Re: SV: SV: [GELORA45] Setara Institute jadi lembaga fashion?
seorang teman PhD in Psychology pernah secara begurau bilang transparansi berbanding lurus dengan pakaian. ---In GELORA45@yahoogroups.com,wrote : Anti transparantie... 2018-03-09 2:49 GMT+01:00 Sunny ambon ilmesengero@... mailto:ilmesengero@... [GELORA45] : Menutup sama dengan tidak mau memperlihatkan keistimewaan indahnya ciptaan Illahi, hehehehehehehe 2018-03-08 23:07 GMT+01:00 Jonathan Goeij jonathangoeij@... mailto:jonathangoeij@... [GELORA45] : Bagi saya apakah seseorang mau memakai pakaian apapun sebenarnya tidak jadi masalah sama sekali baik itu tertutup ataupun terbuka karena itu preference pribadi. Biarpun benar pakaian tertutup terkesan sopan cuman disini ada masalah identifikasi identitas dan keamanan/security public bila tertutup total seperti itu. Saya rasa identifikasi dan keamanan itulah yang menjadi masalah. On Thursday, March 8, 2018, 1:36:23 PM PST, S Manap wrote: Maaf, yang salah pemahaman itu ada pada saya sendiri. Kalimat yang diucapkan oleh Tutut saya tulis dengan huruf mereng karena saya sendiri tidak terlalu yakin akan kebenarannya. Tutut berbicara itu sudah lama sekali, ketika rezim Soeharto sedang jaya-jayanya, jauh sebelum Tutut menjadi Menteri. Hanya kata-kata risih yang jelas masih saya ingat. Baik cadar maupun jilbab, bagi saya tidak ada yang menarik.Tidak ada yang saya sukai. Karena itu mungkin barang-barang demikian itu bagi saya menjadi campur aduk. S.Manap. Den torsdag, 8 mars 2018 21:43 skrev "Jonathan Goeij jonathangoeij@... mailto:jonathangoeij@... [GELORA45]" : Kelihatannya ada kesalahan pemahaman disini, Tutut Soeharto memakai jilbab bukannya cadar. Bandingkan foto dibawah perbedaan antara jilbab dan cadar. Jilbab masih kelihatan wajahnya, jadi masih dikenali jelas identitasnya, sedang cadar dgn muka tertutup semua begitu (ada yg tertutup total ada yg masih kelihatan matanya) memangnya bagaimana cara mengenal identitasnya. Jilbab: Cadar: kutipan: Sebagaimana dikatakan oleh Tutut Soeharto yang sudah biasa memakai cadar: "Kalau tidak memakai cadar risih rasanya". ---In GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com, wrote : Pertama-tama perlu dipahami bahwa memakai cadar sebagaimana halnya dengan yang digunakan oleh para perempuan di negeri berpadang pasir yang panas dan berdebu, kalau sudah terbiasa sukar juga untuk melarangnya. Sebagaimana dikatakan oleh Tutut Soeharto yang sudah biasa memakai cadar: "Kalau tidak memakai cadar risih rasanya". Pihak-pihak yang melakukan larangan tentu ada berbagai macam alasan. Kalau kita baca alasan-alasannya cukup masuk akal juga. Karena itu larangan-yang muncul tidak mesti disangkutpautkan dengan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM). Anggaplah pelarangan memakai cadar termasuk melanggar HAM, maka cobalah belajar sedikit dari Duterte Presiden Pilipina yang mengatakan: "Lupakan HAM)". Ha ha ha... S.Manap.. Den torsdag, 8 mars 2018 13:12 skrev "ajeg ajegilelu@... [GELORA45]" : Setara Institute (SI) seringkali memperlakukan hak asasi manusia seperti listrik, sehingga setiapkali bersentuhan SI jadi mirip orang kesetrum, kaku. Apa pun masalahnya, pokoknya harus njeplak HAMǃ L O L Opini SI kali ini barangkali yang paling lucu karena tanp
SV: [GELORA45] Setara Institute jadi lembaga fashion?
