[iagi-net] Penutupan DPT Tambahan 10 September 2014

2014-08-25 Terurut Topik Danu Widhisiadji - dwidhid...@yahoo.com
Yth. Para Calon Ketua IAGI dan Rekan-Rekan Anngota IAGI.

Perlu kami sampaikan bahwa DPT tambahan merupakan:
1. Para anggota IAGI yang melunasi Iuran IAGI higga tahun 2014 namun belum 
tercatat dalam DPT Awal.
2. Batas penutupan DPT Tambahan pada tanggal 10 September 2014 pukul 19.00 pada 
saat akhir Debat Capres-I di Ritz Carlton-Mega Kuningan.

Salam,
Danu Widhisiadji
(Panitia Pemilu IAGI 2014)


On Sun, 8/24/14, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

 Subject: [pp-iagi-2011] Daftar Pemilih Tambahan -- Pengumuman 4 Calon Ketua 
Umum IAGI 2014-2017
 To: IAGI iagi-net@iagi.or.id, economicgeology 
economicgeol...@yahoogroups.com, petrophys...@iagi.or.id 
petrophys...@iagi.or.id, geosaintist...@googlegroups.com 
geosaintist...@googlegroups.com
 Cc: pp-iagi-2...@iagi.or.id pp-iagi-2...@iagi.or.id, Aris Setiawan 
aris.setia...@energi-mp.com, Seno Aji ajis...@ymail.com, Shinta 
Damayanti sdamaya...@skkmigas.go.id, S. (Daru) Prihatmoko 
sd...@indo.net.id
 Date: Sunday, August 24, 2014, 6:19 PM
 
 Anggota IAGI
 yth,
 
 Menindak lanjuti tentang pertanyaan pembayaran iuran
 tahunan IAGI dan HAK MEMILIH, saya telah berdiskusi dengan
 Pak Danu Widhisiadji (Panitia Pemilihan) yang mengatakan
 bahwa Daftar Pemilih Tambahan akan diisi oleh
 anggota-anggota IAGI non-active yang melunasi
 IURANNYA hingga 2014 dan selanjutnya status keanggotaan
 ybs akan diaktifkan.  
 
 
 Pak Danu.
 setelah dengan persetujuan calon-calon ketua, akan measukkan
 anggota LAMA yang telah melunasi iurannya hingga 2014. 
 
 
 Jadi untuk tidak
 ketinggalan partisipasi aktif dalam kegiatan pemilihan ketua
 Umum IAGI ini, silahkan melunasi IURAN tahunan 2014.
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
 (mahasiswa)
 
 
 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 
 
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 
 
 No. Rek: 123 0085005314
 
 
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 
 
 No. Rekening: 255-1088580
 
 
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Salam Sukses
 
 Rovicky Dwi
 Putrohari
 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda
 yang positip.
 
 
 


Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI

2014-08-25 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Maaf, saya ini orang Bandung, rada dusun
JS Luwansa Hotel-Jakarta itu alamatnya di mana? Kalau HI (masih ada?), 
Borobudur, Mandarin, Sangri La sih tahu.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: iagi 
  To: iagi-net@iagi.or.id ; pp-iagi-2...@iagi.or.id ; 
economicgeol...@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 25, 2014 2:13 PM
  Subject: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI 


 Jakarta, 15 Agustus 2014  

  Nomor : 191 / PP-IAGI / VIII / 2014

  Lamp   : - 

  Perihal : Undangan Musyawarah Nasional (MUNAS) IAGI

   

   

  Kepada Yth.
  Bapak / Ibu Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia 
  Pengurus Pusat IAGI, Ketua-ketua Pengda IAGI
  di tempat

   

  Dengan hormat,

   

  Bersama ini Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia mengharapkan 
kehadiran Bapak / Ibu pada Musyawarah Nasional IAGI bersamaan dengan acara  
Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke-43 2014 (15-18 September 2014). Acara Munas 
IAGI akan mulai dibuka pada :

   

  Tanggal  : 17 September 2014

  Waktu: 17 : 00 - 22 : 00 WIB

  Tempat  :  JS Luwansa Hotel-Jakarta.

