifik, 
beda dengan kejatuhan Marcos yang terpaksa minggat ke luar negeri. Bukan harta 
negara saja yang dikorup, fakta peristiwa yang bernilai sejarah juga dikorup 
jadi misteri dan sewaktu-waktu dimunculkan untuk tujuan tertentu.

Para pemimpin elite politik sipil militer yang berada di pentas politik saat 
ini, tak ada yang steril dari orde baru. Yang steril mungkin mereka yang tahun 
1998 belum dewasa. Parpol baru dan lama banyak juga yang berasal dari Golkar; 
apalagi PNS karena waktu itu memang diwajibkan.

Karena orde baru dan Partai Golkar sebelum reformasi bukan ideologi yang 
membangun fanatisme buta, maka perubahan unsur-unsur di dalamnya bisa terjadi 
ke segala arah. Yang terjadi sekarang adalah proses internal paska orde baru 
yang diharapkan bisa mengembalikan Indonesia menjadi milik bangsa Indonesia.

Kalau para kandidat di kaitkan dengan kekeliruan masa lalu, ibarat lari 
ditempat lelah tak pernah sampai. Bagaimana kalau untuk sementara lupakan dulu 
yang lalu, bayangkan buat lima tahun ke depan siapa yang layak jadi panglima. 
Hanya 3 alternatif, bukan 4.

Salam,
DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
adyantoadit...@... wrote:
...Semua presiden paska Suharto, pada dasarnya adalah Orde Baru dengan baju 
lain...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JK: Hercules Jatuh karena Anggaran Alutsista Tidak Cukup

2009-05-21 Terurut Topik djajaprana

Bah, macammana pulak ini! ... Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, jatuhnya 
pesawat angkut jenis Hercules C-130 TNI AU akibat tidak adanya anggaran yang 
cukup untuk pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) di Indonesia...

Artinya Pemerintah dan DPR dengan sadar membatasi anggaran 
pengamanan/pertahanan negara yang berakibat pasti memperlemah pengawalan 
wilayah RI. Setelah Hercules jatuh... Wapres
menegaskan ke depan soal anggaran alutsista ini harus segera dipenuhi. Ini 
(anggaran alutsista) harus segera. Saya jamin itu,...  Bah, kenapa tidak sejak 
awal menjabat?

Pernyataan Wapres itu sangat terbuka, pasti didengar negara tetangga dan dunia. 
Jadi tidaklah mengherankan bila negara sekecil Singapura dan Malaysia berani 
anggap enteng dan menghina WNI yang berkunjung kesana. Dalam situasi damai, 
apalagi perang, pertahanan negara yang kuat adalah mutlak. Rasanya tidak 
berlebihan bila dikatakan bahwa segala tindakan yang berakibat melemahkan 
pertahanan negara adalah perilaku khianat.

Embargo USA yang dikaitkan dengan penegakan HAM dulu harus juga dipandang 
sebagai upaya global memperlemah suatu negara sehingga lebih mudah didikte dan 
dieksploitasi. Sadar atau tidak, mempolitisir anggaran pertahanan agar minimal, 
adalah sejalan dengan strategi penguasa globsl.

Kita punya konsep pertahanan rakyat semesta. Setiap warga negara wajib bela 
negara dan harus siap dimobilisasi bila negara memanggil. Andaikata negara 
begitu miskin tak punya dana untuk pertahanan negara, barangkali rakyat yang 
mampu akan rela menyumbang. Logikanya lebih baik menyumbang materi sekarang 
ketimbang harus  jadi wamil karena panik diserang  negara  mini berpenduduk tak 
sampai 10 juta, misalnya.

Selain itu ada institusi yang mencari dana lewat yayasan demi kesejahteraan 
warganya. Kalau yayasan itu dikembangkan untuk menggalang dana pembeli 
alutsista, ibu pertiwi akan bangga.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/20/12445227/JK.Hercules.Jatuh.karena.Anggaran.Alutsista.Tidak.Cukup
 
... Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, jatuhnya pesawat angkut jenis 
Hercules C-130 TNI AU akibat tidak adanya anggaran yang cukup untuk pembelian 
alat utama sistem senjata (alutsista)...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY-Boediono dan Mega-Pro Perang, JK-Wiranto Tunggu Bola Muntah

2009-05-21 Terurut Topik djajaprana
Kayaknya perang (serangan) udara sudah dimulai sejak EG muncul dalam parodi 
republik BBM pada awal periode SBY-JK. Pola komunikasi politik yang cerdas itu 
jadi maknit yang sangat memukau pemirsa. Rasa suka kecewa penasaran atas 
kebijakan pemerintah dan aneka manuver politisi bisa ditampilkan secara cerdas 
`jenaka. Paling tidak, aspirasi yang bisa membengkak jadi abses akibat kanaikan 
BBM dapat diturunkan tensinya karena tersedia ruang cemooh sambil tertawa.

Figur tokoh selebriti politisi yang diparodikan nyaris sempurna dengan ciri 
khas tokoh aslinya. Tak jelas apakah sudah ada ijin dari si pemilik figur; atau 
karena soal figur ciptaan ilahi tak ada kaitan dengan hak cipta manusia seperti 
format majalah Time, maka tak perlu ijin.

Yang jelas siapa dan apa saja yang sering muncul di televisi pasti membentuk 
membangun citra. Beruntunglah yang memperoleh citra pesona dan siallah yang 
terkesan punakawan konyol kedodoran.

SBY dan JK yang kebetulan jadi orang nomor 1 dan 2, positioning pencitraannya 
relatif lebih baik. Strategi dan pola pencitraannya cukup dengan penyempurnaan 
skenario. Tinggal lanjutkan terus dan percepatan seperlunya.

Mega-Pro, Win, Boed harus berpacu dengan waktu. Kalau berhasil membangun citra 
pesona memukau banyak pemilih, hampir dapat dipastikan rating konsultannya 
meningkat pesat.

Strategi serang langsung mencela cacat kurang seteru kalau dikemas ceroboh 
malah bisa menguntungkan seteru. Banyak yang masih patuh pada nasihat orang 
tua. Jangan mencibir orang lain, ingat, satu jari menunjuk ke depan yang empat 
ke diri sendiri.

Keberhasilan Obama, Medvedev, Rano Karno dan Dedi Yusuf  adalah fenomena asa 
pembaharuan yang dipimpin tokoh berusia muda. Nyatanya dalam pemilu kali ini 
berhasil dibendung oleh tokoh tua Up-60. Perang citra antara usia produktif 
dinamis berstamina dengan pra-lansia menjelang uzur pasti akan lebih meriah.

Mengetengahkan soal gender kayaknya kontra produktif kecuali punya postur 
laksana  Madame Tatcher atau Sonia Gandhi. Konon ibu-ibu dan remaja banyak 
merindukan yang tampan ganteng biar lansia asal gaya.

