RE: [iagi-net] Revisi: [Website IAGI] Penandatanganan MoU SKKMigas dengan IAGI, HAGI, IATMI, dan IAFMI

2015-05-28 Terurut Topik Ong Han Ling
Pak Paulus dan teman-teman IAGI,

 

MoU kolaborasi antara Pemerintah dengan Assosiasi Profesional yang baru-baru 
ini ditandatangani adalah sesuatu yang positif dan semua anggota Assosiasi 
perlu mendukung. 

 

Semua negara didunia untuk menaikkan GDP memerlukan modal, termasuk Amerika 
Serikat pun. Modal bisa diperoleh dari pinjaman dan dari investasi. 

 

Disatu pihak kita bangga Pemerintah Jokowi bisa dapat kepercayaan pinjaman dari 
World Bank sebesar 11 millir dollar, meskipun berupa pinjaman yang berarti 
harus dikembalikan dan harus bayar bunga serta segala persaratannya. Besarnya 
pinjaman menyebabkan Presiden World Bank sendiri datang ke Indonesia dan 
beritanya masuk disemua media sebagai headline news. 

 

Dilain pihak  projek IDD Chevron sebesar $12 miliar yang POD nya ditandatangani 
permulaan tahun 2012 merupakan investasi tanpa risiko bagi Indonesia karena 
semua ditanggung oleh Chevron. Indonesia bahkan dapat saham mayoritas. Dimedia 
berita investasi Chevron yang lebih besar dari pinjaman Bank Dunia diberitakan 
seadanya saja.  

 

Peluang emas dari Chevron tsb. tidak diambil oleh Pemerintah tahun 2012. Kita 
lewatkan karena ketakutan. Ketakutan karena POD yang menyetujui IDD Chevron 
ditandatangani oleh Rudy R. Semua orang takut termasuk Menteri ESDM yang pada 
waktu itu memikirkan persoalan pribadinya. 

 

Memang Rudy telah membuat kesalahan, namun tidak semua yang dikerjakan salah. 
Proses penandatanganan POD Chevron sudah melalui proses selama tiga tahun, jauh 
sebelum Rudy menjadi Kepala SKKMIGAS. 

 

Sebetulnya pada waktu itu, IAGI-HAGI-IATMI harus berani bersuara. Stake terlalu 
besar untuk kita diamkan. Ribuan sarjana bisa tertampung dengan dilaksanakan 
IDD Chevron. Proyek Deep water skala international pertama merupakan kebanggaan 
tersendiri para profesional Indonesia. Tidak bersuaranya Assosiasi untuk 
mendukung pelaksanaan POD Chevron mungkin merupakan salah satu penyebab kepala 
Negara juga tidak berani melaksanakanmya meskipun di lobby Duta Besar Amerika 
dan CEO Chevron.

 

Opportunity yang kita peroleh tahun 2012 waktu POD ditandatangani telah hilang. 
Harga minyak sekarang telah anjlok 50%. Baru-baru ini tgl 15 Mei, 2014, CEO 
Chevron di mingguan Upstream mengatakan proyek IDD perlu dikaji ulang. Perlu 
kembali ke drawing board. Ini berarti belum ada kepastian, paling tidak harus 
menunggu 5-10 tahun lagi, atau lebih, tergantung dari perkembangan shale gas 
dan tight oil di US.  

 

Pada waktu IDD Chevron, Assosiasi diam dan tidak berani bersuara. Moga-moga 
sekarang dengan adanya MoU, Assosiasi Profesional bisa berperan secara 
proaktif. 

 

Salam,

 

HL Ong 

 

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Paulus 
Tangke Allo
Sent: Wednesday, May 27, 2015 10:26 AM
To: iagi-net
Subject: [iagi-net] Revisi: [Website IAGI] Penandatanganan MoU SKKMigas dengan 
IAGI, HAGI, IATMI, dan IAFMI

 

maaf ada ketidakakuratan dalam email sebelumnya. email sebelumnya saya kirim 
ulang dengan perbaikan seperlunya.

