Re: [GELORA45] MENOLAK LUPA

2018-01-23 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Coba hubungi langsung KSAU yang baru, dengan 
tembusan ke menteri agraria dan panglima yang baru.
--- jetaimemucho1@... wrote:
MENOLAK LUPA11 Tahun Tragedi Konflik Agraria Warga Desa Sukamulya Dengan TNI AU
=Puluhan warga Kp. Cibitung dan Kp. 
Malahpar menggelar do'a bersama dan tabur bunga mengenang 11 tahun tragedi 
konflik agraria warga Desa Sukamulya dengan TNI AU22 Januari 2007 merupakan 
hari yang selalu diingat oleh warga Kp.Cibitung Desa Sukamulya Kacamatan 
Rumpin-Bogor. Bagaimana tidak, pada saat itu banyak para petani dan warga yang 
menjadi korban  kebrutalan oknum TNI AU. Warga Kp.. Cibitung ini dikejar-kejar, 
di sweeping, di sisir dari rumah kerumah, di geledah,di jarah dan dirusak 
barang dan fasilitasnya. Akibat dari itu, Bapak Asep tertembak dibagian 
lehernya, setidaknya ada 10 orang terluka karena penganiayaan 6 orang lainnya 
diculik dan disiksa. 1 Warga Cibitung yang berusaha membantu Warga tidak luput 
menjadi korban amuk oknum TNI sehingga tidak berbentuk wajahnya.. Masyarakat 
dicekam dan dihantui oleh ketakutan sampai berbulan -bulan lamanya sebagai mana 
yang diceritakan oleh Rosita dan Ibu NenengRosita dalam testimoninya mewakili 
Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI-SRB) berharap persoalan ini dapat bisa 
diselesaikan tanpa adanya kekerasan lagiKonflik Agraria ini telah diperparah 
dengan adanya Registrasi Inventaris Kekayaan Negara (IKN) Kementerian Keuangan 
tentang Kepemilikan atas tanah 1000 Ha yang disengketakan berdasarkan klaim dua 
register 5053007 Luas 450 Ha dan register 5053008 Luas 550 Ha, Meskipun dalam 
perkembangan-nya melahirkan kesepakatan untuk melakukan Verifikasi Aset TNI AU 
di Desa Sukamulya, yang hasilnya bahwa tanah yang dikuasai oleh TNI AU hanya 75 
Ha,dan berdasarkan SK Menteri Agraria ,jika akan dilakukan pembebasan harus 
dilakukan dengan pembayaran ganti rugi. Artinya, Klaim AURI atas tanah 
Masyarakat Desa Sukamulya adalah Ilegal. Namun demikian, Pemerintah,sejak 
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sampai Jokowi saat ini, tidak pernah 
sungguh-sungguh berupaya menyelesaikan Konflik Agraria tersebutKini, 11 tahun 
sudah perjuangan Masyarakat Desa Sukamulya mempertahankan tanah kelahirannya 
dari Klaim TNI AU.Apakah keadaan sudah berubah dari tragedi tahun 2007? Apakah 
semua sudah lebih baik,? Jawabannya tentu saja belum selesai, dan Apakah Massa 
Rakyat tinggal diam,? Jawabannya adalah tidak. Berbagai cara sudah dilakukan 
oleh Masyarakat antara lain mendatangi PEMDA Kab. Bogor ,DPRD Kab. Bogor, BPN, 
DPR RI, MABES TNI, DEPHAN dan terakhir Kantor Staf Presiden.Kondisi hari ini, 
berbagai persoalan yang timbul atas sengketa lahan masih dirasakan oleh warga 
Desa Sukamulya mulai dari hilangnya Aset Desa ,buruknya insfratuktur,terror 
pembubaran organisasi perjuangan massa bisa dirasakan oleh warga saat ini 
dengan alasan atas nama pembangunan.Ini semua harus kita lawan dengan membentuk 
persatuan dan kesatuan didalam Masyarakat agar tidak terjadi pecah belah atau 
adu domba yang bisa merugikan massa rakyat Desa Sukamulya kehilangan tanah 
kelahirannya.Atas dasar itu masyarakat harus bersatu dan berjuang bersama 
menuntut keadilan dari rezim hari ini yaitu Jokowi-JK dan 
jajarannya.http://mrb-media.com/taburd-bunga-sebagai-acara-peringatan…/Sukamulya,
 22 Januari 2018#TanahUntukRakyat
#CabutRegister5053007
#CabutRegister5053008
#NoLandNoLife