Akankah MSP membatasi diri hanya konsolidasi memelihara yang sudah ada 
sementara PS menunjukkan keperkasaan dan ketangkasannya? 49 juta golput sedang 
pikir-pikir ikut nyontreng nggak.

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
 
 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/21/11143418%20/sby-boediono.dan.mega-pro.quotperangquot.jk-wiranto.tunggu.quotbola.muntahquot
... Effendi Ghazali, menilai, perang udara antarpara calon akan memperlihatkan 
penguatan citra diri masing-masing...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang!

2009-05-20 Terurut Topik djajaprana

Anak sekolah yang belajar akuntansi juga tahu bahwa utang termasuk instrumen 
dalam gelar bisnis. Bisa jadi ukuran bonafiditas; kalo nggak bonafid siapa sudi 
ngasi kredit.

Tapi pak guru juga bercerita tentang Dirut bego yang marahin bendaharanya 
karena gaji pegawai belum dibayar padahal laporan pembukuan bagus terus. Kok 
nggak lapor dari kemaren-2, kan tinggal ambil kredit bank..!. Tiap awal bulan 
sudah lapor, ndoro Dirut, kata si bendahara, ...menurut pihak bank, kalo ambil 
kredit lagi berarti perusahaan kita jadi milik bank

Nah, bukan soal alergi tapi kecemasan wajar merata, jangan sampai negara jatuh 
ke tangan rentenir global. Maraknya penjaja kartu kredit dan debt colector 
sangar, bisa jadi indikasi bahwa rakyat banyak yang tergoda terjebak ke dalam 
proses kehidupan ekonomi modern.

Ada baiknya bila para pendukung ekonomi kerakyatan menampilkan rasio 
kuantitatip antara hutang jangka pendek/panjang dengan aset negara sampai 
ancaman insolvabilitas, serta rata-rata industri negara maju dan terpuruk. 
Selain itu kenapa TKI setara babu yang diekspor; apa SDM juga termasuk aset 
berlebih dalam proses ekonomi modern?

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/05/19/15112612/Boediono.Jangan.Alergi.terhadap.Utang
 
...Karenanya ia meminta tidak perlu alergi terhadap utang untuk membangun 
Indonesia...Utang itu bagian dari proses kehidupan ekonomi modern...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rumah Adik Menpora Dirampok, so What?

2009-05-20 Terurut Topik djajaprana

Sebetulnya ulah si maling ada yang rada lucu tapi saru sehingga beritanya tidak 
dimuat lengkap.

Kira-kira mirip kisah seorang maling ketika lagi beraksi tiba-tiba alarm 
berbunyi. Dia bukan lari tapi menutup telinganya.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lasma siregar las032...@... 
wrote:
...Perampok ya merampok siapa saja...





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pojok Kompas Yang Kian Mojok

2009-05-20 Terurut Topik djajaprana

Bagi pencinta lawas harian Kompas; Mang Usil, Om Pasikom dan komik Garth (dulu) 
memang sangat diminati dan jadi prioritas bacaan. Humornya selalu mengena dan 
pas dengan situasi aktual. 

Konon kolom pojok itu juga memberi warna dan mewakili misi penerbit sekaligus 
memelihara subscriber loyalty.

Jadi pengen nimbrung: (maaf kalo lebih konyol dan salah misi)

Pojok Kompas 18-5-09

Kabinet pemerintah adalah forum bekerja bukan forum politik
*Bukan juga forum dagang sapi
-(Masih doyan dwifungsi)

Elite parpol sering tidak sejalan dengan arus bawah
*Maunya konstituen dan elite, tulalit !
-(Karbitan dari atas)

KPU diminta tak ulangi kesalahan
*Keledai tak mau terantuk batu dua kali !
-(Komisi Pilih Ulang?)

Pemilu 2009 diwarnai fenomena caleg stres
*Besar pasak daripada tiang
-(Pengen kaya jadi apes)

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, yanikania yanika...@... wrote:

...Sejak dulu saya tidak pernah melewatkan Rubrik Pojok...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bangsa Menuju Bunuh Diri

2009-05-20 Terurut Topik djajaprana

Dari berjuluk bangsa pembajak, bangsa penghutang akhirnya sampai jadi bangsa 
menuju bunuh diri. Maksud bunuh diri tentunya bukan mati semua tapi negara 
bangkrut akibat ulah pemimpin yang ditiru hampir segenap lapisan masyarakat.

Benalu korupsi itu sudah meresep nyaris menjadi tradisi yang membudaya. Petty 
corruption yang disebut Pak Satjipto itu dianggap soal kecil. Seorang pegawai 
rendahan yang mencuri kertas atau minta uang rokok hanya karena mengagendakan 
surat ijin  yang baru ditandatangani bosnya, dianggap soal kecil. Untuk 
membenarkan perilaku koruptifnya itu dia berkilah bahwa bosnya sudah terima 
amplop tebal...apalah artinya sekedar uang rokok ini...

Sering kita dengar orang menyalahkan/menyesalkan  sanak kerabatnya yang punya 
pangkat dan jabatan. ...Kerabat saya itu bodoh, terlalu jujur... masak belum 
punya rumah; masih naik angkot lagi. Teman seangkatannya dan anak buahnya saja 
sudah punya mobil dan rumah, dua lagi Sadar atau tidak , sudah mengakui 
korupsi itu bukan hal keliru dan memalukan. Lebih gawat lagi baru-baru ini ada 
berita sekelompok orang melakukan doa bersama karena tokoh idolanya dapat 
musibah ditangkap KPK

Setelah bangsa ini benar-benar bunuh diri  akibat benalu korupsi, maka 
rakyatnya yang masih hidup akan bermigrasi menjadi bangsa budak.  Menjadi 
bangsa kuli diantara bangsa-bangsa.

DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, djajaprana no_re...@... wrote:
Bangsa Menuju Bunuh Diri
Oleh : SATJIPTO RAHARDJO


(Kompas 18/05/09).Mengerikan sekali judul artikel ini, tetapi bagaima¬napun 
fenomena tersebut menarik untuk dibicarakan. Mengamati perilaku bangsa kita 
dalam berba¬gai bidang akhir-akhir ini memberikan alasan ditulisnya artikel ini.

Kata hunuh diri di sini dipakai untuk melukiskan perilaku suatu bangsa yang 
sudah sedemikian rupa sehingga akhirnya akan menyebabkan bangsa itu  menuju 
kebangkrutannya. Rentang kebunuhdirian itu di. mulai dari perilaku negatif 
asosial yang sangat sederhana sampai ke yang benar-benar dalam skala besar dan 
merusak. Seseorang yang mengambil inventaris kantor kecil-kecilan untuk dijual 
(petty corruption) sedikit banyak sudah mulai melakukan proses bunuh diri itu, 
sampai ke orang-orang yang, karena jabatan kenegaraannya, dapat 
memperjualbelikan kekuasaan dan kewenangannya sampai ratusan juta rupiah 
(magna corruption).

