Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Bung Godlip Pasaribu, Justru disitulah persoalannya. Masyarakat melihat ada itikat tidak baik dari Boediono saat merekomendasikan bailout Bank Century kepada Sri Mulyani sebagai Ketua KSSK. Ada kesan kuat Boediono mengorbankan Sri Mulyani dan mungkin juga SBY dalam kasus bailout ini. Tetapi karena Sri Mulyani kemudian menyatakan bahwa SBY tidak terlibat dalam kasus ini, karena SBY tidak dimintai persetujuan dalam pengambilan keputusan bailout Bank Century, ada kemungkinan juga Sri Mulyani berupaya untuk melindungi SBY. JK sudah secara tegas menyatakan tidak dimintai persetujuan dalam hal bailout Bank Century. Jadi apa sebenarnya yang terjadi??? Mengapa Presiden dan Wakil Presiden tidak dilibatkan dalam membuat keputusan strategis di Bidang Keuangan Sampai hari ini Boediono menolak untuk berkpomentar tentang rekomendasi yang diberikan kepada Sri Mulyani. Yang disampaikan cuma: Kasus ini sebetulnya sudah dimulai sejak th. 2005, namun Boediono tidak menjelaskan mengapa kasus tersebut tidak segera diselesaikan saat dia menjabat sebagai Gubernur BI??? Jadi mari kita tunggu, apa sebetulnya yang terjadi dengan bailout Bank Century ini. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sab, 12/9/09, Godlip Pasaribu menulis: Dari: Godlip Pasaribu Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 12 September, 2009, 2:17 AM Sekiranya pemerintah melakukan tindakan yang sebaliknya dan menutup Bank Century pada saat ekonomi dunia sedang krisis lalu terjadi lagi kejadian yang sama seperti th 98, saya yakin 100% anda pun akan memaki-maki pemerintah. Sebaliknya saya tidak asal membela pemerintah. Jika nanti ternyata setelah pemeriksaan BPK terbukti ada agenda lain dibalik penyelamatan Bank Century, maka Gub BI dan Menkeu harus mempertanggungjawabkannya. Saya hanya membela langkah pemerintah sejauh tindakannya tsb dilakukan dengan itikad baik yaitu untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Bank seharusnya menjadi bagian dari solusi ekonomi sebuah negara, bukan bagian dari beban ekonomi negara. Kalaupun tidak memberi keuntungan paling tidak bisnis bank tidak merugikan negara dan rakyat. Ini prinsip utama yang harus dipegang sebelum orang ngomong teori ekonomi atau perbankan yang muluk-muluk. Kalau dari tahun ketahun anggaran negara selalu direcoki dan dipertaruhkan untuk menutupi kehancuran beberapa bank apapun itu alasan kehancurannya, jadi dimana letak profesionalisme dunia perbankan kita? Kalau dikatakan pengurusan banknya banyak yang profesional tapi mengurus bank saja selalu kekisruh dan bankrut maka apa bedanya dengan perbankan amatiran? Karena negara sudah dijerat oleh orang-orang perbankan dengan segala karya regulasinya, ya tentu negara akan jadi merugi setiap kali ada bank yang merugi karena leher negara sudah dijerat dan dipertaruhkan oleh bank dan tidak bisa lari selain harus menyelamatkannya. Ini semuanya rubbish dan rakyat tidak diuntungkan dengan segala kejadian ini akan marah kalau terus-terusan begini! Di negara lain banyak bank yang hidup ratusan tahun, sementara dinegara kita bank sudah jatuh bangun macam pedagang kaki lina. SH 2009/9/12 Godlip Pasaribu > Kalau krisis th 98 itu menurut saya agak berbeda Pak. Waktu itu konglomerat > berlomba-lomba membuka bank untuk menampung dana masyarakat yang pada > akhirnya digunakan utk membiayai proyek2nya sendiri. Jadi ada pelanggaran > BMPK di sini dan bank2 seperti inilah yang ditutup oleh pemerintah. Bank2 > uang terkena imbas karena dirush seperti BCA, Danamon, dll tetapi tidak > ditemukan adanya pelanggaran BMPK diambilalih oleh pemerintah dan direcap > dan disehatkan oleh BPPN untuk kemudian dijual. > > Kalau keadaan yang dialami Bank Century terjadi pada saat itu sudah pasti > harus ditutup karena ada unsur pidananya tetapi kalau sekarang tidak ditutup > kemungkinan adalah utk menghindari penarikan dana pada bank2 lain yang > menempatkan dananya di Bank Century sehingga ada risiko bank2 tsb akan > dirush juga sehingga pada akhirnya pemerintah harus menanggung kerugian yang > lebih besar dari biaya menyelamatkan Bank Century yang semula diperkirakan > kurang dari Rp 2 T. Ternyata setelah penyelewengan2 yang dilakukan pemegang > saham Bank Century terungkap biaya penyelamatan membengkak