RE: [iagi-net-l] GALENA
Galena di Wonogiri (Tirtomoyo) yang pernah saya kunjungi bbrp tahun lalu adalah berasosiasi dengan polymetallic quartz veins yang juga mengandung logam dasar lain spt chalcopyrite dan sphalerite. Kejadian polymetallic veins ini berhubungan dengan intrusi diorite - dacite - sampai andesite dengan batuan sarang breksi volkanik (sebagian besar Formasi Mandalika - walau ada juga yg berkembang di Formasi Wuni - Oligo-Miocene). Vein-vein semacam ini juga banyak diketemukan di Pacitan, Ponorogo sampai Trenggalek ke arah timur - semuanya ada di Pegunungan Selatan (sering disebut sebagai Pacitan District). Sebagaimana lazimnya, polymetallic veins ini berkembang tipis-tipis saja, biasanya sebagai sheeted veins, dengan kristal kuarsa cenderung kasar, bahkan biasa berkembang gigi anjing/ dog tooth, dan crustiform banded. Sependek pengetahuan saya, belum ada (bahkan di tingkat dunia) tipe deposit spt ini yang bisa ditambang pada skala industri secara ekonomis. Namun dalam sejarahnya, bbrp tempat di Pacitan District ini pernah ditambang oleh (pada masa pendudukan) Jepang dengan cara kerja rodi spt di Ngrejo (Tirtomoyo), Kasihan dan Petungsinarang (Pacitan) - yang menyisakan terowongan-terowongan bawah tanah yang masih bisa dilihat saat ini. Demam galena (juga bbrp komoditi tambang yang lain spt Zn, Mn, dan pasir besi) memang sedang terjadi sejak bbrp tahun ini, dan lagi-lagi pasar tujuan utamanya adalah China. Karena sifat keterdapatannya yg kecil-kecil dan setempat-setempat saja (terjadi jadi juga di Bayah Dome dan bagian lain Indonesia), para penambang mengggalinya secara manual dan selektif sekali. Jadi jangan tanya - metode spt ini sudah sesuai dengan kaidah penambangan yang benar (termasuk ramah lingkungan)?? Fakta yg ada di lapangan para pelaku penggalian (saya tidak sebut penambangan) adalah masyarakat setempat yang biasanya akan menjualnya ke para pedagang (pengumpul) yg bertugas meng-ekspor- ke luar. Bbrp Dinas Pertamben yg saya pernah ketemu (di Jawa) juga tahu bahwa ada pemegang KP resmi (biasanya KP Eksplorasi) yang melakukan penggalian galena ini untuk langsung di jual. Jangan tanya juga kenapa bisa terjadi - karena semua dilakukan denga rapi jali. Salam - Daru -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 13, 2008 9:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GALENA PERTAMBANGAN RAKYAT DILARANG OPERASI; Tirtomoyo Hasilkan Bahan Amunisi 21/02/2008 09:43:34 WONOGIRI (KR) - Lokasi pertambangan galena (timbal sulfida) di Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, menjadi rebutan antara masyarakat desa (pertambangan rakyat) dengan sejumlah perusahaan yang mengklaim memiliki izin resmi Bupati Wonogiri. Belakangan diketahui sedikitnya ada empat perusahaan pertambangan resmi yang beroperasi di daerah penghasil galena tersebut, sedangkan pertambangan rakyat juga ngotot beroperasi karena mengklaim kegiatan mereka lebih awal ketimbang ke empat perusahaan resmi. seterusnya Baca KR disini : http://222.124.164.132/web/detail.php?sid=153277actmenu=38 Ada yang tahu crita rumitnya galena di Wonogiri ? Apa bener jumlah galenanya cukup untuk ditambang (kelas industri) atau hanya ukuran tambang rakyat ? Siapa yang membutuhkan galena ini di Indonesia atau hanya eksport ? Thanks RDP PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
Re: [iagi-net-l] Seminar Geologi
Ooo begitu to, ceritanya... Soalnya beberapa minggu yang lalu ETTI ikut menyeponsori GEA untuk menyelenggarakan acara seminar nasional ini. Kuatirnya, kegiatannya dobel alias bentrok dengan yang diselenggarakan Fakultas ini,... ternyata memang inilah kegiatan GEA tersebut. Hanya saja tidak boleh memakai nama GEA. Sipplah. Suwun, cak. adb - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 14, 2008 4:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Seminar Geologi He3x jeli juga sampiyan kang, Saat ini HMTG GEA sedang kena sanksi, himpunan dibekukan/di-non-aktifkan oleh ITB selama setahun (2008/2009) karena melanggar aturan main ITB (melanggar pelarangan OS, dan membuat seorang peserta OS harus mahasiswa masuk RS). Karena aktivitas mahasiswa juga banyak yang positif, agenda kegiatan yang sudah diprogram lama ini lalu diakomodasi oleh fakultas. Karena tidak boleh pakai nama HMTG-GEA (kan sedang dibekukan), ya disebutkan pelaksananya Mahasiswa Teknik Geologi ITB di bawah koordinasi Fakultas (FITB-ITB), kitu .. Kemahasiswaan jurusan (program-studi) sekarang dikoordinir fakultas kang. Nuhun anu pahartosanana (maksudnya, perhatiannya..) Hario Soepempem Mas Pempem,. ada yang menarik dari posting sampeyan yaitu: Panitianya mahasiswa Geologi ITB... Itu maksudnya: gerombolan mahasiswa atau oknum-oknum mahasiswa atau persatuan mahasiswa atau himpunan mahasiswa atau mahasiswa-mahasiswa yang dicomot lepas-lepas oleh Panitia inti (Prodi? Fakultas?)