Keajaiban Tiongkok Berikan Kontribusi bagi Usaha Penanggulangan
 Kemiskinan Dunia

2020-10-06 16:07:43 http://indonesian.cri.cn/20201006/4c77ee0c-bbdb-a9e8-90f5-144f91a0a1ba.html

Jalan kereta api cepat atau kereta peluru Tiongkok memiliki panjang lintasan 36 ribu kilometer, yang merupakan 2/3 dari total panjang keseluruhan jalur kereta api sedunia. Keberhasilan Tiongkok dalam pembangunan jalur kereta api layak disebut sebagai “kartu nama” Tiongkok. Jaringan kereta api cepat menggenjot pertumbuhan ekonomi setiap daerah yang dilintasinya. Tidak sedikit daerah terlepas dari kemiskinan sejalan dengan pembangunan jalur kereta api cepat. Kabupaten Jinzhai, Provinsi Anhui adalah salah satu daerah yang terangkat dari kemiskinan melalui pariwisata yang berkembang pesat setelah pembukaan layanan kereta api cepat.

Sebagai negara berkembang terbesar di dunia, keajaiban pengentasan kemiskinan yang diciptakan Tiongkok dinilai sebagai kontribusi besar terhadap usaha pengentasan kemiskinan global. Merujuk data Bank Dunia, tingkat kontribusi usaha pengentasan kemiskinan Tiongkok terhadap usaha pengentasan kemiskinan dunia sebesar 70 persen ke atas. Dari 2010 hingga akhir 2019, jumlah populasi miskin Tiongkok berkurang 90 juta jiwa lebih, dengan tingkat kejadian kemiskinan turun dari 10,2 persen pada 10 tahun lalu menjadi 0,6 persen sekarang. Setelah terwujudnya target pengentasan kemiskinan pada tahun ini, Tiongkok akan lebih awal 10 tahun merealisasi target pengentasan kemiskinan yang tercantum dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB. Sekjen PBB Antonio Guterres memuji Tiongkok sebagai “negara yang memberikan sumbangan terbesar bagi usaha pengentasan kemiskinan global dalam waktu 10 tahun lalu”.

Keajaiban Tiongkok Berikan Kontribusi bagi Usaha Penanggulangan Kemiskinan Dunia_fororder_1126573793_16017909091361n

Keajaiban Tiongkok Berikan Kontribusi bagi Usaha Penanggulangan Kemiskinan Dunia_fororder_1126573793_16017909091041n

Keajaiban Tiongkok Berikan Kontribusi bagi Usaha Penanggulangan Kemiskinan Dunia_fororder_1126573793_16017909090341n

Memang pembangunan merupakan unsur kunci dalam usaha pengentasan kemiskinan Tiongkok. Sejak RRT berdiri pada tahun 1949, khususnya sejak reformasi dan keterbukaan, Tiongkok mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga sebanyak 850 juta jiwa penduduk terlepas dari kemiskinan, yang merupakan keajaiban pengentasan kemiskinan yang berskala paling besar, berlangsung dalam waktu paling lama dan melibatkan penduduk terbanyak. Sejak Kongres Nasional ke-18 PKT, pemimpin tertinggi Tiongkok memimpin seluruh masyarakat melancarkan kampanye pengentasan kemiskinan di seluruh negeri. Tekad dan keyakinan Tiongkok untuk mewujudkan target pengentasan kemiskinan tak pernah tergoyah biarpun di tengah penularan pandemi COVID-19.

Pada April lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Shaanxi untuk menginspeksi hasil-hasil pengentasan kemiskinan. Pada kesempatan itu, ia memberikan arahan terkait pengentasan kemiskinan melalui pengembangan industri, penciptaan lowongan kerja dan pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa serangkaian kebijakan yang dilaksanakan pemerintah Tiongkok di tengah penyebaran wabah virus corona adalah tepat dan efektif. Terhitung hingga akhir April lalu, produktivitas di perusahaan-perusahaan yang menjadi tulang punggung dalam pengentasan kemiskinan mencapai 97 persen. Volume penjualan ritel Online di seluruh negeri antara Januari hingga Agustus meningkat 9,5 persen. Banyak produk dari daerah miskin kini dijual secara daring melalui platform e-commerce atau siaran langsung yang dibawa oleh influencer.

Keajaiban Tiongkok Berikan Kontribusi bagi Usaha Penanggulangan Kemiskinan Dunia_fororder_1126578184_16019617837471n

Keajaiban Tiongkok Berikan Kontribusi bagi Usaha Penanggulangan Kemiskinan Dunia_fororder_1126578184_16019617837781n

Keajaiban Tiongkok Berikan Kontribusi bagi Usaha Penanggulangan Kemiskinan Dunia_fororder_1126578184_16019617837181n

Sebagai negara besar yang bertanggung jawab, Tiongkok aktif memberikan bantuan kepada negara lain untuk mengatasi kemiskinan. Dari Tanzania hingga Asia Tenggara, dari negara-negara Kepulauan Pasifik hingga Amerika Latin, Tiongkok telah memberikan bantuan merata kepada banyak negara untuk mengatasi kemiskinan.

Sejak memasuki tahun ini, pengentasan kemiskinan di banyak negara mengalami imbas dari pandemi COVID-19. Atas nama negara-negara berkembang, Tiongkok berkali-kali mengeluarkan himbauan di berbagai ajang internasional agar masyarakat internasional, terutama negara-negara maju menunaikan komitmennya terkait penangguhan pembayaran hutang yang diajukan oleh G20. Pada Juni lalu, Tiongkok mengikuti pertemuan Aliansi Pengentasan Kemiskinan sebagai negara pendiri, dan mengajukan gagasan Tiongkok tentang perbaikan kesejahteraan rakyat di negara-negara yang dilintasi Inisiatif Sabuk dan Jalan. Laporan Bank Dunia menunjukkan, inisiatif Sabuk dan Jalan akan membantu sebanyak 7,6 juta orang di negara-negara terkait terlepas dari kemiskinan absolut dan 32 juta orang terlepas dari kemiskinan tingkat menengah. Cendekiawan dan pejabat dari PBB umumnya memuji Tiongkok telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan berkelanjutan dunia, dan keberhasilan Tiongkok dalam pendorongan usaha pengentasan kemiskinan akan mempunyai arti yang menjangkau jauh bagi seluruh dunia.

Keajaiban Tiongkok Berikan Kontribusi bagi Usaha Penanggulangan Kemiskinan Dunia_fororder_1126570409_16016369963341n

Keajaiban Tiongkok Berikan Kontribusi bagi Usaha Penanggulangan Kemiskinan Dunia_fororder_1126570409_16016369963021n


Kirim email ke