  Acara  : 

  1.  Laporan Pertanggung jawaban Kepengurusan PP-IAGI (2011-2014)

  2.  Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga (AD/ART) IAGI 2014

  3.  Penghitungan Suara Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum IAGI 
(2014-2017) 

  Mengingat pentingnya acara tersebut, kehadiran Bapak / Ibu sangat kami 
harapkan tepat pada waktunya. Untuk itu kami mohon masing-masing Pengda IAGI 
untuk minyiapkan laporannya.

   

  Demikian undangan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasama 
yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih.

   

  Hormat kami,

  Pengurus Pusat

  Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

  Ketua Umum

  TTD

  Rovicky Dwi Putrohari

   

   

   


  
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  


  
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  




Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- 

Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data- Australia

2014-08-25 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Benar sekali investor yang benar2 oil company itu perlu hard data, raw data, 
bukan tulisan exposisi mengenai potensi  migas oleh expert pemerimtah yang 
cenderung diberi kosmetik tebal. Yang begituan sih hanya konsumsi untuk 
investor industri migas non real, untuk portfolio dan bursa saham. Makanya 
banyak block ditawarkan pemerintah yang tidak laku.

Perusahaan minyak yang real akan melakukan studi sendiri dan untuk itu perlu 
real hard raw data, dengan memunculkan idea-idea baru selain menggunakan 
teknologi mutahir, yang masih jadi rahasia perusahaannya. Bahkan mungkin saja 
daerah-daerah yang sudah dinyatakan tidak berpotensi adanya migas, dianggap 
berpotesi dengan adanya idea baru itu. Bahkan dry holes pun mungkin kalau 
dipelajari kemajuan technologi baru, seperti petrophysics, ternyata sebetulnya 
masih bisa diproduksikan dengan technologi baru, atau dulunya terlewat, 
khususnya potensi gasnya. 
Banyak postmortum studies dari dry holes telah membuktikan itu. 
Perusahaan itu akan lebih percaya kalau studinya itu dilakukan oleh para 
ahlinya sendiri, dan mau mengambil risiko.
Karena risiko itu tidak sama diperbagai daerah, tentu mereka akan mau kalau 
rewardnya memadai. Mungkin untuk menarik investor itu adalah dengan 
mentenderkan oil production splitnya, tanpa ada cost recovery saja, (yang cuman 
bikin rumit, dan banyak izin2 dan approval saja). Pemerintah pusat harus 
berkampanye besar-besaran ke daerah-daerah/bupati-bupati untuk tidak menghambat 
explorasi migas. Suruh Jokowi blusukan ke kabupaten-kabupaten.
Wassalam 
RPK

- Original Message - 
  From: rakhmadi avianto 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, August 25, 2014 12:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital 
data- Australia


  Setuju pak Prof Kusuma, saya kira kerahasiaan itu hanya tinggal impian 
belaka, semua data yg jelas dilapangan bisa di dapat secara LEGAL dan ILLEGAL 
sedangkan analisa cekungan yg justru sangat diperlukan untuk suksesnya 
EXPLORASI ke depan malah sering tidak nyambung dg ketiadaan data tersebut. 
Padahal investor perlu diyakinkan bahwa potensial untuk Explorasi di Cekungan 
Indonesia ke depan masih ada.


  SETUJU SEBAIKNYA Jokowi-JK membuka saja data2 itu agar Indonesia bisa lebih 
maju secara science dan penghasilan para sciencetisnya, wabil khusus 
Geoscientisnya.