... Kalau memang panitianya adalah kelompok dari individu-individu mahasiswa yang tidak punya ikatan nama organisasi, saya salut kepada mereka (para dosen?) yang bisa mengkoordinasikan potensi mereka sehingga berani dan bisa melakukan kerja besar membuat seminar nasional seperti ini tanpa ikatan nama organisasi. Mudah2an makin banyak potensi mahasiswa-mahasiswa geologi kita yang peduli dan mau berbuat sesuatu seperti itu yang bisa dikumpulkan, dikoordinasikan, dan diarahkan oleh para dosen tanpa harus dengan embel-embel nama perhimpunan, perkumpulan, kelompok, dsb. Cuma, mungkin, jadi agak kurang jelas pertanggung-jawabannya (karena tidak ada organisasinya). Atau mungkin saya salah persepsi? Mohon penjelasan. Salam ADB - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 13, 2008 4:32 PM Subject: [iagi-net-l] Seminar Geologi Rekans, hari ini saya menerima undangan Seminar Nasional Geologi 2008 tentang Industri Migas Menjawab Tantangan Masa Depan Energi Indonesia : Eksplorasi, Makroekonomi, Kebijakan Pemerintah dan Alternatifnya di Aula Timur ITB, Sabtu 17 Mei 2008 pk 09.00-15.00 kata Panitia, pembicaranya pak RP Koesoemadinata dan pak Ong Han Ling (IAGI/Geologi ITB), pak Paskah Suzzeta (Bappenas), pak Taslim Yunus (BP-Migas), pak Luluk Sumiarsa (Dirjen Migas), pak Bambang ... (Pertamina Geotermal) Panitianya mahasiswa Geologi ITB Kalau ada waktu dan ada minat, sila ringankan langkah menghadiri dan meramaikannya :) Nuhun, BPriadi PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PIT IAGI KE-37
[iagi-net-l] Diatomite
Rekans IAGI, Saya diminta tolong oleh suatu perusahaan Perancis yang bergerak dibidang petrokimia untuk mencari informasi tentang perusahaan/engineering consultant yang biasa melaksanakan survey geologi (khususnya Diatomit). Adakah diantara rekans yang bisa membantu. via japri saja supaya tidak mengganggu yang lain. Nuhun sebelumnya Wassalam, Yudie This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM
Kasus BBM, 1. Pemerintah dalam menjalankan perannya apakah sudah: A) Betul dalam membuat regulasi atau kebijakannya? Misal ttg kebutuhan riel BBM per jenisnya, penetapan harga BBM per jenisnya,.B) Apakah sudah transparan? Dan tidak ada 'kong kalikong' baik dalam eksport, import maupun pendistribusiannya? . C) Apakah sudah 'tidak ada lagi kebocoran', dll. 2) Para pengguna BBM (kaya ataupun miskin) kalau harga jual dari pemerintah TIDAK DISUBSIDI pasti akan berpikir beberapa kali untuk melakukan PEMBOROSAN BBM ataupun pemborosan LISTRIK (karena masih banyak pembangkit listrik yang menggunakan BBM bersubsidi), secara naluri/alami pasti akan melakukan efisiensi. Demikian pula tidak akan ada lagi 'penimbun' atau 'penyelundup' maupun 'penadah' BBM. 3) Mahalnya harga dan langkanya minyak tanah, memacu inovasi 'penjual gorengan' (pisang, tahu, tempe, bala-bala, dll) di depan rumah yg mana 'dengan menggunakan hukum bernauli' memasang selang kecil dari kompornya dan tangki kecil minyak tanah di naik turunkan tergantung apakah kompornya sudah panas atau belum. Hasilnya luar biasa irit, karena dengan operasi kompor menyala 14 jam/hari konsumsi minyak tanah tdk sampai 1 liter. Inovasi inovasi lainnya pasti bermunculan lebih banyak lagi, alias masyarakat menjadi genius karena 'kepepet'. Salam TPS -Original Message- From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 14, 2008 8:24 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Minimal ada 3 individu/institusi yang sekarang terlibat dalam krisis BBM ini: 1. Pemerintah, yang bertugas membuat kebijakan (subsidi/non-subsidi/APBN), memberikan layanan kepada masyarakat (suplai BBM, fasilitas umum, dll.), dan menindak pencoleng BBM/koruptor. 2. Orang kaya, baik yang tidak peduli, atau ada yang gemar mencicipi subsidi dan ikut-ikutan ribut, atau ada pula yang berusaha tahu diri dan berupaya membantu negara sekecil apapun. 3. Orang miskin atau yang sebelumnya kaya turun tarafnya menjadi miskin, yang menderita karena harga BBM yang tinggi. Ada yang kreatif positif dan berhemat tetapi tetap tegar dan bersyukur, ada juga yang nelangsa menangisi nasib. Bisa juga ditambahkan pengamat/LSM/mahasiswa/DPR, ada yang memberikan solusi/membantu melaporkan pencoleng BBM, ataupun ada yang sekedar mengkritik tapi diam-diam boros energi. Tinggal menempatkan dimana posisi kita masing-masing dan sama-sama menjaga agar tidak ada aksi anarki. Yang penting semuanya akan dipertanggungjawabkan kelak. Salam, ww -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 14, 2008 7:45 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Subsidi BBM Kalau ikut logikanya abang JK (dan pemerintah), subsidi BBM sebagian besar dinikmati oleh orang orang kaya, termasuk mobil dinasnya presiden, wapres dan pengawal pengawalnya kali ya ?. Padahal beberapa tahun lalu narasi yang dipake juga sama persis, subsidi dinikmati orang kaya. dengan mengurangi subsidi berarti membantu orang miskin, diharapkan yang miskin bakal naik tingkat kesejahteraannya, kalau subsidi dikurangi bahkan kalo mungkin dicabut. lantas pengganti subsidi BBM dikasih bantuan langsung tunai yang langsung habis hari itu juga. Lha kenyataannya sampe sekarang malah yang miskin tambah miskin, yang kaya ya tetep aja masih bisa tambah beli mobil buat menuhin jalan. Atau ini sekedar shock terapy buat masyarakat, ben masyarakat merasa bersalah dengan poster-poster yang ditempel di pom bensin. ben masyarakat mau berkorban (lagi dan lagi) untuk pemerintah bukan untuk negara. Padahal pemerintah sampai hari ini juga tidak pernah serius menggarap public transportation yang memadai, nyaman,aman dan murah. Ahh.,paling ini salah satu cara supaya pom bensin asing bisa lebih kompetitif mencengkram kukunya di indonesia. hebat. rgds, senoaji tiap hari pakai thunder kadang diisi pertamax Andang Bachtiar Arema [EMAIL PROTECTED] 05/13/2008 06:40 PM Please respond to iagi-net@iagi.or.id To iagi-net@iagi.or.id cc Subject Re: [iagi-net-l] Subsidi BBM Kalau memakai konsep (logika) Kwik