e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                         e-Santapan Harian
        Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 28 Maret 2024
Ayat SH: Markus 15:20-32

Judul: Matinya Simpati dan Empati

Penyaliban merupakan hukuman yang paling keji pada masa Yesus. Tidak heran,
ketika hukuman ini dijatuhkan kepada Yesus, rangkaian penghinaan kejam pun
dikerjakan secara sistematis.

Pukulan dan ludah hujatan bercampur kata-kata penghinaan dipersembahkan
kepada-Nya. Bahkan, orang yang baru datang dari luar kota, Simon dari
Kirene, dipaksa untuk memikul salib Yesus (21). Penghinaan berlanjut ketika
anggur bercampur mur yang pahit dihidangkan dan pakaian-Nya diundi (23-24).

Belum cukup mahkota duri yang dikenakan ke atas kepala-Nya, salam penuh
sindiran yang diserukan untuk melecehkan Dia, "Raja orang Yahudi", juga
dituliskan dan dipasang di atas kayu salib (26, bdk. Mrk. 15:18).

Jadilah bukit yang memiliki nama mengerikan, "Tempat Tengkorak", menjadi
panggung penghinaan paling keji. Seolah-olah semua orang dari berbagai
kalangan mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk menghina Yesus (29-32).
Peristiwa keji di Golgota akhirnya benar-benar menjadi kisah matinya
simpati dan empati dari banyak manusia yang menyaksikannya.

Pemandangan di Bukit Golgota tampak sangat mengenaskan. Sang Putra Allah
yang tersalib kelihatan tak berdaya. Ia dibiarkan dalam kesendirian dan
kesunyian. Tak ada yang mendekat dan memberikan kata-kata penguatan maupun
penghiburan.

Kegelapan benar-benar menguasai jagat raya, bukan hanya kegelapan secara
kasat mata, melainkan kegelapan yang telah menguasai hati manusia. Gelapnya
hati memadamkan watak welas asih dalam kehidupan dan menandai betapa
berkuasanya kematian.

Di tengah situasi demikian, di manakah kuasa Sang Sumber Kehidupan? Mengapa
Sang Putra dibiarkan dalam ketidakberdayaan? Semua penghinaan dengan rela
ditanggung oleh-Nya karena begitu besarnya kasih Allah bagi manusia
berdosa. Di tengah matinya simpati dan empati manusia, justru simpati dan
empati Sang Juru Selamat inilah yang memampukan kita untuk kembali
bersimpati dan berempati kepada sesama. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+15:20-32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+15:20-32

Markus 15:20-32

20  Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari
pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya.(15-20b) Kemudian Yesus
dibawa ke luar untuk disalibkan.
21  Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah
Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka
paksa untuk memikul salib Yesus.
22  Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti:
Tempat Tengkorak.
23  Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia
menolaknya.
24  Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan
membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.
25  Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan.
26  Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di
situ: "Raja orang Yahudi".
27  Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah
kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.
28  (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di
antara orang-orang durhaka.")
29  Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan
kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau
membangunnya kembali dalam tiga hari,
30  turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"
31  Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat
mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang
lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!
32  Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita
lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan
Dia mencela Dia juga.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12829068-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

Kirim email ke