Rekan-rekan sekalian yb. ,
ternyata terdapat berita simpang siur yg menyebutkan Bung Kuslan sudah 
wafat... diperkirakan hal itu akibat dari salah pengertian.
Berita tersebut tidak benar.
Dengan ini saya mohon maaf telah ikut mengabarkan berita keliru tsb.

Semoga Bung Kuslan lekas sembuh kembali dan panjang umurnya.

Arif H.
=====



------------------------------------------------------------------------
Gesendet mit der Telekom Mail App
<https://kommunikationsdienste.t-online.de/redirects/email_app_android_sendmail_footer>


--- Original-Nachricht ---
Von: Siswa Santoso
Betreff: Re: [jaringan-kerja-indonesia] Berita duka
Datum: 02.12.2018, 22:45 Uhr
An: jaringan-kerja-indone...@googlegroups.com


menjumpai bg arif dan teman2 milis lainnya yth,
pada jam 22.19 yang lalu sy peroleh telpon dari nova, kelg yg mengurus bg 
kuslan selama dalam perawatan ini... isi pembicaraan dengan nova tidak 
menyatakan bg kuslan telah wafat loh... bahkan besok nova siap menerima 
kunjungan kw2 yg akan menengok bg kuslan di naarden... memang terdapat 
berita simpang siur yg menyebutkan bg kuslan sudah wafat... diperkirakan 
oleh nova itu akibat dari salah mengerti saja...
demikian berita yg baru sy terima...mohon periksa adanya...
Wassalam, siswa

Op zo 2 dec. 2018 om 21:27 schreef arif.hars...@t-online.de
<mailto:arif.hars...@t-online.de> < arif.hars...@t-online.de
<mailto:arif.hars...@t-online.de> >:
  Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan untuk
  selama-lamanya.
  Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah dan
  bersahabat.
  Ikut sedih , merasa ikut kehilangan.
  Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam
  kedamaian abadi.

  Arif Harsana
  =========
  https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055&id=730669054
  <https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055&id=730669054>


  MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018)

  Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka.
  Keduanya panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota Woerden
  pada Juni yang lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan sahabat kami,
  Mas Gogol. Dalam pertemuan itu kami mendengar banyak cerita dari lelaki
  yang berusia 83 tahun itu: lahir pada 1935, pernah jadi guru di Pacitan,
  kuliah di ASRI Yogyakarta, melanjutkan ke pendidikan seni ke Akademi
  Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok dan kemudian kuliah di Institut Seni
  Terapan di Moskow, Uni Soviet. Pak Kuslan seniman terkemuka pada masanya.
  Syair-syairnya dimuat di beberapa media nasional. Pernah pameran lukisan
  mulai Yogyakarta sampai Moskow. Ia menguasai paling tidak 3-4 bahasa
  asing. Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap melukis di hari-hari
  tuanya.

  Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat menjadi
  guru di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala sekolah di
  mana dia mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar nembang,” kata
  dia.

  Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah seniman
  gaek ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana, Pak Kuslan
  sudah seperti ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana menyelesaikan
  disertasinya tentang kerajaan Blambangan. Foto kedua saat kami di Woerden
  sekira 2015 yang lampau.

  Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia
  senja? Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang
  terhalang pulang karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang seumur
  hidupnya tidak pernah terbukti membunuh siapapun atau melakukan tindak
  kriminal. Ia bertahan hidup di negeri orang karena keyakinan politiknya
  bertentangan dengan rezim Soeharto.

  Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal
  dunia. Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat
  kehilangan, tidak terkecuali saya.

  Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah dimiliki
  Indonesia.... selamat tinggal 😭😭😭😭😭😭


  ----------------------------------------------------------------------
  Gesendet mit der Telekom Mail App
  
<https://kommunikationsdienste.t-online.de/redirects/email_app_android_sendmail_footer>

  --

  ---
  Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "Jaringan Kerja
  Indonesia" di Google Grup.
  Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
  kirim email ke jaringan-kerja-indonesia+unsubscr...@googlegroups.com
  <mailto:jaringan-kerja-indonesia+unsubscr...@googlegroups.com> .
  Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout
  <https://groups.google.com/d/optout> .

--

---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "Jaringan Kerja Indonesia" 
di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
kirim email ke jaringan-kerja-indonesia+unsubscr...@googlegroups.com
<mailto:jaringan-kerja-indonesia+unsubscr...@googlegroups.com> .
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout
<https://groups.google.com/d/optout> .
  • [GELORA45] ... 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
    • Re: [G... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
      • Re... Tom Iljas iljas...@yahoo.se [GELORA45]
    • Re: [G... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
      • Re... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
      • Re... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
    • [GELOR... 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
    • [GELOR... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]

Kirim email ke