Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-15 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Godlip Pasaribu,
 
Justru disitulah persoalannya.
Masyarakat melihat ada itikat tidak baik dari Boediono saat merekomendasikan 
bailout Bank Century kepada Sri Mulyani sebagai Ketua KSSK. Ada kesan kuat 
Boediono mengorbankan Sri Mulyani dan mungkin juga SBY dalam kasus bailout ini.
Tetapi karena Sri Mulyani kemudian menyatakan bahwa SBY tidak terlibat dalam 
kasus ini, karena SBY tidak dimintai persetujuan dalam pengambilan keputusan 
bailout Bank Century, ada kemungkinan juga Sri Mulyani berupaya untuk 
melindungi SBY.
JK sudah secara tegas menyatakan tidak dimintai persetujuan dalam hal bailout 
Bank Century.
Jadi apa sebenarnya yang terjadi???
Mengapa Presiden dan Wakil Presiden tidak dilibatkan dalam membuat keputusan 
strategis di Bidang Keuangan
Sampai hari ini Boediono menolak untuk berkpomentar tentang rekomendasi yang 
diberikan kepada Sri Mulyani.
Yang disampaikan cuma: Kasus ini sebetulnya sudah dimulai sejak th. 2005, namun 
Boediono tidak menjelaskan mengapa kasus tersebut tidak segera diselesaikan 
saat dia menjabat sebagai Gubernur BI???
 
Jadi mari kita tunggu, apa sebetulnya yang terjadi dengan bailout Bank Century 
ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


--- Pada Sab, 12/9/09, Godlip Pasaribu  menulis:


Dari: Godlip Pasaribu 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 12 September, 2009, 2:17 AM


Sekiranya pemerintah melakukan tindakan yang sebaliknya dan menutup Bank 
Century pada saat ekonomi dunia sedang krisis lalu terjadi lagi kejadian yang 
sama seperti th 98, saya yakin 100% anda pun akan memaki-maki pemerintah.

Sebaliknya saya tidak asal membela pemerintah. Jika nanti ternyata setelah 
pemeriksaan BPK terbukti ada agenda lain dibalik penyelamatan Bank Century, 
maka Gub BI dan Menkeu harus mempertanggungjawabkannya. Saya hanya membela 
langkah pemerintah sejauh tindakannya tsb dilakukan dengan itikad baik yaitu 
untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-14 Terurut Topik Sulaeman_H.
Bank seharusnya menjadi bagian dari solusi ekonomi sebuah negara, bukan
bagian dari beban ekonomi negara. Kalaupun tidak memberi keuntungan paling
tidak bisnis bank tidak merugikan negara dan rakyat. Ini prinsip utama yang
harus dipegang sebelum orang ngomong teori ekonomi atau perbankan yang
muluk-muluk.

Kalau dari tahun ketahun anggaran negara selalu direcoki dan dipertaruhkan
untuk menutupi kehancuran beberapa bank apapun itu alasan kehancurannya,
jadi dimana letak profesionalisme dunia perbankan kita? Kalau dikatakan
pengurusan banknya banyak yang profesional tapi mengurus bank saja selalu
kekisruh dan bankrut maka apa bedanya dengan perbankan amatiran? Karena
negara sudah dijerat oleh orang-orang perbankan dengan segala karya
regulasinya, ya tentu negara akan jadi merugi setiap kali ada bank yang
merugi karena leher negara sudah dijerat dan dipertaruhkan oleh bank dan
tidak bisa lari selain harus menyelamatkannya. Ini semuanya rubbish dan
rakyat tidak diuntungkan dengan segala kejadian ini akan marah kalau
terus-terusan begini! Di negara lain banyak bank yang hidup ratusan tahun,
sementara dinegara kita bank sudah jatuh bangun macam pedagang kaki lina.
SH



2009/9/12 Godlip Pasaribu 

> Kalau krisis th 98 itu menurut saya agak berbeda Pak. Waktu itu konglomerat
> berlomba-lomba membuka bank untuk menampung dana masyarakat yang pada
> akhirnya digunakan utk membiayai proyek2nya sendiri. Jadi ada pelanggaran
> BMPK di sini dan bank2 seperti inilah yang ditutup oleh pemerintah. Bank2
> uang terkena imbas karena dirush seperti BCA, Danamon, dll tetapi tidak
> ditemukan adanya pelanggaran BMPK diambilalih oleh pemerintah dan direcap
> dan disehatkan oleh BPPN untuk kemudian dijual.
>
> Kalau keadaan yang dialami Bank Century terjadi pada saat itu sudah pasti
> harus ditutup karena ada unsur pidananya tetapi kalau sekarang tidak ditutup
> kemungkinan adalah utk menghindari penarikan dana pada bank2 lain yang
> menempatkan dananya di Bank Century sehingga ada risiko bank2 tsb akan
> dirush juga sehingga pada akhirnya pemerintah harus menanggung kerugian yang
> lebih besar dari biaya menyelamatkan Bank Century yang semula diperkirakan
> kurang dari Rp 2 T. Ternyata setelah penyelewengan2 yang dilakukan pemegang
> saham Bank Century terungkap biaya penyelamatan membengkak menjadi 6.7T dan
> masih ada kemungkinan lebih.
>
> Harapan saya kalaupun terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan untuk
> menyelamatkan Bank Century itu benar2 dilakukan dengan itikad baik kecuali
> nanti ditemukan adanya penyimpangan oleh BPK.
>
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-14 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Sekiranya pemerintah melakukan tindakan yang sebaliknya dan menutup Bank 
Century pada saat ekonomi dunia sedang krisis lalu terjadi lagi kejadian yang 
sama seperti th 98, saya yakin 100% anda pun akan memaki-maki pemerintah.

