[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Jujur saja, saya jadi bingung menyikapi kasus para pelanggar HAM Berat, setelah membaca penjelasan SBY di Warta Kota, Kamis, 30 April 2009, tentang penggunaan pensiunan Jendral beserta bekas anak buahnya, terutama yang dari Unit Intelijen negara, untuk menyusup ketengah - tengah masyarakat diseluruh pelosok tanah air dalam rangka memenangkan Partai Demokrat sejak awal th. 2005. Gila, gak tanggung - tanggung, SBY kerahkan puluhan Jendral dan para aktifis, dimana sebagian besar mereka dikaryakan di BUMN, untuk memonitor tindak tanduk masyarakat Indonesia. SBY bilang, strategi penyusupan ke masyarakat menggunakan strategi Militer yang sudah dilaksanakan selama puluhan tahun di Indonesia. Hasilnya, operasi Intelijen ini efektif mempengaruhi pendapat masyarakat sehingga masyarakat bersedia memilih PD dalam Pileg 9 April 2009. Saya kok jadi ingat Doktrin Orde Baru, dimana musuh utama negara adalah rakyatnya sendiri. Makanya Orde Baru menyebar militer ke tengah - tengah masyarakat mulai dari tingkat Desa sampai ke Propinsi. Semua kegiatan masyarakat tidak ada yang boleh lepas dari pantauan Militer. Maka itu pihak Militer menentukan adanya ketentuan LITSUS bagi seluruh anggota masyarakat yang ingin berkarya atau bekerja dalam profesi apapun, yang umumnya dilakukan di RINDAM (Resimen Induk Kodam), dalam rangka memantau seluruh kegiatan masyarakat. Jadi SBY secara terbuka mengakui bahwa Partai Demokrat telah mengadopsi strategi intelijen Orde Baru dalam rangka memantau gerak gerik rakyat terhadap Partai Demokrat di seluruh penjuru Tanah Air. Pertanyaannya: 1. Apakah kekacauan DPT yang meluas keseluruh pelosok Tanah Air adalah karya dari Unit Intelijen Partai Demokrat? 2. Apakah unit Intelijen Partai Demokrat memiliki pasukan yang bertugas untuk melakukan Intimidasi, Pembunuhan, Penculikan dan Penghilangan Paksa terhadap masyarakat yang berani mengkritisi Partai Demokrat? 3. Mana yang lebih menakutkan atau lebih beresiko bagi rakyat Indonesia: menerima orang seperti Prabowo, si Pelanggar Ham Berat atau SBY yang memiliki Pasukan Intelijen yang didukung oleh Puluhan Jendral dan tersebar diseluruh penjuru Tanah Air sebagai Presiden? Informasi ini kok sangat menakutkan ya. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 29/4/09, sebarkom menulis: Dari: sebarkom Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 29 April, 2009, 9:32 AM Anda bener, ini hak setiap warga negara untuk mencalonkan diri sebagai capres ataupun cawapres. Toh, pada akhirnya nanti rakyat yang menentukan. Bahwa seorang tokoh pernah memiliki masa lalu yg kelam itu adalah kenyataan sejarah, tapi kita jg mesti bersikap arif & bijaksana. Kalau mau fair, apa yang dilakukan oleh Prabowo, tak lepas dari kebijakan penguasa Orde Baru dan Panglima TNI pada masa itu. Dia hanya diperintah untuk melakukan, misalnya aksi penculikan terhadap aktivis. Kalau bukan perintah atasan, tidak mungkin ada operasi semacam itu. Dan, Prabowo saya kira sudah cukup gentlemen untuk menerima sangsi atas perbuatannya yakni dicopot sebagai Pangkostrad & dipensiunkan dini. Jadi kita tidak bisa melihat seseorang dari permukaan saja, tapi apa latar belakangnya. Dalam negara demokrasi, siapapun berhak untuk mencalonkan diri menjadi presiden, Anda2 pun punya hak yg sama.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Anda bener, ini hak setiap warga negara untuk mencalonkan diri sebagai capres ataupun cawapres. Toh, pada akhirnya nanti rakyat yang menentukan. Bahwa seorang tokoh pernah memiliki masa lalu yg kelam itu adalah kenyataan sejarah, tapi kita jg mesti bersikap arif & bijaksana. Kalau mau fair, apa yang dilakukan oleh Prabowo, tak lepas dari kebijakan penguasa Orde Baru dan Panglima TNI pada masa itu. Dia hanya diperintah untuk melakukan, misalnya aksi penculikan terhadap aktivis. Kalau bukan perintah atasan, tidak mungkin ada operasi semacam itu. Dan, Prabowo saya kira sudah cukup gentlemen untuk menerima sangsi atas perbuatannya yakni dicopot sebagai Pangkostrad & dipensiunkan dini. Jadi kita tidak bisa melihat seseorang dari permukaan saja, tapi apa latar belakangnya. Dalam negara demokrasi, siapapun berhak untuk mencalonkan diri menjadi presiden, Anda2 pun punya hak yg sama. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Haniwar Syarif wrote: > > Prabowo ayo maju teruss.. > > lha yg disono juga gak bersih kok HAMNYa > > yg penting kan hari esok > > > > HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Sarwo Edhi MERTUA bukan MENANTU-nya SBY, Opung Bungaran. On 4/27/2009 6:20 AM, bungaran wrote: > > > Pak Marnagan alias pak godlip. bagaimana dengan SBY yang terindikasi > terlibat pembunuhan 1500 orang timor leste. Dan juga bagaimana dengan > Sarwo Edhi menantunya SBY yang telah membunuh kurang lebih 3 juta > anggota Partai Komunis Indonesia. > Belum banyak file yang berhasil diungkap ke publik tentang > keterlibatan SBY pada operasi militer di Indonesia. Semua orang tahu > tentang Wiranto pada posisi sebagai Panglima TNI, dan Prabowo ketika > menjadi Komandan Kopasus. Bagaimana keterlibatan SBY dalam peristiwa > penyerbuan markas PDI tanggal 27 July
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Soal menantu harus menanggung kelakuan Mertua, itukan sesuai kebijakan Angkatan Darat, dimana salah satu jendralnya adalah SBY, dengan Program Litsusnya yang berlangsung selama 32 tahun berkuasa. Di jaman Angkatan Darat Berkuasa (era Orde Baru), seorang anak yang lahir th. 1970 bisa dinyatakan Terlibat G 30 S PKI hanya karena kakek buyutnya diduga (karena tidak pernah di adili, langsung dibantai oleh mertua SBY) terlibat G 30 S PKI. Jadi wajar dong kalau kita juga menggunakan filosofi yang sama. Soal SBY harus bertanggung jawab terhadap pembantaian 1500 orang di Timor Leste, apakah ada yang bisa membuktikannya? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sen, 27/4/09, marnagan2...@yahoo.com menulis: Dari: marnagan2...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 27 April, 2009, 2:52 AM Jauh amat Pak ke Sarwo Edhi? Masa perbuatan ayah mertua harus ditanggung sama menantu? SBY terindikasi membunuh 1500 orang Timor Leste? Saya terus terang baru dengar tuh? Ada yang bisa menanggapi? Powered by Telkomsel BlackBerry®
