5 Temuan Tak Terduga TGPF Duga Aparat Terlibat Penembakan Pendeta

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 22 Okt 2020 05:19 WIB
https://news.detik.com/berita/d-5223429/5-temuan-tak-terduga-tgpf-duga-aparat-terlibat-penembakan-pendeta?single=1
0 komentar <https://news.detik.com/berita/d-5223429/5-temuan-tak-terduga-tgpf-duga-aparat-terlibat-penembakan-pendeta?single=1#comm1> SHAREURL telah disalin <https://news.detik.com/berita/d-5223429/5-temuan-tak-terduga-tgpf-duga-aparat-terlibat-penembakan-pendeta?single=1> Menko Polhukam Mahfud Md membacakan hasil investigasi TGPF terkait rentetan penembakan di Intan Jaya (YouTube Kemenko Polhukam)Foto: Menko Polhukam Mahfud Md membacakan hasil investigasi TGPF terkait rentetan penembakan di Intan Jaya (YouTube Kemenko Polhukam)

*Jakarta*-

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam <https://www.detik.com/tag/menko-polhukam>)Mahfud Md <https://www.detik.com/tag/mahfud-md>membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF <https://www.detik.com/tag/tgpf-intan-jaya>)Intan Jaya <https://www.detik.com/tag/intan-jaya>menyusul ditembaknyaPendeta Yerima Zanambani <https://www.detik.com/tag/pendeta-yeremia-zanambani>. TGPF kasus penembakan Intan Jaya rampung melakukan investigasi di Papua.

Setidaknya, ada lima temuan TGPF yang disampaikan Mahfud Md. Temuan itu meliputi dugaan keterlibatan aparat hingga keluarga mengizinkan jenazah Pendeta Yeremia diautopsi.

Pertama Mahfud mengungkap keterlibatan kelompok kriminal bersenjata (KKB <https://www.detik.com/tag/kkb>) dalam penembakan yang menyebabkan anggota TNI dan sipil menjadi korban. Dia mengatakan rentetan peristiwa tersebut ada keterlibatan KKB Papua.

*Baca juga:*TGPF Ungkap Alasan Pendeta Yeremia Dikubur Minggu Meski Tabu <https://news.detik.com/berita/d-5222619/tgpf-ungkap-alasan-pendeta-yeremia-dikubur-minggu-meski-tabu>

"Informasi dan fakta-fakta yang dihimpun tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam peristiwa pembunuhan terhadap dua aparat, yakni Serka Sahlan pada tanggal 17 September 2020 dan Pratu Dwi Akbar Utomo pada tanggal 19 September 2020. Demikian pula terbunuhnya seorang warga sipil atas nama Badawi pada tanggal 17 September 2020," ungkap Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020).

Lalu Mahfud mengungkapkan soal hasil temuanTGPF <https://www.detik.com/tag/tgpf-intan-jaya>terkait penembakan terhadap Pendeta Yeremia. TGPF tidak pada kesimpulan final. TewasnyaPendeta Yeremia <https://www.detik.com/tag/pendeta-yeremia-zanambani>diduga ada keterlibatan aparat dan pihak ketiga.

"Mengenai terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani pada tanggal 19 September 2020, informasi dan fakta-fakta yang didapatkan tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat, meskipun ada juga kemungkinan dilakukan oleh pihak ketiga," kata Mahfud.

Mahfud Pimpin Rapat TGPF Penambakan di PapuaFoto: Mahfud Pimpin Rapat TGPF Penembakan di Papua (dok. Kemko Polhukam)

*Baca juga:*TGPF Yakinkan Keluarga, Jenazah Pendeta Yeremia Diautopsi di RS Independen <https://news.detik.com/berita/d-5222573/tgpf-yakinkan-keluarga-jenazah-pendeta-yeremia-diautopsi-di-rs-independen>

Diketahui, pembentukanTGPF Intan Jaya <https://www.detik.com/tag/tgpf-intan-jaya>ini diumumkan olehMahfud <https://www.detik.com/tag/mahfud-md>pada Jumat (2/10). TGPF Intan Jaya diisi dari kementerian, Polri, TNI, Kejagung, tokoh masyarakat Papua, hingga akademisi.

"Kami hari ini membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta atau TGPF kasus Intan Jaya dengan nomor keputusan 83 tahun 2020. Di dalam lampiran 1 kami itu angkat tim investigasi lapangan. Ketuanya Pak Benny Mamoto, Wakil Ketua Sugeng Purnomo," kata Mahfud saat itu.

TGPF pun turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) di Hitadipa. Namun, TGPF ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan dua orang dilaporkan terluka terkena tembakan.

