[iagi-net-l] Integrated Mapping - Earth Resources
Hmmm, kalau bisa dijadikan dalam format GIS dan bisa diakses publik...hmmmh... - Original Message From: Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, June 24, 2008 12:23:12 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru Kalau Peta SDE yang lalu mencakup semua SDE dalam satu Peta ( Batubara , Migas, Geothermal , Air , dll ) menyangkut status Cekungan , potensi sumberdaya, status cadangan, Satus pemanfaatan , perkiraan kedepan , dll shg dg satu Peta bisa tercover semuanya hal ini akan mempermudah bagi para pengguna di bd enrgi yang kebetulan banyak yang tidak mempunyai Background Geologi , oleh karena itu ada baiknya juga dibuat Peta komprehensif semacam ini , begitu juga dg Peta Peta yang lain dimana penggunanya banyak yang bukan geologi shg bhs / ket dalam peta juga yang mudah dipahami oleh awam , istilahnya membumi.. sehingga jadi Enak Dibaca dan Perlu Mungkin dananya dari sponsor yang nantinya logonya kampeny/ isntitusinya bisa dipampangkan / dicetak di bawahnya. shg bisa diberikan gratis ke sekolah sekolah dan kantor kantor di daerah daerah ISM
Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru
Kalau Peta SDE yang lalu mencakup semua SDE dalam satu Peta ( Batubara , Migas, Geothermal , Air , dll ) menyangkut status Cekungan , potensi sumberdaya, status cadangan, Satus pemanfaatan , perkiraan kedepan , dll shg dg satu Peta bisa tercover semuanya hal ini akan mempermudah bagi para pengguna di bd enrgi yang kebetulan banyak yang tidak mempunyai Background Geologi , oleh karena itu ada baiknya juga dibuat Peta komprehensif semacam ini , begitu juga dg Peta Peta yang lain dimana penggunanya banyak yang bukan geologi shg bhs / ket dalam peta juga yang mudah dipahami oleh awam , istilahnya membumi.. sehingga jadi Enak Dibaca dan Perlu Mungkin dananya dari sponsor yang nantinya logonya kampeny/ isntitusinya bisa dipampangkan / dicetak di bawahnya. shg bisa diberikan gratis ke sekolah sekolah dan kantor kantor di daerah daerah ISM - Original Message - From: "Ridwan Djamaluddin" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, June 23, 2008 7:08 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru Pak Ismail, terimakasih tanggapannya. Proses pemutakhiran Peta Potensi Migas sudah mendekati penyelesaian. Tim Pakar sudah bekerja sejak akhir 2007, dan lokakarya sudah dilaksanakan 1 Maret di Bandung. Sejauh ini hasilnya bagus. Peta2 sejenis untuk sumberdaya lain, seperti batubara, akan kita upayakan pemutakhirannya. Belajar dari pengalaman kerja Tim pemutakhiran peta migas, saya yakin pola kerja yang sama dapat diterapkan untuk sumberdaya yang lain. Salam, R i d w a n On Mon, 23 Jun 2008 19:48:30 -0700 "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salah satu produk IAGI yang lalu adalah Peta SDE yg komprehensif ( thn 92 an ) , yang merupakan acuan para pengambil keputusan waktu itu , hal ini terbukti Peta tsb banyak dipajang dikantor kantor terutama yg berhubungan dg masalah SDE .Mungkin dg koondisi saat ini yang sdh sangat berbeda , peta tsb bisa di update lagi , begitu juga Peta untuk bidang lain ( mining , potensi bencana alam , dll ), saya kira Peta adalah media yang bagus untuk sosilisasi dan promosi yg murah meriah ISM Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi. Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih oleh bangsa ini. Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci. Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran - Original Message - From: "Suryanegara, Yoga" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, June 23, 2008 12:51 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru Jawaban yang membuat kita tersenyum seperti senyum sang penjawab pertanyaannya Bravo Mas Ridwan... Saya tunggu kiprah selanjutnya Cukup tersentil juga dengan kampanye-nya, yah semoga kedepan saya pun (sebagai org yang bukan dari migas) dapat aktif sumbang saran mengenai kemelut tambang ditanah air ini Sekali lagi bravo buat jawaban cerdasnya Semoga tidak menjadi wacana yang lainnya lagi, tapi justru jadi starting point buat pengurus IAGI mendatang untuk dapat bergerak dan berbuat.(semoga) Salam From: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 23 June 2008 12:40 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru -- Forwarded message -- From: Ridwan Djamaludin <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jun 19, 2008 1:04 PM Subject: jawaban untuk RDP & nDaru To: prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> Cc: [EMAIL PROTECTED] Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya terhadap pertanyaan2 Anda: Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, terutama adalah kurang berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang bekerja, dan tidak kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks kegeologian, kita akan [bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya rencana yang jelas untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih produksi, tapi strategi menambah produksi belum gamblang dipaparkan. Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, diserang soal lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut dianggap mahal. Bahkan, blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan harus memilih... Maka kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk berwacana. Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya kebumian, sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa bencana, bukan berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara kepentingan 'kapitalis' dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. perlindungan lingkungan. Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. Contoh: Newmont Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke dasar laut, tapi rakyat di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. Atau, penambangan timah inkonvensional d
[iagi-net-l] Core Description and Analysis Course
Dear Explorationist GDA Consultant would like to inform you that we will held the "Core Description and Analysis Course", this course will be conducted at Gn Salak Hotel Bogor on 1-3 July 2008 For further information, please kindly contact Totok (081548527521; [EMAIL PROTECTED] id <[EMAIL PROTECTED]>), yudi (08157019351; [EMAIL PROTECTED] id <[EMAIL PROTECTED]>) or GDA office 021-83792688 Thank you for your kind attention. Best Regards, GDA Consultant (Committee) - - - - - - - - - *COURSE TITLE* *Core Description and Analysis* *OVERVIEW * *"WHY THIS COURSE IS DIFFERENT AND IMPORTANT"* When you have core of your reservoir, it will be the most greatest geological phenomena that you can get. However, your best interpretation from the most sophisticated wireline tool can not compare to the best interpretation that you got if you have the core. *Wireline response will tell you much, but the core will tell you more. * Thus, your best core interpretation will come from the best description. This course will improve your skill that you can not get from any textbooks and any course. *INSTRUCTOR* Mr. Andang Bachtiar. 25 years experience in Oil and Gas Industry (14 years experience as Wellsite Geologist). *DATE & VENUE* July 1st – 3th , 2008 [start at 8:00 am Tuesday finish at 1:00 pm Thursday] At Gn Salak Hotel, Bogor *REGISTRATION FEE* Rp. 8.000.000,- include : guide book, t'shirt and loupe exclude : accommodation, transport, breakfast and dinner maximum participant : 25 minimum participant : 10 *registration fee into : * *Geosain Delta Andalan, **Bank Niaga - Soepomo A/C : 025-01.00464. 00.0 IDR * *A/C : 025-02.00533. 00.0 USD*
Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru
Pak Ismail, terimakasih tanggapannya. Proses pemutakhiran Peta Potensi Migas sudah mendekati penyelesaian. Tim Pakar sudah bekerja sejak akhir 2007, dan lokakarya sudah dilaksanakan 1 Maret di Bandung. Sejauh ini hasilnya bagus. Peta2 sejenis untuk sumberdaya lain, seperti batubara, akan kita upayakan pemutakhirannya. Belajar dari pengalaman kerja Tim pemutakhiran peta migas, saya yakin pola kerja yang sama dapat diterapkan untuk sumberdaya yang lain. Salam, R i d w a n On Mon, 23 Jun 2008 19:48:30 -0700 "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salah satu produk IAGI yang lalu adalah Peta SDE yg komprehensif ( thn 92 an ) , yang merupakan acuan para pengambil keputusan waktu itu , hal ini terbukti Peta tsb banyak dipajang dikantor kantor terutama yg berhubungan dg masalah SDE .Mungkin dg koondisi saat ini yang sdh sangat berbeda , peta tsb bisa di update lagi , begitu juga Peta untuk bidang lain ( mining , potensi bencana alam , dll ), saya kira Peta adalah media yang bagus untuk sosilisasi dan promosi yg murah meriah ISM Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi. Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih oleh bangsa ini. Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci. Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran - Original Message - From: "Suryanegara, Yoga" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, June 23, 2008 12:51 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru Jawaban yang membuat kita tersenyum seperti senyum sang penjawab pertanyaannya Bravo Mas Ridwan... Saya tunggu kiprah selanjutnya Cukup tersentil juga dengan kampanye-nya, yah semoga kedepan saya pun (sebagai org yang bukan dari migas) dapat aktif sumbang saran mengenai kemelut tambang ditanah air ini Sekali lagi bravo buat jawaban cerdasnya Semoga tidak menjadi wacana yang lainnya lagi, tapi justru jadi starting point buat pengurus IAGI mendatang untuk dapat bergerak dan berbuat.(semoga) Salam From: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 23 June 2008 12:40 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru -- Forwarded message -- From: Ridwan Djamaludin <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jun 19, 2008 1:04 PM Subject: jawaban untuk RDP & nDaru To: prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> Cc: [EMAIL PROTECTED] Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya terhadap pertanyaan2 Anda: Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, terutama adalah kurang berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang bekerja, dan tidak kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks kegeologian, kita akan [bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya rencana yang jelas untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih produksi, tapi strategi menambah produksi belum gamblang dipaparkan. Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, diserang soal lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut dianggap mahal. Bahkan, blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan harus memilih... Maka kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk berwacana. Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya kebumian, sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa bencana, bukan berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara kepentingan 'kapitalis' dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. perlindungan lingkungan. Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. Contoh: Newmont Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke dasar laut, tapi rakyat di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. Atau, penambangan timah inkonvensional di Bangka tak berani ditutup karena ternyata menggerakkan ekonomi rakyat; dan sialnya didukung politisi lokal... Menurut saya, IAGI perlu berperan secara strategis dalam menyikapi kondisi ini. Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi. Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih oleh bangsa ini. Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci. Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran. Saya yakin, kalau informasi kita benar dan didukung fakta yang kuat, kita bisa seperti KPK: bertindak benar atas dukungan hukum dan dukungan masyarakat... Sambungan untuk Mas Sukamndaru: Memang sebagian besar anggota IAGI berkiprah di Jakarta, atau di kota-kota besar yang banyak industri kebumiannya; namun anggota yang di daerah sebenarnya dapat menjadi ujung tombak dal
Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru
Salah satu produk IAGI yang lalu adalah Peta SDE yg komprehensif ( thn 92 an ) , yang merupakan acuan para pengambil keputusan waktu itu , hal ini terbukti Peta tsb banyak dipajang dikantor kantor terutama yg berhubungan dg masalah SDE .Mungkin dg koondisi saat ini yang sdh sangat berbeda , peta tsb bisa di update lagi , begitu juga Peta untuk bidang lain ( mining , potensi bencana alam , dll ), saya kira Peta adalah media yang bagus untuk sosilisasi dan promosi yg murah meriah ISM Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi. Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih oleh bangsa ini. Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci. Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran - Original Message - From: "Suryanegara, Yoga" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, June 23, 2008 12:51 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru Jawaban yang membuat kita tersenyum seperti senyum sang penjawab pertanyaannya Bravo Mas Ridwan... Saya tunggu kiprah selanjutnya Cukup tersentil juga dengan kampanye-nya, yah semoga kedepan saya pun (sebagai org yang bukan dari migas) dapat aktif sumbang saran mengenai kemelut tambang ditanah air ini Sekali lagi bravo buat jawaban cerdasnya Semoga tidak menjadi wacana yang lainnya lagi, tapi justru jadi starting point buat pengurus IAGI mendatang untuk dapat bergerak dan berbuat.(semoga) Salam From: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 23 June 2008 12:40 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru -- Forwarded message -- From: Ridwan Djamaludin <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jun 19, 2008 1:04 PM Subject: jawaban untuk RDP & nDaru To: prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> Cc: [EMAIL PROTECTED] Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya terhadap pertanyaan2 Anda: Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, terutama adalah kurang berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang bekerja, dan tidak kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks kegeologian, kita akan [bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya rencana yang jelas untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih produksi, tapi strategi menambah produksi belum gamblang dipaparkan. Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, diserang soal lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut dianggap mahal. Bahkan, blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan harus memilih... Maka kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk berwacana. Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya kebumian, sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa bencana, bukan berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara kepentingan 'kapitalis' dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. perlindungan lingkungan. Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. Contoh: Newmont Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke dasar laut, tapi rakyat di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. Atau, penambangan timah inkonvensional di Bangka tak berani ditutup karena ternyata menggerakkan ekonomi rakyat; dan sialnya didukung politisi lokal... Menurut saya, IAGI perlu berperan secara strategis dalam menyikapi kondisi ini. Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi. Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih oleh bangsa ini. Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci. Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran. Saya yakin, kalau informasi kita benar dan didukung fakta yang kuat, kita bisa seperti KPK: bertindak benar atas dukungan hukum dan dukungan masyarakat... Sambungan untuk Mas Sukamndaru: Memang sebagian besar anggota IAGI berkiprah di Jakarta, atau di kota-kota besar yang banyak industri kebumiannya; namun anggota yang di daerah sebenarnya dapat menjadi ujung tombak dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, seperti masalah lingkungan, tataruang, tataguna air, mitigasi bencana, dll. Tipikal anggota IAGI di daerah adalah PNS Dinas ESDM, dosen, atau konsultan geologi teknik. Saya akan mendorong anggota di daerah untuk bicara tentang isyu-isyu strategis di daerah. Contoh yang bagus adalah IAGI Riau seperti dilaporkan dalam Rakernas di Bali, IAGI Sumbar dalam sosialisasi gempa & tsunami, IAGI Nusatenggara, IAGI Jabar dalam kasus jalan tol Cipularang, dll. Kalau dianggap layak, mereka perlu juga didorong untuk melakukan 'PIT Daerah', PIT 'kecil2an' untuk
Re: [iagi-net-l] Reply all