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Jadi anda maunya Wiranto saja yang jelek, dan hanya Prabowo saja yang mempunyai lembaran hitam. SBY tidak punya lembaran hitam ? Apakah anda yakin SBY tidak punya lembaran hitam. Bagaimana saat ABRI menyerang Timor Timur dan SBY terlibat dalam operasi seroja(dalam catatan ribuan orang timor timur mati terbunuh). Ketika SBY menjadi let.kol atau saat SBY menjadi Kaster yang memusnahkan milisia di timor timur(ribuan juga mati terbunuh). Apakah itu bukan termasuk lembaran hitam yang masuk catatan hitam dalam penegakan demokrasi. Jika anda pergi ke perpustakaan di luarnegeri anda bisa mendapatkan file tentang lembaran hitam SBY --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, elzaindra wrote: > > Hati-hati terhadap isu-isu yg dilontarkan oleh orang-orang iseng yg ingin > mendiskreditkan SBY dan tidak perlu ditanggapi serius. Lempar isu lampirkan > fakta itu baru namanya Isu yang Bertanggungjawab. > > Salam, > > Sent from my iPhone
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Prabowo ayo maju teruss.. lha yg disono juga gak bersih kok HAMNYa yg penting kan hari esok HS At 01:04 PM 4/28/2009, you wrote: >Terima kasih untuk tambahan pengakuan dari pelakunya.. > >Agar FAIR bagi maling ayam, mari kita konsisten >bangun generasi baru yg tak terkait isme >'menyapu lantai kotor dengan sapu kotor' .. >Rada, pusing di kepala yang awam ini kalau >meributkan 'sapu kotor mana yang lebih baik?' > >Kotor ya kotor, setitik noda pun harus diakui >agar bisa dibersihkan..(Refer ke Rekonsiliasi >ala Mandela dimulai dari kejujuran pengakuan dosa..) > >Ayo dong dimulai, para pemimpin (yang lagi >rebutan kuasa) buka noda meski setitik daripada >menebar noda kawanmu yang lain :) .. Itu lebih >muntab untuk mengukur pemimpin dimulai dari 'kejujuran' > >-Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) >transmitted by tukang pos®[on the net: www.elrizky.net]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Terima kasih untuk tambahan pengakuan dari pelakunya.. Agar FAIR bagi maling ayam, mari kita konsisten bangun generasi baru yg tak terkait isme 'menyapu lantai kotor dengan sapu kotor' .. Rada, pusing di kepala yang awam ini kalau meributkan 'sapu kotor mana yang lebih baik?' Kotor ya kotor, setitik noda pun harus diakui agar bisa dibersihkan..(Refer ke Rekonsiliasi ala Mandela dimulai dari kejujuran pengakuan dosa..) Ayo dong dimulai, para pemimpin (yang lagi rebutan kuasa) buka noda meski setitik daripada menebar noda kawanmu yang lain :) .. Itu lebih muntab untuk mengukur pemimpin dimulai dari 'kejujuran' -Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the net: www.elrizky.net] -Original Message- From: rima salim Date: Mon, 27 Apr 2009 19:38:11 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto Cuma mau mengingatkan: NELSON MANDELA DENGAN REKONSILIASINYA bukan cuma hanya memaafkan tetapi adanya pengakuan bersalah dari pelaku di depan korban dan kemudian korban yang memberikan maaf itu. Jadi rekonsiliasi di sini MEMAAFKAN dan BUKAN MELUPAKAN dengan syarat utama: PENGAKUAN BERSALAH Lah gimana mau memaafkan kalau tidak ada pengakuan? Tapi dipikir2 kasihan yayang maling ayam dipenjara, yang 'maling' nyawa orang dimaafkan... Fair-nya dimana ya? Rima = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Ya pastilah, wong saya bukan orang partai kok, ngapain ngotot2an. Boleh pilih di Gd Patra atau di RS Dharmais, kecuali maunya bukan di cafe saya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Haniwar Syarif Date: Mon, 27 Apr 2009 20:29:42 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto mau dee sekarang ..cafe yg dimana ...? aniwei spt beda pendapatku dgn yg lain ..pasti nya kalau kita ketemu ..tentu kita akan sentyum aja.. lha siapa juga yg jadi pR]]Presiden tetap aja nggak akan gantian/tukaran jd pemilik Cafe...smile dan kita tetap hdup as usual. HS = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Cuma mau mengingatkan: NELSON MANDELA DENGAN REKONSILIASINYA bukan cuma hanya memaafkan tetapi adanya pengakuan bersalah dari pelaku di depan korban dan kemudian korban yang memberikan maaf itu. Jadi rekonsiliasi di sini MEMAAFKAN dan BUKAN MELUPAKAN dengan syarat utama: PENGAKUAN BERSALAH Lah gimana mau memaafkan kalau tidak ada pengakuan? Tapi dipikir2 kasihan yayang maling ayam dipenjara, yang 'maling' nyawa orang dimaafkan... Fair-nya dimana ya? Rima --- On Tue, 4/28/09, Yanuar Rizky wrote: > From: Yanuar Rizky > Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto > To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Date: Tuesday, April 28, 2009, 6:21 AM > Bung Adyanto, > > Saya tidak anti tentara kok.. Saya hanya berpikir ada > baiknya kita sebagai rakyat seimbang.. > > Dalam birokrasi, apalagi tentara, dia susah untuk dikatakan > tidak taat azas perintah atasan.. Saya hanya ingin kita FAIR > apakah seorang prajurit yang membantai di lapangan HAM dan > prajurit di belakang meja yang berkutat policy making tidak > menjadi satu paket kebijakan rezim 'anti HAM' > > Saya rasa kita bukan hidup dari masa lalu, kita belajar > dari masa lalu.. Dan, untuk apa kita rakyat biasa dipaksakan > pihak-memihak adu ketik (karena ini milis kekekek) untuk > masalah pertikaian orang-orang yang berada dalam satu rezim > masa lau? Saya pikir, kalau ukurannya berat dan ringan akan > relatif dan itu selera kita menilai dengan historia kita > masing-masing.. > > Saya lihat ada dua model, mau HABISIN rezim lama sampai ke > akar2xnya.. KERAS dihabisin KERAS.. Itulah Soeharto dengan > menerapkan screning PKI segala.. Atau mau memaafkan karena > kesalahannya sudah jadi TOTAL REZIM atau berjamaah.. Itu > Nelson Mandela dengan Rekonsiliasinya.. > > Nah kita mau yang mana? Tidak ada yang setengah-setengah > kalau mau maju ke depan.. Kita pilah-pilah yang satu.. > Pilahan lain akan muncul dan terus2xan karena itu kultur > sebuah rezim.. > > Ah, sudahlah.. Saya sih menikmati aja lah tontotan para > pemain masa lalu bertarung sesama mereka atas nama masa > depan.. Sementara pemilik masa depan banyak yang menganggur > (sarjana yang tak terserap lapangan kerja).. Kalau disuruh > jadi wirausaha, toh stimulus usaha pun masih berputar2x > antar masa lalu.. > > 'Buruk Rupa di Cermin adalah Wajah Diriku' -Nelson > Mandela > -Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by > tukang pos®[on the net: www.elrizky.net]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Hati-hati terhadap isu-isu yg dilontarkan oleh orang-orang iseng yg ingin mendiskreditkan SBY dan tidak perlu ditanggapi serius. Lempar isu lampirkan fakta itu baru namanya Isu yang Bertanggungjawab. Salam, Sent from my iPhone On Apr 27, 2009, at 9:52 AM, marnagan2...