Re: [iagi-net] Geo-Generalist.

2015-06-09 Terurut Topik Amir Al Amin
Kalau S1 (BSc) memang seharusnya generalis.
Kalau spesifik, nanti malah mempersempit diri akan dunia kerja geologi.

Semua tidak tahu pasi apa yang jadi kebutuhan 5th lagi, saat mereka lulus.
Lowongan geologit kan musiman. Ada musim PNS, musim batubara, musim emas,
musim migas,
sekarang ini musim akik.:-)



2015-06-10 8:05 GMT+05:00 Dandy Hidayat :

> Pak Rovicky
>
> Saya pikir kurikulum untuk Jurusan Geology di Universitas sudah benar ,
> Untuk Pembagian Struktur Mata Kuliah juga sudah benar Mulai dari :
>
> 1. Mata Kuliah Umum (MKU)
> 2. Mata Kuliah Dasar (MKD)
> 3. Mata Kuliah Keahlian (MKK)
> 4. Mata Kuliah Pilihan. (MKP)
>
> Phylosofinya sebenarnya mahasiswa Geologi sudah diarahkan ke Spesialisasi
> sejak Semester 6 (tahun ke 3) dengan boleh mengambil Mata Kuliah Pilihan
> (MKP) seperti (Explorasi Biji, Sequen Stratigraphy , Geology bencana,
> Geology Linkungan) sesuai dengan Mata Kuliah Keahlian (MKK) seperti
> Vulconology , Stratigrapgy Indonesia. Mineral Optik & Petrography yang
> diminatinya.
>
> Sedikit menyimpang , Melihat Penyataan Pak Rovicky masalah Generalisasi
> Geologist lebih karena Kesempatan , Peluang Kerja yg ada, Pendapatan vs
> Beban Kerja dan Aji Mumpung
>
> Seorang yang Hobby di Hardrock (Ore - Mining) mungkin akan tergoda untuk
> masuk ke Soft Rock (Sedimen Oil gas / Coal) kalau peluangnya ada dan Gaji
> yang ditawarkan lebih baik.
>
> Selain itu (pengalaman pribadi) waktu kuliah dulu , kebanyakan yang datang
> ke Kampus dari kalangan Migas dan Poster/ pamlet / Brosur yang dilihat juga
> kebanyakan adalah dari Migas, yang secara alam sadar menggiring mahasiswa
> Geology untuk masuk ke Migas.
>
> Lulusan Geologi Di Luar juga sama , saya pernah kerja dengan Well Site
> Geologist di Mxa Lulusan Sxxa Bxxu dalam bidang keahlian
> Vulcanology . Ya mau apalagi , di Mxxxa Vulcanology belum beken jadi
> ujungnya masuk Migas juga. Tapi yang bersangkutan tetap bisa kerja karena
> telah mendapatkan mata kuliah (subject) Petrology Batuan Sedimen dan
> Sedimentology ... sekalipun waktu saya iseng - iseng tanya masalah Basin
> Analysis dan Paleontology (karena ada analisa Bentos dan Plangton)  ..
> Jawabannya dia pun tidak tahu . Kerjanya hanya dapat laporan dari Wellsite
> Geology trus ngitung sand - shale  aja .
>
> Saran yang mungkin dapat kita lakukan adalah :
>
> 1. Perbanyak Informasi baik ceramah Ilmiah , Pamlet , Brosure dalam bidang
> Geology Tehnik , Hidrology , Vulcanology
> 2. Info Lowongan kerja untuk Geologist Non Migas perlu diperbanyak hingga
> mahasiswa tertarik untuk belajar dan mendalami Geology Non Migas.
>
> Sementara itu saja dulu.
>
> Salam
>
> Dandy
>
>
>
> 2015-06-09 19:02 GMT+08:00 Rovicky Dwi Putrohari :
>
>> Bidang kerja dan profesi lulusan geologi saat ini sudah sangat banyak
>> beragam. Dengan aplikasi bidang studi khusus sdh bisa menjadi Geomodeller,
>> Petrophysicist, Engineering Geology, Mining Geologist, Structure
>> geologist, Hydrogeologist, Sedimentologist, Pedogeologist,Geochemist,
>> Stratigrapher, Geoarcheologist, Mineralogist/Gemologist dan masih banyak
>> lagi. Konsekuensi dari banyaknya profesi ini akhirnya melihat pendidikan
>> geologi ini menghasilkan lulusan geologi yang seolah "ga bisa apa-apa".
>> Bukan karena ketidak mampuan tetapi tuntutan profesinya sudah sangat
>> spesifik fokus dan mendalam. Tapi yg dipelajari di kampus mencakup segala
>> ilmu kebumian.
>>
>> Ini terjadi karena yg dipelajari sebagai ilmu dasar wajib sangat
>> banyak beragam yang barangkali tidak terpakai saat kerja nantinya. Ya,
>> karena profesinya sudah sangat spesifik, fokus dan mendalam.
>>
>> Tantangan bidang studi geologi saat ini tentunya bagaimana menghasilkan
>> tenaga kerja atau pencipta kerja yg lebih spesifik, mempelajari mata
>> kuliah yg memang nantinya diperlukan, dalam waktu kuliah yg semakin
>> singkat. Dan kalau bisa dengan biaya lebih efisien.
>>
>> Apakah perlu dipikirkan untuk membuat Fakultas Geologi dengan jurusan yg
>> lebih spesifik dengan beban studi yang sudah "menjurus" ke bidang profesi
>> nantinya yg lebih spesifik ? Dipisahkan sejak semester satu !
>>
>> Pemekaran keilmuan ini barangkali perlu diantisipasi sejak dari
>> pendidikannya. Yang barangkali perlu juga disiapkan sejak dini.
>>
>> Hanya mencoba berpikir sejenak melihat banyaknya lulusan "Geologist yg
>> Generalis" yg mengatakan masihenganggur mencari pekerjaan.
>>
>> Salam
>> Rdp
>>
>>
>> --
>> --
>> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>>
>>
>> 
>>
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> 
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayant

Re: [iagi-net] Geo-Generalist.

2015-06-09 Terurut Topik Dandy Hidayat
Pak Rovicky

Saya pikir kurikulum untuk Jurusan Geology di Universitas sudah benar ,
Untuk Pembagian Struktur Mata Kuliah juga sudah benar Mulai dari :

1. Mata Kuliah Umum (MKU)
2. Mata Kuliah Dasar (MKD)
3. Mata Kuliah Keahlian (MKK)
4. Mata Kuliah Pilihan. (MKP)

Phylosofinya sebenarnya mahasiswa Geologi sudah diarahkan ke Spesialisasi
sejak Semester 6 (tahun ke 3) dengan boleh mengambil Mata Kuliah Pilihan
(MKP) seperti (Explorasi Biji, Sequen Stratigraphy , Geology bencana,
Geology Linkungan) sesuai dengan Mata Kuliah Keahlian (MKK) seperti
Vulconology , Stratigrapgy Indonesia. Mineral Optik & Petrography yang
diminatinya.

Sedikit menyimpang , Melihat Penyataan Pak Rovicky masalah Generalisasi
Geologist lebih karena Kesempatan , Peluang Kerja yg ada, Pendapatan vs
Beban Kerja dan Aji Mumpung

Seorang yang Hobby di Hardrock (Ore - Mining) mungkin akan tergoda untuk
masuk ke Soft Rock (Sedimen Oil gas / Coal) kalau peluangnya ada dan Gaji
yang ditawarkan lebih baik.

Selain itu (pengalaman pribadi) waktu kuliah dulu , kebanyakan yang datang
ke Kampus dari kalangan Migas dan Poster/ pamlet / Brosur yang dilihat juga
kebanyakan adalah dari Migas, yang secara alam sadar menggiring mahasiswa
Geology untuk masuk ke Migas.

Lulusan Geologi Di Luar juga sama , saya pernah kerja dengan Well Site
Geologist di Mxa Lulusan Sxxa Bxxu dalam bidang keahlian
Vulcanology . Ya mau apalagi , di Mxxxa Vulcanology belum beken jadi
ujungnya masuk Migas juga. Tapi yang bersangkutan tetap bisa kerja karena
telah mendapatkan mata kuliah (subject) Petrology Batuan Sedimen dan
Sedimentology ... sekalipun waktu saya iseng - iseng tanya masalah Basin
Analysis dan Paleontology (karena ada analisa Bentos dan Plangton)  ..
Jawabannya dia pun tidak tahu . Kerjanya hanya dapat laporan dari Wellsite
Geology trus ngitung sand - shale  aja .

