Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Asah Berlian Calon Peraih Nobel

2010-02-14 Terurut Topik wkasman1
Membaca tulisan Sdri. Luki Aulia ini, seketika muncul kebanggaan dan rasa 
hormat yang tinggi kepada UI  (termasuk perguruan tinggi besar kita di 
Indonesia lainnya). Sebagian (atau mungkin seluruh?) institusi perguruan tinggi 
kita sedang berpacu untuk menjadi ujung tombak dalam mengejar ketertinggalan 
IPTEK kita di dunia ini dan berusaha menguapayakan posisi yang sejajar dalam 
perlombaan mengejar frontier iptek. Slogan menuju World Class University adalah 
cita-cita mulia dalam rangka membangun martabat bangsa, yang antara lain akan 
diukur dengan banyaknya karya-karya tulis yang dimuat dalam jurnal-jurnal 
ilmiah yang terakreditasi, dan juga pada banyaknya paten-paten yang dicatatkan 
sebagai hasil temuan-temuan ilmiah dari perguruan tinggi kita. Pencapaian 
program menuju World Class University ini tentu saja akan menempatkan 
lembaga-lembaga pendidikan tinggi kita (termasuk insan pendukung utamanya) ke 
tempat terhormat yang memang diperlukan dalam kehidupan berbangsa ini.

Tetapi masalahnya, dunia keilmuan ternyata tidak hanya pada penelitian atau 
advance-research saja. Masih ada sisi yang juga sangat penting, yaitu dalam 
bidang penerapan ilmu (aplikasi) yang terutama menjadi bidang kegiatan profesi. 
Di sinilah letak celakanya bangsa kita ini. Dunia profesi, umumnya merupakan 
domain kerja kaum profesional yang semestinya diwakili oleh 
organisasi-organisasi profesi. Metode pendekatan kaum profesi tentu berbeda 
dengan insan kampus. Kaum profesi selalu mendekati masalah berdasarkan asas 
manfaatnya dalam mengaplikasikan Iptek menjadi suatu sistem dengan pola 
pendekatan yang  semestinya harus holistik, dan dalam banyak bidang dituntut 
pertanggung-jawaban hukum (misalnya dalam risiko kegagalan). Sedangkan insan 
kampus, tidak perlu melihat manfaat (riset-riset dasar, misalnya), dan tidak 
perlu berkaitan dengan sistem (dapat melakukan penelitian atas suatu 
bagian/komponen sistem secara intensif). Penelitian dari insan kampus juga 
tidak harus dengan pendekatan holistik, dan pertanggung-jawabannnya juga tidak 
ke tuntutan hukum - tetapi lebih pada laporan ilmiah yang dihasilkan.

Dari segi tingkatan, insan kampus (peneliti/pengajar perguruan tinggi) 
kedudukannya lebih terhormat dari kaum pekerja profesi, dan kaum profesi selalu 
berpayung kepada insan kampus. Tetapi dari sisi peranan, kaum profesi 
sebenarnya juga menempati kedudukan yang penting bagi bangsa. 
Organisasi-organisasi profesi juga merupakan institusi yang sangat penting. 
Dari posisinya, sebagian besar posisi profesi dan organisasi profesi 
benar-benar dalam keadaan terpuruk dan hancur lebur. Upaya untuk mendorong 
tumbuhnya keprofesian melalui pembentukan badan akreditasi sertifikasi profesi 
(semisal BNSP), belum mempunyai kondisi normatif yang memadai. Kondisi ini 
terjadi karena tingginya malpraktek profesi - terutama karena sumber pekerjaan 
profesi sebagian besar bersumber pada anggaran negara yang memiliki corak 
koruptif. Serbuan insan kampus ke lapangan kerja profesi (misalnya menjadi 
konsultan pemerintah), tidak membawa iklim konstruktif yang memadai. Banyak 
kasus-kasus yang justru menunjukkan perilaku kriminal yang dilakukan oleh insan 
kampus. Banyak terjadi dokumen-dokumen laporan  konsultan dari perguruan tinggi 
yang tergolong sampah yang merupakan hasil copy-paste yang tidak mempunyai 
nilai pembelajaran yang memadai. Banyak juga ahli teknik dari kampus yang 
memanfaatkan pengadaan pemerintah untuk permainan kotor. 

Walaupun peranan insan kampus dalam pekerjaan profesi telah nyata, tetapi 
ternyata publikasi keilmuan praktis sangat sedikit dihasilkan. 
Publikasi-publikasi seperti hand-books, guide-book, technical manuals dan 
sebagainya adalah sarana untuk berkembang-majunya keahlian kaum pekerja 
profesi. Inilah salah satu hal yang menyebabkan terjadinya komplikasi bagi 
proses pengembangan profesi selanjutnya. Tradisi keilmuan praktis tidak 
dikembangkan, tetapi contoh praktek kerja korupsi telah diteladankan. 
Akibatnya, perilaku koruptif ini tertular ke organisasi-organisasi profesi yang 
lahir dan berkembang saat ini. 

Perguruan-perguruan tinggi keteknikan ternyata tidak menjadi teladan dalam 
membangun iklim yang baik bagi lahirnya organisasi profesi yang baik sampai 
saat ini. Perguruan tinggi bidang ekonomi, tidak peduli dengan aplikasi 
keilmuannya dan terpaku dengan ilmu yang dikembangkan di barat. Ilmu ekonomi 
pembangunan (salah satu cabang ilmu ekonomi aplikatif), sudah pernah dianggap 
mati dan konon menunggu alternatifnya. Bank Dunia selalu mengadvokasikan 
pendekatan 'institutional' tetapi perguruan tinggi kita tidak concern. 
Perguruan tinggi bidang sosial, cenderung positivist, selalu strukturalistik 
membanggakan pada fakta tetapi enggan masuk ke daerah rekayasa  (pendekatan 
sistem) dan yang terjadi adalah kencenderungan untuk merusak iklim dan tatanan 
sosial. Kalaupun ada yang ber-rekayasa, banyak yang berkecenderungan justru 
destruktif.

Untuk membangun bangsa ini, tidak cukup dengan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] WTO launches discussion forum for World Trade Report 2010

2010-01-31 Terurut Topik wkasman1
GlacierRekan-rekan yth, berikut ini WTO mengumumkan akan membuka forum debat 
tentang  “Trade in Natural Resources: Challenges in Global Governance”.. 
Rasanya, kita perlu partisipasi sebanyak-banyaknya mengenai masalah ini. Banyak 
hal yang perlu dilempar di forum ini.
Salam/W.Kasman
---

WTO LAUNCHES DISCUSSION FORUM FOR WORLD TRADE REPORT 2010
The WTO has launched a discussion forum in the run-up to publication of the 
2010 World Trade Report in July. The theme of this year’s report is “Trade in 
Natural Resources: Challenges in Global Governance”.
 News item: http://www.wto.org/english/news_e/news10_e/wtr_28jan10_e.htm

28 January 2010

WORLD TRADE REPORT

WTO launches discussion forum for World Trade Report 2010

The WTO has launched a discussion forum in the run-up to publication of the 
2010 World Trade Report in July. The theme of this year’s report is “Trade in 
Natural Resources: Challenges in Global Governance”.

To stimulate debate, the WTO has created a specific web page where individuals 
can express their views on the challenges of global trade in natural resources 
and on the role the WTO could play. The aim is to encourage discussion among 
WTO delegates, non-governmental organizations (NGOs), academic experts, WTO 
staff members and all those with an active interest in natural resources.

In the months leading up to publication of the Report, short articles 
concerning the relationship between international trade and natural resources 
will be posted on the web page. Members of the research and policy community 
can contribute to this discussion by submitting papers of their own or by 
commenting on the papers already submitted. Comments are also sought from any 
individuals with an interest in natural resources. All contributions will be 
taken into consideration by the authors of the World Trade Report 2010.


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Amdal (Tak) Masuk Laci

2010-01-21 Terurut Topik wkasman1
Glacier

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/20/0315462/amdal.tak.masuk..laci

LINGKUNGAN
Amdal (Tak) Masuk Laci
Rabu, 20 Januari 2010 | 03:15 WIB

Mulai tahun 2010 kita berharap penerapan sanksi lingkungan akan semakin tegas. 
Hal ini tecermin pada 19 pasal tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009: tentang Perlindungan dan Pengelolaan 
Lingkungan hidup. Sebelumnya pada UU No 23/1887, hanya ada 3 pasal soal amdal. 
HEFNI EFFENDI

Analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) atau environmental impact 
assessment (EIA) awalnya diintroduksi di Amerika Serikat (1969) melalui 
National Environmental Policy Act. UNEP (1972) mengadopsi EIA. Lalu, OECD 
memublikasi Guidelines for EIA (1979), dan Masyarakat Eropa (1985) mengeluarkan 
Directive on EIA.

Bank Dunia (1989) diikuti Bank Pembangunan Asia dan Bank Pembangunan Afrika pun 
mengharuskan EIA. Penegasan EIA sebagai instrumen pengelolaan lingkungan 
dikuatkan pada Principle 17 Rio Declaration pada tahun 1992.

Implementasi terbatas

Amdal di Indonesia diperkenalkan pada UU No 4/1982 tentang Lingkungan Hidup, 
penjabarannya melalui PP No 29/1986. Pada periode ini, implementasinya masih 
terbatas, hanya dikenal amdal proyek tunggal. Pendekatannya sektoral dengan 16 
komisi amdal pusat.

PP No 51/1993 mengintroduksi amdal terpadu, kawasan, dan regional; serta Upaya 
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL UPL) untuk kegiatan 
yang tidak berdampak negatif penting.

Pengembangan selanjutnya ada pada PP No 27/1999. Redesentralisasi dengan 
dibentuknya sekitar 119 komisi amdal kabupaten/kota dan sentralisasi dengan 
hanya ada satu komisi amdal pusat di Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH).

Untuk membuat amdal ditetapkan, harus ada pelibatan masyarakat dan keterbukaan 
informasi amdal (Keputusan Bapedal No 8/2000).

Kelemahan amdal

Seiring waktu, amdal telah bermetamorfosis 3 kali, tetapi wajahnya masih 
karut-marut.