menjadi 6.7T dan > masih ada kemungkinan lebih. > > Harapan saya kalaupun terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan untuk > menyelamatkan Bank Century itu benar2 dilakukan dengan itikad baik kecuali > nanti ditemukan adanya penyimpangan oleh BPK. > > Salam. > Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Sekiranya pemerintah melakukan tindakan yang sebaliknya dan menutup Bank Century pada saat ekonomi dunia sedang krisis lalu terjadi lagi kejadian yang sama seperti th 98, saya yakin 100% anda pun akan memaki-maki pemerintah. Sebaliknya saya tidak asal membela pemerintah. Jika nanti ternyata setelah pemeriksaan BPK terbukti ada agenda lain dibalik penyelamatan Bank Century, maka Gub BI dan Menkeu harus mempertanggungjawabkannya. Saya hanya membela langkah pemerintah sejauh tindakannya tsb dilakukan dengan itikad baik yaitu untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Alfred Alinazar Date: Sat, 12 Sep 2009 03:29:28 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Pak Goldip ini memang pembela pemerintah sejati sehingga maling sekalipun tetap dibela. Sudah dijelaskan dengan baik oleh Mas Yanuar bahwa jika memang butuh penggelontoran dana maka yg perlu dibantu itu adalah 33 bank yg sehat itu, bukan bank century yg maling itu. salam, -bank al- = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Saya tidak membela pemerintah jika keputusan itu diambil karena adanya kepentingan tertentu. Tetapi kalau jeputusan itu diambil dengan itikad baik dan untuk menghindari berjatuhannya bank2 lain sehingga bukannya hanya Rp 6.7 T yang harus digelontorkan sebagaimana yang terjadi th 98, saya bisa mengerti. Dengan membantu Rp 6.7T akan menyelamatkan bank tsb yang tentu saja akan menjadi milik pemerintah sedangkan pemilik bank yang terbukti melakukan tindakan pidana harus dihukum sesuai dengan kesalahannya. Tentunya 6.7T itu ada hitung2annya, kalau aset Bank Century kurang dari Rp 6.7T ya rugi dong menyelamatkannya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Alfred Alinazar Date: Sat, 12 Sep 2009 03:29:28 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Pak Goldip ini memang pembela pemerintah sejati sehingga maling sekalipun tetap dibela. Sudah dijelaskan dengan baik oleh Mas Yanuar bahwa jika memang butuh penggelontoran dana maka yg perlu dibantu itu adalah 33 bank yg sehat itu, bukan bank century yg maling itu. salam, -bank al- = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kalau krisis th 98 itu menurut saya agak berbeda Pak. Waktu itu konglomerat berlomba-lomba membuka bank untuk menampung dana masyarakat yang pada akhirnya digunakan utk membiayai proyek2nya sendiri. Jadi ada pelanggaran BMPK di sini dan bank2 seperti inilah yang ditutup oleh pemerintah. Bank2 uang terkena imbas karena dirush seperti BCA, Danamon, dll tetapi tidak ditemukan adanya pelanggaran BMPK diambilalih oleh pemerintah dan direcap dan disehatkan oleh BPPN untuk kemudian dijual. Kalau keadaan yang dialami Bank Century terjadi pada saat itu sudah pasti harus ditutup karena ada unsur pidananya tetapi kalau sekarang tidak ditutup kemungkinan adalah utk menghindari penarikan dana pada bank2 lain yang menempatkan dananya di Bank Century sehingga ada risiko bank2 tsb akan dirush juga sehingga pada akhirnya pemerintah harus menanggung kerugian yang lebih besar dari biaya menyelamatkan Bank Century yang semula diperkirakan kurang dari Rp 2 T. Ternyata setelah penyelewengan2 yang dilakukan pemegang saham Bank Century terungkap biaya penyelamatan membengkak menjadi 6.7T dan masih ada kemungkinan lebih. Harapan saya kalaupun terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan untuk menyelamatkan Bank Century itu benar2 dilakukan dengan itikad baik kecuali nanti ditemukan adanya penyimpangan oleh BPK. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Harya Setyaka Date: Sat, 12 Sep 2009 00:56:41 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Pak Godlip mohon pencerahan; apa penyebab dari krisis 98 itu? karena kurang dana suntikan kepada bank? OK, saya senang mendengar bahwa 6,7 T itu sudah ada hitung-2annya.. dan tidak asal-2an. Boleh deh saya kasih 'benefit of a doubt' kepada para otoritas moneter kita itu. Pengamatan saya, yang memang bukan praktisi perbankan, adalah bahwa pada tahun 98 itu banyak kebijakan yg tidak tepat. Sebagai pembayar pajak dan nasabah bank, saya tentunya tidak ingin hal serupa terulang. itu saja. Salam, -K- = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Pak Goldip ini memang pembela pemerintah sejati sehingga maling sekalipun tetap dibela. Sudah dijelaskan dengan baik oleh Mas Yanuar bahwa jika memang butuh penggelontoran dana maka yg perlu dibantu itu adalah 33 bank yg sehat itu, bukan bank century yg maling itu. salam, -bank al- 2009/9/4 Godlip Pasaribu : > Yang jelas kalau pun gagal menanggung kerugian satu Bank masih lebih mudah > daripada menanggung kerugian 33 Bank bahkan mungkin bisa lebih. Apa tidak > kapok dengan kejadian krisis perbankan th 98? Kalaupun menyelamatan Bank > Century gagal tidak mungkin jumlahnya sampai RP 6.7T karena ada aset2 bank > tsb termasuk yang sudah disita oleh kepolisian dari para pemegang saham yang > katanya berjumlah Rp 1.9T. Lagipula waktu menyalurkan dana RP 6.7T itu > harusnya sudah ada hitung2annya, tidak mungkin asal digelontorkan begitu saja > kan?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Pak Godlip mohon pencerahan; apa penyebab dari krisis 98 itu? karena kurang dana suntikan kepada bank? OK, saya senang mendengar bahwa 6,7 T itu sudah ada hitung-2annya.. dan tidak asal-2an. Boleh deh saya kasih 'benefit of a doubt' kepada para otoritas moneter kita itu. Pengamatan saya, yang memang bukan praktisi perbankan, adalah bahwa pada tahun 98 itu banyak kebijakan yg tidak tepat. Sebagai pembayar pajak dan nasabah bank, saya tentunya tidak ingin hal serupa terulang. itu saja. Salam, -K- 2009/9/4 Godlip Pasaribu > Yang jelas kalau pun gagal menanggung kerugian satu Bank masih lebih mudah > daripada menanggung kerugian 33 Bank bahkan mungkin bisa lebih. Apa tidak > kapok dengan kejadian krisis perbankan th 98? Kalaupun menyelamatan Bank > Century gagal tidak mungkin jumlahnya sampai RP 6.7T karena ada aset2 bank > tsb termasuk yang sudah disita oleh kepolisian dari para pemegang saham yang > katanya berjumlah Rp 1.9T. Lagipula waktu menyalurkan dana RP 6.7T itu > harusnya sudah ada hitung2annya, tidak mungkin asal digelontorkan begitu > saja kan?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kang Asep, Saya bertanya lho pak.. bukan berpendapat.. ya salah satu cara saya riset kecil itu dengan bertanya melalui milis ini.. coba perhatikan lagi.. saya tulis dengan diakhiri tanda tanya kan>? itu artinya saya sedang bertanya, bukan sedang beropini. Salam, -K- 2009/9/3 Asep Kurniawan > > > 6,7 trilyun yang ada di LPS itu duit siapa? Pernah ga sih melakukan riset > kecil, baca UU LPS, tanya sana-sini sama yang lebih tahu supaya lebih jelas > duduk perkaranya dalam berpendapat? > > Salam,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
am adyanto, saya setuju sekali pada om, terlalu dibesar-besarkan kalau tidak menolong bank century maka sejumlah 33 bank akan amburadul juga karena krisis kepercayaan, semua kan tergantung pada upaya pemerintah untuk menjelaskannya, kalau pemerintahnya enggak dipercaya, atau sebaliknya mbok ya ngomong sampai berbusa, ya enggak akan dipercaya dong ! dan kata ichsanuddin noorsey yang banyak data akuratnya, ternyata tidak ada dana bank lain yang cukup berpengaruh dibank century, yang bisa membuatnya nyeret-nyeret (kecuali nyantet ) bank lainnya kok ! buat saya yang sitemik itu adalah : rekayasa penggarongan uang negara itu (LPS). rekayasa kebohongan dan kemunafikan itu rekayasa aktor intektual-nya itu salambambangsulistomo. 2009/9/4 Adyanto Aditomo > > > Kalau ternyata biaya penyelamatan Bank Century sebesar Rp. 6,7 Triliun > tetap akan membuat 13 Bank lain yang kondisinya tidak lebih baik dari Bank > Century Collapse, maka potensi terjadinya BLBI Jilid 2 hanya masalah waktu. > Kalau ini benar terjadi, maka seluruh Rakyat Indonesia yang akan menanggung > akibatnya. > > Salam, > > Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Yang jelas kalau pun gagal menanggung kerugian satu Bank masih lebih mudah daripada menanggung kerugian 33 Bank bahkan mungkin bisa lebih. Apa tidak kapok dengan kejadian krisis perbankan th 98? Kalaupun menyelamatan Bank Century gagal tidak mungkin jumlahnya sampai RP 6.7T karena ada aset2 bank tsb termasuk yang sudah disita oleh kepolisian dari para pemegang saham yang katanya berjumlah Rp 1.9T. Lagipula waktu menyalurkan dana RP 6.7T itu harusnya sudah ada hitung2annya, tidak mungkin asal digelontorkan begitu saja kan? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Harya Setyaka Date: Thu, 3 Sep 2009 22:05:11 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Kalao gagal?? experimen pakai duit rakyat, kalao gagal cuma say sorry gitu? Situ berani jamin kalao sudah di-selamatkan dengan 6,7T lantas krisis terhindarkan? Situ berani jamin, tidak terjadi BLBI ke-2? Salam, -K-
