Prabowo dan Sandiaga Kritik Utang, Begini Penjelasan Kemenkeu
Reporter:
Caesar Akbar
Editor:
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 6 Januari 2019 10:05 WIB
Utang Luar NegeriUtang Luar Negeri
*TEMPO.CO*,*Jakarta*- Setelah beberapa kali calon presiden dan calon
wakil presiden nomor urut 02Prabowo
<https://bisnis.tempo.co/read/1156594/prabowo-samakan-ekonomi-indonesia-dengan-rwanda-hingga-ethiopia> Subianto
dan Sandiaga Uno mengkritik soal pengelolaan utang yang dilakukan
pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi, Kementerian Keuangan angkat bicara.
*Baca: *Prabowo Sebut RI Miskin seperti Haiti, Apa Data Bank Dunia?
<https://bisnis.tempo.co/read/1158995/prabowo-sebut-ri-miskin-seperti-haiti-apa-data-bank-dunia>
Yang terbaru adalah pernyataan Sandiaga soal setiap bayi yang baru lahir
telah dibebani utang Rp 13 juta. Pekan lalu Sandiaga mengutip data
tersebut pernah disebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menanggapi hal itu, Kementerian Keuangan menyebutkan pembahasan soal
utang adalah hal yang wajar. "Utang dalam suatu negara bukanlah hal yang
tabu," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian
Keuangan, Nufransa Wira Sakti melalui pesan tertulis kepada/Tempo/,
Sabtu malam, 5 Januari 2019.
Nufransa berpendapat utang akan memberikan hasil yang produktif dan
dapat menambah penghasilan sepanjang digunakan untuk hal yang bisa
meningkatkan kapasitas. Ia lantas menganalogikan sebuah perusahaan yang
memiliki pabrik.
Bila perusahaan itu berutang untuk membeli mesin di pabriknya atau
membeli tanah dan bangunan untuk menambah pabrik baru, maka hal itu akan
positif. Pasalnya utang akan meningkatkan kapasitas produksi yang akan
menambah pendapatan pabrik tersebut.
Nufransa menyebutkan, beban utang pada sebuah perusahaan tidak bisa
dihitung dari berapa jumlah pegawainya, tapi dilihat dari pendapatan
operasionalnya. "Hampir seluruh negara di dunia memiliki utang dengan
jumlah yang berbeda pada setiap negara, tergantung ukuran ekonominya,
bukan dilihat dari jumlah penduduknya," katanya
Sandiaga Uno sebelumnya mengaku prihatin dengan tingginya nilai utang
negara saat ini. Ia mengatakan saat ini setiap bayi yang baru lahir pun
telah dibebani utang Rp 13 juta.
"Setiap bayi yang lahir, belum apa-apa, dia sudah dibebani utang Rp 13
juta. Ini yang ngomong ibu Sri Mulyani sendiri," ujar Sandiaga dalam
rekaman video yang diunggah melalui akun Twitter-nya @sandiuno, Kamis,
3 Januari 2019.
Dalam video yang berkembang viral itu Sandiaga juga menyayangkan utang
negara yang sangat besar untuk membiayai pembangunan
infrastruktur. Oleh karena itu ia mengusulkan pembangunan tanpa dengan
cara berutang adalah dengan mendorong kemitraan pemerintah dan swasta.
Atas pernyataan Sandiaga itu, Nufransa juga menyatakan bahwa
penghitungan utang perkapita tidak ada hubungannya dengan kemampuan
membayar utang. Kemampuan membayar utang dilihat dari penghasilannya,
dimana dalam suatu negara dinamakan Produk Domestik Bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kata Nufransa, indikator penting dan digunakan secara
luas oleh setiap negara dalam mengukur tingkat keamanan berutang dan
pengambilan kebijakan adalah rasio utang per PDB. Rasio ini
membandingkan jumlah utang yang dimiliki Pemerintah dengan size
perekonomian suatu negara.
Rasio utang per PDB menunjukkan indikasi kemampuan membayar dari suatu
negara atas utang yang dimilikinya. Rasio ini, kata Nufransa, menjadi
salah satu indikator yang harus dipatuhi Pemerintah dan diatur dalam
Undang-undang no 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
*Baca: *Sri Mulyani Jawab Kritik Prabowo Soal Ketimpangan
<https://bisnis.tempo.co/read/1147550/sri-mulyani-jawab-kritik-prabowo-soal-ketimpangan>
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pada akhir November 2018 utang
Pemerintah Indonesia tercatat sebesar Rp 4.396 triliun, sementara rasio
utang per PDB tercatat sebesar 29,9 persen. "Masih jauh di bawah 60
persen sebagaimana ketentuan Undang-undang no 17 tahun 2003," tutur
Nufransa. "Hal ini menunjukkan bahwa utang Indonesia aman dan mampu
dibayar kembali."
Simak berita lainnya terkaitPrabowo
<https://bisnis.tempo.co/read/1145424/bank-dunia-bantah-data-prabowo-soal-warga-ekonomi-pas-pasan> hanya
di Tempo.co.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com