Pertama-tama perlu dipahami bahwa memakai cadar sebagaimana halnya dengan yang digunakan oleh para perempuan di negeri berpadang pasir yang panas dan berdebu, kalau sudah terbiasa sukar juga untuk melarangnya. Sebagaimana dikatakan oleh Tutut Soeharto yang sudah biasa memakai cadar: "Kalau tidak memakai cadar risih rasanya". Pihak-pihak yang melakukan larangan tentu ada berbagai macam alasan. Kalau kita baca alasan-alasannya cukup masuk akal juga. Karena itu larangan-yang muncul tidak mesti disangkutpautkan dengan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM). Anggaplah pelarangan memakai cadar termasuk melanggar HAM, maka cobalah belajar sedikit dari Duterte Presiden Pilipina yang mengatakan: "Lupakan HAM)". Ha ha ha.. S.Manap. Den torsdag, 8 mars 2018 13:12 skrev "ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]": Setara Institute (SI) seringkali memperlakukan hak asasimanusia seperti listrik, sehingga setiapkali bersentuhan SI jadi mirip orang kesetrum, kaku. Apa pun masalahnya, pokoknya harus njeplak HAMǃ L O L Opini SI kali ini barangkali yang paling lucu karena tanpa disadari SI sebenarnya lebih membela hak cadar ketimbang hak manusia. Semakin kelihatan lagi ketidaksadarannya karena SI melupakan (atau tidak tahu?) hak dari UIN Sunan Kalijaga sebagai perguruan tinggi NEGERI. Setara Institute: Larang Cadar Langgar HAM dan Batasi Fashion || Setara Institute: Larang Cadar, UIN Kal... | | #yiv0585305567 #yiv0585305567 -- #yiv0585305567ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0585305567 #yiv0585305567ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0585305567 #yiv0585305567ygrp-mkp #yiv0585305567hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv0585305567 #yiv0585305567ygrp-mkp #yiv0585305567ads {margin-bottom:10px;}#yiv0585305567 #yiv0585305567ygrp-mkp .yiv0585305567ad {padding:0 0;}#yiv0585305567 #yiv0585305567ygrp-mkp .yiv0585305567ad p {margin:0;}#yiv0585305567 #yiv0585305567ygrp-mkp .yiv0585305567ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv0585305567 #yiv0585305567ygrp-sponsor #yiv0585305567ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv0585305567 #yiv0585305567ygrp-sponsor #yiv0585305567ygrp-lc #yiv0585305567hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv0585305567 #yiv0585305567ygrp-sponsor #yiv0585305567ygrp-lc .yiv0585305567ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv0585305567 #yiv0585305567actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv0585305567 #yiv0585305567activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv0585305567 #yiv0585305567activity span {font-weight:700;}#yiv0585305567 #yiv0585305567activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv0585305567 #yiv0585305567activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv0585305567 #yiv0585305567activity span span {color:#ff7900;}#yiv0585305567 #yiv0585305567activity span .yiv0585305567underline {text-decoration:underline;}#yiv0585305567 .yiv0585305567attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv0585305567 .yiv0585305567attach div a {text-decoration:none;}#yiv0585305567 .yiv0585305567attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv0585305567 .yiv0585305567attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv0585305567 .yiv0585305567attach label a {text-decoration:none;}#yiv0585305567 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv0585305567 .yiv0585305567bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv0585305567 .yiv0585305567bold a {text-decoration:none;}#yiv0585305567 dd.yiv0585305567last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0585305567 dd.yiv0585305567last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0585305567 dd.yiv0585305567last p span.yiv0585305567yshortcuts {margin-right:0;}#yiv0585305567 div.yiv0585305567attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv0585305567 div.yiv0585305567attach-table {width:400px;}#yiv0585305567 div.yiv0585305567file-title a, #yiv0585305567 div.yiv0585305567file-title a:active, #yiv0585305567 div.yiv0585305567file-title a:hover, #yiv0585305567 div.yiv0585305567file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0585305567 div.yiv0585305567photo-title a, #yiv0585305567 div.yiv0585305567photo-title a:active, #yiv0585305567 div.yiv0585305567photo-title a:hover, #yiv0585305567 div.yiv0585305567photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0585305567 div#yiv0585305567ygrp-mlmsg #yiv0585305567ygrp-msg p a span.yiv0585305567yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv0585305567 .yiv0585305567green {color:#628c2a;}#yiv0585305567 .yiv0585305567MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv0585305567 o {font-size:0;}#yiv0585305567 #yiv0585305567photos div {float:left;width:72px;}#yiv0585305567 #yiv0585305567photos div div {border:1px solid
[GELORA45] Setara Institute jadi lembaga fashion?
Setara Institute (SI) seringkali memperlakukan hak asasimanusia seperti listrik, sehingga setiapkali bersentuhan SI jadi mirip orang kesetrum, kaku. Apa pun masalahnya, pokoknya harus njeplak HAMǃ L O L Opini SI kali ini barangkali yang paling lucu karena tanpa disadari SI sebenarnya lebih membela hak cadar ketimbang hak manusia. Semakin kelihatan lagi ketidaksadarannya karena SI melupakan (atau tidak tahu?) hak dari UIN Sunan Kalijaga sebagai perguruan tinggi NEGERI. Setara Institute: Larang Cadar Langgar HAM dan Batasi Fashion || Setara Institute: Larang Cadar, UIN Kal... | |