[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N (Koruptor)
Berthy.. tapikan saya sudah meralatnya...ngga usah berlebihan yang ngga jelas gitulah..tanggapan saya dimilis ini tidak mempengaruhi rezeki siapapun,pake logika yang benerlah salam Rian From: Berthy B Rahawarin To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 10, 2009 10:10:20 AM Subject: Re: [F-P-K] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N (Koruptor) Dear All, in part. dear Rian, Gimana saya bisa salah paham tulisan Anda? Kalimat Anda di bawah ini sebaiknya dikoreksi dulu. Anda menulis, "saya melihat yang salah itu orang yang DI BAWAH oleh tiga orang utama...". Huruf yang di-kapital-kan itu hanya bentuk kecil kekeliruan Anda. Kalau begitu, mesti hati-hati juga kita memberikan pandangan/tanggapan yang mengganggu rejeki orang lain... wassalam, ex�toto corde, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo. com � Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta. (Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N (Koruptor)
� Dear All, in partikular Rian dan KPI, � Koq main menghambat rejeki "wong cilik" yang bekerja keras untuk hidup mereka? JANGAN gitu donk. Tukul, Inul, "Olga" (yg 'feminin') atau sejumlah entertainer lain�adalah orang-orang yang bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan keluarganya yang tidak punya akses kehidupan lebih baik, seperti para birokrat (PNS dll), yang mendapat gaji negara. Mereka juga tidak mendapat akses untuk kerja swasta, karena keterbatasan biaya hidup dari keluarganya untuk menyekolahkan mereka ke jenjang pendidikan lebih baik (tuntutan profesionalisme). � Ke-feminin-an Olga boleh didebatkan, meski�di akhirnya saya�membela dan memberi garis-bawahi perjuangan mereka meraup sesuap�nasi untuk dirinya�dan keluarganya. Ini�haruslah menjadi dasar pertama, dan ini tidak berarti pembenaran segala cara. Mbak Inul yang juga kontroversial, teristimewa di tengah (sebagian) kompetitior seniman penyanyi, tetap berakhir di pembelaan seorang figur (moral) seperti Gus Dur, (mungkin saja) dengan alasan dasar kemanusiaan "wong cilik" yang berjuang untuk rejekinya dan rejeki keluarga. � Komentar Rian sebenarnyalah usaha strategis dan justifikasi, suka tidak suka - entah sadar atau tidak, sengaja�meminggirkan orang kecil seperti sdr Tukul, mbak Inul, atau si "femini" Olga dan pekerja keras lainnya, yang atas cara kerja nan sulit (sering amat lama penuh tantangan),�rejeki dapat�diperoleh dengan�jalan yang diridhoi�nuraninya. Kalau terpaksa ditarik pembanding sebaliknya, mereka tentu�jelas berbeda dengan si Ryan, maaf - 'Sang Penjagal', yang ingin menjadi "konsumerisme murni" dengan menghalalkan semua cara, termasuk merenggut nyawa manusia untuk memelihara ego�konsumerisme dan hedonismenya. � Kepada Rian�(di milis ini) saya ulangi kata orang ini,�"No body is perfect" (tidak ada seorang manusia pun yang sempurna). Ada�yang mencari rejeki dengan terhormat, hanya mungkin tampak dari luarnya. Tapi tidak sedikit yang bekerja keras, dengan nurani yang teruji�untuk memilih segala sesuatu yang�diterima masyarakat, dan mungkin satu dua orang�bisa tidak setuju. Saya tidak sedang menggunakan "argumentum ad populum" (banyaknya pengagum�acara Tukul) daripada mereka�yang tidak sepakat, untuk membenarkan acara mas Tukul dan harus dibela tanpa alasan dasariah yang lain. � Justeru saya�ingin mengatakan bahwa, karena "Banyak orang�kagum pada hal-hal yang sederhana tapi mulia dalam diri mas Tukul",�sebagian mendapat�nilai dari kesederhanaannya, tidak lupa pada "masa dan sahabatnya kita masa kelamnya" Tukul menjadi "stempel dan guru" kesederhanaan, dengan segala keluguannya, karena itu, bagi yang belum setuju atau menolak dengan alasan yang kurang jelas, silahkan mencari alasan orang kagum pada Tukul. Kita tidak dapat menolak (ataupun bahkan kagum) dengan dasar yang kurang jelas. Misalnya, pengagum acara Tukul, karena banyak artis seksi, wah itu sih kasihan banget, kata anak gaul. Kalau mereka yang tidak setuju acara "bukan Empat Mata", termasuk KPI, kita semua perlu jujur pada diri sendiri. Ada hak-hak dasar dari Tukul dan TIM sebagai manusia kerja keras. Anda punya remote TV untuk memutuskannya. Biarkan orang yang mau menonton dan mengambil hikmah dari acara itu.� Dari Tukul, Inul dan Olga, banyak orang masih mendapat rejeki dari kerja keras dan�bakat (alami)�mereka. Jangan padamkan kreativitas mereka. Usulan perbaikan silahkan. � Akhirnya, jangan membalik "bakul nasi" mereka, keluarga dan orang-orang yang bekerja bersama dan di seputar mereka.�Mereka (Tukul, Inul, Olga dan entertainer lain-lain) BUKAN KORUPTOR.�� � wassalam, ex�toto corde, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com � Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta. (Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.) --- On Wed, 2/4/09, Fajrian difa vedder wrote: From: Fajrian difa vedder Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, February 4, 2009, 4:03 PM yang disalahin jangan tukul atau para pendukung acaranya...tapi produser, eksekutif produser hingga penanggung jawab produksinya. ..tukul dan lainnya bekerja atas brief produser, produser bekerja atas brief executive produser dan yang paling tinggi dalam depatemen produksi ya Penanggung Jawab Produksi. nah yang norak itu ya para dedengkot departemen produksi Trans 7. salam Rian