Sebaliknya saya tidak asal membela pemerintah. Jika nanti ternyata setelah 
pemeriksaan BPK terbukti ada agenda lain dibalik penyelamatan Bank Century, 
maka Gub BI dan Menkeu harus mempertanggungjawabkannya. Saya hanya membela 
langkah pemerintah sejauh tindakannya tsb dilakukan dengan itikad baik yaitu 
untuk mencegah kerugian yang lebih besar. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Alfred Alinazar 
Date: Sat, 12 Sep 2009 03:29:28 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet 
SBY-Boediono.

Pak Goldip ini memang pembela pemerintah sejati sehingga maling
sekalipun tetap dibela.

Sudah dijelaskan dengan baik oleh Mas Yanuar bahwa jika memang butuh
penggelontoran dana maka yg perlu dibantu itu adalah 33 bank yg sehat
itu, bukan bank century yg maling itu.

salam,

-bank al-




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-13 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Saya tidak membela pemerintah jika keputusan itu diambil karena adanya 
kepentingan tertentu. Tetapi kalau jeputusan itu diambil dengan itikad baik dan 
untuk menghindari berjatuhannya bank2 lain sehingga bukannya hanya Rp 6.7 T 
yang harus digelontorkan sebagaimana yang terjadi th 98, saya bisa mengerti. 
Dengan membantu Rp 6.7T akan menyelamatkan bank tsb yang tentu saja akan 
menjadi milik pemerintah sedangkan pemilik bank yang terbukti melakukan 
tindakan pidana harus dihukum sesuai dengan kesalahannya. Tentunya 6.7T itu ada 
hitung2annya, kalau aset Bank Century kurang dari Rp 6.7T ya rugi dong 
menyelamatkannya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Alfred Alinazar 
Date: Sat, 12 Sep 2009 03:29:28 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet 
SBY-Boediono.

Pak Goldip ini memang pembela pemerintah sejati sehingga maling
sekalipun tetap dibela.

Sudah dijelaskan dengan baik oleh Mas Yanuar bahwa jika memang butuh
penggelontoran dana maka yg perlu dibantu itu adalah 33 bank yg sehat
itu, bukan bank century yg maling itu.

salam,

-bank al-




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-13 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Kalau krisis th 98 itu menurut saya agak berbeda Pak. Waktu itu konglomerat 
berlomba-lomba membuka bank untuk menampung dana masyarakat yang pada akhirnya 
digunakan utk membiayai proyek2nya sendiri. Jadi ada pelanggaran BMPK di sini 
dan bank2 seperti inilah yang ditutup oleh pemerintah. Bank2 uang terkena imbas 
karena dirush seperti BCA, Danamon, dll tetapi tidak ditemukan adanya 
pelanggaran BMPK diambilalih oleh pemerintah dan direcap dan disehatkan oleh 
BPPN untuk kemudian dijual.  

Kalau keadaan yang dialami Bank Century terjadi pada saat itu sudah pasti harus 
ditutup karena ada unsur pidananya tetapi kalau sekarang tidak ditutup 
kemungkinan adalah utk menghindari penarikan dana pada bank2 lain yang 
menempatkan dananya di Bank Century sehingga ada risiko bank2 tsb akan dirush 
juga sehingga pada akhirnya pemerintah harus menanggung kerugian yang lebih 
besar dari biaya menyelamatkan Bank Century yang semula diperkirakan kurang 
dari Rp 2 T. Ternyata setelah penyelewengan2 yang dilakukan pemegang saham Bank 
Century terungkap biaya penyelamatan membengkak menjadi 6.7T dan masih ada 
kemungkinan lebih.

Harapan saya kalaupun terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan untuk 
menyelamatkan Bank Century itu benar2 dilakukan dengan itikad baik kecuali 
nanti ditemukan adanya penyimpangan oleh BPK.

Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Harya Setyaka 
Date: Sat, 12 Sep 2009 00:56:41 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet 
SBY-Boediono.

Pak Godlip mohon pencerahan; apa penyebab dari krisis 98 itu?
karena kurang dana suntikan kepada bank?

OK, saya senang mendengar bahwa 6,7 T itu sudah ada hitung-2annya.. dan
tidak asal-2an.
Boleh deh saya kasih 'benefit of a doubt' kepada para otoritas moneter kita
itu.

Pengamatan saya, yang memang bukan praktisi perbankan, adalah bahwa pada
tahun 98 itu banyak kebijakan yg tidak tepat.
Sebagai pembayar pajak dan nasabah bank, saya tentunya tidak ingin hal
serupa terulang. itu saja.

Salam,
-K-





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-11 Terurut Topik Alfred Alinazar
Pak Goldip ini memang pembela pemerintah sejati sehingga maling
sekalipun tetap dibela.

