Indonesia perlu kemandirian pangan dan revitalisasi desa untuk mengentaskan 
kemiskinan dan mengatasi pengangguran.  Sebagai negara besar yang memiliki 
kekayaan sumber daya alam, sangat layaklah menurut Mega jika masyarakat 
Indonesia sejahtera.   Kekayaan alam utama yang potensial menurut Megawati 
adalah sektor pertanian, kelautan, dan perikanan. Oleh karena itu diperlukan 
pembagian tata ruang tanah dan air untuk meningkatkan potensi alam itu. "Kita 
ingin membangun kedaulatan bukan hanya swasembaga pangan, tapi juga kelautan," 
ujar Megawati. Kemandirian pangan bisa ditempuh antara lain dengan melakukan 
proteksi terhadap produksi dalam negeri. Selanjutnya, Megawati juga menyoroti 
soal pemberdayaan daerah. Desa harus dilakukan revitalisasi agar mampu 
mengembangkan diri dan masyarakat di dalamnya. Selama ini pengembangan terhadap 
potensi desa kurang sehingga banyak masyarakat desa berbondong-bondong ke kota. 
Akibatnya, muncul urbanisasi. Bukannya menjadi sejahtera, banyak kaum urban 
justru menjadi miskin di kota.

Sebelumnya, pada bagian awal pemaparan visi misi nya, SBY tak lupa 
mengungkapkan sejumlah keberhasilan dalam masa pemerintahannya sekarang. Ia 
mengatakan, meskipun dalam beberapa waktu lalu Indonesia mengalami imbas dari 
krisis global, namun Indonesia bisa selamat dari keterpurukan yang mendalam. 
Dan seluruh persoalan itu hanya dapat diselesaikan secara bertahap. "Dengan 
keyakinan dan kerja sama seluruh daerah, 5 tahun mendatang kita bisa menurunkan 
lagi pengangguran, dan menurunkan pula kemiskinan," ujar SBY.

Menurut Kalla, kemiskinan dan penggangguran saling terkait satu sama lain. 
Kemiskinan disebabkan oleh kurangnya pendapatan. Sementara, kurangnya 
pendapatan disebabkan oleh tidak adanya pekerjaan yang layak. "Solusinya adalah 
lapangan kerja dengan pendapatan yang layak. Artinya di atas UMR (upah minimum 
regional) karena kalau di bawah UMR dia tetap miskin," jelas JK.

Selanjutnya, setelah pendapatan naik, JK menekankan pentingnya menjaga agar 
masyarakat tidak mengeluarkan biaya lebih besar dari pendapatan yang 
didapatnya. "Itulah gunanya pemerintah menjamin pendidikan gratis, kesehatan 
gratis, beras murah. Itu harus diberikan supaya pengeluaran masyarakat tidak 
naik," ucak JK.

Menurut JK, semua itu bisa dicapai dengan pertumbuhan ekonomi yang baik yaitu 
sekitar 8 persen. Pemerintah harus membuka ruang bagi bagi terciptanya iklim 
investasi yang baik bagi swasta dan pemerintah. "Saya minta maaf, saya 
menyesalkan dan masyarakat juga menyesalkan, (pernyataan) rambut hitam tidak 
baik, karena tanpa mereka siapa buka pekerjaan di republik ini," jelas JK.

Soal ledakan penduduk, entah karena keterbatasan waktu tersebut, atau memang 
tak ada jawaban lain, SBY hanya menyebutkan bahwa program Keluarga Berencana 
memang harus kembali digalakkan. "Lima tahun ke depan, kita kembali hidupkan KB 
agar pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan," kata SBY.
"Impor jangan terlalu besar. Maaf ini Pak SBY, Indomie itu bisa menimbulkan 
inflasi. Sebab kalau makin banyak rakyat makan Indomie, makin banyak produksi 
dan makin banyak gunakan gandum. Gandum terlalu banyak, impor jadi tinggi," 
ucap JK. Pernyataan JK ini terkait dengan iklan SBY di stasiun televisi yang 
menggunakan jingle Indomie sebagai lagu iklan.

Menanggapi pernyataan JK, SBY yang mendapat kesempatan menjawab setelah 
Megawati pun menimpali. Capres Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono 
berpandangan keberadaan subsidi tetap diperlukan sepanjang tujuannya untuk 
membantu rakyat kecil. "Subsidi BBM suatu saat bisa dikurangi, tapi sekarang 
ini belum layak dikurangi. Apalagi masih banyak saudara kita yang belum hidup 
layak.  Pandangan lebih dalam diungkapkan Jusuf Kalla. Menurut capres Partai 
Golkar ini, subsidi akan tetap diperlukan sepanjang hal tersebut masih 
diperlukan. "Yang menjadi soal kita adalah mengurangi obyek subsidinya. Di mana 
obyek tertinggi? Di listrik, di minyak tanah," ungkapnya.  "Minyak tanah kita 
konversi ke gas, kita bangun pembangkit-pembangkit listrik. Jadi kita 
menurunkan subsidi dengan teknologi, tidak merepotkan rakyat," tegasnya.

Pada debat capres kali ini: JK layak mendapat bintang 





Kirim email ke