[GELORA45] Re: Muslim Melayu Menentang Naga Komunis (disokong kaum "Cina" berideologi "anti Tuhan")

2018-06-09 Terurut Topik iqbalsant...@yahoo.com.au [GELORA45]

 Judul yang tendensius dan memecah-belah.
 

 Kalimat dibawah ini juga menunjukkan pola pemikiran penulis yang dipaksakan, 
padahal 84% orang keturunan Cina di Malaysia beragama Buddha/Kong Hu Chu dan 
yang tidak memiliki agama adalah kurang dari 1%.
 

 "Mayoritas yang substansial yang dimaksudkan secara tersirat itu adalah Muslim 
Melayu, yang menentang petahana yang disokong kaum China berideologi anti 
Tuhan".
 

 

 


 ---In gelora45@yahoogroups.com,  wrote :

 Muslim Melayu Menentang Naga Komunis
 6 Juni 2018
 
PM Malaysia terpilih, Mahathir Mohammad.
 

 Sungguh mencengangkan kemenangan Dr. Mahathir Muhammad, 92 tahun dalam Pemilu 
Malaysia baru-baru ini. Dalam usianya yang sudah sangat lanjut itu.
 

 Koalisi oposisi Pakatan Harapan yang diketuai Mahathir menyatakan telah 
memenangi kursi yang cukup dalam Pemilihan Umum ke-14 untuk membentuk 
pemerintah federal Malaysia. Berdasarkan laporan undi.info.live, Barisan 
Nasional beroleh 77 kursi parlemen, Pakatan Harapan 119 kursi, dan PAS 17 
kursi. Sesuai aturan, mereka yang perolehan kursinya melebihi 112 berhak 
membentuk pemerintahan federal.
 Kemenangan itu mengakhiri lebih dari 60 tahun pemerintahan oleh Barisan 
Nasional. Mahathir Mohamad menyatakan, koalisi itu akan mengembalikan hukum dan 
peraturan. Dia juga menyatakan bahwa kemenangannya, “tidak hanya tentang 
beberapa suara, tidak hanya tentang beberapa kursi,tapi tentang mayoritas yang 
substansial.”
 Mayoritas yang substansial yang dimaksudkan secara tersirat itu adalah Muslim 
Melayu, yang menentang petahana yang disokong kaum China berideologi anti 
Tuhan, atau disebut juga dengan istilah Naga Komunis. Tun Nadjib Razak 
ditumbangkan Mahathir Mohammad yang sudah berusia 92 tahun.
 Amien Rais menyebut kemenangan Mahathir Mohamad di pemilu Malaysia akan 
berdampak di Indonesia. Dia yakin kemenangan yang sama akan diraih partai 
oposisi di Indonesia di pemilu 2019 mendatang.
 “(Mahathir) menghadapi Najib (petahana) yang sangat kuat, menguasai polisi, 
menguasai ini dan lain-lain. Kalah Najib,” kata Amien saat mengisi ceramah di 
Masjid Muthohirin Yogyakarta, Kamis (10/5/2018) malam. “Insyaallah ini (pemilu 
Indonesia 2019) juga akan seperti itu,” lanjut Amien.
 Amien mengakui memang kemenangan Mahathir sangat berdampak dalam pemilu di 
Indonesia mendatang. Sebab, kemenangan tersebut menjadi bukti bahwa petahana 
masih bisa dikalahkan.