Sudah dijelaskan dengan baik oleh Mas Yanuar bahwa jika memang butuh
penggelontoran dana maka yg perlu dibantu itu adalah 33 bank yg sehat
itu, bukan bank century yg maling itu.

salam,

-bank al-

2009/9/4 Godlip Pasaribu :
> Yang jelas kalau pun gagal menanggung kerugian satu Bank masih lebih mudah 
> daripada menanggung kerugian 33 Bank bahkan mungkin bisa lebih. Apa tidak 
> kapok dengan kejadian krisis perbankan th 98? Kalaupun menyelamatan Bank 
> Century gagal tidak mungkin jumlahnya sampai RP 6.7T karena ada aset2 bank 
> tsb termasuk yang sudah disita oleh kepolisian dari para pemegang saham yang 
> katanya berjumlah Rp 1.9T. Lagipula waktu menyalurkan dana RP 6.7T itu 
> harusnya sudah ada hitung2annya, tidak mungkin asal digelontorkan begitu saja 
> kan?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-11 Terurut Topik Harya Setyaka
Pak Godlip mohon pencerahan; apa penyebab dari krisis 98 itu?
karena kurang dana suntikan kepada bank?

OK, saya senang mendengar bahwa 6,7 T itu sudah ada hitung-2annya.. dan
tidak asal-2an.
Boleh deh saya kasih 'benefit of a doubt' kepada para otoritas moneter kita
itu.

Pengamatan saya, yang memang bukan praktisi perbankan, adalah bahwa pada
tahun 98 itu banyak kebijakan yg tidak tepat.
Sebagai pembayar pajak dan nasabah bank, saya tentunya tidak ingin hal
serupa terulang. itu saja.

Salam,
-K-





2009/9/4 Godlip Pasaribu 

> Yang jelas kalau pun gagal menanggung kerugian satu Bank masih lebih mudah
> daripada menanggung kerugian 33 Bank bahkan mungkin bisa lebih. Apa tidak
> kapok dengan kejadian krisis perbankan th 98? Kalaupun menyelamatan Bank
> Century gagal tidak mungkin jumlahnya sampai RP 6.7T karena ada aset2 bank
> tsb termasuk yang sudah disita oleh kepolisian dari para pemegang saham yang
> katanya berjumlah Rp 1.9T. Lagipula waktu menyalurkan dana RP 6.7T itu
> harusnya sudah ada hitung2annya, tidak mungkin asal digelontorkan begitu
> saja kan?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-11 Terurut Topik Harya Setyaka
Kang Asep, Saya bertanya lho pak.. bukan berpendapat..
ya salah satu cara saya riset kecil itu dengan bertanya melalui milis ini..
coba perhatikan lagi.. saya tulis dengan diakhiri tanda tanya kan>?
itu artinya saya sedang bertanya, bukan sedang beropini.

Salam,
-K-





2009/9/3 Asep Kurniawan 

>
>
> 6,7 trilyun yang ada di LPS itu duit siapa? Pernah ga sih melakukan riset
> kecil, baca UU LPS, tanya sana-sini sama yang lebih tahu supaya lebih jelas
> duduk perkaranya dalam berpendapat?
>
> Salam,


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-10 Terurut Topik Bambang Sulistomo
am adyanto,
saya setuju sekali pada om,
terlalu dibesar-besarkan kalau tidak menolong bank century
maka sejumlah 33 bank akan amburadul juga karena krisis kepercayaan,
semua kan tergantung pada upaya pemerintah untuk menjelaskannya,
kalau pemerintahnya enggak dipercaya, atau sebaliknya
mbok ya ngomong sampai berbusa,
ya enggak akan dipercaya dong !
dan kata ichsanuddin noorsey yang banyak data akuratnya,
ternyata tidak ada dana bank lain yang cukup berpengaruh dibank century,
yang bisa membuatnya nyeret-nyeret (kecuali nyantet ) bank lainnya kok !
buat saya yang sitemik itu adalah  :
rekayasa penggarongan uang negara itu (LPS).
rekayasa kebohongan dan kemunafikan itu
rekayasa aktor intektual-nya itu
salambambangsulistomo.


2009/9/4 Adyanto Aditomo 

>
>
> Kalau ternyata biaya penyelamatan Bank Century sebesar Rp. 6,7 Triliun
> tetap akan membuat 13 Bank lain yang kondisinya tidak lebih baik dari Bank
> Century Collapse, maka potensi terjadinya BLBI Jilid 2 hanya masalah waktu.
> Kalau ini benar terjadi, maka seluruh Rakyat Indonesia yang akan menanggung
> akibatnya.
>
> Salam,
>
> Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-06 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Yang jelas kalau pun gagal menanggung kerugian satu Bank masih lebih mudah 
daripada menanggung kerugian 33 Bank bahkan mungkin bisa lebih. Apa tidak kapok 
dengan kejadian krisis perbankan th 98? Kalaupun menyelamatan Bank Century 
gagal tidak mungkin jumlahnya sampai RP 6.7T karena ada aset2 bank tsb termasuk 
yang sudah disita oleh kepolisian dari para pemegang saham yang katanya 
berjumlah Rp 1.9T. Lagipula waktu menyalurkan dana RP 6.7T itu harusnya sudah 
ada hitung2annya, tidak mungkin asal digelontorkan begitu saja kan?

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Harya Setyaka 

Date: Thu, 3 Sep 2009 22:05:11
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet
SBY-Boediono.


