RE: [iagi-net-l] Bumi bercinta manusia menangis

2005-01-07 Terurut Topik Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)
Pak Awang,
Kalau kita melihat peta M 9.0 Sumatra - Andaman Islands Earthquake of 26
dec 2004-nya USGS terlihat bahwa batas antara Burma micro-plate dengan
Sunda plate adalah continental rift / oceanic rif (saya ngga mengerti
kenapa continental rift dan oceanic rift digambarkan bersambungan).
Continental rift ini berarah relatif timurlaut - baratdaya sepanjang
laut Andaman dan di selatan Kep. Nikobar berbelok ke arah tenggara
menjadi sesar mendatar dekstral (continental RL transform) yang melewati
ujung utara P. Sumatra (Banda Aceh). Sesar mendatar ini saya yakini
sebagai segmen utara Sesar Semangko.
Ada pertanyaan yang mengganjal di benak saya pak, yaitu ; apakah
continental rift dan continental RL transform ini terpengaruh oleh
adanya pergerakan atau patahan yang baru saja terbentuk di zona
konvergensi antara Lempeng Hindia dan Burma micro-plate ? Seandainya
terpengaruh, apakah ujung P. Sumatra (dimana Banda Aceh terletak) telah
terjadi subsidence sebagai manifestasi dari pull apart zone hasil dari
sesar mendatar dekstral yang berarah baratlaut - tenggara tsb, saya
curiga ada subsidence di Banda Aceh (yang sepertinya merupakan delta
plain yang diapit oleh perbukitan di barat dan timurnya) karena dari
citra-citra satelite-nya digital globe memperlihatkan adanya pantai yang
lebih menjorok ke daratan setelah kejadian tsunami 26 Des itu.
Itu saja pak, mohon penjelasannya juga dari netters lainnya. Mohon maaf
kalau ada kesalahan.
Terima kasih.

Salam,
Edi   

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, January 06, 2005 11:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; geounpad@yahoogroups.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi bercinta manusia menangis


Sebenarnya, di sekitar utara Simeulue konvergensi antar
lempeng/mikro-lempeng tak persis oblique, tetapi orthogonal hampir
frontal. Lebih ke utaranya memang oblique lagi seperti semua sektor di
selatan Simeulue. Hal ini mengakibatkan dies out-nya sesar dextral
Mentawai dan digantikan oleh West Andaman Fault berupa sesar kompresif -
thrust - yang terbentuk di antara Aceh micro-plate dan Burma
micro-plate. 
 
Di transisi perubahan dari Mentawai Fault ke West Andaman Fault, tepat
di utara baratlaut Simeulue terbentuklah beberapa dextral fault splays
dari Mentawai dengan arah BL-Tenggara lebih terputarkan en echelon
terhadap Mentawai Fault. Inilah "horse tail" faults Simeulue relatif
terhadap Mentawai Fault. Dan, di salah satu retakan kerak Bumi inilah
episentrum gempa Aceh-Sumut 26 Desember 2004 berasal. Konvergensi agak
frontal di sektor ini memang tetap menggerakkan segmen kerak ke
baratlaut, sehingga itu yang mungkin menyebabkan fokus/episentrum
aftershock tertransfer ke baratlaut juga ke arah Andaman-Nicobar.
 
Suture-suture terranes di pojok baratlaut Sumatra ini (Aceh-, Burma-,
Woyla-, Natal-, Mentawai-terranes/sliver plates - Sikuleh Block) perlu
diwaspadai sebagai zone2 reaktivasi sesar saat akumulasi gaya terjadi
sekian ratus tahun dan tiba2 terlepas sebagai gelombang seismik/gempa.
Sutures-nya boleh tua, tetapi reaktivasi boleh moderen sebab di wilayah
ini Lempeng Hindia menekan menyusup terus dengan kecepatan 7 mm/annum.
 
Frontal subduction bukan jaminan tak akan ada tsunami di wilayah pulau
di seberangnya, siapa yang tahu bahwa gaya propagasi gempa tak merambat
ke segala arah. Banyuwangi, tak kurang dari frontal subduction terjadi
300 km di selatannya, tokh pernah dilimbur tsunami juga...
 