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
Bukan empat mata itu bukan acara untuk anak-anak, ngapain juga ditonton ! Lagian kok acaranya disalahin, orangtuanya dong yang mengarahkan anak-anaknya mana tontonan yang layak maupun tidak layak. Lagipula jam segitu harusnya anak anak sudah selesai belajar dan tidur, bukannya nonton acara Tukul. Kan masih banyak pilihan acara lain..kalau kira kira acaranya gak sesuai dengan hati nurani ya pindah aja channelnya Pak. Ada lagi yang saya heran, katanya gak suka nonton acara Tukul, tapi kok ditonton ya ? udah gitu hapal pula sama dialog-dialognyahaneh Salam, Yunita Sidauruk .. Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N Posted by: "gunawan setiadi" gshitac...@yahoo.com gunawanmartono Tue Feb 3, 2009 9:26 pm (PST) Kemarin malam saya nonton bukan empat mata... lalu ada acara berita , sapa yang bawa berita ? pakaiannya lumayan terbuka , lengan terbuka , yang ngak enak...Tukul mulai pegang-2 lengannya, duh...kelihatannya raciss deh...gak bermutu Kelihatan dia nepsong tuh ... anak-2 yang lihat bisa niru gaya dia yang kurang ajar sekali !!! Salam, Gunawan S.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
yang disalahin jangan tukul atau para pendukung acaranya...tapi produser, eksekutif produser hingga penanggung jawab produksinya...tukul dan lainnya bekerja atas brief produser, produser bekerja atas brief executive produser dan yang paling tinggi dalam depatemen produksi ya Penanggung Jawab Produksi. nah yang norak itu ya para dedengkot departemen produksi Trans 7. salam Rian
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
Kemarin malam saya nonton bukan empat mata... lalu ada acara berita , sapa yang bawa berita ? pakaiannya lumayan terbuka , lengan terbuka , yang ngak enak...Tukul mulai pegang-2 lengannya, duh...kelihatannya raciss deh...gak bermutu Kelihatan dia nepsong tuh ... anak-2 yang lihat bisa niru gaya dia yang kurang ajar sekali !!! Salam, Gunawan S. Solusi terbaik penghemat listrik visit : http://www.top-saver.info From: khairunnisa_nissa To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 31, 2009 10:34:31 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N waaah.. ternyata banyak juga yah yang engga suka sama empat mata, saya pun termasuk salah satunya. Kalau menurut saya, Tukul memang agak " kasar " tapi saya lihat vega yang keterlaluan, karena menurut saya Tukul jauh lebih tua daripada vega, tapi kok vega " menghina " tukul seperti itu. Mengutip pernyataan suami saya," istrinya Tukul pasti orangnya sabar banget " ya iyalah... tiap malem suaminya diperolok orang. Dan satu lagi... mungkin sekarang ketawa2an ya? tapi humor yang menyakitkan itu apa suatu hari nanti tidak menyakiti hati Tukul, Vega, Peppy, dan orang lain? Seperti cerita dari spongebob sequepants dan sandy si tupai yang diceritakan oleh nima_bc? Apakah memang ini merupakan budaya negara kita? yang tertawa dari kelemahan2 orang lain?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
Nggak ada bedanya sich antara tukul, atau vega Joke nya norak ... Kadang rasis, sok tau ! Pokoknya acara ini terganggu oleh pembawa acaranya ! Apalagi kalo tukul udah mulai pegang2 bintang tamunya ! Gerah liatnya ! Kaya ga punya etika ... Tontonan yang berkualitas akan membuat bangsa ini cerdas ! Powered by Telkomsel BlackBerry� -Original Message- From: taufik hidayat Date: Fri, 30 Jan 2009 18:55:01 To: Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N Saya suka nonton acara empat mata-nya Tukul, kalau soal mengkritik dan mengolok-olok diri sendiri, rasanya Tukul menjadi yg nomor satu di dunia perlawakan indonesia, meskipun gaya melawaknya selalu diulang-ulang, tapi karena sikap Tukul yg low profil dan suka belajar guna meningkatkan kemampuan dirinya meskipun dia sudah tajir, maka saya jadi suka menonton kekonyolan gaya flash back Tukul dalam melawak, cuma sikap Vega memang terkadang rasis. Dulu saya nonton empat mata (harinya lupa, yg jelas beberapa bulan lalu ketika nama acarnya belum berubah) yang menampilkan para ahli robot remaja yg diwakili oleh remaja keturunan china, tapi tentunya dia WNI, namanya Gunawan kalau nggak salah. Nah, pas giliran si remaja ini di suruh unjuk kebolehan, Vega kasih komentar yg kurang lebih spt ini, " Lu tidur aja," yang tentu saja bermaksud "si mata sipit" yg tentu saja mengarah ke ras tertentu. Ini baru-benar-2 rasis, dan lawakan seperti itu saya kira tidak lucu, apalagi gaya Vega juga artifisial, tidak natural sebagaimana Tukul yg bodo-bodo pinter. Diluar itu, Tukul memang patut menjadi tauladan bagi kita semua, kesuksesan dan harta tidak membuatnya lupa diri dan asal usul. Coba ada capres yg kayak Tukul, mungkin jumlah GOLPUT akan berkurang. Salam, Taufik = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
