RE: [iagi-net] [economicgeology] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia
Lho, yang benar saja Pak De, yg menyimpulkan gempa jogya M6.3 bisa menyebabkan semburan lumpur sejauh 300km-an di Sidoarja siapa? Dari timingnya saja tidak cocok; gempanya kapan, nyemburnya kapan? Beda beberapa hari kalo engga salah kejadiannya. Kalau pun orang ngotot bahwa gelombang gempa mempunyai kontribusi terhadap LUSI,maka kontribusinya insignificant alias kecil sekali... kurang dari 1% lah. Salam, DHN Sent from my Samsung device Original message From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: 05/13/2015 5:45 PM (GMT+07:00) To: IAGI iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] [economicgeology] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia Lah wong gempa jogja juga bisa menyemburkan lumpur di Sidoarjo looh. RDP -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-05-13 9:30 GMT+07:00 Ben Sapiie bsap...@geodin.net: Kalau pendekat gempa Sudah turun gunning jadi me aril nih: Tidak Lebay amat atuh., ya gerakan ke Timur Dan selatan plate ini harus dicermati karena maximum konvergensi tidak semuanya utk thrust system seperti pendapat DN dibawah.. Yang jelas plate ini aktif .. Bung DN: Apakah Ada peningkatan ke aktifan pada 10 thn terakhir ini? Apakah Sesar Semangko Ada peningkatan aktifitasnya? Mohon pencerahaannya.. Salam, BS Sent from my iPhone On May 13, 2015, at 9:05 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: Pak Ban ini pintar mancing-mancing J Dongeng pakde RDP ttg Gempa nepal dipicu dan bisa memicu gempa di Indonesia tentu saja lebay... pergerakan gempa Nepat M7.8 yang hanya beberapa meter amat-sangat sedikit alaias bisa diabaikan pengaruhnya ke sumber gempa lain yang jaraknya ribuan kilometer walaupun dalam tektonik regionalnya terkait atau masih dalam satu sistem regional. Malah kalau dari logika tektoniknya pergerakan gempa Nepal malah mengurangi ketegangan (tectonic stress) yang ke arah Indonesia... hmm bagaimana bisa? Ingat model Indentasi Tektonik dari Tapponier bahwa indentasi/tumbukan lempeng India ke arah Utara terhadap Asia menyebabkan pegunungan Himalaya naik, namun tidak seluruhnya stress dari tumbukan ini terserap, melainkan sisanya ditransfer secara Lateral ke arah Timur terus ke Selatan, yaitu ke Indonesia (berhubugan dengan pergerakan Red River Fault dan Sumatran Fault. Pergerakan Thrust di Nepal menyebabkan pergerakan hanging wall ke arah Selatan pada bidangnya yang miring ke Utara. Artinya gempa-gempa thrust di Nepal mengurangi tekanan indentasi India yang ke arah utara-timur-selatan ini, bukan sebaliknya. Ini big picture-nya, tapi kalau hubunan interaksi langsung per-kejadian gempa anatara Nepal dan Indonesia tentu bisa diabaikan. Nah kalau gempa Nepal M7.3 yang terjadi kemarin baru benar-benar dipicu oleh Gempa Nepal M7.8 bulan lalu karena source gempa (bidang patahan aktif yang pecah) dari kedua gempa tersebut persis bersebelahan. Gempa M7.3 kemarin “rupture”nya persis di ujung Timur rupture gempa M7.8. Salam, DHN From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Bandono Salim Sent: 06 Mei 2015 6:01 To: Iagi Subject: Re: [iagi-net] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia maaf pak, kalau sosialisasi lewat IAGI net; bisa menyentuh perhatian para pejabat dgn daerah rawan gempa