Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-23 Terurut Topik Bandono Salim
Yatno yang sangat terpelajar, para yang sangat terpelajar  mau buktikan  cara 
berfikir santos, openheimer, dan turangga st kan tak ada salahnya. 
Mogamoga dari sini nanti muncul ilmu baru. 
Siapa tahu to mudah2an ilmu itu muncul di Indonesia yang penuh dengan fenomena 
geologi, arkeologi.
Kalau betul, maka akan memudahkan bangsa ini menjadi kaya, krn terbukti ilmu 
dari turangga seta akAn menghemat telitian geologi.
Semoga.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Thu, 23 Feb 2012 12:57:37 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Bukan gitu Mas,

Nanti jadi Geoklenik lagi, maksud saya jangan dicampur aduk, penelitian
ilmiah jangan pake kaidah rohaniah dan sebaliknya, kecuali ada bagian yang
jelas overlapping antara dua pendekatan itu.

Yatno

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 21, 2012 3:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Lha nggih niku. Kalau pendekatan ilmu rohani dan ilmu katon dapat dilakukan,
haruskah geologiwan juga belajar ilmu rokhani?
Semoga dua jalur ilmu ini tidak bertentangan.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: "Yustinus Suyatno Yuwono"  

Date: Tue, 21 Feb 2012 13:49:52 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Mas Bandono yang baik,

Namanya Mbah Maridjan. Beliau bukan ilmuwan, tetapi rohaniwan yang dipercaya
Sultan untuk menjaga G Merapi dan penduduk sekitar. Pendekatannya adalah
kekuatan rohani. Sedangkan Mbah Surono rekan kita itu adalah ilmuwan seperti
kita ini, dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya dua jenis pendekatan ini
adalah sah-sah saja. Dan saya percaya Mbah Maridjan (alm) sekarang ini
sangat bahagia. Meninggalnya aja gk sakit, mungkin hanya hitungan detik atau
menit ketika ditelan Wedhus Gembel Merapi. Kita- kita ini belum tahu apakah
nantinya lebih bahagia dari Mbah Maridjan??

Yatno

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 3:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok
sama turangga seta kaleee, 
Maaf kalau salah.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: Ok Taufik  

Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu
Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang
Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak
Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi
Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi.

2012/2/20 Bandono Salim 

Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak
Yatno. Bisa saja beda persepsi.
Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit.
Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak?
Powered by Telkomsel BlackBerryR


-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 

Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original M

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-22 Terurut Topik Bandono Salim
Hihihi sing memberi perintah kan ahli klenik semua. Geologinya sebagai peresmi 
ilmiah, spy teori antlantis dan eden of the eastnya laku.
Ini mnrt aku, bisa saja salah, mohon maaf ke para yang sangat terpelajar, saya 
kan masih belajar.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Thu, 23 Feb 2012 12:57:37 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Bukan gitu Mas,

Nanti jadi Geoklenik lagi, maksud saya jangan dicampur aduk, penelitian
ilmiah jangan pake kaidah rohaniah dan sebaliknya, kecuali ada bagian yang
jelas overlapping antara dua pendekatan itu.

Yatno

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 21, 2012 3:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Lha nggih niku. Kalau pendekatan ilmu rohani dan ilmu katon dapat dilakukan,
haruskah geologiwan juga belajar ilmu rokhani?
Semoga dua jalur ilmu ini tidak bertentangan.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: "Yustinus Suyatno Yuwono"  

Date: Tue, 21 Feb 2012 13:49:52 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Mas Bandono yang baik,

Namanya Mbah Maridjan. Beliau bukan ilmuwan, tetapi rohaniwan yang dipercaya
Sultan untuk menjaga G Merapi dan penduduk sekitar. Pendekatannya adalah
kekuatan rohani. Sedangkan Mbah Surono rekan kita itu adalah ilmuwan seperti
kita ini, dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya dua jenis pendekatan ini
adalah sah-sah saja. Dan saya percaya Mbah Maridjan (alm) sekarang ini
sangat bahagia. Meninggalnya aja gk sakit, mungkin hanya hitungan detik atau
menit ketika ditelan Wedhus Gembel Merapi. Kita- kita ini belum tahu apakah
nantinya lebih bahagia dari Mbah Maridjan??

Yatno

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 3:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok
sama turangga seta kaleee, 
Maaf kalau salah.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: Ok Taufik  

Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu
Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang
Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak
Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi
Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi.

2012/2/20 Bandono Salim 

Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak
Yatno. Bisa saja beda persepsi.
Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit.
Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak?
Powered by Telkomsel BlackBerryR


-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 

Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PA

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-22 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Bukan gitu Mas,

Nanti jadi Geoklenik lagi, maksud saya jangan dicampur aduk, penelitian
ilmiah jangan pake kaidah rohaniah dan sebaliknya, kecuali ada bagian yang
jelas overlapping antara dua pendekatan itu.

Yatno

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 21, 2012 3:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Lha nggih niku. Kalau pendekatan ilmu rohani dan ilmu katon dapat dilakukan,
haruskah geologiwan juga belajar ilmu rokhani?
Semoga dua jalur ilmu ini tidak bertentangan.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: "Yustinus Suyatno Yuwono"  

Date: Tue, 21 Feb 2012 13:49:52 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Mas Bandono yang baik,

Namanya Mbah Maridjan. Beliau bukan ilmuwan, tetapi rohaniwan yang dipercaya
Sultan untuk menjaga G Merapi dan penduduk sekitar. Pendekatannya adalah
kekuatan rohani. Sedangkan Mbah Surono rekan kita itu adalah ilmuwan seperti
kita ini, dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya dua jenis pendekatan ini
adalah sah-sah saja. Dan saya percaya Mbah Maridjan (alm) sekarang ini
sangat bahagia. Meninggalnya aja gk sakit, mungkin hanya hitungan detik atau
menit ketika ditelan Wedhus Gembel Merapi. Kita- kita ini belum tahu apakah
nantinya lebih bahagia dari Mbah Maridjan??

Yatno

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 3:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok
sama turangga seta kaleee, 
Maaf kalau salah.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: Ok Taufik  

Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu
Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang
Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak
Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi
Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi.

2012/2/20 Bandono Salim 

Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak
Yatno. Bisa saja beda persepsi.
Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit.
Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak?
Powered by Telkomsel BlackBerryR


-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 

Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade t

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-21 Terurut Topik Bandono Salim
Itu yang dilakukan moyang kita. Ndak usah angkat dari luar daerah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Tue, 21 Feb 2012 08:51:55 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Belajar dari g Kelud ini maka kalau mau buat candi/stone henge/piramid tinggal 
ambil saja kekar tiang  dan pasirnya tinggal ngayak "brecciated lava", ndak 
perlu cari dari luar.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: hse...@gmail.com
Date: Tue, 21 Feb 2012 08:28:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Kubah lava lama di Kelud dengan columnar joint juga asal mulanya seperti kubah 
lava yang baru.  Kalau sudah dingin betul, kubah lava baru juga akan membentuk 
kolumnar joint (mungkin ribuan tahun yad).  Permukaan lava baru kan memang 
keriput tajam-tajam begitu Pak Amien.

Bukan begitu Pak Yatno?

Habash
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 21 Feb 2012 14:08:41 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Gambar yang super bagus,

Nah mirip "Pyramid" ya?? Lebih indah dari piramyt Giza, paling tidak
bagian luarnya. Hebaa..

 

Salam 

Yatno

 

From: amien widodo [mailto:amienwid...@yahoo.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 2:49 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Perdebatan asal kolumnar joint yang dipakai di Candi Gunung Padang dan pasir
yang ada di dalamnya masih rame,

exsitu atau insitu.

Ini ada contoh kubah lava G Kelud yang lama memperlihatkan columnar joint
dan yang baru (2007) anak G kelud 

berupa "gundukan pasir - kerikil sampai bongkah" (lava terbreksikan???)
(attachment). 

Jangan-jangan di Gunung Padang sama semua material INSITU seperti yg ada di
G Kelud.

 

 

AW 




Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-21 Terurut Topik amienwidodo
Belajar dari g Kelud ini maka kalau mau buat candi/stone henge/piramid tinggal 
ambil saja kekar tiang  dan pasirnya tinggal ngayak "brecciated lava", ndak 
perlu cari dari luar.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: hse...@gmail.com
Date: Tue, 21 Feb 2012 08:28:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Kubah lava lama di Kelud dengan columnar joint juga asal mulanya seperti kubah 
lava yang baru.  Kalau sudah dingin betul, kubah lava baru juga akan membentuk 
kolumnar joint (mungkin ribuan tahun yad).  Permukaan lava baru kan memang 
keriput tajam-tajam begitu Pak Amien.

Bukan begitu Pak Yatno?

Habash
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 21 Feb 2012 14:08:41 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Gambar yang super bagus,

Nah mirip "Pyramid" ya?? Lebih indah dari piramyt Giza, paling tidak
bagian luarnya. Hebaa..

 

Salam 

Yatno

 

From: amien widodo [mailto:amienwid...@yahoo.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 2:49 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Perdebatan asal kolumnar joint yang dipakai di Candi Gunung Padang dan pasir
yang ada di dalamnya masih rame,

exsitu atau insitu.

Ini ada contoh kubah lava G Kelud yang lama memperlihatkan columnar joint
dan yang baru (2007) anak G kelud 

berupa "gundukan pasir - kerikil sampai bongkah" (lava terbreksikan???)
(attachment). 

Jangan-jangan di Gunung Padang sama semua material INSITU seperti yg ada di
G Kelud.

 

 

AW 




Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-21 Terurut Topik Bandono Salim
Hehehe pak yatno, jual beli manuk belum masuk yaa. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 21 Feb 2012 14:20:01 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya mo buka kartu aja ya sama rekan-2.
Bidang Hard rock memang susah cari duit. Tapi Rezeki di Atas yang ngatur.
Saya banyak pengalaman lain di luar Petrologi: Geothermal, Basement
Reservoir, ANDAL, Geologi Teknik, Geohidrologi, selain Petrografi untuk
Hydrocarbon dan Mineral Deposit. Itu untuk menunjang hidup keluarga karena
gaji PNS sangat kecil, dan untuk mengembangkan hoby Petrology Volcanic yang
kering tapi penting itu.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] 
Sent: Monday, February 20, 2012 1:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha
urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg
minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya
banyak...
ISM



> Pak Yatno,
>
> kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan
> petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak
> mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih
> pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20
> Yustinus Suyatno Yuwono 
>
>> Pak Danny yang baik.
>>
>> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada
>> lebih banyak yang
>> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati
>> membuat
>> interpretasinya.
>> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65
>> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan
>> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada
>> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya
>> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
>> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan
>> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi
>> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau
>> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya
>> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan???
>> Berapa % lulusan geologi
>> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di
>> volcanic terrain dan
>> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil
>> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di
>> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace
>> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>>
>> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing
>> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada
>> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan
>> melupakannya???
>>
>> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products,
>> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika
>> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga
>> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P
>> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
>> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
>> Salam,
>> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>>
>>
>> -Original Message-
>> From: Danny Hilman Natawidjaja
>> [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>>  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
>> YATNO
>>
>> Terimakasih pak Yatno,
>> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung
>> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal
>> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan
>> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil
>> S3 di Caltech.
>> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar
>> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti
>> dengan kompleksitasnya.  Dalam dua decade terakhir ini
>> penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
>> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada
>> pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi.
>> Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan
>> stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja.
>> Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu
>> hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara
>> tumpukan endapan volkanik... tapi
>> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab
>> tantangan.
>>
>> Salam
>> DHN
>>
>>
>> -Original Message-
>> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
>> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
>> To

Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-21 Terurut Topik mohammadsyaiful
Pak Yatno,

Berarti bisa bertubi-tubi tuh kursusnya. Selain 'volcanic products", ternyata 
juga ikut2an di migas (basement petrology), panasbumi, dll. Tov-markotov!

Eh pak, sudah dihubungi oleh om Hari Utomo hari ini atau belum?

Lam-Salam,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 21, 2012, at 1:15 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono"  
wrote:

> Ipul dan Daru,
> 
> Ipul, jangan manas- manasi wong tuwo, mengko kuwalat.
> 
> Daru,Saya coba siapkan, tetapi karena sudah ada Pak Tikno dan Mbakyu McPhie
> yang lebih muda, biarlah mereka yang focus di bagian field nya, saya akan
> sharing pengetahuan di bidang "petrogenesis & implikasi tektonik gunungapi,
> gimana Pak?
> Salam,
> Yatno
> 
> -Original Message-
> From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
> Sent: Tuesday, February 21, 2012 5:13 AM
> To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG
> PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Itulah yg kumaksud pula, he..he..
> Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno,
> 'kan? Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti
> bikin rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi
> presentasinya, terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya,
> terus..terus..
> 
> Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini.
> 
> Salam dari mBogor,
> Syaiful
> 
> Sent from my deep hart
> 
> On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" 
> wrote:
> 
>> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
>> 
>> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi
> berkaitan
>> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
>> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
>> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
>> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
>> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
>> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak
> McPhie
>> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
>> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang
> hati
>> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya......
>> 
>> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
>> 
>> Salam - Daru 
>> 
>> -Original Message-
>> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
>> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>> 
>> Pak Danny yang baik.
>> 
>> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
> yang
>> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
>> interpretasinya.
>> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
>> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
>> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
>> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
>> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya
> ini.
>> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak
> ada
>> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
>> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
> geologi
>> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
> dan
>> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
>> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
>> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
>> 
>> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
>> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
>> sibuk dan melupakannya???
>> 
>> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
>> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
>> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
>> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
>> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
>> Salam,
>> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>> 
>> 
>> -Original Message-
>> From: Danny Hilman

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-21 Terurut Topik Bandono Salim
Lha nggih niku. Kalau pendekatan ilmu rohani dan ilmu katon dapat dilakukan, 
haruskah geologiwan juga belajar ilmu rokhani?
Semoga dua jalur ilmu ini tidak bertentangan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 21 Feb 2012 13:49:52 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Mas Bandono yang baik,

Namanya Mbah Maridjan. Beliau bukan ilmuwan, tetapi rohaniwan yang dipercaya
Sultan untuk menjaga G Merapi dan penduduk sekitar. Pendekatannya adalah
kekuatan rohani. Sedangkan Mbah Surono rekan kita itu adalah ilmuwan seperti
kita ini, dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya dua jenis pendekatan ini
adalah sah-sah saja. Dan saya percaya Mbah Maridjan (alm) sekarang ini
sangat bahagia. Meninggalnya aja gk sakit, mungkin hanya hitungan detik atau
menit ketika ditelan Wedhus Gembel Merapi. Kita- kita ini belum tahu apakah
nantinya lebih bahagia dari Mbah Maridjan??

Yatno

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 3:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok
sama turangga seta kaleee, 
Maaf kalau salah.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: Ok Taufik  

Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu
Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang
Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak
Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi
Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi.

2012/2/20 Bandono Salim 

Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak
Yatno. Bisa saja beda persepsi.
Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit.
Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak?
Powered by Telkomsel BlackBerryR


-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 

Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-21 Terurut Topik Andi AB Salahuddin
 
Pak Yatno ysh,
 
Betul yang bapak sampaikan.., sekarang sudah umum membaca published references 
tanpa ketemu langsung dengan penulisnya.
 
Yang saya maksud kira-kira begini pak, dari email-email sebelumnya ada sharing 
dari beberapa kawan iagi netter bahwa short course di bidang hard rock umumnya 
dibawakan oleh instructor dari Autralia misalnya yang malah belajar lihat 
gunung di Indonesia :)
 
Padahal dalam kenyataanya banyak akademisi (semisal Bu Emmy, Pak Yatno, Pak 
Bambang dan masih banyak lagi yang lain) atau praktisi yang Indonesia aseli 
yang dari expertise dan experience tentunya tidak kalah oleh instructors dari 
luar.
 