waaah.. ternyata banyak juga yah yang engga suka sama empat mata, saya pun termasuk salah satunya. Kalau menurut saya, Tukul memang agak " kasar " tapi saya lihat vega yang keterlaluan, karena menurut saya Tukul jauh lebih tua daripada vega, tapi kok vega " menghina " tukul seperti itu. Mengutip pernyataan suami saya," istrinya Tukul pasti orangnya sabar banget " ya iyalah... tiap malem suaminya diperolok orang. Dan satu lagi... mungkin sekarang ketawa2an ya? tapi humor yang menyakitkan itu apa suatu hari nanti tidak menyakiti hati Tukul, Vega, Peppy, dan orang lain? Seperti cerita dari spongebob sequepants dan sandy si tupai yang diceritakan oleh nima_bc? Apakah memang ini merupakan budaya negara kita? yang tertawa dari kelemahan2 orang lain? --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, nima_bc wrote: > > jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika Spongebob > berkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab. > jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya, > bahkan memberinya 'h' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatap > dengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi penampilan > perdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dan > kinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang bertema > segala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hingga > cara tupai makan. > > semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu, kecuali > Sandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan lelucon. > dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punya > sesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan. > > tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikan > perasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembira > mengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sandy > membalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orang > punya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka. > > spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak hanya > Sandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya, udang > yang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyaris > keluar, ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga... > toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan? > > saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya. > pastinya, tukul, tim "bukan empat mata", dan kita semua perlu belajar > lebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai. > > salam > -n-
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
Saya suka nonton acara empat mata-nya Tukul, kalau soal mengkritik dan mengolok-olok diri sendiri, rasanya Tukul menjadi yg nomor satu di dunia perlawakan indonesia, meskipun gaya melawaknya selalu diulang-ulang, tapi karena sikap Tukul yg low profil dan suka belajar guna meningkatkan kemampuan dirinya meskipun dia sudah tajir, maka saya jadi suka menonton kekonyolan gaya flash back Tukul dalam melawak, cuma sikap Vega memang terkadang rasis. Dulu saya nonton empat mata (harinya lupa, yg jelas beberapa bulan lalu ketika nama acarnya belum berubah) yang menampilkan para ahli robot remaja yg diwakili oleh remaja keturunan china, tapi tentunya dia WNI, namanya Gunawan kalau nggak salah. Nah, pas giliran si remaja ini di suruh unjuk kebolehan, Vega kasih komentar yg kurang lebih spt ini, " Lu tidur aja," yang tentu saja bermaksud "si mata sipit" yg tentu saja mengarah ke ras tertentu. Ini baru-benar-2 rasis, dan lawakan seperti itu saya kira tidak lucu, apalagi gaya Vega juga artifisial, tidak natural sebagaimana Tukul yg bodo-bodo pinter. Diluar itu, Tukul memang patut menjadi tauladan bagi kita semua, kesuksesan dan harta tidak membuatnya lupa diri dan asal usul. Coba ada capres yg kayak Tukul, mungkin jumlah GOLPUT akan berkurang. Salam, Taufik To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.comfrom: no_re...@yahoogroups.comdate: Fri, 30 Jan 2009 02:58:38 +Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika Spongebobberkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab.jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya,bahkan memberinya 'h' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatapdengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi penampilanperdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dankinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang bertemasegala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hinggacara tupai makan.semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu, kecualiSandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan lelucon.dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punyasesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan.tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikanperasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembiramengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sandymembalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orangpunya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka.spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak hanyaSandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya, udangyang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyariskeluar, ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga...toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan?saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya.pastinya, tukul, tim "bukan empat mata", dan kita semua perlu belajarlebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai. salam -n-