Pak Zaim, Betul yang ditulis Pak Rovicky, karena Pak Zaim bukan anggota milis HAGI, milis Geo-Unpad, dan milis Eksplorasi BPMIGAS; maka e-mail Pak Zaim ke ketiga milis itu akan mental saat Pak Zaim mengirim reply all ke IAGI-net dan ke ketiga milis tersebut. Bila mental ke IAGI-net saya pikir bukan karena pencekalan (Pak Paulus Allo, administrator IAGI-net barangkali bisa mengkonfirmasi), tetapi mungkin karena sesuatu hal terjadi di server ITB. Saya pun suka mengalami hal yang sama, kadang-kadang e-mail yang saya kirim ke IAGI-net tak pernah muncul di milis dengan alamat saya yang terdaftar (yahoo dan bpmigas); kadang2 di yahoo muncul di bpmigas tak muncul, dsb. Di yahoo saya, sudah hampir sebulan ini milis IAGI masuk otomatis ke spam, sementara milis HAGI masuk ke inbox; padahal sebelumnya milis IAGI masuk di inbox dan HAGI di spam. Saya juga terakhir2 ini menulis ke IAGI-net menggunakan yahoo karena bila menggunakan bpmigas sering tidak masuk, atau baru masuk beberapa hari kemudian. Coba Pak Zaim, bila ada posting untuk IAGI-net, menggunakan alamat yahoo Pak Zaim. salam, awang --- On Tue, 6/24/08, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [iagi-net-l] Reply all To: iagi-net@iagi.or.id Date: Tuesday, June 24, 2008, 8:14 AM Pak Zaim yth, Mungkin karena Pak Zaim menjawab dengan "reply to all" . Mungkin Pak Zaim menjawab reply all dari emailnya Pak Awang yang ditujukan ke beberapa mailist lain dalam addressnya didalamnya ada : iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED], IAGI , Forum HAGI <[EMAIL PROTECTED]>, dan Eksplorasi BPMIGAS <[EMAIL PROTECTED]> Karena Pak Zaim bukan anggota mailist HAGI dan juga mailist2 lain yang ada dalam address, makanya Pak Zaim dapet kiriman email eror itu. Untuk yang ke IAGI-net saya terima dengan baik disini Salam RDP On Tue, Jun 24, 2008 at 4:36 PM, <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak Awang dan Rekan IAGI-netters Yth., > Saya beberapa kali mengirim ke IAGInet tetapi selalu ditolak/mental. Lalu > saya mendapat kiriman dari [EMAIL PROTECTED] HAGI bahwa saya tidak > dikenal, karena bukan masuk anggota milis. Ya memang saya bukan anggota > HAGI, tetapi saya anggota IAGI dan mengikuti milis IAGI.Namun rupa2nya > saya juga kena "cekal" oleh IAGI ??. > Mohon info, bagaimana "imigrasi IAGI" tidak "mencekal" saya dalam milis IAGI. > Terima kasih, > > Wassalam, > > Yahdi Zaim. > KK Geologi FITB > ITB PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Re: [IndoEnergy] Energy minister summons 25 oil contractors
Menarik Pak Joi Memang betul ada faktor luar diluar "kuasa" kita dalam menjalankan program. Namun kalau saja melihatnya dari sisi "planning", tentu saja kontraktorpun harus lebih berani melihat "kemampuan diri" sebelum memberikan budget proposal atau program kerja. Disini program mimpi bukan mimpi tak terbatas, tetapi mimpi kali ini harus mendekati realitas. Keberanian kontraktor untuk mengatakan tidak *tidak mampu) harus ditegaskan dengan data adanya ketidak mampuan itu. Nantinya BPMIGAS juga akan (harus) menjelaskan mengapa target-target yg dimintanya sangat realistis. Saya melihatnya ada kesenjangan dengan tidak keterbukaan sehingga (mungkin muncul "perception gap"" antara BPMIGAS dan kontraktor. Kontraktor yang memberikan "janji-janji" manis membuat BPMIGAS melihat seolah memang manis. Makanya dituntut memberikan gula sebanyak-banyaknya. Ketika gula ditargetkan dan yang diperoleh kontraktor hanya "asam garam" yaah akhirnya muncullah denda (summons). Saya pribadi cukup gembira dengan kelugasan Pak Purnomo kali ini. Karena ngga sesuai target ya ditegur (denda). Kontraktor juga harus berani memberikan data apa adanya seadanya dan tidak mengada-ada. Kalau memang reservoirnya jelek ya jangan di booost supaya terlihat reservesnya lebih optimis menjanjikan besar, lah ketika dituntut produksinya besar ya harus konsekuen dengan reserves yang optimis tadi. Denda ini menurutku bukan untuk siapa yang salah atau bener, tetapi dalam artian planning kita (kontraktor dan BPMIGAS) sudah berada dibawah target yang dijanjikan dalam proposal budget. Walaupun ada yang memenuhi, ada yang hanya 95. Bahkan ternyata ada yang "belum berproduksi seperti yang dijanjikan sebelumnya. Selalu ada yang bisa dipetik sebagai pelajaran dari setiap keluhan dan teguran ... Salam RDP On Tue, Jun 24, 2008 at 9:43 AM, Joi Surya Dharma (IDN/PCOSB) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Berdasarkan pengamatan saya di beberapa meeting sesama KPS, acara di MIGAS, > juga dari pengalaman pada waktu di project dan operation di field. > > Banyak problem operational pencapaian target produksi ini dikarenakan > terutama 2 hal berikut: (this one apart from PSC terms, fiscal, pod and afe > approval process etc) > > Rig availability, beberapa prs mengalami kesulitan memenuhi target drilling > schedule nya. Dikarenakan hal ini, banyak aktualisasi drilling exploration, > development well yang tertunda. Rig yang bisa di-secure hanya untuk kegiatan > work over/ well service saja. > Untuk kegiatan di daerah baru terutama lahan bukan milik BUMN, mengalami > kesulitan perijinan terutama dengan adanya otonomi daerah, dimana say untuk > pembebasan lahan peraturan bupati dan provinsi ada yang berbeda. Sepertinya > ini masalah classic, terutama untuk pipeline project yang membentang puluhan > km. > > Sedangkan operational yg berupa power black out yang disebutkan dalam news > dibawah menurut saya masih within control masing2 KPS. Karena kebanyakan di > field menggunakan Power Plant sendiri yg berasal dari gas di field2 KPS > tersebut. > > > > In my opinion, 2 hal tersebut harus di utamakan solusinya. Untuk point 1 > Saya tidak tahu apakah masing-masing KPS yang harus men-secure rig > availabilitynya, setahu saya say untuk Exxon mereka ada kontrak 3 tahun > benar2 build Rig di Korea untuk drilling deepwaternya mereka. Harapan saya > semoga bisa lebih di optimalkan mobility dari rig2 yang ada di tanah air > dengan ada yang oversee utilizationnya. > > Untuk point 2, BPMIGAS regional sangat membantu mitigate problem tersebut > walau dari informasi dari mereka ada beberapa KPS lain yang tidak melibatkan > mereka dalam solusi masalah land acquisition tersebut. Hal seperti > negotiation dalam hal land acquisition ini yang sering kali mengalami > kendala karena berurusan dengan banyak party, tentunya hal ini mempersulity > planning suatu onshore project. > > > > Setahu saya, BPMIGAS/ MIGAS melakukan monthly production performance, jadi > tiap bulan ada raport (kyk anak sekolahan) KPS mana yg dapat nilai hijau > karena pencapaian target produksi di bulan tersebut dan yg mana KPS dapat > nilai merah. > > > > Salam, > > Joi Surya Dharma > > Business Planning - Petronas > > > > > > > > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On > Behalf Of IndoExplo > Sent: Tuesday, June 24, 2008 7:44 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [IndoEnergy] Energy minister summons 25 oil contractors > > > > 06/21/08 03:25 > Energy minister summons 25 oil contractors > > Jakarta (ANTARA News) - Energy and Mineral Resources Minister Purnomo > Yusgiantoro on Friday summoned 25 oil contractors who had yet to meet > their oil production targets as set in the revised 2008 State Budget. > > After meeting with the oil contractors, the minister said that most > of them had not yet reached their production targets due to > operational constraints. > > "We will assist them so that they can meet their production targets," > the minister said. > > Among the oil contract
[iagi-net-l] Reply all
Pak Zaim yth, Mungkin karena Pak Zaim menjawab dengan "reply to all" . Mungkin Pak Zaim menjawab reply all dari emailnya Pak Awang yang ditujukan ke beberapa mailist lain dalam addressnya didalamnya ada : iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED], IAGI , Forum HAGI <[EMAIL PROTECTED]>, dan Eksplorasi BPMIGAS <[EMAIL PROTECTED]> Karena Pak Zaim bukan anggota mailist HAGI dan juga mailist2 lain yang ada dalam address, makanya Pak Zaim dapet kiriman email eror itu. Untuk yang ke IAGI-net saya terima dengan baik disini Salam RDP On Tue, Jun 24, 2008 at 4:36 PM, <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak Awang dan Rekan IAGI-netters Yth., > Saya beberapa kali mengirim ke IAGInet tetapi selalu ditolak/mental. Lalu > saya mendapat kiriman dari [EMAIL PROTECTED] HAGI bahwa saya tidak > dikenal, karena bukan masuk anggota milis. Ya memang saya bukan anggota > HAGI, tetapi saya anggota IAGI dan mengikuti milis IAGI.Namun rupa2nya > saya juga kena "cekal" oleh IAGI ??. > Mohon info, bagaimana "imigrasi IAGI" tidak "mencekal" saya dalam milis IAGI. > Terima kasih, > > Wassalam, > > Yahdi Zaim. > KK Geologi FITB > ITB PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: Fw: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]
