Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Yatno yang sangat terpelajar, para yang sangat terpelajar mau buktikan cara berfikir santos, openheimer, dan turangga st kan tak ada salahnya. Mogamoga dari sini nanti muncul ilmu baru. Siapa tahu to mudah2an ilmu itu muncul di Indonesia yang penuh dengan fenomena geologi, arkeologi. Kalau betul, maka akan memudahkan bangsa ini menjadi kaya, krn terbukti ilmu dari turangga seta akAn menghemat telitian geologi. Semoga. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Thu, 23 Feb 2012 12:57:37 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bukan gitu Mas, Nanti jadi Geoklenik lagi, maksud saya jangan dicampur aduk, penelitian ilmiah jangan pake kaidah rohaniah dan sebaliknya, kecuali ada bagian yang jelas overlapping antara dua pendekatan itu. Yatno From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 21, 2012 3:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lha nggih niku. Kalau pendekatan ilmu rohani dan ilmu katon dapat dilakukan, haruskah geologiwan juga belajar ilmu rokhani? Semoga dua jalur ilmu ini tidak bertentangan. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 21 Feb 2012 13:49:52 +0700 To: ReplyTo: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mas Bandono yang baik, Namanya Mbah Maridjan. Beliau bukan ilmuwan, tetapi rohaniwan yang dipercaya Sultan untuk menjaga G Merapi dan penduduk sekitar. Pendekatannya adalah kekuatan rohani. Sedangkan Mbah Surono rekan kita itu adalah ilmuwan seperti kita ini, dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya dua jenis pendekatan ini adalah sah-sah saja. Dan saya percaya Mbah Maridjan (alm) sekarang ini sangat bahagia. Meninggalnya aja gk sakit, mungkin hanya hitungan detik atau menit ketika ditelan Wedhus Gembel Merapi. Kita- kita ini belum tahu apakah nantinya lebih bahagia dari Mbah Maridjan?? Yatno From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Monday, February 20, 2012 3:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok sama turangga seta kaleee, Maaf kalau salah. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Ok Taufik Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 +0700 To: ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi. 2012/2/20 Bandono Salim Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak Yatno. Bisa saja beda persepsi. Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit. Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak? Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original M
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Hihihi sing memberi perintah kan ahli klenik semua. Geologinya sebagai peresmi ilmiah, spy teori antlantis dan eden of the eastnya laku. Ini mnrt aku, bisa saja salah, mohon maaf ke para yang sangat terpelajar, saya kan masih belajar. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Thu, 23 Feb 2012 12:57:37 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bukan gitu Mas, Nanti jadi Geoklenik lagi, maksud saya jangan dicampur aduk, penelitian ilmiah jangan pake kaidah rohaniah dan sebaliknya, kecuali ada bagian yang jelas overlapping antara dua pendekatan itu. Yatno From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 21, 2012 3:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lha nggih niku. Kalau pendekatan ilmu rohani dan ilmu katon dapat dilakukan, haruskah geologiwan juga belajar ilmu rokhani? Semoga dua jalur ilmu ini tidak bertentangan. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 21 Feb 2012 13:49:52 +0700 To: ReplyTo: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mas Bandono yang baik, Namanya Mbah Maridjan. Beliau bukan ilmuwan, tetapi rohaniwan yang dipercaya Sultan untuk menjaga G Merapi dan penduduk sekitar. Pendekatannya adalah kekuatan rohani. Sedangkan Mbah Surono rekan kita itu adalah ilmuwan seperti kita ini, dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya dua jenis pendekatan ini adalah sah-sah saja. Dan saya percaya Mbah Maridjan (alm) sekarang ini sangat bahagia. Meninggalnya aja gk sakit, mungkin hanya hitungan detik atau menit ketika ditelan Wedhus Gembel Merapi. Kita- kita ini belum tahu apakah nantinya lebih bahagia dari Mbah Maridjan?? Yatno From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Monday, February 20, 2012 3:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok sama turangga seta kaleee, Maaf kalau salah. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Ok Taufik Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 +0700 To: ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi. 2012/2/20 Bandono Salim Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak Yatno. Bisa saja beda persepsi. Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit. Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak? Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PA
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Bukan gitu Mas, Nanti jadi Geoklenik lagi, maksud saya jangan dicampur aduk, penelitian ilmiah jangan pake kaidah rohaniah dan sebaliknya, kecuali ada bagian yang jelas overlapping antara dua pendekatan itu. Yatno From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 21, 2012 3:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lha nggih niku. Kalau pendekatan ilmu rohani dan ilmu katon dapat dilakukan, haruskah geologiwan juga belajar ilmu rokhani? Semoga dua jalur ilmu ini tidak bertentangan. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 21 Feb 2012 13:49:52 +0700 To: ReplyTo: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mas Bandono yang baik, Namanya Mbah Maridjan. Beliau bukan ilmuwan, tetapi rohaniwan yang dipercaya Sultan untuk menjaga G Merapi dan penduduk sekitar. Pendekatannya adalah kekuatan rohani. Sedangkan Mbah Surono rekan kita itu adalah ilmuwan seperti kita ini, dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya dua jenis pendekatan ini adalah sah-sah saja. Dan saya percaya Mbah Maridjan (alm) sekarang ini sangat bahagia. Meninggalnya aja gk sakit, mungkin hanya hitungan detik atau menit ketika ditelan Wedhus Gembel Merapi. Kita- kita ini belum tahu apakah nantinya lebih bahagia dari Mbah Maridjan?? Yatno From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Monday, February 20, 2012 3:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok sama turangga seta kaleee, Maaf kalau salah. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Ok Taufik Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 +0700 To: ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi. 2012/2/20 Bandono Salim Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak Yatno. Bisa saja beda persepsi. Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit. Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak? Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade t
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Itu yang dilakukan moyang kita. Ndak usah angkat dari luar daerah. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Tue, 21 Feb 2012 08:51:55 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Belajar dari g Kelud ini maka kalau mau buat candi/stone henge/piramid tinggal ambil saja kekar tiang dan pasirnya tinggal ngayak "brecciated lava", ndak perlu cari dari luar. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: hse...@gmail.com Date: Tue, 21 Feb 2012 08:28:16 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kubah lava lama di Kelud dengan columnar joint juga asal mulanya seperti kubah lava yang baru. Kalau sudah dingin betul, kubah lava baru juga akan membentuk kolumnar joint (mungkin ribuan tahun yad). Permukaan lava baru kan memang keriput tajam-tajam begitu Pak Amien. Bukan begitu Pak Yatno? Habash Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 21 Feb 2012 14:08:41 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Gambar yang super bagus, Nah mirip "Pyramid" ya?? Lebih indah dari piramyt Giza, paling tidak bagian luarnya. Hebaa.. Salam Yatno From: amien widodo [mailto:amienwid...@yahoo.com] Sent: Monday, February 20, 2012 2:49 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Perdebatan asal kolumnar joint yang dipakai di Candi Gunung Padang dan pasir yang ada di dalamnya masih rame, exsitu atau insitu. Ini ada contoh kubah lava G Kelud yang lama memperlihatkan columnar joint dan yang baru (2007) anak G kelud berupa "gundukan pasir - kerikil sampai bongkah" (lava terbreksikan???) (attachment). Jangan-jangan di Gunung Padang sama semua material INSITU seperti yg ada di G Kelud. AW
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Belajar dari g Kelud ini maka kalau mau buat candi/stone henge/piramid tinggal ambil saja kekar tiang dan pasirnya tinggal ngayak "brecciated lava", ndak perlu cari dari luar. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: hse...@gmail.com Date: Tue, 21 Feb 2012 08:28:16 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kubah lava lama di Kelud dengan columnar joint juga asal mulanya seperti kubah lava yang baru. Kalau sudah dingin betul, kubah lava baru juga akan membentuk kolumnar joint (mungkin ribuan tahun yad). Permukaan lava baru kan memang keriput tajam-tajam begitu Pak Amien. Bukan begitu Pak Yatno? Habash Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 21 Feb 2012 14:08:41 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Gambar yang super bagus, Nah mirip "Pyramid" ya?? Lebih indah dari piramyt Giza, paling tidak bagian luarnya. Hebaa.. Salam Yatno From: amien widodo [mailto:amienwid...@yahoo.com] Sent: Monday, February 20, 2012 2:49 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Perdebatan asal kolumnar joint yang dipakai di Candi Gunung Padang dan pasir yang ada di dalamnya masih rame, exsitu atau insitu. Ini ada contoh kubah lava G Kelud yang lama memperlihatkan columnar joint dan yang baru (2007) anak G kelud berupa "gundukan pasir - kerikil sampai bongkah" (lava terbreksikan???) (attachment). Jangan-jangan di Gunung Padang sama semua material INSITU seperti yg ada di G Kelud. AW
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Hehehe pak yatno, jual beli manuk belum masuk yaa. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 21 Feb 2012 14:20:01 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya mo buka kartu aja ya sama rekan-2. Bidang Hard rock memang susah cari duit. Tapi Rezeki di Atas yang ngatur. Saya banyak pengalaman lain di luar Petrologi: Geothermal, Basement Reservoir, ANDAL, Geologi Teknik, Geohidrologi, selain Petrografi untuk Hydrocarbon dan Mineral Deposit. Itu untuk menunjang hidup keluarga karena gaji PNS sangat kecil, dan untuk mengembangkan hoby Petrology Volcanic yang kering tapi penting itu. Salam, Yatno -Original Message- From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] Sent: Monday, February 20, 2012 1:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya banyak... ISM > Pak Yatno, > > kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan > petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak > mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih > pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 > Yustinus Suyatno Yuwono > >> Pak Danny yang baik. >> >> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada >> lebih banyak yang >> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati >> membuat >> interpretasinya. >> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 >> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan >> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada >> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya >> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic >> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan >> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi >> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau >> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya >> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? >> Berapa % lulusan geologi >> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di >> volcanic terrain dan >> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil >> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di >> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace >> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? >> >> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing >> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada >> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan >> melupakannya??? >> >> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, >> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika >> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga >> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P >> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik >> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. >> Salam, >> Yatno (bulan ini pension dari PNS) >> >> >> -Original Message- >> From: Danny Hilman Natawidjaja >> [mailto:danny.hil...@gmail.com] >> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK >> YATNO >> >> Terimakasih pak Yatno, >> Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung >> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal >> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan >> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil >> S3 di Caltech. >> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar >> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti >> dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini >> penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia >> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada >> pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. >> Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan >> stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. >> Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu >> hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara >> tumpukan endapan volkanik... tapi >> kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab >> tantangan. >> >> Salam >> DHN >> >> >> -Original Message- >> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] >> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM >> To
Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno, Berarti bisa bertubi-tubi tuh kursusnya. Selain 'volcanic products", ternyata juga ikut2an di migas (basement petrology), panasbumi, dll. Tov-markotov! Eh pak, sudah dihubungi oleh om Hari Utomo hari ini atau belum? Lam-Salam, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 21, 2012, at 1:15 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" wrote: > Ipul dan Daru, > > Ipul, jangan manas- manasi wong tuwo, mengko kuwalat. > > Daru,Saya coba siapkan, tetapi karena sudah ada Pak Tikno dan Mbakyu McPhie > yang lebih muda, biarlah mereka yang focus di bagian field nya, saya akan > sharing pengetahuan di bidang "petrogenesis & implikasi tektonik gunungapi, > gimana Pak? > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 21, 2012 5:13 AM > To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG > PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Itulah yg kumaksud pula, he..he.. > Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, > 'kan? Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti > bikin rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi > presentasinya, terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, > terus..terus.. > > Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini. > > Salam dari mBogor, > Syaiful > > Sent from my deep hart > > On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" > wrote: > >> Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... >> >> Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi > berkaitan >> dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg >> "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI >> Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product >> ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg >> materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap >> adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak > McPhie >> ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk >> oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang > hati >> kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya...... >> >> Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... >> >> Salam - Daru >> >> -Original Message- >> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] >> Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO >> >> Pak Danny yang baik. >> >> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak > yang >> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat >> interpretasinya. >> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak >> kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah >> banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan >> volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic >> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya > ini. >> 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak > ada >> yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang >> peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan > geologi >> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain > dan >> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi >> yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major >> and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? >> >> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada >> yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah >> sibuk dan melupakannya??? >> >> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah >> pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G >> Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada >> beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik >> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. >> Salam, >> Yatno (bulan ini pension dari PNS) >> >> >> -Original Message- >> From: Danny Hilman
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lha nggih niku. Kalau pendekatan ilmu rohani dan ilmu katon dapat dilakukan, haruskah geologiwan juga belajar ilmu rokhani? Semoga dua jalur ilmu ini tidak bertentangan. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 21 Feb 2012 13:49:52 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mas Bandono yang baik, Namanya Mbah Maridjan. Beliau bukan ilmuwan, tetapi rohaniwan yang dipercaya Sultan untuk menjaga G Merapi dan penduduk sekitar. Pendekatannya adalah kekuatan rohani. Sedangkan Mbah Surono rekan kita itu adalah ilmuwan seperti kita ini, dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya dua jenis pendekatan ini adalah sah-sah saja. Dan saya percaya Mbah Maridjan (alm) sekarang ini sangat bahagia. Meninggalnya aja gk sakit, mungkin hanya hitungan detik atau menit ketika ditelan Wedhus Gembel Merapi. Kita- kita ini belum tahu apakah nantinya lebih bahagia dari Mbah Maridjan?? Yatno From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Monday, February 20, 2012 3:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok sama turangga seta kaleee, Maaf kalau salah. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Ok Taufik Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 +0700 To: ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi. 2012/2/20 Bandono Salim Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak Yatno. Bisa saja beda persepsi. Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit. Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak? Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno ysh, Betul yang bapak sampaikan.., sekarang sudah umum membaca published references tanpa ketemu langsung dengan penulisnya. Yang saya maksud kira-kira begini pak, dari email-email sebelumnya ada sharing dari beberapa kawan iagi netter bahwa short course di bidang hard rock umumnya dibawakan oleh instructor dari Autralia misalnya yang malah belajar lihat gunung di Indonesia :) Padahal dalam kenyataanya banyak akademisi (semisal Bu Emmy, Pak Yatno, Pak Bambang dan masih banyak lagi yang lain) atau praktisi yang Indonesia aseli yang dari expertise dan experience tentunya tidak kalah oleh instructors dari luar. Rencana Bapak untuk membuat kursus singkat tentang petrology HC-filled basement reservoir April nanti, merupakan ide yang sangat bagus pak. Dijamin akan mengundang banyak antusias dari rekan-rekan yang berkecimpung di reservoir ini terutama yang bekerja di cekungan SumSel dan ?Jatibarang. Salam hormat, Andi. --- On Mon, 2/20/12, Yustinus Suyatno Yuwono wrote: From: Yustinus Suyatno Yuwono Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, February 20, 2012, 10:23 PM Andi yang baik, Sekarang sudah jamannya digital, berguru tidak perlu pergi jauh-2 ke orangnya. Baca aja published paper- nya. Di petrologi, banyak rekan- rekan bule yang me- refer ke paper-paper saya, terutama yang mengenai batuan potasik- ultrapotasik yang tadinya hanya diketahui banyak ditemukan di Italy, ternyata di Indonesia (Sulawesi dan Jawa) juga dijumpai. Salam, Yatno -Original Message- From: a_baiq...@yahoo.com [mailto:a_baiq...@yahoo.com] Sent: Monday, February 20, 2012 10:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO 'Tantangan' Mas Syaiful merupakan ide yang brilliant tuh Pak Yatno. Semoga kedepannya para hard rocker kita (dan juga dr luar) justru berguru dari ahli-ahli Indonesia yang sudah liat gunung sejak SD semacam Pak Yatno. Salam 'Siapa Takut?' Andi. *yang juga sempat diajar sama Pak Yatno* Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Mon, 20 Feb 2012 15:32:16 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Om Yatno, beberapa kali kok menuliskan bahwa mau pensiun. Ingin tahu nih, setelah pensiun bulan ini, om Yatno mau melakukan apa? Jika masih bingung (semoga tidak), bagaimana jika ikut saya di IAGI untuk bikin kursus ttg "volcanic products" atau semacamnya seperti cerita om Gito di negeri sono? Berani terima tantangan ini? Salam, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 1:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" wrote: > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan l
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kubah lava lama di Kelud dengan columnar joint juga asal mulanya seperti kubah lava yang baru. Kalau sudah dingin betul, kubah lava baru juga akan membentuk kolumnar joint (mungkin ribuan tahun yad). Permukaan lava baru kan memang keriput tajam-tajam begitu Pak Amien. Bukan begitu Pak Yatno? Habash Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 21 Feb 2012 14:08:41 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Gambar yang super bagus, Nah mirip "Pyramid" ya?? Lebih indah dari piramyt Giza, paling tidak bagian luarnya. Hebaa.. Salam Yatno From: amien widodo [mailto:amienwid...@yahoo.com] Sent: Monday, February 20, 2012 2:49 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Perdebatan asal kolumnar joint yang dipakai di Candi Gunung Padang dan pasir yang ada di dalamnya masih rame, exsitu atau insitu. Ini ada contoh kubah lava G Kelud yang lama memperlihatkan columnar joint dan yang baru (2007) anak G kelud berupa "gundukan pasir - kerikil sampai bongkah" (lava terbreksikan???) (attachment). Jangan-jangan di Gunung Padang sama semua material INSITU seperti yg ada di G Kelud. AW
RE: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno dan Team - Teman Geo's Beberapa waktu lalu ada tulisan tentang Gaji Expart , dan sekarang masalah masalah GeoDuit , Saya pikir perlu ada standarisasi Tunjangan dan pendapatan bagi para geologist khususnya dalam bidang Vulkanologi dan kebencanaan serta bidang lain yang secara "pasar" kurang memberikan keuntungan dibanding GeoMigas dan Geo Mineral. Mengingat mulai dari awal kita kerja (termasuk saya) pasti akan melihat seberapa besar penghasilan. Saya setuju kalau Geologist sebagai profesi dianngap sama seperti profesi lain seperti pengacara (karena khusus dari sekolah hukum) dan Dokter (karena dari fakultas kedokteran). Geologist yang nyasar demi sesuap nasi (seperti saya) ya mesti rela ikut gaji sesuai pasaran alias Gelogist seperti Hoby . tapi Sebagai Profesi Geologist apalagi bidang Bencana, Vulkano dan Air tanah perlu ada Incentive dari pemerintah / Lembaga Terkait. Semoga masukan saya bermanfaat, Salam Dandy > From: yuw...@gc.itb.ac.id > To: iagi-net@iagi.or.id > Date: Tue, 21 Feb 2012 13:32:50 +0700 > Subject: RE: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG > PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Itulah Indonesia Bro!!! Geolog Indonesia adalah Geoduit. Bidang yang basah > melimpah peminatnya. Bidang Petrologidan basic science lainnya?? > Bahkan di ITB sejak kurikulum 2005 Mata kuliah Mineral Optik digabung dengan > Petrografi menjadi MK Mineral Optik dan Petrografi, 1 semester 3 SKS, yang > tadinya 6 SKS. Sudah gitu Pak Danny enak aja menyalahkan saya kenapa gk > kaderisasi Bukan gk kaderisasi, peminatnya itu > lho..selain alokasi jumlah dosen juga terbatas. > Salam, > Yatno > > > -Original Message- > From: Prianggito Sulistiono [mailto:git_m...@yahoo.com] > Sent: Monday, February 20, 2012 6:05 PM > To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG > PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Saya amati, geolog2 Australia banyak yg tertarik akan volkanologi karena > volkanisme itu suatu rangkaian proses alami yg menakjubkan yg di negaranya > tidak dijumpai. Begitu punya uang sedikit mereka langsung pergi mencari > volkano di Selandia Baru, Indonesia atau negara Pasifik lainnya utk dikagumi > dan dipelajari. > Geolog Indonesia sejak lahir sudah mengenal gunungapi. Anak2 TK-SD selalu > menggambar volkano berdekatan dengan sawah. Hidup berdampingan dengan > gunungapi adalah sesuatu yg being taken for granted. Hal ini ternyata > mengurangi antusiasme utk secara bersungguh2 mempelajari ilmu kegunungapian. > Mahasiswa geologi melakukan pendakian gunung dg semangat pecinta alam, bukan > pecinta ilmu kegunungapian > (salut akan usaha RDP, Budi Brahmantyo dkk dalam menggeologikan masyarakat > dan memasyarakatkan geologi) > > Wslm > Prianggito > > Sent from my iPhone > > > On 20/02/2012, at 9:43 PM, "Bandono Salim" wrote: > > > Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak > > sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, > > bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya. > > Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral. > > Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada. > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > -Original Message- > > From: "S. (Daru) Prihatmoko" > > Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 > > To: > > Reply-To: > > Cc: > > Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG > > : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > > > Salam - Daru > > > > -Original Message- > > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yu
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ngomong-omong kaderisasi, th yl saya membimbing Dosen Yunior dari UGM, namanya Nugroho, sekarang ambil S-3 di Jepang. Thesis S-2 nya topic nya volkanik Dakah, Karang Sambung. Mudah- mudahan nanti balik lagi jadi dosen di UGM dan mau meneruskan hoby saya ini di sana. Tapi yaitu tadi, sedikit sekali yang berminat penelitian di volcanic petrology. Yatno From: Ok Taufik [mailto:ok.tau...@gmail.com] Sent: Monday, February 20, 2012 1:30 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin keci
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya mo buka kartu aja ya sama rekan-2. Bidang Hard rock memang susah cari duit. Tapi Rezeki di Atas yang ngatur. Saya banyak pengalaman lain di luar Petrologi: Geothermal, Basement Reservoir, ANDAL, Geologi Teknik, Geohidrologi, selain Petrografi untuk Hydrocarbon dan Mineral Deposit. Itu untuk menunjang hidup keluarga karena gaji PNS sangat kecil, dan untuk mengembangkan hoby Petrology Volcanic yang kering tapi penting itu. Salam, Yatno -Original Message- From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] Sent: Monday, February 20, 2012 1:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya banyak... ISM > Pak Yatno, > > kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan > petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak > mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih > pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 > Yustinus Suyatno Yuwono > >> Pak Danny yang baik. >> >> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada >> lebih banyak yang >> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati >> membuat >> interpretasinya. >> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 >> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan >> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada >> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya >> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic >> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan >> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi >> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau >> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya >> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? >> Berapa % lulusan geologi >> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di >> volcanic terrain dan >> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil >> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di >> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace >> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? >> >> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing >> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada >> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan >> melupakannya??? >> >> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, >> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika >> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga >> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P >> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik >> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. >> Salam, >> Yatno (bulan ini pension dari PNS) >> >> >> -Original Message- >> From: Danny Hilman Natawidjaja >> [mailto:danny.hil...@gmail.com] >> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK >> YATNO >> >> Terimakasih pak Yatno, >> Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung >> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal >> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan >> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil >> S3 di Caltech. >> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar >> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti >> dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini >> penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia >> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada >> pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. >> Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan >> stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. >> Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu >> hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara >> tumpukan endapan volkanik... tapi >> kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab >> tantangan. >> >> Salam >> DHN >> >> >> -Original Message- >> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] >> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK >> YATNO >> >> Pak Danny, >> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu >> banyak sekali aspek >> heterogenitasnya, baik secara
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dulu memang saya geologist lapangan, sering bantu Pertamina (HC maupun Geothermal) Saya pernah MS di Cekungan Melawi Kalbar sepanjang 30 Km. Yatno From: Franciscus B Sinartio [mailto:fbsinar...@yahoo.com] Sent: Monday, February 20, 2012 1:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno tidak menakuti siapapun, tetapi membuat orang lebih tertarik pada batuan sediment. Seingat saya dulu, Pak Yatno jadi reference ttg sedimentology beberapa senior saya dulu di perusahaan minyak. tapi benar juga nih Taufik, apa Pak Yatno tidak sedih tidak ada penerus nya? kayak cerita Kho Ping Ho, mesti terus bertahan di dunia persilatan sampai ketemu murid yang bisa digemleng jadi penggantinya. selamat berhari senin. fbs _ From: Ok Taufik To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 20, 2012 1:29 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone i
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Gambar yang super bagus, Nah mirip "Pyramid" ya?? Lebih indah dari piramyt Giza, paling tidak bagian luarnya. Hebaa.. Salam Yatno From: amien widodo [mailto:amienwid...@yahoo.com] Sent: Monday, February 20, 2012 2:49 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Perdebatan asal kolumnar joint yang dipakai di Candi Gunung Padang dan pasir yang ada di dalamnya masih rame, exsitu atau insitu. Ini ada contoh kubah lava G Kelud yang lama memperlihatkan columnar joint dan yang baru (2007) anak G kelud berupa "gundukan pasir - kerikil sampai bongkah" (lava terbreksikan???) (attachment). Jangan-jangan di Gunung Padang sama semua material INSITU seperti yg ada di G Kelud. AW
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya sudah lama over sex (over seket) dan over sweet (over swidak) Ok dapat diatur kopi daratnya. Mungkin workshop di Yogya, yang ngatur Gus Ipul sama Gus Daru tuh. Yatno -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Monday, February 20, 2012 2:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Cak Yatno tak kiro jenengan itu masih remaja loh ternyata udah 65th Ok tetep semangat pak se kali2 kita kopi darat ya Suwun Avi 0666 nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena r
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pul, Mungkin servernya nge send sendiri. Saya sudah jawab ke Daru tuh dah dibaca belum? Yatno -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Monday, February 20, 2012 3:32 PM To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Om Yatno, beberapa kali kok menuliskan bahwa mau pensiun. Ingin tahu nih, setelah pensiun bulan ini, om Yatno mau melakukan apa? Jika masih bingung (semoga tidak), bagaimana jika ikut saya di IAGI untuk bikin kursus ttg "volcanic products" atau semacamnya seperti cerita om Gito di negeri sono? Berani terima tantangan ini? Salam, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 1:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" wrote: > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -----Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi > untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang > geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. > > Salam > DHN > > -Original Message
RE: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ipul dan Daru, Ipul, jangan manas- manasi wong tuwo, mengko kuwalat. Daru,Saya coba siapkan, tetapi karena sudah ada Pak Tikno dan Mbakyu McPhie yang lebih muda, biarlah mereka yang focus di bagian field nya, saya akan sharing pengetahuan di bidang "petrogenesis & implikasi tektonik gunungapi, gimana Pak? Salam, Yatno -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 21, 2012 5:13 AM To: Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Itulah yg kumaksud pula, he..he.. Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, 'kan? Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti bikin rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi presentasinya, terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, terus..terus.. Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini. Salam dari mBogor, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" wrote: > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > Salam - Daru > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Mas Bandono yang baik, Namanya Mbah Maridjan. Beliau bukan ilmuwan, tetapi rohaniwan yang dipercaya Sultan untuk menjaga G Merapi dan penduduk sekitar. Pendekatannya adalah kekuatan rohani. Sedangkan Mbah Surono rekan kita itu adalah ilmuwan seperti kita ini, dengan pendekatan ilmiah. Menurut saya dua jenis pendekatan ini adalah sah-sah saja. Dan saya percaya Mbah Maridjan (alm) sekarang ini sangat bahagia. Meninggalnya aja gk sakit, mungkin hanya hitungan detik atau menit ketika ditelan Wedhus Gembel Merapi. Kita- kita ini belum tahu apakah nantinya lebih bahagia dari Mbah Maridjan?? Yatno From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Monday, February 20, 2012 3:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok sama turangga seta kaleee, Maaf kalau salah. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: Ok Taufik Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 +0700 To: ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi. 2012/2/20 Bandono Salim Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak Yatno. Bisa saja beda persepsi. Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit. Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak? Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu
Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak yang bilang kenapa nggak kaderisasi kayaknya saya deh...bukan pak Danny. 2012/2/21 Yustinus Suyatno Yuwono > Itulah Indonesia Bro!!! Geolog Indonesia adalah Geoduit. Bidang yang basah > melimpah peminatnya. Bidang Petrologidan basic science lainnya?? > Bahkan di ITB sejak kurikulum 2005 Mata kuliah Mineral Optik digabung > dengan Petrografi menjadi MK Mineral Optik dan Petrografi, 1 semester 3 > SKS, yang tadinya 6 SKS. Sudah gitu Pak Danny enak aja menyalahkan saya > kenapa gk kaderisasi Bukan gk kaderisasi, peminatnya > itu lho..selain alokasi jumlah dosen juga terbatas. > Salam, > Yatno > > > -Original Message- > From: Prianggito Sulistiono [mailto:git_m...@yahoo.com] > Sent: Monday, February 20, 2012 6:05 PM > To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG > PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Saya amati, geolog2 Australia banyak yg tertarik akan volkanologi karena > volkanisme itu suatu rangkaian proses alami yg menakjubkan yg di negaranya > tidak dijumpai. Begitu punya uang sedikit mereka langsung pergi mencari > volkano di Selandia Baru, Indonesia atau negara Pasifik lainnya utk > dikagumi dan dipelajari. > Geolog Indonesia sejak lahir sudah mengenal gunungapi. Anak2 TK-SD selalu > menggambar volkano berdekatan dengan sawah. Hidup berdampingan dengan > gunungapi adalah sesuatu yg being taken for granted. Hal ini ternyata > mengurangi antusiasme utk secara bersungguh2 mempelajari ilmu > kegunungapian. Mahasiswa geologi melakukan pendakian gunung dg semangat > pecinta alam, bukan pecinta ilmu kegunungapian > (salut akan usaha RDP, Budi Brahmantyo dkk dalam menggeologikan masyarakat > dan memasyarakatkan geologi) > > Wslm > Prianggito > > Sent from my iPhone > > > On 20/02/2012, at 9:43 PM, "Bandono Salim" wrote: > > > Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn > banyak sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, > pelapukan, bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan > intrusinya. > > Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral. > > Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada. > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > -Original Message----- > > From: "S. (Daru) Prihatmoko" > > Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 > > To: > > Reply-To: > > Cc: > > Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG > PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi > berkaitan > > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic > product > > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak > McPhie > > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak > dirujuk > > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang > hati > > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > > > Salam - Daru > > > > -Original Message- > > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > > > Pak Danny yang baik. > > > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak > yang > > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > > interpretasinya. > > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya > ini. > > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak > ada > > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan > geologi > > kita i
RE: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Itulah Indonesia Bro!!! Geolog Indonesia adalah Geoduit. Bidang yang basah melimpah peminatnya. Bidang Petrologidan basic science lainnya?? Bahkan di ITB sejak kurikulum 2005 Mata kuliah Mineral Optik digabung dengan Petrografi menjadi MK Mineral Optik dan Petrografi, 1 semester 3 SKS, yang tadinya 6 SKS. Sudah gitu Pak Danny enak aja menyalahkan saya kenapa gk kaderisasi Bukan gk kaderisasi, peminatnya itu lho..selain alokasi jumlah dosen juga terbatas. Salam, Yatno -Original Message- From: Prianggito Sulistiono [mailto:git_m...@yahoo.com] Sent: Monday, February 20, 2012 6:05 PM To: Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya amati, geolog2 Australia banyak yg tertarik akan volkanologi karena volkanisme itu suatu rangkaian proses alami yg menakjubkan yg di negaranya tidak dijumpai. Begitu punya uang sedikit mereka langsung pergi mencari volkano di Selandia Baru, Indonesia atau negara Pasifik lainnya utk dikagumi dan dipelajari. Geolog Indonesia sejak lahir sudah mengenal gunungapi. Anak2 TK-SD selalu menggambar volkano berdekatan dengan sawah. Hidup berdampingan dengan gunungapi adalah sesuatu yg being taken for granted. Hal ini ternyata mengurangi antusiasme utk secara bersungguh2 mempelajari ilmu kegunungapian. Mahasiswa geologi melakukan pendakian gunung dg semangat pecinta alam, bukan pecinta ilmu kegunungapian (salut akan usaha RDP, Budi Brahmantyo dkk dalam menggeologikan masyarakat dan memasyarakatkan geologi) Wslm Prianggito Sent from my iPhone On 20/02/2012, at 9:43 PM, "Bandono Salim" wrote: > Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak > sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, > bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya. > Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral. > Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "S. (Daru) Prihatmoko" > Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 > To: > Reply-To: > Cc: > Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : > PENCERAHAN PAK YATNO > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > Salam - Daru > > -----Original Message----- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic pro
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Andi yang baik, Sekarang sudah jamannya digital, berguru tidak perlu pergi jauh-2 ke orangnya. Baca aja published paper- nya. Di petrologi, banyak rekan- rekan bule yang me- refer ke paper-paper saya, terutama yang mengenai batuan potasik- ultrapotasik yang tadinya hanya diketahui banyak ditemukan di Italy, ternyata di Indonesia (Sulawesi dan Jawa) juga dijumpai. Salam, Yatno -Original Message- From: a_baiq...@yahoo.com [mailto:a_baiq...@yahoo.com] Sent: Monday, February 20, 2012 10:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO 'Tantangan' Mas Syaiful merupakan ide yang brilliant tuh Pak Yatno. Semoga kedepannya para hard rocker kita (dan juga dr luar) justru berguru dari ahli-ahli Indonesia yang sudah liat gunung sejak SD semacam Pak Yatno. Salam 'Siapa Takut?' Andi. *yang juga sempat diajar sama Pak Yatno* Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Mon, 20 Feb 2012 15:32:16 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Om Yatno, beberapa kali kok menuliskan bahwa mau pensiun. Ingin tahu nih, setelah pensiun bulan ini, om Yatno mau melakukan apa? Jika masih bingung (semoga tidak), bagaimana jika ikut saya di IAGI untuk bikin kursus ttg "volcanic products" atau semacamnya seperti cerita om Gito di negeri sono? Berani terima tantangan ini? Salam, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 1:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" wrote: > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -----Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek > heterogenitasnya, baik secara late
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pembalikan morfologi yang terjadi yg saya sitir itu yang terjadi di Merapi, bukan di lokasi Gunung Padang. http://rovicky.wordpress.com/2010/10/28/rumah-mbah-maridjan-pun-terkena-awan-panas/ rdp 2012/2/21 Bandono Salim > ** > Kalau ada pembalikan morfologi dlm waktu singkat yaa secara alami bisa > terjadi kalau ada katastropis, gempa besar atau erupsi spt letusan toba. > Mungkin juga pengungkitan oleh lempeng. > Paling cepat perubahan morfologi oleh kegiatan manusia lah. Bukit jadi > dataran, > Salam > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: *Jerry Sihombing > *Date: *Tue, 21 Feb 2012 09:08:46 +0700 > *To: * > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > wah ada pembalikan morfologi dalam waktu singkat kata Pak RDP, > berarti ada sungai purba dong buat jalur angkut material bangun > piramidanya. perlu diteliti lebih lanjut neh paleomorfologinya > > Salam, > > _JCS_ > > On Mon, Feb 20, 2012 at 1:55 PM, wrote: > >> yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha >> urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg >> minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya >> banyak... >> ISM >> >> >> >> > Pak Yatno, >> > >> > kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan >> > petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak >> > mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih >> > pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 >> > Yustinus Suyatno Yuwono >> > >> >> Pak Danny yang baik. >> >> >> >> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada >> >> lebih banyak yang >> >> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati >> >> membuat >> >> interpretasinya. >> >> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 >> >> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan >> >> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada >> >> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya >> >> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic >> >> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan >> >> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi >> >> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau >> >> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya >> >> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? >> >> Berapa % lulusan geologi >> >> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di >> >> volcanic terrain dan >> >> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil >> >> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di >> >> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace >> >> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? >> >> >> >> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing >> >> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada >> >> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan >> >> melupakannya??? >> >> >> >> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, >> >> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika >> >> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga >> >> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P >> >> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik >> >> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. >> >> Salam, >> >> Yatno (bulan ini pension dari PNS) >> >> >> >> >> >> -Original Message- >> >> From: Danny Hilman Natawidjaja >> >> [mailto:danny.hil...@gmail.com] >> >> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM >> >> To: iagi-net@iagi.or.id >> >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK >> >> YATNO >> >> >> >> Terimakasih pak Yatno, >> >> Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung >> >> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal >> >> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan >> >> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil >> >> S3 di Caltech. >> >> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar >> >> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti >> >> dengan kompleksitasnya. Dal
RE: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ipul dan Daru, Ipul, jangan manas- manasi wong tuwo, mengko kuwalat. Daru,Saya coba siapkan, tetapi karena sudah ada Pak Tikno dan Mbakyu McPhie yang lebih muda, biarlah mereka yang focus di bagian field nya, saya akan sharing pengetahuan di bidang "petrogenesis & implikasi tektonik gunungapi, gimana Pak? Salam, Yatno -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 21, 2012 5:13 AM To: Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Itulah yg kumaksud pula, he..he.. Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, 'kan? Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti bikin rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi presentasinya, terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, terus..terus.. Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini. Salam dari mBogor, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" wrote: > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > Salam - Daru > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ad
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kalau ada pembalikan morfologi dlm waktu singkat yaa secara alami bisa terjadi kalau ada katastropis, gempa besar atau erupsi spt letusan toba. Mungkin juga pengungkitan oleh lempeng. Paling cepat perubahan morfologi oleh kegiatan manusia lah. Bukit jadi dataran, Salam Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Jerry Sihombing Date: Tue, 21 Feb 2012 09:08:46 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO wah ada pembalikan morfologi dalam waktu singkat kata Pak RDP, berarti ada sungai purba dong buat jalur angkut material bangun piramidanya. perlu diteliti lebih lanjut neh paleomorfologinya Salam, _JCS_ On Mon, Feb 20, 2012 at 1:55 PM, wrote: > yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha > urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg > minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya > banyak... > ISM > > > > > Pak Yatno, > > > > kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan > > petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak > > mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih > > pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 > > Yustinus Suyatno Yuwono > > > >> Pak Danny yang baik. > >> > >> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada > >> lebih banyak yang > >> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati > >> membuat > >> interpretasinya. > >> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 > >> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan > >> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada > >> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya > >> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > >> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan > >> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi > >> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau > >> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya > >> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? > >> Berapa % lulusan geologi > >> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di > >> volcanic terrain dan > >> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil > >> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di > >> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace > >> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > >> > >> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing > >> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada > >> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan > >> melupakannya??? > >> > >> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, > >> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika > >> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga > >> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P > >> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > >> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > >> Salam, > >> Yatno (bulan ini pension dari PNS) > >> > >> > >> -Original Message- > >> From: Danny Hilman Natawidjaja > >> [mailto:danny.hil...@gmail.com] > >> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > >> To: iagi-net@iagi.or.id > >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK > >> YATNO > >> > >> Terimakasih pak Yatno, > >> Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung > >> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal > >> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan > >> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil > >> S3 di Caltech. > >> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar > >> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti > >> dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini > >> penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > >> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada > >> pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. > >> Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan > >> stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. > >> Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu > >> hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara > >> tumpukan endapan volkanik... tapi > >> kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab > >> tantangan. >
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
wah ada pembalikan morfologi dalam waktu singkat kata Pak RDP, berarti ada sungai purba dong buat jalur angkut material bangun piramidanya. perlu diteliti lebih lanjut neh paleomorfologinya Salam, _JCS_ On Mon, Feb 20, 2012 at 1:55 PM, wrote: > yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha > urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg > minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya > banyak... > ISM > > > > > Pak Yatno, > > > > kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan > > petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak > > mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih > > pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 > > Yustinus Suyatno Yuwono > > > >> Pak Danny yang baik. > >> > >> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada > >> lebih banyak yang > >> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati > >> membuat > >> interpretasinya. > >> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 > >> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan > >> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada > >> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya > >> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > >> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan > >> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi > >> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau > >> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya > >> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? > >> Berapa % lulusan geologi > >> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di > >> volcanic terrain dan > >> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil > >> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di > >> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace > >> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > >> > >> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing > >> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada > >> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan > >> melupakannya??? > >> > >> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, > >> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika > >> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga > >> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P > >> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > >> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > >> Salam, > >> Yatno (bulan ini pension dari PNS) > >> > >> > >> -Original Message- > >> From: Danny Hilman Natawidjaja > >> [mailto:danny.hil...@gmail.com] > >> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > >> To: iagi-net@iagi.or.id > >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK > >> YATNO > >> > >> Terimakasih pak Yatno, > >> Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung > >> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal > >> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan > >> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil > >> S3 di Caltech. > >> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar > >> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti > >> dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini > >> penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > >> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada > >> pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. > >> Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan > >> stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. > >> Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu > >> hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara > >> tumpukan endapan volkanik... tapi > >> kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab > >> tantangan. > >> > >> Salam > >> DHN > >> > >> > >> -----Original Message- > >> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > >> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > >> To: iagi-net@iagi.or.id > >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK > >> YATNO > >> > >> Pak Danny, > >> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volka
Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kalau dekat sih saya mau jadi assistennya Pak Yatno, jadi tukang membagikan materi kursus, ngabsen, bagikan soal2, dll. Ayo Mas Yatno, digarap saja. Tuh IAGI sudah bersedia membantu. Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Tue, 21 Feb 2012 00:04:23 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Materinya nanti kita bantu mas Syaiful yg penting blio mau ngajar aja Salam Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Tue, 21 Feb 2012 05:13:18 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Itulah yg kumaksud pula, he..he.. Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, 'kan? Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti bikin rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi presentasinya, terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, terus..terus.. Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini. Salam dari mBogor, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" wrote: > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > Salam - Daru > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terk
Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Materinya nanti kita bantu mas Syaiful yg penting blio mau ngajar aja Salam Avi 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Tue, 21 Feb 2012 05:13:18 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Itulah yg kumaksud pula, he..he.. Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, 'kan? Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti bikin rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi presentasinya, terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, terus..terus.. Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini. Salam dari mBogor, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" wrote: > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > Salam - Daru > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu ham
Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Nantang yo nantang, pinisepu kudu di ewangi. Wis sudo tenagane Kemauan besar tenaga/fisik sudah berkurang Anak2 muda yaa sumbang tenaga Supaya hati dan jiwa jadi mulia. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Tue, 21 Feb 2012 05:13:18 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Itulah yg kumaksud pula, he..he.. Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, 'kan? Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti bikin rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi presentasinya, terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, terus..terus.. Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini. Salam dari mBogor, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" wrote: > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > Salam - Daru > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dal
Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Itulah yg kumaksud pula, he..he.. Pak nDaru, tapi bisa dimainkan utk reguler setiap 2 bulan utk pak Yatno, 'kan? Tapi terus-terang saya ragu jika pak Yatno berani, he..he.. 'Kan mesti bikin rancangan acara kursus utk 3 hari (misalnya), terus bikin materi presentasinya, terus siapkan contoh2 batuan atau volcanic product-nya, terus..terus.. Kalo berani sih, om Heru Utomo tentu bisa menangkap peluang keberanian ini. Salam dari mBogor, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 4:35 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" wrote: > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > Salam - Daru > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2
Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Mksh. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "S. (Daru) Prihatmoko" Date: Mon, 20 Feb 2012 18:40:51 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO PIT IAGI direncanakan 17-20 Sep 2012, dan sbg pre- convention workshop, acara ini akan dilakukan sebelumnya. Syllabus sdng digodog, kalau sdh matang tentunya akan diumumkan ke khalayak pak Salam - Daru Sent from my mobile device 2 On Feb 20, 2012, at 4:43 PM, "Bandono Salim" wrote: > Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak > sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, > bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya. > Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral. > Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "S. (Daru) Prihatmoko" > Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 > To: > Reply-To: > Cc: > Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : > PENCERAHAN PAK YATNO > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > Salam - Daru > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
'Tantangan' Mas Syaiful merupakan ide yang brilliant tuh Pak Yatno. Semoga kedepannya para hard rocker kita (dan juga dr luar) justru berguru dari ahli-ahli Indonesia yang sudah liat gunung sejak SD semacam Pak Yatno. Salam 'Siapa Takut?' Andi. *yang juga sempat diajar sama Pak Yatno* Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Mon, 20 Feb 2012 15:32:16 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Om Yatno, beberapa kali kok menuliskan bahwa mau pensiun. Ingin tahu nih, setelah pensiun bulan ini, om Yatno mau melakukan apa? Jika masih bingung (semoga tidak), bagaimana jika ikut saya di IAGI untuk bikin kursus ttg "volcanic products" atau semacamnya seperti cerita om Gito di negeri sono? Berani terima tantangan ini? Salam, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 1:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" wrote: > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -----Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih berman
Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
PIT IAGI direncanakan 17-20 Sep 2012, dan sbg pre- convention workshop, acara ini akan dilakukan sebelumnya. Syllabus sdng digodog, kalau sdh matang tentunya akan diumumkan ke khalayak pak Salam - Daru Sent from my mobile device 2 On Feb 20, 2012, at 4:43 PM, "Bandono Salim" wrote: > Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak > sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, > bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya. > Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral. > Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "S. (Daru) Prihatmoko" > Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 > To: > Reply-To: > Cc: > Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : > PENCERAHAN PAK YATNO > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > Salam - Daru > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya amati, geolog2 Australia banyak yg tertarik akan volkanologi karena volkanisme itu suatu rangkaian proses alami yg menakjubkan yg di negaranya tidak dijumpai. Begitu punya uang sedikit mereka langsung pergi mencari volkano di Selandia Baru, Indonesia atau negara Pasifik lainnya utk dikagumi dan dipelajari. Geolog Indonesia sejak lahir sudah mengenal gunungapi. Anak2 TK-SD selalu menggambar volkano berdekatan dengan sawah. Hidup berdampingan dengan gunungapi adalah sesuatu yg being taken for granted. Hal ini ternyata mengurangi antusiasme utk secara bersungguh2 mempelajari ilmu kegunungapian. Mahasiswa geologi melakukan pendakian gunung dg semangat pecinta alam, bukan pecinta ilmu kegunungapian (salut akan usaha RDP, Budi Brahmantyo dkk dalam menggeologikan masyarakat dan memasyarakatkan geologi) Wslm Prianggito Sent from my iPhone On 20/02/2012, at 9:43 PM, "Bandono Salim" wrote: > Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak > sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, > bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya. > Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral. > Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "S. (Daru) Prihatmoko" > Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 > To: > Reply-To: > Cc: > Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : > PENCERAHAN PAK YATNO > Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... > > Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan > dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg > "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI > Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product > ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg > materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap > adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie > ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk > oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati > kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. > > Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... > > Salam - Daru > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil co
Re: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kapan? Boleh sbg peserta? Ini ilmu sangat menarik (bg pensiunan) krn banyak sangkutannya mulai dari. :pembekuan magma sedimentasi, ubahan, pelapukan, bahkan struktur geologi akibat letusan gn api maupun dorongan intrusinya. Selain itu ada hydrothermal dan cebakan mineral. Lho iya geologi kerekayasaan (engineering geology) juga ada. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "S. (Daru) Prihatmoko" Date: Mon, 20 Feb 2012 16:35:49 To: Reply-To: Cc: Subject: [iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... Salam - Daru -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Iya juga ya Pak. Malah sering terjadi banjir lahar hujan. Terima kasih pencerahannya Pak. Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Mon, 20 Feb 2012 08:28:55 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Lho basahlah pak, kan tepat turunnya hujan, dan tempat orang cari emas. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: hse...@gmail.com Date: Mon, 20 Feb 2012 08:00:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mungkin karena dianggap lahan kering, jadi enggak banyak yang mau??? Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: Ok Taufik Date: Mon, 20 Feb 2012 13:29:58 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak > yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan > geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain > dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... > tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali > aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma > hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada
[iagi-net-l] Volcanic Product --> was: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno (juga gus Ipul)judulnya saya ganti... Saya ngikuti tautan diskusi "pyramide" ini "on and off"tetapi berkaitan dng volcanic product, MGEI-IAGI akan mengadakan workshop/ kursus ttg "volcanology and volcanic products" sbg pre-convention workshop (PIT IAGI Yogya) Sept nanti. Di dunia "hard rocker" pengetahuan ttg volcanic product ini adalah esensial sekali, dan kita memang perlu penyegaran kembali ttg materi ini. Pembicara/ instruktur yg kita undang dan sedang bersiap-siap adalah pak Sutikno Bronto dan Jocyline McPhie (Utas, Tasmania). Mbak McPhie ini adalah yg menulis buku fenomenal "Volcanic Textures" yg banyak dirujuk oleh penggemar volcanic rocks. Kalau pak Yatno bersedia, dengan senang hati kita akan mengundang untuk menjadi salah satu instruktur-nya.. Lanjut lagi pak...diskusi pyramid-nya, saya ikut menikmati... Salam - Daru -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Monday, February 20, 2012 1:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lha kalau mbah samijan(sarijan)_ ahli gn merapi juga kan? Hehe sekelompok sama turangga seta kaleee, Maaf kalau salah. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ok Taufik Date: Mon, 20 Feb 2012 15:41:42 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi. 2012/2/20 Bandono Salim > Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari > pak Yatno. Bisa saja beda persepsi. > Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit. > Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak? > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "Yustinus Suyatno Yuwono" > Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 > To: > Reply-To: > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak > yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan > geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain > dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... > tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali > aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma > hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Waktu itu pak Yatno ada di grup studi petrologi di bawah pak Rubini, Ibu Emmi dll. Kuliah Vulkanologi dihantarkan oleh pejabat dirjen Dikti sekarang Bp.Djoko S). Ahli Vulkanologi banyak dikenal kalau ada letusan Gn.Api, Bapak Adjat Sudradjat saat Gn.Galunggung Meletus (sekarang dosen di Geologi Unpad), dan baru-baru ini Mbah Rono karena aktivitas Merapi. 2012/2/20 Bandono Salim > Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari > pak Yatno. Bisa saja beda persepsi. > Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit. > Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak? > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "Yustinus Suyatno Yuwono" > Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 > To: > Reply-To: > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak > yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan > geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain > dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... > tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali > aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma > hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi > untuk khasanah ilmu volcano-stratig
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak amin ambil sendiri? Yaa semoga DHN dan Andang betul. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amien widodo Date: Mon, 20 Feb 2012 15:49:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Om Yatno, beberapa kali kok menuliskan bahwa mau pensiun. Ingin tahu nih, setelah pensiun bulan ini, om Yatno mau melakukan apa? Jika masih bingung (semoga tidak), bagaimana jika ikut saya di IAGI untuk bikin kursus ttg "volcanic products" atau semacamnya seperti cerita om Gito di negeri sono? Berani terima tantangan ini? Salam, Syaiful Sent from my deep hart On Feb 20, 2012, at 1:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" wrote: > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -----Original Message- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi > untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang > geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. > > Salam > DHN > > -Original Message- > From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. > > Kata piramider (pendukung
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lho basahlah pak, kan tepat turunnya hujan, dan tempat orang cari emas. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: hse...@gmail.com Date: Mon, 20 Feb 2012 08:00:50 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mungkin karena dianggap lahan kering, jadi enggak banyak yang mau??? Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: Ok Taufik Date: Mon, 20 Feb 2012 13:29:58 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak > yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan > geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain > dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... > tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -Original Message----- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali > aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma > hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi > untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang > geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. > >
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Yang jadi patokan Pasir exsitu itu kan ada kwarsa putih. Lha kalau dasitis kan ada kwarsa heksagonal, yang bisa lepas dari dasit. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amien widodo Date: Mon, 20 Feb 2012 15:49:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Waktu aku pulang dari sekolah, aku bilang sama teman2 geologi ekonomi tuk kembangkan cari emas di volkanik, gak ada yang mau dengar, mereka masih hobby ke porphyr. Moga2 volk kwarter n resent (spt di fillippina) menghasilka emas juga. Maju terus pak Yatno. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Prianggito Sulistiono Date: Mon, 20 Feb 2012 19:34:05 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno, Utk geologis yg menggeluti eksplorasi mineral (Au Ag Cu) pemetaan batuan volkanik dan pengenalan volcanic products amat sangat penting. Kursus pengenalan volcanic products yg diasuh Ray Cas dari Monash Univ laku keras. Bahkan geologis Indonesia banyak yg mengikutinya. Hal ini disebabkan di Indonesia tidak ada kursus sejenis, padahal ahli volkanologi banyak, kondisi lapangan ideal, contoh2 proses masa sekarang mudah dijumpai di sekitar kota2 besar. Alangkah indahnya bila para economic geologists Indonesia bisa belajar dari ahli2 bangsa sendiri di negara sendiri salam Prianggito (waktu sidang sarjana diuji oleh pak Yatno) Sent from my iPhone On 20/02/2012, at 6:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" wrote: > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -----Original Message----- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATN
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Sdh ada buku peninggalan dari pak yatno, hehe bisa jadi buku sakti deh. Aku juga beli. SAlam bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Franciscus B Sinartio Date: Sun, 19 Feb 2012 22:54:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno tidak menakuti siapapun, tetapi membuat orang lebih tertarik pada batuan sediment. Seingat saya dulu, Pak Yatno jadi reference ttg sedimentology beberapa senior saya dulu di perusahaan minyak. tapi benar juga nih Taufik, apa Pak Yatno tidak sedih tidak ada penerus nya? kayak cerita Kho Ping Ho, mesti terus bertahan di dunia persilatan sampai ketemu murid yang bisa digemleng jadi penggantinya. selamat berhari senin. fbs From: Ok Taufik To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 20, 2012 1:29 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono Pak Danny yang baik. > >Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang >peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat >interpretasinya. >Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak >kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah >banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan >volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic >terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. >25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada >yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang >peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi >kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan >mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi >yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major >and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > >Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada >yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah >sibuk dan melupakannya??? > >He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah >pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G >Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada >beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik >Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. >Salam, >Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > >-Original Message- >From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > >Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM >To: iagi-net@iagi.or.id >Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > >Terimakasih pak Yatno, >Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, >setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu >ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu >ngambil S3 di Caltech. >Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung >api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua >decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia >seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata >kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya >pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori >saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan >besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi >kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > >Salam >DHN > > >-Original Message----- >From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] >Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM >To: iagi-net@iagi.or.id >Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > >Pak Danny, >Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek >heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- >hati interpretasi di volkanik. >Salam, >Yatno > >-Original Message- >From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] >Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM >To: iagi-net@iagi.or.id >Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > >Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sang
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lah kan Dany sAma Andang tidak belajar volkanologi dan pemetaannya dari pak Yatno. Bisa saja beda persepsi. Memang sulit pemetaan di gn api, sudah sulit duitnya dikit. Salam, salamat pensiun, mau terus di vkanik atau ilmu perburungan pak? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunun
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Mungkin karena dianggap lahan kering, jadi enggak banyak yang mau??? Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: Ok Taufik Date: Mon, 20 Feb 2012 13:29:58 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak > yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan > geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain > dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... > tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -Original Message----- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali > aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma > hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi > untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang > geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. > > Salam > DHN > > -Original Message- > From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Wah pAk yat
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Cak Yatno tak kiro jenengan itu masih remaja loh ternyata udah 65th Ok tetep semangat pak se kali2 kita kopi darat ya Suwun Avi 0666 nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Mon, 20 Feb 2012 13:20:30 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone&quo
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno, Utk geologis yg menggeluti eksplorasi mineral (Au Ag Cu) pemetaan batuan volkanik dan pengenalan volcanic products amat sangat penting. Kursus pengenalan volcanic products yg diasuh Ray Cas dari Monash Univ laku keras. Bahkan geologis Indonesia banyak yg mengikutinya. Hal ini disebabkan di Indonesia tidak ada kursus sejenis, padahal ahli volkanologi banyak, kondisi lapangan ideal, contoh2 proses masa sekarang mudah dijumpai di sekitar kota2 besar. Alangkah indahnya bila para economic geologists Indonesia bisa belajar dari ahli2 bangsa sendiri di negara sendiri salam Prianggito (waktu sidang sarjana diuji oleh pak Yatno) Sent from my iPhone On 20/02/2012, at 6:20 PM, "Yustinus Suyatno Yuwono" wrote: > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -----Original Message----- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi > untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang > geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. > > Salam > DHN > > -Original Message- > Fro
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno tidak menakuti siapapun, tetapi membuat orang lebih tertarik pada batuan sediment. Seingat saya dulu, Pak Yatno jadi reference ttg sedimentology beberapa senior saya dulu di perusahaan minyak. tapi benar juga nih Taufik, apa Pak Yatno tidak sedih tidak ada penerus nya? kayak cerita Kho Ping Ho, mesti terus bertahan di dunia persilatan sampai ketemu murid yang bisa digemleng jadi penggantinya. selamat berhari senin. fbs From: Ok Taufik To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 20, 2012 1:29 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono Pak Danny yang baik. > >Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang >peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat >interpretasinya. >Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak >kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah >banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan >volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic >terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. >25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada >yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang >peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi >kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan >mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi >yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major >and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > >Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada >yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah >sibuk dan melupakannya??? > >He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah >pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G >Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada >beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik >Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. >Salam, >Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > >-Original Message- >From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > >Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM >To: iagi-net@iagi.or.id >Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > >Terimakasih pak Yatno, >Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, >setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu >ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu >ngambil S3 di Caltech. >Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung >api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua >decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia >seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata >kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya >pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori >saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan >besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi >kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > >Salam >DHN > > >-Original Message----- >From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] >Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM >To: iagi-net@iagi.or.id >Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > >Pak Danny, >Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek >heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- >hati interpretasi di volkanik. >Salam, >Yatno > >-Original Message- >From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] >Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM >To: iagi-net@iagi.or.id >Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > >Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. >Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau >Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi >untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang >geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
yo gak harus begitu to , tugasnya memberikan pencerahan , lha urusan minat atau karir kan itu pilihan masing masing.Mungkin banyak yg minat ke yg lain spt migas biar cepet duitnya banyak... ISM > Pak Yatno, > > kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan > petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak > mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih > pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 > Yustinus Suyatno Yuwono > >> Pak Danny yang baik. >> >> Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada >> lebih banyak yang >> peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati >> membuat >> interpretasinya. >> Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 >> th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan >> penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada >> juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya >> bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic >> terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan >> usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi >> volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau >> meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya >> kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? >> Berapa % lulusan geologi >> kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di >> volcanic terrain dan >> mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil >> sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di >> lapangan sampai analisa petrografi, major and trace >> elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? >> >> Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing >> malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada >> lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan >> melupakannya??? >> >> He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, >> dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika >> beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga >> selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P >> Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik >> Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. >> Salam, >> Yatno (bulan ini pension dari PNS) >> >> >> -Original Message- >> From: Danny Hilman Natawidjaja >> [mailto:danny.hil...@gmail.com] >> Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK >> YATNO >> >> Terimakasih pak Yatno, >> Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung >> apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal >> Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan >> juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil >> S3 di Caltech. >> Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar >> geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti >> dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini >> penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia >> seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada >> pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. >> Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan >> stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. >> Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu >> hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara >> tumpukan endapan volkanik... tapi >> kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab >> tantangan. >> >> Salam >> DHN >> >> >> -Original Message- >> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] >> Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK >> YATNO >> >> Pak Danny, >> Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu >> banyak sekali aspek >> heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. >> Pesan saya cuma hati- >> hati interpretasi di volkanik. >> Salam, >> Yatno >> >> -Original Message- >> From: Danny Hilman Natawidjaja >> [mailto:danny.hil...@gmail.com] >> Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK >> YATNO >> >> Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat >> menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical >> subsurface-nya (seperti Geolistrik atau >> Geo-seismictomografi) dari G. Ki
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno, kalau bapak sedih setelah pension tak ada yang meneruskan petrologi volcaniknya..ya salah pak Yatno lah tak mempersiapkan kadernya..wah bapak bisa di class action nih pakai uang negara tak melakukan kaderisasi:))) 2012/2/20 Yustinus Suyatno Yuwono > Pak Danny yang baik. > > Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak > yang > peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat > interpretasinya. > Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak > kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah > banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan > volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic > terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. > 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada > yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang > peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan > geologi > kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain > dan > mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi > yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major > and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? > > Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada > yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah > sibuk dan melupakannya??? > > He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah > pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G > Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada > beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik > Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. > Salam, > Yatno (bulan ini pension dari PNS) > > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Terimakasih pak Yatno, > Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, > setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu > ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu > ngambil S3 di Caltech. > Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung > api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua > decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia > seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata > kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya > pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori > saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan > besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... > tapi > kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. > > Salam > DHN > > > -Original Message----- > From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali > aspek > heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma > hati- > hati interpretasi di volkanik. > Salam, > Yatno > > -Original Message- > From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi > untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang > geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. > > Salam > DHN > > -Original Message- > From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] > Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. > > Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di > bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. > Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistri
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny yang baik. Lho saya tidak menakuti siapapun. Justru senang sekali ada lebih banyak yang peduli tentang batuan volkanik. Cuma yaitu, hati- hati membuat interpretasinya. Saya bulan ini pension dari ITB karena memang sudah umur 65 th. Sejak kembali dari Prancis 1987 saya sudah galakkan penelitian volkanik, sudah banyak lulusan S-1, S-2, dan ada juga S-3 yang mengambil topic pemetaan volkanik yang saya bimbing, yang sebelumnya selalu menghindari volcanic terrain. Setelah pension mudah-2 an ada yang mau meneruskan usaha saya ini. 25 th lebih saya menggeluti petrologi volkanik ini, saya sedih bila gak ada yang mau meneruskannya. Indonesia kaya gunungapi tapi geologisnya kurang peduli tentang volcanic product- nya. Ironis kan??? Berapa % lulusan geologi kita ini yang tugas akhirnya (pemetaan lapangan S-1) di volcanic terrain dan mampu memahami prinsip-2 stratigrafi tefra? Mengambil sample dan observasi yang baik (tidak sembarangan) di lapangan sampai analisa petrografi, major and trace elements chemistry dan isotop sampai kimiawi kristal-nya? Dari puluhan mahasiswa yang telah lulus yang saya bimbing malahan gak ada yang me- respon milis ini!!! Sudah pada lupa ilmunya barangkali atau sudah sibuk dan melupakannya??? He... he... Pak Danny, selamat berburu volcanic products, dulu saya pernah pesan sama Pak Dr Sutikno Bronto ketika beliau baru selesai DR nya (G Galunggung) saya ucapkan cuga selamat berburu volcanic product kepada beliau. Kalo P Tikno disertasi nya di Volkanik Kwarter, saya di volkanik Tersier sampai Plestosen, itu bedanya. Salam, Yatno (bulan ini pension dari PNS) -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Thursday, February 16, 2012 8:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili-
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO- GUA PAWON
Pak Danny, Apakah KRCB dalam posisi dance with the wolf ? Endak-lah Pak Danny. Alhamdulilah, majoritas anggota KRCB penganut ESQ dan jauh dari perilaku banyak politikus praktis. Usai sholat jemaah juga sering nyanyi "jagalah hati atau taubatan nasuha". Tuntut menuntut klaim bukan budaya KRCB. Pengakuan saja sudah cukuplah --- ta' iya ! Btw. mang Okim tidak berharap bahwa Turangga Seta akan nuntut karena klaim temuan mereka bahwa G.Sadahurip dan G. Lalakon adalah piramida budaya diklaim lagi oleh Tim lain --- 10 bulan setelah klaim mereka --- sekedar hereuy ya Pak. Have a great week-end Pak, Wassalam, Mang Okim -Original Message- From: "Danny Hilman Natawidjaja" Date: Thu, 16 Feb 2012 20:09:40 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO- GUA PAWON Meneruskan penbahasan dari info Mang Okim, Terimakasih atas info aktual tentang penemuan Situs Gunung Pawon. Kasus Situs Gua Pawon itu sungguh harus dapat perhatian yang serius. Benarkah masalah ini sudah "diluruskan"? Tindakan BALAR yang tidak mengakui, bahkan 'merampok' penemuan Gua Pawon itu adalah hal yang sangat serius. Lebih parah dari kasus 'plagiarisms' . Dengar kabar ARKENAS malah pro ke KRCB sebagai penemunya. Mungkin berkaitan juga dengan KaPus-nya yang backgroundnya Geologi/Geofisika. Tapi gara-gara dibela-in oleh ARKENAS, katanya BALAR jadi kalap, alih-alih berterimakasih ke penemu asli Gua Pawon (khususnya kepada 3 orang penemu pertamanya) malah mencoba membuat tuntutan hukum kepada KRCB karena dianggap melanggar undang=undang kearkeologian - katanya hanya arkeolog yang boleh meneliti situs purbakala! Luar biasa ... Nah, apakah sekarang sudah ada pengakuan resmi dari BALAR atau masyarakat arkeolog tentang penemu sejati Situs Gua pawon? Apakah mereka sudah minta maaf secara terbuka setelah melakukan tindakan "dipoyok dilebok"nya? Bahkan harusnya 'minta ampun dulu' tuh pake mau nuntut secara hukum segala... Kalau belum terjadi... ya belum lurus masalahnya... Nanti kejadian seperti itu bisa berulang lagi seperti yang ditakutkan oleh Pak Arifin Sodli... Tapi KRCB kayanya sudah kepalang "dance with the wolf" ya Mang? :-) Jangan-jangan kasus "pyramid" ini bakal "dipoyok dilebok" juga nantinya. Mohon maaf banyak bercanda...piss DHN -Original Message- From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Yth Pak Danny, Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah yang segar dan dalam suasana bersahabat. Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan pahalanya jadi hilang --- ta' iya. Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar oleh Tim BKP. Walaupun demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief. Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah baga
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO- GUA PAWON
Mmaaf peristiwanya dah lalu, yang kalap dulu itu lulusan gl. Mau nuntut ya gak bisa, kta sdh ikuti undang2. Lapor bupati dsb. Sekarang sdh tak ada masalah. Piis. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Danny Hilman Natawidjaja" Date: Thu, 16 Feb 2012 20:09:40 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO- GUA PAWON Meneruskan penbahasan dari info Mang Okim, Terimakasih atas info aktual tentang penemuan Situs Gunung Pawon. Kasus Situs Gua Pawon itu sungguh harus dapat perhatian yang serius. Benarkah masalah ini sudah "diluruskan"? Tindakan BALAR yang tidak mengakui, bahkan 'merampok' penemuan Gua Pawon itu adalah hal yang sangat serius. Lebih parah dari kasus 'plagiarisms' . Dengar kabar ARKENAS malah pro ke KRCB sebagai penemunya. Mungkin berkaitan juga dengan KaPus-nya yang backgroundnya Geologi/Geofisika. Tapi gara-gara dibela-in oleh ARKENAS, katanya BALAR jadi kalap, alih-alih berterimakasih ke penemu asli Gua Pawon (khususnya kepada 3 orang penemu pertamanya) malah mencoba membuat tuntutan hukum kepada KRCB karena dianggap melanggar undang=undang kearkeologian - katanya hanya arkeolog yang boleh meneliti situs purbakala! Luar biasa ... Nah, apakah sekarang sudah ada pengakuan resmi dari BALAR atau masyarakat arkeolog tentang penemu sejati Situs Gua pawon? Apakah mereka sudah minta maaf secara terbuka setelah melakukan tindakan "dipoyok dilebok"nya? Bahkan harusnya 'minta ampun dulu' tuh pake mau nuntut secara hukum segala... Kalau belum terjadi... ya belum lurus masalahnya... Nanti kejadian seperti itu bisa berulang lagi seperti yang ditakutkan oleh Pak Arifin Sodli... Tapi KRCB kayanya sudah kepalang "dance with the wolf" ya Mang? :-) Jangan-jangan kasus "pyramid" ini bakal "dipoyok dilebok" juga nantinya. Mohon maaf banyak bercanda...piss DHN -Original Message- From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Yth Pak Danny, Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah yang segar dan dalam suasana bersahabat. Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan pahalanya jadi hilang --- ta' iya. Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar oleh Tim BKP. Walaupun demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief. Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah bagaikan bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar G.Sadahurip bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ). Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga bisa di meeting Rotary kapan-kapan. Salam sejahtera, Mang Okim -Original Message----- From: "Danny Hilman Natawidjaja" Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHA
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kang Danny, Jangan-jangan quary areanya sudah abis diambilin termasuk dipakai utk membangun situs Gunung Padang ini. Memang ada yg bilang ga ada sungai didekat situs ini, tapi kalau belajar dari letusan G Merapi kemarin kita tahu bahwa perubahan morfologi itu waktunya bisa sekejab, dibanding dalam sakala waktu geologi. Salah satu contoh sewaktu saya menulis mengapa Mbah Marijan bisa terkena awan panas. Saya menjelaskan dengan mudah bahwa perubahan morfologi sungainya bener-bener menakjubkan. Banayak tempat yang saya duga dulunya lembah (petit Opak) ujung sungai opak, saat ini merupakan punggungan, jadi ada "pembalikan" topografi dalam waktu singkat. Rdp On Thursday, February 16, 2012, Danny Hilman Natawidjaja < danny.hil...@gmail.com> wrote: > Mang Okim yang selalu bersemangat, > Benar, saya memang anggauta Rotary yang paling kedul Mang :-) > > Pak Tikno ke G.Padang dengan saya (entah kalau beliau sengaja datang sendiri). Kami TIDAK pernah menemukan ada singkapan columnar joint tuh. ADB yang sudah berkeliling dalam radius beberapa km dari G.Padang pun tidak menemukan "source" untuk columnar andesit yang ditata di situs G. Padang Yang ada di bukit G.Padang hanya bongkahan kolom-kolom itu di dekat permukaan atau yang masih membentuk teras disekeliling bukitnya. Waktu itu Pak Tikno cenderung menginterpretasikan bukit G.Padang sebagai bentukan intrusi batuan beku yang kemudian meleler ke samping, atau anak gunung api purba dari Bukit Karuhun yang diduga oleh Pak Tikno sebagai bekas kaldera purba. Saya, kalau hanya berdasarkan data permukaan saja pun akan cenderung sependapat dengan Pak Tikno, apalagi melihat banyak singkapan alterasi batuan di wilayah kaki bukit G.Padang. Masalahnya, data geolistrik, georadar, dan pemboran berbicara lain... > > DHN > > > -Original Message- > From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Yth Pak Danny, > > Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah yang segar dan dalam suasana bersahabat. > > Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak > > Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan pahalanya jadi hilang --- ta' iya. > > Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar oleh Tim BKP. Walaupun demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief. > > Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah bagaikan bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar G.Sadahurip bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ). > > Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga bisa di meeting Rotary kapan-kapan. > > Salam sejahtera, > > Mang Okim > > -----Original Message----- > From: "Danny Hilman Natawidjaja" > Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40 > To: > Reply-To: > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > N
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Mang Okim yang selalu bersemangat, Benar, saya memang anggauta Rotary yang paling kedul Mang :-) Pak Tikno ke G.Padang dengan saya (entah kalau beliau sengaja datang sendiri). Kami TIDAK pernah menemukan ada singkapan columnar joint tuh. ADB yang sudah berkeliling dalam radius beberapa km dari G.Padang pun tidak menemukan "source" untuk columnar andesit yang ditata di situs G. Padang Yang ada di bukit G.Padang hanya bongkahan kolom-kolom itu di dekat permukaan atau yang masih membentuk teras disekeliling bukitnya. Waktu itu Pak Tikno cenderung menginterpretasikan bukit G.Padang sebagai bentukan intrusi batuan beku yang kemudian meleler ke samping, atau anak gunung api purba dari Bukit Karuhun yang diduga oleh Pak Tikno sebagai bekas kaldera purba. Saya, kalau hanya berdasarkan data permukaan saja pun akan cenderung sependapat dengan Pak Tikno, apalagi melihat banyak singkapan alterasi batuan di wilayah kaki bukit G.Padang. Masalahnya, data geolistrik, georadar, dan pemboran berbicara lain... DHN -Original Message- From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Yth Pak Danny, Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah yang segar dan dalam suasana bersahabat. Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan pahalanya jadi hilang --- ta' iya. Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar oleh Tim BKP. Walaupun demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief. Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah bagaikan bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar G.Sadahurip bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ). Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga bisa di meeting Rotary kapan-kapan. Salam sejahtera, Mang Okim -Original Message- From: "Danny Hilman Natawidjaja" Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa dalam klasifikasi Arthur Holmes itu? Dapat info yang memetakan geologi wilayah Cianjur ini katanya Mang Okim. Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB. Mereka katakana bahwa hal itu sangat tidak masuk akal! Namun setelah faktanya tidak terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau Arkenas?) meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka! atas dasar 'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap masyarakat). Yang lebih menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur 10.000 tahun itu HANCUR ditangan para arkeolog karena sembrono penanganan-nya. Demikian isyu yang saya terima. Benar
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO- GUA PAWON
Meneruskan penbahasan dari info Mang Okim, Terimakasih atas info aktual tentang penemuan Situs Gunung Pawon. Kasus Situs Gua Pawon itu sungguh harus dapat perhatian yang serius. Benarkah masalah ini sudah "diluruskan"? Tindakan BALAR yang tidak mengakui, bahkan 'merampok' penemuan Gua Pawon itu adalah hal yang sangat serius. Lebih parah dari kasus 'plagiarisms' . Dengar kabar ARKENAS malah pro ke KRCB sebagai penemunya. Mungkin berkaitan juga dengan KaPus-nya yang backgroundnya Geologi/Geofisika. Tapi gara-gara dibela-in oleh ARKENAS, katanya BALAR jadi kalap, alih-alih berterimakasih ke penemu asli Gua Pawon (khususnya kepada 3 orang penemu pertamanya) malah mencoba membuat tuntutan hukum kepada KRCB karena dianggap melanggar undang=undang kearkeologian - katanya hanya arkeolog yang boleh meneliti situs purbakala! Luar biasa ... Nah, apakah sekarang sudah ada pengakuan resmi dari BALAR atau masyarakat arkeolog tentang penemu sejati Situs Gua pawon? Apakah mereka sudah minta maaf secara terbuka setelah melakukan tindakan "dipoyok dilebok"nya? Bahkan harusnya 'minta ampun dulu' tuh pake mau nuntut secara hukum segala... Kalau belum terjadi... ya belum lurus masalahnya... Nanti kejadian seperti itu bisa berulang lagi seperti yang ditakutkan oleh Pak Arifin Sodli... Tapi KRCB kayanya sudah kepalang "dance with the wolf" ya Mang? :-) Jangan-jangan kasus "pyramid" ini bakal "dipoyok dilebok" juga nantinya. Mohon maaf banyak bercanda...piss DHN -Original Message- From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Yth Pak Danny, Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah yang segar dan dalam suasana bersahabat. Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan pahalanya jadi hilang --- ta' iya. Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar oleh Tim BKP. Walaupun demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief. Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah bagaikan bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar G.Sadahurip bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ). Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga bisa di meeting Rotary kapan-kapan. Salam sejahtera, Mang Okim -Original Message- From: "Danny Hilman Natawidjaja" Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa dalam klasifikasi Arthur Holmes itu? Dapat info yang memetakan geologi wilayah Cianjur ini katanya Mang Okim. Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para arkeolog menentang dan memaki habis-habisan
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Terimakasih pak Yatno, Perfectly understood. Saya juga dulu belajar kegunung apian cukup intens, setahun mengambil course di Geothermal Institute Univ. Auckland NZ waktu ngambil S2 di sana, dan juga dapat kuliah-dan lapangan kegunungapian waktu ngambil S3 di Caltech. Saran saya lebih baik kita "encourage" orang untuk belajar geologi gunung api bukan malah terkesan menakut-nakuti dengan kompleksitasnya. Dalam dua decade terakhir ini penelitian geologi/stratigrafi gunung api di Indonesia seperti mati suri... bahkan kelihatannya tidak lagi ada pelajaran mata kuliah gunung api di Jurusan Geologi. Sampai saat ini setahu saya pengetahuan bentukan stratigrafi gunung api masih kebanyakan dalam teori saja. Contoh atau data aktual-nya sangat sedikit...Ini salah satu hambatan besar untuk mencari jejak artefak diantara tumpukan endapan volkanik... tapi kita tidak ada pilihan. Harus siap maju menjawab tantangan. Salam DHN -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 4:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lis
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Wah aku maksud yang di afsel. Kalao di india, ya kalau pendatang masuk sudra yaa bisa saja beragama islam, krna di islam tidak ada kasta. (Hehehe ngelak yaa) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti Date: Thu, 16 Feb 2012 03:56:06 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO tapi perpindahan agama cenderung mengikuti mayoritas masyarakat dan penguasa setempat tho pak. Lha Srilanka khan dari dulu mayoritasnya Hindu-buddha, jadi kalaulah ada komunitas Islam, kemungkinan karena bapak-ibunya sudah islam juga..
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
tapi perpindahan agama cenderung mengikuti mayoritas masyarakat dan penguasa setempat tho pak. Lha Srilanka khan dari dulu mayoritasnya Hindu-buddha, jadi kalaulah ada komunitas Islam, kemungkinan karena bapak-ibunya sudah islam juga..
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lha kan sudah sekian abad, bisa saja to pindah agama, karena di pesisir jawa dan jawa juga begitu. Orang jawa itu ahli dlam mengadaptasi agama, karena yakin adanya sanghyang widi/sang hyang tunggal. Hingga satu tuhan adalah normal saja. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti Date: Thu, 16 Feb 2012 02:58:40 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kalau turunan mojopahit, kemungkinan bukan penganut Islam dong pak Ban
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kalau turunan mojopahit, kemungkinan bukan penganut Islam dong pak Ban
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Oki, Siapa tahu punya reference tentang nasi goreng yang paling enak di abu dhabi minta tolong dishare pak :) Makasih. Andi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti Date: Wed, 15 Feb 2012 23:57:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Di masjid sini, Saya pernah ketemu orang Srilanka muslim yang mengaku keturunan Jawa. Cuma waktu ditanya dia tidak mengerti silsilah keluarganya. Bisa jadi dia keturunan Amangkurat 3 atau pengikutnya yang dibuang VOC ke sana paska perang suksesi mataram. Menurut teman-teman yang hobby kuliner, nasi goreng produksi salah satu restoran srilanka di doha rasanya paling mirip dengan nasi goreng jawa (dibanding nasi goreng kekuaran restoran cina, india, filipin bahkan restoran indonesia sekalipun).. Mungkin ada hubungannya dengan asal usul nenek moyang mereka...?
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Zaim, Benar...beberapa bulan lalu sempat saya lihat juga di salah satu tv swasta acara serupa pak. Seorang warganegara Belanda turunan Jawa-Suriname. Ditayangkan juga bagaimana mereka yang di Suriname masih mempertahankan adat leluhur mereka dari Jawa scr turun temurun termasuk berpakaian khas Jawa dan juga ber blankon. Terimakasih penjelasannya pak, saya jadi ngeh bahwa pengiriman professional workers Indonesia ke LN berlangsung dalam periode yg berbeda2 sejak sekian abad silam. Sekarangpun masih terjadi cuma bedanya kalau dulu dilakukan atas dasar paksaan, sedangkan professional saat ini nyangkul ke LN atas dasar inisiatif sendiri...he he he. Makasih Pak. Wass, Andi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "yahdi zaim" Date: Thu, 16 Feb 2012 08:23:56 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mas Andi, Saya rasa Anda yg Andi benar adanya,hanya waktunya yg berbeda. Berdasarkan cerita mhs Madagaskar, mereka meyakini berasal dari Majapahit,sedangkan yg Mas Andi uraikan terjadi pada Zaman Belanda. Seingat saya,pemerintah Kolonial Belanda sering mengirim tenaga kerja dari Jawa untuk perkebunan di luar Jawa atau dari Indonesia ke luar Indonesia. Org Jaawa banyak dikirim ke Sumatra Utara/Medan di perkebunan Deli,yaitu tembakau dan the,yg kemudian dikenal sebagai Jadel alias Jawa Deli. Sedangkan yg dikirim Belanda sbg tenaga perkebunan milik Bld di luar Indnesia saat itu sampai di Afrika,antara lain Afsel dan Suriname. Kita semua tahu di Suriname bahasa Jawa ngoko sampai skrg masih digunakan, bahkan Dubes Suriname,seorang Ibu yg tampil di TVRI beberapa hari lau dipanggilnya Mbak Titik sangat fasih bicara Jawa ngoko. Jadi mungkin saja orang2 Indonesia yg ada di Madagaskar berasal dari masa Majapahit,sedangkan yg di Afsel dan Surinaame dari masa kolonial Belanda. Wallahualam, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Andi AB Salahuddin Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Zaim dan Pak Budi ysh, Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi sampaikan sebelumnya. Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya ‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk mendoakan. Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah meninggal) pernah berada disitu. Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari kata Makassar. Wallahu’allam. salam, Andi. -Original Message- Pak Budi, Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. Demikian sekedar tambahan dari saya. Wslm, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Budi Brahmantyo" Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" berasal dar
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Suwun pak Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Thu, 16 Feb 2012 16:42:59 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Bandono, Memang mendatar, tapi sebarannya akan menebal dekat sumber, menipis kalau menjauhi. Cindercone biasanya massif tak berstructur, tapi kalau tererosi bagian tengah/ bawah akan berlapis misalnya dengan lava flow yang berselingan dengan tuf/ tuf lapili. Kalau erosi sangat lanjut, akan menyisakan volcanic neck seperti tiang seperti pada umumnya pusat erupsi jenis lainnya. Salam, Yatno -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 4:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak yatno, secara teoritis kan endapan jatuh dari atas akan tersebar mendatar, tidak membentuk kerucut. Maka gambar lapisan akan mendatar, aliran lavanya juga agak mendatar, sehingga gambarnya seperti yang didapat geolistriknya pak Dany. Kalau lava agak kental maka njendelnya bisa membentuk agak kerucut, begitu sakterusnya. Hehehe mungkin aku salah ya. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya tidak cenderung ke siapa-2 wong datanya masih amat- amat sedikit gitu Mas Bandono, Cuma ingin sharing kalau interpretasi di volkanik, tidak seperti di sedimen, hati-2, Tanya orang yang familiar dengan volcanic products, misalnya P. Mas Ace Purbawinata, P. Sutikno Bronto, atau lainnya. Contoh, pasir lepas yang ditemukan dalam pemboran yang katanya seperti diayak itu seperti apa? Dengan petrografi sederhana bs diketahui apakah tefra, atau pasir sungai atau pasir yang lain? Salam, Yatno -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny, Saya hanya sharing, bahwa genesa dan produk volkanik itu banyak sekali aspek heterogenitasnya, baik secara lateral maupun vertical. Pesan saya cuma hati- hati interpretasi di volkanik. Salam, Yatno -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:52 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Bandono, Memang mendatar, tapi sebarannya akan menebal dekat sumber, menipis kalau menjauhi. Cindercone biasanya massif tak berstructur, tapi kalau tererosi bagian tengah/ bawah akan berlapis misalnya dengan lava flow yang berselingan dengan tuf/ tuf lapili. Kalau erosi sangat lanjut, akan menyisakan volcanic neck seperti tiang seperti pada umumnya pusat erupsi jenis lainnya. Salam, Yatno -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 4:55 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak yatno, secara teoritis kan endapan jatuh dari atas akan tersebar mendatar, tidak membentuk kerucut. Maka gambar lapisan akan mendatar, aliran lavanya juga agak mendatar, sehingga gambarnya seperti yang didapat geolistriknya pak Dany. Kalau lava agak kental maka njendelnya bisa membentuk agak kerucut, begitu sakterusnya. Hehehe mungkin aku salah ya. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Yustinus Suyatno Yuwono" Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Itu Cuma contoh salah satu bentukan volcanism. Feeder biasanya vertical, tapi tidak jarang yang miring, cindercone kebanyakan adalah volcan parasite atau volkan advendip, bukan gunungapi utama-nya. Salam, Yatno From: Rus Soeripto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 5:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno, Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi.. Pertanyaan saya adalah; apakah feedernya mesti vertikal, apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana feedernya berupa cabang dari "main volcanic neck" dg posisi menyudut menerobos sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit. Atau bahkan konduitnya sejajar lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith. Apabila sketsa profil "cinder cone" Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ? Just thinking outloud saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik.. Salam Ruskamto _ From: Yustinus Suyatno Yuwono To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak OK, Mungkin ada hubungannya dengan yg disampaikan sebelumnya oleh Pak Zaim bahwa beda periode pak? Syeikh Yusuf setiba di Afsel 'cuma' sempat berdakwah selama 5 tahunan sblm wafat. Dengan demikian besar sekali kemungkinannya ada penyebar2 lainnya sebelum dan sesudah wafatnya beliau termasuk penyebar agama dari middle east. Terimakasih. Andi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "ok.taufik" Date: Thu, 16 Feb 2012 08:04:02 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saat berbicara dengan rekan keja asal arab dan saya katakan penyebaran islam di afsel dilakukan warga asal nusantara mereka rada tak percaya. Mereka pikir dari kawasan mereka. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Andi AB Salahuddin Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Zaim dan Pak Budi ysh, Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi sampaikan sebelumnya. Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya ‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk mendoakan. Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah meninggal) pernah berada disitu. Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari kata Makassar. Wallahu’allam. salam, Andi. -Original Message- Pak Budi, Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. Demikian sekedar tambahan dari saya. Wslm, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Budi Brahmantyo" Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab. BB
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Bhs Madagaskar kotoran manusia adalah "tai" persis bhs. Jawa tai. Serius, bukan olok-2. Salam, Yatno -Original Message- From: yahdi zaim [mailto:z...@gc.itb.ac.id] Sent: Wednesday, February 15, 2012 12:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Budi, Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. Demikian sekedar tambahan dari saya. Wslm, Zaim PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Volcanic neck andesit bias 90 bahkan ada yang lebih besar (ada gunung yang satu sisinya kelihatan menggantung. Salam, Yatno From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Wednesday, February 15, 2012 1:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mas kalau granit sbg masa bisa lebih dari 90 Kalau remukan granit, mungkin tabel diatas betul. Powered by Telkomsel BlackBerry® _ From: Rovicky Dwi Putrohari Date: Wed, 15 Feb 2012 13:04:31 +0700 To: ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Amien, hanya minta klarifikasi Apakah ini 50-55 derajat ataukan 50-55 % (persen). Kalau memang benar dalam derajat berarti AoR nya sangat curam sekali ya ? Mungkin karena materialnya tidak seragam sehingga ada faktor "pengisi" diantara ruang kosong yg mempengaruhi AoR (cmiiw) Dibawah ini saya ambil dari wiki: Material (condition) Angle of Repose (degrees) Ashes 40° Asphalt (crushed) 3045° Bark (wood refuse) 45° Bran 3045° Chalk 45° Clay (dry lump) 2540° Clay (wet excavated) 15° Clover seed 28° Coconut (shredded) 45° Coffee bean (fresh) 3545° Earth 3045° Flour (wheat) 45° Granite 3540° Gravel (loose dry) 3045° Gravel (natural w/ sand) 2530° Malt 3045° Sand (dry) 34° Sand (water filled) 1530° Sand (wet) 45° Wheat 28° sebagai info saja AoR lebih tepatnya critical angle of repose, ini sudut yg dibentuk oleh horizon (datar) lereng material lepas (uncemented/uncompacted cmiiw). RDP 2012/2/15 kebetulan saya punya penelitian terkait dengan Angle of Repose pasir gunung Bromo (pasir andesit basaltis). Penelitian bertujuan untuk mendesain atap rumah di kawan rawan hujan abu. Hasilnya sekitar 50-55 derajat dan kalau basah > 55 derajat. Powered by Telkomsel BlackBerry® rah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Bisa juga gabungan kalo pakai basa jawa dari mojopait, dan dari jawa,kalao pakai basa makasar ya dari keluarga syeh yusuf. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "yahdi zaim" Date: Thu, 16 Feb 2012 08:23:56 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mas Andi, Saya rasa Anda yg Andi benar adanya,hanya waktunya yg berbeda. Berdasarkan cerita mhs Madagaskar, mereka meyakini berasal dari Majapahit,sedangkan yg Mas Andi uraikan terjadi pada Zaman Belanda. Seingat saya,pemerintah Kolonial Belanda sering mengirim tenaga kerja dari Jawa untuk perkebunan di luar Jawa atau dari Indonesia ke luar Indonesia. Org Jaawa banyak dikirim ke Sumatra Utara/Medan di perkebunan Deli,yaitu tembakau dan the,yg kemudian dikenal sebagai Jadel alias Jawa Deli. Sedangkan yg dikirim Belanda sbg tenaga perkebunan milik Bld di luar Indnesia saat itu sampai di Afrika,antara lain Afsel dan Suriname. Kita semua tahu di Suriname bahasa Jawa ngoko sampai skrg masih digunakan, bahkan Dubes Suriname,seorang Ibu yg tampil di TVRI beberapa hari lau dipanggilnya Mbak Titik sangat fasih bicara Jawa ngoko. Jadi mungkin saja orang2 Indonesia yg ada di Madagaskar berasal dari masa Majapahit,sedangkan yg di Afsel dan Surinaame dari masa kolonial Belanda. Wallahualam, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Andi AB Salahuddin Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Zaim dan Pak Budi ysh, Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi sampaikan sebelumnya. Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya ‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk mendoakan. Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah meninggal) pernah berada disitu. Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari kata Makassar. Wallahu’allam. salam, Andi. -Original Message- Pak Budi, Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. Demikian sekedar tambahan dari saya. Wslm, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Budi Brahmantyo" Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab. BB
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Bisa jadi keturuna mojopait, yang juga dikirim ke mana2. Jamannya kartanegara sebelum mojopait sdh ada utusan sampai filipina, cina, kamboja. Mungkin ke india juga ada, krn agama syiwa aliran tantra berkembang kala itu. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti Date: Wed, 15 Feb 2012 23:57:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Di masjid sini, Saya pernah ketemu orang Srilanka muslim yang mengaku keturunan Jawa. Cuma waktu ditanya dia tidak mengerti silsilah keluarganya. Bisa jadi dia keturunan Amangkurat 3 atau pengikutnya yang dibuang VOC ke sana paska perang suksesi mataram. Menurut teman-teman yang hobby kuliner, nasi goreng produksi salah satu restoran srilanka di doha rasanya paling mirip dengan nasi goreng jawa (dibanding nasi goreng kekuaran restoran cina, india, filipin bahkan restoran indonesia sekalipun).. Mungkin ada hubungannya dengan asal usul nenek moyang mereka...?
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Mas Andi, Saya rasa Anda yg Andi benar adanya,hanya waktunya yg berbeda. Berdasarkan cerita mhs Madagaskar, mereka meyakini berasal dari Majapahit,sedangkan yg Mas Andi uraikan terjadi pada Zaman Belanda. Seingat saya,pemerintah Kolonial Belanda sering mengirim tenaga kerja dari Jawa untuk perkebunan di luar Jawa atau dari Indonesia ke luar Indonesia. Org Jaawa banyak dikirim ke Sumatra Utara/Medan di perkebunan Deli,yaitu tembakau dan the,yg kemudian dikenal sebagai Jadel alias Jawa Deli. Sedangkan yg dikirim Belanda sbg tenaga perkebunan milik Bld di luar Indnesia saat itu sampai di Afrika,antara lain Afsel dan Suriname. Kita semua tahu di Suriname bahasa Jawa ngoko sampai skrg masih digunakan, bahkan Dubes Suriname,seorang Ibu yg tampil di TVRI beberapa hari lau dipanggilnya Mbak Titik sangat fasih bicara Jawa ngoko. Jadi mungkin saja orang2 Indonesia yg ada di Madagaskar berasal dari masa Majapahit,sedangkan yg di Afsel dan Surinaame dari masa kolonial Belanda. Wallahualam, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Andi AB Salahuddin Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Zaim dan Pak Budi ysh, Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi sampaikan sebelumnya. Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya ‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk mendoakan. Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah meninggal) pernah berada disitu. Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari kata Makassar. Wallahu’allam. salam, Andi. -Original Message- Pak Budi, Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. Demikian sekedar tambahan dari saya. Wslm, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Budi Brahmantyo" Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab. BB
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saat berbicara dengan rekan keja asal arab dan saya katakan penyebaran islam di afsel dilakukan warga asal nusantara mereka rada tak percaya. Mereka pikir dari kawasan mereka. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Andi AB Salahuddin Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Zaim dan Pak Budi ysh, Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi sampaikan sebelumnya. Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya ‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk mendoakan. Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah meninggal) pernah berada disitu. Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari kata Makassar. Wallahu’allam. salam, Andi. -Original Message- Pak Budi, Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. Demikian sekedar tambahan dari saya. Wslm, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Budi Brahmantyo" Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab. BB
Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Di masjid sini, Saya pernah ketemu orang Srilanka muslim yang mengaku keturunan Jawa. Cuma waktu ditanya dia tidak mengerti silsilah keluarganya. Bisa jadi dia keturunan Amangkurat 3 atau pengikutnya yang dibuang VOC ke sana paska perang suksesi mataram. Menurut teman-teman yang hobby kuliner, nasi goreng produksi salah satu restoran srilanka di doha rasanya paling mirip dengan nasi goreng jawa (dibanding nasi goreng kekuaran restoran cina, india, filipin bahkan restoran indonesia sekalipun).. Mungkin ada hubungannya dengan asal usul nenek moyang mereka...?
[iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Zaim dan Pak Budi ysh, Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi sampaikan sebelumnya. Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya ‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk mendoakan. Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah meninggal) pernah berada disitu. Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari kata Makassar. Wallahu’allam. salam, Andi. -Original Message- Pak Budi, Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. Demikian sekedar tambahan dari saya. Wslm, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Budi Brahmantyo" Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab. BB
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Itu yang juga kupikir, krn laut sungai sebagai jalanraya. Brp tebal sih endapan di lautjawa setelah 10rb taun? Kalai tipis kan pasti ketemu, mungkin dah ketutup karang juga. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: hse...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 03:24:56 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Jangan2 peninggalan peradaban Nusantara itu adanya di dasar laut Jawa, Selat Karimata, dlsb??? HBS Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: "Danny Hilman Natawidjaja" Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-) Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari utara ("out of Taiwan") menjadi SALAH. Saat ini teori Oppenheimer belum didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara), itupun datanya masih compang-camping! Bukti peradaban purba yang tinggi di wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur tidak lebih tua dari 3000 SM. Artinya ribuan tahun setelah kejadian Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM. Nah apakah KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan sebagai TIDAK ADA atau karena "BARELY EXPLORED"? Go figure Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu terjadi pertarungan sengit antara "Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak Sartono" dan "Mainstream Geologi" - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak Sukendar. Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ... Yang kasihan para mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu ini :-)) Salam DHN -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 : > Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat "geolistrik gunung padang gak begitu" hehehe > > Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya > > Cheers > Razi > > -Original Message----- > From: "Danny Hilman Natawidjaja" > Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 > To: > Reply-To: > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Ge
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Jangan2 peninggalan peradaban Nusantara itu adanya di dasar laut Jawa, Selat Karimata, dlsb??? HBS Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: "Danny Hilman Natawidjaja" Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-) Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari utara ("out of Taiwan") menjadi SALAH. Saat ini teori Oppenheimer belum didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara), itupun datanya masih compang-camping! Bukti peradaban purba yang tinggi di wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur tidak lebih tua dari 3000 SM. Artinya ribuan tahun setelah kejadian Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM. Nah apakah KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan sebagai TIDAK ADA atau karena "BARELY EXPLORED"? Go figure Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu terjadi pertarungan sengit antara "Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak Sartono" dan "Mainstream Geologi" - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak Sukendar. Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ... Yang kasihan para mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu ini :-)) Salam DHN -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 : > Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: mufar...@gmail.com > Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Danny, > Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat "geolistrik gunung padang gak begitu" hehehe > > Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya > > Cheers > Razi > > -Original Message----- > From: "Danny Hilman Natawidjaja" > Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 > To: > Reply-To: > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. > Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau > Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi > untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang > geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. > > Salam > DHN > > -Original Message----- > From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] > Sent: Tues
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Yth Pak Danny, Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting ya. Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak Danny dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau anggota kita diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi melakukan dialog ilmiah yang segar dan dalam suasana bersahabat. Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah cukup jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar joint in situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang. Kesimpulan beliau: G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil berbentuk piramida lainnya, yaitu gunung api purba yang tersusun dari aliran lava ( lava dome ). Di atas gunung purba ini manusia megalit membangun punden berundak Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung lebih disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas laporan KRCB yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun sejak temuan KRCB, no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan Balar di PR. Pernyataan bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut sekali lagi karena unsur kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang Okim a/n KRCB ). Sehubungan dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika kontroversi BALAR diungkap lagi di depan forum Seminar Badan Geologi. Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah meluruskan yang kurang lurus. Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan pahalanya jadi hilang --- ta' iya. Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan Situs Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba buka dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang menanggapi. Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh Stafsus Presiden karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim tawarkan hak jawab). Di media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar oleh Tim BKP. Walaupun demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar Jkt, mang Okim malah berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief. Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana saling menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah bagaikan bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar G.Sadahurip bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ). Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga bisa di meeting Rotary kapan-kapan. Salam sejahtera, Mang Okim -Original Message- From: "Danny Hilman Natawidjaja" Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa dalam klasifikasi Arthur Holmes itu? Dapat info yang memetakan geologi wilayah Cianjur ini katanya Mang Okim. Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB. Mereka katakana bahwa hal itu sangat tidak masuk akal! Namun setelah faktanya tidak terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau Arkenas?) meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka! atas dasar 'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap masyarakat). Yang lebih menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur 10.000 tahun itu HANCUR ditangan para arkeolog karena sembrono penanganan-nya. Demikian isyu yang saya terima. Benar atau tidak Mang? -Original Message- From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 7:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Rakhmadi, KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan Situs Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak ringan (Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan kelompok ini dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di Purbalingga, KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab Purbalingga sehingga membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri Batu Klawing ". Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini menjabat Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim maka rekan2 anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi Sekjennya ( mestinya disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga nyombong dikit --- ta' iya !). Semoga jelas ya Pak. Wassalam, Mang Okim -Original
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Nice ideea. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Arifin Sodli Date: Thu, 16 Feb 2012 09:13:42 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kang Danny, Inilah arogansi group disiplin keilmuan yang berbuah pahit dan beracun, mudah2an ini menjadi lesson learn buat kita semua supaya tidak terjadi lagi, jangan lagi ada arogansi diantara kita karena akan menjerumuskan dan merugikan orang banyak. salam, ars On 2/16/12, Danny Hilman Natawidjaja wrote: > Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa > dalam klasifikasi Arthur Holmes itu? Dapat info yang memetakan geologi > wilayah Cianjur ini katanya Mang Okim. > > Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal > publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para > arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB. Mereka > katakana bahwa hal itu sangat tidak masuk akal! Namun setelah faktanya > tidak terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau > Arkenas?) meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka! > atas dasar 'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap > masyarakat). Yang lebih menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur > 10.000 tahun itu HANCUR ditangan para arkeolog karena sembrono > penanganan-nya. Demikian isyu yang saya terima. Benar atau tidak Mang? > > > -Original Message- > From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 7:13 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Rakhmadi, > > KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan > multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. > > Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan > Situs Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak > ringan (Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan > kelompok ini dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di > Purbalingga, KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab > Purbalingga sehingga membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri > Batu Klawing ". > > Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini > menjabat Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim > maka rekan2 anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi > Sekjennya ( mestinya disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga > nyombong dikit --- ta' iya !). > > Semoga jelas ya Pak. > Wassalam, > Mang Okim > -----Original Message- > From: rakhmadi.avia...@gmail.com > Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > KRCB itu apa mang Okim > > Suwun > Very nice elaboration > NPA 0666 nomor cantik > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "Sujatmiko" > Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 > To: > Reply-To: > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > Dear Pak Bandono, > > Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg > Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai > dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah > masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati > laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga > masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu > jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa > hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. > Sadahurip. > > Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan > klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman > : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung > api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari > kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan > batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi > bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka > yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : > the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that > show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as > external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno > menyetujui acuan mang Okim ini ). > > Nah, kal
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kang Danny, Inilah arogansi group disiplin keilmuan yang berbuah pahit dan beracun, mudah2an ini menjadi lesson learn buat kita semua supaya tidak terjadi lagi, jangan lagi ada arogansi diantara kita karena akan menjerumuskan dan merugikan orang banyak. salam, ars On 2/16/12, Danny Hilman Natawidjaja wrote: > Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa > dalam klasifikasi Arthur Holmes itu? Dapat info yang memetakan geologi > wilayah Cianjur ini katanya Mang Okim. > > Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal > publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para > arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB. Mereka > katakana bahwa hal itu sangat tidak masuk akal! Namun setelah faktanya > tidak terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau > Arkenas?) meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka! > atas dasar 'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap > masyarakat). Yang lebih menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur > 10.000 tahun itu HANCUR ditangan para arkeolog karena sembrono > penanganan-nya. Demikian isyu yang saya terima. Benar atau tidak Mang? > > > -Original Message- > From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] > Sent: Thursday, February 16, 2012 7:13 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Pak Rakhmadi, > > KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan > multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. > > Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan > Situs Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak > ringan (Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan > kelompok ini dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di > Purbalingga, KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab > Purbalingga sehingga membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri > Batu Klawing ". > > Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini > menjabat Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim > maka rekan2 anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi > Sekjennya ( mestinya disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga > nyombong dikit --- ta' iya !). > > Semoga jelas ya Pak. > Wassalam, > Mang Okim > -----Original Message- > From: rakhmadi.avia...@gmail.com > Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > KRCB itu apa mang Okim > > Suwun > Very nice elaboration > NPA 0666 nomor cantik > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "Sujatmiko" > Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 > To: > Reply-To: > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > Dear Pak Bandono, > > Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg > Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai > dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah > masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati > laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga > masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu > jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa > hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. > Sadahurip. > > Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan > klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman > : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung > api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari > kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan > batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi > bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka > yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : > the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that > show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as > external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno > menyetujui acuan mang Okim ini ). > > Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan > bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah > gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa dalam klasifikasi Arthur Holmes itu? Dapat info yang memetakan geologi wilayah Cianjur ini katanya Mang Okim. Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs, para arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB. Mereka katakana bahwa hal itu sangat tidak masuk akal! Namun setelah faktanya tidak terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau Arkenas?) meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka! atas dasar 'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap masyarakat). Yang lebih menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur 10.000 tahun itu HANCUR ditangan para arkeolog karena sembrono penanganan-nya. Demikian isyu yang saya terima. Benar atau tidak Mang? -Original Message- From: miko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Thursday, February 16, 2012 7:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Rakhmadi, KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan Situs Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak ringan (Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan kelompok ini dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di Purbalingga, KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab Purbalingga sehingga membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri Batu Klawing ". Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini menjabat Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim maka rekan2 anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi Sekjennya ( mestinya disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga nyombong dikit --- ta' iya !). Semoga jelas ya Pak. Wassalam, Mang Okim -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO KRCB itu apa mang Okim Suwun Very nice elaboration NPA 0666 nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ha ha ha what's a results Salut mang Okim and matur nuwun atas pencerahannya Avi 0666 Nomor Cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "miko" Date: Thu, 16 Feb 2012 00:13:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Rakhmadi, KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan Situs Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak ringan (Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan kelompok ini dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di Purbalingga, KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab Purbalingga sehingga membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri Batu Klawing ". Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini menjabat Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim maka rekan2 anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi Sekjennya ( mestinya disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga nyombong dikit --- ta' iya !). Semoga jelas ya Pak. Wassalam, Mang Okim -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO KRCB itu apa mang Okim Suwun Very nice elaboration NPA 0666 nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of re
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Rakhmadi, KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan Situs Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak ringan (Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan kelompok ini dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di Purbalingga, KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab Purbalingga sehingga membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri Batu Klawing ". Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini menjabat Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim maka rekan2 anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi Sekjennya ( mestinya disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga nyombong dikit --- ta' iya !). Semoga jelas ya Pak. Wassalam, Mang Okim -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO KRCB itu apa mang Okim Suwun Very nice elaboration NPA 0666 nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlo
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Wah anggota baru, selamat datang. Kapan ngumpul? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "ok.taufik" Date: Thu, 16 Feb 2012 00:21:32 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ada wellsitetgeologist, kan saya sdh daftar via Pak Budi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Thu, 16 Feb 2012 00:09:57 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kelompok Riset Cekungan Bandung. Sekelompok geolog dan ilmuwan lain, keanggotaan bersifat lepas, kapan mendaftar mau keluar monggo, ada geografer ada arsitek ada volkanolog ada ahlimineral ahli polen ehh arkeolog dan geolog serta geofisisis. Kelompok ini sudah berbadan hukum, sekertariat di jln pajajaran bandung. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO KRCB itu apa mang Okim Suwun Very nice elaboration NPA 0666 nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pemb
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ada wellsitetgeologist, kan saya sdh daftar via Pak Budi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Thu, 16 Feb 2012 00:09:57 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kelompok Riset Cekungan Bandung. Sekelompok geolog dan ilmuwan lain, keanggotaan bersifat lepas, kapan mendaftar mau keluar monggo, ada geografer ada arsitek ada volkanolog ada ahlimineral ahli polen ehh arkeolog dan geolog serta geofisisis. Kelompok ini sudah berbadan hukum, sekertariat di jln pajajaran bandung. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO KRCB itu apa mang Okim Suwun Very nice elaboration NPA 0666 nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kuarsa putih dari formasi bayah? Terdekat ada di gn walat sukabumi. Tebal 18 mtr panjang yaa sepanjang situs, mbawanya gimana ya? Belum terbayang olehku. Hebat dan sakti nian penduduk indonesia purba. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Thu, 16 Feb 2012 00:12:15 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya ikut waktu presentasi tg 7 Feb 2012, saat ADB memaparkan pasirnya, ada yang mestinya jadi kunci bahwa pasir yg ada di G Padang bukan dari insitu tapi exsitu karena ADA KUARSA putih... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau na
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya ikut waktu presentasi tg 7 Feb 2012, saat ADB memaparkan pasirnya, ada yang mestinya jadi kunci bahwa pasir yg ada di G Padang bukan dari insitu tapi exsitu karena ADA KUARSA putih... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casin
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kelompok Riset Cekungan Bandung. Sekelompok geolog dan ilmuwan lain, keanggotaan bersifat lepas, kapan mendaftar mau keluar monggo, ada geografer ada arsitek ada volkanolog ada ahlimineral ahli polen ehh arkeolog dan geolog serta geofisisis. Kelompok ini sudah berbadan hukum, sekertariat di jln pajajaran bandung. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO KRCB itu apa mang Okim Suwun Very nice elaboration NPA 0666 nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
iya mangokim, kalau glistrik dipinggir lereng cinder cone maka vlc neck atawa vent yaa tak akan muncul. Tenang saja mas, bila kebenaran sudah datang, yang salah pasti hilang. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casing material
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
KRCB itu apa mang Okim Suwun Very nice elaboration NPA 0666 nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan. Dan bidang miringnya membentuk ‘angle of repose’ sekitar 40. Membuat bidang miring menjadi berund
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Yaa begitu pak krcb tetap bergerak di bidang ilmu yq kita fahami. Bidangku geologi aplikasi ya itu cara aku menafsirkan geologi. Kalau aku berilmu lain yaa aki tafsir berdasar ilmu yang aku fahami. Ta' iyo to. Masih pengin nambah sejarah geologi dan manusia. Disini aku masuh sekedar tau, belum faham. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan ba
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan. Dan bidang miringnya membentuk ‘angle of repose’ sekitar 40. Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita dari zaman dahulu. Imhotep, a
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan. Dan bidang miringnya membentuk ‘angle of repose’ sekitar 40. Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang miring. Barang siapa yang
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lho yang penting sekarang itu kita apa bagaimana. Kalau ngandelin cerita nenek moyang kata orang sunda "ngeukeuweuk payung butut" Hehe mungkin salah nulisnya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ery Arifullah Date: Wed, 15 Feb 2012 12:40:32 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Maaf baru ikutan nimbrung... Andaikan gn. padang memang piramid maka Indonesia dicatat sebagai salah pusat peradaban dunia. Mungkin psikologi kita naik karena sebagai cucu dari nenek moyang berperadaban tinggi. Psikologi yg naik itu apa bisa memperbaiki masa depan Indonesia? Salam, Ery Arifullah NPA: 2525 Sent from my iPad On Feb 15, 2012, at 9:31, Awang Satyana wrote: > Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks > Giza di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang > terasa 'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau > dibilang 'it is possible but unlikely'. > > Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang > sudah baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar > mainstream) lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains > dicirikan oleh hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu > ditolak habis2an oleh kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka > justru yang benar. Dari heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi > Darwin, relativitas Einstein, continental drift Wegener, dll saya pikir penuh > idea 'bizzare' pada awalnya. > > Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa > prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena > jumlah artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang > masanya sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para > ahli arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau > fosil hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan > lantas menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. > Maksudnya, mengapa 'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum > menemukannya sebab menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan > singkapan bisa kita analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. > Menemukan artefak, harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja. > > Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling > terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya > paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan > berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah > step pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru > model ini yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square > pyramid' ala piramida2 Giza. > > Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, > ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step > pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, > step pyramid. > > Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi > tradisi kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang > (terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa > (misalnya Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi > sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs > penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali Sadahurip pernah > dipakai untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya > (Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja. > > Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely' > > Salam, > Awang > > --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie menulis: > >> Dari: Benyamin Sapiie >> Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO >> Kepada: iagi-net@iagi.or.id >> Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM >> Saya juga setuju bahwa piramid sebuah >> hipotesa kenapa tidak tapi >> kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 >> kebudayaanm >> arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya >> juga bukan >> ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal >> ini. >> Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan >> interpretasi bahkan >> sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang >> detail. >> Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan >> level yang >> sama ser
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Btrn tunggal atau beragam? Umumnya beragam kalau segitu. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Wed, 15 Feb 2012 05:27:23 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO kebetulan saya punya penelitian terkait dengan Angle of Repose pasir gunung Bromo (pasir andesit basaltis). Penelitian bertujuan untuk mendesain atap rumah di kawan rawan hujan abu. Hasilnya sekitar 50-55 derajat dan kalau basah > 55 derajat. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Wed, 15 Feb 2012 04:16:55 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan. Dan bidang miringnya membentuk ‘angle of repose’ sekitar 40. Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang miring. Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang miring. Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara, tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya. Salam, Awang --- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto menulis: Dari: Rus Soeripto Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah feedernya mesti vertikal, apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana feedernya berupa cabang dari "main volcanic neck" dg posisi menyudut menerobos sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit. Atau bahkan konduitnya sejajar lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith. Apabila sketsa profil "cinder cone" Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto From: Yustinus Suyatno Yuwono To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de cendre"). Di dalam body gunungapi kecil i
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Maaf baru ikutan nimbrung... Andaikan gn. padang memang piramid maka Indonesia dicatat sebagai salah pusat peradaban dunia. Mungkin psikologi kita naik karena sebagai cucu dari nenek moyang berperadaban tinggi. Psikologi yg naik itu apa bisa memperbaiki masa depan Indonesia? Salam, Ery Arifullah NPA: 2525 Sent from my iPad On Feb 15, 2012, at 9:31, Awang Satyana wrote: > Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks > Giza di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang > terasa 'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau > dibilang 'it is possible but unlikely'. > > Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang > sudah baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar > mainstream) lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains > dicirikan oleh hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu > ditolak habis2an oleh kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka > justru yang benar. Dari heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi > Darwin, relativitas Einstein, continental drift Wegener, dll saya pikir penuh > idea 'bizzare' pada awalnya. > > Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa > prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena > jumlah artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang > masanya sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para > ahli arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau > fosil hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan > lantas menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. > Maksudnya, mengapa 'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum > menemukannya sebab menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan > singkapan bisa kita analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. > Menemukan artefak, harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja. > > Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling > terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya > paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan > berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah > step pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru > model ini yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square > pyramid' ala piramida2 Giza. > > Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, > ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step > pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, > step pyramid. > > Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi > tradisi kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang > (terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa > (misalnya Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi > sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs > penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali Sadahurip pernah > dipakai untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya > (Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja. > > Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely' > > Salam, > Awang > > --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie menulis: > >> Dari: Benyamin Sapiie >> Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO >> Kepada: iagi-net@iagi.or.id >> Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM >> Saya juga setuju bahwa piramid sebuah >> hipotesa kenapa tidak tapi >> kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 >> kebudayaanm >> arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya >> juga bukan >> ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal >> ini. >> Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan >> interpretasi bahkan >> sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang >> detail. >> Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan >> level yang >> sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang >> dipermasalahkan >> (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap >> tidak akan >> menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu >> ada. >> Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, >> misalnya >> expanding earth (Carey). K