Kian Gie, dimana revenue yang kita dapatkan dari lifting migas seharusnya dipakai full untuk membiayai kebutuhan energi dalam negeri (yang kekurangannya diambil dari impor crude/bbm), maka sebenarnya yang kita subsidi itu adalah sektor non-migas dari anggaran pemerintah kita. Dan kalau anggaran pemerintah kita itu 30%-nya dikorupsi, maka sebenarnya yang kita subsidi itu para koruptor. - Original Message - From: Winderasta, Wikan (wikanw) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, May 13, 2008 4:03 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Setuju sekali untuk menyegerakan membeli BBM non subsidi. Bagi umat muslim yang muzakki (membayar zakat) tentunya malu sekali rasanya mengambil hak kaum kurang mampu yang sebenarnya menjadi target subsidi negara. WW -Original Message- From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent:
Re: [iagi-net-l] Subsidi BBM
Perdebatan ttg perlu naik tidaknya BBm ( perlu tidaknya subsidi ) ternyata berkembang dg beberapa usulan untuk tidak menaikan BBM dg berbagai cara antara lain: - Kurangi Anggran Pemerintah / Departemen. - Hapus hutang LN - Kurangi ekspor migas / migas dipakai didalam negeri - Kembalikan BP Migas ke Pertamina ( batalkan UU Migas ) - Nasionalisasikan perusahan 2 Migas / pertambangan ( lha opo nanti tinggal PTM saja yang boleh operasi ... ) - Kembangkan energi alternatif Kondisi negara spt saat ini tentunya tentunya bukan ujug ujug ( sdh melaui proses yg lama ) . Nah kalau seumpama pilihan pada BBM Tidak dinaikan kira kira alternatif ( diatas ) apa yang bisa dilaksanakan atau ada alternatif lainMengingat problem sudah ada didepan mata ( di Kompas pagi ini ada tulisan Pak MT.Zen ttg Negara Gagal , salut kepada beliau diusianya yg sudah 77 thn msh produktif tulisannya ) ISM Jangan Biarkan Indonesia Jadi Negara Gagal Rabu, 14 Mei 2008 | 00:25 WIB Oleh MT ZEN Majalah The Economist terbitan London edisi 6 Mei 2008 menerbitkan makalah khusus sepanjang 14 halaman mengenai kebangkitan Vietnam sebagai negara di Asia Tenggara yang menakjubkan. Negara yang satu ini sudah hancur luluh oleh peperangan. Yang dilawan bukan tentara KNIL, melainkan negara adidaya Amerika Serikat. Negara itu dihujani dengan bom biasa dan bom napalm dari pesawat B-52 dalam puluhan serangan mendadak dalam satu minggu, sedangkan mereka sendiri memanggul meriam yang sudah dilepas menjadi bagian-bagian lebih kecil lewat bukan jalan setapak, melainkan jalan binatang yang disebut Ho Chi Minh Trail. Kini mereka sudah bangkit secara spektakuler, memang belum setaraf dengan Malaysia atau Thailand. Apa saja yang digariskan oleh Bank Dunia dan badan internasional mereka ikuti sebanyak dan sebaik mungkin. Rumah-rumah tinggal yang mendapatkan aliran listrik sudah berlipat dua sejak awal 1990 menjadi 94 persen. Menurut The World in 2008 terbitan The Economist juga, GDP per kepala masih 953 dollar AS (PPP: 3.990 dollar AS) pada Januari 2008. Yang menakjubkan adalah kesungguhan mereka membangun kembali negaranya. Dalam hal ini Indonesia perlu belajar dari Vietnam. Negara gagal Apa yang disebut dengan negara gagal? Definisi dapat bermacam-macam dan orang dapat berdebat mengenai hal itu tanpa henti. Jadi, lebih baik disebutkan beberapa kriteria atau ciri khas yang banyak disepakati di dunia ini mengenai apa yang disebut sebagai negara gagal. Yang terpenting adalah hal-hal berikut ini. Terasa tidak ada lagi jaminan keamanan: orang merasa tidak aman dan tidak nyaman dan ingin mengungsi ke negeri orang. Kasus perusakan tempat-tempat ibadah merupakan salah satu hal yang khas bagi negara gagal. Pemerintah seakan-akan tidak lagi dapat menyediakan kebutuhan pokok, seperti pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, penyediaan bahan kebutuhan pokok (Indonesia: gas dan minyak tanah seperti yang terjadi belakangan ini). Infrastruktur menjadi semakin tak keruan dan tidak efektif lagi. Korupsi merajalela dan justru dilakukan oleh lembaga yang sebenarnya mempunyai tugas pokok melindungi rakyat, masyarakat, dan negara terhadap gangguan korupsi itu, seperti DPR, DPRD, Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, kepolisian, dan anggota kabinet. Di negara-negara gagal sebenarnya justru negara itu bersekongkol dengan para preman, mafia, dan teroris. Bentrokan-bentrokan horizontal di antara kelompok etnisitas yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Hal itu menunjukkan ketidakberdayaan aparat negara. Kehilangan kepercayaan masyarakat yang merata dan menyeluruh. Apakah Indonesia sudah menjadi negara gagal? Tidak! Atau be- lum setidak-tidaknya, tetapi Indonesia menuju dengan cepat ke arah itu. Di dunia ini sudah didaftar beberapa negara gagal. Indonesia belum termasuk. Namun, jika dibiarkan terus tanpa ada tindakan drastis untuk mencegahnya, hal itu akan menjadi kenyataan. Beberapa orang ahli atau beberapa lembaga internasional sudah mulai menyebut-nyebut bahwa Indonesia sudah harus sangat waspada dan berhati-hati. Berusahalah sekuat tenaga agar Indonesia tak jatuh menjadi negara gagal. Resep untuk Indonesia Pertama, Indonesia sudah harus mempunyai pemimpin baru: seorang pemimpin yang tegas, jelas, dan keras, di mana perlu kejam, tetapi adil. Sosok pemimpin seperti ini berani bertindak dan berani mempertanggungjawabkan tindakannya tanpa banyak cingcong. Kedua, melihat keadaan yang semrawut dan kaotis di sekeliling kita, sebenarnya pada saat ini sudah harus ada sense of emergency and sense of urgency. Bahkan, negara Indonesia ini sudah harus berada dalam keadaan darurat. Jadi, pemerintah yang mencoba menegakkan benang yang sudah basah ini sudah harus memerintah dengan dekret. Ketiga, mulai membenahi perekonomian nasional. Ini berarti, langkah perekonomian nasional yang tidak dihalangi oleh kesenjangan aturan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Masalah
