[iagi-net-l] Katarak Gratis

2005-10-27 Terurut Topik Batara Sakti Simanjuntak
Friends,

Berikut ku copy kan berita dari milis kawan lain, mgkin ada yg (kita 
ketahui) memerlukan:

RS Fakultas Kedokteran UKI Cawang bekerja sama dengan CBM (Christoffel 
Blinde Mission), NGO dari Jerman, mengadakan pelayanan Operasi Katarak untuk 
orang yang kurang mampu. bagi yang memerlukan pelayanan tersebut, keterangan
lebih lanjut dapat menghubungi dr. herny P., SpM dan dr. Elisabeth di no 
telp. (021) 8092317 ext. 313 dan 80870762 (Poli Mata RSU FK UKI). Mass msg 
ini juga dapat disebarkan ke contact Anda, agar orang-orang yang kurang 
mampu dapat terbantu. Jika bukan Anda yang memerlukan, Anda tidak keberatan 
membagi informasi 'kan?

Trims
bat



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] aliran sesat di sulawesi tengah

2005-10-27 Terurut Topik johnson
Menguak Tabir Ajaran Agama Adat Hukuman Mati Bagi Anggota 'Murtad'

saya kutip dari : http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=12127




NAMA lingkungan Salena, tiba-tiba mencuat dan menjadi bahan perbincangan di
tingkat nasional. Di lingkungan yang berada di pinggiran kota Palu ini, memang
menjadi lokasi meregangnya nyawa dua perwira polisi di lingkungan Polresta
Palu, saat berusaha menjemput Mahdi,--pria yang dianggap sebagai pimpinan
spritual aliran agama adat. Bagaimana ajaran yang dibawa Mahdi, dan seperti apa
misi yang dibawanya?

SALENA, jika dalam pemetaan kota Palu, lingkungan yang masuk dalam Kelurahan
Buluri, Kecamatan Palu Barat. Salena dibagi dalam dua lingkungan (sebutan dusun
bagi desa). Lingkungan I Salena, berada di atas lingkungan Lekatu, Kelurahan
Tipo dan berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Palu ke arah barat daya.

Akses untuk masuk ke lingkungan I Salena, cukup bagus. Walaupun medannya
menanjak, namun untuk mencapai lingkungan I Salena, bisa dengan menggunakan
kendaraan apa pun, karena sudah ada proyek peningkatan jalan.

Lingkungan II Salena berada di atas lingkungan Salena I. Untuk bisa mencapai
lingkungan II Salena, cukup sulit. Lingkungan ini, hanya bisa dijangkau dengan
jalan kaki, karena jalannya setapak dan menanjak menuju ke punggung gunung
Gawalise.

Di sisi kiri jalan setapak terdapat jurang dan gunung sebelah kanannya. Untuk
mencapai lingkungan II Salena, memakan waktu perjalanan sekitar dua jam, tanpa
istirahat.

Lingkungan I Salena dihuni 200 KK, sedangkan lingkungan II Salena jumlah
penduduknya, diperkirakan jumlahnya hanya setengah jumlah penduduk di
lingkungan I Salena. Pola hidup warga di lingkungan II Salena, adalah kehidupan
masyarakat pegunungan yang suka hidup berpencar di daerah-daerah yang bisa
diolah menjadi lahan perkebunan.

Struktur tanah di wilayah Salena, adalah tanah pegunungan yang sedikit tandus,
sehingga jarang tanaman palawija yang hidup, kecuali singkong, serta tanaman
keras lainnya. Masyarakat Lingkungan I dan II Salena, banyak yang berprofesi
sebagai buruh kasar dan penarik becak di kota Palu.

Tingkat pendidikan masyarakat Salena, hanya sebatas pendidikan SMP. Agama yang
dianut warga lingkungan I Salena mayoritas Islam, sementara lingkungan Lekatu
yang berada di bawah lingkungan I Salena, mayoritas pemeluk agama Kristen.

Siapa sebenarnya Mahdi dan bagaimana sosok kontroversi ini bisa mempengaruhi
warga? Mahdi yang bernama asli Arifin, adalah pria asli kelahiran lingkungan II
Salena, 32 tahun silam. Bila dibandingkan warga lainnya di lingkungan II Salena,
Arifin alias Mahdi, lebih beruntung karena bisa mengenyam pendidikan hingga
kelas II Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Namun warga tidak ada yang mengetahui MTs mana Mahdi bersekolah. Yang pasti,
Mahdi dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang agak fasih melantunkan ayat
suci Alquran.

Tidak ada yang tahu secara jelas, kapan Mahdi mendapatkan 'ilham' sehingga
kemudian memproklamirkan diri sebagai pembawa ajaran baru bagi warga di
lingkungan II Salena dan sekitarnya.

Kehidupan Mahdi yang sedikit tertutup, ditambah lagi daerah tempat tinggalnya
yang terpencil dan jauh dari jangkauan informasi dan komunikasi, sehingga tidak
banyak warga lingkungan Lekatu yang mengetahui secara persis latarbelakang
kehidupan Mahdi.

Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh, diketahui kalau Mahdi sebelumnya
berprofesi sebagai dukun. Ajaran yang dibawa Mahdi sendiri, kabarnya telah
berkembang sejak dua tahun silam.

Hanya saja, belakangan merebak isu ajaran Mahdi tidak mengakui adanya Tuhan. Isu
ini kemudian membuat resah masyarakat di sekitar lingkungan Salena. Saat itu,
juga belum mendapat respon dari pemerintah.

Seperti apa misi yang dibawa Mahdi? Dari penuturan beberapa warga yang sempat
menjalani proses pengukuhan, inti dari ajaran yang dibawa Mahdi adalah kembali
pada ajaran adat. Sehingga bagi mereka yang sudah menyatakan diri sebagai
pengikut Mahdi, dilarang untuk melakukan ritual ibadah yang mereka anut
sebelumnya. Bagi yang Islam, dilarang untuk salat, puasa, dan rangkaian ibadah
lain. Sementara bagi yang beragama Kristen, dilarang untuk masuk gereja, dan
melakukan amalan lainnya.

Ironisnya, yang melanggar ajaran itu setelah dikukuhkan oleh sang pemimpin
spiritual, dianggap 'murtad'. Parahnya lagi, bagi yang 'murtad' hukumannya
berat; dibunuh.