  Salam
  KjA NPA 0666





  On Mon, Aug 25, 2014 at 10:58 AM, koeso...@melsa.net.id wrote:

  This message is eligible for Automatic Cleanup! (koeso...@melsa.net.id) 
Add cleanup rule | More info 



Saya kira dalam abad ke 21 dengan teknologi IT ini kerahasian data negara 
itu sdh tidk relevant lagi, Wikileaks membuktikannya. Percuma saja ada undang2 
kerahasian negara. Data sebesar apapun dapat lintas benua dalam sekejap. Yg 
masih ingin mempertahankan kerasiahan2 ini hanya yg mempunya kepentingan 
komersiel pribadi, atau nostalgia di abad ke 20.
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®



From: MINARWAN minarw...@gmail.com 
Sender: iagi-net@iagi.or.id 
Date: Mon, 25 Aug 2014 10:23:58 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital 
data - Australia


Mas RDP,

Saya pikir Australia hendak menarik investasi dengan memudahkan dan 
memurahkan akses ke data geosains (seperti yang telah diulas Oom Noel Pranoto), 
bahkan dengan menyediakan interpretasi lewat Geosciences Australia, Department 
of Primary Industry (Victoria yang saya tahu) atau yang sejenisnya di negara 
bagian lain dan juga karena alasan publik yang telah membayar pajak di sana 
merasa berhak tahu apa hasil kerja orang-orang yang telah mereka bantu bayar 
lewat pajak (jadi ada transparansi di sini). Bahkan para pengamat public policy 
dapat menilai/mengeritik pengambilan kebijakan pemerintah dengan berangkat dari 
data yang sama (jadi ini soal transparansi pemerintah lagi). 

Geosciences Australia juga merekrut pendatang untuk bekerja bagi mereka, 
terutama mereka yang telah melakukan riset di sana (lulusan Australia) atau 
orang-orang dari benua lain yang berniat menetap di sana. Cara mereka mengatasi 
kekurangan SDM terlatih yang saya ketahui adalah dengan membawa mereka ke 
Australia, salah satunya lewat program beasiswa. 

Multiplier effect untuk open access data di Australia ini adalah 
bermunculannya bisnis-bisnis kecil/konsultan yang menjual re-interpretasi data 
dasar, mengolah data dasar menjadi data yang lebih terintegrasi/digitasi, 
mahasiswa bebas dan mudah mendapatkan data untuk proyek skripsi/disertasi 
mereka. Harapan atas data terbuka ini adalah lebih banyak mata yang melihat, 
lebih banyak kepala yang memikirkannya, ide baru bermunculan dan nanti 
aktivitas bisnis lebih hidup.

Tentang multiplier effect untuk laboratorium kita, menurut hemat saya, 
kalau hasil kerja bagus, tenaga 

Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI

2014-08-25 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Ketemu, dari internet ternyata JS Luwana Hotel ada di Jl. HR Rasuna Said Kav 
C-22, Kuningan, Jakarta, Indonesia 
Maaf telah mengganggu
RPK
  - Original Message - 
  From: R.P.Koesoemadinata 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, August 25, 2014 2:58 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI 


  Maaf, saya ini orang Bandung, rada dusun
  JS Luwansa Hotel-Jakarta itu alamatnya di mana? Kalau HI (masih ada?), 
Borobudur, Mandarin, Sangri La sih tahu.
  Wassalam
  RPK
- Original Message - 
From: iagi 
To: iagi-net@iagi.or.id ; pp-iagi-2...@iagi.or.id ; 
economicgeol...@yahoogroups.com 
Sent: Monday, August 25, 2014 2:13 PM
Subject: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI 


   Jakarta, 15 Agustus 2014  

Nomor : 191 / PP-IAGI / VIII / 2014

Lamp   : - 

Perihal : Undangan Musyawarah Nasional (MUNAS) IAGI

 

 

Kepada Yth.
Bapak / Ibu Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia 
Pengurus Pusat IAGI, Ketua-ketua Pengda IAGI
di tempat

 

Dengan hormat,

 

Bersama ini Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia mengharapkan 
kehadiran Bapak / Ibu pada Musyawarah Nasional IAGI bersamaan dengan acara  
Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke-43 2014 (15-18 September 2014). Acara Munas 
IAGI akan mulai dibuka pada :

 

Tanggal  : 17 September 2014

Waktu: 17 : 00 - 22 : 00 WIB

Tempat  :  JS Luwansa Hotel-Jakarta.