Re: [iagi-net-l] si Tireks
Pak Awang Yth., Kemarin saya kirim abstrak tentang Sangiran lewat alamat yahoo pak Awang, apakah sudah diterima? Sekedar memastikan pakah kiriman saya samai atau tidak/belum. Wassalam, Yahdi Zaim Si Tireks Pak Budi Brahmantyo (40 tahun yang lalu barangkali ?) masih bisa juga menyulut perdebatan tentang evolusi di antara kita hari ini. Tidak mengherankan, teori evolusi yang secara sistematis dikemukakan Charles Darwin 150 tahun lalu itu (tahun depan bukunya akan genap 150 tahun umurnya) memang terus diserang dengan gigih. Cobalah kita jalan-jalan ke toko buku besar, maka kita akan melihat banyak sekali buku dan CD terbitan Harun Yahya yang menyerang evolusi Darwin dengan gencar. Harun Yahya yang berlatar belakang iman Islam paling tidak baru sepuluh tahun terakhir saja buku-bukunya bisa kita temukan di Indonesia. Dari tahun 1960-an sebenarnya buku-buku kaum fundamentalis Kristen yang menamakan dirinya kaum kreasionis telah menyerang evolusi dengan sama gencarnya (Henry Morris dkk.). Buku-buku Henry Morris memang tak beredar di toko buku, tetapi di beberapa perpustakaan di kota Bandung saya pernah membacanya tahun 1980-an. Saat sebuah perpustakaan itu bubar dan menjual murah koleksi bukunya; saya sempat membeli buku2 kaum kreasionis Amerika itu. Tahun 1971 Kanisius menerbitkan buku bagus tentang evolusi dan iman (Kristen) ditulis oleh seorang pastor bernama Franz Dahler dan rekannya penulis Indonesia Julius Chandra. Buku itu berjudul Asal dan Tujuan Manusia. Tahun 2000 buku ini direvisi total dan diterbitkan dengan judul baru Pijar Peradaban Manusia dengan penulis masih Franz Dahler dan rekannya Eka Budianta. Buku ini bagus sekali, sangat terlihat bahwa Franz Dahler mengikuti semua publikasi terakhir tentang evolusi dan sains. Dia pengagum Teilhard de Chardin, uskup Prancis terkenal sekaligus seorang paleontologist yang berpengaruh. Teilhard de Chardin- lah yang menentukan bagaima Roma Katolik akhirnya menerima teori evolusi pada tahun 1980-an melalui sebuah konsili di Vatikan oleh Paus Yohanes II. Awal tahun 1990-an sebuah buku kreasionis khas Indonesia muncul dari sebuah yayasan kreasionis di sebuah kota di Jawa Timur. Penulisnya adalah seorang dosen tamu (orang asing) teologi beraliran kreasionis. Saya membelinya dan geli membacanya karena tak ada nalar sains dalam menjelaskan gejala-gejala sains termasuk geologi dan biologi. Tahun 2005 para dosen biologi di Universitas Nasional berhasil menerjemahkan buku klasik Charles Darwin 1859 The Origin of Species dan dipublikasikan oleh Yayasan Obor. Sebuah usaha yang patut diacungi jempol sebab tak gampang menerjemahkan buku tua yang berbahasa Inggris gaya Victorian pertengahan tahun 1800-an kepada bahasa Indonesia. Yayasan Obor juga patut diacungi jempol sebab mereka berani menerjemahkan buku yang pada awal-awal tahun terbitnya dibakar di mana-mana sebab katanya karya Setan . Franz Magnis Suseno, juga bagus sekali memberi komentar epilog pada buku itu. Dalam kalangan Islam, patut juga diperhatikan karya Prof Teucu Jacob (alm.), ahli antropologi ragawi dari UGM tentang hubungan Adam dan evolusi dalam sebuah buku berjudul Tempat Nabi Adam dalam Evolusi (1988). Kita tahu, sehari-harinya Pak Jacob ini erat bergelut dengan tulang-belulang hominid di Jawa, fosil-fosil penunjuk evolusi, maka bagaimana pendapatnya tentang iman dan evolusi tentu menarik. Nah, begitu sedikit tentang publikasi-publikasi masalah evolusi di Indonesia sepengamatan saya. Bila kita mau menilai sebuah teori, sebaiknya kita membaca dan mempelajarinya dari sumber-sumber pertamanya; jangan sampai kita menilainya sebelum kita tahu dengan benar apa isi teori itu sebenarnya. Untuk itu, bagus dipelajari kelima karya Charles Darwin yang dikumpulkan dalam The Darwin Compendium (Barnes and Noble, 2005 - buku ini tebal sekitar 1800 halaman), atau buku Stephen Jay Gould : The Structure of Evolution Theory. Barangkali kita tak pernah tahu bahwa 150 tahun yang lalu pun, Darwin menuliskan kalimat berikut di penutup bukunya (The Origin of Species, 1859) : There is grandeur in this view of life, with its several powers, having been originally breathed by the Creator into a few forms or into one; and that, whilst this planet has gone cycling on according to the fixed law of gravity, from so simple a beginning, endless forms most beautiful and most wonderful have been, and are being evolved. Perhatikan kata Creator di situ. Evolusi Darwin tak meniadakan Tuhan. Evolusi tidak sama dengan Ateisme atau Ketiadaan Tuhan. Justru evolusi bisa dipahami dengan benar bila melibatkan Tuhan sebab Tuhan adalah titik awal dan titik terakhir dari evolusi. Semua berasal daripada-Nya dan sedang mengarah kepada-Nya. Ia adalah Alpha dan Omega-nya evolusi. Bukan Tuhan yang berevolusi, tetapi Ia pemulai dan pengakhir evolusi. Begitulah mengartikan evolusi secara filosofi. Silakan dibaca karya2 Franz Dahler dan Teilhard de
[iagi-net-l] seismic survey
