Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Asah Berlian Calon Peraih Nobel
Membaca tulisan Sdri. Luki Aulia ini, seketika muncul kebanggaan dan rasa hormat yang tinggi kepada UI (termasuk perguruan tinggi besar kita di Indonesia lainnya). Sebagian (atau mungkin seluruh?) institusi perguruan tinggi kita sedang berpacu untuk menjadi ujung tombak dalam mengejar ketertinggalan IPTEK kita di dunia ini dan berusaha menguapayakan posisi yang sejajar dalam perlombaan mengejar frontier iptek. Slogan menuju World Class University adalah cita-cita mulia dalam rangka membangun martabat bangsa, yang antara lain akan diukur dengan banyaknya karya-karya tulis yang dimuat dalam jurnal-jurnal ilmiah yang terakreditasi, dan juga pada banyaknya paten-paten yang dicatatkan sebagai hasil temuan-temuan ilmiah dari perguruan tinggi kita. Pencapaian program menuju World Class University ini tentu saja akan menempatkan lembaga-lembaga pendidikan tinggi kita (termasuk insan pendukung utamanya) ke tempat terhormat yang memang diperlukan dalam kehidupan berbangsa ini. Tetapi masalahnya, dunia keilmuan ternyata tidak hanya pada penelitian atau advance-research saja. Masih ada sisi yang juga sangat penting, yaitu dalam bidang penerapan ilmu (aplikasi) yang terutama menjadi bidang kegiatan profesi. Di sinilah letak celakanya bangsa kita ini. Dunia profesi, umumnya merupakan domain kerja kaum profesional yang semestinya diwakili oleh organisasi-organisasi profesi. Metode pendekatan kaum profesi tentu berbeda dengan insan kampus. Kaum profesi selalu mendekati masalah berdasarkan asas manfaatnya dalam mengaplikasikan Iptek menjadi suatu sistem dengan pola pendekatan yang semestinya harus holistik, dan dalam banyak bidang dituntut pertanggung-jawaban hukum (misalnya dalam risiko kegagalan). Sedangkan insan kampus, tidak perlu melihat manfaat (riset-riset dasar, misalnya), dan tidak perlu berkaitan dengan sistem (dapat melakukan penelitian atas suatu bagian/komponen sistem secara intensif). Penelitian dari insan kampus juga tidak harus dengan pendekatan holistik, dan pertanggung-jawabannnya juga tidak ke tuntutan hukum - tetapi lebih pada laporan ilmiah yang dihasilkan. Dari segi tingkatan, insan kampus (peneliti/pengajar perguruan tinggi) kedudukannya lebih terhormat dari kaum pekerja profesi, dan kaum profesi selalu berpayung kepada insan kampus. Tetapi dari sisi peranan, kaum profesi sebenarnya juga menempati kedudukan yang penting bagi bangsa. Organisasi-organisasi profesi juga merupakan institusi yang sangat penting. Dari posisinya, sebagian besar posisi profesi dan organisasi profesi benar-benar dalam keadaan terpuruk dan hancur lebur. Upaya untuk mendorong tumbuhnya keprofesian melalui pembentukan badan akreditasi sertifikasi profesi (semisal BNSP), belum mempunyai kondisi normatif yang memadai. Kondisi ini terjadi karena tingginya malpraktek profesi - terutama karena sumber pekerjaan profesi sebagian besar bersumber pada anggaran negara yang memiliki corak koruptif. Serbuan insan kampus ke lapangan kerja profesi (misalnya menjadi konsultan pemerintah), tidak membawa iklim konstruktif yang memadai. Banyak kasus-kasus yang justru menunjukkan perilaku kriminal yang dilakukan oleh insan kampus. Banyak terjadi dokumen-dokumen laporan konsultan dari perguruan tinggi yang tergolong sampah yang merupakan hasil copy-paste yang tidak mempunyai nilai pembelajaran yang memadai. Banyak juga ahli teknik dari kampus yang memanfaatkan pengadaan pemerintah untuk permainan kotor. Walaupun peranan insan kampus dalam pekerjaan profesi telah nyata, tetapi ternyata publikasi keilmuan praktis sangat sedikit dihasilkan. Publikasi-publikasi seperti hand-books, guide-book, technical manuals dan sebagainya adalah sarana untuk berkembang-majunya keahlian kaum pekerja profesi. Inilah salah satu hal yang menyebabkan terjadinya komplikasi bagi proses pengembangan profesi selanjutnya. Tradisi keilmuan praktis tidak dikembangkan, tetapi contoh praktek kerja korupsi telah diteladankan. Akibatnya, perilaku koruptif ini tertular ke organisasi-organisasi profesi yang lahir dan berkembang saat ini. Perguruan-perguruan tinggi keteknikan ternyata tidak menjadi teladan dalam membangun iklim yang baik bagi lahirnya organisasi profesi yang baik sampai saat ini. Perguruan tinggi bidang ekonomi, tidak peduli dengan aplikasi keilmuannya dan terpaku dengan ilmu yang dikembangkan di barat. Ilmu ekonomi pembangunan (salah satu cabang ilmu ekonomi aplikatif), sudah pernah dianggap mati dan konon menunggu alternatifnya. Bank Dunia selalu mengadvokasikan pendekatan 'institutional' tetapi perguruan tinggi kita tidak concern. Perguruan tinggi bidang sosial, cenderung positivist, selalu strukturalistik membanggakan pada fakta tetapi enggan masuk ke daerah rekayasa (pendekatan sistem) dan yang terjadi adalah kencenderungan untuk merusak iklim dan tatanan sosial. Kalaupun ada yang ber-rekayasa, banyak yang berkecenderungan justru destruktif. Untuk membangun bangsa ini, tidak cukup dengan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] WTO launches discussion forum for World Trade Report 2010
GlacierRekan-rekan yth, berikut ini WTO mengumumkan akan membuka forum debat tentang Trade in Natural Resources: Challenges in Global Governance.. Rasanya, kita perlu partisipasi sebanyak-banyaknya mengenai masalah ini. Banyak hal yang perlu dilempar di forum ini. Salam/W.Kasman --- WTO LAUNCHES DISCUSSION FORUM FOR WORLD TRADE REPORT 2010 The WTO has launched a discussion forum in the run-up to publication of the 2010 World Trade Report in July. The theme of this years report is Trade in Natural Resources: Challenges in Global Governance. News item: http://www.wto.org/english/news_e/news10_e/wtr_28jan10_e.htm 28 January 2010 WORLD TRADE REPORT WTO launches discussion forum for World Trade Report 2010 The WTO has launched a discussion forum in the run-up to publication of the 2010 World Trade Report in July. The theme of this years report is Trade in Natural Resources: Challenges in Global Governance. To stimulate debate, the WTO has created a specific web page where individuals can express their views on the challenges of global trade in natural resources and on the role the WTO could play. The aim is to encourage discussion among WTO delegates, non-governmental organizations (NGOs), academic experts, WTO staff members and all those with an active interest in natural resources. In the months leading up to publication of the Report, short articles concerning the relationship between international trade and natural resources will be posted on the web page. Members of the research and policy community can contribute to this discussion by submitting papers of their own or by commenting on the papers already submitted. Comments are also sought from any individuals with an interest in natural resources. All contributions will be taken into consideration by the authors of the World Trade Report 2010. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Amdal (Tak) Masuk Laci
Glacier http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/20/0315462/amdal.tak.masuk..laci LINGKUNGAN Amdal (Tak) Masuk Laci Rabu, 20 Januari 2010 | 03:15 WIB Mulai tahun 2010 kita berharap penerapan sanksi lingkungan akan semakin tegas. Hal ini tecermin pada 19 pasal tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009: tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup. Sebelumnya pada UU No 23/1887, hanya ada 3 pasal soal amdal. HEFNI EFFENDI Analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) atau environmental impact assessment (EIA) awalnya diintroduksi di Amerika Serikat (1969) melalui National Environmental Policy Act. UNEP (1972) mengadopsi EIA. Lalu, OECD memublikasi Guidelines for EIA (1979), dan Masyarakat Eropa (1985) mengeluarkan Directive on EIA. Bank Dunia (1989) diikuti Bank Pembangunan Asia dan Bank Pembangunan Afrika pun mengharuskan EIA. Penegasan EIA sebagai instrumen pengelolaan lingkungan dikuatkan pada Principle 17 Rio Declaration pada tahun 1992. Implementasi terbatas Amdal di Indonesia diperkenalkan pada UU No 4/1982 tentang Lingkungan Hidup, penjabarannya melalui PP No 29/1986. Pada periode ini, implementasinya masih terbatas, hanya dikenal amdal proyek tunggal. Pendekatannya sektoral dengan 16 komisi amdal pusat. PP No 51/1993 mengintroduksi amdal terpadu, kawasan, dan regional; serta Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL UPL) untuk kegiatan yang tidak berdampak negatif