@yahoo.com wrote: Jauh amat Pak ke Sarwo Edhi? Masa perbuatan ayah mertua harus ditanggung sama menantu? SBY terindikasi membunuh 1500 orang Timor Leste? Saya terus terang baru dengar tuh? Ada yang bisa menanggapi? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Bung Adyanto, Saya tidak anti tentara kok.. Saya hanya berpikir ada baiknya kita sebagai rakyat seimbang.. Dalam birokrasi, apalagi tentara, dia susah untuk dikatakan tidak taat azas perintah atasan.. Saya hanya ingin kita FAIR apakah seorang prajurit yang membantai di lapangan HAM dan prajurit di belakang meja yang berkutat policy making tidak menjadi satu paket kebijakan rezim 'anti HAM' Saya rasa kita bukan hidup dari masa lalu, kita belajar dari masa lalu.. Dan, untuk apa kita rakyat biasa dipaksakan pihak-memihak adu ketik (karena ini milis kekekek) untuk masalah pertikaian orang-orang yang berada dalam satu rezim masa lau? Saya pikir, kalau ukurannya berat dan ringan akan relatif dan itu selera kita menilai dengan historia kita masing-masing.. Saya lihat ada dua model, mau HABISIN rezim lama sampai ke akar2xnya.. KERAS dihabisin KERAS.. Itulah Soeharto dengan menerapkan screning PKI segala.. Atau mau memaafkan karena kesalahannya sudah jadi TOTAL REZIM atau berjamaah.. Itu Nelson Mandela dengan Rekonsiliasinya.. Nah kita mau yang mana? Tidak ada yang setengah-setengah kalau mau maju ke depan.. Kita pilah-pilah yang satu.. Pilahan lain akan muncul dan terus2xan karena itu kultur sebuah rezim.. Ah, sudahlah.. Saya sih menikmati aja lah tontotan para pemain masa lalu bertarung sesama mereka atas nama masa depan.. Sementara pemilik masa depan banyak yang menganggur (sarjana yang tak terserap lapangan kerja).. Kalau disuruh jadi wirausaha, toh stimulus usaha pun masih berputar2x antar masa lalu.. 'Buruk Rupa di Cermin adalah Wajah Diriku' -Nelson Mandela -Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the net: www.elrizky.net] -Original Message- From: Adyanto Aditomo Date: Tue, 28 Apr 2009 06:09:32 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto Bung Yanuar Rizky, Kalau kesalahan masa lalunya itu berupa Pelanggaran HAM Berat, ya repot memang. Kita tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Yang dikhawatirkan adalah akan menjadi kebiasaan seseorang yang berkuasa bebas melakukan apa saja termasuk membantai rakyatnya sendiri dengan harapan: toh nanti saya pasti dimaafkan karena masyarakat kita kan terkena penyakit Amnesia. Hanya dengan beberapa rupiah, rakyat pasti bersedia menyerahkan suaranya. Soal kelompok mana saja yang berlatar belakang Tentara, ya kita memang harus realistis terhadap perkembangan politik kita, sehingga kita tidak dapat bersikap Anti Tentara. Yang penting Track Recordnya bukan sebagai Pelanggar HAM Berat. Soal masa bayaran, lha ini memang kacau balau. Kalau melihat laporan di TV sih, semua Parpol, termasuk PD dan SBY pakai masa bayaran. Jadi pemerintah kita sendiri yang mengajarkan dan memberi contoh buruk untuk penggunaan masa bayaran. Itu artinya tidak ada pendukung partai yang betul - betul setia kepada partainya sehingga mau berkorban demi untuk kemenangan partai. Semua pendekatannya uang. Tidak ada yang lain. Kalau pada era Orde Baru yang menggunakan masa bayaran cuma Golkar, tetapi di era Reformasi ini, semua partai menggunakan masa bayaran. Menyedihkan memang, tapi ini kenyataan. Salam, Adyanto Aditomo = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Bung Yanuar Rizky, Kalau kesalahan masa lalunya itu berupa Pelanggaran HAM Berat, ya repot memang. Kita tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Yang dikhawatirkan adalah akan menjadi kebiasaan seseorang yang berkuasa bebas melakukan apa saja termasuk membantai rakyatnya sendiri dengan harapan: toh nanti saya pasti dimaafkan karena masyarakat kita kan terkena penyakit Amnesia. Hanya dengan beberapa rupiah, rakyat pasti bersedia menyerahkan suaranya. Soal kelompok mana saja yang berlatar belakang Tentara, ya kita memang harus realistis terhadap perkembangan politik kita, sehingga kita tidak dapat bersikap Anti Tentara. Yang penting Track Recordnya bukan sebagai Pelanggar HAM Berat. Soal masa bayaran, lha ini memang kacau balau. Kalau melihat laporan di TV sih, semua Parpol, termasuk PD dan SBY pakai masa bayaran. Jadi pemerintah kita sendiri yang mengajarkan dan memberi contoh buruk untuk penggunaan masa bayaran. Itu artinya tidak ada pendukung partai yang betul - betul setia kepada partainya sehingga mau berkorban demi untuk kemenangan partai. Semua pendekatannya uang. Tidak ada yang lain. Kalau pada era Orde Baru yang menggunakan masa bayaran cuma Golkar, tetapi di era Reformasi ini, semua partai menggunakan masa bayaran. Menyedihkan memang, tapi ini kenyataan. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Ming, 26/4/09, Yanuar Rizky menulis: Dari: Yanuar Rizky Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 26 April, 2009, 8:26 AM Kalau kita menilai sebuah kelompok 'bayaran' .. Kita juga harus seimbang, apakah kelompok lain tidak 'bayaran'? Kalau kita bilang 'mereka ini tentara', apakah kelompok lain juga bukan 'tentara'? Kalau kita bilang kelompok lain 'amnesia', apakah yang lainnya bebas saji dari unsur 'amnesia'? Saya sih tidak memihak yang mana yang lebih baik, lebih berdosa atau apapun... Tapi rasanya semakin lama diantara kita sebagai rakyat biasa harus mulai terbiasa untuk berkonsolidasi berdasarkan tata nilai yang seimbang dalam menilai sebuah 'titik', jika tidak kita sulit menyatukan 'nilai terdasar' yaitu konsistensi, karena perbedaan kelompok tetap pasti ada.. Merindukan lahirnya kelompok Baru yang bukan dari hasil regenerasi.. Konsistensi yang terbebas dari nilai 'maling teriak maling' kalau kita tak suka maling :) -Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the net: www.elrizky.net]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