Rencana Bapak untuk membuat kursus singkat tentang petrology HC-filled basement 
reservoir April nanti, merupakan ide yang sangat bagus pak. Dijamin akan 
mengundang banyak antusias dari rekan-rekan yang berkecimpung di reservoir ini 
terutama yang bekerja di cekungan SumSel dan ?Jatibarang.
 
 
Salam hormat, 
Andi.
 
--- On Mon, 2/20/12, Yustinus Suyatno Yuwono  wrote:


From: Yustinus Suyatno Yuwono 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Monday, February 20, 2012, 10:23 PM


Andi yang baik,
Sekarang sudah jamannya digital, berguru tidak perlu pergi jauh-2 ke
orangnya. Baca aja published paper- nya. Di petrologi, banyak rekan- rekan
bule yang me- refer ke paper-paper saya, terutama yang mengenai batuan
potasik- ultrapotasik yang tadinya hanya diketahui banyak ditemukan di
Italy, ternyata di Indonesia (Sulawesi dan Jawa) juga dijumpai.

Salam,
Yatno

-Original Message-
From: a_baiq...@yahoo.com [mailto:a_baiq...@yahoo.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 10:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

'Tantangan' Mas Syaiful merupakan ide yang brilliant tuh Pak Yatno.

Semoga kedepannya para hard rocker kita (dan juga dr luar) justru berguru
dari ahli-ahli Indonesia yang sudah liat gunung sejak SD semacam Pak Yatno.

Salam 'Siapa Takut?'
Andi.
*yang juga sempat diajar sama Pak Yatno*

Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Mon, 20 Feb 2012 15:32:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Om Yatno, beberapa kali kok menuliskan bahwa mau pensiun. Ingin tahu nih,
setelah pensiun bulan ini, om Yatno mau melakukan apa?

Jika masih bingung (semoga tidak), bagaimana jika ikut saya di IAGI untuk
bikin kursus ttg "volcanic products" atau semacamnya seperti cerita om Gito
di negeri sono? Berani terima tantangan ini?

Salam,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 1:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" 
wrote:

> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya
ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak
ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan l

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-21 Terurut Topik hsemim
Kubah lava lama di Kelud dengan columnar joint juga asal mulanya seperti kubah 
lava yang baru.  Kalau sudah dingin betul, kubah lava baru juga akan membentuk 
kolumnar joint (mungkin ribuan tahun yad).  Permukaan lava baru kan memang 
keriput tajam-tajam begitu Pak Amien.

Bukan begitu Pak Yatno?

Habash
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 21 Feb 2012 14:08:41 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Gambar yang super bagus,

Nah mirip "Pyramid" ya?? Lebih indah dari piramyt Giza, paling tidak
bagian luarnya. Hebaa..

 

Salam 

Yatno

 

From: amien widodo [mailto:amienwid...@yahoo.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 2:49 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Perdebatan asal kolumnar joint yang dipakai di Candi Gunung Padang dan pasir
yang ada di dalamnya masih rame,

exsitu atau insitu.

Ini ada contoh kubah lava G Kelud yang lama memperlihatkan columnar joint
dan yang baru (2007) anak G kelud 

berupa "gundukan pasir - kerikil sampai bongkah" (lava terbreksikan???)
(attachment). 

Jangan-jangan di Gunung Padang sama semua material INSITU seperti yg ada di
G Kelud.

 

 

AW 




RE: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-21 Terurut Topik Dandy Hidayat

Pak Yatno dan Team - Teman Geo's 
 
Beberapa waktu lalu ada tulisan tentang Gaji Expart , dan sekarang masalah 
masalah GeoDuit , Saya pikir perlu ada standarisasi Tunjangan dan pendapatan 
bagi para geologist khususnya dalam bidang Vulkanologi dan kebencanaan serta 
bidang lain yang secara "pasar" kurang memberikan keuntungan dibanding GeoMigas 
dan Geo Mineral. 
Mengingat mulai dari awal kita kerja (termasuk saya) pasti akan melihat 
seberapa besar penghasilan. 
 
Saya setuju kalau Geologist sebagai profesi dianngap sama seperti profesi lain 
seperti pengacara (karena khusus dari sekolah hukum) dan Dokter (karena dari 
fakultas kedokteran). 
 
Geologist yang nyasar demi sesuap nasi (seperti saya) ya mesti rela ikut gaji 
sesuai pasaran alias Gelogist seperti Hoby . tapi Sebagai Profesi Geologist 
apalagi bidang Bencana, Vulkano dan Air tanah perlu ada Incentive dari 
pemerintah / Lembaga Terkait. 
 
Semoga masukan saya bermanfaat, 
 
Salam 

Dandy 
 
 

> From: yuw...@gc.itb.ac.id
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Tue, 21 Feb 2012 13:32:50 +0700
> Subject: RE: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG 
> PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Itulah Indonesia Bro!!! Geolog Indonesia adalah Geoduit. Bidang yang basah 
> melimpah peminatnya. Bidang Petrologidan basic science lainnya?? 
> Bahkan di ITB sejak kurikulum 2005 Mata kuliah Mineral Optik digabung dengan 
> Petrografi menjadi MK Mineral Optik dan Petrografi, 1 semester 3 SKS, yang 
> tadinya 6 SKS. Sudah gitu Pak Danny enak aja menyalahkan saya kenapa gk 
> kaderisasi Bukan gk kaderisasi, peminatnya itu 
> lho..selain alokasi jumlah dosen juga terbatas.
> Salam,
> Yatno
> 
> 
> -Original Message-
> From: Prianggito Sulistiono [mailto:git_m...@yahoo.com] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 6:05 PM
> To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG 
> PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Saya amati, geolog2 Australia banyak yg tertarik akan volkanologi karena 
> volkanisme itu suatu rangkaian proses alami yg menakjubkan yg di negaranya 
> tidak dijumpai. Begitu punya uang sedikit mereka langsung pergi mencari 
> volkano di Selandia Baru, Indonesia atau negara Pasifik lainnya utk dikagumi 
> dan dipelajari.
> Geolog Indonesia sejak lahir sudah mengenal gunungapi. Anak2 TK-SD selalu 
> menggambar volkano berdekatan dengan sawah. Hidup berdampingan dengan 
> gunungapi adalah sesuatu yg being taken for granted. Hal ini ternyata 
> mengurangi antusiasme utk secara bersungguh2 mempelajari ilmu kegunungapian. 
> Mahasiswa geologi melakukan pendakian gunung dg semangat pecinta alam, bukan 
> pecinta ilmu kegunungapian
> (salut akan usaha RDP, Budi Brahmantyo dkk dalam menggeologikan masyarakat 
> dan memasyarakatkan geologi)
> 
> Wslm
> Prianggito
> 
> Sent from my iPhone
> 
> 
> On 20/02/2012, at 9:43 PM, "Bandono Salim"  wrote:
> 
> > Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak 
> > sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, 
> > bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya.
> > Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral.
> > Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada.
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> > 
> > -Original Message-
> > From: "S. (Daru) Prihatmoko" 
> > Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 
> > To: 
> > Reply-To: 
> > Cc: 
> > Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG 
> > : PENCERAHAN PAK YATNO
> > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> > 
> > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
> > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
> > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
> > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> > 
> > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> > 
> > Salam - Daru 
> > 
> > -Original Message-
> > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yu

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-21 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Ngomong-omong kaderisasi, th yl saya membimbing Dosen Yunior dari UGM,
namanya Nugroho, sekarang ambil S-3 di Jepang. Thesis S-2 nya topic nya
volkanik Dakah, Karang Sambung. Mudah- mudahan nanti balik lagi jadi dosen
di UGM dan mau meneruskan hoby saya ini di sana. Tapi yaitu tadi, sedikit
sekali yang berminat penelitian di volcanic petrology.

Yatno

 

From: Ok Taufik [mailto:ok.tau...@gmail.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 1:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Pak Yatno,

 

kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi
volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak
bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:)))

2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono 

Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)



-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]

Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin keci

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-21 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Saya mo buka kartu aja ya sama rekan-2.
Bidang Hard rock memang susah cari duit. Tapi Rezeki di Atas yang ngatur.
Saya banyak pengalaman lain di luar Petrologi: Geothermal, Basement
Reservoir, ANDAL, Geologi Teknik, Geohidrologi, selain Petrografi untuk
Hydrocarbon dan Mineral Deposit. Itu untuk menunjang hidup keluarga karena
gaji PNS sangat kecil, dan untuk mengembangkan hoby Petrology Volcanic yang
kering tapi penting itu.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] 
Sent: Monday, February 20, 2012 1:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha
urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg
minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya
banyak...
ISM



> Pak Yatno,
>
> kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan
> petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak
> mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih
> pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20
> Yustinus Suyatno Yuwono 
>
>> Pak Danny yang baik.
>>
>> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada
>> lebih banyak yang
>> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati
>> membuat
>> interpretasinya.
>> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65
>> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan
>> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada
>> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya
>> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
>> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan
>> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi
>> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau
>> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya
>> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan???
>> Berapa % lulusan geologi
>> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di
>> volcanic terrain dan
>> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil
>> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di
>> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace
>> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>>
>> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing
>> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada
>> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan
>> melupakannya???
>>
>> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products,
>> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika
>> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga
>> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P
>> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
>> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
>> Salam,
>> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>>
>>
>> -Original Message-
>> From: Danny Hilman Natawidjaja
>> [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>>  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
>> YATNO
>>
>> Terimakasih pak Yatno,
>> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung
>> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal
>> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan
>> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil
>> S3 di Caltech.
>> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar
>> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti
>> dengan kompleksitasnya.  Dalam dua decade terakhir ini
>> penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
>> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada
>> pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi.
>> Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan
>> stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja.
>> Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu
>> hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara
>> tumpukan endapan volkanik... tapi
>> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab
>> tantangan.
>>
>> Salam
>> DHN
>>
>>
>> -Original Message-
>> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
>> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
>> YATNO
>>
>> Pak Danny,
>> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu
>> banyak sekali aspek
>> heterogenitasnya, baik secara

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Dulu memang saya geologist lapangan, sering bantu Pertamina (HC maupun
Geothermal)

Saya pernah MS di Cekungan Melawi Kalbar sepanjang 30 Km.

Yatno

 

From: Franciscus B Sinartio [mailto:fbsinar...@yahoo.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 1:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Pak Yatno tidak menakuti siapapun, tetapi membuat orang lebih tertarik pada
batuan sediment.

Seingat saya dulu, Pak Yatno jadi reference ttg sedimentology beberapa
senior saya dulu di perusahaan minyak.

 

tapi benar juga nih Taufik, apa Pak Yatno tidak sedih tidak ada penerus nya?

kayak cerita Kho Ping Ho, mesti terus bertahan di dunia persilatan sampai
ketemu murid yang bisa digemleng jadi penggantinya.

 

selamat berhari senin.

 

fbs

 

 

  _  

From: Ok Taufik 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, February 20, 2012 1:29 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Pak Yatno,

 

kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi
volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak
bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:)))

2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono 

Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)



-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]

Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone i

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Gambar yang super bagus,

Nah mirip "Pyramid" ya?? Lebih indah dari piramyt Giza, paling tidak
bagian luarnya. Hebaa..

 

Salam 

Yatno

 

From: amien widodo [mailto:amienwid...@yahoo.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 2:49 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Perdebatan asal kolumnar joint yang dipakai di Candi Gunung Padang dan pasir
yang ada di dalamnya masih rame,

exsitu atau insitu.

Ini ada contoh kubah lava G Kelud yang lama memperlihatkan columnar joint
dan yang baru (2007) anak G kelud 

berupa "gundukan pasir - kerikil sampai bongkah" (lava terbreksikan???)
(attachment). 

Jangan-jangan di Gunung Padang sama semua material INSITU seperti yg ada di
G Kelud.

 

 

AW 



RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Saya sudah lama over sex (over seket) dan over sweet (over swidak)
Ok dapat diatur kopi daratnya. Mungkin workshop di Yogya, yang ngatur Gus
Ipul sama Gus Daru tuh.

Yatno

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 2:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Cak Yatno tak kiro jenengan itu masih remaja loh ternyata udah 65th

Ok tetep semangat pak se kali2 kita kopi darat ya

Suwun
Avi 0666 nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena r

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Pul,
Mungkin servernya nge send sendiri.
Saya sudah jawab ke Daru tuh dah dibaca belum?

Yatno

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 3:32 PM
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Om Yatno, beberapa kali kok menuliskan bahwa mau pensiun. Ingin tahu nih,
setelah pensiun bulan ini, om Yatno mau melakukan apa?

Jika masih bingung (semoga tidak), bagaimana jika ikut saya di IAGI untuk
bikin kursus ttg "volcanic products" atau semacamnya seperti cerita om Gito
di negeri sono? Berani terima tantangan ini?

Salam,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 1:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" 
wrote:

> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya
ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak
ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik...
tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
> 
> Salam
> DHN
> 
> 
> -----Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali
aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma
hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan
berguna.
> Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
> Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
> untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
> geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.
> 
> Salam
> DHN
> 
> -Original Message

RE: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono




Ipul dan Daru,

Ipul, jangan manas- manasi wong tuwo, mengko kuwalat.

Daru,Saya coba siapkan, tetapi karena sudah ada Pak Tikno dan Mbakyu McPhie
yang lebih muda, biarlah mereka yang focus di bagian field nya, saya akan
sharing pengetahuan di bidang "petrogenesis & implikasi tektonik gunungapi,
gimana Pak?
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 21, 2012 5:13 AM
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG
PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Itulah yg kumaksud pula, he..he..
Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno,
'kan? Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti
bikin rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi
presentasinya, terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya,
terus..terus..

Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini.

Salam dari mBogor,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" 
wrote:

> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> 
> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi
berkaitan
> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak
McPhie
> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang
hati
> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> 
> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> 
> Salam - Daru 
> 
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya
ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak
ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Mas Bandono yang baik,

Namanya Mbah Maridjan. Beliau bukan ilmuwan, tetapi rohaniwan yang dipercaya
Sultan untuk menjaga G Merapi dan penduduk sekitar. Pendekatannya adalah
kekuatan rohani. Sedangkan Mbah Surono rekan kita itu adalah ilmuwan seperti
kita ini, dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya dua jenis pendekatan ini
adalah sah-sah saja. Dan saya percaya Mbah Maridjan (alm) sekarang ini
sangat bahagia. Meninggalnya aja gk sakit, mungkin hanya hitungan detik atau
menit ketika ditelan Wedhus Gembel Merapi. Kita- kita ini belum tahu apakah
nantinya lebih bahagia dari Mbah Maridjan??

Yatno

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 3:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok
sama turangga seta kaleee, 
Maaf kalau salah.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: Ok Taufik  

Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu
Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang
Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak
Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi
Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi.

2012/2/20 Bandono Salim 

Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak
Yatno. Bisa saja beda persepsi.
Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit.
Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak?
Powered by Telkomsel BlackBerryR


-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 

Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu

Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Ok Taufik
Pak yang bilang kenapa nggak kaderisasi kayaknya saya deh...bukan pak Danny.

