Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka kepada Yth Presiden SBY
Sayang deh...orang orang pinter yang diuniversitas pada tidur ngorok,ngga sadar dikadalin,atau kena hipnotis kali...kan sekarang lagi ngetrend. Pada 5 Oktober 2009 20:18, Wardani dani menulis: > Rupiah murah bukan jaminan untuk pendidikan murah dan berkualitas. Buku > luar negeri juga bukan jaminan membuat negeri ini maju. Menurut saya, rupiah > bisa menguat, jika pondasi negara dibangun dengan landasan yang berasal dari > akar budaya bangsa indonesia, yaitu nilai -nilai luhur yaitu Pancasila. Jika > kebijakan kembali berdasarkan nilai - nilai yang ada di dalamnya, negara > kita kembali berjaya. Ekonomi akan kembali stabil. tak ada rakyat yang > kelaparan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka kepada Yth Presiden SBY
Tujuan dan tekad Bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka adalah agar secara bebas bangsa ini menjadi bangsa yang mampu mengatur kehidupan rakyatnya dengan baik, jujur dan luhur seperti semboyan yang dulu. dulu sekali pernah terkenal dan masuk dalam relung hati yang paling dalam dari bangsa ini yaitu : "KAMI CINTA PERDAMAIAN TETAPI KAMI LEBIH CINTA KEMERDEKAAN" semboyan ini secara langsung dimaknai oleh Bung Karno bahwa "KEMERDEKAAN ITU ADALAH JEMBATAN EMAS MENUJU CITA2 LUHUR BANGSA". Cita-cita luhur bangsa tersebut hingga detik ini masih tertuang dalam Naskah Pembukaan UUD 1945. Namun sayang seribu kali sayang cita-cita luhur bangsa ini setelah lebih dari 64 tahun usia Proklamasi Kemerdekaan berlalu belum mampu beranjak dari hanya sekedar cita-cita saja, tanpa mampu mewujudkan cita-cita luhur dalam kenyataan hidup bagi sebagian besar dari bangsa dan rakyatnya agar dihargai dan dihormati dalam arti yang sesungguh-sungguhnya. Kita memang tidak bisa memungkiri, sudah banyak sekali "kemajuan" yang dicapai bangsa ini bila dibandingkan 64 tahun lalu tetapi kemajuan itu belum mampu secara utuh menyentuh dan mewujudkan apa yang menjadi cita-cita luhur kita bersama yaitu suatu bangsa yang masyarakatnya ADIL, SEJAHTERA dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kami sadar banyak dari kita mengatakan : "Hai Bung, 64 tahun itu bagi suatu bangsa belum apa-apa jangan anda mengeluh dong! Lihat bangsa-bangsa lain di dunia juga demikian, bahkan ada yang sudah 100 tahun atau lebih sebagai bangsa merdeka toh mereka belum mencapai cita-cita luhur mereka, jadi keadaan bangsa kita sekarang ini normal saja dan jangan terbutu-buru mewujudkan cita-cita luhur dan jangan lupa kita ini banyak gangguan yang menghadang selama 64 tahun" Sebenarnya kita tidak terburu-buru untuk mewujudkan cita-cita luhur itu karena kita terkenal di dunia sebagai bangsa yang sabar dan sekaligus "NRIMO", tetapi yang kita khawatirkan adalah masyarakat kita akan lupa terhadap cita-cita luhur itu kalau kita terlalu lama tidak mampu mewujudkannya. Apabila terlalu lama diucapkan dan tidak mampu diwujudkan, maka saya khawatir sekali bangsa ini akan kelupaan terhadap cita-cita luhur itu, akibatnya semua PAHLAWAN kita yang dulu ikhlas berjuang untuk kemerdekaan dan keluhuran budi bangsa ini menjadi sia-sia belaka dan bangsa ini masuk perangkap "penjajahan" model baru sesuai dengan kemajuan dunia abad millenium ini dimana corak penjajahan sudah berubah sama sekali dibandingkan penjajahan yang dulu pernah kita alami. Saya berdo'a semoga kita tidak lupa terhadap cita-cita luhur kita sebagai bangsa merdeka yang dulu pernah diperjuangkan oleh orang-orang tua kita. Harga-harga murah, harga-harga mahal, sarana-prasarana yang kurang dan hancur, bank-bank yang baik atau bank-bank yang bangkrut serta semua kendala dan bencana alam yang kita alami akhir-akhir ini akan menjadi kurang maknanya dan suatu saat akan dapat kita wujudkan apabila setiap insan khususnya para pemimpin bangsa ini dari segenap lapisan dapat mempraktekkan kejujuran secara absolut dan tanpa pamrih atau basa-basi,jadilah orang jujur apapun resikonya insyaAllah bangsa ini akan mampu mengatasi semua masalahnya! Wallahuaklam Bisawab. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Wardani dani wrote: > > Rupiah murah bukan jaminan untuk pendidikan murah dan berkualitas. Buku luar > negeri juga bukan jaminan membuat negeri ini maju. Menurut saya, rupiah bisa > menguat, jika pondasi negara dibangun dengan landasan yang berasal dari akar > budaya bangsa indonesia, yaitu nilai -nilai luhur yaitu Pancasila. Jika > kebijakan kembali berdasarkan nilai - nilai yang ada di dalamnya, negara kita > kembali berjaya. Ekonomi akan kembali stabil. tak ada rakyat yang kelaparan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka kepada Yth Presiden SBY