Keadaan bangsa kita memang masih belum benar-benar separah itu, tetapi tidak 
ada salahnya apabila pagi-pagi sudah diperingatkan. Rupa-rupanya orang juga 
sudah mulai melihat titik hitam di kaki langit nan jauh dan titik itu adalah 
perilaku bunuh diri (suicidal act). Dicontohkan sinyalemen Profesor Sri. Edi 
Swasono yang berbicara tentang democidal nation di ranah kehidupan demokrasi 
kita. Menurut Sri-Edi, putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan 
terhadap UU Pemilu 2008 yang menetapkan parliamentary threshold sebesar 2,5  
persen disebut nya sebagai pemasungan vox populi dan dcngan kalimat lebih keras 
mengatakan ...memenggal suara rakyat suatu penjagalan atau pembunuhan terhadap 
de¬mokrasi kita, suatu democidal act.., (Suara Pemharuan, 18/4/2009).

Korupsi di negara kita dapat dijadikan contoh kasus yang menggambarkan proses 
bunuh diri oleh suatu bangsa. Untuk itu akan digunakan Pola Alatas  sebagai 
rujukan untuk menggambarkan proses tersebut. Syed Hussein Alatas adalah seorang 
profesor daJam sosiologi dan politik yang menjadikan korupsi sebagai obyek 
studi.  Bukunya antara lain The Sociology of Corruption (1968). Pada awalnya 
korupsi masih terjadi dalam pola satu-dua atau sporadis (relatively 
restricted). Tahap selanjutnya ia pelan-pelan mulai merebak dan meluas (rampant 
and all-pervading) Untuk akhirnya membunuh masyarakatnya sendiri 
(self-destructed). Korupsi di Indonesia pada tahun 1950-an masih dapat 
dimasukkan ke daJam kategori awal. sedangkan sekarang ini barangkali sudah 
berada pada tahap kedua menuju yang terakhir.

Ibarat benalu

Apnbila saya boleh menggunakan kehidupan tanaman atau tumbuh-tumbuhan sebagai 
perbandingan,  korupsi merupakan benalu yang menempel pada tumbuh.tumbuhan dan 
menggerogotinya. Seperti benalu, korupsi hidup dengan cara mengisap uang rakyat 
dan negara. Dalam keasyikannya melakukan maksiat itu, tanpa disadari akhirnya 
ia membunuh sang tumbuh-tumbuhan dan para koruptor itu pun dengan sendirinya 
ikut mati.  Alatas mengatakan, korupsi itu akhirnya membunuh masyarakat 
(destroyed the fabric of society).

Sesungguhnya tidak hanya korupsi dan koruptor yang akhirnya menghancurkan 
negara. bangsa, dan masyarakat, tetapi juga orang-orang yang tidak menjalankan 
tugas dan pekerjaannya dengan baik.

Pengadilan yang diharapkan menjadi pusat keadilan berubah menjadi pasar yang 
memperdagangkan putusan pengadilan. Sampai hari ini publik tidak henti-hentinya 
masih menyoroti terjadinya mafia pengadilan di negeri ini. Ini tentu saja 
sangat memukul para hakimn dan pegawai pengadilan yang masih berusaha menepis 
praktik para sejawatnya yang sudah menjadi

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono: Jangan Alergi terhadap Utang!

2009-05-20 Terurut Topik djajaprana

Betul juga ya, bila mayoritas SUN dikuasai domestik bukan sebaliknya. Jadi 
berutang ke rentenir asing setelah potensi dalam negeri diserap optimal.

Keringanan pajak bagi pemilik SUN atau obligasi kayaknya lebih kongkrit dari 
pada kebijakan bebas fiskal melancong ke LN bagi yang punya NPWP.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lisman Manurung lism...@... 
wrote:

... SUN yang sebagian besar dikuasai LN adalah ancaman. Jika rakyat mulai 
bangga punya SUN






[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bangsa Menuju Bunuh Diri

2009-05-19 Terurut Topik djajaprana
Bangsa Menuju Bunuh Diri
Oleh : SATJIPTO RAHARDJO


(Kompas 18/05/09).Mengerikan sekali judul artikel ini, tetapi bagaima¬napun 
fenomena tersebut menarik untuk dibicara¬kan. Mengamatiperilaku bangsa kita 
dalam berbagai bidang akhir-akhir ini memberikan alasan ditulisnya artikel ini.

Kata hunuh diri di sini dipakai untuk melukiskan perilaku suatu bangsa yang 
sudah sedemikian rupa sehingga akhirnya akan menyebabkan bangsa itu  menuju 
kebangkrutannya. Rcntang kebunuhdirian itu di. mulai dari perilaku negatif 
asosial yang sangat sederhana sampai ke yang benar-benar dalam skala besar dan 
merusak. Seseorang yang mengambil inventaris kantor kecil-kecilan untuk dijual 
(petty corruption) sedikit banyak sudah mulai melakukan proses bunuh diri itu, 
sampai ke orang-orang yang, karena jabatan kenegaraannya, dapat 
memper¬juaJbelikan kekuasaan dan ke¬wenangannya sampai ratusan juta rupiah 
(magna corruption).

Keadaan bangsa kita memang masih bclum benar-benar separah itu, tetapi tidak 
ada salahnya apabila pagi-pagi sudah diper¬ingatkan. Rupa-rupanya omng juga 
sudah mulai melihat titik hilam di kaki langit nan jauh dan titik itu adalah 
perilaku bunuh diri (suicidal act). Dicontohkan sinyalemen Profcsor Sri. Edi 
Swasono yang bcrbicnra tentang democidal nation di ranah kehidupan demokrasi 
kita. Menurut Sri-Edi, putusan Mahkmnah Konstitusi yang menolak gugatan 
terhadap lJU Pcmilu 2008 yang menetapkan parliamentary thres¬hold sebesar 2,5  
persen disebut nya sebagai pemnsungan vox po. puli dan dcngan kalimat lebih 
keras mengatakan ...memenggal suara rakyat suatu penjagalan atau pembunuhan 
terhadap de¬mokrasi kita, suatu democidal act.., (Suara Pemharuan, 18/4/2009).

Korupsi di negara kita dapat dijadikan contoh kasus yang menggambarkan proses 
bunuh diri oleh suatu bangsa. lJntuk itu akan digunakan Pola Alatas  se¬bagai 
rujukan untuk menggambarkan proses tersebut. Syed Hussein Alatas adalah seorang 
profesor daJam sosiologi dan po¬Iitik yang menjadikan korupsi se¬bagai obyek 
studi.  Bukunya an¬tara lain The Sociology of Cor¬ruption (1968). Pada awalnya 
korupsi masih terjadi dalam pola satu-dua atau sporadis (relatively 
restricted). Tahap selanjutnya ia pelan-pelan mulai merebak dan meluas (rampant 
and all-perva¬ding) Untuk akhirnya membunuh masyarakatnya sendiri 
(self-destructed). Korupsi di Indonesia pad a tahun 1950-an masih dapat 
dimasukkan ke daJam kategori awal. sedangkan sekarang ini barangkali sudah 
berada pada tahap kedua menuju yang terakhir.