mau dee sekarang ..cafe yg dimana ...? aniwei spt beda pendapatku dgn yg lain ..pasti nya kalau kita ketemu ..tentu kita akan sentyum aja.. lha siapa juga yg jadi pR]]Presiden tetap aja nggak akan gantian/tukaran jd pemilik Cafe...smile dan kita tetap hdup as usual. HS At 03:01 PM 27-04-09, you wrote: >Saya tidak pernah nyamar Boss! Dari dulu nama saya lengkap tertera >di situ. Saya tidak tahu kenapa kadang-kadang nongol Marnagan dan >kadang-kadang Godlip. Marnagan adalah User Id. sedangkan Godlip itu >adalah nama saya. Buat apa saya nyamar? Soal ke cafe setiap saat >saya siap, Pak Haniwar saja yang nggak pernah mau. Salam. > >"Hold to the presence of all good in which you live and have being. >Think constantly, work constantly on the side of Truth" The MBE Collection
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Tepat sekali bung eko, saya memang sedang membayangkan seperti itu, karena hal-hal seperti itu kan tidak lagi menjadi impossible untuk figure dengan track record yang telah menjadi rahasia umum itu?? Mudah-mudahan kita keliru ya? Salam, Bodo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "EKO KERTAJAYA" wrote: > > info saldo dana kampanye parpol. > 1. gerindra 308,8 m > 2. demokrat 243,8 m > 3. golkar 140 m > 4. hanura 19 m > bung bodo, ntar klo wapresnya prabowo, utk menghilangkan > orang2 kritis macam fadjroel sangatlah gampang bukan... > apalagi bikin skenario pembunuhan sang presiden, agar > wapres bisa naik, wah gampang juga kale. > i..ngeri deh. > > > > - Original Message - > From: bodo_kerlchen > To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com > Sent: Monday, April 27, 2009 9:32 AM > Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto > > > > > > Memang bener, tapi terus "tambahan modal" dari mana? "Struktur-permodalan" > dibelakangnya kan sangat-2 kuat, yang tak lain dan tak bukan, adalah > "pihak-2" yang telah berhasil "mengeruk bebas" selama lebih dari 30 tahun?! > Saya sih kurang yakin, seorang yang terdidik hanya berdasarkan "dar-der-dor" > terus melanglang buana kemana gitu selama hampir 10 tahun, lalu urusan > ratusan milyard sekedar buat pemilu legislatif aja jadi masalah keciil. > Ditambah lagi access nya yang begitu mudah untuk berkecimpung secara > "berpengaruh" dalam organisasi bidang "kerakyatan" ?? Emang ga ada anak > bangsa yang laen apa? Jadi, saya sih amat sangat khawatir, pilihan pdip akan > ngga jauh dari situ. > Salam, > Bodo >
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
cocok, bung, ayoo galang, bung, untuk lima tahun ke depan. mari ayak dan saring dan pilih dan rumusan langkahgerakan. hhd. --- On Sun, 4/26/09, Yanuar Rizky wrote: From: Yanuar Rizky Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, April 26, 2009, 1:26 AM Kalau kita menilai sebuah kelompok 'bayaran' .. Kita juga harus seimbang, apakah kelompok lain tidak 'bayaran'? Kalau kita bilang 'mereka ini tentara', apakah kelompok lain juga bukan 'tentara'? Kalau kita bilang kelompok lain 'amnesia', apakah yang lainnya bebas saji dari unsur 'amnesia'? Saya sih tidak memihak yang mana yang lebih baik, lebih berdosa atau apapun.. Tapi rasanya semakin lama diantara kita sebagai rakyat biasa harus mulai terbiasa untuk berkonsolidasi berdasarkan tata nilai yang seimbang dalam menilai sebuah 'titik', jika tidak kita sulit menyatukan 'nilai terdasar' yaitu konsistensi, karena perbedaan kelompok tetap pasti ada.. Merindukan lahirnya kelompok Baru yang bukan dari hasil regenerasi.. Konsistensi yang terbebas dari nilai 'maling teriak maling' kalau kita tak suka maling :) -Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the net: www.elrizky.net]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Saya tidak pernah nyamar Boss! Dari dulu nama saya lengkap tertera di situ. Saya tidak tahu kenapa kadang-kadang nongol Marnagan dan kadang-kadang Godlip. Marnagan adalah User Id. sedangkan Godlip itu adalah nama saya. Buat apa saya nyamar? Soal ke cafe setiap saat saya siap, Pak Haniwar saja yang nggak pernah mau. Salam. "Hold to the presence of all good in which you live and have being. Think constantly, work constantly on the side of Truth" The MBE Collection --- On Mon, 4/27/09, Haniwar Syarif wrote: From: Haniwar Syarif Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, April 27, 2009, 12:54 PM mamagan itu Godl;ip too kenapa mesti nyamar ?.. sy kurang perhatiin ..ini manusia yg sama.. kirain ada pendukung total SBY yg baru kapan aku diundangke cafe nih HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
info saldo dana kampanye parpol. 1. gerindra 308,8 m 2. demokrat 243,8 m 3. golkar 140 m 4. hanura 19 m bung bodo, ntar klo wapresnya prabowo, utk menghilangkan orang2 kritis macam fadjroel sangatlah gampang bukan... apalagi bikin skenario pembunuhan sang presiden, agar wapres bisa naik, wah gampang juga kale. i..ngeri deh. - Original Message - From: bodo_kerlchen To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, April 27, 2009 9:32 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto Memang bener, tapi terus "tambahan modal" dari mana? "Struktur-permodalan" dibelakangnya kan sangat-2 kuat, yang tak lain dan tak bukan, adalah "pihak-2" yang telah berhasil "mengeruk bebas" selama lebih dari 30 tahun?! Saya sih kurang yakin, seorang yang terdidik hanya berdasarkan "dar-der-dor" terus melanglang buana kemana gitu selama hampir 10 tahun, lalu urusan ratusan milyard sekedar buat pemilu legislatif aja jadi masalah keciil. Ditambah lagi access nya yang begitu mudah untuk berkecimpung secara "berpengaruh" dalam organisasi bidang "kerakyatan" ?? Emang ga ada anak bangsa yang laen apa? Jadi, saya sih amat sangat khawatir, pilihan pdip akan ngga jauh dari situ. Salam, Bodo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