Acara  : 

1.  Laporan Pertanggung jawaban Kepengurusan PP-IAGI (2011-2014)

2.  Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga (AD/ART) IAGI 
2014

3.  Penghitungan Suara Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum IAGI 
(2014-2017) 

Mengingat pentingnya acara tersebut, kehadiran Bapak / Ibu sangat kami 
harapkan tepat pada waktunya. Untuk itu kami mohon masing-masing Pengda IAGI 
untuk minyiapkan laporannya.

 

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasama 
yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih.

 

Hormat kami,

Pengurus Pusat

Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Ketua Umum

TTD

Rovicky Dwi Putrohari

 

 

 



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
any information posted on IAGI mailing list.




Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection 

Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI

2014-08-25 Terurut Topik Luhkito Hadisoemarto
*Pak Koesoemadinata, *

   1. *Alamat: Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
   12940*
   *Telepon:(021) 29543030*
   2.
3.
*Salam, Luhkito *
   4.
   5.



Pada 25 Agustus 2014 19.59, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
menulis:

  Ketemu, dari internet ternyata JS Luwana Hotel ada di Jl. HR Rasuna Said
 Kav C-22, Kuningan, Jakarta, Indonesia
 Maaf telah mengganggu
 RPK

 - Original Message -
 *From:* R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Monday, August 25, 2014 2:58 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI

 Maaf, saya ini orang Bandung, rada dusun
 JS Luwansa Hotel-Jakarta itu alamatnya di mana? Kalau HI (masih ada?),
 Borobudur, Mandarin, Sangri La sih tahu.
 Wassalam
 RPK

 - Original Message -
 *From:* iagi iagi...@cbn.net.id
 *To:* iagi-net@iagi.or.id ; pp-iagi-2...@iagi.or.id ;
 economicgeol...@yahoogroups.com
 *Sent:* Monday, August 25, 2014 2:13 PM
 *Subject:* [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI

 Jakarta, 15 Agustus 2014

 Nomor : 191 / PP-IAGI / VIII / 2014

 Lamp   : -

 Perihal : Undangan Musyawarah Nasional (MUNAS) IAGI





 Kepada Yth.
 Bapak / Ibu Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia
 Pengurus Pusat IAGI, Ketua-ketua Pengda IAGI
 di tempat



 Dengan hormat,



 Bersama ini Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia mengharapkan
 kehadiran Bapak / Ibu pada Musyawarah Nasional IAGI bersamaan dengan acara
 Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke-43 2014 (15-18 September 2014). Acara
 Munas IAGI akan mulai dibuka pada :



 Tanggal  : 17 September 2014

 Waktu: 17 : 00 - 22 : 00 WIB

 Tempat  :  JS Luwansa Hotel-Jakarta.

 Acara  :

 1.  Laporan Pertanggung jawaban Kepengurusan PP-IAGI (2011-2014)

 2.  Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga (AD/ART) IAGI
 2014

 3.  Penghitungan Suara Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum IAGI
 (2014-2017)

 Mengingat pentingnya acara tersebut, kehadiran Bapak / Ibu sangat kami
 harapkan tepat pada waktunya. Untuk itu kami mohon masing-masing Pengda
 IAGI untuk minyiapkan laporannya.



 Demikian undangan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasama
 yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih.



 Hormat kami,

 *Pengurus Pusat*

 *Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)*

 *Ketua Umum*

 *TTD*

 *Rovicky Dwi Putrohari*








 
 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
 JAKARTA,15-18 September 2014
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 

 
 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
 JAKARTA,15-18 September 2014
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection 

[iagi-net] Negosiasi status resiko suatu blok, mungkinkah? (was Re: Open geoscientific digital data- Australia)

2014-08-25 Terurut Topik Andi AB Salahuddin - a_baiq...@yahoo.com

Karena risiko itu tidak sama diperbagai daerah, tentu mereka akan mau kalau 
rewardnya memadai. Mungkin untuk menarik investor itu adalah dengan 
mentenderkan oil production splitnya, tanpa ada cost recovery saja, (yang cuman 
bikin rumit, dan banyak izin2 dan approval saja).