 “Kalau Mahathir menang di Malaysia, Prabowo menang di Indonesia nanti itu bisa 
bermitra. Kita bisa saling memperkuat,” ungkapnya.
 Amin menyebut pemilu 2019 mendatang merupakan ajang pertempuran politik. Dia 
mengibaratkan pemilu 2019 seperti perang badar di zaman Rasulullah.
 Kala itu, jumlah pasukan muslim tidak sebanding dengan jumlah lawan. Namun, 
atas tekad para pejuang muslim dan atas bantuan Allah, akhirnya perang tersebut 
dimenagkan pihak muslim. “Allah akan tetap menolong kita,” ujarnya.
 Apa yang disampaikan Amien Rais memang menjadi pendapat umum rakyat Malaysia. 
Tim Suara Islam yang bertandang ke Malaysia merekam opini masyarakat yang 
seolah tak percaya kemenangan Mahathir.
 “Benar-benar, banyak orang tidak sangka, Datuk Dr Mahatir Muhammad berhasil 
memenangkan pemilihan umum. Pula, kendati tidak dengan kemenangan yang mutlak, 
Agung (maksudnya Yang Dipertuan Agung Diraja Malaysia, re ) memilihnya untuk 
kembali ke kekuasaan Perdana Menteri.”
 Demikian tuturan Ustaz Shofwan Badrie Bin Ahmad Badrie, shohibul fadhilah 
alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa Timur, yang sudah mukim 
selama 30 tahun dan sudah menjadi warga Negara Malaysia, Senin (28 Mei 2018) 
dalam perbincangan dengan Suara Islam yang berkunjung ke Malaysia selama tiga 
hari.
 Kendati banyak yang tidak sangka atas kemenangan ini, namun setelah 
partai-partai oposisi—-terutama dengan keluarga Anwar Ibrahim dapat menyatu, 
umumnya warga Malaysia kemudian menjadi Optimis Datuk Mahatir mampu ambil alih 
kembali pemerintahan. “Jika yang dulu menyebabkan kebagusan bagi Malaysia , 
kemudian terjadi kerusakkan, Allah masih beri kesempatan Datuk Mahatir untuk 
perbaiki kembali,” tandas Ustaz Sofwan Badrie.
 Ustaz Sofwan Badrie bin Ahmad Badrie serta sejumlah Sahibul Fadhilah yang 
sempat berbincang dengan Suara Islam rata-rata mengungkap kunci keberhasilan 
Datuk Mahatir Muhammad memenangkan pemilihan; karena terjadi kesatuan kehendak 
yang menggumpal kuat dari segenap partai oposisi untuk mengganti pemerintahan. 
Dan, ketika itu memang ada “sesuatu” yang mampu mempersatukan menjadi gumpalan 
pandangan dan kehendak yang satu dan kokoh.
 “Jakarta (Indonesia, red) Insyaallah tentu mampu merembetkan kemenangan Datuk 
Mahatir, untuk mengambil kemenangan pada pemilu 2019 mendatang. Toh, 
indikasinya sudah ada; yang sudah terbukti mampu menyatukan kekuatan, untuk 
meraih kemenenangan di ibu kota Negara,” ungkap Ustaz Sofwan Badrie.
 Suara Islam di antaranya mencatat yang pernah terjadi di dalam menghadapi 
Pilkada DKI dengan target menggagalkan incumbent untuk memimpin 