Cip, analogi bercinta subduction samudra vs. benua bukan untuk pertama
kalinya dikemukakan. Kalau sempat buka2 dokumen lama Geosurveys
Newsletter (buletin P3G Bandung sekarang) sekitar pertengahan tahun
1970an, di situ akan ditemukan surat2 van Bemmelen yang menganalogikan
bahwa subduction itu seperti permainan cinta, mana perempuan mana
laki2nya, apakah samudra atau benua, tak dispesifikasinya lebih jauh.
Tahun2 itu, van Bemmelen adalah salah satu dari sedikit ahli2 tektonik
di dunia (yang lain V. Bellousov, dua bersaudara Meyerhoff) yang dengan
keras menolak plate tectonic theory yang baru 5 tahun muncul di dunia.
Jadi, van Bemmelen menggambarkan analogi itu sebenarnya untuk tujuan
"meledek" (walaupun pada akhirnya beliau menerimanya juga dengan
beberapa catatan dan merevisi sedikit teori undasinya).
 
Cip, selamat menulis di IAGI-net. Saya baru kembali dari cuti. di Lombok
Barat pun ada gelombang tinggi yang membuat nelayan takut melaut dan
cukup membuat pantai2 Nusa Dua-Kuta-Legian tak seramai biasanya.
 
Semoga bencana yang sangat besar ini membuat kita semua belajar, bahwa
kemanusiaan sejati tak mengenal batas politik, provinsi, suku, dan
agama. Dan yang lebih penting lagi, bagaimana mengantisipasi semua jenis
bencana kegeologian, sehingga kita bisa sangat meminimalisasi korban
harta benda dan jiwa. Tugas berat dan tantangan menanti kita, khususnya
para spesialis...
 
jangan hanya berakhir di analisis bencana, bagaimana antisipasi kejadian
mendatang yang penting...
 
duka mendalam untuk masyarakat Aceh dan sekitarnya...
 
salam dan 

Re: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami

2005-01-07 Terurut Topik yrsnki
>
  Rekan rekan tadi pagi Kompas mengabarkan bahwa "Bantuan itu mengalir
secara Mencengangkan",memang hasil dari Konperensi itu sementara
menunjukan "concern" dari negara negara didunia sangat besar.
Hal ini dapat dilihat pada perubahan angka yang saya tuliskan dibawah
e-mail ini.

Tetapi Kofi Annan mengatakan "Cairkan bantuan segera " 

Saya kemarin mendengar di TV , pengalaman bantuan untuk gempa bumi Iran
disalah satu TV Swasta yang tidak enak.

Yaitu adanya perbedaan yang nyata antara janji bantuan dengan kenyataan,
dimana negara negara berjanji untuk menymbang 1 milyard tapi yang
direalisasikan hanya 17,5 juta .
Kalau ini benar , mungkin pengalaman ini yang menyebabkan Kofi Annan
memberikan pernyataan diatas.
Semoga saja , pengalaman Iran tidak menimpa kita .