2012/2/21 Yustinus Suyatno Yuwono 

> Itulah Indonesia Bro!!! Geolog Indonesia adalah Geoduit. Bidang yang basah
> melimpah peminatnya. Bidang Petrologidan basic science lainnya??
> Bahkan di ITB sejak kurikulum 2005 Mata kuliah Mineral Optik digabung
> dengan Petrografi menjadi MK Mineral Optik dan Petrografi, 1 semester 3
> SKS, yang tadinya 6 SKS. Sudah gitu Pak Danny enak aja menyalahkan saya
> kenapa gk kaderisasi Bukan gk kaderisasi, peminatnya
> itu lho..selain alokasi jumlah dosen juga terbatas.
> Salam,
> Yatno
>
>
> -Original Message-
> From: Prianggito Sulistiono [mailto:git_m...@yahoo.com]
> Sent: Monday, February 20, 2012 6:05 PM
> To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG
> PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Saya amati, geolog2 Australia banyak yg tertarik akan volkanologi karena
> volkanisme itu suatu rangkaian proses alami yg menakjubkan yg di negaranya
> tidak dijumpai. Begitu punya uang sedikit mereka langsung pergi mencari
> volkano di Selandia Baru, Indonesia atau negara Pasifik lainnya utk
> dikagumi dan dipelajari.
> Geolog Indonesia sejak lahir sudah mengenal gunungapi. Anak2 TK-SD selalu
> menggambar volkano berdekatan dengan sawah. Hidup berdampingan dengan
> gunungapi adalah sesuatu yg being taken for granted. Hal ini ternyata
> mengurangi antusiasme utk secara bersungguh2 mempelajari ilmu
> kegunungapian. Mahasiswa geologi melakukan pendakian gunung dg semangat
> pecinta alam, bukan pecinta ilmu kegunungapian
> (salut akan usaha RDP, Budi Brahmantyo dkk dalam menggeologikan masyarakat
> dan memasyarakatkan geologi)
>
> Wslm
> Prianggito
>
> Sent from my iPhone
>
>
> On 20/02/2012, at 9:43 PM, "Bandono Salim"  wrote:
>
> > Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn
> banyak sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan,
> pelapukan, bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan
> intrusinya.
> > Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral.
> > Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada.
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > -Original Message-----
> > From: "S. (Daru) Prihatmoko" 
> > Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49
> > To: 
> > Reply-To: 
> > Cc: 
> > Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG
>  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> >
> > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi
> berkaitan
> > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic
> product
> > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak
> McPhie
> > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak
> dirujuk
> > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang
> hati
> > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> >
> > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> >
> > Salam - Daru
> >
> > -Original Message-
> > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
> > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> >
> > Pak Danny yang baik.
> >
> > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
> yang
> > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> > interpretasinya.
> > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya
> ini.
> > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak
> ada
> > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
> geologi
> > kita i

RE: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Itulah Indonesia Bro!!! Geolog Indonesia adalah Geoduit. Bidang yang basah 
melimpah peminatnya. Bidang Petrologidan basic science lainnya?? Bahkan 
di ITB sejak kurikulum 2005 Mata kuliah Mineral Optik digabung dengan 
Petrografi menjadi MK Mineral Optik dan Petrografi, 1 semester 3 SKS, yang 
tadinya 6 SKS. Sudah gitu Pak Danny enak aja menyalahkan saya kenapa gk 
kaderisasi Bukan gk kaderisasi, peminatnya itu lho..selain 
alokasi jumlah dosen juga terbatas.
Salam,
Yatno


-Original Message-
From: Prianggito Sulistiono [mailto:git_m...@yahoo.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 6:05 PM
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG 
: PENCERAHAN PAK YATNO

Saya amati, geolog2 Australia banyak yg tertarik akan volkanologi karena 
volkanisme itu suatu rangkaian proses alami yg menakjubkan yg di negaranya 
tidak dijumpai. Begitu punya uang sedikit mereka langsung pergi mencari volkano 
di Selandia Baru, Indonesia atau negara Pasifik lainnya utk dikagumi dan 
dipelajari.
Geolog Indonesia sejak lahir sudah mengenal gunungapi. Anak2 TK-SD selalu 
menggambar volkano berdekatan dengan sawah. Hidup berdampingan dengan gunungapi 
adalah sesuatu yg being taken for granted. Hal ini ternyata mengurangi 
antusiasme utk secara bersungguh2 mempelajari ilmu kegunungapian. Mahasiswa 
geologi melakukan pendakian gunung dg semangat pecinta alam, bukan pecinta ilmu 
kegunungapian
(salut akan usaha RDP, Budi Brahmantyo dkk dalam menggeologikan masyarakat dan 
memasyarakatkan geologi)

Wslm
Prianggito

Sent from my iPhone


On 20/02/2012, at 9:43 PM, "Bandono Salim"  wrote:

> Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak 
> sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, 
> bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya.
> Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral.
> Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: "S. (Daru) Prihatmoko" 
> Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 
> To: 
> Reply-To: 
> Cc: 
> Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : 
> PENCERAHAN PAK YATNO
> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> 
> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> 
> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> 
> Salam - Daru 
> 
> -----Original Message-----
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic pro

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Andi yang baik,
Sekarang sudah jamannya digital, berguru tidak perlu pergi jauh-2 ke
orangnya. Baca aja published paper- nya. Di petrologi, banyak rekan- rekan
bule yang me- refer ke paper-paper saya, terutama yang mengenai batuan
potasik- ultrapotasik yang tadinya hanya diketahui banyak ditemukan di
Italy, ternyata di Indonesia (Sulawesi dan Jawa) juga dijumpai.

Salam,
Yatno

-Original Message-
From: a_baiq...@yahoo.com [mailto:a_baiq...@yahoo.com] 
Sent: Monday, February 20, 2012 10:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

'Tantangan' Mas Syaiful merupakan ide yang brilliant tuh Pak Yatno.

Semoga kedepannya para hard rocker kita (dan juga dr luar) justru berguru
dari ahli-ahli Indonesia yang sudah liat gunung sejak SD semacam Pak Yatno.

Salam 'Siapa Takut?'
Andi.
*yang juga sempat diajar sama Pak Yatno*

Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Mon, 20 Feb 2012 15:32:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Om Yatno, beberapa kali kok menuliskan bahwa mau pensiun. Ingin tahu nih,
setelah pensiun bulan ini, om Yatno mau melakukan apa?

Jika masih bingung (semoga tidak), bagaimana jika ikut saya di IAGI untuk
bikin kursus ttg "volcanic products" atau semacamnya seperti cerita om Gito
di negeri sono? Berani terima tantangan ini?

Salam,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 1:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" 
wrote:

> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya
ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak
ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik...
tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
> 
> Salam
> DHN
> 
> 
> -----Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali
aspek
> heterogenitasnya, baik secara late

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pembalikan morfologi yang terjadi yg saya sitir itu yang terjadi di Merapi,
bukan di lokasi Gunung Padang.
http://rovicky.wordpress.com/2010/10/28/rumah-mbah-maridjan-pun-terkena-awan-panas/

rdp
2012/2/21 Bandono Salim 

> **
> Kalau ada pembalikan morfologi dlm waktu singkat yaa secara alami bisa
> terjadi kalau ada katastropis, gempa besar atau erupsi spt letusan toba.
> Mungkin juga pengungkitan oleh lempeng.
> Paling cepat perubahan morfologi oleh kegiatan manusia lah. Bukit jadi
> dataran,
> Salam
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
>  *From: *Jerry Sihombing 
> *Date: *Tue, 21 Feb 2012 09:08:46 +0700
> *To: *
> *ReplyTo: *
>  *Subject: *Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> wah ada pembalikan morfologi dalam waktu singkat kata Pak RDP,
> berarti ada sungai purba dong buat jalur angkut material bangun
> piramidanya. perlu diteliti lebih lanjut neh paleomorfologinya
>
> Salam,
>
> _JCS_
>
> On Mon, Feb 20, 2012 at 1:55 PM,  wrote:
>
>> yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha
>> urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg
>> minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya
>> banyak...
>> ISM
>>
>>
>>
>> > Pak Yatno,
>> >
>> > kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan
>> > petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak
>> > mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih
>> > pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20
>> > Yustinus Suyatno Yuwono 
>> >
>> >> Pak Danny yang baik.
>> >>
>> >> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada
>> >> lebih banyak yang
>> >> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati
>> >> membuat
>> >> interpretasinya.
>> >> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65
>> >> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan
>> >> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada
>> >> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya
>> >> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
>> >> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan
>> >> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi
>> >> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau
>> >> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya
>> >> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan???
>> >> Berapa % lulusan geologi
>> >> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di
>> >> volcanic terrain dan
>> >> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil
>> >> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di
>> >> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace
>> >> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>> >>
>> >> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing
>> >> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada
>> >> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan
>> >> melupakannya???
>> >>
>> >> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products,
>> >> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika
>> >> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga
>> >> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P
>> >> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
>> >> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
>> >> Salam,
>> >> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>> >>
>> >>
>> >> -Original Message-
>> >> From: Danny Hilman Natawidjaja
>> >> [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>> >>  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
>> >> To: iagi-net@iagi.or.id
>> >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
>> >> YATNO
>> >>
>> >> Terimakasih pak Yatno,
>> >> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung
>> >> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal
>> >> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan
>> >> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil
>> >> S3 di Caltech.
>> >> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar
>> >> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti
>> >> dengan kompleksitasnya.  Dal

RE: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Ipul dan Daru,

Ipul, jangan manas- manasi wong tuwo, mengko kuwalat.

Daru,Saya coba siapkan, tetapi karena sudah ada Pak Tikno dan Mbakyu McPhie
yang lebih muda, biarlah mereka yang focus di bagian field nya, saya akan
sharing pengetahuan di bidang "petrogenesis & implikasi tektonik gunungapi,
gimana Pak?
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 21, 2012 5:13 AM
To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG
PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Itulah yg kumaksud pula, he..he..
Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno,
'kan? Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti
bikin rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi
presentasinya, terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya,
terus..terus..

Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini.

Salam dari mBogor,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" 
wrote:

> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> 
> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi
berkaitan
> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak
McPhie
> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang
hati
> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> 
> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> 
> Salam - Daru 
> 
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya
ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak
ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ad

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Kalau ada pembalikan morfologi dlm waktu singkat yaa secara alami bisa terjadi 
kalau ada katastropis, gempa besar atau erupsi spt letusan toba. Mungkin juga 
pengungkitan oleh lempeng.
Paling cepat perubahan morfologi oleh kegiatan  manusia lah. Bukit jadi 
dataran,  
Salam  
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Jerry Sihombing 
Date: Tue, 21 Feb 2012 09:08:46 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
wah ada pembalikan morfologi dalam waktu singkat kata Pak RDP,
berarti ada sungai purba dong buat jalur angkut material bangun
piramidanya. perlu diteliti lebih lanjut neh paleomorfologinya

Salam,

_JCS_

On Mon, Feb 20, 2012 at 1:55 PM,  wrote:

> yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha
> urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg
> minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya
> banyak...
> ISM
>
>
>
> > Pak Yatno,
> >
> > kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan
> > petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak
> > mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih
> > pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20
> > Yustinus Suyatno Yuwono 
> >
> >> Pak Danny yang baik.
> >>
> >> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada
> >> lebih banyak yang
> >> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati
> >> membuat
> >> interpretasinya.
> >> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65
> >> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan
> >> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada
> >> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya
> >> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> >> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan
> >> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi
> >> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau
> >> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya
> >> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan???
> >> Berapa % lulusan geologi
> >> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di
> >> volcanic terrain dan
> >> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil
> >> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di
> >> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace
> >> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
> >>
> >> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing
> >> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada
> >> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan
> >> melupakannya???
> >>
> >> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products,
> >> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika
> >> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga
> >> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P
> >> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> >> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> >> Salam,
> >> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> >>
> >>
> >> -Original Message-
> >> From: Danny Hilman Natawidjaja
> >> [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> >>  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> >> To: iagi-net@iagi.or.id
> >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
> >> YATNO
> >>
> >> Terimakasih pak Yatno,
> >> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung
> >> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal
> >> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan
> >> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil
> >> S3 di Caltech.
> >> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar
> >> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti
> >> dengan kompleksitasnya.  Dalam dua decade terakhir ini
> >> penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> >> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada
> >> pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi.
> >> Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan
> >> stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja.
> >> Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu
> >> hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara
> >> tumpukan endapan volkanik... tapi
> >> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab
> >> tantangan.
> 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Jerry Sihombing
wah ada pembalikan morfologi dalam waktu singkat kata Pak RDP,
berarti ada sungai purba dong buat jalur angkut material bangun
piramidanya. perlu diteliti lebih lanjut neh paleomorfologinya

Salam,

_JCS_

On Mon, Feb 20, 2012 at 1:55 PM,  wrote:

> yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha
> urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg
> minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya
> banyak...
> ISM
>
>
>
> > Pak Yatno,
> >
> > kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan
> > petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak
> > mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih
> > pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20
> > Yustinus Suyatno Yuwono 
> >
> >> Pak Danny yang baik.
> >>
> >> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada
> >> lebih banyak yang
> >> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati
> >> membuat
> >> interpretasinya.
> >> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65
> >> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan
> >> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada
> >> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya
> >> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> >> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan
> >> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi
> >> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau
> >> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya
> >> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan???
> >> Berapa % lulusan geologi
> >> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di
> >> volcanic terrain dan
> >> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil
> >> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di
> >> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace
> >> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
> >>
> >> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing
> >> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada
> >> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan
> >> melupakannya???
> >>
> >> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products,
> >> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika
> >> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga
> >> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P
> >> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> >> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> >> Salam,
> >> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> >>
> >>
> >> -Original Message-
> >> From: Danny Hilman Natawidjaja
> >> [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> >>  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> >> To: iagi-net@iagi.or.id
> >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
> >> YATNO
> >>
> >> Terimakasih pak Yatno,
> >> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung
> >> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal
> >> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan
> >> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil
> >> S3 di Caltech.
> >> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar
> >> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti
> >> dengan kompleksitasnya.  Dalam dua decade terakhir ini
> >> penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> >> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada
> >> pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi.
> >> Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan
> >> stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja.
> >> Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu
> >> hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara
> >> tumpukan endapan volkanik... tapi
> >> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab
> >> tantangan.
> >>
> >> Salam
> >> DHN
> >>
> >>
> >> -----Original Message-
> >> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
> >> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> >> To: iagi-net@iagi.or.id
> >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
> >> YATNO
> >>
> >> Pak Danny,
> >> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volka

Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik hsemim
Kalau dekat sih saya mau jadi assistennya Pak Yatno, jadi tukang membagikan 
materi kursus, ngabsen, bagikan soal2, dll.  Ayo Mas Yatno, digarap saja. Tuh 
IAGI sudah bersedia membantu.
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Tue, 21 Feb 2012 00:04:23 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG 
: PENCERAHAN PAK YATNO
Materinya nanti kita bantu mas Syaiful yg penting blio mau ngajar aja

Salam
Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Tue, 21 Feb 2012 05:13:18 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG 
: PENCERAHAN PAK YATNO
Itulah yg kumaksud pula, he..he..
Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, 'kan? 
Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti bikin 
rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi presentasinya, 
terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, terus..terus..

Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini.

Salam dari mBogor,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko"  wrote:

> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> 
> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> 
> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> 
> Salam - Daru 
> 
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terk

Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Materinya nanti kita bantu mas Syaiful yg penting blio mau ngajar aja

Salam
Avi 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Tue, 21 Feb 2012 05:13:18 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG 
: PENCERAHAN PAK YATNO
Itulah yg kumaksud pula, he..he..
Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, 'kan? 
Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti bikin 
rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi presentasinya, 
terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, terus..terus..

Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini.

Salam dari mBogor,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko"  wrote:

> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> 
> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> 
> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> 
> Salam - Daru 
> 
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu ham

Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Nantang yo nantang, pinisepu kudu di ewangi.
Wis sudo tenagane
Kemauan besar tenaga/fisik sudah berkurang
Anak2 muda yaa sumbang tenaga
Supaya hati dan jiwa jadi mulia.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Tue, 21 Feb 2012 05:13:18 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG 
: PENCERAHAN PAK YATNO
Itulah yg kumaksud pula, he..he..
Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, 'kan? 
Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti bikin 
rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi presentasinya, 
terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, terus..terus..

Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini.

Salam dari mBogor,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko"  wrote:

> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> 
> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> 
> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> 
> Salam - Daru 
> 
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dal

Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik mohammadsyaiful
Itulah yg kumaksud pula, he..he..
Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, 'kan? 
Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti bikin 
rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi presentasinya, 
terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, terus..terus..

Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini.

Salam dari mBogor,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko"  wrote:

> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> 
> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> 
> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> 
> Salam - Daru 
> 
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
> 
> Salam
> DHN
> 
> 
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Thursday, February 16, 2

Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Mksh.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "S. (Daru) Prihatmoko" 
Date: Mon, 20 Feb 2012 18:40:51 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG 
: PENCERAHAN PAK YATNO
PIT IAGI direncanakan 17-20 Sep 2012, dan sbg pre- convention workshop, acara 
ini akan dilakukan sebelumnya. Syllabus sdng digodog, kalau sdh matang tentunya 
akan diumumkan ke khalayak pak

Salam - Daru

Sent from my mobile device 2

On Feb 20, 2012, at 4:43 PM, "Bandono Salim"  wrote:

> Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak 
> sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, 
> bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya.
> Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral.
> Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: "S. (Daru) Prihatmoko" 
> Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 
> To: 
> Reply-To: 
> Cc: 
> Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : 
> PENCERAHAN PAK YATNO
> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> 
> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> 
> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> 
> Salam - Daru 
> 
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik a_baiquni
'Tantangan' Mas Syaiful merupakan ide yang brilliant tuh Pak Yatno.

Semoga kedepannya para hard rocker kita (dan juga dr luar) justru berguru dari 
ahli-ahli Indonesia yang sudah liat gunung sejak SD semacam Pak Yatno.

Salam 'Siapa Takut?'
Andi.
*yang juga sempat diajar sama Pak Yatno*

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Mon, 20 Feb 2012 15:32:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Om Yatno, beberapa kali kok menuliskan bahwa mau pensiun. Ingin tahu nih, 
setelah pensiun bulan ini, om Yatno mau melakukan apa?

Jika masih bingung (semoga tidak), bagaimana jika ikut saya di IAGI untuk bikin 
kursus ttg "volcanic products" atau semacamnya seperti cerita om Gito di negeri 
sono? Berani terima tantangan ini?

Salam,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 1:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono"  
wrote:

> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
> 
> Salam
> DHN
> 
> 
> -----Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
> Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
> Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih berman

Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
PIT IAGI direncanakan 17-20 Sep 2012, dan sbg pre- convention workshop, acara 
ini akan dilakukan sebelumnya. Syllabus sdng digodog, kalau sdh matang tentunya 
akan diumumkan ke khalayak pak

Salam - Daru

Sent from my mobile device 2

On Feb 20, 2012, at 4:43 PM, "Bandono Salim"  wrote:

> Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak 
> sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, 
> bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya.
> Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral.
> Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: "S. (Daru) Prihatmoko" 
> Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 
> To: 
> Reply-To: 
> Cc: 
> Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : 
> PENCERAHAN PAK YATNO
> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> 
> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> 
> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> 
> Salam - Daru 
> 
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Prianggito Sulistiono
Saya amati, geolog2 Australia banyak yg tertarik akan volkanologi karena 
volkanisme itu suatu rangkaian proses alami yg menakjubkan yg di negaranya 
tidak dijumpai. Begitu punya uang sedikit mereka langsung pergi mencari volkano 
di Selandia Baru, Indonesia atau negara Pasifik lainnya utk dikagumi dan 
dipelajari.
Geolog Indonesia sejak lahir sudah mengenal gunungapi. Anak2 TK-SD selalu 
menggambar volkano berdekatan dengan sawah. Hidup berdampingan dengan gunungapi 
adalah sesuatu yg being taken for granted. Hal ini ternyata mengurangi 
antusiasme utk secara bersungguh2 mempelajari ilmu kegunungapian. Mahasiswa 
geologi melakukan pendakian gunung dg semangat pecinta alam, bukan pecinta ilmu 
kegunungapian
(salut akan usaha RDP, Budi Brahmantyo dkk dalam menggeologikan masyarakat dan 
memasyarakatkan geologi)

Wslm
Prianggito

Sent from my iPhone


On 20/02/2012, at 9:43 PM, "Bandono Salim"  wrote:

> Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak 
> sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, 
> bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya.
> Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral.
> Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: "S. (Daru) Prihatmoko" 
> Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 
> To: 
> Reply-To: 
> Cc: 
> Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : 
> PENCERAHAN PAK YATNO
> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...
> 
> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..
> 
> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...
> 
> Salam - Daru 
> 
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil co

Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak 
sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, 
bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya.
Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral.
Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "S. (Daru) Prihatmoko" 
Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 
To: 
Reply-To: 
Cc: 
Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : 
PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...

Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
"volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..

Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...

Salam - Daru 

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno




-

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik hsemim
Iya juga ya Pak. Malah sering terjadi banjir lahar hujan. 

Terima kasih pencerahannya Pak.
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Mon, 20 Feb 2012 08:28:55 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lho basahlah pak, kan tepat turunnya hujan, dan tempat orang cari emas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: hse...@gmail.com
Date: Mon, 20 Feb 2012 08:00:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Mungkin karena dianggap lahan kering, jadi enggak banyak yang mau???   
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: Ok Taufik 
Date: Mon, 20 Feb 2012 13:29:58 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno,

kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi
volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak
bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:)))
2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono 

> Pak Danny yang baik.
>
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
> yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
> geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
> dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
>
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik...
> tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
>
> Salam
> DHN
>
>
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali
> aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma
> hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
> Kalau saja ada

[iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti...

Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan
dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg
"volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI
Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product
ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg
materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap
adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie
ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk
oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati
kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya..

Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati...

Salam - Daru 

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno





PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok sama 
turangga seta kaleee, 
Maaf kalau salah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ok Taufik 
Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu
Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang
Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api,
Bapak Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi
Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi.

2012/2/20 Bandono Salim 

> Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari
> pak Yatno. Bisa saja beda persepsi.
> Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit.
> Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
>  Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> Pak Danny yang baik.
>
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
> yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
> geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
> dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
>
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik...
> tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
>
> Salam
> DHN
>
>
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali
> aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma
> hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Ok Taufik
Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu
Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang
Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api,
Bapak Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi
Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi.

2012/2/20 Bandono Salim 

> Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari
> pak Yatno. Bisa saja beda persepsi.
> Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit.
> Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
>  Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> Pak Danny yang baik.
>
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
> yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
> geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
> dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
>
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik...
> tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
>
> Salam
> DHN
>
>
> -Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali
> aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma
> hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
> Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
> Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
> untuk khasanah ilmu volcano-stratig

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Pak amin ambil sendiri? Yaa semoga DHN dan Andang betul.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amien widodo 
Date: Mon, 20 Feb 2012 15:49:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik mohammadsyaiful
Om Yatno, beberapa kali kok menuliskan bahwa mau pensiun. Ingin tahu nih, 
setelah pensiun bulan ini, om Yatno mau melakukan apa?

Jika masih bingung (semoga tidak), bagaimana jika ikut saya di IAGI untuk bikin 
kursus ttg "volcanic products" atau semacamnya seperti cerita om Gito di negeri 
sono? Berani terima tantangan ini?

Salam,
Syaiful

Sent from my deep hart

On Feb 20, 2012, at 1:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono"  
wrote:

> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
> 
> Salam
> DHN
> 
> 
> -----Original Message-
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
> Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
> Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
> untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
> geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.
> 
> Salam
> DHN
> 
> -Original Message-
> From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.
> 
> Kata piramider (pendukung

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Lho basahlah pak, kan tepat turunnya hujan, dan tempat orang cari emas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: hse...@gmail.com
Date: Mon, 20 Feb 2012 08:00:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Mungkin karena dianggap lahan kering, jadi enggak banyak yang mau???   
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: Ok Taufik 
Date: Mon, 20 Feb 2012 13:29:58 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno,

kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi
volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak
bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:)))
2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono 

> Pak Danny yang baik.
>
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
> yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
> geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
> dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
>
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik...
> tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
>
> Salam
> DHN
>
>
> -Original Message-----
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali
> aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma
> hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
> Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
> Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
> untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
> geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.
>
>

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Yang jadi patokan Pasir exsitu itu kan ada kwarsa putih. Lha kalau dasitis kan 
ada kwarsa heksagonal, yang bisa lepas dari dasit.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amien widodo 
Date: Mon, 20 Feb 2012 15:49:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Waktu aku pulang dari sekolah, aku bilang sama teman2 geologi ekonomi tuk 
kembangkan cari emas di volkanik, gak ada yang mau dengar, mereka masih hobby 
ke porphyr.
Moga2 volk kwarter n resent (spt di fillippina) menghasilka emas juga.
Maju terus pak Yatno.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Prianggito Sulistiono 
Date: Mon, 20 Feb 2012 19:34:05 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno,
Utk geologis yg menggeluti eksplorasi mineral (Au Ag Cu) pemetaan batuan 
volkanik dan pengenalan volcanic products amat sangat penting. Kursus 
pengenalan volcanic products yg diasuh Ray Cas dari Monash Univ laku keras. 
Bahkan geologis Indonesia banyak yg mengikutinya. Hal ini disebabkan di 
Indonesia tidak ada kursus sejenis, padahal ahli volkanologi banyak, kondisi 
lapangan ideal, contoh2 proses masa sekarang mudah dijumpai di sekitar kota2 
besar. 
Alangkah indahnya bila para economic geologists Indonesia bisa belajar dari 
ahli2 bangsa sendiri di negara sendiri

salam
Prianggito (waktu sidang sarjana diuji oleh pak Yatno)

Sent from my iPhone


On 20/02/2012, at 6:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono"  
wrote:

> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
> 
> Salam
> DHN
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATN

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Sdh ada buku peninggalan dari pak yatno, hehe bisa jadi buku sakti deh.
Aku juga beli.
SAlam bdn.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio 
Date: Sun, 19 Feb 2012 22:54:50 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno tidak menakuti siapapun, tetapi membuat orang lebih tertarik pada 
batuan sediment.
Seingat saya dulu, Pak Yatno jadi reference ttg sedimentology beberapa senior 
saya dulu di perusahaan minyak.

tapi benar juga nih Taufik, apa Pak Yatno tidak sedih tidak ada penerus nya?
kayak cerita Kho Ping Ho, mesti terus bertahan di dunia persilatan sampai 
ketemu murid yang bisa digemleng jadi penggantinya.

selamat berhari senin.

fbs




 From: Ok Taufik 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, February 20, 2012 1:29 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 

Pak Yatno,
 
kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi 
volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa 
di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:)))

2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono 

Pak Danny yang baik.
>
>Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
>peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
>interpretasinya.
>Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
>kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
>banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
>volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
>terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
>25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
>yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
>peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
>kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
>mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
>yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
>and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>
>Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
>yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
>sibuk dan melupakannya???
>
>He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
>pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
>Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
>beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
>Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
>Salam,
>Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>
>
>
>-Original Message-
>From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>
>Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
>Terimakasih pak Yatno,
>Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
>setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
>ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
>ngambil S3 di Caltech.
>Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
>api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
>decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
>seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
>kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
>pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
>saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
>besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
>kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
>
>Salam
>DHN
>
>
>-Original Message-----
>From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
>Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
>Pak Danny,
>Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
>heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
>hati interpretasi di volkanik.
>Salam,
>Yatno
>
>-Original Message-
>From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
>Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sang

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik Bandono Salim
Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak 
Yatno. Bisa saja beda persepsi.
Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit.
Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunun

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik hsemim
Mungkin karena dianggap lahan kering, jadi enggak banyak yang mau???   
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: Ok Taufik 
Date: Mon, 20 Feb 2012 13:29:58 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno,

kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi
volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak
bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:)))
2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono 

> Pak Danny yang baik.
>
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
> yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
> geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
> dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
>
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik...
> tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
>
> Salam
> DHN
>
>
> -Original Message-----
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali
> aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma
> hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
> Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
> Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
> untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
> geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.
>
> Salam
> DHN
>
> -Original Message-
> From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Wah pAk yat

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-20 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Cak Yatno tak kiro jenengan itu masih remaja loh ternyata udah 65th

Ok tetep semangat pak se kali2 kita kopi darat ya

Suwun
Avi 0666 nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone&quo

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-19 Terurut Topik Prianggito Sulistiono
Pak Yatno,
Utk geologis yg menggeluti eksplorasi mineral (Au Ag Cu) pemetaan batuan 
volkanik dan pengenalan volcanic products amat sangat penting. Kursus 
pengenalan volcanic products yg diasuh Ray Cas dari Monash Univ laku keras. 
Bahkan geologis Indonesia banyak yg mengikutinya. Hal ini disebabkan di 
Indonesia tidak ada kursus sejenis, padahal ahli volkanologi banyak, kondisi 
lapangan ideal, contoh2 proses masa sekarang mudah dijumpai di sekitar kota2 
besar. 
Alangkah indahnya bila para economic geologists Indonesia bisa belajar dari 
ahli2 bangsa sendiri di negara sendiri

salam
Prianggito (waktu sidang sarjana diuji oleh pak Yatno)

Sent from my iPhone


On 20/02/2012, at 6:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono"  
wrote:

> Pak Danny yang baik.
> 
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 
> 
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
> 
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
> 
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
> 
> Salam
> DHN
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
> 
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> 
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
> Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
> Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
> untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
> geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.
> 
> Salam
> DHN
> 
> -Original Message-
> Fro

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-19 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Pak Yatno tidak menakuti siapapun, tetapi membuat orang lebih tertarik pada 
batuan sediment.
Seingat saya dulu, Pak Yatno jadi reference ttg sedimentology beberapa senior 
saya dulu di perusahaan minyak.

tapi benar juga nih Taufik, apa Pak Yatno tidak sedih tidak ada penerus nya?
kayak cerita Kho Ping Ho, mesti terus bertahan di dunia persilatan sampai 
ketemu murid yang bisa digemleng jadi penggantinya.

selamat berhari senin.

fbs




 From: Ok Taufik 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, February 20, 2012 1:29 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 

Pak Yatno,
 
kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi 
volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa 
di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:)))

2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono 

Pak Danny yang baik.
>
>Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
>peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
>interpretasinya.
>Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
>kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
>banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
>volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
>terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
>25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
>yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
>peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
>kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
>mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
>yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
>and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>
>Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
>yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
>sibuk dan melupakannya???
>
>He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
>pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
>Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
>beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
>Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
>Salam,
>Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>
>
>
>-Original Message-
>From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>
>Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
>Terimakasih pak Yatno,
>Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
>setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
>ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
>ngambil S3 di Caltech.
>Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
>api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
>decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
>seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
>kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
>pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
>saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
>besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
>kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
>
>Salam
>DHN
>
>
>-Original Message-----
>From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
>Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
>Pak Danny,
>Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
>heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
>hati interpretasi di volkanik.
>Salam,
>Yatno
>
>-Original Message-
>From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
>Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
>Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
>Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
>untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
>geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-19 Terurut Topik liamsi
yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha
urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg minat 
ke yg lain spt migas biar cepet duitnya
banyak...
ISM



> Pak Yatno,
>
> kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan
> petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak
> mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih
> pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20
> Yustinus Suyatno Yuwono 
>
>> Pak Danny yang baik.
>>
>> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada
>> lebih banyak yang
>> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati
>> membuat
>> interpretasinya.
>> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65
>> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan
>> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada
>> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya
>> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
>> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan
>> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi
>> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau
>> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya
>> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan???
>> Berapa % lulusan geologi
>> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di
>> volcanic terrain dan
>> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil
>> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di
>> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace
>> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>>
>> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing
>> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada
>> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan
>> melupakannya???
>>
>> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products,
>> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika
>> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga
>> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P
>> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
>> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
>> Salam,
>> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>>
>>
>> -Original Message-
>> From: Danny Hilman Natawidjaja
>> [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>>  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
>> YATNO
>>
>> Terimakasih pak Yatno,
>> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung
>> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal
>> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan
>> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil
>> S3 di Caltech.
>> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar
>> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti
>> dengan kompleksitasnya.  Dalam dua decade terakhir ini
>> penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
>> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada
>> pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi.
>> Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan
>> stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja.
>> Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu
>> hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara
>> tumpukan endapan volkanik... tapi
>> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab
>> tantangan.
>>
>> Salam
>> DHN
>>
>>
>> -Original Message-
>> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
>> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
>> YATNO
>>
>> Pak Danny,
>> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu
>> banyak sekali aspek
>> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical.
>> Pesan saya cuma hati-
>> hati interpretasi di volkanik.
>> Salam,
>> Yatno
>>
>> -Original Message-
>> From: Danny Hilman Natawidjaja
>> [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK
>> YATNO
>>
>> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat
>> menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical
>> subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
>> Geo-seismictomografi) dari G. Ki

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-19 Terurut Topik Ok Taufik
Pak Yatno,

kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi
volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak
bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:)))
2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono 

> Pak Danny yang baik.
>
> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak
> yang
> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
> interpretasinya.
> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan
> geologi
> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain
> dan
> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya?
>
> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
> sibuk dan melupakannya???
>
> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
> Salam,
> Yatno (bulan ini pension dari PNS)
>
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
>  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Terimakasih pak Yatno,
> Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
> setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
> ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
> ngambil S3 di Caltech.
> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
> api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
> decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
> kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
> pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
> saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
> besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik...
> tapi
> kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.
>
> Salam
> DHN
>
>
> -Original Message-----
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Danny,
> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali
> aspek
> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma
> hati-
> hati interpretasi di volkanik.
> Salam,
> Yatno
>
> -Original Message-
> From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
> Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
> Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
> untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
> geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.
>
> Salam
> DHN
>
> -Original Message-
> From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.
>
> Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
> bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
> Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistri

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-19 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Pak Danny yang baik.

Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang
peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat
interpretasinya.
Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak
kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah
banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan
volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic
terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini.
25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada
yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang
peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi
kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan
mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi
yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major
and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? 

Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada
yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah
sibuk dan melupakannya???

He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah
pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G
Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada
beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik
Tersier sampai Plestosen, itu bedanya.
Salam,
Yatno (bulan ini pension dari PNS)


-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de
cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO- GUA PAWON

2012-02-16 Terurut Topik miko
Pak Danny,

Apakah KRCB dalam posisi dance with the wolf ? Endak-lah Pak Danny. 
Alhamdulilah, majoritas anggota KRCB penganut ESQ dan jauh dari perilaku banyak 
politikus praktis. Usai sholat jemaah juga sering nyanyi "jagalah hati atau 
taubatan nasuha". Tuntut menuntut klaim bukan budaya KRCB. Pengakuan saja sudah 
cukuplah --- ta' iya !

Btw. mang Okim tidak berharap bahwa Turangga Seta akan nuntut karena klaim 
temuan  mereka bahwa G.Sadahurip dan G. Lalakon  adalah piramida budaya diklaim 
lagi oleh Tim lain --- 10 bulan setelah klaim mereka --- sekedar hereuy ya Pak. 

Have a great week-end Pak, 

Wassalam,

Mang Okim
-Original Message-
From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 20:09:40 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO- GUA PAWON
Meneruskan penbahasan dari info Mang Okim,
Terimakasih atas info aktual tentang penemuan Situs Gunung Pawon.
Kasus Situs Gua Pawon itu sungguh harus dapat perhatian yang serius.
Benarkah masalah ini sudah "diluruskan"?
Tindakan BALAR yang tidak mengakui, bahkan 'merampok' penemuan Gua Pawon itu 
adalah hal yang sangat serius.  Lebih parah dari kasus   'plagiarisms' .  
Dengar kabar ARKENAS malah pro ke KRCB sebagai penemunya.  Mungkin berkaitan 
juga dengan KaPus-nya yang backgroundnya Geologi/Geofisika.  Tapi gara-gara 
dibela-in oleh ARKENAS, katanya BALAR jadi kalap, alih-alih berterimakasih ke 
penemu asli Gua Pawon (khususnya kepada 3 orang penemu pertamanya) malah 
mencoba membuat tuntutan hukum kepada KRCB karena dianggap melanggar 
undang=undang kearkeologian - katanya hanya arkeolog yang boleh meneliti situs 
purbakala!  Luar biasa ...
Nah, apakah sekarang sudah ada pengakuan resmi dari BALAR atau masyarakat 
arkeolog tentang penemu sejati Situs Gua pawon?  Apakah mereka sudah minta maaf 
secara terbuka setelah melakukan tindakan "dipoyok dilebok"nya? Bahkan harusnya 
'minta ampun dulu' tuh pake mau nuntut secara hukum segala...
Kalau belum terjadi... ya belum lurus  masalahnya...  Nanti kejadian seperti 
itu bisa berulang lagi seperti yang ditakutkan oleh Pak Arifin Sodli... Tapi 
KRCB kayanya sudah kepalang "dance with the wolf" ya Mang? :-)
Jangan-jangan kasus "pyramid" ini bakal "dipoyok dilebok" juga nantinya.  Mohon 
maaf banyak bercanda...piss

DHN

-Original Message-
From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Yth Pak Danny,

Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada 
kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. 
Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny 
dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita 
diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah 
yang segar dan dalam suasana bersahabat.

Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup 
jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in 
situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: 
G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, 
yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas 
gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak

Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih 
disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB 
yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, 
no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan 
bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur 
kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan 
dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di 
depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah 
meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan 
pahalanya jadi hilang --- ta' iya.

Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs 
Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka 
dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. 
Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden 
karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di 
media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar  oleh Tim BKP. Walaupun 
demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah 
berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief.

Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling 
menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah baga

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO- GUA PAWON

2012-02-16 Terurut Topik Bandono Salim
Mmaaf peristiwanya dah lalu, yang kalap dulu itu lulusan gl. 
Mau nuntut ya gak bisa, kta sdh ikuti undang2. Lapor bupati dsb.
Sekarang sdh tak ada masalah. Piis.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 20:09:40 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO- GUA PAWON
Meneruskan penbahasan dari info Mang Okim,
Terimakasih atas info aktual tentang penemuan Situs Gunung Pawon.
Kasus Situs Gua Pawon itu sungguh harus dapat perhatian yang serius.
Benarkah masalah ini sudah "diluruskan"?
Tindakan BALAR yang tidak mengakui, bahkan 'merampok' penemuan Gua Pawon itu 
adalah hal yang sangat serius.  Lebih parah dari kasus   'plagiarisms' .  
Dengar kabar ARKENAS malah pro ke KRCB sebagai penemunya.  Mungkin berkaitan 
juga dengan KaPus-nya yang backgroundnya Geologi/Geofisika.  Tapi gara-gara 
dibela-in oleh ARKENAS, katanya BALAR jadi kalap, alih-alih berterimakasih ke 
penemu asli Gua Pawon (khususnya kepada 3 orang penemu pertamanya) malah 
mencoba membuat tuntutan hukum kepada KRCB karena dianggap melanggar 
undang=undang kearkeologian - katanya hanya arkeolog yang boleh meneliti situs 
purbakala!  Luar biasa ...
Nah, apakah sekarang sudah ada pengakuan resmi dari BALAR atau masyarakat 
arkeolog tentang penemu sejati Situs Gua pawon?  Apakah mereka sudah minta maaf 
secara terbuka setelah melakukan tindakan "dipoyok dilebok"nya? Bahkan harusnya 
'minta ampun dulu' tuh pake mau nuntut secara hukum segala...
Kalau belum terjadi... ya belum lurus  masalahnya...  Nanti kejadian seperti 
itu bisa berulang lagi seperti yang ditakutkan oleh Pak Arifin Sodli... Tapi 
KRCB kayanya sudah kepalang "dance with the wolf" ya Mang? :-)
Jangan-jangan kasus "pyramid" ini bakal "dipoyok dilebok" juga nantinya.  Mohon 
maaf banyak bercanda...piss

DHN

-Original Message-
From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Yth Pak Danny,

Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada 
kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. 
Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny 
dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita 
diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah 
yang segar dan dalam suasana bersahabat.

Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup 
jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in 
situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: 
G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, 
yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas 
gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak

Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih 
disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB 
yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, 
no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan 
bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur 
kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan 
dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di 
depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah 
meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan 
pahalanya jadi hilang --- ta' iya.

Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs 
Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka 
dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. 
Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden 
karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di 
media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar  oleh Tim BKP. Walaupun 
demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah 
berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief.

Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling 
menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah bagaikan 
bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar G.Sadahurip 
bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ).

Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga bisa di 
meeting Rotary kapan-kapan.

Salam sejahtera,

Mang Okim

-Original Message-----
From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHA

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kang Danny,
Jangan-jangan quary areanya sudah abis diambilin termasuk dipakai utk
membangun situs Gunung Padang ini.

Memang ada yg bilang ga ada sungai didekat situs ini, tapi kalau belajar
dari letusan G Merapi kemarin kita tahu bahwa perubahan morfologi itu
waktunya bisa sekejab, dibanding dalam sakala waktu geologi. Salah satu
contoh sewaktu saya menulis mengapa Mbah Marijan bisa terkena awan panas.
Saya menjelaskan dengan mudah bahwa perubahan morfologi sungainya
bener-bener menakjubkan. Banayak tempat yang saya duga dulunya lembah
(petit Opak) ujung sungai opak, saat ini merupakan punggungan, jadi ada
"pembalikan" topografi dalam waktu singkat.

Rdp

On Thursday, February 16, 2012, Danny Hilman Natawidjaja <
danny.hil...@gmail.com> wrote:
> Mang Okim yang selalu bersemangat,
> Benar, saya memang anggauta Rotary yang paling kedul Mang :-)
>
> Pak Tikno ke G.Padang dengan saya (entah kalau beliau sengaja datang
sendiri).  Kami TIDAK pernah menemukan ada singkapan columnar joint tuh.
ADB yang sudah berkeliling dalam radius beberapa km dari G.Padang pun tidak
menemukan "source" untuk columnar andesit yang ditata di situs G. Padang
 Yang ada di bukit G.Padang hanya bongkahan kolom-kolom itu di dekat
permukaan atau yang masih membentuk teras disekeliling bukitnya. Waktu itu
Pak Tikno cenderung menginterpretasikan bukit G.Padang sebagai bentukan
intrusi batuan beku yang kemudian meleler ke samping, atau anak gunung api
purba dari Bukit Karuhun yang diduga oleh Pak Tikno sebagai bekas kaldera
purba.  Saya, kalau hanya berdasarkan data permukaan saja pun akan
cenderung sependapat dengan Pak Tikno, apalagi melihat banyak singkapan
alterasi batuan di wilayah kaki bukit G.Padang.  Masalahnya, data
geolistrik, georadar, dan pemboran berbicara lain...
>
> DHN
>
>
> -Original Message-
> From: miko [mailto:m...@cbn.net.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Yth Pak Danny,
>
> Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada
kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting
ya. Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak
Danny dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau
anggota kita diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi
melakukan dialog ilmiah yang segar dan dalam suasana bersahabat.
>
> Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah
cukup jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar
joint in situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang.
Kesimpulan beliau: G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil
berbentuk piramida lainnya, yaitu gunung api purba yang tersusun dari
aliran lava ( lava dome ). Di atas gunung purba ini manusia megalit
membangun punden berundak
>
> Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung
lebih disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas
laporan KRCB yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun
sejak temuan KRCB, no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan
Balar di PR. Pernyataan bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut
sekali lagi karena unsur kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang
Okim a/n KRCB ). Sehubungan dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika
kontroversi BALAR diungkap lagi di depan forum Seminar Badan Geologi.
Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah meluruskan yang kurang lurus.
Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan pahalanya jadi hilang --- ta'
iya.
>
> Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan
Situs Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba
buka dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang
menanggapi. Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh
Stafsus Presiden karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim
tawarkan hak jawab). Di media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar
 oleh Tim BKP. Walaupun demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar
Jkt, mang Okim malah berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief.
>
> Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana
saling menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah
bagaikan bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar
G.Sadahurip bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ).
>
> Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga
bisa di meeting Rotary kapan-kapan.
>
> Salam sejahtera,
>
> Mang Okim
>
> -----Original Message-----
> From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
> Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> N

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Mang Okim yang selalu bersemangat,
Benar, saya memang anggauta Rotary yang paling kedul Mang :-)

Pak Tikno ke G.Padang dengan saya (entah kalau beliau sengaja datang sendiri).  
Kami TIDAK pernah menemukan ada singkapan columnar joint tuh. ADB yang sudah 
berkeliling dalam radius beberapa km dari G.Padang pun tidak menemukan "source" 
untuk columnar andesit yang ditata di situs G. Padang  Yang ada di bukit 
G.Padang hanya bongkahan kolom-kolom itu di dekat permukaan atau yang masih 
membentuk teras disekeliling bukitnya. Waktu itu Pak Tikno cenderung 
menginterpretasikan bukit G.Padang sebagai bentukan intrusi batuan beku yang 
kemudian meleler ke samping, atau anak gunung api purba dari Bukit Karuhun yang 
diduga oleh Pak Tikno sebagai bekas kaldera purba.  Saya, kalau hanya 
berdasarkan data permukaan saja pun akan cenderung sependapat dengan Pak Tikno, 
apalagi melihat banyak singkapan alterasi batuan di wilayah kaki bukit 
G.Padang.  Masalahnya, data geolistrik, georadar, dan pemboran berbicara 
lain... 

DHN


-Original Message-
From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Yth Pak Danny,

Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada 
kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. 
Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny 
dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita 
diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah 
yang segar dan dalam suasana bersahabat.

Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup 
jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in 
situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: 
G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, 
yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas 
gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak

Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih 
disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB 
yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, 
no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan 
bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur 
kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan 
dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di 
depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah 
meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan 
pahalanya jadi hilang --- ta' iya.

Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs 
Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka 
dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. 
Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden 
karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di 
media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar  oleh Tim BKP. Walaupun 
demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah 
berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief.

Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling 
menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah bagaikan 
bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar G.Sadahurip 
bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ).

Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga bisa di 
meeting Rotary kapan-kapan.

Salam sejahtera,

Mang Okim

-Original Message-
From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa dalam 
klasifikasi Arthur Holmes itu?  Dapat info yang memetakan geologi wilayah 
Cianjur ini katanya Mang Okim.

Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal 
publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para 
arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB.  Mereka katakana 
bahwa hal itu sangat tidak masuk akal!  Namun setelah faktanya tidak 
terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau Arkenas?) 
meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka! atas dasar 
'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap masyarakat).  Yang lebih 
menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur 10.000 tahun itu HANCUR 
ditangan para arkeolog karena sembrono penanganan-nya.  Demikian isyu yang saya 
terima.  Benar 

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO- GUA PAWON

2012-02-16 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Meneruskan penbahasan dari info Mang Okim,
Terimakasih atas info aktual tentang penemuan Situs Gunung Pawon.
Kasus Situs Gua Pawon itu sungguh harus dapat perhatian yang serius.
Benarkah masalah ini sudah "diluruskan"?
Tindakan BALAR yang tidak mengakui, bahkan 'merampok' penemuan Gua Pawon itu 
adalah hal yang sangat serius.  Lebih parah dari kasus   'plagiarisms' .  
Dengar kabar ARKENAS malah pro ke KRCB sebagai penemunya.  Mungkin berkaitan 
juga dengan KaPus-nya yang backgroundnya Geologi/Geofisika.  Tapi gara-gara 
dibela-in oleh ARKENAS, katanya BALAR jadi kalap, alih-alih berterimakasih ke 
penemu asli Gua Pawon (khususnya kepada 3 orang penemu pertamanya) malah 
mencoba membuat tuntutan hukum kepada KRCB karena dianggap melanggar 
undang=undang kearkeologian - katanya hanya arkeolog yang boleh meneliti situs 
purbakala!  Luar biasa ...
Nah, apakah sekarang sudah ada pengakuan resmi dari BALAR atau masyarakat 
arkeolog tentang penemu sejati Situs Gua pawon?  Apakah mereka sudah minta maaf 
secara terbuka setelah melakukan tindakan "dipoyok dilebok"nya? Bahkan harusnya 
'minta ampun dulu' tuh pake mau nuntut secara hukum segala...
Kalau belum terjadi... ya belum lurus  masalahnya...  Nanti kejadian seperti 
itu bisa berulang lagi seperti yang ditakutkan oleh Pak Arifin Sodli... Tapi 
KRCB kayanya sudah kepalang "dance with the wolf" ya Mang? :-)
Jangan-jangan kasus "pyramid" ini bakal "dipoyok dilebok" juga nantinya.  Mohon 
maaf banyak bercanda...piss

DHN

-Original Message-
From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Yth Pak Danny,

Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada 
kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. 
Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny 
dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita 
diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah 
yang segar dan dalam suasana bersahabat.

Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup 
jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in 
situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: 
G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, 
yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas 
gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak

Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih 
disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB 
yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, 
no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan 
bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur 
kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan 
dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di 
depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah 
meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan 
pahalanya jadi hilang --- ta' iya.

Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs 
Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka 
dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. 
Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden 
karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di 
media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar  oleh Tim BKP. Walaupun 
demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah 
berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief.

Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling 
menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah bagaikan 
bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar G.Sadahurip 
bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ).

Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga bisa di 
meeting Rotary kapan-kapan.

Salam sejahtera,

Mang Okim

-Original Message-
From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa dalam 
klasifikasi Arthur Holmes itu?  Dapat info yang memetakan geologi wilayah 
Cianjur ini katanya Mang Okim.

Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal 
publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para 
arkeolog menentang dan memaki habis-habisan

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Terimakasih pak Yatno,
Perfectly understood.  Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens,
setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu
ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu
ngambil S3 di Caltech.
Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung
api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya.  Dalam dua
decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia
seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata
kuliah gunung api di Jurusan Geologi.  Sampai saat ini setahu saya
pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori
saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan
besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi
kita tidak ada pilihan.  Harus siap maju menjawab tantangan.

Salam
DHN


-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de
cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno


-




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com


Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lis

Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Bandono Salim
Wah aku maksud yang di afsel.
Kalao di india, ya kalau pendatang masuk sudra yaa bisa saja beragama islam, 
krna di islam tidak ada kasta.
(Hehehe ngelak yaa)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: o - musakti 
Date: Thu, 16 Feb 2012 03:56:06 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK 
YATNO
tapi perpindahan agama cenderung mengikuti mayoritas masyarakat dan penguasa 
setempat tho pak.
Lha Srilanka khan dari dulu mayoritasnya Hindu-buddha, jadi kalaulah ada 
komunitas Islam, kemungkinan karena bapak-ibunya sudah islam juga..


Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik o - musakti
tapi perpindahan agama cenderung mengikuti mayoritas masyarakat dan penguasa 
setempat tho pak.
Lha Srilanka khan dari dulu mayoritasnya Hindu-buddha, jadi kalaulah ada 
komunitas Islam, kemungkinan karena bapak-ibunya sudah islam juga..

Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Bandono Salim
Lha kan sudah sekian abad, bisa saja to pindah agama, karena di pesisir jawa 
dan jawa juga begitu. Orang jawa itu ahli dlam mengadaptasi agama, karena yakin 
adanya sanghyang widi/sang hyang tunggal. Hingga satu tuhan adalah normal saja.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: o - musakti 
Date: Thu, 16 Feb 2012 02:58:40 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK 
YATNO
Kalau turunan mojopahit, kemungkinan bukan penganut Islam dong pak Ban


Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik o - musakti
Kalau turunan mojopahit, kemungkinan bukan penganut Islam dong pak Ban

Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik a_baiquni
Pak Oki,

Siapa tahu punya reference tentang nasi goreng yang paling enak di abu dhabi 
minta tolong dishare pak :)
Makasih.

Andi.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: o - musakti 
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:57:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK 
YATNO

Di masjid sini, Saya pernah ketemu orang Srilanka muslim yang mengaku keturunan 
Jawa. Cuma waktu ditanya dia tidak mengerti silsilah keluarganya. Bisa jadi dia 
keturunan Amangkurat 3 atau pengikutnya yang dibuang VOC ke sana paska perang 
suksesi mataram.

Menurut teman-teman yang hobby kuliner, nasi goreng produksi salah satu 
restoran srilanka di doha rasanya paling mirip dengan nasi goreng jawa 
(dibanding nasi goreng kekuaran restoran cina, india, filipin bahkan restoran 
indonesia sekalipun).. Mungkin ada hubungannya dengan asal usul nenek 
moyang mereka...?


Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik a_baiquni
Pak Zaim,

Benar...beberapa bulan lalu sempat saya lihat juga di salah satu tv swasta 
acara serupa pak. Seorang warganegara Belanda turunan Jawa-Suriname. 
Ditayangkan juga bagaimana mereka yang di Suriname masih mempertahankan adat 
leluhur mereka dari Jawa scr turun temurun termasuk berpakaian khas Jawa dan 
juga ber blankon. 

Terimakasih penjelasannya pak, saya jadi ngeh bahwa pengiriman professional 
workers Indonesia ke LN berlangsung dalam periode yg berbeda2 sejak sekian abad 
silam. Sekarangpun masih terjadi cuma bedanya kalau dulu dilakukan atas dasar 
paksaan, sedangkan professional saat ini nyangkul ke LN atas dasar inisiatif 
sendiri...he he he.

Makasih Pak.

Wass,
Andi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "yahdi zaim" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:23:56 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK 
YATNO

Mas Andi,
Saya rasa Anda yg Andi benar adanya,hanya waktunya yg berbeda. Berdasarkan 
cerita mhs Madagaskar, mereka meyakini berasal dari Majapahit,sedangkan yg Mas 
Andi uraikan terjadi pada Zaman Belanda. Seingat saya,pemerintah Kolonial 
Belanda sering mengirim tenaga kerja dari Jawa untuk perkebunan di luar Jawa 
atau dari Indonesia ke luar Indonesia. Org Jaawa banyak dikirim ke Sumatra 
Utara/Medan di perkebunan Deli,yaitu tembakau dan the,yg kemudian dikenal 
sebagai Jadel alias Jawa Deli. Sedangkan yg dikirim Belanda sbg tenaga 
perkebunan milik Bld di luar Indnesia saat itu sampai di Afrika,antara lain 
Afsel dan Suriname. Kita semua tahu di Suriname bahasa Jawa ngoko sampai skrg 
masih digunakan, bahkan Dubes Suriname,seorang Ibu  yg tampil di TVRI beberapa 
hari lau dipanggilnya Mbak Titik sangat fasih bicara Jawa ngoko.
Jadi mungkin saja orang2 Indonesia yg ada di Madagaskar berasal dari masa 
Majapahit,sedangkan yg di Afsel dan Surinaame dari masa kolonial Belanda.
Wallahualam,
Zaim 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Andi AB Salahuddin 
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Zaim dan Pak Budi ysh, 
Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi 
sampaikan sebelumnya. 
Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad 
ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan 
ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. 
Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan 
diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya 
‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung 
Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk 
mendoakan.
Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town 
makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan 
Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti 
yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti 
bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, 
tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah 
meninggal) pernah berada disitu.
Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. 

Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang 
disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari 
kata Makassar. 
Wallahu’allam.

 
salam,
Andi.
-Original Message- 
 
Pak Budi, 
Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin 
mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya 
dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah 
menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas 
utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi 
mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: 
manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. 
Demikian sekedar tambahan dari saya. 
 
Wslm, 
Zaim 
  
Powered by Telkomsel BlackBerry® 
  
-Original Message- 
From: "Budi Brahmantyo"  
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 
To:  
Reply-To:  
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO 
 
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, 
pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan 
melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa 
judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan 
Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). 
  
Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang 
percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" 
berasal dar

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Bandono Salim
Suwun pak 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 16:42:59 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Bandono,
Memang mendatar, tapi sebarannya akan menebal dekat sumber, menipis kalau
menjauhi. Cindercone biasanya massif tak berstructur, tapi kalau tererosi
bagian tengah/ bawah akan berlapis misalnya dengan lava flow yang
berselingan dengan tuf/ tuf lapili. Kalau erosi sangat lanjut, akan
menyisakan volcanic neck seperti tiang seperti pada umumnya pusat erupsi
jenis lainnya.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 4:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak yatno, secara teoritis kan endapan jatuh dari atas akan tersebar
mendatar, tidak membentuk kerucut. Maka gambar lapisan akan mendatar, aliran
lavanya juga agak mendatar, sehingga gambarnya seperti yang didapat
geolistriknya pak Dany. 
Kalau lava agak kental maka njendelnya bisa membentuk agak kerucut, begitu
sakterusnya. Hehehe mungkin aku salah ya.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de
cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno





PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Saya tidak cenderung ke siapa-2 wong datanya masih amat- amat sedikit gitu
Mas Bandono,
Cuma ingin sharing kalau interpretasi di volkanik, tidak seperti di sedimen,
hati-2, Tanya orang yang familiar dengan volcanic products, misalnya P. Mas
Ace Purbawinata, P. Sutikno Bronto, atau lainnya. Contoh, pasir lepas yang
ditemukan dalam pemboran yang katanya seperti diayak itu seperti apa? Dengan
petrografi sederhana bs diketahui apakah tefra, atau pasir sungai atau pasir
yang lain?
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de
cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno





PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Pak Danny,
Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek
heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati-
hati interpretasi di volkanik.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de
cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno


-



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Pak Bandono,
Memang mendatar, tapi sebarannya akan menebal dekat sumber, menipis kalau
menjauhi. Cindercone biasanya massif tak berstructur, tapi kalau tererosi
bagian tengah/ bawah akan berlapis misalnya dengan lava flow yang
berselingan dengan tuf/ tuf lapili. Kalau erosi sangat lanjut, akan
menyisakan volcanic neck seperti tiang seperti pada umumnya pusat erupsi
jenis lainnya.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 4:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak yatno, secara teoritis kan endapan jatuh dari atas akan tersebar
mendatar, tidak membentuk kerucut. Maka gambar lapisan akan mendatar, aliran
lavanya juga agak mendatar, sehingga gambarnya seperti yang didapat
geolistriknya pak Dany. 
Kalau lava agak kental maka njendelnya bisa membentuk agak kerucut, begitu
sakterusnya. Hehehe mungkin aku salah ya.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de
cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno





PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Itu Cuma contoh salah satu bentukan volcanism. Feeder biasanya vertical,
tapi tidak jarang yang miring, cindercone kebanyakan adalah volcan parasite
atau volkan advendip, bukan gunungapi utama-nya.

Salam,

Yatno

 

From: Rus Soeripto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 5:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Pak Yatno,

Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi geologist
jarang bersentuhan dengan vulkanologi..

Pertanyaan saya adalah; apakah feedernya mesti vertikal,  apakah kejadiannya
seperti parasitic cone dimana feedernya berupa cabang dari "main volcanic
neck" dg posisi menyudut menerobos sesuai dengan posisi rekahan sebagai
konduit.  

Atau bahkan konduitnya sejajar lapisan berongga seperti kejadian sill atau
pacolith.  Apabila sketsa profil "cinder cone" Pak Yatno dengan feeder
miring sudut rendah, seakan-akan gak punya volcanic neck, seperti data
geolistrik piramida ?

Just thinking outloud saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..

Salam Ruskamto

 

 

  _  

From: Yustinus Suyatno Yuwono 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de
cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno







Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik a_baiquni

Pak OK,

Mungkin ada hubungannya dengan yg disampaikan sebelumnya oleh Pak Zaim bahwa 
beda periode pak?

Syeikh Yusuf setiba di Afsel 'cuma' sempat berdakwah selama 5 tahunan sblm 
wafat. Dengan demikian besar sekali kemungkinannya ada penyebar2 lainnya 
sebelum dan sesudah wafatnya beliau termasuk penyebar agama dari middle east.

Terimakasih.

Andi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "ok.taufik" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:04:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK 
YATNO

Saat berbicara dengan rekan keja asal arab dan saya katakan penyebaran islam di 
afsel dilakukan warga asal nusantara mereka rada tak percaya. Mereka pikir dari 
kawasan mereka.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Andi AB Salahuddin 
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Zaim dan Pak Budi ysh, 
Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi 
sampaikan sebelumnya. 
Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad 
ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan 
ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. 
Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan 
diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya 
‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung 
Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk 
mendoakan.
Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town 
makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan 
Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti 
yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti 
bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, 
tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah 
meninggal) pernah berada disitu.
Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. 

Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang 
disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari 
kata Makassar. 
Wallahu’allam.

 
salam,
Andi.
-Original Message- 
 
Pak Budi, 
Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin 
mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya 
dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah 
menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas 
utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi 
mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: 
manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. 
Demikian sekedar tambahan dari saya. 
 
Wslm, 
Zaim 
  
Powered by Telkomsel BlackBerry® 
  
-Original Message- 
From: "Budi Brahmantyo"  
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 
To:  
Reply-To:  
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO 
 
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, 
pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan 
melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa 
judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan 
Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). 
  
Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang 
percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" 
berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" 
mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab.
 
BB


RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Bhs Madagaskar kotoran manusia adalah "tai" persis bhs. Jawa tai. Serius,
bukan olok-2.
Salam,
Yatno

-Original Message-
From: yahdi zaim [mailto:z...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 12:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Budi,
Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin
mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya
dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah
menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa
komunitas utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan
Afrika.Mhs tadi mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama
dengan bahasa Jawa spt: manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll
msh banyak lagi.
Demikian sekedar tambahan dari saya.
Wslm,
Zaim




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Volcanic neck andesit bias 90 bahkan ada yang lebih besar (ada gunung yang
satu sisinya kelihatan “menggantung”.

Salam,

Yatno 

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 1:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Mas kalau granit sbg masa bisa lebih dari 90•
Kalau remukan granit, mungkin tabel diatas betul.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

  _  

From: Rovicky Dwi Putrohari  

Date: Wed, 15 Feb 2012 13:04:31 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Pak Amien, hanya minta klarifikasi
Apakah ini 50-55 derajat ataukan 50-55 % (persen). Kalau memang benar dalam
derajat berarti AoR nya sangat curam sekali ya ? Mungkin karena materialnya
tidak seragam sehingga ada faktor "pengisi" diantara ruang kosong yg
mempengaruhi AoR (cmiiw)

Dibawah ini saya ambil dari wiki:


Material (condition) 

Angle of Repose (degrees)


Ashes 

40°


Asphalt (crushed) 

30–45°


Bark (wood refuse) 

45°


Bran 

30–45°


Chalk 

45°


Clay (dry lump) 

25–40°


Clay (wet excavated) 

15°


Clover seed 

28°


Coconut (shredded) 

45°


Coffee bean (fresh) 

35–45°


Earth 

30–45°


Flour (wheat) 

45°


Granite 

35–40°


Gravel (loose dry) 

30–45°


Gravel (natural w/ sand) 

25–30°


Malt 

30–45°


Sand (dry) 

34°


Sand (water filled) 

15–30°


Sand (wet) 

45°


Wheat 

28°


sebagai info saja AoR lebih tepatnya critical angle of repose, ini sudut yg
dibentuk oleh horizon (datar) lereng material lepas (uncemented/uncompacted
cmiiw).

RDP

2012/2/15 

kebetulan saya punya penelitian terkait dengan Angle of Repose pasir gunung
Bromo (pasir andesit basaltis). Penelitian bertujuan untuk mendesain atap
rumah di kawan rawan hujan abu. Hasilnya sekitar 50-55 derajat dan kalau
basah > 55 derajat.

Powered by Telkomsel BlackBerry®




rah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"



Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Bandono Salim
Bisa juga gabungan kalo pakai basa jawa dari mojopait, dan dari jawa,kalao 
pakai basa 
 makasar ya dari keluarga syeh yusuf.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "yahdi zaim" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:23:56 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK 
YATNO
Mas Andi,
Saya rasa Anda yg Andi benar adanya,hanya waktunya yg berbeda. Berdasarkan 
cerita mhs Madagaskar, mereka meyakini berasal dari Majapahit,sedangkan yg Mas 
Andi uraikan terjadi pada Zaman Belanda. Seingat saya,pemerintah Kolonial 
Belanda sering mengirim tenaga kerja dari Jawa untuk perkebunan di luar Jawa 
atau dari Indonesia ke luar Indonesia. Org Jaawa banyak dikirim ke Sumatra 
Utara/Medan di perkebunan Deli,yaitu tembakau dan the,yg kemudian dikenal 
sebagai Jadel alias Jawa Deli. Sedangkan yg dikirim Belanda sbg tenaga 
perkebunan milik Bld di luar Indnesia saat itu sampai di Afrika,antara lain 
Afsel dan Suriname. Kita semua tahu di Suriname bahasa Jawa ngoko sampai skrg 
masih digunakan, bahkan Dubes Suriname,seorang Ibu  yg tampil di TVRI beberapa 
hari lau dipanggilnya Mbak Titik sangat fasih bicara Jawa ngoko.
Jadi mungkin saja orang2 Indonesia yg ada di Madagaskar berasal dari masa 
Majapahit,sedangkan yg di Afsel dan Surinaame dari masa kolonial Belanda.
Wallahualam,
Zaim 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Andi AB Salahuddin 
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Zaim dan Pak Budi ysh, 
Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi 
sampaikan sebelumnya. 
Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad 
ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan 
ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. 
Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan 
diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya 
‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung 
Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk 
mendoakan.
Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town 
makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan 
Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti 
yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti 
bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, 
tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah 
meninggal) pernah berada disitu.
Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. 

Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang 
disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari 
kata Makassar. 
Wallahu’allam.

 
salam,
Andi.
-Original Message- 
 
Pak Budi, 
Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin 
mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya 
dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah 
menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas 
utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi 
mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: 
manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. 
Demikian sekedar tambahan dari saya. 
 
Wslm, 
Zaim 
  
Powered by Telkomsel BlackBerry® 
  
-Original Message- 
From: "Budi Brahmantyo"  
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 
To:  
Reply-To:  
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO 
 
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, 
pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan 
melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa 
judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan 
Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). 
  
Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang 
percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" 
berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" 
mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab.
 
BB


Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik Bandono Salim
Bisa jadi keturuna mojopait, yang juga dikirim ke mana2. Jamannya kartanegara 
sebelum mojopait sdh ada utusan sampai filipina, cina, kamboja. Mungkin ke 
india juga ada, krn agama syiwa aliran tantra berkembang kala itu.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: o - musakti 
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:57:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK 
YATNO
Di masjid sini, Saya pernah ketemu orang Srilanka muslim yang mengaku keturunan 
Jawa. Cuma waktu ditanya dia tidak mengerti silsilah keluarganya. Bisa jadi dia 
keturunan Amangkurat 3 atau pengikutnya yang dibuang VOC ke sana paska perang 
suksesi mataram.

Menurut teman-teman yang hobby kuliner, nasi goreng produksi salah satu 
restoran srilanka di doha rasanya paling mirip dengan nasi goreng jawa 
(dibanding nasi goreng kekuaran restoran cina, india, filipin bahkan restoran 
indonesia sekalipun).. Mungkin ada hubungannya dengan asal usul nenek 
moyang mereka...?


Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik yahdi zaim
Mas Andi,
Saya rasa Anda yg Andi benar adanya,hanya waktunya yg berbeda. Berdasarkan 
cerita mhs Madagaskar, mereka meyakini berasal dari Majapahit,sedangkan yg Mas 
Andi uraikan terjadi pada Zaman Belanda. Seingat saya,pemerintah Kolonial 
Belanda sering mengirim tenaga kerja dari Jawa untuk perkebunan di luar Jawa 
atau dari Indonesia ke luar Indonesia. Org Jaawa banyak dikirim ke Sumatra 
Utara/Medan di perkebunan Deli,yaitu tembakau dan the,yg kemudian dikenal 
sebagai Jadel alias Jawa Deli. Sedangkan yg dikirim Belanda sbg tenaga 
perkebunan milik Bld di luar Indnesia saat itu sampai di Afrika,antara lain 
Afsel dan Suriname. Kita semua tahu di Suriname bahasa Jawa ngoko sampai skrg 
masih digunakan, bahkan Dubes Suriname,seorang Ibu  yg tampil di TVRI beberapa 
hari lau dipanggilnya Mbak Titik sangat fasih bicara Jawa ngoko.
Jadi mungkin saja orang2 Indonesia yg ada di Madagaskar berasal dari masa 
Majapahit,sedangkan yg di Afsel dan Surinaame dari masa kolonial Belanda.
Wallahualam,
Zaim 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Andi AB Salahuddin 
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Zaim dan Pak Budi ysh, 
Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi 
sampaikan sebelumnya. 
Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad 
ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan 
ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. 
Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan 
diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya 
‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung 
Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk 
mendoakan.
Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town 
makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan 
Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti 
yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti 
bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, 
tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah 
meninggal) pernah berada disitu.
Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. 

Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang 
disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari 
kata Makassar. 
Wallahu’allam.

 
salam,
Andi.
-Original Message- 
 
Pak Budi, 
Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin 
mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya 
dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah 
menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas 
utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi 
mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: 
manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. 
Demikian sekedar tambahan dari saya. 
 
Wslm, 
Zaim 
  
Powered by Telkomsel BlackBerry® 
  
-Original Message- 
From: "Budi Brahmantyo"  
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 
To:  
Reply-To:  
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO 
 
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, 
pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan 
melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa 
judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan 
Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). 
  
Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang 
percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" 
berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" 
mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab.
 
BB


Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-16 Terurut Topik ok.taufik
Saat berbicara dengan rekan keja asal arab dan saya katakan penyebaran islam di 
afsel dilakukan warga asal nusantara mereka rada tak percaya. Mereka pikir dari 
kawasan mereka.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Andi AB Salahuddin 
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Zaim dan Pak Budi ysh, 
Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi 
sampaikan sebelumnya. 
Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad 
ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan 
ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. 
Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan 
diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya 
‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung 
Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk 
mendoakan.
Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town 
makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan 
Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti 
yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti 
bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, 
tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah 
meninggal) pernah berada disitu.
Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. 

Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang 
disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari 
kata Makassar. 
Wallahu’allam.

 
salam,
Andi.
-Original Message- 
 
Pak Budi, 
Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin 
mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya 
dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah 
menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas 
utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi 
mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: 
manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. 
Demikian sekedar tambahan dari saya. 
 
Wslm, 
Zaim 
  
Powered by Telkomsel BlackBerry® 
  
-Original Message- 
From: "Budi Brahmantyo"  
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 
To:  
Reply-To:  
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO 
 
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, 
pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan 
melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa 
judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan 
Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). 
  
Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang 
percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" 
berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" 
mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab.
 
BB


Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik o - musakti
Di masjid sini, Saya pernah ketemu orang Srilanka muslim yang mengaku keturunan 
Jawa. Cuma waktu ditanya dia tidak mengerti silsilah keluarganya. Bisa jadi dia 
keturunan Amangkurat 3 atau pengikutnya yang dibuang VOC ke sana paska perang 
suksesi mataram.

Menurut teman-teman yang hobby kuliner, nasi goreng produksi salah satu 
restoran srilanka di doha rasanya paling mirip dengan nasi goreng jawa 
(dibanding nasi goreng kekuaran restoran cina, india, filipin bahkan restoran 
indonesia sekalipun).. Mungkin ada hubungannya dengan asal usul nenek 
moyang mereka...?

[iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Andi AB Salahuddin
Pak Zaim dan Pak Budi ysh, 
Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi 
sampaikan sebelumnya. 
Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad 
ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan 
ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. 
Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan 
diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya 
‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung 
Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk 
mendoakan.
Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town 
makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan 
Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti 
yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti 
bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, 
tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah 
meninggal) pernah berada disitu.
Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. 

Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang 
disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari 
kata Makassar. 
Wallahu’allam.

 
salam,
Andi.
-Original Message- 
 
Pak Budi, 
Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin 
mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya 
dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah 
menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas 
utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi 
mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: 
manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. 
Demikian sekedar tambahan dari saya. 
 
Wslm, 
Zaim 
  
Powered by Telkomsel BlackBerry® 
  
-Original Message- 
From: "Budi Brahmantyo"  
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 
To:  
Reply-To:  
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO 
 
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, 
pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan 
melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa 
judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan 
Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). 
  
Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang 
percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" 
berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" 
mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab.
 
BB 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Bandono Salim
Itu yang juga kupikir, krn laut sungai sebagai jalanraya. Brp tebal sih endapan 
di lautjawa setelah 10rb taun? Kalai tipis kan pasti ketemu, mungkin dah 
ketutup karang juga.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: hse...@gmail.com
Date: Thu, 16 Feb 2012 03:24:56 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Jangan2 peninggalan peradaban Nusantara itu adanya di dasar laut Jawa, Selat 
Karimata, dlsb???

HBS
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa
Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi
Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari
utara ("out of Taiwan") menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer belum
didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara),
itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang tinggi di
wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur
tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah apakah
KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan
sebagai TIDAK ADA atau karena "BARELY EXPLORED"? Go figure

Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu
terjadi pertarungan sengit antara "Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak
Sartono" dan "Mainstream Geologi" - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak
Sukendar.
Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya
diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu
ini :-))

Salam
DHN

-Original Message-
From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
(termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
dibicarakan lebih jelas.

Salam,

Ben Sapiie

2012/2/14  :
> Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja
tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan
outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada
basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau
saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita
kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk
morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun
sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan  tdk
diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2
diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk
ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Danny,
> Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu
dipatahkan dengan kalimat "geolistrik gunung padang gak begitu" hehehe
>
> Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya
>
> Cheers
> Razi
>
> -Original Message-----
> From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
> Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan
berguna.
> Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Ge

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik hsemim
Jangan2 peninggalan peradaban Nusantara itu adanya di dasar laut Jawa, Selat 
Karimata, dlsb???

HBS
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa
Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi
Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari
utara ("out of Taiwan") menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer belum
didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara),
itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang tinggi di
wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur
tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah apakah
KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan
sebagai TIDAK ADA atau karena "BARELY EXPLORED"? Go figure

Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu
terjadi pertarungan sengit antara "Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak
Sartono" dan "Mainstream Geologi" - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak
Sukendar.
Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya
diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu
ini :-))

Salam
DHN

-Original Message-
From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
(termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
dibicarakan lebih jelas.

Salam,

Ben Sapiie

2012/2/14  :
> Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja
tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan
outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada
basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau
saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita
kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk
morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun
sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan  tdk
diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2
diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk
ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Danny,
> Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu
dipatahkan dengan kalimat "geolistrik gunung padang gak begitu" hehehe
>
> Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya
>
> Cheers
> Razi
>
> -Original Message-----
> From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
> Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan
berguna.
> Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
> Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
> untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
> geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.
>
> Salam
> DHN
>
> -Original Message-----
> From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
> Sent: Tues

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik miko
Yth Pak Danny,

Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada 
kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. 
Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny 
dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita 
diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah 
yang segar dan dalam suasana bersahabat.

Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup 
jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in 
situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: 
G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, 
yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas 
gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak

Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih 
disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB 
yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, 
no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan 
bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur 
kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan 
dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di 
depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah 
meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan 
pahalanya jadi hilang --- ta' iya.

Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs 
Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka 
dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. 
Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden 
karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di 
media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar  oleh Tim BKP. Walaupun 
demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah 
berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief.

Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling 
menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah bagaikan 
bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar G.Sadahurip 
bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ).

Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga bisa di 
meeting Rotary kapan-kapan.

Salam sejahtera,

Mang Okim

-Original Message-
From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa dalam 
klasifikasi Arthur Holmes itu?  Dapat info yang memetakan geologi wilayah 
Cianjur ini katanya Mang Okim.

Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal 
publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para 
arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB.  Mereka katakana 
bahwa hal itu sangat tidak masuk akal!  Namun setelah faktanya tidak 
terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau Arkenas?) 
meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka! atas dasar 
'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap masyarakat).  Yang lebih 
menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur 10.000 tahun itu HANCUR 
ditangan para arkeolog karena sembrono penanganan-nya.  Demikian isyu yang saya 
terima.  Benar atau tidak Mang?


-Original Message-
From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 7:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Rakhmadi, 

KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan  
multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. 

Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan Situs 
Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak ringan 
(Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan kelompok ini 
dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di Purbalingga, 
KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab Purbalingga sehingga 
membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri Batu Klawing ". 

Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini menjabat 
Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim maka rekan2 
anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi Sekjennya ( mestinya 
disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga nyombong dikit --- ta' iya 
!).

Semoga jelas ya Pak. 
Wassalam,
Mang Okim
-Original 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Bandono Salim
Nice ideea.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Arifin Sodli 
Date: Thu, 16 Feb 2012 09:13:42 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kang Danny,

Inilah arogansi group disiplin keilmuan yang berbuah pahit dan
beracun, mudah2an ini menjadi lesson learn buat kita semua supaya
tidak terjadi lagi, jangan lagi ada arogansi diantara kita karena akan
menjerumuskan dan merugikan orang banyak.

salam,
ars

On 2/16/12, Danny Hilman Natawidjaja  wrote:
> Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa
> dalam klasifikasi Arthur Holmes itu?  Dapat info yang memetakan geologi
> wilayah Cianjur ini katanya Mang Okim.
>
> Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal
> publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para
> arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB.  Mereka
> katakana bahwa hal itu sangat tidak masuk akal!  Namun setelah faktanya
> tidak terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau
> Arkenas?) meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka!
> atas dasar 'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap
> masyarakat).  Yang lebih menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur
> 10.000 tahun itu HANCUR ditangan para arkeolog karena sembrono
> penanganan-nya.  Demikian isyu yang saya terima.  Benar atau tidak Mang?
>
>
> -Original Message-
> From: miko [mailto:m...@cbn.net.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 7:13 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Rakhmadi,
>
> KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan
> multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun.
>
> Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan
> Situs Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak
> ringan (Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan
> kelompok ini dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di
> Purbalingga, KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab
> Purbalingga sehingga membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri
> Batu Klawing ".
>
> Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini
> menjabat Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim
> maka rekan2 anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi
> Sekjennya ( mestinya disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga
> nyombong dikit --- ta' iya !).
>
> Semoga jelas ya Pak.
> Wassalam,
> Mang Okim
> -----Original Message-
> From: rakhmadi.avia...@gmail.com
> Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> KRCB itu apa mang Okim
>
> Suwun
> Very nice elaboration
> NPA 0666 nomor cantik
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "Sujatmiko" 
> Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> Dear Pak Bandono,
>
> Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg
> Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai
> dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah
> masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati
> laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga
> masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu
> jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa
> hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G.
> Sadahurip.
>
> Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan
> klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman
> : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung
> api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari
> kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan
> batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi
> bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka
> yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :
> the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows  that
> show no sign of a crater or orifice  and  developed by internal  as well as
> external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno
> menyetujui acuan mang Okim ini ).
>
> Nah, kal

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Arifin Sodli
Kang Danny,

Inilah arogansi group disiplin keilmuan yang berbuah pahit dan
beracun, mudah2an ini menjadi lesson learn buat kita semua supaya
tidak terjadi lagi, jangan lagi ada arogansi diantara kita karena akan
menjerumuskan dan merugikan orang banyak.

salam,
ars

On 2/16/12, Danny Hilman Natawidjaja  wrote:
> Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa
> dalam klasifikasi Arthur Holmes itu?  Dapat info yang memetakan geologi
> wilayah Cianjur ini katanya Mang Okim.
>
> Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal
> publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para
> arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB.  Mereka
> katakana bahwa hal itu sangat tidak masuk akal!  Namun setelah faktanya
> tidak terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau
> Arkenas?) meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka!
> atas dasar 'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap
> masyarakat).  Yang lebih menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur
> 10.000 tahun itu HANCUR ditangan para arkeolog karena sembrono
> penanganan-nya.  Demikian isyu yang saya terima.  Benar atau tidak Mang?
>
>
> -Original Message-
> From: miko [mailto:m...@cbn.net.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 7:13 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Rakhmadi,
>
> KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan
> multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun.
>
> Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan
> Situs Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak
> ringan (Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan
> kelompok ini dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di
> Purbalingga, KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab
> Purbalingga sehingga membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri
> Batu Klawing ".
>
> Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini
> menjabat Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim
> maka rekan2 anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi
> Sekjennya ( mestinya disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga
> nyombong dikit --- ta' iya !).
>
> Semoga jelas ya Pak.
> Wassalam,
> Mang Okim
> -----Original Message-
> From: rakhmadi.avia...@gmail.com
> Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> KRCB itu apa mang Okim
>
> Suwun
> Very nice elaboration
> NPA 0666 nomor cantik
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "Sujatmiko" 
> Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> Dear Pak Bandono,
>
> Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg
> Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai
> dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah
> masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati
> laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga
> masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu
> jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa
> hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G.
> Sadahurip.
>
> Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan
> klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman
> : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung
> api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari
> kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan
> batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi
> bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka
> yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :
> the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows  that
> show no sign of a crater or orifice  and  developed by internal  as well as
> external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno
> menyetujui acuan mang Okim ini ).
>
> Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan
> bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah
> gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata 

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa dalam 
klasifikasi Arthur Holmes itu?  Dapat info yang memetakan geologi wilayah 
Cianjur ini katanya Mang Okim.

Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal 
publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para 
arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB.  Mereka katakana 
bahwa hal itu sangat tidak masuk akal!  Namun setelah faktanya tidak 
terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau Arkenas?) 
meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka! atas dasar 
'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap masyarakat).  Yang lebih 
menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur 10.000 tahun itu HANCUR 
ditangan para arkeolog karena sembrono penanganan-nya.  Demikian isyu yang saya 
terima.  Benar atau tidak Mang?


-Original Message-
From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Thursday, February 16, 2012 7:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Rakhmadi, 

KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan  
multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. 

Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan Situs 
Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak ringan 
(Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan kelompok ini 
dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di Purbalingga, 
KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab Purbalingga sehingga 
membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri Batu Klawing ". 

Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini menjabat 
Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim maka rekan2 
anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi Sekjennya ( mestinya 
disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga nyombong dikit --- ta' iya 
!).

Semoga jelas ya Pak. 
Wassalam,
Mang Okim
-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
KRCB itu apa mang Okim

Suwun
Very nice elaboration
NPA 0666 nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Ha ha ha what's a results 
Salut mang Okim and matur nuwun atas pencerahannya

Avi 0666
Nomor Cantik 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "miko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 00:13:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Rakhmadi, 

KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan  
multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. 

Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan Situs 
Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak ringan 
(Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan kelompok ini 
dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di Purbalingga, 
KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab Purbalingga sehingga 
membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri Batu Klawing ". 

Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini menjabat 
Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim maka rekan2 
anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi Sekjennya ( mestinya 
disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga nyombong dikit --- ta' iya 
!).

Semoga jelas ya Pak. 
Wassalam,
Mang Okim
-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
KRCB itu apa mang Okim

Suwun
Very nice elaboration
NPA 0666 nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of re

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik miko
Pak Rakhmadi, 

KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan  
multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. 

Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan Situs 
Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak ringan 
(Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan kelompok ini 
dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di Purbalingga, 
KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab Purbalingga sehingga 
membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri Batu Klawing ". 

Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini menjabat 
Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim maka rekan2 
anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi Sekjennya ( mestinya 
disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga nyombong dikit --- ta' iya 
!).

Semoga jelas ya Pak. 
Wassalam,
Mang Okim
-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
KRCB itu apa mang Okim

Suwun
Very nice elaboration
NPA 0666 nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlo

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Bandono Salim
Wah anggota baru, selamat datang. Kapan ngumpul?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "ok.taufik" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 00:21:32 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ada wellsitetgeologist, kan saya sdh daftar via Pak Budi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 00:09:57 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kelompok Riset Cekungan Bandung.
Sekelompok geolog dan ilmuwan lain, keanggotaan bersifat lepas, kapan mendaftar 
mau keluar monggo, ada geografer ada arsitek ada volkanolog ada ahlimineral 
ahli polen ehh arkeolog  dan geolog serta geofisisis.
Kelompok ini sudah berbadan hukum, sekertariat di jln pajajaran bandung.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
KRCB itu apa mang Okim

Suwun
Very nice elaboration
NPA 0666 nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pemb

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik ok.taufik
Ada wellsitetgeologist, kan saya sdh daftar via Pak Budi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 00:09:57 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kelompok Riset Cekungan Bandung.
Sekelompok geolog dan ilmuwan lain, keanggotaan bersifat lepas, kapan mendaftar 
mau keluar monggo, ada geografer ada arsitek ada volkanolog ada ahlimineral 
ahli polen ehh arkeolog  dan geolog serta geofisisis.
Kelompok ini sudah berbadan hukum, sekertariat di jln pajajaran bandung.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
KRCB itu apa mang Okim

Suwun
Very nice elaboration
NPA 0666 nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Bandono Salim
Kuarsa putih dari formasi bayah? Terdekat ada di gn walat sukabumi. Tebal 18 
mtr panjang yaa sepanjang situs, mbawanya gimana ya? 
Belum terbayang olehku.
Hebat dan sakti nian penduduk indonesia purba. 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Thu, 16 Feb 2012 00:12:15 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya ikut waktu presentasi tg 7 Feb 2012, saat ADB memaparkan pasirnya, ada 
yang mestinya jadi kunci bahwa pasir yg ada di G Padang bukan dari insitu tapi 
exsitu karena ADA KUARSA putih... 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau na

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik amienwidodo
Saya ikut waktu presentasi tg 7 Feb 2012, saat ADB memaparkan pasirnya, ada 
yang mestinya jadi kunci bahwa pasir yg ada di G Padang bukan dari insitu tapi 
exsitu karena ADA KUARSA putih... 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casin

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Bandono Salim
Kelompok Riset Cekungan Bandung.
Sekelompok geolog dan ilmuwan lain, keanggotaan bersifat lepas, kapan mendaftar 
mau keluar monggo, ada geografer ada arsitek ada volkanolog ada ahlimineral 
ahli polen ehh arkeolog  dan geolog serta geofisisis.
Kelompok ini sudah berbadan hukum, sekertariat di jln pajajaran bandung.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
KRCB itu apa mang Okim

Suwun
Very nice elaboration
NPA 0666 nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Bandono Salim
iya mangokim, kalau glistrik dipinggir lereng cinder cone maka vlc neck atawa 
vent yaa tak akan muncul.
Tenang saja mas, bila kebenaran sudah datang, yang salah pasti hilang.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik rakhmadi . avianto
KRCB itu apa mang Okim

Suwun
Very nice elaboration
NPA 0666 nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan.  Dan bidang miringnya 
membentuk ‘angle of repose’ sekitar  40.

Membuat bidang miring menjadi berund

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Bandono Salim
Yaa begitu pak krcb tetap bergerak di bidang ilmu yq kita fahami. 
Bidangku geologi aplikasi ya itu cara aku menafsirkan geologi.

Kalau aku berilmu lain yaa aki tafsir berdasar ilmu yang aku fahami. 
Ta' iyo to.
Masih pengin nambah sejarah geologi dan manusia. Disini aku masuh sekedar tau, 
belum faham.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan ba

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Bandono Salim

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: 
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan.  Dan bidang miringnya 
membentuk ‘angle of repose’ sekitar  40.

Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita 
dari zaman dahulu. Imhotep, a

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-15 Terurut Topik Sujatmiko
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan.  Dan bidang miringnya 
membentuk ‘angle of repose’ sekitar  40.

Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita 
dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza
di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya 
dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang 
miring.

Barang siapa yang

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Lho yang penting sekarang itu kita apa bagaimana.
Kalau ngandelin cerita nenek moyang kata orang sunda "ngeukeuweuk payung butut"
Hehe mungkin salah nulisnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ery Arifullah 
Date: Wed, 15 Feb 2012 12:40:32 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Maaf baru ikutan nimbrung...
Andaikan gn. padang memang piramid maka Indonesia dicatat sebagai salah pusat 
peradaban dunia. Mungkin psikologi kita naik karena sebagai cucu dari nenek 
moyang berperadaban tinggi. Psikologi yg naik itu apa bisa memperbaiki masa 
depan Indonesia?

Salam,
Ery Arifullah
NPA: 2525

Sent from my iPad

On Feb 15, 2012, at 9:31, Awang Satyana  wrote:

> Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks 
> Giza di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang 
> terasa 'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau 
> dibilang 'it is possible but unlikely'.
> 
> Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang 
> sudah baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar 
> mainstream) lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains 
> dicirikan oleh hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu 
> ditolak habis2an oleh kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka 
> justru yang benar. Dari heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi 
> Darwin, relativitas Einstein, continental drift Wegener, dll saya pikir penuh 
> idea 'bizzare' pada awalnya.
> 
> Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa 
> prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena 
> jumlah artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang 
> masanya sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para 
> ahli arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau 
> fosil hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan 
> lantas menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. 
> Maksudnya, mengapa 'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum 
> menemukannya sebab menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan 
> singkapan bisa kita analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. 
> Menemukan artefak, harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja.
> 
> Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling 
> terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya 
> paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan 
> berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah 
> step pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru 
> model ini yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square 
> pyramid' ala piramida2 Giza. 
> 
> Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, 
> ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step 
> pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, 
> step pyramid. 
> 
> Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi 
> tradisi kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang 
> (terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa 
> (misalnya Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi 
> sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs 
> penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali  Sadahurip pernah 
> dipakai untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya 
> (Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja.
> 
> Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely'
> 
> Salam,
> Awang
> 
> --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie  menulis:
> 
>> Dari: Benyamin Sapiie 
>> Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
>> Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM
>> Saya juga setuju bahwa piramid sebuah
>> hipotesa kenapa tidak tapi
>> kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2
>> kebudayaanm
>> arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya
>> juga bukan
>> ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal
>> ini.
>> Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan
>> interpretasi bahkan
>> sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang
>> detail.
>> Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan
>> level yang
>> sama ser

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Btrn tunggal atau beragam?
Umumnya beragam kalau segitu. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 05:27:23 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
kebetulan saya punya penelitian terkait dengan Angle of Repose pasir gunung 
Bromo (pasir andesit basaltis). Penelitian bertujuan untuk mendesain atap rumah 
di kawan rawan hujan abu. Hasilnya sekitar 50-55 derajat dan kalau basah > 55 
derajat. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Wed, 15 Feb 2012 04:16:55 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan.  Dan bidang miringnya 
membentuk ‘angle of repose’ sekitar  40.

Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita 
dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza
di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya 
dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang 
miring.

Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa 
piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ 
yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua 
tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang 
miring. 

Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara,
tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah 
Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita 
kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya.

Salam,
Awang



--- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto  menulis:

Dari: Rus Soeripto 
Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" 
Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM

Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi 
geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah 
feedernya mesti vertikal,  apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana 
feedernya berupa cabang dari "main volcanic neck" dg posisi menyudut menerobos 
sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit.  Atau bahkan konduitnya sejajar 
lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith.  Apabila sketsa profil 
"cinder cone" Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak 
punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud 
saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto     

From: Yustinus Suyatno Yuwono 
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
   

Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de
cendre"). Di dalam body gunungapi kecil i

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Ery Arifullah
Maaf baru ikutan nimbrung...
Andaikan gn. padang memang piramid maka Indonesia dicatat sebagai salah pusat 
peradaban dunia. Mungkin psikologi kita naik karena sebagai cucu dari nenek 
moyang berperadaban tinggi. Psikologi yg naik itu apa bisa memperbaiki masa 
depan Indonesia?

Salam,
Ery Arifullah
NPA: 2525

Sent from my iPad

On Feb 15, 2012, at 9:31, Awang Satyana  wrote:

> Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks 
> Giza di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang 
> terasa 'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau 
> dibilang 'it is possible but unlikely'.
> 
> Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang 
> sudah baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar 
> mainstream) lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains 
> dicirikan oleh hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu 
> ditolak habis2an oleh kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka 
> justru yang benar. Dari heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi 
> Darwin, relativitas Einstein, continental drift Wegener, dll saya pikir penuh 
> idea 'bizzare' pada awalnya.
> 
> Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa 
> prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena 
> jumlah artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang 
> masanya sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para 
> ahli arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau 
> fosil hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan 
> lantas menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. 
> Maksudnya, mengapa 'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum 
> menemukannya sebab menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan 
> singkapan bisa kita analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. 
> Menemukan artefak, harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja.
> 
> Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling 
> terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya 
> paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan 
> berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah 
> step pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru 
> model ini yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square 
> pyramid' ala piramida2 Giza. 
> 
> Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, 
> ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step 
> pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, 
> step pyramid. 
> 
> Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi 
> tradisi kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang 
> (terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa 
> (misalnya Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi 
> sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs 
> penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali  Sadahurip pernah 
> dipakai untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya 
> (Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja.
> 
> Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely'
> 
> Salam,
> Awang
> 
> --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie  menulis:
> 
>> Dari: Benyamin Sapiie 
>> Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
>> Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM
>> Saya juga setuju bahwa piramid sebuah
>> hipotesa kenapa tidak tapi
>> kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2
>> kebudayaanm
>> arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya
>> juga bukan
>> ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal
>> ini.
>> Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan
>> interpretasi bahkan
>> sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang
>> detail.
>> Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan
>> level yang
>> sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang
>> dipermasalahkan
>> (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap
>> tidak akan
>> menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu
>> ada.
>> Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori,
>> misalnya
>> expanding earth (Carey).  K

  1   2   >