Ibarat benalu

Apnbila saya boleh rnenggunakan kchidupan tanaman atau tumbuh-tumbuhan sebagai 
perbandingan,  korupsi merupakan bcnalu yang menempel pada tumbuh.tumbuhan dan 
menggerogotinya. Seperti benalu, ko mpsi hidup dengan cara meng isap uang 
rakyat dan negara. Dalam keasyikannya melakukan maksiat itu, tanpa disadari 
akhir¬nya ia membunuh sang tumbuh-tumbuhan dan para koruptor itu pun dengan 
sendirinya ikut mati.  Alatas mengatakan, korupsi itu akhirnya membunuh 
masyarakat (destroyed the fabric of society).

Sesungguhnya tidak hanya korupsi dan koruptor yang akhir¬nya mcnghancurkan 
negara. bangsa, dan masyarakat, tetapi juga orang-orang yang tidak menjalankan 
tugas dan peker¬jaannya dengan baik.

Pengadilan yang diharapkan menjadi pusat keadilan berubah menjadi pasar yang 
memperda¬gangkan putusan pengadilan. Sampai hari ini publik tidak 
hen¬ti-hentinya masih menyoroti ter¬jadinya mafia pengadilan di nege¬ri ini. 
Ini tentu saja sangat me¬mukul para hakirn dan pegawai pengadilan yang masih 
berusaha menepis praktik para sejawatnya yang sudah menjadi mafioso itu. 
Pengadilan yang sudah menco¬reng martabatnya sendiri itu su¬dah beramai-ramai 
bersa¬ma-sama dengan para koruptor turut menjadi benalu bagi pohon Indonesia.

Daftar pelaku-pelaku bunuh diri itu dapat diperpanjang ke¬hadirannya di 
berbagai bidang pckerjaan yang melakukan pe¬layanan kcpada publik. Ia ada di 
sektor pendidikan, transportasi, kesehatan, kepolisian, politik (dcwan-dewan 
perwakilan rak¬yat), dan masih banyak lagi. In¬tinya adalah bahwa banyak 
pe¬laku yang seharusnya melayani publik tidak menjaJankan tugas¬nya dengan 
baik. Mcreka itu juga turut memperparah keadaan dan mendorong terjadinya bunuh 
diri tersebut. Mereka lupa bahwa pa¬da akhirnya mcreka akan .turut terkubur 
juga bersama-sama de¬ngan matinya pohon Indonesia yang mereka cederai dan 
gerogoti sclama ini.

Bunuh diri bangsa ini ditam¬pilkan sebagai peringatan (remin¬der) terhadap 
kemungkinan yang serius dan gawat yang akan menimpa seluruh bangsa. Proses 
menuju bunuh diri tersebut da¬pat dicegah dan dihentikan apa¬bila bangsa ini 
tidak dipenuhi dengan benalu-benalu, melain¬kan dengan daun dan akar. 
Berseberangan dengan perilaku benalu yang korup itu, maka da¬un dan akar justru 
menjadikan pohon Indonesia hidup dan ber¬kembang dengan subur.

Apabila semua orang di negeri ini melakukan tugas dan peker¬jaannya dengan 
jujur, penuh de¬dikasi dan beramanah. apakah itu guru, pengusaha, birokrat, 
war¬tawan. 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mega-Prabowo Ingin Bangkitkan Rakyat

2009-05-19 Terurut Topik djajaprana

Setelah deklarasi pertama digelar di Tugu Proklamasi bernuansa Soekarno-Hatta, 
berlanjut di Sabuga bernuansa Obamabiden, akan dirangkum di Bantar Gebang 
bernuansa terminal limbah. Simbol-simbol yang mengusung makna itu bisa menjadi 
limbah benaran kalau jargon pemikat hanya sekedar ilmu sulap yang enak ditonton 
dan belum tentu perlu.

Nuansa belot-membelot serpihan koalisi mungkin kian ramai bervariasi. Para 
petinggi politisi sudah sering beri komando bahwa dalam politik tak ada kawan 
seteru abadi. Jadi risikonya minimal. Hanya dengan tangkisan bahwa sepanjang 
hasrat pandangan pribadi, partai tidak bisa memasung hak azasi manusia.

DJP


Mega-Prabowo Ingin Bangkitkan Rakyat

JAKARTA, KOMPAS (19/05) - Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon PresidenjWakil 
Presiden Megawati Soekarnoputri-Prabo¬wo Subianto atau Mega-Prabowo ingin 
benar-benar mengaktuali¬sasikan komitmennya pada eko¬nomi kerakyatan. Mereka 
akan mengemas semua kegiatan kam¬panyenya untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan 
secara nya¬ta, bukan lagi sekadar wacana.

Sebagai wujud komitmen itu, Deklarasi Mega-Prabowo yang akan diadakan Minggu, 
24 Mei - 2009, sekitar pukul 14.00, meng¬ambil tempat penyelenggaraan di Bantar 
Gebang, Bekasi, di lokasi tempat pembuangan sampah.

Acara itu berbeda dengan dek¬larasi pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan 
Boediono yang diadakan dengan megah di Sasa¬na Budaya Ganesha, Bandung, atau 
deklarasi pasangan M JusufKalla-Wiranto di Tugu Prokla¬masi, Jakarta.
. 
Tim Kampanye Mega- Prabo¬wo dipimpin Theo Syafei dengan Sekretaris Umum Fadli 
Zon, Se¬kretaris I Hasto Kristianto, dan Wakil Ketua Edi Budianto.Kami tidak 
ingin deklarasi itu sekadar seremoni, tetapi ingin menunjukkan keberpihakan 
pa¬da masyarakat keciI dan terping¬girkan. ujar Fadli Zon di Kantor Badan 
Pemenangan Pernilu Pre¬siden Mega-Prabowo di Jalan Cik Ditiro, Jakarta, Senin 
(18/5).

Hasto menegaskan, deklarasi di Bantar Gebang bukan untuk mengeksploitasi rakyat 
miskin, tetapi justru bentuk penghor¬matan terhadap martabat rakyat miskin, 
baik itu pemulung, bu¬ruh, nelayan, atau petani Me¬ngobarkan harga diri dan 
mar¬tabat rakyat kecil-lah yang men¬jadi spirit deklarasi katanya.

Pasangan Mega-Prabowo ada¬lah pasangan yang berjanji secara eksplisit dan fokus 
memperju¬angkan ekonomi kerakyatan. Hal itu disampaikan Megawati dan Prabowo, 
Jumat lalu di Jakarta,seusai keduanya mengumumkan kesiapannya untuk maju pada 
pemilu presiden.