penting. Pengembangan selanjutnya ada pada PP No 27/1999. Redesentralisasi dengan dibentuknya sekitar 119 komisi amdal kabupaten/kota dan sentralisasi dengan hanya ada satu komisi amdal pusat di Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH). Untuk membuat amdal ditetapkan, harus ada pelibatan masyarakat dan keterbukaan informasi amdal (Keputusan Bapedal No 8/2000). Kelemahan amdal Seiring waktu, amdal telah bermetamorfosis 3 kali, tetapi wajahnya masih karut-marut. Tulisan Amdal Masuk Laci muncul di Kompas (7 Juli 2009). Tak jarang amdal dijadikan instrumen retribusi! Presentasi dokumen amdal di daerah tertentu terkadang dipatok dengan harga fantastis! Pejabat daerah kalau diundang ke Jakarta untuk menghadiri presentasi terkadang minta hotel dan fasilitas mewah. Walaupun segelintir, hal itu jelas membebani pengusaha yang ingin taat lingkungan. Amdal belum diapresiasi secara merata oleh kalangan industri. Badan usaha milik negara pun masih ada yang sama sekali tak punya dokumen lingkungan. Amdal akhirnya jatuh sebagai syarat administrasi belaka, terutama dengan tidak diimplementasikannya Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan. Kompetensi tak merata Buruknya kualitas amdal juga terkait dengan tidak meratanya kompetensi penyusun amdal; belum adanya organisasi profesi amdal, yang mewadahi pengembangan profesi; serta tidak adanya sistem registrasi terhadap konsultan penyusun amdal. Tak aneh, konsultan yang kompetensi intinya bukan lingkungan, juga latah menyusun amdal! Tidak adanya lisensi komisi penilai amdal juga mengakibatkan kapabilitas komisi dalam menilai amdal juga diragukan. Terkadang di kabupaten/kota tertentu, penunjukan otoritas pengelola lingkungan lebih condong ditentukan oleh kedekatan emosional, bukan kompetensinya di bidang lingkungan. Pihak KLH melansir 70-80 persen amdal yang dinilai komisi di kabupaten/kota berkualitas buruk hingga sangat buruk. Penguatan amdal Sejak 2004 KLH mencanangkan program Revitalisasi Amdal, untuk membenahi konsultan lingkungan, tenaga ahli amdal, komisi amdal, dan pemrakarsa amdal. Komisi amdal kabupaten/kota wajib beranggotakan 3 orang yang bersertifikat amdal penilai, 2 orang bersertifikat amdal penyusun, ada tenaga ahli, ada anggota dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), ada kerja sama dengan laboratorium terakreditasi (Permen LH No 05 dan 06/2008), dan agar komisi diisi orang lingkungan. Diharapkan tak akan ada lagi amdal yang melanggar tata ruang justru disahkan layak lingkungan. Setiap personal penyusunan amdal yang telah bersertifikat amdal wajib mengikuti ujian kompetensi (Permen LH No 11/2008) yang dilaksanakan oleh Lembaga sertifikasi kompetensi. Konsultan penyusun amdal harus mendaftar ke KLH, berbadan hukum, memiliki tenaga ahli tetap yang berkualifikasi ketua tim 2 orang, dan memiliki panduan mutu. Tidak seperti sekarang ini, tenaga ahli konsultan amdal bisa outsourcing sepenuhnya atau malah hanya pinjam nama. Lembaga pelatihan penyusun amdal harus registrasi ke KLH (Permen LH No 11/2008 dan No 06/2009). Kurikulum pelatihan harus mengacu Kepmen LH No 178/2004 agar multidisiplin amdal terwadahi. Laboratorium lingkungan terakreditasi harus registrasi. Adapun metode pelingkupan dan prakiraan dampak kualitas udara telah dibakukan pula. Setiap pengusaha tanpa izin lingkungan, penyusun dokumen amdal tidak bersertifikat kompetensi, dan pejabat penerbit izin lingkungan tanpa dokumen amdal, dapat dibui hingga 3 tahun dan denda hingga Rp 3
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan
Pak Haniwar, sebaiknya memang tidak usah meributkan Bu Menkes baru ini. Kasihan kan, beliau mau bekerja, kok banyak sandungan emosional-nya. Selain itu, soal vaksin itu lupakan saja, karena toh silatnya Bu SFS sudah tidak dipakai lagi. Kita doakan saja Bu Endang dapat bekerja dengan baik dan sukses. Bagi yang berada di posisi oposisi, biarkan mulai melakukan pengamatan agar mampu mengimbangi Bu Menkes baru secara sehat. Kenapa soal Bu Menkes baru tidak perlu diributkan lagi? Soalnya kalau dibikin ribut, maka akan banyak teori konspirasi yang kini digunjingkan orang dan akan terus berkembang. Pertama, konspirasi yang bertitik tolak dari anggapan adanya kubu-buku perguruan silat Shaolin dan Bhutong. Ada semacam anggapan bahwa Depkes ini adalah jatahnya perguruan Shaolin. Kalau tiba-tiba yang jadi Pimpinan dari Bhutong, maka orang-orang Shaolin dari awal pasti tidak mendukungnya. Repotnya, yang menjadi penasehat untuk memilih pemimpin baru adalah super suhu dari perguruan Shaolin. Lha sang suhu mengusulkan pemimpin juga dari kalangan shaolin sendiri, bukan dari perguruan lain non shaolin atau bhutong. Bukankah suhu kita ini adalah pemimpin yang berskala nasional? Soal pemimpin baru yang 'cuma' eselon dua, lha kok sang suhu tidak mengusulkan atau membuat bandingan dengan stock eselon satu yang ada. Laah konspirasi ini jadi panjang banget, bisa-bisa negara ini (bagian kesehatannya maksudnya) tidak bekerja tapi cuma ribut dan saling curiga. Lalu, kenapa sang suhu tidak mengusulkan tokoh lain yang lebih bisa diterima ? Karena suhu besar ini sangat terbuka dan juga anggota Forum Pembaca Kompas ini, tentulah beliau akan bersikap bijaksana dan memberikan pendapat dan saran-saran yang sejuk-sejuk. Sekali lagi biarlah Bu Endang bekerja dengan tenang. Bu Endang pasti piawai karena tokoh-tokoh Shaolin pasti merapat mendukungnya. Untuk ini, Indonesia pasti untung. Tinggal bagaimana pikiran konspiratif tadi segera dilupakan dan semuanya legowo. Salam/WK - Original Message - From: Haniwar Syarif To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 29, 2009 12:30 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan sungguh mati sy gak ikut negeributin menteri baru...:) tapi sungguh mati juga soal minta bagian kalau ada untung dr pembuatan vaksinyg di hasilkan krn virusnya dikirinmolehkita , sy bisa nerima dukung iya nihaku mbuletnya kan di ajari olehmas Manneke.. sobatku... guruku secara fisik dari pengamatan foto ..kelihatan nya mas Manneke lebih bulet kok dari saya HS . [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] UU Lingkungan Hidup Disahkan DPR
Blankhttp://sains.kompas.com/read/xml/2009/09/08/1421551/uu.lingkungan.hidup.disahkan.dpr UU Lingkungan Hidup Disahkan DPR KOMPAS/HERU SRI KUMORO Aktivis lingkungan menggelar aksi teatrikal, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah. Teatrikal ini mengisahkan keserakahan manusia dengan cara merusak lingkungan, yang berlanjut dengan berbagai bencana di Indonesia. Mereka berharap, melalui cara ini, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan meningkat. / Selasa, 8 September 2009 | 14:21 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - DPR akhirnya menyetujui Rancangan Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) untuk disahkan menjadi undang-undang dalam Sidang Paripurna di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (8/9). Sebanyak sepuluh fraksi secara aklamasi menyetujui RUU PPLH menjadi UU PPLH sebagai pengganti UU Np.23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar dalam penyampaian pendapat akhir pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota DPR yang telah berinisiatif untuk membuat RUU PPLH untuk mengganti UU Lingkungan Hidup sebelumnya. UU tersebut (UU No.23/1997) telah bermanfaat bagi upaya pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, tetapi efektifitas implementasinya belum dapat mencapai tujuan yang diharapkan karena adanya persoalan pada masalah substansial, struktural maupun kultural, kata Rachmat. Dia menyebutkan beberapa hal penting dari UU PPLH yang belum atau masih kurang dalam UU sebelumnya, antara lain kewajiban pemerintah pusat maupun pemerintah daerah membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Kajian itu untuk memastikan pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam kebijakan, rencana, dan program pembangunan. UU PPLH juga menyebutkan penguatan AMDAL (analisi mengenai dampak lingkungan) untuk mencegah kerusakan lingkungan dengan meningkatkan akuntablitas, penerapan sertifikasi kompetensi penyusun dokumen AMDAL, penerapan sanksi hukum bagi pelanggar bidang AMDAL, dan AMDAL sebagai persyaratan utama dalam memperoleh izin lingkungan. Masalah perijinan juga diperkuat dengan menjadikan izin lingkungan sebagai prasyarat memperoleh izin usaha/kegiatan dan izin usaha/kegiatan dapat dibatalkan apabila izin lingkungan dicabut. Menlh mengatakan UU PPLH juga memperkuat sistem hukum PPLH dalam hal penegakan hukum lingkungan dengan antara lain pejabat pengawas yang berwenang menghentikan pelanggaran seketika di lapangan, Penyidik PNS dapat melakukan penangkapan dan penahanan serta hasil penyidikan disampaikan ke jaksa penuntut umum, yang berkoordinasi dengan kepolisian. Bahkan pejabat pemberi izin lingkungan yang tidak sesuai prosedur dan pejabat yang tidak melaksanakan tugas pengawasan lingkungan juga dapat dipidana. Selain hukuman maksimun, juga diperkenalkan hukuman minimum bagi pencemar dan perusak lingkungan, tambah Rachmat Witoelar. BNJ Sumber : Antara [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Perlu Introspeksi Diri