Tulisan ”Amdal Masuk Laci” muncul di Kompas (7 Juli 2009). Tak jarang amdal 
dijadikan instrumen retribusi! Presentasi dokumen amdal di daerah tertentu 
terkadang dipatok dengan harga fantastis!

Pejabat daerah kalau diundang ke Jakarta untuk menghadiri presentasi terkadang 
minta hotel dan fasilitas mewah. Walaupun segelintir, hal itu jelas membebani 
pengusaha yang ingin taat lingkungan.

Amdal belum diapresiasi secara merata oleh kalangan industri. Badan usaha milik 
negara pun masih ada yang sama sekali tak punya dokumen lingkungan.

Amdal akhirnya jatuh sebagai syarat administrasi belaka, terutama dengan tidak 
diimplementasikannya Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

Kompetensi tak merata

Buruknya kualitas amdal juga terkait dengan tidak meratanya kompetensi penyusun 
amdal; belum adanya organisasi profesi amdal, yang mewadahi pengembangan 
profesi; serta tidak adanya sistem registrasi terhadap konsultan penyusun 
amdal. Tak aneh, konsultan yang kompetensi intinya bukan lingkungan, juga latah 
menyusun amdal!

Tidak adanya lisensi komisi penilai amdal juga mengakibatkan kapabilitas komisi 
dalam menilai amdal juga diragukan. Terkadang di kabupaten/kota tertentu, 
penunjukan otoritas pengelola lingkungan lebih condong ditentukan oleh 
kedekatan emosional, bukan kompetensinya di bidang lingkungan.

Pihak KLH melansir 70-80 persen amdal yang dinilai komisi di kabupaten/kota 
berkualitas buruk hingga sangat buruk.

Penguatan amdal

Sejak 2004 KLH mencanangkan program Revitalisasi Amdal, untuk membenahi 
konsultan lingkungan, tenaga ahli amdal, komisi amdal, dan pemrakarsa amdal.

Komisi amdal kabupaten/kota wajib beranggotakan 3 orang yang bersertifikat 
amdal penilai, 2 orang bersertifikat amdal penyusun, ada tenaga ahli, ada 
anggota dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), ada kerja sama dengan 
laboratorium terakreditasi (Permen LH No 05 dan 06/2008), dan agar komisi diisi 
orang lingkungan. Diharapkan tak akan ada lagi amdal yang melanggar tata ruang 
justru disahkan layak lingkungan.

Setiap personal penyusunan amdal yang telah bersertifikat amdal wajib mengikuti 
ujian kompetensi (Permen LH No 11/2008) yang dilaksanakan oleh Lembaga 
sertifikasi kompetensi.

Konsultan penyusun amdal harus mendaftar ke KLH, berbadan hukum, memiliki 
tenaga ahli tetap yang berkualifikasi ketua tim 2 orang, dan memiliki panduan 
mutu. Tidak seperti sekarang ini, tenaga ahli konsultan amdal bisa outsourcing 
sepenuhnya atau malah hanya pinjam nama.

Lembaga pelatihan penyusun amdal harus registrasi ke KLH (Permen LH No 11/2008 
dan No 06/2009). Kurikulum pelatihan harus mengacu Kepmen LH No 178/2004 agar 
multidisiplin amdal terwadahi. Laboratorium lingkungan terakreditasi harus 
registrasi. Adapun metode pelingkupan dan prakiraan dampak kualitas udara telah 
dibakukan pula.

Setiap pengusaha tanpa izin lingkungan, penyusun dokumen amdal tidak 
bersertifikat kompetensi, dan pejabat penerbit izin lingkungan tanpa dokumen 
amdal, dapat dibui hingga 3 tahun dan denda hingga Rp 3 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan

2009-10-29 Terurut Topik wkasman1
Pak Haniwar, sebaiknya memang tidak usah meributkan Bu Menkes baru ini. Kasihan 
kan, beliau mau bekerja, kok banyak sandungan emosional-nya. Selain itu, soal 
vaksin itu lupakan saja, karena toh silatnya Bu SFS sudah tidak dipakai lagi. 
Kita doakan saja Bu Endang dapat bekerja dengan baik dan sukses. Bagi yang 
berada di posisi oposisi, biarkan mulai melakukan pengamatan agar mampu 
mengimbangi Bu Menkes baru secara sehat.
Kenapa soal Bu Menkes baru tidak perlu diributkan lagi? Soalnya kalau dibikin 
ribut, maka akan banyak teori konspirasi yang kini digunjingkan orang dan akan 
terus berkembang. Pertama, konspirasi yang bertitik tolak dari anggapan adanya 
kubu-buku perguruan silat Shaolin dan Bhutong. Ada semacam anggapan bahwa 
Depkes ini adalah jatahnya perguruan Shaolin. Kalau tiba-tiba yang jadi 
Pimpinan dari Bhutong, maka orang-orang Shaolin dari awal pasti tidak 
mendukungnya. Repotnya, yang menjadi penasehat untuk memilih pemimpin baru 
adalah super suhu dari perguruan Shaolin.  Lha sang suhu mengusulkan pemimpin 
juga dari kalangan shaolin sendiri, bukan dari perguruan lain non shaolin atau 
bhutong. Bukankah suhu kita ini adalah pemimpin yang berskala nasional? Soal 
pemimpin baru yang 'cuma' eselon dua, lha kok sang suhu tidak mengusulkan atau 
membuat bandingan dengan stock eselon satu yang ada. Laah konspirasi ini jadi 
panjang banget, bisa-bisa negara ini (bagian kesehatannya maksudnya) tidak 
bekerja tapi cuma ribut dan saling curiga. Lalu, kenapa sang suhu tidak 
mengusulkan tokoh lain yang lebih bisa diterima ? Karena suhu besar ini sangat 
terbuka dan juga anggota Forum Pembaca Kompas ini, tentulah beliau akan 
bersikap bijaksana dan memberikan pendapat dan saran-saran yang sejuk-sejuk.
Sekali lagi biarlah Bu Endang bekerja dengan tenang. Bu Endang pasti piawai 
karena tokoh-tokoh Shaolin pasti merapat mendukungnya. Untuk ini, Indonesia 
pasti untung. Tinggal bagaimana pikiran konspiratif tadi segera dilupakan dan 
semuanya legowo.

Salam/WK


  - Original Message - 
  From: Haniwar Syarif 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, October 29, 2009 12:30 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan
sungguh mati sy gak ikut negeributin menteri baru...:)

  tapi sungguh mati juga soal minta bagian kalau ada untung dr pembuatan 
vaksinyg di hasilkan krn virusnya dikirinmolehkita , sy bisa nerima dukung

  iya nihaku mbuletnya kan di ajari olehmas Manneke.. sobatku... guruku

  secara fisik dari pengamatan foto ..kelihatan nya mas Manneke lebih bulet kok 
dari saya

  HS

  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] UU Lingkungan Hidup Disahkan DPR

2009-09-08 Terurut Topik wkasman1
Blankhttp://sains.kompas.com/read/xml/2009/09/08/1421551/uu.lingkungan.hidup.disahkan.dpr
UU Lingkungan Hidup Disahkan DPR
 
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Aktivis lingkungan menggelar aksi teatrikal, dalam rangka memperingati Hari 
Lingkungan Hidup, di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah. Teatrikal ini 
mengisahkan keserakahan manusia dengan cara merusak lingkungan, yang berlanjut 
dengan berbagai bencana di Indonesia. Mereka berharap, melalui cara ini, 
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan meningkat.
/
 Selasa, 8 September 2009 | 14:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - DPR akhirnya menyetujui Rancangan Undang-undang 
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) untuk disahkan menjadi 
undang-undang dalam Sidang Paripurna di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (8/9). 

Sebanyak sepuluh fraksi secara aklamasi menyetujui RUU PPLH menjadi UU PPLH 
sebagai pengganti UU Np.23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam 
Sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. 

Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar dalam penyampaian pendapat 
akhir pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota DPR yang telah 
berinisiatif untuk membuat RUU PPLH untuk mengganti UU Lingkungan Hidup 
sebelumnya. 

UU tersebut (UU No.23/1997) telah bermanfaat bagi upaya pengelolaan lingkungan 
hidup di Indonesia, tetapi efektifitas implementasinya belum dapat mencapai 
tujuan yang diharapkan karena adanya persoalan pada masalah substansial, 
struktural maupun kultural, kata Rachmat. 

Dia menyebutkan beberapa hal penting dari UU PPLH yang belum atau masih kurang 
dalam UU sebelumnya, antara lain kewajiban pemerintah pusat maupun pemerintah 
daerah membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). 

Kajian itu untuk memastikan pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan 
terintegrasi dalam kebijakan, rencana, dan program pembangunan. 

UU PPLH juga menyebutkan penguatan AMDAL (analisi mengenai dampak lingkungan) 
untuk mencegah kerusakan lingkungan dengan meningkatkan akuntablitas, penerapan 
sertifikasi kompetensi penyusun dokumen AMDAL, penerapan sanksi hukum bagi 
pelanggar bidang AMDAL, dan AMDAL sebagai persyaratan utama dalam memperoleh 
izin lingkungan. 

Masalah perijinan juga diperkuat dengan menjadikan izin lingkungan sebagai 
prasyarat memperoleh izin usaha/kegiatan dan izin usaha/kegiatan dapat 
dibatalkan apabila izin lingkungan dicabut. 

Menlh mengatakan UU PPLH juga memperkuat sistem hukum PPLH dalam hal penegakan 
hukum lingkungan dengan antara lain pejabat pengawas yang berwenang 
menghentikan pelanggaran seketika di lapangan, Penyidik PNS dapat melakukan 
penangkapan dan penahanan serta hasil penyidikan disampaikan ke jaksa penuntut 
umum, yang berkoordinasi dengan kepolisian. 

Bahkan pejabat pemberi izin lingkungan yang tidak sesuai prosedur dan pejabat 
yang tidak melaksanakan tugas pengawasan lingkungan juga dapat dipidana. 