  Si - Abah,
>
> Tadi malam di TV7 ada wawancara singkat perihal penilaian atas sumbangan
> Aceh (saya tidak sempat tahu namanya). Ia mengatakan Indonesia harus
> hati-hati dengan "bantuan" dari negara asing. Pengalaman menunjukkan
> "bantuan" dari negara-negara maju sering tidak "murni", karena ada
> embel-embel persyaratan di belakangnya. Misalnya bantuan itu bersifat
> pinjaman jangka panjang dengan bunga sangat rendah, atau bantuan itu akan
> diberikan dalam bentuk in-kind yang pengeluarannya diatur oleh mereka
> sendiri (untuk membayar peralatan, orang dan transport mereka sendiri).
> Itulah barangkali bedanya bantuan negara barat dengan negara timur tengah.
> Jadi kesimpulannya, nilai bantuan jangan dilihat hanya dari besarnya uang
> saja.
>
> MA
>
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, January 05, 2005 9:10 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami
>
>
>> >
>>   >>
>> :
>> > Japan   : $500 million./500
>> > US  : $350 million./350
>> > Britain : $ 95 million/252
>> > Sweden  : $ 75.5 million/80
>> > Spain   : $ 68 million/68
>> > China   : $ 60 million/60
>> > France  : $ 57 million/115
>> > Australia   : $ 46.7 million./903
>> > Canada  : $ 33 million./125
>> > Germany : $ 27 million/880
>> > Switzerland : $ 21.9 million/53
>> > Denmark : $ 18.1 million/93
>> > Norway  : $ 16.6 million/182
>> > Portugal: $ 11 million/13
>> > Qatar   : $ 10 million/25
>> > Saudi Arabia: $ 10 million/30
>> > Singapore   : $  3.6 million/23
>> > New Zealand : $  3.5 million/3.6
>> > Finland : $  3.3 million/37
>> > Kuwait  : $  2 million/10
>> > UAE : $  2 million/20
>> > Ireland : $  1.4 million/32
>> > Italy   : $  1.3 million/95
>> > Turkey  : $  1.25 million/1.25
>> > Czech Rep.  : $750,000/nd
>> > Iran: $627,000/nd
>> > South Korea : $600,000/50
>> > Hungary : $411,000/1.20
>> > Greece  : $397,000/16
>> > Luxembourg  : $265,000/13
>> > IDB : $  -/ 500 (informasiIDB)
 Uni Eropa   : $  -/ 529
>> > -Original Message-
>> >


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] embel-embel dibalik sumbangan

2005-01-07 Terurut Topik witan
Tak usah bicara bantuan dari luar negri. Kalau kita berprasangka buruk
terus bisa juga bantuan dari Jakarta itu dianggap sebagai taktik RI
untuk menjauhkan rakyat Aceh dari GAM. 

Saya tetap percaya bantuan itu untuk menolong sesama manusia. Lihat saja
hampir seluruh Eropa mengheningkan cipta selama 3 menit dalam waktu yang
sama utk menghormati korban2 tersebut. Apakah kita juga anggap itu
sebagai pura-pura juga? Sedangkan di Jakarta acara tahun baru tetap
meriah sampai ada yg tembak2an segala.

Untuk situasi sekarang embel-embel itu tak usah terlalu dipikirkan,
kalaupun ada kan itu cuma harapan mereka, lagipula tak tertulis dalam
suatu kontrak, kita kan tak wajib memenuhinya. Kalaupun ada rasa ingin
membalas budi, kita bisa lakukan tanpa harus melanggar prinsip2 yg kita
anut dan tanpa cara2 yg bisa merugikan bangsa sendiri.

Yang pasti kita butuh uang yang banyak untuk mengembalikan kehidupan
saudara2 kita di Aceh seperti semula bahkan kalau bisa lebih baik dari
sebelumnya.

Wass.
Witan 

 
 

>-Original Message-
>From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
>Sent: Friday, January 07, 2005 9:59 AM
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: Re: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami
>
>Waktu tadi malam di SCTV (Acaranya berjudul " titik Nadir" 
>kalo nggak salah). Disitu ada wawancara antara penyiar SCTV dg 
>Menlu AS Colin Powell. 
>Jelas-jelas disebutkan bantuan dana dari AS itu malahan akan 
>diset menjadi pinjaman jangka panjang dengan bunga rendah 
>serta ada pemotongan utang (keringanan utang lah) dan hal itu 
>akan dibahas dengan negara-2 lain yg sependapat dg AS. Tetap 
>aja namanya UTANG (udah kena bencana dikasih utang 
>pula).itulah yang disebut embel-embel (itu aja mungkin 
>versi halus karena tampil di TV biar kelihatan manis dan bersimpati).
>Kalo negara Timur-Tengah justru memberikan bantuan dana ke 
>Indonesia sebagai hibah (cuma-2). ini baru namanya bantuan 
>walaupun jumlahnya kecil (kecil tapi berkah). Hal ini kalo 
>nggak salah didukung pula oleh Menlu Australia, katanya kalo 
>mau ngasih bantuan harus hibah bukan berupa pinjaman jangka 
>pendek, menengah atau panjang dengan ditambahi bumbu bunga 
>ringan sekali atau ada discount
>HARI GINI MASIH PERCAYA BANTUAN AS "cuma-cuma". lihat 
>aja IRAK, KORUT,.sebentar lagi IRAN..negaranya malah 
>tambah ancurr.
>
>
>
>
>

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Bantuan Aceh - Utang

2005-01-07 Terurut Topik Taufik Manan
Saya jadi ingat acara "Lepas Malam" di salah satu TV
nasional beberapa hari yang lalu.