Blank http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/27/04500546/indonesia.perlu.introspeksi.diri Indonesia Perlu Introspeksi Diri Peran Pemerintah Lemah Kamis, 27 Agustus 2009 | 04:50 WIB Jakarta, Kompas - Indonesia harus segera mengintrospeksi diri berkaitan dengan kegagalan ekonomi menyejahterakan rakyat secara komprehensif selama ini. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan sendiri karena masuk globalisasi tanpa mengintegrasikan pasar dalam negeri. Demikian yang terungkap dalam diskusi publik bertajuk Kedaulatan Ekonomi Nasional, Sudahkah Indonesia Merdeka? di Jakarta, Rabu (26/8). Diskusi yang diselenggarakan Indonesia Strategic Institute menghadirkan pembicara ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri; ekonom Econit, Hendri Saparini; dan analis pasar modal, Yanuar Rizky. Diskusi, antara lain, menyinggung soal ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan yang menguras devisa hingga Rp 50 triliun per tahun. Padahal, sebagian pangan yang diimpor itu bisa dihasilkan di dalam negeri jika pemerintah dan semua pemangku kepentingan serius menanganinya. Faisal Basri mengungkapkan, semestinya integrasi Indonesia sebagai negara kepulauan dilakukan lebih dulu agar seluruh masyarakat menikmati berkah ekonomi sebelum ikut dalam globalisasi. Jadi, jangan (selalu) salahkan asing karena kita sebenarnya punya hak menentukan sendiri perekonomian kita, kata Faisal. Faisal mencontohkan belum terintegrasinya Indonesia untuk memperkuat pasar domestik. Kalimantan memproduksi batu bara lalu diangkut ke Jawa untuk pembangkit listrik. Jawa terang benderang, tetapi Kalimantan Barat malah membeli listrik dari Serawak (Malaysia). Apabila pasar domestik terintegrasi dengan baik, tentu masyarakat di Kalimantan atau kepulauan mana pun di Indonesia akan menikmati harga jual hasil kebun yang tinggi dan kita di sini bisa menikmati produk itu dengan harga yang lebih rendah dari sekarang, ujar Faisal. Yang terjadi saat ini, kata Faisal, adalah perekonomian yang salah urus. Saat ini harga gula pasir sudah Rp 11.000 per kilogram. Tiga bulan lalu, sejumlah kalangan mengingatkan pemerintah agar segera mengimpor gula untuk menghadapi kekeringan akibat El Nino. Usul ditolak mentah-mentah dengan dalih sudah swasembada gula. Ketika pemerintah memutuskan mengimpor gula saat ini, harga gula ternyata sudah tinggi dan pedagang di pasar internasional pun menahan stoknya, ujarnya. Lemahnya pemerintah Hendri Saparini berpendapat, perekonomian nasional yang cenderung semakin dikuasai asing merupakan akibat lemahnya peranan pemerintah. Pemerintah cenderung memiliki pola pikir sama dengan lembaga donor yang menginginkan liberalisasi pasar Indonesia. Fakta yang terjadi saat ini adalah meningkatnya kebutuhan Indonesia terhadap importasi bahan pangan maupun sarana produksi pertanian seperti benih. Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari letter of intent IMF pada November 1998 yang mensyaratkan Indonesia agar membuka pasar pertanian dan pangan untuk liberalisasi, kata Hendri. Hendri mencontohkan, kebutuhan tertinggi sektor pertanian adalah pupuk. Indonesia memiliki sumber daya produksi, yaitu gas. Namun, petani tetap kesulitan memperoleh pupuk walau pemerintah telah menyubsidi Rp 17,5 triliun, di mana Rp 16,5 triliun untuk menyubsidi kebutuhan gas produsen pupuk. Kondisi tersebut terus terjadi dan uang itu pun berputar-putar di situ tanpa hasil banyak bagi rakyat. Padahal, kita cukup mengubah beberapa pasal dalam Undang-Undang Migas agar tetap ada pasokan gas untuk kebutuhan domestik. Kalau pemerintah tidak mau mengintervensi karena alasan liberalisasi, kondisi seperti ini akan terus terjadi, papar Hendri. Indonesia mengimpor, antara lain, daging sapi senilai 480 juta dollar AS atau setara Rp 4,8 triliun), susu 755 juta dollar AS (Rp 7,55 triliun), dan garam senilai 90 juta dollar AS (Rp 900 miliar). Padahal, ternak sapi dan ayam bisa disediakan dari dalam negeri jika pemerintah serius. Selain terus menggalakkan program inseminasi, pemerintah juga harus ketat menerapkan larangan perdagangan ternak sapi betina yang produktif. Demikian pula dalam mengembangkan populasi ayam lokal. Seperti yang terjadi di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Populasi sapi dan kerbau di provinsi ini sekitar 700.364 ekor, sebanyak 144.109 ekor (20,5 persen) ada di Flores dan Lembata. Silvester Y Gani, peternak di Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Rabu, mengakui adanya ternak sapi dijual saat usia masih produktif. Padahal, kriteria untuk pengiriman ternak antarpulau antara lain tidak boleh betina yang masih bunting dan berat ternak jantan (bobot hidup) harus lebih dari 250 kilogram. Saat dikonfirmasi, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende I Putu Gede Suwarjaya membenarkan bahwa di pantai utara Flores memang rawan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Separuh Peserta Tak Lulus Ujian: Uji Amdal untuk Tingkatkan Kualitas Lingkungan
Blank Separuh Peserta Tak Lulus Ujian: Uji Amdal untuk Tingkatkan Kualitas Lingkungan KOMPAS, Senin, 24 Agustus 2009 | 04:07 WIB (Halaman 13) http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/24/04071047/separuh.peserta.tak.lulus.ujian Jakarta, Kompas - Lebih dari separuh peserta uji kompetensi penyusun dokumen analisis mengenai dampak lingkungan dinyatakan gagal. Uji kompetensi pertama kali dilakukan akhir Juli 2009 dan hanya meloloskan 19 dari 43 peserta. Sebagai awal tidak apa-apa, mudah-mudahan ke depan lebih baik hasilnya, kata Deputi VII Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan Kapasitas Sudariyono ketika dihubungi di Jakarta, Minggu (23/8). Banyaknya peserta yang gagal, lanjutnya, tidak akan diikuti perubahan materi uji kompetensi. Kalaupun ada evaluasi, bukan ditujukan untuk memudahkan kelulusan. Kompetensi penyusun amdal yang jadi tujuan sehingga standar tidak akan diturunkan, katanya. Dengan kata lain, penyusun yang mesti mengikuti standar, bukan sebaliknya. Dihubungi terpisah, Sekretaris Umum Lembaga Sertifikasi Kompetensi-Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (LSK-Intakindo) Yayat T Soemitra, yang merupakan pelaksana uji kompetensi, mengatakan, sebagian peserta yang gagal diizinkan mengikuti uji kompetensi tahap berikutnya. Namun, ada sebagian yang tidak diizinkan mengulang. Ada ketentuan yang membuat sebagian tidak boleh mengulang lagi, kata dia. Ketentuan itu terkait dengan skor nilai ujian, berupa tes teori tertulis dan wawancara. Sebanyak 18 penilai uji kompetensi yang direkrut dari ratusan pelamar memberikan penilaian tersebut. Hadapi persaingan Uji kompetensi penyusun dokumen amdal tersebut merupakan kebijakan baru sejak amdal dikenalkan pertama kali di Indonesia pada 20 tahun silam. Kompetensi mutlak diperlukan, selain demi kualitas lingkungan yang terjaga, juga karena banyak konsultan asing yang masuk dan boleh praktik di Indonesia, kata Deputi I Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkungan Hermien Roosita. Banyaknya peserta yang gagal diharapkan tidak menurunkan semangat para penyusun dokumen amdal yang lain. Sebaliknya, hal itu memompa semangat menuju profesionalitas. Diakui Hermien, kualitas dokumen amdal selama ini belum baik. Tak sedikit di antaranya yang disusun tidak serius dan hanya menyalin dokumen amdal dari tempat lain. Akibatnya, kualitas lingkungan terus merosot sekalipun banyak proyek atau kegiatan yang memiliki dokumen amdal. Kami sadar akan hal itu dan perlu memperbaiki diri, kata dia. Kebijakan Kementerian Negara Lingkungan Hidup adalah setiap lembaga konsultan penyusun amdal di daerah nantinya minimal terdiri atas satu ketua dan dua anggota dengan sertifikat kompetensi penyusun. Menurut Sudariyono, uji kompetensi tersebut sudah disosialisasikan kepada pemerintah daerah, swasta, dan para konsultan, yaitu bahwa saat ini ada standar yang harus dipatuhi. (GSA) [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tommy Soeharto Calonkan Diri Jadi Ketua Umum Golkar