mamagan itu Godl;ip too kenapa mesti nyamar ?.. sy kurang perhatiin ..ini manusia yg sama.. kirain ada pendukung total SBY yg baru kapan aku diundangke cafe nih HS At 06:20 AM 27-04-09, you wrote: >Pak Marnagan alias pak godlip. bagaimana dengan >SBY yang terindikasi terlibat pembunuhan 1500 >orang timor leste. Dan juga bagaimana dengan >Sarwo Edhi menantunya SBY yang telah membunuh >kurang lebih 3 juta anggota Partai Komunis Indonesia. >Belum banyak file yang berhasil diungkap ke >publik tentang keterlibatan SBY pada operasi >militer di Indonesia. Semua orang tahu tentang >Wiranto pada posisi sebagai Panglima TNI, dan >Prabowo ketika menjadi Komandan Kopasus. >Bagaimana keterlibatan SBY dalam peristiwa >penyerbuan markas PDI tanggal 27 July
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Rekan-Rekan FPK, Einstein pula yang mengatakan: Imagination is more important than knowledge. Grup Band Beatles dari Liverpool juga yang mempopulerkan: IMAGINE. Barack Obama juga mengkampanyekan: Change We Can Believe In. Ketiga orang/grup band tersebut intinya menjanjikan suatu PERUBAHAN. Knowledge adalah sesuatu yang baku (sudah diketahui), tapi dengan IMAGINATION, Einstein menciptakan sesuatu yang baru. Dalam salah satu liriknya, IMAGINE melantunkan: You may say I'm a dreamer, but I'm not the only one. Maybe some day you will join us... Dalam kampanye Change We Can Believe In, Barack Obama menawarkan gagasan bahwa ketika masyarakat biasa bersama-sama bekerja untuk perubahan, maka mereka bisa mencapai sesuatu yang luar biasa. Berita lengkapnya di: http://my.barackobama.com/page/invite/cwcbiinvite PERUBAHAN itu kata kuncinya. Bila kita selalu melihat ke belakang karena adanya iming-iming suatu saat nostalgia indah, kita tidak pernah melangkah ke depan. PERUBAHAN memang menimbulkan ketidakpastian (tidak jelas). Demikianlah yang dirasakan awak kapal Christopher Columbus sebelum mencapai benua Amerika. Ini pelayaran pertama melalui jalur yang benar-benar baru. There is always a first time for anybody. Yang perlu diteladani dari pimpinan kita di masa lalu adalah keberanian mereka melakukan PERUBAHAN (bukan sekedar konsep/ide mereka yang ditiru karena sudah baku) karena jaman sudah berubah. Best Regards, Rudyanto Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng! --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bakri arbie wrote: > > Yth Rekan milis, > > Perkenankan saya membuka tulisan singkat ini dengan ungkapan Einstein tentang > problem, > > "The problem that exist in the world today cannot be solved by the level of > thinking > that created them" > > Seperti masalah runtuhnya ekonomi dunia sekarang ini yang disebabkan oleh > pola pikir,paradigma ataupun teori yang dipakai sehingga terjadinya > masalah,penyelesaian hanya dapat diselesaikan dengan pembaharuan cara > berpikir.Paradigma dan pola pikir baru.Istilahnya adalah total > pendalaman,kreativitas yang tinggi dan jangan terikat pada pola berpikir lama. > > Berdasarkan pengamatan G.Altshuller,seorang insinyur Rusia yang menemukan apa > yang > disebut sebagai TRIZ engineering,ternyata orang-orang profesional-pun > mempunyai keterbatasan dalam menerima hal-hal baru. > Apalagi hal baru tersebut terlalu revolusioner,bisa saja ditolak meskipun > jelas menguntungkan. > > Teori TRIZ menyatakan perlunya The General Theory of Powerful Thinking untuk > dapat melakukan perubahan.Seperti Obama yang sedang melakukan perubahan dan > pembalikan > terhadap cara-cara sebelumnya,sadar bahwa perubahannya akan mengalami > tantangan, > maka Obama memanfaatkan masyarakat akar rumput dan LSM untuk mendukung > perubahannya. > > Jadi untuk perubahan di Indonesia seperti yang sedang digagas calon-calon > Presiden Indonesia,pembaharuan ekonomi membina rakyat cilik berdasarkan hati > nurani rakyat, > ekonomi berdasarkan Konstitusi 45,merupakan suatu inovasi yang sangat hebat > dan perlu didukung oleh motivasi dan kekuatan mental dan leader yang > bermental baja. > > Sehingga kesimpulan sementara kalau kita memang mau melakukan perubahan,kita > tidak bisa mengandalkan pimpinan yang setengah-setengah atau tampak ragu > dalam menerapkan konsep ekonomi rakyat berdasarkan konstitusi.Pendekatan > inovatif dengan sinergi Triple Helix ABG, Akademisi,pe-Bisnis dan Government > yang mau berpikir keras menggunakan Konstitusi 45 sebagai dasar untuk > pembangunan ekonomi nasional dengan pola baru. > > Semuanya hanya bisa sukses dengan profesionalisme para politikus untuk dapat > dilaksanakan oleh teknokrat/birokrat profesional,perubahan > normatif/legalistik,perubahan organisasi dalam kepemerintahan dan inovasi > budaya dalam menjalankan perubahan-perubahan.Syaratnya KONSEP pembaharuan > ,harus jelas agar kita tidak terjerumus kedalam eksperimen nasional yang > menyebabkan kita terpuruk lebih dalam. > > Barangkali sudah saatnya kita untuk melakukan perubahan pola pikir secara > tajam,setelah > sekitar 60 tahun terombang ambing dalam konsep yang jauh dari Konstitusi 45. > Peristiwa hebat untuk Kembali ke Konstitusi 45 ini bisa saja kita menunggu > PEMILU 2009 atau 2014. Tergantung kepada kita semua. > > Salam Hormat, > Bakri Arbie.