Re: H-Net* Borok2 SUFI 1

2001-02-23 Terurut Topik Hassan Abdullah


 *~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net }
 {Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED] }
 {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] }
 *~*
  PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~
Assalamualaikum wbt.

Nukilan sdr. Abdul Rahman ini berlainan sekali daripada apa yang saya
dapatkan melalui buku MAZHAB ORANG SUFI (al ta'arif lima mazhab ahli al
Tasauf) karangan ABU BAKAR MUHAMMAD AL KALABAZI yang hidup antara 300
Hijriah dan 400 Hijriah, yang diterjemah ke Bahasa Melayu oleh Abdul Majid
bin Haji Taib (1977).

Buku tersebut turut memuatkan kata-kata penghargaan daripada :

1. Dr. Abdul Halim Mahmud (Naib Canselor Universiti Azhar)
2. Muhammad Amin al Nawawi (Pensyarah Universiti Azhar dan Nazir Umum
Sekolah-Sekolah Menengah)
3. Muhammad Othman el MuHammadi (Perunding  di IKIM)

"Allah SWT mencabut ilmu daripada manusia bukan dengan melupakannya tetapi
dengan mematikan orang-orang yang berilmu, tetapi oleh kerana manusia
memerlukan pimpinan lalu diangkat di kalangan mereka orang yang jahil
sebagai pemimpin , orang itu bukan sahaja sesat malahan menyesatkan orang
lain".

Ke hadrat Allah SWT dipohonkan agar saya dan sdr. Abdul Rahman serta sdr.2
lain yang tersemat cita-cita dan kesungguhan dihati untuk menemui Rabbnya,
dikurniakan petunjuk, rahmat, perlindungan dan keselamatan fitnah di dunia
dan di akhirat.

Wassalamualaikum wbt.

Abdul Rahman wrote:

>  *~*
>  {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net }
>  {Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED] }
>  {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] }
>  *~*
>   PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
>  ~~~
> Borok-Borok Sufi
>
>   Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij
>
>   Halaman satu dari tiga tulisan
>
>   KATA PENGANTAR
>
>


 
 ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
 ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
 ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan )
 ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net  )
 ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED])
 

Pengirim: Hassan Abdullah <[EMAIL PROTECTED]>



H-Net* Borok2 SUFI 1

2001-02-22 Terurut Topik Abdul Rahman


 *~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net }
 {Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED] }
 {Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] }
 *~*
  PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~
Borok-Borok Sufi

  Salim Al-Hilali dan Ziyad Ad-Dabij 

  Halaman satu dari tiga tulisan 

  KATA PENGANTAR 

  Sebagai kelanjutan dari pembahasan yang lalu [Masalah-22], maka kami
angkat pula penjelasan
  yang lebih rinci dan ilmiah mengenai Tarekat Sufi oleh Salim al-Hilali
dan Ziyad ad-Dabij, yang
  disadur dari kitab karya mereka yaitu; Al-Islam fi-Dha'u Al-Kitab wa
As-Sunnah, cet.II, hal. 81-97.
  Dan dimuat di majalah As-Sunnah edisi 17/II/1416H-1996M, dengan
membawakan judul Borok-Borok
  Sufi, selamat menyimak. 

  BOROK-BOROK SUFI 

  Tasawuf merupakan gerakan berpola pikir filsafat klasik yang mengekor
kepada para filosof dan ahli
  syair Romawi, India dan Persia. Namun, dalam hal ini, kita akan
membatasi kajian masalah sufi
  dengan berkedok Islam. Kedok Islam ini dikenakan sebagai upaya
menutupi hakikatnya. Maka
  barangsiapa yang meneliti dan mengamati gerak-geriknya, niscaya akan
berkesimpulan, bahwa sufi
  bukan Islam. Baik menyangkut aqidah, perilaku dan pendidikan. 

  MENGENAL BEBERAPA KEYAKINAN SUFI 

  Sesungguhnya para penguasa sufi telah berusaha memelihara
keyakinan-keyakinan tasawuf, yakni
  dengan merancukan dan menghapuskan ayat-ayat Al-Kitab Al-Karim.
Membolak-balik, serta
  merubah pemahaman Sunnah An-Nabawiyah yang telah suci. Akan tetapi
Allah Subhanahu wa
  Ta'ala telah menakdirkan untuk agama ini, orang-orang yang
memperbaharui agama-Nya. 