Pak Yusuf Surahman (BPPT) berhasil mensosialisasikan
Gempa dan Tsunami serta menjawab beberapa penanya dari
kalangan yang awan info geologi. Ini suatu hal yang
perlu kita lakukan dimanapun dan kapanpun untuk
sosialisasi thd masyarakat sebagai bukti tanggung
jawab sosial ahli G&G kita terhadap bangsa kita
sendiri.

Kemudian dilanjutkan diskusi dengan Pangkoops TNI AU
dan Agum Gumelar tentang bantuan Aceh, dimana hanya 8
hercules dari 32 yang kita punya. Ini akibat embargo
militer AS. Kalau saja tidak diembargo mungkin bantuan
dalam negri bisa lebih optimal. Jadi wajar lebih
banyak kapal militer asing yang terjun langsung ke
daerah bencana. Kalau itu hanya misi kemanusiaan saya
setuju dan sebaiknya memang tanpa pamrih.

Hari ini ada berita di detik.com bahwa mahasiswa UI
berhasil membuat instalasi air bersih dan lebih murah
dibandingkan yang diberikan (dengan utang) luar negri.
Sayang pers lokal kurang mengeksposenya dibandingkan
bantuan luar negri. Mungkin mereka belum percaya
dengan kemampuan mahasiswa kita dan hanya demo
mahasiswa yang diperhatikan pers. Padahal unit
kegiatan sosial dan pengabdian mahasiswa cukup banyak
dan dapat diandalkan.

Jadi bangsa kita sebenarnya bisa mandiri namun
sebagian masih tergantung luar negri karena belum
percaya atau belum tahu kemampuan negri kita sendiri.

Sama juga dengan kualitas ahli G&G kita yang dianggap
kalah oleh ekspat, padahal ada beberapa yang lebih
mampu.

Ini hanya renungan akhir pekan pribadi dan salam
semuanya.

Taufik Manan

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Tidak mudah memutuskan menerima atau menolak bantuan
> ini.
> Saya juga ngga tahu apakah bantuan yg pinjaman ini
> termasuk biaya
> operasi kapal induk serta pengoperasian helikopter,
> dll.
> 
> Peliknya memilih, 
> Kalau memberi bantuan berupa cash walopun hibah
> mungkin akan berbeda
> bobotnya jika dibandingkan bantuan berujud beras dan
> obat-obatan yg
> berupa bantuan pinjaman "lunak". Terutama kalau
> kondisinya sedang
> lapar.
> 
> Bagiku mana yg langsung berhubungan nyawa mesti
> didahulukan !
> 
> RDP
> 
> 2005-01-07 15:53:00
> Komitmen Bantuan Capai US$ 1 M Mayoritas Bantuan
> Asing Utang
> Reporter: M. Budi Santosa
> 
> detikcom - Jakarta, Bantuan asing untuk penanganan
> bencana alam di
> Aceh dan Sumut ternyata sebagian besar berupa
> pinjaman alias utang dan
> hanya sebagian kecil yang berupa hibah.
> 
> Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Perbendaharaan
> Negara Mulia P Nasution
> saat dicegat usai Sholat Jumat di Gedung Depkeu,
> Jalan Lapangan
> Banteng, Jakarta, Jumat (7/1/2005).
> 
> Ia menjelaskan saat ini komitmen bantuan untuk Aceh
> itu telah mencapai
> US$ 1 miliar yang terdiri dari mayoritas pinjaman
> dan sebagian kecil
> berupa hibah.
> 
> Namun menurut Mulia, meski mayoritas bantuan itu
> berupa utang,
> pemerintah akan berupaya memperoleh pinjaman semurah
> dan selunak
> mungkin misalnya yang memiliki jangka waktu 20-30
> tahun dan tingkat
> bunga 2-4 persen. Kebijakan ini ditempuh karena
> pemerintah sudah
> berkomitmen untuk mengurangi stok utang dan menekan
> defisit.
> 
> "Jadi pinjaman adalah dalam terakhir. Kita akan
> optimalkan untuk
> menggali sumber-sumber dari kita sendiri," demikian
> Mulia. (qom)
> 
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
>
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
> atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>
-
> 
> 




