---------- Forwarded message ---------
Date: Jum, 25 Okt 2019 pukul 10.58
Subject:  Fachr Razi calon menteri Agama yg ahli militer
To:




FACHRUL RAZI, CALON MENTERI AGAMA YANG AHLI MILITER

Saya sempat kaget juga melihat berita bahwa Fachrul Rozi, senator Aceh,
dicalonkan jadi Menteri Agama.

Si senator ini yang dulu melaporkan saya ke polisi karena merasa saya
menghina rakyat Aceh. "Wah, kalau orang ini jadi Menteri Agama, kacau.."
Pikir saya. Ya gimana gak kacau, wong doi tidak bisa membedakan antara
kritik pada parlemen Aceh dengan menghina rakyat Aceh. Bisa kacau
Departemen Agama dipimpinnya..

Tapi kabar baru datang, katanya bukan Fahrul Rozi yang botak itu. Rambutnya
lebat, kata seorang teman. Saya pun teringat seorang Jenderal TNI
Purnawirawan Fachrul Razi, Ketua tim Bravo 5, salah satu organ terkuat
Jokowi saat Pilpres.

Jenderal Fachrul Razi adalah inisiator yang mengumpulkan para Purnawirawan
Jenderal saat kampanye Jokowi. Strategi Fachrul Razi ini sangat efektif
menepis isu kalau Purnawirawan TNI semua ada dibelakang Prabowo.

Fachrul Razi dulu adalah mantan Wakil Panglima TNI saat era Gus Dur. Karena
jabatan Wakil dihapus, akhirnya Fachrul Razi pun tersingkir.

Nah, yang menarik, Fachrul Razi ini dikenal sebagai ahli strategi militer.
Dia juga dikenal sebagai salah satu arsitek militer di kabinet Jokowi.

Pertanyaannya, ada apa seorang ahli strategi militer dicalonkan jadi
Menteri Agama ? Apa hubungannya militer dengan agama ?

Saya sempat bingung beberapa saat sebelum menyadari bahwa agenda utama
Jokowi dalam pemerintahan keduanya adalah RADIKALISME. Dan bicara
radikalisme di Indonesia, tentu juga harus bicara agama karena agama itu
menjadi bungkusnya.

Ada kemungkinan besar, Jokowi ingin membersihkan unsur2 radikalisme di
tubuh departemen agama yang sudah kronis.

Departemen ini memang salah satu sarang tempat berkembang biaknya virus
zombie itu dan untuk membersihkannya harus dengan penanganan dan strategi
khusus, bukan lagi dengan pendekatan persuasif tetapi harus dengan cara
"keras".

Keras yang dimaksud disini tentu bukan untuk memukul, tetapi bagaimana
mengkanalisasi kelompok radikal itu, sehingga ruang mereka akan menjadi
sangat sempit.

"Wah, menarik kalau gini.." Pikir saya. Saya pasti akan menantikan dan
sangat mendukung gebrakan out of the box yang dicanangkan Jokowi. Penusukan
Wiranto ternyata sangat membekas sehingga perlu ada strategi khusus untuk
melawan mereka.

Semoga Jenderal Fachrul Razi menjadi Menteri Agama dan kita akan melihat
perang strategi melawan radikalisme. Perang yang sama yang dilakukan Jokowi
di tubuh Perguruan Tinggi yang sudah dilakukannya sebelumnya.

Seruput kopi dulu, Pakde. Saya jadi semangat kalo gini..

Denny Siregar

Sent from my iPhone


Kirim email ke