Teman-teman,

Kalau dilihat dari sudut banyaknya pekerjaan yang ingin dilakukan/diselesaikan 
Pemerintah, kemampuan Pemerintah sangat terbatas, baik financial, 
infrastruktur, maupun kemampuan sumber manusianya. "Business sense" kebanyakan 
pegawai negeri sangat kurang hingga peraturan yang dibuat “doesn’t make sense”.

Sering kali ESDM/SKKMIGAS ingin membantu swasta dan mengeluarkan peraturan. 
Karena pengetahuan business pegawai negeri sangat kurang, justru peraturan 
sering merugikan swasta, yang justru ingin dibantu. 

Sebagai salah satu contoh, kalau swasta ingin ikut tender di perusahaan minyak, 
perlu sekitar 15-20 perizinan yang setiap tahun perlu diperbaharui. Peserta 
tender harus ikut kursus 5 hari penuh dan ujian. Konon tingkat kelulusan lebih 
kecil dari lulus sarjana ITB.   

Saya sependapat dengan Pak Sonny. Perasaan "memiliki" diantara teman2 pegawai 
Negeri kurang, kalau dibandingkan dengan mereka yang bekerja di perusahaan 
asing/swasta. 

Saya ingin mengutip dua Presiden Amerika yang sangat berhasil memajukan ekonomi 
Amerika. Keduanya terpilih 2X4 tahun: 

President Ronald Reagan (Republican):   “Government isn’t the solution; it’s 
the problem”. 

President Bill Clinton (Democrat): “The era of big Government is over”. 

Indonesia terbalik. Keikut sertaan Pemerintah makin kental dan terlihat 
dimana-mana. 

Salam,

HL Ong


  


-----Original Message-----
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of sonny t 
pangestu - sonnytpangestu@
Sent: Tuesday, December 9, 2014 9:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi --> was: Harga Minyak menyentuh 
level US$60

Pengalaman saya sih pemerintah gak tau banyak. Mereka tidak di lapangan 
menyaksikan apalagi mengendalikan operasi. Dan itu saya pastikan dgn seringkali 
berapat dgn pemerintah, bhw mereka tidak tau. Kalau dikasi tau juga gak paham 
krn mrk tdk mengalaminya sendiri. Mereka tidak menghayati permasalahannya.
Lebih jauh lagi pegawai yg bertugas di bidang itu tdk merasakan kerugian 
negara. Kecuali sumberdaya migas-minerba itu miliknya mungkin mereka mau nyadar.
Ya sudahlah kalau memang IAGI merasa tdk perlu. Dan merasa puas dgn cuma 
ngedumel di dalam kalangannya sendiri di milis ini. Tidak akan ada harapan 
perubahan perbaikan tanpa proaktif kita keluar dari sarang IAGI dan berbicara 
ke sana. Dan kurang manfaat ilmu dan pengetahuan kita hanya beredar di kalangan 
sendiri tanpa ada yang menyuarakannya keluar.

Lihat tu conto Walhi, jatam, ICW dan lain-lain mereka sedikit orangnya namun 
sangat aktif bicara keluar. Hubungan mereka ke media bagus. Juga hubungan 
mereka ke pemerintah lumayan efektif dalam menyusun berbagai 
peraturan-per-uu-an di negara ini.

-----Original Message-----
From: lia...@indo.net.id
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Wed, 10 Dec 2014 07:58:36
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi --> was: Harga Minyak menyentuh
 level US$60

Sebetulnya Pemerintah sudah tahu lah , lha wong Pemerintah itu
punya berbagai intrumen diantaranya ESDM/ Dirjen Migas , SKK
migas , Pertamina , PLN termasuk DEN  dll , shg persoalan yg
terjadi saya yakin juga  sdh paham.
Mungkin yg belum adalah Tindakan yang sesuai dg  Keinginaan yg
diluar pemerintah atau Pasar.
Perlu diketahui dalam setiap  tindakan , pemerintah itu terikat
dg UU Tidak bisa melakukan tindakan diluar UU dan harus
mempertimbangkan berbagai Aspek tidak semata mata berdasarkan
perhitungan ekonomi pasar.
seperti contohnya , dalam pasal 28 UU Migas 2001 , yg
mengamatkan harga  BBM dan Gas didalam negeri mengikuti
mekanisme harga pasar , ternyata pasal ini Malah di Batalkan
Oleh MK , ya apa boleh  buat Pemerintah tidak bisa seenaknya
ngikuti harga pasar untuk menentukan harga BBM dan Gas didalam
negeri
ISM


> Suarakan ke Jokowi dan DPR RI.
> Kalo cuma di milis ini ya besok sdh pada gak tau ke mana.
>
> -----Original Message-----
> From: lia...@indo.net.id
> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Tue, 9 Dec 2014 11:54:26
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi --> was: Harga
> Minyak menyentuh
> level US$60
>
> Biasanya Pembeli itu minta harga yg Murah dan Penjual itu
> minta harga yang Tinggi .