Selain hukuman maksimun, juga diperkenalkan hukuman minimum bagi pencemar dan 
perusak lingkungan, tambah Rachmat Witoelar.


BNJ 
Sumber : Antara



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Perlu Introspeksi Diri

2009-08-27 Terurut Topik wkasman1
Blank  
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/27/04500546/indonesia.perlu.introspeksi.diri

  Indonesia Perlu Introspeksi Diri

  Peran Pemerintah Lemah

  Kamis, 27 Agustus 2009 | 04:50 WIB

  Jakarta, Kompas - Indonesia harus segera mengintrospeksi diri berkaitan 
dengan kegagalan ekonomi menyejahterakan rakyat secara komprehensif selama ini. 
Salah satu penyebabnya adalah kesalahan sendiri karena masuk globalisasi tanpa 
mengintegrasikan pasar dalam negeri.

  Demikian yang terungkap dalam diskusi publik bertajuk ”Kedaulatan Ekonomi 
Nasional, Sudahkah Indonesia Merdeka?” di Jakarta, Rabu (26/8). Diskusi yang 
diselenggarakan Indonesia Strategic Institute menghadirkan pembicara ekonom 
dari Universitas Indonesia, Faisal Basri; ekonom Econit, Hendri Saparini; dan 
analis pasar modal, Yanuar Rizky.

  Diskusi, antara lain, menyinggung soal ketergantungan Indonesia terhadap 
impor pangan yang menguras devisa hingga Rp 50 triliun per tahun. Padahal, 
sebagian pangan yang diimpor itu bisa dihasilkan di dalam negeri jika 
pemerintah dan semua pemangku kepentingan serius menanganinya.

  Faisal Basri mengungkapkan, semestinya integrasi Indonesia sebagai negara 
kepulauan dilakukan lebih dulu agar seluruh masyarakat menikmati berkah ekonomi 
sebelum ikut dalam globalisasi. ”Jadi, jangan (selalu) salahkan asing karena 
kita sebenarnya punya hak menentukan sendiri perekonomian kita,” kata Faisal.

  Faisal mencontohkan belum terintegrasinya Indonesia untuk memperkuat 
pasar domestik. Kalimantan memproduksi batu bara lalu diangkut ke Jawa untuk 
pembangkit listrik.

  ”Jawa terang benderang, tetapi Kalimantan Barat malah membeli listrik 
dari Serawak (Malaysia). Apabila pasar domestik terintegrasi dengan baik, tentu 
masyarakat di Kalimantan atau kepulauan mana pun di Indonesia akan menikmati 
harga jual hasil kebun yang tinggi dan kita di sini bisa menikmati produk itu 
dengan harga yang lebih rendah dari sekarang,” ujar Faisal.

  Yang terjadi saat ini, kata Faisal, adalah perekonomian yang salah urus. 
Saat ini harga gula pasir sudah Rp 11.000 per kilogram. Tiga bulan lalu, 
sejumlah kalangan mengingatkan pemerintah agar segera mengimpor gula untuk 
menghadapi kekeringan akibat El Nino.

  ”Usul ditolak mentah-mentah dengan dalih sudah swasembada gula. Ketika 
pemerintah memutuskan mengimpor gula saat ini, harga gula ternyata sudah tinggi 
dan pedagang di pasar internasional pun menahan stoknya,” ujarnya.

  Lemahnya pemerintah

  Hendri Saparini berpendapat, perekonomian nasional yang cenderung semakin 
dikuasai asing merupakan akibat lemahnya peranan pemerintah. Pemerintah 
cenderung memiliki pola pikir sama dengan lembaga donor yang menginginkan 
liberalisasi pasar Indonesia.

  Fakta yang terjadi saat ini adalah meningkatnya kebutuhan Indonesia 
terhadap importasi bahan pangan maupun sarana produksi pertanian seperti benih. 
”Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari letter of intent IMF pada November 
1998 yang mensyaratkan Indonesia agar membuka pasar pertanian dan pangan untuk 
liberalisasi,” kata Hendri.

  Hendri mencontohkan, kebutuhan tertinggi sektor pertanian adalah pupuk. 
Indonesia memiliki sumber daya produksi, yaitu gas. Namun, petani tetap 
kesulitan memperoleh pupuk walau pemerintah telah menyubsidi Rp 17,5 triliun, 
di mana Rp 16,5 triliun untuk menyubsidi kebutuhan gas produsen pupuk.

  ”Kondisi tersebut terus terjadi dan uang itu pun berputar-putar di situ 
tanpa hasil banyak bagi rakyat. Padahal, kita cukup mengubah beberapa pasal 
dalam Undang-Undang Migas agar tetap ada pasokan gas untuk kebutuhan domestik. 
Kalau pemerintah tidak mau mengintervensi karena alasan liberalisasi, kondisi 
seperti ini akan terus terjadi,” papar Hendri.

  Indonesia mengimpor, antara lain, daging sapi senilai 480 juta dollar AS 
atau setara Rp 4,8 triliun), susu 755 juta dollar AS (Rp 7,55 triliun), dan 
garam senilai 90 juta dollar AS (Rp 900 miliar).

  Padahal, ternak sapi dan ayam bisa disediakan dari dalam negeri jika 
pemerintah serius. Selain terus menggalakkan program inseminasi, pemerintah 
juga harus ketat menerapkan larangan perdagangan ternak sapi betina yang 
produktif. Demikian pula dalam mengembangkan populasi ayam lokal.

  Seperti yang terjadi di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Provinsi Nusa 
Tenggara Timur. Populasi sapi dan kerbau di provinsi ini sekitar 700.364 ekor, 
sebanyak 144.109 ekor (20,5 persen) ada di Flores dan Lembata.

  Silvester Y Gani, peternak di Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, 
Kabupaten Nagekeo, Rabu, mengakui adanya ternak sapi dijual saat usia masih 
produktif. Padahal, kriteria untuk pengiriman ternak antarpulau antara lain 
tidak boleh betina yang masih bunting dan berat ternak jantan (bobot hidup) 
harus lebih dari 250 kilogram.

  Saat dikonfirmasi, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende I 
Putu Gede Suwarjaya membenarkan bahwa di pantai utara Flores memang rawan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Separuh Peserta Tak Lulus Ujian: Uji Amdal untuk Tingkatkan Kualitas Lingkungan

2009-08-24 Terurut Topik wkasman1
Blank
   Separuh Peserta Tak Lulus Ujian: Uji Amdal untuk Tingkatkan Kualitas 
Lingkungan

  KOMPAS, Senin, 24 Agustus 2009 | 04:07 WIB (Halaman 13)

  
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/24/04071047/separuh.peserta.tak.lulus.ujian

   

   

  Jakarta, Kompas - Lebih dari separuh peserta uji kompetensi penyusun 
dokumen analisis mengenai dampak lingkungan dinyatakan gagal. Uji kompetensi 
pertama kali dilakukan akhir Juli 2009 dan hanya meloloskan 19 dari 43 peserta.

   

  ”Sebagai awal tidak apa-apa, mudah-mudahan ke depan lebih baik hasilnya,” 
kata Deputi VII Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Pembinaan Sarana Teknis 
dan Peningkatan Kapasitas Sudariyono ketika dihubungi di Jakarta, Minggu (23/8).

   

  Banyaknya peserta yang gagal, lanjutnya, tidak akan diikuti perubahan 
materi uji kompetensi. Kalaupun ada evaluasi, bukan ditujukan untuk memudahkan 
kelulusan.

   

  ”Kompetensi penyusun amdal yang jadi tujuan sehingga standar tidak akan 
diturunkan,” katanya. Dengan kata lain, penyusun yang mesti mengikuti standar, 
bukan sebaliknya.

   

  Dihubungi terpisah, Sekretaris Umum Lembaga Sertifikasi Kompetensi-Ikatan 
Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (LSK-Intakindo) Yayat T Soemitra, yang 
merupakan pelaksana uji kompetensi, mengatakan, sebagian peserta yang gagal 
diizinkan mengikuti uji kompetensi tahap berikutnya. Namun, ada sebagian yang 
tidak diizinkan mengulang. ”Ada ketentuan yang membuat sebagian tidak boleh 
mengulang lagi,” kata dia.

   

  Ketentuan itu terkait dengan skor nilai ujian, berupa tes teori tertulis 
dan wawancara. Sebanyak 18 penilai uji kompetensi yang direkrut dari ratusan 
pelamar memberikan penilaian tersebut.

   

  Hadapi persaingan

   

  Uji kompetensi penyusun dokumen amdal tersebut merupakan kebijakan baru 
sejak amdal dikenalkan pertama kali di Indonesia pada 20 tahun silam.

   

  ”Kompetensi mutlak diperlukan, selain demi kualitas lingkungan yang 
terjaga, juga karena banyak konsultan asing yang masuk dan boleh praktik di 
Indonesia,” kata Deputi I Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Tata 
Lingkungan Hermien Roosita.

   

  Banyaknya peserta yang gagal diharapkan tidak menurunkan semangat para 
penyusun dokumen amdal yang lain. Sebaliknya, hal itu memompa semangat menuju 
profesionalitas.

   

  Diakui Hermien, kualitas dokumen amdal selama ini belum baik. Tak sedikit 
di antaranya yang disusun tidak serius dan hanya menyalin dokumen amdal dari 
tempat lain.

   

  Akibatnya, kualitas lingkungan terus merosot sekalipun banyak proyek atau 
kegiatan yang memiliki dokumen amdal. ”Kami sadar akan hal itu dan perlu 
memperbaiki diri,” kata dia.

   

  Kebijakan Kementerian Negara Lingkungan Hidup adalah setiap lembaga 
konsultan penyusun amdal di daerah nantinya minimal terdiri atas satu ketua dan 
dua anggota dengan sertifikat kompetensi penyusun.

   

  Menurut Sudariyono, uji kompetensi tersebut sudah disosialisasikan kepada 
pemerintah daerah, swasta, dan para konsultan, yaitu bahwa saat ini ada standar 
yang harus dipatuhi. (GSA)

   
 




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tommy Soeharto Calonkan Diri Jadi Ketua Umum Golkar

2009-08-19 Terurut Topik wkasman1
Kalau Tommy dibanding Aburizal Bakrie, saya pilih Tommy. Jadi, sebaiknya Golkar 
dipimpin Tommy saja - bukan Aburizal Bakrie. 
W.K.