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Soal bunuh-membunuh rebutan tahta sudah merupakan bagian dari sejarah umat manusia. Yang tercatat di nusantara mulai dari Ken Arok di Tumapel Singosari sampai perang suksesi raja-raja di Jawa yang minta bantuan kompeni VOC dengan imbalan konsesi hingga bumi, rakyat dan negara tergadai. Yang menarik, raja jaman dulu seperti Kertanegara, Hayam Wuruk dll sampai Suharto masa jayanya sekitar 30 tahunan dan periodenya tidak berkesinambungan. Bisa diperkirakan bahwa selama periode antara, terjadi kemelut panjang menuju stabilitas/ekuilibrium baru. Bandingkan dengan dinasti Ming (1368-1644), Qing (1644-1911) atau Tokugawa yang 300-an tahun telah membentuk tradisi budaya bangsa yang kuat. Tak bisa dipungkiri terbentuknya bangsa Indonesia terkait erat dengan "pendudukan" Belanda 300-an tahun dengan segala tradisinya. (istilah "penjajahan" rasanya kok terkesan hina dan dendam) Nah, kayaknya Pak Wiranto menangkap esensi pemikiran BK soal nasionalisme. Begitu pula Pak Prabowo yang banyak menampilkan tema terkait sejarah bangsa. Makanya, apabila tulus menerima konsep nasionalisme dimakasud, bukan sekedar strategi mengais popularitas BK yang sudah lama memudar/dipudarkan, menumbuhkan harapan yang lebih baik. Soal masa lalu yang terkait dengan HAM, semua jajaran penyelenggara negara dari tentara, politisi penyangga sampai PNS adalah bagian perangkat aktif dari rejim yang totaliter. Apakah untuk pembaharuan yang mendesak, harus mencari tokoh "steril" atau menunggu dewasanya generasi berikut? Semuanya terpulang pada iktikad baik para elite. Tampaknya fenomena Barrack Obama dan sikap terpuji Ibu Hillary Clinton, belum cukup kuat mendorong kelegawaan para elite buat mencalonkan presiden/wapres yang benar-benar baru. DJP --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran wrote: ...bagaimana dengan SBY yang terindikasi terlibat pembunuhan 1500 orang ... Sarwo Edhi ... yang telah membunuh kurang lebih 3 juta anggota... ...In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, marnagan2003@ wrote: ...saya yakin Mega berbuat kesalahan besar...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Jauh amat Pak ke Sarwo Edhi? Masa perbuatan ayah mertua harus ditanggung sama menantu? SBY terindikasi membunuh 1500 orang Timor Leste? Saya terus terang baru dengar tuh? Ada yang bisa menanggapi? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: bungaran Date: Sun, 26 Apr 2009 23:20:31 To: Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto Pak Marnagan alias pak godlip. bagaimana dengan SBY yang terindikasi terlibat pembunuhan 1500 orang timor leste. Dan juga bagaimana dengan Sarwo Edhi menantunya SBY yang telah membunuh kurang lebih 3 juta anggota Partai Komunis Indonesia. Belum banyak file yang berhasil diungkap ke publik tentang keterlibatan SBY pada operasi militer di Indonesia. Semua orang tahu tentang Wiranto pada posisi sebagai Panglima TNI, dan Prabowo ketika menjadi Komandan Kopasus. Bagaimana keterlibatan SBY dalam peristiwa penyerbuan markas PDI tanggal 27 July = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Memang bener, tapi terus "tambahan modal" dari mana? "Struktur-permodalan" dibelakangnya kan sangat-2 kuat, yang tak lain dan tak bukan, adalah "pihak-2" yang telah berhasil "mengeruk bebas" selama lebih dari 30 tahun?! Saya sih kurang yakin, seorang yang terdidik hanya berdasarkan "dar-der-dor" terus melanglang buana kemana gitu selama hampir 10 tahun, lalu urusan ratusan milyard sekedar buat pemilu legislatif aja jadi masalah keciil. Ditambah lagi access nya yang begitu mudah untuk berkecimpung secara "berpengaruh" dalam organisasi bidang "kerakyatan" ?? Emang ga ada anak bangsa yang laen apa? Jadi, saya sih amat sangat khawatir, pilihan pdip akan ngga jauh dari situ. Salam, Bodo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, marnagan2...@... wrote: > > Setuju Pak, saya yakin Mega berbuat kesalahan besar apabila memilih salah > satu dari mereka sebagai Wapres. Mending Sri Sultan yang relatif bersih. > Powered by Telkomsel BlackBerry®
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Pak Marnagan alias pak godlip. bagaimana dengan SBY yang terindikasi terlibat pembunuhan 1500 orang timor leste. Dan juga bagaimana dengan Sarwo Edhi menantunya SBY yang telah membunuh kurang lebih 3 juta anggota Partai Komunis Indonesia. Belum banyak file yang berhasil diungkap ke publik tentang keterlibatan SBY pada operasi militer di Indonesia. Semua orang tahu tentang Wiranto pada posisi sebagai Panglima TNI, dan Prabowo ketika menjadi Komandan Kopasus. Bagaimana keterlibatan SBY dalam peristiwa penyerbuan markas PDI tanggal 27 July --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, marnagan2...@... wrote: > > Setuju Pak, saya yakin Mega berbuat kesalahan besar apabila memilih salah > satu dari mereka sebagai Wapres. Mending Sri Sultan yang relatif bersih. > Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Kalau kita menilai sebuah kelompok 'bayaran' .. Kita juga harus seimbang, apakah kelompok lain tidak 'bayaran'? Kalau kita bilang 'mereka ini tentara', apakah kelompok lain juga bukan 'tentara'? Kalau kita bilang kelompok lain 'amnesia', apakah yang lainnya bebas saji dari unsur 'amnesia'? Saya sih tidak memihak yang mana yang lebih baik, lebih berdosa atau apapun.. Tapi rasanya semakin lama diantara kita sebagai rakyat biasa harus mulai terbiasa untuk berkonsolidasi berdasarkan tata nilai yang seimbang dalam menilai sebuah 'titik', jika tidak kita sulit menyatukan 'nilai terdasar' yaitu konsistensi, karena perbedaan kelompok tetap pasti ada.. Merindukan lahirnya kelompok Baru yang bukan dari hasil regenerasi.. Konsistensi yang terbebas dari nilai 'maling teriak maling' kalau kita tak suka maling :) -Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the net: www.elrizky.net] -Original Message----- From: Reza Antonius Date: Sun, 26 Apr 2009 15:03:30 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto rakyat kita memang menderita amnesia. Itu sudah bukan rahasia lagi. Ingatannya sangat pendek sampai2 dengan beberapa rupiah saja, kita bersedia menjual diri kita. Namun dalam kasus ini, saya ragu, "rakyat" mana yang bertepuk tangan? Saya rasa mereka cuma sekedar massa yang disewa untuk meramaikan acaraMereka bukan "rakyat" dalam pengertian yang lebih berbobot = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Setuju Pak, saya yakin Mega berbuat kesalahan besar apabila memilih salah satu dari mereka sebagai Wapres. Mending Sri Sultan yang relatif bersih. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Reza Antonius Date: Sun, 26 Apr 2009 15:03:30 To: Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto rakyat kita memang menderita amnesia. Itu sudah bukan rahasia lagi. Ingatannya sangat pendek sampai2 dengan beberapa rupiah saja, kita bersedia menjual diri kita. Namun dalam kasus ini, saya ragu, "rakyat" mana yang bertepuk tangan? Saya rasa mereka cuma sekedar massa yang disewa untuk meramaikan acaraMereka bukan "rakyat" dalam pengertian yang lebih berbobot = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