Dukungan PAN Tangerang

Secara terpisah, Senin, sejumlah pengurus Partai Amanat Na¬sional (PAN) di Kota 
Tangerang memberikan dukungan kepada pasangan Mega-Prabowo meski secara formal 
PAN mendukung Yudhoyono-Boediono.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN di Kota Tangerang Samlawi dan Wakil 
Sekretaris PAN Kota Tangerang HairuI Ritonga, didampingi delapan Ketua Dewan 
Pimpinan Cabang PAN Kota Tangerang, mengunjungi kediaman Megawati di Jakarta. 
Mereka diterima anggota DPR, Ganjar Pranowo.

Kami siap dengan risiko apa pun, kata Samlawi. Selain PAN Kota Tangerang, ia 
menuturkan, banyak pengurus daerah partai¬nya yang akan menyusul mendukung 
Mega-Prabowo. (SUT)




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kesehatan Jiwa Paling Utama

2009-05-19 Terurut Topik djajaprana

Mudah-mudahan tidak ada penggantian pasangan seperti dimaksud UU No.24/2008. 
Paling tidak, sudah ada jaminan menghindari  pelantikan penderita gangguan 
jiwa. Apalagi kata gila sering terdengar sebagai reaksi atas berbagai 
kejadian yang tidak lazim di negeri ini.

Kayaknya belum ada bocoran info nama cadangan pengganti yang harus 
dipersiapkan.  Padahal tenggat waktunya cuma 3 hari.

DJP



Kesehatan Jiwa Paling Utama

JAKARTA, KOMPAS (19/5) - Uji kesehatan tiga pasang calon pre¬siden dan calon 
wakil presiden selesai dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkat Darat  Gatot 
Socbroto, Jakarta, Senin (18/5). Keschatan jiwa pasangan capres dan cawapres 
mcnjadi mata uji utama di samping  12 mata uji kesehatan lainnya.

Kc-12 mata uji kcsehatan lain itu, scperti disebutkan Penanggung Jawab Uji 
Kesehatan Dr dr Fahmi Idris, adalah penyakit dalam, saraf, mata, telinga hidung 
dan tenggorokan, paru, jantung, bedah umum, bedah urologi, bedah ortopedi, 
radiologi, patologi klinis, dan patologi anatomi.


Untuk capres perempuan, ada tambahan uji kebidanan dan kandungan, ujar Fahmi.

Karena banyaknya mata uji kesehatan yang dilakukan, waktu yang dibutuhkan untuk 
capres dan cawapres masing-masing sekitar tujuh jam. Setelah pasangan Jusuf 
Kalla-Wiranto dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto diuji kesehatannya 
pada hari Minggu, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono diuji kesehatannya Senin 
kemarin.

Instrumen yang digunakan untuk menguji kami semua, para calon, baik presiden 
maupun wapres, saya nilai cukup tepat, berat, dan tidak mudah. Tetapi, 
begitulah namanya ujian. Kami juga menunggu hasilnya. Mudah¬mudahan lulus, 
ujar Yudhoyono seusai uji kesehatan, didampingi Boediono.

43 dokter uji

Untuk pemeriksaan capres dan cawapres, Fahmi mengemukakan, ada 43 dokter 
spesialis yang dilibatkan. Dari 43 dokter spesialis, 29 dokter berasal dari 
Ikatan Dokter Indonesia dan 14  dokter dari RSPAD Gatot Soebroto. Setiap mata 
uji kesehatan ditangani tiga dokter spesialis.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mengumumkan hasil tes kesehatan ketiga pasang 
capres dan cawapres tersebut.  Alasannya, syarat kesehatan itu merupakan bagian 
dari keseluruhan syarat untuk menjadi capres.

Menurut Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, KPU belum menerima hasil tes kesehatan 
semua capres dari RSPAD Gatot Soebroto.

Hafiz mengatakan, hasil tes kesehatan tidak diumumkan. Hasil tes kesehatan 
tidak diumumkan, yang tahu hanya pihak rumah sakit dan kami, calon pun 
kadang-kadang tidak diberi tahu, katanya.

Berbeda dengan Pemilu Presiden 2004, kata Hafiz, pada pemilu kali ini partai 
politik bisa mengganti pasangan capres dan cawapres. Sesuai dengan 
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008, penggantian pasangan calon dilakukan apabila 
tidak memenuhi syarat atau berhalangan tetap.

Nanti akan ada masa perbaikan untuk parpol. Kami akan memberi tahu kepada 
parpol bila ada syarat yang tidak terpenuhi, kemudian parpol mempunyai waktu 
untuk perbaikan selama tiga hari, katanya.

Ketika menerima pendaftaran pasangan capres-cawares, Hafiz mengatakan, parpol 
mempunyai tenggat sampai dengan 26 Mei untuk mengganti pasangan calon. (INU/SIE)





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Strategi pencitraan SBY-NO di Media TV

2009-05-19 Terurut Topik djajaprana
Pencitraan dalam konteks mematut diri agar layak enak dipandang, sebetulnya 
melekat dalam kehidupan sehari-hari. Dari kaki sampai ujung rambut harus ditata 
apik dan disesuaikan dengan ruang gerak setiap individu. Makanya ada aturan, 
tak perlu dituliskan, bagaimana seharusnya berpenampilan  di rumah, di kantor, 
di kondangan; pada event-event penting; apalagi  pada kontes jadi orang nomor 
satu.

Orang berpenampilan norak overacting, mungkin bikin sebel mual orang banyak. 
Tapi si norak  juga punya komunitas yang justru sangat ketagihan pada si norak. 
Hanya mencela si norak, tidak serta merta merobah tampilannya. Bisa saja dengan 
enteng dia bilang... gue yang punya duit kok situ yang ribut...,..hu... 
kata pecandunya.

Khusus buat orang Sumbar dia bisa bilang,...hidup baraka, baukua jo bajangka... 
Sudah kami ukur hitung cermat semua dalam time frame sampai skala detik.

Lha iya juga ya, ketawa lucu nonton parodi republik BBM. Eh, Jarwo Kuat  nggak 
muncul lagi. Tapi Mega Karti adem lugu tak ada yang peduli; malah main yoyo...

Kalau saja ada yang bikin parodi dengan tema lagu Penasaran Bang Haji. Yang 
jadi rebutan dikelilingi nenek-nenek bongkok lagi makan sirih 

Maksudnya citra berbalas citra. Kata orang Sumbar..raja datang raja mananti, 
sutan datang sutan mananti...

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar 
satrioarismunan...@... wrote:

 
 -Original Message-
 From: afriadi ajo afriadi@...
 Date: Sun, 17 May 2009 01:05:03 
 Subject: HASANUDDIN: Deklarasi SBY-NO Boroskan Uang Negara
... lagi unjuk kekuatan duit...LUPA ADAT ISTIADAT, LUPO NAN AMPEK --maaf...