  - Original Message - 
  From: Ade Suerani 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, August 18, 2009 8:17 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tommy Soeharto Calonkan Diri Jadi Ketua 
Umum Golkar
Sah-sah saja sih masuk bursa Ketum Golkar. Cuma sebaiknya dipikirkan 
kembali, kecuali memang modal finansial yang ia jual.
  Karir politik Tommy kurang begitu bersinar ditambah kasus-kasus hukum yang 
menimpanya cukup mengurangi kans dia untuk menang.

  Wassalam,
  ade


  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopassus -- Keren Abis, good news from Indonesia

2009-08-13 Terurut Topik wkasman1
Pak Wal, sekedar informasi, pasukan elite Inggris sudah mempunyai pengalaman 
bertempur dengan RPKAD yaitu di Kalimantan Utara tahun 1965'an. Pengalaman ini 
membuat dunia ini menghargai kemampuan RPKAD kita. Saya lupa detilnya, tapi 
konon cukup banyak bintang sakti (bintang tertinggi bagi tentara) yang diterima 
pasukan Inggris dari negaranya dalam pertempuran di Kalimantan Utara ini 
(mungkin ada kawan yang dapat menceriterakan detilnya?). Pemberian bintang 
tertinggi (bagi tentara musuh), sebaliknya memberi nilai tinggi bagi kualitas 
tentara lawannya (RPKAD). Yaa, RPKAD di Kalimantan Utara adalah sebuah legenda 
yang tidak banyak diketahui oleh bangsanya sendiri. Kalau ada yang berjasa buat 
RPKAD waktu itu, mungkin termasuk TITIK PUSPA. 

Salam/WK

  - Original Message - 
  From: Wal Suparmo 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, August 13, 2009 10:24 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kopassus -- Keren Abis, good news from 
Indonesia
Saam, 
  TNI atau Kopassus( atau Kopasanda ,setelah terbentuk), belum pernah menang 
melawan tentara asing termasuk tentara Belanda. Tentara Belanda belum pernah 
bertekuk lutut di depan TNI seperti tentara KNIL di depan tentara 
Jepang.Apalagi hanya karena peristiwa JANUR KUNINGNYA  Suharto atau Komando  
Mandala, karena belanda keluar dari Irian Barat berdasarkan resolusi PBB..
  TNI atau Kopassus hanya menang perang dalam membunuh banganya sendiri seperti 
RMS,DI,TII,Kahar Muzakar,PRRI,Permesta dan PKI, bahkan  Tentara NAD dan Papua 
sampai sekarang  tidak pernah terkalahkan.Maaf, sangat menyakitkan 
kedengarannya tetapi itulah kenyataannya.Jangan lupa bahwa jawaban ini khusus 
untuk menyangkal kenyataan prestasi  tentara Vietnam melawan raksasa Amerika 
dan jasa berlebih yang selalu dituntut TNI dalam andil nya dalam perjuangan 
mencapai Indonesia merdeka padahal bidang DIPLOMATIK juga minimal berandil  
setengahnya tetapi tidak menuntut andil dan bagian serta KEKUASAAN yang selalu 
dituntut oleh TNI.

  Wasalam,
  Wal Suparmo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK-- Pulkam

2009-07-20 Terurut Topik wkasman1
Saya ikut mengiringi kepulangan JK ke kampungnya di Makasar sana dengan simpati 
dan doa. Orang sekelas JK ini, masih akan sangat berguna setelah tidak lagi 
bergulat di bidang politik. Masih banyak organisasi non-politik yang bisa 
bekerjasama dengan beliau (setelah tanpa atribut politik) untuk membangun 
negeri ini. Track JK sebagai Ketua Umum Kadin Sulsel dan berhasil membawa Kadin 
Sulsel menjadi yang terbaik di Indonesia, dan sikap netralnya kepada Kadin 
setelah beliau menjadi Menteri (waktu Kadin Indonesia menekan pemerintah 
mengenai Keppres 18/2000), membuktikan fairness beliau. Tolong sekali lagi 
sampaikan bahwa perjuangan di tataran non-politik sungguh amat penting di 
Indonesia ini. Syukur-syukur beliau bersedia turut membangun platform rakyat 
yang mandiri, agar cekokan politik yang sering sangat menjengkelkan dan 
memabokkan itu bisa berkurang. Demokrasi memang menuntut kemandirian rakyat 
dalam bekerja membangun dirinya. Biarkanlah politik tinggal menjadi 
pilihan-pilihan rasional yang dipikirkan sekali-sekali saja. Amin.
wk

  - Original Message - 
  From: Indra J Piliang 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, July 20, 2009 1:03 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK-- Pulkam
Pak JK memang berniat pulang kampung. Dlm pembicaraan dengan Presiden SBY 
via telepon yang disiarkan Presiden SBY itu, jelas Pak JK menyebut: Saya 
pulang kampung, Pak! Tertangkap di kamera, koq. Pembicaraan yang sangat 
pribadi itu, justru ditafsirkan lain oleh pendukung SBY. Pulang sana, pergi 
sana, begitu kata mereka di banyak kesempatan. 

  Kini, rumah Pak JK di kampungnya di Makassar sudah diperintahkan untuk 
dialiri istrik, air ledeng, pintunya dicat, dll. Silakan teman-teman di 
Makassar cek itu, kalau tdk percaya. 

  Ada memang rencana lain, tetapi pada saatnya diumumkan. Pak JK masih merasa 
memiliki utang ke sejumlah tempat, terutama daerah2 pasca konflik. Antara 
lain soal infrastruktur. (Jaringan Nusantara Pro SBY yang dipimpin Andi Arief 
lewat sms massal, telah menjadikan janji pembangunan infrastruktur di Yogya 
sebagai bahan kampanye negatif, pada minggu tenang). Itu akan dikerjakan dengan 
cara yang lain oleh Pak JK, nanti. Pak JK mempunyai komitmen kuat ke aras itu, 
tanpa harus menjadi pejabat negara sekalipun. 

  Kami akan mengantarkan Pak JK ke kampung halamannya. Dan selamat kepada 
masyarakat Sulsel yang punya tokoh spt dia. Setahu saya, Jenderal M Jusuf juga 
melakukan hal serupa, pulang kampung setelah tidak lagi menjadi pejabat negara 
semasa Orde Baru. 

  ijp


  .

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Usul, Susunan Kabinet

2009-07-09 Terurut Topik wkasman1
Yang saya paling tidak setuju adalah apabila Marie Elka Pangestu masih 
menjadi Menteri Perdagangan. Ngurusi purna jual blackberry saja nggak bisa 
kok.

- Original Message - 
From: UMO randhi_kus...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 09, 2009 3:35 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Usul, Susunan Kabinet


Menkokesra Imam Prasadjo,menkeu faisal basri,menpora anas 
urbaningrum,mendiknas tifatul sembiring,menkop lukman saefudin,menpora deddy 
mizwar,menperwa halida hatta,menperin ms hidayat,menperdagang marie 
elka,mekoekuin agus marto,gubernur bi sri mulyani,jaksa agung chandra m 
hamzah

Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BlackBerry Tidak Gubris Permintaan Pemerintah

2009-07-08 Terurut Topik wkasman1
Pak GG, masalah ini bersumber dari lemahnya kebijakan 
perlindungan konsumen yang notabene berada di kekuasaan Departemen 
Perdagangan. Masalah seperti ini sebenarnya juga sudah dipermasalahkan di 
lingkungan Departemen - dan kemudian disusun Standar Nasional Indonesia 
(SNI) tentang Pelayanan Purna Jual Telepon Genggam. Inti dari SNI ini adalah 
menyatakan kewajiban bagi prinsipal (pabrikan) untuk memberikan jaminan 
purna jual, antara lain dalam bentuk servis-centre dan perwakilan-perwakilan 
service centre, kewajiban untuk memberikan pelatihan untuk teknisi dan 
menyediakan technical-manuals bagi teknisi dan jaminan ketersediaan suku 
cadang. SNI ini dirumuskan oleh Pusat Standardisasi Perdagangan dan sudah 
disahkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) tinggal menunggu 
implementasinya oleh Menteri Perdagangan.
Namun demikian, saya heran sekali kok Menteri Perdagangan tidak 
menindak-lanjutinya. Padahal, salah satu konsideran dari penyusunan SNI ini 
adalah dalam rangka mengembangkan fair-business practices di pasar dalam 
negeri untuk memastikan bahwa pengimporan dan produksi barang (telpon 
genggam) tidak merugikan konsumen sesuai Undang-Undang Konsumen. Nguping 
sana sini, saya dapat rumor bahwa program pengembangan standardisasi jasa 
sudah dihentikan oleh Menteri Perdagangan (konon ada selentingan tingkat 
tinggi yang mengatakan 'ngapain ngurusin sektor jasa').
Agak gamang saya mendengar selentingan ini. Kok kebijakan Departemen 
Perdagangan seperti ini? Kok tidak berniat menata pasar dalam negeri guna 
menyaring impor yang merugikan kepentingan nasional atau merugikan konsumen? 
Kok alergi dengan sektor jasa? Menteri macam apa ini? Tolong yang punya 
lobbi ke SBY, pesankan agar ganti saja Menteri ini atau bubarkan saja 
Departemen Perdagangan. Payaaah !
Lalu, ngapain ribut soal blackberry? Biarin saja, mau impor kek, mau tidak 
ada layanan purna jual kek. Kok pusing amat. Lha yang berwenang ngurus saja 
tidak perduli kok.