[GELORA45] Re: Muslim Melayu Menentang Naga Komunis

2018-06-09 Terurut Topik jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Rasanya kok tidak tepat disebut "muslim melayu menentang naga komunis" didalam 
kabinet Mahathir kali ini yg cuman terdiri dari 13 menteri (gak seperti Jokowi 
yg gemuk) ada sedikitnya 2 orang tionghoa: Lim Guan Eng yang jadi menteri 
keuangan dan Anthony Loke Siew Fook yg menteri perhubungan, keduanya merupakan 
menteri2 strategis dan penting. Selain itu didalam Majlis Penasehat ada Robert 
Kuok Hok Nien sang billionaire orang paling kaya di Malaysia.

---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :

 http://suara-islam.com/muslim-melayu-menentang-naga-komu 
http://suara-islam.com/muslim-melayu-menentang-naga-komunis/
 Muslim Melayu Menentang Naga Komunis 6 Juni 2018
 2.031 2 minutes read 
 
 
 PM Malaysia terpilih, Mahathir Mohammad. 
 

 
 Sungguh mencengangkan kemenangan Dr. Mahathir Muhammad, 92 tahun dalam Pemilu 
Malaysia baru-baru ini. Dalam usianya yang sudah sangat lanjut itu.
 Koalisi oposisi Pakatan Harapan yang diketuai Mahathir menyatakan telah 
memenangi kursi yang cukup dalam Pemilihan Umum ke-14 untuk membentuk 
pemerintah federal Malaysia. Berdasarkan laporan undi.info.live, Barisan 
Nasional beroleh 77 kursi parlemen, Pakatan Harapan 119 kursi, dan PAS 17 
kursi. Sesuai aturan, mereka yang perolehan kursinya melebihi 112 berhak 
membentuk pemerintahan federal.
 Kemenangan itu mengakhiri lebih dari 60 tahun pemerintahan oleh Barisan 
Nasional. Mahathir Mohamad menyatakan, koalisi itu akan mengembalikan hukum dan 
peraturan. Dia juga menyatakan bahwa kemenangannya, “tidak hanya tentang 
beberapa suara, tidak hanya tentang beberapa kursi,tapi tentang mayoritas yang 
substansial.”
 Mayoritas yang substansial yang dimaksudkan secara tersirat itu adalah Muslim 
Melayu, yang menentang petahana yang disokong kaum China berideologi anti 
Tuhan, atau disebut juga dengan istilah Naga Komunis. Tun Nadjib Razak 
ditumbangkan Mahathir Mohammad yang sudah berusia 92 tahun.
 Amien Rais menyebut kemenangan Mahathir Mohamad di pemilu Malaysia akan 
berdampak di Indonesia. Dia yakin kemenangan yang sama akan diraih partai 
oposisi di Indonesia di pemilu 2019 mendatang.
 “(Mahathir) menghadapi Najib (petahana) yang sangat kuat, menguasai polisi, 
menguasai ini dan lain-lain. Kalah Najib,” kata Amien saat mengisi ceramah di 
Masjid Muthohirin Yogyakarta, Kamis (10/5/2018) malam. “Insyaallah ini (pemilu 
Indonesia 2019) juga akan seperti itu,” lanjut Amien.
 Amien mengakui memang kemenangan Mahathir sangat berdampak dalam pemilu di 
Indonesia mendatang. Sebab, kemenangan tersebut menjadi bukti bahwa petahana 
masih bisa dikalahkan.
 “Kalau Mahathir menang di Malaysia, Prabowo menang di Indonesia nanti itu bisa 
bermitra. Kita bisa saling memperkuat,” ungkapnya.
 Amin menyebut pemilu 2019 mendatang merupakan ajang pertempuran politik. Dia 
mengibaratkan pemilu 2019 seperti perang badar di zaman Rasulullah.
 Kala itu, jumlah pasukan muslim tidak sebanding dengan jumlah lawan. Namun, 
atas tekad para pejuang muslim dan atas bantuan Allah, akhirnya perang tersebut 
dimenagkan pihak muslim. “Allah akan tetap menolong kita,” ujarnya.
 Apa yang disampaikan Amien Rais memang menjadi pendapat umum rakyat Malaysia. 
Tim Suara Islam yang bertandang ke Malaysia merekam opini masyarakat yang 
seolah tak percaya kemenangan Mahathir.
 “Benar-benar, banyak orang tidak sangka, Datuk Dr Mahatir Muhammad berhasil 
memenangkan pemilihan umum. Pula, kendati tidak dengan kemenangan yang mutlak, 
Agung (maksudnya Yang Dipertuan Agung Diraja Malaysia, re ) memilihnya untuk 
kembali ke kekuasaan Perdana Menteri.”
 Demikian tuturan Ustaz Shofwan Badrie Bin Ahmad Badrie, shohibul fadhilah 
alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa Timur, yang sudah mukim 
selama 30 tahun dan sudah menjadi warga Negara Malaysia, Senin (28 Mei 2018) 
dalam perbincangan dengan Suara Islam yang berkunjung ke Malaysia selama tiga 
hari.
 Kendati banyak yang tidak sangka atas kemenangan ini, namun setelah 
partai-partai oposisi—-terutama dengan keluarga Anwar Ibrahim dapat menyatu, 
umumnya warga Malaysia kemudian menjadi Optimis Datuk Mahatir mampu ambil alih 
kembali pemerintahan. “Jika yang dulu menyebabkan kebagusan bagi Malaysia , 
kemudian terjadi kerusakkan, Allah masih beri kesempatan Datuk Mahatir untuk 
perbaiki kembali,” tandas Ustaz Sofwan Badrie.
 Ustaz Sofwan Badrie bin Ahmad Badrie serta sejumlah Sahibul Fadhilah yang 
sempat berbincang dengan Suara Islam rata-rata mengungkap kunci keberhasilan 
Datuk Mahatir Muhammad memenangkan pemilihan; karena terjadi kesatuan kehendak 
yang menggumpal kuat dari segenap partai oposisi untuk mengganti pemerintahan. 
Dan, ketika itu memang ada “sesuatu” yang mampu mempersatukan menjadi gumpalan 
pandangan dan kehendak yang satu dan kokoh.
 “Jakarta (Indonesia, red) Insyaallah tentu mampu merembetkan kemenangan Datuk 
Mahatir, untuk mengambil kemenangan pada pemilu 2019 mendatang. Toh, 
indikasinya sudah ada; yang sudah terbukti mampu menyatukan kekuatan, untuk 
meraih kemenenangan di ibu kota