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Yang jelas kalau pun gagal menanggung kerugian satu Bank masih lebih mudah daripada menanggung kerugian 33 Bank bahkan mungkin bisa lebih. Apa tidak kapok dengan kejadian krisis perbankan th 98? Kalaupun menyelamatan Bank Century gagal tidak mungkin jumlahnya sampai RP 6.7T karena ada aset2 bank tsb termasuk yang sudah disita oleh kepolisian dari para pemegang saham yang katanya berjumlah Rp 1.9T. Lagipula waktu menyalurkan dana RP 6.7T itu harusnya sudah ada hitung2annya, tidak mungkin asal digelontorkan begitu saja kan? --Original Message-- From: Harya Setyaka Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com ReplyTo: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Sent: Sep 3, 2009 10:05 PM Kalao gagal?? experimen pakai duit rakyat, kalao gagal cuma say sorry gitu? Situ berani jamin kalao sudah di-selamatkan dengan 6,7T lantas krisis terhindarkan? Situ berani jamin, tidak terjadi BLBI ke-2? Salam, -K- On 9/3/09, Godlip Pasaribu wrote: > > Kalau diselamatkan dengan biaya 6.7T, Banknya diambil alih Pemerintah, > syukur-syukur nilai total asset keseluruhannya melebihi Rp 6.7T. Kalau > ditutup maka risikonya kepercayaan terhadap perbankan kembali hancur yg > akibatnya bisa bank-bank dirush dan krisis perbankan th 98 terjadi kembali. > Mana yang anda pilih? > Powered by Telkomsel BlackBerry? = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kalau ternyata biaya penyelamatan Bank Century sebesar Rp. 6,7 Triliun tetap akan membuat 13 Bank lain yang kondisinya tidak lebih baik dari Bank Century Collapse, maka potensi terjadinya BLBI Jilid 2 hanya masalah waktu. Kalau ini benar terjadi, maka seluruh Rakyat Indonesia yang akan menanggung akibatnya. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 3/9/09, Harya Setyaka menulis: Dari: Harya Setyaka Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 3 September, 2009, 3:05 PM Kalao gagal?? experimen pakai duit rakyat, kalao gagal cuma say sorry gitu? Situ berani jamin kalao sudah di-selamatkan dengan 6,7T lantas krisis terhindarkan? Situ berani jamin, tidak terjadi BLBI ke-2? Salam, -K-
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Bung Godlip Pasaribu, Kasus Bank Century ini memang diduga sengaja dibuat rumit dan ada kesan dibiarkan terjadi penyimpangan yang berlarut - larut oleh para pejabat BI, baik sebelum Boediono maupun pada era Boediono, dengan alasan, toh seluruh resiko akan ditanggung oleh LPS. Para pejabat tinggi BI cenderung menggunakan strategi fait accompli bila kekacauan di Bank Century sudah tidak bisa ditutup - tutupi lagi. Caranya ya seperti yang anda nyatakan itu: mana yang lebih baik, menyuntikkan dana Rp. 6,7 Triliun atau akan terjadi gonjang ganjing masyarakat yang tidak percaya dengan kredibilitas Bank??? Sejak th. 2003 sudah diketahui ada Surat Berharga senilai Rp. 2 Triliun yang bodong alias tidak ada dananya, kok dibiarkan saja. Bukannya Pemimpin Bank ditindak, eh malah disuruh merger dengan bank lain yang sebetulnya juga sakit. Setelah kekacauan keuangan sudah sangat parah karena uang nasabah justru dijarah oleh pemiliknya, baru BI meminta agar Bank Century untuk diambil alih oleh Pemerintah dan LPS menyuntikkan dana yang semula diperkirakan cuma Rp. 1,3 Triliun, ternyata sampai Rp. 6,7 Triliun. Anehnya Gubernur BI menolak melaporkan pemilik Bank yang terang2an telah menjarah uang nasabahnya ke kepolisian, karena menganggap melaporkan Penjarah Uang Bank ke kepolisian adalah tindakan melanggar hukum. Hanya karena tindakan Wapres yang cepatlah akhirnya kepolisian berhasil menangkap pemilik bank tersebut. Wapres dan Kepolisian dalam hal ini memang tidak perduli kalau oleh kalangan Pimpinan BI dianggap telah melakukan pelanggaran hukum karena berani memangkap Penjarah Uang Nasabah Bank. Celakanya Aparat Kejaksaan hanya menuntut Penjarah tersebut dengan hukuman penjara beberapa bulan dan denda cuma Rp. 50 Milyar. Lha uang yang Rp. 6,7 triliun tersebut siapa yang akan bayar??? Kabarnya aset Bank Century itu maksimal cuma Rp. 2 Triliun saja. Pertanyaannya adalah: 1. Apakah ada konspirasi antara Pimpinan BI dengan Pemilik Bank Century??? 