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono dan Pendemonya

2009-05-18 Terurut Topik djajaprana
Hipotesa yang sederhana cerdas dan masuk akal.

Kemasannya cantik dibungkus acting beberapa parpol yang seolah tidak suka. 
Kasian anak yatim yang tak punya ambisi politik jujur lugu sendirian teraniaya.

Bisa juga ditafsirkan benar-benar menghayati dan belajar dari penghidupan kaum 
yang kurang beruntung. Yang melata dari angkot, bis kota, KRL, rumah dan toko 
sambil menggendong bayi mengeksploitasi rasa iba...

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno yuliati_s...@... 
wrote:
...Jangan mudah terkecoh cara-cara ataupun trick-trick...



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Indonesia Negara Paling Tersenyum

2009-05-18 Terurut Topik djajaprana

Sayang dalam laporan itu tidak dijelaskan definisi senyum dan variasinya.

Senyum simpul; malu tapi mau.

Senyum dikulum; kalo ditelan mati ibu, kalo diludahin mati bapak.

Senyum meringis kaki keinjek; mau marah yang nginjek pake sepatu lars.

Senyum kecut; kebanyakan badut.

Senyum melulu; tak kuat hidup melarat..

Smiling-G (gentleman); sembunyikan golok dibalik senyuman...


DJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lasma siregar las032...@... 
wrote:... Senyum dan senyum punya banyak arti...






[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: MENTANG-MENTANG JURNALIS,BOLEH MELANGGAR ETIKA KESOPANA?

2009-05-17 Terurut Topik djajaprana

Pernyataan yang sangat simpatik dari Pak AMA.

Reaksi tajam sambil menyisipkan kata maaf dari warga FPK mungkin suatu ungkapan 
atas pengalaman bertemu dengan jurnalis yang suka ngaco itu. Jurnalis dari 
perusahaan penerbitan dan media  besar biasanya cukup santun dan cerdas 
beretika. Jurnalis ngaco sering tercampur dengan penipu/pemeras yang 
ngaku-ngaku wartawan sehingga berdampak pada citra wartawan.

Soal program infotainment sinetron  gosip gunjing yang nyaris keterlaluan, akan 
lebih menggugah pebisnis media bila jurnalis ikut beramal memeranginya.  Kalau 
matikan TV atau pindah kanal, anak-anak yang harus dilindungi itu,  akan nonton 
bareng ke rumah temannya.

Salam,
DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Abel Mohamad Abdi jahe2...@... 
wrote:
.. betapa banyak jurnalis yang suka ngaco, tapi percayalah masih banyak 
wartawan yang mau bekerja dengan benar… Sepatutnya dibedakan antara jurnalis 
dengan pekerja infotaimen...





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hanya Mega-Pro yang Mengartikan UUD dengan Benar

2009-05-17 Terurut Topik djajaprana

Kampanye pilpres yang akan segera digelar diharapkan bisa memberikan pendidikan 
dan pencerahan politik kepada rakyat. Politik dalam arti yang menyangkut bangsa 
negara dan kesejahteraan rakyat.

Janji muluk yang dikemas dengan pencitraan melalui media massa, mutlak perlu. 
Saling tuding menyindir tak terhindarkan. Bisa menarik simpati atau sebaliknya 
jadi blunder bumerang bila tema isi kampanye tidak dirancang apik.

Slogan lebih cepat lebih baik, dibilang takabbur atau belum tentu baik; bisa 
diplintir macam-macam. Lanjutkan terus, bisa di-counter dengan pertanyaan... 
kelemahan/kekurangannnya apa juga berlanjut?  Ekonomi kerakyatan pro wong 
cilik, apa bisnis utamanya sudah selaras kesana?

Dari L4 (lu lagi lu lagi) ada dua yang baru yaitu BPS (B dan PS). Nah, 
mudah-mudahan BPS bisa memberikan pencerahan yang mudah dicerna soal konsep 
neolib vs kerakyatan. 

Kalau isu HAM diangkat jadi tema, juga berdampak pencerahan. Karena ketiga 
calon kebetulan pernah terikat dalam hubungan hierarkis dan senioritas. 

Siapa pun presidennya, yang penting martabat bangsa bisa dipulihkan.


DJP




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/16/11575123/Hanya.Mega-Pro.yang.Mengartikan.UUD.dengan.Benar
...ia juga memberikan penilaian terhadap dua pasangan lainnya...





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PKS Inkonsisten

2009-05-17 Terurut Topik djajaprana
Manuver politik dan militer sebetulnya tak jauh beda. Ada yang disebut strategi 
untuk target meneyeluruh dan ada langkah taktis sebagai sasaran antara ke 
tujuan yang sama. Lazimnya konsisten dalam strategi dan aneka variasi dalam 
taktik.

Gertak sambal yang terkesan inkonsisten, mungkin hanya langkah taktis dalam 
mengatur posisi. Ambisi Gerindra untuk mengusung capres hanya bisa terwujud 
bila berkoalisi dengan partai lain. Partai lain itu membuat perkiraan untung 
rugi demi pengamanan strategi.

Bila koalisi awal sudah solid, maka manuver PKS bisa jadi langkah taktis 
koalisi antara lain mendistorsi calon pesaing. Kesepakatan yang hampir bulat 
bisa dimentahkan, digoyahkan sampai panik dikejar deadline.  

Bila koalisi awal Gerindra juga sudah mantap, taktis distorsi bisa pula 
dilakukan sambil menjajagi dan mengukur kadar kemapanan koalisi pesaing. Adu 
taktik strategi antar parpol berperolehan suara minim jadi menarik perhatian.

Parpol memang harus mencari memupuk rakyat pendukung yang diterjemahkan sebagai 
power atau kekuasaan. Kaitannya dengan kepentingan rakyat baru terlihat setelah 
politisi resmi menduduki posisi legislatif, eksekutif dan yudikatif.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:... 
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/16/11311134/PKS.Inkonsisten

... Elite politik adalah pemain politik, dan tidak berdasar pada kepentingan 
rakyat. Rakyat hanya dijadikan...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pro Mega vs No SBY

2009-05-17 Terurut Topik djajaprana
Keputusan tetap mencalonkan MSP(MTK?)kayaknya hanya itulah satu-satunya yang
bisa dilakukan. Artinya figur lain rating nilai jualnya masih di bawah beliau.
Untungnya PDIP memiliki aset pendukung loyal meski kian surut dibanding pemilu
sebelumnya.

Masuknya PS bukan memastikan kekalahan tapi sebaliknya. Paling tidak bisa
memperbesar bilangan loyalis tadi.