Prof.Koesoema dan Rekan IAGI sekalian,

Dari kepala seorang geosaintis saja bisa dihasilkan 1 atau lebih interpretasi  
skenario. Dengan demikian maka akan sangat wajar jika diantara geosaintis di 
suatu perusahaan/investor dan geosaintis yang merupakan perpanjangan tangan 
pemerintah (?ESDM/SKKMigas/Universitas) terdapat perbedaan ide dan konsep 
eksplorasi dengan nilai peluang keberhasilan dan resiko yang juga berbeda.

Sangat mungkin terjadi dimana suatu calon investor berdasarkan studi teknis  
keekonomiannya menyimpulkan suatu blok memiliki resiko eksplorasi yang tinggi 
dan oleh karenanya dibutuhkan reward memadai, intensif khusus, dsb dari 
pemerintah. Sedangkan di sisi lain hasil hitung-hitungan pemerintah menunjukkan 
bawah resiko eksplorasi serta keekonomian di blok tersebut low-moderate saja 
sehingga tidak diperlukan perlakuan istimewa dan insentif khusus.

Kira-kira bagaimana prosedur teknis/administratif yang harus diambil oleh kedua 
belah pihak jika terjadi kondisi seperti di atas. Akankah ada negosiasi antara 
calon investor dan pemerintah mengenai status blok yg sebelumnya moderate risk 
lalu dinaikkan menjadi high risk (plus pemberlakuan paket intensif) agar si 
calon investor mau mengelola blok tersebut? Atau akankah pemerintah tetap 
dengan pendiriannya bahwa daerah tersebut bukanlah suatu area yang butuh 
intensif dan special reward dengan konsekuensi blok tersebut akan tetap idle? 
Atau mungkin ada win-win solution? 

Terimakasih atas pencerahannya.

salam,
A. Baiquni.

---
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 25 Aug 2014 15:40:08 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data- 
Australia

Benar sekali investor yang benar2 oil company itu perlu hard data, raw data, 
bukan tulisan exposisi mengenai potensi  migas oleh expert pemerimtah yang 
cenderung diberi kosmetik tebal. Yang begituan sih hanya konsumsi untuk 
investor industri migas non real, untuk portfolio dan bursa saham. Makanya 
banyak block ditawarkan pemerintah yang tidak laku.
 
Perusahaan minyak yang real akan melakukan studi sendiri dan untuk itu perlu 
real hard raw data, dengan memunculkan idea-idea baru selain menggunakan 
teknologi mutahir, yang masih jadi rahasia perusahaannya. Bahkan mungkin saja 
daerah-daerah yang sudah dinyatakan tidak berpotensi adanya migas, dianggap 
berpotesi dengan adanya idea baru itu. Bahkan dry holes pun mungkin kalau 
dipelajari kemajuan technologi baru, seperti petrophysics, ternyata sebetulnya 
masih bisa diproduksikan dengan technologi baru, atau dulunya terlewat, 
khususnya potensi gasnya. Banyak postmortum studies dari dry holes telah 
membuktikan itu.

Perusahaan itu akan lebih percaya kalau studinya itu dilakukan oleh para 
ahlinya sendiri, dan mau mengambil risiko. Karena risiko itu tidak sama 
diperbagai daerah, tentu mereka akan mau kalau rewardnya memadai. Mungkin untuk 
menarik investor itu adalah dengan mentenderkan oil production splitnya, tanpa 
ada cost recovery saja, (yang cuman bikin rumit, dan banyak izin2 dan approval 
saja). Pemerintah pusat harus berkampanye besar-besaran ke 
daerah-daerah/bupati-bupati untuk tidak menghambat explorasi migas. Suruh 
Jokowi blusukan ke kabupaten-kabupaten.

Wassalam
RPK
 
- Original Message -
From: rakhmadi avianto
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, August 25, 2014 12:43 PM
Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data- 
Australia

Setuju pak Prof Kusuma, saya kira kerahasiaan itu hanya tinggal impian belaka, 
semua data yg jelas dilapangan bisa di dapat secara LEGAL dan ILLEGAL sedangkan 
analisa cekungan yg justru sangat diperlukan untuk suksesnya EXPLORASI ke depan 
malah sering tidak nyambung dg ketiadaan data tersebut. Padahal investor perlu 
diyakinkan bahwa potensial untuk Explorasi di Cekungan Indonesia ke depan masih 
ada.