W. Kasman
(salah satu anggota Tim Perumus SNI Pelayanan Purna Jual Telpon Genggam)

- Original Message - 
From: GG gelenk.gel...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 09, 2009 12:45 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BlackBerry Tidak Gubris Permintaan 
Pemerintah


 Pak Dewono,

 Yang buka keran importir non ops siapa Pak? Yang ngasih stiker 
 ditjenpostel siapa Pak? Kenapa nggak dari dulu Pak? Kok nyalahin operator 
 Pak? Dan kembali saya informasikan untuk aktivasi handheld operator, 
 apakah si operator punya data handheld yang berasal dari operator lainnya 
 Pak? Bukankah sudah jelas bahwa RIM selaku principal menjual device memang 
 ke operator? Bukankah handheld yang masuk ke Indonesia melalui importir 
 juga adalah dari operator misal t-mo, att, voda, rogers, dll Pak?
 Btw, kalau menuntut RIM buka SC di Indonesia saya setuju, tapi kalau 
 blaming RIM dan operator masalah ini yang asal muasalnya dari handheld 
 yang di suspend, kok rasanya pemerintah nggak ngaca ya?

 Seandainya nggak ada yang iseng mainin PIN, yo nggak begini khan Pak? 
 Hehehehe :)

 Setuju 100% kalau konsumen harus di proteksi Pak, namun saya juga setuju 
 kalau konsumen juga diajarkan untuk teliti sebelum membeli :)

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!






=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SEHARUSNYA ANDI MALARANGGENG BISA BIJAK

2009-07-05 Terurut Topik wkasman1
Omongan Andi Malarangeng membuat orang jawa menjadi tidak enak. Apa iya orang 
jawa bersifat sukuisme yang mementingkan suku sendiri. Rasanya malu banget 
kalau dibilang orang jawa hanya bisa memilih presiden dari sukunya sendiri. 
Rasanya gerah dan ingin menolak cap sukuisme itu. Bagaimana caranya melawan? 
Mengecam Andi M atau membuat gerakan untuk tidak memilih capres orang jawa? 
Jadi rikuh ini, salah-salah dikira kampanye nih. Bagaimana ya?

  - Original Message - 
  From: Adyanto Aditomo 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, July 06, 2009 7:18 AM
  Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SEHARUSNYA ANDI MALARANGGENG BISA BIJAK





  Bung Teuku Moeda Abadi,
   
  Saya setuju dengan pendapat anda bahwa Sdr. Andi M telah gagal menempatkan 
dirinya pada posisi yang tepat dalam peta perpolitikan di Indonesia.
  Sdr. Andi M ini sudah berhasil berada pada wilayah Ring 1 kekuasaan di 
pemerintahan SBY, tetapi ternyata gagal memanfaatkan kondisi itu secara optimal 
untuk membentuk dirinya menjadi Politikus Handal, sehingga dicintai teman dan 
disegani lawan.
  Kasus pernyataannya di Makasar yang justru membuat masyarakat Sulawesi 
Selatan marah, itu menandakan bahwa Sdr. Andi M telah gagal merebut hati 
masyarakat di kampung halamannya sendiri.
   
  Secara teknis apa yang dinyatakan oleh Sdr. Andi M, menurut saya, tidak ada 
yang salah, tetapi dari segi Bahasa Politik pernyataan tersebut sangat 
menyinggung perasaan bukan hanya lawan politiknya, tetapi juga para pengagum 
dan pendukungnya.
  Celakanya, menyadari adanya protes dari masyarakat Sulawesi Selatan, mula 
dari masyarakat biasa sampai Forum Rektor, Sdr. Andi M tetap berkeras menolak 
untuk meralat pernyataannya dan juga menolak untuk meminta maaf.
  Padahal yang dipoersoalkan sebetulnya cuma cara memilih kalimat yang tidak 
bijak, sehingga bisa menimbulkan multi tafsir.
   
  Hal ini membuktikan bahwa Sdr. Andi M telah gagal menjadi seorang Pemimpin 
Politik idaman masyarakat karena telah dengan sengaja menggunakan kalimat yang 
bisa multi tafsir, sehingga pengertiannya bisa jauh melenceng dari yang 
dimaksudkan.
  Akhirnya Sdr. Andi M lebih disibukkan untuk memberikan penjelasan apa yang 
dia maksud dari pernyataan tersebut.
  Semua ini hanya membuang waktu dan energi saja. Gak ada gunanya.
   
  Komentar saya: Sayang sekali Sdr. Andi M menyia - nyiakan kesempatan 
menunjukkan kepada Rakyat Indonesia bahwa dia adalah seorang Politikus Handal 
yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat secara efektif dan efisien.
   
  Salam,
   
  Adyanto Aditomo


  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: 5 Tahun Milis FPK

2009-06-29 Terurut Topik wkasman1
Lae Hamonangan yang gagah, selamat dan sukses untuk Anda yang telah berhasil 
membawa FPK sampai 5 tahun ini. Sekali lagi, Selamat. !

WK

- Original Message - 
From: Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 30, 2009 3:55 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: 5 Tahun Milis FPK


 Bapak/Ibu yang saya hormati,


 Hari ini, Selasa 30 Juni 2009, Milis Komunitas FPK  berusia 5 Tahun.

 Terima kasih atas dukungan Bapak/Ibu semua dan Yahoogroups sebagai 
 penyedia layanan. Semoga milis (diskusi email) tetap eksis dan 
 menghasilkan opini terbaik bagi kita semua. Dari awal berdirinya milis FPK 
 hingga sekarang banyak pengalaman yang saya dapat untuk dijadikan 
 pelajaran. Mari terus beropini!

 Hari ini juga, komunitas FPK resmi memiliki Blog, sub domain dari 
 kompasiana.com (channel khusus FPK),  dapat kita pergunakan setelah 
 tampilan baru Blog Kompasiana, mungkin dalam 2-3 hari mendatang. Semoga


 Members : 9798
 Category: Indonesia
 Founded : Jun 30, 2004
 Language: Indonesian



 Salam,
 Agus Hamonangan (Owner  Moderator)


 Sent from my BlackBerry® Jave
 Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BlackBerry Diblokir, Operator Mulai Berteriak

2009-06-24 Terurut Topik wkasman1
Depkominfo sudah melangkah strategis dengan membela kepentingan konsumen - 
yaitu dengan menghentikan impor blackberry sebelum persyaratan layanan purna 
jual diberikan di Indonesia. Bravo Depkominfo 
Tetapi yang heran kenapa Departemen Perdagangan kok tidak bersuara ya??? Kalau 
urusan perlindungan konsumen seperti ini mestinya Departemen Perdagangan harus 
mampu memposisikan di depan. Bukankah Departemen Perdagangan juga sudah 
menyusun SNI Pelayanan Purna Jual untuk Handphone yang sudah syah menjadi SNI 
resmi? Lalu kok tidak ada 'action' lanjutan? Malah - dengar-dengar, Departemen 
Perdagangan sudah menghentikan kegiatan perumusan SNI di bidang pelayanan purna 
jual (katanya ini isyu keputusan level TOP perdagangan). Mungkin saja mereka 
kaget karena standar-standar layanan purna jual potensiil untuk mengganggu 
kenyamanan impor barang-barang mewah seperti blackberry ini. Apakah ini Neolib 
policy??

WK

  - Original Message - 
  From: Agus Hamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 7:26 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BlackBerry Diblokir, Operator Mulai Berteriak

  
http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/06/23/22053258/BlackBerry.Diblokir..Operator.Mulai.Berteriak.

  JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Departemen Komunikasi dan Informatika 
(Depkominfo) yang untuk sementara menghentikan laju impor BlackBerry dengan 
tidak melayani sertifikasi produk yang akan masuk Indonesia sejak sebulan lalu 
mulai dirasakan akibatnya. 

  Smart Telecom yang bersiap meluncurkan BlackBerry CDMA harus menunda waktu 
peluncuran. Secara teknis maupun paket komersial, kami sudah siap. Tapi stok 
dari RIM belum ada, ujar Direktur Regulasi Smart Telecom Ubaidillah Fattah 
kepada Kontan, Selasa (23/6).

  Ubaidilah mengatakan, segala persiapan perusahaan telah rampung. Perjanjian 
dengan RIM pun telah beres. Namun, karena ada penghentian izin dari Depkominfo 
untuk produk BlackBerry yang akan masuk ke Indonesia, rencana peluncuran 
BlackBerry CDMA Smart pekan ini pun tertunda.

  Kami belum tahu sampai kapan harus menunggu, ucap Ubaidilah. Ia berharap, 
persoalan layanan purnajual yang disyaratkan pemerintah kepada RIM bisa segera 
terpenuhi. Kalau sekadar membuka kantor perwakilan di Indonesia, saya rasa 
bukanlah hal yang sulit, kata Ubaidillah.

  Kendati mengaku kecewa, Ubaidillah mengaku langkah yang diambil pemerintah 
cukup proporsional. Membuka layanan purnajual memang kewajiban vendor atau 
produsen. Layanan servis oleh operator hanyalah servis level pertama, kata 
Ubaidilah.

  Indosat yang akan melakukan langkah serupa dengan meluncurkan BlackBerry 
dengan jaringan StarOne juga menunda rencananya. Jika sebelumnya direncanakan 
Juni, kemungkinan peluncuran mundur hingga kuartal ketiga tahun 2009.

  Namun, penjualan BlackBerry di jaringan GSM yang selama ini sudah dilakukan 
tiga operator besar belum terlihat mengalami gangguan. GM Corporate 
Communication PT Excelcomondo Pratama (XL) Myra Junor mengaku, penjualan 
BlackBerry XL belum menemui kendala. Selama ini persoalan purnajual dan servis 
bisa kami tangani, jumlahnya pun tak banyak, tandas Myra.

  Myra Junor optimistis bahwa RIM akan melakukan langkah konkret memenuhi 
aturan Depkominfo yang meminta Research In Motion Kanada, selaku produsen 
BlackBerry, agar mendirikan pusat servis atau perwakilan resmi di Indonesia. 
Hal tersebut menyusul sejumlah masalah yang dihadapi konsumen, seperti PIN 
kloning dan maraknya BlackBerry di pasar gelap.