Rekan IAGI, Hanya meneruskan pertanyaan teman saya, barangkali ada yang tahu contact number/person perusahaan Nasional untuk survey seismic onshore ataupun offshore ? kalau ada silakan lewat japri aja. terima kasih sebelumnya salam agus setiana geophysicist Seria Head Office Jalan Utara, Panaga, Seria KB3534, Brunei Darussalam Tel: +673337 4306 Email: Internet: http://www.shell.com
Re: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM
Rencana kenaikan BBM semestinya membuat pemerintah juga semakin berfikir keras untuk mencari solusi alternatif lain sebagai efek kenaikan harga. Harga BBM naik atau tidak pun masyarakat juga pasti mengikuti saja. Lha wong posisi masyarakat juga lemah. Sekarang ini dikondisikan sepertinya pemerintah nelangsa sekali dengan kenaikan harga minyak dunia, sehingga jalan terakhir yang mesti diambil (yang kita gak pernah tau alternatif satu,kedua, ketiga dll itu apa ?) ya menaikkan harga BBM. Tapi anehnya efek kenaikan harga cuma diimbangi dengan keluarnya BLT. Jadi kalo BLT mau keluar ya harga BBM mesti naik dulu. Kok logikanya dibolak balik begini ya ??. Bukannya pekerjaan pemerintah yang utama itu ya mensejahterakan rakyat, membantu masyarakat miskin supaya jadi sejahtera, tanpa perlu melihat harga bensin. Lha ini kok aneh, kebijakan pemerintah kok pake pamrih. Kalopun harga BBM mesti naik apakah ada : 1. Peningkatan support pemerintah terhadap transportasi alternatif yang layak untuk publik. Kalopun harga BBM harus naik, apakah pemerintah juga punya solusi supaya pengendara kendaraaan pribadi beralih ke transportasi publik ?. Dari harga BBM ratusan perak sampe mau naik lebih dari lima ribu pun gak pernah ada perhatian serius pemerintah menggarap transportasi publik yang nyaman, aman, dan murah. Sehingga masyarakat ya tetep naik kendaraan pribadi, pilihan minimal beralih ke motor daripada mesti naik kendaraan umum yang kondisinya juga runyam. Busway yang sekarang ada juga gak jelas gimana kelanjutannya, padahal jalanan sudah semakin sempit buat jalur busway. 2. Intensifikasi bantuan terhadap pendidikan dari tingkat dasar sampai minimal tingkat menengah. Promosinya pendidikan gratis, spp iya gratis tapi ada uang sumbangan gedung, sumbangan operasional, sumbangan2 yang lain bikin sekolah ternyata juga tidak murah. 3. Pengembangan potensi lokal untuk mensupport energi. Ada banyak potensi yang belum digarap maksimal, seperti mikrohidro, biogas dari septictank (ini beneran), blue energy, distribusi gas efek pengeboran yang dialirkan ke rumah2 dll. 4. Gak perlu menaikkan harga pun masyarakat sudah banyak berhemat sekarang. semua harga kebutuhan pokok naik, TDL juga naik. Penghematan juga semestinya dilakukan di semua instansi pemerintah. Kalau perlu pejabat negara jangan dikasih subsidi uang BBM, ben mereka beli sendiri, biar tau rasanya beli pertamax. Nah sampe sekarang saya masih bermimpi melihat pejabat negara yang gak pake ngiung ngiung dan jajaran land cruiser di tengah jalan. 5. Pelayan publik di bidang kesehatan dan sosial mestinya ada peningkatan, inikan juga janjinya pemerintah sebagai efek kenaikan harga BBM. Lha wong sampe sekarang korban lumpur panas sidoarjo masih belum jelas nasibnya gimana. yang diperlukan langkah aktif buat solusi bukan sekedar tangisannya presiden. Kalau masyarakat yang 220 juta ini bisa dipaksa untuk kreatif dan bertahan hidup. semestinya orang-orang di pemerintahan yang pintar-pintar itu juga bisa lebih kreatif dan cerdas bekerja bukan sekedar menjadi penguasa. salam kebangkitan, senoaji Tonny P. Sastramihardja [EMAIL PROTECTED] 05/14/2008 04:14 PM Please respond to iagi-net@iagi.or.id To iagi-net@iagi.or.id cc Subject [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Kasus BBM, 1. Pemerintah dalam menjalankan perannya apakah sudah: A) Betul dalam membuat regulasi atau kebijakannya? Misal ttg kebutuhan riel BBM per jenisnya, penetapan harga BBM per jenisnya,.B) Apakah sudah transparan? Dan tidak ada 'kong kalikong' baik dalam eksport, import maupun pendistribusiannya? . C) Apakah sudah 'tidak ada lagi kebocoran', dll. 2) Para pengguna BBM (kaya ataupun miskin) kalau harga jual dari pemerintah TIDAK DISUBSIDI pasti akan berpikir beberapa kali untuk melakukan PEMBOROSAN BBM ataupun pemborosan LISTRIK (karena masih banyak pembangkit listrik yang menggunakan BBM bersubsidi), secara naluri/alami pasti akan melakukan efisiensi. Demikian pula tidak akan ada lagi 'penimbun' atau 'penyelundup' maupun 'penadah' BBM. 3) Mahalnya harga dan langkanya minyak tanah, memacu inovasi 'penjual gorengan' (pisang, tahu, tempe, bala-bala, dll) di depan rumah yg mana 'dengan menggunakan hukum bernauli' memasang selang kecil dari kompornya dan tangki kecil minyak tanah di naik turunkan tergantung apakah kompornya sudah panas atau belum. Hasilnya luar biasa irit, karena dengan operasi kompor menyala 14 jam/hari konsumsi minyak tanah tdk sampai 1 liter. Inovasi inovasi lainnya pasti bermunculan lebih banyak lagi, alias masyarakat menjadi genius karena 'kepepet'. Salam TPS -Original Message- From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 14, 2008 8:24 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Minimal ada 3 individu/institusi yang sekarang terlibat dalam krisis BBM ini: 1. Pemerintah, yang bertugas membuat kebijakan (subsidi/non-subsidi/APBN), memberikan layanan kepada
Re: [iagi-net-l] OOT : Pementasan Musik LEO KRISTI dkk., SEABAD KEBANGKITAN BANGSA, Selasa 20 Mei 2008
