Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris
Sebenarnya kita semua tahu kalo kualitas SDM bangsa kita tidak kalah dengan bangsa lain.. Tetapi yang kalah dari bangsa kita dibanding dengan bangsa lain adalah tidak adanya kepedulian dari para pemimpin negri kita ini untuk memajukan mereka2 yang mempunyai kemampuan membanggakan tersebut. Karena mungkin dalam pemikiran para pemimpin kita yang sebenarnya adalah bagaimana membuat bangsa ini tetap bodoh dan tetap terbelakang, sehingga kecurangan2 yang mereka lakukan terhadap negara tidak kita ketahui. Sangat disayangkan jika putra2 terbaik bangsa kita ini harus mengabdikan dirinya untuk bekerja di negara lain karena mereka tidak mendapatkan perhatian di negeri sendiri. Hmmm, sayang sekali.. Salam, BCI Imam Krismanto [EMAIL PROTECTED] Sent by: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 08/28/2008 09:45 AM Please respond to Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com To Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com cc Subject Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris Wah sungguh saya iku bangga dengan prestasi anak bangsa alumni ITS ini, membuktikan bahwa kualitas bangsa kita sungguh tidak kalah dengan bangsa yang paling maju sekalipun kalau digali potensinya. Saya bayangkan dari Jombang dia akan memberikan peralatan yang super canggih yang bisa digunakan oleh James Bond agen 007 yang kesohor itu Selamat buat Dr. Subschan. Salam Perjuangan, Imam Krismanto, BSD City
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris
Salam, Beberapa waktu yang lalu, ada berita bahwa seorang insinyur kelahiran SEMARANG , penemuannya menjadi dasar dari semua RADAR di Inggris dan Eropa.. Kalau di Amerika,Rusia dan Tiongkok, para gen ius seperti in lansung di tarik kedalam negeri dan diberi gaji dan kedudukan yang tinggi.Lain di Indonesia karena dianggap saingan dan paling2 dimasukkan ke bagian LITBANG dengan gaji tukang ojek.. Wasalam, Wal Suparmo --- On Thu, 28/8/08, Ratna Savitri [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Ratna Savitri [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, 28 August, 2008, 6:51 AM Yth. Kang Agus, Mohon maaf ini OOT dan sumber dari koran lain, tapi saya pikir perlu disebarluaskan dan ditanggapi melihat anak bangsa yang gemilang (sekali lagi) nampaknya akan ditawari untuk bekerja bagi bangsa lain, di bidang teknologi pertahanan pula. Maturnuwun cheers, Nana
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris
kalau di silicon valley sini banyak temen2 dari china yang ditarik oleh pemda-pemda propinsi di cina untuk membangun industri *tech, mulai dari semikonduktor sampai software outsourcing. Yang orang vietnam malah sudah berhasil memindahkan Intel plant ke vietnam padahal tadinay terusir dari negaranya karena perang vietnam di era 1970an. shalam, carlos On 8/28/08, Wal Suparmo [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Beberapa waktu yang lalu, ada berita bahwa seorang insinyur kelahiran SEMARANG , penemuannya menjadi dasar dari semua RADAR di Inggris dan Eropa.. Kalau di Amerika,Rusia dan Tiongkok, para gen ius seperti in lansung di tarik kedalam negeri dan diberi gaji dan kedudukan yang tinggi.Lain di Indonesia karena dianggap saingan dan paling2 dimasukkan ke bagian LITBANG dengan gaji tukang ojek.. Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris
Ga begitu mas, biar digaji tinggi biaya reseachnya dari mana, apalagi satu orang pintar harus didukung berbagai orang pintar lainnya pdahal orang pintar kita kebanyakan pintar ngritik thok.rzain --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Wal Suparmo [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Beberapa waktu yang lalu, ada berita bahwa seorang insinyur kelahiran SEMARANG , penemuannya menjadi dasar dari semua RADAR di Inggris dan Eropa.. Kalau di Amerika,Rusia dan Tiongkok, para gen ius seperti in lansung di tarik kedalam negeri dan diberi gaji dan kedudukan yang tinggi.Lain di Indonesia karena dianggap saingan dan paling2 dimasukkan ke bagian LITBANG dengan gaji tukang ojek..  Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris
Pemerintah kita belum bisa menghargai mereka karena masih dipusingkan dengan urusan kemiskinan, kelaparan, harga BBM dan korupsimaka mereka orang-orang yang berponsi tinggi kurang mendapat perhatian yang serius. Sampai kapan ya seperti ini??? obangsa kukasihan sekali nasib mu - Original Message - From: Patriawan, Carlos To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, August 29, 2008 1:51 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris kalau di silicon valley sini banyak temen2 dari china yang ditarik oleh pemda-pemda propinsi di cina untuk membangun industri *tech, mulai dari semikonduktor sampai software outsourcing. Yang orang vietnam malah sudah berhasil memindahkan Intel plant ke vietnam padahal tadinay terusir dari negaranya karena perang vietnam di era 1970an. shalam, carlos
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris
jawaban sby ttg masalah gini ini standard kok itu urusan pemda yg bersangkutan. - Original Message - From: Wal Suparmo [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 28, 2008 5:52 PM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris Salam, Beberapa waktu yang lalu, ada berita bahwa seorang insinyur kelahiran SEMARANG , penemuannya menjadi dasar dari semua RADAR di Inggris dan Eropa.. Kalau di Amerika,Rusia dan Tiongkok, para gen ius seperti in lansung di tarik kedalam negeri dan diberi gaji dan kedudukan yang tinggi.Lain di Indonesia karena dianggap saingan dan paling2 dimasukkan ke bagian LITBANG dengan gaji tukang ojek.. Wasalam, Wal Suparmo
[Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris
Yth. Kang Agus, Mohon maaf ini OOT dan sumber dari koran lain, tapi saya pikir perlu disebarluaskan dan ditanggapi melihat anak bangsa yang gemilang (sekali lagi) nampaknya akan ditawari untuk bekerja bagi bangsa lain, di bidang teknologi pertahanan pula. Maturnuwun cheers, Nana -Original Message- From: vidya sinisuka [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 27 Aug 2008 07:52:42 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [beasiswa] [OOT] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris [ Selasa, 26 Agustus 2008 ] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris Sang Robot Bisa Bedakan yang Sipil dan Militer Hampir bersamaan dengan ulang tahun kemerdekaan Indonesia, Dr Subchan, peneliti asal Indonesia, berhasil meraih prestasi bergengsi di Inggris. Bahkan, Departemen Pertahanan Inggris berminat mengembangkan robot dan piranti ciptaan timnya. NURANI SUSILO, London SIAPA sangka dari Swindon, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar dua jam berkendara dari London, seorang anak bangsa, Dr Subchan, kini menjadi pembicaran di Inggris. Peneliti di Cranfield University, Shrivenham Campus di Oxfordshire, Inggris, bersama timnya dinyatakan sebagai pemenang Minister of Defense (MoD) Grand Challenge. MoD Grand Challenge adalah lomba bergengsi untuk mencari teknologi terapan di dunia militer yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Inggris. Subchan, pria yang lahir dan besar di Jombang, Jawa Timur, itu bersama Team Stellar mengembangkan Saturn (Sensing and Autonomous Tactical Urban Reconnaissance Network). Saturn adalah semacam robot yang berfungsi mendeteksi ancaman musuh. Bukan sembarang robot. Ini adalah robot terpadu yang memiliki tiga komponen, baik di darat maupun udara, yang bisa mengidentifikasi kekuatan dan posisi musuh di medan pertempuran. Tim Stellar adalah gabungan antara Cranfield University, Stellar Service Ltd, Blue Bear System Ltd, SELEX Sensors, dan Airborne System Ltd, TRW Conekt, dan Marshall Specialist Vehicles. ''Robot ini bisa menggantikan manusia untuk mengintai kekuatan dan posisi musuh, tanpa berisiko terlihat atau diketahui lawan,'' jelas Subchan yang lulusan Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) jurusan matematika 1994 itu kepada Jawa Pos kemarin. Karena berbagai kelebihan itu, Subchan dan Team Stellar dinyatakan unggul dibandingkan peserta lomba yang lain. Andy Wallace, perwira militer dari Departemen Pertahanan Inggris, mengakui ingin mendapatkan produk teknologi yang membuat misi prajurit di medan tempur semakin aman. ''Kami ingin tentara yang bertugas di lapangan makin aman dan keselamatan mereka terlindungi,'' kata Wallace kepada stasiun televisi BBC. Dalam konteks perang modern, lanjut Wallace, produk teknologi seperti yang dikembangkan Subcham dan timnya memang sangat relevan. Medan yang asing dan sulit, membutuhkan piranti yang bisa sangat membantu prajurit tempur. Robot yang dikembangkan Team Stellar ini terdiri atas dua pesawat kecil dan satu kendaraan darat. Semuanya tanpa awak. Wahana ini dilengkapi dengan sensor radar, panas, dan visual. Untuk menyelaraskan kerja ketiga robot ini, sekaligus menganalisis hasil yang didapat, dibuat semacam pusat mengendali terpadu. Kepada Jawa Pos Subchan memaparkan, tiga komponen robot yang dikembangkan Team Stellar itu punya fungsi sendiri-sendiri yang saling menunjang. Pertama, pesawat tanpa awak yang terbang tinggi. Alat ini berfungsi memetakan wilayah dan mengetahui medan. Pesawat ini bisa mendeteksi kendaraan militer; tank, bahkan sniper (penembak jitu) lawan. Namun, untuk bom pesawat, alat ini tidak bisa mendeteksi secara akurat. Itulah sebabnya dibuat robot kedua dan ketiga berupa pesawat tanpa awak yang terbang rendah dan satu robot darat (ground vehicle). Kedua robot terakhir ini lebih berfungsi untuk mengecek atau melakukan verifikasi terhadap temuan pesawat pertama yang terbang tinggi . Subchan, yang menempuh master bidang applied matematics (S2) di Delft University of Technology di Belanda pada 1998-2000 ini terlibat di bagian desain dan pengembangaan kendaraan udara dan darat tanpa awak. ''Ini memang pekerjaan yang sangat menguras tenaga dan otak,'' kata pria kelahiran Jombang Mei 1971 itu. Dia menceritakan, proyek robot militer ini dimulai sekitar pertengahan 2007. Selama kurang lebih setahun, Team Stellar yang menggabungkan beberapa perusahaan pertahanan dan Cranfield University itu mengembangkan dan menguji coba Saturn di lapangan. Uji coba dilakukan di beberapa tempat di Inggris. Proyek ini membuat saya sering ke lapangan dan menghabiskan waktu di alam terbuka. Kadang selama berhari-hari menyempurnakan Saturn,'' kata anak kedua dari empat bersaudara pasangan Abdul Muin dan Djamilah ini. Dalam enam bulan terakhir, hampir tiap minggu Subchan dan timnya ke lapangan menguji Saturn. Waktu yang terbatas memang menjadi salah satu kendala pengembangan Saturn. Bahkan, sampai babak final pun, masih ada beberapa masalah
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris
Wah sungguh saya iku bangga dengan prestasi anak bangsa alumni ITS ini, membuktikan bahwa kualitas bangsa kita sungguh tidak kalah dengan bangsa yang paling maju sekalipun kalau digali potensinya. Saya bayangkan dari Jombang dia akan memberikan peralatan yang super canggih yang bisa digunakan oleh James Bond agen 007 yang kesohor itu Selamat buat Dr. Subschan. Salam Perjuangan, Imam Krismanto, BSD City - Original Message From: Ratna Savitri [EMAIL PROTECTED] To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 27, 2008 4:51:53 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris Yth. Kang Agus, Mohon maaf ini OOT dan sumber dari koran lain, tapi saya pikir perlu disebarluaskan dan ditanggapi melihat anak bangsa yang gemilang (sekali lagi) nampaknya akan ditawari untuk bekerja bagi bangsa lain, di bidang teknologi pertahanan pula. Maturnuwun cheers, Nana -Original Message- From: vidya sinisuka vidya_sinisuka@ yahoo.com Date: Wed, 27 Aug 