Kalau Tommy dibanding Aburizal Bakrie, saya pilih Tommy. Jadi, sebaiknya Golkar dipimpin Tommy saja - bukan Aburizal Bakrie. W.K. - Original Message - From: Ade Suerani To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, August 18, 2009 8:17 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tommy Soeharto Calonkan Diri Jadi Ketua Umum Golkar Sah-sah saja sih masuk bursa Ketum Golkar. Cuma sebaiknya dipikirkan kembali, kecuali memang modal finansial yang ia jual. Karir politik Tommy kurang begitu bersinar ditambah kasus-kasus hukum yang menimpanya cukup mengurangi kans dia untuk menang. Wassalam, ade . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopassus -- Keren Abis, good news from Indonesia
Pak Wal, sekedar informasi, pasukan elite Inggris sudah mempunyai pengalaman bertempur dengan RPKAD yaitu di Kalimantan Utara tahun 1965'an. Pengalaman ini membuat dunia ini menghargai kemampuan RPKAD kita. Saya lupa detilnya, tapi konon cukup banyak bintang sakti (bintang tertinggi bagi tentara) yang diterima pasukan Inggris dari negaranya dalam pertempuran di Kalimantan Utara ini (mungkin ada kawan yang dapat menceriterakan detilnya?). Pemberian bintang tertinggi (bagi tentara musuh), sebaliknya memberi nilai tinggi bagi kualitas tentara lawannya (RPKAD). Yaa, RPKAD di Kalimantan Utara adalah sebuah legenda yang tidak banyak diketahui oleh bangsanya sendiri. Kalau ada yang berjasa buat RPKAD waktu itu, mungkin termasuk TITIK PUSPA. Salam/WK - Original Message - From: Wal Suparmo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, August 13, 2009 10:24 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopassus -- Keren Abis, good news from Indonesia Saam, TNI atau Kopassus( atau Kopasanda ,setelah terbentuk), belum pernah menang melawan tentara asing termasuk tentara Belanda. Tentara Belanda belum pernah bertekuk lutut di depan TNI seperti tentara KNIL di depan tentara Jepang.Apalagi hanya karena peristiwa JANUR KUNINGNYA Suharto atau Komando Mandala, karena belanda keluar dari Irian Barat berdasarkan resolusi PBB.. TNI atau Kopassus hanya menang perang dalam membunuh banganya sendiri seperti RMS,DI,TII,Kahar Muzakar,PRRI,Permesta dan PKI, bahkan Tentara NAD dan Papua sampai sekarang tidak pernah terkalahkan.Maaf, sangat menyakitkan kedengarannya tetapi itulah kenyataannya.Jangan lupa bahwa jawaban ini khusus untuk menyangkal kenyataan prestasi tentara Vietnam melawan raksasa Amerika dan jasa berlebih yang selalu dituntut TNI dalam andil nya dalam perjuangan mencapai Indonesia merdeka padahal bidang DIPLOMATIK juga minimal berandil setengahnya tetapi tidak menuntut andil dan bagian serta KEKUASAAN yang selalu dituntut oleh TNI. Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK-- Pulkam
Saya ikut mengiringi kepulangan JK ke kampungnya di Makasar sana dengan simpati dan doa. Orang sekelas JK ini, masih akan sangat berguna setelah tidak lagi bergulat di bidang politik. Masih banyak organisasi non-politik yang bisa bekerjasama dengan beliau (setelah tanpa atribut politik) untuk membangun negeri ini. Track JK sebagai Ketua Umum Kadin Sulsel dan berhasil membawa Kadin Sulsel menjadi yang terbaik di Indonesia, dan sikap netralnya kepada Kadin setelah beliau menjadi Menteri (waktu Kadin Indonesia menekan pemerintah mengenai Keppres 18/2000), membuktikan fairness beliau. Tolong sekali lagi sampaikan bahwa perjuangan di tataran non-politik sungguh amat penting di Indonesia ini. Syukur-syukur beliau bersedia turut membangun platform rakyat yang mandiri, agar cekokan politik yang sering sangat menjengkelkan dan memabokkan itu bisa berkurang. Demokrasi memang menuntut kemandirian rakyat dalam bekerja membangun dirinya. Biarkanlah politik tinggal menjadi pilihan-pilihan rasional yang dipikirkan sekali-sekali saja. Amin. wk - Original Message - From: Indra J Piliang To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, July 20, 2009 1:03 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK-- Pulkam Pak JK memang berniat pulang kampung. Dlm pembicaraan dengan Presiden SBY via telepon yang disiarkan Presiden SBY itu, jelas Pak JK menyebut: Saya pulang kampung, Pak! Tertangkap di kamera, koq. Pembicaraan yang sangat pribadi itu, justru ditafsirkan lain oleh pendukung SBY. Pulang sana, pergi sana, begitu kata mereka di banyak kesempatan. Kini, rumah Pak JK di kampungnya di Makassar sudah diperintahkan untuk dialiri istrik, air ledeng, pintunya dicat, dll. Silakan teman-teman di Makassar cek itu, kalau tdk percaya. Ada memang rencana lain, tetapi pada saatnya diumumkan. Pak JK masih merasa memiliki utang ke sejumlah tempat, terutama daerah2 pasca konflik. Antara lain soal infrastruktur. (Jaringan Nusantara Pro SBY yang dipimpin Andi Arief lewat sms massal, telah menjadikan janji pembangunan infrastruktur di Yogya sebagai bahan kampanye negatif, pada minggu tenang). Itu akan dikerjakan dengan cara yang lain oleh Pak JK, nanti. Pak JK mempunyai komitmen kuat ke aras itu, tanpa harus menjadi pejabat negara sekalipun. Kami akan mengantarkan Pak JK ke kampung halamannya. Dan selamat kepada masyarakat Sulsel yang punya tokoh spt dia. Setahu saya, Jenderal M Jusuf juga melakukan hal serupa, pulang kampung setelah tidak lagi menjadi pejabat negara semasa Orde Baru. ijp . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Usul, Susunan Kabinet
Yang saya paling tidak setuju adalah apabila Marie Elka Pangestu masih menjadi Menteri Perdagangan. Ngurusi purna jual blackberry saja nggak bisa kok. - Original Message - From: UMO randhi_kus...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 09, 2009 3:35 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Usul, Susunan Kabinet Menkokesra Imam Prasadjo,menkeu faisal basri,menpora anas urbaningrum,mendiknas tifatul sembiring,menkop lukman saefudin,menpora deddy mizwar,menperwa halida hatta,menperin ms hidayat,menperdagang marie elka,mekoekuin agus marto,gubernur bi sri mulyani,jaksa agung chandra m hamzah Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BlackBerry Tidak Gubris Permintaan Pemerintah
Pak GG, masalah ini bersumber dari lemahnya kebijakan perlindungan konsumen yang notabene berada di kekuasaan Departemen Perdagangan. Masalah seperti ini sebenarnya juga sudah dipermasalahkan di lingkungan Departemen - dan kemudian disusun Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Pelayanan Purna Jual Telepon Genggam. Inti dari SNI ini adalah menyatakan kewajiban bagi prinsipal (pabrikan) untuk memberikan jaminan purna jual, antara lain dalam bentuk servis-centre dan perwakilan-perwakilan service centre, kewajiban untuk memberikan pelatihan untuk teknisi dan menyediakan technical-manuals bagi teknisi dan jaminan ketersediaan suku cadang. SNI ini dirumuskan oleh Pusat Standardisasi Perdagangan dan sudah disahkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) tinggal menunggu implementasinya oleh Menteri Perdagangan. Namun demikian, saya heran sekali kok Menteri Perdagangan tidak menindak-lanjutinya. Padahal, salah satu konsideran dari penyusunan SNI ini adalah dalam rangka mengembangkan fair-business practices di pasar dalam negeri untuk memastikan bahwa pengimporan dan produksi barang (telpon genggam) tidak merugikan konsumen sesuai Undang-Undang Konsumen. Nguping sana sini, saya dapat rumor bahwa program pengembangan standardisasi jasa sudah dihentikan oleh Menteri Perdagangan (konon ada selentingan tingkat tinggi yang mengatakan 'ngapain ngurusin sektor jasa'). Agak gamang saya mendengar selentingan ini. Kok kebijakan Departemen Perdagangan seperti ini? Kok tidak berniat menata pasar dalam negeri guna menyaring impor yang merugikan kepentingan nasional atau merugikan konsumen? Kok alergi dengan sektor jasa? Menteri macam apa ini? Tolong yang punya lobbi ke SBY, pesankan agar ganti saja Menteri ini atau bubarkan saja Departemen Perdagangan. Payaaah ! Lalu, ngapain ribut soal blackberry? Biarin saja, mau impor kek, mau tidak ada layanan purna jual kek. Kok pusing amat. Lha yang berwenang ngurus saja tidak perduli kok. W. Kasman (salah satu anggota Tim Perumus SNI Pelayanan Purna Jual Telpon Genggam) - Original Message - From: GG gelenk.gel...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 09, 2009 12:45 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BlackBerry Tidak Gubris Permintaan Pemerintah Pak Dewono, Yang buka keran importir non ops siapa Pak? Yang ngasih stiker ditjenpostel siapa Pak? Kenapa nggak dari dulu Pak? Kok nyalahin operator Pak? Dan kembali saya informasikan untuk aktivasi handheld operator, apakah si operator punya data handheld yang berasal dari operator lainnya Pak? Bukankah sudah jelas bahwa RIM selaku principal menjual device memang ke operator? Bukankah handheld yang masuk ke Indonesia melalui importir juga adalah dari operator misal t-mo, att, voda, rogers, dll Pak? Btw, kalau menuntut RIM buka SC di Indonesia saya setuju, tapi kalau blaming RIM dan operator masalah ini yang asal muasalnya dari handheld yang di suspend, kok rasanya pemerintah nggak ngaca ya? Seandainya nggak ada yang iseng mainin PIN, yo nggak begini khan Pak? Hehehehe :) Setuju 100% kalau konsumen harus di proteksi Pak, namun saya juga setuju kalau konsumen juga diajarkan untuk teliti sebelum membeli :) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SEHARUSNYA ANDI MALARANGGENG BISA BIJAK