 




   

[GELORA45] MENOLAK LUPA

2018-01-23 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
MENOLAK LUPA11 Tahun Tragedi Konflik Agraria Warga Desa Sukamulya Dengan TNI AU
=Puluhan warga Kp. Cibitung dan Kp. 
Malahpar menggelar do'a bersama dan tabur bunga mengenang 11 tahun tragedi 
konflik agraria warga Desa Sukamulya dengan TNI AU22 Januari 2007 merupakan 
hari yang selalu diingat oleh warga Kp.Cibitung Desa Sukamulya Kacamatan 
Rumpin-Bogor. Bagaimana tidak, pada saat itu banyak para petani dan warga yang 
menjadi korban  kebrutalan oknum TNI AU. Warga Kp. Cibitung ini dikejar-kejar, 
di sweeping, di sisir dari rumah kerumah, di geledah,di jarah dan dirusak 
barang dan fasilitasnya. Akibat dari itu, Bapak Asep tertembak dibagian 
lehernya, setidaknya ada 10 orang terluka karena penganiayaan 6 orang lainnya 
diculik dan disiksa. 1 Warga Cibitung yang berusaha membantu Warga tidak luput 
menjadi korban amuk oknum TNI sehingga tidak berbentuk wajahnya. Masyarakat 
dicekam dan dihantui oleh ketakutan sampai berbulan -bulan lamanya sebagai mana 
yang diceritakan oleh Rosita dan Ibu NenengRosita dalam testimoninya mewakili 
Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI-SRB) berharap persoalan ini dapat bisa 
diselesaikan tanpa adanya kekerasan lagiKonflik Agraria ini telah diperparah 
dengan adanya Registrasi Inventaris Kekayaan Negara (IKN) Kementerian Keuangan 
tentang Kepemilikan atas tanah 1000 Ha yang disengketakan berdasarkan klaim dua 
register 5053007 Luas 450 Ha dan register 5053008 Luas 550 Ha, Meskipun dalam 
perkembangan-nya melahirkan kesepakatan untuk melakukan Verifikasi Aset TNI AU 
di Desa Sukamulya, yang hasilnya bahwa tanah yang dikuasai oleh TNI AU hanya 75 
Ha,dan berdasarkan SK Menteri Agraria ,jika akan dilakukan pembebasan harus 
dilakukan dengan pembayaran ganti rugi. Artinya, Klaim AURI atas tanah 
Masyarakat Desa Sukamulya adalah Ilegal. Namun demikian, Pemerintah,sejak 
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sampai Jokowi saat ini, tidak pernah 
sungguh-sungguh berupaya menyelesaikan Konflik Agraria tersebutKini, 11 tahun 
sudah perjuangan Masyarakat Desa Sukamulya mempertahankan tanah kelahirannya 
dari Klaim TNI AU.Apakah keadaan sudah berubah dari tragedi tahun 2007? Apakah 
semua sudah lebih baik,? Jawabannya tentu saja belum selesai, dan Apakah Massa 
Rakyat tinggal diam,? Jawabannya adalah tidak. Berbagai cara sudah dilakukan 
oleh Masyarakat antara lain mendatangi PEMDA Kab. Bogor ,DPRD Kab. Bogor, BPN, 
DPR RI, MABES TNI, DEPHAN dan terakhir Kantor Staf Presiden.Kondisi hari ini, 
berbagai persoalan yang timbul atas sengketa lahan masih dirasakan oleh warga 
Desa Sukamulya mulai dari hilangnya Aset Desa ,buruknya insfratuktur,terror 
pembubaran organisasi perjuangan massa bisa dirasakan oleh warga saat ini 
dengan alasan atas nama pembangunan.Ini semua harus kita lawan dengan membentuk 
persatuan dan kesatuan didalam Masyarakat agar tidak terjadi pecah belah atau 
adu domba yang bisa merugikan massa rakyat Desa Sukamulya kehilangan tanah 
kelahirannya.Atas dasar itu masyarakat harus bersatu dan berjuang bersama 
menuntut keadilan dari rezim hari ini yaitu Jokowi-JK dan 
jajarannya.http://mrb-media.com/taburd-bunga-sebagai-acara-peringatan…/Sukamulya,
 22 Januari 2018#TanahUntukRakyat
#CabutRegister5053007
#CabutRegister5053008
#NoLandNoLife