Pak Awang dan Rekan IAGI-netters Yth., Saya beberapa kali mengirim ke IAGInet tetapi selalu ditolak/mental. Lalu saya mendapat kiriman dari [EMAIL PROTECTED] HAGI bahwa saya tidak dikenal, karena bukan masuk anggota milis. Ya memang saya bukan anggota HAGI, tetapi saya anggota IAGI dan mengikuti milis IAGI.Namun rupa2nya saya juga kena "cekal" oleh IAGI ??. Mohon info, bagaimana "imigrasi IAGI" tidak "mencekal" saya dalam milis IAGI. Terima kasih, Wassalam, Yahdi Zaim. KK Geologi FITB ITB > Berikut tulisan Prof. Yahdi Zaim (ITB) terkait subyek di atas yang pernah > dimuat Harian Pikiran Rakyat pada Maret 1997. Pak Zaim, terima kasih atas > kiriman e-mail dan artikelnya. > > salam, > awang > D I M E N S I > --- > Oleh : > Yahdi Zaim *) > > > Ketika mengikuti perkuliahan pada tahun pertama 25 tahun yang lalu di > Jurusan Teknik Geologi FTM-ITB, saya sempat bingung mencerna makna dua > kata kunci yang selalu muncul dalam geologi, yaitu ruang dan waktu (time > and space). Kebingungan saya ini bukan karena tidak mengerti maksud dan > arti kedua kata kunci tadi, tetapi untuk mencerna dimensi yang terkandung > dalam ruang dan waktu tersebut. > > Dalam setiap mata kuliah, kata-kata ruang dan waktu selalu muncul dengan > penekanan yang sangat penting untuk memahami segala aspek dalam ilmu > kebumian (geologi). Salah satu contoh misalnya, bagaimana terjadinya fosil > yang dipelajari dalam mata kuliah Paleontologi. Dijelaskan, bahwa > organisme (baik fauna maupun flora) yang terawetkan melalui proses alamiah > dalam ruang dan waktu akan dapat menjadi fosil, yang kemudian sering > didapatkan dalam lapisan batuan sedimen. > > Kata-kata ruang dan waktu memang mengandung arti dimensi atau satuan > besaran, yaitu besaran ruang dan besaran waktu. Nah, dalam mencerna kedua > besaran itulah yang membingungkan saya, karena pada saat itu hati saya > agak masygul menerimanya. Betapa tidak, dimensi ruang yang sebelumnya saya > fahami adalah satuan luas serta paling tidak adalah dimensi geografis dan > administratif dari mulai kecamatan sampai provinsi dalam sistem negara > kita dan lebih luas lagi adalah dimensi negara dalam sistem antar negara. > Sedangkan dimensi waktu, satuannya mulai dari detik sampai jam, dari hari > sampai tahun. Lalu tiba-tiba saya diperkenalkan dan harus menerima dimensi > lain dalam geologi yang sama sekali berbeda dengan apa yang telah saya > fahami sebelumnya tadi. > > Dalam ilmu kebumian, dimensi ruang tidak dibatasi oleh batas-batas > geografis dan administratif suatu negara. Dimensi ruang disini bersifat > tiga dimensi yang meliputi dimensi lateral (horisontal) dari mulai yang > bersifat lokal suatu daerah, regional suatu negara sampai bersifat global > antar negara dalam memahami dimensi vertikal yaitu proses-proses yang > terjadi dalam bumi ini, antara lain gempa, sedimentasi, volkanisme dan > magmatisme serta tentu saja dunia (baca : bumi) dalam sistem tatasurya dan > lain sebagainya yang menembus batas-batas geografis dan administratif > tersebut di atas. Lebih-lebih dalam era Teori Tektonik Global (Global > Tectonics Theory) seperti Tektonik Lempeng (Plate Tectonics) yang dianut > dalam geologi sekarang ini, proses geodinamika bumi menembus batas-batas > geografis dan administratif suatu negara. Suatu wilayah yang mengandung > hidrokarbon atau cebakan mineral ekonomis misalnya, dapat saja dibatasi > oleh batas-batas geografis dan > atau administratif suatu negara. Tetapi proses-proses pembentukan dan > penyebaran kedua bahan tambang tadi dapat menembus kedua batas tersebut. > > Dimensi waktu tidak lagi dalam hitungan tahun atau abad, tetapi dalam > bilangan jutaan tahun. Ini sebenarnya yang membuat saya masygul saat > pertama kali mencerna dimensi waktu dalam geologi. Dalam hati saya waktu > itu, dan juga barangkali orang yang awam dalam memahami dimensi waktu > dalam geologi berpendapat bahwa geologiwan itu aneh, koq percaya pada > dimensi waktu jutaan tahun, dan mungkin dirasakan sebagai suatu dimensi > yang imajiner. Tetapi sebenarnya, geologiwan itu masih belum aneh jika > dibandingkan dengan rekan-rekan yang mendalami bidang astronomi. Betapa > tidak, karena dalam astronomi dimensi jarak antar bintang saja ukurannya > dalam jutaan tahun cahaya !. Jadi, dimensi jarak dalam astronomi ini tidak > lagi dengan besaran kilometer seperti pada jarak antara suatu kota ke kota > lainnya yang lazim digunakan. Sepertinya dimensi jarak dalam astronomi > tadi lebih imajiner dalam pandangan orang awam, jika dibandingkan dengan > dimensi waktu dalam geologi yang > jutaan tahun tersebut. Padahal, para geologiwan maupun astronomiwan dapat > menguraikan dan menerangkan kedua dimensi tersebut secara ilmiah yang > dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya. > > Dalam perjalanan mencerna dimensi ruang dan waktu selanjutnya, ternyata > saya merasakan bahwa kedua dimensi tersebut memang sangat logis dan > diperlukan untuk memahami segala proses yang terjadi dalam bumi k
[iagi-net-l] Opportunities in Thailand
All, Just conveying a message. Please write directly to: [EMAIL PROTECTED] Rgds, Sherry I'm writing to you from Templar International Consultants (Thailand) and would like to inquire if you would be considering new opportunities in Thailand. If so, please write to me at [EMAIL PROTECTED] If you are not interested, may I request you to refer me to the people who might be looking for a career move to Thailand in the following roles: - Senior Geophysicist - Senior Geologist - Senior Reservoir Engineer We are looking for 20+ expats to fill the 3 positions. PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] undangan rapat PP IAGI Kamis 26 Juni 2008
Dengan ini kami mengundang seluruh anggota Pengurus Pusat IAGI untuk hadir dalam rapat yang akan diadakan pada hari KAMIS, tgl. 26 Juni 2008, pk. 17-20, di BPMIgas lt. 21. Acara rapat: 1. Penyusunan laporan PP IAGI 2005-2008 2. Persiapan PIT 37 dan Pemilu IAGI. Para Ketua Departemen dan Ketua Divisi mohon menyiapkan bahan laporan masing-masing. Kami juga mengundang Panitia PIT [Pak Djadjang dkk.] dan Panitia Pemilu [Prasidha dkk.] untuk melaporkan kemajuan PIT dan Pemilu. Mohon konfirmasi kehadirannya. Undangan resmi kami sampaikan kemudian. Terimakasih atas kerjasamanya. Ridwan Djamaluddin Sekretaris Jenderal PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Energy minister summons 25 oil contractors
Smoga ini menjadi salah satu enforcement positip bagi usaha migas di Indonesia. Kontraktor tidak hanya bisa janji-janji doank, kudu ada realisasi. Great !!! RDP 06/21/08 03:25 Energy minister summons 25 oil contractors Jakarta (ANTARA News) - Energy and Mineral Resources Minister Purnomo Yusgiantoro on Friday summoned 25 oil contractors who had yet to meet their oil production targets as set in the revised 2008 State Budget. After meeting with the oil contractors, the minister said that most of them had not yet reached their production targets due to operational constraints. "We will assist them so that they can meet their production targets," the minister said. Among the oil contractors were PT Pertamina EP, BOB Pertamina-BSP, Kondur Petroleum, JOB PN-Golden Spike, Hess-Indonesia Pangkah, Klrez Energy, Kangean Energy Indonesia, Petroselat, Petrochina Bangko, Camar Resources Canada, JOB PN-Costa International Group, Medco EP Nus Lematang, Lapindo Brantas and Mobil Cepu Ltd. The minister said that of the 25 contractors, nine had achieved 95 percent of their production targets, 14 were still under 95 percent and two were still not in production. Yusgiantoro said the 25 oil contractors were part of the 37 oil contractor companies which had been in production. He said 12 other oil contractors had met their targets set at the revised 2008 state budget. "Although there are oil contractors which have not yet achieved their targets, we are optimistic that the overall production target set in the revised state budget at 977,000 barrels per day would be achieved," the minister said. Up to June 15, 2008, Indonesia`s oil and condensate production had reached 978,000 barrels per day. Yusbiantoro said that constraints being faced by the oil contractors included limited rigs, land overlapping and clearance, lack of production facilities, operational disturbance such as damage to compressors, power cuts and infrastructure facilities. Last week, President Susilo Bambang Yudhoyono and Vice President Jusuf Kalla held a closed-door meeting with top executives of gas and oil companies. "Issues related with oil and gas were discussed in the meeting. President Yudhoyono explained that the Indonesian government has made a series of efforts at international level to respond to current developments in the energy situation," Yusgiantoro said. (*) COPYRIGHT (c) 2008 -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]
