----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl 
[nasional-list] <nasional-l...@yahoogroups.com>Kepada: 
"GELORA45@yahoogroups.com" <GELORA45@yahoogroups.com>; 
nasional-l...@yahoogroups.com <nasional-l...@yahoogroups.com>; Persaudaraan 
<perhimpunanpersaudar...@yahoogroups..com>; Sahala Silalahi 
<silalahi2...@yahoo.de>; "temu_er...@yahoogroups.com" 
<temu_er...@yahoogroups.com>Terkirim: Senin, 21 Mei 2018 20.58.32 GMT+2Judul: 
[nasional-list] Habibie: Sasaran reformasi,masih jauh
     
 


 
 
https://www.antaranews.com/berita/712040/habibie-sasaran-reformasi-masih-jauh
 
        Jakarta (ANTARA News) - Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie 
mengatakan reformasi 20 tahun yang lalu berjalan sesuai rencana, tetapi untuk 
mencapai sasarannya sebagai peradaban, ia menilai masih jauh.
 
 "Apakah jalannya reformasi sesuai dengan rencana yang saya dan kawan-kawan 
persiapkan? Apakah sampai sasarannya? Saya sampaikan jalannya sesuai rencana, 
sasarannya masih jauh," ujarnya dalam acara "Memperingati 20 Tahun Reformasi" 
di Jakarta, Senin.
 
 Peradaban Indonesia yang disasar reformasi adalah negara dengan sumber daya 
manusia yang bisa diandalkan untuk membangun negaranya sendiri.
 
 Ahli pesawat terbang itu, mengatakan peradaban adalah hasil usaha dan kerja 
sumber daya manusia yang kualitasnya makin hari makin tinggi sehingga ia pun 
mengharapkan ke depan Indonesia menjadi negara produsen, bukan konsumen..
 
 Ia optimistis Indonesia dapat menjadi negara yang berdiri di atas kaki sendiri 
(berdikari) ditunjukkan dengan keyakinannya membuat pesawat sendiri.
 
 "Tidak mungkin Habibie secara sadar melaksanakan tugas jika tidak yakin 
kebenarannya," ucap dia.
 
 Terdapat tiga hal yang menentukan suatu peradaban menurut BJ Habibie, yakni 
kebudayaan, agama, dan kemampuan mengembangkan serta menggerakkan ilmu 
pengetahuan.
 
 "Itu hanya mungkin diperoleh jika proses pembudayaan baik. Ada sinergi budaya 
dan agama juga," tutur dia.
 
 Terkait dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, "Bapak 
Teknologi" itu menegaskan yang dicari bukan siapa yang paling benar dan paling 
baik untuk peradaban Indonesia.
 
 Akan tetapi, katanya, melakukan demokrasi yang berbudaya, bertanggung jawab 
dan tidak hanya memperjuangkan pribadi, sebagai hal yang penting. 
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
 Editor: Tasrief Tarmizi
 COPYRIGHT © ANTARA 2018
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
     

Kirim email ke