> Akhirnya Yg terjadi Tetuko { Sing Tuku Ora Teko Sing Teko
> Ora Tuku } , alias Stagnan

> Ism
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com>
> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Tue, 9 Dec 2014 16:11:19
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi --> was: Harga
> Minyak menyentuh
> level US$60
> Pak Ong,
>
> Setuju dg harga GeoThermal yg way too low yah cuman
> dihargain 9-12cent/kwh,
 kita mau main di GeoThermal jadi
> susah untuk meyakinkan para investor
 padahal
> ke-ekonomiannya ada di sekitar 20-25cnt/kwh demikian dg gas
> yg
 cuman dihargain $5.8/mmbtu juga jadi halangan untuk
> majunya bisnis
 explorasi di bidang gas, sehingga all fields
> jadi stranded gas by accident,
 karena daya beli bayer (baca
> PLN) jauh dibawah harga keekonomiannya untuk
 GeoThermal dan
> just enough untuk gas. Kalau spt pak Ong bilang gas bisa di
> beli di $10/mmbtu dan Uap GT di 20-25c/kwh pasti explorasi
> di gunung for GT
 dan semua stranded Gas Field akan menjadi
> marak.
>
> Kalau gas Bontang yg udah di diskon aja jadi $22/mmbtu
> kenapa tidak beli
 standed gas dg $10/mmbtu?
>
> Sepertinya prinsip kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin
> mudah? Quo va
 dis!
>
> Salam
> Kaji Avi
>
> ------> *Do not give up and do not ever look back and
> tawakkal ilallah
 <------*
>
> 2014-12-09 15:51 GMT+07:00 sonny t pangestu <
> SRS0-xsjC=A5=yahoo.com=sonnytpange...@iagi.or.id>:
>
>> Ayo IAGI, bikin langkah kongkrit, jangan hhanya merasa
>> cukup bicara di
 antara kita di milis IAGI saja. Wujudkan
>> inim kita bertandang ke Jokowi dan
 komisi DPR RI yg
>> membidangi ini.
>> IAGI kudu berdongeng perihal ini. Disisipi sesi khusus yg
>> dgn penyaji
 berkopentensi, pak DR Ong Han Ling.
>> Meungpeung Jokowi dan DPR baru mulai.
>> Kita kudu gesit.
>> Ayo paketum Sukmandaru. Agar terbuka mata dan hati pak
>> Jokowi sblm beliau
 memutuskan hal yg bikin kita jadi sedih
>> krn ketidaktauan beliau.
 Kalau perlu undang Jokowi
>> 'blusukan' ke markas IAGI. Spy beliau mendengar
 dan
>> melihat langsung 'peta'nya dari para ahli di IAGI.
>>
>> Kalo gak begini kita cuma 'ngedumel' aja di milis IAGI.
>> Lalu gigit jari
 krn keduluan 'pihak' lain memengaruhi
>> keputusan Jokowi.
>>
>> Salam
>> (Sonny - iagi712)
>>
>>
>> -----Original Message-----
>> From: noor syarifuddin <noorsyarifud...@gmail.com>
>> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Date: Tue, 9 Dec 2014 09:13:53
>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi --> was:
>> Harga Minyak
 menyentuh
>>  level US$60
>>
>> Dear Pak Ong,
>>
>> Saya juga nggak tahu "information gap" itu ada di mana
>> sehingga para
 pengambil keputusan tidak membaca
>> "tanda-tanda jaman" seperti yang
 disebutkan Pak Ong..
>>
>> Dengan segala perkembangan yang ada (penundaan IDD, Abadi,
>> Wiriagar-3
 dll), kok ya bahkan masih ada yang "mimpi"
>> bahwa Natuna D-Alpha akan
 segera berproduksi dalam waktu
>> dekat... :-)
>>
>>
>> salam,
>>
>> On 12/9/14, Ong Han Ling <wim...@singnet.com.sg> wrote:
>> > Teman-teman IAGI,
>> >
>> >
>> >
>> > Memang IAGI selalu menganjurkan supaya Pemeintah
>> > melakukan eksplorasi -
 eksplorasi dan sekali lagi
>> > eksplorasi. Tapi ini tidak cukup. Tidak ada
 gunanya
>> > eksplorasi kalau Pemerintah tidak memberikan harga yang
>> > wajar
>> kepad
>> > industri. Bahkan sekarang, Pemerintah mematok harga
>> > rendah bagi K3S
>> tetapi
>> > impor dengan harga tinggi.
>> >
>> >
>> >
>> > Untuk minyak dan batubara eksplorasi dan eksplorasi
>> > adalah benar karena
 kedua commodity energy tersebut
>> > berpacu pada harga pasar Internsional.
>> >
>> >
>> >
>> > Tidak demikian halnya dengan commodity yang lain seperti
>> > gas. Sebelumnya
 saya ingin menerangkan bahwa ada
>> > perbedaan besar antara harga gas pipa,
>> yang
>> > disalurkan lewat pipa dan harga LNG. Harga LNG mahal
>> > sekali karena proses
 pembuatannya. Jadi gas alam dibuat
>> > cair dengan mendinginkan sampai minus
>> 162
>> > derajat celcius. Dikapalkan dengan kapal pendingin
>> > khusus. Sampai
>> ditempat
>> > ditransfer ke storage LNG, lalu diregassing untuk dipakai
>> > di Power Plant.
 Perlu dikemukakan bahwa pada waktu
>> > pembuatan LNG volume menjadi 600 kali
 lebih kecil dan
>> > pada waktu regassing kebalikan tejadi. Kalau semuanya
>> > diperhitungkan liquifaction, regassing dan
>> > transportation, secara kasar,
 harga gas pipa PLN Muara
>> > Karang  menjadi $21+/mmbtu.
>> >
>> >
>> >
>> > Pemerintah mematok harga gas pipa dari K3S untuk PLN di
>> > Jawa dan Sumatra
 Selatan dengan harga $5.80/mmbtu.
>> >
>> >
>> >
>> > Seandainya harga LNG diberikan kepada K3S, atau
>> > setengahnya saja, K3S
>> akan
>> > aktif mencari gas yang masih terdapat banyak di Jawa
>> > berupa stranded gas,
 yaitu didaerah brownfield hingga
>> > produksinya bisa cepat. Demikian juga
>> CBM
>> > di Sumatra Selatan yang memerlukan harga tinggi. Kegiatan
>> > eksplorasi akan
 otomastis tanpa perlu dianjurkan. Dengan
>> > harga tsb. K3S akan memasang
 infrastruktur jaringan pipa
>> > ke Power Plant.
>> >
>> >
>> >
>> > Sekarang dengan Pemerintah ikut-ikutan menetukan harga
>> > gas, ada 6 harga
>> gas
>> > pipa, terjadi kekacauan. Di Jawa Timur, K3S dianjurkan
>> > eksplorasi.
>> Setelah
>> > dapat gas tidak bisa dijual karena infrastruktur belum
>> > ada.
>> >
>> >
>> >
>> > Juga untuk Geeothermal, harga 9-12 cent/kwh yang
>> > ditawarkan Pemerintah