Kalao gagal?? experimen pakai duit rakyat, kalao gagal cuma say sorry gitu?
Situ berani jamin kalao sudah di-selamatkan dengan 6,7T lantas krisis
terhindarkan?
Situ berani jamin, tidak terjadi BLBI ke-2?

Salam,
-K-




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-06 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Yang jelas kalau pun gagal menanggung kerugian satu Bank masih lebih mudah 
daripada menanggung kerugian 33 Bank bahkan mungkin bisa lebih. Apa tidak kapok 
dengan kejadian krisis perbankan th 98? Kalaupun menyelamatan Bank Century 
gagal tidak mungkin jumlahnya sampai RP 6.7T karena ada aset2 bank tsb termasuk 
yang sudah disita oleh kepolisian dari para pemegang saham yang katanya 
berjumlah Rp 1.9T. Lagipula waktu menyalurkan dana RP 6.7T itu harusnya sudah 
ada hitung2annya, tidak mungkin asal digelontorkan begitu saja kan?


--Original Message--
From: Harya Setyaka
Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
ReplyTo: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Sent: Sep 3, 2009 10:05 PM

  Kalao gagal?? experimen pakai duit rakyat, kalao gagal cuma say sorry gitu? 
Situ berani jamin kalao sudah di-selamatkan dengan 6,7T lantas krisis 
terhindarkan? Situ berani jamin, tidak terjadi BLBI ke-2? Salam, -K- On 9/3/09, 
Godlip Pasaribu  wrote: > > Kalau diselamatkan dengan 
biaya 6.7T, Banknya diambil alih Pemerintah, > syukur-syukur nilai total asset 
keseluruhannya melebihi Rp 6.7T. Kalau > ditutup maka risikonya kepercayaan 
terhadap perbankan kembali hancur yg > akibatnya bisa bank-bank dirush dan 
krisis perbankan th 98 terjadi kembali. > Mana yang anda pilih? > 

Powered by Telkomsel BlackBerry?
 




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-06 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Kalau ternyata biaya penyelamatan Bank Century sebesar Rp. 6,7 Triliun tetap 
akan membuat 13 Bank lain yang kondisinya tidak lebih baik dari Bank Century 
Collapse, maka potensi terjadinya BLBI Jilid 2 hanya masalah waktu.
Kalau ini benar terjadi, maka seluruh Rakyat Indonesia yang akan menanggung 
akibatnya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 3/9/09, Harya Setyaka  menulis:


Dari: Harya Setyaka 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 3 September, 2009, 3:05 PM


 



Kalao gagal?? experimen pakai duit rakyat, kalao gagal cuma say sorry gitu?
Situ berani jamin kalao sudah di-selamatkan dengan 6,7T lantas krisis
terhindarkan?
Situ berani jamin, tidak terjadi BLBI ke-2?

Salam,
-K-


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-03 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Godlip Pasaribu,
 
Kasus Bank Century ini memang diduga sengaja dibuat rumit dan ada kesan 
dibiarkan terjadi penyimpangan yang berlarut - larut oleh para pejabat BI, baik 
sebelum Boediono maupun pada era Boediono, dengan alasan, toh seluruh resiko 
akan ditanggung oleh LPS.
Para pejabat tinggi BI cenderung menggunakan strategi fait accompli bila 
kekacauan di Bank Century sudah tidak bisa ditutup - tutupi lagi.
Caranya ya seperti yang anda nyatakan itu: mana yang lebih baik, menyuntikkan 
dana Rp. 6,7 Triliun atau akan terjadi gonjang ganjing masyarakat yang tidak 
percaya dengan kredibilitas Bank???
 
Sejak th. 2003 sudah diketahui ada Surat Berharga senilai Rp. 2 Triliun yang 
bodong alias tidak ada dananya, kok dibiarkan saja.
Bukannya Pemimpin Bank ditindak, eh malah disuruh merger dengan bank lain yang 
sebetulnya juga sakit.
Setelah kekacauan keuangan sudah sangat parah karena uang nasabah justru 
dijarah oleh pemiliknya, baru BI meminta agar Bank Century untuk diambil alih 
oleh Pemerintah dan LPS menyuntikkan dana yang semula diperkirakan cuma Rp. 1,3 
Triliun, ternyata sampai Rp. 6,7 Triliun.
Anehnya Gubernur BI menolak melaporkan pemilik Bank yang terang2an telah 
menjarah uang nasabahnya ke kepolisian, karena menganggap melaporkan Penjarah 
Uang Bank ke kepolisian adalah tindakan melanggar hukum.
Hanya karena tindakan Wapres yang cepatlah akhirnya kepolisian berhasil 
menangkap pemilik bank tersebut.
Wapres dan Kepolisian dalam hal ini memang tidak perduli kalau oleh kalangan 
Pimpinan BI dianggap telah melakukan pelanggaran hukum karena berani memangkap 
Penjarah Uang Nasabah Bank.
Celakanya Aparat Kejaksaan hanya menuntut Penjarah tersebut dengan hukuman 
penjara beberapa bulan dan denda cuma Rp. 50 Milyar.
Lha uang yang Rp. 6,7 triliun tersebut siapa yang akan bayar???
Kabarnya aset Bank Century itu maksimal cuma Rp. 2 Triliun saja.
 
Pertanyaannya adalah:
1. Apakah ada konspirasi antara Pimpinan BI dengan Pemilik Bank Century???
2. Bila Pimpinan BI akan ditindak, untuk periode sebelum Boediono umumnya 
memang sudah ada dalam penjara, termasuk besan SBY, tetapi untuk Pimpinan BI di 
era Boediono, siapa yang berani memasukkan mereka kedalam penjara???
3. Bila strategi fait accompli akan diterpkan juga untuk 13 bank lain yang 
menurut para petinggi BI, kondisinya tidak lebih baik dari Bank Century, siapa 
yang harus menanggung biaya talangannya, mengingat uang LPS cuma ada Rp. 18 
Triliun dan sudah digunakan untuk Bank Century Rp. 6,7 Triliun???
 
Jadi kalau selalu mengandalkan strategi fait accompli  dan moral Pemimpin BI 
yang sangat diragukan, maka kehancuran perekonomian Indonesia rasanya sudah 
didepan mata.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 3/9/09, Godlip Pasaribu  menulis:


Dari: Godlip Pasaribu 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 3 September, 2009, 4:49 AM


Kalau diselamatkan dengan biaya 6.7T, Banknya diambil alih Pemerintah, 
syukur-syukur nilai total asset keseluruhannya melebihi Rp 6.7T. Kalau ditutup 
maka risikonya kepercayaan terhadap perbankan kembali hancur yg akibatnya bisa 
bank-bank dirush dan krisis perbankan th 98 terjadi kembali. Mana yang anda 
pilih?
Powered by Telkomsel BlackBerry�


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-03 Terurut Topik Harya Setyaka
Kalao gagal?? experimen pakai duit rakyat, kalao gagal cuma say sorry gitu?
Situ berani jamin kalao sudah di-selamatkan dengan 6,7T lantas krisis
terhindarkan?
Situ berani jamin, tidak terjadi BLBI ke-2?

Salam,
-K-




On 9/3/09, Godlip Pasaribu  wrote:
>
> Kalau diselamatkan dengan biaya 6.7T, Banknya diambil alih Pemerintah,
> syukur-syukur nilai total asset keseluruhannya melebihi Rp 6.7T. Kalau
> ditutup maka risikonya kepercayaan terhadap perbankan kembali hancur yg
> akibatnya bisa bank-bank dirush dan krisis perbankan th 98 terjadi kembali.
> Mana yang anda pilih?
> Powered by Telkomsel BlackBerry�


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-03 Terurut Topik Asep Kurniawan
6,7 trilyun yang ada di LPS itu duit siapa? Pernah ga sih melakukan riset 
kecil, baca UU LPS, tanya sana-sini sama yang lebih tahu supaya lebih jelas 
duduk perkaranya dalam berpendapat?

Salam,




Dari: Harya Setyaka 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 3 September, 2009 10:52:15
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet  SBY-Boediono.

  
Coba cara berpikirnya sperti ini pak:
6,7 Tril kalao dipakai untuk membiayai pendidikan, bisa menyekolahkan berapa
ratus ribu anak miskin?
Bisa dipakai untuk membangun berapa sekolah dan puskesmas, sehingga tidak
bobrok seperti sekarang ini?

Pertumbuhan yg bapak sampaikan itu dinikmati siapa pak? Robert Tantular et
al.?

Salam,
-K-


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-03 Terurut Topik Asep Kurniawan
Pasangan calon yang kemaren itu neolib semua, pak..
Sorry one liner juga

Salam,




Dari: "budiarto_shamb...@yahoo.com" 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 2 September, 2009 14:29:10
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

Sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sen-di-ri su-ka 
sen-di-ri ra-sa. Sorry one liner.

Wass,
Budi Shambazy

Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-03 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung wahyu Handoyo,
 
Bagaimana pertumbuhan ekonomi mau OK kalau moral para pelaksananya sangat 
diragukan oleh Masyarakat???
Penyebab Utama kehancuran ekonomi dalam era Orde Baru ya masalah soal moral 
para penanggung Jawab Ekonomi yang tidak bisa dipercaya.
Sehebat apapun kompetensi mereka, seyakin apapun pernyataan mereka, tetapi 
kalau moral para penanggung jawabnya tidak bisa dipercaya, ya hancurlah 
perekonomian bangsa ini.
Jadi yang penting sekarang adalah: Ada apa dengan strategi penyelamatan Bank 
Century yang sampai menghabiskan biaya Rp. 6,7 Triliun???
Ini masalah kejujuran atau kompetensi atau keduanya???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 3/9/09, wahyu handoyo  menulis:


Dari: wahyu handoyo 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 3 September, 2009, 1:28 AM


 



saya sih optimis pengaruhnya kecil pada agreagat pertumbuhan. pertumbuhan
kita ok kok, semua memprediksi sekitar 4.negara tetangga kita masih
melempem. australia aja terengah-engah hanya tumbuh 0.2% quarter terakhir.
tahun depan diprediksi hanya 1 persen.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-03 Terurut Topik wahyu handoyo
6.7 triliun buat dana pendidikan ya kecil, karena dana pendidikan kita (APBN
untuk sektor pendidikan) sudah lebih tinggi dari itu. Justru depdiknas
terkesan kewalahan mengelola dana yang berlimpah. Point saya, ya memang itu
dari LPS, bukan anggaran sektor tertentu, jd dipakai. Pertumbuhan belum
dinikmati merata, itu PR semua. Tp ekonomi stagnan atau minus, bakal semua
kena runyamnya. termasuk pada anak2 miskin yg sulit sekolah itu.