Omongan Andi Malarangeng membuat orang jawa menjadi tidak enak. Apa iya orang jawa bersifat sukuisme yang mementingkan suku sendiri. Rasanya malu banget kalau dibilang orang jawa hanya bisa memilih presiden dari sukunya sendiri. Rasanya gerah dan ingin menolak cap sukuisme itu. Bagaimana caranya melawan? Mengecam Andi M atau membuat gerakan untuk tidak memilih capres orang jawa? Jadi rikuh ini, salah-salah dikira kampanye nih. Bagaimana ya? - Original Message - From: Adyanto Aditomo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, July 06, 2009 7:18 AM Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SEHARUSNYA ANDI MALARANGGENG BISA BIJAK Bung Teuku Moeda Abadi, Saya setuju dengan pendapat anda bahwa Sdr. Andi M telah gagal menempatkan dirinya pada posisi yang tepat dalam peta perpolitikan di Indonesia. Sdr. Andi M ini sudah berhasil berada pada wilayah Ring 1 kekuasaan di pemerintahan SBY, tetapi ternyata gagal memanfaatkan kondisi itu secara optimal untuk membentuk dirinya menjadi Politikus Handal, sehingga dicintai teman dan disegani lawan. Kasus pernyataannya di Makasar yang justru membuat masyarakat Sulawesi Selatan marah, itu menandakan bahwa Sdr. Andi M telah gagal merebut hati masyarakat di kampung halamannya sendiri. Secara teknis apa yang dinyatakan oleh Sdr. Andi M, menurut saya, tidak ada yang salah, tetapi dari segi Bahasa Politik pernyataan tersebut sangat menyinggung perasaan bukan hanya lawan politiknya, tetapi juga para pengagum dan pendukungnya. Celakanya, menyadari adanya protes dari masyarakat Sulawesi Selatan, mula dari masyarakat biasa sampai Forum Rektor, Sdr. Andi M tetap berkeras menolak untuk meralat pernyataannya dan juga menolak untuk meminta maaf. Padahal yang dipoersoalkan sebetulnya cuma cara memilih kalimat yang tidak bijak, sehingga bisa menimbulkan multi tafsir. Hal ini membuktikan bahwa Sdr. Andi M telah gagal menjadi seorang Pemimpin Politik idaman masyarakat karena telah dengan sengaja menggunakan kalimat yang bisa multi tafsir, sehingga pengertiannya bisa jauh melenceng dari yang dimaksudkan. Akhirnya Sdr. Andi M lebih disibukkan untuk memberikan penjelasan apa yang dia maksud dari pernyataan tersebut. Semua ini hanya membuang waktu dan energi saja. Gak ada gunanya. Komentar saya: Sayang sekali Sdr. Andi M menyia - nyiakan kesempatan menunjukkan kepada Rakyat Indonesia bahwa dia adalah seorang Politikus Handal yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat secara efektif dan efisien. Salam, Adyanto Aditomo . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: 5 Tahun Milis FPK
Lae Hamonangan yang gagah, selamat dan sukses untuk Anda yang telah berhasil membawa FPK sampai 5 tahun ini. Sekali lagi, Selamat. ! WK - Original Message - From: Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 30, 2009 3:55 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: 5 Tahun Milis FPK Bapak/Ibu yang saya hormati, Hari ini, Selasa 30 Juni 2009, Milis Komunitas FPK berusia 5 Tahun. Terima kasih atas dukungan Bapak/Ibu semua dan Yahoogroups sebagai penyedia layanan. Semoga milis (diskusi email) tetap eksis dan menghasilkan opini terbaik bagi kita semua. Dari awal berdirinya milis FPK hingga sekarang banyak pengalaman yang saya dapat untuk dijadikan pelajaran. Mari terus beropini! Hari ini juga, komunitas FPK resmi memiliki Blog, sub domain dari kompasiana.com (channel khusus FPK), dapat kita pergunakan setelah tampilan baru Blog Kompasiana, mungkin dalam 2-3 hari mendatang. Semoga Members : 9798 Category: Indonesia Founded : Jun 30, 2004 Language: Indonesian Salam, Agus Hamonangan (Owner Moderator) Sent from my BlackBerry® Jave Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BlackBerry Diblokir, Operator Mulai Berteriak
Depkominfo sudah melangkah strategis dengan membela kepentingan konsumen - yaitu dengan menghentikan impor blackberry sebelum persyaratan layanan purna jual diberikan di Indonesia. Bravo Depkominfo Tetapi yang heran kenapa Departemen Perdagangan kok tidak bersuara ya??? Kalau urusan perlindungan konsumen seperti ini mestinya Departemen Perdagangan harus mampu memposisikan di depan. Bukankah Departemen Perdagangan juga sudah menyusun SNI Pelayanan Purna Jual untuk Handphone yang sudah syah menjadi SNI resmi? Lalu kok tidak ada 'action' lanjutan? Malah - dengar-dengar, Departemen Perdagangan sudah menghentikan kegiatan perumusan SNI di bidang pelayanan purna jual (katanya ini isyu keputusan level TOP perdagangan). Mungkin saja mereka kaget karena standar-standar layanan purna jual potensiil untuk mengganggu kenyamanan impor barang-barang mewah seperti blackberry ini. Apakah ini Neolib policy?? WK - Original Message - From: Agus Hamonangan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 24, 2009 7:26 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BlackBerry Diblokir, Operator Mulai Berteriak http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/06/23/22053258/BlackBerry.Diblokir..Operator.Mulai.Berteriak. JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) yang untuk sementara menghentikan laju impor BlackBerry dengan tidak melayani sertifikasi produk yang akan masuk Indonesia sejak sebulan lalu mulai dirasakan akibatnya. Smart Telecom yang bersiap meluncurkan BlackBerry CDMA harus menunda waktu peluncuran. Secara teknis maupun paket komersial, kami sudah siap. Tapi stok dari RIM belum ada, ujar Direktur Regulasi Smart Telecom Ubaidillah Fattah kepada Kontan, Selasa (23/6). Ubaidilah mengatakan, segala persiapan perusahaan telah rampung. Perjanjian dengan RIM pun telah beres. Namun, karena ada penghentian izin dari Depkominfo untuk produk BlackBerry yang akan masuk ke Indonesia, rencana peluncuran BlackBerry CDMA Smart pekan ini pun tertunda. Kami belum tahu sampai kapan harus menunggu, ucap Ubaidilah. Ia berharap, persoalan layanan purnajual yang disyaratkan pemerintah kepada RIM bisa segera terpenuhi. Kalau sekadar membuka kantor perwakilan di Indonesia, saya rasa bukanlah hal yang sulit, kata Ubaidillah. Kendati mengaku kecewa, Ubaidillah mengaku langkah yang diambil pemerintah cukup proporsional. Membuka layanan purnajual memang kewajiban vendor atau produsen. Layanan servis oleh operator hanyalah servis level pertama, kata Ubaidilah. Indosat yang akan melakukan langkah serupa dengan meluncurkan BlackBerry dengan jaringan StarOne juga menunda rencananya. Jika sebelumnya direncanakan Juni, kemungkinan peluncuran mundur hingga kuartal ketiga tahun 2009. Namun, penjualan BlackBerry di jaringan GSM yang selama ini sudah dilakukan tiga operator besar belum terlihat mengalami gangguan. GM Corporate Communication PT Excelcomondo Pratama (XL) Myra Junor mengaku, penjualan BlackBerry XL belum menemui kendala. Selama ini persoalan purnajual dan servis bisa kami tangani, jumlahnya pun tak banyak, tandas Myra. Myra Junor optimistis bahwa RIM akan melakukan langkah konkret memenuhi aturan Depkominfo yang meminta Research In Motion Kanada, selaku produsen BlackBerry, agar mendirikan pusat servis atau perwakilan resmi di Indonesia. Hal tersebut menyusul sejumlah masalah yang dihadapi konsumen, seperti PIN kloning dan maraknya BlackBerry di pasar gelap. RIM tidak akan menyia-nyiakan pasar BlackBerry di Indonesia yang sangat besar dan tumbuh dengan pesat, ujar Myra. (KONTAN/Nadia Citra Surya) . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Invitation, was Pak Godlip Pasaribu vs Pak Bungaran Simanjuntak