 

 

--paulus

 

 

 


 http://www.iagi.or.id/mou-skkmigas-iagi-hagi-iatmi-iafmi.html 
Penandatanganan MoU SKKMigas dengan IAGI, HAGI, IATMI, dan IAFMI
http://www.iagi.or.id/mou-skkmigas-iagi-hagi-iatmi-iafmi.html

Jakarta, 22 Mei 2015, di hari terakhir IPA Convex ke-39 yang berlangsung 
tanggal 20-22 Mei 2015, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri migas, 
dan asosiasi keahlian kian terlihat nyata. Masing-masing pemangku kepentingan 
di sektor migas menyepakati perlunya kerja sama semua pihak guna mencapai 
tujuan bersama. Salah satunya melalui kesepakatan untuk meningkatkan eksplorasi 
migas sebagai cara ampuh guna meningkatkan produksi migas. Oleh karena itu, 
pada kesempatan ini telah disepakati adanya kerjasama antara SKKMigas dengan 
Asosiasi Keahlian IAGI, HAGI, IATMI, dan IAFMI dalam sosialisasi dan mendukung 
eksplorasi migas Indonesia untuk 2 tahun. Implementasinya, SKKMigas akan 
menggunakan IAGI-HAGI-IATMI-IAFMI sebagai narasumber teknis. Termasuk apabila 
diadakan pembelajaran internal, akan berkerjasama dengan 4 asosiasi tersebut. 
Dalam acara penandatanganan MoU ini, Kepala SKKMigas-Amien Sunaryadi, ketua 
IAGI-Sukmandaru Prihatmoko, Ketua HAGI-Dicky Rahmadi, Ketua IATMI-Alfi Rusin, 
dan Ketua IAFMI-Rudianto Rimbono, hadir menandatangani Memorandum of 
Understanding (MoU) tersebut. MoU ini akan bersifat general dan akan menjadi 
“payung” bagi project-project selanjutnya. Menurut Menteri ESDM, Sudirman Said, 
masa-masa sekarang ini adalah ujian kekompakan antara pemerintah, DPR, dan 
pelaku industri migas untuk menghadapi masalah secara bersama-sama. Untuk itu, 
Sudirman kembali menegaskan agar asumsi energi sebagai komoditi sudah saatnya 
diubah menjadi driver ekonomi.

-

--Paulus Tangke Allo, Biro Media IAGI

 




Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Re: [iagi-net] Revisi: [Website IAGI] Penandatanganan MoU SKKMigas dengan IAGI, HAGI, IATMI, dan IAFMI

2015-05-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Ong,

Menarik juga mengamati pernyataan bapak tentang IDD yang terancam batal
ini. Ntah kita akan merasa puas karena tidak jadi merugi, akibat harga
minyaknya anjlok. Atau malah sedih karena proyeknya tidak jadi jalan,
'siapa tahu nanti harga minyak membaik'. Ini dua sisi yang berbeda cara
pandang, menurut saya.

Kita berhadapan pada dua jenis ketidak pastian, yaitu ketidak pastian bawah
permukaan (geologi) dimana penuh 'surprise' seperti West Seno yang ternyata
reservesnya lebih kecil, tidak seperti yg diharapkan.
Yang kedua, ketidak pastian masa depan pada harga minyak dan gas. Dan
ternyata harga minyak meningkat, Perlu disadari ini juga yang
menyelamatkan West Seno.

Nah sekarang kita akan bertaruh dua ketidak pastian diatas. Tentunya selain
ketidak pastian hukum yang sebenernya dibawah kendali manusia-nya.

Berbisnis memang selalu ada risikonya. Namun ada risiko yang dapat
di'manage' dengan baik untuk mengurangi kerugian.


Salam
RDP



--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2015-05-29 4:44 GMT+07:00 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg:

  Pak Paulus dan teman-teman IAGI,



 MoU kolaborasi antara Pemerintah dengan Assosiasi Profesional yang
 baru-baru ini ditandatangani adalah sesuatu yang positif dan semua anggota
 Assosiasi perlu mendukung.



 Semua negara didunia untuk menaikkan GDP memerlukan modal, termasuk
 Amerika Serikat pun. Modal bisa diperoleh dari pinjaman dan dari investasi.



 Disatu pihak kita bangga Pemerintah Jokowi bisa dapat kepercayaan pinjaman
 dari World Bank sebesar 11 millir dollar, meskipun berupa pinjaman yang
 berarti harus dikembalikan dan harus bayar bunga serta segala
 persaratannya. Besarnya pinjaman menyebabkan Presiden World Bank sendiri
 datang ke Indonesia dan beritanya masuk disemua media sebagai headline
 news.



