e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                         e-Santapan Harian
        Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 19 April 2024
Ayat SH: Kejadian 1:1-2:7

Judul: Kacamata Iman

Kitab Kejadian dengan jelas memberi tahu kita bahwa segala sesuatu berasal
dari Allah. Tidak ada satu pun yang ada dan berbentuk kalau bukan Allah
yang menciptakannya.

Apa yang Allah kerjakan melampaui apa yang dapat manusia pikirkan.
Contohnya, bagaimana kita menjelaskan keberadaan samudera semesta dan Roh
Allah yang melayang-layang di atas permukaan air jika cakrawala dan lautan
diciptakan pada hari kedua dan ketiga? (1:2, 6-10). Contoh lainnya,
bagaimana kita menjelaskan terang pada hari pertama jika benda penerang
diciptakan pada hari keempat (1:3, 14-16).

Manusia terus mencari tahu serta membuat berbagai teori untuk memecahkan
misteri asal-usul alam semesta, meskipun tidak ada satu pun dari teori itu
yang dapat mengungkapkan jawabannya hingga tuntas.

Kitab Kejadian bukanlah buku ilmu pengetahuan, tetapi apa yang tertulis
dalam kitab ini dapat dikatakan mendukung bertumbuhnya sains. Allah
menciptakan manusia bukannya tanpa akal, tetapi justru Allah memberikan
kepada manusia kuasa atas segala ciptaan lainnya dan tugas untuk mengelola
bumi (1:26, 28; 2:5). Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan pun ada
karena Allah. Karena itu, untuk belajar tentang asal mula dunia ini dan
segala sesuatu di dalamnya kita tidak bisa bergantung pada akal manusia
saja, tetapi harus menggunakan kacamata iman.

Misteri yang tidak terpecahkan dari kejadian alam mengingatkan kita akan
pentingnya iman untuk menjalani hidup kita sebab iman melampaui pengetahuan
empiris. Apa yang terlihat belum tentu lengkap dan benar karena penglihatan
kita terbatas.

Demikian juga dalam banyak peristiwa dalam kehidupan kita yang kadang penuh
misteri. Jika kita menjalaninya dengan mengandalkan kepandaian dan akal
manusia, kita tidak akan pernah merasa puas. Sebaliknya, kacamata iman akan
menolong kita untuk melihat bahwa Tuhan ada, bahkan terus berkarya dan
memelihara kita.

Mari kita terus memandang hidup ini dengan kacamata iman dan memercayakan
hidup kita kepada Tuhan, Allah Pencipta yang berdaulat. [STG]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+1:1-2:7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+1:1-2:7

Kejadian 1:1-2:7

 1  Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
 2  Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya,
dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
 3  Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
 4  Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu
dari gelap.
 5  Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang
dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
 6  Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk
memisahkan air dari air."
 7  Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah
cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
 8  Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari kedua.
 9  Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit
berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah
demikian.
10  Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu
dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
11  Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda,
tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang
menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan
jadilah demikian.
12  Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan
yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang
berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
13  Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
14  Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk
memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda
yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
15  dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi
bumi." Dan jadilah demikian.
16  Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang
lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai
malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
17  Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
18  dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari
gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
19  Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
20  Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang
hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
21  Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala
jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala
jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
22  Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan
bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah
burung-burung di bumi bertambah banyak."
23  Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
24  Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk
yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan
jadilah demikian.
25  Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan
segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu
baik.
26  Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang
melata yang merayap di bumi."
27  Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
28  Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
segala binatang yang merayap di bumi."
29  Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang
buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
30  Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan
segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
31  Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
 1  Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
 2  Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang
dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang
telah dibuat-Nya itu.
 3  Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada
hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah
dibuat-Nya itu.
 4  Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN
Allah menjadikan bumi dan langit, --
 5  belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di
padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada
orang untuk mengusahakan tanah itu;
 6  tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan
bumi itu--
 7  ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu
menjadi makhluk yang hidup.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13056557-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

Kirim email ke