Selain itu, mereka yang telah dikukuhkan, akan disematkan dengan kain putih yang
diikatkan di kepala dan kain kuning di bagian perut. Kedua simbol warna ini,
menjadi pertanda bahwa putih adalah kesucian, sedangkan kuning adalah simbol
dari badaniah dan fisik manusia.

Bagi mereka yang sudah memakai tanda ini, dilarang untuk berkomunikasi dan
berhubungan dengan keluarganya yang masih belum menjadi anggota agama adat.
Bagi mereka yang kedapatan tetap berhubungan dengan keluarganya, lagi-lagi
bayarannya adalah nyawa.

Tidak itu saja. Penganut agama adat ini juga disuruh untuk 'berdakwah' kepada
anggota keluarganya yang lain untuk bergabung dengan agama adat. Bagi 

[iagi-net-l] Please STOP -- aliran sesat di sulawesi tengah

2005-10-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Duh, semestinya kalau yg begini jangan masuk milist IAGI-net lah ..
Milsit ini bebas tetapi sebenarnya moderated by subscriber.
Artinya anggota sendiri yg memoderasi dirinya, memilah dan memilih
mana yg cocok buat IAGI.

Salam

RDP

On 10/27/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Menguak Tabir Ajaran Agama Adat Hukuman Mati Bagi Anggota 'Murtad'

 saya kutip dari : http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=12127

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Buku untuk Universitas

2005-10-27 Terurut Topik parvita . siregar

Pak Eddy,

Terimakasih sudah membuka wawasan saya.  Maaf kalau menyinggung perasaan
Anda.  Mungkin saya salah tangkap tetapi dari email Pak Bandono yang saya
baca, kesannya apa tidak ada budget untuk buku dari kampus?  Lepas dari
UAC, bukankan perguruan tinggi musti punya budget paling tidak 2 text
booklah per tahun, untuk koleksi di perpustakaan?  Maaf ya, mungkin
pertanyaan ini polos, soalnya saya ndak tahu.  Kalau memang tidak ada
budget buku baru untuk jurusan per tahun, wah, kasihan sekali ya.  Artinya
dunia pendidikan di Indonesia memang tidak termasuk dalam prioritas utama.
Ya mirislah, Pak, namanya juga orang punya perasaan.  Sedih campur kaget
(campur lapar) aja gitu.

Kalau UAC-IPA sudah pasti mengirimkan buku2 sumbangan dan lain2 untuk
universitas2  karena sadar dengan keterbatasan perguruan2 tinggi.  Tetapi
dari email2 yang saya baca sebagaian follow upnya email Pak Bandono,
sepertinya PT kok sulit sekali keluar uang untuk sebuah buku.

Kalau dosen punya library sendiri itu sudah biasa, Pak, dan dipinjamkan ke
mahasiswa sampai dedel duel dicopy.  Dosen saya di Amerika juga begitu kok
dulu.  Dan percayalah, halal kok, kalau atas nama pencerdasan.

Seperti kata Mas Noor, kalau butuh buku, sila kontak UAC-IPA.  Dan juga
saya ingat dulu Mas Bambang Istadi dan Pak Fadjar sempat juga bagi2 buku2
waktu mereka di Houston untuk universitas2 di sini.  Mungkin ada buku2 yang
penting dan esensial untuk dimiliki jurusan2, bisa diusahakan dari jalur
ini.

salam damai,

Parvita H. Siregar
Geologist-ENI Indonesia
Atrium Mulia 3A floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
Jakarta 12910 Indonesia
Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
Fax: (62-21) 3000-3230
mailto:[EMAIL PROTECTED]







Eddy Subroto  

[EMAIL PROTECTED]   To: iagi-net@iagi.or.id  

b.ac.id cc:

 Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: 
Coalbed methan : Buku IMCD  
10/27/2005  

09:02 AM

Please respond  

to iagi-net 









Mbak Vita,

Saya tidak tahu, dari berita yang mana Anda sampai miris. Sepengetahuan
saya, email masalah minta buku ini bermula (memang) dari kolega saya
yang di ITB. Dia usul agar ada sumbangan buku IMCD ke PT (perguruan
tinggi, bukan ITB saja maksudnya). Gayung ini disambut beberapa netters
baik yang bukan dari ITB maupun yang alumni ITB. Saya rasa ini sesuatu
yang wajar, karena IPA selalu menyumbangkan prosidingsnya ke PT di
Indonesia yang tergabung dalam IPA-UAC. Jadi mbok ya jangan lalu
mengatakan bahwa untuk beli buku satu saja kita minta-minta!

Untuk bahan pengetahuan Anda, bahwa sebagian besar dosen (saya rasa
tidak di ITB saja) pasti menyubsidi pemerintah! Kami harus membeli buku
atau melanggani jurnal sendiri agar tidak terlalu ketinggalan zaman.
Hanya saja tentunya tidak dapat terlalu banyak. Saya punya koleksi
jurnal Organic Geochemistry, yang saya langgani sejak tahun 1995,
demikian pula beberapa buku teks geokimia sampai dengan tahun 2005 juga
ada. Sudah pasti buku ini sangat terbuka bagi mahasiswa jika mau
meminjam
bahkan sering mereka memfotokopinya. Karena saya pernah mengurusi HaKI
(Hak Kekayaan Intelektual), maka saya tidak berani mengatakan hal itu
halal tetapi karena saya yakin bahwa tujuan memfotokopi adalah untuk
pencerdasan anak bangsa dan bukan buat tujuan komersial, maka saya jalankan
saja. Ini adalah subsidi kami terhadap pemerintah, karena seharusnya
buku dan jurnal itu disediakan oleh pemerintah seperti di negara maju.
Mas Herman Darman, ketika masih menjadi mahasiswa, pernah pinjam
buku koleksi saya dan mengusulkan/minta izin saya untuk membuatkan
master beberapa buku (atas biaya dia) agar buku aslinya tidak cepat
rusak, seperti diceritakan Pak Ukat.

Semoga hal ini membuka wawasan Anda agar tidak terlalu miris.