Pak Kuntadi Yth., Terima kasih atas respon dan pencerahannya. Semoga saya dapat semakin mendekatkan diri pada Ilahi Rabbi, pencipta semesta alam. Wassalam, Yahdi Zaim, KK Geologi FITB ITB > Salam, > > Kang Zaim, kemasygulan Anda tentang sulitnya memahami dimensi Allah adalah > manusiawi sekali, karena kita manusia hanyalah diberi pengetahuan tentang > Allah, kecuali hanya sedikit kang. Tetapi, Allah - dengan segala misteri > Nya - tetap memberikan "ruang dan waktu" bagi kita manusia sebagai makhluk > berakal untuk terus mengembangkan pikiran-pikiran sebagaimana diskusi yang > tengah berlangsung ini. Berikut saya kutipkan dua buah ayat terakhir dari > Surat Yusuf: > 110. Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang > keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, > datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan > orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari > pada orang-orang yang berdosa. > > 111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi > orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang > dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan > menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang > beriman. > > Ayat 110 di atas dalam kaitannya dengan kisah Nabi Nuh (dan nabi-nabi > lainnya), dimana bencana alam / geologi yang terjadi adalah akibat > kemungkaran-kemungkaran yang sudah sedemikian parah sehingga Allah > turunkan azab kepada kaum yang ingkar, dan Allah selamatkan yang beriman > kepada rasulnya. Dan di ayat 111, Allah berfirman bahwa azab yang > diturunkan itu tidak lain adalah untuk pengajaran bagi orang-orang yang > berakal > > Sebagai penutup, ada satu lagi ayat yang dahsyat di dalam Surat Al Hasyr > tentang bagaimana Allah menghendaki manusia untuk memikirkan fenomena > ciptaan Allah sebagai refleksi dari kekuasaan Nya: > 21. Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti > kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada > Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya > mereka berfikir. > > Salam, > Kuntadi > > -Original Message- > From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, June 23, 2008 11:37 AM > To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI > Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] > Subject: Fw: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian > 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )] > > Berikut tulisan Prof. Yahdi Zaim (ITB) terkait subyek di atas yang pernah > dimuat Harian Pikiran Rakyat pada Maret 1997. Pak Zaim, terima kasih atas > kiriman e-mail dan artikelnya. > > salam, > awang > D I M E N S I > --- > Oleh : > Yahdi Zaim *) > > > Ketika mengikuti perkuliahan pada tahun pertama 25 tahun yang lalu di > Jurusan Teknik Geologi FTM-ITB, saya sempat bingung mencerna makna dua > kata kunci yang selalu muncul dalam geologi, yaitu ruang dan waktu (time > and space). Kebingungan saya ini bukan karena tidak mengerti maksud dan > arti kedua kata kunci tadi, tetapi untuk mencerna dimensi yang terkandung > dalam ruang dan waktu tersebut. > > Dalam setiap mata kuliah, kata-kata ruang dan waktu selalu muncul dengan > penekanan yang sangat penting untuk memahami segala aspek dalam ilmu > kebumian (geologi). Salah satu contoh misalnya, bagaimana terjadinya fosil > yang dipelajari dalam mata kuliah Paleontologi. Dijelaskan, bahwa > organisme (baik fauna maupun flora) yang terawetkan melalui proses alamiah > dalam ruang dan waktu akan dapat menjadi fosil, yang kemudian sering > didapatkan dalam lapisan batuan sedimen. > > Kata-kata ruang dan waktu memang mengandung arti dimensi atau satuan > besaran, yaitu besaran ruang dan besaran waktu. Nah, dalam mencerna kedua > besaran itulah yang membingungkan saya, karena pada saat itu hati saya > agak masygul menerimanya. Betapa tidak, dimensi ruang yang sebelumnya saya > fahami adalah satuan luas serta paling tidak adalah dimensi geografis dan > administratif dari mulai kecamatan sampai provinsi dalam sistem negara > kita dan lebih luas lagi adalah dimensi negara dalam sistem antar negara. > Sedangkan dimensi waktu, satuannya mulai dari detik sampai jam, dari hari > sampai tahun. Lalu tiba-tiba saya diperkenalkan dan harus menerima dimensi > lain dalam geologi yang sama sekali berbeda dengan apa yang telah saya > fahami sebelumnya tadi. > > Dalam ilmu kebumian, dimensi ruang tidak dibatasi oleh batas-batas > geografis dan administratif suatu negara. Dimensi ruang disini bersifat > tiga dimensi yang meliputi dimensi lateral (horisontal) dari mulai yang > bersifat lokal suatu daerah, regional suatu negara sampai bersifat global > antar negara dalam memahami dimensi vertikal yaitu proses-proses yang > terjadi dalam bumi ini, antara lain gempa, sedimentasi, volkanisme dan > magmatisme serta tentu saja dunia (baca : bumi) dalam sistem tatasurya dan > lai
Re: [iagi-net-l] “Terbelah Segala Mata Air Samudera Raya” : Banjir Nabi Nuh (Kejadian 7)
Pak Rovicky, Saya percaya bahwa Banjir Besar Nabi Nuh adalah kejadian fisik, bukan metafora, bukan mitologi. Memang ada beberapa bagian dari Kitab Suci yang harus ditafsirkan sebagai metafora, tetapi banyak yang mesti ditafsirkan secara harafiah sebagaimana adanya. Apa bukti bahwa itu kejadian fisik ? Arkeologi Perjanjian Lama membuktikannya. Endapan banjir besar itu telah ditemukan di beberapa situs arkeologi di sepanjang Cekungan Eufrat (misalnya di Ur, Kish, Fara di tepi sungai Eufrat). Apakah itu bukan sekedar flood plain deposits Sungai Eufrat ? Bukan, kecurigaan ini telah dites melalui uji artefak endapan pre-flood dan post-flood. Penemuan keping-keping tanah liat (tablet) di sebuah reruntuhan zigurat di Persia yang menjadi dasar epik Gilgamesh juga berisi kisah tentang banjir besar itu. Dan, sejarah menunjukkan bahwa Gilgamesh adalah seorang raja turunan Babel setelah masa banjir besar. Diceritakan dalam tablet2 itu bahwa Gilgamesh mendapatkan pencerahan tentang banjir itu sendiri dari Nuh (menggunakan nama lain sesuai epik Persia). Lebih tua dari Abraham, artefak sisa Perjanjian Lama telah ditemukan, yaitu dasar Menara Babel. Tak ada mitos, semuanya pernah terjadi secara fisik. salam, awang --- On Mon, 6/23/08, gde wirawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: gde wirawan <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] “Terbelah Segala Mata Air Samudera Raya” : Banjir Nabi Nuh (Kejadian 7) To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, June 23, 2008, 2:16 PM Kitab agama bukan buku pengetahuan walaupun mengandung pengetahuan, dan juga tidak bertentangan dengan pengetahuan. Kitab Kejadian berbentuk narasi, jadi harus extra hati2 jikalau mau mengaitkan dengan ilmu pengetahuan. Satu hari manusia kemungkinan sama dgn 1000 atau semilyaran hari bagi Allah-pun harus diinterpretasikan secara hati-hati-jangan terlalu harafiah, bisa saja berupa metafora. gde On 6/23/08, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Just Curious > Apakah Pak Awang percaya bahwa Banjir Nabi Nuh (Noah) ini sebagai > kejadian fisis ataukah hanya mithology ? > > Aku sendiri sampai sekarang hanya mempercayai sebagai sebuah mithology > yang di adopt dalam kitab-kitab agama. Kejadian mitos-mitos itu memang > menympan makna-makna adanya sisi ilmiah. Apakah kejadian fisis ? Terus > terang aku skeptics. "Sejarah" soal nab-nabi yang diklaim sebagai > bagian saintific (archeologic) discoveries setahu saya hanya sampai > jaman Ibrahim (abraham). Itu saja masih kontra diksi dengan Ibrahim > versi Brahmanya dari India. > Sepertinya ada kemiripan dengan mitologi Benua Atlantis. Yang juga > berkembang menjadi meta-scientific debate. > > Saintific juga bukan berarti ada tidaknya referensi. Banyak > refrensi-refrensi ditulis bukan dari sebuah scientific research. > Sulitnya social research ini mirip-mirip dengan scientific research. > Baik pendekatan, cara maupun metode analisanya. > > RDP > > 2008/6/23 Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>: > > Minggu lalu, seorang mahasiswa bertanya kepada saya apakah ada penjelasan > geologi atas banjir Nabi Nuh. Saya meyakini bahwa untuk apa pun kejadian > bencana atau kejadian adikodrati yang melibatkan unsur-unsur Bumi yang > dituliskan di Kitab Suci selalu ada penjelasan geologi/ilmiahnya. Mungkin > kita tak menemukan penjelasannya sekarang, tetapi kelak kemajuan ilmu > pengetahuan akan menyingkapkannya. > > > > Kejadian 7 : 10, 11 "Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi. > Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang > ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera > raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit." > > > > Dalam beberapa kejadian yang dapat dijelaskan, saya percaya bahwa TUHAN > menggunakan geologi untuk melaksanakan kehendakNya. Dalam kasus kiamat di > Sodom dan Gomora, misalnya, saya pernah menulis di milis ini bahwa TUHAN > menggerakkan sesar mendatar yang memotong Laut Mati yang membentang sejak > Lembah Retakan Besar Afrika Timur-Laut Merah-Teluk Aqaba-Laut Mati-Lembah > Yordan-Danau Galilea, memerintahkan gempa menggoyang ujung selatan Laut > Mati, meletuskan gunung-gununglumpur di wilayah itu melemparkan lumpur, gas, > garam dan belerang berapi, menghabisi Sodom dan Gomora –dua tempat di ujung > selatan Laut Mati yang penuh dengan dosa. Contoh lain, TUHAN pun pernah > meletuskan gunungapi Thera-Santorini di Laut Tengah dan meniupkan abunya > menutupi Matahari di atas Mesir dan menggelapkannya saat Musa hendak membawa > bangsanya. Gerald Friedman, ahli sedimentologi terkenal itu, pernah > menuliskan artikel khusus tentang ini di sebuah jurnal riset Alkitab. > > > > TUHAN yang Mahakuasa itu adalah TUHAN atas segala Alam Semesta, yang > Mahabesar, yang dengan mudah menggerakkan semua elemen Bumi sesuai > kehendakNya, tetapi juga TUHAN yang Mahakasih, yang tak membiarkan seekor > burung sekecil pipit pun jatuh ke Bumi tanpa kehendakNya (Matius 10 : 29). > Apalagi kepada manusia ya