  RIM tidak akan menyia-nyiakan pasar BlackBerry di Indonesia yang sangat 
besar dan tumbuh dengan pesat, ujar Myra. (KONTAN/Nadia Citra Surya)

  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Invitation, was Pak Godlip Pasaribu vs Pak Bungaran Simanjuntak

2009-06-24 Terurut Topik wkasman1
Lae Hamonangan, tidak usahlah mendamaikan Lae Godlip dan Lae Bungaran ini. 
Debatnya enak kok, lumayan buat hiburan kita-kita semua. Lagian kalau debat di 
musim Pilpres seperti saat ini, tidak apa-apa kan? Apalagi sesama lae, gampang 
kok penyelesainnya secara adat. Debat kenceng, tapi tidak bakalan masuk di hati 
yang dalam. Biarin saja ya 

WK

  - Original Message - 
  From: Agus Hamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 1:15 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Invitation, was Pak Godlip Pasaribu vs Pak 
Bungaran Simanjuntak

  Out of Topic

  Sejak awal FPK berdiri pertengahan 2004, hubungan pak Godlip dan pak Bungaran 
sudah panas. Untuk itulah saya pribadi mengundang khusus kepada Pak Godlip 
dan pak Bungaran lunch di Lapo, hari Jumat 26 Juni 2009, siapa tahu perseteruan 
yang hampir berjalan 5 tahun dapat cair.

  Mohon maaf, undangan tertutup bagi yang lain.

  Horas!

  Salam,

  AH

  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anas: Kami Baru Tahu LSI Dipakai Fox

2009-06-04 Terurut Topik wkasman1
Tidak Tin, Bang Anas cuma pura-pura tidak tau saja kok. Maklum politisi, 
pemimpin partai - tidak perlu kelihatan pintar, yang penting adalah kelihatan 
bijak gito loh.  Lagi pula kan Bang Anas tidak rugi.  Fox memborong surveyor, 
artinya kan pegang kendali total.

  - Original Message - 
  From: Titin 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, June 04, 2009 8:41 PM
  Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anas: Kami Baru Tahu LSI Dipakai Fox





  ass. maaf, apa benar bang Anas... baru Tau LSI dipakai Fox ? bang kemana 
aja?!!saya gak yakin bang Anas yang terkenal pintar, cendekia, visioner gak 
tau kalo LSI dipakai FOX ?!!!
  tarolah memang baru tau, selanjutnya gimana bang ? Lanjutkan.?!

  salam...

  Titin


  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PAPER - MAFIA BERKELEY

2009-05-20 Terurut Topik wkasman1
Setahu saya, di ilmu ekonomi tidak dikenal istilah neo-lib, tetapi istilahnya 
adalah neo-classical (neo-klasik) yang merupakan wacana (perdebatan) antara 
kaum monetarist (Friedman cs) dan kaum real-economist (yang diwakili oleh 
kelompok MIT), dengan kemenangan di pihak monetarist (dengan ujung krisis 
moneter global saat ini). Jadi perdebatan tentang neo-libs atau neo-klasik 
tidaklah relevan bagi kita di Indonesia ini. Problim paling mendasar yang 
terjadi adalah aplikasi ilmu ekonomi di suatu negara yang sedang membangun 
seperti Indonesia ini, dengan runtuhnya sendi-sendi  keilmuan (kegagalan) di 
bidang pembangunan (ekonomi pembangunan / development economic).  Teori input / 
out Leontief telah menginspirasi munculnya teori pembangunan seperti diajarkan 
oleh Jan Tinbergen (nobelist 1969) dan ilmu inilah yang dipergunakan secara 
intensif di Indonesia. Hasil penerapan ilmu ekonomi pembangunan ini telah 
dianggap gagal total, dan sekarang ada kesepakatan bahwa cabang ilmu ini telah 
dianggap mati dan masih menunggu teori barunya yang dapat menjadi ganti. Jadi, 
membahas masalah mafia-berkeley atau ekonomi neolibs adalah kesia-siaan bagi 
bangsa kita ini. Sia-sia dan menghabiskan enerji dan menipu rakyat. Kegenitan 
politis atau (kalau boleh disebut) kebodohan seperti ini, sangat merugikan. 

Jadi kalau mau menguji calon pemimpin kita saat ini, sebaiknya mengangkat tema 
ini. Kepada para ekonom dapat diajukan pertanyaan mengenai masalah ekonomi 
pembangunan ini. Mumpung dua ekonom UGM (Budiono yang lagi Nyawapres dan 
bolehlah Faisal Basri dianggap se-kubu, dan Tuan Revrison Baswir yang jadi 
penantang dan mendukung Cawapres lainnya) dapat dianggap sebagai dua kubu ilmu 
ekonomi Indonesia kontemporer, kita ajak diskusi di forum ini. Keyword yang 
bagus untuk mendiskusikan ekonomi pembangunan, menurut pendapat saya adalah 
institutional economics yang kini laris menjadi credo proyek-proyek World 
Bank. Keyword lain, misalnya tentang national economic interest atau 
national economic integration yang laris menjadi materi advocacy global 
seiring dengan pembentukan WTO dulu.

Salam/W. Kasman

  - Original Message - 
  From: halim hd 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, May 20, 2009 4:13 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PAPER - MAFIA BERKELEY


  numpang nanya:
  apa betul neo-lib datang dari berkeley SAJA?
  mungkin, perspektifnya mestilah dengan membongkar lebih jauh. siapa yang 
bisa, silahkan. cuma bagi saya,  realitas sekarang memang ekonomi kita masuk ke 
 dalam perangkap neo-lib. itu benar. yang saya gak  pernah ngerti, kenapa pula 
mafia berkeley yang sudah 10 kali diperingati 1000 hari kematiannya masih 
juga di bawa-bawa? atau kita butuh rumusan
  lain. bilang saja: itu neo-lib! dan neo-lib sekarang merajalela di 
kampus-kampus, dan yang paling nyata di dunia pasar, dan itu memang wilayah 
mereka. naah, apakah boediono dan sri mulyani ini akan makin menancapkan 
neo-lib, atau neo-neo-nya lib? dan apa untuk cap atau stempel itu? 
  hhd.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] INTAKINDO KLH telah melakukan kegiatan Konsolidasi Asesor Penilaian Kompetensi Penyusun AMDAL

2009-05-14 Terurut Topik wkasman1
BlankKonsolidasi Asesor Penilai  Kompetensi Penyusun AMDAL
 

INTAKINDO (Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia) bersama Kementerian 
Lingkungan Hidup, pada tanggal 12-14 Mei 2009 di Hotel Cemara Menteng Jakarta, 
telah melaksanakan kegiatan Konsolidasi Asesor Kompetenssi Penyusun AMDAL.  
Kegiatan ini diikuti oleh 31 orang dari berbagai lembaga, khususnya perguruan 
tinggi, Kementerian KLH, Dewan Pengurus Propinsi INTAKINDO, dan wakil-wakil 
perusahaan Konsultan. 

 

Kegiatan konsolidasi ini merupakan pada dasarnya merupakan kegiatan workshop 
bagi calon asesor penyusun AMDAL dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan 
penyelarasan aspek-aspek penilaian kompetensi penyusun AMDAL. Dengan demikian, 
diharapkan tercapai pedoman kerja penilaian yang dipahami dan dapat 
dilaksanakan oleh asesor dalam melakukan penilaian. Pada dasarnya, pengujian 
kompetensi penyusun AMDAL, akan dilaksanakan dengan metode uji tulis dan 
diikuti dengan wawancara.

 

Dengan adanya kesiapan di pihak asesor, maka pelaksanaan sertifikasi kompetensi 
penyusun AMDAL, akan dapat dilaksanakan secepatnya. Direncanakan, pendaftaran 
sertifikasi penyusun AMDAL akan dimulai pada tanggal 1 Juni 2009. Pelaksanaan 
sertifikasi kompetensi penyusun AMDAL ini merupakan pelaksanaan Peraturan 
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 / 2008 tentang Persyaratan Kompetensi 
Dalam Penyusunan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Dan 
Persyaratan Lembaga Pelatihan Kompetensi Penyusun Dokumen Analisis Mengenai 
Dampak Lingkungan Hidup, dan KEPMEN KLH Nomor 115/2009 yang menunjuk 
LSK-INTAKINDO untuk pelaksanaan Uji Kompetensi Penyusun Dokumen AMDAL.

 

Daftar calon asesor yang mengikuti acara Konsolidasi Asesor Penyusun Dokumen 
AMDAL, adalah:

 

  1.. 1. Dr. Ir. Purwanto, MS. 
  2.. 2. Prof. Dr. Sudarmadji 
  3.. 3. Prof. Dr. Sukandarrumidi 
  4.. 4. Prof. DR. Shalihuddin Djalal Tandjung 
  5.. 5. Dr. Chay Asdak 
  6.. 6. Prof. Noor endah Msc. Phd 
  7.. 7. DR. Ir. Francisca Kolondam Meng, MM 
  8.. 8. Prof. Dr. Ir. M. Husin Ismayanda, BE, M.Sc 
  9.. 9. Ir. Dadang Purnama, MES., PhD. 
  10.. 10. Budi Rahayu Kosasih, Dr. MS. 
  11.. 11. Drs. Ahmad, M.Si. 
  12.. 12. Ir. Nur Her Riyadi P., MS. 
  13.. 13. Ir. Marietje R. Kereh, MS. 
  14.. 14. Ir. Juliana Jonathan, MS. 
  15.. 15. Ir. Saleh Ambar, MS. 
  16.. 16. Ir. Martinus Manganti 
  17.. 17. Ir. Rusly Dhanio 
  18.. 18. Ir. Kirbrandiati (Ibu) 
  19.. 19. Ir. Didin Sukma, R.Z 
  20.. 20. Irfan Satria S.Si 
  21.. 21. Ir. Yuyun Mulyani 
  22.. 22. Drs. Wahyu Krisnanto 
  23.. 23. Drs. Achmad Garnida 
  24.. 24. Ir. Ch. Slamet kitri 
  25.. 25. Ir. Lily Pudjiastuti 
  26.. 26. Ir. Kifyatul Akhyar 
  27.. 27. Ir. Hamsyin, MP 
  28.. 28. Ir. Agus Suparman 
  29.. 29. Ir. Fennani Arpan, MS 
  30.. 30. Ir. Nugroho Widhi Santosa 
  31.. 31. Bambang Purnomo
 Adapun peserta yang akan dinyatakan lulus dan menjadi asesor penyusun AMDAL, 
akan ditetapkan secepatnya.