Dengan target memperkokoh loyalis dan memperbanyak pemunculan PS yang berjuluk
Soekarno Kecil ketimbang MTK serta merebut simpati golput/yang digolputkan,
peluang masih terbuka.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu 
marnagan2...@... wrote:
...Justru Mega sudah lebih dulu memastikan kekalahannya dengan memilih Prabowo. 
Nama sih boleh hebat Mega-Pro...








[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Deklarasi SBY berboedi simbol kemewahan

2009-05-17 Terurut Topik djajaprana
Ungkapan itu sering dipakai buat menyatakan perbuatan mubazir yang terlanjur.
Tapi nyaris tak terdengar ada pihak yang membatalkan acara mewah dan
menyumbangkan anggarannya untuk si miskin. Padahal BLT sudah terbukti manjur.

Kalo Megapro mau nandingi dengan pesta rakyat di desa kumuh, bisa menarik
simpati. Tapi jangan bagi sembako, bisa dituduh M-politics. Salurkan lewat
Depsos nambahin pos BLT.

Soal kemewahan yang glamour, sangat dibutuhkan menarik kaum menengah atas dan
jangan lupa, bisa juga membuai mimpi wong cilik.

Soal ekonomi neolib vs kerakyatan, kayaknya jabaran makro rada sulit dipahami
wong cilik kalo tidak diberi contoh yang kongkrit praktis.

Salam,
DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran no_re...@... wrote:
...sebaiknya biaya yang besar untuk acara itu tadi bisa diberikan kepada 
kepentingan rakyat...







[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Media Jangan Sekadar Memburu Rating

2009-05-14 Terurut Topik djajaprana
Kalau langsung dibandingkan dengan Tuhan, kayaknya jadi menjauh dari konteks.
Faktanya rating adalah acuan pengukur kuantitas jumlah pemirsa. Efektifitas
penyampaian pesan sangat tergantung pada jumlah pemirsa. Menggugah perhatian
khalayak dari tidak tahu jadi tahu sampai timbul komitmen yang diharapkan.

Bagi pihak-pihak dan institusi yang peduli dan sadar akan dampak negatif
perusakan mutu bangsa, sebaiknya berupaya mengaudit elemen/komponen rating
sedemikian sehingga ada keseimbangan aspek moral dan bisnis. Artinya hasil
rating sudah memasukkan bobot moral edukasi kesantunan.

Setelah tidak berdaya, baru menghimbau berdoa sambil mengurut dada.

DJP




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:
...Rating itu bukan Tuhan, bukan hanya satu-satunya yang dikejar, ujar Bekti...







[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tanggapi Nama Boediono, PKS Sibuk Seharian

2009-05-14 Terurut Topik djajaprana
Ulur tarik koalisi parpol menjelang pilpres menjadi kian menarik dan menjanjikan
surprise in the last moment. Partai yang punya firasat tak mencapai angka 20-25%
sejak dini sudah antisipasi pasang ancang-ancang. Yang melonjak ratusan persen
kian pede yakin kemenangan pasti.

Mabok kemenangan yang tak terkendali gampang terkena virus arogansi. Bukan kita
yang butuh, tapi mereka, posisi tawar kita  kuat dan mantap. Biarkan saja mereka
sibuk habis energi sampai kepepet waktu,  sambil kita mainkan jurus cantik
memperlemah seteru.

Sang seteru yang kecil ramping punya ilmu dan aji-aji bisa nyelusup kesegala
penjuru, mudah mutasi bermutilasi  membelah diri dan menyatu kembali. Ilmu
matematika dan logika belum cukup untuk mendeteksi, kayaknya harus kombinasi
dengan herbal dan jampi-jampi.

Adalagi yang perlu dikaji, parpol berbasis nuansa religi tidak sama dengan
sekuler. Sayangnya masih enggan berkohesi koalisi. Bayangkan bila berkohesi, tak
bakalan dianggap sepi.

Sambil harap cemas apa yang bakal terjadi, jangan lupa MU hampir pasti jadi,
Liverpool terus membayangi dan Chelsea...

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/13/16040340/tanggapi.nama.boediono.pks.sibuk.seharian

...PKS keberatan dengan pola komunikasi politik Demokrat yang cenderung sepihak 
dan tidak menghormati...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dagelan Politik Negri ini

2009-05-13 Terurut Topik djajaprana


Setelah masa pendaftaran capreswa ditutup, dagelan Babak-II mulai digelar. 
Benang merahnya menjadi kusut masai bercampur benang  hijau, kuning, kelabu, 
merah muda dan biru.

Motif  koalisi selain berbasis kesamaan platform (ideologi?) bercampur ambisi 
untuk mendapat posisi, jabatan dan atau peluang kemudahan berusaha bila 
jagoannya terpilih. Sementara itu internal parpol juga sangat cair membentuk 
klik subklik  dari pusat sampai daerah.

Nah, watak serakah mendorong iri dengki. Bila komitmen koalisi ngasi jatah 2 
mentri sedangkan yang ambisi 7 orang misalnya, maka yang nomor 3 s/d 7 putar 
otak cari peluang. Nggak usah repot, akan datang utusan khusus dari pesaing 
dengan tawaran menarik mbelot ria.

Semua petinggi promotor koalisi sudah pada mahfum. Makanya dengan mimik 
kearifan laksana negarawan selalu berujar...kami senantiasa terbuka untuk 
komunikasi politik...  Kebijakan bermuka dua atau dasamuka pasti profit. Siapa 
saja yang jadi pemenang, kader-kader fleksibelnya akan berada disitu.

Para pengamat konstituen simpatisan, jadi terbiasa bingung, lama-lama bisa ikut 
tertawa.

DJP



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Enda Nasution enda@... wrote:

Dagelan Wapres

Urutan benang merahnya begini

PKS all out dukung SBY jadi capres, bahkan udah mendukung secara terbuka
sejak kampanye legislatif. Opsinya tentu saja dengan memajukan HNW sebagai
cawapres.

PDIP - Golkar - Gerindra - Hanura gak ridho kalo SBY jadi presiden, makanya
bikin koalisi besar.

PD - Golkar akhirnya pecah. JK yang selama ini jadi wapresnya SBY, memilih
untuk jadi capres.

PAN retak karena beda kutub dukungan antara SBY dan Prabowo. Akhirnya kubu
yang pro SBY berada di atas angin, dan memajukan Hatta sebagai cawapresnya
SBY.

PPP juga retak, kasusnya mirip dengan PAN. Akhirnya kubu pro SBY menang
suara intern, dan PPP resmi mendukung SBY.

PDIP - Gerindra belum ada kata sepakat. Mega keukeuh ingin jadi capres,
Prabowo juga sami mawon.

Hatta, sang cawapres dari PAN, tiba-tiba jadi negosiator SBY untuk mendekati
PDIP hingga memunculkan opsi PDIP merapat ke SBY.