SETUJU SEBAIKNYA Jokowi-JK membuka saja data2 itu agar Indonesia bisa lebih 
maju secara science dan penghasilan para sciencetisnya, wabil khusus 
Geoscientisnya.

Salam
KjA NPA 0666



On Mon, Aug 25, 2014 at 10:58 AM, koeso...@melsa.net.id wrote:
Boxbe  This message is eligible for Automatic Cleanup! (koeso...@melsa.net.id) 
Add cleanup rule | More info 

Saya kira dalam abad ke 21 dengan teknologi IT ini kerahasian data negara itu 
sdh tidk relevant lagi, Wikileaks membuktikannya. Percuma saja ada undang2 
kerahasian negara. Data sebesar apapun dapat lintas benua dalam sekejap. Yg 
masih ingin mempertahankan kerasiahan2 ini hanya yg mempunya kepentingan 
komersiel 

Re: [iagi-net] Negosiasi status resiko suatu blok, mungkinkah? (was Re: Open geoscientific digital data- Australia)

2014-08-25 Terurut Topik koesoema
Ya itu ditenderkanlah rewardnya (splitnya) itu, dan splitnya yg paling rendah 
perusahaan itu yg menang. Investorlah yg akan menanggung risiko, bukan 
pemerintah. High risk/ low risk suatu daerah itu ditentukan oleh banyak 
investor yg juga mempunyai penilaian yg lain2, serta mempunyai keberanian yg 
berbeda-beda. Investor yg paling rendah menilai risikonya atau yang paling 
berani mengambil risikonya, maka investor itu yg akan menang tendernya. 
Pemerintah hanya tinggal menerima saja, paling2 menetapkan split minimal bagi 
pemerintah. 
RPK 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Andi AB Salahuddin - a_baiq...@yahoo.com
 SRS0-D7Ea=5T=yahoo.com=a_baiq...@iagi.or.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 25 Aug 2014 09:52:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Negosiasi status resiko suatu blok, mungkinkah? (was Re: 
Open
 geoscientific digital data- Australia)


Karena risiko itu tidak sama diperbagai daerah, tentu mereka akan mau kalau 
rewardnya memadai. Mungkin untuk menarik investor itu adalah dengan 
mentenderkan oil production splitnya, tanpa ada cost recovery saja, (yang cuman 
bikin rumit, dan banyak izin2 dan approval saja).


Prof.Koesoema dan Rekan IAGI sekalian,

Dari kepala seorang geosaintis saja bisa dihasilkan 1 atau lebih interpretasi  
skenario. Dengan demikian maka akan sangat wajar jika diantara geosaintis di 
suatu perusahaan/investor dan geosaintis yang merupakan perpanjangan tangan 
pemerintah (?ESDM/SKKMigas/Universitas) terdapat perbedaan ide dan konsep 
eksplorasi dengan nilai peluang keberhasilan dan resiko yang juga berbeda.

Sangat mungkin terjadi dimana suatu calon investor berdasarkan studi teknis  
keekonomiannya menyimpulkan suatu blok memiliki resiko eksplorasi yang tinggi 
dan oleh karenanya dibutuhkan reward memadai, intensif khusus, dsb dari 
pemerintah. Sedangkan di sisi lain hasil hitung-hitungan pemerintah menunjukkan 
bawah resiko eksplorasi serta keekonomian di blok tersebut low-moderate saja 
sehingga tidak diperlukan perlakuan istimewa dan insentif khusus.

Kira-kira bagaimana prosedur teknis/administratif yang harus diambil oleh kedua 
belah pihak jika terjadi kondisi seperti di atas. Akankah ada negosiasi antara 
calon investor dan pemerintah mengenai status blok yg sebelumnya moderate risk 
lalu dinaikkan menjadi high risk (plus pemberlakuan paket intensif) agar si 
calon investor mau mengelola blok tersebut? Atau akankah pemerintah tetap 
dengan pendiriannya bahwa daerah tersebut bukanlah suatu area yang butuh 
intensif dan special reward dengan konsekuensi blok tersebut akan tetap idle? 
Atau mungkin ada win-win solution? 