Wasalam,
EAS



 Bacanya kok miris ya.  Kesannya jurusan geologi ITB ndak punya budget
 untuk buku.  Buat beli buku satu aja musti minta2.  Mudah2an aja
 murid2nya kreatif ngutak ngatik website di warnet, atau kaya2, jadi
 bisa beli buku sendiri.

 Terus terang miris campur kesel, almamaterku kok ya kasihan banget.
 Maaf ya bapak2 dan ibu2 dosen, kalau 

Re: [iagi-net-l] Please STOP -- aliran sesat di sulawesi tengah

2005-10-27 Terurut Topik yuwono
OK setuju RDP!
Yang seperti ini malah nambahin ruwet, paling tidak kalau forward yang ada
segi pencerahan atau apa gitu sebagai selingan mikir geologi
Salam,
Yatno

 Duh, semestinya kalau yg begini jangan masuk milist IAGI-net lah ..
 Milsit ini bebas tetapi sebenarnya moderated by subscriber.
 Artinya anggota sendiri yg memoderasi dirinya, memilah dan memilih mana
 yg cocok buat IAGI.

 Salam

 RDP

 On 10/27/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Menguak Tabir Ajaran Agama Adat Hukuman Mati Bagi Anggota 'Murtad'

 saya kutip dari : http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=12127

 - To
 unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
 SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Please STOP -- aliran sesat di sulawesi tengah

2005-10-27 Terurut Topik johnson
ass wr wb

mas RDP dan pak yatno
kalo saya sih mungkin bisa jadi bacaan selingan saja (walaupun tidak ada
hubungannya dengan geologi)...tentang apa yang terjadi di indonesia atau
mungkin juga bisa jadi pembelajaran...bukan tidak mungkin suatu saat seorang
geologist mapping atau lagi jalan2 ke daerah2 yang seperti itu ...walau pun
ajal kita Allah SWT yang menentukan toh kita juga harus berhati-hati membawa
diri supaya gak mati seperti polisi2 di sulawesi tengah itu


wassalam
Johnson Achmad Paju



- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, October 27, 2005 3:14 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Please STOP -- aliran sesat di sulawesi tengah


OK setuju RDP!
Yang seperti ini malah nambahin ruwet, paling tidak kalau forward yang ada
segi pencerahan atau apa gitu sebagai selingan mikir geologi
Salam,
Yatno

 Duh, semestinya kalau yg begini jangan masuk milist IAGI-net lah ..
 Milsit ini bebas tetapi sebenarnya moderated by subscriber.
 Artinya anggota sendiri yg memoderasi dirinya, memilah dan memilih mana
 yg cocok buat IAGI.

 Salam

 RDP

 On 10/27/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Menguak Tabir Ajaran Agama Adat Hukuman Mati Bagi Anggota 'Murtad'

 saya kutip dari : http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=12127

 - To
 unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
 SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Please STOP -- aliran sesat di sulawesi tengah

2005-10-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Its OK John,
no worries lah.
Asal jangan kebanyakan aja. Emang kadang kala kalao banyak banyak
diskusi teknis bikin mumeth ya ? Apalagi kalau pas laper-laper puasa
 heheheh

OK
Met lebaran buat yg merayakan
met liburan  buat semuanya

RDP

On 10/27/05, johnson [EMAIL PROTECTED] wrote:
 ass wr wb

 mas RDP dan pak yatno
 kalo saya sih mungkin bisa jadi bacaan selingan saja (walaupun tidak ada
 hubungannya dengan geologi)...tentang apa yang terjadi di indonesia atau
 mungkin juga bisa jadi pembelajaran...bukan tidak mungkin suatu saat seorang
 geologist mapping atau lagi jalan2 ke daerah2 yang seperti itu ...walau pun
 ajal kita Allah SWT yang menentukan toh kita juga harus berhati-hati membawa
 diri supaya gak mati seperti polisi2 di sulawesi tengah itu


 wassalam
 Johnson Achmad Paju


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] aliran sesat di sulawesi tengah

2005-10-27 Terurut Topik Noor Syarifuddin
lho kok?
apa IAGI : Ikatan Alirankok jadi ngomongin soal aliran...

hik..hik..hik..

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, October 27, 2005 9:25 AM
Subject: [iagi-net-l] aliran sesat di sulawesi tengah


 Menguak Tabir Ajaran Agama Adat Hukuman Mati Bagi Anggota 'Murtad'

 saya kutip dari : http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=12127




 NAMA lingkungan Salena, tiba-tiba mencuat dan menjadi bahan perbincangan
di
 tingkat nasional. Di lingkungan yang berada di pinggiran kota Palu ini,
memang
 menjadi lokasi meregangnya nyawa dua perwira polisi di lingkungan Polresta
 Palu, saat berusaha menjemput Mahdi,--pria yang dianggap sebagai pimpinan
 spritual aliran agama adat. Bagaimana ajaran yang dibawa Mahdi, dan
seperti apa
 misi yang dibawanya?

 SALENA, jika dalam pemetaan kota Palu, lingkungan yang masuk dalam
Kelurahan
 Buluri, Kecamatan Palu Barat. Salena dibagi dalam dua lingkungan (sebutan
dusun
 bagi desa). Lingkungan I Salena, berada di atas lingkungan Lekatu,
Kelurahan
 Tipo dan berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Palu ke arah barat daya.

 Akses untuk masuk ke lingkungan I Salena, cukup bagus. Walaupun medannya
 menanjak, namun untuk mencapai lingkungan I Salena, bisa dengan
menggunakan
 kendaraan apa pun, karena sudah ada proyek peningkatan jalan.

 Lingkungan II Salena berada di atas lingkungan Salena I. Untuk bisa
mencapai
 lingkungan II Salena, cukup sulit. Lingkungan ini, hanya bisa dijangkau
dengan
 jalan kaki, karena jalannya setapak dan menanjak menuju ke punggung gunung
 Gawalise.

 Di sisi kiri jalan setapak terdapat jurang dan gunung sebelah kanannya.
Untuk
 mencapai lingkungan II Salena, memakan waktu perjalanan sekitar dua jam,
tanpa
 istirahat.