 

(WK)





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR

2009-05-04 Terurut Topik wkasman1
Iya ya, Pak Bungaran nyletuknya kok aneh-aneh seperti tiori konspirasi saja. 
Tapi jangan-jangan beliau bener yaah? Dasar kita hidup dalam iklim konspirasi 
instrik culas licik penuh tipu muslihat. 
Salam/WK

  - Original Message - 
  From: djajaprana 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 04, 2009 10:35 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KASUS ANTASARI AZHAR





  Dalam iklim yang penuh konspirasi intrik culas licik tipu muslihat, aneka
  kejutan akan muncul secara bertahap.

  Gempa kejutan akan menarik dan mengalihkan perhatian khalayak agar fokus ke 
yang baru. Taktis skenarionya, bergerak ketimur menyerang ke barat. Sering 
manjur bila targetnya para penderita amnesia.

  Untung ada Pak Bungaran yang membuka pencerahan.

  Salam,
  DJP


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa PG kalah?

2009-04-12 Terurut Topik wkasman1
Oh iya? Memangnya bener ya? Penasehatnya sama-sama dari OSU ya? Tolong deh, 
dijelaskan lagi. Soalnya takut ada isyu baru. Dari isyu mafia berkeley lalu 
mafia osu. Aaah yang mboten-mboten saja.

  - Original Message - 
  From: Max Kasenda 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, April 12, 2009 5:13 PM
  Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa PG kalah?





  Ya ga heran, penasehat kampanye Demokrat sama dengan penasehat kampanye 
Obama... he he, ampuhlah jurusnya.


  .
  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kusmayanto Kadiman, Pelesetan ITB

2009-04-11 Terurut Topik wkasman1
Betul Pak. Yang salah kaprah tidak hanya yang jadi dosen di perguruan tinggi 
saja Pak. Lulusannya lebih parah lagi. Sama-sama lulusan ITB, ada yang jadi 
konsultan / perekayasa / perencana, ada yang jadi tenaga ahli di perusahaan 
kontraktor, ada yang jadi pegawai (manajemen publik atau swasta) dan juga ada 
yang jadi guru. Jenjang keahlian / karirnya mesti bagaimana Pak? Yang sangat 
repot, pengembangan profesi yang ada di masyarakat tidak jelas Pak. Apa 
Pemerintah (misalnya Ristek) mau membantu ya, soale anak buah Pak KK bilang 
nggak ada tupoksi-nya, gitu lho Pak.

Salam/WK

  - Original Message - 
  From: kkadi...@ristek.go.id 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, April 10, 2009 9:09 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kusmayanto Kadiman, Pelesetan ITB


  Kawan_kawan,

  Memang terjadi salah kaprah dalam pengejawantahan Tri Darma Perguruan Tinggi: 
Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Pada Msyarakat. Tri Darma itu 
tanggungjawab perguruan tinggi. Namun kemudian salah kaprah, yaitu tri darma 
ini wajib dijalankan oleh setiap dosen. Ini bisa kita lihat dari jenjang karir 
seorang dosen yang wajib secara berimbang melaksanakan darma pendidikan, 
penelitian dan pengabdian masyarakat. Kinerja dosen dinilai dari ketiga darma 
ini.

  Menurut hemat saya tidak perlu seorang dosen melakukan ketiga darma ini 
secara simultan. Banyak yang piawai ditunjang bakat sebagai pengajar yang hebat 
dan belum tentu hebat dalam penelitian ataupun pengabdian pada masyarakat. 
Begitu juga ada yang super hebat dalam penelitian namun bukan pengajar yang 
baik dan tidak piawai dalam pengabdian pada masyarakat. Di darma pengabdian 
masyarakat juga idem ditto.

  Musti ada keberanian untuk membuka peluang untuk membuka karir jalur 
pendidikan dimana akan dihasilkan profesor pendidikan. Juga jenjang karir 
dengan fokus pada peneilitan dengan gelar akademik sebagai profesor riset. 
Begitu pula dengan pembukaan jalur karir sebagai ahli dalam pengabdian pada 
masyarakat baik dalam pembelajaran publik yang berbeda dengan
  pembelajaran kampus dan dalam penerapan hasil riset pada dan untuk masyarakat.

  Perlu dikobarkan semangat transformasi kampus, khususnya dalam merealisasikan 
Tridarma Perguruan Tinggi dengan kata kunci FOKUS pada kepiawaian dan tidak 
memerangkap diri pada upaya menjadi spesialis umum (pendidikan, penelitian dan 
pengabdian pada masyarakat).

  Jabat erat,
  KK

  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mafia Berkeley ???

2009-04-11 Terurut Topik wkasman1
Teknokrat itu membuat perekonomian sangat bagus? AAAHHH yang bener? Bukankah 
karena teknokrat itu memenangkan lotere, misal lotere OPEC, lotere KAYU, lotere 
IGGI, dll - lalu jadilah OKB. Perekonomian lalu dikelola model OKB. Tidak 
memakai klik-nya HABIBI-pun ya bakal tetap rontok. 

WK

  - Original Message - 
  From: liman PAP 
  To: FP Kompas 
  Sent: Saturday, April 11, 2009 11:35 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mafia Berkeley ???


  Dear rekan,

  Saat Soeharto masih memakai teknokrat groupnya Soemitro Dj / Widjojo N, 
perekonmian sangat bagus. Seusai sidang MPR 1993, Soeharto mulai memakai 
kliknya Habibie, saat itu mutu menteri dah menurun, ditambah kroni2 dan KKN 
pejabat - pengusaha yg saat krisis moneter 1997-1998 langsung hancur lebur.

  Teknokrat, tdk berpolitik dan bukan pengusaha jd mereka bekerja murni utk 
kepentingan negara. Ingat saat SCTV menayangkan talk-show di Feb 1998 dimana 
host-nya adalah Andy N (KIck Andy skrg), tamunya Almarhum Ekky (DPR), Peter 
Gontha, Emil Salim dan seorang dosen dari UI, Sri Mulyani yang menjadi bintang. 
Nampak mutu anggota DPR tsb, yg membawa majalah Time edisi Feb 1998 sbg bahan 
diskusi; yg tdk ada apa2nya hingga ditertawakan oleh Peter Gontha dan Emil Salim

  Mutu SDM, itulah yg membuat ekonomi di zaman Mega (yg cuma 3 thn), dan SBY 
skrg berhasil. Siapa di belakang mereka??? Mereka adalah orang2 yg disebut 
Mafia Berkeley, Boediono dan Sri Mulyani. Seandainya tidak ada mereka, mungkin 
kita sudah lebih terpuruk dibanding krisis tahun 1998.

  Wass,

  Liman

  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PilPres SATU PUTARAN !!

2009-04-11 Terurut Topik wkasman1
Saya kok tidak percaya kalau Golkar berani mengambil risiko untuk keluar dari 
Pemerintahan dengan tidak berkoalisasi dengan PD /SBY. Mengambil risiko keluar 
dari Pemerintahan berarti Golkar akan lebih hancur, dan bisa-bisa  dalam Pemilu 
2014 akan terpuruk menjadi partai kelas pertengahan saja atau sekedar memenuhi 
PT. Kalau PDI-P memang berani mengambil risiko itu, dan tidak pusing dengan 
kapasitas MW untuk diadu di Pilpres (masak iya diadu dengan anak buahnya sampai 
dua kali). Skenario akan menjadi hebat kalau PDI-P merubah strategi dengan 
aliansi dengan Golkar, tapi capresnya dari Golkar (atau lainnya yang diterima 
Golkar) dan cawapresnya PDI-P. Memangnya bisa .

WK

  - Original Message - 
  From: Rovicky 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, April 11, 2009 9:05 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PilPres SATU PUTARAN !!


  Pernyataan SBY : 
  Koalisi harus dengan tertulis !
  
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/04/10/19525448/sby.kontrak.koalisi.harus.tertulis.

  Skenario dua putaran :
  Masih menggunakan asumsi ketokohan personal sebagai basis utama ketimbang 
jumlah pemilih legistaltif.

  Putaran I. SBY-HNW vs MW-JK vs PS-Sultan (atau Kemungkinan akan dua putaran 
dimana PS-Sultan lenyap diputaran pertama.
  Putaran II. SBY-HNW vs MW-JK

  Ini akan menyulitkan GOLKAR. Chance  seandainya nantinya PG tidak dapat jatah 
kursi di Kabinet. Kalau terjadi :
  Pemerintahan akan berimbang, namun antagonis dan rawan buat negara. BIsa jadi 
ada keramaian ditengah jalan. No good for Indonesia, but it may happend. Low 
chance (unlikely)!

  RDP
  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sketsa VII Kematian David: Bernilai Ekonomi Mengulur-alur

2009-04-11 Terurut Topik wkasman1
Iya, OM IWAN PILIANG ini memang hebat. Kesukarelawanan Om Iwan dalam membela 
David (alm) ini patut diteladani. Cuma satu pertanyaannya, Pemilu kemarin 
sukses nggak OM, artinya lolos tidak? Mudah-mudahan lolos ya, kalaupun tidak - 
bidang pengabdian masih banyak kok.

WK

  - Original Message - 
  From: Bambang Sulistomo 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, April 11, 2009 4:28 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sketsa VII Kematian David: Bernilai 
Ekonomi Mengulur-alur





  apapun juga,
  om Iwan piliang ternyata sangat gigih,
  ada beberapa anakmuda dinegeri ini yang juga sangat gigih,
  tidak untuk jadi penjilat kerakusan pada kekuasaan,
  tidak untuk mencari dan mempertahankan jabatan politis,
  tidak untuk mengelabui dan menutupi kelemahannya,
  tapi mereka gigih untuk mencari kebenaran yang diyakininya,
  gigih untuk membela kebenaran dan menyingkirkan penindasan
  saya bangga pada mereka itu,
  mudah-mudahan negeri ini akan dapat diselamatkan,
  dan diteruskan kelangsungannya
  oleh mereka yang gigih mencari kebenaran.
  salambambangsulistomo

  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tugas Profesor adalah Menulis Buku

2009-03-23 Terurut Topik wkasman1
Makanya, jangan percaya begitu saja dengan profesor atau doktor yang tidak 
jelas pernah menulis atau tidak. Mungkin saja setelah jadi doktor atau profesor 
tidak pernah membaca lagi, atau membaca hanya sekedar untuk  keperluan terbatas 
saja (misalnya sekedar untuk mengajar atau untuk proyek saja). Akhirnya, jadi 
doktor atau profesor-pun tidak mampu mengembangkan visi bagi kehidupan 
bangsanya.