*Baca juga:*Investigasi TGPF: Oknum Aparat Diduga Terlibat Pembunuhan Pendeta Yeremia <https://news.detik.com/berita/d-5222366/investigasi-tgpf-oknum-aparat-diduga-terlibat-pembunuhan-pendeta-yeremia>

TGPF diserang KKB di Intan Jaya, Papua, Jumat (9/10/2020)Foto: TGPF diserang KKB di Intan Jaya, Papua, Jumat (9/10/2020) (Istimewa)

"Info sementara, benar terjadi penghadangan oleh KKB setelah laksanakan olah TKP di Hitadipa menuju Sugapa. Korban 1 militer dan 1 tim investigasi," kata Kolonel Suriastawa kepada wartawan, Jumat (9/10).

Kerja lapangan TGPF terhalang sejumlah peristiwa, namun ada hasil investigasi yang dapat dibawa ke Jakarta untuk dilaporkan ke Mahfud. Hasil investigasi itu awalnya akan serahkan ke Mahfud pada Senin (19/10) kemarin, namun diundur menjadi Rabu (21/10).

"Tim TGPF ini selesai tepat pada waktunya, yang semula dalam 14 hari, kemudian diperpanjang 3 hari, dan pada tanggal 17 Oktober ini sesuai tenggang waktu yang sudah selesai. Adapun hasilnya ini nanti kami akan menyerahkan kepada Bapak Menko, dan Bapak Menko sendiri pada hari Senin, yaitu hari kerja, akan disampaikan. Untuk waktunya akan diinformasikan lebih lanjut," kata Sesmenko Polhukam, Letjen TNI Tri Soewandono dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/10).

Berikut lima temuan investigasiTGPF Intan Jaya <https://www.detik.com/tag/tgpf-intan-jaya>:

*1. Ada Dugaan Keterlibatan KKB Membunuh 2 Aparat dan 1 Warga*

Mahdfud Md memaparkan hasil temuanTGPF <https://www.detik.com/tag/tgpf-intan-jaya>penembakan Intan Jaya, Papua. Mahfud menyebut dua orang aparat dan satu warga sipil diduga dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Informasi dan fakta-fakta yang dihimpun tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan kelompok kriminal bersenjata atau KKB dalam peristiwa pembunuhan terhadap dua aparat ini sudah benderang kalau ini, kita sebut dugaan tapi karena belum pro justitia kita sebut dugaan yakni aparat bernama Serka Sahlan pada tanggal 17 September 2020 dan Pratu Dwi Akbar Utomo pada tanggal 19 September 2020," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020).

KKB, kataMahfud <https://www.detik.com/tag/mahfud-md>, diduga terlibat pembunuhan seorang warga sipil. Seorang sipil itu bernama Badawi diduga dibunuh pertengahan September 2020 lalu.

"Demikian pula keterlibatan KKB tampak jelas dengan terbunuhnya seorang warga sipil bernama Badawi pada tanggal 17 September 2020," katanya.

TGPF Intan jaya menuju SagupaFoto: TGPF Intan jaya menuju Sagupa (Saiman/detikcom)

*Baca juga:*Mahfud: Ada Dugaan Keterlibatan KKB di Pembunuhan 2 Aparat-1 Warga di Papua <https://news.detik.com/berita/d-5222355/mahfud-ada-dugaan-keterlibatan-kkb-di-pembunuhan-2-aparat-1-warga-di-papua>

**

*2. Oknum Aparat Diduga Terlibat Pembunuhan Pendeta Yeremia*

Mahfud juga menyampaikan temuan lain dariTGPF Intan Jaya <https://www.detik.com/tag/tgpf-intan-jaya>, Papua. Mahfud mengatakan peristiwa tewasnyaPendeta Yeremia Zanambani <https://www.detik.com/tag/pendeta-yeremia-zanambani>diduga ada keterlibatan oknum aparat.

"Mengenai terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani pada tanggal 19 September 2020, informasi dan fakta-fakta yang didapatkan tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat, meskipun ada juga kemungkinan dilakukan oleh pihak ketiga," kata Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan hasil pengumpulan data dan informasi dari TGPF untuk membuat terang sebuah peristiwa. Hasil investigasi TGPF bukan untuk kepentingan pembuktian hukum karena merupakan ranah aparat penegak hukum.

"Untuk selanjutnya pemerintah akan menyelesaikan kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku, baik hukum pidana maupun hukum administrasi negara," ucap Mahfud.

*3. TGPF Belum Temukan Saksi Mata Penembakan Pendeta Yeremia*

TGPF Intan Jaya mengungkapkan belum ada saksi mata yang melihat langsung penembakanPendeta Yerimia Zanambani. <https://www.detik.com/tag/pendeta-yeremia-zanambani>TGPF, sementara ini, hanya menemukan saksi mata pasca penembakan.