> -Original Message-
> From: Harya Setyaka 
>
> Date: Thu, 3 Sep 2009 10:52:15
> To: 
> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet
>SBY-Boediono.
>
>
> Coba cara berpikirnya sperti ini pak:
> 6,7 Tril kalao dipakai untuk membiayai pendidikan, bisa menyekolahkan
> berapa
> ratus ribu anak miskin?
> Bisa dipakai untuk membangun berapa sekolah dan puskesmas, sehingga tidak
> bobrok seperti sekarang ini?
>
> Pertumbuhan yg bapak sampaikan itu dinikmati siapa pak? Robert Tantular et
> al.?
>
> Salam,
> -K-


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-02 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Kalau diselamatkan dengan biaya 6.7T, Banknya diambil alih Pemerintah, 
syukur-syukur nilai total asset keseluruhannya melebihi Rp 6.7T. Kalau ditutup 
maka risikonya kepercayaan terhadap perbankan kembali hancur yg akibatnya bisa 
bank-bank dirush dan krisis perbankan th 98 terjadi kembali. Mana yang anda 
pilih?
Powered by Telkomsel BlackBerry�

-Original Message-
From: Harya Setyaka 

Date: Thu, 3 Sep 2009 10:52:15 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet 
SBY-Boediono.


Coba cara berpikirnya sperti ini pak:
6,7 Tril kalao dipakai untuk membiayai pendidikan, bisa menyekolahkan berapa
ratus ribu anak miskin?
Bisa dipakai untuk membangun berapa sekolah dan puskesmas, sehingga tidak
bobrok seperti sekarang ini?

Pertumbuhan yg bapak sampaikan itu dinikmati siapa pak? Robert Tantular et
al.?

Salam,
-K-




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-02 Terurut Topik Harya Setyaka
Coba cara berpikirnya sperti ini pak:
6,7 Tril kalao dipakai untuk membiayai pendidikan, bisa menyekolahkan berapa
ratus ribu anak miskin?
Bisa dipakai untuk membangun berapa sekolah dan puskesmas, sehingga tidak
bobrok seperti sekarang ini?

Pertumbuhan yg bapak sampaikan itu dinikmati siapa pak? Robert Tantular et
al.?

Salam,
-K-


2009/9/3 wahyu handoyo 

>
>
> saya sih optimis pengaruhnya kecil pada agreagat pertumbuhan. pertumbuhan
> kita ok kok, semua memprediksi sekitar 4.negara tetangga kita masih
> melempem. australia aja terengah-engah hanya tumbuh 0.2% quarter terakhir.
> tahun depan diprediksi hanya 1 persen.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-02 Terurut Topik wahyu handoyo
saya sih optimis pengaruhnya kecil pada agreagat pertumbuhan. pertumbuhan
kita ok kok, semua memprediksi sekitar 4.negara tetangga kita masih
melempem. australia aja terengah-engah hanya tumbuh 0.2% quarter terakhir.
tahun depan diprediksi hanya 1 persen.



2009/9/3 

> Pak bas/ Pak adyanto,
>
> Kecuali ada gempa politik, rasanya para pejabat terkait bail-out century
> akan tetap di posnya. Semoga saja ekonomi tidak tambah babak belur. Inilah
> akibat sebagian dari kita masih terpukau oleh 'citra' bukan kinerja riil.
> Sekarang, seperti kata pak adyanto, kita hanya bisa berdoa semoga bangsa ini
> bisa bertahan hingga pemilu berikutnya datang..
>
> Regards,
> Imam


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-02 Terurut Topik imam . ws
Pak bas/ Pak adyanto,

Kecuali ada gempa politik, rasanya para pejabat terkait bail-out century akan 
tetap di posnya. Semoga saja ekonomi tidak tambah babak belur. Inilah akibat 
sebagian dari kita masih terpukau oleh 'citra' bukan kinerja riil. Sekarang, 
seperti kata pak adyanto, kita hanya bisa berdoa semoga bangsa ini bisa 
bertahan hingga pemilu berikutnya datang..

Regards,
Imam
 
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: budiarto_shamb...@yahoo.com

Date: Wed, 2 Sep 2009 07:29:10 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.


Sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sen-di-ri su-ka 
sen-di-ri ra-sa. Sorry one liner.

Wass,
Budi Shambazy

Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

-Original Message-
From: Adyanto Aditomo 

Date: Wed, 2 Sep 2009 11:14:53 
To: 
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet 
SBY-Boediono.