__ 
Do you Yahoo!? 
The all-new My Yahoo! - What will yours do?
http://my.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi

Re: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami

2005-01-07 Terurut Topik yrsnki
> Abah,
>
> Tadi malam di TV7 ada wawancara singkat perihal penilaian atas sumbangan
> Aceh (saya tidak sempat tahu namanya). Ia mengatakan Indonesia harus
> hati-hati dengan "bantuan" dari negara asing. Pengalaman menunjukkan
> "bantuan" dari negara-negara maju sering tidak "murni", karena ada
> embel-embel persyaratan di belakangnya. Misalnya bantuan itu bersifat
> pinjaman jangka panjang dengan bunga sangat rendah, atau bantuan itu akan
> diberikan dalam bentuk in-kind yang pengeluarannya diatur oleh mereka
> sendiri (untuk membayar peralatan, orang dan transport mereka sendiri).
> Itulah barangkali bedanya bantuan negara barat dengan negara timur tengah.
> Jadi kesimpulannya, nilai bantuan jangan dilihat hanya dari besarnya uang
> saja.
>
> MA
>
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, January 05, 2005 9:10 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami
>
>
>> >
>>   Terima kasih Sdr. Fahrur Rozi , tapi buat saya tambah jelas malahan
>> bahwa "concern" mereka (negara negara dan saudara saudara kita di negara
>> minyak yang kaya raya) itu "kalah" dibandingkan dengan negara lainnya
>> yang penduduknya minoritas muslim.
>> Kalau kita hitung maka jumlah dari sumbangan dari negara "besar" dan
>> yang
>> kecil kecil (non muslim) adalah US $ 1,797 Billion .
>> Dari negara jazirah dan Telk total adalah US$ 24,629 Million hal ini
>> memang karena secara jumlah negara lebih sedikit.
>> Sumbangan dari Arab dan Qatar malahan lebih sedikit dari sumbangan
>> negara
>> yang pernah menjadi musuh RI yaitu Portugal ( Portugal 11 sedangkan Arab
>> dan Qatar 10).
>>
>> Jadi angka yang terakhir ini bisa memperlihatkan apa yang saya maksudkan
>> dalam e-mail saya pertama.
>>
>> Mungkin ada yang mau menambahkan ??
>>
>> Si Abah
>>
>>   ada kok pak, tapi pers gak mengekspos, berikut daftar sumbangan dari
>> > negara tetangga:
>> > Japan   : $500 million./ 500
>> > US  : $350 million./350
>> > Britain : $ 95 million/252
>> > Sweden  : $ 75.5 million/80
>> > Spain   : $ 68 million/68
>> > China   : $ 60 million/60
>> > France  : $ 57 million/115
>> > Australia   : $ 46.7 million/904
>> > Canada  : $ 33 million/125
>> > Germany : $ 27 million/880
>> > Switzerland : $ 21.9 million/nd
>> > Denmark : $ 18.1 million/93
>> > Norway  : $ 16.6 million/181
>> > Portugal: $ 11 million
>> > Qatar   : $ 10 million
>> > Saudi Arabia: $ 10 million
>> > Singapore   : $  3.6 million
>> > New Zealand : $  3.5 million
>> > Finland : $  3.3 million
>> > Kuwait  : $  2 million
>> > UAE : $  2 million
>> > Ireland : $  1.4 million
>> > Italy   : $  1.3 million
>> > Turkey  : $  1.25 million
>> > Czech Rep.  : $750,000
>> > Iran: $627,000
>> > South Korea : $600,000
>> > Hungary : $411,000
>> > Greece  : $397,000
>> > Luxembourg  : $265,000
>> >
>> > -Original Message-
>> > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> > Sent: Tuesday, January 04, 2005 9:51 AM
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Subject: [iagi-net-l] persaudaraan Islam dan tsunami
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> > Rekan rekan
>> >
>> > Saya ini Muslim , dan sepanjang saya pelajari kita sesama Muslim
>> adalah
>> > saudara.
>> > Mungkin ada yang dapat menerangkan kegelisahan saya (yg sudah lama )
>> dan
>> > ini bukan dan tidak bermaksud bersifat SARA.
>> >
>> > Dengan kejadian tsunami dimana korban terbesar dari Provinsi NAD ,
>> satu
>> > satunya provinsi yang menjalankan syariat Islam secara konsekwen ,
> sangat
>> > masuk akal bahwa korban sebagian terbesar tentunya adalah masyarakat
>> > Muslim.
>> >
>> > Maka berbondong bondong lah kita dan dunia internasional memberikan
>> > bantuan dari  Polisi Dunia (USA) , Inggris , tetangga yang kadang
>> kadang
>> > sangat memusuhi kita Australia , New Zaeland , Perancis , Jepang dsb.
>> > Tapi saya belum mendengar (apa tidak dicover mas media ya ) , bantuan
> dari
>> > "dsudara saudara" kita dari negara kaya di Jazirah Arab dan negara
>> Teluk
> ,
>> > Saya tidak tahu apa mereka itu kurang kaya sehingga  sedang menghitung
>> > hitung bantuan yang akan diberikan , ataukah tidak tergerak nuraninya
>> > dengan penderitaan saudaranya se - Agama.
>> >
>> > Maaf , sekali lagi ini hanyalah kegelisahan saya sebagai seorang
>> Muslim
>> > dari negara miskin yang sedang tertimpa musibah besar.
>> >
>> > Terima kasih kalau ada yang dapat memberikan pencerahan.
>> >
>> > Si Abah
>> >
>> >
>> >
>> > -
>> > To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
>> > To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
>> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
>> > Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
>> > Komisi SDM/Pen