Terimakasih atas pencerahannya.

salam,
A. Baiquni.

---
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 25 Aug 2014 15:40:08 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data- 
Australia

Benar sekali investor yang benar2 oil company itu perlu hard data, raw data, 
bukan tulisan exposisi mengenai potensi  migas oleh expert pemerimtah yang 
cenderung diberi kosmetik tebal. Yang begituan sih hanya konsumsi untuk 
investor industri migas non real, untuk portfolio dan bursa saham. Makanya 
banyak block ditawarkan pemerintah yang tidak laku.
 
Perusahaan minyak yang real akan melakukan studi sendiri dan untuk itu perlu 
real hard raw data, dengan memunculkan idea-idea baru selain menggunakan 
teknologi mutahir, yang masih jadi rahasia perusahaannya. Bahkan mungkin saja 
daerah-daerah yang sudah dinyatakan tidak berpotensi adanya migas, dianggap 
berpotesi dengan adanya idea baru itu. Bahkan dry holes pun mungkin kalau 
dipelajari kemajuan technologi baru, seperti petrophysics, ternyata sebetulnya 
masih bisa diproduksikan dengan technologi baru, atau dulunya terlewat, 
khususnya potensi gasnya. Banyak postmortum studies dari dry holes telah 
membuktikan itu.

Perusahaan itu akan lebih percaya kalau studinya itu dilakukan oleh para 
ahlinya sendiri, dan mau mengambil risiko. Karena risiko itu tidak sama 
diperbagai daerah, tentu mereka akan mau kalau rewardnya memadai. Mungkin untuk 
menarik investor itu adalah dengan mentenderkan oil production splitnya, tanpa 
ada cost recovery saja, (yang cuman bikin rumit, dan banyak izin2 dan approval 
saja). Pemerintah pusat harus berkampanye besar-besaran ke 
daerah-daerah/bupati-bupati untuk tidak menghambat explorasi migas. Suruh 
Jokowi blusukan ke kabupaten-kabupaten.

Wassalam
RPK
 
- Original Message -
From: rakhmadi avianto
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, August 25, 2014 12:43 PM
Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data- 
Australia

Setuju pak Prof Kusuma, saya kira kerahasiaan itu hanya tinggal impian belaka, 
semua data yg jelas dilapangan bisa di dapat secara LEGAL dan 

Re: [iagi-net] Negosiasi status resiko suatu blok, mungkinkah? (was Re: Open geoscientific digital data- Australia)

2014-08-25 Terurut Topik noor syarifuddin
Semangat Pagi...

IMHO, secara tidak langsung risk-profil setiap blok eksplorasi ini
sudah termasuk dalam proses tender... untuk blok dengan resiko tinggi
investor tentunya akan berusaha menawarkan komitmen eksplroasi sekecil
mungkin untuk mengurangi resiko... sebaliknya untuk blok dengan resiko
rendah, maka komitmen yang ditawarkan akan lebih berani...dan variasi
penawaran program kerja inilah yang menjadi kriteria proses tender
dari satu blok eksplorasi...

Masalah yang mendesak saat ini adalah minimnya investor yang melakukan
penawaran pada proses tender blok eksplorasi... sudah 2-3 tahun
terakhir ini blok-blok yang ditawarkan tidak diminati oleh investor.
Selain mungkin potensi yang sudah terbatas bisa juga karena
issue-issue lain seperti soal PBB blok eksplorasi yang sampai saat ini
belum jelas juga implementasinya..