Murah itu artinya terjangkau wajar, tidak ngos-ngosan harga itu relatif. Bagaimana sandang, pangan, papan terjangkau wajar oleh masyarakat banyak? kami sadar, ada masyarakat tidak banyak yang beruntung, dan wajar pula kalau mereka menikmatinya namun bagaimana dengan masyarakat banyak dan sering disebut sebagai kaum marjinal yang hidupnya tergantung dari usahanya sendiri? Petani, Buruh, Nelayan mungkin tergolong mereka yang mengharapkan segala sesuatu yang tidak berlebihan namun terjangkau. Kerja itu menghasilkan milik, sehingga punya harapan. Wardani dani wrote: > > > Rupiah murah bukan jaminan untuk pendidikan murah dan berkualitas. > Buku luar negeri juga bukan jaminan membuat negeri ini maju. Menurut > saya, rupiah bisa menguat, jika pondasi negara dibangun dengan > landasan yang berasal dari akar budaya bangsa indonesia, yaitu nilai > -nilai luhur yaitu Pancasila. Jika kebijakan kembali berdasarkan nilai > - nilai yang ada di dalamnya, negara kita kembali berjaya. Ekonomi > akan kembali stabil. tak ada rakyat yang kelaparan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka kepada Yth Presiden SBY
Apakah yang memberikan kritikan yang sangat "membangun" ini, --HMT Oppusunggu-- juga bisa membangun Indonesia dengan lebih baik bila punya kesempatan? --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Wardani dani wrote: > > Rupiah murah bukan jaminan untuk pendidikan murah dan berkualitas. Buku luar > negeri juga bukan jaminan membuat negeri ini maju. Menurut saya, rupiah bisa > menguat, jika pondasi negara dibangun dengan landasan yang berasal dari akar > budaya bangsa indonesia, yaitu nilai -nilai luhur yaitu Pancasila. Jika > kebijakan kembali berdasarkan nilai - nilai yang ada di dalamnya, negara kita > kembali berjaya. Ekonomi akan kembali stabil. tak ada rakyat yang kelaparan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka kepada Yth Presiden SBY
Rupiah murah bukan jaminan untuk pendidikan murah dan berkualitas. Buku luar negeri juga bukan jaminan membuat negeri ini maju. Menurut saya, rupiah bisa menguat, jika pondasi negara dibangun dengan landasan yang berasal dari akar budaya bangsa indonesia, yaitu nilai -nilai luhur yaitu Pancasila. Jika kebijakan kembali berdasarkan nilai - nilai yang ada di dalamnya, negara kita kembali berjaya. Ekonomi akan kembali stabil. tak ada rakyat yang kelaparan --- Pada Jum, 2/10/09, reubenrsihite menulis: Dari: reubenrsihite Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka kepada Yth Presiden SBY Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 2 Oktober, 2009, 8:29 AM Saya hanya ingin menambahkan, kok pada waktu B.J. Habibie sebagai presiden, mengapa nilai Rupifah bisa menguat menjadi RP 6000 per US $ ? APAkah nilai rupiah benar-benar tidak bisa lagi diperkuat hingga sekitar 2500 per US$ sebagaimana sebelum krisis keuangan 1997? ataukah nilai rupiah dibiarkan lemah karena banyak elite politik dan ekonomi yang menikmati lemahnya rupiah? Jika rupiah bisa sekitar 2500 per US $ maka pendidikan bisa lebih maju karena kita bisa beli buku-buku bagus dari luar negeri dan barang-barang lainnya.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka kepada Yth Presiden SBY
iya terus impor bhn makanan/hsl pertanian jadi murah pertanian DN hancur gak cuma itu sih semua produk dlmnegeri kolaps kalah dgn impor kecuali di beri bea masuk 300 persen HS At 08:29 AM 02-10-09, you wrote: >Saya hanya ingin menambahkan, kok pada waktu B.J. Habibie sebagai >presiden, mengapa nilai Rupifah bisa menguat menjadi RP 6000 per US >$ ? APAkah nilai rupiah benar-benar tidak bisa lagi diperkuat hingga >sekitar 2500 per US$ sebagaimana sebelum krisis keuangan 1997? >ataukah nilai rupiah dibiarkan lemah karena banyak elite politik dan >ekonomi yang menikmati lemahnya rupiah? > >Jika rupiah bisa sekitar 2500 per US $ maka pendidikan bisa lebih >maju karena kita bisa beli buku-buku bagus dari luar negeri dan >barang-barang lainnya.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka kepada Yth Presiden SBY
Saya hanya ingin menambahkan, kok pada waktu B.J. Habibie sebagai presiden, mengapa nilai Rupifah bisa menguat menjadi RP 6000 per US $ ? APAkah nilai rupiah benar-benar tidak bisa lagi diperkuat hingga sekitar 2500 per US$ sebagaimana sebelum krisis keuangan 1997? ataukah nilai rupiah dibiarkan lemah karena banyak elite politik dan ekonomi yang menikmati lemahnya rupiah? Jika rupiah bisa sekitar 2500 per US $ maka pendidikan bisa lebih maju karena kita bisa beli buku-buku bagus dari luar negeri dan barang-barang lainnya.