2. Bila Pimpinan BI akan ditindak, untuk periode sebelum Boediono umumnya memang sudah ada dalam penjara, termasuk besan SBY, tetapi untuk Pimpinan BI di era Boediono, siapa yang berani memasukkan mereka kedalam penjara??? 3. Bila strategi fait accompli akan diterpkan juga untuk 13 bank lain yang menurut para petinggi BI, kondisinya tidak lebih baik dari Bank Century, siapa yang harus menanggung biaya talangannya, mengingat uang LPS cuma ada Rp. 18 Triliun dan sudah digunakan untuk Bank Century Rp. 6,7 Triliun??? Jadi kalau selalu mengandalkan strategi fait accompli dan moral Pemimpin BI yang sangat diragukan, maka kehancuran perekonomian Indonesia rasanya sudah didepan mata. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 3/9/09, Godlip Pasaribu menulis: Dari: Godlip Pasaribu Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 3 September, 2009, 4:49 AM Kalau diselamatkan dengan biaya 6.7T, Banknya diambil alih Pemerintah, syukur-syukur nilai total asset keseluruhannya melebihi Rp 6.7T. Kalau ditutup maka risikonya kepercayaan terhadap perbankan kembali hancur yg akibatnya bisa bank-bank dirush dan krisis perbankan th 98 terjadi kembali. Mana yang anda pilih? Powered by Telkomsel BlackBerry�
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kalao gagal?? experimen pakai duit rakyat, kalao gagal cuma say sorry gitu? Situ berani jamin kalao sudah di-selamatkan dengan 6,7T lantas krisis terhindarkan? Situ berani jamin, tidak terjadi BLBI ke-2? Salam, -K- On 9/3/09, Godlip Pasaribu wrote: > > Kalau diselamatkan dengan biaya 6.7T, Banknya diambil alih Pemerintah, > syukur-syukur nilai total asset keseluruhannya melebihi Rp 6.7T. Kalau > ditutup maka risikonya kepercayaan terhadap perbankan kembali hancur yg > akibatnya bisa bank-bank dirush dan krisis perbankan th 98 terjadi kembali. > Mana yang anda pilih? > Powered by Telkomsel BlackBerry�
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
6,7 trilyun yang ada di LPS itu duit siapa? Pernah ga sih melakukan riset kecil, baca UU LPS, tanya sana-sini sama yang lebih tahu supaya lebih jelas duduk perkaranya dalam berpendapat? Salam, Dari: Harya Setyaka Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Kamis, 3 September, 2009 10:52:15 Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Coba cara berpikirnya sperti ini pak: 6,7 Tril kalao dipakai untuk membiayai pendidikan, bisa menyekolahkan berapa ratus ribu anak miskin? Bisa dipakai untuk membangun berapa sekolah dan puskesmas, sehingga tidak bobrok seperti sekarang ini? Pertumbuhan yg bapak sampaikan itu dinikmati siapa pak? Robert Tantular et al.? Salam, -K-
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Pasangan calon yang kemaren itu neolib semua, pak.. Sorry one liner juga Salam, Dari: "budiarto_shamb...@yahoo.com" Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Rabu, 2 September, 2009 14:29:10 Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sen-di-ri su-ka sen-di-ri ra-sa. Sorry one liner. Wass, Budi Shambazy Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Bung wahyu Handoyo, Bagaimana pertumbuhan ekonomi mau OK kalau moral para pelaksananya sangat diragukan oleh Masyarakat??? Penyebab Utama kehancuran ekonomi dalam era Orde Baru ya masalah soal moral para penanggung Jawab Ekonomi yang tidak bisa dipercaya. Sehebat apapun kompetensi mereka, seyakin apapun pernyataan mereka, tetapi kalau moral para penanggung jawabnya tidak bisa dipercaya, ya hancurlah perekonomian bangsa ini. Jadi yang penting sekarang adalah: Ada apa dengan strategi penyelamatan Bank Century yang sampai menghabiskan biaya Rp. 6,7 Triliun??? Ini masalah kejujuran atau kompetensi atau keduanya??? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 3/9/09, wahyu handoyo menulis: Dari: wahyu handoyo Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 3 September, 2009, 1:28 AM saya sih optimis pengaruhnya kecil pada agreagat pertumbuhan. pertumbuhan kita ok kok, semua memprediksi sekitar 4.negara tetangga kita masih melempem. australia aja terengah-engah hanya tumbuh 0.2% quarter terakhir. tahun depan diprediksi hanya 1 persen.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
6.7 triliun buat dana pendidikan ya kecil, karena dana pendidikan kita (APBN untuk sektor pendidikan) sudah lebih tinggi dari itu. Justru depdiknas terkesan kewalahan mengelola dana yang berlimpah. Point saya, ya memang itu dari LPS, bukan anggaran sektor tertentu, jd dipakai. Pertumbuhan belum dinikmati merata, itu PR semua. Tp ekonomi stagnan atau minus, bakal semua kena runyamnya. termasuk pada anak2 miskin yg sulit sekolah itu. > -Original Message- > From: Harya Setyaka > > Date: Thu, 3 Sep 2009 10:52:15 > To: > Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet >SBY-Boediono. > > > Coba cara berpikirnya sperti ini pak: > 6,7 Tril kalao dipakai untuk membiayai pendidikan, bisa menyekolahkan > berapa > ratus ribu anak miskin? > Bisa dipakai untuk membangun berapa sekolah dan puskesmas, sehingga tidak > bobrok seperti sekarang ini? > > Pertumbuhan yg bapak sampaikan itu dinikmati siapa pak? Robert Tantular et > al.? > > Salam, > -K-
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kalau diselamatkan dengan biaya 6.7T, Banknya diambil alih Pemerintah, syukur-syukur nilai total asset keseluruhannya melebihi Rp 6.7T. Kalau ditutup maka risikonya kepercayaan terhadap perbankan kembali hancur yg akibatnya bisa bank-bank dirush dan krisis perbankan th 98 terjadi kembali. Mana yang anda pilih? Powered by Telkomsel BlackBerry� -Original Message- From: Harya Setyaka Date: Thu, 3 Sep 2009 10:52:15 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Coba cara berpikirnya sperti ini pak: 6,7 Tril kalao dipakai untuk membiayai pendidikan, bisa menyekolahkan berapa ratus ribu anak miskin? Bisa dipakai untuk membangun berapa sekolah dan puskesmas, sehingga tidak bobrok seperti sekarang ini? Pertumbuhan yg bapak sampaikan itu dinikmati siapa pak? Robert Tantular et al.? Salam, -K- = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Coba cara berpikirnya sperti ini pak: 6,7 Tril kalao dipakai untuk membiayai pendidikan, bisa menyekolahkan berapa ratus ribu anak miskin? Bisa dipakai untuk membangun berapa sekolah dan puskesmas, sehingga tidak bobrok seperti sekarang ini? Pertumbuhan yg bapak sampaikan itu dinikmati siapa pak? Robert Tantular et al.? Salam, -K- 2009/9/3 wahyu handoyo > > > saya sih optimis pengaruhnya kecil pada agreagat pertumbuhan. pertumbuhan > kita ok kok, semua memprediksi sekitar 4.negara tetangga kita masih > melempem. australia aja terengah-engah hanya tumbuh 0.2% quarter terakhir. > tahun depan diprediksi hanya 1 persen.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
saya sih optimis pengaruhnya kecil pada agreagat pertumbuhan. pertumbuhan kita ok kok, semua memprediksi sekitar 4.negara tetangga kita masih melempem. australia aja terengah-engah hanya tumbuh 0.2% quarter terakhir. tahun depan diprediksi hanya 1 persen. 2009/9/3 > Pak bas/ Pak adyanto, > > Kecuali ada gempa politik, rasanya para pejabat terkait bail-out century > akan tetap di posnya. Semoga saja ekonomi tidak tambah babak belur. Inilah > akibat sebagian dari kita masih terpukau oleh 'citra' bukan kinerja riil. > Sekarang, seperti kata pak adyanto, kita hanya bisa berdoa semoga bangsa ini > bisa bertahan hingga pemilu berikutnya datang.. > > Regards, > Imam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Pak bas/ Pak adyanto, Kecuali ada gempa politik, rasanya para pejabat terkait bail-out century akan tetap di posnya. Semoga saja ekonomi tidak tambah babak belur. Inilah akibat sebagian dari kita masih terpukau oleh 'citra' bukan kinerja riil. Sekarang, seperti kata pak adyanto, kita hanya bisa berdoa semoga bangsa ini bisa bertahan hingga pemilu berikutnya datang.. Regards, Imam Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: budiarto_shamb...