  Yakni, dengan membersihkan Islam dari bermacam aqidah dan filsafat
yang mengalir dalam benak
  manusia akibat pengaruh pola pikir keberhalaan. Maka, diungkaplah
borok-borok mereka, dipilah
  perkataan mereka serta diterangkan kebohongannya. Metoda mereka pun
dibuyarkan dengan
  menelaah kitab-kitab induk sufi. Berikut secara ringkas ditampilkan
keyakinan-keyakinan mereka. 

  Ilmu Laduni

  Istilah ini dikaitkan kepada firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala tentang
nabi Khidir: 

   "Wa 'allamnaahu min Ladunnii 'ilmaan" 

   "...Dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.". (Al-Kahfi :
65). 

  Yang dimaksud dengan ayat di atas, menurut mereka, adalah disingkapnya
alam gaib bagi mereka.
  Caranya, dengan kasyaf (penyingkapan), tajliyat (penampakan) serta
melakukan kontak langsung
  dengan Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 1) Mereka
berdalil dengan firman-Nya
  Subhanahu wa Ta'ala. 

   "Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan
mengganjari kepada kalian
   semua".
   (Al-Baqarah : 282). 

  Pemikiran ilmu laduni dipelopori oleh Hisyam Ibnu Al-Hakam (wafat
199H), seorang penganut Syi'ah
  yang mahir ilmu kalam. Ia berasal dari Kufah. 2) 

  Orang-orang sufi, dalam rangka merealisir ajarannya, menempuh beberapa
jalan. Jalan terpenting itu,
  diantaranya : 

1.Menjauhkan diri dari menuntut ilmu syar'i. Dikatakan oleh
Al-Junaid, seorang pentolan sufi,
   "Yang paling aku sukai pada seorang pemula, bila tak ingin
berubah keadaannya, hendaknya
   jangan menyibukkan hatinya dengan tiga perkara berikut : mencari
penghidupan, menimba
   ilmu (hadits) dan menikah. Dan yang lebih aku sukai lagi, pada
penganut sufi, tidak membaca
   dan menulis. Karena hal itu hanya akan menyita perhatiannya". 3)
   Demikian pula yang dikatakan Abu Sulaiman Ad-Darani, "Jika
seseorang menimba ilmu
   (hadits), bepergian untuk mencari penghidupan, atau menikah,
sungguh ia telah condong
   kepada dunia". 4) 

2.Menghancurkan sanad-sanad hadits dan menshahihkan hadits-hadits
dha'if (lemah), munkar
   dan maudhu' (palsu) dengan cara kasyaf. Sebagaimana dikatakan Abu
Yazid Al-Busthami,
   "Kalian mengambil ilmu dari mayat ke mayat. Sedang kami mengambil
ilmu dari yang Maha
   Hidup dan tidak pernah mati. Hal itu seperti yang telah
disampaikan para pemimpin kami :
   "Telah mengabarkan pada aku hatiku dari Rabbku". Sedang kalian
(maksudnya,
   kalangan Ahlu Al-hadits) mengatakan : "Telah mengabarkan kepada
kami Fulan".
   Padahal, bila ditanya dimana dia (si Fulan tersebut) ?. Tentu
akan dijawab : "Ia (Fulan, yakni
   yang meriwayatkan ilmu atau hadits tersebut) telah meninggal".
"(Kemudian) dari Fulan (lagi)".
   Padahal, bila ditanyakan dimana dia (Fulan tadi)? Tentu akan
dijawab : "Ia telah meninggal". 5)
   Dikatakan pula oleh Ibnu Arabi, "Ulama Tulisan mengambil
peninggalan dari salaf
   (orang-orang terdahulu) hingga hari kiamat. Itulah yang
menjauhkan atau menjadikan
   timbulnya jarak antara nasab mereka. Sedang para wali mengambil
ilmu dari Allah (secara
   langsung -peny). Yakni, dengan cara Ia (Allah) mengilhamka