rakyat kita memang menderita amnesia. Itu sudah bukan rahasia lagi. Ingatannya sangat pendek sampai2 dengan beberapa rupiah saja, kita bersedia menjual diri kita. Namun dalam kasus ini, saya ragu, "rakyat" mana yang bertepuk tangan? Saya rasa mereka cuma sekedar massa yang disewa untuk meramaikan acaraMereka bukan "rakyat" dalam pengertian yang lebih berbobot 2009/4/26 Golden Horde > > > Tepuk Tangan diberikan juga selain kepada PDI-P dan Megawati Soekarnoputri, > juga kepada Bung Budiman Sudjatmiko yang sekarang menjadi "Comrade-In-Arms" > (Waffenbruder- Rekan Seperjuangan) Prabowo dan Wiranto! > > Gautama Harsha > > -- > > In > Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, > djajaprana wrote: > > http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/26/03041657/tepuk.tangan..untuk.prabowo.dan.wiranto > > Mantan Menteri Pertahanan dan Panglima ABRI itu juga menyitir > pemikiran-pemikiran Bung Karno tentang Tri Sakti untuk membangkitkan rakyat > Indonesia yang belum menjadi tuan di negeri sendiri, yaitu berdikari di > bidang ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian dalam > budaya Menurut Prabowo, yang membuat bangsa Indonesia sudah 60 tahun > merdeka tetapi... > > Kalau pernyataan itu benar tulus, masih ada harapan untuk mengoreksi arah > sejarah bangsa ini dan menemukan kembali semangat nasionalisme yang pernah > menggentarkan bangsa lain. > > Akan lebih menjanjikan lagi bila tokoh-tokoh PDI-P yang hengkang kembali > bergabung. > > Dan akan lebih berpeluang lagi apabila ada kelegawaan menampilkan cawapres > baru yang betul-betul baru... > > DJP
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Tepuk Tangan diberikan juga selain kepada PDI-P dan Megawati Soekarnoputri, juga kepada Bung Budiman Sudjatmiko yang sekarang menjadi "Comrade-In-Arms" (Waffenbruder- Rekan Seperjuangan) Prabowo dan Wiranto! Gautama Harsha In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, djajaprana wrote: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/26/03041657/tepuk.tangan..untuk.prabowo.dan.wiranto Mantan Menteri Pertahanan dan Panglima ABRI itu juga menyitir pemikiran-pemikiran Bung Karno tentang Tri Sakti untuk membangkitkan rakyat Indonesia yang belum menjadi tuan di negeri sendiri, yaitu berdikari di bidang ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian dalam budaya Menurut Prabowo, yang membuat bangsa Indonesia sudah 60 tahun merdeka tetapi... Kalau pernyataan itu benar tulus, masih ada harapan untuk mengoreksi arah sejarah bangsa ini dan menemukan kembali semangat nasionalisme yang pernah menggentarkan bangsa lain. Akan lebih menjanjikan lagi bila tokoh-tokoh PDI-P yang hengkang kembali bergabung. Dan akan lebih berpeluang lagi apabila ada kelegawaan menampilkan cawapres baru yang betul-betul baru... DJP RAKERNAS V PDI PERJUANGAN Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto Minggu, 26 April 2009 | 03:04 WIB Hubungan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Hati Nurani Rakyat semakin dekat dari hari ke hari. Kedekatan itu terlihat bukan saja dari ideologi dan nilai-nilai yang mereka perjuangkan, tetapi juga dari kedekatan tokoh-tokohnya, yaitu antara Megawati Soekarnoputri, Wiranto, dan Prabowo Subianto. Dalam Rapat Kerja Nasional V PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Sabtu (25/4), kedekatan itu juga semakin tampak. Wiranto dan Prabowo diundang secara khusus bahkan diberi kesempatan berbicara di hadapan para Ketua, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu tingkat provinsi se-Indonesia. Hadir juga sejumlah kepala daerah antara lain Gubernur Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan Bali. Dalam pidatonya, Wiranto dan Prabowo juga menegaskan adanya kedekatan itu. Selain membuat suasana menjadi cair, keduanya juga menunjukkan kedekatan nilai-nilai dan personalitas. Wiranto membuka pidatonya dengan mengatakan merasa tidak canggung berbicara di PDI-P. Menurut Wiranto, sejarah mencatat hubungan dirinya dengan Megawati sudah cukup lama, cukup intens, dan tidak satu hal pun yang menjadi alasan menjadi jauh. PDI-P sebagai partai wong cilik. Partai rakyat jelata. PDI-P juga secara intens memperjuangkan kaum duafa itu. Sementara itu, Hanura adalah partai yang lahir dan tumbuh berkembang karena kepedulian pada nasib wong cilik dan ingin memahami hati nurani rakyat jelata. "Saya sangat yakin PDI-P dan Hanura basudara," kata Wiranto disambut tepuk tangan. "Batik Hanura ini juga ada merahnya sejak dulu," ucap Wiranto lagi. Tri Sakti Mantan Menteri Pertahanan dan Panglima ABRI itu juga menyitir pemikiran-pemikiran Bung Karno tentang Tri Sakti untuk membangkitkan rakyat Indonesia yang belum menjadi tuan di negeri sendiri, yaitu berdikari di bidang ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian dalam budaya. "Teriakan mereka, jeritan mereka, tenggelam oleh hiruk pikuknya pembangunan perkotaan yang katanya menjadi indikator dari keberhasilan ekonomi nasional kita yang sudah menganut neoliberalisme," kata Wiranto. Wiranto juga mengingatkan pesan Bung Karno. "Bung Karno mengatakan perubahan membutuhkan gerakan. Gerakan membutuhkan suatu kekuatan. Dan kekuatan yang besarlah yang dapat membangun perubahan itu. Maka kami partai kecil, bukan partai besar, mendorong, mengajak dan ingin bersama-sama membangun kekuatan yang besar itu," kata Wiranto langsung disambut gemuruh tepuk tangan. Gerindra cucu PNI Prabowo yang berpidato