Komentar Ramadhan Pohan, Anggota DPR dari Partai Demokrat di Metro TV sesaat
setelah kejadian tersebut menyatakan bahwa pernyataan Ruhut Sitompul tidak
mewakili Partai Demokrat, apalagi mewakili SBY, karena dalam Hukum Ketata
Negaraan kita, seorang Presiden berhak memerintahkan Kepolisian untuk bertindak
bila memang terindikasi ada dugaan tindak pidana.
Bila tidak dilakukan, justru malah salah.
Jadi semua itu hanya pernyataan Ruhut Sitompul Pribadi.
Soal mengapa Ruhut Sitompul membuat pernyataan ngawur seperti itu, sebaiknya
ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan saja.
Salam,
Adyanto Aditomo
--- Pada Kam, 14/1/10, Sam Ardi menulis:
Dari: Sam Ardi
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tersinggung di Gedung DPR
Kepada: "blogger-ngalam" ,
apwkomi...@yahoogroups.com, Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 14 Januari, 2010, 6:35 AM
*JAKARTA, KOMPAS.com* — Suasana rapat Pansus Angket Kasus Bank Century,
Kamis (14/1/2010), sempat "memanas" saat anggota Pansus asal Fraksi Partai
Demokrat, Ruhut Sitompul, mengajukan pertanyaan kepada saksi yang
dihadirkan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Berulang kali Ruhut menyebut
Kalla dengan panggilan "Daeng" dengan intonasinya yang khas. Seusai
mengajukan pertanyaan, beberapa anggota Pansus melakukan interupsi. Salah
satunya anggota Pansus asal Fraksi PKS, Andi Rahmat.
"Kali ini saya tersinggung dengan Anda, Saudara Ruhut. Saya orang Bugis dan
berulang kali Anda memanggil Pak JK dengan Daeng dalam pemeriksaan ini.
Tolong hindari penggunaan identitas budaya dalam ruangan Pansus ini," kata
Andi dengan raut wajah keras.
Hal yang sama juga diungkapkan anggota Pansus lainnya, Akbar Faishal.
"Tolonglah, jangan kita menggunakan kata-kata yang menyinggung di ruang
Pansus ini. Apalagi terkait budaya, ini bisa memecah kita sebagai bangsa,"
katanya.
Mendapat interupsi dan kritikan, Ruhut pun menyatakan bahwa ia hanya
menggunakan haknya untuk bertanya. "Kita pakai etikalah. Saya hanya
bertanya. Kalau ada yang menyinggung, saya mohon maaf Pak Jusuf Kalla," ujar
Ruhut.
Saat mengajukan pertanyaan dan pernyataannya, sempat terjadi saling jawab
antara Ruhut dan Kalla. Ruhut mangatakan, perintah Kalla kepada Polri untuk
menangkap bos Bank Century, Robert Tantular, merupakan intervensi terhadap
penegak hukum.
"Tahukan Anda, Daeng yang terhormat, bahwa apa yang Anda lakukan adalah
intervensi terhadap lembaga penegak hukum. Apa Anda sadar, sebagai simbol
negara itu bisa merusak tatanan hukum," kata Ruhut dengan berapi-api.
Kalla langsung menimpali, "Intervensi itu kata Anda. Saya hanya
memerintahkan," ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.
http://nasional.kompas.com/read/2010/01/14/11592971/JK.Dipanggil.Daeng..Andi.Rahmat.Tersinggung
--
Best Regards,
Blog: http://mygoder.wordpress.com
Twitter: http://twitter.com/fakirbenwit
*cinta ditolak, firewall digasak!!!*
[Non-text portions of this message have been removed]