>> masih
>> > terlalu rendah.
>> >
>> >
>> >
>> > Demikian juga dengan Energy Baru dan Terbarukan atau EBT.
>> > Kalau diluar
 Negeri seperti di Eropa, EBT maju karena
>> > mereka bersaing dengan harga BBM
 yang dikenakan pajak
>> > sampai 300%. Di Indonesia EBT disuruh bersaing
>> dengan
>> > harga BBM yang disubsidi. Bagiamana bisa berkembang?
>> >
>> >
>> >
>> > IAGI juga perlu mengejar proyek2 yang berjalan ditempat
>> > sampai beberapa
 tahun.  Contoh adalah tiga proyek LNG,
>> > IDD Chevron, Masela, dan Train 3
 Wiryagar. Ketiga proyek
>> > besarnya mencapai $40+ billion. Jika ke-3 proyek
>> ini
>> > dikembangkan pekerjaan geologi sangat besar termasuk
>> > seismik dan
>> pemboran.
>> > IAGi perlu memberi input kepada Pemerintah ttg.
>> > perkembangan di luar
>> negeri.
>> > Bahwa overun budget adalah umum. Bahwa akan ada kompetisi
>> > LNG dari
>> Western
>> > Australia dan sekarang shale gas dari Canada dan USA. .
>> > Bahwa umpama
 perkembangan Chevron Gorgon di Australia
>> > mengalami overun of budget luar
 biasa hingga kemungkinan
>> > besar IDD ditunda karena dana akan di pakai di
 Gorgon
>> > dimana  sales kontrak telah ditandatangani. Sedangkan
>> > bagi
>> Indonesia
>> > kalau IDD dibatalkan, LNG Bontang yang sekarang hanya
>> > terpakai  60%,
>> akan
>> > mengalami "kerugian". Demikian juga dengan Masela yang
>> > ditemukan
>> bersamaan
>> > ditemukan Ichthys di Australia. Inpex Ichthys di Austrlia
>> > Barat telah
>> mulai
>> > pembangunan sejak akir 2011 dan sekarang memerlukan dana
>> > tambahan yang
>> cukup
>> > besar karena budget overun. Kemungkinan besar, dengan
>> > harga minyak yang
 anjlok, dana Masela akan dialihkan
>> > oleh Inpex ke Ichthys Ausralia.
>> Indonesia
>> > gigit jari.
>> >
>> >
>> >
>> > Jadi selain eksplorasi yang perlu dikejar oleh IAGI,
>> > Pemerintah perlu
 diperingatkan untuk memberikan harga
>> > gas pipa yang wajar kepada K3S yang
 sudah puluhan tahun
>> > beroperasi di Indonesia. IAGI perlu memberi tau bahwa
>> > EBT adalah prioritas terakir. IAGI juga perlu memberikan
>> > input
>> perkembangan
>> > E&P diluar Negeri sebagai masukan dalam penentuan proyek2
>> > dalam negari.
>> >
>> >
>> >
>> > Sekarang tentang hal lain sama sekali. Saya ingin promosi
>> > ttg. kursus
>> yang
>> > akan saya berikan di IPA minggu depan, tgl 15-19 December
>> > di Hotel
>> Hilton,
>> > Bandung. Kursus dengan judul "Practical investment
>> > appraisal and business
 decision analysis in Petroleum
>> > Exploration and Production ". Kursus ini
 telah diberikan
>> > terus menerus selama 14 tahun. Jika ada yang berminat
>> bisa
>> > langsung mendaftarkan di IPA, Ibu Anna tlp.021-515-5959
>> > atau email:
 i...@cbn.net.id.
>> >
>> >
>> >
>> > Salam,
>> >
>> >
>> >
>> > HL Ong.
>> >
>> >
>> >
>> > From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On
>> > Behalf Of
>> Bambang
>> > P. Istadi
>> > Sent: Friday, December 5, 2014 12:19 AM
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Subject: RE: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi --> was:
>> > Harga Minyak
 menyentuh level US$60
>> >
>> >
>> >
>> > Ikut nimbrung Abah, pak Ong,
>> >
>> >
>> >
>> > Masalah “Pentingnya Eksplorasi” dalam subjek diatas,
>> > mungkin kita musti
 melongok apa yang sedang terjadi
>> > dinegara-negara lain, seperti Mexico
>> yang
>> > sedang melakukan reformasi industri migas, baik di
>> > upstream, mid-stream
>> dan
>> > downstream. Konon produksinya turun, yang dulu mencapai
>> > 3.7 juta menjadi
 tinggal 2.5 juta bopd. Meskipun
>> > produksinya masih memenuhi kebutuhan
>> dalam
>> > negeri dan masih export minyak ke US, tapi pemerintah
>> > Mexico merasa perlu
 melakukan reformasi dengan perubahan
>> > konstitusi yang telah disahkan akhir
 tahun lalu.
>> > Pemerintah Mexico saat inipun sadar hasilnya hanya akan
>> > dinikmati oleh pemerintah masa mendatang atau partai
>> > lain. Selama ini
>> mereka
>> > menganut service contract,… kontrak jasa, berupa cost +
>> > fee yang tidak
 menarik bagi investor, tapi dalam format
>> > baru, akan ada PSC, joint
>> venture
>> > dengan Pemex, dan investor bisa membukukan cadangan dll.
>> >
>> >
>> >
>> > Contoh lain adalah Colombia yang melakukan reformasi
>> > kebijakan fiscal dan
 peraturan migas tahun 2003 yang
>> > merupakan insentif bagi investor.
>> Hasilnya
>> > bisa dilihat sekarang, produksi minyaknya naik secara
>> > signifikan, hampir
>> 2
>> > kali lipat.
>> >
>> >
>> >
>> > Bagaimana dengan Indonesia? Puncak produksi minyak
>> > terjadi di tahun 1977
>> dan
>> > 1996 yang berbanding lurus dengan banyaknya jumlah sumur
>> > yang dibor,
 meningkat jumlah penemuan sekaligus naiknya
>> > produksi sehingga mencapai
 puncak. Saat ini penemuan
>> > lapangan baru, jarang dan kecil2, karena
>> kegiatan
>> > ekplorasi menurun. Penemuan lapangan skala besar terakhir
>> > tahun 1992
 (lapangan Banyu Urip Cepu).
>> >
>> >
>> >
>> > Kalau kita kembali kecontoh Mexico, apa yang terjadi di
>> > Indonesia malah
 sebaliknya,… yang sedang hangat untuk
>> > kontrak baru adalah pilihan lain
 selain PSC dengan
>> > memberlakukan service contract. Selain itu masalah POD
>> > ring-fencing atau cost recovery per lapangan, tidak lagi
>> > per PSC. Apa
 dampaknya terhadap eksplorasi? Kemungkinan
>> > besar perusahaan minyak
>> menjadi
>> > enggan melakukan eksplorasi, karena resiko explorasi
>> > tidak lagi bisa
>> dicost