dan tsunami berapa %?. Sekarang ilmunya DR Danny untuk meramal kejadian lokasi dan besaran gempa; sangat bermanfaat. hayo pa DH; keunggulan Anda sangat dinantikan. salam sejahtere, bdn. Pada 5 Mei 2015 11:26, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com menulis: Selamat pagi para “iagiers… Di bawah ini link berita yg bersumber dari “dongeng” pakde Rovicky. http://news.detik.com/read/2015/05/04/181338/2905369/10/dampak-gempa-nepal-pada-indonesia-waspadai-gempa-besar-di-sini? Kewaspadaan, kesadaran dan kesiapan menghadapi gempa (dan bencana kegeologian yg lain) memang perlu terus didengungkan, agar kita semua tidak terlena, terutama masyarakat di sekitar daerah berpotensi bencana. Peristiwa geologi spt gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, pendangkalan (sedimentasi) dll - yg sebagiannya bisa berujung menjadi bencana adalah suatu keniscayaan (kecuali waktu kejadiannya yg tidak/ belum bisa diprediksi)…. Beberapa darinya dapat diusahakan memitigasinya, seperti tanah longsor, banjir dimana bisa diupayakan pengurangan sebab-musababnya. Tetapi untuk sebagian yg lainnya spt gempa bumi dan letusan gunung api, yang bisa dilakukan dng bersiap diri untuk menghadapi dan menghindari dampak-nya. Apa yg di-“dongeng”-kan pakde RDP saya pahami sebagai upaya sosialisasi untuk memperkuat kesadaran dan kesiapan masyarakat di daerah potensi gempa bumi (yg secara geologi/ tektonik dapat diperkirakan). Salut…untuk hal ini, krn di era teknologi komunikasi sekarang ini akan dan telah tersebar sangat cepat. Namun kita (geologist) juga perlu bersiap-siap menjawab pertanyaan-pertanyaan awam ttg potensi gempa ini. Seperti misalnya kapan dan dimana
[iagi-net] [economicgeology] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia
Lah wong gempa jogja juga bisa menyemburkan lumpur di Sidoarjo looh. RDP -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-05-13 9:30 GMT+07:00 Ben Sapiie bsap...@geodin.net javascript:_e(%7B%7D,'cvml','bsap...@geodin.net');: Kalau pendekat gempa Sudah turun gunning jadi me aril nih: Tidak Lebay amat atuh., ya gerakan ke Timur Dan selatan plate ini harus dicermati karena maximum konvergensi tidak semuanya utk thrust system seperti pendapat DN dibawah.. Yang jelas plate ini aktif .. Bung DN: Apakah Ada peningkatan ke aktifan pada 10 thn terakhir ini? Apakah Sesar Semangko Ada peningkatan aktifitasnya? Mohon pencerahaannya.. Salam, BS Sent from my iPhone On May 13, 2015, at 9:05 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com javascript:_e(%7B%7D,'cvml','danny.hil...@gmail.com'); wrote: Pak Ban ini pintar mancing-mancing J Dongeng pakde RDP ttg Gempa nepal dipicu dan bisa memicu gempa di Indonesia tentu saja lebay... pergerakan gempa Nepat M7.8 yang hanya beberapa meter amat-sangat sedikit alaias bisa diabaikan pengaruhnya ke sumber gempa lain yang jaraknya ribuan kilometer walaupun dalam tektonik regionalnya terkait atau masih dalam satu sistem regional. Malah kalau dari logika tektoniknya pergerakan gempa Nepal malah mengurangi ketegangan (tectonic stress) yang ke arah Indonesia... hmm bagaimana bisa? Ingat model Indentasi Tektonik dari Tapponier bahwa indentasi/tumbukan lempeng India ke arah Utara terhadap Asia menyebabkan pegunungan Himalaya naik, namun tidak seluruhnya stress dari tumbukan ini terserap, melainkan