https://www.arrahmah.com/news/2016/10/13/pas-datangi-kantong-syiah-demi-jabar-streril-dari-acara-asyuro.html

A. Z. Muttaqin Kamis, 12 Muharram 1438 H / 13 Oktober 2016 17:04

PAS datangi kantong Syiah demi Jabar streril dari acara Asyuro


Laskar PAS Jabar memasang spanduk di sarang Syiah Muthahari Kiaracondong, 
Bandung

BANDUNG (Arrahmah.com) – Ormas Islam dan komunitas dakwah Pegiat Ahlu Sunnah 
(PAS) Jawa Barat (Jabar) mendatangi sejumlah tempat di Kota Bandung yang 
disinyalir akan digelar perayaan Asyura Syiah, Rabu (12/10/2016). Mereka 
mendatangi Yayasan Al Jawad di kawasan Gegerkalong, Yayasan Muthahhari di 
Jl.Kampus dan Majelis Alwi Assegaf di Jl.Kembar.

Menurut Hasan Faruqi, Spd.I, Ketua PAS Jabar, hal tersebut dilakukan sebagai 
upaya menciptakan suasana kondusif dari usaha provokatif dari kelompok Syiah.

Sebagaimana diketahui pada tahun-tahun sebelumnya ketiga tempat tersebut masih 
mengadakan perayaan Asyura Syiah meski hanya kecil-kecilan. Namun nampaknya 
untuk tahun ini ketiga tempat yang dianggap kantong Syiah di Bandung init 
nampak sepi dari aktivitas Asyura.

Hasan menjelaskan, untuk memastikan hal tersebut pada malam Rabu dan malam 
Kamis PAS Jabar bersama 300 laskar mengecek ke lokasi-lokasi yang 
terindikasikan akan melakukan perayaan Asyura Syiah namun sepi.

“Di tempat-tempat tersebut PAS Jabar juga memasang spanduk penolakan serta 
menyampaikan kepada warga sekitar bahwa Syiah itu sesat dan menyesatkan maka 
harus ditolak dan diwaspadai,” paparnya kepada redaksi, Kamis (13/10).

Langkah pengecekan ke lokasi kantong-kantong Syiah ini, jelas Hasan, sebagai 
upaya untuk memastikan aparat keamanan dan pemerintah khususnya Kota Bandung 
yang telah berkomitmen untuk tidak memberikan izin perayaan Asyura Syiah di 
wilayah Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya.

Hasan juga mengatakan, sebelumnya Jum’at (7/10) PAS Jabar telah mendatangi 
Mapolrestabes Bandung yang diterima Kasi Intelkam Kompol Haeruman, kemudian ke 
Walikota Bandung yang diterima Bapak Iwan Hermawan selaku Kepala Kesbangpol 
Kota Bandung. Selanjutnya ke Yayasan Muthahhari yang diterima Miftah Fauzi 
Rahmat selaku pengurus Yayasan dan Sekolah Muthahhari yang juga anak Jalaludin 
Rakhmat, kemudian ke Majelis Habib Alwi Assegaf yang juga kerap mengadakan 
acara Asyura.

“Selain menyerahkan surat penolakan acara Asyura Syiah, PAS Jabar juga 
menyerahkan surat rekomendasi dari MUI Jabar dan Kemenag Jabar tentang ajaran 
Syiah dan perayaan Asyura,” terangnya.

PAS Jabar sudah dapat komitmen dari Polrestabes Bandung dan Pemkot Bandung 
untuk tidak lagi memberi izin perayaan Asyura Syiah. Komitmen itu yang kita 
tagih dan ingin kita buktikan dilapangan.

Terkait adanya kabar perayaan Asyura yang pindah ke Cirebon dengan berangkatnya 
beberapa rombongan yang diduga dari kalangan IJABI Kota Bandung,

“Kami belum dapat laporan resmi. Namun sekiranya itu benar maka PAS Jabar 
sangat menyayangkan khususnya kepada aparat kepolisian atas diizinkannya acara 
tersebut meski dilakukan diluar Kota Bandung,” jelas Hasan.

Sebelumnya PAS Jabar sudah mendapat informasi bahwa ANNAS Pusat sudah 
melayangkan surat ke Polda Jabar untuk tidak memberi izin perayaan Asyura Syiah 
di wilayah hukum Polda Jabar, harusnya itu juga diindahkan. Jika ada kepastian 
akan adanya perayaan Asyura Syiah di wilayah Jabar maka insya Allah akan 
mendatangi Polda Jabar untuk meminta klarifikasi.

Menurut Hasan, sepinya perayaan Asyura Syiah di Kota Bandung tahun ini selain 
adanya komitmen dari Polrestabes dan Pemkot Bandung untuk tidak memberi izin 
juga karena semakin sadarnya masyarakat Muslim dalam memahami akan sesatnya 
paham Syiah sehingga ummat semakin sadar.

“Demikian juga dengan gencarnya sosialisasi tentang ajaran Syiah yang dilakukan 
ormas-ormas Islam dan elemen serta komunitas dakwah lainnya. Hal ini dinilai 
lebih efektif karena masyarakat sekitar sendiri yang menolaknya,” paparnya.

PAS Jabar berkomitmen akan terus sosialisasikan kegiatan tersebut dengan 
mengacu pada buku panduan “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di 
Indonesia” terbitan MUI Pusat sebagai bagian dari dakwah kepada semua pihak 
baik langsung kepada masyarakat juga kepada pejabat dan aparat keamanan.

“Sebab, mereka yang punya kewenangan sehingga kalau mereka paham pasti tidak 
mengizinkan atau mendukung segala kegiatan Syiah khususnya di Kota Bandung dan 
Jawa Barat,” tegas Hasan.

(azmuttaqin/*/arrahmah.com)

Kirim email ke