Saran yang mungkin dapat kita lakukan adalah :

1. Perbanyak Informasi baik ceramah Ilmiah , Pamlet , Brosure dalam bidang
Geology Tehnik , Hidrology , Vulcanology
2. Info Lowongan kerja untuk Geologist Non Migas perlu diperbanyak hingga
mahasiswa tertarik untuk belajar dan mendalami Geology Non Migas.

Sementara itu saja dulu.

Salam

Dandy



2015-06-09 19:02 GMT+08:00 Rovicky Dwi Putrohari :

> Bidang kerja dan profesi lulusan geologi saat ini sudah sangat banyak
> beragam. Dengan aplikasi bidang studi khusus sdh bisa menjadi Geomodeller,
> Petrophysicist, Engineering Geology, Mining Geologist, Structure
> geologist, Hydrogeologist, Sedimentologist, Pedogeologist,Geochemist,
> Stratigrapher, Geoarcheologist, Mineralogist/Gemologist dan masih banyak
> lagi. Konsekuensi dari banyaknya profesi ini akhirnya melihat pendidikan
> geologi ini menghasilkan lulusan geologi yang seolah "ga bisa apa-apa".
> Bukan karena ketidak mampuan tetapi tuntutan profesinya sudah sangat
> spesifik fokus dan mendalam. Tapi yg dipelajari di kampus mencakup segala
> ilmu kebumian.
>
> Ini terjadi karena yg dipelajari sebagai ilmu dasar wajib sangat
> banyak beragam yang barangkali tidak terpakai saat kerja nantinya. Ya,
> karena profesinya sudah sangat spesifik, fokus dan mendalam.
>
> Tantangan bidang studi geologi saat ini tentunya bagaimana menghasilkan
> tenaga kerja atau pencipta kerja yg lebih spesifik, mempelajari mata
> kuliah yg memang nantinya diperlukan, dalam waktu kuliah yg semakin
> singkat. Dan kalau bisa dengan biaya lebih efisien.
>
> Apakah perlu dipikirkan untuk membuat Fakultas Geologi dengan jurusan yg
> lebih spesifik dengan beban studi yang sudah "menjurus" ke bidang profesi
> nantinya yg lebih spesifik ? Dipisahkan sejak semester satu !
>
> Pemekaran keilmuan ini barangkali perlu diantisipasi sejak dari
> pendidikannya. Yang barangkali perlu juga disiapkan sejak dini.
>
> Hanya mencoba berpikir sejenak melihat banyaknya lulusan "Geologist yg
> Generalis" yg mengatakan masihenganggur mencari pekerjaan.
>
> Salam
> Rdp
>
>
> --
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>
>
> 
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> 
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resultin

Re: [iagi-net] Geo-Generalist.