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
saya sepakat dengan pendapat anda bahwa kita harus saling menghargai dan memahami. namun analogi yang anda pakai tidak tepat karena analaogi sponge bob itu malah telah mengajarkan kita untuk tidak saling menghargai dan memahami. dan anda juga seharus paham bahwa media yangdipakai itu televisi. sebuah media yang saat ini tidaik lagi menjadi hal yang mahal. semua bisa nonton dengan mudah. dan satu hal lagi yang harus anda pahami yang menonton itu banyak ada yang berpendidikan, ada yang tidak, ada yang kaya dan ada yang miskin dan lainnya. artinya apapun yang disajikan oleh program TV ya harus bisa memahami karakter penonton yang majemuk ini semoga anda dapat paham salam rian From: nima_bc To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, January 30, 2009 9:58:38 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika Spongebob berkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab. jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya, bahkan memberinya 'h' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatap dengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi penampilan perdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dan kinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang bertema segala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hingga cara tupai makan. semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu, kecuali Sandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan lelucon. dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punya sesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan. tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikan perasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembira mengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sandy membalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orang punya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka. spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak hanya Sandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya, udang yang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyaris keluar, ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga... toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan? saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya. pastinya, tukul, tim "bukan empat mata", dan kita semua perlu belajar lebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai. salam -n-
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
Dari aspek mana anda melihat dan menafsirkan bahwa itu rasis? Sangat tidak berdasar Semua orang yang tau bahwa orang utan itu berasal dari Kalimantan, yah, pasti mengerti apa maksud Tukul... Perlu kecerdasan dan kaerifan yang lebih dalam menginterpretasi segala sesuatu... Kita jangan berlagak seperti MUI yang seenaknya mengeluarkan fatwa ini dan itu... Terima kasih. Salam, Herry Metty --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, nima_bc wrote: > > jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika Spongebob > berkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab. > jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya, > bahkan memberinya 'h' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatap > dengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi penampilan > perdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dan > kinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang bertema > segala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hingga > cara tupai makan. > > semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu, kecuali > Sandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan lelucon. > dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punya > sesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan. > > tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikan > perasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembira > mengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sandy > membalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orang > punya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka. > > spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak hanya > Sandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya, udang > yang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyaris > keluar, ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga... > toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan? > > saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya. > pastinya, tukul, tim "bukan empat mata", dan kita semua perlu belajar > lebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai. > > salam > -n-