WK

  - Original Message - 
  From: nz...@yahoo.co.nz 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Cc: gorontalomaju2...@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 23, 2009 1:40 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tugas Profesor adalah Menulis Buku


  Hi hi, kalau ada uang di kampus baru nulis buku, khan profeesor gajinya kalau 
tidak salah ingatan puluhan juta gitu. Saya pernah lupa-lupa-lupa-lupa ingat 
dan mimpi kali bahwa ada perlombaan pengajuan profesor terus setelah jadi 
profesor jadi berwiibawa begitu datang ke kantor di daerah ah aduh ini 
professor jadi memang siapa yang tidak takut sama professor dan setahu saya 
mereka itu khan tahu semua ilmu, pokoknya ada beberapa pokok pikiran saya di 
negera sebelah saya ini bahwa kalau sudah jadi pejabat dan gelar master serta 
doktor ohhh bukan main kren seklai khan ... jadi kalau sperti saya yang hanya 
minat belajar saja tidak cukup... 
  saya lewat om google ada berita tentang profesor lihat di sini 
http://www.operet.com/berita.php?id=16 orangnya punya bakat jadi mencari ilmu 
baru kalau saya sebut peneliti karena ada kata berita di media minat orang 
indoensia jadi peneliti tidak terlalu banyak.
  di sini juga ada cerita 
http://humor.ateonsoft.com/2008/10/kabayan-dan-profesor.html
  hiii wassalam
  jangan marah kalau di mllis ini banyak yang propesor .

  salam
  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seribuan Orang Hadiri Launching iPhone 3G Telkomsel

2009-03-23 Terurut Topik wkasman1
Telkomsel mengageni iPhone Apple yang dijual senilai Rp11 juta? Harga sebesar 
itu dianggap reasonable karena iPhone ini stylis. Waaah, ini logika macam apa? 
Kenapa Telkomsel mengejar yang stylis? Bukankah ini tidak merupakan suatu upaya 
untuk mendorong sikap konsumtif? Apa untungnya buat Indonesia? Apa Indonesia 
akan menguasai teknologi iPhone ini lalu bisa memproduksi - misalnya untuk 
pasar Asia?  Oh ya, bukankah Telkomsel adalah perusahaan yang sahamnya termasuk 
dimiliki Pemerintah? 

Salam/WK

  - Original Message - 
  From: Agus Hamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, March 21, 2009 5:52 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seribuan Orang Hadiri Launching iPhone 3G 
Telkomsel


  
http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/03/20/22584733/seribuan.orang.hadiri.launching.iphone.3g.telkomsel

  JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 1.500 orang menghadiri acara peluncuran iPhone 
3G Telkomsel di Mall Pacific Place, Jakarta, Jumat (20/3). Pengunjung yang 
mayoritas sadar teknologi tersebut terlihat sangat antusias terhadap teknologi 
baru tersebut.

  Di antara kerumunan pengunjung terlihat beberapa selebriti ibukota yang turut 
hadir dalam acara peluncuran yang berlangsung selama tiga hari tersebut, yakni 
Anjasmara, Cut Mini, dan Indra Bekti.

  Para pengunjung pada umumnya datang ke acara tersebut guna memesan iPhone 3G 
Telkomsel. Mereka mengaku sangat tertarik dengan teknologi tersebut. iPhone 3G 
memang sudah menjadi lifestyle di dunia. Sayang saya tidak bisa pesan karena 
datang terlambat, ujar Andri, karyawan swasta.

  Walaupun harga iPhone 3G Telkomsel di Indonesia tergolong mahal, Andri 
mengaku tetap berniat untuk membeli di Indonesia daripada di luar negeri.

  iPhone 3G disini di-support langsung oleh Telkomsel. Kalau di luar negeri 
kebanyakan barang BM (black market), tambah Andri.

  Arief, pengunjung lain, mengatakan, teknologi iPhone 3G sangat unik karena 
teknologi telepon touch screen pertama. Saking tertariknya, Arief mengaku 
pernah ikut mengantre pada peluncuran iPhone 3G di Amerika Serikat, walaupun 
tidak kebagian.

  Walaupun secara umum fitur-fitur iPhone 3G tidak jauh berbeda dengan ponsel 
canggih lainnya, lanjut Arief, harga sekitar Rp 11 juta dinilai reasonable 
karena bentuknya yang stylish.

  Deputy Vice President Product Marketing Telkomsel Mark L Chamber, kepada 
KOMPAS.com, mengatakan, dirinya optimis teknologi ini dapat diterima oleh 
masyarakat Indonesia. Namun, ketika ditanya mengenai target penjualan tahun 
2009, jumlah unit yang terjual selama acara peluncuran, nilai investasi, 
Chambers enggan mengungkapkannya karena terikat kontrak oleh pihak Apple.

  Pengguna iPhone 3G dan iPod juga kini dapat menikmati KOMPAS.com versi khusus 
pada teknologi ini, bekerja sama dengan Telkomsel, selaku operator iPhone 3G di 
Indonesia.

  HIN


  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] SMS KPU

2009-03-22 Terurut Topik wkasman1
Baru saja saya menerima SMS dari KPU. Isinya: Sukses Pemilu 2009 adalah sukses 
bangsa. Mari sukseskan pesta demokrasi 9 April 2009 (dikirim jam 13.40.02, 
20-03-2009). 
Ada komentar?
Salam/WM

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Semburan Lumpur Lapindo Bisa Dihentikan

2009-03-09 Terurut Topik wkasman1
Saya juga termasuk yang percaya kalau kemungkinan ini ada. Teman saya seorang 
lulusan Teknik Sipil UI, pernah mempresentasikannya teorinya ke Aburizal Bakrie 
(pas ada acara di Hotel Sahid), kemudian teman saya diberikan tiket untuk 
berkunjung ke lokasi dan berdiskusi dengan staf di sana. Tanggapannya waktu itu 
mereka tidak berwenang untuk melakukan tindakan, karena kewenangan sudah 
diambil oleh Pemerintah. Hal ini terjadi sebelum dilakukan proyek bola-bola 
beton. Jadi soal tidak ada yang mendukung, rasanya itulah sikap Pemimpin negeri 
kita ini.

WK

  - Original Message -
  From: mimin hartono
  To: suhasca...@yahoo.com
  Cc: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com ; suhasca...@yahoo.com
  Sent: Monday, March 09, 2009 6:14 PM
  Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Semburan Lumpur Lapindo Bisa Dihentikan


  Saya tmsuk yg sgt yakin bhw semburan lmpur bs dhentikan. Hanya saja pd 2 th 
trakhir ini tdk ada upaya yg serius, sungguh2, dn sistmatis utk mghentikanya 
shg seolah2 krn fnomena alam yg dsebut mud volcano. RI 1 jg kurang mberikan 
ksempatan pd para ahli yg dyakini mampu membunuh lumpur dn tjebak pd level 
ganti rugi yg shrusnya ckp dhandle menteri. Wass.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Uang BLT Habis buat Merokok, psk Manneke

2009-03-01 Terurut Topik wkasman1
Kalau patokannya pengeluaran untuk merokok, banyak orang miskin merokok tidak 
bayar banyak - alias udut dengan rokok tingwe (linting dewe). Tembakau beli 
rajangan krosok plus woor cap jenggot. Biayanya murah. Kalau sudah bisa beli 
rokok, mereka disebut orang kaya - kalau tingwe baru disebut orang biasa. 
Yaaah, orang miskin disebut biasa. Tapi kalau gajinya 6jt dengan pengeluaran 
100 rb, dianggapnya orang kaya raya atau golongan atas-lah.

Salam/WK


  - Original Message - 
  From: arya wijaya 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, March 01, 2009 10:48 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Uang BLT Habis buat Merokok, psk Manneke


  kalo patokannya pengeluaran per bulan 500rb berarti aq tergolong miskin 
pak...coz pengeluaran saya ga sampe 100rb/ bulan...gaji saya 6jt...makan n 
tidur difasilitasi perusahaankebetulan sy nggak merokok karena sy ngga buta 
huruf, masih bisa baca peringatan di bungkus rokok itu

  mungkin lbh tepat jika kategori miskin dihitung dari total penghasilan 
dikurangi pengeluaran

  tabik,
  arya, kaltim


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ada kelainan di sebagian otak atau syaraf

2009-02-21 Terurut Topik wkasman1
Permintaan maaf dikabulkan. Soal ada kelainan di sebagian otak atau syaraf 
tidak perlu dipertimbangkan. Rekomendasi: Nulis saja terus, hal-hal yang tidak 
nyaman dimaklumi. 

  - Original Message - 
  From: Haniwar Syarif 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 20, 2009 6:08 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Katakan YES Untuk Puyer


  maaf

  ada kelainan kali di sebagian otak atau syaraf..,

  jadi sering salah..

  maap mengganggu teman teman

  HS

  At 04:43 PM 19-02-09, you wrote:
  Maaf, 
  Cuma saya agak terganggu dengan gaya penulisannya yang di luar kebiasaan.
  Kata-katanya sering dengan huruf tak lengkap, dan tanda bacanya hilir
  mudik. Apa karena menulis dengan hape atau gimana?
  Dilihat dari kerajinannya mengirim surat ke sini dan luasnya bacaannya,
  semestinya, problem menulis ini sudah lama terlampaui.
  Sebelumnya pernah ngasih masukan via facebook, tapi mungkin sudah kebiasaan
  ya?
  Sekedar tanya dan masukan.
  
  Salam

  . 

  

[Non-text portions of this message have been removed]