salam,


On 8/26/14, koeso...@melsa.net.id koeso...@melsa.net.id wrote:
 Ya itu ditenderkanlah rewardnya (splitnya) itu, dan splitnya yg paling
 rendah perusahaan itu yg menang. Investorlah yg akan menanggung risiko,
 bukan pemerintah. High risk/ low risk suatu daerah itu ditentukan oleh
 banyak investor yg juga mempunyai penilaian yg lain2, serta mempunyai
 keberanian yg berbeda-beda. Investor yg paling rendah menilai risikonya atau
 yang paling berani mengambil risikonya, maka investor itu yg akan menang
 tendernya. Pemerintah hanya tinggal menerima saja, paling2 menetapkan split
 minimal bagi pemerintah.
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Andi AB Salahuddin - a_baiq...@yahoo.com
  SRS0-D7Ea=5T=yahoo.com=a_baiq...@iagi.or.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 25 Aug 2014 09:52:41
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] Negosiasi status resiko suatu blok, mungkinkah? (was Re:
 Open
  geoscientific digital data- Australia)


 Karena risiko itu tidak sama diperbagai daerah, tentu mereka akan mau kalau
 rewardnya memadai. Mungkin untuk menarik investor itu adalah dengan
 mentenderkan oil production splitnya, tanpa ada cost recovery saja, (yang
 cuman bikin rumit, dan banyak izin2 dan approval saja).


 Prof.Koesoema dan Rekan IAGI sekalian,

 Dari kepala seorang geosaintis saja bisa dihasilkan 1 atau lebih
 interpretasi  skenario. Dengan demikian maka akan sangat wajar jika
 diantara geosaintis di suatu perusahaan/investor dan geosaintis yang
 merupakan perpanjangan tangan pemerintah (?ESDM/SKKMigas/Universitas)
 terdapat perbedaan ide dan konsep eksplorasi dengan nilai peluang
 keberhasilan dan resiko yang juga berbeda.

 Sangat mungkin terjadi dimana suatu calon investor berdasarkan studi teknis
  keekonomiannya menyimpulkan suatu blok memiliki resiko eksplorasi yang
 tinggi dan oleh karenanya dibutuhkan reward memadai, intensif khusus, dsb
 dari pemerintah. Sedangkan di sisi lain hasil hitung-hitungan pemerintah
 menunjukkan bawah resiko eksplorasi serta keekonomian di blok tersebut
 low-moderate saja sehingga tidak diperlukan perlakuan istimewa dan insentif
 khusus.

 Kira-kira bagaimana prosedur teknis/administratif yang harus diambil oleh
 kedua belah pihak jika terjadi kondisi seperti di atas. Akankah ada
 negosiasi antara calon investor dan pemerintah mengenai status blok yg
 sebelumnya moderate risk lalu dinaikkan menjadi high risk (plus pemberlakuan
 paket intensif) agar si calon investor mau mengelola blok tersebut? Atau
 akankah pemerintah tetap dengan pendiriannya bahwa daerah tersebut bukanlah
 suatu area yang butuh intensif dan special reward dengan konsekuensi blok
 tersebut akan tetap idle? Atau mungkin ada win-win solution?

 Terimakasih atas pencerahannya.

 salam,
 A. Baiquni.

 ---
 From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 25 Aug 2014 15:40:08 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital
 data- Australia

 Benar sekali investor yang benar2 oil company itu perlu hard data, raw data,
 bukan tulisan exposisi mengenai potensi  migas oleh expert pemerimtah yang
 cenderung diberi kosmetik tebal. Yang begituan sih hanya konsumsi untuk
 investor industri migas non real, untuk portfolio dan bursa saham. Makanya
 banyak block ditawarkan pemerintah yang tidak laku.

 Perusahaan minyak yang real akan melakukan studi sendiri dan untuk itu perlu
 real hard raw data, dengan memunculkan idea-idea baru selain menggunakan
 teknologi mutahir, yang masih jadi rahasia perusahaannya. Bahkan mungkin
 saja daerah-daerah yang sudah dinyatakan tidak berpotensi adanya migas,
 dianggap berpotesi dengan adanya idea baru itu. Bahkan dry holes pun mungkin
 kalau dipelajari kemajuan technologi baru, seperti petrophysics, ternyata
 sebetulnya masih bisa diproduksikan dengan technologi baru, atau dulunya
 terlewat, khususnya potensi gasnya. Banyak postmortum studies dari dry holes
 telah membuktikan