Taiwan Duga Agen Sebar Info Kerja Paksa Mahasiswa Indonesia
Reporter:
Non Koresponden
Editor:
Maria Rita Hasugian
Sabtu, 5 Januari 2019 10:14 WIB
0KOMENTAR
<https://dunia.tempo.co/read/1161811/taiwan-duga-agen-sebar-info-kerja-paksa-mahasiswa-indonesia/full&view=ok#comments>
000
#
#
#
#
Perwakilan pemerintah Taiwan di Indonesia John C.Chen (jas hitam) dalam
konferensi pers di kantornya di Jakarta, Jumat, 4 Januari 2019
menegaskan, tidak ada mahasiswa Indonesia yang mengikuti program
Kuliah-Magang mengalami kerja paksa [ MARIA-TEMPO]
<https://statik.tempo.co/data/2019/01/04/id_808964/808964_720.jpg>
Perwakilan pemerintah Taiwan di Indonesia John C.Chen (jas hitam) dalam
konferensi pers di kantornya di Jakarta, Jumat, 4 Januari 2019
menegaskan, tidak ada mahasiswa Indonesia yang mengikuti program
Kuliah-Magang mengalami kerja paksa [ MARIA-TEMPO]
*TEMPO.CO*,*Jakarta*- Perwakilan pemerintahTaiwan
<https://www.tempo.co/tag/taiwan>di Indonesia menduga agen-agen
perekrutan yang menyebarkan kabar tidak benar mengenai kerja paksa
mahasiswa Indonesia yang mengikuti program kuliah-magang kerja.
Agen-agen perekrutan ini diduga tidak terima atas peraturan pemerintah
Taiwan yang tidak lagi memperbolehkan mereka merekrut mahasiswa
Indonesia untuk mengikuti program kuliah-magang kerja.
Baca: Pemerintah Taiwan: Tak Ada Mahasiswa Indonesia Alami Kerja Paksa
<https://dunia.tempo.co/read/1161618/pemerintah-taiwan-tak-ada-mahasiswa-indonesia-alami-kerja-paksa>
Menurut John C. Chen sebagai perwakilan pemerintah Taiwan di Indonesia,
peraturan agen dilarang merekrut mahasiswa Indonesia untuk program
kuliah-magang kerja atau Industry-University Internship diberlakukan
sejak tahun kedua program ini berjalan.
Peraturan ini dibuat berdasarkan hasil evaluasi tahun pertama program
pada 2017 yang menemukan agen-agen perekrutan memanfaatkan program
tersebut. Namun Chen tidak merinci tentang agen memanfaatkan program
kuliah-magang kerja.
"Program ini baru berjalan 2 tahun. Pada tahun pertama diakui
pemerintah, universitas, dan perusahaan tidak berpengalaman, sehingga
agen memanfaatkannya. Namun dengan perjalanan waktu, pemerintah Taiwan
sudah mendengar premasalahan ini lalu membuat peraturan bahwa sekarang
tidak boleh melalui agen, harus langsung. Ini mengakibatkan agen-agen
tidak suka dan membuat berita-berita yang tidak benar," kata Chen dalam
bahasa Mandarin yang diterjemahkan oleh seorang alumni warga Indonesia
dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta, Jumat, 4 Januari 2019.
Baca: KDEI Taipei Selidiki Dugaan Kerja Paksa Mahasiswa RI di Taiwan
<https://dunia.tempo.co/read/1160978/kdei-taipei-selidiki-dugaan-kerja-paksa-mahasiswa-ri-di-taiwan>
Chen kemudian menjelaskan sifatnya subjektif jika ada yang menilai
program kuliah-magang kerja semata-mata untuk bekerja dan bukan untuk
kuliah. Namun dia membenarkan bahwa program ini dikhususkan untuk
mahasiswa yang kurang mampu secara finansial.
"Sambil bekerja sambil kuliah, sehingga bisa mendapatkan gelar S1. Jadi
tidak sekadar jadi TKI, contohnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan, mahasiswa yang mengikuti program ini diwajibkan untuk
mengikuti internship selama 20 jam seminggu. Sedangkan magang kerja
sifatnya pilihan, bukan kewajiban dengan ketentuan maksimal 20 jam per
minggu. Hanya saja, mahasiswa yang tidak mengambil magang kerja berarti
tidak punya penghasilan.
Baca: 5 Poin Klarifikasi Isu Kerja Paksa Mahasiswa Indonesia di Taiwan
<https://dunia.tempo.co/read/1161450/5-poin-klarifikasi-isu-kerja-paksa-mahasiswa-indonesia-di-taiwan>
Apabila ada mahasiswa Indonesia yang tidak berkenan dengan program
kuliah-magang kerja, maka pemerintah Taiwan mempersilahkan mahasiswa
memilih program reguler namun kerja magang akan dibatasi.
Mahasiswa yang mengikuti program kuliah-magang kerja diTaiwan
<https://www.tempo.co/tag/taiwan>tidak memilih sendiri perusahaan
tempatnya bekerja, melainkan universitas yang mempersiapkan perusahaan
untuk mahasiswa.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com