Re: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru
Yoga, Terimakasih tanggapannya. Tapi, memang bicara jauh lebih mudah daripada melaksanakan. Kalau saya terpilih, mohon bantuannya ya.. R i d w a n On Mon, 23 Jun 2008 00:51:22 -0700 "Suryanegara, Yoga" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jawaban yang membuat kita tersenyum seperti senyum sang penjawab pertanyaannya Bravo Mas Ridwan... Saya tunggu kiprah selanjutnya Cukup tersentil juga dengan kampanye-nya, yah semoga kedepan saya pun (sebagai org yang bukan dari migas) dapat aktif sumbang saran mengenai kemelut tambang ditanah air ini Sekali lagi bravo buat jawaban cerdasnya Semoga tidak menjadi wacana yang lainnya lagi, tapi justru jadi starting point buat pengurus IAGI mendatang untuk dapat bergerak dan berbuat.(semoga) Salam From: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 23 June 2008 12:40 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru -- Forwarded message -- From: Ridwan Djamaludin <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jun 19, 2008 1:04 PM Subject: jawaban untuk RDP & nDaru To: prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> Cc: [EMAIL PROTECTED] Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya terhadap pertanyaan2 Anda: Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, terutama adalah kurang berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang bekerja, dan tidak kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks kegeologian, kita akan [bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya rencana yang jelas untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih produksi, tapi strategi menambah produksi belum gamblang dipaparkan. Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, diserang soal lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut dianggap mahal. Bahkan, blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan harus memilih... Maka kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk berwacana. Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya kebumian, sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa bencana, bukan berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara kepentingan 'kapitalis' dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. perlindungan lingkungan. Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. Contoh: Newmont Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke dasar laut, tapi rakyat di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. Atau, penambangan timah inkonvensional di Bangka tak berani ditutup karena ternyata menggerakkan ekonomi rakyat; dan sialnya didukung politisi lokal... Menurut saya, IAGI perlu berperan secara strategis dalam menyikapi kondisi ini. Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi. Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih oleh bangsa ini. Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci. Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran. Saya yakin, kalau informasi kita benar dan didukung fakta yang kuat, kita bisa seperti KPK: bertindak benar atas dukungan hukum dan dukungan masyarakat... Sambungan untuk Mas Sukamndaru: Memang sebagian besar anggota IAGI berkiprah di Jakarta, atau di kota-kota besar yang banyak industri kebumiannya; namun anggota yang di daerah sebenarnya dapat menjadi ujung tombak dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, seperti masalah lingkungan, tataruang, tataguna air, mitigasi bencana, dll. Tipikal anggota IAGI di daerah adalah PNS Dinas ESDM, dosen, atau konsultan geologi teknik. Saya akan mendorong anggota di daerah untuk bicara tentang isyu-isyu strategis di daerah. Contoh yang bagus adalah IAGI Riau seperti dilaporkan dalam Rakernas di Bali, IAGI Sumbar dalam sosialisasi gempa & tsunami, IAGI Nusatenggara, IAGI Jabar dalam kasus jalan tol Cipularang, dll. Kalau dianggap layak, mereka perlu juga didorong untuk melakukan 'PIT Daerah', PIT 'kecil2an' untuk membahas isyu lokal. Tentang 'pemerataan', saya akan melaksanakan program-program yang lebih beragam dalam konteks bidang keilmuan. Sebetulnya selama ini sudah cukup kita upayakan, namun suka atau tidak suka topik-topik migas memang masih dominan. Tapi ini bukan masalah, yang penting adalah para anggota dalam bidang lain harus lebih aktif. Batubara, emas, bijih besi, timah, air tanah, lingkungan, bencana kebumian adalah topik-topik seksi yang menarik. Saya akan mengkampanyekan semangat: "Jangan tanya kenapa IAGI lebih banyak bicara migas, tapi tanyalah kenapa yang bukan migas nggak bicara-bicara". Setuju ya... Terimakasih atas pertanyaan rekan2 yang sesunguhnya merupakan masukan buat saya. Hidup IAGI!!! PIT IAGI KE-37 (B
Re: [iagi-net-l] “Terbelah Segala Mata Air Samudera Raya” : Banjir Nabi Nuh (Kejadian 7)
Nabi Nuh dan Banjir dalam Al Quran Banjir Nuh disebutkan dalam banyak ayat di dalam Al Quran. Di bawah ini bisa dilihat ayat-ayat yang disusun berdasarkan urut-urutan peristiwa banjir tersebut: Ajakan Nabi Nuh atas Kaumnya kepada Agama Kebenaran "Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: 'Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (kiamat)'." (QS. Al A'raaf, 7: 59) ! "Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Maka ber-takwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." (QS. Asy-Syu'araa', 26: 107-110) ! "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Lalu ia berkata "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa ka-mu tidak bertakwa (kepada-Nya)?" (QS. Al Mu'minuun, 23: 23) ! Peringatan Nabi Nuh kepada Kaumnya akan Hukuman dari Allah "Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang ke-padanya azab yang pedih." (QS. Nuh, 71: 1) ! "Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal." (QS. Huud, 11: 39) ! Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku kha-watir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedih-kan. (QS. Huud, 11: 26) ! Pembangkangan Kaum Nabi Nuh "Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: 'Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata'." (QS. Al A'raaf, 7: 60) ! "Mereka berkata: 'Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah de-ngan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar'." (QS. Huud, 11: 32) ! "Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin ka-umnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkata Nuh: 'Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) menge-jekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami)'." (QS. Huud, 11: 38) ! "Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya men-jawab: 'Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar seruan (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu. Ia tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya sampai suatu waktu'." (QS. Al Mu'minuun, 23: 24-25) !" "Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh, maka mere-ka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: 'Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman'." (QS. Al Qamar, 54: 9) ! Penghinaan terhadap Para Pengikut Nabi Nuh "Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: 'Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memi-liki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bah-wa kamu adalah orang-orang yang dusta'." (QS. Huud, 11: 27) ! "Mereka berkata: "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" Nuh menja-wab: "Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan?" Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari. Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman. Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan." (QS. Asy-Syu'araa', 26: 111-115) ! Peringatan Allah agar Nabi Nuh Tidak Bersedih "Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan." (QS. Huud, 11: 36) ! Doa Nabi Nuh "Maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin besertaku." (QS. Asy-Syu'araa', 26: 118) ! "Maka dia mengadu kepada Tuhannya: 'Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)'." (QS. Al Qamar, 54: 10) ! "Nuh berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaum-ku malam dan siang. Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)'." (QS. Nuh, 71: 5-6) ! "Nuh berdoa: 'Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendusta-kan aku'." (QS. Al Mu'minuun, 23: 26) ! "Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami: Maka sesungguhnya seba-i