Lae Hamonangan, tidak usahlah mendamaikan Lae Godlip dan Lae Bungaran ini. Debatnya enak kok, lumayan buat hiburan kita-kita semua. Lagian kalau debat di musim Pilpres seperti saat ini, tidak apa-apa kan? Apalagi sesama lae, gampang kok penyelesainnya secara adat. Debat kenceng, tapi tidak bakalan masuk di hati yang dalam. Biarin saja ya WK - Original Message - From: Agus Hamonangan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 24, 2009 1:15 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Invitation, was Pak Godlip Pasaribu vs Pak Bungaran Simanjuntak Out of Topic Sejak awal FPK berdiri pertengahan 2004, hubungan pak Godlip dan pak Bungaran sudah panas. Untuk itulah saya pribadi mengundang khusus kepada Pak Godlip dan pak Bungaran lunch di Lapo, hari Jumat 26 Juni 2009, siapa tahu perseteruan yang hampir berjalan 5 tahun dapat cair. Mohon maaf, undangan tertutup bagi yang lain. Horas! Salam, AH . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anas: Kami Baru Tahu LSI Dipakai Fox
Tidak Tin, Bang Anas cuma pura-pura tidak tau saja kok. Maklum politisi, pemimpin partai - tidak perlu kelihatan pintar, yang penting adalah kelihatan bijak gito loh. Lagi pula kan Bang Anas tidak rugi. Fox memborong surveyor, artinya kan pegang kendali total. - Original Message - From: Titin To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 04, 2009 8:41 PM Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anas: Kami Baru Tahu LSI Dipakai Fox ass. maaf, apa benar bang Anas... baru Tau LSI dipakai Fox ? bang kemana aja?!!saya gak yakin bang Anas yang terkenal pintar, cendekia, visioner gak tau kalo LSI dipakai FOX ?!!! tarolah memang baru tau, selanjutnya gimana bang ? Lanjutkan.?! salam... Titin . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PAPER - MAFIA BERKELEY
Setahu saya, di ilmu ekonomi tidak dikenal istilah neo-lib, tetapi istilahnya adalah neo-classical (neo-klasik) yang merupakan wacana (perdebatan) antara kaum monetarist (Friedman cs) dan kaum real-economist (yang diwakili oleh kelompok MIT), dengan kemenangan di pihak monetarist (dengan ujung krisis moneter global saat ini). Jadi perdebatan tentang neo-libs atau neo-klasik tidaklah relevan bagi kita di Indonesia ini. Problim paling mendasar yang terjadi adalah aplikasi ilmu ekonomi di suatu negara yang sedang membangun seperti Indonesia ini, dengan runtuhnya sendi-sendi keilmuan (kegagalan) di bidang pembangunan (ekonomi pembangunan / development economic). Teori input / out Leontief telah menginspirasi munculnya teori pembangunan seperti diajarkan oleh Jan Tinbergen (nobelist 1969) dan ilmu inilah yang dipergunakan secara intensif di Indonesia. Hasil penerapan ilmu ekonomi pembangunan ini telah dianggap gagal total, dan sekarang ada kesepakatan bahwa cabang ilmu ini telah dianggap mati dan masih menunggu teori barunya yang dapat menjadi ganti. Jadi, membahas masalah mafia-berkeley atau ekonomi neolibs adalah kesia-siaan bagi bangsa kita ini. Sia-sia dan menghabiskan enerji dan menipu rakyat. Kegenitan politis atau (kalau boleh disebut) kebodohan seperti ini, sangat merugikan. Jadi kalau mau menguji calon pemimpin kita saat ini, sebaiknya mengangkat tema ini. Kepada para ekonom dapat diajukan pertanyaan mengenai masalah ekonomi pembangunan ini. Mumpung dua ekonom UGM (Budiono yang lagi Nyawapres dan bolehlah Faisal Basri dianggap se-kubu, dan Tuan Revrison Baswir yang jadi penantang dan mendukung Cawapres lainnya) dapat dianggap sebagai dua kubu ilmu ekonomi Indonesia kontemporer, kita ajak diskusi di forum ini. Keyword yang bagus untuk mendiskusikan ekonomi pembangunan, menurut pendapat saya adalah institutional economics yang kini laris menjadi credo proyek-proyek World Bank. Keyword lain, misalnya tentang national economic interest atau national economic integration yang laris menjadi materi advocacy global seiring dengan pembentukan WTO dulu. Salam/W. Kasman - Original Message - From: halim hd To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 20, 2009 4:13 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PAPER - MAFIA BERKELEY numpang nanya: apa betul neo-lib datang dari berkeley SAJA? mungkin, perspektifnya mestilah dengan membongkar lebih jauh. siapa yang bisa, silahkan. cuma bagi saya, realitas sekarang memang ekonomi kita masuk ke dalam perangkap neo-lib. itu benar. yang saya gak pernah ngerti, kenapa pula mafia berkeley yang sudah 10 kali diperingati 1000 hari kematiannya masih juga di bawa-bawa? atau kita butuh rumusan lain. bilang saja: itu neo-lib! dan neo-lib sekarang merajalela di kampus-kampus, dan yang paling nyata di dunia pasar, dan itu memang wilayah mereka. naah, apakah boediono dan sri mulyani ini akan makin menancapkan neo-lib, atau neo-neo-nya lib? dan apa untuk cap atau stempel itu? hhd.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] INTAKINDO KLH telah melakukan kegiatan Konsolidasi Asesor Penilaian Kompetensi Penyusun AMDAL
BlankKonsolidasi Asesor Penilai Kompetensi Penyusun AMDAL INTAKINDO (Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia) bersama Kementerian Lingkungan Hidup, pada tanggal 12-14 Mei 2009 di Hotel Cemara Menteng Jakarta, telah melaksanakan kegiatan Konsolidasi Asesor Kompetenssi Penyusun AMDAL. Kegiatan ini diikuti oleh 31 orang dari berbagai lembaga, khususnya perguruan tinggi, Kementerian KLH, Dewan Pengurus Propinsi INTAKINDO, dan wakil-wakil perusahaan Konsultan. Kegiatan konsolidasi ini merupakan pada dasarnya merupakan kegiatan workshop bagi calon asesor penyusun AMDAL dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan penyelarasan aspek-aspek penilaian kompetensi penyusun AMDAL. Dengan demikian, diharapkan tercapai pedoman kerja penilaian yang dipahami dan dapat dilaksanakan oleh asesor dalam melakukan penilaian. Pada dasarnya, pengujian kompetensi penyusun AMDAL, akan dilaksanakan dengan metode uji tulis dan diikuti dengan wawancara. Dengan adanya kesiapan di pihak asesor, maka pelaksanaan sertifikasi kompetensi penyusun AMDAL, akan dapat dilaksanakan secepatnya. Direncanakan, pendaftaran sertifikasi penyusun AMDAL akan dimulai pada tanggal 1 Juni 2009. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi penyusun AMDAL ini merupakan pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 / 2008 tentang Persyaratan Kompetensi Dalam Penyusunan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Dan Persyaratan Lembaga Pelatihan Kompetensi Penyusun Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, dan KEPMEN KLH Nomor 115/2009 yang menunjuk LSK-INTAKINDO untuk pelaksanaan Uji Kompetensi Penyusun Dokumen AMDAL. Daftar calon asesor yang mengikuti acara Konsolidasi Asesor Penyusun Dokumen AMDAL, adalah: 1.. 1. Dr. Ir. Purwanto, MS. 2.. 2. Prof. Dr. Sudarmadji 3.. 3. Prof. Dr. Sukandarrumidi 4.. 4. Prof. DR. Shalihuddin Djalal Tandjung 5.. 5. Dr. Chay Asdak 6.. 6. Prof. Noor endah Msc. Phd 7.. 7. DR. Ir. Francisca Kolondam Meng, MM 8.. 8. Prof. Dr. Ir. M. Husin Ismayanda, BE, M.Sc 9.. 9. Ir. Dadang Purnama, MES., PhD. 10.. 10. Budi Rahayu Kosasih, Dr. MS. 11.. 11. Drs. Ahmad, M.Si. 12.. 12. Ir. Nur Her Riyadi P., MS. 13.. 13. Ir. Marietje R. Kereh, MS. 14.. 14. Ir. Juliana Jonathan, MS. 15.. 15. Ir. Saleh Ambar, MS. 16.. 16. Ir. Martinus Manganti 17.. 17. Ir. Rusly Dhanio 18.. 18. Ir. Kirbrandiati (Ibu) 19.. 19. Ir. Didin Sukma, R.Z 20.. 20. Irfan Satria S.Si 21.. 21. Ir. Yuyun Mulyani 22.. 22. Drs. Wahyu Krisnanto 23.. 23. Drs. Achmad Garnida 24.. 24. Ir. Ch. Slamet kitri 25.. 25. Ir. Lily Pudjiastuti 26.. 26. Ir. Kifyatul Akhyar 27.. 27. Ir. Hamsyin, MP 28.. 28. Ir. Agus Suparman 29.. 29. Ir. Fennani Arpan, MS 30.. 30. Ir. Nugroho Widhi Santosa 31.. 31. Bambang Purnomo Adapun peserta yang akan dinyatakan lulus dan menjadi asesor penyusun AMDAL, akan ditetapkan secepatnya. (WK) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR
Iya ya, Pak Bungaran nyletuknya kok aneh-aneh seperti tiori konspirasi saja. Tapi jangan-jangan beliau bener yaah? Dasar kita hidup dalam iklim konspirasi instrik culas licik penuh tipu muslihat. Salam/WK - Original Message - From: djajaprana To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, May 04, 2009 10:35 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR Dalam iklim yang penuh konspirasi intrik culas licik tipu muslihat, aneka kejutan akan muncul secara bertahap. Gempa kejutan akan menarik dan mengalihkan perhatian khalayak agar fokus ke yang baru. Taktis skenarionya, bergerak ketimur menyerang ke barat. Sering manjur bila targetnya para penderita amnesia. Untung ada Pak Bungaran yang membuka pencerahan. Salam, DJP
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa PG kalah?