Re: [iagi-net-l] Bantuan Aceh - Utang

2005-01-07 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Tidak mudah memutuskan menerima atau menolak bantuan ini.
Saya juga ngga tahu apakah bantuan yg pinjaman ini termasuk biaya
operasi kapal induk serta pengoperasian helikopter, dll.

Peliknya memilih, 
Kalau memberi bantuan berupa cash walopun hibah mungkin akan berbeda
bobotnya jika dibandingkan bantuan berujud beras dan obat-obatan yg
berupa bantuan pinjaman "lunak". Terutama kalau kondisinya sedang
lapar.

Bagiku mana yg langsung berhubungan nyawa mesti didahulukan !

RDP

2005-01-07 15:53:00
Komitmen Bantuan Capai US$ 1 M Mayoritas Bantuan Asing Utang
Reporter: M. Budi Santosa

detikcom - Jakarta, Bantuan asing untuk penanganan bencana alam di
Aceh dan Sumut ternyata sebagian besar berupa pinjaman alias utang dan
hanya sebagian kecil yang berupa hibah.

Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Perbendaharaan Negara Mulia P Nasution
saat dicegat usai Sholat Jumat di Gedung Depkeu, Jalan Lapangan
Banteng, Jakarta, Jumat (7/1/2005).

Ia menjelaskan saat ini komitmen bantuan untuk Aceh itu telah mencapai
US$ 1 miliar yang terdiri dari mayoritas pinjaman dan sebagian kecil
berupa hibah.

Namun menurut Mulia, meski mayoritas bantuan itu berupa utang,
pemerintah akan berupaya memperoleh pinjaman semurah dan selunak
mungkin misalnya yang memiliki jangka waktu 20-30 tahun dan tingkat
bunga 2-4 persen. Kebijakan ini ditempuh karena pemerintah sudah
berkomitmen untuk mengurangi stok utang dan menekan defisit.

"Jadi pinjaman adalah dalam terakhir. Kita akan optimalkan untuk
menggali sumber-sumber dari kita sendiri," demikian Mulia. (qom)



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Bantuan Aceh - Utang

2005-01-07 Terurut Topik Maryanto (Maryant)

Wow... begitu  Berita ini memperjelas pertanyan kita : bantuan Aceh
- ternyata sebagian besarnya sebagai utang. Ini lebih jelaskan
pertanyaan Pak Yanto R. Sumantri.
MYT.