setelah Wiranto juga banyak disambut gemuruh tepuk tangan. Gemuruh tepuk tangan pertama terjadi ketika Prabowo yang mantan Komandan Komando Pasukan Khusus itu memekikkan kata "merdeka" tiga kali dengan suara lantang. "Kalau tadi Pak Wiranto tidak canggung berdiri di sini, saya terbalik. Saya canggung berdiri di sini," kata Prabowo. Menurut Prabowo, dirinya merasa canggung karena berasal dari keluarga lawan politik Bung Karno. "Ayahanda saya, Sumitro Djojohadikusumo, lawan politik Bung Karno tahun 50-an. Namun saat kecil, waktu Bung Karno di pengasingan, ayah selalu mengatakan, meski ia berbeda pandangan dengan Bung Karno, Bung Karno itu pemimpin terbesar di Republik. Tanpa Bung Karno tidak bisa merdeka Republik ini," ujarnya disambut tepuk tangan. Prabowo mengatakan, kalau Hanura bersaudara dengan PDI-P, Gerindra juga. "Kalau Hanura saudara pertama, mungkin kami saudara kedua," ucapnya. Megawati pun tersenyum. Prabowo menjelaskan, semula Gerindra akan diberi nama Partai Indonesia Raya (Parindra). Parindra in
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto
Lalu, Bagaimana dengan kriminal militer mereka? Bukankah pembunuhan masal terjadi di bawah perintah Prabowo & Wiranto? Kok bisa-bisanya masih ditepuki tangan? Apa rakyat Indonesia sudah menderita amnesia? Soe Tjen Marching. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, djajaprana wrote: > > http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/26/03041657/tepuk.tangan..untuk.prabowo.dan.wiranto > ... Mantan Menteri Pertahanan dan Panglima ABRI itu juga menyitir > pemikiran-pemikiran Bung Karno tentang Tri Sakti untuk membangkitkan rakyat > Indonesia yang belum menjadi tuan di negeri sendiri, yaitu berdikari di > bidang ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian dalam budaya > Menurut Prabowo, yang membuat bangsa Indonesia sudah 60 tahun merdeka > tetapi... > > > Kalau pernyataan itu benar tulus, masih ada harapan untuk mengoreksi arah > sejarah bangsa ini dan menemukan kembali semangat nasionalisme yang pernah > menggentarkan bangsa lain. > > Akan lebih menjanjikan lagi bila tokoh-tokoh PDI-P yang hengkang kembali > bergabung. > > Dan akan lebih berpeluang lagi apabila ada kelegawaan menampilkan cawapres > baru yang betul-betul baru... > > DJP > > > RAKERNAS V PDI PERJUANGAN > Tepuk Tangan untuk Prabowo dan Wiranto > Minggu, 26 April 2009 | 03:04 WIB > > Hubungan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan Partai Gerakan > Indonesia Raya dan Partai Hati Nurani Rakyat semakin dekat dari hari ke hari. > Kedekatan itu terlihat bukan saja dari ideologi dan nilai-nilai yang mereka > perjuangkan, tetapi juga dari kedekatan tokoh-tokohnya, yaitu antara Megawati > Soekarnoputri, Wiranto, dan Prabowo Subianto. > > Dalam Rapat Kerja Nasional V PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Sabtu > (25/4), kedekatan itu juga semakin tampak. Wiranto dan Prabowo diundang > secara khusus bahkan diberi kesempatan berbicara di hadapan para Ketua, > Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu tingkat > provinsi se-Indonesia. Hadir juga sejumlah kepala daerah antara lain Gubernur > Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Maluku, > Wakil Gubernur Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan Bali. > > Dalam pidatonya, Wiranto dan Prabowo juga menegaskan adanya kedekatan itu. > Selain membuat suasana menjadi cair, keduanya juga menunjukkan kedekatan > nilai-nilai dan personalitas. > > Wiranto membuka pidatonya dengan mengatakan merasa tidak canggung berbicara > di PDI-P. Menurut Wiranto, sejarah mencatat hubungan dirinya dengan Megawati > sudah cukup lama, cukup intens, dan tidak satu hal pun yang menjadi alasan > menjadi jauh. > > PDI-P sebagai partai wong cilik. Partai rakyat jelata. PDI-P juga secara > intens memperjuangkan kaum duafa itu. Sementara itu, Hanura adalah partai > yang lahir dan tumbuh berkembang karena kepedulian pada nasib wong cilik dan > ingin memahami hati nurani rakyat jelata. "Saya sangat yakin PDI-P dan Hanura > basudara," kata Wiranto disambut tepuk tangan. > > "Batik Hanura ini juga ada merahnya sejak dulu," ucap Wiranto lagi. > > Tri Sakti > > Mantan Menteri Pertahanan dan Panglima ABRI itu juga menyitir > pemikiran-pemikiran Bung Karno tentang Tri Sakti untuk membangkitkan rakyat > Indonesia yang belum menjadi tuan di negeri sendiri, yaitu berdikari di > bidang ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian dalam budaya. > > "Teriakan mereka, jeritan mereka, tenggelam oleh hiruk pikuknya pembangunan > perkotaan yang katanya menjadi indikator dari keberhasilan ekonomi nasional > kita yang sudah menganut neoliberalisme," kata Wiranto. > > Wiranto juga mengingatkan pesan Bung Karno. "Bung Karno mengatakan perubahan > membutuhkan gerakan. Gerakan membutuhkan suatu kekuatan. Dan kekuatan yang > besarlah yang dapat membangun perubahan itu. Maka kami partai kecil, bukan > partai besar, mendorong, mengajak dan ingin bersama-sama membangun kekuatan > yang besar itu," kata Wiranto langsung disambut gemuruh tepuk tangan. > > Gerindra cucu PNI > > Prabowo yang berpidato setelah Wiranto juga banyak disambut gemuruh tepuk > tangan. Gemuruh tepuk tangan pertama terjadi ketika Prabowo yang mantan > Komandan Komando Pasukan Khusus itu memekikkan kata "merdeka" tiga kali > dengan suara lantang. "Kalau tadi Pak Wiranto tidak canggung berdiri di sini, > saya terbalik. Saya canggung berdiri di sini," kata Prabowo. > > Menurut Prabowo, dirinya merasa canggung karena berasal dari keluarga lawan > politik Bung Karno. "Ayahanda saya, Sumitro Djojohadikusumo, lawan politik > Bung Karno tahun 50-an. Namun saat kecil, waktu Bung Karno di pengasingan, > ayah selalu mengatakan, meski ia berbeda pandangan dengan Bung Karno, Bung > Karno itu pemimpin terbesar di Republik. Tanpa Bung Karno tidak bisa merdeka > Republik ini," ujarnya disambut tepuk tangan. > > Prabowo mengatakan, kalau Hanura bersaudara dengan PDI-P, Gerindra juga. > "Kalau Hanura saudara pertama, mungkin kami saudara kedua," ucapnya. Mega