Li Keqiang Adakan Pembicaraan secara Virtual dengan Kanselir Jerman

http://indonesian.cri.cn/20200612/eec14161-1f3e-d481-b765-d192fa05510e.html
2020-06-12 13:35:56

图片默认标题_fororder_lkq2020061201

Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang hari Kamis kemarin (11/6) mengadakan pembicaraan secara virtual dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Li Keqiang menyatakan, wabah Covid-19 membawa dampak terhadap komunikasi dan kerja sama Tiongkok-Jerman, akan tetapi kerja sama kedua pihak akan tetap terus maju ke depan. Pihak Tiongkok bersedia memperdalam kerja sama penanggulangan wabah dengan pihak Jerman. Kedua pihak hendaknya bersama memelihara multilateralisme, mendorong liberalisasi dan fasilitasi investasi perdagangan. Tiongkok sedang memperluas keterbukaan lebih lanjut, dan bersedia menyediakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi perusahaan mancanegara yang berinvestasi ke Tiongkok. Tiongkok dan Jerman hendaknya memperluas keterbukaan dua arah, menggunakan “jalur cepat” kunjungan timbal balik personel yang telah dibuka dengan baik, menyediakan fasilitasi terhadap kerja sama dan pemulihan operasional dan produksi perusahaan, serta bersama-sama memelihara keamanan dan kestabilan rantai industri dan rantai pasokan.

Merkel menyatakan, Jerman dan Tiongkok telah mengadakan kerja sama di bidang penanggulangan wabah. Pihak Jerman menyambut Tiongkok memperluas keterbukaan, dan akan terus mendorong kerja sama Jerman-Tiongkok di berbagai bidang. Kedua pihak berpendapat harus mengintensifkan multilateralisme serta mempererat komunikasi dan koordinasi dalam urusan WTO. Pihak Jerman bersedia bersama Tiongkok melakukan persiapan bagi komunikasi tingkat tinggi Eropa-Tiongkok, mempercepat perundingan persetujuan investasi Eropa-Tiongkok, serta mendorong perkembangan hubungan Jerman-Tiongkok dan Eropa-Tiongkok.



 Tiongkok Tak Pernah Tingkatkan Citranya dengan Membual dan Menyebarkan
 Informasi Palsu

2020-06-12 13:29:54

图片默认标题_fororder_jubir2020061202

Uni Eropa (UE) baru-baru ini dalam laporannya mengecam Rusia dan Tiongkok menyebarkan informasi palsu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying hari Kamis kemarin (11/6) ketika menanggapi hal itu mengatakan bahwa Tiongkok berhasil mengontrol wabah dalam waktu yang relatif pendek dengan mengandalkan upaya jerih payah dan tanggung jawabnya, tidak pernah meningkatkan citranya dengan mengandalkan apa yang disebut informasi palsu.

Hua Chunying menunjukkan, sebenarnya, orang yang tidak berprasangka pasti sudah jelas siapakah pembuat dan penyebar terbesar informasi palsu wabah Covid-19 kali ini. Dalam masyarakat internasional juga terdapat sejumlah besar laporan dan komenter mengenai hal itu. UE seharusnya jelas apakah ada tidaknya penyebar informasi palsu di dalam UE sendiri.

Kirim email ke