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika Spongebob berkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab. jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya, bahkan memberinya 'h' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatap dengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi penampilan perdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dan kinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang bertema segala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hingga cara tupai makan. semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu, kecuali Sandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan lelucon. dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punya sesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan. tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikan perasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembira mengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sandy membalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orang punya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka. spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak hanya Sandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya, udang yang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyaris keluar, ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga... toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan? saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya. pastinya, tukul, tim "bukan empat mata", dan kita semua perlu belajar lebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai. salam -n- --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Berthy B Rahawarin wrote: > > Dear All, > > Saudara Rudi Iskandar yang menulis "Surat Pembaca" di bawah, mungkin sedikit membawa kekeliruan persepsi, seperti halnya pijakan KPI. > > Mas Tukul itu sedang "membawa lawakan hiburan". Kalau ada interpretasi out-of context ke sikap rasialis, itu tentu jauh dari benak kepolosan melawak mas Tukul. Saya bukannya tidak melihat kekurangan pada kreatifitas pada "Empat Mata" yang menjadi "Bukan Empat Mata", tetapi dalam keseluruhannya, acara mas Tukul dan Tim, adalah hiburan kreatifitas nan alami yang cerdas. Mas Tukul adalah satu dari satu juta orang Indonesia yang selera humor spontan. > > Kalimat yg saudara Rudi sebutkan, meskipun saya atau pembaca lain tidak menonton, tampaknya interpretasinya mudah nan luar biasa ditangkap maksud dan konteksnya. Itu yang mengigit kuku, tidak ditujukan kepada "Manusia di Kalimantan" tetapi "keistimewaan alam Kalimantan yang punya 'Orang-Utan' yang dalam bahasa Inggris juga tidak diterjemahkan, tetapi tetap mempertahankan kata "Orang-utan". Mestinya, ucapan saudara Tukul menjadi perhatiannya yang khusus bagi Kalimantan. Daerah lain yang merasa tidak pernah disebut saudara Tukul, tampaknya ingin mendapat perhatian Tukul. > > Mari memajukan dan mendukung kreatifitas Anak Bangsa dengan memberi ruang keluwesan kreatifitas. Saya tidak punya interese pada Tukul atau tim-nya, tapi pada hidupnya kreatifitas dan kecerdasan anak bangsa mengelolah dialog pemikiran dan bahasa yang tidak selalu mengernyitkan dahi. > > So mas Rudi dan Tim KPI, mari kita belajar dengan rendah hati mengikuti show yang membawa hiburan. Karena, banyak "lawak" di negeri ini yang tidak lucu, karena aktornya pejabat, birokrat, dst, orang-orang yang mestinya dihormati, bukan ditertawakan. > > > > Surat Pembaca > > > > Trans Corp > 'Bukan Empat Mata' Rasis? > Sabtu, 24 Januari 2009 | 14:32 WIB > > > Pada hari Jumat malam, tanggal 23 Januari 2009, saya menonton acara Bukan Empat Mata di Trans7. Ketika Vega menyebut bahwa Saudara Tukul senang menggigit kuku jari kakinya, Saudara Tukul menjawab, "Emangnya dari Kalimantan?". Saya tersentak dan merasa sangat tersinggung dengan pernyataan itu, memangnya orang Kalimantan suka menggigit-gigit kuku kakinya? > Saya menganggap pernyataannya itu sangat rasis dan merendahkan orang-orang Kalimantan yang sudah menyumbang banyak hasil sumber daya alamnya bagi pembangunan negeri ini. Saya harap Saudara Tukul bisa menghentikan pernyataan rasis seperti itu di masa datang dan menjadi lebih sensitif dengan perbedaaan budaya. > Sungguh tidak elok rasanya menjelek-jelekkan satu etnis hanya agar bisa dianggap lucu. Dari tayangan "Bukan Empat Mata" Jumat malam itu, harapan saya bahwa Saudara Tukul telah belajar dari pengalaman yang menyebabkan acaranya dibatalkan masih belum terwujud. > Saya juga berharap agar Komisi Penyiaran Indonesia bisa lebih jeli melihat fenomena seperti ini untuk kebaikan kita bersama. > > Rudi Sukandar > Jl. Bima I No 15 RT 42 > Banjarmasin