RE: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru
Jawaban yang membuat kita tersenyum seperti senyum sang penjawab pertanyaannya Bravo Mas Ridwan... Saya tunggu kiprah selanjutnya Cukup tersentil juga dengan kampanye-nya, yah semoga kedepan saya pun (sebagai org yang bukan dari migas) dapat aktif sumbang saran mengenai kemelut tambang ditanah air ini Sekali lagi bravo buat jawaban cerdasnya Semoga tidak menjadi wacana yang lainnya lagi, tapi justru jadi starting point buat pengurus IAGI mendatang untuk dapat bergerak dan berbuat.(semoga) Salam From: prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 23 June 2008 12:40 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru -- Forwarded message -- From: Ridwan Djamaludin <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jun 19, 2008 1:04 PM Subject: jawaban untuk RDP & nDaru To: prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> Cc: [EMAIL PROTECTED] Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya terhadap pertanyaan2 Anda: Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, terutama adalah kurang berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang bekerja, dan tidak kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks kegeologian, kita akan [bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya rencana yang jelas untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih produksi, tapi strategi menambah produksi belum gamblang dipaparkan. Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, diserang soal lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut dianggap mahal. Bahkan, blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan harus memilih... Maka kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk berwacana. Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya kebumian, sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa bencana, bukan berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara kepentingan 'kapitalis' dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. perlindungan lingkungan. Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. Contoh: Newmont Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke dasar laut, tapi rakyat di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. Atau, penambangan timah inkonvensional di Bangka tak berani ditutup karena ternyata menggerakkan ekonomi rakyat; dan sialnya didukung politisi lokal... Menurut saya, IAGI perlu berperan secara strategis dalam menyikapi kondisi ini. Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi. Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih oleh bangsa ini. Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci. Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran. Saya yakin, kalau informasi kita benar dan didukung fakta yang kuat, kita bisa seperti KPK: bertindak benar atas dukungan hukum dan dukungan masyarakat... Sambungan untuk Mas Sukamndaru: Memang sebagian besar anggota IAGI berkiprah di Jakarta, atau di kota-kota besar yang banyak industri kebumiannya; namun anggota yang di daerah sebenarnya dapat menjadi ujung tombak dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, seperti masalah lingkungan, tataruang, tataguna air, mitigasi bencana, dll. Tipikal anggota IAGI di daerah adalah PNS Dinas ESDM, dosen, atau konsultan geologi teknik. Saya akan mendorong anggota di daerah untuk bicara tentang isyu-isyu strategis di daerah. Contoh yang bagus adalah IAGI Riau seperti dilaporkan dalam Rakernas di Bali, IAGI Sumbar dalam sosialisasi gempa & tsunami, IAGI Nusatenggara, IAGI Jabar dalam kasus jalan tol Cipularang, dll. Kalau dianggap layak, mereka perlu juga didorong untuk melakukan 'PIT Daerah', PIT 'kecil2an' untuk membahas isyu lokal. Tentang 'pemerataan', saya akan melaksanakan program-program yang lebih beragam dalam konteks bidang keilmuan. Sebetulnya selama ini sudah cukup kita upayakan, namun suka atau tidak suka topik-topik migas memang masih dominan. Tapi ini bukan masalah, yang penting adalah para anggota dalam bidang lain harus lebih aktif. Batubara, emas, bijih besi, timah, air tanah, lingkungan, bencana kebumian adalah topik-topik seksi yang menarik. Saya akan mengkampanyekan semangat: "Jangan tanya kenapa IAGI lebih banyak bicara migas, tapi tanyalah kenapa yang bukan migas nggak bicara-bicara". Setuju ya... Terimakasih atas pertanyaan rekan2 yang sesunguhnya merupakan masukan buat saya. Hidup IAGI!!! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod
[iagi-net-l] Fwd: jawaban untuk RDP & nDaru
-- Forwarded message -- From: Ridwan Djamaludin <[EMAIL PROTECTED]> Date: Jun 19, 2008 1:04 PM Subject: jawaban untuk RDP & nDaru To: prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> Cc: [EMAIL PROTECTED] Rovicky dan Mas nDaru, berikut jawaban-jawaban saya terhadap pertanyaan2 Anda: Bangsa ini sedang menghadapi masalah-masalah besar, terutama adalah kurang berpikir positif, terlalu banyak bicara tapi kurang bekerja, dan tidak kompak dalam menghadapi masalah. Dalam konteks kegeologian, kita akan [bahkan sudah] menghadapi krisis energi tapi tidak punya rencana yang jelas untuk mengatasinya. Konsumsi minyak sudah melebih produksi, tapi strategi menambah produksi belum gamblang dipaparkan. Bicara nuklir, ada yang mengharamkan. Bicara batubara, diserang soal lingkungan. Sel surya, tenaga bayu, tenaga arus laut dianggap mahal. Bahkan, blue energy dianggap ide gila.. Tapi, hidup ini 'kan harus memilih... Maka kita harus memilih dari yang ada bukan hanya sibuk berwacana. Masalah lain adalah konflik dalam pengelolaan sumberdaya kebumian, sehingga-seperti kata MT Zen: minyak ternyata membawa bencana, bukan berkah... Umumnya sering dipertentangkan antara kepentingan 'kapitalis' dengan kepentingan 'rakyat'; atau kepentingan ekonomi vs. perlindungan lingkungan. Kita sering tidak konsisten dalam menyikapi konflik2 ini. Contoh: Newmont Minahasa dianggap berdosa karena membuang tailing ke dasar laut, tapi rakyat di dekatnya yang menggunakan mercury tak dianggap salah. Atau, penambangan timah inkonvensional di Bangka tak berani ditutup karena ternyata menggerakkan ekonomi rakyat; dan sialnya didukung politisi lokal... Menurut saya, IAGI perlu berperan secara strategis dalam menyikapi kondisi ini. Caranya, antara lain: membentuk Forum Pakar Bidang Sumberdaya Energi. Forum ini akan mengulas potensi berbagai sumberdaya energi yang bisa dipilih oleh bangsa ini. Forum sejenis dapat diterapkan untuk isyu lingkungan, tataruang, sumberdaya air, dan mitigasi bencana. Ketika orang ribut soal reklamasi, informasi geologi belum banyak digunakan. Padahal ini salah satu faktor kunci. Informasi ini perlu kita sampaikan secara tepat sasaran. Saya yakin, kalau informasi kita benar dan didukung fakta yang kuat, kita bisa seperti KPK: bertindak benar atas dukungan hukum dan dukungan masyarakat... Sambungan untuk Mas Sukamndaru: Memang sebagian besar anggota IAGI berkiprah di Jakarta, atau di kota-kota besar yang banyak industri kebumiannya; namun anggota yang di daerah sebenarnya dapat menjadi ujung tombak dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, seperti masalah lingkungan, tataruang, tataguna air, mitigasi bencana, dll. Tipikal anggota IAGI di daerah adalah PNS Dinas ESDM, dosen, atau konsultan geologi teknik. Saya akan mendorong anggota di daerah untuk bicara tentang isyu-isyu strategis di daerah. Contoh yang bagus adalah IAGI Riau seperti dilaporkan dalam Rakernas di Bali, IAGI Sumbar dalam sosialisasi gempa & tsunami, IAGI Nusatenggara, IAGI Jabar dalam kasus jalan tol Cipularang, dll. Kalau dianggap layak, mereka perlu juga didorong untuk melakukan 'PIT Daerah', PIT 'kecil2an' untuk membahas isyu lokal. Tentang 'pemerataan', saya akan melaksanakan program-program yang lebih beragam dalam konteks bidang keilmuan. Sebetulnya selama ini sudah cukup kita upayakan, namun suka atau tidak suka topik-topik migas memang masih dominan. Tapi ini bukan masalah, yang penting adalah para anggota dalam bidang lain harus lebih aktif. Batubara, emas, bijih besi, timah, air tanah, lingkungan, bencana kebumian adalah topik-topik seksi yang menarik. Saya akan mengkampanyekan semangat: "Jangan tanya kenapa IAGI lebih banyak bicara migas, tapi tanyalah kenapa yang bukan migas nggak bicara-bicara". Setuju ya... Terimakasih atas pertanyaan rekan2 yang sesunguhnya merupakan masukan buat saya. Hidup IAGI!!!