2005-01-07 15:53:00
Komitmen Bantuan Capai US$ 1 M Mayoritas Bantuan Asing Utang
Reporter: M. Budi Santosa

detikcom - Jakarta, Bantuan asing untuk penanganan bencana alam di Aceh
dan Sumut ternyata sebagian besar berupa pinjaman alias utang dan hanya
sebagian kecil yang berupa hibah.

Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Perbendaharaan Negara Mulia P Nasution
saat dicegat usai Sholat Jumat di Gedung Depkeu, Jalan Lapangan Banteng,
Jakarta, Jumat (7/1/2005).

Ia menjelaskan saat ini komitmen bantuan untuk Aceh itu telah mencapai
US$ 1 miliar yang terdiri dari mayoritas pinjaman dan sebagian kecil
berupa hibah. 

Namun menurut Mulia, meski mayoritas bantuan itu berupa utang,
pemerintah akan berupaya memperoleh pinjaman semurah dan selunak mungkin
misalnya yang memiliki jangka waktu 20-30 tahun dan tingkat bunga 2-4
persen. Kebijakan ini ditempuh karena pemerintah sudah berkomitmen untuk
mengurangi stok utang dan menekan defisit.

"Jadi pinjaman adalah dalam terakhir. Kita akan optimalkan untuk
menggali sumber-sumber dari kita sendiri," demikian Mulia. (qom).


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Mungkinkah tsunami di selat Makasar ?

2005-01-07 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Kalau effect tsunami ke kota balikpapan kayaknya enggak terlalu besar 
karena umumnya di pinggir pantai sudah langsung banyak perbukitan jadinya 
efect sapuan tsunami mungkin kecil...
tapi seremnya justru ada kilang minyak yang banyak banget di pinggir 
pantai ...jadi kalau kena tsunami terus meledak bisa kayak kena bom .

kalau samarinda kan selama ada tanaman mangrove yang cukup banyak di 
pantainya mungkin bisa sedikit menahan kalau ada tsunamitapi kalau ada 
banjirnya melewati sungai mahakam ya mungkin juga jadi banjirmungkin 
ada yang tahu seberapa jauh kota samarinda dari garis pantai...? kayaknya 
lumayan jauh juga...
yang ngeri banyak infrastructure dan pipa - pipa punya total dan unocal 
yang kalau kesapu tsunami bisa meledak juga.
 
moga - moga enggak ada bencana deh

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






"Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>
07/01/2005 01:42 PM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Mungkinkah tsunami di selat Makasar ?


Di Arsip Kompas th 1996, tsunami di Kab Donggala dan Tolitoli terjadi 
karena
aktifitas Sesar Palu-Koro.

Berdasarkan arsip itu, maka kita bisa mengatakan bahwa ancaman tsunami
memang ada di sana. Cuma, apakah tsunami itu sampai ke Kalimantan Timur 
atau
tidak?? Apakah ancamannya besar atau kecil? Saya tak punya informasi...:p

Min

> 
> Apakah pernah terjadi tsunami atau belum sepanjang sejarah peradaban
> manusia yang mendiami daerah pesisir Kalimantan bagian timur dan
> Sulawesi bagian barat ini saya belum pernah menemukan
> tulisan/penelitiannya. Barangkali penelitian geologi kelautan di wilayah
> ini (dan tempat-tempat lain di negeri kita) dapat menambah pengetahuan
> kita.
> 
> --
> Salam, 
> Noel
> 

-- 
+++ GMX - die erste Adresse für Mail, Message, More +++
1 GB Mailbox bereits in GMX FreeMail http://www.gmx.net/de/go/mail

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] SR260 Million Donated in Telethon

2005-01-07 Terurut Topik Musakti, Oki


Dari milisnya orang.
Aku gak tahu 1 Saudi Real itu berapa Yu Es Di ya?