2008 07:52:42 To: [EMAIL PROTECTED] s.com Subject: [beasiswa] [OOT] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris [ Selasa, 26 Agustus 2008 ] Doktor asal Jombang Menangi Kompetisi Teknologi Pertahanan di Inggris Sang Robot Bisa Bedakan yang Sipil dan Militer Hampir bersamaan dengan ulang tahun kemerdekaan Indonesia, Dr Subchan, peneliti asal Indonesia, berhasil meraih prestasi bergengsi di Inggris. Bahkan, Departemen Pertahanan Inggris berminat mengembangkan robot dan piranti ciptaan timnya. NURANI SUSILO, London SIAPA sangka dari Swindon, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar dua jam berkendara dari London, seorang anak bangsa, Dr Subchan, kini menjadi pembicaran di Inggris. Peneliti di Cranfield University, Shrivenham Campus di Oxfordshire, Inggris, bersama timnya dinyatakan sebagai pemenang Minister of Defense (MoD) Grand Challenge. MoD Grand Challenge adalah lomba bergengsi untuk mencari teknologi terapan di dunia militer yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Inggris. Subchan, pria yang lahir dan besar di Jombang, Jawa Timur, itu bersama Team Stellar mengembangkan Saturn (Sensing and Autonomous Tactical Urban Reconnaissance Network). Saturn adalah semacam robot yang berfungsi mendeteksi ancaman musuh. Bukan sembarang robot. Ini adalah robot terpadu yang memiliki tiga komponen, baik di darat maupun udara, yang bisa mengidentifikasi kekuatan dan posisi musuh di medan pertempuran. Tim Stellar adalah gabungan antara Cranfield University, Stellar Service Ltd, Blue Bear System Ltd, SELEX Sensors, dan Airborne System Ltd, TRW Conekt, dan Marshall Specialist Vehicles. ''Robot ini bisa menggantikan manusia untuk mengintai kekuatan dan posisi musuh, tanpa berisiko terlihat atau diketahui lawan,'' jelas Subchan yang lulusan Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) jurusan matematika 1994 itu kepada Jawa Pos kemarin. Karena berbagai kelebihan itu, Subchan dan Team Stellar dinyatakan unggul dibandingkan peserta lomba yang lain. Andy Wallace, perwira militer dari Departemen Pertahanan Inggris, mengakui ingin mendapatkan produk teknologi yang membuat misi prajurit di medan tempur semakin aman. ''Kami ingin tentara yang bertugas di lapangan makin aman dan keselamatan mereka terlindungi, '' kata Wallace kepada stasiun televisi BBC. Dalam konteks perang modern, lanjut Wallace, produk teknologi seperti yang dikembangkan Subcham dan timnya memang sangat relevan. Medan yang asing dan sulit, membutuhkan piranti yang bisa sangat membantu prajurit tempur. Robot yang dikembangkan Team Stellar ini terdiri atas dua pesawat kecil dan satu kendaraan darat. Semuanya tanpa awak. Wahana ini dilengkapi dengan sensor radar, panas, dan visual. Untuk menyelaraskan kerja ketiga robot ini, sekaligus menganalisis hasil yang didapat, dibuat semacam pusat mengendali terpadu. Kepada Jawa Pos Subchan memaparkan, tiga komponen robot yang dikembangkan Team Stellar itu punya fungsi sendiri-sendiri yang saling menunjang. Pertama, pesawat tanpa awak yang terbang tinggi. Alat ini berfungsi memetakan wilayah dan mengetahui medan. Pesawat ini bisa mendeteksi kendaraan militer; tank, bahkan sniper (penembak jitu) lawan. Namun, untuk bom pesawat, alat ini tidak bisa mendeteksi secara akurat. Itulah sebabnya dibuat robot kedua dan ketiga berupa pesawat tanpa awak yang terbang rendah dan satu robot darat (ground vehicle). Kedua robot terakhir ini lebih berfungsi untuk mengecek atau melakukan verifikasi terhadap temuan pesawat pertama yang terbang tinggi . Subchan, yang menempuh master bidang applied matematics (S2) di Delft University of Technology di Belanda pada 1998-2000 ini terlibat di bagian desain dan pengembangaan kendaraan udara dan darat tanpa awak. ''Ini memang pekerjaan yang sangat menguras tenaga dan otak,'' kata pria kelahiran Jombang Mei 1971 itu. Dia menceritakan, proyek robot militer ini dimulai sekitar