sisanya ditransfer secara Lateral ke arah Timur terus ke Selatan, yaitu ke Indonesia (berhubugan dengan pergerakan Red River Fault dan Sumatran Fault. Pergerakan Thrust di Nepal menyebabkan pergerakan hanging wall ke arah Selatan pada bidangnya yang miring ke Utara. Artinya gempa-gempa thrust di Nepal mengurangi tekanan indentasi India yang ke arah utara-timur-selatan ini, bukan sebaliknya. Ini big picture-nya, tapi kalau hubunan interaksi langsung per-kejadian gempa anatara Nepal dan Indonesia tentu bisa diabaikan. Nah kalau gempa Nepal M7.3 yang terjadi kemarin baru benar-benar dipicu oleh Gempa Nepal M7.8 bulan lalu karena source gempa (bidang patahan aktif yang pecah) dari kedua gempa tersebut persis bersebelahan. Gempa M7.3 kemarin “rupture”nya persis di ujung Timur rupture gempa M7.8. Salam, DHN *From:* iagi-net@iagi.or.id javascript:_e(%7B%7D,'cvml','iagi-net@iagi.or.id'); [ mailto:iagi-net@iagi.or.id javascript:_e(%7B%7D,'cvml','iagi-net@iagi.or.id');] *On Behalf Of *Bandono Salim *Sent:* 06 Mei 2015 6:01 *To:* Iagi *Subject:* Re: [iagi-net] Gempa Nepal dan Potensi Gempa di Indonesia maaf pak, kalau sosialisasi lewat IAGI net; bisa menyentuh perhatian para pejabat dgn daerah rawan gempa dan tsunami berapa %?. Sekarang ilmunya DR Danny untuk meramal kejadian lokasi dan besaran gempa; sangat bermanfaat. hayo pa DH; keunggulan Anda sangat dinantikan. salam sejahtere, bdn. Pada 5 Mei 2015 11:26, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com javascript:_e(%7B%7D,'cvml','sprihatm...@gmail.com'); menulis: Selamat pagi para “iagiers… Di bawah ini link berita yg bersumber dari “dongeng” pakde Rovicky. http://news.detik.com/read/2015/05/04/181338/2905369/10/dampak-gempa-nepal-pada-indonesia-waspadai-gempa-besar-di-sini ? Kewaspadaan, kesadaran dan kesiapan menghadapi gempa (dan bencana kegeologian yg lain) memang perlu terus didengungkan, agar kita semua tidak terlena, terutama masyarakat di sekitar daerah berpotensi bencana. Peristiwa geologi spt gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, pendangkalan (sedimentasi) dll - yg sebagiannya bisa berujung menjadi bencana adalah suatu keniscayaan (kecuali waktu kejadiannya yg tidak/ belum bisa diprediksi)…. Beberapa darinya dapat diusahakan memitigasinya, seperti tanah longsor, banjir dimana bisa diupayakan pengurangan sebab-musababnya. Tetapi untuk sebagian yg lainnya spt gempa bumi dan letusan gunung api, yang bisa dilakukan dng bersiap diri untuk menghadapi dan menghindari dampak-nya. Apa yg di-“dongeng”-kan pakde RDP saya pahami sebagai upaya sosialisasi untuk memperkuat kesadaran dan kesiapan masyarakat di daerah potensi gempa bumi (yg secara geologi/ tektonik dapat diperkirakan). Salut…untuk hal ini, krn di era teknologi komunikasi sekarang ini akan dan telah tersebar sangat cepat. Namun kita (geologist) juga perlu bersiap-siap menjawab pertanyaan-pertanyaan awam ttg potensi gempa ini. Seperti misalnya kapan dan dimana tepatnya gempa akan terjadi? Bahkan tadi pagi via sms seseorang yg mengatas-namakan masyarakat pesisir barat Sumatera meminta klarifikasi ttg hal ini. Salam waspada, Daru Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan
[iagi-net] Nuansa Kartini di Ultah IAGI ke 55