>> > recovery. Kalaupun bisa dicost recovery, jangka waktu
>> > yang panjang antara
 penemuan dengan komersialisasi bisa
>> > membuat perusahaan minyak goyah.
 Beberapa contoh jangka
>> > waktu lama antara lain Tangguh, Donggi-Senoro,
>> Natuna
>> > D-Alpha bahkan sudah sekitar 30an tahun sejak penemuan.
>> > Dengan demikian,
 perusahaan hanya akan memproduksi apa
>> > yang sudah ditemukan saja, tanpa
>> usaha
>> > explorasi. Soal lain adalah masalah tidak adanya
>> > depresiasi yang
>> dipercepat.
>> > Perusahaan tentunya tidak akan meninggalkan sunk cost
>> > yang tinggi pada
>> akhir
>> > kontrak karena tidak ada jaminan PSC bisa diperpanjang/
>> > diperbaharui.
 Artinya tidak akan ada investasi baru pada
>> > 5 tahun sebelum masa kontrak
 berakhir.
>> >
>> >
>> >
>> > Jadi, pentingkah eksplorasi? Mungkin saja tidak karena
>> > hal2 diatas
>> membuat
>> > kegiatan eksplorasi tidak menarik, ie. Kontrak jasa, POD
>> > ring fencing,
 jangka waktu lama untuk komersialisasi,
>> > depresiasi tidak bisa dipercepat.
 Apalagi dengan issue2
>> > lain seperti pajak bumi dan bangunan (pbb) blok
>> > explorasi, banyaknya perizinan, kurangnya data2
>> > subsurface dll.
>> >
>> >
>> >
>> > Adakah solusi? Seorang kawan bijak mengatakan “look at
>> > history”.
>> Bayangkan
>> > pada tahun 1967-1968, Indonesia saat itu masih kacau,
>> > tidak aman, politik
 bergejolak, tidak ada
>> > infrastruktur,… tapi berhasil mengundang investor
>> > untuk masuk dan bereksplorasi. Diantaranya menemukan Arun
>> > dan Badak yang
 menjadi cikal bakal industry LNG di
>> > Indonesia. Bontang bahkan menjadi
>> proyek
>> > LNG tercepat didunia yang selesai dalam 5 tahun. Duniapun
>> > kagum dengan
 Indonesia dan banyak yang datang belajar
>> > cara mengelola industri migas.
 Konon saat itu
>> > “everything was simple” managemen Pertamina memiliki
>> wewenang
>> > untuk mengambil keputusan2 penting secara cepat.
>> >
>> >
>> >
>> > Mungkin saja dengan look at history, cara2 dan filosofi
>> > yang dianut pada
 pionir industry migas dimasa lalu bisa
>> > dijadikan refleksi kita untuk
 meningkatkan kegiatan
>> > eksplorasi dan masalah2 yang dihadapi IDD, Masela,
>> > Tangguh 3 bisa cepat terselesaikan, sehingga Indonesia
>> > tidak perlu impor
 LNG,.. Wallahu a’lam bi shawab.
>> >
>> >
>> >
>> > Selamat berakhir pekan.
>> >
>> >
>> >
>> > Salam,
>> >
>> > Bambang
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> > From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On
>> > Behalf Of
>> yrs_nki
>> > - yrs_...@yahoo.com
>> > Sent: Thursday, December 04, 2014 12:48 PM
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Subject: RE: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi --> was:
>> > Harga Minyak
 menyentuh level US$60
>> >
>> >
>> >
>> > Kalau dulu berfikir spt yg disampaikam pal Ong adalah
>> > berfikir secara
 holistik. Dulu sering diajarkan oleh
>> > lemhanas.Apa pemikiran ini sekarang
 maasih dianut ?
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> > Sent from Samsung Mobile
>> >
>> >
>> >
>> > -------- Original message --------
>> >
>> > From: "yrs_nki - yrs_...@yahoo.com"
>> >
>> > Date:04/12/2014 12:03 (GMT+07:00)
>> >
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> >
>> > Subject: RE: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi --> was:
>> > Harga Minyak
 menyentuh level US$60
>> >
>> >
>> >
>> > Informasi yg sangat komprehensif pak
>> >
>> > Ong.teroma kasih.persoalam diatas hanya dapat
>> > dilihat..dipelajari oleh
>> fihak
>> > yang dapat melihat persoaln oni secara menyeluruh. Ambil
>> > contoh harga gas
 yang dilpatpk oleh skk migas rendah. Ya
>> > krn menurit pod yang disepakati
 tentunya memberikan gvt
>> > ontake yg optimal dan juga untk k3s nya.Dengan
 demikian
>> > skk migas sudah.melaksanak.an.tugasnyal dengan.baik.Dan
>> > memang
 kenyataan yg menyakitkan adalah ego sektoral baik
>> > antar
>> kementerian.daerah
>> > maupun ego2 lainnya..bukan merupakan.lahann   dimana
>> > pemikiran yang
 diketengahkan.olh pak Ong dpt berkembamg
>> > dan mendapatkan
>> dukunganndari.para
>> > pemegang kebijakan.  Apakah saya terlalu pesimis ?
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> > Sent from Samsung Mobile
>> >
>> >
>> >
>> > -------- Original message --------
>> >
>> > From: Ong Han Ling
>> >
>> > Date:04/12/2014 11:19 (GMT+07:00)
>> >
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> >
>> > Subject: RE: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi --> was:
>> > Harga Minyak
 menyentuh level US$60
>> >
>> >
>> >
>> > Pak Daru,
>> >
>> > Menurut saya tidak hanya eksplorasi yang perlu digiatkan
>> > tetapi kita juga
 harus minta supaya harga yang diberikan
>> > kepada pelaku eksplorasi wajar.
 Dll.
>> >
>> > Harga yang wajar akan mengiatkan eksplorasi jang sifatnya
>> > jangka panjang
 (grassroot exploration) tetapi juga akan
>> > mempunai efek jangka pendek
>> dengan
>> > dikembangkan lapangan brownfield.
>> >
>> > Sebagai contoh saya ambil LNG yang didatangkan dari
>> > Bontang untuk PLN
>> Muara
>> > Karang. Harga LNG kalau diekspor ke Taiwan dapat harga
>> > $17/mmbtu. Kita
>> jual
>> > ke PLN dengan harga domestik $11/mmbtu. Perbedaan harga
>> > $6/mmbtu adalah
 harga subsdidi terselubung. Harga angkut
>> > LNG ke Jakarta dengan kapal
 pendingin minus 160 derajat,
>> > $1-2/mmbtu. Sampai Tanjung Priok dijadikan
 kembali ke