@yahoo.com Date: Wed, 2 Sep 2009 07:29:10 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sen-di-ri su-ka sen-di-ri ra-sa. Sorry one liner. Wass, Budi Shambazy Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network -Original Message- From: Adyanto Aditomo Date: Wed, 2 Sep 2009 11:14:53 To: Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Kebongkarnya sih katanya sudah sejak th. 2003, tetapi BI tidak berani menindak pelanggaran tersebut. Akhirnya setelah kerugian Bank mencapai Rp. 6,7 Triliun, baru diambil alih oleh Pemerintah. Padahal bangkrutnya Bank tersebut akibat dijarah oleh pemiliknya. Memang masih tidak jelas, apakah kasus tersebut bisa muncul karena ketidak jujuran atau akibat Mentri Keuangan dan Gubernur BI tidak tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk menanggulangi hal tersebut??? Celakanya para pejabat tersebut yang akan diandalkan oleh SBY untuk membangun Perekonomian Indonesia 5 tahun mendatang. Semoga perekonomian rakyat 5 tahun mendatang tidak tambah babak belur: yang Pasti hutang akan bertambah setidaknya 120 Triliun/ tahun, BUMN banyak dijual sehingga kemampuan Pemerintah untuk memberikan subsidi kepada rakyat makin kecil saja. Artinya: harga BBM akan makin mahal, biaya pendidikan makin mahal, biaya kesehatan makin mahal, harga Sembako akan makin mahal dan justru daya beli buruh akan makin melemah karena dimakan inflasi yang tinggi. � Marilah kita berdoa agar bangsa ini selamat sampai Pemilu mendatang th 2014.. � Salam, � Adyanto Aditomo = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Enam Koma Tujuh kolam itu luber oleh liur anjinganjing yang bersembunyi di balik singgasana durjana sembari menggonggong cakarcakar itu membuat alur bagi liur mencipta genangan duka dan air mata lalu berbondong babibabi berkecipak ria hingga tersusun komposisi lagulagu nestapa dan becek tanah serupa surga laknat yang mengalirkan amis dan nista pesta pora anjingbabi itu melawan kodrat semesta hingga jagad menjadi limbung oleh tumpahan getih dan benih yang membusuk dikutuk zaman kini menjelma borok yang bernanah di deretan katulistiwa dikerubuti belatung dan lalatlalat serta amuk virus yang menggerogoti sumsum dan belulang tujuh puluh turunan enam koma tujuh trilyun rintih di balik abad kini terjadi lagi serupa potokopi bencana yang ditumpuk di meja kerja para tukang dan kernet yang berlomba menebar bisa kertas semesti putih itu dihitam legam dalam langgam tipu dan coratmaret di buku nurani kini membisu atau dibisu lalu ditebari jampijampi amnesia seperti lazimnya, hanya menganga pada kolam itu / ali sobirin / athens, 2 september 2009 /
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sen-di-ri su-ka sen-di-ri ra-sa. Sorry one liner. Wass, Budi Shambazy Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network -Original Message- From: Adyanto Aditomo Date: Wed, 2 Sep 2009 11:14:53 To: Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Kebongkarnya sih katanya sudah sejak th. 2003, tetapi BI tidak berani menindak pelanggaran tersebut. Akhirnya setelah kerugian Bank mencapai Rp. 6,7 Triliun, baru diambil alih oleh Pemerintah. Padahal bangkrutnya Bank tersebut akibat dijarah oleh pemiliknya. Memang masih tidak jelas, apakah kasus tersebut bisa muncul karena ketidak jujuran atau akibat Mentri Keuangan dan Gubernur BI tidak tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk menanggulangi hal tersebut??? Celakanya para pejabat tersebut yang akan diandalkan oleh SBY untuk membangun Perekonomian Indonesia 5 tahun mendatang. Semoga perekonomian rakyat 5 tahun mendatang tidak tambah babak belur: yang Pasti hutang akan bertambah setidaknya 120 Triliun/ tahun, BUMN banyak dijual sehingga kemampuan Pemerintah untuk memberikan subsidi kepada rakyat makin kecil saja. Artinya: harga BBM akan makin mahal, biaya pendidikan makin mahal, biaya kesehatan makin mahal, harga Sembako akan makin mahal dan justru daya beli buruh akan makin melemah karena dimakan inflasi yang tinggi. � Marilah kita berdoa agar bangsa ini selamat sampai Pemilu mendatang th 2014.. � Salam, � Adyanto Aditomo = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Bung Bertha, BPK sudah benar dengan merencanakan untuk mengaudit sumber dana (deposan dll) serta aliran dana dari Century. Belum tentu lari ke Robert Tantular. Jika ada patgulipat, sudah pasti tidak melibatkan JK karena JK yang memerintahkan Kapolri untuk menangkap Robert. Budiono menolak dengan alasan tidak ada dasar hukum. Sangat mungkin, jika ada patgulipatnya, akan melibatkan Mulyani, Budiono, Robert Tantular dan entah siapa lagi. (orang orang di LPS, para deposan besar, presiden ?, yang amenurut JK sudah dilaporin Mulyani dan Budiono sebelum mereka ke JK). Semoga saja kriminal murni, kriminalnya Robert Tantularsaja Irry From: Bertha Suranto To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 2, 2009 7:00:58 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. 