Oh iya? Memangnya bener ya? Penasehatnya sama-sama dari OSU ya? Tolong deh, dijelaskan lagi. Soalnya takut ada isyu baru. Dari isyu mafia berkeley lalu mafia osu. Aaah yang mboten-mboten saja. - Original Message - From: Max Kasenda To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sunday, April 12, 2009 5:13 PM Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa PG kalah? Ya ga heran, penasehat kampanye Demokrat sama dengan penasehat kampanye Obama... he he, ampuhlah jurusnya. . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kusmayanto Kadiman, Pelesetan ITB
Betul Pak. Yang salah kaprah tidak hanya yang jadi dosen di perguruan tinggi saja Pak. Lulusannya lebih parah lagi. Sama-sama lulusan ITB, ada yang jadi konsultan / perekayasa / perencana, ada yang jadi tenaga ahli di perusahaan kontraktor, ada yang jadi pegawai (manajemen publik atau swasta) dan juga ada yang jadi guru. Jenjang keahlian / karirnya mesti bagaimana Pak? Yang sangat repot, pengembangan profesi yang ada di masyarakat tidak jelas Pak. Apa Pemerintah (misalnya Ristek) mau membantu ya, soale anak buah Pak KK bilang nggak ada tupoksi-nya, gitu lho Pak. Salam/WK - Original Message - From: kkadi...@ristek.go.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, April 10, 2009 9:09 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kusmayanto Kadiman, Pelesetan ITB Kawan_kawan, Memang terjadi salah kaprah dalam pengejawantahan Tri Darma Perguruan Tinggi: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Pada Msyarakat. Tri Darma itu tanggungjawab perguruan tinggi. Namun kemudian salah kaprah, yaitu tri darma ini wajib dijalankan oleh setiap dosen. Ini bisa kita lihat dari jenjang karir seorang dosen yang wajib secara berimbang melaksanakan darma pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Kinerja dosen dinilai dari ketiga darma ini. Menurut hemat saya tidak perlu seorang dosen melakukan ketiga darma ini secara simultan. Banyak yang piawai ditunjang bakat sebagai pengajar yang hebat dan belum tentu hebat dalam penelitian ataupun pengabdian pada masyarakat. Begitu juga ada yang super hebat dalam penelitian namun bukan pengajar yang baik dan tidak piawai dalam pengabdian pada masyarakat. Di darma pengabdian masyarakat juga idem ditto. Musti ada keberanian untuk membuka peluang untuk membuka karir jalur pendidikan dimana akan dihasilkan profesor pendidikan. Juga jenjang karir dengan fokus pada peneilitan dengan gelar akademik sebagai profesor riset. Begitu pula dengan pembukaan jalur karir sebagai ahli dalam pengabdian pada masyarakat baik dalam pembelajaran publik yang berbeda dengan pembelajaran kampus dan dalam penerapan hasil riset pada dan untuk masyarakat. Perlu dikobarkan semangat transformasi kampus, khususnya dalam merealisasikan Tridarma Perguruan Tinggi dengan kata kunci FOKUS pada kepiawaian dan tidak memerangkap diri pada upaya menjadi spesialis umum (pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat). Jabat erat, KK . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mafia Berkeley ???
Teknokrat itu membuat perekonomian sangat bagus? AAAHHH yang bener? Bukankah karena teknokrat itu memenangkan lotere, misal lotere OPEC, lotere KAYU, lotere IGGI, dll - lalu jadilah OKB. Perekonomian lalu dikelola model OKB. Tidak memakai klik-nya HABIBI-pun ya bakal tetap rontok. WK - Original Message - From: liman PAP To: FP Kompas Sent: Saturday, April 11, 2009 11:35 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mafia Berkeley ??? Dear rekan, Saat Soeharto masih memakai teknokrat groupnya Soemitro Dj / Widjojo N, perekonmian sangat bagus. Seusai sidang MPR 1993, Soeharto mulai memakai kliknya Habibie, saat itu mutu menteri dah menurun, ditambah kroni2 dan KKN pejabat - pengusaha yg saat krisis moneter 1997-1998 langsung hancur lebur. Teknokrat, tdk berpolitik dan bukan pengusaha jd mereka bekerja murni utk kepentingan negara. Ingat saat SCTV menayangkan talk-show di Feb 1998 dimana host-nya adalah Andy N (KIck Andy skrg), tamunya Almarhum Ekky (DPR), Peter Gontha, Emil Salim dan seorang dosen dari UI, Sri Mulyani yang menjadi bintang. Nampak mutu anggota DPR tsb, yg membawa majalah Time edisi Feb 1998 sbg bahan diskusi; yg tdk ada apa2nya hingga ditertawakan oleh Peter Gontha dan Emil Salim Mutu SDM, itulah yg membuat ekonomi di zaman Mega (yg cuma 3 thn), dan SBY skrg berhasil. Siapa di belakang mereka??? Mereka adalah orang2 yg disebut Mafia Berkeley, Boediono dan Sri Mulyani. Seandainya tidak ada mereka, mungkin kita sudah lebih terpuruk dibanding krisis tahun 1998. Wass, Liman . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PilPres SATU PUTARAN !!
Saya kok tidak percaya kalau Golkar berani mengambil risiko untuk keluar dari Pemerintahan dengan tidak berkoalisasi dengan PD /SBY. Mengambil risiko keluar dari Pemerintahan berarti Golkar akan lebih hancur, dan bisa-bisa dalam Pemilu 2014 akan terpuruk menjadi partai kelas pertengahan saja atau sekedar memenuhi PT. Kalau PDI-P memang berani mengambil risiko itu, dan tidak pusing dengan kapasitas MW untuk diadu di Pilpres (masak iya diadu dengan anak buahnya sampai dua kali). Skenario akan menjadi hebat kalau PDI-P merubah strategi dengan aliansi dengan Golkar, tapi capresnya dari Golkar (atau lainnya yang diterima Golkar) dan cawapresnya PDI-P. Memangnya bisa . WK - Original Message - From: Rovicky To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, April 11, 2009 9:05 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PilPres SATU PUTARAN !! Pernyataan SBY : Koalisi harus dengan tertulis ! http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/04/10/19525448/sby.kontrak.koalisi.harus.tertulis. Skenario dua putaran : Masih menggunakan asumsi ketokohan personal sebagai basis utama ketimbang jumlah pemilih legistaltif. Putaran I. SBY-HNW vs MW-JK vs PS-Sultan (atau Kemungkinan akan dua putaran dimana PS-Sultan lenyap diputaran pertama. Putaran II. SBY-HNW vs MW-JK Ini akan menyulitkan GOLKAR. Chance seandainya nantinya PG tidak dapat jatah kursi di Kabinet. Kalau terjadi : Pemerintahan akan berimbang, namun antagonis dan rawan buat negara. BIsa jadi ada keramaian ditengah jalan. No good for Indonesia, but it may happend. Low chance (unlikely)! RDP . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sketsa VII Kematian David: Bernilai Ekonomi Mengulur-alur
Iya, OM IWAN PILIANG ini memang hebat. Kesukarelawanan Om Iwan dalam membela David (alm) ini patut diteladani. Cuma satu pertanyaannya, Pemilu kemarin sukses nggak OM, artinya lolos tidak? Mudah-mudahan lolos ya, kalaupun tidak - bidang pengabdian masih banyak kok. WK - Original Message - From: Bambang Sulistomo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, April 11, 2009 4:28 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sketsa VII Kematian David: Bernilai Ekonomi Mengulur-alur apapun juga, om Iwan piliang ternyata sangat gigih, ada beberapa anakmuda dinegeri ini yang juga sangat gigih, tidak untuk jadi penjilat kerakusan pada kekuasaan, tidak untuk mencari dan mempertahankan jabatan politis, tidak untuk mengelabui dan menutupi kelemahannya, tapi mereka gigih untuk mencari kebenaran yang diyakininya, gigih untuk membela kebenaran dan menyingkirkan penindasan saya bangga pada mereka itu, mudah-mudahan negeri ini akan dapat diselamatkan, dan diteruskan kelangsungannya oleh mereka yang gigih mencari kebenaran. salambambangsulistomo . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tugas Profesor adalah Menulis Buku