 Dilain pihak  projek IDD Chevron sebesar $12 miliar yang POD nya
 ditandatangani permulaan tahun 2012 merupakan investasi tanpa risiko bagi
 Indonesia karena semua ditanggung oleh Chevron. Indonesia bahkan dapat
 saham mayoritas. Dimedia berita investasi Chevron yang lebih besar dari
 pinjaman Bank Dunia diberitakan seadanya saja.



 Peluang emas dari Chevron tsb. tidak diambil oleh Pemerintah tahun 2012.
 Kita lewatkan karena ketakutan. Ketakutan karena POD yang menyetujui IDD
 Chevron ditandatangani oleh Rudy R. Semua orang takut termasuk Menteri ESDM
 yang pada waktu itu memikirkan persoalan pribadinya.



 Memang Rudy telah membuat kesalahan, namun tidak semua yang dikerjakan
 salah. Proses penandatanganan POD Chevron sudah melalui proses selama tiga
 tahun, jauh sebelum Rudy menjadi Kepala SKKMIGAS.



 Sebetulnya pada waktu itu, IAGI-HAGI-IATMI harus berani bersuara. Stake
 terlalu besar untuk kita diamkan. Ribuan sarjana bisa tertampung dengan
 dilaksanakan IDD Chevron. Proyek Deep water skala international pertama
 merupakan kebanggaan tersendiri para profesional Indonesia. Tidak
 bersuaranya Assosiasi untuk mendukung pelaksanaan POD Chevron mungkin
 merupakan salah satu penyebab kepala Negara juga tidak berani
 melaksanakanmya meskipun di lobby Duta Besar Amerika dan CEO Chevron.



 Opportunity yang kita peroleh tahun 2012 waktu POD ditandatangani telah
 hilang. Harga minyak sekarang telah anjlok 50%. Baru-baru ini tgl 15 Mei,
 2014, CEO Chevron di mingguan Upstream mengatakan proyek IDD perlu dikaji
 ulang. Perlu kembali ke drawing board. Ini berarti belum ada kepastian,
 paling tidak harus menunggu 5-10 tahun lagi, atau lebih, tergantung dari
 perkembangan shale gas dan tight oil di US.



 Pada waktu IDD Chevron, Assosiasi diam dan tidak berani bersuara.
 Moga-moga sekarang dengan adanya MoU, Assosiasi Profesional bisa berperan
 secara proaktif.



 Salam,



 HL Ong







 *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Paulus
 Tangke Allo
 *Sent:* Wednesday, May 27, 2015 10:26 AM
 *To:* iagi-net
 *Subject:* [iagi-net] Revisi: [Website IAGI] Penandatanganan MoU SKKMigas
 dengan IAGI, HAGI, IATMI, dan IAFMI



 maaf ada ketidakakuratan dalam email sebelumnya. email sebelumnya saya
 kirim ulang dengan perbaikan seperlunya.





 --paulus








 *Penandatanganan MoU SKKMigas dengan IAGI, HAGI, IATMI, dan IAFMI*
 http://www.iagi.or.id/mou-skkmigas-iagi-hagi-iatmi-iafmi.html
 http://www.iagi.or.id/mou-skkmigas-iagi-hagi-iatmi-iafmi.html

 Jakarta, 22 Mei 2015, di hari terakhir IPA Convex ke-39 yang berlangsung
 tanggal 20-22 Mei 2015, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri
 migas, dan asosiasi keahlian kian terlihat nyata. Masing-masing pemangku
 kepentingan di sektor migas menyepakati perlunya kerja sama semua pihak
 guna mencapai tujuan bersama. Salah satunya melalui kesepakatan untuk
 meningkatkan eksplorasi migas sebagai cara ampuh guna meningkatkan produksi
 migas. Oleh karena itu, pada kesempatan ini telah disepakati adanya
 kerjasama antara SKKMigas dengan Asosiasi Keahlian IAGI, HAGI, IATMI, dan
 IAFMI dalam sosialisasi dan mendukung eksplorasi migas Indonesia untuk 2