Untuk menarik hati PDIP, opsi cawapres diarahkan ke Boediono dengan asumsi
ybs berhubungan sangat dekat dengan para petinggi PDIP. Bagaimanapun, Mega gak 
mungkin mau dijadikan cawapres.

PDIP memberi sinyal, meskipun masih terkesan ragu-ragu.

PKS kelimpungan kalo PDIP join ke koalisi SBY, apalagi kalo skenario
cawapres dari parpol pendukung (terutama PKS atau PAN) batal. PKS setidaknya
lebih sreg untuk mendukung Hatta bila HNW tidak dipinang SBY.

PPP sepertinya masih limbung di internalnya, jadi kurang terlibat di masalah
mendekatnya PDIP ini.

PKB relatif adem ayem.

Simpatisan PAN bingung, karena tidak memperkirakan skenario bergabungnya
PDIP ke kubu SBY. Apalagi dengan kenyataan cawapres yang diajukan PAN malah
jadi negosiator SBY-PD dalam menarik PDIP ke kubunya.

Simpatisan PKS lebih bingung.

Simpatisan PDIP lebih lebih lebiiih bingung.

Ternyata, tidak perlu Budi anduk, Tukul Arwana, atau Aming untuk membuat
sebuah lawakan yang sangat lucu. Mari kita tertawa. Hahaha 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sindir-menyindir, SBY-JK Ciptakan Iklim Politik Tak Kondusif

2009-05-12 Terurut Topik djajaprana
Boleh jadi tema kampanye kali ini ingin menggali khasanah budaya nenek moyang,
menggalakkan pantun gurindam. Dalam perhelatan besar jaman dulu selalu ada acara
berbalas pantun; bukan sindir-menyindir, tapi adu piawai budi bahasa. Yang baik
adalah budi, yang indah adalah bahasa...

Kalau warming up kampanye terbaru itu dikonversi ke format pantun gurindam;
kira-kira seperti ini :

Sungguh kami paham nasihat yang tua-tua...tak kan lari gunung dikejar...Karena
politik bersifat dinamis tak seperti gunung yang statis, maka pantun kami ..
berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau...sekali mengayuh dayung DUA
TIGA  pulau terlampaui...

Kalau tidak ada berada, masakan tempua bersarang rendah...bagai pungguk
merindukan bulan...seperti katak ingin menjadi lembu...buruk muka cermin di
belah...

Raja alim raja disembah, raja lalim raja disanggah. Lancar kaji karena diulang,
ajaran nabi yang kami ulang, kepadaNya lah kami berserah diri...

Nah, supaya lebih kondusif, sebaiknya masing-masing pihak punya jubirkam, elok
dipandang elok didengar.

DJP




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

 sindir-menyindir yang dilakukan para tokoh itu membuat iklim politik 
menjadi tidak kondusif...




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kasus Besar Jegal Antasari

2009-05-11 Terurut Topik djajaprana
Kejutan berita menjelang pilpres semakin meningkatkan suhu iklim perpolitikan.

Kalau betul geger AA terkait dengan terancamnya citra pesona kalangan tertentu
yang bisa menggeser preferensi pemilih, maka aksi beber aib bakal terus
meningkat. Pencetusan momentum peiodik terencana sangat efektif untuk menggiring
opini publik yang tergolong floating mass.

Kalau dikaitkan pula dengan saran kalangan DPR agar KPK 'reses dulu sampai
hajatan pilpres usai, maka spekulasi pun kian marak.

DJP






--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/10/03533298/kasus.besar.jegal.antasari.
...ia ditangkap karena bersikeras hendak membongkar kasus besar yang melibatkan 
sejumlah pejabat tinggi. Kasus korupsi itu diduga merugikan negara dan untuk 
kepentingan orang-orang tertentu...










[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PDI-P akhirnya ke PROFIT juga

2009-05-11 Terurut Topik djajaprana
Kalo Puan Maharani dikarbit, kadar nepotismenya pekat banget. Lebih radikal bila
BS diusung jadi cawa mendampingi PS. Isu rekonsiliasi KKR langsung tuntas.

Bayangkan, tiga bintang yang dulu terikat hubungan hierarki akan bertarung
merebut hati rakyat banyak. Tabir asap yang bikin misteri bisa tertiup gempita
pesta demokrasi.

DJP




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Achmad Jauzi achmad_ja...@... 
wrote:
... biar ada imej rada-rada reformis Budiman Sujatmiko akan jadi Jubir 
Kepresidenan atau Menseskab...Salut sama Tante Mega...akhirnya...







[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jangan Bingung Jika PD-PDIP Gabung!

2009-05-11 Terurut Topik djajaprana
Supaya tidak sering bingung, disarankan untuk baca buku Kisah Tiga Negara
(Samkok/Sanguo Yanyi/Romance Of Three Kingdoms) karya Lu Guanzhong yang versi
Indonesianya diterbitkan Kelompok Gramedia Jakarta. Intinya mengisahkan
perseteruan negara Wei, Wu dan Shu yang ingin mengembalikan kejayaan dinasti
Han.

Segala macam intrik tipu muslihat licik keji culas koalisi konspirasi dari tiga
kelompok berseteru itu digambarkan dengan jelas di kitab Samkok. Jangankan hanya
seorang caddy, sampai anak  istri juga dijadikan umpan demi tujuan tercapai.
Konsep idealisme kesetikawanan tokoh berkepribadian yang patut jadi idola dan
strategi beretika juga ada sehingga Samkok termasuk karya sastra yang mendunia.

Dengan membandingkan episode dalam Samkok, rasa bingung heran melihat ulah para
politisi bisa hilang berganti dengan rasa lucu seperti nonton ketoprak humor.
Ada yang bilang, kalau sisi negatif buku Sang Pangeran karya Niccolo
Machiavelli banyak yang mencela, maka sisi negatif Samkok banyak yang lebih
tercela dan mudah ditiru oleh orang pandir sekali pun.

Kisah King Maker yang menobatkan GD sekaligus beramai-ramai mempermalukan  Sang
Kyai  dan menobatkan yang seharusnya; semula cukup membingungkan. Tapi
kebingungan tidak berarti kebodohan; karena pada episode lanjutannya; baca saja
grafik sesuai logika...

Cuma sayangnya yang nggak biasa baca cerita silat, agak sulit baca Samkok
lantaran nama lakonnya sulit diingat. Apalagi yang rasis dan suka alergi.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Oleh Pepih Nugraha

 http://pepihnugraha.kompasiana.com/2009/05/09/jangan-bingung-pd-pdip-gabung/
... saat PDIP memenangkan Pemilu 1999, GD yang malah jadi RI 1,
sementara MS yang membawa partainya jawara malah jadi RI2. Perseteruan memuncak 
saat GD yang sudah jadi presiden dilengserkan Majelis lewat kudeta 
konstitusional MS sebagai wakil otomatis naik menjadi RI 1...




  1   2   >