Coba hubungi langsung KSAU yang baru, dengan
tembusan ke menteri agraria dan panglima yang baru.
--- jetaimemucho1@... wrote:
MENOLAK LUPA11 Tahun Tragedi Konflik Agraria Warga Desa Sukamulya Dengan TNI AU
=Puluhan warga Kp. Cibitung dan Kp.
Malahpar menggelar do'a bersama dan tabur bunga mengenang 11 tahun tragedi
konflik agraria warga Desa Sukamulya dengan TNI AU22 Januari 2007 merupakan
hari yang selalu diingat oleh warga Kp.Cibitung Desa Sukamulya Kacamatan
Rumpin-Bogor. Bagaimana tidak, pada saat itu banyak para petani dan warga yang
menjadi korban kebrutalan oknum TNI AU. Warga Kp.. Cibitung ini dikejar-kejar,
di sweeping, di sisir dari rumah kerumah, di geledah,di jarah dan dirusak
barang dan fasilitasnya. Akibat dari itu, Bapak Asep tertembak dibagian
lehernya, setidaknya ada 10 orang terluka karena penganiayaan 6 orang lainnya
diculik dan disiksa. 1 Warga Cibitung yang berusaha membantu Warga tidak luput
menjadi korban amuk oknum TNI sehingga tidak berbentuk wajahnya.. Masyarakat
dicekam dan dihantui oleh ketakutan sampai berbulan -bulan lamanya sebagai mana
yang diceritakan oleh Rosita dan Ibu NenengRosita dalam testimoninya mewakili
Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI-SRB) berharap persoalan ini dapat bisa
diselesaikan tanpa adanya kekerasan lagiKonflik Agraria ini telah diperparah
dengan adanya Registrasi Inventaris Kekayaan Negara (IKN) Kementerian Keuangan
tentang Kepemilikan atas tanah 1000 Ha yang disengketakan berdasarkan klaim dua
register 5053007 Luas 450 Ha dan register 5053008 Luas 550 Ha, Meskipun dalam
perkembangan-nya melahirkan kesepakatan untuk melakukan Verifikasi Aset TNI AU
di Desa Sukamulya, yang hasilnya bahwa tanah yang dikuasai oleh TNI AU hanya 75
Ha,dan berdasarkan SK Menteri Agraria ,jika akan dilakukan pembebasan harus
dilakukan dengan pembayaran ganti rugi. Artinya, Klaim AURI atas tanah
Masyarakat Desa Sukamulya adalah Ilegal. Namun demikian, Pemerintah,sejak
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sampai Jokowi saat ini, tidak pernah
sungguh-sungguh berupaya menyelesaikan Konflik Agraria tersebutKini, 11 tahun
sudah perjuangan Masyarakat Desa Sukamulya mempertahankan tanah kelahirannya
dari Klaim TNI AU.Apakah keadaan sudah berubah dari tragedi tahun 2007? Apakah
semua sudah lebih baik,? Jawabannya tentu saja belum selesai, dan Apakah Massa
Rakyat tinggal diam,? Jawabannya adalah tidak. Berbagai cara sudah dilakukan
oleh Masyarakat antara lain mendatangi PEMDA Kab. Bogor ,DPRD Kab. Bogor, BPN,
DPR RI, MABES TNI, DEPHAN dan terakhir Kantor Staf Presiden.Kondisi hari ini,
berbagai persoalan yang timbul atas sengketa lahan masih dirasakan oleh warga
Desa Sukamulya mulai dari hilangnya Aset Desa ,buruknya insfratuktur,terror
pembubaran organisasi perjuangan massa bisa dirasakan oleh warga saat ini
dengan alasan atas nama pembangunan.Ini semua harus kita lawan dengan membentuk
persatuan dan kesatuan didalam Masyarakat agar tidak terjadi pecah belah atau
adu domba yang bisa merugikan massa rakyat Desa Sukamulya kehilangan tanah
kelahirannya.Atas dasar itu masyarakat harus bersatu dan berjuang bersama
menuntut keadilan dari rezim hari ini yaitu Jokowi-JK dan
jajarannya.http://mrb-media.com/taburd-bunga-sebagai-acara-peringatan…/Sukamulya,
22 Januari 2018#TanahUntukRakyat
#CabutRegister5053007
#CabutRegister5053008
#NoLandNoLife