- - -- - -
SR260 Million Donated in Telethon
M. Ghazanfar Ali Khan & Abdul Hannan Faisal Tago, Arab News


RIYADH/JAKARTA, 7 January 2005 - A Saudi telethon launched yesterday to
mobilize relief aid for victims of the Asian tsunami disaster collected
more
than SR260 million till the time of going to press, including an SR20
million donation from Custodian of the Two Holy Mosques King Fahd. Crown
Prince Abdullah pledged SR10 million while Prince Sultan, second deputy
premier and minister of defense and aviation, gave SR5 million.

The successful Saudi! telethon came as world leaders meeting in Jakarta
vowed yesterday to work together to help victims of the most
wide-reaching
natural disaster in living memory as UN Secretary-General Kofi Annan
declared they were in a "race against time".

Jeddah-based Islamic Development Bank announced a $500 million relief
aid at
the meeting.

Overwhelmed by the spontaneous response to the telethon, one young Saudi
remarked: "We Saudis are known for our generosity but we don't make a
song
and dance about it... We do it very quietly."

The donations, which included SR25 million from Saudi Oger company, were
announced by Saudi Television Channel I. The telethon received
substantial
response from both Saudis and expatriates as a large number of people
including children were also seen lining up outside the television
center
and at the Malaz Stadium donation center in the capital to deposit their
donations in cash and kind. More than seven trucks and 66 cars lined up
outside! the stadium with donated clothes, milk, rice, dates and other
materials.

Riyadh Governor Prince Salman, who is supervising the campaign,
emphasized
the importance of helping people in need as instructed by Islamic
teachings.
He urged citizens to be generous in the telethon organized by the
state-run
television after the government tripled its initial pledge to $30
million
early this week.

People wishing to contribute to the tsunami fund were asked to call the
information center to enlist their donation or deposit their donations
at
certain designated areas.

A group of Islamic scholars also urged the viewers to donate generously,
while sitting in the studio of the Saudi television. In an appeal
carried by
the Saudi Press Agency, King Fahd urged Saudis and expatriates to
cooperate
with the campaign to make it a success. The fund will be used to meet
the
essential requirements of the tsunami victims, who are in need of
assistance. Prominent contributors unti! l yesterday evening included
National Commercial Bank, which donated SR3 million and Riyad Bank (SR2
million). About 180,000 people died in the Dec. 26 tsunami, which struck
the
coasts of Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand and other Indian Ocean
countries.

Indonesians, Indians and Sri Lankans are among seven million foreigners
who
work in Saudi Arabia. More than 10 million foreigners including Indians,
Indonesians and Sri Lankans work in the Gulf.

Amid warnings from health officials that disease could significantly
increase the death toll, Kofi Annan urged countries that have pledged
more
than $4 billion in aid to come forward immediately with nearly a billion
dollars in cash.

Annan's appeal, delivered at the emergency international aid summit in
the
Indonesian capital Jakarta, followed an assessment by the World Health
Organization that survivors could succumb to cholera and dysentery
unless
they received clean water and other basic services by the end! of the
week.

At the one-day summit, world leaders welcomed debt relief for countries
hit
by the disaster and backed the creation of an Indian Ocean early tsunami
warning system which could save lives in the future.

Annan appealed at the summit for $977 million to cover basic needs for
an
estimated 5 million people in the next six months.

"What happened on Dec. 26, 2004, was an unprecedented global
catastrophe. It
requires an unprecedented global response ... It is a race against
time," he
said.

Governments around the world have pledged more than $4 billion in aid so
far
and private groups, corporations and individuals another $660 million.

The money will go toward helping survivors of the strongest earthquake
in 40
years and the tsunami it spawned. Many of them lost everything they had,
but
with nowhere else to go, some survivors were tentatively creeping back
into
their wrecked villages.

"I am scared. I am scared tsunami will come again ! and kill us," said
Dana
Lakshmi in a seaside village in south India.

"But we have to get on with our lives. Sometimes, I am lost. I wonder if
we
will live like this forever, if we will ever rebuild our home." Much of
the
aid will flow to Indonesia, which suffered almost two-thirds of those
killed.

At the United Nations, UN Emergency Relief Coordinator Jan Egeland said
aid
efforts were increasingly focusing on the Indonesian island of Sumatra,
and
the isolated provinces of Aceh an