Makanya, jangan percaya begitu saja dengan profesor atau doktor yang tidak jelas pernah menulis atau tidak. Mungkin saja setelah jadi doktor atau profesor tidak pernah membaca lagi, atau membaca hanya sekedar untuk keperluan terbatas saja (misalnya sekedar untuk mengajar atau untuk proyek saja). Akhirnya, jadi doktor atau profesor-pun tidak mampu mengembangkan visi bagi kehidupan bangsanya. WK - Original Message - From: nz...@yahoo.co.nz To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: gorontalomaju2...@yahoogroups.com Sent: Monday, March 23, 2009 1:40 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tugas Profesor adalah Menulis Buku Hi hi, kalau ada uang di kampus baru nulis buku, khan profeesor gajinya kalau tidak salah ingatan puluhan juta gitu. Saya pernah lupa-lupa-lupa-lupa ingat dan mimpi kali bahwa ada perlombaan pengajuan profesor terus setelah jadi profesor jadi berwiibawa begitu datang ke kantor di daerah ah aduh ini professor jadi memang siapa yang tidak takut sama professor dan setahu saya mereka itu khan tahu semua ilmu, pokoknya ada beberapa pokok pikiran saya di negera sebelah saya ini bahwa kalau sudah jadi pejabat dan gelar master serta doktor ohhh bukan main kren seklai khan ... jadi kalau sperti saya yang hanya minat belajar saja tidak cukup... saya lewat om google ada berita tentang profesor lihat di sini http://www.operet.com/berita.php?id=16 orangnya punya bakat jadi mencari ilmu baru kalau saya sebut peneliti karena ada kata berita di media minat orang indoensia jadi peneliti tidak terlalu banyak. di sini juga ada cerita http://humor.ateonsoft.com/2008/10/kabayan-dan-profesor.html hiii wassalam jangan marah kalau di mllis ini banyak yang propesor . salam . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seribuan Orang Hadiri Launching iPhone 3G Telkomsel
Telkomsel mengageni iPhone Apple yang dijual senilai Rp11 juta? Harga sebesar itu dianggap reasonable karena iPhone ini stylis. Waaah, ini logika macam apa? Kenapa Telkomsel mengejar yang stylis? Bukankah ini tidak merupakan suatu upaya untuk mendorong sikap konsumtif? Apa untungnya buat Indonesia? Apa Indonesia akan menguasai teknologi iPhone ini lalu bisa memproduksi - misalnya untuk pasar Asia? Oh ya, bukankah Telkomsel adalah perusahaan yang sahamnya termasuk dimiliki Pemerintah? Salam/WK - Original Message - From: Agus Hamonangan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 21, 2009 5:52 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seribuan Orang Hadiri Launching iPhone 3G Telkomsel http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/03/20/22584733/seribuan.orang.hadiri.launching.iphone.3g.telkomsel JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 1.500 orang menghadiri acara peluncuran iPhone 3G Telkomsel di Mall Pacific Place, Jakarta, Jumat (20/3). Pengunjung yang mayoritas sadar teknologi tersebut terlihat sangat antusias terhadap teknologi baru tersebut. Di antara kerumunan pengunjung terlihat beberapa selebriti ibukota yang turut hadir dalam acara peluncuran yang berlangsung selama tiga hari tersebut, yakni Anjasmara, Cut Mini, dan Indra Bekti. Para pengunjung pada umumnya datang ke acara tersebut guna memesan iPhone 3G Telkomsel. Mereka mengaku sangat tertarik dengan teknologi tersebut. iPhone 3G memang sudah menjadi lifestyle di dunia. Sayang saya tidak bisa pesan karena datang terlambat, ujar Andri, karyawan swasta. Walaupun harga iPhone 3G Telkomsel di Indonesia tergolong mahal, Andri mengaku tetap berniat untuk membeli di Indonesia daripada di luar negeri. iPhone 3G disini di-support langsung oleh Telkomsel. Kalau di luar negeri kebanyakan barang BM (black market), tambah Andri. Arief, pengunjung lain, mengatakan, teknologi iPhone 3G sangat unik karena teknologi telepon touch screen pertama. Saking tertariknya, Arief mengaku pernah ikut mengantre pada peluncuran iPhone 3G di Amerika Serikat, walaupun tidak kebagian. Walaupun secara umum fitur-fitur iPhone 3G tidak jauh berbeda dengan ponsel canggih lainnya, lanjut Arief, harga sekitar Rp 11 juta dinilai reasonable karena bentuknya yang stylish. Deputy Vice President Product Marketing Telkomsel Mark L Chamber, kepada KOMPAS.com, mengatakan, dirinya optimis teknologi ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Namun, ketika ditanya mengenai target penjualan tahun 2009, jumlah unit yang terjual selama acara peluncuran, nilai investasi, Chambers enggan mengungkapkannya karena terikat kontrak oleh pihak Apple. Pengguna iPhone 3G dan iPod juga kini dapat menikmati KOMPAS.com versi khusus pada teknologi ini, bekerja sama dengan Telkomsel, selaku operator iPhone 3G di Indonesia. HIN . [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] SMS KPU
Baru saja saya menerima SMS dari KPU. Isinya: Sukses Pemilu 2009 adalah sukses bangsa. Mari sukseskan pesta demokrasi 9 April 2009 (dikirim jam 13.40.02, 20-03-2009). Ada komentar? Salam/WM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Semburan Lumpur Lapindo Bisa Dihentikan
Saya juga termasuk yang percaya kalau kemungkinan ini ada. Teman saya seorang lulusan Teknik Sipil UI, pernah mempresentasikannya teorinya ke Aburizal Bakrie (pas ada acara di Hotel Sahid), kemudian teman saya diberikan tiket untuk berkunjung ke lokasi dan berdiskusi dengan staf di sana. Tanggapannya waktu itu mereka tidak berwenang untuk melakukan tindakan, karena kewenangan sudah diambil oleh Pemerintah. Hal ini terjadi sebelum dilakukan proyek bola-bola beton. Jadi soal tidak ada yang mendukung, rasanya itulah sikap Pemimpin negeri kita ini. WK - Original Message - From: mimin hartono To: suhasca...@yahoo.com Cc: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com ; suhasca...@yahoo.com Sent: Monday, March 09, 2009 6:14 PM Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Semburan Lumpur Lapindo Bisa Dihentikan Saya tmsuk yg sgt yakin bhw semburan lmpur bs dhentikan. Hanya saja pd 2 th trakhir ini tdk ada upaya yg serius, sungguh2, dn sistmatis utk mghentikanya shg seolah2 krn fnomena alam yg dsebut mud volcano. RI 1 jg kurang mberikan ksempatan pd para ahli yg dyakini mampu membunuh lumpur dn tjebak pd level ganti rugi yg shrusnya ckp dhandle menteri. Wass.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Uang BLT Habis buat Merokok, psk Manneke
Kalau patokannya pengeluaran untuk merokok, banyak orang miskin merokok tidak bayar banyak - alias udut dengan rokok tingwe (linting dewe). Tembakau beli rajangan krosok plus woor cap jenggot. Biayanya murah. Kalau sudah bisa beli rokok, mereka disebut orang kaya - kalau tingwe baru disebut orang biasa. Yaaah, orang miskin disebut biasa. Tapi kalau gajinya 6jt dengan pengeluaran 100 rb, dianggapnya orang kaya raya atau golongan atas-lah. Salam/WK - Original Message - From: arya wijaya To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sunday, March 01, 2009 10:48 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Uang BLT Habis buat Merokok, psk Manneke kalo patokannya pengeluaran per bulan 500rb berarti aq tergolong miskin pak...coz pengeluaran saya ga sampe 100rb/ bulan...gaji saya 6jt...makan n tidur difasilitasi perusahaankebetulan sy nggak merokok karena sy ngga buta huruf, masih bisa baca peringatan di bungkus rokok itu mungkin lbh tepat jika kategori miskin dihitung dari total penghasilan dikurangi pengeluaran tabik, arya, kaltim
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ada kelainan di sebagian otak atau syaraf
Permintaan maaf dikabulkan. Soal ada kelainan di sebagian otak atau syaraf tidak perlu dipertimbangkan. Rekomendasi: Nulis saja terus, hal-hal yang tidak nyaman dimaklumi. - Original Message - From: Haniwar Syarif To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, February 20, 2009 6:08 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Katakan YES Untuk Puyer maaf ada kelainan kali di sebagian otak atau syaraf.., jadi sering salah.. maap mengganggu teman teman HS At 04:43 PM 19-02-09, you wrote: Maaf, Cuma saya agak terganggu dengan gaya penulisannya yang di luar kebiasaan. Kata-katanya sering dengan huruf tak lengkap, dan tanda bacanya hilir mudik. Apa karena menulis dengan hape atau gimana? Dilihat dari kerajinannya mengirim surat ke sini dan luasnya bacaannya, semestinya, problem menulis ini sudah lama terlampaui. Sebelumnya pernah ngasih masukan via facebook, tapi mungkin sudah kebiasaan ya? Sekedar tanya dan masukan. Salam . [Non-text portions of this message have been removed]