-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/read/detail/331740-69-wilayah-kemarau-empat-kabupaten-awas-kekeringan



 Minggu 26 Juli 2020, 17:13 WIB 

69% Wilayah Kemarau, Empat Kabupaten Awas Kekeringan

 Ferdian Ananda Majni | Humaniora 

  69% Wilayah Kemarau, Empat Kabupaten Awas Kekeringan Ilustrasi kekeringan 
BMKG memantau perkembangan musim kemarau hingga tanggal 20 Juli 2020 atau 
dasarian kedua Juli ini. Dari 342 daerah ZOM di Indonesia, sebanyak 69% ZOM 
telah memasuki musim kemarau seiring dominannya sirkulasi angin Monsun 
Australia yang bersifat kering yang bertiup dari arah Timur – Tenggara. Kabag 
Humas BMKG Taufan Maulana mengatakan daerah-daerah yang telah memasuki musim 
kemarau adalah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa Timur, 
sebagian besar Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Barat, pesisir utara Banten, 
DKI, Sumatera Selatan bagian timur, Jambi bagian timur, sebagian besar Riau, 
sebagian besar Sumatera Utara, pesisir timur Aceh. Selanjutnya Kalimantan 
Tengah bagian selatan, Kalimantan Timur bagian timur, Kalimantan Selatan bagian 
utara, Sulawesi Barat bagian selatan, Pesisir selatan Sulawesi Selatan, 
Sulawesi Utara bagian utara, Maluku bagian barat, Papua Barat bagian timur, dan 
Papua bagian utara dan selatan. "Dari wilayah-wilayah yang telah memasuki musim 
kemarau tersebut, 31% ZOM telah mengalami kondisi kering secara meteorologis 
berdasarkan indikator Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) atau deret hari 
kering yang bervariasi antara 21 sampai 30 hari, 31 sampai 60 hari, dan diatas 
61 hari," kata Taufan dalam keterangan tertulis, Minggu (26/7). Baca juga : 
Menteri Siti Dikukuhkan Sebagai Insiyur Program Profesi Wilayah yang sudah 
mengalami deret hari kering lebih dari 30 hari atau sebulan antara lain: Bali 
(Bangli, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Denpasar), D I Yogyakarta 
(Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Sleman), Jawa Tengah 
(Karanganyar, Kebumen, Klaten, Purworejo, Sukoharjo, dan Wonogiri), Jawa Timur 
(Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Gresik, Jember, Kota Surabaya, Lamongan, 
Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, 
Ponorogo, Sampang, Sidoarjo, dan Situbondo) Kemudian Nusa Tenggara Barat (Bima, 
Kota Bima, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, 
dan Sumbawa Barat) L, Nusa Tenggara TImur (Alor, Ende, Flores Timur, Kupang, 
Lembata, Manggarai Barat, Nagekeo, Ngada, Rote Ndao, Sikka, Sumba Barat Daya, 
Sumba Timur, dan Timor Tengah Utara), Sulawesi Selatan (Kepulauan Selayar) 
Sementara itu daerah-daerah yang telah mengalami deret hari kering lebih dari 
dari 60 hari (2 bulan), yaitu; Nusa Tenggara Timur (Belu, Kota Kupang, dan 
Timor Tengah Selatan), Nusa Tenggara Barat (Dompu) Berdasarkan perkembangan 
kondisi kering tersebut, ditambah dengan prediksi peluang curah hujan rendah 
untuk 2 dasarian ke depan, BMKG mengeluarkan peringatan dini kekeringan 
meteorologis yang disampaikan ke Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga 
terkait. Surat Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis yang dikeluarkan oleh 
Deputi Klimatologi BMKG tertanggal 24 Juli 2020 tersebut memuat 3 
Kabupaten/Kota di NTT dan 1 Kabupaten di NTB yang mendapatkan status AWAS (kode 
merah) kekeringan meteorologis. Daerah tersebut adalah; Kota Kupang, Kabupaten 
Belu, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Dompu. Selain itu, 58 
Kabupaten/Kota juga tersebut berstatus SIAGA (kode oranye) yang tersebar di 
Provinsi NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY dan Sulawesi Selatan. 
(OL-2)

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/read/detail/331740-69-wilayah-kemarau-empat-kabupaten-awas-kekeringan






Kirim email ke