Update kegiatan IAGIbisa dilihat di www.iagi.or.id/nuansa-kartini-di-ultah-iagi-ke-55.html http://www.iagi.or.id/nuansa-kartini-di-ultah-iagi-ke-55.html Salam, Daru * Nuansa Kartini di Ultah IAGI ke-55 http://www.iagi.or.id/nuansa-kartini-di-ultah-iagi-ke-55.html * post date: 13-May-2015 * Peringatan ulang tahun IAGI ke-55 di Hotel Bidakara berlangsung semarak pada 29 April 2015 silam. Even ini adalah jilid 2 peringatan ulang tahun IAGI setelah sebelumnya diadakan pendakian Gunung Tambora dalam rangka peringatan 200 tahun letusannya http://www.iagi.or.id/iagi-menyapa-tambora-1.html pada 13 April 2015. Pengurus, sesepuh, anggota berbaur menjadi satu penuh keakraban. Meskipun ada yang satu sama lain belum kenal tetapi mereka tampak akrab berbincang-bincang. * Ada beberapa presentasi yang dilakukan pada acara tersebut. Di antaranya tentang geowisata,dipresentasikan oleh Heryadi Rachmat, yang kemudian memunculkan organisasi Masyarakat Geowisata Indonesia (MAGI) yang diketuai Dr. Yunus Kusumahbrata. Kemudian juga presentasi dari Iwan Munajat tentang CPI (Competent Person) yang dalam pembentukannya diinisiasi oleh IAGI, MGEI, dan Perhapi. * http://www.iagi.or.id/wp-content/uploads/2015/05/image009.jpg * * Ketiga Profesor didaulat untuk mengisi acara * Dan yang tidak kalah menariknya adalah presentasi dari Kartini-Kantini geologi, yakni Prof Dwikorita Karnawati, Prof Sari Bahagiarti, dan Prof Mimin Karmini. Masing-masing membawakan makalah sesuai dengan kapasatitas keahliannya, dan meskipun makalahnya berat tetapi karena penyampaiannya yang santai dan diselingi dengan joke-joke segar menjadikan suasana hangat dan cair. * Dalam kesempatan itu Prof Dwikorita membawakan makalah Wanita dalam Globalisasi Akademik dan Pengurangan Risiko Bencana. Dwikorita berbagi cerita tentang peran sertanya di dunia pendidikan dan bagaimana kampus (khususnya UGM) dapat berperan serta dalam mitigasi bencana alam khususnya bencanageologi. Menurutnya wanita memiliki soft power yang sangat berguna untuk keberlangsungan umat manusia, lingkungan, serta menjaga kedaulatan bangsa dan negara. * Prof Sari Bahagiarti yang membawakan makalah Geologi Menyulap Pariyem menjadi Kartini. Prof Sari bercerita tentang pengalamannya geologi telah mengubah sosok Pariyem yang lemah, rentan, tak berdaya, terbelakang, dan dihina menjadi sosok seperti Kartini yang kuat, berkapasitas, berdaya, terdepan, dan dihargai. Beliau pada awalnya adalah sosok yang penakut, dengar petir saja takut, namun masuk ke dunia geologi mengubahnya menjadi sosok yang berani dan mengantarnya menjadi guru besar. * Berikutnya Prof Mimim Karmini membawakan makalah Perempuan dalam Arung Samudera. Prof Mimin pernah berperan serta dalam arung samudra selama bertugas di PPGL. Bagaimana proses pengambilan core sample dari lautan, analisa biostratigrafi, turut serta dalam berbagai ekspedisi hingga akhirnya menemukan mineral baru yaitu philipsit dan mendapat penghargaan dari Presiden RI pada tahun 2008. * http://www.iagi.or.id/wp-content/uploads/2015/05/image013.jpg * * Suasana hadirin di acara peringatan ulang tahun IAGI ke-55 * Menjelang penutupan, Kartini yang lain, Shinta Damayanti yang juga Sekjen IAGI tampil mempresentasikan tentang situasi bisnis minyak saat ini. Bagaimana perusahaan minyak menghadapi merosotnya harga minyak yang terjadi hampir satu tahun belakangan, dan juga bagaimana strategi agar tidak terjadi PHK besar-besaran. * Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net] [Website] Nuansa Kartini di Ultah IAGI ke-55