 Lingkungan I Salena dihuni 200 KK, sedangkan lingkungan II Salena jumlah
 penduduknya, diperkirakan jumlahnya hanya setengah jumlah penduduk di
 lingkungan I Salena. Pola hidup warga di lingkungan II Salena, adalah
kehidupan
 masyarakat pegunungan yang suka hidup berpencar di daerah-daerah yang bisa
 diolah menjadi lahan perkebunan.

 Struktur tanah di wilayah Salena, adalah tanah pegunungan yang sedikit
tandus,
 sehingga jarang tanaman palawija yang hidup, kecuali singkong, serta
tanaman
 keras lainnya. Masyarakat Lingkungan I dan II Salena, banyak yang
berprofesi
 sebagai buruh kasar dan penarik becak di kota Palu.

 Tingkat pendidikan masyarakat Salena, hanya sebatas pendidikan SMP. Agama
yang
 dianut warga lingkungan I Salena mayoritas Islam, sementara lingkungan
Lekatu
 yang berada di bawah lingkungan I Salena, mayoritas pemeluk agama Kristen.

 Siapa sebenarnya Mahdi dan bagaimana sosok kontroversi ini bisa
mempengaruhi
 warga? Mahdi yang bernama asli Arifin, adalah pria asli kelahiran
lingkungan II
 Salena, 32 tahun silam. Bila dibandingkan warga lainnya di lingkungan II
Salena,
 Arifin alias Mahdi, lebih beruntung karena bisa mengenyam pendidikan
hingga
 kelas II Madrasah Tsanawiyah (MTs).

 Namun warga tidak ada yang mengetahui MTs mana Mahdi bersekolah. Yang
pasti,
 Mahdi dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang agak fasih melantunkan
ayat
 suci Alquran.

 Tidak ada yang tahu secara jelas, kapan Mahdi mendapatkan 'ilham' sehingga
 kemudian memproklamirkan diri sebagai pembawa ajaran baru bagi warga di
 lingkungan II Salena dan sekitarnya.

 Kehidupan Mahdi yang sedikit tertutup, ditambah lagi daerah tempat
tinggalnya
 yang terpencil dan jauh dari jangkauan informasi dan komunikasi, sehingga
tidak
 banyak warga lingkungan Lekatu yang mengetahui secara persis latarbelakang
 kehidupan Mahdi.

 Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh, diketahui kalau Mahdi
sebelumnya
 berprofesi sebagai dukun. Ajaran yang dibawa Mahdi sendiri, kabarnya telah
 berkembang sejak dua tahun silam.

 Hanya saja, belakangan merebak isu ajaran Mahdi tidak mengakui adanya
Tuhan. Isu
 ini kemudian membuat resah masyarakat di sekitar lingkungan Salena. Saat
itu,
 juga belum mendapat respon dari pemerintah.

 Seperti apa misi yang dibawa Mahdi? Dari penuturan beberapa warga yang
sempat
 menjalani proses pengukuhan, inti dari ajaran yang dibawa Mahdi adalah
kembali
 pada ajaran adat. Sehingga bagi mereka yang sudah menyatakan diri sebagai
 pengikut Mahdi, dilarang untuk melakukan ritual ibadah yang mereka anut
 sebelumnya. Bagi yang Islam, dilarang untuk salat, puasa, dan rangkaian
ibadah
 lain. Sementara bagi yang beragama Kristen, dilarang untuk masuk gereja,
dan
 melakukan amalan lainnya.

 Ironisnya, yang melanggar ajaran itu setelah dikukuhkan oleh sang pemimpin
 spiritual, dianggap 'murtad'. Parahnya lagi, bagi yang 'murtad' hukumannya
 berat; dibunuh.

 Selain itu, mereka yang telah dikukuhkan, akan disematkan dengan kain
putih yang
 diikatkan di kepala dan kain kuning di bagian perut. Kedua simbol warna
ini,
 menjadi pertanda bahwa putih adalah kesucian, sedangkan kuning adalah
simbol
 dari badaniah dan fisik manusia.

 Bagi mereka yang sudah memakai tanda ini, dilarang untuk 

Re: [iagi-net-l] Buku untuk Universitas

2005-10-27 Terurut Topik Eddy Subroto
Mbak Vita,

Syukur Anda sudah mulai mengerti. Ada data yang perlu saya tambahkan yang
tidak sempat saya tulis kemarin. Untuk acara di Bogor yang berkaitan
dengan peluncuran buku IMDC itu, Departemen Teknik Geologi ITB telah
membiayai (via kantong Departemen sendiri) 4 orang dosen, yaitu Pak
Bambang Priadi, Pak Bandono, Pak Andri, dan Ibu Rina. Mereka juga dibiayai
untuk membeli satu kopi buku IMDC. Jadi, sebenarnya buku tersebut sudah
ada di Perpustakaan Dept. Teknik Geologi ITB (bukan Perpustakaan Pusat
lho, jadi lebih dekat ke mahasiswa GL).

Mengenai dana pembelian buku, ITB menganggarkan sampai ratusan juta rupiah
per tahun tetapi melalui Perpustakaan Pusat (PP). Hanya saja PP harus
memasok buku untuk seluruh prodi yang jumlahnya sekitar 30an di ITB. Jadi
kalau hanya sekitar 2 atau 3 buku per tahun pasti ada, tetapi dikoleksi di
PP. Nah ini yang kadang menjadi rebutan mahasiswa. Kalau jadi rebutan
kami senang, tetapi kalau alasannya mahasiswa malas ke perpustakaan, itu
yang agak menyesakkan dada pengajar.

Terima kasih atas pengertian Anda dan jangan jera membantu kami yang di PT
ya.

Wasalam,
Eddy


 Pak Eddy,

 Terimakasih sudah membuka wawasan saya.  Maaf kalau menyinggung perasaan
 Anda.  Mungkin saya salah tangkap tetapi dari email Pak Bandono yang
 saya baca, kesannya apa tidak ada budget untuk buku dari kampus?  Lepas
 dari UAC, bukankan perguruan tinggi musti punya budget paling tidak 2
 text booklah per tahun, untuk koleksi di perpustakaan?  Maaf ya, mungkin
 pertanyaan ini polos, soalnya saya ndak tahu.  Kalau memang tidak ada
 budget buku baru untuk jurusan per tahun, wah, kasihan sekali ya.
 Artinya dunia pendidikan di Indonesia memang tidak termasuk dalam
 prioritas utama. Ya mirislah, Pak, namanya juga orang punya perasaan.
 Sedih campur kaget (campur lapar) aja gitu.

 Kalau UAC-IPA sudah pasti mengirimkan buku2 sumbangan dan lain2 untuk
 universitas2  karena sadar dengan keterbatasan perguruan2 tinggi.
 Tetapi dari email2 yang saya baca sebagaian follow upnya email Pak
 Bandono, sepertinya PT kok sulit sekali keluar uang untuk sebuah buku.

 Kalau dosen punya library sendiri itu sudah biasa, Pak, dan dipinjamkan
 ke mahasiswa sampai dedel duel dicopy.  Dosen saya di Amerika juga
 begitu kok dulu.  Dan percayalah, halal kok, kalau atas nama
 pencerdasan.

 Seperti kata Mas Noor, kalau butuh buku, sila kontak UAC-IPA.  Dan juga
 saya ingat dulu Mas Bambang Istadi dan Pak Fadjar sempat juga bagi2
 buku2 waktu mereka di Houston untuk universitas2 di sini.  Mungkin ada
 buku2 yang penting dan esensial untuk dimiliki jurusan2, bisa diusahakan
 dari jalur ini.

 salam damai,

 Parvita H. Siregar
 Geologist-ENI Indonesia
 Atrium Mulia 3A floor
 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
 Jakarta 12910 Indonesia
 Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
 Fax: (62-21) 3000-3230
 mailto:[EMAIL PROTECTED]






 Eddy Subroto
 [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
b.ac.id cc:

  Subject: Re: [iagi-net-l]
 Fwd: Coalbed methan : Buku IMCD

 10/27/2005
 09:02 AM

Please respond
to
 iagi-net







 Mbak Vita,

 Saya tidak tahu, dari berita yang mana Anda sampai miris. Sepengetahuan
 saya, email masalah minta buku ini bermula (memang) dari kolega saya
 yang di ITB. Dia usul agar ada sumbangan buku IMCD ke PT (perguruan
 tinggi, bukan ITB saja maksudnya). Gayung ini disambut beberapa netters
 baik yang bukan dari ITB maupun yang alumni ITB. Saya rasa ini sesuatu
 yang wajar, karena IPA selalu menyumbangkan prosidingsnya ke PT di
 Indonesia yang tergabung dalam IPA-UAC. Jadi mbok ya jangan lalu
 mengatakan bahwa untuk beli buku satu saja kita minta-minta!

 Untuk bahan pengetahuan Anda, bahwa sebagian besar dosen (saya rasa
 tidak di ITB saja) pasti menyubsidi pemerintah! Kami harus membeli buku
 atau melanggani jurnal sendiri agar tidak terlalu ketinggalan zaman.
 Hanya saja tentunya tidak dapat terlalu banyak. Saya punya koleksi
 jurnal Organic Geochemistry, yang saya langgani sejak tahun 1995,
 demikian pula beberapa buku teks geokimia sampai dengan tahun 2005 juga
 ada. Sudah pasti buku ini sangat terbuka bagi mahasiswa jika mau
 meminjam
 bahkan sering mereka memfotokopinya. Karena saya pernah mengurusi HaKI
 (Hak Kekayaan Intelektual), maka saya tidak berani mengatakan hal itu
 halal tetapi karena saya yakin bahwa tujuan memfotokopi adalah untuk
 pencerdasan anak bangsa dan bukan buat tujuan komersial, maka saya
 jalankan saja. Ini adalah subsidi kami terhadap pemerintah, karena
 seharusnya buku dan jurnal itu disediakan oleh pemerintah seperti di
 negara maju. Mas Herman Darman, ketika masih menjadi mahasiswa, pernah
 pinjam
 buku koleksi saya dan mengusulkan/minta izin saya untuk membuatkan
 master beberapa buku (atas biaya dia) agar buku aslinya tidak cepat
 rusak, seperti 

[iagi-net-l] fee untuk pensiunan

2005-10-27 Terurut Topik Yrsnki



   Rekan rekan

   Dibawah ini adalah JCS Fee Surabaya:

   Non Member ... 900.000,-
   Member 750.000I
   Gov't employee 250.000,-
   Student... 100.000,-


   Pertanyaannya : Berapa fee untuk member yang pensiunan?
   Apakah sama dengan Gov't employee ataukah student ?


Si Abah


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] fee untuk pensiunan

2005-10-27 Terurut Topik Sunu Hadi Praptono
Sori, there is no place for pensiunan, pak.
Maka segeralah ambil kuliah lagi biar qualified sebagai student.
He he, sekedar joke.

Sunu.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, October 28, 2005 10:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] fee untuk pensiunan




   Rekan rekan

   Dibawah ini adalah JCS Fee Surabaya:

   Non Member ... 900.000,-
   Member 750.000I
   Gov't employee 250.000,-
   Student... 100.000,-


   Pertanyaannya : Berapa fee untuk member yang pensiunan?
   Apakah sama dengan Gov't employee ataukah student ?


Si Abah


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-27 Terurut Topik Andang Bachtiar
Sedikit koreksi:

dalam wawancara dengan wartawan Jakarta Post dan Surabaya Dot Com
disela-sela memberikan kuliah sehari tentang Sedimentologi dan GeologiMinyak
Bumi Indonesia di Jurusan Geofisika Unibraw -Malang-  kemarin (27/10/05)
saya mengungkapkan bahwa:

1. Paradigma berpikir semua pihak yang terlibat di urusan migas (pemerintah,
dpr, perg tinggi, assosiasi profesi, swasta, industri, lembaga penelitian)
mustinya diubah dari pesimisme apatis menganggap minyak kita sudah habis
menjadi optimisme kreatif mengeksplorasi pemikiran, konsep, dan cara-cara
baru untuk mendapatkan tambahan cadangan migas Indonesia. Bukannya migas
Indonesia potensinya terbatas, tetapi sebenarnya justru pemikiran kitalah
yang terbatas. Untuk itu kita semua perlu membuka diri terhadap ide-ide
baru, opini-opini baru, fakta-fakta baru yang selama ini tersembunyi dibalik
tumpukan pemikiran, kertas-kertas publikasi, hasil-hasil diskusi para ahli
eksplorasi Indonesia. Diantaranya adalah fakta bahwa hanya 25% dari 60
jumlah cekungan di Indonesia yang berproduksi, sisanya ada yang sudah
dieksplorasi tapi belum juga diproduksikan, sudah diekplorasi tapi tidak
optimum, atau sama sekali belum dijamah. Jangan dulu bicara soal migas kita
terbatas kalau belum menjelajah keseluruhan cekungan di Indonesia dan
memperlakukan mereka secara adil sama dengan cekungan2 lain yang sudah
berproduksi.

2. Untuk membuka jalan eksplorasi ke cekungan-cekungan selain yang sudah
berproduksi kita harus lebih memprioritaskan survei-survei spekulatif (spec
surveys, bukan spot mapping seperti dituliskan oleh wartawan) terutama
dengan mengakuisisi data geofisik (seismik, gravity, magnetic) daerah-daerah
tersebut; tentunya bukan dengan hanya mengandalkan bujet anggaran dari
pemerintah, tetapi lebih menggalakkan peran swasta (asing maupun nasional)
untuk melakukan survei-survei spec tersebut. Tentunya yang perlu dilakukan
oleh pemerintah adalah memberikan kemudahan-kemudahan melalui regulasi untuk
spec survei tersebut, baik dengan membuat bentuk kontrak-kontrak baru yang
tidak harus ada komitmen pemborannya (cukup akuisisi data dan interpretasi
saja); maupun dengan menerapkan kebijakan data terbuka (open data source)
sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU22/2001 maupun PP35/2004, tanpa harus
terbebani oleh kepentingan sempit perusahaan kontraktor eksisting yang
kadang-kadang bisa menahan data dg umur 8tahun atas alasan bisnis/komersial
perusahaan ybs.

3. Dalam rangka penambahan cadangan migas skala fast-medium track kita bisa
konsentrasi di 16 cekungan yang sudah berproduksi dengan menerapkan
prinsip/konsep 3 siklus/fasa eksplorasi migas yang belum paripurna di
cekungan-cekungan tersebut. Yang bisa dilakukan pemerintah adalah membuat
regulasi khusus (sub-kontrak, split, insentif, dll) untuk mereka yang mau
melakukan eksplorasi di zona-zona yang masuk dalam kategori siklus yang
berbeda dari yang sudah ada dan berproduksi di lapangan/cekungan tersebut.
Perhitungan jumlah cadangan terbuktipotensial yang keluar angka resminya
dari pemerintah 8-9 Milyar Barrel itu samasekali tidak memperhitungkan
upside potensial dari target-target eksplorasi dari siklus yang berbeda di
berbagai lapangan/cekungan yang ada. Mustinya kalau upside potential itu
ikut diperhitungkan dan didorong untuk dikejar, maka angka cadangan kita
dengan cepat akan berubah naik signifikan (bisa 2 kali lipat dalam waktu 5
tahun kedepan: refer to Cepu Block dan JBB Block Pertamina).

Secara terpisah, ketika wartawan menanyakan usulan apa yang selama ini
diajukan oleh IAGI dan nampaknya diresponse positif oleh pemerintah
menyangkut bidang kegeologian sumberdaya ekstraktif, saya menjawab:

4. Bahwa statement IAGI tentang bahwa pemetaan geologi (dan geofisik)
Indonesia belum selesai ternyata diacknowledge juga oleh pemerintah; karena
saya mendengar bahwa mulai tahun depan lewat Badan Geologi ESDM (nantinya
Badan Geologi Nasional) akan dilaksanakan program-pprogram pemetaan lebih
rinci dari skala100.000 di Jawa dan lebih rinci dari skala 250.000 di luar
Jawa.

Rupanya sang wartawan menggabungkan nomer 4 dengan nomer 1-2 sedemikian rupa
sehingga di running text_nya Metro TV yang keluar seperti itu.


Salam

adb



- Original Message -
From: ismail [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, October 28, 2005 10:00 AM
Subject: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


 Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi, ada
 berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg
Cadangan
 minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk mengadakan
 pemetaan Geologi dan Geofisika lagi.
 Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis, dg
 asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad tinggal 6-7
 milyar Brl. Padahal dari data terjadi penurunan produksi sejak '77 sekitar
 2,5 %/thn. disiisi lain penambahan konsumsi mencapai 5,5 % / thn.Kayaknya
dg
 asumsi tsb kedepan semakin berat .
 Dalam Media Indonesia Kemarin, diberitakan 

Re: [iagi-net-l] fee untuk pensiunan

2005-10-27 Terurut Topik basuki puspoputro

Abah mah pensiunan dari satu perusahaan namun tetap
jadi boss conglomerate jadi yaaa jangan gitu ahhh.
Ngomong-omong untuk yang pensiunan benar-benar perlu
diberikan diskon juga ya kalau mau ikutan JCS dan juga
iuran tahunan. SEG memang ada yang gituan, AAPG saya
nggak tahu. Selamat Idul Fitri mendatang mohon maaf
segala kesalahan.

Basuki Puspoputro
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 
 
Rekan rekan
 
Dibawah ini adalah JCS Fee Surabaya:
 
Non Member ... 900.000,-
Member 750.000I
Gov't employee 250.000,-
Student... 100.000,-
 
 
Pertanyaannya : Berapa fee untuk member yang
 pensiunan?
Apakah sama dengan Gov't employee ataukah student
 ?
 
 
 Si Abah
 
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina

(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang
 Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M.
 Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan
 Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)

-
 
 


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-27 Terurut Topik yuwono
Waktu th 1967 masih mhs dulu juga sudah dikatakan minyak kita akan habis
20 th lagi.
Yatno

 Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi,
 ada  berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg
 Cadangan  minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk
 mengadakan  pemetaan Geologi dan Geofisika lagi.
 Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis,
 dg  asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad
 tinggal 6-7  milyar Brl. Padahal dari data terjadi penurunan produksi
 sejak '77 sekitar  2,5 %/thn. disiisi lain penambahan konsumsi mencapai
 5,5 % / thn.Kayaknya dg  asumsi tsb kedepan semakin berat .
 Dalam Media Indonesia Kemarin, diberitakan adanya cadangan Gas Hidrat
 yang  cukup besar dan belum tersentuh 850 TCF , itupun baru dua tempat.
 Sebetulnya  Gimana sih Gas Hidrat ini ? apakah sama dg gas alam biasa .
 bagaimana propek  eksploitasinya , Dan Media tsb juga dikatakan kalau
 harga minyak 50$ gas ini  akan ekonomis, sebetulnya berapa sih cost
 produksinya ?

 Konsumsi BBM terutama untuk transportasi, data Gaikindo menunjukan
 setiap  tahun mobil baru yang terjual sudah mencapai 500.000 an . belum
 sepeda motor  mencapai 1 jutaan.Kalau mobil rata rata mengkonsumsi BBM
 10 l/hari dan motor  1 l/hari , maka dalam satu hari ada penambahan 6
 juta ltr , atau kira kira  40 an ribu barel / hr, dan ini akan meningkat
 terus.Padahal untuk menambah  produksi sebesar itu dibutuhkan waktu dan
 investasi yg tdk sedikit. Ini baru  dari trasportasi, belum untuk
 Industri dan Listrik. Kalau dua sektor ini  dapat diganti dg energi lain
 ( Batubara, Gas , Geothermal ) maka secara  significant akan mengurangi
 konsumsi BBM tadi, apalagi kalau potensi Gas  Hidrat tadi dapat
 direalisasikan.
  Cuma kembali lagi , biasanya yg ramai itu ditingkat wacana, padahal
 untuk
 mengatasi permasalahan permasalahan tsb yg dibutuhkan action. Kalau
 bicara  action , sama dg bicara investasi , kalau bicara investasi
 sekarang ini  bukan masalah keekonomiannya maupun teknis , kyaknya
 sekarang ini, yg lebih  penting adalah iklim invesatsi / pengakaan
 hukum/kepastian hukum/ kepastian  aturan perundang undangan.
 Jadi Krisis energi itu sebetulnya adalah krisis Hukum.kalau di kita ini,
  oleh karena itu kalau hukumnya baik/meningkat maka secara otomatis
 produksi  minyak kita juga akan naik.
 Dalam Editorial Republika Kemarin ( Tulisan Pak Syafii Ma,marif ,
 ditulis  kalau Syetan Syetan sudah mengajukan pensiun dini kepada Tuhan,
 alasanya  kawatir justru dia ( syetan) yang akan tergoda oleh manusia
 Indonesia.., karena penegak hukumnya saja sudah melenceng..
 )

 Ism



 - To
 unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
 SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-27 Terurut Topik yrsnki

  Ndang

  Baiknya Anda menggunakan hak jawab Anda di Media Indonesia.

  Si Abah

__

  Sedikit koreksi:

 dalam wawancara dengan wartawan Jakarta Post dan Surabaya Dot Com
 disela-sela memberikan kuliah sehari tentang Sedimentologi dan
 GeologiMinyak
 Bumi Indonesia di Jurusan Geofisika Unibraw -Malang-  kemarin (27/10/05)
 saya mengungkapkan bahwa:

 1. Paradigma berpikir semua pihak yang terlibat di urusan migas
 (pemerintah,
 dpr, perg tinggi, assosiasi profesi, swasta, industri, lembaga penelitian)
 mustinya diubah dari pesimisme apatis menganggap minyak kita sudah habis
 menjadi optimisme kreatif mengeksplorasi pemikiran, konsep, dan
 cara-cara
 baru untuk mendapatkan tambahan cadangan migas Indonesia. Bukannya migas
 Indonesia potensinya terbatas, tetapi sebenarnya justru pemikiran
 kitalah
 yang terbatas. Untuk itu kita semua perlu membuka diri terhadap ide-ide
 baru, opini-opini baru, fakta-fakta baru yang selama ini tersembunyi
 dibalik
 tumpukan pemikiran, kertas-kertas publikasi, hasil-hasil diskusi para ahli
 eksplorasi Indonesia. Diantaranya adalah fakta bahwa hanya 25% dari 60
 jumlah cekungan di Indonesia yang berproduksi, sisanya ada yang sudah
 dieksplorasi tapi belum juga diproduksikan, sudah diekplorasi tapi tidak
 optimum, atau sama sekali belum dijamah. Jangan dulu bicara soal migas
 kita
 terbatas kalau belum menjelajah keseluruhan cekungan di Indonesia dan
 memperlakukan mereka secara adil sama dengan cekungan2 lain yang sudah
 berproduksi.

 2. Untuk membuka jalan eksplorasi ke cekungan-cekungan selain yang sudah
 berproduksi kita harus lebih memprioritaskan survei-survei spekulatif
 (spec
 surveys, bukan spot mapping seperti dituliskan oleh wartawan) terutama
 dengan mengakuisisi data geofisik (seismik, gravity, magnetic)
 daerah-daerah
 tersebut; tentunya bukan dengan hanya mengandalkan bujet anggaran dari
 pemerintah, tetapi lebih menggalakkan peran swasta (asing maupun nasional)
 untuk melakukan survei-survei spec tersebut. Tentunya yang perlu dilakukan
 oleh pemerintah adalah memberikan kemudahan-kemudahan melalui regulasi
 untuk
 spec survei tersebut, baik dengan membuat bentuk kontrak-kontrak baru yang
 tidak harus ada komitmen pemborannya (cukup akuisisi data dan interpretasi
 saja); maupun dengan menerapkan kebijakan data terbuka (open data source)
 sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU22/2001 maupun PP35/2004, tanpa
 harus
 terbebani oleh kepentingan sempit perusahaan kontraktor eksisting yang
 kadang-kadang bisa menahan data dg umur 8tahun atas alasan
 bisnis/komersial
 perusahaan ybs.

 3. Dalam rangka penambahan cadangan migas skala fast-medium track kita
 bisa
 konsentrasi di 16 cekungan yang sudah berproduksi dengan menerapkan
 prinsip/konsep 3 siklus/fasa eksplorasi migas yang belum paripurna di
 cekungan-cekungan tersebut. Yang bisa dilakukan pemerintah adalah membuat
 regulasi khusus (sub-kontrak, split, insentif, dll) untuk mereka yang mau
 melakukan eksplorasi di zona-zona yang masuk dalam kategori siklus yang
 berbeda dari yang sudah ada dan berproduksi di lapangan/cekungan tersebut.
 Perhitungan jumlah cadangan terbuktipotensial yang keluar angka resminya
 dari pemerintah 8-9 Milyar Barrel itu samasekali tidak memperhitungkan
 upside potensial dari target-target eksplorasi dari siklus yang berbeda di
 berbagai lapangan/cekungan yang ada. Mustinya kalau upside potential itu
 ikut diperhitungkan dan didorong untuk dikejar, maka angka cadangan kita
 dengan cepat akan berubah naik signifikan (bisa 2 kali lipat dalam waktu 5
 tahun kedepan: refer to Cepu Block dan JBB Block Pertamina).

 Secara terpisah, ketika wartawan menanyakan usulan apa yang selama ini
 diajukan oleh IAGI dan nampaknya diresponse positif oleh pemerintah
 menyangkut bidang kegeologian sumberdaya ekstraktif, saya menjawab:

 4. Bahwa statement IAGI tentang bahwa pemetaan geologi (dan geofisik)
 Indonesia belum selesai ternyata diacknowledge juga oleh pemerintah;
 karena
 saya mendengar bahwa mulai tahun depan lewat Badan Geologi ESDM (nantinya
 Badan Geologi Nasional) akan dilaksanakan program-pprogram pemetaan lebih
 rinci dari skala100.000 di Jawa dan lebih rinci dari skala 250.000 di luar
 Jawa.

 Rupanya sang wartawan menggabungkan nomer 4 dengan nomer 1-2 sedemikian
 rupa
 sehingga di running text_nya Metro TV yang keluar seperti itu.


 Salam

 adb



 - Original Message -
 From: ismail [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, October 28, 2005 10:00 AM
 Subject: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


 Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi,
 ada
 berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg
 Cadangan
 minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk mengadakan
 pemetaan Geologi dan Geofisika lagi.
 Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis,
 dg
 asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad 

RE: [iagi-net-l] Cadangan Minyak

2005-10-27 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Waktu th 1987 masih mhs dulu, saya dengar masih 25 tahun lagi. 

Saya percaya masih banyak minyak cuma mesti pinter-pinter memproduksi dan 
mencarinya.
Sekarang saya kerja di Brunei untuk explorasi di bawah existing field. Untuk 
yang namanya Seria Field, yang sudah produksi selama 75 tahun, sudah 
menghasilkan 1 billion barrer, dan di penetrasi oleh lebih dari 830 sumur, 
masih saja ada bagian dalam yang belum di test. Kadang-kadang ekonomi, infra 
stuktur, global market, dan isu-isu non tehcnial lainnya menghalangi kita untuk 
mencarinya.

Salam,

Herman

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 28 October 2005 12:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Cadangan Minyak


Waktu th 1967 masih mhs dulu juga sudah dikatakan minyak kita akan habis
20 th lagi.
Yatno

 Sambil dengerin pengjiannya Pak Khurais Shihab di Metro TV tadi pagi,
 ada  berita di bawahnya( tulisan berjalan) : Statment Pak Ketum IAGI ttg
 Cadangan  minyak yang tinggal 18 th , oleh karenanya disarankan untuk
 mengadakan  pemetaan Geologi dan Geofisika lagi.
 Kalau cadangan tinggal 18 th , maka paling lama thn 2023 minyak habis,
 dg  asumsi produksi tetap. tdk ada tambahan cadangan kira kira cad
 tinggal 6-7  milyar Brl. Padahal dari data terjadi penurunan produksi
 sejak '77 sekitar  2,5 %/thn. disiisi lain penambahan konsumsi mencapai
 5,5 % / thn.Kayaknya dg  asumsi tsb kedepan semakin berat .
 Dalam Media Indonesia Kemarin, diberitakan adanya cadangan Gas Hidrat
 yang  cukup besar dan belum tersentuh 850 TCF , itupun baru dua tempat.
 Sebetulnya  Gimana sih Gas Hidrat ini ? apakah sama dg gas alam biasa .
 bagaimana propek  eksploitasinya , Dan Media tsb juga dikatakan kalau
 harga minyak 50$ gas ini  akan ekonomis, sebetulnya berapa sih cost
 produksinya ?

 Konsumsi BBM terutama untuk transportasi, data Gaikindo menunjukan
 setiap  tahun mobil baru yang terjual sudah mencapai 500.000 an . belum
 sepeda motor  mencapai 1 jutaan.Kalau mobil rata rata mengkonsumsi BBM
 10 l/hari dan motor  1 l/hari , maka dalam satu hari ada penambahan 6
 juta ltr , atau kira kira  40 an ribu barel / hr, dan ini akan meningkat
 terus.Padahal untuk menambah  produksi sebesar itu dibutuhkan waktu dan
 investasi yg tdk sedikit. Ini baru  dari trasportasi, belum untuk
 Industri dan Listrik. Kalau dua sektor ini  dapat diganti dg energi lain
 ( Batubara, Gas , Geothermal ) maka secara  significant akan mengurangi
 konsumsi BBM tadi, apalagi kalau potensi Gas  Hidrat tadi dapat
 direalisasikan.
  Cuma kembali lagi , biasanya yg ramai itu ditingkat wacana, padahal
 untuk
 mengatasi permasalahan permasalahan tsb yg dibutuhkan action. Kalau
 bicara  action , sama dg bicara investasi , kalau bicara investasi
 sekarang ini  bukan masalah keekonomiannya maupun teknis , kyaknya
 sekarang ini, yg lebih  penting adalah iklim invesatsi / pengakaan
 hukum/kepastian hukum/ kepastian  aturan perundang undangan.
 Jadi Krisis energi itu sebetulnya adalah krisis Hukum.kalau di kita ini,
  oleh karena itu kalau hukumnya baik/meningkat maka secara otomatis
 produksi  minyak kita juga akan naik.
 Dalam Editorial Republika Kemarin ( Tulisan Pak Syafii Ma,marif ,
 ditulis  kalau Syetan Syetan sudah mengajukan pensiun dini kepada Tuhan,
 alasanya  kawatir justru dia ( syetan) yang akan tergoda oleh manusia
 Indonesia.., karena penegak hukumnya saja sudah melenceng..
 )

 Ism



 - To
 unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
 SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M.