Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tersinggung di Gedung DPR

2010-01-18 Terurut Topik Sri Handoko
Hebatnya ada Mas...
ya itu...menaruh Ruhut dalam Pansus Century..
trus ngobrak abrik tatanan dan membelokkan opini masyarakat...
itu hebatnya
piye to 







Dari: Adyanto Aditomo 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sab, 16 Januari, 2010 18:11:44
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tersinggung di Gedung DPR


Pembelaan berlebihan dari Partai Demokrat dan para Pendukung SBY terhadap 
tindakan RS yang cenderung tidak sopan dan melecehkan pihak lawan bicaranya di 
Pansus DPR, bisa menjadi bumerang bagi Partai Demokrat dan SBY.
Ada kesan kuat, RS telah dengan sengaja memperlebar sasaran tembak masyarakat, 
dengan secara sadar menyediakan dirinya menjadi sasaran tembak baru oleh 
masyarakat.
Persoalan dengan kasus Bank Century yang terus melebar kemana - mana dimana 
cenderung memojokkan Pemerintahan SBY yang terkesan ceroboh dalam mengelola 
Keuangan Negara, sekarang ditambah lagi dengan kesediaan Ruhut Sitompul menjadi 
sasaran tembak yang baru bagi masyarakat dengan secara terbuka melecehkan lawan 
bicaranya di DPR.
Demo Anti Ruhut Sitompul yang merebak di Makassar, Solo dan Jember, membuktikan 
bahwa upaya Ruhut Sitompul memprovokasi masyarakat telah berhasil dengan baik.
Bila itu merupakan strategi Partai Demokrat dan SBY untuk mengalihkan perhatian 
masyarakat dari kasus Bank Century, saya kok khawatir Partai Demokrat dan SBY 
akan kecewa, karena kesan yang ada di masyarakat terhadap Partai Demokrat dan 
SBY justru semakin buruk: Sudah ceroboh dalam mengelola Keuangan Negara, h 
Sombong dan Congkak pula.
Soal adanya korupsi dalam kasus bailout, memang sampai saat ini belum terbukti.
Tapi adanya tanda - tanda korupsi memang sudah mulai nampak, terutama dari 
pengakuan Robert Tantular di DPR yang meminjam uang Budi Sampurna US.$ 18 juta 
yang dituangkan dalam Akta Notaris, ternyata berdasarkan Surat Keterangan dari 
Susno Duaji harus diganti oleh LPS.
Bila terbukti ada korupsi dalam kasus ini, nasib Partai Demokrat dan SBY bisa 
sangat runyam.
Jadi apa hebatnya Partai Demokrat dan SBY bagi bangsa ini???

Salam,

Adyanto Aditomo.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tersinggung di Gedung DPR

2010-01-16 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Komentar Ramadhan Pohan, Anggota DPR dari Partai Demokrat di Metro TV sesaat 
setelah kejadian tersebut menyatakan bahwa pernyataan Ruhut Sitompul tidak 
mewakili Partai Demokrat, apalagi mewakili SBY, karena dalam Hukum Ketata 
Negaraan kita, seorang Presiden berhak memerintahkan Kepolisian untuk bertindak 
bila memang terindikasi ada dugaan tindak pidana.
Bila tidak dilakukan, justru malah salah.
Jadi semua itu hanya pernyataan Ruhut Sitompul Pribadi.
Soal mengapa Ruhut Sitompul membuat pernyataan ngawur seperti itu, sebaiknya 
ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan saja.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 14/1/10, Sam Ardi  menulis:


Dari: Sam Ardi 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tersinggung di Gedung DPR
Kepada: "blogger-ngalam" , 
apwkomi...@yahoogroups.com, Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 14 Januari, 2010, 6:35 AM


*JAKARTA, KOMPAS.com* — Suasana rapat Pansus Angket Kasus Bank Century,
Kamis (14/1/2010), sempat "memanas" saat anggota Pansus asal Fraksi Partai
Demokrat, Ruhut Sitompul, mengajukan pertanyaan kepada saksi yang
dihadirkan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Berulang kali Ruhut menyebut
Kalla dengan panggilan "Daeng" dengan intonasinya yang khas. Seusai
mengajukan pertanyaan, beberapa anggota Pansus melakukan interupsi. Salah
satunya anggota Pansus asal Fraksi PKS, Andi Rahmat.

"Kali ini saya tersinggung dengan Anda, Saudara Ruhut. Saya orang Bugis dan
berulang kali Anda memanggil Pak JK dengan Daeng dalam pemeriksaan ini.
Tolong hindari penggunaan identitas budaya dalam ruangan Pansus ini," kata
Andi dengan raut wajah keras.

Hal yang sama juga diungkapkan anggota Pansus lainnya, Akbar Faishal.
"Tolonglah, jangan kita menggunakan kata-kata yang menyinggung di ruang
Pansus ini. Apalagi terkait budaya, ini bisa memecah kita sebagai bangsa,"
katanya.

Mendapat interupsi dan kritikan, Ruhut pun menyatakan bahwa ia hanya
menggunakan haknya untuk bertanya. "Kita pakai etikalah. Saya hanya
bertanya. Kalau ada yang menyinggung, saya mohon maaf Pak Jusuf Kalla," ujar
Ruhut.

Saat mengajukan pertanyaan dan pernyataannya, sempat terjadi saling jawab
antara Ruhut dan Kalla. Ruhut mangatakan, perintah Kalla kepada Polri untuk
menangkap bos Bank Century, Robert Tantular, merupakan intervensi terhadap
penegak hukum.

"Tahukan Anda, Daeng yang terhormat, bahwa apa yang Anda lakukan adalah
intervensi terhadap lembaga penegak hukum. Apa Anda sadar, sebagai simbol
negara itu bisa merusak tatanan hukum," kata Ruhut dengan berapi-api.

Kalla langsung menimpali, "Intervensi itu kata Anda. Saya hanya
memerintahkan," ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.
http://nasional.kompas.com/read/2010/01/14/11592971/JK.Dipanggil.Daeng..Andi.Rahmat.Tersinggung

--
Best Regards,
Blog: http://mygoder.wordpress.com
Twitter: http://twitter.com/fakirbenwit
*cinta ditolak, firewall digasak!!!*


[Non-text portions of this message have been removed]