>> > gas (regassing volume naik 600X) dengan harga $2/mmbtu.
>> Pemasukan
>> > LNG dilewatkan PT Regassing Nusantara, perusahaan swasta
>> > yang pasti ingin
 untung, $2-3/mmbtu. Biaya operasi PLN
>> > $1-2/mmbtu. Supaya tidak bayar
>> tanah
>> > yang mahal, Regasing dilakukan di offshore.Ini juga
>> > subsidi terselubung
 supaya tidak bayar sewa
>> > ($0.50/mmbtu). Kita harus mengihitung keekonmian
>> > sebenarnya dengan menjumblahkan semua ongkos tsb. diatas.
>> > Jatuhnya lebih
 dari $22+/mmbtu.
>> >
>> > Dalam majalah Soc. of Petr. Eng. Java section, edisi
>> > Jan/Febr. 2014. saya
 menulis: "LNG for power generation
>> > is a luxury that Indonesia can't
 afford".
>> >
>> > Padahal Kalau K3S punya gas dan dijual ke PLN di Jawa dan
>> > Sumatra
>> Selatan,
>> > Pemerintah mematok harga $5.80/mmbtu. Pemerintah tidak
>> > rela memberi
 "keuntungan" lebih kepada K3S.
>> >
>> > Seandainya K3S diberi harga $22/mmbtu atau setengahnya
>> > saja, maka K3S
>> akan
>> > giat mencari gas di Jawa maupun di Sumatra Selatan.
>> > Mereka akan pasang
>> pipa
>> > ke Power Plant di Jawa. Di Jawa dan SumSel masih banyak
>> > stranded gas yang
 bisa dimanfaatkan asal harga cocok.
>> > Juga CBM yang memerlukan harga lebih
 tinggi dibandingkan
>> > dengan associated gas, yang sekarang sedang mandek,
>> akan
>> > digiatkan.
>> >
>> > Menurut Jakarta Post minggu yang lalu, Pertamina telah
>> > menandatangani
>> import
>> > LNG dari US dan Mozambik untuk tahun 2019/2020. Padahal
>> > projek IDD
>> Chevron,
>> > Masela, dan Wiryagar Train3 sudah 3 tahun jalan ditempat.
>> > Kusunya untuk
>> IDD
>> > Chevron dapat memanfaatkan langsung LNG  Bontang yang
>> > kapasitasnya
>> sekarang
>> > hanya terpakai sekitar 60%; suatu penghamburan.
>> >
>> > Ke-3 proyek tsb. memberikan investasi $40+ billion. Ini
>> > yang harus
>> dikejar
>> > semua orang, termasuk IAGI, jika belum terlambat. Ini
>> > akan memberikan
 pekerjaan banyak orang karena untuk
>> > development pun masih perlu tambahan
 seismik yang banyak
>> > sekali, tambahan appraisal dan exploration drilling,
>> > belajar robotic pertama di Chevron IDD, offshore mapping,
>> > geotechnical,
>> dsb.
>> >
>> >
>> > Sebagai pembanding, BKPM untuk mencari investor asing
>> > sebesar $300,000
>> pun
>> > harus mengemis dan pasang advertensi dimana-mana dan
>> > memberikan
>> fasilitas2
>> > kemudahan.
>> >
>> > Demikian juga dengan Geothermal. Memang harga sudah
>> > dinaikkan dalam kurun
 waktu 10 tahun terakir ini, yang
>> > tadinya hanya 3 cent/ kwh, sudah
>> menjadi 9
>> > sen dan sekarang 12 sen/kwh. Tapi untuk Geothermal harga
>> > ini masih
>> terlalu
>> > rendah, hingga eksplorasi ogah-ogahan.
>> >
>> > Demikian juga dengan bio-fuels. Diluar negeri biofuel
>> > bisa maju karena
 bersaing dengan harga minyak yang telah
>> > dikenakan pajak sampai 300%+. Di
 Indonesia biofuel harus
>> > bertanding dengan harga minyak yang disubsidi.
>> >
>> > Bahwa Pemerintah berani memberi harga tinggi untuk import
>> > dibandingkan
 produk dalam negari sudah berjalan lama
>> > sekali. Tahun 2000, IPA complain
>> ,
>> > mengapa harga gas di Jawa hanya dihargai sepertiga harga
>> > import diesel?
>> >
>> > Pemerintah sering mengambil jalan pintasnya. Umpama
>> > mendatangkan LNG dari
 Bontang yang tersedia, padahal
>> > sudah diperuntukkkan untuk eksport,
>> daripada
>> > melakukan eksplorasi yang lama dan susah. Pemerintah
>> > memberi harga rendah
 kepada produk dalam negeri dan
>> > lebih senang import yang mahal. Mereka
 meragukan
>> > kemampuan geologist Indonesia.
>> >
>> > Tapi apakah ada kemungkinan bahwa Pemerintah betul? IAGI
>> > perlu
 membuktikannya.
>> >
>> > Maaf kalau dalam tulisan ini ada yang tidak berkenan.
>> >
>> > Salam,
>> >
>> > HL Ong
>> >
>> >
>> >
>> > -----Original Message-----
>> > From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On
>> > Behalf Of S.
 (Daru) Prihatmoko
>> > Sent: Monday, December 1, 2014 5:25 PM
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Subject: [iagi-net] Pentingnya Eksplorasi --> was: Harga
>> > Minyak menyentuh
 level US$60
>> >
>> > Pak Ong dkk netterÅ  (subject saya ganti agar relevan)
>> >
>> > Terima kasih usulannya. Pentingnya eksplorasi (baik di
>> > migas maupun
 minerba) sebenarnya sudah dan selalu kita
>> > suarakan, bahkan sejak jaman
>> ADB
>> > jadi Ketum-pun (awal 2000-an) seingat saya lagu ini sudah
>> > selalu
 didengungkan ke berbagai penjuru (saya ingat ini
>> > krn bbrp kali ikut rapat
 dengar pendapat dengan DPR, yg
>> > membawa isu ini). Penyampaiannyapun dengan
 berbagai
>> > cara, baik via siaran press (seingat saya bbrp waktu lalu
>> > IAGI/
 MGEI pernah bikin), melalui seminar/ workshop,
>> > atau menyuarakannya
 langsung ke pejabat yg berkompeten.
>> > Bahkan saat ketemu Menteri ESDM bulan
 lalu, hal inipun
>> > (eksplorasi berkelanjutan) saya sampaikan dengan
>> > gamblang. Memang sudah seharusnya kita tidak boleh
>> > berhenti untuk selalu
 menyuarakan ini - tapi adakah cara
>> > yg jitu yg langsung kena sasaran?
>> Mohon
>> > masukannyaÅ .
>> >
>> > Tentang Pertamina sendiri, rasanya kita belum mendengar
>> > bahwa dari 4
 Direktur tsb tidak ada yg mengurusi
>> > eksplorasi (atau sudah ada kabar
>> ya?).
>> > Saya yakin bahwa rekan-rekan di Pertamina pasti akan/
>> > sudah memberi
 masukan juga akan pentingnya eksplorasi
>> > ini - atau adakah usulan
 ³spesifik" yg bisa kita
>> > sampaikan?
>> >
>> > Salam,
>> > Daru