Wah Sena ternyata penggemar Leo Kristi juga ya. Sama dong. Salam, Redy - Original Message From: Sena Reksalegora [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, May 13, 2008 10:54:37 AM Subject: [iagi-net-l] OOT : Pementasan Musik LEO KRISTI dkk., SEABAD KEBANGKITAN BANGSA, Selasa 20 Mei 2008 Sekedar berbagi informasi, untuk mengisi libur 20 Mei, Subject: Undangan dan Poster Itu ... Kepada, Pemerhati Seni dan Kebudayaan Yang Terhormat, Komunitas Pencita Karya Leo Kristi ( LKer, [EMAIL PROTECTED] ps.com ) mengundang anda dalam : Acara : SEABAD KEBANGKITAN INDONESIA Pegelaran Musik Kolaborasi LEO KRISTI bersama LKer Tempat : Teater Mini, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Hari : Selasa, 20 Mei 2008 Jam : 19.30 Daftar Acara 19.30 - 19.45 : Musikalitas Puisi oleh Komunitas SASKRI pimpinan Aryo LKer 19.45 - 20.00 : Sambutan Pembukaan oleh Komunitas LKer 20.00 - 11.00 : Pegelaran Musik Kolaborasi LEO KRISTI bersama LKer 30 Lagu karya Sang Mestro, Troubador Indonesia akan dilantunkan mewakili 10 Album Perjalanan Lintas Nusantara seperti : Gulagalulugu Suara Nelayan, Nyanyian Malam, Nyanyian Musim Memorial Sudirman, Salam Dari Desa, Sayur Asam Kacang Panjang, Nyanyian Fajar, Lewat Kiara Condong, Kereta Laju , Nyanyian Kaum Pemukiman, Nyanyian Pantai, Siti Komariah, Katya Amanda dan Aku Nusantara Bernyanyi, Tepi Surabaya, dll. Pertunjukan in terbuka untuk umum dan tidak dipungut bayaran ( gratis ) Silahkan S e b a r k a n Seluas-Luasnya. Terimakasih ! Senyum Perjuangan, LKer *** Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
Re: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM
Waduh, semakin banyak aja nih tanggapan, saran dan pendapat seputar isu kenaikan bbm ini. Tapi kok kayaknya usulan2 ini berkembang menjadi sesuatu yg semakin membingungkan kita semua. Kenapa nggk dicoba cara berpikir sederhana dan kita balikan lagi kepokok masalahnya. Inti masalahnyakan adalah subsidi bbm yg mestinya utk rakyat miskin ternyata pada pelaksanaannya justru salah sasaran malah sebagian besar dinilkmati org2 kaya. Nah, pemecahannya sungguh2 sederhana, cabut saja subsidinya. Kebayang 130 triliyun yg mestinya bisa dipakai utk kebutuhan lainnya, justru dinikmati manager2 minyak, manager2 tambang, direktur2, para keluarga2 jendral dst, tragis Back again, apapun alasannya, pemecahannya cuma satu, segera cabut subsidi bbm (gitu aja kok ribet) Salam Yg beruntung tdk bayar pajak ke pemerintah Ind. Yoga - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed May 14 18:16:41 2008 Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Rencana kenaikan BBM semestinya membuat pemerintah juga semakin berfikir keras untuk mencari solusi alternatif lain sebagai efek kenaikan harga. Harga BBM naik atau tidak pun masyarakat juga pasti mengikuti saja. Lha wong posisi masyarakat juga lemah. Sekarang ini dikondisikan sepertinya pemerintah nelangsa sekali dengan kenaikan harga minyak dunia, sehingga jalan terakhir yang mesti diambil (yang kita gak pernah tau alternatif satu,kedua, ketiga dll itu apa ?) ya menaikkan harga BBM. Tapi anehnya efek kenaikan harga cuma diimbangi dengan keluarnya BLT. Jadi kalo BLT mau keluar ya harga BBM mesti naik dulu. Kok logikanya dibolak balik begini ya ??. Bukannya pekerjaan pemerintah yang utama itu ya mensejahterakan rakyat, membantu masyarakat miskin supaya jadi sejahtera, tanpa perlu melihat harga bensin. Lha ini kok aneh, kebijakan pemerintah kok pake pamrih. Kalopun harga BBM mesti naik apakah ada : 1. Peningkatan support pemerintah terhadap transportasi alternatif yang layak untuk publik. Kalopun harga BBM harus naik, apakah pemerintah juga punya solusi supaya pengendara kendaraaan pribadi beralih ke transportasi publik ?. Dari harga BBM ratusan perak sampe mau naik lebih dari lima ribu pun gak pernah ada perhatian serius pemerintah menggarap transportasi publik yang nyaman, aman, dan murah. Sehingga masyarakat ya tetep naik kendaraan pribadi, pilihan minimal beralih ke motor daripada mesti naik kendaraan umum yang kondisinya juga runyam. Busway yang sekarang ada juga gak jelas gimana kelanjutannya, padahal jalanan sudah semakin sempit buat jalur busway. 2. Intensifikasi bantuan terhadap pendidikan dari tingkat dasar sampai minimal tingkat menengah. Promosinya pendidikan gratis, spp iya gratis tapi ada uang sumbangan gedung, sumbangan operasional, sumbangan2 yang lain bikin sekolah ternyata juga tidak murah. 3. Pengembangan potensi lokal untuk mensupport energi. Ada banyak potensi yang belum digarap maksimal, seperti mikrohidro, biogas dari septictank (ini beneran), blue energy, distribusi gas efek pengeboran yang dialirkan ke rumah2 dll. 4. Gak perlu menaikkan harga pun masyarakat sudah banyak berhemat sekarang. semua harga kebutuhan pokok naik, TDL juga naik. Penghematan juga semestinya dilakukan di semua instansi pemerintah. Kalau perlu pejabat negara jangan dikasih subsidi uang BBM, ben mereka beli sendiri, biar tau rasanya beli pertamax. Nah sampe sekarang saya masih bermimpi melihat pejabat negara yang gak pake ngiung ngiung dan jajaran land cruiser di tengah jalan. 5. Pelayan publik di bidang kesehatan dan sosial mestinya ada peningkatan, inikan juga janjinya pemerintah sebagai efek kenaikan harga BBM. Lha wong sampe sekarang korban lumpur panas sidoarjo masih belum jelas nasibnya gimana. yang diperlukan langkah aktif buat solusi bukan sekedar tangisannya presiden. Kalau masyarakat yang 220 juta ini bisa dipaksa untuk kreatif dan bertahan hidup. semestinya orang-orang di pemerintahan yang pintar-pintar itu juga bisa lebih kreatif dan cerdas bekerja bukan sekedar menjadi penguasa. salam kebangkitan, senoaji Tonny P. Sastramihardja [EMAIL PROTECTED] 05/14/2008 04:14 PM Please respond to iagi-net@iagi.or.id To iagi-net@iagi.or.id cc Subject [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Kasus BBM, 1. Pemerintah dalam menjalankan perannya apakah sudah: A) Betul dalam membuat regulasi atau kebijakannya? Misal ttg kebutuhan riel BBM per jenisnya, penetapan harga BBM per jenisnya,.B) Apakah sudah transparan? Dan tidak ada 'kong kalikong' baik dalam eksport, import maupun pendistribusiannya? . C) Apakah sudah 'tidak ada lagi kebocoran', dll. 2) Para pengguna BBM (kaya ataupun miskin) kalau harga jual dari pemerintah TIDAK DISUBSIDI pasti akan berpikir beberapa kali untuk melakukan PEMBOROSAN BBM ataupun pemborosan LISTRIK (karena masih banyak pembangkit listrik yang menggunakan BBM bersubsidi), secara naluri/alami
RE: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM
Kalo subsidi BBM dicabut, orang kaya tetap bisa beli BBM, orang kelas menengah paling menurunkan pengeluaran terkait BBM atau cari tambahan lain, orang kurang mampu ya disubsidi saja. Keuntungan pencabutan subsidi BBM sih menurut saya sih cukup banyak. LL -Original Message- From: Suryanegara, Yoga [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 15, 2008 8:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Waduh, semakin banyak aja nih tanggapan, saran dan pendapat seputar isu kenaikan bbm ini. Tapi kok kayaknya usulan2 ini berkembang menjadi sesuatu yg semakin membingungkan kita semua. Kenapa nggk dicoba cara berpikir sederhana dan kita balikan lagi kepokok masalahnya. Inti masalahnyakan adalah subsidi bbm yg mestinya utk rakyat miskin ternyata pada pelaksanaannya justru salah sasaran malah sebagian besar dinilkmati org2 kaya. Nah, pemecahannya sungguh2 sederhana, cabut saja subsidinya. Kebayang 130 triliyun yg mestinya bisa dipakai utk kebutuhan lainnya, justru dinikmati manager2 minyak, manager2 tambang, direktur2, para keluarga2 jendral dst, tragis Back again, apapun alasannya, pemecahannya cuma satu, segera cabut subsidi bbm (gitu aja kok ribet) Salam Yg beruntung tdk bayar pajak ke pemerintah Ind. Yoga - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed May 14 18:16:41 2008 Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Rencana kenaikan BBM semestinya membuat pemerintah juga semakin berfikir keras untuk mencari solusi alternatif lain sebagai efek kenaikan harga. Harga BBM naik atau tidak pun masyarakat juga pasti mengikuti saja. Lha wong posisi masyarakat juga lemah. Sekarang ini dikondisikan sepertinya pemerintah nelangsa sekali dengan kenaikan harga minyak dunia, sehingga jalan terakhir yang mesti diambil (yang kita gak pernah tau alternatif satu,kedua, ketiga dll itu apa ?) ya menaikkan harga BBM. Tapi anehnya efek kenaikan harga cuma diimbangi dengan keluarnya BLT. Jadi kalo BLT mau keluar ya harga BBM mesti naik dulu. Kok logikanya dibolak balik begini ya ??. Bukannya pekerjaan pemerintah yang utama itu ya mensejahterakan rakyat, membantu masyarakat miskin supaya jadi sejahtera, tanpa perlu melihat harga bensin. Lha ini kok aneh, kebijakan pemerintah kok pake pamrih. Kalopun harga BBM mesti naik apakah ada : 1. Peningkatan support pemerintah terhadap transportasi alternatif yang layak untuk publik. Kalopun harga BBM harus naik, apakah pemerintah juga punya solusi supaya pengendara kendaraaan pribadi beralih ke transportasi publik ?. Dari harga BBM ratusan perak sampe mau naik lebih dari lima ribu pun gak pernah ada perhatian serius pemerintah menggarap transportasi publik yang nyaman, aman, dan murah. Sehingga masyarakat ya tetep naik kendaraan pribadi, pilihan minimal beralih ke motor daripada mesti naik kendaraan umum yang kondisinya juga runyam. Busway yang sekarang ada juga gak jelas gimana kelanjutannya, padahal jalanan sudah semakin sempit buat jalur busway. 2. Intensifikasi bantuan terhadap pendidikan dari tingkat dasar sampai minimal tingkat menengah. Promosinya pendidikan gratis, spp iya gratis tapi ada uang sumbangan gedung, sumbangan operasional, sumbangan2 yang lain bikin sekolah ternyata juga tidak murah. 3. Pengembangan potensi lokal untuk mensupport energi. Ada banyak potensi yang belum digarap maksimal, seperti mikrohidro, biogas dari septictank (ini beneran), blue energy, distribusi gas efek pengeboran yang dialirkan ke rumah2 dll. 4. Gak perlu menaikkan harga pun masyarakat sudah banyak berhemat sekarang. semua harga kebutuhan pokok naik, TDL juga naik. Penghematan juga semestinya dilakukan di semua instansi pemerintah. Kalau perlu pejabat negara jangan dikasih subsidi uang BBM, ben mereka beli sendiri, biar tau rasanya beli pertamax. Nah sampe sekarang saya masih bermimpi melihat pejabat negara yang gak pake ngiung ngiung dan jajaran land cruiser di tengah jalan. 5. Pelayan publik di bidang kesehatan dan sosial mestinya ada peningkatan, inikan juga janjinya pemerintah sebagai efek kenaikan harga BBM. Lha wong sampe sekarang korban lumpur panas sidoarjo masih belum jelas nasibnya gimana. yang diperlukan langkah aktif buat solusi bukan sekedar tangisannya presiden. Kalau masyarakat yang 220 juta ini bisa dipaksa untuk kreatif dan bertahan hidup. semestinya orang-orang di pemerintahan yang pintar-pintar itu juga bisa lebih kreatif dan cerdas bekerja bukan sekedar menjadi penguasa. salam kebangkitan, senoaji Tonny P. Sastramihardja [EMAIL PROTECTED] 05/14/2008 04:14 PM Please respond to iagi-net@iagi.or.id To iagi-net@iagi.or.id cc Subject [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Kasus BBM, 1. Pemerintah dalam menjalankan perannya apakah sudah: A) Betul dalam membuat regulasi atau kebijakannya? Misal ttg kebutuhan riel BBM per jenisnya, penetapan harga