"Kemudian soal saksi mata, tugas tim ini sangat terbatas waktunya, sehingga kami maksimalkan olah TKP (tempat kejadian perkara) yang dua anggota menjadi korban, kemudian TKP Pendeta Yeremia, kemudian kami datang ke makam almarhum, ke kediaman almarhum," kata Ketua TGPF, Benny Mamoto.

Hasil investigasiTGPF<https://www.detik.com/tag/tgpf-intan-jaya>itu baru menemukan bahwa saksi mata usai penembakan yakni istri Pendeta Yeremia. Untuk saat penembakan, belum ada saksi mata yang melihat secara langsung.

"Nah, sejauh ini, belum ada saksi mata yang melihat langsung kejadian. Yang ada adalah pascakejadian, ketika sang istri nunggu suaminya nggak pulang-pulang, akhirnya ngecek ke kandang babi, ditemukan kondisi itu," tegas Benny.

*Baca juga:*Cerita Benny Mamoto soal Target 14 Hari TGPF Usut Penembakan Pendeta <https://news.detik.com/berita/d-5217754/cerita-benny-mamoto-soal-target-14-hari-tgpf-usut-penembakan-pendeta>

**

*4. Jenazah Pendeta Yeremia Akan Diautopsi di RS Independen*

Sementara itu ada juga temuan positif dari kerjaTGPF Intan Jaya <https://www.detik.com/tag/tgpf-intan-jaya>. TGPF mengatakan dapat meyakinkan keluarga Pendeta Yeremia Zanambani untuk jenazah diautopsi di rumah sakit (RS) independen.

"Bahwa perlu kami sampaikan juga, progres terkini, bahwa ketika kita berhasil meyakinkan keluarga mau tanda tangan BAP (berita acara pemeriksaan), mau memberikan izin untuk autopsi," kata Ketua TGPF Intan Jaya, Benny Mamoto.

Alasan mengapa autopsi dilakukan di RS independen pun diungkap. Hal ini didasari permintaan keluargaPendeta Yeremia <https://www.detik.com/tag/pendeta-yeremia-zanambani>.

"Penyidik telah menindaklanjuti dengan mengirim surat kepada rumah sakit independen, saya katakan independen, karena ini syarat dari keluarga," ungkap Benny.

Benny Mamoto pria kelahiran Manado Sulawesi Utara yang sejak tahun 2009 menjabat sebagai direktur Badan Narkotika Nasional (BNN).Foto: Benny Mamoto pria kelahiran Manado Sulawesi Utara (Hasan Alhabshy/detikcom)

*Baca juga:*Usut Penembakan Pendeta, TGPF Periksa 42 Saksi dari Istri hingga TNI-Polri <https://news.detik.com/berita/d-5217435/usut-penembakan-pendeta-tgpf-periksa-42-saksi-dari-istri-hingga-tni-polri>

**

*5. Alasan Pendeta Yeremia Dikubur Minggu*

Alasan jenazahPendeta Yeremia Zanambani <https://www.detik.com/tag/pendeta-yeremia-zanambani>dimakamkan pada hari Minggu juga diungkap. TGPF mengatakan keputusan itu diambil pihak keluarga dan tokoh masyarakat karena terkait alasan keamanan.

Keluarga Pendeta Yeremia dan warga setempat masih khawatir setelah terjadi penembakan. Pemakaman jenazah pun dilakukan pada Minggu meski tak lazim dilakukan.

"Jadi ada informasi yang beredar bahwa pemakaman dilakukan hari Minggu itu pantang. Tapi setelah kami bertemu pihak pendeta, tokoh masyarakat setempat dan keluarga bahwa itu kesepakatan keluarga dan pihak gereja," kata KetuaTGPF Intan Jaya <https://www.detik.com/tag/tgpf-intan-jaya>, Benny Mamoto.

"Pertimbangannya karena alasan keamanan karena berturut-turut terjadi penembakan," tambahnya.

*(rfs/jbr)*



 Analisis Pakar soal Lawatan PM Jepang ke RI dan Pengaruh China di Kawasan

Dwi Andayani - detikNews
Kamis, 22 Okt 2020 07:12 WIB
0 komentar <https://news.detik.com/berita/d-5223476/analisis-pakar-soal-lawatan-pm-jepang-ke-ri-dan-pengaruh-china-di-kawasan?tag_from=wp_hl_judul#comm1> SHAREURL telah disalin <https://news.detik.com/berita/d-5223476/analisis-pakar-soal-lawatan-pm-jepang-ke-ri-dan-pengaruh-china-di-kawasan?tag_from=wp_hl_judul> Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana dalam diskusi Warga Tanpa Warga Negara di kantor Para Syndicate, Jakarta, Jumat (19/8/2016)Foto: Ari Saputra

*Jakarta*-

Sejumlah pengamat diChina <https://www.detik.com/tag/china>menganggap kunjunganPM Jepang Yoshihide Suga <https://www.detik.com/search/searchall?query=pm%20suga>ke Indonesia sebagai sebuah ancaman stabilitas perdamaian di kawasan. Pakar hukum internasionalHikmahanto <https://www.detik.com/search/searchall?query=hikmahanto>Juwana menilai China memiliki keinginan agar Indonesia berada di belakangnya.