Kebongkarnya sih katanya sudah sejak th. 2003, tetapi BI tidak berani menindak 
pelanggaran tersebut.
Akhirnya setelah kerugian Bank mencapai Rp. 6,7 Triliun, baru diambil alih oleh 
Pemerintah. Padahal bangkrutnya Bank tersebut akibat dijarah oleh pemiliknya.
Memang masih tidak jelas, apakah kasus tersebut bisa muncul karena ketidak 
jujuran atau akibat Mentri Keuangan dan Gubernur BI tidak tidak memiliki 
kompetensi yang memadai untuk menanggulangi hal tersebut???
Celakanya para pejabat tersebut yang akan diandalkan oleh SBY untuk membangun 
Perekonomian Indonesia 5 tahun mendatang.
Semoga perekonomian rakyat 5 tahun mendatang tidak tambah babak belur: yang 
Pasti hutang akan bertambah setidaknya 120 Triliun/ tahun, BUMN banyak dijual 
sehingga kemampuan Pemerintah untuk memberikan subsidi kepada rakyat makin 
kecil saja.
Artinya: harga BBM akan makin mahal, biaya pendidikan makin mahal, biaya 
kesehatan makin mahal, harga Sembako akan makin mahal dan justru daya beli 
buruh akan makin melemah karena dimakan inflasi yang tinggi.
�
Marilah kita berdoa agar bangsa ini selamat sampai Pemilu mendatang th 2014..
�
Salam,
�
Adyanto Aditomo





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-02 Terurut Topik alisobirin

Enam Koma Tujuh



kolam itu luber oleh liur anjinganjing yang
bersembunyi di balik singgasana durjana
sembari menggonggong cakarcakar itu
membuat alur bagi liur mencipta
genangan duka dan air mata

lalu berbondong babibabi berkecipak ria hingga
tersusun komposisi lagulagu nestapa dan
becek tanah serupa surga laknat yang
mengalirkan amis dan nista

pesta pora anjingbabi itu melawan
kodrat semesta hingga jagad menjadi limbung
oleh tumpahan getih dan benih yang
membusuk dikutuk zaman

kini menjelma borok yang bernanah
di deretan katulistiwa dikerubuti belatung dan
lalatlalat serta amuk virus yang menggerogoti
sumsum dan belulang tujuh puluh turunan

enam koma tujuh trilyun rintih
di balik abad kini terjadi lagi serupa
potokopi bencana yang ditumpuk di meja
kerja para tukang dan kernet yang
berlomba menebar bisa

kertas semesti putih itu
dihitam legam dalam langgam tipu
dan coratmaret di buku nurani kini membisu
atau dibisu lalu ditebari jampijampi amnesia
seperti lazimnya, hanya menganga
pada kolam itu…

/ ali sobirin / athens, 2 september 2009 /



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-02 Terurut Topik budiarto_shambazy
Sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sa-pa su-ruh mi-lih neo-lib, sen-di-ri su-ka 
sen-di-ri ra-sa. Sorry one liner.

Wass,
Budi Shambazy

Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

-Original Message-
From: Adyanto Aditomo 

Date: Wed, 2 Sep 2009 11:14:53 
To: 
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet 
SBY-Boediono.


Kebongkarnya sih katanya sudah sejak th. 2003, tetapi BI tidak berani menindak 
pelanggaran tersebut.
Akhirnya setelah kerugian Bank mencapai Rp. 6,7 Triliun, baru diambil alih oleh 
Pemerintah. Padahal bangkrutnya Bank tersebut akibat dijarah oleh pemiliknya.
Memang masih tidak jelas, apakah kasus tersebut bisa muncul karena ketidak 
jujuran atau akibat Mentri Keuangan dan Gubernur BI tidak tidak memiliki 
kompetensi yang memadai untuk menanggulangi hal tersebut???
Celakanya para pejabat tersebut yang akan diandalkan oleh SBY untuk membangun 
Perekonomian Indonesia 5 tahun mendatang.
Semoga perekonomian rakyat 5 tahun mendatang tidak tambah babak belur: yang 
Pasti hutang akan bertambah setidaknya 120 Triliun/ tahun, BUMN banyak dijual 
sehingga kemampuan Pemerintah untuk memberikan subsidi kepada rakyat makin 
kecil saja.
Artinya: harga BBM akan makin mahal, biaya pendidikan makin mahal, biaya 
kesehatan makin mahal, harga Sembako akan makin mahal dan justru daya beli 
buruh akan makin melemah karena dimakan inflasi yang tinggi.
�
Marilah kita berdoa agar bangsa ini selamat sampai Pemilu mendatang th 2014..
�
Salam,
�
Adyanto Aditomo




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-02 Terurut Topik Ignas Iryanto
Bung Bertha,

BPK sudah benar dengan merencanakan untuk mengaudit sumber dana (deposan dll) 
serta aliran dana dari Century. Belum tentu lari ke Robert Tantular. Jika ada 
patgulipat, sudah pasti tidak melibatkan JK karena JK yang memerintahkan 
Kapolri untuk menangkap Robert. Budiono menolak dengan alasan tidak ada dasar 
hukum. Sangat mungkin, jika ada patgulipatnya, akan melibatkan Mulyani, 
Budiono, Robert Tantular dan entah siapa lagi. (orang orang di LPS, para 
deposan besar, presiden ?, yang amenurut JK sudah dilaporin Mulyani dan 
Budiono sebelum mereka ke JK).

Semoga saja kriminal murni, kriminalnya Robert Tantularsaja 

Irry





From: Bertha Suranto 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 2, 2009 7:00:58 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

  
6.7  Trilliun   
Mending  dibagi2  untuk  rakyat...jutaan  rakyat  kebagian.
Atau  dipakai  untuk  bikin  Promosi  Budaya  Nusantara
daripada  hanya  segelintir  orang yang  menikmati.