2015-06-09 Terurut Topik ronal.niz...@gmail.com
Pandangan Pak Rovicky sesuai dengan kondisi dunia kerjaan sekarang ini pada umumnya meminta instan sesuai dengan core bisnis perusahaan.Saya ingat (mohon dikoreksi kalau keliru) waktu kuliah fieldtrip lapangan (selalu hari minggu hik hik) geomorfology dan geology dasar, salahsatu dosen yg kita hormati memberikan "arahan" : "untuk mengetahui secara akurat suatu proses geologi coba dilihat terlebih dahulu dengan pandangan burung (red-jauh) baru secara dekat, kemudian jauh lagi trus dekatkan lagi". Berdasarkan "arahan" dari bapak dosen tsb masih terngiang sampai sekarang, apakah jika dikaitkan dengan disiplin ilmu geologi, apakah jika mahasiswa baru langsung terjun ke specialist apa nantinya ada "bagian" geology yang hilang dari pola analisa nantinya? Sehingga dalam menterjemahkan dan analisa suatu proses geologi tidak secara "pandangan burung" terlebih dahulu.Salam,RN  Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network. From: Rovicky Dwi PutrohariSent: Wednesday, 10 June 2015 09:15To: IAGIReply To: iagi-net@iagi.or.idSubject: [iagi-net] Geo-Generalist.Bidang kerja dan profesi lulusan geologi saat ini sudah sangat banyak beragam. Dengan aplikasi bidang studi khusus sdh bisa menjadi Geomodeller, Petrophysicist, Engineering Geology, Mining Geologist, Structure geologist, Hydrogeologist, Sedimentologist, Pedogeologist,Geochemist, Stratigrapher, Geoarcheologist, Mineralogist/Gemologist dan masih banyak lagi. Konsekuensi dari banyaknya profesi ini akhirnya melihat pendidikan geologi ini menghasilkan lulusan geologi yang seolah "ga bisa apa-apa". Bukan karena ketidak mampuan tetapi tuntutan profesinya sudah sangat spesifik fokus dan mendalam. Tapi yg dipelajari di kampus mencakup segala ilmu kebumian. Ini terjadi karena yg dipelajari sebagai ilmu dasar wajib sangat banyak beragam yang barangkali tidak terpakai saat kerja nantinya. Ya, karena profesinya sudah sangat spesifik, fokus dan mendalam. Tantangan bidang studi geologi saat ini tentunya bagaimana menghasilkan tenaga kerja atau pencipta kerja yg lebih spesifik, mempelajari mata kuliah yg memang nantinya diperlukan, dalam waktu kuliah yg semakin singkat. Dan kalau bisa dengan biaya lebih efisien. Apakah perlu dipikirkan untuk membuat Fakultas Geologi dengan jurusan yg lebih spesifik dengan beban studi yang sudah "menjurus" ke bidang profesi nantinya yg lebih spesifik ? Dipisahkan sejak semester satu !Pemekaran keilmuan ini barangkali perlu diantisipasi sejak dari pendidikannya. Yang barangkali perlu juga disiapkan sejak dini. Hanya mencoba berpikir sejenak melihat banyaknya lulusan "Geologist yg Generalis" yg mengatakan masihenganggur mencari pekerjaan. SalamRdp-- --"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of 

any information posted on IAGI mailing list.








Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iag

[iagi-net] Geo-Generalist.

2015-06-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Bidang kerja dan profesi lulusan geologi saat ini sudah sangat banyak
beragam. Dengan aplikasi bidang studi khusus sdh bisa menjadi Geomodeller,
Petrophysicist, Engineering Geology, Mining Geologist, Structure
geologist, Hydrogeologist, Sedimentologist, Pedogeologist,Geochemist,
Stratigrapher, Geoarcheologist, Mineralogist/Gemologist dan masih banyak
lagi. Konsekuensi dari banyaknya profesi ini akhirnya melihat pendidikan
geologi ini menghasilkan lulusan geologi yang seolah "ga bisa apa-apa".
Bukan karena ketidak mampuan tetapi tuntutan profesinya sudah sangat
spesifik fokus dan mendalam. Tapi yg dipelajari di kampus mencakup segala
ilmu kebumian.

Ini terjadi karena yg dipelajari sebagai ilmu dasar wajib sangat
banyak beragam yang barangkali tidak terpakai saat kerja nantinya. Ya,
karena profesinya sudah sangat spesifik, fokus dan mendalam.

Tantangan bidang studi geologi saat ini tentunya bagaimana menghasilkan
tenaga kerja atau pencipta kerja yg lebih spesifik, mempelajari mata
kuliah yg memang nantinya diperlukan, dalam waktu kuliah yg semakin
singkat. Dan kalau bisa dengan biaya lebih efisien.

Apakah perlu dipikirkan untuk membuat Fakultas Geologi dengan jurusan yg
lebih spesifik dengan beban studi yang sudah "menjurus" ke bidang profesi
nantinya yg lebih spesifik ? Dipisahkan sejak semester satu !

Pemekaran keilmuan ini barangkali perlu diantisipasi sejak dari
pendidikannya. Yang barangkali perlu juga disiapkan sejak dini.

Hanya mencoba berpikir sejenak melihat banyaknya lulusan "Geologist yg
Generalis" yg mengatakan masihenganggur mencari pekerjaan.

Salam
Rdp


-- 
--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.