"Dari pernyataan China tersebut maka terlihat China punya keinginan agar Indonesia berada di belakangnya. Karena apa? Ada pernyataan bahwa ini menjadi ancaman untuk menahan pengaruh China," ujar Hikmahanto, saat dihubungi Rabu (21/10/2020).

*Baca juga:*Kunjungan PM Jepang ke Indonesia Bikin China Waspada <https://news.detik.com/berita/d-5223345/kunjungan-pm-jepang-ke-indonesia-bikin-china-waspada>

Hikmahanto mengatakan, China seharusnya tidak perlu keberatan jika dugaannya terkait kunjungan PM Jepang benar. Menurutnya, hal ini karena Indonesia merupakan negara yang berdaulat dan tidak memihak.

"Kalaulah benar kunjungan PM sebagaimana yang menjadi dugaan China, harusnya China tidak boleh keberatan. Mengingat Indonesia dan Jepang adalah negara berdaulat. Terlebih lagi Indonesia yang memiliki polurgi yang bebas aktif, wajar kalau kita tidak akan memihak salah satu kekuatan yang saling berseteru," tuturnya.

Dia juga mempertanyakan apa yang dapat ditawarkan China untuk Indonesia, bila kunjungan Jepang dianggap sebagai ancaman. Hikmahanto berpandangan, Indonesia akan menolak jika yang ditawarkan hanya membuat Indonesia bergantung pada Jepang.

"Seharusnya bila China merasa Jepang menjadi ancaman yang menahan pengaruh China di Asia Pasifik termasuk Indonesia, maka apa yang bisa China bisa tawarkan ke Indonesia," ujar Hikmahanto.

"Bila yang ditawarkan adalah membuat Indonesia memiliki ketergantungan, maka Indonesia akan jelas menolak. Indonesia akan lebih memilih Jepang, bahkan AS, Australia atau negara-negara Uni Eropa," sambungnya.

Hikmahanto menuturkan, saat ini Indonesia tidak menolak adanya pinjaman dari pihak luar. Namun dia menilai pinjaman ini, bukan merupakan pinjaman yang membuat Indonesia bergantung dengan pihak lain.

"Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi tidak mengharamkan pinjaman luar negeri, sepanjang pinjaman tersebut tidak menjadikan Indonesia memiliki ketergantungan. Ini yang justru dikehendaki oleh China," tuturnya.

*Baca juga:*PM Jepang ke RI Dianggap Ancaman, Fadli Soroti Sikap Agresif China di LCS <https://news.detik.com/berita/d-5222998/pm-jepang-ke-ri-dianggap-ancaman-fadli-soroti-sikap-agresif-china-di-lcs>

Hikmahanto menilai Indonesia perlu tetap bersikap bebas aktif meski terseret di kepentingan laut China Selatan, antara AS-Jepang dan China. Hal ini karena Indonesia menerapkan politik luar negeri bebas aktif untuk kepentingan nasional.

"Ya seperti sekarang ini bebas aktif, kita tidak mengkhianati siapapun negara. Indonesia menerapkan polurgi bebas aktif untuk kepentingan nasional Indonesia, maka Presiden membuka diri atas kunjungan PM Suga, bahkan mengizinkan Menhan Prabowo untuk ke AS membicarakan masalah pertahanan," pungkasnya.

Diketaui, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dan keduanya sepakat untuk melanjutkan kerjasama di berbagai bidang, terutama kesehatan, keamanan, dan ekonomi.

Sejumlah pengamat di China mengatakan kunjungan PM Suga ke Vietnam dan Indonesia menandakan jika Jepang secara aktif mulai membantu dan memastikan strategi Indo-Pasifik untuk menahan pengaruh China di kawasan Asia Tenggara.

Media milik Partai Komunis China, The Global Times, melaporkan para pengamat juga mengkhawatirkan jika kesepakatan yang dibuat oleh Jepang di Asia Tenggara justru akan mengancam stabilitas perdamaian di kawasan.

The Global Time mengutip pernyataan Da Zhigang, direktur dan peneliti dari Institute of Northeast Asian Studies di Heilongjiang Provincial Academy of Social Sciences yang mengatakan kesepakatan militer malah akan meningkatkan kesulitan untuk mencapai konsensus multilateral atas sengketa Laut China Selatan.

*(dwia/knv)*

Kirim email ke