Re: [iagi-net-l] “Terbelah Segala Mata Air Samudera Raya” : Banjir Nabi Nuh (Kejadian 7)
Kitab agama bukan buku pengetahuan walaupun mengandung pengetahuan, dan juga tidak bertentangan dengan pengetahuan. Kitab Kejadian berbentuk narasi, jadi harus extra hati2 jikalau mau mengaitkan dengan ilmu pengetahuan. Satu hari manusia kemungkinan sama dgn 1000 atau semilyaran hari bagi Allah-pun harus diinterpretasikan secara hati-hati-jangan terlalu harafiah, bisa saja berupa metafora. gde On 6/23/08, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Just Curious > Apakah Pak Awang percaya bahwa Banjir Nabi Nuh (Noah) ini sebagai > kejadian fisis ataukah hanya mithology ? > > Aku sendiri sampai sekarang hanya mempercayai sebagai sebuah mithology > yang di adopt dalam kitab-kitab agama. Kejadian mitos-mitos itu memang > menympan makna-makna adanya sisi ilmiah. Apakah kejadian fisis ? Terus > terang aku skeptics. "Sejarah" soal nab-nabi yang diklaim sebagai > bagian saintific (archeologic) discoveries setahu saya hanya sampai > jaman Ibrahim (abraham). Itu saja masih kontra diksi dengan Ibrahim > versi Brahmanya dari India. > Sepertinya ada kemiripan dengan mitologi Benua Atlantis. Yang juga > berkembang menjadi meta-scientific debate. > > Saintific juga bukan berarti ada tidaknya referensi. Banyak > refrensi-refrensi ditulis bukan dari sebuah scientific research. > Sulitnya social research ini mirip-mirip dengan scientific research. > Baik pendekatan, cara maupun metode analisanya. > > RDP > > 2008/6/23 Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>: > > Minggu lalu, seorang mahasiswa bertanya kepada saya apakah ada penjelasan > geologi atas banjir Nabi Nuh. Saya meyakini bahwa untuk apa pun kejadian > bencana atau kejadian adikodrati yang melibatkan unsur-unsur Bumi yang > dituliskan di Kitab Suci selalu ada penjelasan geologi/ilmiahnya. Mungkin > kita tak menemukan penjelasannya sekarang, tetapi kelak kemajuan ilmu > pengetahuan akan menyingkapkannya. > > > > Kejadian 7 : 10, 11 "Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi. > Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang > ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera > raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit." > > > > Dalam beberapa kejadian yang dapat dijelaskan, saya percaya bahwa TUHAN > menggunakan geologi untuk melaksanakan kehendakNya. Dalam kasus kiamat di > Sodom dan Gomora, misalnya, saya pernah menulis di milis ini bahwa TUHAN > menggerakkan sesar mendatar yang memotong Laut Mati yang membentang sejak > Lembah Retakan Besar Afrika Timur-Laut Merah-Teluk Aqaba-Laut Mati-Lembah > Yordan-Danau Galilea, memerintahkan gempa menggoyang ujung selatan Laut > Mati, meletuskan gunung-gununglumpur di wilayah itu melemparkan lumpur, gas, > garam dan belerang berapi, menghabisi Sodom dan Gomora –dua tempat di ujung > selatan Laut Mati yang penuh dengan dosa. Contoh lain, TUHAN pun pernah > meletuskan gunungapi Thera-Santorini di Laut Tengah dan meniupkan abunya > menutupi Matahari di atas Mesir dan menggelapkannya saat Musa hendak membawa > bangsanya. Gerald Friedman, ahli sedimentologi terkenal itu, pernah > menuliskan artikel khusus tentang ini di sebuah jurnal riset Alkitab. > > > > TUHAN yang Mahakuasa itu adalah TUHAN atas segala Alam Semesta, yang > Mahabesar, yang dengan mudah menggerakkan semua elemen Bumi sesuai > kehendakNya, tetapi juga TUHAN yang Mahakasih, yang tak membiarkan seekor > burung sekecil pipit pun jatuh ke Bumi tanpa kehendakNya (Matius 10 : 29). > Apalagi kepada manusia yang jauh lebih berharga daripada burung pipit, > bilangan helai rambutnya pun Ia ketahui (Matius 10 : 30). > > > > Banjir besar pada zaman Nabi Nuh (terjadi sekitar 2900 BC menurut carbon > dating endapan banjir tersebut) adalah kisah yang sangat terkenal di dalam > Alkitab. Kisah ini bukan dongeng, tetapi kenyataan yang pernah terjadi. Para > ahli geologi awal abad ke-19 pun sangat terinspirasi oleh kisah itu. Ini > terbukti dari digunakannya istilah "diluvium" untuk menamai endapan bekas > banjir besar hasil proses katastrofik itu. Istilah ini pun pernah digunakan > di benua Eropa pada periode tersebut untuk menamai satu periode Kuarter Tua > atau Pleistosen, untuk membedakannya dengan "aluvium"- endapan masa kini > (lihat Bates dan Jackson, 1987 : Glossary of Geology). > > > > Bagaimana geologi menjelaskan kejadian banjir besar Nabi Nuh itu ? > Mitchell, seorang ahli dari Department of Western Asiatic Antiquities, > British Museum, dalam artikel tentang Banjir Nabi Nuh di The New Bible New > Dictionary (Inter-Varsity Press, 1988) menulis bahwa tak ada gunanya mencari > penjelasan geologi atas kejadian banjir itu sekalipun Kejadian 7 : 11 > jelas-jelas menyebutkan "terbelah segala mata air samudera raya" (ini proses > geologi yang gamblang). Mitchell (1988) menganggap bahwa kata-kata di dalam > Kejadian 7 : 11 adalah sekedar kata kiasan, jadi tak perlu mencari > penjelasan geologi atasnya. > > > > Benarkah anggapan Mitchell (1988) ? Kita tinjau buku tua tulisan Henry > Halley (