Kalau  tuntutan  kpd  Robert Tantular  hanya 8  tahun  dan  denda  50 
milyar  mah  kecil.
Dia  aja  nilepnya  berapa  ratus milyar  tuh ?
Paling  tidak  nanti  dia  bisa  "nyogok"  Hakim, Jaksa,  juga 
memperkaya  pengacaranya.
Di  penjara  masih  bisa  dapat  fasilitas  khusus.

Waduh,  kok  bisa  gini  ya  ?
Dan  kenapa  baru2  aja  kebongkarnya  ?
Bukannya  nyuntiknya  udah  November  th  lalu ?
Bukannya  Bu Sri Mulyani  itu  Pintar  ?  Jujur ?  Tegas ?

Waduhtadinya  salut  sama  Bu  Mentri  yang  satu  ini.
Sekarang  jadi  berprasangka  buruk, maaf.

jangan  sampai  jadi  Gubernur  BI  ya  Bu.
Lebih  baik  mengundurkan  diri...

Oh  negriku  tercinta
Mengapa  uang  dibuang  sia-sia.
Sedang  rakyat  menderita.


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Kebongkarnya sih katanya sudah sejak th. 2003, tetapi BI tidak berani menindak 
pelanggaran tersebut.
Akhirnya setelah kerugian Bank mencapai Rp. 6,7 Triliun, baru diambil alih oleh 
Pemerintah. Padahal bangkrutnya Bank tersebut akibat dijarah oleh pemiliknya.
Memang masih tidak jelas, apakah kasus tersebut bisa muncul karena ketidak 
jujuran atau akibat Mentri Keuangan dan Gubernur BI tidak tidak memiliki 
kompetensi yang memadai untuk menanggulangi hal tersebut???
Celakanya para pejabat tersebut yang akan diandalkan oleh SBY untuk membangun 
Perekonomian Indonesia 5 tahun mendatang.
Semoga perekonomian rakyat 5 tahun mendatang tidak tambah babak belur: yang 
Pasti hutang akan bertambah setidaknya 120 Triliun/ tahun, BUMN banyak dijual 
sehingga kemampuan Pemerintah untuk memberikan subsidi kepada rakyat makin 
kecil saja.
Artinya: harga BBM akan makin mahal, biaya pendidikan makin mahal, biaya 
kesehatan makin mahal, harga Sembako akan makin mahal dan justru daya beli 
buruh akan makin melemah karena dimakan inflasi yang tinggi.
�
Marilah kita berdoa agar bangsa ini selamat sampai Pemilu mendatang th 2014..
�
Salam,
�
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 2/9/09, Bertha Suranto  menulis:


Dari: Bertha Suranto 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 2 September, 2009, 12:00 AM


�



6.7 Trilliun  
Mending dibagi2 untuk rakyat...jutaan rakyat kebagian.
Atau dipakai untuk bikin Promosi Budaya Nusantara
daripada hanya segelintir orang yang menikmati.

Kalau tuntutan kpd Robert Tantular hanya 8 tahun dan denda 50
milyar mah kecil.
Dia aja nilepnya berapa ratus milyar tuh ?
Paling tidak nanti dia bisa "nyogok" Hakim, Jaksa, juga
memperkaya pengacaranya.
Di penjara masih bisa dapat fasilitas khusus.

Waduh, kok bisa gini ya ?
Dan kenapa baru2 aja kebongkarnya ?
Bukannya nyuntiknya udah November th lalu ?
Bukannya Bu Sri Mulyani itu Pintar ? Jujur ? Tegas ?

Waduhtadinya salut sama Bu Mentri yang satu ini.
Sekarang jadi berprasangka buruk, maaf.

jangan sampai jadi Gubernur BI ya Bu.
Lebih baik mengundurkan diri...

Oh negriku tercinta
Mengapa uang dibuang sia-sia.
Sedang rakyat menderita.





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-01 Terurut Topik Bertha Suranto
6.7  Trilliun  
Mending  dibagi2  untuk  rakyat...jutaan  rakyat  kebagian.
Atau  dipakai  untuk  bikin  Promosi  Budaya  Nusantara
daripada  hanya  segelintir  orang yang  menikmati.

Kalau  tuntutan  kpd  Robert Tantular  hanya 8  tahun  dan  denda  50   
milyar  mah  kecil.
Dia  aja  nilepnya  berapa  ratus milyar  tuh ?
Paling  tidak  nanti  dia  bisa  "nyogok"  Hakim, Jaksa,  juga   
memperkaya  pengacaranya.
Di  penjara  masih  bisa  dapat  fasilitas  khusus.

Waduh,  kok  bisa  gini  ya  ?
Dan  kenapa  baru2  aja  kebongkarnya  ?
Bukannya  nyuntiknya  udah  November  th  lalu ?
Bukannya  Bu Sri Mulyani  itu  Pintar  ?  Jujur ?  Tegas ?

Waduhtadinya  salut  sama  Bu  Mentri  yang  satu  ini.
Sekarang  jadi  berprasangka  buruk, maaf.

jangan  sampai  jadi  Gubernur  BI  ya  Bu.
Lebih  baik  mengundurkan  diri...

Oh  negriku  tercinta
Mengapa  uang  dibuang  sia-sia.
Sedang  rakyat  menderita.