>> >
>> > On 12/2/14, 2:05 AM, "Ong Han Ling"
>> > <hl...@geoservices.co.id> wrote:
>> >
>> >>
>> >>Apakah tidak sebaiknya IAGI memberikan masukan dan
>> >>pendapatnya kepada
>> ESDM
>> >>dalam hal-hal yang berhubungan dengan eksplorasi.
>> >>
>> >>HL Ong
>> >>
>> >>-----Original Message-----
>> >>From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On
>> >>Behalf Of
 lia...@indo.net.id
>> >>Sent: Sunday, November 30, 2014 4:36 AM
>> >>To: iagi-net@iagi.or.id
>> >>Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak menyentuh level
>> >>US$60
>> >>
>> >>Tapi kalau sampai direktur E&P sampai tidak ada ... Ini
>> >>Luar
>> >>> Biasa Ngawur .
>> >>>
>> >>> salam
>> >>
>> >>=========================
>> >>
>> >>
>> >>Kalau dg Ngawur jadi luar biasa ...............
>> >>
>> >>Mungkin karena problemnya di hilir maka hilir yg perlu
>> >>diperkuat oleh orang orang hilir ,  biar kuat harus
>> >>disemen
>> >>makanya Dirutnya dari Pabrik Semen
>> >>ISM
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>> Dengan Hormat
>> >>>
>> >>> Yang saya baca memang baru ada 3 direktur dan belum
>> >>> ada
>> >>> penjelasan tentang Directur E&P .
>> >>>
>> >>> Dwi Sutjipto masih belum menjawab akan perlu tidaknya
>> >>> ada
>> >>> tambahan direksi atau tidak
>> >>>
>> >>> Tapi kalau sampai direktur E&P sampai tidak ada ... Ini
>> >>> Luar
 Biasa Ngawur .
>> >>>
>> >>> salam
>> >>>
>> >>>
>> >>>
>> >>>
>> >>>
>> >>> On Wed, Jan 28, 2015 at 8:56 PM, R.P.Koesoemadinata
>> >>> <koeso...@melsa.net.id> wrote:
>> >>>
>> >>>>  Para netters belum ada yang berikan komentar
>> >>>>  mengenai
>> >>>>  Direksi Pertamina
>> >>>> baru?
>> >>>> Kelihatannya Exploration & Production tidak lagi jadi
>> >>>> core-business Pertamina, cenderung menjadi perusahaan
>> >>>> perdagangan saja
>> >>>> Apakah demikian?
>> >>>> Wassalam'
>> >>>> RPK
>> >>>>
>> >>>> ----- Original Message -----
>> >>>> *From:* Eko Prasetyo <strivea...@gmail.com>
>> >>>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> >>>> *Sent:* Friday, November 28, 2014 1:42 PM
>> >>>> *Subject:* Re: [iagi-net] Harga Minyak menyentuh
>> >>>> level
>> >>>> US$60/barel.
>> >>>>
>> >>>> Entah lah, saya mencium ini bukan harga "asli" tapi
>> >>>> sudah
>> >>>> harga "gorengan" On Nov 28, 2014 1:26 PM, "godang"
>> >>>> <god...@gmail.com> wrote:
>> >>>>
>> >>>>>
>> >>>>> OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Anjlok di Bawah
>> >>>>> US$
>> >>>>> 70/Barel via @detikcom
>> >>>>>
>> >>
>> http://finance.detik.com/read/2014/11/28/105802/2761864/1034/opec-tahan-pr>> 
>> >>od
>> >>uksi-harga-minyak-anjlok-di-bawah-us-70barel>>> Powered
>> >>by Telkomsel
 BlackBerry®
>> >>>>
>> >>>>
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>>
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> >>>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan
>> >>>> Rp.100.000,-
>> >>>> (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> >>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> >>>> No. Rek: 123 0085005314
>> >>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> >>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> >>>> No. Rekening: 255-1088580
>> >>>> A/n: Shinta Damayanti
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> >>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
>> >>>> to
>> >>>> information posted on its mailing lists, whether
>> >>>> posted by
 IAGI or others.
>> >>>> In no event shall IAGI or its members be liable for
>> >>>> any,
>> >>>> including but not limited
>> >>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> >>>> whatsoever, resulting
>> >>>> from loss of use, data or profits, arising out of or
>> >>>> in
>> >>>> connection with the use of
>> >>>> any information posted on IAGI mailing list.
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>>
>> >>>> >
>> >>>>
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>>
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> >>>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan
>> >>>> Rp.100.000,-
>> >>>> (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> >>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> >>>> No. Rek: 123 0085005314
>> >>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> >>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> >>>> No. Rekening: 255-1088580
>> >>>> A/n: Shinta Damayanti
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> >>>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
>> >>>> to
>> >>>> information posted on its mailing lists, whether
>> >>>> posted by
 IAGI or others.
>> >>>> In no event shall IAGI or its members be liable for
>> >>>> any,
>> >>>> including but not limited
>> >>>> to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> >>>> whatsoever, resulting
>> >>>> from loss of use, data or profits, arising out of or
>> >>>> in
>> >>>> connection with the use of
>> >>>> any information posted on IAGI mailing list.
>> >>>> ----------------------------------------------------
>> >>>>
>> >>>>
>> >>>
>> >>> ----------------------------------------------------
>> >>>
>> >>>
>> >>>
>> >>> ----------------------------------------------------
>> >>>
>> >>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> >>>
>> >>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> >>>
>> >>> ----------------------------------------------------
>> >>>
>> >>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan
>> >>> Rp.100.000,-
>> >>> (mahasiswa)
>> >>>
>> >>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> >>>
>> >>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> >>>
>> >>> No. Rek: 123 0085005314
>> >>>
>> >>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> >>>
>> >>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> >>>
>> >>> No. Rekening: 255-1088580
>> >>>
>> >>> A/n: Shinta Damayanti
>> >>>
>> >>> ----------------------------------------------------
>> >>>
>> >>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> >>>
>> >>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> >>>
>> >>> ----------------------------------------------------
>> >>>
>> >>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
>> >>> to
>> >>> information
>> >>>
>> >>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or
>> >>> others.
>> >>>
>> >>> In no event shall IAGI or its members be liable for
>> >>> any,
>> >>> including but not limited
>> >>>
>> >>> to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> >>> whatsoever, resulting
>> >>>
>> >>> from loss of use, data or profits, arising out of or
>> >>> in
>> >>> connection with the use of
>> >>>
>> >>> any information posted on IAGI mailing list.
>> >>>
>> >>> ----------------------------------------------------
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>___________________________________________________________
>> >>indomail - Your everyday mail -
>> >>http://indomail.indo.net.id
>> >>
>> >>
>> >>----------------------------------------------------
>> >>
>> >>----------------------------------------------------
>> >>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> >>Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> >>----------------------------------------------------
>> >>Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
>> >>(mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> >>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> >>No. Rek: 123 0085005314
>> >>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> >>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> >>No. Rekening: 255-1088580
>> >>A/n: Shinta Damayanti
>> >>----------------------------------------------------
>> >>Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> >>Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> >>----------------------------------------------------
>> >>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>> >>information
 posted on its mailing lists, whether posted
>> >>by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members
>> >>be liable for any, including but
>> not
>> >>limited
>> >>to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> >>whatsoever,
 resulting
>> >>from loss of use, data or profits, arising out of or in
>> >>connection with
 the
>> >>use of
>> >>any information posted on IAGI mailing list.
>> >>----------------------------------------------------
>> >>
>> >>----------------------------------------------------
>> >>
>> >>----------------------------------------------------
>> >>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> >>Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> >>----------------------------------------------------
>> >>Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
>> >>(mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> >>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> >>No. Rek: 123 0085005314
>> >>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> >>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> >>No. Rekening: 255-1088580
>> >>A/n: Shinta Damayanti
>> >>----------------------------------------------------
>> >>Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> >>Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> >>----------------------------------------------------
>> >>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>> >>information
 posted on its mailing lists, whether posted
>> >>by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members
>> >>be liable for any, including but
 not limited
>> >>to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> >>whatsoever,
 resulting
>> >>from loss of use, data or profits, arising out of or in
>> >>connection with
 the use of
>> >>any information posted on IAGI mailing list.
>> >>----------------------------------------------------
>> >
>> >
>> > ----------------------------------------------------
>> >
>> > ----------------------------------------------------
>> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> > ----------------------------------------------------
>> > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
>> > (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> > No. Rek: 123 0085005314
>> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> > No. Rekening: 255-1088580
>> > A/n: Shinta Damayanti
>> > ----------------------------------------------------
>> > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> > ----------------------------------------------------
>> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>> > information
 posted on its mailing lists, whether posted
>> > by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members
>> > be liable for any, including but
>> not
>> > limited
>> > to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> > whatsoever,
>> resulting
