http://koransulindo.com/pendidikan-indonesia-harus-diubah-total/
Pendidikan Indonesia Harus Diubah Total

19 jam lalu

BERBAGI

Facebook
<http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fkoransulindo.com%2Fpendidikan-indonesia-harus-diubah-total%2F>

Twitter
<https://twitter.com/intent/tweet?text=Pendidikan+Indonesia+Harus+Diubah+Total&url=http%3A%2F%2Fkoransulindo.com%2Fpendidikan-indonesia-harus-diubah-total%2F&via=Koran+Sulindo>



*Koran Sulindo* –Presiden Joko Widodo mendesak pendidikan Indonesia mesti
diubah total dengan membuang jauh-jauh pendekatan yang rutin dan normatif.

Dengan tantangan yang berbeda, anak-anak harus dihadapkan pada problem
terkini. Bukan rutinitas.

Belajar dari problem-problem aktual, siswa didorong menyelesaikan sekaligus
menawarkan solusi persoalan bangsa. Jokowi menyebut pentingnya inovasi dan
riset ilmiah.

“Riset harus diperbesar, harus kita kejar agar konkret dan riil sesuai
kebutuhan masyarakat dan dunia usaha,” kata Jokowi dsaat berbicara pada
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2017 di Jakarta Convention Center
awal pekan ini.

Menurut Jokowi, inisiatif itu sudah dimulai di kementerian pendidikan
dengan mengubah *mindset.*

Program berdasarkan pembelajaran bisa dilakukan dengan mengajak anak-anak
ke lapangan sekaligus dihadapkan pada tantangan. Siswa diajari mengenali
problem-problem dan menyelesaikan masalah sekaligus mencari solusi. Bukan
hanya dijejali dengan hapalan-hapalan.

Jokowi menambahkan, salah satu strategi harus dikerjakan dengan cepat
adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu
vokasi, training vokasi, sekolah menengah kejuruan dan politeknik.

“Hanya memang perombakannya harus besar-besaran, 60 persen tenaga kerja
kita berlatar belakang SD sampai SMP,” kata Jokowi.

Selama ini, sekolah menengah kejuruan hanya diisi tenaga-tenaga pendidik
normatif. Padahal, untuk mengembangkan bakat dan minat siswa-siswi SMK
setidaknya 80 persen guru harus memiliki kualifikasi ahli kejuruan. “Guru
keterampilan, guru yang bisa menjadi pelatih bagi anak-anak kita untuk
memperkuat *skill* mereka,” kata Jokowi.

Tak hanya menyoal sekolah kejuruan, Jokowi mendesak perguruan tinggi harus
memperbaharui program-program pendidikannya. Perguruan tinggi dikritik
karena lebih dari 30 tahun ajek ini dan tidak berubah.

Perguruan tinggi tak pernah mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan baru seperti
fakultas ekonomi digital, logistik, retail management atau bahkan jurusan
toko online.

“Dunia sudah berubah, masa jurusannya akuntansi, manajemen pembangunan,
dunia sudah berubah cepat sekali. Ya kalau kita nggak mau berubah ya
ditinggal jaman,” kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, kebijakan ekonomi Indonesia harus berorientasi masa
depan dengan  mengandalkan inovasi dan teknologi. Persaingan ketat dan
perubahan di era globalisasi menuntut Indonesia bergerak lebih cepat dan
lebih lincah agar tidak kalah bersaing.

“Banyak parameter yang berubah, banyak model bisnis baru. Saat ini saja,
kita ramai masalah daya beli. Kita enggak sadar banyak model bisnis baru,
sehingga pola konsumsi berubah,” kata Jokowi.

Dia mencontohkan, saat ini masyarakat gandrung berbelanja online dibanding
berbelanja di toko atau mal. Tak cuma itu, pola konsumsi masyarakat juga
beralih ke sektor pariwisata.

Menurut Jokowi, perubahan yang cepat dan ketidakpastian inilah yang mesti
dipahami seluruh pemangku kepentingan.

“PR-nya masih banyak, mereformasi struktural kita tidak mudah, misalnya
saat ini kita memiliki 42 ribu regulasi aturan yang menjerat kita sendiri.
Saya sudah titip ke DPR, enggak usah banyak bikin undang-undang, nambah
ruwet,” kata Jokowi. [*TUG*]

Kirim email ke