NUANSA KARTINI DI ULTAH IAGI KE-55 [1] post date: 13-May-2015 Peringatan ulang tahun IAGI ke-55 di Hotel Bidakara berlangsung semarak pada 29 April 2015 silam. Even ini adalah jilid 2 peringatan ulang tahun IAGI setelah sebelumnya diadakan pendakian Gunung Tambora dalam rangka peringatan 200 tahun letusannya [2] pada 13 April 2015. Pengurus, sesepuh, anggota berbaur menjadi satu penuh keakraban. Meskipun ada yang satu sama lain belum kenal tetapi mereka tampak akrab berbincang-bincang. Ada beberapa presentasi yang dilakukan pada acara tersebut. Di antaranya tentang geowisata,dipresentasikan oleh HERYADI RACHMAT, yang kemudian memunculkan organisasi MASYARAKAT GEOWISATA INDONESIA (MAGI) yang diketuai DR. YUNUS KUSUMAHBRATA. Kemudian juga presentasi dari IWAN MUNAJAT tentang CPI (Competent Person) yang dalam pembentukannya diinisiasi oleh IAGI, MGEI, dan Perhapi. Dan yang tidak kalah menariknya adalah presentasi dari Kartini-Kantini geologi, yakni PROF DWIKORITA KARNAWATI, PROF SARI BAHAGIARTI, DAN PROF MIMIN KARMINI. Masing-masing membawakan makalah sesuai dengan kapasatitas keahliannya, dan meskipun makalahnya berat tetapi karena penyampaiannya yang santai dan diselingi dengan _joke-joke_ segar menjadikan suasana hangat dan cair. Dalam kesempatan itu Prof Dwikorita membawakan makalah Wanita dalam Globalisasi Akademik dan Pengurangan Risiko Bencana. Dwikorita berbagi cerita tentang peran sertanya di dunia pendidikan dan bagaimana kampus (khususnya UGM) dapat berperan serta dalam mitigasi bencana alam khususnya bencanageologi. Menurutnya wanita memiliki soft power yang sangat berguna untuk keberlangsungan umat manusia, lingkungan, serta menjaga kedaulatan bangsa dan negara. Prof Sari Bahagiarti yang membawakan makalah Geologi Menyulap Pariyem menjadi Kartini. Prof Sari bercerita tentang pengalamannya geologi telah mengubah sosok Pariyem yang lemah, rentan, tak berdaya, terbelakang, dan dihina menjadi sosok seperti Kartini yang kuat, berkapasitas, berdaya, terdepan, dan dihargai. Beliau pada awalnya adalah sosok yang penakut, dengar petir saja takut, namun masuk ke dunia geologi mengubahnya menjadi sosok yang berani dan mengantarnya menjadi guru besar. Berikutnya Prof Mimim Karmini membawakan makalah Perempuan dalam Arung Samudera. Prof Mimin pernah berperan serta dalam arung samudra selama bertugas di PPGL. Bagaimana proses pengambilan core sample dari lautan, analisa biostratigrafi, turut serta dalam berbagai ekspedisi hingga akhirnya menemukan mineral baru yaitu _philipsit_ dan mendapat penghargaan dari Presiden RI pada tahun 2008. Menjelang penutupan, Kartini yang lain, SHINTA DAMAYANTI yang juga Sekjen IAGI tampil mempresentasikan tentang situasi bisnis minyak saat ini. Bagaimana perusahaan minyak menghadapi merosotnya harga minyak yang terjadi hampir satu tahun belakangan, dan juga bagaimana strategi agar tidak terjadi PHK besar-besaran. _(Arti)_ Sumber: www.iagi.or.id/nuansa-kartini-di-ultah-iagi-ke-55.html -- --- Biro Media dan IT Pengurus Pusat IAGI Links: -- [1] http://www.iagi.or.id/nuansa-kartini-di-ultah-iagi-ke-55.html [2] http://www.iagi.or.id/iagi-menyapa-tambora-1.html Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.