RE: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM
Mungkin istilah kebijakannya bukan cabut subsidi, tapi pembatasan orang yang dapat menikmati subsidi BBM dan pengurangan subsidi BBM. Caranya dengan pelarangan orang mampu/kaya dan dinas aparatur negara untuk membeli premium. Kalau BBM bersubsidi (premium/solar/minyak tanah) dinaikkan harganya, mungkin masih ada porsi subsidi juga, misalnya premium menjadi Rp 6,000 kan masih disubsidi juga namanya, cuma jumlah subsidinya dikurangi. ww -Original Message- From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 15, 2008 10:19 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Kalo subsidi BBM dicabut, orang kaya tetap bisa beli BBM, orang kelas menengah paling menurunkan pengeluaran terkait BBM atau cari tambahan lain, orang kurang mampu ya disubsidi saja. Keuntungan pencabutan subsidi BBM sih menurut saya sih cukup banyak. LL -Original Message- From: Suryanegara, Yoga [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 15, 2008 8:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Waduh, semakin banyak aja nih tanggapan, saran dan pendapat seputar isu kenaikan bbm ini. Tapi kok kayaknya usulan2 ini berkembang menjadi sesuatu yg semakin membingungkan kita semua. Kenapa nggk dicoba cara berpikir sederhana dan kita balikan lagi kepokok masalahnya. Inti masalahnyakan adalah subsidi bbm yg mestinya utk rakyat miskin ternyata pada pelaksanaannya justru salah sasaran malah sebagian besar dinilkmati org2 kaya. Nah, pemecahannya sungguh2 sederhana, cabut saja subsidinya. Kebayang 130 triliyun yg mestinya bisa dipakai utk kebutuhan lainnya, justru dinikmati manager2 minyak, manager2 tambang, direktur2, para keluarga2 jendral dst, tragis Back again, apapun alasannya, pemecahannya cuma satu, segera cabut subsidi bbm (gitu aja kok ribet) Salam Yg beruntung tdk bayar pajak ke pemerintah Ind. Yoga - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed May 14 18:16:41 2008 Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Rencana kenaikan BBM semestinya membuat pemerintah juga semakin berfikir keras untuk mencari solusi alternatif lain sebagai efek kenaikan harga. Harga BBM naik atau tidak pun masyarakat juga pasti mengikuti saja. Lha wong posisi masyarakat juga lemah. Sekarang ini dikondisikan sepertinya pemerintah nelangsa sekali dengan kenaikan harga minyak dunia, sehingga jalan terakhir yang mesti diambil (yang kita gak pernah tau alternatif satu,kedua, ketiga dll itu apa ?) ya menaikkan harga BBM. Tapi anehnya efek kenaikan harga cuma diimbangi dengan keluarnya BLT. Jadi kalo BLT mau keluar ya harga BBM mesti naik dulu. Kok logikanya dibolak balik begini ya ??. Bukannya pekerjaan pemerintah yang utama itu ya mensejahterakan rakyat, membantu masyarakat miskin supaya jadi sejahtera, tanpa perlu melihat harga bensin. Lha ini kok aneh, kebijakan pemerintah kok pake pamrih. Kalopun harga BBM mesti naik apakah ada : 1. Peningkatan support pemerintah terhadap transportasi alternatif yang layak untuk publik. Kalopun harga BBM harus naik, apakah pemerintah juga punya solusi supaya pengendara kendaraaan pribadi beralih ke transportasi publik ?. Dari harga BBM ratusan perak sampe mau naik lebih dari lima ribu pun gak pernah ada perhatian serius pemerintah menggarap transportasi publik yang nyaman, aman, dan murah. Sehingga masyarakat ya tetep naik kendaraan pribadi, pilihan minimal beralih ke motor daripada mesti naik kendaraan umum yang kondisinya juga runyam. Busway yang sekarang ada juga gak jelas gimana kelanjutannya, padahal jalanan sudah semakin sempit buat jalur busway. 2. Intensifikasi bantuan terhadap pendidikan dari tingkat dasar sampai minimal tingkat menengah. Promosinya pendidikan gratis, spp iya gratis tapi ada uang sumbangan gedung, sumbangan operasional, sumbangan2 yang lain bikin sekolah ternyata juga tidak murah. 3. Pengembangan potensi lokal untuk mensupport energi. Ada banyak potensi yang belum digarap maksimal, seperti mikrohidro, biogas dari septictank (ini beneran), blue energy, distribusi gas efek pengeboran yang dialirkan ke rumah2 dll. 4. Gak perlu menaikkan harga pun masyarakat sudah banyak berhemat sekarang. semua harga kebutuhan pokok naik, TDL juga naik. Penghematan juga semestinya dilakukan di semua instansi pemerintah. Kalau perlu pejabat negara jangan dikasih subsidi uang BBM, ben mereka beli sendiri, biar tau rasanya beli pertamax. Nah sampe sekarang saya masih bermimpi melihat pejabat negara yang gak pake ngiung ngiung dan jajaran land cruiser di tengah jalan. 5. Pelayan publik di bidang kesehatan dan sosial mestinya ada peningkatan, inikan juga janjinya pemerintah sebagai efek kenaikan harga BBM. Lha wong sampe sekarang korban lumpur panas sidoarjo masih belum jelas nasibnya gimana. yang diperlukan langkah aktif buat solusi bukan sekedar tangisannya presiden. Kalau