6.7 Trilliun Mending dibagi2 untuk rakyat...jutaan rakyat kebagian. Atau dipakai untuk bikin Promosi Budaya Nusantara daripada hanya segelintir orang yang menikmati. Kalau tuntutan kpd Robert Tantular hanya 8 tahun dan denda 50 milyar mah kecil. Dia aja nilepnya berapa ratus milyar tuh ? Paling tidak nanti dia bisa "nyogok" Hakim, Jaksa, juga memperkaya pengacaranya. Di penjara masih bisa dapat fasilitas khusus. Waduh, kok bisa gini ya ? Dan kenapa baru2 aja kebongkarnya ? Bukannya nyuntiknya udah November th lalu ? Bukannya Bu Sri Mulyani itu Pintar ? Jujur ? Tegas ? Waduhtadinya salut sama Bu Mentri yang satu ini. Sekarang jadi berprasangka buruk, maaf. jangan sampai jadi Gubernur BI ya Bu. Lebih baik mengundurkan diri... Oh negriku tercinta Mengapa uang dibuang sia-sia. Sedang rakyat menderita. [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kebongkarnya sih katanya sudah sejak th. 2003, tetapi BI tidak berani menindak pelanggaran tersebut. Akhirnya setelah kerugian Bank mencapai Rp. 6,7 Triliun, baru diambil alih oleh Pemerintah. Padahal bangkrutnya Bank tersebut akibat dijarah oleh pemiliknya. Memang masih tidak jelas, apakah kasus tersebut bisa muncul karena ketidak jujuran atau akibat Mentri Keuangan dan Gubernur BI tidak tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk menanggulangi hal tersebut??? Celakanya para pejabat tersebut yang akan diandalkan oleh SBY untuk membangun Perekonomian Indonesia 5 tahun mendatang. Semoga perekonomian rakyat 5 tahun mendatang tidak tambah babak belur: yang Pasti hutang akan bertambah setidaknya 120 Triliun/ tahun, BUMN banyak dijual sehingga kemampuan Pemerintah untuk memberikan subsidi kepada rakyat makin kecil saja. Artinya: harga BBM akan makin mahal, biaya pendidikan makin mahal, biaya kesehatan makin mahal, harga Sembako akan makin mahal dan justru daya beli buruh akan makin melemah karena dimakan inflasi yang tinggi. � Marilah kita berdoa agar bangsa ini selamat sampai Pemilu mendatang th 2014.. � Salam, � Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 2/9/09, Bertha Suranto menulis: Dari: Bertha Suranto Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono. Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 2 September, 2009, 12:00 AM � 6.7 Trilliun Mending dibagi2 untuk rakyat...jutaan rakyat kebagian. Atau dipakai untuk bikin Promosi Budaya Nusantara daripada hanya segelintir orang yang menikmati. Kalau tuntutan kpd Robert Tantular hanya 8 tahun dan denda 50 milyar mah kecil. Dia aja nilepnya berapa ratus milyar tuh ? Paling tidak nanti dia bisa "nyogok" Hakim, Jaksa, juga memperkaya pengacaranya. Di penjara masih bisa dapat fasilitas khusus. Waduh, kok bisa gini ya ? Dan kenapa baru2 aja kebongkarnya ? Bukannya nyuntiknya udah November th lalu ? Bukannya Bu Sri Mulyani itu Pintar ? Jujur ? Tegas ? Waduhtadinya salut sama Bu Mentri yang satu ini. Sekarang jadi berprasangka buruk, maaf. jangan sampai jadi Gubernur BI ya Bu. Lebih baik mengundurkan diri... Oh negriku tercinta Mengapa uang dibuang sia-sia. Sedang rakyat menderita.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
6.7 Trilliun Mending dibagi2 untuk rakyat...jutaan rakyat kebagian. Atau dipakai untuk bikin Promosi Budaya Nusantara daripada hanya segelintir orang yang menikmati. Kalau tuntutan kpd Robert Tantular hanya 8 tahun dan denda 50 milyar mah kecil. Dia aja nilepnya berapa ratus milyar tuh ? Paling tidak nanti dia bisa "nyogok" Hakim, Jaksa, juga memperkaya pengacaranya. Di penjara masih bisa dapat fasilitas khusus. Waduh, kok bisa gini ya ? Dan kenapa baru2 aja kebongkarnya ? Bukannya nyuntiknya udah November th lalu ? Bukannya Bu Sri Mulyani itu Pintar ? Jujur ? Tegas ? Waduhtadinya salut sama Bu Mentri yang satu ini. Sekarang jadi berprasangka buruk, maaf. jangan sampai jadi Gubernur BI ya Bu. Lebih baik mengundurkan diri... Oh negriku tercinta Mengapa uang dibuang sia-sia. Sedang rakyat menderita.