>> > from loss of use, data or profits, arising out of or in
>> > connection with
>> the
>> > use of
>> > any information posted on IAGI mailing list.
>> > ----------------------------------------------------
>> >
>> > ----------------------------------------------------
>> >
>> > ----------------------------------------------------
>> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> > ----------------------------------------------------
>> > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
>> > (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> > No. Rek: 123 0085005314
>> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> > No. Rekening: 255-1088580
>> > A/n: Shinta Damayanti
>> > ----------------------------------------------------
>> > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> > ----------------------------------------------------
>> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>> > information
 posted on its mailing lists, whether posted
>> > by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members
>> > be liable for any, including but
>> not
>> > limited
>> > to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> > whatsoever,
>> resulting
>> > from loss of use, data or profits, arising out of or in
>> > connection with
>> the
>> > use of
>> > any information posted on IAGI mailing list.
>> > ----------------------------------------------------
>> >
>> >
>> > ----------------------------------------------------
>> >
>> >
>> >
>> > ----------------------------------------------------
>> >
>> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> >
>> > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> >
>> > ----------------------------------------------------
>> >
>> > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
>> > (mahasiswa)
>> >
>> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> >
>> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> >
>> > No. Rek: 123 0085005314
>> >
>> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> >
>> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> >
>> > No. Rekening: 255-1088580
>> >
>> > A/n: Shinta Damayanti
>> >
>> > ----------------------------------------------------
>> >
>> > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> >
>> > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> >
>> > ----------------------------------------------------
>> >
>> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>> > information
>> >
>> > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or
>> > others.
>> >
>> > In no event shall IAGI or its members be liable for any,
>> > including but
>> not
>> > limited
>> >
>> > to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> > whatsoever,
>> resulting
>> >
>> >
>> > from loss of use, data or profits, arising out of or in
>> > connection with
>> the
>> > use of
>> >
>> > any information posted on IAGI mailing list.
>> >
>> > ----------------------------------------------------
>> >
>> >
>> ----------------------------------------------------
>>
>> ----------------------------------------------------
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> ----------------------------------------------------
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
>> (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> ----------------------------------------------------
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> ----------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>> information
 posted on its mailing lists, whether posted by
>> IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any,
>> including but not
 limited
>> to direct or indirect damages, or damages of any kind
>> whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits,
>> arising out of or in connection with
 the use of
>> any information posted on IAGI mailing list.
>> ----------------------------------------------------
>>
>
> ----------------------------------------------------
>
>
>
> ----------------------------------------------------
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>
> ----------------------------------------------------
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
> (mahasiswa)

> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>
> No. Rek: 123 0085005314
>
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>
> No. Rekening: 255-1088580
>
> A/n: Shinta Damayanti
>
> ----------------------------------------------------
>
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>
> ----------------------------------------------------
>
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information

> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or
> others.
>
> In no event shall IAGI or its members be liable for any,
> including but not limited

> to direct or indirect damages, or damages of any kind
> whatsoever, resulting

> from loss of use, data or profits, arising out of or in
> connection with the use of

> any information posted on IAGI mailing list.
>
> ----------------------------------------------------
>
>



___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id


----------------------------------------------------

----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

----------------------------------------------------

----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke