Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Roket RX-420 CN-235 Militer:Getarkan Australia, Singapura, Malaysia
Salam, Kapan C ( CASSA ) hilang dari sebutan pesawat CN?. Itu baru hebat! Ingat TETUKO= SING TEKO ORA TUKU, SING TUKU ORA TEKO. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sen, 12/4/10, Nugrasius - W73 nugras...@ptadaro.com menulis: Dari: Nugrasius - W73 nugras...@ptadaro.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Roket RX-420 CN-235 Militer:Getarkan Australia, Singapura, Malaysia Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 12 April, 2010, 10:51 AM -Original Message- From: I Putu Bidharma Satya Sent: Wednesday, April 07, 2010 6:24 PM To: Indra Wardana; Haryani Suwirman; Mohammad Abdul Nafi Azhari; Widyasmoro H A; Iskandar; 'febrya...@trans7. co.id'; 'SuleKantor' ; Witaningsih; Yurwan Ermadi Subject: ROKET IndonesiaGetarkan Australia, Singapura, Malaysia Ganyang gaan!!! _ _ __ Roket RX-420 CN-235 Militer: Getarkan Australia, Singapura, Malaysia Oleh Cardiyan HIS Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesiaini dijegal justru oleh orang Indonesiasendiri (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset ! Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia. Meski sudah berlangsung 2 pekan yang lalu, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesiayang lebih senang ceritera Pilpres, tetapi di Australia, Singapura dan tentu saja di negara tetangga yang suka siksa TKI dan muter-muterin Ambalat yakni Malaysia. Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor. Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun cuma Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller checks pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp. 50 milyar. Apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp. 700 trilyun. Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura dan Malaysia? Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesiaini ke depan akan membawa Indonesiamampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesiabernama Nano Satellite sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesiaini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesiaakan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesiadengan demikian akan masuk member Asian Satellite Club bersama Cina, KoreaUtara, Indiadan Iran. Nah kekhawatiran Australia, Singapura dan Malaysiaini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesiamampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesiauntuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga!!! Kalau tempat peluncurannya ditempatkan di Batam atau Bintan, maka Singapura dan Malaysia Barat sudah gemetaran bakal kena roket Indonesia. Dan kalau ditempatkan di sepanjang perbatasan KalimantanIndonesia dengan Malaysia Timur, maka si OKB Malaysia tak akan pernah berpikir ngerampok Ambalat. Akan hal Australia, mereka ada rasa takutnya juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesiaitu memang bukan sekedar mitos tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan dekat. CN 235 Versi Militer Rupanya Australia, Singapura dan Malaysiasudah lama nyaho kehebatan insinyur-insinyur Indonesia. Buktinya? Tidak hanya gentar dengan roket RX-420 Lapan tetapi mereka sekarang sedang mencermati pengembangan lebih jauh dari CN235 versi Militer buatan PT. DI. Juga mencermati perkembangan PT. PAL yang sudah siap dan mampu membuat kapal selam asal dapat kepercayaan penuh dan dukungan dana dari pemerintah. Kalau para ekonom Indonesia antek-antek World Bank dan IMF menyebut pesawat-pesawat buatan PT. DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak (cuma Rp. 30 trilun untuk infrastruktur total, SDM dan lain-lain) dan hanya jadi mainannya BJ Habibie. Tetapi mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati? Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN 235 terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesiapada CN 235 versi militer ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Roket RX-420 CN-235 Militer:Getarkan Australia, Singapura, Malaysia
Ini informasi serius??? Karena ini produk dari Lembaga Milik Pemerintah, apakah ada pihak netral yang meliput hal ini??? Bila informasi ini memang benar, ya harus mendapat apresiasi dari Pemerintah Indonesia. Soalnya, informasi yang saya dapat dari beberapa teman wartawan yang rajin meliput soal Pesawat CN 235 pada sekitar tahun 1995, mayoritas pengguna CN 235 di dunia, antara lain Korea Selatan, katanya sih yang diproduksi oleh Pabrik Induknya yang ada di Spanyol dan bukan yang diproduksi oleh IPTN. Sangking kesalnya jualan pesawat gak laku - laku, maka IPTN terpaksa menjual CN 235 dibarter dengan Beras Ketan ke Thailand. Saat itu masyarakat langsung geger. Apa yang terjadi dengan IPTN??? Kalau kualitas CN 235 dibilang buruk, buktinya banyak negara lain yang menggunakan dan mereka puas dengan kualitasnya. Tetapi mengapa mereka enggan beli yang produksi IPTN??? Apakah karena harganya lebih mahal dibandingkan dengan produk Spanyol??? Apakah karena IPTN tidak bisa menjual pesawat tersebut secara kredit seperti yang dilakukan oleh Spanyol??? Atau kualitas rakitan Indonesia sangat diragukan oleh negara pengguna??? Tapi kalau dalam perkembangannya sampai saat ini justru CN 235 versi militer adalah murni karya anak bangsa Indonesia, ya seharusnya kita bisa berbangga hati. Tapi ngomong - ngomong, CN 235 Versi Militer yang digunakan oleh Turki dan Korsel itu buatan PT DI atau buatan Pabrik Induknya di Spanyol??? Kalau itu buatan Spanyol, artinya para Insinyur Spanyol belajar di PT DI untuk membuat CN 235 versi Militer untuk dijual ke Turki dan Korea Selatan. Soal investasi IPTN yang saat itu mencapai Rp. 30 Triliun, dimana kurs US Dollar saat itu masih dibawah Rp. 2000,-/ US Dollar, menurut media massa di Eropa, investasi itu terlalu mahal bila hanya untuk memproduksi pesawat jenis CN 235. Keponakan saya yang menjadi dosen di Belanda, mengirimkan ke saya beberapa tulisan yang di muat di Media Cetak Belanda tentang betapa borosnya investasi untuk membangun IPTN tersebut (saat itu kan belum ada internet he he he he). Yah bisa saja apa yang dimuat oleh media cetak di Belanda itu cuma isapan jempol belaka dan cenderung berbau provokasi, karena investasi Rp 30 triliun untuk membangun IPTN saat itu adalah jumlah yang sangat wajar. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sen, 12/4/10, Nugrasius - W73 nugras...@ptadaro.com menulis: Dari: Nugrasius - W73 nugras...@ptadaro.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Roket RX-420 CN-235 Militer:Getarkan Australia, Singapura, Malaysia Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 12 April, 2010, 3:51 AM -Original Message- From: I Putu Bidharma Satya Sent: Wednesday, April 07, 2010 6:24 PM To: Indra Wardana; Haryani Suwirman; Mohammad Abdul Nafi Azhari; Widyasmoro H A; Iskandar; 'febrya...@trans7. co.id'; 'SuleKantor' ; Witaningsih; Yurwan Ermadi Subject: ROKET IndonesiaGetarkan Australia, Singapura, Malaysia Ganyang gaan!!! _ _ __ Roket RX-420 CN-235 Militer: Getarkan Australia, Singapura, Malaysia Oleh Cardiyan HIS Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesiaini dijegal justru oleh orang Indonesiasendiri (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset ! Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia. Meski sudah berlangsung 2 pekan yang lalu, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesiayang lebih senang ceritera Pilpres, tetapi di Australia, Singapura dan tentu saja di negara tetangga yang suka siksa TKI dan muter-muterin Ambalat yakni Malaysia. Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor. Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun cuma Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller checks pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp. 50 milyar. Apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp. 700 trilyun. Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura dan Malaysia? Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesiaini ke depan akan membawa Indonesiamampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesiabernama Nano Satellite sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesiaini